• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Motivasi dan Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi Terhadap Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daily Living pada Pasien Pasca Stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Motivasi dan Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi Terhadap Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daily Living pada Pasien Pasca Stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN TINGKAT KEPATUHAN REHABILITASI TERHADAP TINGKAT KETERGANTUNGAN

DALAM ACTIVITY DAILY LIVING PADA PASIEN PASCA STROKE DI KLINIK FISIOTERAPI RUMAH SAKIT

dr. SOEPRAOEN MALANG

SKRIPSI

Oleh:

YANTI KUSUMAWARDANI

NIM. 201010420311110

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN TINGKAT KEPATUHAN REHABILITASI TERHADAP TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM ACTIVITY DAILY LIVING PADA PASIEN PASCA STROKE

DI KLINIK FISIOTERAPI RUMAH SAKIT dr. SOEPRAOEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

Yanti Kusumawardani

NIM. 201010420311110

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Motivasi dan Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi Terhadap Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daliy Living pada Pasien Pasca Stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang". Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini. Bersamaan dengan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp. Kom selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. H. Atok Miftachul Hudha, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah

membimbing dan memberikan masukan dengan penuh kesabaran kepada penulis.

4. Sunardi, M. Kep. Selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan

masukan dengan penuh kesabaran kepada penulis.

5. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan material

bagi terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan

kesehatan dan kebahagian didunia maupun akhirat bagi kedua orang tua saya.

(5)

dukungan.

7. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat

membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat

dan instansi kesehatan terutama bidang keperawatan. Semoga Allah senantiasa

memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu mengingatkan

kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Januari 2015

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat ... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ... 8

1.4.2.1 Bagi Peneliti ... 8

1.4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan ... 8

1.4.2.3 Bagi RS dr. Soepraoen Malang ... 8

1.4.2.4 Bagi Pasien Pasca Stroke ... 8

1.4.2.5 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 8

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Konsep Motivasi ... 11

2.1.1 Definisi Motivasi ... 11

2.1.2 Teori Motivasi ... 11

2.1.3 Jenis-Jenis Motivasi ... 14

2.1.3.1 Motivasi Intrinsik ... 14

2.1.3.2 Motivasi Ekstrinsik ... 15

2.1.4 Tujuan Motivasi ... 16

2.1.5 Unsur-Unsur Motivasi ... 16

2.1.6 Fungsi Motivasi ... 17

(7)

2.2.1 Definisi Kepatuhan ... 18

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan ... 18

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan ... 20

2.2.4 Faktor Penentu Derajat Ketidakpatuhan ... 21

2.2.5 Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan ... 21

2.3 Konsep Activity Daily Living (ADL) ... 22

2.3.1 Definisi ADL ... 22

2.3.2 Macam-Macam ADL ... 23

2.3.3 Pengukuran ADL ... 24

2.4 Konsep Rehabilitasi Pasca Stroke ... 26

2.4.1 Definisi Rehabilitasi ... 26

2.4.2 Tujuan Rehabilitasi Pasca Stroke ... 28

2.4.3 Proses Pemulihan Pasca Stroke ... 28

2.4.4 Prinsip-Prinsip Dasar Rehabilitasi Stroke ... 30

2.5 Konsep Stroke ... 30

2.5.1 Definisi Stroke ... 30

2.5.2 Penyebab Stroke ... 31

2.5.3 Faktor Resiko Stroke ... 32

2.5.3.1 Faktor Resiko yang Tidak Dapat Diubah ... 32

2.1.3.2 Faktor Resiko yang Dapat Diubah ... 33

2.5.4 Klasifikasi Stroke ... 36

2.5.4.1 Stroke Hemoragik ... 36

2.5.4.2 Stroke Nonhemoragik/Iskemik ... 37

2.5.5 Gejala dan Tanda Stoke ... 38

2.5.6 Komplikasi Stroke ... 40

2.5.7 Pencegahan Stroke ... 41

2.5.8 Pasca Stroke ... 41

BAB III KERANGKA KONSEP ... 44

3.1 Kerangka Konsep ... 44

3.2 Hipotesis Penelitian ... 47

BAB IV METODE PENELITIAN ... 48

4.1 Desain Penelitian ... 48

4.2 Kerangka Penelitian ... 48

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 49

4.3.1 Populasi ... 49

4.3.2 Sampel ... 49

4.3.3 Sampling ... 50

4.4 Variabel Penelitian ... 50

4.4.1 Variabel Independen ... 50

4.4.2 Variabel Dependen ... 51

4.5 Definisi Operasional ... 51

4.6 Tempat Penelitian ... 52

4.7 Waktu Penelitian ... 52

(8)

