KABUPATEN LANGKAT T.A 2016/2017
Oleh :
Suci Anggraeni 4123141091
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat mempertahankan gelar Sarjana pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Riwayat Hidup
Suci Anggraeni dilahirkan di Medan pada tanggal 06 Oktober 1994.
Ayahanda bernama Khamali dan Ibunda bernama Rominah, dan merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis mulai mengenyam
pendidikan di TK Kartika I-16 Medan dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun
2000 penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri 064983 Medan Helvetia dan
lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah ke SMP
Negeri 18 Medan dan lulus pada tahun 2009, lalu melanjutkan sekolah ke SMA
Swasta Kartika I-2 Medan di tahun yang sama dan lulus pada tahun 2012. Pada
tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur
ujian tes tertulis atau sekarang disebut ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN). Penulis telah mengikuti Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) Universitas Negeri Medan pada tahun 2015 di SMP
Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat. Selama kuliah penulis pernah
menjadi asisten laboratorium mata kuliah Praktikum Taksonomi Hewan Tingkat
Tinggi dan mata kuliah Praktikum Ekologi Tumbuhan pada tahun 2014 sampai
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)
DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS X
SMA SWAST A ES A PRAKARS A SELE SAI KABUPATEN LANGKAT T.A 2016/2017
Suci Anggraeni (NIM 4123141091)
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT). Jenis Penelitian Yang Digunakan Adalah Eksperimen Dengan Memberikan Perlakuan Kepada Kedua Kelompok Sampel Penelitian. Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah Seluruh Siswa Kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat yaitu sebanyak 2 kelas dengan rata-rata jumlah siswa 30 orang. Sampel penelitian diambil dua kelas yang yaitu Sampel Total, yaitu Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II masing-masing sebanyak 30 siswa.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk objektif tes, yaitu untuk soal postes sebanyak 20 soal yang masing-masing telah dinyatakan valid dan reliabel. Sebelum pengujian hipótesis terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas tes. Normalitas diuji dengan menggunakan teknik Lilliefors dan homogenitas dengan menggunakan uji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil belajar siswa kelas Eksperimen I diperoleh rata-rata postes sebesar 74 ± 10,859. Sedangkan hasil belajar siswa kelas Eksperimen II rata-rata postes sebesar 68,17 ± 9,51. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa dmenggunakan Think-Pair-Share (TPS) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan Numbered Head Together (NHT). dengan hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,22 > 2,002 pada taraf 0,05.
THE DIFFERENT OF STUDENTS LEARNING USING COOPERATIF LEARNING MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) WITH NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) ON CLASSIFICATION OF LIVING THINGS
THE MATERIAL IN SMA SWASTA ESA PRAKARSA SELESAI LANGKAT ACADEMIC YEAR 2016/2017
Suci Anggraeni (SID 4123141091)
ABSTRACT
Research conducted in SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat range aims to determine whether there are differences in student learning outcomes using the cooperative learning model type Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT). This type of experimental study is to provide treatment to both sample groups. The population in this study were all students in grade X Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat Utara range as many as three classes with an average number of students 30 peoples. The samples taken two classes that are determined by Full Sampling techniques, namely Class Experiment I and Class Experiment II respectively as many as 30 students. Instruments used in this study is a test in the form of objective test, namely to the postes about each of 20 questions, each of which has been declared valid and reliable. Before testing the first hypothesis was tested for normality and homogeneity tests. Normality was tested using Lilliefors technique and homogeneity by using the F test From the tests found that two samples are normally distributed and homogeneous. Grade students' experiments I obtained an average of 74 ± 10,859 postes. While the results of Experiment II grade student obtained the posttest average of 68,17 ± 9,51. The results obtained that the average student learning outcomes are taught to use Think-Pair-Share (TPS) is higher than the learning outcomes of students who are taught with the dengan Numbered Head Together (NHT)Model with results obtained by testing the hypothesis tcount> ttable is 2,22 > 2,002 on the stage.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Tipe
Numbered Head Together (NHT) pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Di
Kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat T.A 2016/2017”
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si sebagai dosen
Pembimbing Skripsi sekaligus dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si., Bapak Drs. Hudson Sidabutar,
M.S., dan Bapak Halim Simatupang, S.Pd, M.Pd., sebagai Dosen Penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin,
M.Pd. selaku Ketua Jurusan Biologi, Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si.,
M.Si., Apt. selaku Sekretaris Jurusan, Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si. selaku Ketua
Prodi Pendidikan Biologi serta kepada Bapak dan Ibu Dosen maupun Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Wahyu Hidayat, selaku Kepala
Sekolah SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat, Bapak Ir. Mujio,
selaku guru bidang studi Biologi, dan Ibu Dini selaku pegawai TU, serta guru dan
telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peneliti selama melakukan
penelitian di sekolah.
