• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASPEK PENYAJIAN BUKU AJAR IPA SISWA SMP KELAS VIII KURIKULUM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ASPEK PENYAJIAN BUKU AJAR IPA SISWA SMP KELAS VIII KURIKULUM 2013"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS ASPEK PENYAJIAN BUKU AJAR IPA

SISWA SMP KELAS VIII KURIKULUM 2013

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

oleh

Dika Indah Sri Utami 4201412118

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul

Analisis Aspek Penyajian Buku Ajar IPA Siswa SMP Kelas VIII Kurikulum 2013 disusun oleh

Dika Indah Sri Utami

4201412118

telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada:

hari : Kamis

tanggal : 1 September 2016

(3)

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari

terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang, 1 September 2016

(4)
(5)

v

MOTTO

 Sesulit apapun jalan yang kau lalui cobalah untuk selesaikan sendiri. Berdo’alah kepada Allah karena Allah selalu sayng kamu setiap saat.

 Janganlah membanggakan dan menyombongkan diri apa-apa yang kita peroleh, turut dan ikutilah ilmu padi makin berisi makin tunduk dan makin bersyukur kepada yang menciptakan kita Allah SWT.

 Jangan pernah puas terhadap suatu keberhasilan

PERSEMBAHAN

 Bapak dan Ibu yang senantiasa mendoakan, mendukung, dan menyemangati saya.

 Adik dan kakak saya yang selalu menjadi motivasi saya

(6)

vi

PRAKATA

Puji syukur kepada Allha SWT yang telah melimpahkan rahmat serta inayah-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Aspek Penyajian Buku Ajar IPA Siswa SMP Kelas VIII Kurikulum 2013”. Shalawat

serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Peneliti mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu untuk kelancaran penulisan skripsi ini,

karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, peneliti sulit rasanya

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak lepas dari bantuan dari

berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.;

2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si,Akt.;

3. Dr. Suharto Linuwih, M.Si.;

4. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., dosen pembimbing I yang telah sabar membimbing,

memberikan saran, motivasi serta masukan selama penyusunan skripsi ini;

5. Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc., dosen pembimbing II yang telah sabar

membimbing, memberikan saran, motivasi serta masukan selama

penyusunan skripsi ini;

6. Seluruh dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu kepada saya

(7)

vii

7. Segenap guru, karyawan, dan siswa-siswa SMP Negeri 2 Demak yang telah

membantu pelaksaan penelitian;

8. Bapak, Ibu dan saudara-saudaraku yang telah memberikan motivasi dan

menyemangati sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

9. Keluarga besar Jurusan Fisika 2012, terima kasih atas bantuan dan

kerjasamanya;

10.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sampaikan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik

dan saran penulis harapkan untuk memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Semarang, 1 September

2016

(8)

viii

ABSTRAK

Utami, D.I.S. 2016. “Analisis Aspek Penyajian Buku Ajar IPA Siswa SMP Kelas VIII Kurikulum 2013”. Skripsi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Negri Semarang. Pembimbing I Prof. Wiyanto, M. Si., pembimbing II Dra. Langlang handayani, M. App. Sc.

Kata Kunci: Analisis, Buku Teks IPA, Penyajian, Ilustrasi gambar

(9)

ix

ABSTRACT

Sri,D.I.U.2016.“The Analysis of Presentation Aspects in Science Book of Eight Students of Junior High School with Curriculum 2013”. Research of Physics Major, Faculty of Math and Science, Semarang State University. First Advisor Prof. Wiyanto, M. Si., second advisor Dra. Langlang handayani.

Keywords : Analysis, Science Text Book, Presentation, Picture Illustration

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1. 1Latar Belakang ... 1

1. 2Rumusan Masalah ... 5

1. 3Tujuan Penelitian ... 6

1. 4Manfaat Penelitian ... 6

1. 5Penegasan Istilah ... 7

1. 6Sistematika Penulisan Skripsi ... 9

(11)

xi

2.2 Kualitas Buku Pelajaran ... 13

2.3 Karakteristik Buku Ajar ... 14

2.4 Aspek Penyajian ... 15

2.4.1 Variasi Penyajian ... 16

2.4.2 Materi ... 17

2.5 Ilustrasi ... ... 25

2.6 Fungsi Buku Ajar ... 27

2.7 Penelitian yang Relevan ... 29

2.8 Kerangka Berfikir... ... 30

2.9 Hipotesis... ... 30

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian... 31

3.2 Subyek Penelitian ... 31

3.3 Variabel Penelitian ... 32

3.4 Desain Penelitian ... 32

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.6 Instrumen Penelitian... ... 34

3.6.1 Validator Ahli ... ... 34

3.7 Metode Analisis Data ... 35

3.7.1 Analisis Data Awal ... 35

3.7.1.1 Uji Homogenitas... 35

3.7.1.2 Uji Normalitas ... 37

3.7.1.2 Realibilitas Tes... ... 37

(12)

xii

3.7.1.4 Daya Pembeda ... 39

3.7.2 Analisis Data Akhir ... 40

3.7.2.1 Kriteria Penskoran Standar Variasi Penyajian ... 40

3.7.2.2 Kriteria Penskoran Standar Kesesuian dan ketepatan Ilustrasi dengan Materi ... 41

3.7.2.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata ( Uji t) ... 42

3.7.2.4 Kriteria Penskoran Daya Tarik Ilustrasi ... 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Analisis Buku Teks IPA SMP... 44

4.4.1Variasi Penyajian ... 45

4.4.2Kesesuaian Ilustrasi dengan Materi ... 46

4.4.3Hubungan Ilustrasi dengan Penguasaan Teks oleh Siswa ... 48

4.4.4Ilustrasin pada Buku Memberikan Daya Tarik ... 49

4.2 Pembahasan ... 50

4.2.1 Persentase Skor Buku Teks IPA Pada Sub Aspek Variasi Penyajian ... 50

4.2.2 Presentase Skor Buku Teks IPA Pada Sub Aspek Kesesuaian Ilustrasi Dengan Materi ... 56

4.2.3 Hubungan antara Ilustrasi dengan Penguasaan Teks oleh Siswa... ... 59

4.2.4 Ilustrasi Menimbulkan Daya Tarik ... 62

BAB V. PENUTUP 5.1 SIMPULAN... 66

5.2 SARAN ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Daftar Buku Teks Yang Digunakan di Kota Demak ... 5

3.1 Interpretasi terhadap Reliabilitas ... 38

3.2 Interpretasi terhadap Kesukaran Soal ... 39

3.3 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 39

3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal ... 40

4.1 Perolehan Presentase Skor Berdasarkan Aspek Variasi Penyajian ... 45

4.2 Perolehan Presentase Skor berdasarkan Aspek Kesesuian Ilustrasi dengan Materi ... 47

4.3 Hasil Anlisis Soal Penelitian ... 48

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gaya pada Benda ... 19

2.2 Pengukit/Tuas ... 22

2.3 Jenis-jenis Pengukit ... 23

2.4 Macam-macam Jenis Katrol ... 24

3.1 Tahap-tahap Penelitian... 32

4.1 Presentase Skor Berdasarkan Aspek Variasi penyajian ... 46

4.2 Presentase Skor Berdasarkan Aspek kesesuain Ilustrasi dengan materi ... 47

4.3 Hubungan Ilustrasi dengan Penguasaan Teks oleh Siswa ... 48

4.4 Presentase Skor Daya Tarik Ilustrasi ... 50

4.5 Contoh lintasan rumah dan sekolah ... 51

4.6 Benda akan bergerak atau diam ... 53

4.7 Jenis-jenis Tuas ... 54

4.8 Jenis Pengukit ... 56

4.9 Contoh grafik gerak lurus ... 57

4.10 Contoh diagram pada buku ... 58

4.11 Contoh ilustrasi yang menarik pada buku ... 63

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrument Penilaian Buku ... 70

2. Rubik Penilaian Buku ... 74

3. Analisis buku A ... 86

4. Analisis Buku B ... 95

5. Analisis Buku C ... 105

6. Rekap Hasil Penilaian... 114

7. Daftra Nilai Semester Satu Kelas VIII ... 116

8. Analisis Soal Uji Coba ... 118

9. Analisis Hasil Soal Penelitian ... 119

10. Uji Normalitas ... 121

11. Uji Hipotesis dengan Uji t ... 123

12. Rubik Penilaian Soal ... 126

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Tujuan Pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia

sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 dilakukan melalui

pendidikan bermutu yang diatur dalam sistem pendidikan nasional. Semua kegiatan

pendidikan baik di jalur formal, nonformal, dan informal diarahkan untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional.