4.8.1 Kuesioner ... 53

4.8.1.1 Uji Validitas ... 53

4.8.1.2 Uji Reliabilitas ... 54

4.8.2 Indeks Barthel ... 54

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 54

4.10 Tahap Pengolahan Data ... 56

4.11 Analisa Data ... 56

4.11.1 Analisa Univariat ... 57

4.11.2 Analisa Bivariat ... 57

4.10 Etika PenelitiaN ... 59

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 60

5.1 Hasil Penelitian ... 60

5.1.1 Karakteristik Responden ... 60

5.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pendidikan Terakhir ... 60

5.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 61

5.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan 62 5.1.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Sakit dan Lama Menjalani Rehabilitasi ... 62

5.1.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Hemiparesis ... 63

5.1.2 Analisis Data Tentang Motivasi, Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi, dan Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daily Living ... 64

5.1.2.1 Motivasi ... 64

5.1.2.2 Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi ... 64

5.1.2.3 Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daily Living ... 65

5.2 Hasil Analisis Data ... 66

5.2.1 Hubungan Motivasi Terhadap Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daily Living pada Responden di Klinik Fisioterapi RS dr. Soepraoen Malang ... 66

5.2.2 Hubungan Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi Terhadap Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daily Living pada Responden di Klinik Fisioterapi RS dr. Soepraoen Malang ... 67

BAB VI PEMBAHASAN ... 69

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 69

6.1.1 Gambaran Motivasi pada Pasien Pasca Stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang... 69

6.1.2 Gambaran Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi pada Pasien Pasca Stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang ... 73

(9)

6.1.4 Hasil Analisis Hubungan Motivasi Terhadap Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daily Living pada

Pasien Pasca Stroke ... 79

6.1.5 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi Terhadap Tingkat Ketergantungan dalam Activity Daily Living pada Pasien Pasca Stroke ... 80

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 81

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 82

BAB VII PENUTUP ... 84

7.1 Kesimpulan ... 84

7.2 Saran ... 85

Daftar Pustaka ... 87

(10)

DAFTAR TABEL

2.1 Indeks Barthel ... 25 2.2 Interpretasi Indeks Barthel ... 25 4.1 Definisi Operasional ... 51 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan

Pendidikan Terakhir ... 61 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan ... 62 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Sakit dan Lama Menjalani

Rehabilitasi ... 63 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Hemiparesis ... 63 5.5 Tabulasi Skor Per-item Pernyataan pada Kuesioner Tingkat

Kepatuhan Rehabilitasi... 65 5.6 Tabulasi Silang Motivasi Terhadap Tingkat Ketergantungan

dalam Activity Daily Living ... 67 5.7 Tabulasi Silang Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi Terhadap Tingkat

(11)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Kerangka Konsep ... 44

4.1 Kerangka Penelitian ... 48

5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 62

5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi ... 64

5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi ... 65

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Penilaian Isi Kuesioner ... 91

Lampiran 2 Keterangan Penilaian Validasi ... 92

Lampiran 3 Penjelasan Penelitian ... 93

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 94

Lampiran 5 Identitas Responden ... 95

Lampiran 6 Stroke Rehabilitation Motivation Scale ... 96

Lampiran 7 Kuesioner Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi ... 98

Lampiran 8 Indeks Barthel ... 99

Lampiran 9 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi ... 100

Lampiran 10 Karakteristik Responden ... 101

Lampiran 11 Tabulasi Kuesioner Stroke Rehabilitation Motivation Scale ... 102

Lampiran 12 Tabulasi Kuesioner Tingkat Kepatuhan Rehabilitasi ... 104

Lampiran 13 Tabulasi Skor Indeks Barthel ... 106

Lampiran 14 Hasil Uji Chi Square ... 108

Lampiran 15 Lembar Bimbingan Skripsi ... 111

Lampiran 16 Angket Persetujuan ... 114

Lampiran 17 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 115

Lampiran 18 Surat Ijin Penelitian dari Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang ... 116

Lampiran 19 Surat Telah Melakukan Penelitian ... 117

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian ... 118

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Eisa, Einas. (2010). Indicators of Adherence to Physiotherapy Attendence Among

Saudi Female Patients with Mechanical Low Back Pain: a Clinical Audit. BMC

Muskuloskeletal Disorders, 10.1186/1471-2474-11-124.

