EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP
PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI
RUMAH SAKIT PARU BATU
SKRIPSI
OLEH FAUJAN TEKENG
08060051
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP
PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI
RUMAH SAKIT PARU BATU
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
OLEH FAUJAN TEKENG
08060051
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
MOTO
“”HIDUP UNTUK MATI””
Tuhan menciptakan umat manusia untuk hidup di dunia ini mempunyai maksud dan tujuan, sebagai mana firman ALLAH SWT “Tidaklah kuciptakan jin dan manusi kecuali beribadah kepada-Ku”
Hisup di dunia ini diibatarkan seperti tempat persinggahan bagi para perantau yang suatu kelak akan pulang ketampat asalanya, begitu juga semua manusi yang hidup didunia ini pasti akan kembali keasalnya (kematian), maka dengan itu semua manusia yang hidup didunia ini harus mempersiapkan bekal amalan yang banyak untuk kembali ketempat asalnya yaitu kematian karena disanalah kehidupan yang kekal.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan pertama-tama buat kedua orang tua ku, yang tela melahirkan aku ke duni ini, suda mengasuh aku dengan penuh kasih sayang, terimakasih papa mama jasa dan kebaikan kalian tidak mampu saya balas hingga kapan pun, ya,,,ALLAH hamba mu ini memohon doa semoga amal dan kebaikan orang tua ku dibalas oleh, eng-Kau ya ALLAH” tempatkanlah kedua orang tua ku ke derajat yang tinggi sebagaimana yang eng-Kau janjikan (surga).
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELTIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Faujan Tekeng
Nim : 08060051
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Universitas : Muhammadiyah Malang
Dengan ini menyetakan bahwa penelitian dengan judul” Efektivitas
Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis Di Rumah Sakit Paru (RSP) Batu” adalah benar-benar hasil karya penelitian peneliti
sendiri. Apabila setelah berpagai proses dan terbukti dan sah terdapat pelanggaran dari segi keaslian penelitian sebagai mana yang di maksud dengan judul di atas, maka
peneliti siap di proses sesuai peraturan yang ditetapkan di Fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Demikian surat pernyataan yang saya buat,
tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Trimaksi atas perhatian dan kerjasamanya.
Malang, Juli 2012 Peneliti
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelasaikan penyusunan skripsi, dan tak lupah pulah marilah kita haturkan shalawat dansalam kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju alam terang penderang, yaitu agama Islam.
Skripsi dengan judul ”Efektivitas Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis Di Rumah Sakit Paru Batu”. Skripsi
ini dibuat untuk dijadikan persaratan dalam menempuh ilmu keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca dan dijadikan sebagai literatur dalam ilmu fisioterapi dada.Peneliti juga tak lupa pulah berterimaksih kepada:
1. Universitas Muhammadiyah Malang Kampus yang telah menerima saya untuk menuntut ilmu pengetahuan.
2. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu selama proses perkuliahan.
3. Pihak Rumah Sakit Paru Batu, terutama bidang Diklat dan penelitian, kepala dan staf ruang kemuning dan poli paru sebgai
tempat penelitian dan juga petugas fisioterapi di ruang poli saraf. 4. Prof.DR.Ir. Sujono, M.Kes sebagai pembimbing I yang telah
memberi begitu banyak ilmu penegetahuan dalam proses skripsi 5. Titik Agustiyaningsih S.Kep.,Ns sebagai pembimbing II yang selalu
v
6. Tri Lestari Handayani M.Kep,Sp.Mat selaku Penguji I yang telah memberi saran dan kristik demi kelancaran skripsi
7. Aini Alifatin M.Kep sebagai penguji II yang telah memberi saran dan kritik demi kelancaran pembuatan skripsi
8. Dosen-dosen SI-Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membuat saya tahu apa arti
keperawatan dan begitu banyak ilmu pengetahuan yang diberikan selama saya dibangku perkuliahan dan juga buat Tata usaha, satpam,
petugas parker dan CS FIKES UMM.
