• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nn"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

F2

RANCANGAN PTK

A. Teori yang mendukung

Menurut Sanjaya, Sumantri dan Permana dalam Abimanyu,dkk. (2009:6-18) menyatakan bahwa metode diskusi diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis.

Kelebihan metode diskusi menurut Abimanyu, dkk (2009:19) adalah sebagai berikut:

a. Siswa dapat menguasai materi pelajaran secara bersama-sama.

b. Merangsang siswa untuk lebih kreatif menyumbangkan gagasan dan ide-ide.

c. Melatih siswa membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.

d. Melatih siswa mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.

(2)

B. Prosedur PTK

Prosedur tindakan kelas ini terbagi dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Langkah-langkah pada setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan:

a.Membuat jadwal perencanaan tindakan untuk menentukan kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Mempersiapkan kelengkapan yang digunakan dalam proses pembelajaran seperti rencana pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran.

c.Menyusun instrument penelitian yang berupa lembar observasi dan alat tes.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mengelola proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok kecil, adapun urutan kegiatan adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan

1) Guru memberi motivasi dan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Kegiatan Inti

1) Membagi siswa dalam kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang mempunyai kemampuan berbeda.

(3)

3) Guru memberi bimbingan dan arahan terhadap pelaksanaan diskusi.

4) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

5) Melakukan uji kompetensi. c. Kegiatan Akhir

Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dan guru mem-berikan penekanan terhadap materi yang telah dipelajari.

3. Tahap Observasi

Pada tahap ini guru bekerja sama dengan teman sejawat untuk melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan proses pembelajaran yang kita lakukan.

4. Tahap Refleksi

Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi. Refleksi ini bertujuan untuk menemukan kekurangan-kekurangan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan berdasarkan data hasil observasi. Kekurangan tersebut dapat digunakan sebagai cermin dalam perbaikan pada siklus berikutnya.

C. Rancangan Pembelajaran

Selama kegiatan penelitian pembelajaran yang direncanakan adalah sebagai berikut:

(4)

Standar kompetensi:

2. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya. Kompetensi dasar:

2.2 Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam. Pada siklus 2:

Standar kompetensi:

3. Memahami peranan bangsa Indonesia di era global. Kompetensi dasar:

3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SDN 1 Pringsewu Selatan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VI/II

Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (2 x pertemuan)

Standar Kompetensi

2. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya. Kompetensi Dasar

2.2.Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam.

I. Indikator

(5)

2. Menyebutkan masing-masing 2 tanda-tanda akan adanya bencana alam karena faktor alami.

3. Menjelaskan masing-masing 2 usaha dalam menghadapi bencana alam karena faktor alami.

4. Menyebutkan salah satu bencana alam karena faktor perbuatan manusia. 5. Menjelaskan 2 sebab terjadinya. bencana alam karena faktor manusia 6. Menjelaskan 2 usaha dalam menghadapi bencana alam karena faktor

manusia.

7. Menjelaskan 2 upaya masyarakat untuk mencegah bencana alam tersebut. I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menyebutkan 2 bencana alam karena faktor alami.

2. Siswa mampu menyebutkan masing-masing 2 tanda-tanda akan adanya bencana alam karena faktor alami.

3. Siswa mampu menjelaskan masing-masing 2 usaha dalam menghadapi bencana alam karena faktor alami.

4. Siswa mampu menyebutkan salah satu bencana alam karena faktor perbuatan manusia.

5. Siswa mampu menjelaskan 2 sebab terjadinya. bencana alam karena faktor manusia

6. Siswa mampu menjelaskan 2 usaha dalam menghadapi bencana alam karena faktor manusia.

(6)

II. Materi Pokok

Cara-cara menghadapi bencana alam. III.Metode Pembelajaran

Ekspositori, diskusi, penugasan. IV.Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I

A. Kegiatan Awal (15 menit)

 Mengajak siswa mengamati tayangan video tentang bencana alam.

 Guru memberi ulasan bahwa tayangan tersebut merupakan contoh

bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (80 menit)

 Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 5-6 siswa.

 Masing-masing kelompok dibagi lembar kerja diskusi.

 Guru menjelaskan tata cara yang harus diperhatikan dalam diskusi.  Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan lembar kerja diskusi yang

sudah dibagikan. Tema yang didiskusikan oleh masing-masing kelompok ada yang sama dan ada yang berbeda. Materi diskusi tentang bencana alam karena faktor alam.

 Hasil diskusi dilaporkan dalam tabel berikut:

No. Jenis gejala alam Tanda-tanda

(7)

 Salah satu siswa dari masing-masing kelompok melaporkan hasil

diskusi dan kelompok lain memberi tanggapan.

 Guru memberi ulasan dan penjelasan serta penegasan terhadap hasil

diskusi.

C. Kegiatan Akhir (10 menit)

 Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi.  Siswa diberi tugas untuk membaca materi pelajaran berikutnya.

Pertemuan II

A. Kegiatan Awal (5 menit)

 Tanya jawab dengan siswa mengenai materi pelajaran sebelumnya.

Misalnya: - Sebutkan bencana alam yang terjadi karena faktor alam!

- Bencana alam apa yang sering terjadi di propinsi Lampung?

- Bencana alam apa yang pernah terjadi di Aceh pada tahun 2004?

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (55 menit)

 Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 5-6 siswa.

 Masing-masing kelompok dibagi lembar kerja diskusi.

 Guru menjelaskan tata cara yang harus diperhatikan dalam diskusi.  Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan lembar kerja diskusi yang

(8)

kelompok ada yang sama dan ada yang berbeda. Materi diskusi tentang bencana alam karena faktor manusia.

 Hasil diskusi dilaporkan dalam tabel berikut:

No. Jenis bencana alam

Penyebab terjadinya

Cara menghadapi

Cara mencegah bencana alam

 Salah satu siswa dari masing-masing kelompok melaporkan hasil

diskusi dan kelompok lain memberi tanggapan.

 Guru memberi ulasan dan penjelasan serta penegasan terhadap hasil

diskusi.

 Siswa diuji kemampuannya dengan mengerjakan soal.

C. Kegiatan Akhir (10 menit)

 Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi.  Siswa diberi tugas untuk membaca materi pelajaran berikutnya.

V. Alat/Bahan dan Sumber Belajar  Video tentang bencana alam.

 Asy’ari, dkk.2006. Buku IPS SD kelas VI halaman 83 – 99, Penerbit

Erlangga.

