• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECERDASAN VISUAL SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII SMPN 3 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KECERDASAN VISUAL SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII SMPN 3 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECERDASAN VISUAL SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN

BALOK SISWA KELAS VIII SMPN 3 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: Prasetio NIM. 4122111013

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Pengaruh Kecerdasan Visual Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Kubus Dan Balok

Siswa Kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2015/2016

Prasetio (4122111013) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan visual spasial terhadap hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2015/2016.

Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan yang terdiri dari 9 kelas yang berjumlah 327 orang. Dan sampel yang diambil menggunakan teknik random sampling sebanyak 50 orang.

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes kecerdasan visual spasial dan tes hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok. Dari hasil analisis data diperoleh kedua data tersebut berdistribusi normal dan diperoleh persamaan regresi kecerdasan visual spasial dan hasil belajar matematika adalah Ŷ = 18,6 + 0,75X, dari persamaan ini dapat diprediksikan bahwa variabel (Y) rata-rata akan berubah/berpengaruh sebesar 0.75 untuk setiap perubahan yang terjadi pada pada variabel (X) yang artinya setiap peningkatan kecerdasan visual spasial akan memberikan kontribusi bagi hasil belajar matematika siswa secara signifikan. Teknik uji yang digunakan adalah korelasi produk moment dari karl Pearson. Hasil korelasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecerdasan visual spasial terhadap hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2015/2016, dengan koefisien korelasi rxy sebesar 0,85 pada taraf signifikan 5% (rhitung > rtabel : 0,85 > 0,29). Kontribusi/pengaruh yang diberikan variabel kecerdasan visual spasial terhadap variabel hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok sebesar 72,25% termasuk kategori tinggi.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Visual Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Kubus Dan Balok Siswa Kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2015/2016, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Waminton Rajagukguk, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan dorongan, bimbingan serta saran kepada penulis sejak awal pembuatan proposal penelitian hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd, Bapak Dr. Kms. Amin Fauzi, M.Pd., dan Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd selaku dosen–dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Wingston Leonard Sihombing, M.Pd. Selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

(5)

v

K, S.Pd selaku guru bidang studi matematika serta seluruh Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 3 Percut yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta Rahmadi dan Ibunda tercinta Warni yang terus memberikan motivasi dan doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada Bang Edy, Mbak Emy, dan Mbak Ning yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bang Yar, Bang Guh, Bang Abdi, Bang Noir, Bang Mulkan, Bang Yuda, Yudi, Bedur, Rahmat, Iroel, Aim, Mas Bro Ikhsan, Lakun Zkhan, Syawal, Ajir, Wira, Irwant dan teman-teman lain yang tidak bisa disebut satu persatu, semangat dan do’anya hingga skripsi ini dapat selesai sebagaimana yang diharapkan.

Tak lupa pula rasa terima kasih penulis sampaikan kepada teman-teman program studi pendidikan matematika kelas reguler B 2012 dan teman-teman PPLT 2015 SMK Dharma Patra Pangkalan Berandan atas semangatnya dan dorongannya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(6)

vi

i

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ... i

Riwayat Hidup ... ii

Abstrak ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi... vi

Daftar Gambar ... x

Daftar Tabel ... xi

Daftar Lampiran ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1.Tinjauan Tentang Kecerdasan Visual Spasial ... 9

2.1.1.1 Konsep Kecerdasan ... 9

2.1.1.2 Teori-teori kecerdasan ... 11

2.1.1.3 Faktor yang mempengaruhi kecerdasan ... 14

2.1.1.4 Ciri-ciri perbuatan yang cerdas ... 15

2.1.1.5 Pengertian Kecerdasan Visual Spasial ... 15

2.1.1.6 Bentuk-bentuk kecerdasan visual-spasial ... 17

2.1.1.7 Komponen kecerdasan visual spasial ... 17

2.1.1.8 Manfaat kecerdasan visual spasial bagi anak ... 18

(7)