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (SISDIKNAS) disebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Kurikulum yangberlaku di Indonesia saat ini adalah Kurikulum

2013. Aplikasi Kurikulum 2013, menekankan pada penanaman karakter dan budaya

kepada siswa terdidik sejak usia dini. Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat

menghasilkan insan yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, benegara dan peradaban

dunia. Hal ini dimungkinkan, karena kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi,

yang secara konseptual memiliki beberapa keungulan. Diantara keungulan Kurikulum

2013 yaitu menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah dan adanya buku teks

pelajaran pengangan siswa. Buku teks pelajaran digunakan sebagai acuan wajib oleh

pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan

(17)

adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi

pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti

dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun

berdasarkan standar nasional pendidikan.

Menurut Collette & Chiapetta, sebagimana dikutip oleh Cahyani et al., (2015:

2), buku teks yang memiliki kualitas baik tidak hanya berisi penjelasan-penjelasan

secara teori tetapi juga mampu menarik minat baca siswa dan memudahkan siswa

dalam memahami isi dan maksud dari buku tersebut. Kebanyakan buku teks berisi

tentang definisi istilah-istilah dan menjelaskan gagasan-gagasan saja. Buku teks yang

berisis penjelasan dari sebuah gagasan saja tidak dapat menjelaskan proses yang

terlibat dalam pembelajaran sehingga muncul gagasan-gagasan baru tentang buku.

Buku teks juga sering melewatkan proses-proses kreatif yang mengarah pada sains

inkuiri .

Menurut Muslimin, sebagimana dikutip oleh Harton (2013: 72), buku teks

pelajaran sengaja dibuat khusus untuk menemani siswa belajar. Buku teks pelajaran

yang baik seharunya mamapu menuntun siswa untuk belajar secara mandiri atau

berkelompok, baik siswa belajar di sekolahan mauapun diluar sekolahan. Penyajian

materi dalam buku pelajaran memungkinkan siswa belajar secara mandiri tanpa

bergantung terhadap guru.

Menurut Devetak et al.,(2010 : 217-235.), buku dalam pembelajaran

memeiliki pengaruh yang kuat, karena buku teks pelajaran salah satu sumber utama

untuk memperoleh pengetahuan. Dalam memilih buku teks yang berkualitas baik

(18)

buku tersebut seperti tujuan buku teks, konsep, keterbacaan buku teks, ilustrasi dan

gambar serta latihan-latihan yang terdapat pada akhir bab.

Menurut Geene dan Petty, sebagimana dikutip oleh Muslich (2010 : 53),

terdapat 10 kriteria buku teks yang dapat dikatakan berkualitas, yaitu: Buku teks

haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya, memberikan motivasi

kepada para siswa yang memakainya, memuat ilustrasi yang menarik siswa yang

memanfaatkannya, mempertimbangkan aspek linguistik, mensetimulus dan

merangsang aktivitas-aktivitas siswa yang mempergunakannya, mempunyai point of

view yang jelas dan tegas, memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan

dewasa, menghargai perbedaan-perbedaan pada pemakainya, penulis buku teks

haruslah menghindari konsep-konsep yang samar dan tidak biasa, agar tidak

membuat bingung siswa yang memakainya, isi buku teks berhubungan erat dengan

pelajaran- pelajaran lain dan terpadu.

Berdasarkan kriteria di atas dapat ditarik simpulan bahwa buku teks

haruslah mampu memotivasi belajar siswa dan buku teks yang memuat ilustrasi

harus dapat menarik siswa untuk memanfaatkanya sebagi sumber belajar. Dalam

pembuatan buku teks harus menghindari konsep-konsep yang ambigu agar tidak

membingungkan siswa yang memakainya. Dalam hal ini ilustrasi dan gambar yang

terdapat di dalam buku teks haruslah relevan dengan konsep dan teori yang

disampaikan pada buku. Ilustrasi dan gambar dalam buku teks diharapkan mampu

memotivasi dan menarik minat siswa untuk belajar sehingga, tujuan diadakannya

ilustrasi dan gambar pada buku teks tersebut dapat tersampaikan yaitu memperjelas

serta mempermudah materi yang disampaikan kepada siswa dan tidak

(19)

pendidikan sangat meresahkan siswa dan orang tua siswa. Hal ini disebabkan oleh

siklus hidup buku tersebut yang pendek. Setiap tahun ada perubahan isi buku teks

walaupun hanya perubahan yang sedikit. Keresahan ini mampu membuat pemerintah

prihatin melalui Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP), yang

mengkreteriakan buku teks layak edar harus memenuhi kelayakan isi, kebahasaan,

penyajian dan kegrafikan.

Menurut Mela & Supuran, sebagaimana dikutip oleh Ariningrum (2013: 3),

dalam tugasnya guru tidak hanya penyampaikan materi dan pemilih materi dalam

pembelajaran saja namun, seorang guru haruslah mengikuti atau memperhatikan

pada tujuan siswa yang berkaitan dengan masa depan mereka sehingga bukan

hanya mengikuti ketentuan kurikulum saja. Guru harus menjadi semakin kritis,

lebih selektif dan lebih cermat untuk mengidentifikasi buku yang mempunyai

dampak dalam pembelajaran.

Menurut Van Hoose, Strahan, & L’Esperance, sebagimana dikutip oleh Bill

Costello & Nancy J. Kolodziej dalam memeilih buku “picture books can be used in

more than one content area. When possible, a teacher should select a book that not

only serves an instructional purpose but also can be integrated throughout the

curriculum. An integrated curriculum promotes the intellectual development of middle

school students and facilitates understanding of abstract concepts”.

Buku teks yang akan digunakan oleh guru sebaiknya diseleksi terlebih dahulu

karena dalam buku teks terdapat aktifitas, lembar kerja dan program panduan bagi

siswa. Seleksi buku teks ini memiliki tujuan untuk menujukan apakah dalam buku teks

pembelajaran lebih memunculkan kegiatan, latihan membaca dan menulis atau hanya

(20)

rekomendasi pembelajaran efektif dalam instruksi sains dan tidak mendukung dasar

inquri juga pembelajaran konstruktivisme.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri di Kota Demak,

sekolah-sekolah di Kota Demak menggunakan buku teks yang beragam dalam

proses pembelajaran. Dari observasi awal diperoleh data penerbit buku yang banyak

digunakan sebagaimana disajikan dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Daftar Buku Teks Yang Digunakan di Kota Demak

Judul Penerbit Kurikulum Jumlah

Ilmu Pengetahuan Alam KEMENDIKBUD 2013 3

IPA Terpadu Erlangga 2013 2

Fisika Yudistita Ktsp 1

Bupena IPA Erlangga 2013 1

IPA Terpadu Yrama Widya 2013 1

Bse Belajar Ipa PT.Bengawan Ilmu Ktsp 1

Buku pelajaran fisika yang tersebar di SMP Negeri Kota Demak sangat

bervariasi, akan tetapi belum sepenuhnya diketahui bagaimana kualitas dari buku

tersebut. Dengan banyaknya variasi dari buku pelajaran IPA yang ada, tentunya

memiliki kualitas buku yang berbeda-beda. Berdasarkan uraian di atas, maka

penyusun mengambil judul: “ANALISIS ASPEK PENYAJIAN BUKU AJAR IPA

SISWA SMP KELAS VIII KURIKULUM 2013”.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

(21)

1.Apakah buku IPA untuk SMP Kelas VIII Kurikulum 2013 yang digunakan di

Kota Demak sudah memenuhi standar variasi penyajian buku teks fisika menurut

BSNP?

