• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP

PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI

RUMAH SAKIT PARU BATU

SKRIPSI

OLEH FAUJAN TEKENG

08060051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP

PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI

RUMAH SAKIT PARU BATU

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

OLEH FAUJAN TEKENG

08060051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

i

MOTO

“”HIDUP UNTUK MATI””

Tuhan menciptakan umat manusia untuk hidup di dunia ini mempunyai maksud dan tujuan, sebagai mana firman ALLAH SWT “Tidaklah kuciptakan jin dan manusi kecuali beribadah kepada-Ku”

Hisup di dunia ini diibatarkan seperti tempat persinggahan bagi para perantau yang suatu kelak akan pulang ketampat asalanya, begitu juga semua manusi yang hidup didunia ini pasti akan kembali keasalnya (kematian), maka dengan itu semua manusia yang hidup didunia ini harus mempersiapkan bekal amalan yang banyak untuk kembali ketempat asalnya yaitu kematian karena disanalah kehidupan yang kekal.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan pertama-tama buat kedua orang tua ku, yang tela melahirkan aku ke duni ini, suda mengasuh aku dengan penuh kasih sayang, terimakasih papa mama jasa dan kebaikan kalian tidak mampu saya balas hingga kapan pun, ya,,,ALLAH hamba mu ini memohon doa semoga amal dan kebaikan orang tua ku dibalas oleh, eng-Kau ya ALLAH” tempatkanlah kedua orang tua ku ke derajat yang tinggi sebagaimana yang eng-Kau janjikan (surga).

(4)

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELTIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Faujan Tekeng

Nim : 08060051

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Universitas : Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyetakan bahwa penelitian dengan judul” Efektivitas

Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis Di Rumah Sakit Paru (RSP) Batu” adalah benar-benar hasil karya penelitian peneliti

sendiri. Apabila setelah berpagai proses dan terbukti dan sah terdapat pelanggaran dari segi keaslian penelitian sebagai mana yang di maksud dengan judul di atas, maka

peneliti siap di proses sesuai peraturan yang ditetapkan di Fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Demikian surat pernyataan yang saya buat,

tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Trimaksi atas perhatian dan kerjasamanya.

Malang, Juli 2012 Peneliti

(5)
(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelasaikan penyusunan skripsi, dan tak lupah pulah marilah kita haturkan shalawat dansalam kepada Nabi Muhammad SAW,

yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju alam terang penderang, yaitu agama Islam.

Skripsi dengan judul ”Efektivitas Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis Di Rumah Sakit Paru Batu”. Skripsi

ini dibuat untuk dijadikan persaratan dalam menempuh ilmu keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Diharapkan penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca dan dijadikan sebagai literatur dalam ilmu fisioterapi dada.Peneliti juga tak lupa pulah berterimaksih kepada:

1. Universitas Muhammadiyah Malang Kampus yang telah menerima saya untuk menuntut ilmu pengetahuan.

2. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu selama proses perkuliahan.

3. Pihak Rumah Sakit Paru Batu, terutama bidang Diklat dan penelitian, kepala dan staf ruang kemuning dan poli paru sebgai

tempat penelitian dan juga petugas fisioterapi di ruang poli saraf. 4. Prof.DR.Ir. Sujono, M.Kes sebagai pembimbing I yang telah

memberi begitu banyak ilmu penegetahuan dalam proses skripsi 5. Titik Agustiyaningsih S.Kep.,Ns sebagai pembimbing II yang selalu

(7)

v

6. Tri Lestari Handayani M.Kep,Sp.Mat selaku Penguji I yang telah memberi saran dan kristik demi kelancaran skripsi

7. Aini Alifatin M.Kep sebagai penguji II yang telah memberi saran dan kritik demi kelancaran pembuatan skripsi

8. Dosen-dosen SI-Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membuat saya tahu apa arti

keperawatan dan begitu banyak ilmu pengetahuan yang diberikan selama saya dibangku perkuliahan dan juga buat Tata usaha, satpam,

petugas parker dan CS FIKES UMM.

9. Terima kasih buat teman-teman PSIK 08 (Irfan Hadiwijaya, Badrus

surur dan semua teman-teman PSIK A 08). Terima kasih juga buat teman-teman kontrakan saya (Niar, Arif, Linda dan Tsid ) kalian

adalah teman-teman terbaik ku,

10. Terima kasih para supir LG dan kota malang ”Salam Satu Jiwa Arema” Kota tempat saya menuntut ilmu pengetahuan kota

perantauan dengan sejuta suka duka dan tempatsaya bernaung selam

4 tahun.

