• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

44

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, I., dan Adhe, S.R.A. (2013). Uji Stabilitas Formula Krim Tabir SuryaEkstrak Umbi Bawang Dayak (Eleutherine Americana L. Merr.).

Journal Trop. Pharm. Chem.2(3): 159-165

Amnuaikit, T., dan Prapaporn, B. (2013). Formulation and characterization of sunscreen creams with synergistic efficacy on SPF by combination of UV filters. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 3(8): 1-5

Ansel, H.C. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press. Halaman 389.

Arjona, D.J., Lopez, P.G., Dominguez, M.M., dan Looken, S.C.V. (2015). Study of Sunscreen Lotions, a Modular Chemistry Project. Journal of

Laboratory Chemical Education. 3(3): 44-52.

Atlantic Ultraviolet Corporation. (2015). Wavelengths Diakses tanggal 2 Juni 2016.

Barel, A.O., Marc, P., dan Howard, I.M. (2009). Handbook of Cosmetic Science

and Technology. Edisi III. New York: Informa Healthcare USA, Inc.

Halaman 316-318.

Chandra, R. (2015). Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon Dan Oktilmetoksinamat dalam Basis Vanishing Cream. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman 32.

Diniyanti, S.N. (2015). Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia x

mangostana L.) terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi

Avobenzon dan Oktil Metoksisinamat. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman 38.

Ditjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 33, 39.

Ditjen POM RI. (1985). Formularium KosmetikaIndonesia. Cetakan I.Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 103.

Dutra, E.A., Daniella, A.G.C.O., Erika, R.M.K., dan Maria, I.R.M.S. (2004). Determinatio7n of Sun Protection Factor (SPF) of Sunscreens by Ultraviolet Spectrophotometry. Brazilian Journal of Pharmaceutical

Sciences. 40(3): 381-385.

FDA. (2015). Sunburn Protection Factor (SPF). http://www.fda.gov/ aboutfda/centersoffices/officeofmedicalproductsandtobacco/cder/ucm1063 51.htm.Diakses pada tanggal 3 Juni 2016.

(2)

45

Gadri, A., Sasanti, T.D., Rachmat, M., dan Maria, I.I. (2011). Formulasi Sediaan Tabir Surya dengan Bahan Aktif Nanopartikel Cangkang Telur Ayam Broiler.Jurnal Matematika & Sains.17(3): 89-97.

Gomez, A.M., dan De La Ossa, E.M. (2000). Quality of Wheat Germ Oil Extracted by Liquid and Supercritical Carbon Dioxide. Journal of

American Oil Chemists’ Society. 77(1): 969-974.

Harry, R.G. (2000). Harry’s Cosmetology. 8th Edition.London: Leonard Hill Books. Halaman 421-422.

Ho, T.Y. (2001). Sunscreens: Is Looking At Sun Protection Factor Enough?.

Hong Kong Dermatology & Venereology Bulletin. 9(3): 100-108.

Khairan, M. (2015). Pengaruh Variasi Konsentrasi Minyak Zaitun (Olea

europeae) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya

Kombinasi Avobenzon dan Oktil Metoksisinamat Secara In Vitro. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman 23.

Mahmoud, M., Hassaneın, M., dan Abedel-Razek, A.G. (2009). Chromatographic Quantitation Of Some Bioactive Minor Components in Oils of Wheat Germ and Grape Seeds Produced as By-Products. Journal of Oleo Science. 58(1): 227–233.

Mansur, M.C.P.P.R., Suzana, G.L., Cristal, C.C., Alane, B.V., Ronald, S.S., Octavio, A.F.P., Alvaro, A.C.L., Gilda, G.L., Eduardo, R.J., dan Elisabete, P.S. (2016). In Vitro and In Vivo Evaluation of Efficacy and Safety of Photoprotective Formulations Containing Antioxidant Extracts. Revista

Brasileira de Farmacognosia. 26(1): 251-258.

Mayawati, E., Liza, P., dan Bambang, W. (2014). Uji Efektivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Dalam Formulasi Krim Terhadap Dpph (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazil).Skripsi. Pontianak: Universitas Tanjungpura. Halaman 8.

Megahed, M.G. (2011). Study on Stability of Wheat Germ Oil and Lipase Activity of Wheat Germ during Periodical Storage. Agriculture and

Biology Journal of North America. 2(1):163-168.

Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science. Edisi I. Amsterdam : Elsevier Science B.V. Halaman 460.

Mokodompit, A.N., Hosea, J.E., dan Weny,W. (2013). Penentuan Nilai Sun Protective Factor (SPF) Secara In Vitro Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Kulit Alpukat. Skripsi. Manado: Universitas Sam Ratulangi. Halaman 84. Ozcan, M.M., Antonella, R., Maria, A.D., Bruno, M., Alessandra, P., dan Fahad,

Y.I.A. (2013). Quality of Wheat Germ Oil Obtained by Cold Pressing and Supercritical Carbon Dioxide Extraction. Czech J. Food Science. 31(3): 236-240.