Anggleni, Titis. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Klien

Pasca Stroke dalam Mengikuti Rehabilitasi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP

dr. M. Djamil Padang Tahun 2010. Unpublished

Batticaca, Fransisca B. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Brewer, Britton W. et al. (2000). Psychological Factors, Rehabilitation Adherence, and

Rehabilitation Outcome After Anterior Cruciate Ligament Reconstruction.

Rehabilitation Psychology, Vol. 45, No. 1, 20-37.

Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.

Cahyati, Yanti. (2011). Perbandingan Latihan ROM Unilateral dan Latihan ROM

Bilateral Terhadap Kekuatan Otot Pasien Hemiparese Akibat Stroke Iskemik di

RSUD Kota Tasikmalaya dan RSUD Kab. Ciamis. Unpublished

DiMatteo, M. Robin. (2004). Variations in Patients’ Adherence to Medical

Recommendations; A Quantitative Review of 50 Years of Research. Medical Care,

Vol. 42 No. 3, 42: 200–209.

Dinata, Safrita, dan Sastri. (2012). Gambaran Faktor Resiko dan Tipe Stroke pada

Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan

Periode 1 Januari 2010 – 31 Juni 2012. Unpublished

Duncan, Pamela W. et al. (2002). Adherence to Postacute Rehabilitation Guidelines Is

Assosiated With Functional Recovery in Stroke. Stroke.2002;33:167-178. Journal

of American Heart Assosiation: Stroke, 33:167-178.

Ekarini, Diyah. (2011). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan

Klien Hipertensi dalam Menjalani Pengobatan di Puskesmas Gondangrejo

Karanganyar. Unpublished

Erawatyningsih, Erni, dkk. (2009). Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Berobat pada Penderita Tuberkulosis Paru. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 25

(14)

Fithria, Risha Fillah. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Pengobatan (Anti Retro Viral) pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di

Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo dan Rumah Sakit Umum Panti Wilasa

Citarum Semarang. Unpublished

Gama, I Ketut. (2012). Kepatuhan Kontrol Penderita Hipertensi dengan Kejadian

Stroke. Unpublished

Ginsberg, Lionel. (2005). Lecture Notes: Neurologi Edisi 8. Surabaya: Erlangga.

Hallams, Sarah dan Baker, Kerry. (2009). The Development of a Questionnaire to

Assess Motivation in Stroke Survivors: a Pilot Study. New Zealand Journal of

Physiotherapy, Vol. 37(2): 55-60.

Hariandja, Johanna Renny O. (2013). Identifikasi Kebutuhan Akan Sistem Rehabilitasi

Berbasis Teknologi Terjangkau Untuk Penderita Stroke Di Indonesia. Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan.

Hasymi, Yusran. (2013). Pengaruh Latihan Rentang Gerak (Range Of Motion)

Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot, Luas Rentang Gerak, dan Kemampuan

Fungsional Pasien Stroke. Unpublished

Ihsan, Hiswani, Jemadi. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi

Anank Balita di Desa Teluk Rumbia Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil

Tahun 2012. Unpublished

Irawan, Dimas Sondang. (2013). Metode Konvensional, Kinesiotaping, dan Motor

Relearning Programme Berbeda Efektifitas Dalam Perbaikan Pola Jalan Pasien

post-stroke di Klinik Ontoseno Malang. Tesis Unpublished

Israr, Yayan A. (2008). Stroke. Unpublished

Junaidi, Iskandar. (2011). Stroke: Waspadai Ancamannya; Edisi 1. Yogyakarta: Andi.

Kosassy, Siti Mutia. (2011). Hubungan Peran Keluarga dalam Merawat dan

Memotivasi Penderita Pasca Stroke dengan Kepatuhan Penderita Mengikuti

Rehabilitasi di Unit Rehabilitasi Medik RSUP dr. M. Djamil Padang. Unpublished

Kuptniratsaikul, Vilai et al. (2009). Main Outcomes of Stroke Rehabilitation: A

Multi-Centre Study inThailand. Journal of Rehabilitation Medic; 41: 54–58.

Lumbantobing. (2004). Neurogeriatri: Konsultasi Stroke dan Neurogeriatri. Jakarta: FKUI.

