• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE EFFECT OFPINEAPPLEJUICE(ANANAS COMOSUS(L) MERR) IN HYPERTENSIONRATSINDUCED BY NaCl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE EFFECT OFPINEAPPLEJUICE(ANANAS COMOSUS(L) MERR) IN HYPERTENSIONRATSINDUCED BY NaCl"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

28

THE EFFECT OFPINEAPPLEJUICE(ANANAS COMOSUS(L) MERR) IN HYPERTENSIONRATSINDUCED BY NaCl

NikenDyahAriesti, Sikni Retno K *, BaiqPidaParhani retnoyas@yahoo.co.id

ABSTRACT

The Pineapple(Ananascomosus(L) Merr) contains saponin compoundsthat expected tohavean antihypertensiveeffect. The aim of this research was determinethere wasthe effect ofpineapplejuice(Ananascomosus(L) Merr) to hypertensiverats hat induced NaCl.

This studywas an experimental studywithPreand PostTestControlDesign. The samplewas25male rats of wistar strainwere dividedinto5groups, each groupwas measurednormalBPandinducedNaCl. Onceitis treated, group I thenegativecontrol groupweregiven by distilled water2.5ml/200g BW, the positivecontrol groupweregiven by hidroklortiazid6.3mg/Kg BWand3treatment groupsweregiven by thejuice ofpineapple(Ananascomosus(L) Merr) with the concentration 25% v/v, 50% v/v, and100% v/v. the difference dataobtainedbetweensystolic and diastolicbloodpressurewereanalyzed by using SPSS19ANOVAtestwithlevel of 95% trust level.

The obtained resultswere testedbyANOVAsignificant0.002(p <0.05) whichmeans that there aredifferences amongthe five treatments. The averagereduction insystolicBPat the concentration o25% v/v18.2±6.2mmHg, 50% v/v22.4±12.0mmHg, 100% v/v35.2±8.8mmHg, the negative control8.2±5.7mmHg, 31.2±12.2 the positive controlmmHg. While theaverage reductiondiastoleconsecutiveBP 15.2±9.3mmHg, 15.4±8.6mmHg, 27.2±11.5mmHg, 5.2±6.3mmHg, 28.8±7.6mmHg. The Pineapplejuiceat aconcentration of100% v/vshowedresults wascomparable to thedecrease inpositive controlBPwithsignificantvaluesystoleanddiastole0.5090.777(p≥0,05).

(2)

29

EFEK PERASAN NANAS (Ananas comosus (L) Merr) PADA TIKUS HIPERTENSI YANG DIINDUKSI NaCl

NikenDyahAriesti, Sikni Retno K, BaiqPidaParhani retnoyas@yahoo.co.id

INTISARI

Nanas(Ananas comosus (L) Merr) mengandung senyawa saponin yang diduga mempunyai efek antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada efek pemberian perasan nanas (Ananas comosus (L) Merr) terhadap tikus hipertensi yang diinduksi NaCl.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Pre and Post Test Control Design. Sampel adalah 25 ekor tikus jantan galur wistar, yang dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok diukur TD normalnya dan diinduksi NaCl. Setelah itu diberi perlakuan, yaitu 1 kelompok kontrol negatif yang diberi aquadest 2,5 ml/200 gBB, 1 kelompok kontrol positif yang diberi hidroklortiazid 6,3 mg/KgBBdan 3 kelompok perlakuan yang diberi perasan nanas (Ananas comosus (L) Merr) dengan konsentrasi 25% v/v, 50% v/v, dan 100% v/v. Data selisih tekanan darah sistole diastole yang diperoleh di analisis dengan SPSS 19 uji ANAVA dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil diuji dengan ANAVA diperoleh signifikan 0,002 (p<0,05)yang berarti terdapat perbedaan diantara kelima perlakuan. Rata-rata penurunan TD sistole pada konsentrasi 25% v/v 18,2±6,2 mmHg, 50% v/v 22,4±12,0 mmHg, 100% v/v 35,2±8,8 mmHg, kontrol negatif 8,2±5,7 mmHg, kontrol positif 31,2±12,2 mmHg. Sedangkan rata-rata penurunan TD diatole berturut-turut sebesar 15,2±9,3 mmHg, 15,4±8,6 mmHg, 27,2±11,5 mmHg, 5,2±6,3 mmHg, 28,8±7,6 mmHg. Perasan nanas pada konsentrasi 100% v/v menunjukkan hasil penurunan TD sebanding dengan kontrol positif dengan nilai signifikan sistole 0,509 dan diastole 0,777 (p≥0,05).