9. Terima kasih buat teman-teman PSIK 08 (Irfan Hadiwijaya, Badrus
surur dan semua teman-teman PSIK A 08). Terima kasih juga buat teman-teman kontrakan saya (Niar, Arif, Linda dan Tsid ) kalian
adalah teman-teman terbaik ku,
10. Terima kasih para supir LG dan kota malang ”Salam Satu Jiwa Arema” Kota tempat saya menuntut ilmu pengetahuan kota
perantauan dengan sejuta suka duka dan tempatsaya bernaung selam
4 tahun.
Peneliti memohon maaf, apabila dalam penyusunan skripsi ini masih
ada kekeliruan. Akhirnya smoga skripsi ini dapat menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan.
Malang, juli 2012 Peneliti
vi ABSTRAK
Efektivitas Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis Di Rumah Sakit Prau Batu.
Faujan Tekeng1, Prof.DR.Ir. Sujono2, Titik Agustiyaningsih3.
Bronkitis kronis adalah merupakan suatu gejala klinis batuk-batuk hampir setiap hari di sertai pengeluaran dahak sekurang-kurangnya tiga bulan dalam satu tahun dan terjadi paling sedikit dua tahun berturut-turut. Bronkitis kronis disebabkan karena hipersekresi dan inflamasi oleh karena terpapar faktor resiko seperti asap rokok, polusi, genetik, serta lingkungan dan faktor sosial yang buruk. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Paru Batu didapatkan 17 orang adalah pasien bronkitis kronis yang datang berobat. Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat digunakan untuk membantu mengeluarkan sekret pada pasien bronkitis kronis adalah fisioterapi dada. Fisioterapi dada terdiri dari postural drainase, perkusi dan vibrasi yang diberikan selama 15 menit. Postural drainase menggunakan teknik gravitasi untuk mengalirkan sekret dari lobus paru, perkusi yaitu diberikan tekanan dari luar untuk melepaskan sekret, vibrasi yaitu menggunakan getaran pada dinding dada. Tempat penelitian di Rumah Sakit Paru Batu pada bulan juni dengan 20 responden. Sampel diambil dengan accidental sampling dengan metode wawancara dan menggunakan lembar observasi. Penelitian bersifat eksperimen menggunakan desain one group pretest-posttest with case group. Analisa data menggunakan wilcoxon match paires test dengan SPPS versi 17.
Hasil pembahasan dari 20 responden bronkitis kronis faktor pekerjaan, pendidikan, umur dan jenis kelamin berpengaruh pada status kesehatan responden bronkitis kronis. Analisis data dengan wilcoxson match paires test didapatkan hasil dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 diperoleh hasil signifikan adalah X2 hitung (0.00) < dari nilai signifikan X2 tabel (0,5). Maka karena nilai X2 hitung <X2 tabel, jadi
H0 ditolak dan H1 diterima, kesimpulannya ada pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis di Rumah Sakit Paru Batu. Disarankan akar penelitian ini dapat diaplikasikan di rumah sakit dan dijadikan literatur bagi akademis supaya dapat diteliti lebih lanjut.
Kata Kunci : Fisioterapi dada, Bronkitis kronis, Wilcoxon match paires test.
vii ABSTRACT
Effectiveness of Chest Physiotherapy Expenditure Against Chronic Bronchitis discharges In Hospital Prau Stone.
Faujan Tekeng1, Prof.Dr.Ir. Sujono2, Agustiyaningsih3 point.
Chronic bronchitis is a clinical symptom was coughing almost every day in spending accompanied by phlegm at least three months of the year and occur at least two consecutive years. Chronic bronchitis is caused due to hypersecretion and inflammation due to exposure to risk factors such as cigarette smoke, pollution, genetic, and environmental and social factors that bad. Based on a preliminary study at the Hospital of Pulmonary Stone earned 17 people are chronic bronchitis patients who come for treatment. One non-pharmacological therapy that can be used to help remove secretions in patients with chronic bronchitis is a chest physiotherapy. Chest physiotherapy consisting of postural drainage, percussion and vibration are given for 15 minutes. Postural drainage uses gravity to drain secretions techniques of lung lobes, percussion that is given outside pressure to release secretions, which uses vibration to the vibration of the chest wall. Research site in Batu Lung Hospital in June with 20 respondents. Samples were taken with accidental sampling method using interviews and observation sheet. Experimental research design using a one group pretest-posttest with case group.Data analysis using the Wilcoxon test match with SPPS version paires 17.
The results of the discussion of the factors of chronic bronchitis 20 respondents work, education, age and gender affect the health status of respondents with chronic bronchitis. Analysis of data with wilcoxson match paires test results obtained by using a significant level of 0.05 is obtained significant results are calculated X2 (0.00) <X2 table of significant values (0.5). Then calculated as the value of X2 <X2 table, so H0 is rejected and H1 accepted, the conclusion there is the influence of chest physiotherapy on spending secretions in chronic bronchitis at the Hospital of Pulmonary Stone. Suggested the roots of this research can be applied in the hospital and made for the academic literature that can be further investigated.
Key words: Chest physiotherapy, chronic bronchitis, paires Wilcoxon test match.
viii DAFTAR ISI
Moto dan Persembahan………..i
Lembar Pengesahan Skripsi………...ii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian……….iii
Kata Pengantar...iv Abstrak………..v Daftar Isi...viii Daftar Gambar...xii Daftar Tebel...xiii Daftar Lampiran...xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan masalah...3
1.3 Tujuan Penelitian...4
1.4 1.3.1. Tujuan Umum………..4
1.5 1.3.2. Tujuan Khusus……….4
1.6 Manfaat Penelitian………...4
1.4.1.Teoritis………4
1.4.2. Praktisi kesehatan...4
1.4.3 Bagi akademis...5
1.4.4. Bagi Penderita Bronkitis...5
1.5. Keaslian Penelitian...6
1.6. Batasan Karakteristik...6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Teori Fisioterapi Dada...7
2.1.1 Pengertian Fisioterapi Dada...7
2.1.2. Macam-macam Fisioterapi Dada...9
2.1.2.1. Pengertian Postural Drainase...9
2.1.2.2 Tujuan...16
2.1.2.3 Indikasi...16
2.1.2.4. Kontraindikasi...16
2.1.2.5. Prosedur penatalaksanaan Postural drainase...17
2.1.3. Perkusi...19
2.1.3.1. Pengertian perkusi...19
2.1.3.2. Tujuan Perkusi………...20
2.1.3.3. Indikasi Perkusi...20
2.1.3.4. Kontra indikasi perkusi... ...20
2.1.4. Vibrasi... ...21
2.1.4.1. Pengertian vibrasi...21
2.1.4.2. Tujuan... ...22
2.1.4.3. Prosedur pelaksanaan perkusi dan vibrasi...22
2.1.5. Penilaian hasil fisioterapi dada………...24
ix
2.1.6.1. Ketepatan pemeriksaan...24
2.1.6.2. Krakteristik jumlah sputum...24
2.1.6.3. Bentuk Anatomi dada & postur...25
2.1.6.4. Kekuatan kontraksi otot pernapasan...25
2.1.7. Pemeriksaan fisik paru………25
2.1.7.1.Inspeki………...25
2.1.7.2.Palpasi………..26
2.1.7.3. Perkusi………....26
2.1.7.4. Auskultasi...27
2.1.7. Bunyi paru...27
2.1.7. Bunyi paru tambahan...28
2.2. Konsep teori Bronkitis Kronis...29
2.2.1. Definisi Bronkitis Kronis... ...29
2.2.2. Patologi...30
2.2.3. Etiologi……….31
2.2.3.1.Rokok………31
2.2.3.2. Infeksi...31
2.2.3.3.Polusi...32
2.2.3.4. Faktor Genetik...32
2.2.3.5. Faktor Sosial Ekonomi...33
2.2.3.6. Lingkungan Kerja...33
2.2.4. Patofisiologi...33
2.2.5. Gejaladan Keluhan………36
2.2.6. Tingkat Bronkitis kronis...36
2.2.7. Komplikasi...37
2.2.8. Pemeriksaan Penunjang...37
2.2.9. Penatalaksanaan...38
2.2.10. Peran perawat pada klien bronkitis kronis………...39
2.3. Efektivitas fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis... ...40
2.3.1. Indikator pengeluaran sekret pada bronkitis kronis...40
2.3.2. Faktor-faktor efektivitas fisioterapi dada pada bronkitis kronis... ...42
2.3.3. Fisiologi fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada Bronkitis kronis...42
BAB IIIKERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual...45
3.2 Hipotesis Penelitian...46
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian...47
4.2 Kerangka Penelitian...48
x
4.3.1Variabel Independent...49
4.3.2Variabel Dependen...49
4.4 Definisi Operasional...50
4.5 Desain Sampling...52
4.5.1 Populasi...52
4.5.2 Sampel...52
4.5.2.1 Kriteria Inklusi...52
4.5.2.2 Kriteria Eksklusi...53
4.5.3 Besar Sampel...53
4.5.4 Teknik Sampling...54
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian...54
4.7 Pengumpulan dan Analisis Data...54
4.7.1 Pengumpulan data...54
4.7.2 Analisis Data...55
4.7.2.1 Univariat...55
4.7.2.2 Bivariat...55
4.8 Etika Penelitian...56
4.8.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)...56
4.8.2 Tanpa Nama (Annonimity)...56
4.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality)...57
BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1. Gambaran Umum Penelitin...58
5.2. Hasil Penelitian...59
5.2.1.Karakteristik Demografi Sampel...59
5.2.1.1. Berdasarkan Jenis Kelamin...59
5.2.1.2. Berdasarkan Usia...60
5.2.1.3. Berdasarkan Tingkat Pendidikan...61
5.2.1.5. Berdasarkan Pekejaan...62
5.2.2. Data Hasil Observasi pretest dan posttest pasien Bronkitis kronis...63
5.3. Analisis Data...66
BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Interpretasi Hasil Penelitian...68
6.1.1.Penjelasan Data Demografi Penderita Bronkitis Kronis di Rumah Sakit Paru Batu...68
6.1.2.Perbedaan Sebelum Perlakuan (pretest) dan setelah Perlakuan (posttest) Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis di Rumah Sakit Paru Batu...71
6.1.3.Efektivitas Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Bronkitis Kronis di Rumah Sakit Paru Batu...74
6.2. Keterbatasan Penelitian...78
6.3. Impikasi Terhadap Teori Keperawtan...79
BAB VII. PENUTUP 7.1. Kesimpulan...80
xi
7.2.1. Untuk Keilmuan...82
7.2.2. Praktisi Kesehatan...82
7.2.3. Bagi pasien Bronkitis Kronis...82
7.2.4. Bagi Akademis...82
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Posisi postural drainase di sertai vibrasi...10
Gambar 1.2 Posisi postural drainaspada bronkus apilal lobus anterior kanan dan kiri………...11
Gambar 1.3 Posisi postural drainasepada bronkus apikal lobus posterior kanan dan kiri………11
Gambar 1.4.Posisi postural drainase pada bronkus anterior kanan dan kiri...12
Gambar 1.5.Posisi postural drainase pada bronkus lobus lingual kiri atas... ...12
Gambar 1.6.Posisi postural dainase pada bronkus kanan tengah... ...13
Gambar 1.7.Posisi postural drainase pada lobus kanan dan kiri bawah... ...13
Gambar 1.8.Posisi postural drainase pada bronkus lateral kanan bawah... ...14
Gambar 1.9.Posisi potural drainase pada bronkus lateral kiri bawah...14
Gambar 1.10.Posisi postural drainase pada bronkus superior kanan kiri bawah...15
Gambar 1.11.Posis postural drainaseBronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri...15
Gambar 1.1.2.Posisi tangan saat melakukan perkusi dada...19
Gambar 1.13 Vibrasi posisi tangan saat melakukan fisioterapi dada………21
Gambar 1.14.Foto torak Bronkitis kronik...37
Gambar 1.15 Kerangka konsep penelitian...45
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Prosedur penatalaksanaan Postural drainase...17 Tabel 2.2 .Prosedur pelaksanaan perkusi dan vibrasi...22 Tabel 2.3. Defenisi Operasional...50 Tabel 5.1.Demografi bedasarkan jenis kelamin responden
Bronkitis kronis...60 Tabel 5.2. Demografi berdasarkan usia responnden bronkitis kronis...60 Tabel 5.3. Data demografi tingkat pendidikan responden
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas...86
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan & Penelitian...87
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian di RSP Batu...88
Lampiran 4. Surat Keterangan telah menyelasaikan Penelitian di RSP Batu...89
Lampiran 5. Informed Consent...90
Lampiran 6. Prosedur Fisioerapi Dada...91
Lampiran 7. Lembar Wawancara...93
Lampiran 8. Lembar Observasi...94
Lampiran 9. Hasil Analisis Data...96
Lampiran 10. Foto-Foto Penelitian di Rumah Sakit Paru Batu...95
xv
DAFTAR PUSTAKA
Anwiena, Price S. (2004). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC Arikunto Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktek Edisi VI.
Jakarta: PT Reneka Cipta.
Basuki (2011). Buku Saku Fisioterapi Kardiopulmonal. Jakarta : EGC Budianto Eko. (2004). Metodelogi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.
Dorland (2004). Kamus Kedokteran edisi 28. Jakarta : EGC
Ely Achmad, dkk. (2011). Penentuan Praktikum Ketrampilan Klinis II. Jakarta : Salemba Medika
Gabrial F, J. (2004). Fisika Kedokteran edisi ke-4. Jakarta: EGC.
Garrison J. Susan. (2001). Dasar dasar terapi dan rehabilitasi fisik. Jakarta : Hipokrates.
Guyton. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi ke-11. Jakarta : EGC
Hambaliy R.P. (2007). Menejemen perioperatif. Buku kedokteran . Jakarta : EGC.
Harison. (2000). Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Vol 4. Jakarta : EGC.
Hastings Diana . (2006). Pedoman Keperawtan Di Rumah. Jakarta : EGC.
Kusyati Eni dkk (2006). Ketrampilan dan Prosedur Klinik keperawatan dasar. Jakarta : EGC.
Manurung, Santa dkk. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika
Muttaqin, Arif. (2008). Asuhan Keperewatan Klien dengan Gangguan Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmojo Soekidjo. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Bina Cipta
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta : Salamba Medika.
Perry & Potter. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.
xvi
Price Sylvia. A & Wilson Lorrene M. (2002). P atofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC
Roger R. M, & Kliroff L.H (1985). Chest percusion and postural drainage in patien with bronchiectasis.
http://chestjournal.chestpubs.org/content/88/3/360.full.pdf+html?sid=a9712d4d-8163-49a0-b582-dbe4e332f1c4. by guest on July 7, 2012
Sabri Luknis. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Saputra Lindon (2011). Intisari Ilmi Penyakit Dalam. Tangerang Selatan : Bina Aksara. Sastroasmoro Sudigdo.( 2011). Dasar-Dasar Penelitian Klinis Edisi ke-4. Jakarta : Sagung
Seto.
Setiabudy Rianto. (2008). Farmakologi dan Terapi Edisi ke-5. Jakrarta : FKUI.
Smith Jean dkk. (2005). Prosedur Perawatan di Rumah. Jakarta : EGC.
Soemantri Imama dkk (2008). Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Sisitem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Soemantri Imam dkk (2009). Auhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Stain H. Jay. (2001). Ilmu Penyakit Dalam Edisi 3. Jakarta : EGC.
Suddart & Burner. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC
Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif – Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Wilson M. Loraine. (2006). Patofisiologi Konsep klinis proses-proses penyakit. Buku. Jakarta:
EGC
Wilkinson. M. Judith. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan NIC NOC Edisi Ke-7.
Jakarat : EGC
Wilkins L. Robert. (2010). Pedoman Praktis Auskultasi Paru. Pemulang-Tangerang Selatan : Binarupa Aksara.
Ristoari (2012), http://alatterapi.wordpress.com/2012/01/20/postural-drainage/. Diakses tanggal 7 April
Wayan darsana (2010), http://nursedarsana.blogspot.com/2010/09/pengaruh-fisioterapi-dada terhadap.html. Dakses tanggal 7 April 2012.
HudayaSutadinata, (2004)
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bronkitis kronis merupakan penyakit saluran napas yang sering didapatkan di
masyarakat. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan oleh karena sifatnya yang
kronis, persisten dan progresif. Infeksi saluran nafas merupakan masalah klinis yang
sering dijumpai pada penderita bronkitis kronis yang dapat memperberat
penyakitnya. Eksaserbasi infeksi akut akan mempercepat kerusakan yang telah
terjadi, disamping itu kuman yang menyebabkan eksaserbasi juga berpengaruh
terhadap mortalitas dan morbiditas penyakit ini. Semakin sering terjadi eksaserbasi,
maka mortalitas juga akan semakin meningkat serta dapat menyebabkan komplikasi
dan mengancam jiwa (Guyton, 2008). Salah satu masalah klinis yang sering di alami
klien bronkitis kronis adalah terakumulasinya sekret disaluran pernapasan atas, dan
menjadi masalah kesehatan bagi klien bronkitis kronis (Soemantri, 2009)
Angka kesakitan penderita bronkitis kronis laki-laki mencapai 4% dan angka
kematian mencapai 6%, sedangkan angka kesakitan wanita 2% dan angka kematian
4%, dengan umur penderita di atas 45 tahun. Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) Depkes RI 2004 menunjukkan angka kematian akibat asma, bronkitis kronis
dan emfisema menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab tersering kematian di
Indonesia. Hasil survei penyakit tidak menular oleh Direktorat Jenderal PPM & PL
dilima rumah sakit propinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Lampung, dan Sumatera Selatan) pada tahun 2009, menunjukkan bronkitis kronis
menempati urutan pertama penyumbang angka kesakaitan (35%), diikuti asma
2
Studi pendahuluan di Rumah Sakit Paru Batu Malang, didapatkan data
penderita Bronkitis kronis pada tahun 2010 sebanyak 113 orang, 60 % wanita dan 40
% adalah laki-laki. Sedangkan tahun 2011 Penderita Bronkitis kronis berjumlah 124
orang, dengan asumsi pada bulan januari - maret berjumlah 26 orang, april - juni 41
orang, juli - september 38 orang, dan oktober -desember 17 orang, sedangkan
berdasarkan jenis kelamin laki-laki menempati urutan pertama pada penyakit
bronkitis kronis yaitu 96 orang berjenis kelamin laki-laki dan 26 orang berjenis
kelamin perempuan (RM RSP Batu Malang, 28.3.2012).
Data tahun 2012 didapatkan data penderita bronkitis kronis dari bulan
januari - maret berjumlah 17 orang (Ruang Kemuning RSP Baru Malang, 28.3.2012).
Untuk tindakan fisioterapi dada pada klien Bronkitis kronis atau juga penyakit paru
lainnya hampir tidak pernah dilakukan dalam prosedur pengobatan pada klien
bronkitis kronis karena keterbartasan sumbar daya manusia (SDM) dan Rumah sakit
tersebut dalam melakukan terapi pada klien penyakit paru lebih menggunakan terapi
farmakologis, seperti ekspektoran (Hasil wawancara 12.3.12/RSP Batu
Malang).Obat farmakologis memiliki kelebihan lebih cepat proses penyembuhan
maupun proses terapi, namun obat farmakologis belum tentu aman karena memiliki
efek samping, misalnya obat ekspektoran memeliki efek samping seperti detak
jantung tidak teratur, gangguan disistem saraf pusat (SSP) misalnya kebingungan dan
kelelahan yang tidak biasa, kulit dan pencernaan (Rianto Setiabudy, 2008 ).Untuk itu
dibutuhkan terapi non-farmakologis seperi fisioterapi dada.
Fisioterapi dada dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada
penyakit paru obstruktif menahun (bronkitis, asma, emfisema) penyakit pernafasan
3
kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik
(Soemantri, 2009). Tujuan pokok fisioterapi dada dalam hal ini merupakan teknik
untuk mengeluarkan sekret atau sputum dalam dada. Serangkaian tindakan
fisioterapi dada membantu menghilangkan kelebihan mukus kental dari paru ke
dalam trakea yang dapat dibatukan keluar (Garison 2001). Selain itu Glover,
dkk..(2001) dalam bukunya berjudul Lower Respiratort Tract Infections Pharmacoterapy A
Pathopysiologic approach 5thend, mengatakan bahwa salah satu terapi pendukung pada
penyakit paru adalah fisioterapi dada untuk mengeluarkan sputum. Maka dibutuhkan
peran perawat dalam asuhan keperawatan pada pasien bronkitis kronis dalam
melakukan intervensi fisioterapi dada untuk membantu membersikan jalan napas
(Pharmaceutical Care Untuk penyakit Infeksi saluran Pernapasan/ DEPKES RI,
2005).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik meneliti ‘’Efektivitas fisioterapi
dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis di Rumah Sakit Paru (RSP)
Batu,”karena alasan keefektivan dibandingkan dengan terapi farmakologis yang
memiliki efek samping lebih besar terhadap respon tubuh manusia terhadap obat.
Fisioterapi dada mudah dilakukan oleh klien di rumah tetapi dengan prosedur yang
tepat, melalui media atau pelatihan.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan kesenjangan fakta dan harapan yang diungkap dalam latar belakang
diatas maka peneliti merumuskan masalah tersebut, bagaimana efektivitas
fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis di Rumah
4
1.3 Tujuan Penelitian :
1.3.1. Tujuan Umum :
Mengetahui efektivitas fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada
bronkitis kronis di Rumah Sakit Paru (RSP) Batu.
1.3.2. Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi demografi penderita bronkitis kronis di Rumah Sakit Paru
Batu.
2. Mengidentifikasi karakteristik sekret pasien bronkitis kronis sebelum
dilakukan fisioterapi dada (pretest) di Rumah Sakit Paru Batu.
3. Mengidentifikasi karakteristik sekret pasien bronkitis kronis sesudah
dilakukan fisioterapi dada (posttest) di Rumah Sakit Paru Batu.
4. Membandingkan pengaruh sebelum fisioterapi dada (Pretest) dan sesudah
fisioterapi dada (posttest) terhadap pengeluaran sekret pada Bronkitis Kronis
di Rumah Sakit Paru Batu.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Teoritis
Merupakan wadah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
dalam rangka penerapan teori yang telah diterima. Memambah pembuktian
mengenai Efektivitas fisioterapi dada terhadap bronkitis kronis, untuk
mengembangkan teori yang sudah ada.
1.4.2. Praktisi kesehatan.
Diharapkan penelitian ini dapat diimplementasikan di bidang
5
sebagai alternatif terapi dalam mengeluarkan sekret pada penyakit
bronkitis kronis atau penyakit paru lainnya dalam pemenuhan derajat
kesehatan klien, sebelum dilakukan pengobatan farmakologi. Menambah
ilmu dan pengetahuan tenaga praktisi di Rumah Sakit, misalnya perawat,
dokter, dan fisioterapi, khususnya diruangan Inap dan Poli paru.
1.4.3 Bagi akademis
Literatur penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber
data untuk penelitian berikutnya, serta memotifasi para mahasiswa, dosen
dan para pemerhati pendidikan agar dapat memgembangkan penelitian ini
untuk mengevaluasi seberapa jauh keefektifan fisioterapi dada pada
bronkitis kronis. Digunakan oleh mahasiswa atau dosen untuk
menjadikan acuan meneliti kasus-kasus penyakit paru yang lain, seperti
TB, Asma dan penyakit sejenisnya atau juga mengembangkan menjadi
suatu ide untuk mendapatkan penelitian baru.
1.4.4. Bagi Penderita Bronkitis
Menambah pengetahuan penderita dalam mengeluarkan sekret dan
membebaskan jalan napas dari sekret dengan menggunakan metode
postural drainase, perkusi dan vibrasi dada dengan bantuan keluarga,
teman atau anak sebagai langkah mandiri di Rumah sebelum melakukan
6
1.5. Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang
sudah ada, namun dari segi variabel desain subyek penelitian ini benar-benar
asli dan belum pernah diteliti sebelumnya . Selain itu juga penelitian fisioterapi
dada pernah diteliti oleh Wayan Darsana tentang’’ Pengaruh fisioterapi dada
terhadap saturasi O2 pada pasien PPOK’’
1.6. Batasan Karakteristik
Peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada efektivitas
fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada bronkitis kronis di Rumah