Peneliti memohon maaf, apabila dalam penyusunan skripsi ini masih

ada kekeliruan. Akhirnya smoga skripsi ini dapat menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan.

Malang, juli 2012 Peneliti

(8)

vi ABSTRAK

Efektivitas Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis Di Rumah Sakit Prau Batu.

Faujan Tekeng1, Prof.DR.Ir. Sujono2, Titik Agustiyaningsih3.

Bronkitis kronis adalah merupakan suatu gejala klinis batuk-batuk hampir setiap hari di sertai pengeluaran dahak sekurang-kurangnya tiga bulan dalam satu tahun dan terjadi paling sedikit dua tahun berturut-turut. Bronkitis kronis disebabkan karena hipersekresi dan inflamasi oleh karena terpapar faktor resiko seperti asap rokok, polusi, genetik, serta lingkungan dan faktor sosial yang buruk. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Paru Batu didapatkan 17 orang adalah pasien bronkitis kronis yang datang berobat. Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat digunakan untuk membantu mengeluarkan sekret pada pasien bronkitis kronis adalah fisioterapi dada. Fisioterapi dada terdiri dari postural drainase, perkusi dan vibrasi yang diberikan selama 15 menit. Postural drainase menggunakan teknik gravitasi untuk mengalirkan sekret dari lobus paru, perkusi yaitu diberikan tekanan dari luar untuk melepaskan sekret, vibrasi yaitu menggunakan getaran pada dinding dada. Tempat penelitian di Rumah Sakit Paru Batu pada bulan juni dengan 20 responden. Sampel diambil dengan accidental sampling dengan metode wawancara dan menggunakan lembar observasi. Penelitian bersifat eksperimen menggunakan desain one group pretest-posttest with case group. Analisa data menggunakan wilcoxon match paires test dengan SPPS versi 17.

Hasil pembahasan dari 20 responden bronkitis kronis faktor pekerjaan, pendidikan, umur dan jenis kelamin berpengaruh pada status kesehatan responden bronkitis kronis. Analisis data dengan wilcoxson match paires test didapatkan hasil dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 diperoleh hasil signifikan adalah X2 hitung (0.00) < dari nilai signifikan X2 tabel (0,5). Maka karena nilai X2 hitung <X2 tabel, jadi

H0 ditolak dan H1 diterima, kesimpulannya ada pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis di Rumah Sakit Paru Batu. Disarankan akar penelitian ini dapat diaplikasikan di rumah sakit dan dijadikan literatur bagi akademis supaya dapat diteliti lebih lanjut.

Kata Kunci : Fisioterapi dada, Bronkitis kronis, Wilcoxon match paires test.

(9)

vii ABSTRACT

Effectiveness of Chest Physiotherapy Expenditure Against Chronic Bronchitis discharges In Hospital Prau Stone.

Faujan Tekeng1, Prof.Dr.Ir. Sujono2, Agustiyaningsih3 point.

Chronic bronchitis is a clinical symptom was coughing almost every day in spending accompanied by phlegm at least three months of the year and occur at least two consecutive years. Chronic bronchitis is caused due to hypersecretion and inflammation due to exposure to risk factors such as cigarette smoke, pollution, genetic, and environmental and social factors that bad. Based on a preliminary study at the Hospital of Pulmonary Stone earned 17 people are chronic bronchitis patients who come for treatment. One non-pharmacological therapy that can be used to help remove secretions in patients with chronic bronchitis is a chest physiotherapy. Chest physiotherapy consisting of postural drainage, percussion and vibration are given for 15 minutes. Postural drainage uses gravity to drain secretions techniques of lung lobes, percussion that is given outside pressure to release secretions, which uses vibration to the vibration of the chest wall. Research site in Batu Lung Hospital in June with 20 respondents. Samples were taken with accidental sampling method using interviews and observation sheet. Experimental research design using a one group pretest-posttest with case group.Data analysis using the Wilcoxon test match with SPPS version paires 17.

The results of the discussion of the factors of chronic bronchitis 20 respondents work, education, age and gender affect the health status of respondents with chronic bronchitis. Analysis of data with wilcoxson match paires test results obtained by using a significant level of 0.05 is obtained significant results are calculated X2 (0.00) <X2 table of significant values (0.5). Then calculated as the value of X2 <X2 table, so H0 is rejected and H1 accepted, the conclusion there is the influence of chest physiotherapy on spending secretions in chronic bronchitis at the Hospital of Pulmonary Stone. Suggested the roots of this research can be applied in the hospital and made for the academic literature that can be further investigated.

Key words: Chest physiotherapy, chronic bronchitis, paires Wilcoxon test match.

(10)

viii DAFTAR ISI

Moto dan Persembahan………..i

Lembar Pengesahan Skripsi………...ii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian……….iii

Kata Pengantar...iv Abstrak………..v Daftar Isi...viii Daftar Gambar...xii Daftar Tebel...xiii Daftar Lampiran...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan masalah...3

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 1.3.1. Tujuan Umum………..4

1.5 1.3.2. Tujuan Khusus……….4

1.6 Manfaat Penelitian………...4

1.4.1.Teoritis………4

1.4.2. Praktisi kesehatan...4

1.4.3 Bagi akademis...5

1.4.4. Bagi Penderita Bronkitis...5

1.5. Keaslian Penelitian...6

1.6. Batasan Karakteristik...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Teori Fisioterapi Dada...7

2.1.1 Pengertian Fisioterapi Dada...7

2.1.2. Macam-macam Fisioterapi Dada...9

2.1.2.1. Pengertian Postural Drainase...9

2.1.2.2 Tujuan...16

2.1.2.3 Indikasi...16

2.1.2.4. Kontraindikasi...16

2.1.2.5. Prosedur penatalaksanaan Postural drainase...17

2.1.3. Perkusi...19

2.1.3.1. Pengertian perkusi...19

2.1.3.2. Tujuan Perkusi………...20

2.1.3.3. Indikasi Perkusi...20

2.1.3.4. Kontra indikasi perkusi... ...20

2.1.4. Vibrasi... ...21

2.1.4.1. Pengertian vibrasi...21

2.1.4.2. Tujuan... ...22

2.1.4.3. Prosedur pelaksanaan perkusi dan vibrasi...22

2.1.5. Penilaian hasil fisioterapi dada………...24

(11)

ix

2.1.6.1. Ketepatan pemeriksaan...24

2.1.6.2. Krakteristik jumlah sputum...24

2.1.6.3. Bentuk Anatomi dada & postur...25

2.1.6.4. Kekuatan kontraksi otot pernapasan...25

2.1.7. Pemeriksaan fisik paru………25

2.1.7.1.Inspeki………...25

2.1.7.2.Palpasi………..26

2.1.7.3. Perkusi………....26

2.1.7.4. Auskultasi...27

2.1.7. Bunyi paru...27

2.1.7. Bunyi paru tambahan...28

2.2. Konsep teori Bronkitis Kronis...29

2.2.1. Definisi Bronkitis Kronis... ...29

2.2.2. Patologi...30

2.2.3. Etiologi……….31

2.2.3.1.Rokok………31

2.2.3.2. Infeksi...31

2.2.3.3.Polusi...32

2.2.3.4. Faktor Genetik...32

2.2.3.5. Faktor Sosial Ekonomi...33

2.2.3.6. Lingkungan Kerja...33

2.2.4. Patofisiologi...33

2.2.5. Gejaladan Keluhan………36

2.2.6. Tingkat Bronkitis kronis...36

2.2.7. Komplikasi...37

2.2.8. Pemeriksaan Penunjang...37

2.2.9. Penatalaksanaan...38

2.2.10. Peran perawat pada klien bronkitis kronis………...39

2.3. Efektivitas fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis... ...40

2.3.1. Indikator pengeluaran sekret pada bronkitis kronis...40

2.3.2. Faktor-faktor efektivitas fisioterapi dada pada bronkitis kronis... ...42

2.3.3. Fisiologi fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada Bronkitis kronis...42

BAB IIIKERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual...45

3.2 Hipotesis Penelitian...46

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian...47

4.2 Kerangka Penelitian...48

(12)

x

4.3.1Variabel Independent...49

4.3.2Variabel Dependen...49

4.4 Definisi Operasional...50

4.5 Desain Sampling...52

4.5.1 Populasi...52

4.5.2 Sampel...52

4.5.2.1 Kriteria Inklusi...52

4.5.2.2 Kriteria Eksklusi...53

4.5.3 Besar Sampel...53

4.5.4 Teknik Sampling...54

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian...54

4.7 Pengumpulan dan Analisis Data...54

4.7.1 Pengumpulan data...54

4.7.2 Analisis Data...55

4.7.2.1 Univariat...55

4.7.2.2 Bivariat...55

4.8 Etika Penelitian...56

4.8.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)...56

4.8.2 Tanpa Nama (Annonimity)...56

4.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality)...57

BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1. Gambaran Umum Penelitin...58

