• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI DI KELAS VI SDN NO. 030427 KERAJAAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI DI KELAS VI SDN NO. 030427 KERAJAAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN INQUIRI DI KELAS VI SDN NO. 030427 KERAJAAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi Tugas Akhir Program Sarjana S-1 Kependidikan Guru Dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan

Tahun 2016

Oleh :

ALAMSYAH LUBIS NIM. 114522314029

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Berdasarkan undang-undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 (1) dinyatakan

Pendidikan sebagai Usaha untuk menerapkan suasana belajar dalam proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya

masyarakat bangsa dan Negara.

Pendidikan Matematika seperti Pendidikan pada umumnya memiliki

peranan sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan

intelektual anak, oleh karena itu Pendidikan Matematika sering mengalami

pengkajian ulang dan pemahaman untuk mencari bentuk yang paling sesuai.

Pembaharuan dan pengembangan Pendidikan Matematika selalu memicu pada

hakikat Matematika itu sendiri dan disesuaikan perkembangan anak, sehingga

akan membawa warna dalam praktek perkembangan Matematika di lingkungan

sekolah. Sampai sekarang Pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan

bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal, kelas masih

berfokus pada guru sebagai utama sumber pengetahuan. Untuk itu diperlukan

suatu strategi yang sesuai dengan kepribadian siswa, agar siswa teransang untuk

lebih giat belajar.

Hasil belajar merupakan tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan belajar

seseorang. Seseorang yang berprestasi tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah

berhasil dalam belajar. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan hasil belajar

siswa kurang memuaskan seperti yang diharapkan. Salah satunya mata pelajaran

yang mendapat nilai hasil belajar yang rendah adalah mata pelajaran Matematika.

Masalah ini sejalan dengan pengamatan penulis bahwa banyak siswa menyatakan

bahwa pelajaran Matematika ini sulit dan membosankan.

Ada beberapa masalah dalam pembelajaran Matematika, yaitu : masih

(14)

2

diaktifkannya siswa dalam pembelajaran untuk memecahkan masalah-masalah

yang di hadapi.

Pada umumnya guru di SDN NO. 030427 Kerajaan dalam pembelajaran

Matematika banyak menekankan pada pemberian informasi dengan hanya

menggunakan metode ceramah, siswa hanya menunggu dan menerima begitu saja

atas pelajaran tanpa adanya umpan balik terhadap materi yang telah diberikan

sehingga siswa pasif, menyebabkan kurangnya konsentrasi dan perhatian siswa

dalam belajar Matematika yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

Pembelajaran Matematika di laksanakan di SDN NO. 030427 Kerajaan,

Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, Tahun Ajaran 2012/2013, masih

belum optimal artinya guru yang banyak berperan tanpa adanya umpan balik

sehingga siswa menjadi bosan dan tidak menyukai pelajaran Matematika yang

mengakibatkan daya serap siswa rendah, terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh

oleh siswa yang berjumlah 19 orang, terdiri dari 7 orang laki-laki dan 12 orang

perempuan pada tahun ajaran 2012/2013, hanya 42,10 % yang tuntas, ini

menunjukkan bahwa belum tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 6,0

(Enam Koma Nol).

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan

Keras (PTK), untuk memperbaiki proses pembelajaran matematika dengan

mengangkat judul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, SISWA KELAS VI DENGAN MENERAPKAN METODE INQUIRI DI SDN NO. 030427 KERAJAAN”.

B. Identifikasi Masalah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pelajaran Matematika

merupakan pembelajaran yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian

dan perkembangan intelektual anak, sekaligus melatih kemampuan berpikir anak,

dalam penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan penelitian penulis dilapangan ditemukan identifikasi masalah

(15)

3

1. Di dalam pembelajaran Matematika masih di dominasi oleh guru-guru

menjadi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

2. Kurang adanya interaksi antara guru dan siswa.

3. Pada umumnya guru di SDN No. 030427 Kerajaaan dalam pembelajaran

Matematika hanya menekankan pada pemberian informasi dengan hanya

menggunakan metode Ceramah.

4. Siswa malas mengerjakan PR.

5. Siswa sering rebut.

6. Hasil belajar siswa sangat rendah.

C. Analisis Masalah

Penulis, Kepala Sekolah bersama Supervisor 2 mencoba mencari masalah

yang sebenarnya untuk segera mengadakan perbaikan. Dari hasil penelitian

penulis menganalisis permasalahan dengan memeriksa beberapa administrasi guru

kelas seperti : buku absent, buku nilai formatif, catatan harian, serta melakukan

refleksi terhadap Proses Belajar Mengajar yang dilakukan penulis sebagai guru

kelas, maka diperoleh beberapa informasi, yaitu :

1. Nilai anak rendah, artinya masih banyak siswa yang belum dapat mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa memotivasi siswa untuk

aktif belajar, sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dengan cara belajar yang

kurang berpariasi.

3. Siswa malas mengerjakan tugas/PR karena pembelajaran Matematika

merupakan pembelajaran yang sulit tidak disenangi dan membosankan bagi

siswa.

4. Pembelajaran yang diberikan berasal dari buku, artinya hanya menuntut siswa

menulis tanpa meminta siswa berperan aktif dalam pembelajaran sehingga

pemikiran siswa menjadi pasif.

5. Daya serap siswa sangat rendah karena tidak adanya interaksi antara siswa dan

(16)

4

D. Prioritas Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi yang diperoleh penulis, siswa sering kurang

focus dalam pembelajaran, serta tidak adanya interaksi antara guru dan siswa

dalam pembelajaran. Sehingga melalui identifikasi tersebut untuk meningkatkan

minat siswa dalam pembelajaran Matematika. Guru harus mengulang dengan

merencanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode, dan alat

peraga yang baik.