(3)

46

Parish, J.A., Margaret, L.K., dan Warwick, L.M. (1983). Photoimmunology. New York: Plenum Medical Book Company. Halaman 9.

Purwaningsih, S., Ella, S., dan Nur, A. (2014). Efek Fotoprotektif Krim Tabir Surya Dengan Penambahan Karaginan Dan Buah Bakau Hitam (Rhizopora

mucronataLamk.).Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 7(1):1-14.

Rosita, N., Tutiek, P., dan Agustin. (2010). Stabilitas Fisik dan Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktil Metoksisinamat dengan Penambahan Asam Glikolat. Majalah Ilmu Kefarmasian. 7(2): 16-26.

Sachdeva, S. (2009). Fitzpatrick Skin Typing: Applications in Dermatology.

Indian J Dermatol Venereol Leprol. 75(1): 93-96.

Sayre, R.M., Agin, P.P., Levee, G.J., dan Marlowe, E. (1979).Comparison of In Vivo and In Vitro Testing of Sunscreening Formulas. Journal

ofPhotochemical and Photobiology. Halaman 133-143.

Shai, A., Howard, I.M., dan Robert, B. (2009). Cosmetic Skincare. Edisi II. United Kingdom: Informa Healthcare. Halaman 84-85.

Sukma, H. (2015). Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya

L.) terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Oktil metoksisinamat

dan Avobenzon. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman 15-17.

Suryawansih, J.A.S. (2016). In Vitro Determination of Sun Protection Factor and Evaluation of Herbal Oils. International Journal of Pharmacology

Research. 6(1): 37-43.

Standar Nasional Indonesia. (1996). Sediaan Tabir Surya. SNI 16-4399-1996. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. Halaman 1-7.

Tabor, A., dan Robert, B. (2009). Nutritional Cosmetics Beauty from Within. Burlington: USA. Halaman 6-7.

Theresia, S. (2010). Pengaruh Penambahan Zinc Oksida (ZnO) Terhadap Efektifitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat dalam Basis Vanishing Cream. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman 4-5.

Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 3, 47, 58-59,

81-83.

Walters, K.A. (2007). Dermatological and Transdermal Formulations. New York: Informa Healthcare USA, Inc. Halaman 2, 11-12.

(4)

47

Walters, K.A., dan Michael, S.R. (2008). Dermatologic, Cosmeceutic and

Cosmetic Development: Therapeutic and Novel Approaches. New York:

Informa Healthcare USA, Inc. Halaman 62.

Wang, T., dan Johnson, L.A. (2001). Refining High-Free Fatty Acid Wheat Germ Oil. Journal of the American Oil Chemists’ Society. 78(1):71–76.

Wasitaatmadja. S.M.(1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI Press. Halaman 101, 117-120.

Yildirim, K., dan Kostem, A.M. (2014). A Technical Glance on Some Cosmetic Oils. European Scientific Journal. 2(1): 425-435.

Zulkarnain,A.K., Meiroza,S., dan Aliva, N.L. (2013). Stabilitas Fisik Sediaan Lotion O/W dan W/O Ekstrak Buah Mahkota Dewa Sebagai Tabir Surya dan Uji Iritasi Primer Pada Kelinci. Traditional Medicine Journal.18(3): 141-150.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan minyak biji anggur dapat meningkatkan efektivitas sediaan tabir surya dari oksibenzon

Pengaruh Penambahan Asam Glikolat Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Anti UV-A dan Anti UV-B Dalam Basis Gel, Majalah Farmasi Airlangga Vol.. Peningkatan Nilai

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud membaurkan atau menyerap secara efektif cahaya matahari , terutama daerah emisi gelombang ultraviolet

Penelitian ini dapat menghasilkan suatu sediaan krim tabir surya dengan penambahan bahan alami yang dapat meningkatkan nilai SPF krim tabir surya kombinasi avobenson dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan VCO terhadap peningkatan efektivitas sediaan tabir surya kombinasi oktilmetoksisinamat (OMC) dan titanium dioksida

Efektifitas dari suatu sediaan tabir surya dapat ditunjukkan salah satunya adalah dengan nilai sun protection factor (SPF), yang didefinisikan sebagai jumlah energi UV

Dalam pembuatan krim tabir surya dari biji rambutan yang dihasilkan dari daerah Indrapuri Aceh Besar menggunakan beberapa bahan tambahan seperti asam stearat yang berguna

Berdasarkan pada data tersebut dapat dilihat bahwa sediaan krim sunscreen ekstrak kulit buah nanas konsentrasi 20% masuk pada tingkat kemampuan tabir surya, akan