2.Apakah buku IPA untuk SMP Kelas VIII kurikulum 2013 yang digunakan di

Kota Demak sudah memenuhi standar kesesuaian ilustrasi dengan materi buku teks

fisika sesuai BSNP ?

3.Apakah ilustrasi berpengaruh pada penguasaan teks oleh siswa?

4.Bagaimana daya tarik ilustrasi yang ada pada buku IPA SMP Kelas VIII kurikulum

2013 yang digunakan di Kota Demak?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, dapat kita ketahui tujuan

dalam penelitian ini. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah buku IPA untuk SMP Kelas VIII Kurikulum 2013 yang

digunakan di Kota Demak sudah memenuhi standar variasi penyajian buku teks

menurut BSNP.

2. Untuk mengetahui apakah buku IPA untuk SMP Kelas VIII Kurikulum 2013 yang

digunakan di Kota Demak sudah memenuhi standar kesesuaian ilustrasi dengan

materi buku teks menurut BSNP.

3. Untuk mengetahui apakah ilustrasi berpengaruh pada penguasaan teks oleh siswa.

4. Untuk mengetahui apakah ilustrasi pada buku IPA untuk SMP Kelas VIII

kurikulum 2013 yang digunakan di Kota Demak memiliki daya tarik.

1.4 Manfaat Penelitian

(22)

manfaat bagi beberapa pihak. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi guru, memberikan pedoman untuk mengetahui lebih rinci kriteria buku teks

IPA kelas VIII kurikulum 2013 yang baik untuk kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi sekolah, memberikan buku IPA yang baik untuk dipakai pada tahun ajaran

mendatang.

3. Bagi penulis buku teks, memperoleh masukan dan pedoman dalam penyusunan

buku teks IPA yang memenuhi standar sehingga buku teks cetakan berikutnya

lebih berkualitas.

4. Bagi penerbit buku teks, memberikan pedoman dalam memilih buku teks

yang berkualitas untuk diterbitkan.

5. Bagi peneliti, menambah wawasan tentang cara penulisan dan kriteria buku teks

pelajaran yang baik dan berkualitas yang akan digunakan dalavm menentukan

buku ajar di masa mendatang.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dilakukan untuk memperoleh pengertian yang sama

tentang istilah dan membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan

dalam penelitian. Istilah-istilah yang perlu diberi penegasan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1.7.1 Analisis

Menurut Eriyanto, sebagaimana dikutip oleh Rahayu (2014), analisis isi

adalah suatu teknik untuk penelitian ilmiah yang digunakan untuk mengetahui

(23)

ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak,

dilakukan secara objektif, valid, reliable dan dapat direplikasi.

Pusat Bahasa Depdiknas, sebagiman dikutip oleh Nurmiati (2013), analisis

adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu

sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

pemahaman arti keseluruhan. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kegiatan penelaahaan dan penilaian aspek penyajian, buku IPA untuk SMP Kelas

VIII yang digunakan di Kabupaten Demak berdasarkan indikator dalam pedoman

penilaian buku pelajaran fisika untuk sekolah menengah pertama dan sekolah

menengah atas dari Pusat Perbukuan Depdiknas.

1.7.2 Buku Teks

Menurut Pusat Perbukuan, sebagaimana dikutip oleh Muslich (2010: 50),

buku teks adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang tertentu,

berisi bahan yang telah terseleksi, dan berkaitan dengan bidang studi tertentu.

Buku teks merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya,

biasanya dilengkapi sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan

sebagai penunjang program pembelajaran. Buku teks yang digunakan dalam

penelitian ini adalah buku teks pelajaran IPA kelas VIII berdasarkan kurikulum 2013

dan yang banyak digunakan siswa SMP di Demak.

1.7.3 Variasi Penyajian

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan buku

teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan adalah buku acuan wajib

untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang

(24)

kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan

kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun

berdasarkan standar Nasional pendidikan. Menurut Muschlis (2010: 301), materi yang

disajikan dalam buku teks seharusnya disajikan dengan berbagai metode yang menarik

agar tidak membosankan, misalnya deduktif (umum ke khusus), induktif (khusus ke

umum) dan menggunakan berbagai jenis ilustrasi (gambar, foto, grafik, tabel, dan

peta) untuk mendukung materi yang disajikan.

Pada hakikatnya informasi dapat disampaikan dalam bentuk teks dan ilustrasi.

Teks dan ilustrasi pada buku lebih mudah menyampaikan konses-konsep yang

terdapat pada isi buku tersebut. Berdasarkan penelitian dikaitkan dengan kemampuan

lamanya mengingat, hasil penelitian teks yang diberikan ilustrasi akan paling diingat

oleh pembaca dari pada teks tanpa ilustrasi. Analisis variasi penyajian yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah kegiatan penilaian pada buku ajar siswa SMP yang dilihat

dari aspek variasi penyajian buku sesuai dengam kriteria kelayakan dari BSNP(Badan

Setandart Nasional Pendidikan).

1.7.4 Kesesuaian ilustrasi dengan materi

Pada prinsipnya ilustrasi dalam buku harus dapat memperjelas pesan atau

pengertian yang ada dalam uraian materi. Oleh karena itu, ilustrasi dan keterangan

yang digunakan dalam buku harus benar, jelas, menarik, diletakan pada tempat yang

tepat, dan memiliki ukuran yang proporsional. Ilustrasi dalam buku teks dapat

berfungsi sebagai deskriptif, ekspresif, analitis/struktural dan kuantitatif. Analisis

kesesuaian ilustrasi dengan materi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

penelaahan dan penilaian ilustrasi pada buku ajar yang dilihat dari kesesuaian ilustrasi

(25)

sesuai dengan kriteria kelayakan menurut BSNP( Badan Standart Nasional

Pendidikan).

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi terdiri dari tiga bagian yaitu : bagian awal, bagian isi

dan bagian akhir.

1. Bagian Awal

Bagian awal berisi halaman judul, lembar pengesahan, halaman persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari 5 bab, meliputi :

BAB I: berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi

BAB II: Tinjauan Pustaka, berisi tentang teori-teori dan konsep yang mendasari

penelitian.

BAB III: Metode Penelitian, berisi metode yang digunakan untuk analisis data yang

meliputi: metode penentuan obyek penelitian, metode pengumpulan data, penyusunan

instrumen, prosedur penelitian dan metode analisis data.

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang deskripsi hasil penelitian

dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V: Penutup, berisi simpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

(26)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Hakikat Buku Teks Pelajaran

Hasil penelitian Wilkinson (1999) menujukkan bahwa secara historis buku teks

telah memainkan peran penting dalam pengajaran dan pembelajaran ilmu

pengetahuan. Hasil penelitian Chiappetta, Sethna dan Fillman (I991) menujukkan

bahwa buku teks harus membantu dalam pengembangan ilmu dan teknologi dalam era

moderen. Mereka berpendapat bahwa untuk menyelesaikan tugas buku pelajaran,

konten buku teks pelajaran harus memberikan keseimbangan kurikulum yang

menekankan proporsi yang cukup sama antara pengetahuan, penyelidikan, pemikiran,

dan interaksi antara ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat.

Menurut Muslich (2010:50), buku teks adalah buku yang memuat uraian bahan

tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan

telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan

siswa, untuk diasimilasikan. Rumusan senada juga disampaikan oleh A.J.Loveridge,

sebagaimna dikutip oleh Muslich (2010:50), buku teks adalah buku yang digunakan

di sekolah yang memuat bahan yang terlebih dahulu diseleksi sesuai bidang studi

tertentu dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar

mengajar, dan disusun secara sistematis untuk diasimilasikan. Direktorat Pendidikan

Menengah Umum (2004:3) menujukkan bahwa buku teks atau buku pelajaran adalah

sekumpulan tulisan yang dibuat secara sistematis berisi tentang suatu materi pelajaran

(27)

yang berlaku. Substansi yang ada dalam buku diturunkan dari kompetensi yang harus

dikuasai oleh pembaca (dalam hal ini siswa).