Teristimewa dan penuh kasih penulis sampaikan terima kasih yang tiada
akhir kepada Ayahanda tercinta Khamali dan Ibunda tercinta Rominah atas doa
dan kasih sayang yang tiada henti, serta dukungan baik moril maupun materil
yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian studi di Universitas
Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada adik tersayang
Suseno Hadi Firnanda dan Amanda Salvira serta sanak saudara penulis yang telah
mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.
Ucapan terima kasih yang terindah untuk teman terkasih Putri Cahaya
Situmorang, Diana Puspita, Indah Widia A. Hasibuan, Kharina Areeisty, Chairuna
Najla, Advend Sri Rizky Sianturi dan semua teman dari Pendidikan Biologi B
2012, teman tersayang selama 3 bulan Maulida Utami, Haprilla Putri Giantama,
Siti Lestari, dan semua teman dari PPLT SMP/SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai
angkatan 2015. Sahabat tercinta dari SMP hingga sekarang Dessi Kartika, dan
Soufy Ramadhani, yang selalu memberikan suport dan tidak pernah lelah
mendukung penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 5 September 2016
Penulis,
Suci Anggraeni
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Definisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran 10
2.1.3.1 Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.3.2 Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) 13
2.1.4.1 Langkah-langkah Pembelajaran TPS 14
2.1.4.2 Kelebihan Pembelajaran TPS 15
2.1.4.3 Kekurangan Pembelajaran TPS 15
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)16
2.1.5.1 Kelebihan Pembelajaran NHT 17
2.1.5.2 Kekurangan Pembelajaran NHT 17
2.1.6. Materi Pembelajaran 18
2.1.6.1 Klasifikasi Makhluk Hidup 18
2.1.6.2 Sistem Klasifikasi 20
2.1.6.3 Langkah-langkah klasifikasi 23
2.1.6.4 Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup 25
2.2. Hipotesis 30
2.2.1. Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN 31
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2 Populasi dan Sampel 31
3.3 Variabel Penelitian 31
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 32
3.5 Prosedur Penelitian 33
3.6 Jenis dan Sumber Data 35
3.7 Alat dan Teknik Pengumpulan Data 35
3.7.1. Alat Pengumpulan Data 35
3.7.2 Teknik Pengumpulan Data 36
3.8 Teknik Analisis Data 39
3.8.1 Uji Kelayakan Data 39
3.8.2 Analisis Data Penelitian 41
3.8.3 Pengujian Hipotesis 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42
4.1 Hasil Penelitian 42
4.1.1 Deskripsi Data Instrumen Penelitian 44
4.1.2 Analisis Hasil Penelitian 45
4.1.3 Uji Prasyarat Analisis Data 47
4.1.3.1 Uji Normalitas 47
4.1.3.2 Uji Homogenitas 48
4.1.4 Uji Hipotesis 48
4.2 PEMBAHASAN 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53
5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 53
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Carolus Linnaeus dikenal sebagai Bapak Taksonomi 19
Gambar 2.2 Contoh sistem klasifikasi alami 20
Gambar 2.3 Contoh sistem klasifikasi buatan 21
Gambar 2.4 Contoh sistem klasifikasi filogenik pada karnivora 23
Gambar 2.5 Klasifikasi Harimau 24
Gambar 2.6 Klasifikasi sistem dua kingdom 26
Gambar 2.7 Klasifikasi sistem tiga kingdom 26
Gambar 2.8 Klasifikasi sistem empat kingdom 27
Gambar 2.9 Klasifikasi sistem lima kingdom 28
Gambar 2.10 Klasifikasi sistem enam kingdom 29
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 34
Gambar 3.2 Kriteria pengujian Hipotesis 43
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 11
Tabel 2.2 Sintaks NHT 17
Tabel 3.1 Rancangan penelitian 32
Tabel 3.2 Kisi – Kisi tes hasil belajar 35
Tabel 3.3 Kriteria validitas tes 37
Tabel 4.1 Nilai rata-rata hasil belajar (Pretest) TPS 45
Tabel 4.2 Nilai rata-rata hasil belajar (Pretest) NHT 46
Tabel 4.3 Perbedaan Nilai Hasil Belajar Siswa 47
Tabel 4.4 Pengujian Normalitas 48
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Kegiatan Pembelajaran 57
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TPS 58
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NHT 63
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Soal 67
Lampiran 4 Instrumen Penelitian 68