Mardiyanto. (2014). Hubungan Tingkat Ketergantungan dalam Aktivitas Kehidupan

Sehari-hari dengan kekebalan Stres Lansia Osteoartritis di Posyandu Lansia Putat

(15)

Mendonza, Minetta. (2007). Influences of Psycological Factors and Rehabilitation

Adherence on the Outcomes Post Anterior Cruciate Ligament Injury/Surgical

Reconstruction. New Zealand Journal of Physiotherapy, 35(2): 62-71.

Miller, et al. (2010). Comprehensive Overview of Nursing and Interdiciplinary

Rehabilitation Care of the Stroke Patient: A Scientific Statement From The

American Heart Assosiation. American Heart Assosiation; Stroke, 41:2402-2248.

Mufarika, Noorasani Manda. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat

Kepatuhan Pasien Hipertensi Terhadap Terapi di Puskesmas Turen Kabupaten

Malang. FK Universitas Brawijaya.

Muttaqin, Arif. (2012). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Nastiti, Dian. (2012). Gambaran Faktor Resiko Keejadian Stroke Pada Pasien Stroke

Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Unpublished

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Novian, Arista. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Diit Pasien

Hipertensi; Studi pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang. Unpublished

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman

Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Price, Sylvia A., dan Wilson, Lorraine M. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit; Edisi 6. Jakarta: EGC.

Prihandana, Sadar. (2012). Studi Fenomenologi: Pengalaman Kepatuhan Perawatan

Mandiri pada Pasien Hipertensi di Poliklinik RSI Siti Hajar Kota Tegal. Tesis

Unpublished

Pyae, Yuen, and Gossage. (2013). Understanding Stroke Patient’s Motivation for

Desaigning Motivational Rehabilitative Games. School of Digital Media and

Infocomm Technology Singapore Polytechnic.

Rahmi, Upik. (2011). Pengaruh Discharge Planning Terstruktur Terhadap Kualitas

Hidup Pasien Stroke Iskemik di RSUD Al-Ihsan dan RS Al-Islam Bandung.

Unpublished

(16)

Rifandini, Gesti. (2012). Perbedaan Motivasi Diri Terhadap Rehabilitasi pada Penderita

Pasca Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik di Poli Fisioterapi Rumah Sakit

Soepraoen Malang. Unpublished

Rosita, Ernia. (2012). Hubungan Tingkat Activity Daily Living (ADL) dengan Tingkat

Depresi pada Pasien Stroke di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang. Unpublished

Rosjidi, Cholik Harun dan Nurhidayat, Saiful. (2009). Buku Ajar Perawatan Cedera Kepala

& Stroke: Untuk Mahasiswa DIII Keperawatan. Yogyakarta: Ardana Media.

Santoso, Thomas A. (2003). Kemandirian Aktivitas Makan, Mandi, dan Berpakaian

pada Penderita Stroke 6-24 Bulan Pasca Okupasi Terapi. Unpublished

Schonberger, Michael et al. (2006). Patient Compilance in Brain Injury Rehabilitation

in Relation to Awareness and Cognitive and Physical Improvement. Journal of

Neuropsycological Rehabilitation, 16 (5), 561–578.

Setiahardja, Andi Sugiarto. (2005). Penilaian Keseimbangan dengan Aktivitas

Sehari-hari pada Lansia di Panti Werdha Pelkris Elim Semarang dengan Menggunakan

Berg Balance Scale dan Indeks Barthel. Unpublished

Sikawin, Mulyadi, dan Palandeng. (2013). Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM)

Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Di Irina F Neurologi BLU RSUP

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Unpublished

Sonatha, Betty. (2012). Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Keluarga dalam

Pemberian Perawatan Pasien Pasca Stroke. Unpublished

Syamsiah, Nita. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien

CKD yang Menjalani Hemodialisa di RSPAU dr. Esnamwan Antariksa Halim

Perdana Kusuma Jakarta. Tesis Unpublished

Ulfi, Muhamad. (2011). Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Pasien

Pengobatan TB-Paru di Rumah Sakit dr. Soebandi Jember. Unpublished

Wahyuni, Sri. (2010). Analisis Motivasi Terapi Hemodialisa pada Penderita Gagal

Ginjal (Studi Kasus di Rumah Sakit Islam Klaten Tahun 2010). Unpublished

White et al. (2012). Validation of the Stroke Rehabilitation Motivation Scale: a Pilot

Study. Asian Journal of Gerontology and Geriatrics, Vol 7: 80-7.