 Tim Bina Karya Guru. 2007. Buku IPS SD kelas VI halaman 199– 120,

Penerbit Erlangga.

 Indrastuti, Penny Rahmawaty. 2008. Buku IPS SD kelas VI halaman 72 –

83, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas.

 Antonius Sugiyanto. 2009. Buku Asah Terampil Mandiri IPS SD kelas VI

(9)

VI.Penilaian

- Jenis penilaian : Tertulis. - Teknik penilaian : Essay Instrumen tes

- Mengerjakan latihan soal.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan 2 bencana alam yang disebabkan karena faktor alam!

2. Sebutkan masing-masing 2 tanda-tanda akan terjadinya bencana alam yang disebsbkan karena faktor alam!

3. Jelaskan masing-masing 2 usaha yang dapat dilakukan dalam menghadapi bencana alam karena faktor alam!

4. Sebutkan salah satu bencana alam yang disebabkan karena ulah manusia! 5. Jelaskan 2 sebab terjadinya. bencana alam tersebut!

6. Jelaskan 2 usaha dalam menghadapi bencana alam tersebut!

7. Jelaskan 2 upaya yang dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana alam tersebut!

Kunci jawaban

1. Bencana alam karena faktor alami adalah gempa bumi, gunung meletus, gelombang tsunami.

2. Tanda-tanda akan terjadinya bencana alam karena faktor alami adalah: a. Gempa bumi:

 Adanya awan yang berbentuk aneh seperti batang yang berdiri lurus ke

(10)

 Terdapat medan elektomagnetik di sekitar kita.

 Hewan-hewan disekitar kita bertingkah aneh atau gelisah.

b. Gunung meletus:

 naiknya suhu udara di sekitar gunung.

 Banyak mata air yang menjadi kering.

 Banyak binatang yang lari dari lereng ke daerah yang lebih rendah.

c. Gelombang Tsunami:  Adanya gempa bumi.

 Surutnya air laut sampai agak jauh ke tengah.

 Terciumnya bau khas laut seperti bau amis karena surutnya air laut.

 Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan.

3. Usaha dalam menghadapi bencana alam karena faktor alami adalah: a. Gempa Bumi

 Jangan panik, jika berada di dalam rumah berlindunglah di bawah

kolong atau di pojok-pojok rumah.

 Matikan alat-alat elektonik, kompor, da alat-alat lainnya yang dapat

menimbulkan percikan api. Hal ini dapat mengurang resiko terjadinya kebakaran.

 Jika berada di jalan raya kurang kecepatan secara bertahap hentikan

kendaraan di empat yang aman.

 Selalu utamakan keselamatan jiwa dulu dari pada harta benda.

b. Gunung Meletus

 Mengevakuasi penduduk yang ada di sekitar gunung berapi untuk

(11)

 Membelokkan aliran lava menjauh dari permukiman penduduk.

c. Gelombang Tsunami

 Perhatikan tempat-tempat tinggi yang ada disekitar kita untuk

mempersiapkan diri apabila terjadi gelombang tsunami.

 Jika kamu berada dipantai, perhatikan situai pantai. Jika air laut

tiba-tiba menyusut jauh setelah terjadi gempa bumi, pergilah sejauh mungkin ke tempat tinggi.

 Carilah gedung bertingkat dan gunakan tangga darurat untuk sampai

ke lantai yang paling atas.

 Mengikuti latihan menghadapi gempa bumi dan tsunami.

4. Bencana alam karena perbuatan manusia adalah: tanah longsor, banjir.

5. Sebab-sebab terjadinya bencana alam yang disebabkan karena ulah manusia adalah:

a. Tanah longsor

 Kondisi geologis misalnya batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah,

gempa bumi, dan letusan gunung berapi yang menimbulkan longsornya lereng-lereng yang lemah.

 Iklim yaitu pada saat curah hujan yang tinggi yang memperlemah

kekuatan lereng bebatuan.

 Keadaan topografi yaitu lereng yang curam akibat erosi yang

disebsbkan oleh sungai-sungai atau gelombang laut.

 Penebangan hutan secara liar dan penambangan barang tambang secara

(12)

 Berat berlebihan yang harus ditanggung lereng, misalnya karena

banyak dibangun perumahan diatas lereng. b. Banjir

 Curah hujan yang tinggi sehingga sungai tidak mampu menampung air

hujan.

 Hutan gundul sehingga tidak mampu menyerap air hujan, karena tidak

ada yang menyerap air turun ke tempat ysng lebih rendah bersama tanah yang akhirnya terjadi banjir.

 Aliran air yang tersumbat akibat kebiasaan manusia yang suka

membuang sampah sembarangan di sungai.

6. Usaha-usaha yang dapat dilakukan ketika terjadi bencana alam yang disebabkan ulah manusia adalah:

a. Tanah longsor

 Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah.  Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.

 Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan, dan penyediaan air bersih.

 Pembentukan pusat pengendalian atau crisis center.

b. Banjir

 Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah.  Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.

 Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan, dan penyediaan air bersih.

 Pencegahan berjangkitnya bibit penyakit.

(13)

 Tanah longsor

a. Tidak menebang hutan sampai gundul Karena apabila hujan deras secara terus menerus, air tidak meresap ke dalam tanah sehingga menimbulakn erosi yang mengakibatkan tanah longsor.

b. Mengadakan reboisasi supaya ketika hujan deras turun air dapat diserap ke dalam tanah.

c. Membuat sengkedan untuk mengurangi laju air dari atas ke bawah, air yang terlalu cepat ke bawah dapat mengikis permukaan tanah.

 Banjir

a. Jangan membuang sampah di selokan karena dapat mengakibatkan saluran air menjadi tidak lancar, perjalanan air menjadi terhambat. b. Membuat saluran air dan membersihkan saluran air secara berkala. c. Tidak menebang hutan secara liar.

d. Jangan melakukan peladangan berpindah. e. Gerakan penghijauan di tanah-tanah gundul.

(14)

RUBRIK PENILAIAN Soal

Nomor

Diskriptor Skor

1.

- Jika jawaban lengkap dan benar - Jika jawaban kurang lengkap

- Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

2 1 0 2.

- Jika jawaban benar dan lengkap dan benar - Jika jawaban kurang lengkap

- Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

2 1 0

3.

- Jika jawaban benar dan memuat semua substansi

- Jika jawaban benar tetapi belum memuat semua substansi

- Jika jawaban kurang lengkap tetapi sedikit kesalahan - Jika jawaban kurang lengkap tetapi banyak kesalahan - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

4 3 2 1 0 4. - Jika jawaban benar

- Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

1 0

5.