Lampiran 5 Kunci dan Jawaban Instrumen Penelitian 72
Lampiran 6 Lembar Diskusi Siswa (LDS) Kelas TPS 74
Lampiran 6 Lembar Diskusi Siswa (LDS) Kelas NHT 75
Lampiran 7 Uji Validitas Tes 77
Lampiran 8 Uji Reliabilitas 78
Lampiran 9 Taraf Kesukaran Soal 89
Lampiran 10 Uji Daya Beda Soal 80
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes 81
Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Tes 84
Lampiran 13 Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 85
Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda Soal 86
Lampiran 15 Nilai Pretes Think-Pair-Share dan Numbered Head Together 88
Lampiran 16 Tabel Data Kelas Eksperimen I (TPS) 89
Lampiran 16 Tabel Data Kelas Eksperimen II (NHT) 90
Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata, Standart Deviasi dan Varians Data 91
Postes Kelas Eksperimen I (TPS)
Lampiran 18 Perhitungan Rata-rata, Standart Deviasi dan Varians Data 92
Postes Kelas Eksperimen II (NHT)
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen I (TPS) 93
Lampiran 20 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen II (NHT) 98
Lampiran 21 Uji Homogenitas 103
Lampiran 22 Uji Hipotesis 105
Lampiran 23 Tabel Rekapitulasi Nilai Postes Eksperimen I (TPS) 107
Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian 109
Lampiran 26 Tabel r Product Moment 116
Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 117
Lampiran 28 Tabel Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 118
Lampiran 29 Tabel Distribusi Nilai F 119
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Trianto, 2010).
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Dalam pembelajaran, persaingan antar
siswa sering terjadi akibat model kompetisi yang diterapkan di dalam kelas.
Keberhasilan mencapai tujuan pendidikan ditentukan oleh proses belajar mengajar
yang dialami siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Siswa adalah sebagai
subjek dalam pendidikan (Djamarah, 2011). Karena itu, inti proses pembelajaran
adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu pengajaran.
Para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan baik apabila dapat
memahami dengan seksama hal-hal yang penting dalam proses belajar mengajar, demikian pula siswa dituntut adanya dorongan dan semangat untuk belajar. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan perlu diperhatikan secara khusus bagaimana
kegiatan belajar-mengajarnya. Dalam proses pembelajaran seorang guru harus
mengupayakan terciptanya suatu proses pembelajaran yang berhasil, dimana
maupun jangka panjang. Program pembelajaran yang dilakukan dapat
menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Dalam proses belajar mengajar, guru akan menyalurkan ilmu
pengetahuannya kepada siswa, begitu juga sebaliknya. Karena itu dalam kegiatan
belajar mengajar guru harus mempunyai strategi supaya siswa dapat belajar secara
efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Seorang guru dapat
mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru selaku
pendidik mampu mendayagunakan model yang tepat dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Sekolah Swasta Esa
Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat, pada kenyataannya siswa bersifat pasif.
Siswa tidak memperhatikan guru saat menerangkan pelajaran. Siswa jenuh,
melamun, tidak mau mengerjakan tugas, tidak mencatat materi pelajaran dan tidak
konsentrasi. Dan di akhir pelajaran, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
yang baru saja disampaikan. Ketika siswa diminta untuk bertanya tentang hal-hal
yang tidak dimengerti, siswa sering kali hanya diam.
Guru di sekolah cenderung mempertahankan tradisi mengajar yang
monoton yaitu dengan metode konvensional atau ceramah. Metode ceramah
kadang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa cenderung
bosan dan malas. Untuk itu perlu diadakan strategi mengajar lain untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Metode seperti ini kurang efektif, berdasarkan
nilai yang ada pada guru biologi tersebut terlihat KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) untuk mata pelajaran biologi di kelas X di sekolah tersebut adalah 75.