Muslich (2010:64) menyatakan bahwa materi ajar yang disampaikan dalam

buku teks pelajaran berupa ilmu pengetahuan di bidang tertentu, sehingga isi yang

terdapat pada buku harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya menurut

bidang studi yang bersangkutan. Bahan yang disajikan dalam buku pelajaran dapat

berupa teori, gagasan, dan informasi. Bahan ajar yang berupa teori biasanya berupa

konsep, pernyataan, atau dapat juga berupa rumus. Bahan yang berupa gagasan

biasanya berupa pendapat, keyakinan atau petunjuk. Sedangkan bahan yang berupa

informasi biasanya berupa penjelasan tentang suatu fenomena, peristiwa atau

persoalan yang ada di lingkungan sekitar.

Menurut Forjan & Slisko (2014), proses penyederhanaan sudah pernah

dipelajari oleh beberapa ilmuwan, terutama dalam hal filsafat ilmu. Buku teks adalah

salah satu faktor utama yang mempengaruhi pengajaran, karena buku teks tidak hanya

berisi pengetahuan faktual yang seharusnya untuk belajar siswa tetapi juga

menyarankan metodologi pengajaran. Buku teks merupakana cerminan dari

penerapan kurikulum, menentukan urutan konten dan menjelaskan hukum-hukum

fisika. Signifikansi dampak buku teks pada pengetahuan fisika siswa tercermin dalam

hasil penelitian internasional TIMSS dimana semua negara peserta, kecuali Slovenia,

lebih dari 85% dari siswa mengatakan bahwa guru mereka saat mengajar didalam

kelas menggunakan buku teks. Pentingnya buku pelajaran untuk mengajar fisika juga

telah diakui oleh para peneliti di bidang mengajar fisika.

Hasil penelitian sejumlah ahli dan pendidikan mengklain bahwa ada

(28)

alat pendukung guru dalam memodifikasi pembelajaran. Peserta didik membutuhkan

buku untuk membimbing kerja keras dalam belajar .

2.2 Kualitas Buku Pelajaran

Untuk mengetahui apakah buku pelajaran tersebut baik atau tidak, maka

terlebih dahulu harus diketahui bagaimana kualitas dari buku. Buku pelajaran yang

berkualitas sangat berpengaruh terhadap kualitas peserta didik dalam pembelajaran.

Buku pelajaran yang berkualitas dapat memotivasi peserta didik dalam membaca,

mengamati, dan mempelajari apa yang terkandung dalam buku pelajaran tersebut.

Buku pelajaran yang baik tentu dapat membuat pembacanya mengerti dan paham

apa yang ingin disampaikan oleh buku pelajaran tersebut. Seorang penulis dituntut

untuk dapat menyusun buku pelajaran yang menarik, sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, tehknologi, dan perkembangan pembacanya.

Menurut Greene dan Petty, sebagaimana dikutip oleh Muslich (2010:53), ada

sepuluh kategori untuk buku pelajaran yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut

sebagai berikut: Buku pelajaran harus menarik minat peserta didik yang

mempergunakannya, mampu memberikan motivasi kepada para peserta didik yang

memakainya, memuat ilustrasi yang menarik bagi peserta didik yang

memanfaatkannya, mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai

dengan kemampuan para peserta didik yang memakainya, Isi buku pelajaran harus

berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi, kalau data

menunjangnya dan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatanyang

utuh dan terpadu, menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para peserta

didik yang mempergunakannya, buku pelajaran harus dengan sadar dan tegas

(29)

membuat bingung peserta didik yang memakainya, mempunyai sudut pandang atau

point of view yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya juga menjadi sudut

pandang para pemakainya yang setia, mampu memberi pemantapan, penekanan

pada nilai-nilai anak dan orang dewasa, menghargai perbedaan-perbedaan pribadi

para pemakainya.

Sebagai kelengkapan kategori tersebut, menurut Schorling Batchelder,

sebagaimana dikutip oleh Muslich (2010: 54), ada empat ciri buku pelajaran yang

baik, yaitu:

1. Buku direkomendasikan oleh guru-guru yang berpengalaman;

2. Bahan ajarnya yang terdapat pada buku sesuai dengan tujuan pendidikan,

kebutuhan peserta didik, dan kebutuhan masyarakat;

3. Didalam buku memuat pelajaran bacaan, materi dan latihan atau tugas; dan

4. Memuat ilustrasi yang membantu peserta didik dalam belajar.

2.3 Karakteristik Buku Ajar

Menurut Pusat Perbukuan Depdiknas , sebagaimana dikutip oleh Nurmiati

(2013), setiap buku teks atau buku ajar diharapkan memenuhi standar-standar

tertentu yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan tuntutan kurikulum. Standar yang dimaksud di sini

adalah syarat, karakteristik, dan kompetensi minimum yang harus dimiliki oleh suatu

buku. Menurut BNSP (2007), buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat

aspek standar buku teks pelajaran IPA, yaitu aspek materi/isi, penyajian, bahasa dan

kegrafikan. Oleh karena itu, untuk menetukan buku teks yang memenuhi standar

(30)

Proses ini mengacu pada instrument penilaian buku dari BSNP (Badan Standar

Nasional Pendidikan).

2.4

Aspek Penyajian

Pada aspek penyajian, empat subkomponen dengan indikator

masing-masing yang harus diperhatikan. Empat subkomponen pada aspek materi, yaitu:

1.Teknik penyajian,

 Sistematika sajian;

 Kelogisan penyajian;

 Keruntutan penyajian; dan

 Koherensi.

2.Pendukung penyajian materi,

 Kesesuaian dan ketepatan ilustrasi dengan materi;

 Advance organizer (pembangkit motivasi belajar) pada awal bab;

 Peta konsep pada setiap awal bab dan rangkuman pada setiap akhir bab;

 Contoh-contoh soal latihan dalam setiap bab;

 Soal latihan pada setiap akhir bab;

 Rujukan/sumber acuan termasuk teks, tabel, garafik, gambar dan lampiran;

 Kunci jawaban soal latihan pada akhir buku; dan

 Ketepatan penomoran dan penamaan tabel/gambar dan lampiran. 3.Penyajian pembelajaran,

Keterlibatan aktif peserta didik;

Berpusat pada peserta didik;

(31)

Pendekatan ilmiah; dan

Variasi dalam penyajian. 4.Kelengkapan penyajian.

 Bagian pendahulu;

 Bagian isi ; dan

 Bagian Penyudah. 2.4.1 Variasi Penyajian

Buku teks menduduki tempat yang cukup penting dalam pembelajaran. Buku

teks yang berkualitas, sangat membantu kelancaran proses belajar mengajar. Untuk

itu, buku teks juga perlu dikembangkan dengan harapan akan semakin meningkatkan

mutu pembelajaran. Menurut Muslich (2010: 129), materi yang terdapat didalam buku

seharunya disajikan dengan berbagai metode agar tidak membosankan, misalnya

deduktif (umum ke khusus), induktif (khusus ke umum). Demikian pula, digunakan

berbagai jenis ilustrasi (gambar, foto, grafik, table, dan peta) sebagai pendukung

materi yang disajikan dalam buku. Sesuai dengan deskripsi dalam BSNP (2006:

4), bahwa materi pada buku harus disajikan dengan berbagai metode dan kreativitas

agar tidak membosankan.

Dalam buku teks ilustrasi, gambar, diagram, foto, grafik, tabel, peta dan nomor

adalah tanda/simbol/lambang yang mengandung makna dalam berkomunikasi.

Menurut Sitepu (2015:151), ilustrasi dalam buku teks juga memiliki peranan

menimbulkan minat dan motivasi siswa yang membaca, menarik dan mengarahkan

perhatian siswa, ilustrasi membantu siswa dalam memahami konsep yang sulit

dijelaskan dengan kata-kata, dengan adanya ilustrasi siswa yang lamban dalam

(32)

menujukan teks yang disertai dengan ilustrasi akan lebih lama diingat dibandingkan

teks tanpa ilustrasi. Akan tetapi, ilustrasi yang tidak ada teks penjelasannya juga tidak

membantu daya ingat.