Kata Kunci: Nanas (Ananas comosus (L) Merr), saponin, antihipertensi

PENDAHULUAN Hipertensiadalahpeningkatanpersistent ekanandarahhingga ≥ 140/90 mmHg, yaknikriteriadimanaresikohipertensiterkaitpen yakitkardiovaskulercukuptinggiuntukmendapat kanperhatianmedis( Brunton, dkk, 2008). Hipertensijugadidefinisikandenganpeningkatan tekanandaraharteri yang persisten (Wells dkk, 2009).

Selain itu hipertensi dapatberbahayakarenamerupakanfaktorresiko yang pentinguntukpenyakit-penyakitserebrovaskulersepertistrokedanmung kinjugaberperandalamperkembangankerusakan kognitifvaskulerdandemensiavaskuler (Amentra dkk, 2002). Rambutjagungjuga dapatdigunakansebagaiobattradisionalsebagaip eluruh air seni,penuruntekanandarahtinggidengansenyaw a yang didugaberperanadalahsaponin (Rahmayani, 2007). Selaintanaman yang disebutkan di atas, salahsatutanaman yang dapat digunakan sebagai antihipertensi adalah buah nanas. Kandungan saponin pada buah nanas diduga memiliki efek sebagai diuretik (Dalimartha, 2000).

Berdasarkanhaltersebutmakaperludilak ukanpenelitianmengenaiPengaruhNanas (Ananas comosus (L.) Merr) sebagaiantihipertensisehinggabuah nanas dapatdimanfaatkansecaramaksimalkhususnyas ebagaitanamanobat.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan meliputi pengukur tekanan darah non invasif (CODA),

(3)

30 juicer, kandangtikus lengkap dengan tempat pakan dan minumannya, timbangan tikus, timbangan digital, sonde oral, beaker glass, mortir dan stamper, gelas ukur, labu takar 50 ml, tabung reaksi, pipet ukur 5 ml.

Bahan yang digunakan meliputi perasan nanas, garam NaCl, CMC-Na, hidroklortiazid, aquadest, dan air panas.

Hewan

yangdigunakandalampenelitianiniadalahtikusp utihjantangalurwistarsebanyak25ekordenganbe ratbadan 180-200 gram danberumur 2-3 bulan. Tikusinidipeliharadengankondisi yang samaselamasatuminggu agar dapatberadaptasidenganlingkungannya, barukemudiandigunakanuntukpenelitian. Cara Penelitian Determinasi Determinasitanamantelahdilakukan di LaboratoriumEkologidanBiosistematikJurusan BiologiFakultasSains dan MatematikaUniversitasDiponegoro Semarang.

Buah nanas yang digunakan adalah buah nanas tua yang berwarna kuning karena senyawa saponin lebih banyak berada pada nanas yang sudah matang atau tua. Selanjutnya dilakukan penyiapan bahan baku. Buah nanas dikupas kulitnya lalu dicuci dengan menggunakan air bersih. Buah nanas lalu ditimbang sebanyak 150 gram. Untuk pembuatan perasan dapat dilakukan dengan memeras nanas menggunakan juicer. Selanjutnya air perasan nanas ditampung dan masukkandalamgelasukur, diperoleh sari buah nanassebanyak100 ml.

Uji saponin pada buah nanas (Ananas comosus (L) Merr) menggunakan metode uji fitokimia. Perasan nanas ditambahkan 5 ml air panas di dalam tabung reaksi lalu didinginkan dan kocok kuat-kuat selama 2 menit. Terbentuk busa atau buih selama tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm. Selanjutnya ditambahkan 1 tetes HCl 2N, busa stabil. Terbentuknya busa atau buih menunjukkan bahwa dalam perasan nanas (Ananas comosus (L) Merr)positif mengandung saponin.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian perasan nanas terhadap efek penurunan tekanan darah pada tikus putih jantan galur wistar. Hewanuji yang digunakanadalahtikusputihjantangalurwistar yang berumur 2-3 bulandenganberat rata-rata 180-200 gram.

Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 5 ekor tikus. Sebelum perlakuan, hewan uji diadaptasikan terlebih dahulu selama satu minggu. Setelah diadaptasikan selama satu minggu hewan uji diukur tekanan darahnya terlebih dahulu untuk mengetahui tekanan darah normal hewan uji. Setelah itu hewan uji diinduksi NaCl secara per oral dan diukur tekanan darahnya (pre test). Selanjutnya tikus diberikan perasan nanas konsentrasi 25% v/v, 50% v/v dan 100% v/v dan dilakukan pengukuran tekanan darah hewan uji (post test).