Sedangkan nilai rata-rata perolehan siswa rata-ratanya tidak mencapai nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan karena kurang
bervariasinya penggunaan metode dan strategi pembelajaran sehingga kurangnya kemauan belajar dan keaktifan siswa dalam belajar. Siswa menganggap bahwa
biologi adalah pelajaran yang membosankan karena banyaknya teori-teori untuk
dihafal dan kurangnya interaksi antar siswa pada saat belajar biologi di dalam dan
3
Bertolak dari permasalahan tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem
pembelajaran agar siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar,
guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi. Model
pembelajaran yang sesuai bisa menambah keaktifan dan peran siswa dalam kelas
adalah pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran model kooperatif ini siswa
diajar diatur secara kelompok. Model pembelajaran yang melibatkan peran siswa
dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS) dan tipe Numbered Head Together (NHT).
Menurut Slavin dalam Trianto (2010) bahwa Belajar kooperatif
menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika
semua anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaaan materi. Johnson &
Johnson dalam Trianto (2010) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif
adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan
pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa bekerja
dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan diantara
para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan
keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah, Louisell &
Descamps dalam Trianto (2010).
Model pembelajaran NHT siswa diharapkan dapat bekerja sama dengan
anggota kelompok lainnya serta diharapkan semua siswa memiliki kesiapan untuk
menerangkan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru karena
semua siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk ditunjuk, sehingga semua
siswa akan memahami materi serta mempersiapkan diri agar bisa menerangkan
hasil diskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Sedangkan pada
model TPS diharapkan akan terjadi aktivitas dan interaksi antara siswa yang pandai dalam kelas, sehingga dapat saling membantu dalam memecahkan masalah
serta dalam menguasai materi pelajaran.
Kondisi peserta didik, sarana dan prasarana yang ada di Sekolah SMA
Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat mendukung dilaksanakannya
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan
optimal, guru hendaknya dapat menentukan metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa serta
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Dan untuk mengatasi masalah
tersebut, dalam penelitian ini akan mencoba menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT).
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan tipe
Head Together (NHT) . Menurut Hasanah, dkk (2015) perbedaan hasil belajar
IPA biologi siswa yang belajar menggunakan model NHT dan TPS. Dimana hasil
uji hipotesis yang diperoleh menyatakan Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
secara statistik dikatakan signifikan (terdapat perbedaan).
Sedangkan menurut Rahmawati (2016) motivasi dan hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran NHT menunjukkan hasil lebih baik dari
siswa yang diajar dengan model pembelajaran TPS.
Sementara menurut Dirmala, dkk (2015) Hasil Penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share)
menghasilkan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together), hal ini
terbukti dengan dari hasil uji t harga thitung 2,591 lebih besar dari ttabel 1,673.
Berdasarkan penelitian Muamar dan Amelia (2013) hasil belajar peserta
didik pada materi hidrosfer terdapat perbedaan setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head
Together (NHT). Hasil belajar setelah diberikan tes menunjukkan adanya
peningkatan dilihat dari perbandingan nilai pre test dan post tes. Hasil belajar
menggunakan tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT)
sama-sama meningkat akan tetapi nilai rata-rata kelas yang menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dari pada kelas yang
menggunakan model kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
5
Kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat Tahun Pembelajaran 2016/2017”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Nilai pelajaran biologi siswa yang masih cenderung rendah.
2. Kegiatan belajar yang individual membuat siswa kurang bersosialisasi dengan
sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa kurang berkembang.
3. Guru sebagai pusat belajar siswa.
4. Pemilihan model pembelajaran masih kurang tepat dan tidak bervariasi
sehingga membuat siswa kurang berminat untuk belajar biologi.
1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan keterbatasan waktu serta
kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu:
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai
Kabupaten Langkat tahun pembelajaran 2016/2017.
2. Materi pembelajaran yang diteliti yaitu hanya membahas pada materi
klasifikasi makhluk hidup.
3. Penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
(TPS) dan Numbered Head Together (NHT).