- Jika jawaban benar dan memuat semua substansi - Jika jawaban kurang lengkap tetapi sedikit kesalahan - Jika jawaban kurang lengkap tetapi banyak kesalahan - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

3 2 1 0

6.

- Jika jawaban benar dan memuat semua substansi - Jika jawaban kurang lengkap tetapi sedikit kesalahan - Jika jawaban kurang lengkap tetapi banyak kesalahan - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

3 2 1 0 7.

- Jika jawaban lengkap dan benar - Jika jawaban kurang lengkap

- Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

2 1 0

Jumlah 17

Nilai = Skor perolehan x 100 Skor maksimal

Mengetahui Pringsewu, Observer Peneliti

Dra. Hj. Ratna Lestari Isni Hidayah

(15)

Pertemuan 1

LEMBAR DISKUSI KELOMPOK

Tujuan diskusi: Siswa mampu menjelaskan cara-cara menghadapi bencana alam karena faktor alam.

Istrumen diskusi

Perhatikan gambar berikut!

Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompok belajarmu! 1. Gejala alam apakah yang ditunjukkan pada gambar di atas?

2. Sebutkan tanda-tanda akan terjadinya bencana tersebut!

3. Jelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menghadapi bencana alam tersebut!

(16)

LEMBAR DISKUSI KELOMPOK

Tujuan diskusi: Siswa mampu menjelaskan cara-cara menghadapi bencana alam karena faktor alam.

Istrumen diskusi

Perhatikan gambar berikut!

Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompok belajarmu! 1. Gejala alam apakah yang ditunjukkan pada gambar di atas?

2. Sebutkan tanda-tanda akan terjadinya bencana alam tersebut!

(17)

LEMBAR DISKUSI KELOMPOK

Tujuan diskusi: Siswa mampu menjelaskan cara-cara menghadapi bencana alam karena faktor alam.

Istrumen diskusi

Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompok belajarmu!

1. Gejala alam apakah yang terjadi akibat adanya gempa di dasar laut? 2. Sebutkan tanda-tanda akan terjadinya bencana alam tersebut!

(18)

F3

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 1

1. Tindakan Pertama (siklus 1)

a. Tahap Perencanaan

Pada siklus 1 diadakan dua kali pertemuan, pada kegiatan pertama rancangan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar ”Mengenal

cara-cara menghadapi bencana alam”. Dalam rancangan disusun skenario kegiatan yang akan dilaksanakan dengan penerapan metode diskusi yang disesuaikan dengan materi. Adapun perencanaan pada kegiatan pertama ini adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan skenario pembelajaran.

2) Menyiapkan format observasi dan istrumen penilaian. 3) Membagi kelompok belajar yang terdiri atas 5-6 orang.

b. Pelaksanaan Tindakan Pertama

(19)

tanyangan video tersebut kemudian menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Sebelum diskusi dimulai, guru memberikan penjelasan dan arahan tentang tata cara diskusi. Selanjutnya masing-masing kelompok dibagi lembar kerja diskusi untuk dikerjakan bersama anggota kelompoknya. Tema yang didiskusikan oleh masing-masing kelompok ada yang sama dan ada yang berbeda. Selesai diskusi kelompok, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dan ditanggapi oleh kelompok yang lain. Guru memberi penjelasan dan penegasan terhadap hasil diskusi, kemudian bersama siswa membuat kesimpulan secara klasikal. Pada akhir pembelajaran, siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal uji kompetensi. Setelah selesai mengerjakan soal, siswa diberi tugas rumah yaitu membaca materi pelajaran berikutnya.

c. Hasil Penelitian

1). Aktivitas Belajar Siswa

(20)

mencapai 80%. Meskipun demikian, siswa masih pasif dalam memberikan ide/ pendapatnya pada saat diskusi kelompok maupun pada saat presentasi, hanya ada 8 orang siswa (31%) yang memberikan ide/pendapatnya dalam kelompok diskusi dan hanya 4 siswa yang memberikan pendapatnya pada saat presentasi.

2). Penilaian Prestasi Belajar Siswa

Untuk menentukan prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan tes tertulis dan pedoman penskoran yang tercantum pada RPP. Dari hasil penilaian (tes tertulis) yang dilakukan peneliti pada saat pelaksanaan pembelajaran pada tanggal 10 Maret 2010 diperoleh data prestasi belajar siswa seperti pada tabel 4.2 berikut.

B. Hasil Observasi Siklus 1 1.Aktivitas Belajar Siswa

(21)

kelompok diskusi dan hanya 4 siswa yang memberikan pendapatnya pada saat presentasi.

2.Penilaian Prestasi Belajar Siswa

Untuk menentukan prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan tes tertulis dan pedoman penskoran yang tercantum pada RPP. Dari hasil penilaian (tes tertulis) yang dilakukan peneliti, pada saat pelaksanaan pembelajaran pada tanggal 10 Maret 2010 diperoleh data prestasi belajar siswa seperti pada table 4.2 berikut.

Tabel 4.2. Tabel Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 1

Nilai siswa (X) Frekuensi (F) FX KKM (70)

90 2 180 Tuntas

80 4 320 Tuntas

76 5 380 Tuntas

72 2 144 Tuntas

70 5 350 Tuntas

66 1 66 Belum Tuntas

62 4 248 Belum Tuntas

60 1 60 Belum Tuntas

57 1 57 Belum Tuntas

52 1 52 Belum Tuntas

Jumlah 26 1857

Keterangan:

KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum a. Mean (Rata-rata)

Jumlah nilai seluruh siswa Rata-rata = Jumlah siswa

(22)

b. Ketuntasan Belajar

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentasi Ketuntasan Belajar= x 100 Jumlah seluruh siswa

= 18 x 100% = 69% 26

Dari tabel dan perhitungan rata-rata dan ketuntasan belajar di atas diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa 71,4. Jika dibanding dengan rata-rata prestasi belajar prasiklus yaitu 63. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 8,4 (71,4 – 63 = 8.4) dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 69% yang berarti tingkat keberhasilan siswa pada siklus 1 adalah sedang. Masih ada 8 orang siswa atau 30,76% yang masih di bawah KKM.