WHO. (2003). Adherence for Long-Term Therapies; Evidence for Action. Switzerland, Geneva.

Wirawan, Rosiana P. (2009). Rehabilitasi Stroke pada Pelayanan Kesehatan Primer.

(17)

Yuniarsih, Winda. (2009). Pengalaman Caregiver Keluarga Dalam Konteks Asuhan

Keperawatan Pasien Stroke Tahap Paska Akut Di RSUO Fatmawati. Tesis

Unpublished

Yuliastuti, Christina. (2012). Peningkatan Motivasi untuk Sembuh Pasien Stroke yang

Dilakukan Komunikasi Terapeutik di Ruang Saraf Rumkital dr. Ramelan

Surabaya. Unpublished

Yulinda, Wina. (2009). Pengaruh Empat Minggu Latihan pada Kemampuan Motorik

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang mengalami masa

peralihan, dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia juga

menghadapi dampak perubahan tersebut dalam bidang kesehatan, yaitu beban ganda

pembangunan di bidang kesehatan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam

pembangunan kesehatan tersebut adalah transisi epidemiologi, dimana masih

tingginya jumlah kejadian penyakit menular yang diikuti dengan mulai meningkatnya

penyakit-penyakit tidak menular yang sebagian besar bersifat multikausal (disebabkan

oleh banyak faktor). Amiruddin (2007) mengatakan, dengan semakin meningkatnya

ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan, pola penyakit dalam

masyarakat telah berubah dari penyakit infeksi menjadi penyakit tidak menular dan

penyakit degeneratif, antara lain penyakit jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal, hal

tersebut disebabkan karena perubahan gaya hidup dan perilaku masyarakat.

Menurut World Health Organization (WHO) dalam Israr (2008) stroke adalah

tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau

global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat

menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler. Sedyaningsih

(2011 dalam Hariandja, 2013); Depkes RI (2011, dalam Sikawin, Mulyadi, dan

Palandeng, 2013) menjelaskan bahwa, di Indonesia stroke merupakan penyebab

kematian utama dengan prevalensi 8 kasus per 1000 jiwa. Dinata, Safrita, dan Sastri

(19)

2

masalah kesehatan utama yang menyebabkan kematian. Dari data South East Asian

Medical Information Center (CEAMIC) diketahui bahwa angka kematian stroke terbesar

terjadi di Indonesia yang kemudian diikuti secara berurutan oleh Filipina, Singapura,

Brunei, Malaysia, dan Thailand.

Miller, at al (2010) menjelaskan bahwa saat ini di seluruh dunia diperkirakan

sekitar 50 juta pasien menghadapi defisit fisik, kognitif, dan emosional yang signifikan

akibat stroke, dan 25% sampai 74% dari mereka membutuhkan beberapa

pendampingan atau sepenuhnya tergantung pada caregivers untuk aktivitas sehari-hari

atau activity daily living (ADL). Pendapat Gemari (2009) diperkirakan 500 ribu

penduduk Indonesia terkena serangan stroke setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut,

2,5% meninggal dunia, sementara sisanya mengalami kecacatan dari ringan hingga

berat.

Menurut Hariandja (2013) penderita stroke akan menjadi bergantung pada

bantuan orang lain dalam menjalankan aktivitas sehari-hari atau activity daily living

(ADL) seperti makan dan minum, mandi, berpakaian, dan lain sebagainya.

Kemandirian dan mobilitas seseorang yang menderita stroke dapat berkurang atau

bahkan hilang. Serangan stroke yang dialami dapat menyebabkan kerusakan

neurologis seperti berkurangnya kemampuan motorik anggota tubuh dan otot,

kognitif, visual dan koordinasi secara signifikan. Berkurangnya tingkat kemandirian

dan mobilitas seseorang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup yang dimiliki.

Melcon (2006, dalam Sonatha, 2006) menjelaskan berdasarkan skala Rankin dikatakan

penyandang stroke (stroke survivors) mengalami cacat ringan apabila pasien masih

mampu melaksanakan aktivitasnya sehari-hari atau memerlukan sedikit bantuan.