2.4.2 Materi

Fisika adalah suatu ilmu yang lebih benyak memerlukan pemahaman dari

pada penghafalan. Kesuksesan seseorang dalam belajar fisika tergantung pada

kemampuannya dalam memahami konsep-konsep, pengertian, hukum-hukum dan

teori-teori. Pemahaman seseorang dapat ditunjukan oleh kemampuannya dalam

menerapkan materi yang diajarkan. Materi fisika juga melibatkan materi dengan ilmu

yang lain maupun dengan fenomena sehari-hari. Materi memuat konsep, definisi,

gambar, tabel, rumus, cerita, grafik, atau ilustrasi . Dengan menggunakan gambar,

tabel, rumus, cerita, grafik, atau ilustrasi dapat lebih membantu siswa dalam

memahami konsep yang disajikan. Melalui gambar, suatu materi lebih mudah

dipahami dibandingkan tampilan rumus-rumus atau uraian yang sangat panjang.

Melalui gambar pula peserta didik atau pembaca lebih mudah mengingat. Menurut

Sitepu (2015: 151), ilustrasi pada buku berfungsi untuk menjelaskan konsep sehingga

lebih konkret, jelas dan mudah dipahami. Menurut Bill Costello & Nancy J. Kolodziej

(2006 ), Picture books, which employ visual images to convey ideas, are ideal

instructional aids for today’s youth. Confirming this idea, Hibbing & Rankin-Erickson (2003) found that illustrations in picture books helped students comprehend the text.

BSNP menyatakan bahwa ilustrasi isi buku mampu memperjelas materi dengan

tampilan yang menarik sesuai objek aslinya, misalnaya kreatif dan dinamis, memiliki

tata warna dan kombinasi yang harmonis, sesuai karakter materi dan sasaran pembaca

(33)

2.4.2.1 Materi Gerak Pada Benda

2.4.2.1.1 Gaya

Giancoli (2001:90) berdasarkan intuisi, kita menggambarkan gaya sebagai

semacam dorongan atau tarikan terhadap sebuah benda. Ketika Anda mendorong

kereta belanja atau mobil yang mogok, Anda memberikan gaya pada kereta atau

mobil itu. Ketika sebuah lift mengangkat lift, atau martil memukul paku, atau

angin meniup daun-daun pada sebuah pohon berarti sebuah gaya sedang diberikan.

Defenisi lain tentang gaya diungkapkan oleh Tipler (2001:91), gaya adalah sebuah

pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya,

artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkannya jika

gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Gaya tidak selalu

menyebabkan gerak. Sebagai contoh, Anda bisa mendorong sebuah meja sekuat

tenaga tetapi meja tersebut tetap tidak bergerak. Sebuah gaya memiliki arah dan besar,

sehingga merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan operasi pada vektor.

Terdapat beberapa macam gaya, diantaranya adalah gaya interaksi dan gaya

kontak. Gaya interaksi adalah gaya gaya yang ditimbulkanoleh suatu benda pada

benda lain walaupun letaknya berjauha, misalnya gaya gravitasi, gaya listrik dan gaya

magnet. Sedangkan gaya kontak adalah gaya yang terjadi hanya pada

benda-benda yang bersentuhan, misalnya gaya normal, gaya gesek dan gaya tegangan

tali.

Galileo menyebutkan bahwa benda-benda yang dijatuhkan di dekat

permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama (g), jika hambatan

udara diabaikan. Gaya yang menyebabkan percepatan ini disebut gaya gravitasi

(34)

dan dituliskan dengan : � = .

Arah gaya ini ke bawah menuju pusat bumi. Dalam satuan SI, g = 9,80

/ sehingga berat benda yang massanya 1,00 kg di Bumi adalah 1,00 kg x 9,80

/ yaitu 9,80 N. Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda ketika benda tersebut jatuh. Ketika benda berada dalam keadaan diam di Bumi, gaya gravitasi

padanya tidak hilang. Terdapat sebuah gaya lain yang bekerja pada benda itu yang

mengimbangi gaya gravitasi sehingga benda berada dalam keadaan diam. Untuk

sebuah benda yang diam di atas meja, meja memberikan gaya keatas. Gaya yang

diberikan oleh meja ini sering disebut dengan gaya kontak yang terjadi ketika dua

buah benda bersentuhan. Ketika gaya kontak tegak lurus terhadap permukaan kontak, gaya itu biasa disebut gaya normal (“normal” berarti tegak lurus). Dan pada

diagram diberi label � (Giancoli 2001:102) yang disajikan pada Gambar 2.1.

[image:34.595.161.458.445.568.2]

Gambar 2.1 Gaya pada Benda

2.4.2.1.2 Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak

Analisis Newton Newton tentang gerak dirangkum dalam “tiga hukum

gerak”nya yang terkenal. Dalam karya besarnya, Principia (diterbitkan tahun

1687), Newton menyatakan terima kasihnya kepada Galileo. Pada kenyataannya

(35)

tersebut menyatakan bahwa sebuah benda tetap berada dalam keadaan diam atau

bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total

yang tidak nol. Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan

diam atau gerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia. Dengan demikian,

hukum Newton pertama sering disebut hukum inersia (Giancoli 2001:93).

Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai

kelembaman. Sehingga Hukum pertama Newton seringkali dinamakan hukum

kelembaman (Tipler 2001:88)

Hukum pertama Newton tidak membuat perbedaan antara benda diam

dengan benda yang sedang bergerak dengan kecepatan konstan. Pertanyaan

tentang apakah sebuah benda sedang diam atau bergerak dengan kecepatan

konstan tergantung pada kerangka acuan dimana bendaitu sedang diamati. Sebuah

kerangka acuan dimana hukum pertama Newton berlaku dinamakan kerangka

acuan inersial (Tipler 2001:89-90)

Pada hukum keduanya, Newton menyatakan bahwa “Percepatan sebuah

benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding

terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”. Bentuk persamaannya dapat dituliskan

=Σ�

Hukum Newton kedua menghubungkan antara deskripsi gerak dengan

penyebabnya, gaya. Hukum ini merupakan hubungan yang paling dasar pada fisika.

Dari hukum kedua Newton dapat dibuat defenisi yang lebih tepat mengenai gaya,

(36)

Hukum kedua Newton juga menggambarkan dan menetapkan hubungan antara

besaran dinamika gaya dan massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan

dan perpindahan. Hal ini sangat bermanfaat karena memungkinkan dapat

menggambarkan aneka gejala fisika yang luas dengan menggunakan hanya sedikit

hukum gaya yang relatif mudah.

Adapun pada hukum ketiganya, Newton menjelaskan bahwa ketika suatu

benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan

gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama.

Hukum ini kadang-kadang dinyatakan juga sebagai untuk setiap aksi ada reaksi yang

sama dan berlawanan arah. Pernyataan ini memamng benar, tetapi untuk

menghindari kesalahpahaman sangat penting untuk mengingat bahwa gaya “aksi” dan gaya “reaksi” bekerja pada benda yang berbeda (Giancoli 2001:97). Hukum ketiga

Newton kadang-kadang disebut pula sebagai hukum interaksi. Hukum ini

menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi

berpasangan (Tipler 2001:97).