Pembagian kelompok perlakuanpadapenelitian ini sebagaiberikut : Kelompok I : Kontrolnegatifdenganpemberianaquadest 2,5 ml + CMC Na 0,5 % Kelompok II : Kontrolpositifdenganpemberianhidroklortiazid 1,26 mg/200 gBBtikus + CMC Na 0,5 % Kelompok III : Diberikanperasan nanas 25 % v/v + CMC Na 0,5 %

Kelompok IV : Diberikanperasan nanas 50 % v/v + CMC Na 0,5 %

Kelompok V : Diberikanperasan nanas 100 % v/v + CMC Na 0,5 %

Kontrol negatif dalam penelitian ini adalah aquadest ditambahkan CMC Na 0,5 %. Sedangkan untuk kontrol positif digunakan hidroklortiazid dosis 6,3 mg/kgBB sebagai pembanding dengan kelompok perlakuan yang dibagi menjadi tiga konsentrasi, yaitu perasan nanas konsentrasi 25% v/v, 50% v/v dan 100% v/v yang diberikan secara per oral.

Data yang digunakan merupakan selisih tekanan darah pre test-post test yang kemudian diolah secara statistik menggunakan SPSS 19 dengan taraf kepercayaan 95%. Kemudian dilanjutkan dengan uji ANAVA satu arah selanjutnya dilakukan uji LSD.

(4)

31 HASIL PENELITIAN

Hasil Determinasi Tanaman

Hasildeterminasi buah

nanasadalahsebagaiberikut :

Determinasi : 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10a, ……Golongan57 : Tanamandengandaun tersusun dalam roset ..., 92b, 100a, 101a, 102a ...Famili23 :Bromeliaceae …….. Genus 1. Ananas. ...Spesies :Ananas comosus (L) Merr. (Nanas).

Dari hasil uji kualitatif saponinpada buah nanas (Ananas comosus (L) Merr) menggunakan metode uji fitokimia, terbentuk busa yang menandakan perasan nanas positif mengandung saponin.

Dari penelitian didapatkan data hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel I. Data selisihtekanandarah pre-test dan post-test

Keterangan

Mean : Nilai Rata-Rata SD : Standar Deviasi

Kelompok I : Kontrol negatif (aquadest+CMC Na 0,5 %)

Kelompok II : Kontrol positif (hidroklortiazid)

Kelompok III : Perasan nanas konsentrasi 25% v/v

Kelompok IV : Perasan nanas konsentrasi 50% v/v

Kelompok V : Perasan nanas konsentrasi 100% v/v

Tabel II.Uji LSD TD Sistole PasanganPerlakuan p-value Kesimpulan K I vs K II 0,001 Berbedasignifikan K I vs K III 0,108 BerbedaTidaksignifikan K I vs K IV 0,027 Berbedasignifikan K I vs K V 0,000 Berbedasignifikan K II vs K III 0,041 Berbedasignifikan K II vs K IV 0,155 BerbedaTidaksignifikan K II vs K V 0,509 BerbedaTidaksignifikan K III vs K IV 0,488 BerbedaTidaksignifikan K III vs K V 0,010 Berbedasignifikan

Jika p-value < 0,05adaperbedaansignifikan

Jika p-value >

0,05tidakadaperbedaansignifikan Tabel III.UjiLSDTD Diastole PasanganPerlakuan p-value Kesimpulan

K I vs K II 0,000 Berbedasignifikan K I vs K III 0,088 BerbedaTidaksignifikan K I vs K IV 0,082 BerbedaTidaksignifikan K I vs K V 0,001 Berbedasignifikan K II vs K III 0,024 Berbedasignifikan K II vs K IV 0,026 Berbedasignifikan K IIvs K V 0,777 BerbedaTidaksignifikan K IIIvs K IV 0,972 BerbedaTidaksignifikan K III vs K V 0,044 Berbedasignifikan K IV vs K V 0,047 Berbedasignifikan Jika p-value < 0,05adaperbedaansignifikan

Jika p-value >

0,05tidakadaperbedaansignifikan

PEMBAHASAN

Gambar 1. Buah Nanas (Ananas comosus)

Determinasinanas (Ananas comosus (L) Merr)dilakukanuntukmemperolehkepastianbah watanaman yang akandigunakanpadapenelitianiniberasaldaritan aman yang dimaksudsehinggakemungkinantimbulnyakesa KelompokPerl akuan HewanUji TD Selisih (mmHg) Sistol Diastol K I Mean 8.2 5.2 SD 5.7 6.3 K II Mean 31.2 28.8 SD 12.2 7.6 K III Mean 18.2 15.2 SD 6.2 9.3 K IV Mean 22.4 15.4 SD 12.0 8.6 K V Mean 35.2 27.2 SD 8.8 11.5

(5)

32 lahandalampengumpulanbahanpenelitiandapat dihindari.