vii

i

2.1.1.10 Pengukuran kecerdasan visual spasial ... 21

2.1.2 Hakikat Matematika ... 22

2.1.2.1 Definisi Matematika ... 22

2.1.2.2 Belajar Matematika ... 25

2.1.2.3 Mengajar Matematika... 27

2.1.2.4 Proses Belajar Mengajar Matematika ... 28

2.1.3 Hasil Belajar ... 28

2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar ... 28

2.1.3.2 Pengertian Hasil Belajar Matematika ... 29

2.2 Penelitian yang Relevan ... 30

2.3 Kerangka Konseptual ... 31

2.4 Hipotesis ... 33

2.4.1 Hipotesis Penelitian ... 33

2.4.2 Hipotesis Statistik ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 34

3.1.2. Waktu Penelitian ... 34

3.2 Populasi, dan Sampel Penelitian ... 34

3.2.1 Populasi Penelitian ... 34

3.2.2 Sampel Penelitian ... 35

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 36

3.3.1 Variabel penelitian ... 36

3.3.2 Definisi Operasional ... 36

3.4 Jenis dan Desain Penelitian ... 37

3.4.1 Jenis Penelitian ... 37

3.4.2 Desain Penelitian ... 37

3.5 Metode Pengumpulan Data Instumen Penelitian ... 37

3.5.1 Metode Pengumpulan data ... 37

(8)

viii

i

3.5.3 Validasi Ahli Terhadap Instrumen Penelitian ... 40

3.5.4 Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Matematika ... 40

3.6 Analisis Data Penelitian ... 44

3.6.1 Analisis Awal ... 44

3.6.1.1 Menghitung Rata-rata Nilai Variabel Penelitian ... 44

3.6.1.2 Menghitung Nilai Persentase Pemahaman Siswa ... 44

3.6.1.3 Uji Normalitas ... 45

3.6.1.4 Uji Homogenitas ... 46

3.6.2 Analisis Akhir ... 46

3.6.2.1 Uji Linieritas Regresi ... 46

3.6.2.2Uji Hipotesis ... 48

3.6.2.3Uji Keberartian Koefisien Regresi ... 50

3.7 Prosedur Penelitian... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 52

4.2 Data Hasil Penelitian ... 53

4.2.1 Data Hasil Penelitian Kecerdasan Visual Spasial ... 53

4.2.2 Data Hasil Penelitian Hasil Belajar Matematika... 53

4.2.3 Nilai Hasil Tes Kecerdasan Visual Spasial dan Hasil Belajar Matematika ... 53

4.3 Analisis Data Penelitian ... 54

4.3.1 Persentase Data Variabel Penelitian ... 54

4.3.2 Nilai Rata-rata Siswa Data Variabel Penelitian ... 55

4.3.3 Uji Normalitas ... 55

4.3.4 Uji Homogenitas ... 55

4.3.5 Uji Linieritas Regresi ... 56

4.3.6 Uji Hipotesis ... 56

(9)

ix

i

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Tes Hubungan Gambar... 21 Gambar 2.2. Tes Orientasi Gambar... 22 Gambar 2.3. Tes Visualisasi Gambar ... 22 Gambar 3.1. Pola hubungan antara kecerdasan visual spasial dengan hasil

belajar kubus dan balok ... 37 Gambar 4.1 Gambar data kecerdasan visual spasial dan hasil

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Kecerdasan Visual Spasial ... 38

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar matematika ... 39

Tabel 3.4 Hasil Validasi Ahli Tes Hasil Belajar Matematika ... 40

Tabel 3.5 Hasil Validitas Uji Coba Instrumen Hasil belajar Matematika... 41

Tabel 3.6. Klasifikasi Reliabilitas Instrumen ... 42

Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran... 43

Tabel 3.8 Hasil Indek Kesukaran Instrumen ... 43

Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Analisis Instrumen Tes Keseluruhan ... 43

Tabel 3.10 Kategori dan Nilai Rata-rata ... 44

Tabel 3.11 Kategori dan Nilai Persentasi Siswa ... 44

Tabel 3.12 Kriteria koefisien korelasi ... 49

Tabel 3.13 kriteria koefisien determinasi ... 49

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Validasi Ahli Tes Kecerdasan Visual Spasial ...64

Lampiran 2 Tes Kecerdasan Visual Spasial ...66

Lampiran 3 Kunci Jawaban Tes Kecerdasan Visual Spasial ...70

Lampiran 4 Pedoman Penskoran Tes Kecerdasan Visual Spasial ...71

Lampiran 5 Kisi-kisi Tes Matematika ...72

Lampiran 6 Lembar Validasi Ahli Tes Matematika ...73

Lampiran 7 Soal Tes Matematika ...76

Lampiran 8 Kunci Jawaban dan Penyelesaian Tes Matematika ...79

Lampiran 9 Pedoman Penskoran Tes Matematika ...84

Lampiran 10 Analisis Validitas Instrumen Hasil Belajar Matematika ...88

Lampiran 11 Analisis Reliabelitas Instrumen Hasil Belajar Matematika ...89

Lampiran 12 Analisis Taraf Kesukaran Instrumen Hasil Belajar Matematika ...90

Lampiran 13 Perhitungan Persentase Kecerdasan Visual Spasial Siswa- dan Hasil Belajar Matematika Siswa ...92