C. Temuan pada Tindakan Pertama

Selama pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1, peneliti mengalami beberapa masalah seperti:

1. Kemampuan siswa dalam berdiskusi belum baik.

2. Materi diskusi yang seharusnya dibahas dengan kelompok belajarnya sering ditanyakan pada guru.

3. Kerja sama antar teman diskusi sudah baik, tetapi masih ada beberapa siswa yang hanya diam (pasif) tidak ikut bergabung dengan kelompoknya untuk membahas materi diskusi.

4. Siswa kurang aktif mengajukan pertanyaan pada saat presentasi hasil diskusi.

(23)

6. Siswa masih ragu-ragu untuk menyampaikan suatu pendapat

D. Strategi Penyelesaian

Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus 1, peneliti melakukan upaya-upaya penyelesaian antara lain:

1. Lebih memotivasi siswa untuk aktif bertanya dan menyampaikan pendapat sehingga secara bertahap timbul keberanian pada diri siswa untuk bertanya.dan menyampaikan pendapatnya.

2. Membimbing siswa untuk memperbaiki kualitas pertanyaan.

3. Peneliti mengarahkan siswa supaya dalam menyelesaikan materi diskusi didiskusikan bersama kelompoknya.

4. Peneliti memberi tema diskusi yang sama untuk semua kelompok. E. Hasil Refleksi Pembelajaran

(24)

Beberapa hal yang menjadi catatan peneliti selama implementasi siklus 1 adalah sebagai berikut:

a) Siswa kurang aktif mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pendapat. b) Pemahaman dan kemampuan siswa terhadap pembelajaran dengan

metode diskusi belum baik.

c) Siswa masih sulit membuat pertanyaan yang bervariasi dan berkualitas. F. Tindakan Kedua (Siklus II)

Kegiatan pada rancangan tindakan kedua berdasarkan atas refleksi pada siklus pertama, maka yang menjadi permasalahan pada siklus kedua adalah “Apakah metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar IPS

siwa kelas VI,” dengan fokus perbaikan pembelajarannya adalah

memperbaiki kuantitas dan kualitas bertanya siswa serta cara siswa melaksanakan diskusi.

Siklus kedua dilakukan dua kali pertemuan, dalam perbaikan pembelajaran ini untuk mencapai kompetensi dasar “Menjelaskan peranan Indonesia

(25)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2

Mata Pelajaran : IPS Kelas/ Semester : VI/ Genap

Waktu : 2 x pertemuan (6 x 35 menit) Tanggal : 24, 31 Maret 2010

Standart Kompetensi

3. Memahami peranan bangsa Indonesia di era global. Kompetensi Dasar

3.1. Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

Indikator

1. Menjelaskan pengertian globalisasi

2. Menyebutkan 3 bukti-bukti adanya globalisasi di lingkungan masyarakat. 3. Menyebutkan 3 dampak positif globalisasi.

4. Menjelaskan 2 dampak negatif globalisasi.

5. Menjelaskan 2 perubahan perilaku masyarakat sebagai dampak globalisasi. 6. Menyebutkan 3 cara yang dapat dilakukan untuk menentukan sikap terhadap

pengaruh globalisasi. I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian globalisasi

2. Siswa mampu menyebutkan 3 bukti-bukti adanya globalisasi di lingkungan masyarakat.

(26)

4. Siswa mampu menjelaskan 2 dampak negatif globalisasi.

5. Siswa mampu menjelaskan perubahan perilaku masyarakat sebagai dampak globalisasi.

6. Siswa mampu menyebutkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi.

II. Materi Pokok

Dampak globalisasi terhadap kehidupan bangsa. III.Metode Pembelajaran

Ekspositori, diskusi, penugasan. IV.Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I

A. Kegiatan Awal (15 menit)

 Siswa diajak ke laborat komputer untuk mencoba menggunakan

komputer.

 Siswa dipandu untuk membuka internet.  Siswa diajak kembali ke ruang kelas.

 Guru memberi ulasan bahwa komputer dan internet merupakan contoh

dari hasil globalisasi.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (80 menit)

 Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 5-6 siswa.

 Masing-masing kelompok dibagi lembar kerja diskusi.

(27)

 Masing-masing kelompok mengerjakan tugas sesuai dengan lembar

diskusi kelompok yang telah dibagikan. Tema yang didiskusikan masing-masing kelompok sama yaitu tentang bukti-bukti adanya globalisasi dan dampak dari globalisasi.

 Hasil diskusi dilaporkan dalam tabel berikut:

No. Bidang Kehidupan Bukti-bukti Globalisasi 1. Periklanan

2. Pariwisata 3. Migrasi

4. Telekomunikasi

No. Dampak Globalisasi Keterangan

Positif Negatif

 Salah satu siswa dari masing-masing kelompok melaporkan hasil

diskusi sedangkan kelompok lain memberi tanggapan.

 Guru memberi ulasan dan penjelasan serta penegasan terhadap hasil

diskusi.

C. Kegiatan Akhir (10 menit)

(28)

Pertemuan II

A. Kegiatan Awal (5 menit)

 Tanya jawab dengan siswa mengenai materi pelajaran sebelumnya.

Misalnya: - Anak-anak, tahukah kalian bahwa banyak sekali benda-benda di sekitar kita yang merupakan hasil globalisasi? Coba sebutkan contoh makanan yang bukan asli Indonesia!

- Apa dampak positif dari globalisasi? - Coba sebutkan dampak negatif globalisasi!  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (55 menit)

 Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tediri dari 5-6 orang siswa.

 Siswa diberi tugas/masalah untuk didiskusikan bersama kelompok

belajarnya.

 Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai perubahan perilaku

masyarakat sebagai dampak terjadinya globalisasi yang meliputi perubahan pada bidang makanan, pakaian, komunikasi, transportasi, dan gaya hidup serta cara-cara yang dapat dilakukan untuk menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi.

 Hasil diskusi dilaporkan dalam tabel berikut:

No. Bidang Sebelum

Globalisasi

Sesudah Globalisasi 1. Makanan

(29)

 Salah satu siswa dari masing-masing kelompok melaporkan hasil

diskusi dan kelompok yang lain menanggapi.

 Guru memberi ulasan dan penjelasan serta penegasan terhadap hasil

diskusi.

 Siswa diuji kemumpuannya dengan mengerjakan soal (35 menit)

C. Kegiatan Akhir (5 menit)

 Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi.

 Siswa diberi tugas untuk membaca materi pelajaran berikutnya.

V. Alat/Bahan dan Sumber Belajar  Komputer

 Asy’ari, dkk.2006. Buku IPS SD kelas VI halaman 103 – 107, Penerbit

Erlangga.