2.4.2.2 Pesawat sederhana

Pesawat sederhana adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah

melakukan usaha. Pesawat sederhana adalah peralatan yang dapat mempermudah kita

dalam melakukan usaha. Pesawat sederhana dapat mempermudah melakukan usaha

dengan meningkatkan besar gaya yang bekerja pada objek, jarak untuk gaya dapat

bekerja dan mengubah arah gaya yang bekerja. Pesawat sederhana terdiri dari:

a. Tuas atau pengungkit

b. Katrol

(37)

d. Bidang miring

A. Pengungkit

Pengungkit atau disebut juga tuas merupakan pesawat sederhana yang

paling sederhana. Pengungkit ini terdiri dari sebuah batang kaku (misalnya logam,

kayu, atau batang bambu) yang berrotasi di sekitar titik tetap yang dinamakan

titik tumpu. Selain titik tumpu yang menjadi tumpuan bagi pengungkit, ada dua

titik lain pada pengungkit, yaitu titik bebandan titik kuasa. Titik beban merupakan

titik dimana kita meletakkan atau menempatkan beban yang hendak diangkat

atau dipindahkan, sedangkan titik kuasa merupakan titik dimana gaya kuasa

diberikan untuk mengangkan atau memindahkan beban. Pengungkit dapat

memudahkan usaha dengan cara menggandakan gaya kuasa dan mengubah arah gaya.

Contoh: gunting, linggis, jungkatjungkit, pembuka botol, pemecah biji kenari, sekop

koper, pinset, dan sebagainya.Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 2.2

Gambar 2.2 Pengukit/Tuas

F x L = F x L KM = Fb

Fk = Lk Lb

Keterangan :

KM= keuntungan mekanik

(38)
[image:38.595.153.474.193.381.2]

F = L = L =

Gambar 2.3 Jenis-Jenis Pengukit

B. Katrol

Katrol merupakan pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah roda atau

piringan beralur dan tali atau kabel yang mengelilingi alur roda atau piringan tersebut.

Keuntungan mekanik katrol tetap sama dengan 1. Jadi, katrol tetap tunggal tidak

menggandakan gaya kuasa atau dengan kata lain gaya kuasa sama dengan gaya beban.

kedudukan katrol bebas berubah dan tidak dipasang di tempat tertentu. Biasanya katrol

bebas diletakkan di atas tali beban. Katrol bebas berfungsi untuk melipatkan gaya,

sehingga gaya pada kuasa yang diberikan untuk mengangkat benda menjadi setengah

dari gaya beban. Katrol jenis ini biasanya ditemukan di pelabuhan yang digunakan

untuk mengangkat peti kemas. Keuntungan mekanik dari katrol bebas lebih besar dari

1. Pada kenyataannya nilai keuntungan mekanik dari katrol bebas tunggal adalah 2.

(39)

Penerapan katrol dalam kehidupan sehari-hari biasa divariasi sehingga

membentuk katrol bebas maupun katrol majemuk. Variasi tersebut dimaksudkan

untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Agar lebih memahami

[image:39.595.158.438.214.343.2]

variasi katrol secara lebih lanjut dapat diperhatikan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Macam-macam Jenis Katrol

C. Roda Berporos

Roda berporos merupakan pesawat sederhana yang terdiri atas sebuah poros

yang melekat pada pusat roda yang lebih besar sehingga roda dan poros dapat berputar

bersama-sama. Roda berporos memiliki fungsi untuk mempercepat gaya. Selain gear

sepeda, contoh penerapan pesawat sederhana jenis roda berporos adalah kursi roda,

mobil, dan sepatu roda.

D. Bidang Miring

Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri dari

bidang datar yang salah satu ujungnya lebih tinggi daripada ujung lainnya.

Bidang miring diposisikan miring agar dapat memperkecil gaya yangdibutuhkan

untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dibandingkan mengangkatnya

secara vertikal.

(40)

Ilustrasi adalah gambar yang diperlukan untuk menerangkan atau mengisis

sesuatu. Dalam desain grafis, ilustrasi merupakan suatu subjek yang dapat memiliki

alur sejarah serta perkembangan yang spesifik atas jenis kegiatan seni.(Kusrianto

:2007). Ilustrasi dapat digunakan untuk menampilkan banyak hal antara lain :

memberikan gambaran tokoh atau karakter dalam cerita, menampilkan item yang

diungkapkan dalam suatu buku pelajaran, memvisualisasikan langkah-langkah

instruksi dalam paduan dan eksperimen, dan sekedar menghibur pembaca. Ilustrasi

yang baik adalah ilustrasi yang benra-benar mewakili substansi tulisan. Pada

prinsipnya ilustrasi dalam buku harus dapat memperjelas pesan atau pengertian yang

ada dalam uraian materi. Oleh karena itulah, ilustrasi dan keterangan yang digunakan

dalam buku harus benar, jelas, menarik, tata letaknya tepat, bentuk sesuai kenyataan

dan memiliki ukuran yang proporsional. Ilustrasi dapat berupa foto, lukisan rupa,

tabel, gambar, daftar, sketsa dan wujud benda secara konkrit sesuai aslinya.

Ilustrasi visual dalam bentuk tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara

yang praktis untuk data setatistik. Siswa atau sasaran pembaca akan menafsirkan dan

memahami data yang disajikan dalam bentuk tabel secara cepat. Agar tabel itu mudah

dipahami oleh pembaca isi dalam tabel tidak usah terlalu banyak , sebab akan

mengurangi nilai penyajian tabel. Secara teknis teknis,penyajian tabel diatur sebagai

berikut.

 Jika ukuran tabel melebihi setengah halaman maka tabel tersebut ditempatkan pada hala,an tersendiri. Jika ukuran tabel sama atau kurang dari setengah

halaman tabel diintegrasikan dengan teks.

(41)

 Jika tabel lebih dari satu halaman identitas tabel ditulis kembali pada halaman yang berisi kelanjutan tabel.

 Kata “Tabel” ditulis disebelah kiri, sejajar dengan garis kiri tabel, diikuti nomor dan nama tabel.

 Nama tabel ditulis dalam huruf capital pada setiapa awal kata kecuali kata hubung dan depan.

 Isi data dalam tabel ditulis dengan sepasi tunggal.

 Jika tabel terintegrasi dengan teks, jarak teks antara sebelum dan sesudah tabel adalah tiga sepasi.

Selaian tabel, ilustrasi visual juga bias disajikan dalam bentuk gambar(foto,

gambar, grafik, seketsa, diagram). Penyajian ilustrasi gambar dapat membantu

mempercepat pemahaman pembaca secara utuh. Gambar pada buku tidak hanay

bertujuan membangun deskripsi, tetapi bias menekankan hubungan hal tertentu yang

signifikan. Gambar yang dimaksud dalam pembahasan ini bukan gambar ilustrasi

sebagaimana yang terdapat pada dalam karya fiksi atau komik, tetapi berupa grafik,

peta, diagram, sketsa/bagan, dan sajian gambar lain yang berbentuk gambar dalam

karya ilmiah. Penyajian gambar dalam buku teks atau karya ilmiah haruslah jelas,

sederhana dan sistematis. Secara teknis teknis, penyajian visual dalam bentuk gambar

diatur sebagai mana mengikuti tata cara sebagai berikut.

 Nama gambar ditaruh dibawah gambar, bukan diatas gambar.

(42)

 Kata Gambar ditulis disebelah kiri, sejajar dengan batas kiri gambar, diikuti nomor dan nama gambar.

 Gambar harus dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus menggunakan pejelasan.

 Gambar harus efisien sebab terlalu banyak gambar akan mengurangi nilai penyajian gambar.

 Jika ukuran gambar melebihi setengah halaman maka gambar tersebut ditempatkan pada hala,an tersendiri. Jika ukuran gambar sama atau kurang dari

setengah halaman gambar diintegrasikan dengan teks.

Supaya kehadiran gambar di dalam buku ajar dapat berfungsi secara optimal,

pemilihan dan peletakan gambar harus disesuaikan dengan teks bacaan atau wacana.

Teks bacaan atau wacana harus berkaitan atau sejalan dengan ilustrasi atau gambar

yang dicantumkan pada teks bacaan tersebut. Kaitan itu tidak cukup dengan

informasi-informasi yang ada di dalam buku teks bacaan melainkan juga dengan

gagasan-gagasan utama di dalam teks bacaan itu. Dengan demikian, pemilihan dan

pencantuman ilustrasi juga akan dengan sendirinya berkaitan dengan tujuan

pembelajaran dan tema/topik yang telah ditetapkan.