Lampiran 14 Perhitungan Harga Rata-Rata Variabel Penelitian ...95

Lampiran 15 Uji Normalitas Data Kecerdasan Visual Spasial Siswa...96

Lampiran 16 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika ...98

Lampiran 17 Uji Homogenitas Variabel Penelitian ...100

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu Anugerah dari Maha Pencipta terhadap ciptaan-Nya. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang ditakdirkan untuk memperoleh pendidikan. Perolehan pendidikan bukanlah merupakan ikatan terhadap manusia itu tetapi justru untuk pembebasan manusia dari hakikatnya sebagai makhluk yang bebas dan berakal budi. Sebagai makhluk alamiah yang dilahirkan di dalam lingkungan alamiahnya manusia diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri posisinya di dalam lingkungan alamiahnya itu. Di sinilah terletak kebebasan dan keterikatan manusia di dalam proses pengembangan kemanusiaannya. Realisasi kemanusiaan manusia merupakan suatu proses pembebasan. Itulah makna pendidikan bagi manusia.

Secara hakiki manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal atau diakui oleh masyarakat. Pendidikan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, terus menerus dan berlangsung seumur hidup dalam rangka mewujudkan manusia dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(14)

2

Pendidikan tidak hanya dimaknai sebagai transfer pengetahuan. Pendidikan berarti proses pengembangan berbagai macam potensi yang ada di dalam diri manusia, seperti kemampuan akademis, relasional, bakat-bakat, talenta, kemampuan fisik dan daya-daya seni. Pendidikan secara keseluruhan mencakup banyak unsur, salah satu diantaranya adalah matematika.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Melalui pelajaran matematika diharapkan siswa semakin mampu berhitung, menganalisa, berpikir kritis, serta menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Matematika diberikan pada setiap jenjang pendidikan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin maju dan berkembang pesat.

Pendidikan matematika mempunyai peranan penting dalam berbagai kehidupan manusia, karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sempurna, tanpa bantuan matematika tidak akan mendapatkan kemajuan yang berarti, karena matematika mampu menyelesaikan permasalahan manusia baik sosial, ekonomi dan alam.

Seperti yang dikemukakan oleh Sujono ( 1998: 13 ) bahwa:

“Bila matematika disingkirkan dari kehidupan sehari-hari maka

peradaban akan mandeg. Dalam dunia modern saat ini tidak ada orang yang tidak memerlukan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan tumpuan peradaban manusia. Matematika merupakan faktor pendukung dalam laju perkembangan dan persaingan dalam berbagai bidang, ekonomi, teknologi dan lain-lain”.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang sangat berguna dan banyak memberikan bantuan dalam berbagai keahlian. Menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009 : 253) bahwa:

“Lima alasan perlunya belajar matematika karena merupakan (1)

(15)

3

kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap

perkembangan budaya”.

Menurut Hamley (dalam Tambunan, 2006:29) kemampuan matematika adalah gabungan dari inteligensi umum, pembayangan visual, kemampuan untuk mengamati angka, konfigurasi spasial dan menyimpan konfigurasi sebagai pola mental. Dalam kemampuan spasial diperlukan adanya pemahaman kiri-kanan, pemahaman perspektif, bentuk-bentuk geometris, menghubungkan konsep spasial dengan angka, kemampuan dalam mentransformasi mental dari bayangan visual. Faktor-faktor tersebut juga diperlukan dalam belajar matematika.

Di katakan juga bahwa manusia adalah makhluk yang paling cerdas, dan Tuhan melengkapi manusia dengan komponen kecerdasan yang paling kompleks. Sejumlah temuan para ahli mengarah pada fakta bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan paling unggul, dan akan menjadi unggul asalkan bisa menggunakan kelebihannya.

Pakar psikologi Howard Gardner membagi kecerdasan menjadi 8 (delapan): 1. Kecerdasan Visual Spasial, yakni berpikir menggunakan gambar termasuk

gambaran mental, peta, grafik dan diagram, menggunakan gerakan untuk membantu pembelajaran.