 Indrastuti, Penny Rahmawaty. 2008. Buku IPS SD kelas VI halaman 102 –

104, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas.

 Antonius Sugiyanto. 2009. Buku Asah Terampil Mandiri IPS SD kelas VI

halaman 71, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. VI.Penilaian

- Jenis penilaian : Tertulis. - Teknik penilaian : Essay Instrumen tes

- Mengerjakan latihan soal.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan pengertian globalisasi!

(30)

3. Sebutkan 3 dampak positif globalisasi.! 4. Jelaskan 2 dampak negatif globalisasi!

5. Jelaskan 2 perubahan perilaku masyarakat sebagai dampak globalisasi!

6. Sebutkan 3 cara yang dapat dilakukan untuk menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi!

Kunci jawaban

1. Pengertian gloalisasi adalah suatu era yang batas-batas kawasanya semakin menipis atau masuknya ke ruang lingkup dunia. Dunia seakan-akan tiada batasnya.

2. Bukti-bukti adanya gloalisasi di lingkungan masyarakat adalah:

 Televisi Indonesia banyak menyiarkan barang produk luar negeri supaya

dapat diketahui masyarakat Indonesia misalnya makanan (pizza, KFC, burger), minuman (fanta, coca cola), baju, mobil, motor.

 Banyak orang asing yang menetap dan menjadi warga Negara Indonesia.

 Dengan menggunakan jaringann internet seseorang dapat berkomunikasi

dengan orang lain diberbagai belahan dunia. 3. Dampak positif globalisasi antara lain:

 Kemajuan dibidang telekomunikasi, transportasi, produksi, dan

kedokteran.

 Kemajuan dibidang teknologi menyebabkan kehidupan sosial lebih

produktif, efektif dan efisien.

 Kemajuan dibidang teknologi berdampak positif bagi tingkat pendidikan

(31)

4. Dampak negatif globalisasi adalah:

 Sikap individualisme, manusia lebih mementingkan diri sendiri karena

semua hal ditangani oleh teknologi. Tidak ada lagi kegiatan kebersamaan dan gotong-royong.

 Sikap materialisme, mengukur segala sesuatu berdasarkan materi semata.

Hubungan dengan sesama manusia didasarkan pada kekayaan, status sosial, dan jabatan.

 Sikap mengagungkan teknologi, menyebabkan nilai kemanusiaan, harkat,

dan martabat diremehkan.

 Sikap sekulerisme, sikap lebih mementingkan duniawi dan cenderung

memisahkan kehidupan dunia dan akhirat. Sekulerisme mengakibatkan orang tidak percaya pada Tuhan.

 Sikap boros/konsumerisme, orang cenderung mengutamakan keinginan

daripada kebutuhan ketika memutuskan untuk membeli suatu barang. 5. Perubahan prilaku masyarakat sebagai akibat globalisasi antara lain:

a. Makanan, makanan pokok Indonesia adalah nasi, jagung, sagu, dengan adanya globalisasi masyarakat Indonesia mulai mengenal jenis makanan dari berbagai Negara, antara lain: pizza, burger, fried chicken, spaghetti. b. Pakaian, pada jaman dahulu orang berpakaian sangat sederhana, yang

(32)

c. Komunikasi, masyarakat yang dulu tidak mengenal telepon, internet, dan televisi sekarang dengan mudah menggunakan alat-alat komunikasi tersebut.

d. Transportasi, dengan adanya globalisasi menyebabkan orang leluasa melakukan perjalanan ke mana saja, misalnya: banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia atau orang Indonesia banyak yang melakukan perjalanan ke luar negeri.

e. Gaya hidup, pada masa lalu gaya hidup bangsa Indonesia sangat sederhana, akibat pengaruh globalisasi, gaya hidup masyarakat saat ini mengalami banyak pergeseran/perubahan. Misalnya: di masyarakat pedesaan sudah banyak dijumpai parabola, model rambut remaja desa juga sudah tampil dengan berbagai model rambut (dicat warna warni).

6. Cara- cara yang dapat dilakukan untuk menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi adalah:

a. Menyeleksi budaya asing yang masuk negara kita. b. Tidak meninggalkan nilai-nilai luhur budaya kita.

c. Tetap mengikuti perkembangan informasi dan teknologi agar kita bisa terus maju dan tidak tertinggal.

(33)

RUBRIK PENILAIAN Soal

Nomor

Diskriptor Skor

1.

- Jika jawaban lengkap dan benar

- Jika jawaban kurang lengkap dan benar - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

2 1 0

2.

- Jika jawaban benar dan memuat semua substansi - Jika jawaban kurang lengkap tetapi sedikit kesalahan - Jika jawaban kurang lengkap tetapi banyak kesalahan - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

3 2 1 0

3.

- Jika jawaban benar dan memuat semua substansi - Jika jawaban kurang lengkap tetapi sedikit kesalahan - Jika jawaban kurang lengkap tetapi banyak kesalahan - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

3 2 1 0

4.

- Jika jawaban benar dan memuat semua substansi - Jika jawaban kurang lengkap tetapi sedikit kesalahan - Jika jawaban kurang lengkap tetapi banyak kesalahan - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

3 2 1 0

5.

- Jika jawaban benar dan memuat semua substansi - Jika jawaban kurang lengkap tetapi sedikit kesalahan - Jika jawaban kurang lengkap tetapi banyak kesalahan - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

3 2 1 0

6.

- Jika jawaban benar dan memuat semua substansi - Jika jawaban kurang lengkap tetapi sedikit kesalahan - Jika jawaban kurang lengkap tetapi banyak kesalahan - Jika jawaban tidak benar/tidak mengerjakan

3 2 1 0

Jumlah 17

Nilai = Skor perolehan x 100 Skor maksimal

Mengetahui Pringsewu, Observer Peneliti

Dra. Hj. Ratna Lestari Isni Hidayah

(34)

F4

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

A. Tindakan Kedua (Siklus II)

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan pada rancangan tindakan kedua berdasarkan atas refleksi pada siklus pertama, maka yang menjadi permasalahan pada siklus kedua adalah “Apakah metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar IPS

siwa kelas VI,” dengan fokus perbaikan pembelajarannya adalah

memperbaiki kuantitas dan kualitas bertanya siswa serta cara siswa melaksanakan diskusi.