E. RUMUSAN MASALAH

Setelah melalui proses identifikasi dan analisis masalah, penulis mencoba

memfokuskan penyelesaian masalah pada metode pembelajaran yang dapat

membangkitkan minat dan hasil belajar siswa yang berperan aktif dalam

pembelajaran Matematika. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah dengan menerapkan metode Inquiri dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika pada siswa kelas VI di SDN No. 030427 Kerajaan”

F. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, penulis merumuskan pada 3 (Tiga)

aspek yakni :

a. Pada Guru

 Mengetahui sekaligus memperbaiki kinerja guru dalam penerapan keterampilan pengorganisasian dan pengelolaan kelas pada saat Proses

Belajar Mengajar berlangsung dengan menggunakan Metode Inquiri.  Membuka wawasan berpikir guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)

dengan menggunakan Metode Inquiri.

 Umpan balik bagi guru untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pelaksanaan belajar mengajar melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan menggunakan Metode Inquiri.

b. Bagi Siswa

(17)

5

 Meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam belajar melalui Metode Inquiri.

c. Bagi Sekolah

 Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui Peningkatan Pretasi Belajar siswa dan kinerja guru melalui Metode Inquiri.

 Hasil penelitian sebagai Umpan Balik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran khususnya pembelajaran Matematika melalui

Metode Inquiri.

G. MANFAAT PENELITIAN DAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN Setelah tujuan penelitian ini tercapai tentu saja membawa manfaat pada ke

3 (Tiga) aspek tersebut diatas yaitu :

a. Pada Guru

 Meningkatkan pengorganisasian dan pengelolaan kelas menjadi kondusif pada saat Proses Belajar Mengajar (PBM) berlangsung dengan

menggunakan Metode Inquiri.

 Meningkatkan keterampilan guru dalam memilih metode pembelajaran dengan menggunakan Metode Inquiri.

b. Pada Siswa

 Hasil belajar siswa menjadi optimal.  Bekerja dengan kreatif dan disiplin.  Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran

 Siswa menjadi lebih percaya diri untuk bertanya.

c. Pada Sekolah

 Mutu pendidikan menjadi tinggi khususnya di pembelajaran Matematika.

(18)

22 BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT

A. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran, tidak ada satupun teori

tunggal Inquiri dan model pembelajaran sebagai penerapan Inquiri. Maka dapat

disimpulkan bahwa dengan selaku melakukan Tanya jawab siswa akan lebih

termotivasi dalam belajar, memberikan latihan-latihan tetapi harus diingat bahwa

waktu juga harus di pertimbangkan dan selalu di sesuaikan dengan kebutuhan

kemampuan belajar.

Adapun kesimpulan yang dapat di peroleh adalah :

1. Pembelajaran yang pada mulanya berasal dari guru semata-mata kini jadi

berganti siswa yang aktif dan menemukan sendiri.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiri,

siswa menjadi lebih aktif dalam berdiskusi, bertanya, dan mengemukakan

pendapat.

3. Dalam diskusi siswa lebih percaya diri untuk menjawab soal-soal latihan.

4. Hasil belajar siswa lebih meningkat di banding dengan sebelumnya.

5. Dalam proses belajar mengajar di kelas lebih hidup karena metode yang

berpariasi.

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT

Pada awal pembelajaran perlu di ciptakan situasi yang kondusif untuk

membangkitkan minat belajar siswa terhadap topik yang di bahas apalagi topic itu

adalah Matematika. Suasana pembelajaran perlu di buat santai dan tidak

menakutkan, agar siswa tidak khawatir di cemooh jika jawabannya salah. Guru

(19)

24

DAFTAR PUSTAKA

Jamroni (2000), Startegi Belajar Mengajar UNIMED. Medan.

Purba (2004), Belajar dan Pembelajaran : Unimed. Medan

Simon Tarigan (2006), Strategi Pembelajaran : MIPA, FMIPA UNIMED.

Medan.

Mujiono (2003), Hasil Belajar adalah : hasil sesuatu interaksi tindak belajar

mengajar. Jakarta

http//www. Teori-teori belajar. Willis. penerbit Erlangga. Jakarta.

Jhoni (1992/1993) adalah : Ilmu atau kiat di dalam memanfaatkan segala sumber

yang dimiliki dan/atau yang dikerahkan untuk mencapai tujuan. Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Kata kunci: tata kelola perusahaan, kesulitan keuangan, laba bersih negatif, arus kas operasi negatif, komisaris independen, komite audit, kepemilikan

Tulis lengkap nama perguruan tinggi dengan huruf besar Contoh: Teknik Kimia INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 13 Bidang ilmu Tulis dengan huruf kecil.. Contoh: Panas Bumi 14 No HP Tulis

Pada tanggal 7 April 2016, Ridduwan mewawancari Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai atas nama Syaari yang menyatakan “sesuai dengan peraturan Kementerian dan Kebudayaan

a. Pada kegiatan awal guru menyampaikan meteri pengantar menggunakan gambar yang menarik untuk menarik perhatian siswa pada kegiatan membaca. Siswa dibagi menjadi 6

Berdasarkan hasil analisis korelasi yang disajikan pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa koefisien korelasi sifat fisik dan mekanik tanah dengan ketenggelaman plat

Pemahaman konsep operasi hitung bilangan bulat siswa kelas V SDN.. 2

Science center mempunyai peran untuk menyajikan belajar informal yang unik /luas dan netral dan juga berperan serta dalam mempopulerkan dan membangun budaya iptek masyarakat

Selain dapat menimbulkan kebakaran hutan yang akhirnya dapat menimbulkan kabut asap, pembakaran lahan gambut menyebabkan reaksi gambut yang kaya akan kapur