Berdasarkan hasil determinasi dapat diperoleh kepastian tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ananas comosus (L) Merr atau nanas.

Terbentuknya busa atau buih pada identifikasi saponin menunjukkan bahwa dalam perasan nanas positif mengandung saponin.

Penggunaan NaCl sebagai penginduksi secara per oral dengan tujuan untuk menaikkan tekanan darah hewan uji (hipertensi buatan). Alasan digunakannya NaCl sebagai penginduksi adalah karena NaCl dapat meningkatkan volume cairan ekstrasel yang menyebabkan kenaikan tekanan darah. Selanjutnya tikus diberikan perasan nanas konsentrasi 25% v/v, 50% v/v dan 100% v/v.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa peningkatan konsentrasi perasan nanas dapat mempercepat efek penurunan TD. Pengamatan pada kelompok I (kontrol negatif) yang diberikan aquadest dan CMC Na 0,5 % memperlihatkan TD sistol post test 133,2 mmHg, diastol 98,4 mmHg, dengan nilai rata-rata dan standar devisiasi dari selisih TD sistol diastol adalah sebesar 8,2±5,7 mmHg dan 5,2±6,3 mmHg. Hasil ini memperlihatkan bahwa kontrol negatif hanya mampu menurunkan TD sedikit, tapi masih termasuk dalam TD tinggi. Penurunan ini karena sistem metabolisme tubuh tikus itu sendiri.

Pengamatan pada kelompok II (kontrol positif) yang diberikan hidroklortiazid dosis 6,3 mg/kgBB ditambah CMC Na 0,5 % memperlihatkan nilai rata-rata dan standar devisiasi dari selisih TD sistol diastol adalah sebesar 31,2±12,2 mmHg dan 28,8±7,6 mmHg dan TD post test sistol 111,8 mmHg dan diastol 79,4 mmHg. Hasil ini memperlihatkan bahwa TD post test sudah normal yang memiliki efek penurunanTD.

Pengamatan pada kelompok III (perasan nanas konsentrasi 25% v/v) dan kelompok IV (perasan nanas konsentrasi 50% v/v) yang diberikan sebanyak 2,5 ml/200gBB secara per oral memperlihatkan nilai rata-rata dan standar devisiasi dari selisih TD sistol

berturut-turut adalah 18,2 ± 6,2 mmHg, 22,4 ± 12,0 mmHg. Sedangkan TD diastol adalah sebesar 15,2 ± 9,3 mmHg, 15,4 ± 8,6 mmHg. Dan untuk kelompok V (perasan nanas konsentrasi 100% v/v) yang diberikan sebanyak 2,5 ml/200 gBB secara peroral memperlihatkan nilai rata-rata dan standar devisiasi dari selisih TD sistol adalah sebesar 35,2 ± 8,8 mmHg. Untuk TD diastol sebesar,. 27,2 ± 11,5 mmHg dan TD post test sampai normal. Hasil ini memperlihatkan bahwa pada setiap perlakuan, mampu memberikan efek penurunan TD lebih besar dari kontrol negatif. Pemberian perasan nanas menyebabkan penurunan TD dimana konsentrasi 100% v/v memiliki efek penurunan TD yang paling besar. Kemudian dilakukan analisis data dengan SPSS 19 dan dilanjutkan dengan uji LSD.

Dari data uji LSD TD sistol dapat diketahui bahwa kontrol negatif vs konsentrasi 25% v/v berbeda tidak signifikan. Ini berarti konsentrasi 25% v/v memiliki efek yang sama dengan kontrol negatif dalam hal menurunkan TD sistol. Sedangkan kontrol negatif vs kontrol positif, konsentrasi 50% v/v, dan konsentrasi 100% v/v berbeda signifikan. Ini berarti kontrol positif, konsentrasi 50% v/v, dan konsentrasi 100% v/v memiliki efek yang tidak sama dalam menurunkan TD sistol dibandingkan dengan kontrol negatif dimana konsentrasi 50% v/v, konsentrasi 100% v/v dan kontrol positif mampu menurunkan TD.

