EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA
VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON
Oleh:
Mesjuarni NIM 4122131009
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN
MEDIA VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI PADA
MATERI HIDROKARBON MESJUARNI (NIM : 4122131009)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual lebih tinggi daripada yang diberikan pengajaran dengan model konvensional pada materi Hidrokarbon dan untuk mengetahui aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui penerapan model pembelajaran diatas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 2 Model Medan yang terdiri dari 8 kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara purposif, 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Instrumen adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 21 soal yang valid dengan tingkat reliabel 0,7834. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Konvensional. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 41,62 dan 41,13, sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 78,75 dan 64,75. Gain ternormalisasi kimia siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 63,83 % dan 39,99%. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu menggunakan uji normalitas data menggunakan uji chi kuadrat diperoleh pada Gain kelas eksperimen χ2hitung<χ2tabel maka kedua data Gain
eksperimen dan kontrol berdistribusi normal serta uji homogenitas data diperoleh Fhitung< Ftabel yakni 1,652<1,725 maka kedua sampel homogen. Selanjutnya
dilakukan uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung> ttabel yakni
,����>1,6671 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dan aspek kognitif yang paling berkembang adalah C2 (pemahaman) 80%.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Pada Praktikum Terintegrasi Berorientasi Lesson Study dengan Media Virtual Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrokarbon”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan waktunya kepada penulis sejak perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pasar Maulim Silitonga, M.S, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.si, dan Bapak Alm. Drs. Rahmat Nauli sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc. selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada guru - guru di sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha Guru Kimia (Dra. Jati Setiasih, M.Si) dan siswa/i kelas XI IPA 1 dan XI IPA 7 MAN 2 Model Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
v
mengajarkan banyak hal, pemilik kasih tiada ujung yang berjuang keras dan rela berkorban dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yakni Ayah tercinta Alm. Saiin dan Ibunda tersayang Poniem. Terima kasih atas segala yang sudah diberikan kepada penulis, ini hanya kebahagian kecil yang diberikan penulis untuk saat ini. Semoga dengan wisuda ini menjadi berkah buat keluarga. Ucapan terima kasih penulis kepada Kakak penulis Mesnawati, Meswarni,Mesyani, Mesusanti, Mesiyana, Abang penulis Meswanto, dan Meswandi serta seluruh keluarga yang sudah berdoa dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah yang sudah memberikan beasiswa berupa beasiswa bidikmisi yang sangat membantu dan merupakan sumber dana bagi penulis dalam penyelesaian studi ini.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni seluruh teman-teman Pendidikan Kimia Reguler A 2012 yang telah banyak membantu, memotivasi khususnya kepada keluarga penulis di kelas Alfitri Yatmis, Fauziah Ulfa, Indriati Aulia, Nursaniah Gultom, Rahmadani Lubis, Rapita Hannum, Ucia Mahya Dewi dan Yuli Wintasari, yang telah membantu dalam penelitian. Serta teman-teman lain yang tidak dapat disebut namanya satu persatu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelamahan baik dari segi isi susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skipsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Februari 2017 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Batasan Masalah 5
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 6
1.7.Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pengertian Belajar 9
2.1.2. Hasil Belajar 9
2.1.3. Taksonomi Tujuan Kognitif 10
2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia 12
2.2. Media Pembelajaran 13
2.2.1. Pengertian Media Pembelajaran 13
2.2.2. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri 14
vii
2.2.4. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri 16
2.3. Lesson Study 17
2.3.1. Pengertian Lesson Study 17
2.3.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Lesson Study 21
2.3.3. Tujuan Lesson Study 22