5.2. Hasil Penelitian...59

5.2.1.Karakteristik Demografi Sampel...59

5.2.1.1. Berdasarkan Jenis Kelamin...59

5.2.1.2. Berdasarkan Usia...60

5.2.1.3. Berdasarkan Tingkat Pendidikan...61

5.2.1.5. Berdasarkan Pekejaan...62

5.2.2. Data Hasil Observasi pretest dan posttest pasien Bronkitis kronis...63

5.3. Analisis Data...66

BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Interpretasi Hasil Penelitian...68

6.1.1.Penjelasan Data Demografi Penderita Bronkitis Kronis di Rumah Sakit Paru Batu...68

6.1.2.Perbedaan Sebelum Perlakuan (pretest) dan setelah Perlakuan (posttest) Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis di Rumah Sakit Paru Batu...71

6.1.3.Efektivitas Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis di Rumah Sakit Paru Batu...74

6.2. Keterbatasan Penelitian...78

6.3. Impikasi Terhadap Teori Keperawtan...79

BAB VII. PENUTUP 7.1. Kesimpulan...80

(13)

xi

7.2.1. Untuk Keilmuan...82

7.2.2. Praktisi Kesehatan...82

7.2.3. Bagi pasien Bronkitis Kronis...82

7.2.4. Bagi Akademis...82

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Posisi postural drainase di sertai vibrasi...10

Gambar 1.2 Posisi postural drainaspada bronkus apilal lobus anterior kanan dan kiri………...11

Gambar 1.3 Posisi postural drainasepada bronkus apikal lobus posterior kanan dan kiri………11

Gambar 1.4.Posisi postural drainase pada bronkus anterior kanan dan kiri...12

Gambar 1.5.Posisi postural drainase pada bronkus lobus lingual kiri atas... ...12

Gambar 1.6.Posisi postural dainase pada bronkus kanan tengah... ...13

Gambar 1.7.Posisi postural drainase pada lobus kanan dan kiri bawah... ...13

Gambar 1.8.Posisi postural drainase pada bronkus lateral kanan bawah... ...14

Gambar 1.9.Posisi potural drainase pada bronkus lateral kiri bawah...14

Gambar 1.10.Posisi postural drainase pada bronkus superior kanan kiri bawah...15

Gambar 1.11.Posis postural drainaseBronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri...15

Gambar 1.1.2.Posisi tangan saat melakukan perkusi dada...19

Gambar 1.13 Vibrasi posisi tangan saat melakukan fisioterapi dada………21

Gambar 1.14.Foto torak Bronkitis kronik...37

Gambar 1.15 Kerangka konsep penelitian...45

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Prosedur penatalaksanaan Postural drainase...17 Tabel 2.2 .Prosedur pelaksanaan perkusi dan vibrasi...22 Tabel 2.3. Defenisi Operasional...50 Tabel 5.1.Demografi bedasarkan jenis kelamin responden

Bronkitis kronis...60 Tabel 5.2. Demografi berdasarkan usia responnden bronkitis kronis...60 Tabel 5.3. Data demografi tingkat pendidikan responden

(16)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Tugas...86

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan & Penelitian...87

Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian di RSP Batu...88

Lampiran 4. Surat Keterangan telah menyelasaikan Penelitian di RSP Batu...89

Lampiran 5. Informed Consent...90

Lampiran 6. Prosedur Fisioerapi Dada...91

Lampiran 7. Lembar Wawancara...93

Lampiran 8. Lembar Observasi...94

Lampiran 9. Hasil Analisis Data...96

Lampiran 10. Foto-Foto Penelitian di Rumah Sakit Paru Batu...95

(17)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Anwiena, Price S. (2004). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC Arikunto Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktek Edisi VI.

Jakarta: PT Reneka Cipta.

Basuki (2011). Buku Saku Fisioterapi Kardiopulmonal. Jakarta : EGC Budianto Eko. (2004). Metodelogi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.

Dorland (2004). Kamus Kedokteran edisi 28. Jakarta : EGC

Ely Achmad, dkk. (2011). Penentuan Praktikum Ketrampilan Klinis II. Jakarta : Salemba Medika

Gabrial F, J. (2004). Fisika Kedokteran edisi ke-4. Jakarta: EGC.

Garrison J. Susan. (2001). Dasar dasar terapi dan rehabilitasi fisik. Jakarta : Hipokrates.

Guyton. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi ke-11. Jakarta : EGC

Hambaliy R.P. (2007). Menejemen perioperatif. Buku kedokteran . Jakarta : EGC.

Harison. (2000). Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Vol 4. Jakarta : EGC.

Hastings Diana . (2006). Pedoman Keperawtan Di Rumah. Jakarta : EGC.

Kusyati Eni dkk (2006). Ketrampilan dan Prosedur Klinik keperawatan dasar. Jakarta : EGC.

Manurung, Santa dkk. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika

Muttaqin, Arif. (2008). Asuhan Keperewatan Klien dengan Gangguan Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika

Notoatmojo Soekidjo. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Bina Cipta

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta : Salamba Medika.

Perry & Potter. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.

(18)

xvi

Price Sylvia. A & Wilson Lorrene M. (2002). P atofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC

Roger R. M, & Kliroff L.H (1985). Chest percusion and postural drainage in patien with bronchiectasis.

http://chestjournal.chestpubs.org/content/88/3/360.full.pdf+html?sid=a9712d4d-8163-49a0-b582-dbe4e332f1c4. by guest on July 7, 2012

Sabri Luknis. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Saputra Lindon (2011). Intisari Ilmi Penyakit Dalam. Tangerang Selatan : Bina Aksara. Sastroasmoro Sudigdo.( 2011). Dasar-Dasar Penelitian Klinis Edisi ke-4. Jakarta : Sagung

Seto.

Setiabudy Rianto. (2008). Farmakologi dan Terapi Edisi ke-5. Jakrarta : FKUI.

Smith Jean dkk. (2005). Prosedur Perawatan di Rumah. Jakarta : EGC.

Soemantri Imama dkk (2008). Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Sisitem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Soemantri Imam dkk (2009). Auhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Stain H. Jay. (2001). Ilmu Penyakit Dalam Edisi 3. Jakarta : EGC.

Suddart & Burner. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif – Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Wilson M. Loraine. (2006). Patofisiologi Konsep klinis proses-proses penyakit. Buku. Jakarta:

EGC

Wilkinson. M. Judith. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan NIC NOC Edisi Ke-7.

Jakarat : EGC

Wilkins L. Robert. (2010). Pedoman Praktis Auskultasi Paru. Pemulang-Tangerang Selatan : Binarupa Aksara.

Ristoari (2012), http://alatterapi.wordpress.com/2012/01/20/postural-drainage/. Diakses tanggal 7 April

Wayan darsana (2010), http://nursedarsana.blogspot.com/2010/09/pengaruh-fisioterapi-dada terhadap.html. Dakses tanggal 7 April 2012.

HudayaSutadinata, (2004)

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bronkitis kronis merupakan penyakit saluran napas yang sering didapatkan di

masyarakat. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan oleh karena sifatnya yang

kronis, persisten dan progresif. Infeksi saluran nafas merupakan masalah klinis yang

sering dijumpai pada penderita bronkitis kronis yang dapat memperberat

penyakitnya. Eksaserbasi infeksi akut akan mempercepat kerusakan yang telah

terjadi, disamping itu kuman yang menyebabkan eksaserbasi juga berpengaruh

terhadap mortalitas dan morbiditas penyakit ini. Semakin sering terjadi eksaserbasi,

maka mortalitas juga akan semakin meningkat serta dapat menyebabkan komplikasi

dan mengancam jiwa (Guyton, 2008). Salah satu masalah klinis yang sering di alami

klien bronkitis kronis adalah terakumulasinya sekret disaluran pernapasan atas, dan

menjadi masalah kesehatan bagi klien bronkitis kronis (Soemantri, 2009)

Angka kesakitan penderita bronkitis kronis laki-laki mencapai 4% dan angka

kematian mencapai 6%, sedangkan angka kesakitan wanita 2% dan angka kematian

4%, dengan umur penderita di atas 45 tahun. Survei Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) Depkes RI 2004 menunjukkan angka kematian akibat asma, bronkitis kronis

dan emfisema menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab tersering kematian di

Indonesia. Hasil survei penyakit tidak menular oleh Direktorat Jenderal PPM & PL

dilima rumah sakit propinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Lampung, dan Sumatera Selatan) pada tahun 2009, menunjukkan bronkitis kronis

menempati urutan pertama penyumbang angka kesakaitan (35%), diikuti asma

(20)

2

Studi pendahuluan di Rumah Sakit Paru Batu Malang, didapatkan data

penderita Bronkitis kronis pada tahun 2010 sebanyak 113 orang, 60 % wanita dan 40

% adalah laki-laki. Sedangkan tahun 2011 Penderita Bronkitis kronis berjumlah 124

orang, dengan asumsi pada bulan januari - maret berjumlah 26 orang, april - juni 41

orang, juli - september 38 orang, dan oktober -desember 17 orang, sedangkan

berdasarkan jenis kelamin laki-laki menempati urutan pertama pada penyakit

bronkitis kronis yaitu 96 orang berjenis kelamin laki-laki dan 26 orang berjenis

kelamin perempuan (RM RSP Batu Malang, 28.3.2012).

Data tahun 2012 didapatkan data penderita bronkitis kronis dari bulan

januari - maret berjumlah 17 orang (Ruang Kemuning RSP Baru Malang, 28.3.2012).

Untuk tindakan fisioterapi dada pada klien Bronkitis kronis atau juga penyakit paru

lainnya hampir tidak pernah dilakukan dalam prosedur pengobatan pada klien

bronkitis kronis karena keterbartasan sumbar daya manusia (SDM) dan Rumah sakit

tersebut dalam melakukan terapi pada klien penyakit paru lebih menggunakan terapi

farmakologis, seperti ekspektoran (Hasil wawancara 12.3.12/RSP Batu

Malang).Obat farmakologis memiliki kelebihan lebih cepat proses penyembuhan

maupun proses terapi, namun obat farmakologis belum tentu aman karena memiliki

efek samping, misalnya obat ekspektoran memeliki efek samping seperti detak

jantung tidak teratur, gangguan disistem saraf pusat (SSP) misalnya kebingungan dan

kelelahan yang tidak biasa, kulit dan pencernaan (Rianto Setiabudy, 2008 ).Untuk itu

dibutuhkan terapi non-farmakologis seperi fisioterapi dada.

Fisioterapi dada dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada

penyakit paru obstruktif menahun (bronkitis, asma, emfisema) penyakit pernafasan

(21)

3

kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik

(Soemantri, 2009). Tujuan pokok fisioterapi dada dalam hal ini merupakan teknik

untuk mengeluarkan sekret atau sputum dalam dada. Serangkaian tindakan

fisioterapi dada membantu menghilangkan kelebihan mukus kental dari paru ke

dalam trakea yang dapat dibatukan keluar (Garison 2001). Selain itu Glover,

dkk..(2001) dalam bukunya berjudul Lower Respiratort Tract Infections Pharmacoterapy A

Pathopysiologic approach 5thend, mengatakan bahwa salah satu terapi pendukung pada

penyakit paru adalah fisioterapi dada untuk mengeluarkan sputum. Maka dibutuhkan

peran perawat dalam asuhan keperawatan pada pasien bronkitis kronis dalam

melakukan intervensi fisioterapi dada untuk membantu membersikan jalan napas

(Pharmaceutical Care Untuk penyakit Infeksi saluran Pernapasan/ DEPKES RI,

2005).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik meneliti ‘’Efektivitas fisioterapi

dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis di Rumah Sakit Paru (RSP)

Batu,”karena alasan keefektivan dibandingkan dengan terapi farmakologis yang

memiliki efek samping lebih besar terhadap respon tubuh manusia terhadap obat.

Fisioterapi dada mudah dilakukan oleh klien di rumah tetapi dengan prosedur yang

tepat, melalui media atau pelatihan.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan kesenjangan fakta dan harapan yang diungkap dalam latar belakang

diatas maka peneliti merumuskan masalah tersebut, bagaimana efektivitas

fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis di Rumah

(22)

4

1.3 Tujuan Penelitian :

1.3.1. Tujuan Umum :

Mengetahui efektivitas fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada

bronkitis kronis di Rumah Sakit Paru (RSP) Batu.

1.3.2. Tujuan Khusus :

1. Mengidentifikasi demografi penderita bronkitis kronis di Rumah Sakit Paru

Batu.

2. Mengidentifikasi karakteristik sekret pasien bronkitis kronis sebelum

dilakukan fisioterapi dada (pretest) di Rumah Sakit Paru Batu.

3. Mengidentifikasi karakteristik sekret pasien bronkitis kronis sesudah

dilakukan fisioterapi dada (posttest) di Rumah Sakit Paru Batu.

4. Membandingkan pengaruh sebelum fisioterapi dada (Pretest) dan sesudah

fisioterapi dada (posttest) terhadap pengeluaran sekret pada Bronkitis Kronis

di Rumah Sakit Paru Batu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Teoritis

Merupakan wadah untuk menambah wawasan dan pengetahuan

dalam rangka penerapan teori yang telah diterima. Memambah pembuktian

mengenai Efektivitas fisioterapi dada terhadap bronkitis kronis, untuk

mengembangkan teori yang sudah ada.

1.4.2. Praktisi kesehatan.

Diharapkan penelitian ini dapat diimplementasikan di bidang

(23)

5

sebagai alternatif terapi dalam mengeluarkan sekret pada penyakit

bronkitis kronis atau penyakit paru lainnya dalam pemenuhan derajat

kesehatan klien, sebelum dilakukan pengobatan farmakologi. Menambah

ilmu dan pengetahuan tenaga praktisi di Rumah Sakit, misalnya perawat,

dokter, dan fisioterapi, khususnya diruangan Inap dan Poli paru.

1.4.3 Bagi akademis

Literatur penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber

data untuk penelitian berikutnya, serta memotifasi para mahasiswa, dosen

dan para pemerhati pendidikan agar dapat memgembangkan penelitian ini

untuk mengevaluasi seberapa jauh keefektifan fisioterapi dada pada

bronkitis kronis. Digunakan oleh mahasiswa atau dosen untuk

menjadikan acuan meneliti kasus-kasus penyakit paru yang lain, seperti

TB, Asma dan penyakit sejenisnya atau juga mengembangkan menjadi

suatu ide untuk mendapatkan penelitian baru.

1.4.4. Bagi Penderita Bronkitis

Menambah pengetahuan penderita dalam mengeluarkan sekret dan

membebaskan jalan napas dari sekret dengan menggunakan metode

postural drainase, perkusi dan vibrasi dada dengan bantuan keluarga,

teman atau anak sebagai langkah mandiri di Rumah sebelum melakukan

(24)

6

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang

sudah ada, namun dari segi variabel desain subyek penelitian ini benar-benar

asli dan belum pernah diteliti sebelumnya . Selain itu juga penelitian fisioterapi

dada pernah diteliti oleh Wayan Darsana tentang’’ Pengaruh fisioterapi dada

terhadap saturasi O2 pada pasien PPOK’’

1.6. Batasan Karakteristik

Peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada efektivitas

fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis di Rumah

Referensi

Dokumen terkait

Aparatur pajak merupakan pihak yang memiliki posisi sangat penting dalam proses penerimaan pembayaran pajak karena dalam proses pembayaran tersebut aparatur pajak merupakan

Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara adalah faktor Tingkat Pendidikan, dimana semakintinggi Tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula

itu sebagian besar masyarakat pendulang emas di pemukiman sungai Wanagon, adalah berasal dari masyarakat kelas bawah, sehingga mereka tidak bisa dapat mengakses

Puji syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah serta karuniaNya, sholawat serta salam terjunjung tinggi kepada Nabi

(a) An opinion or opinions of the Minister of Justice of Indonesia or of other counsel satisfactory to A.IoD• demonstrating that the Agreement has been duly

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pemilihan Langsung Nomor : 03/BA-HPML.PYGNC/ULP- PJ.I-JS.KSR/DINKES.KKA/V/2014 tanggal 26 Mei 2014 dan Surat Penetapan Pemenang Pemilihan Langsung nomor

Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan inayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Laju Pertumbuhan

artinya bahwa nilai tukar (kurs) tengah rupiah terhadap dolar Amerika memiliki tingkat pentingnya yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 86,54114%,