2.6 Fungsi Buku Ajar

Dalam pembuatan buku pelajaran, diharapkan dapat bermanfaaat bagi

pembacanya. Fungsi buku pelajaran secara umum adalah mempermudah peserta didik

dalam proses pembelajaran. Dilihat dari fungsinya, selain mempunyai fungsi umum

sebagai sosok buku, buku pelajaran mempunyai fungsi sebagai, sarana lam

(43)

tugas guru dalam pengajaran, pemerlancar dalam mencapai tujuan pembelajaran dan

membantu efisiensi dan keefektivan dalam kegiatan pembelajaran (Muslich

2010:52).

Menurut Greene dan Petty, sebagimana dikutip oleh Muslich (2010:53), telah

merumuskan beberapa peranan buku pelajaran sebagai berikut:

1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai

pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang

disajikan.

2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subjek materi yang kaya, mudah

dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para peserta

didik, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana

keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh di bawah kondisi-kondisi

yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.

3. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai

keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam

komunikasi.

4. Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya,

metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para peserta

didik.

5. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai

penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.

6. Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.

Selain itu menurut Sitepu (2015: 151), ilustrasi berfungsi untuk menjelaskan

(44)

penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi buku pelajaran adalah sebagai

sumber kegiatan, acuan, dan gagasan bagi peserta didik dan guru dalam pembelajaran

yang telah dirancang sebelumnya.

2.7 Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian mengenai analisis buku telah banyak dilakukan. Dari

beberapa penelitian berikut, ada beberapa hal berbeda yang dianalisis. Beberapa hal

berbeda tersebut sebenarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengetahui

kualitasdari buku ajar yang dianalisis. Berikut hasil dari penelitian terdahulu yang

relevan dengan bahasan dalam skripsi ini.

Jurnal dengan judul “ Analisis Ilustrasi Gambar pada Buku Teks Fisika Kelas

XI yang Banyak digunakan di SMA Negri se-Kabupaten Demak” karya Ani Cahyani,

tahun 2015. Penelitian ini menfokuskan pada aspek kegrafikan buku yang terdiri dari

3 subaspek, 1). Mencerminkan isi buku, 2). Mempermudah dan memperjelas

pemahaman, dan 3). Daya tarik. Populasi penelitian ini adalah buku ajar fisika kelas

XI yang banyak digunakan di Kabupaten Demak, sedangkan sampel penelitiannya

adalah tiga buku dengan peringkat teratas yakni Fisika untuk SMA kelas XI

karangan Marthen Kanginan terbitan Erlangga tahun 2007 (buku A), Fisika untuk

SMA kelas XI karangan Supiyanto terbitan Phibeta tahun 2007 (buku B), dan

Terpadu Fisika SMA/MA karangan Bob Foster terbitan Erlangga tahun 2011 (buku

C). Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: kualitas pencerminan

ilustrasi gambar pada buku teks fisika kelas XI ketiga buku menunjukkan

(45)

2.8

Kerangka Berpikir

Buku merupakan salah satu sarana pembelajaran yang penting untuk

menunjang proses belajar-mengajar di sekolah. Buku merupakan salah satu sarana

pembelajaran yang penting untuk menunjang proses belajar-mengajar di sekolah.

Buku yang berkualitas akan menunjang pembelajaran dengan baik. Sebagian besar

buku pelajaran IPA kelas VIII yang terdapat di SMP Negeri se- Kota Demak belum

diketahui bagaimana kualitasnya jika dilihat dari aspek variasi penyajian, kesesuaian

ilustrasi dengan materi, ilustrasi berpengaruh pada penguasaan teks oleh siswa, dan

daya tarik ilustrasi. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian mengenai buku tersebut.

Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis buku yang dijadikan sampel berdasarkan

beberapa kriteria dan instrumen yang telah disusun.

2.9

Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah mengenai pengaruh ilustrasi teks pada

penguasaan teks oleh siswa, maka hipotesis yang dikemukakan adalah:

Ho : Tidak ada perbedaan nilai antara kelas yang menggunakan tes soal dengan

ilustrasi dan kelas yang menggunakan tes soal tanpa ilustrasi

Ha

:

Ada perbedaan nilai antara kelas yang menggunakan tes soal dengan ilustrasi
(46)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2006: 10).

Analisis buku teks IPA SMP kelas VIII di Kabupaten Demak yang mencakup aspek

penyajian didasarkan pada standar BNSP, yaitu menggunakan pedoman penilaian

buku pelajaran fisika untuk sekolah menengah pertama dan sekolah menengah

atas dari Pusat Perbukuan Depdiknas.

3.2 Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, tidak dikenal istilah populasi dan sampel karena

penelitian ini a dalah penelitian kualitatif dimana berupa studi kasus tentang buku.

Seperti yang dijelaskan dalam Sugiyono (2010: 298) , bahwa dalam penelitian

kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari

kasus tertentu yang ada pada situasi sosial dan hasil kajiannya tidak akan

diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial

yang memiliki kesamaaan pada situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Subjek

penelitian ini adalah buku teks fisika kelas VIII yang secara umum digunakan di

Kabupaten Demak tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan observasi awal yang

(47)

banyak digunakan di Kabupaten Demak adalah buku fisika terbitan Puskurbuk dan

Erlanggga.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam Penelitian ini adalah:

a. Varisai penyajia.

b. Kesesuaian ilustrasi dengan materi.

c. Ilustrasi pada buku.

d. Penguasaan teks pada buku.

e. Daya tarik Ilustrasi.

3.4 Desain Penelitian

Desain Penelitian untuk mengetahui tahapan –tahapan penelitian digambarkan

[image:47.595.186.456.549.709.2]

dalam diagram alir pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Tahap-tahap Penelitian Observasi awal

Pemilihan buku teks IPA kelas VIII kurikulum 2013 yang digunakan di Kabupaten demak untuk dianalisis (buku teks yang dipilih adalah buku teks yang paling banyak digunakan)

Buku teks

Analisis aspek penyajian buku menurut BSNP

(48)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2010:203), metode pengumpulan data adalah suatu

metode yang digunakan dalam penelitian yang berfungsi untuk mengumpulkan data

penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.Metode angket

Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh daftar buku

teks yang digunakan sebagai referensi pembelajaran fisika SMP kelas VIII kurikulum

2013 di Kabupaten Demak.

2.Metode dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data

persentase skor pada tiap-tiap sub aspek yang diteliti. Dokumentasi dilakukan dengan

memberikan skor pada tiap-tiap butir penilaian untuk masing-masing subbab pada

lembar penilaian. Kriteria skor yang digunakan untuk memberikan penilaian telah

ditetapkan oleh BSNP. Dalam penelitian ini, penilaian buku teks IPA menurut

standar BSNP dilakukan oleh tiga penilai, yaitu peneliti, dua teman sejawat.

Dengan memintak validasi ahli instrument kepada dosen ahli.

3.Metode test

Metode test dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data presentase

skor pada hubunga ilustrasi dengan penguasaan teks dalam buku teks. Test dilakukan

dengan memberikan soal kepada siswa kemudian hasil soal yang di ujikan ke siswa

(49)

3.6

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

penelitidalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih muda dan hasil lebih baik,

dalam artian lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehinnga mudah diolah. Instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Angket

Instrumen berupa angket digunakan untuk mendapatkan daftar buku teks

Fisika kurikulum 2013 yang digunakan SMP di Kabupaten Demak.

2.Lembar Penilaian

Instrumen berupa lembar penilaian digunakan untuk menilai buku teks fisik.

Instrumen lembar penilaian yang digunakan adalah instrumen penilaian buku teks IPA

menurut standar BSNP dari Pusat Perbukuan Depdiknas.

3.Lembar test

Instrumen berupa lembar soal digunakan untuk menilai hubungan ilustrasi

dengan penguasaan oleh siswa.

3.6.1 Validator Ahli

3.6.1.1Validasi Angket penilaian buku ajar

Angket penilaian buku ajar bertujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar

yang dikembangkan layak atau tidak untuk digunakan dalam proses pembelajaran

yang berpedoman pada BSNP. Validitas yang digunakan untuk angket penilaian buku

ajar yaitu dengan menggunakan validitas isi yang dilakukan oleh Prof. Syakir dan Dra.