2. Kecerdasan Musik, yakni sensitif terhadap mood (suasana hati) dan emosi, menyukai dan mengerti musik.

3. Kecerdasan linguistik, yakni kecerdasan dalam bidang bahasa.

4. Kecerdasan Logic/matematik, yakni suka ketepatan, menyukai berpikir abstrak dan terstruktur.

5. Kecerdasan kinestetik, yakni kecerdasan pengendalian fisik yang sangat baik, ahli dalam pekerjaan tangan, suka menyentuh dan memanipulasi objek.

(16)

4

7. Kecerdasan intrapersonal, yakni mengerti perasaan sendiri, dapat memotivasi diri, mengerti siapa dirinya, mengerti dan sangat memerhatikan nilai dan etika hidup.

8. Kecerdasan Naturalis, yakni mencintai lingkungan/alam, mampu menggolongkan objek mengenali, berinteraksi dengan hewan dan tanaman.

Jadi, sebenarnya manusia menyimpan dan memiliki sejumlah kecerdasan yang sangat kompleks. Tapi sayang arah pendidikan Indonesia masih cenderung mengoptimalkan satu atau dua potensi kecerdasan saja. Robert Copper (dalam Pasiak, 2008:167), mengatakan, kecerdasan rapor atau IQ hanya dapat menyumbangkan sekitar 4% bagi keberhasilan hidup seseorang. Sedangkan 90% lebih, ditentukan oleh kecerdasan-kecerdasan lain yang cukup beragam. Artinya, selama ini otak manusia masih belum dipakai secara utuh, karenanya kesuksesan harus di pandang sebagai pemakaian otak secara penuh atau optimalisasi seluruh kecerdasan yang ada, tidak hanya sampai disitu kenyataan lain juga menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa sangat memprihatinkan. Hal ini tampak jelas dari prestasi Indonesia di bidang matematika yang berada pada urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara pada tes yang dilakukan oleh Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2011. Skor ini turun 11 poin dari penilaian tahun 2007 yang silam. (lince: 2012).

Dalam pembelajaran matematika Kecerdasan visual-spasial merupakan salah satu aspek dari kognisi. Kecerdasan visual-spasial merupakan konsep abstrak yang meliputi persepsi spasial yang melibatkan hubungan spasial termasuk orientasi sampai pada kecerdasan yang rumit yang melibatkan manipulasi serta rotasi mental. Dalam kecerdasan visual-spasial diperlukan adanya pemahaman kiri-kanan, pemahaman perspektif, bentuk-bentuk geometris, menghubungkan konsep spasial dengan angka dan kecerdasan dalam transformasi mental dari bayangan visual. Pemahaman tersebut juga diperlukan dalam belajar matematika. Pada anak usia sekolah kecerdasan visual-spasial ini sangat penting karena kecerdasan visual-spasial erat hubungannya dengan aspek kognitif secara

(17)

5

secara konkrit maupun abstrak dapat dipahami dengan mudah oleh siswa dengan cara pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan benda sekitar (Yenilmez,2015).

Dalam penelitian terdahlu menunjukkan bahwa pemahaman pengetahuan spasial dapat mempengaruhi kinerja yang berhubungan dengan tugas-tugas akademik terutama matematika, membaca dan IPA. Studi dari Guay & McDaniel pada tahun 1977 dan Bishop pada tahun 1980 (dalam Tambunan, 2006 :29) menemukan bahwa kecerdasan spasial mempunyai hubungan positif dengan matematika pada anak usia sekolah. Studi dari Shermann pada tahun 1980 (dalam Tambunan, 2006 :29) juga menemukan bahwa matematika dan berpikir spasial mempunyai korelasi yang positif pada anak usia sekolah, baik pada kecerdasan spasial taraf rendah maupun taraf tinggi. Meskipun Kecerdasan dan prestasi adalah dua konstruksi yang berbeda, namun saling terkait, kedua hal tersebut telah dipelajar selama lebih dari satu abad sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan taraf hidup masyarakat melalui pendekatan teori yang dikemukakan oleh Gardner, dengan mengamati berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang memungkinkan untuk membuat pendekatan belajar yang efektif dan efesien (Jaleel, 2015).