Sedangkan kontrol positif vs konsentrasi 50% v/v maupun konsentrasi 100% v/v berbeda tidak signifikan. Ini berarti konsentrasi 50% v/v, konsentrasi 100% v/v mampu memberikan efek penurunan TD sistol yang sebanding dengan kontrol positif.

Dari data uji LSD TD diastol dapat diketahui bahwa kontrol negatif vs kontrol positif dan konsentrasi 100% v/v berbeda signifikan. Ini berarti kontrol positif, konsentrasi 100% v/v mempunyai efek dalam menurunkan TD diastol berbeda dengan kemampuan kontrol negatif. Sedangkan kontrol negatif vs konsentrasi 25% v/v dan konsentrasi 50% v/v berbeda tidak signifikan. Kemampuan konsentrasi 25% v/v, 50% v/v dalam menurunkan TD diastol sama dengan kontrol negatif.

(6)

33 Sedangkan kontrol positif vs konsentrasi 100% v/v berbeda tidak signifikan yang berarti konsentrasi 100% v/v mampu menurunkan TD diastol setara dengan kontrol positif.

Jadi dari perasan nanas konsentrasi 25% v/v, 50% v/v, dan 100% v/v yang mampu menurunkan tekanan darah sistol maupun diastol yang sebanding dengan kontrol positif adalah pada konsentrasi 100% v/v. Hal ini dikarenakan pada perasan nanas mengandung saponin yang menghambat reabsorpsi Na+ K+ Cl- dalam tubulus proksimal, menyebabkan peningkatan Na+ K+ Cl- yang berefek pada peluruhan air seni (diuretik) sehingga mengakibatkan penurunan TD. Mekanisme kerja ini sama dengan hidroklortiazid sebagai kontrol positif.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Annisa Rahmayani dengan judul telaah kandungan kimia rambut jagung yang mengandung saponin yang dapat digunakan untuk menurunkan TD.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Perasan nanas (Ananas comosus (L) Merr) mempunyai kemampuan untuk menurunkan tekanan darah pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi garam.

2. Perasan nanas konsentrasi 100% v/v memiliki efek penurunan tekanan darah yang sebanding dengan hidroklortiazid dosis 6,3mg/kgBB tikus.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada bagian bonggol buah nanas yang memiliki kandungan saponin sebagai obat antihipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Brunton, Laurence., Parker, Keith., Blumenthal, Donald., dan Buxton, Ian. 2008. Goodman & Gilman’s: Manual of Pharmacology and Therapeutics. United States: The McGraw-Hill Companies, 546-562.

2. Wells, Barbara G., DiPiro, Joseph T., Schwinghammer, Terry L., danDiPiro, Cecily V, 2009, Pharmacotherapy Handbook, Sevent Edition, United State, McGraw-Hill, 111-129.

3. Amentra, Francesco., Mignini, Fiorenzo., Rabbia, Franco., Tomassoni, Daniele., danVeglio, Franco, 2002, Protective Effect of Anti-hypertensive Treatment on Cognitive Function in Essential Hypertension: Analysis of Published Clinical Data, Journal of the Neurological Sciences 203-204: 147-151.

4. Rahmayani, A., 2007, TelaahKandungan Kimia RambutJagung (Zea Mays L.),Tesis. Bandung: DepartemenFarmasi, InstitutTeknologi Bandung.

5. Dalimartha, S., 2000, Atlas TumbuhanObat Indonesia, Bogor, TrubusAgriwidya.

Referensi

Dokumen terkait

pemuatan informasi pemuatan informasi kearsipan untuk arsip dinamis dan arsip kearsipan untuk arsip dinamis dan arsip statis dalam JIKN secara nasional;.. statis dalam JIKN

Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw., Menunjukkan sikap jujur., Menyebutkan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Muhammad saw., Menjelaskan sikap jujur dari

Ruang terbuka berupa taman rumah sakit dan segala unsur alam yang terdapat didalamnya berdampak baik bagi kesehatan dan Tanaman sebagai unsur alam untuk taman terapi khususnya

Menilai tulisan hasil kajian Menilai tulisan hasil kajian mengenai akti&amp;itas manusia mengenai akti&amp;itas manusia yang terbatas dalam ruang yang terbatas dalam ruang dan

Akhlak kepada Rasulullah, disamping akhlak kepada Allah SWT, sebagai muslim kita juga harus berakhlak kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan (1) Untuk mengetahui penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil

Ketika struktural fungsional mengatakan bahwa perubahan sosial dalam masyarakat itu selalu terjadi pada titik ekulibrium, teori konflik melihat perubahan sosial

Pemungut Pajak Pertambahan Nilai adalah bendaharawan Pemerintah, badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan