• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MANAJEMEN INVESTASI and PORTOFOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKALAH MANAJEMEN INVESTASI and PORTOFOL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN INVESTASI &

PORTOFOLIO 2016 - 2017

By - By ADMIN Time - 7:35:00 AM MAKALAH SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKALH TERBARU 2016

MANAJEMEN INVESTASI & PORTOFOLIO

RISIKO & RETURN SERTA TEORI HARGA ASET MODAL

DISUSUN OLEH :

NUR IMAN 201410064

WISNU PRATAMA T 201410061

AYU HASTINI 201410071

FAIRIL ANSAR 201410076

DEDI SUPRIANTO 201410079

HASAN MANSYUR 201410084

SULIANTI 201410089

DEGINA ADENESSA 201410057

RISWAN SAPUTRA 201310757

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

MAKASSAR

2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………i

DAFTAR ISI ………...………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……….………1

B. Rumusan Masalah ……….2

(2)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian risiko ……….……….3

2. Pengertian pengembalia………4

3. Hubungan karakteristik dengan risk dan return………....5

4. Tipe risiko dan sumbernya………6

5. Capital Asset Pricing Model……….8

BAB III Penutup Kesimpulan………12

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidaya h-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah Manajemen investasi dan portofolio d engan judul “risiko dan return serta teori harga aset modal” tepat pada waktunya.

Ucapan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah manajem en investasi dan portofolio Dr. Yana Fajriah. SE, MM yang telah memberikan bekal dan arahan untuk menyelsaikan makalah dengan judul tersebut.

Terakhir kami ingin mengucapkan terimakasih dan mengharapkan kritik serta saran yang sifatny a membangun atas hasil karya yang kami buat sebab makalah tersebut sangat jauh dari kata se mpurna.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyus un makalah tersebut.

Makassar, 02 November 2016

Penulis

(3)

A. Latar Belakang

Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam penga mbilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk)keputusankeu angan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa men datang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang dih arapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistik. Suatu keputusa n keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan imbalan yang lebih besar yang da lam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk High Return”.

Kemudian dalam teori aset modal terdapat sebuah model yang menggambarkan hubung an antara risiko dan return yang diharapkan, model ini digunakan dalam penilaian harga sekurit as. Model CAPM (Capital Asset Pricing Model) diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz den gan memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik/risik o tidak sistematik (spesific risk/unsystematic risk). Capital Asset Pricing Model (CAPM) juga me ngasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investo r adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat diperdag angkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah y ang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisikp (fixed risk free rate). Deng an asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan antara risiko dan tingkat pengembalian ?

2. Bagaimana hubungan antara risiko dan tingkat pengembalian ?

3. Apa saja tipe risiko dan sumbernya ?

4. Bagaimana teori aset modal maupun model-model keseimbangan CAPM (Capital Asset Pricing Model) ?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui perbedaan antara risiko dan tingkat pengembalian

2. Agar mengetahui hubungan antara risiko dan tingkat pengembalian serta tipe risiko dan sumber nya

(4)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Risiko

Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak d ikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Dalam risiko terdapat dua kategori yakni :

a. Risiko financial

Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana financial yang telah ditentuka n

b. Risiko manajerial

Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya yang pad a akhirnya diukur dengan kegagalan financial.

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebi h luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau b erlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umunya, terdapat suatu jargon “

high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dih adapkan pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas atau p ergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk memperoleh ha sil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka ker ugian yang akan ditanggung sangat besar.

Menurut Ricky W. Giriffin dan Ronal Ebert, risiko adalah uncertainty about future event, a dapun Joel G.Siegel dan Jae K.Sim mendefinisikan risiko pada 3 hal :

(5)

2. Variasi dalam keuntungan penjualan atau variabel keuangan lainnya

3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengarhui kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan

2. Pengertian pengembalian

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan la ba investasi, baik melalui bunga atau deviden.

Beberapa pengertian return yang lain :

a. Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas pe megang saham.

b. Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena paj ak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan di stribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.

c. Return onINVESTMENT atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan s ebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antar a investasi dan laba.

d. Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersi h dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.

e. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.

f. Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham yang d apat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kek ayaan bersihnya.

g. Return atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi operasi peru sahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang mencerminka n laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya.

h. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa m endatang.

i. Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.

j. Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.

k. Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi ma sing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.