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi klasifikasi makhluk hidup
di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat tahun
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi klasifikasi
makhluk hidup di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten
Langkat tahun pembelajaran 2016/2017?
3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head
Together (NHT) pada materi klasifikasi makhluk hidup di kelas X SMA
Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat tahun pembelajaran
2016/2017?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain adalah:
1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi klasifikasi makhluk hidup
di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat tahun
pembelajaran 2016/2017.
2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi klasifikasi
makhluk hidup di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten
Langkat tahun pembelajaran 2016/2017.
3. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan
Numbered Head Together (NHT) pada materi klasifikasi makhluk hidup di
kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat tahun
pembelajaran 2016/2017.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran
yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai
7
2. Sebagai masukan bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang
mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi siswa tentang cara berdiskusi
dengan model pembelajaran NHT, dan pemecahan masalah dalam suatu topik
belajar dengan model TPS sehingga dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk
menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar untuk
topik lain dengan cara berbagi informasi dengan teman sebaya atau orang lain.
4. Sebagai bahan acuan atau referensi bagi para peneliti yang akan melakukan
penelitian yang sejenis.
1.7. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian ini,
maka perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut:
1. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh oleh siswa setelah siswa mengikuti
pembelajaran biologi pada materi pokok biologi sebagai ilmu menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).
2. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan kelompok belajar.
3. Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) adalah suatu model pembelajaran
kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespons serta
saling bantu satu sama lain.
4. Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan penomoran
berpikir dan salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang dibuat untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share (TPS) dikelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten
Langkat diperoleh nilai rata-rata sebesar 74 ± 10,859.
2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dikelas X SMA Swasta Esa Prakarsa
Selesai Kabupaten Langkat diperoleh nilai rata-rata sebesar 68,17 ± 9,51.
3. Ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together
(NHT) pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup di kelas X SMA Swasta Esa
Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat tahun pembelajaran 2016/2017 pada α =
0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan Kesimpulan di atas, Adapun saran dalam penelitian ini adalah:
1. Kepada guru bidang studi biologi dapat mempertimbangkan penggunaan
model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share pada materi yang berbeda
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada Kepala Sekolah diharapkan lebih memperhatikan sarana dan
prasarana dalam mendukung proses pembelajaran dan memotivasi guru untuk
mengkombinasikan metode ceramah yang sering digunakan dengan metode,
teknik ataupun strategi pembelajaran yang memunculkan keaktifan siswa.
3. Kepada mahasiswa, khususnya calon guru biologi diharapkan untuk dapat
menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share
untuk penelitian, menambah wawasan dalam meningkatkan hasil belajar
siswa, sehingga hasil penelitian lebih baik dan meningkat.
4. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya,
52
variasi baru, desain penelitian yang lebih tepat, dan tempat yang berbeda. Hal
ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori
maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Aryulina, D., (2007), Biologi 1, ESIS, Jakarta.
Dirmala, Bowtha, S., dan Akib, Y.H.F., (2015), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) dan Tipe NHT (Numbered Head Together) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMK Negeri 1 Batudaa, Artikel Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo.
Djamarah, S., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., (2011), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hasanah, M., Idrus, A.A., dan Mertha, G.I., (2015), Perbedaan Hasil Belajar IPA Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016, Jurnal Tadris IPA Biologi FITK IAIN Mataram, VII(2): 211-225.
Irnaningtyas., (2014), Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Istarani, (2010), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Muamar, R.M., dan Amelia, P.R., (2013), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Hidrosfer Di Kelas VII SMP Negeri 5 Peusangan, Jurnal Pendidikan Almuslim, I(1): 34-38.
Prawirohartono, S., (2001), Sains Biologi SMA/MA Kelas X, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Priyandoko, D., (2013), Biologi Jilid 1 untuk SMA dan MA Kelas X, Piranti, Jakarta.
Pujiyanto, S., (2008), Menjelajah Dunia Biologi 1 untuk Kelas X SMA dan MA, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Rahmawati, D.A., (2016), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan Di Kelas VII SMPN 2 Papar Kediri, Artikel Skripsi Pendidikan Biologi, Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Riandari, H., (2015), Biologi 1 untuk Kelas X SMA dan MA, Penerbit Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
54
Sani, R., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Suprijono, A., (2012), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Belajar, Yogyakarta.