Siklus kedua dilakukan dua kali pertemuan, dalam perbaikan pembelajaran ini untuk mencapai kompetensi dasar “Menjelaskan peranan Indonesia

pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.” Perencanaan yang dilakukan pada kegiatan kedua ini

adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan sekenario pembelajaran. 2) Menyiapkan peralatan yang diperlukan.

3) Menyiapkan format observasi dan instrument penilaian 4) Membagi kelompok belajar, yang terdiri atas 5-6 orang

(35)

b. Pelaksanaan Tindakan Kedua

Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 dan 31 Maret 2010 pada pukul 09.20 sampai dengan 11.05. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengajak siswa ke ruang komputer untuk mencoba membuka internet, kemudian siswa diajak kembali lagi ke ruang kelas. Selanjutnya guru menjelaskan bahwa komputer dan internet merupakan contoh dari hasil globalisasi dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Sebelum diskusi dimulai, guru memberikan penjelasan dan arahan tentang tata cara diskusi. Selanjutnya masing-masing kelompok dibagi lembar kerja diskusi untuk dikerjakan bersama anggota kelompoknya. Tema yang didiskusikan oleh masing-masing kelompok sama yaitu bukti-bukti dan dampak adanya globalisasi. Selesai diskusi kelompok, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dan ditanggapi oleh kelompok yang lain. Guru memberi penjelasan dan penegasan terhadap hasil diskusi, kemudian bersama siswa membuat kesimpulan secara klasikal. Pada akhir pembelajaran, siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal uji kompetensi. Setelah selesai mengerjakan soal, siswa diberi tugas rumah yaitu membaca materi pelajaran berikutnya.

B. Hasil Observasi Siklus 2 1.Aktivitas Belajar Siswa

(36)

menjadi 11 orang siswa (42%) yang mengajukan pertanyaan, begitu juga pada indikator menjawab pertanyaan ada 20 orang siswa (76%) yang menjawab pertanyaan dari guru maupun temannya. Pada siklus dua ini, siswa senang dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Hal ini bisa terlihat pada kerja sama antar teman dalam kelompok diskusi yang sudah baik yaitu mencapai 92%. Siswa sudah mulai aktif dalam memberikan ide/ pendapatnya pada saat diskusi kelompok maupun pada saat presentasi, ada 15 orang siswa (57%) yang memberikan ide/pendapatnya dalam kelompok diskusi dan 10 orang siswa yang memberikan pendapatnya pada saat presentasi, ini berarti sudah meningkat jika dibanding dengan siklus sebelumnya.

2.Prestasi Belajar Siswa

[image:36.595.155.511.558.674.2]

Untuk menentukan prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan tes tertulis dan pedoman penskoran seperti yang tercantum pada RPP. Dari hasil penilaian (tes tertulis) yang dilakukan oleh peneliti dan supervisor pada saat pelaksanaan Pembelajaran tanggal 31 Maret 2010, diperoleh data prestasi belajar siswa seperti pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3. Tabel Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 2

Nilai siswa (X) Frekuensi (F) FX KKM (70)

100 7 180 Tuntas

89 7 320 Tuntas

78 9 380 Tuntas

67 3 144 Belum Tuntas

Jumlah 26 2226

Keterangan

(37)

a. Mean (Rata-rata)

Jumlah nilai seluruh siswa Rata-rata = Jumlah siswa

= 2226 = 85,6 26

b. Ketuntasan Belajar

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentasi Ketuntasan Belajar= x 100 Jumlah seluruh siswa

= 23 x 100% = 88% 26

Dari tabel dan perhitungan rata-rata dan ketuntasan belajar di atas diperoleh rata prestasi belajar siswa 85,6. Jika dibanding dengan rata-rata prestasi belajar siklus satu yaitu 71,4. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 14,2 (85,6 – 71,4 = 14,2) dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 88% yang berarti tingkat keberhasilan siswa pada siklus ini tinggi. Masih ada 3 atau 12% yang belum mencapai KKM.

C.Temuan pada Tindakan kedua (Siklus 2)

Pada siklus kedua ini masalah-masalah yang muncul pada siklus 1 sudah banyak yang diperbaiki, yaitu:

1. Kemampuan siswa dalam berdiskusi sudah mulai baik.

2. Materi diskusi yang seharusnya dibahas dengan kelompok belajarnya tidak lagi ditanyakan pada guru.

(38)

4. Siswa muali aktif mengajukan pertanyaan pada saat presentasi hasil diskusi.

5. Bentuk dan karakter pertanyaan siswa sudah cukup bervariasi dan berkualitas tetapi masih menggunakan bahasa yang sederhana.

6. Siswa cukup berani untuk menyampaikan suatu pendapat

D.Hasil Refleksi Pembelajaran Siklus II

Berdasarkan observasi dan kolaborasi dengan supervisor selama proses pembelajaran siklus dua, hal-hal yang telah diperbaiki adalah sebagai berikut: 1. Siswa sudah mulai aktif mengajukan pertanyaan dan menyampaikan

pendapat.

2. Pemahaman dan kemampuan siswa terhadap pembelajaran dengan metode diskusi sudah cukup baik.

(39)

F5

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

(40)

B. Rekomendasi 1. Bagi Guru

b. Dalam kegiatan pembelajaran IPS, rekan-rekan guru dapat menggunakan metode diskusi sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terutama dalam kompetensi dasar mengenal cara-cara menghadapi bencana alam dan kompetensi dasar menjelaskan peranan Indnesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

c. Penggunaan metode diskusi dapat dikembangkan tidak hanya pada pembelajaran IPS tetapi pada mata pelajaran yang lain.

2. Bagi Peneliti

Untuk para peneliti berikutnya, tentu dapat lebih mengembangkan lagi penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran sebagai salah satu bahan penelitian dalam konteks pembelajaran di sekolah dasar.

3. Bagi Lembaga

(41)

F1

ANALISIS SITUASI

A. Latar Belakang Masalah

Sampai saat ini masih banyak ditemukan siswa yang kurang tertarik dalam mempelajari IPS. Pelajaran IPS bagi sebagian besar siswa adalah pelajaran yang membosankan, mereka menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran hafalan. Hal serupa juga dialami siswa kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan.

Pengalaman peneliti di kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini masih menggunakan pendekatan konvensional yakni guru masih mendominasi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah sehingga keterlibatan siswa sangat minimal. Pembelajaran seperti ini rasanya sulit menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan dan beragam masalah di masa depan.