Langlang Handayani terdapat beberapa hal yang perlu direvisi dalam angket penilaian

buku ajar terutama pada bagian rubrik angket penilaian buku ajar. Rubrik pada

(50)

ilustrrasi buku ajar diperbaiki dengan kalimat yang dapat terukur (rubik penilaian

dapat dilihat pada Lampiran 2). Tidak diperkenankan menggunakan kata relatif seperti

sangat dan kurang.

4.1.1.2 Validasi Soal hubungan ilustrasi dengan teks pada buku

Validasi soal test dilakukan oleh ahli, ahli yang dimaksud adalah dosen

pembimbing. Validasi soal tes bertujuan untuk mengetahui soal mana yang baik untuk

mengukur hubungan ilustrasi dengan teks pada buku. Uji coba tes pada penelitian ini

dilakukan melalui perhitungan tiga aspek yakni reliabilitas, tingkat kesukaran, dan

daya pembeda. Validitas isi ditentukan oleh dosen ahli setelah melalui tahap uji coba.

Setelah melalui tahap uji coba ahli memilih 15 butir soal dari 20 soal yang diujikan.

Cara pemilihan soal yakni memilih soal yang memiliki tingkat kesukaran dan daya

pembeda yang baik. Berdasarkan hasil uji coba ada 15 soal yang memiliki tingkat

kesukaran dan daya pembeda yang baik.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis buku teks IPA berdasarkan standar BSNP dilakukan dengan lembar

penilaian buku teks yang dibuat dengan memperhatikan aspek penyajian yang

mengacu pada instrumen penilaian buku pelajaran IPA untuk sekolah menengah

pertama dan sekolah menengah atas dari Pusat Perbukuan Depdiknas. Lembar

penilaian ini terdiri atas butir penilaian pada tiap-tiap sub aspek yang dilengkapi

dengan kriteria penskoran yang disiapkan penelitian.

3.7.1 Analisis Data Awal

3.7.1.1 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian

(51)

H0: � = � = � = � = � = � (varians keenam kelas homogen) H1:� ≠ � ≠ � ≠ � ≠ � ≠ � (varians keenam kelas tidak homogen) Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan rumus uji Bartlett sebagai berikut:

� = ln {� − ∑ �− log � }

dengan

� = log ∑ � − dan

=∑ � − �

�−

Keterangan:

2

i

S

= varian masing-masing kelompok

S = varian gabungan

B = koefisien Barlett

ni = Jumlah siswa dalam kelas

Berdasarkan analisis uji homogenitas, didapatkan �ℎ� = , melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Bartlett. Nilai � = , dengan α = 0,05 dan dk = 2. Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai �ℎ� < � , sehingga dapat dikatakan bahwa ketiga kelas tersebut memenuhi kriteria sebagai populasi yang

homogen satu sama lain. Hasil uji homogenitas dapat dilihat secara lengkap pada

Lampiran 3.

3.7.1.2 Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis

(52)

hasil nilai mengerjakan soal. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji

chi-kuadrat dengan rumus:

� = ∑ �− �

� �=

Keterangan:

� = chi kuadrat

� = frekuensi pengamatan

= frekuensi yang diharapkan

k = banyaknya kelas

3.7.1.2 Reliabilitas Tes

Untuk menghitung koefisien reliabilitas pada tes bentuk uraian digunakan

rumus Alpha Cronbach yang dikemukaan oleh Arikunto (2009) sebagai berikut:

r = (k − )k −∑ σ σ

Keterangan:

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ σ = jumlah varians butir

σ = varians total Dengan,

 

N N

x x

i

2 2

Keterangan:

∑ = jumlah butir soal

(53)

N = banyak subyek pengikut tes

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga r1 1, kemudian

dibandingkan dengan r product moment pada tabel, jika

r

hitung

r

tabel, maka item yang

diujikan tersebut dianggap reliabel. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi

reliabilitas menurut Sugiyono (2010:231) disajkan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Interpretasi terhadap Reliabilitas

Interval Kriteria

0,000 ≤ <0,200

0,200 ≤ < 0,400

0,400 ≤ < 0,600

0,600 ≤ < 0,800

0,800 ≤ < 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Berdasarkan hasil analisis data uji coba skala terbatas (data analisis dapat

dilihat pada lampiran 6) memberikan hasil analisis reliabilitas soal yang baik, soal

yang diuji cobakan kepada 15 siswa kelas VIII memperoleh hasil ℎ� =

, dengan taraf signifikansi 5% dan dk= 15-1=14. Menurut kriteria reliabilitas, soal dikatakan reliabel kuat jika 0,600≤ < , berdasarkan hasil analisis soal yang diujikan reliabel dan memiliki tingkat reliabilitas kuat.

3.7.1.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.

Untuk mengetahui taraf kesukaran butir soal dapat mengunakan rumua yang

(54)

= �

� =

Tabel 3.2 Interpretasi terhadap Kesukaran Soal

Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

No Butir Soal Jumlah Kriteria Keterangan

1. 2,3,9,11,14 4 Tidak dipakai Dibuang

2. 1,4,5,7,17,19,20 7 Diterima dengan

perbaikan Dipakai

3. 6,8,10,12,13,16,

18 8

Diterima dengan

perbaikan Dipakai

4. 15 1 Diterima Dipakai

Berdasarkan hasil analisis mengenai tingkat kesukaran 20 butir soal uraian maka

terdapat 7 soal mudah yang dipakai dan 4 soal mudah yang dibuang, 8 soal sedang

yang dipakai, dan 1 soal sukar yang dibuang (perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 5).

3.7.1.4Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa

Interval Kriteria

0,00 ≤ TK ≤0,30 Sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 Sedang

(55)

yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk menentukan

indeks diskriminasi, peneliti menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Rosilowati

(2014) sebagi berikut:

�� =� − � ℎ

Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal

No Butir Soal Jumlah Kriteria

1. 2,3,9,11,14 5 Tidak dipakai

2. 1,4,5,7,17,19,20 7 Diterima dengan perbaikan

3. 6,8,10,12,13,16,18 7 Diterima dengan perbaikan

4. 15 1 Diterima

Berdasarkan data Tabel 3.4, bahwa hasil analisis daya pembeda terdapat empat

kriteria yaitu dipakai, diterima namun direvisi, direvisi, dan dibuang. Soal yang

memiliki daya pembeda baik terdapat 15 soal (perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 5)

3.7.2 Analisis Data Akhir

3.

Gambar

Gambar 2.1 Gaya pada Benda
Gambar 2.3 Jenis-Jenis Pengukit
Gambar 2.4 Macam-macam Jenis Katrol
Gambar 3.1 Tahap-tahap Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga guru matematika mempunyai tingkat kesulitan dalam memahami materi buku guru dan buku siswa hampir sama yaitu kecukupan

Pada penilaian awal, peneliti menemukan beberapa kelemahan dari salah satu buku teks yang dipakai dalam proses pembelajaran kelas VIII, yaitu Matematika Konsep dan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan level kognitif soal-soal pemecahan masalah pada buku siswa matematika SMP kelas VIII kurikulum 2013. Jenis

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan level kognitif soal-soal pemecahan masalah pada buku siswa matematika SMP kelas VIII kurikulum 2013. Jenis

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “ Analisis Buku Ajar Matematika SMP Kelas VII Ditinjau Dari Aspek Materi dan Penyajian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian buku teks Bahasa Indonesia kelas XII berdasarkan penilaian buku teks menurut sepuluh kriteria penilaian oleh Greene dan

masalah nyata. Terdapatnya beberapa kesalahan dalam memaknai grafik, baik melukis ataupun menempatkan titik menjadi sorotan dalam buku matematika siswa kelas 8 kurikulum

Konsep, definisi, prinsip, prosedur,contoh- contoh, dan pelatihan yang terdapat dalam buku teks buku Seni Budaya untuk SMP/MTs kelas VIII terbitan Pusat Kurikulum dan