2.3.4. Manfaat Lesson Study 24
2.3.5. Tipe Lesson Study 25
2.3.6. Syarat Pelaksanaan Lesson Study 25
2.4. Media Pembelajaran 27
2.4.1. Praktikum Terintegrasi 27
2.4.2. Media Virtual 28
2.5. Senyawa karbon 29
2.5.1. Menguji keberadaan unsure C, H, dan O 29
2.5.2. Penggolongan Hidrokarbon 30
2.5.3. Senyawa Alifatik 30
2.5.4. Keisomeran 36
2.6. Penelitian-penelitian yang Relevan 38
2.7. Kerangka Konseptual 40
2.8. Hipotesis Penelitian 41
BAB III METODE PENELITIAN 43
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 43
3.2. Populasi dan Sampel 43
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 44
3.3.1. Variabel Penelitian 44
3.3.2. Instrumen Penelitian 44
3.3.2.1. Validitas Isi 45
3.3.2.2. Validitas Butir Soal 46
3.3.2.3. Reabilitas Soal 49
3.3.2.4. Instrumen non tes 49
viii
3.5.Teknik Pengumpulan Data 52
3.6. Teknik Analisis Data 55
3.6.1. Normalitas Data 55
3.6.2. Uji Homogenitas 56
3.6.3. Uji Hipotesis 56
3.6.4. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 58
3.6.5. Aspek Kognitif yang Terkembangkan 58
3.6.6. Analisis Hasil Lesson Study 59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 60
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 60
4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 61
4.1.2.1. Peningkatan Hasil Belajar 62
4.1.2.2. Uji Normalitas Data 63
4.1.2.3. Uji Homogenitas Data 64
4.1.2.4. Uji Hipotesis 65
4.1.2.5. Pencapaian Indikator Lesson Study 65 4.1.2.6. Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif 66
4.2. Pembahasan 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 73
5.2. Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 75
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Siklus Pengkajian Pembelajaran dalam
Lesson Study di Indonesia 22
Gambar 2.2 Struktur molekul dan kejenuhan ikatan hydrogen 30
Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 52
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Check List Saat Observasi Kelas Lesson Study 20 Tabel 2.2. Perbedaan antara senyawa organic dan senyawa anorganik 32
Tabel 2.3 Stuktur senyawa Alkana 32
Tabel 2.4 Gugus Alkil 33
Tabel 2.5 struktur senyawa Alkena 34
Tabel 2.6 Rumus Molekul senyawa Alkuna 35
Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis isi 45
Tabel 3.2 Rincian Perlkuan Metodemengajar yang diberikan 51
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 51
Tabel 3.4. Penolong Untuk Uji Normalitas 57
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas 63
Tabel 4.2. Hasil Uji Homogenitas 64
Tabel 4.3. Hasil Uji Hipotesis 65
Tabel 4.4. Hasil uji persen pencapaian indikator Lesson Study 65
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 77
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 80 Lampiran 3 Kisi- Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi 99 Lampiran 4 Instrumen Tes (Sebelum Divalidasi) 110 Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 117 Lampiran 6 Kisi- Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi 118
Lampiran 7 Instrumen Tes (Sesudah Validasi) 129
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sesudah Validasi) 136
Lempiran 9 Lembar Kerja Siswa (LKS) 137
Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) 143
Lampiran 11 Media Virtual 144
Lampiran 12a Perhitungan Validitas Isi Instrumen Tes Expert Judgement 147 Lampiran 12b Perhitungan Validitas Butir Tes 149 Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 152
Lampiran 14 Perhitungan Uji Daya Beda 155
Lampiran 15 Perhitungan Distruktor 158
Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Tes 161
Lampiran 17 Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar 165 Lampiran 18 Standar Deviasi Dan Varians Nilai Pretest dan Postest 169
Lampiran 19 Uji Normalitas Data 170
Lampiran 20 Uji Homogenitas 174
Lampiran 21 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol 176
Lampiran 22 Uji Normalitas Data Gain Eksperimen Dan Kontrol 179 Lampiran 23 Uji Homogenitas Data Gain Eksperimen Dan Kontrol 181 Lampiran 24 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 182
Lampiran 25 Pengujian Hipotesis 183
xii
Lampiran 27 Check List Saat Observasi Kelas 187
Lampiran 28 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 205
Lampiran 29 Tabel Kritis Distribusi F 206
Lampiran 30Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel T) 207 Lampiran 31 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 208
Lampiran 32 Dokumentasi penelitian 209
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pembelajaran yang dapat memberdayakan potensi peserta didik seperti pembedayaan berpikir belum dilaksanakan secara maksimal sehingga proses pembelajaran menjadi kurang bermakna.
Pada pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, pembelajaran di dalam kelas pada beberapa sekolah masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yang mana guru masih mendominasi dengan kegiatan ceramah. Apabila hal ini dilakukan secara terus menerus maka kondisi pembelajaran di dalam kelas tidak dapat berkembang, peserta didik lebih cenderung pasif di kelas dalam menerima pelajaran, lebih banyak diam, mendengar, mencatat, menghafal, bahkan peserta didik dapat merasa bosan dan akhirnya tidak bersungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran. Penerapan pola pembelajaran tersebut menyebabkan peserta didik mengikuti pelajaran bukan karena minat, tetapi karena terpaksa. Kondisi seperti ini dapat berdampak kepada kemandirian peserta didik dalam belajar kurang terlatih dan kurang berkembang. Proses pembelajaran berlangsung secara kaku sehingga kurang mendukung pengembangan pengetahuan dan penguasaan konsep, sikap, moral, dan pemberdayaan berpikir. Dampak pola pembelajaran seperti ini akan tampak setelah siswa mengikuti ujian tengah semester atau ujian akhir yang kemudian peserta didik memperoleh skor atau nilai rendah.
Seharusnya pembelajaran di dalam kelas sudah harus diarahkan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang mandiri dalam menyelesaikan berbagai
2
permasalahan yang dijumpainya ketika dia dihadapkan pada permasalahan di kehidupan nyata. Banyaknya model pembelajaran pada metode kooperatif dapat menjadi salah satu pilihan seorang pendidik untuk mengurangi dominasi pembelajaran di dalam kelas. Siswa sudah harus aktif untuk mengaplikasikan antara materi yang ada dengan permasalahan yang akan dihadapi dalam dunia nyata.
Dalam hal ini, pemilihan model pembelajaran yang tepat perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran berpengaruh dalam penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang diajarkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Hamzah, 2011). Oleh karena itu, guru sepatutnya mampu mencari model yang dipandang dapat membelajarkan peserta didik (siswa) melalui proses pengajaran yang dilaksanakan agar pengajaran dapat tercapai dan hasil belajar diharapkan dapat lebih ditingkatkan.
Model pembelajaran Inkuiri merupakan salah satu proses pembelajaran
yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari cara
menemukan fakta, konsep, dan prinsip melalui keterampilan proses sains yang
mereka miliki. Keterampilan proses sains melibatkan keterampilan-keterampilan
kognitif atau intelektual (learning competence), manual (procedural competence),
sosial (social competence) serta komunikasi (communicative competence).
Kemampuan-kemampuan yang dikembangkan dalam keterampilan proses sains
yaitu mengamati (observasi), mengelompokkan (klasifikasi), menafsirkan
(interpretasi), meramalkan (prediksi), mengajukan pertanyaan, berhipotesis,
merencanakan percobaan, menggunakan alat/ bahan, menerapkan konsep dan
berkomunikasi (Arifin, dkk. 2015).
Hasil-hasil penelitian tentang keefektifan model pembelajaran inkuiri pada
praktikum terintegrasi antara lain yang dilakukan oleh Nashrullah, dkk. (2015)
Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai posttest kelas eksperimen 76,868 dan
kelas kontrol 69,434. Dengan derajat kebebasan sebesar 78 dan taraf signifikansi
5%, yang berarti ada perbedaan hasil belajar kognitif kelas eksperimen dengan
3
mendapat respon positif dari penggunanya sehingga dapat diterapkan dalam
pembelajaran kimia.
Menurut Sudrajat, lesson study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Melalui tiga tahapan yang ada dalam lesson study, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do) dan refleksi (see), guru
yang berkolaborasi dalam penyusunan rencana pembelajaran dapat saling bertukar pikiran untuk mendapatkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Lesson study merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan saling
bekerja-sama merencanakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru terhadap aktivitas belajar siswa, serta akan menjadikan guru yang profesional dengan desain pelaksanaan yang baik. Tiga bagian utama dari lesson study adalah bagian pertama, yaitu identifikasi tema penelitian (research theme),
bagian kedua pelaksanaan sejumlah research lesson yang akan mengeksplorasi research theme, dan bagian ketiga adalah refleksi proses pelaksanaan lesson study
(Rahayu, dkk. 2012).
4
Model pembelajaran inkuiri ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran. Sehingga siswa dapat mencapai pemahaman yang kompeten, membantu siswa untuk memiliki kemampuan memandang sesuatu secara intregatif. Dengan adanya pengkolaborasian ini guru dapat melatih siswa untuk bersikap objektif, jujur, terbuka dan teliti, hal ini tentu membutuhkan lembar kerja yang dapat menciptakan berbagai karakter ilmiah siswa. Karakter ilmiah ini akan dapat dibentuk melalui pembelajaran yang memadukan antara teori dengan kegiatan kegiatan penemuan (inkuiri) menggunakan petunjuk tertentu (Lembar Kerja).
Praktikum terintegrasi merupakan suatu proses pembelajaran yang dilakukan dengan kegiatan praktikum yang dilakukan secara bersamaan pada saat materi diajarkan. Tujuan praktikum terintegrasi adalah untuk menambah pemahaman dan memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan, sehingga peserta didik dapat benar-benar memahami materi yang telah disampaikan oleh guru serta dapat menambah kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat laboratorium kimia.
Penelitian dilakukan oleh Anisah, dkk (2013) menunjukkan bahwa 92%
siswa mengoperasikan aplikasi kimia virtual dan pada siklus terakhir dari aspek
yang diobservasi diperoleh rata-rata 83%. pengaruh penggunaan laboratorium
virtual dan laboratorium riil terhadap prestasi belajar pada materi laju reaksi,
penggunaan laboratorium virtual dengan nilai rata-rata 61,2 lebih efektif dari
laboratorium riil dengan nilai rata-rata 53,5. Aplikasi laboratorium virtual
membawa efek positif pada prestasi dan sikap siswa.
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia.
2. Siswa tidak dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif sehingga kurang memaksimalkan pengetahuan siswa yang disampaikan oleh guru.
4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hanya berpusat pada guru saja.
5. Perlunya penyelenggaraan pembelajaran yang mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas, berkompeten, dan kompetitif atau berdaya saing, khususnya pembelajaran kimia.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
Model pembelajaran yang digunakan adalah Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media Virtual. Dan materi yang dijadikan bahan dalam penelitian ini dibatasi pada Hidrokarbon. Adapun penelitian ini dilaksanakan di kelas XI semester genap MAN 2 MODEL MEDAN dengan ranah kognitif yang ingin dilihat berkembang berdasarkan taksonomi Bloom yaitu hanya C1, C2, C3 dan C4.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
6
2. Aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual pada materi Hidrokarbon?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual lebih tinggi daripada yang diberikan pengajaran dengan model konvensional pada materi Hidrokarbon.
2. Untuk mengetahui Aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual pada materi Hidrokarbon.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Guru,
Sebagai sumber informasi dalam menentukan strategi pembelajaran kimia yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Selain itu juga dapat menjadi pertimbangan guru dalam membimbing peserta didik mempelajari kimia.
2. Bagi Peserta didik,
7
3. Bagi Peneliti,
Sebagai tambahan wawasan dan memberikan pengalaman empiris, sehingga dapat digunakan sebagai modal awal untuk melakukan penelitian selanjutnya. 4. Bagi Sekolah,
Sebagai masukan atau alternatif pembelajaran yang dapat memajukan kualitas pendidikan di sekolah.
1.7 Definisi Operasional 1. Model pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang berusaha
mengembangkan cara berfikir secara ilmiah. Model pembelajaran ini lebih
memberikan ruang bagi peserta didik untuk lebih banyak belajar sendiri,
mengeksplorasi sendiri sekreatif mungkin dalam memecahkan masalah.
Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi konsep-konsep kimia, bentuk
perkembangan, dan menulis penjelasan dan data berdasarkan metode inkuiri
yang digunakan dalam pembelajaran (Nashrullah, dkk. 2015).
2. Praktikum terintegrasi
Praktikum terintegrasi merupakan suatu model pembelajaran di mana proses pembelajaran yang dilakukan ditunjang dengan kegiatan praktikum. Tujuan praktikum terintegrasi adalah untuk menambah pemahaman dan memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan, sehingga peserta didik dapat benar-benar memahami materi yang telah disampaikan oleh guru serta dapat menambah kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat laboratorium kimia. Praktikum terintegrasi adalah praktikum yang dilaksanakan bersamaan dengan penyampaian materi pelajaran kimia (Chulafa, 2010).
3. Lesson study
Lesson study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui
8
merupakan suatu strategi ataupun model pembelajaran, tetapi kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran yang dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta permasalahan yang dihadapi guru pada setiap proses pembelajaran lesson study yang terdiri atas tiga tahap yaitu perencanaan (Plan), pelaksanaan (Do), dan refleksi (See) (Elvinawati, dkk. 2012).
4. Media virtual
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Media Virtual merupakan model baru berbasis komputer belajar yang
menyediakan siswa dengan visi ilmiah lebih luas secara individual. virtual
memungkinkan siswa untuk mensimulasikan percobaan yang mungkin
memerlukan biaya mahal atau berbahaya. merupakan penerapan teknologi
baru untuk metodologi pembelajaran aktif, dalam rangka untuk meningkatkan
baik belajar mandiri maupun pemahaman siswa (Anisah, dkk. 2013).
5. Hasil belajar
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media
virtual lebih tinggi dibandingkan oleh siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran Konvensional.
2. Ranah kognitif yang paling berkembang dengan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media virtual adalah ranah kognitif pemahaman (C2).
5.2. Saran
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Inkuiri pada praktikum terintegrasi berorientasi Lesson Study dengan media
virtual dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan dalam
pencapaian dari delapan indikator Lesson Study yang belum tercapai di dalam penelitian ini.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan model yang sama dengan pokok bahasan yang berbeda khususnya pokok bahasan yang penerapannya banyak dijumpai dikehidupan sehari-hari yang membutuhkan praktikum agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model yang sama diharapkaan dapat mengorganisasikan pembelajarannya dengan sebaik-baiknya sesuai alokasi waktu sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai seluruhnya.
74
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat, “Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil
Pembelajaran”, hlm. 2, dalam http://ideguru. wordpress.com/2010/04/09/ lesson-study-untuk-meningkatkan-prosesdan-hasil-pembelajaran/, diunduh
tanggal 22 Desember 2015
Anisah, E; Mantini, S dan Subroto, T., (2013), Keefektifan Virtual Laboratory Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Larutan Penyangga Dan Hidrolisis, Chemistry In Education 2(1): 1-6.
Anonim., (2001), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Produktif Multimedia
Siswa Kelas X SMKN 1 Cerme Gresik,FKIP UNRAM.
Arifin, U.F; Hadisaputro, S dan Susilaningsih, E., (2015), Pengembangan Lembar Kerja Praktikum Siswa Terintegrasi Guided Inquiry Untuk Keterampilan Proses Sains, Chemistry In Education 4(1): 1-7.
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsy, D,W., Syamsuri, I., dan Bilqis., (2013), Kajian Implementasi Lesson Study Pada Pengembangan IPA Berbasis Inkuiri dan PBL Kelas VII SMP untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar, Hasil Belajar Peserta Didik dan
Keprofesionalan Guru, Laporan Hasil Penelitian, Universitas Negeri
Malang.
Chulafa, C. (2010), Pengaruh Pelaksanaan Praktikum Kimia Secara Terintegrasi Terhadap Sikap Ilmiah Dan Prestasi Belajar Peserta Didik, Jurusan Kimia,
Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Kalijaga, Skripsi, Yogyakarta.
Elvianawati; Sumpono dan Amir, H., (2012), Lesson Study Pada Mata Kuliah Kimia Sekolah I Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Pembangunan Karakter (Charakter Building), Jurnal Exacta 10(2): 1-4. Halimah, 2012, Implementasi Inkuiri Berbasis Lesson Study Untuk Meningkatkan
75
Kusnaidi; Masykuri, M dan Mulyani, S., (2013), pembelajaran kimia dengan PB menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan Matematika dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa, Jurnal Inkuiri 2 (2): 163-172.
Nassrullah, A; hadisaputro, S dan Sumarti, S.S., (2015), Keefektifan Metode Praktikum Berbasis Inquiry Pada Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses Sains, Chemistry In Education 4(2): 1-7.
Purwanti, M., (2014), Analisis Butir Soal Ujian Akhir mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Menggunakan Microsoft Office Excel 2010, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII : 81-94
Qorri’ah,(2011), Penggunaan Metode Guided Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun
Ruang Sisi Lengkung, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Rahayu, A.D., (2014), Kurikulum Terbaru Bahas Tuntas 1001 Soal Kimia SMA Kelas X, XI, Dan XII, Pustaka Wiyatama, Yoyakarta.
Rahayu, P; mulyani, S dan Miswadi, S.S., (2012), Pengembangan Pembelajaran Problem Base Melalui Lesson Study, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 1(1): 1-8.
Shimone, (2013), Reformasi Sekolah Berpusat Pembelajaran, Seminar presentasi hasil studi pendidikan karir SMP November 2013.
Silitonga, P. M., (2011), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan
Sudjana, (2001), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana,.N, (2004), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkan Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi
Mahasiswa Calon Guru, Disertasi, UPI, Bandung
76
Sukardi, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
ii