Dominasi guru dalam pembelajaran menyebabkan siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, akibatnya siswa menjadi pasif, apabila diberi pertanyaan siswa kurang antusias untuk menjawab. Demikian juga apabila diberi kesempatan untuk bertanya, siswa tidak/kurang berani bertanya. Guru kurang memberi kesempatan pada siswa untuk berani menyampaikan ide-ide/gagasan maupun pikiran dalam pembelajaran.

(42)

tidak kondusif. Kondisi ini jika berlanjut akan mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah.

Hal ini dapat dilihat dari data hasil ulangan sumatif mata pelajaran IPS siswa kelas VI semester ganjil SDN 1 Pringsewu Selatan Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2009/2010 yang masih rendah. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1: Hasil Ulangan Sumatif Siswa Kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan No. Nilai KKM (70) Frekuensi Persentasi (%)

1. 90 - 100 - - 0

2. 80 - 89 Tuntas 1 3,85

3. 70 - 79 Tuntas 10 38,46

4. 60 - 69 Belum Tuntas 15 57,69

5. < 59 - - -

Jumlah 26 100

Sumber Data: SDN 1 Pringsewu Selatan Keterangan

KKM: Kriteria Ketuntasan Minimum.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas bahwa nilai hasil ulangan sumatif siswa kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan pada mata pelajaran IPS semester ganjil belum memuaskan, yakni masih 57,69% yang masih di bawah KKM (belum tuntas). Kondisi tersebut menggugah peneliti untuk mencari alternatif pemecahan dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

(43)

Prestasi Belajar IPS Metode Diskusi Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS masih konvensional yaitu

dengan menggunakan metode ceramah.

2. Guru cenderung meminimalkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPS. 3. Guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran.

4. Guru kurang memberi kesempatan pada siswa untuk berani menyampaikan gagasan/ide-ide maupun pikiran dalam pembelajaran.

Kondisi pembelajaran tersebut berdampak pada siswa, yaitu: 1. Siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan.

2. Siswa kurang aktif dan cenderung pasif, apabila diberi pertanyaan siswa kurang antusias untuk menjawabnya. Demikian juga apabila diberi kesempatan untuk bertanya, siswa tidak berani untuk bertanya.

3. Siswa menganggap pelajaran IPS kurang menantang dan tidak menarik.

4. Siswa cenderung cepat bosan memperhatikan pelajaran, kemudian ngobrol dengan sesama teman.

5. Terdapat beberapa siswa yang mengganggu teman lainnya sehingga suasana belajar menjadi tidak kondusif.

(44)

E. Teori pendukung 1. Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menetukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.

Menurut Siddiq (2008: 23) prestasi belajar dapat dilihat pada hasil tes atau nilai yang diperoleh dalam evaluasi atau tes.

Menurut Poerwanto dalam Indra (2008/06) memberi pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.

Selanjutnya Wingkel dalam Sunarto (2009/01/05) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa sesuai dengan bobot yang dicapainya.

2. Metode Diskusi

Keberhasilan dalam belajar selain ditentukan oleh metode yang digunakan, juga dipengaruhi oleh faktor keaktifan siswa. Keaktifan siswa merupakan faktor utama dalam proses belajar, karena keaktifan merupakan faktor pendorong bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya. Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Kemampuan siswa dalam kerja kelompok dapat memupuk rasa menghormati dan menghargai pendapat orang lain, yang kesemuanya ini dapat mempermudah dalam pemecahan masalah.

(45)

pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, dalam Sanjaya, 2009: 154)

Dalam diskusi terjadi interaksi antara siswa , saling tukar menukar pengalaman, informasi, dan memecahkan masalah sehingga semua siswa aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

Menurut Sanjaya, Sumantri dan Permana dalam Abimanyu, dkk. (2009: 6-18) menyatakan bahwa metode diskusi diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Tujuan menggunakan metode diskusi adalah:

a. Memecahkan materi pembelajaran yang berupa masalah.

b. Mengembangkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. c. Mengembangkan sikap toleran terhadap pendapat yang berbeda.

d. Melatih siswa mengembangkan sikap demokratis, ketrampilan berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menafsirkan dan menyimpulkan pendapat.

e. Melatih dan membentuk kestabilan sosial emosional.

Langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Persiapan

a.Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

b.Mengidentifikasi masalah problematik sehingga memerlukan diskusi untuk memecahkannya.

c.Memilih diskusi yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Pelaksanaan Metode Diskusi

a. Kegiatn pembuka

(46)

2) Guru mengemukakan permasalahan yang ada di masyarakat yang ada kaitannya dengan masalah yang akan didiskusikan.

3) Guru mengemukakan tujuan diskusi serta tata cara yang harus diper -hatikan dalam diskusi.

b. Kegiatan inti pembelajaran.

1) Guru mengemukakan materi pelajaran yang berupa problematik yang akan didiskusikan dan menjelaskan hakekat permasalahan tersebut.

2) Guru memusatkan perhatian peserta diskusi. 3) Memperjelas uraian pendapat siswa.

4) Menganalisis pandangan siswa apabila terjadi perbedaan pendapat antar anggota diskusi.

5) Menyebarkan kesempaatan berpartisipasi agar pembicaraan tidak didominasi oleh beberapa siswa.

c. Kegiatan penutup

1) Siswa melaporkan hasil diskusi yang ditanggapi oleh kelompok lain. 2) Melakukan evaluasi

(47)

F1

ANALISIS SITUASI

A. Latar Belakang Masalah

Sampai saat ini masih banyak ditemukan siswa yang kurang tertarik dalam mempelajari IPS. Pelajaran IPS bagi sebagian besar siswa adalah pelajaran yang membosankan, mereka menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran hafalan. Hal serupa juga dialami siswa kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan.

Pengalaman peneliti di kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini masih menggunakan pendekatan konvensional yakni guru masih mendominasi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah sehingga keterlibatan siswa sangat minimal. Pembelajaran seperti ini rasanya sulit menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan dan beragam masalah di masa depan.

Dominasi guru dalam pembelajaran menyebabkan siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, akibatnya siswa menjadi pasif, apabila diberi pertanyaan siswa kurang antusias untuk menjawab. Demikian juga apabila diberi kesempatan untuk bertanya, siswa tidak/kurang berani bertanya. Guru kurang memberi kesempatan pada siswa untuk berani menyampaikan ide-ide/gagasan maupun pikiran dalam pembelajaran.

(48)

tidak kondusif. Kondisi ini jika berlanjut akan mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah.