Sebaliknya dikatakan cacat berat jika pasien tidak dapat berjalan dan memenuhi

(20)

3

perawatan dan perhatian sepenuhnya. Sebagian besar aktivitas kehidupan pasien

stroke memerlukan bantuan, bahkan sampai aktivitas kehidupan paling dasar berupa

makan, berkemih, dan mandi. Pendapat yang diungkapkan oleh Hanger et al. (2000,

dalam Yuliastuti, 2012) menyatakan bahwa kecacatan yang ditimbulkan akibat stroke

akan menimbulkan perubahan kehidupan individu karena penurunan fungsi sehingga

menimbulkan ketergantungan.

Mulyatsih (2003, dalam Yuliastuti, 2012) menyatakan bahwa stroke

menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan, ekonomi,

maupun sosial serta membutuhkan penanganan yang komprehensif termasuk upaya

pemulihan dalam jangka waktu yang lama bahkan sepanjang sisa hidup pasien. Untuk

menjalani masa pemulihan tersebut, maka seseorang harus memiliki motivasi

sembuh. Wardana (2011, dalam Yuliastuti, 2012) menjelaskan bahwa orang yang

mempunyai keinginan sembuh dari sakit karena serangan stroke, biasanya ada

dorongan dari dalam dirinya untuk sembuh. Dorongan ini secara umum dapat

disebut motivasi dan motivasi inilah yang harus dibangkitkan.

WHO (2001, dalam Hallams & Baker, 2009) mendefinisikan motivasi sebagai

“global mental funtion-pengendali sadar dan tidak sadar yang menghasilkan dorongan

untuk melakukan sesuatu”. Sedangkan Maclean dan Pound (2000, dalam Hallams &

Baker, 2009) menjelaskan bahwa motivasi adalah sebuah konsep yang selalu

berhubungan dengan rehabilitasi. Pendapat yang diungkapkan oleh Becker dan

Kaufman (1995, dalam Hallams & Baker, 2009) dan White et al (2012) mengatakan

bahwa kebanyakan ahli kesehatan percaya bahwa motivasi merupakan faktor

terpenting dalam menentukan functional outcomes dari rehabilitasi stroke. Beberapa

studi terdahulu telah menunjukkan hubungan antara motivasi dan outcome

(21)

4

Samino (2008, dalam Anggleni, 2010) mengatakan bahwa kesembuhan

penderita stroke bervariasi, kesembuhan ini tergantung dari parah tidaknya serangan

stroke, kondisi tubuh penderita, ketekunan serta semangat untuk sembuh dan

kepatuhan penderita dalam menjalani proses kesembuhan. WHO (2003)

mendefinisikan kepatuhan sebagai kemampuan pasien dalam berprilaku untuk

melakukan pengobatan, mengikut diet, dan melakukan perubahan pola hidup, sesuai

dengan arahan dan rekomendasi dari petugas kesehatan. Kemampuan pasien untuk

mengikuti rencana perawatan secara optimal seringkali dihalangi oleh beberapa hal,

seperti faktor sosial dan ekonomi, tim/sistem kesehatan, karakteristik penyakit, terapi

penyakit, dan faktor yang terkait dengan pasien. Selain itu, jika pasien tidak patuh

dalam menjalani terapi jangka panjang dapat menyebabkan kesehatan memburuk dan

meningkatkan biaya perawatan kesehatan.

Menurut Niven (2002, dalam Kosassy, 2011), saat ini ketidakpatuhan pasien

menjadi isu dan masalah serius di kalangan profesional kesehatan. Pengembangan

riset atau program di bidang kesehatan tidak akan ada artinya jika tidak diikuti oleh

kepatuhan pasien. Dari penelitian-penelitian tentang kepatuhan pasien terhadap

pengobatan, ketidakpatuhan banyak ditemukan pada pasien dengan penyakit kronis.

Berdasarkan data WHO (2003) diketahui bahwa rata-rata kepatuhan terhadap terapi

jangka panjang bagi penyakit kronis di negara maju sebesar 50%. Di negara-negara

berkembang, nilai rata-rata ini bahkan lebih rendah. Tidak dapat dipungkiri lagi

bahwa banyak pasien mengalami kesulitan dalam mengikuti rekomendasi

pengobatan.