3. Hubungan karakteristik dengan risk dan return

Menurut Paul L. Krugman dan Maurice Obstfeld bahwa pada kenyataanya, seorang invest or yang netral terhadap risiko cenderung mengambil posisi agresif maksimum. Ia akan membeli sebanyak mungkin aset yang menjanjikan hasil tinggi dan menjual sebanyak mungkin aset yang hasilnya lebih rendah. Perilaku inilah yang menciptakan kondisi suku bunga. Adapun karakterist ik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

(6)

Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambil nya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya mengindari risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Karakter pebisnis yang melakukan tindakan seperti ini disebut dengan safety player.

2. Hati-hati pada risiko (Risk Indifference)

Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan diaplikasikan. Bagi kalangan bisnis, mereka m enyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem disebut sebagai tipe peragu.

3. Suka pada risiko (Risk Seeker atau Risk Lover)

Karakteristik ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka terbiasa dengan spekulasi da n itu pula yang membuat penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cend erung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar. Karakter ini yang paling mendominasi jika dilihat dari kedekata nnya pada risiko.

4. Tipe-tipe Risiko

a. Pure Risk (Risiko Murni): suatu ketidakpastian terjadi, maka kejadian tersebut pasti menimbulka n kerugian. Risiko murni dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe risiko, yaitu:

1. Risiko aset fisik: risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu perusahaan/orga nisasi. Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll.

2. Risiko Karyawan: risiko yang disebabkan karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi. Contoh : kecelakaan kerja yang menyebabkan terganggu nya aktivitas perusahaan.

3. Risiko Legal: risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesu ai dengan rencana. Contoh : perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti penggantian kerugian.

b. Speculative Risk (Risiko Spekulatif) : suatu ketidakpastian akan terjadinya untung atau rugi. Risi ko ini dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu:

1. Risiko Pasar: risiko yang terjadi dari pergerakan harga pasar. Contoh: harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian.

2. Risiko kredit: risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada per usahaan. Contoh : timbulnya kredit macet, persentase piutang meningkat.

3. Risiko likuiditas: risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contoh: kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang secara tepat, menyebabkan perusahaa n harus menjual aset yang dimilikinya.

4. Risiko operasional: risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan lancar . Contoh: terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk terkena virus.

(7)

d. Dynamic Risk (Risiko Dinamis) : mungkin sifatnya murni atau spekulatif timbul dari perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Contoh : urbanisasi, perkembangan teknologi.

e. Subjective Risk (Risiko Subyektif) : berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalam i keragu-raguan dan kecemasan akan terjadinya kejadian tertentu.

f. Objective Risk (Risiko Obyektif) : probabilitas penyimpangan aktual dari yang diharapkan sesuai dengan pengalaman.

Sumber-sumber Risiko

Menurut Eduardus Tandelilin, sumber-sumber risiko adalah :

a.

Risiko suku bunga.

Naik turunnya suku bunga perbankan akan mempengaruhi keputusan publik

dalam menetapkan keputusannya. Jika suku bunga naik maka publik akan menyimpan dananya d

i bank seperti dalam bentuk deposito, namun jika turun maka publik akan menggunakan dananya

untuk membeli saham.

b.

Risiko pasar

.

Kondisi risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi pasar, krisis moneter, dan rese

si ekonomi.

c.

Risiko Inflasi

.

Saat inflasi daya beli masyarakat turun, sedangkan saat normal daya beli masyara

kat naik.

d.

Risiko Bisnis.

e.

Risiko Finansial.

f.

Risiko Likuiditas.

g.

Risiko Nilai tukar mata uang

h.

Risiko Negara

.

Berkaitan dengan keadaan politik.

5. Capital Asset Pricing Teori CAPM

CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return y ang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas .

Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan p engembangan teori portofolio yang dikemukan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak.

sistematik (spesific risk /unsystematic risk). Pada tahun 1990, William Sharpe memperol eh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Pricing Model (CAPM).

(8)

pital Asset Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model akurasi yan g cukup pada aplikasi penting.

Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pad a suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan menc ari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga mengasumsika n bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor adalah par a price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan seca ra umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak ter batas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini , semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik.

Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio p asar adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah p assive strategy. Capital Asset Pricing Model berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang aset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar dan koefisi en beta.

Capital Asset Pricing Model (CAPM) mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan return. Dalam penilaian mengenai risiko biasanya saham biasa digolongkan sebagai invest asi yang berisiko. Risiko sendiri berarti kemungkinan penyimpangan perolehan aktual dari perol ehan yang diharapkan (possibility), sedangkan derajat risiko (degree of risk) adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi (amount of potential fluctuation).

Saham berisiko dapat dikombinasi dalam sebuah portfolio menjadi investasi yang lebih r endah risiko daripada saham biasa tunggal. Diversifikasi akan mengurangi risiko sistematis (sys tematic risk), tetapi tidak dapat mengurangi risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk). Uns ystematic risk adalah bagian dari risiko yang tidak umum dalam sebuah perusahaan yang dapat dipisahkan. Systematic risks adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan yang berhubungan den gan seluruh pergerakan pasar saham dan tidak dapat dihindari.

Informasi keuangan mengenai sebuah perusahaan dapat membantu dalam menentukan keputusan investasi. Investor biasanya menghindari risiko, investor menginginkan perolehan ta mbahan (additional returns) untuk menanggung risiko tambahan (additional risks). Oleh karena i tu saham berisiko tinggi (High-risk securities) harus mempunyai harga yang menghasilkan perol ehan lebih tinggi daripada perolehan yang diharapkan dari saham berisiko lebih rendah.

Persamaan CAPM

Persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) adalah :

Rs = Rf + Rp

(9)

Rf = Risk-free rate

Rp = Risk premium

Bila nilai β = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar s eperti yang diukur indek pasar (market index), contohnya nilai yang diukur oleh Dow-Jones Indu strials dan Standard and Poor’s 500-stock-index. Hubungan ini dapat digambarkan dalam conto h pada gambar.

β adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren dalam pa sar saham.

Bila β > 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar.

β < 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek pasar secara um um (general market index).

Perubahan persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) dengan memasu kan faktor β dinyatakan sebagai :

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

Rs = Expected Return on a given risky security

Rf = Risk-free rate

Rm = Expected return on the stock market as a whole

βs = Stock’s beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu

CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh unsystematic risk, dan saham yang menawarkan risiko yang relatif lebih tinggi (higher βs) akan dihargai relatif lebih daripada s aham yang menawarkan risiko lebih rendah (lower βs). Riset empiris mendukung argumen men genai βs sebagai prediktor yang baik untuk memprediksi nilai saham di masa yang akan datang (futureSTOCK PRICES ).

BAB III PENUTUP Kesimpulan

(10)

eturn yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung. Model perhitungan risiko yang pali ng sering dipergunakan khususnya dalam investasi, yaitu secara standar deviasi dan varian.

2. Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return.

3. Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar ada lah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive str ategy.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dicerminkan dengan sikap responden yang mengatakan bahwa pemasangan bagan di perbatasan dapat menghambat masuknya nelayan luar ke wilayah yurisdiksi

2.Memilih dan menggunakan berbagai strategi belajar Siswa harus dapat memikirkan dan membuat keputusan secara sadar berkenaan strategi belajar yang akan dipilihnya

Kesimpulannya terdapat hubungan antara keberadaan lahan pekarangan, keberadaan tanaman hias dan keberadaan kolam ikan dengan kejadian penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas

13, 14 Mahasiswa mampu Membaca, Unsur transisi deret Diskusi, Tanya- 2x3x50” Tes tertulis Rayner,

Dalam tugas akhir ini, akan dilakukan perancangan dan implementasi dari algoritma A5/1 pada FPGA dimana proses enkripsi dan dekripsi dibatasi hanya untuk satu arah untuk

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mencatat

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien skizofrenia rawat jalan memiliki tingkat pengetahuan dan kepatuhan yang sedang serta tingkat kepatuhan dipengaruhi oleh

Kedua adalah narasi verbal yang menyatakan bahwa &#34;Semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama: mencari satu hal yang sama dengan satu tujuan