• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN

ILMU KEOLAHRAGAAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh

RISMAN HAREFA NIM : 6123210028

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Risman Harefa. Nim. 6123210028 Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal terhadap Jumlah Leukosit Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. (Pembimbing : Fajar Apollo Sinaga)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest posttest. Penelitian ini dilaksanakan di stadion di Stadion Universitas Negeri Medan (UNIMED) untuk kegiatan aktifitas fisik maksimal dan pengukuran jumlah leukosit dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara UPT Laboratorium Kesehatan Daerah, Medan.

Populasi penelitian ini berjumlah 30 orang dengan jumlah sampel 10 orang diambil dengan purposive random sampling. Pengujian terhadap pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan dilakukan dengan uji t pada taraf signifikansi 5% dengan Paired Samples T-Test. Uji t dapat dilakukan apabila data dalam keadaan normal dan homogen, sehingga sebelum uji t dilakukan maka terlebih dahulu dilakukan persyaratan uji t yaitu uji normalitas data dan homogenitas data. Uji normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Data juga berdistribusi homogen sehingga tidak ada perbedaan bermakna yang ditemukan.

Hasil uji t berpasangan menunjukkan nilai p = 0,000 dengan demikian maka ada pengaruh signifikansi aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit dengan ( p < 0,05 ).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi jumlah leukosit secara signifikan pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya, sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menyelesaikan program Sarjana Sains Olahraga di Universitas

Negeri Medan (UNIMED).

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dan

mendukung penulis baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd sebagai wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Syamsul Gultom, SKM, M.Kes sebagai wakil Dekan II Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO sebagai wakil Dekan III Fakultas Ilmu

(6)

iii

6. Bapak Fajar Apollo, S.Si, M.Si, Apt sebagai Ketua Jurusan Ilmu

Keolahragaan, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi Dan Dosen Penasehat

Akademik.

7. Ibu Zulaini, SKM, M.Kes sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan.

8. Ibu dr. Novita Sari Harahap, M.Kes dan Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO

yang telah menjadi pengarah I dan II.

9. Terima kasih kepada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan (IKOR) A

2014 yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

10.Ayahanda dan ibunda serta keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan

memberikan perhatian, kasih sayang, nasehat semangat dan dorongan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11.Seluruh staf edukatif dan admistratif FIK Universitas Negeri Medan yang

telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal sehingga akhir

perkuliahan.

12.Seluruh civitas akademis FIK Universitas Negeri Medan yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Rekan-rekan mahasiswa Risa Ferina Lubis, Trimarto Sigiro, Samsul Bahri

Ginting, Jonatan Munthe, Tulus Sinaga, Risna Uli Siahaan, Mangasi

malatua Sitanggang, Nila Sari Sagala, Tommy P Hutabarat, Fery Juanda,

Kristanto Nainggolan, Robby, Evan Durinho Gultom, Evan Christian

Gultom dan semua rekan-rekan IKOR stambuk 2012 yang telah banyak

(7)

iv

14.Beberapa orang yang berpengaruh terhadap penulis Nelius Harefa S.Si,

Nita, Briman.

15.Adek stambuk Septiana, Winda, dan adik-adik 2014 yang telah banyak

membantu saya.

16.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta

memberikan bantuan sumbangan pemikiran selama mengikuti perkuliahan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberika Rahmat-Nya atas kebaikan dan

kemurahan hati Bapak/ibu, saudara/saudari sekalian.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua, khusunya bagi dunia pendidikan olahraga serta bagi siapa saja yang

membacanya.

Medan, November 2016 Penulis,

(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 6

A. Kerangka Teoritis ... 6

B. Kerangka Berfikir ... 21

C. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Definisi Operasional ... 24

D. Metode Penelitian ... 25

E. Prosedur Penelitian ... 26

F. Instrumen Penelitian ... 27

(9)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil ... 31

B. Pembahasan Penelitian ... 35

BAB V KESIMPULAN ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Susunan darah ... 14

Tabel 2. Rancangan penelitian ... 25

Tabel 3. Data hasil bleep test sampel ... 31

Tabel 4. Data hasil pemeriksaan jumlah leukosit sampel sebelum dan setelah

aktifitas fisik maksimal ... 32

Tabel 5. Rerata jumlah leukosit sebelum dan setelah aktifitas fisik maksimal ... 33

Tabel 6. Uji normalitas dan homogenitas data ... 33

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur kimia radikal bebas ... 9

Gambar 2. Proses terbentuknya radikal bebas ... 11

Gambar 3. Proses terbentuknya sel darah ... 14

Gambar 4. Sel darah putih ( leukosit ) ... 16

Gambar 5. Jenis-jenis leukosit ... 18

Gambar 6. Kerangka berfikir ... 21

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktifitas fisik merupakan kegiatan yang selalu dilakukan manusia setiap harinya. Aktifitas fisik ini bahkan telah menjadi ciri utama dari manusia. Setiap

manusia hampir dipastikan akan melakukan aktifitas fisik setiap harinya. Namun,

adakalanya manusia belum mampu memilah apa aktifitas fisik yang masih bisa

diterima oleh tubuhnya sendiri. Manusia kurang pengetahuan tentang aktifitas

fisik ini, sehingga tidak mampu membatasi dirinya sendiri.

Aktifitas fisik maksimal dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan

antara produksi radikal bebas dan sistem pertahanan antioksidan tubuh, yang

dikenal sebagai stress oksidatif. Selama aktifitas fisik, konsumsi oksigen seluruh

tubuh meningkat sampai 20 kali, sedangkan konsumsi oksigen pada serabut otot

diperkirakan meningkatnya produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan

kerusakan sel. Stres oksidatif dapat berakibat terjadinya peningkatan jumlah

leukosit melebihi 10.000 sel/µl. Peningkatan leukosit merupakan respon protektif

terhadap stress seperti invasi mikroba, aktifitas yang berat, anestesi dan

pembedahan Tortora dan Grabowski (2003) dalam (Harahap 2008).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novita Sari Harahap (2008)

yang berjudul “Pengaruh Aktifitas Maksimal Terhadap jumlah leukosit dan

(13)

2

diberikan aktifitas fisik maksimal berupa renang sekuat-kuatnya sampai hampir

tenggelam mengalami peningkatan jumlah leukosit secara signifikan. Hal ini

terjadi dikarenakan pada saat melakukan aktifitas fisik maksimal ambilan oksigen

pada sel otot yang aktif meningkat, menimbulkan pembentukan radikal bebas

yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan jumlah leukosit. Namun

penelitian ini dilakukan kepada tikus putih, bagaimana jikalau penelitian ini

dilakukan pada manusia. Apakah hal yang sama akan terjadi? Untuk menjawab

pertanyaan tersebut maka haruslah dilakukan penelitian.

Sementara itu, menurut Lianiwati (2011) dalam penelitiannya yang

berjudul “Pemberian Ekstrat Buah Naga Merah Menurunkan Kadar F2 Isoprostat

pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Aktifitas berlebih” didapatkan bahwa

aktifitas fisik berlebih (maksimal) dapat meningkatakan stres oksidatif pada tikus

jantan. Dimana stress oksidatif dapat menyebabkan penyakit seperti proses

penuaan, infeksi, diabetes melitus. Hal ini tentunya menjadi perhatian jikalau

aktifitas berlebih dilakukan oleh manusia.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Evi Irianti (2008) yang berjudul

“Pengaruh Aktifitas Sedang Terhadap Jumlah Hitung Leukosit dan Hitung Jenis

Sel Leukosit Pada Orang Tidak terlatih”.. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa

aktifitas fisik sedang yang dilakukan oleh seseorang mampu menyebabkan

peningkatkan pada leukosit. Hal ini tentu menjadi perhatian, dan bagaimana

jikalau aktifitas fisik yang diberikan adalah aktifitas fisik maksimal, bagaimana

(14)

3

Pada penelitian yang dilakukan oleh Laeto (2015) yang berjudul “Respon

Akut Jumlah Leukosit dan hitung Jenis Leukosit pada kelompok Pemain Futsal

malam dan Pagi di Kota Makassar” disimpulkan bahwa pemain futsal yang

bermain di pagi atau di malam hari dapat meningkatkan jumlah leukosit. Hal ini

tentu saja menjadi perhatian dikarenakan olahraga futsal sangatlah digemari dan

sering dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Dengan adanya

penelitian ini, mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan memperoleh suatu informasi

bahwa bermain futsal di pagi atau di malam hari dapat meningkatkan leukosit.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa ketika mahasiswa

Jurusan Ilmu Keolahragaan bermain futsal tidak terstruktur, dan sistematis.

Sehingga hal ini nantinya akan berdampak negatif bagi mahasiswa Jurusan Ilmu

keolahragaan itu sendiri.

Manusia yang selalu berhubungan dengan aktifitas fisik tentu saja

memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan aktifitas fisik

maksimal. Salah satu bagian dari manusia yang selalu berhubungan dengan

aktifitas fisik ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Seperti kita

ketahui bahwa aktifitas fisik sudah menjadi ciri khas bagi mahasiswa Jurusan

Ilmu Keolahragaan, Hal yang nyata adalah ketika mahasiswa Jurusan Ilmu

Keolahragaan mengikuti mata kuliah khususnya mata kuliah praktek. Pada saat

melakukan mata kuliah praktek tersebut ada kalanya mahasiswa tidak menyadari

bahwa mereka telah melakukan aktifitas fisik yang maksimal.. Tentu saja keadaan

(15)

4

tentang aktifitas fisik maksimal yang suatu saat dapat menyebabkan penyakit

kepada mereka.

Kurangnya perhatian ataupun kesadaran manusia khususnya mahasiswa

Jurusan Ilmu Keolahragaan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat membahayakan

kesehatan tubuh yang pada akhirnya dapat mempengaruhi jumlah leukosit dalam

darah. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang ini maka peneliti berencana

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal

Terhadap Jumlah Leukosit Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Manusia pada umumnya tidak terlepas dengan aktifitas fisik setiap

harinya, salah satunya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.

2. Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan terkadang tidak menyadari bahwa

aktifitas fisik yang dilakukan adalah aktifitas fisik maksimal.

3. Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan kurang pemahaman bahwa

aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi jumlah leukosit.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, latar belakang masalah, dan berbagai

pertimbangan (dari segi waktu, biaya, dan ketersediaan alat) maka pada penelitian

(16)

5

pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit pada mahasiswa

Jurusan Ilmu Keolahragaan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu : Apakah terdapat pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah

leukosit pada mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk

mengetahui pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit pada

mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi bagi khalayak umum khususnya bagi penulis,

pelaku olahraga, dan secara khusus bagi mahasiswa Jurusan Ilmu

Keolahragaan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi jumlah

leukosit dalam darah.

2. Memberikan informasi ilmiah kepada peneliti lainnya tentang pengaruh

(17)

39 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Ada pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap peningkatan jumlah leukosit

secara signifikan. Hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian dengan

menggunakan uji Paired Samples T-Test adalah 0,000 ( p < 0.05).

B. Saran

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pelaku olahraga secara khusus bagi

mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahrgaan untuk memperhatikan intensitas

pada saat berolahraga, memperhatikan masa pemulihan untuk menjaga

performance pelaku olahraga tersebut agar tidak sampai menurunkan

imunitas tubuh

2. Untuk dijadikan referensi atau rujukan dalam penelitian lebih lanjut

mengenai jumlah leukosit, stress oksiatif dan aktifitas fisik maksimal,

yang dimana peneliti mengontrol pola makan sampel dan aktifitas yang

(18)

40

DAFTAR PUSTAKA

Adliah F. (2015). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dengan Tingkat Vo2 Maks

Pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Makassar Tahun 2012. Universitas Hasanuddin. Makassar

Harahap N.S. (2008). Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit ( Mus Musculus L ) Jantan. USU e-ropository. Medan

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta. Lembaga pendidikan Tenaga Kependidikan

Irianti E. (2008). Pengaruh Aktifitas Sedang Terhadap Hitung Leukosit Dan Hitung Jenis Sel Leukosit Pada Orang Tidak Terlatih. USU e-ropository. Medan

Kiyatno. (2009). Pengaruh Aktifitas Fisik Submaksimal, Waktu Pemberian Antioksidan Vitamin Dan Tingkat Kebugaran Terhadap Kondisi Otot. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Laeto A.B. (2015). Respon Akut Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Kelompok Pemain Futsal Malam Dan Pagi Di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar

Liniawati V. (2011). Pemberian Ekstrak Buah Naga Merah Menurunkan Kadar F2 Isoprostan pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Aktivitas Berlebih. Universitas Udayana. Denpasar Bali

Mukarromah, S.dkk. (2013). Pengaruh Latihan Aquarobik Terhadap Jumlah Hitunh Leukosit Pada Wanita Obesitas Di Kota Semarang. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia volume 3. Edisi 1 juli 2013. ISSN: 2088-6802

Notoatmodjo S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. P.T. Rineka Cipta

Purnomo E. (2013). Respon Leukosit Subset, Kadar Asam Laktat, HIF-1, Dan HSP70 Terhadap Latihan Interval Pada Atlet Sprinter Yunior Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

(19)

41

Sharkey B.J. (2003). Kebugaran Dan Kesehatan. Jakarta. P.T. Raja Grafindo Persada

Sudjana. (2001). Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Supriyatna A. (2010). Hubungan Jumlah Leukosit Total Dengan Aterosklerosis Arteri Karotis Interna Pada Pasien Paska Stroke Iskemia. Universitas Dipenogoro. Semarang

Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan (Edisi 2). Jakarta. Penerbit Salemba Medika

Gambar

Tabel 1. Susunan darah  .....................................................................................
Gambar 2. Proses terbentuknya radikal bebas ...................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penambahan Zinc Oksida (ZnO) Terhadap Efektifitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat dalam Basis Vanishing Cream.. Medan: Universitas

Pada hari ini selasa tanggal tiga puluh satu bulan juli tahun dua ribu dua belas, berdasarkan hasil evaluasi dokumen kualifikasi, penawaran dan pembuktian

Profesi merupakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan atau pendidikan tertentu, sehingga dikatakan profesi guru adalah keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas

Berdasarkan hasil angket, rumusan masalah dapat terjawab: (1) Kesulitan belajar yang dialami peserta didik di MAN Baraka adalah siswa sulit memahami pelajaran

Banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari membaca karya sastra, salah satunya membaca cerita rakyat yang disadur atau diolah kembali menjadi cerita anak.. Hasil membaca

[r]

Penggunaan konsep E-Commerce 2.0 dalam perancangan Aplikasi penjualan CD Software diantaranya yaitu pada pembuatan katalog produk, pembuatan cart dan pengelolaan

Pengaruh pendekatan quantum learning terhadap penguasaan konsep fisika siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..