Selamiharja (2005, dalam Kosassy, 2011) menjelaskan bahwa cepat lambatnya

proses kesembuhan pasien stroke dari kecacatan dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan

(22)

5

menjalani rehabilitasi sangat penting. Semakin teratur pasien stroke dalam menjalani

rehabilitasi maka resiko komplikasi yang ditimbulkan dapat dicegah dan

pengembalian fungsi dengan cepat, sebaliknya jika rehabilitasi tidak dijalani dengan

sungguh-sungguh dan teratur maka dapat mempercepat terjadinya kelumpuhan

permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.

Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 September 2014 sampai

dengan 3 Oktober 2014 di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang

diperoleh data jumlah pasien pasca stroke pada tahun 2013 berjumlah 125 orang,

sedangkan pada tahun 2014 yang terhitung mulai Januari sampai September 2014

berjumlah 71 orang. Pasien pasca stroke yang menjalani rehabilitasi di Klinik

Fisioterapi ini memiliki motivasi, tingkat kepatuhan rehabilitasi, dan tingkat

ketergantungan yang berbeda-beda. Studi pendahuluan ini dilakukan pada 18 orang

pasien didapatkan hasil: pasien dengan motivasi tinggi sebanyak 12 orang (66,66%)

dan pasien dengan motivasi rendah sebanyak 6 orang (33,33%). Pasien-pasien dengan

tingkat motivasi tinggi mengaku memiliki keinginan untuk sembuh yang besar

meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh dari keterbatasan yang

dialami. Pasien-pasien tersebut mengaku rutin mengikuti rehabilitasi di Rumah Sakit

dan tetap menjalani latihan-latihan ringan di rumah. Sedangkan pasien-pasien dengan

motivasi sedang sampai lemah mengatakan bahwa mereka tidak rutin mengikuti

program rehabilitasi di Rumah Sakit. Kemudian pasien yang dinyatakan patuh

menjalani rehabilitasi sebanyak 11 orang (61,11%) dan tidak patuh sebanyak 7 orang

(38,88%). Sedangkan pasien dengan tingkat ketergantungan berat sebanyak 6 orang

(33,3%), pasien dengan tingkat ketergantungan sedang sebanyak 4 orang (22,2%),

pasien dengan tingkat ketergantungan ringan sebanyak 5 orang (27,8%), dan pasien

(23)

6

perlu melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan tingkat

kepatuhan rehabilitasi terhadap tingkat ketergantungan dalam activity daily living pada

pasien pasca stroke di layanan Rumah Sakit di Kota Malang, dimana studi ini

dilakukan di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat

diangkat adalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana gambaran motivasi pasien pasca stroke di Klinik Fisioterapi

Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang?

1.2.2 Bagaimana gambaran tingkat kepatuhan rehabilitasi pasien pasca stroke di

Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang?

1.2.3 Bagaimana gambaran tingkat ketergantungan pasien pasca stroke dalam

activity daily living di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang?

1.2.4 Adakah hubungan antara motivasi terhadap tingkat ketergantungan dalam

activity daily living pada pasien pasca stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit

dr. Soepraoen Malang?

1.2.5 Adakah hubungan antara tingkat kepatuhan rehabilitasi terhadap tingkat

ketergantungan dalam activity daily living pada pasien pasca stroke di Klinik

Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

(24)

7

activity daily living pada pasien pasca stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr.

Soepraoen Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran motivasi pasien pasca stroke di Klinik

Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soeproen Malang.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan rehabilitasi pasien pasca

stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soeproen Malang.

3. Untuk mengetahui gambaran tingkat ketergantungan pasien pasca stroke

dalam activity daily living di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soeproen

Malang.

4. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi terhadap tingkat

ketergantungan dalam melakukan activity daily living pada pasien pasca stroke di

Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang.

5. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan rehabilitasi terhadap

tingkat ketergantungan dalam melakukan activity daily living pada pasien pasca

stroke di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan tentang

hubungan antara motivasi dan tingkat kepatuhan rehabilitasi terhadap tingkat

(25)

8

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman awal dalam melakukan riset keperawatan yang

memberi manfaat di masa yang akan datang.

1.4.2.2Bagi Institusi Pendidikan (Fakultas Ilmu Kesehatan UMM)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat

dijadikan sumber belajar untuk meningkatkan dan mengembangkan

materi perkuliahan.

1.4.2.3Bagi Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada rehabilitasi medik

sehingga dapat menentukan strategi alternatif dalam rehabilitasi pasien

sesuai motivasi dan tingkat kepatuhan pasien demi peningkatan outcome

rehabilitasi.