Hal ini dapat dilihat dari data hasil ulangan sumatif mata pelajaran IPS siswa kelas VI semester ganjil SDN 1 Pringsewu Selatan Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2009/2010 yang masih rendah. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1: Hasil Ulangan Sumatif Siswa Kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan No. Nilai KKM (70) Frekuensi Persentasi (%)

1. 90 - 100 - - 0

2. 80 - 89 Tuntas 1 3,85

3. 70 - 79 Tuntas 10 38,46

4. 60 - 69 Belum Tuntas 15 57,69

5. < 59 - - -

Jumlah 26 100

Sumber Data: SDN 1 Pringsewu Selatan Keterangan

KKM: Kriteria Ketuntasan Minimum.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas bahwa nilai hasil ulangan sumatif siswa kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan pada mata pelajaran IPS semester ganjil belum memuaskan, yakni masih 57,69% yang masih di bawah KKM (belum tuntas). Kondisi tersebut menggugah peneliti untuk mencari alternatif pemecahan dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

(49)

Prestasi Belajar IPS Metode Diskusi Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Pringsewu Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS masih konvensional yaitu

dengan menggunakan metode ceramah.

2. Guru cenderung meminimalkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPS. 3. Guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran.

4. Guru kurang memberi kesempatan pada siswa untuk berani menyampaikan gagasan/ide-ide maupun pikiran dalam pembelajaran.

Kondisi pembelajaran tersebut berdampak pada siswa, yaitu: 1. Siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan.

2. Siswa kurang aktif dan cenderung pasif, apabila diberi pertanyaan siswa kurang antusias untuk menjawabnya. Demikian juga apabila diberi kesempatan untuk bertanya, siswa tidak berani untuk bertanya.

3. Siswa menganggap pelajaran IPS kurang menantang dan tidak menarik.

4. Siswa cenderung cepat bosan memperhatikan pelajaran, kemudian ngobrol dengan sesama teman.

5. Terdapat beberapa siswa yang mengganggu teman lainnya sehingga suasana belajar menjadi tidak kondusif.

(50)

E. Teori pendukung 1. Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menetukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.

Menurut Siddiq (2008: 23) prestasi belajar dapat dilihat pada hasil tes atau nilai yang diperoleh dalam evaluasi atau tes.

Menurut Poerwanto dalam Indra (2008/06) memberi pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.

Selanjutnya Wingkel dalam Sunarto (2009/01/05) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa sesuai dengan bobot yang dicapainya.

2. Metode Diskusi

Keberhasilan dalam belajar selain ditentukan oleh metode yang digunakan, juga dipengaruhi oleh faktor keaktifan siswa. Keaktifan siswa merupakan faktor utama dalam proses belajar, karena keaktifan merupakan faktor pendorong bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya. Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Kemampuan siswa dalam kerja kelompok dapat memupuk rasa menghormati dan menghargai pendapat orang lain, yang kesemuanya ini dapat mempermudah dalam pemecahan masalah.

(51)

pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, dalam Sanjaya, 2009: 154)

Dalam diskusi terjadi interaksi antara siswa , saling tukar menukar pengalaman, informasi, dan memecahkan masalah sehingga semua siswa aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

Menurut Sanjaya, Sumantri dan Permana dalam Abimanyu, dkk. (2009: 6-18) menyatakan bahwa metode diskusi diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Tujuan menggunakan metode diskusi adalah:

a. Memecahkan materi pembelajaran yang berupa masalah.

b. Mengembangkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. c. Mengembangkan sikap toleran terhadap pendapat yang berbeda.

d. Melatih siswa mengembangkan sikap demokratis, ketrampilan berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menafsirkan dan menyimpulkan pendapat.

e. Melatih dan membentuk kestabilan sosial emosional.

Langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Persiapan

a.Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

b.Mengidentifikasi masalah problematik sehingga memerlukan diskusi untuk memecahkannya.

c.Memilih diskusi yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Pelaksanaan Metode Diskusi

a. Kegiatn pembuka

(52)

2) Guru mengemukakan permasalahan yang ada di masyarakat yang ada kaitannya dengan masalah yang akan didiskusikan.

3) Guru mengemukakan tujuan diskusi serta tata cara yang harus diper -hatikan dalam diskusi.

b. Kegiatan inti pembelajaran.

1) Guru mengemukakan materi pelajaran yang berupa problematik yang akan didiskusikan dan menjelaskan hakekat permasalahan tersebut.

2) Guru memusatkan perhatian peserta diskusi. 3) Memperjelas uraian pendapat siswa.

4) Menganalisis pandangan siswa apabila terjadi perbedaan pendapat antar anggota diskusi.

5) Menyebarkan kesempaatan berpartisipasi agar pembicaraan tidak didominasi oleh beberapa siswa.

c. Kegiatan penutup

1) Siswa melaporkan hasil diskusi yang ditanggapi oleh kelompok lain. 2) Melakukan evaluasi

Gambar

Tabel 4.3. Tabel Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 2

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dikatakan peningkatan nasabah hal ini disebabkan banyak nasabah atau maasyarakat yang mebutuhkan dana yang berhubungan dengan jasa misalnya pada tahun tersebut

The objectives of the study were to: (i) describe the diatom epipelic communities of the Šerićka bara marsh, (ii) compare the communi- ty structure in spring and summer, and

Ini berarti kontrol positif, konsentrasi 50% v/v, dan konsentrasi 100% v/v memiliki efek yang tidak sama dalam menurunkan TD sistol dibandingkan dengan kontrol negatif

Selain motivasi berprestasi, karakteristik psikologis lain dari wirausahawan adalah Internal Locus of Control.Locus of Control adalah ciri pribadi yang sifatnya “

Asumsi selama ini yang bertahan di dalam masyarakat adalah Arjuna sebagai satria Pandawa yang mahir menggunakan panah dan merupakan pemanah terhebat di Marcapada. Bahkan,

Melihat bahwa audit internal memiliki peran yang penting di dalam kinerja perusahaan, baik itu perbankan maupun industri, serta untuk menguji apakah audit internal

*) Diisi sesuai masing-masing Program (Program Tabungan Hari Tua, Program Jaminan Kecelakaan Kerj a, Program Jaminan Kematian). Bila terdapat penempatan lebih dari satu

Berdasarkan penjelasan tersebut terkait dengan peningkatan kapasitas bakteri dalam mendegradasi polutan benzena, maka dilakukan uji kemampuan degradasi benzena pada