(18)

6

Pengaruh Kecerdasan Visual Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Kubus Dan Balok Siswa Kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hal di atas, dapat diidentifikasi adanya beberapa masalah, yaitu:

1. Proses pembelajaran di sekolah kurang mendukung untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial siswa .

2. Belum dioptimalkannya kecerdasan visual spasial pada siswa dalam proses belajar mengajar.

3. Belum ada perhatian khusus terhadap kecerdasan visual spasial siswa di sekolah

4. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk mengatasi agar permasalahan yang akan di bahas pada penelitian ini tidak terlalu komplek dan penelitian ini lebih terarah dan jelas maka peneliti perlu memberikan batasan-batasan permasalahan. Pembatasan permasalahan ini bertujuan agar penelitian yang akan dilakukan dapat tercapai pada sasaran dan tujuan dengan baik. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah: pengaruh kecerdasan visual spasial yang berkenaan dengan hasil belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2015/2016

1.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kecerdasan visual spasial siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2015/2016 ?

(19)

7

3. Adakah pengaruh antara kecerdasan visual spasial terhadap hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2015/2016?

1.5.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana kecerdasan visual spasial siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2015/2016.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kecerdasan Visual spasial terhadap hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat bagi banyak pihak di antaranya:

a. Kegunaan secara tertulis

Untuk menjadikan sebagai bahan temuan dan sumbangan pikiran bagi semua pihak atau sebagai bahan rujukan untuk penyusunan karya ilmiah berikutnya sekaligus memperkaya keilmuan dalam ranah pendidikan. b. Kegunaan secara praktis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai masukan untuk menentukan haluan kebijakan dalam membantu meningkatkan hasil belajar matematika.

2. Bagi Guru

Dapat menjadi modal pembelajaran alternatif untuk membantu meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

3. Bagi Siswa

(20)

8

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu masukan dalam mengembangkan penelitian

5. Bagi Universitas Negeri Medan

Sebagai bahan acuan bagi calon guru yang ingin mempelajari atau menekuni tentang pentingnya kecerdasan visual-spasial bagi siswa c. Kegunaan lain bagi para pembaca pada umumnya: dengan penelitian dan

(21)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan rata-rata kecerdasan visual spasial siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2015/2016, termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-ratanya sebesar 74,4.

2. Berdasarkan perhitungan rata-rata hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2015/2016, termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-ratanya sebesar 74,6.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan visual spasial terhadap hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMPN 3 Percut Sei Tuan tahun ajaran 20115/2016. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh persamaan Ŷ = 18,6 + 0,75X, dari persamaan ini dapat diprediksikan bahwa variabel (Y) rata-rata akan berubah/berpengaruh sebesar 0.75 untuk setiap perubahan yang terjadi pada pada variabel (X) yang artinya setiap peningkatan kecerdasan visual spasial akan memberikan kontribusi bagi hasil belajar matematika siswa secara signifikan. Dan diperoleh nilai determinasi dari kecerdasan visual spasial dengan hasil belajar adalah r = 72,25%, hal ini menunjukkan kecerdasan visual spasial mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap hasil belajar matematika pada materi kubus dan balok.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut;

(22)

60

Dengan memahami dan mengenali beberapa kecerdasan dan kemampuan visual-spasial itu sendiri, diharapkan dapat termotivasi untuk meningkatkan minat belajar kususnya pada bidang studi matematika. Sehingga tujuan prestasi yang diharapkan bisa tercapai.

2. Bagi Guru

Untuk meningkatkan hasil dan prestasi belajar terutama pada mata pelajaran matematika. Di harapkan guru dapat memahami berbagai kecerdasan yang di miliki siswa. Sehingga dengan memahami kecerdasan siswa, guru akan mudah dalam menyampaikan materi dan siswapun akan mudah dalam menangkap materi.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan bagi sekolah untuk memberikan tambahan wacana kepada seluruh guru mengenai beberapa gaya belajar atau kecerdasan peserta didik, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan visual-spasial, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran.

4. Bagi Universitas Negeri Medan

(23)

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2009), Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta, Rineka Cipta.

Anne Anastasi & Susana Urbina, (2007). Tes Psikologi. Penerjemah: Robertus Hariono S. Imam. Jakarta: Indeks.

Arikunto, Suharsimi, (2002), Prosedur Penelitian. Jakarta : rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, (2010), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Asmin, dan Mansyur, Abil, (2012), Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar Dengan Analisis Klasik dan Modern, Medan: Larispa Indonesia.

Aunurrahman., (2011), Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta

Dewan, alfian, (2015). Kecerdasan, http://blog.uad.ac.id/alfian 1300001004/ kecerdasan (diakses 24 februari 2016)

Eman Suherman dkk, (2001), Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: FMIPA UPI

Hababa, Akhmad Azizi, (2014), Pengaruh Kecerdasan Spasial dan Kecerdasan Matematis Terhadap Kemampuan Menggambar Teknik Siswa pada Mata Pelajaran Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik di SMK Negeri 3 Yogyakarta, Skripsi, FT, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Hamalik, Oemar,(2003), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara. Hidayatulloh, Syarif, (2012) Pengaruh Kecerdasan Visual Spasial terhadap Hasil

Belajar Matematika pada Materi Kubus dan Balok Siswa Kelas VIII SMPN 2 Trenggalek Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi, Jurusan Tarbiyah, STAIN Tulungagung, Tulungagung.

(24)

62

Jaleel, Sajna, (2015). Gender Difference in Logical-Mathematical and Visual-Spatial Intelligence Among Higher Secondary School Students in Kottayam District, Research Paper, Vol 5 No. 11, Hal 538-539

Lestari, Ayu Dewi, (2014) Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini Menggunakan Media Buku Bantal di Taman Kanak-Kanak Sandhy Putra Telkom Kelompok B1 kota Bengkulu, Skripsi, FKIP,

Universitas Bengkulu, Bengkulu

Lince, Ester, (2012), Prestasi Sains dan Matematika Indonesia, http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.Sains.dan. Matematika.Indonesia.Menurun (24 Feburari 2016).

Lwin, May, dkk, (2005), Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan, Klaten: PT. Indeks kelompok Gramedia

Milfayetty, Sri, (2015), Psikologi Pendidikan, Medan: PPs Unimed

Pasiak, Taufik,(2002), Revolusi IQ/EQ/SQ: menyingkap rahasia kecerdasan berdasarkan Al-qur’an dan Neurosains Mutakhir, Bandung: PT Mizan Pustaka.

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Rajagukguk, Waminton, (2015), Metodologi Penelitian Pendidikan, Medan: FMIPA UNIMED.

Rif’an, Muhamad Ghoni, (2011), “Pengaruh Kemampuan Spasial Terhadap

Prestasi Belajar Matematika Materi Pokok Dimensi Tiga Pada Siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Semarang Tahun Pelajaran

2010/2011”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo, Semarang.

Saifuddin Azwar, (2013). Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(25)

63

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito

Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. remaja Rosdakarya.

Sugiyono, (2013), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta

Sholihin, Ubaydillah Ibnu, (2012), Hakikat Hasil Belajar Matematika, http://rujukanskripsi.com/2013/06/kajian-teori-hakikat-hasil. (24 Feburari 2016).

Sujono, (1998). Pengajaran matematika untuk sekolah menengah. Jakarta: proyek pengembangan LPTK.depdikbud

Suryabrata, Sumadi, (1983), Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Tambunan, Siti Marliah, (2006), Hubungan antara Kemampuan Spasial dengan Prestasi Belajar Matematika, Makara, Sosial Humara. Vol.10, No.1 Juni

2006: Hal 27-32.

Tim dosen, (2011), Pedoman penulisan proposal dan skripsi mahasiswa program studi pendidikan FMIPA UNIMED, Medan, FMIPA UNIMED

Usman, Uzer M,(2004) Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

(26)

ii

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 2.1. Tes Hubungan Gambar...............................................................
gambaran mental, peta, grafik dan diagram, menggunakan gerakan untuk

Referensi

Dokumen terkait

maka Pokja Pengadaan Barang/Jasa Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2015 menetapkan Paket tersebut di atas dengan rincian sebagai

Posisi lighting berada di Side Light Right dengan teknik pengambilan gambar Big Close up.. As i face the future

evaluasi terhadap penawaran Anda, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam3. Peraturan Presiderr No.70 tahun 2012 tentang

oleh Grupband Navicula memiliki lirik lagu yang menyuarakan tentang isu lingkungan, kemudian dibuatlah video klip yang disutradarai oleh Riri Riza menjadi video

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

Buana, Wuwuh.2015.Komunikasi Interpersonal dalam Dimensi Self Disclosure (STUDI DESKREPTIF KUALITATIF REMAJA DI SMK NEGERI 2 KASIHAN, YOGYAKARTA).. Universitas Islam

Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang panggul. Tiap jari 3 ruas, kecuali ibu jari yang hanya 2 ruas. Adapun fungsi dari tulang yaitu: Menggambarkan