1.4.2.4.Bagi pasien pasca stroke di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang

Membantu meningkatkan motivasi dan kepatuhan pasien dalam

menjalani rehabilitasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas

hidup dan kesembuhan pasien.

1.4.2.5 Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan dalam

pengkajian dan penelitian yang terkait dengan topik yang peneliti angkat.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Muhliksa (2002), meneliti tentang “Faktor-Faktor yang mempengaruhi

(26)

9

merupakan penelitian deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional dimana

sampel yang digunakan sebanyak 30 orang. Dalam penelitian ini, Muhliksa

meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien stroke

dalam melakukan mobilisasi dini berdasarkan karakteristik demografi

responden, yang terdiri dari usia, agama, pendidikan terakhir, status

perkawinan, pekerjaan terakhir, dan lama dirawat di rumah sakit. Hasil dari

penelitian ini adalah 12 responden (40%) dikategorikan tidak patuh dan 18

responden (60%) dikategorikan patuh melakukan mobilisasi dini.

Karakteristik demografi berupa usia, jenis kelamin, status perkawinan,

pendidikan, dan pekerjaan dinyatakan tidak memiliki hubungan dengan

kepatuhan pasien melalukan mobilisasi dini. Sedangkan karakteristik

demografi seperti usia, agama, dan lama perawatan menunjukkan ada

hubungan dengan kepatuhan melakukan mobilisasi dini.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Gesti Rifandini pada (2013) dengan judul

“Perbedaan Motivasi Diri Terhadap Rehabilitasi pada Penderita Pasca Stroke

Hemoragik dan Non-Hemoragik di Poli Fisioterapi Rumah Sakit dr.

Soepraoen Malang”. Penelitian yang dilakukan pada 20 orang sampel ini

merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian comparative dan

menggunakan uji T-test dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil dari uji T-test

didapat P<0,05 maka H0 diterima atau tidak ada perbedaan motivasi diri

pada penderita pasca stroke hemoragik dan non-hemoragik di Poli Fisioterapi

Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang.

3. Santoso (2003) dalam penelitiannya yang berjudul “Kemandirian Aktivitas

Makan, Mandi, Dan Berpakaian Pada Penderita Stroke 6-24 Bulan Pasca

(27)

10

pendekatan cross sectional. Data primer diperoleh dari kunjungan rumah untuk

mengamati kemampuan ADL personal yang dicatat dengan kuesioner.

Kemampuan ADL personal dinilai menggunakan Indeks Barthel. Data

tersebut dibandingkan dengan data sekunder dari catatan rekam mediknya

6-24 bulan yang lalu. Hasil penelitian menyebutkan terdapat 39 orang yang

dapat dijadikan responden. Distribusi responden yang tidak mau mandiri

dalam melakukan aktivitas sebagai berikut: mandi sebanyak 28 orang (71,7%),

berpakaian sebanyak 27 orang (69,2%), dan makan sebanyak 32 orang (82%).

Sedangkan distribusi responden yang tidak mampu melalukan aktivitas adalah

sebagai berikut: mandi sebanyak 8 orang (20,6%), berpakaian sebanyak 9

orang (23,1%), dan makan sebanyak 4 orang (10,3%). Hasil penelitian ini

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share akan lebih menarik dan mudah difahami oleh siswa apabila didukung dengan suatu

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh seberapa besar teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa di MAN 1 Rajagaluh Kecamatan.. Rajagaluh

1) Memberikan masukan dalam mengembangkan model pembelajaran terutama pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berbantuan media gambar untuk meningkatkan disiplin

Retro Swalayan yang bekerjasama dengan Mutu Card menawarkan tambahan kemudahan bagi Anda untuk berbelanja di Retro Swalayan berupa fasilitas kredit yang diberikan oleh Mutu

header frame relay paket tersebut sebagai petunjuk virtual link mana yang akan digunakan dalam. merutekan paket

Subjek penelitian yang dimaksud adalah seorang yang dijadikan sumber dalam memperoleh data penelitian. Dalam skripsi ini yang menjadi subjek adalah guru fiqh yang

Sistem Pengendalian internal telah diterapkan oleh Bank BJB Syariah Kantor Cabang Cirebon sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan perusahaan

Dari data hasil penelitian dengan menggunakan head 1,3 m dan debit 0,012 m 3 /s didapat grafik yang menghasilkan efisiensi total maksimal sebesar.