• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN LEBAR RETAK PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN VARIASI TEBAL SELIMUT BETON HORISONT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN LEBAR RETAK PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN VARIASI TEBAL SELIMUT BETON HORISONT"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN LEBAR RETAK PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN

VARIASI TEBAL SELIMUT BETON HORISONT

Oleh: AFEB NOFI WIBOWO (00520180) Civil Engineering

Dibuat: 2006-04-27 , dengan 3 file(s).

Keywords: Balok Normal, Beton Bertulang, Tebal Selimut Beton, Lebar Retak

Keruntuhan balok terjadi dimulai dengan timbulnya retak. Timbulnya retak tersebut sangat halus dan sejajar dengan aksial mulai dari bawah balok merambat keatas dan berhenti setelah ultimit. Balok merupakan satu struktur yang ditumpu secara langsung oleh kolom, sehingga dalam pelaksanaannya balok mampu menahan distribusi beban yang ada diatasnya. dalam penelitian ini meneliti tentang lebar retak yang terjadi karena pengaruh variasi tebal selimut beton horisontal pada balok tersebut.

Sampel untuk penelitian berjumlah 12 buah terdiri dari 4 tipe, dimana masing-masing tipe terdiri dari 3 buah benda uji. Dari keempat tipe benda uji ini terdapat variasi tebal selimut beton

horisontal. Dimana variasi terdiri dari : tebal selimut 2,5 cm lebar sengkang 5 cm, tebal selimut 2 cm lebar sengkang 6 cm, tebal selimut 1,5 cm lebar sengkang 7 cm, dan tebal selimut 1 cm lebar sengkang 8 cm. dengan balok uji baerukuran 10x15 cm dengan panjang 150 cm, tulangan yang dipakai: tulangan pokok Ø7 mm dan tulangan sengkang Ø4 mm.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balok dengan variasi tebal selimut beton horisontal mempengaruhi lebar retak dan rambatan retak. Pada variasi tebal selimut beton 0,5 cm lebar retak yang paling kecil dengan lebar (w) = 0.56 mm dan rambat retak lebih lambat sedangkan yang memiliki lebar retak yang terbesar adalah balok dengan variasi tebal selimut beton 2 cm, dengan lebar (w) = 1.0 mm dan rambat retak lebih cepat. Pola retak yang terbentuk terjadi pada daerah tengah bentang dan kecenderungan retak yang terjadi adalah retak lentur.

Abstract

The collapse occurred beam begins with the onset of cracking. The emergence of such cracks are very

smooth and parallel to the axial beam propagating from the bottom up and quit after the ultimate. The block is a structure that supported directly by columns, so that in practice the beam is able to hold above the existing load distribution. This research examines the wide cracks that occur due to the influence of concrete cover thickness variation on the beam horizontally.

The sample for the study totaled 12 units consists of 4 types, where each type consists of 3 specimens. Of the four types of specimens have thick concrete cover horizontal variation. Where the variation

consists of: 2.5 cm thick blanket stirrup width 5 cm, 2 cm thick blanket stirrup 6 cm wide, 1.5 cm thick blanket stirrup 7 cm wide, and 1 cm thick blanket cross bar 8 cm wide. with test beam baerukuran 10x15 cm with a length of 150 cm, the reinforcement used: O7 mm main reinforcement and transverse

reinforcement O4 mm.

The results of this study indicate that the beam with a horizontal concrete cover thickness variation affects the crack width and crack propagation. In variations of 0.5 cm thick concrete cover the smallest

(2)

crack width beam with variation of 2 cm thick concrete cover, with a width (w) = 1.0 mm and crack propagation faster. Crack pattern that forms occur at mid-span region and the tendency of cracking that

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian balok tinggi dengan dua titik beban penambahan satu tulangan bagi pada sengkang vertikal menyebabkan pemendekan retak sebesar 22.43 %, sedangkan penambahan dua

- Meneliti sudut retak diagonal yang terjadi pada balok lentur akibat beban yang disalurkan. - Meneliti hubungan rasio tulangan terhadap sudut retak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi posisi pemindaian menggunakan portable scanner terhadap lebar retak dan mengetahui tingkat akurasi hasil pembacaan

Berdasarkan hasil pengamatan pengujian diketahui bahwa dengan penambahan serat+fly ash membuat perubahan pola retak pada HBK beton serat+fly ash, yaitu perilaku retak

Analisis tentang pengaruh beban berulang terhadap lebar retak pelat beton satu arah dengan pendekatan mekanika retakan akan mengamati pengaruh variasi tegangan baja, angka

Pada retak sample dengan pelapisan CFS lebar 10 cm 1 strip 1 lapis overlap 10 cm yang diberikan CFS telihat bahwa kehancuran geser terjadi bukan pada daerah pemasangannya

Masalah retak elemen pelat beton bertulang pada jembatan jalan raya sudah sering dijumpai di Indonesia sejak tahun 1980, dengan berbagai penyebab yang dapat

Kapasitas Lentur Penampang Balok Dari hasil pengujian lentur balok beton bertulang baik balok normal maupun balok yang telah terpapar suhu tinggi didapatkan hasil dari