• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode dakwah pada rubrik sentuhan kalbu dalam majalah al-kisah edisi April-Juli 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metode dakwah pada rubrik sentuhan kalbu dalam majalah al-kisah edisi April-Juli 2008"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

SKRPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

Oleh:

Hery Romadhona NIM : 204051002826 Di Bawah Bimbingan :

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

Oleh: Hery Romadhona

204051002826

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

Metode Dakwah Pada Rubrik Sentuhan Kalbu Dalam Majalah Al-Kisah Edisi April–Juli 2008

Majalah sebagai salah satu media cetak banyak mempublikasikan cerita-cerita yang bertemakan dakwah. Dari berbagai majalah, banyak yang diangkat permasalahannya, mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya, sejarah, agama, seni bahkan filsafat.

Ada banyak media yang bisa dijadikan sebagai sarana dakwah. Selain media massa seperti surat kabar, radio, dan televisi, ada juga sarana lain yang cukup efektif, yakni melalui majalah. Melihat animo masyarakat yang mulai menyukai majalah sebagai sumber ilmu dan pengetahuan, menjadikan dakwah melalui majalah bisa dijadikan sebagai alternatif yang cukup representatif.

Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengangkat salah satu majalah yang banyak memberikan kontribusinya dalam menyampaikan pesan dakwah Islam dalam bentuk media cetak yaitu majalah Islam Al-Kisah.

Perumusan masalahnya yaitu apa isi pesan dakwah yang terkandung dalam rubrik sentuhan kalbu? Apa kecenderungan isi yang terkandung dalam rubrik sentuhan kalbu?

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori analisis isi menurut teori R. Hlsty dengan menggunaklan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengemukakan ketepatan dan mengidentifikasi isi pesan sepertiperhitungan dan penyebutan berulang dari kata tertentu, konsep, tema atau penyajian suatu informasi.

(4)

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfat Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian ... 5

E. Tinjauan Pustaka ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Metode Dakwah ... 10

B. Pengertian Dakwah ... 11

C. Pesan Dakwah ... 12

D. Pengertian Majalah ... 16

E. Pengertian Rubrik ... 18

BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH AL-KISAH A. Profil Singkat Majalah Al-Kisah ... 20

B. Rubrikasi Majalah Al-Kisah ... 22

C. Gambaran Tentang Rubrik Sentuhan Kalbu ... 31

BAB IV METODE PESAN DAKWAH PADA RUBRIK SENTUHAN KALBU A. Metode Pesan Dakwah Pada Rubrik Sentuhan Kalbu ... 34

B. Pesan-pesan Dakwah Rubrik Sentuhan Kalbu ... 34

(5)
(6)

1

A.Latar Belakang Masalah

Di era informasi dan transformasi seperti sekarang ini tidak ada yang tidak

mungkin untuk kita dapatkan. Hal itu terjadi karena perkembangan teknologi yang

kian hari kian cepat. Media komunikasi baik visual ataupun audio visual pada saat

sekarang ini menjadi suatu kebutuhan mendasar bagi manusia. Komunikasi

dengan menggunakan media dewasa ini menurut para ahli komunikasi cukup

besar pengaruhnya dalam membentuk dan merubah masyarakat. Hampir setiap

waktu kita selalu bersentuhan dengan berbagai macam media komunikasi.

Kuatnya eksistensi sebuah media komunikasi ditengah-tengah masyarakat

yang berakibat informasi berubah manjadi kebutuhan dan komoditi dalam

masyarakat, seperti yang dikomentari Marwah Daud Ibrahim:

”Era sekarang dan masa depan sering disebut sebagai era informasi.

Penyebabnya adalah bahwa sekarang ini informasi telah menjadi ”komoditi”

terpenting. Jika dalam masyarakat agraris, tanah merupakan sumber kekuatan

utama, maka dalam masyarakat pasca industri, informasi ialah yang dianggap

memegang komoditi kehidupan.1

Informasi tentang tindakan-tindakan sadisme seperti pembunuhan,

penyimpangan seksual, penganiayaan dan penyalahgunaan obat terlarang

terkadang kita saksikan secara langsung. Tindakan-tindakan tersebut nampaknya

1

(7)

hampir tidak pernah dirasakan sebagai kesalahan apalagi disesalkan, pikiran, hati

nurani bahkan iman dikesampingkan, kini banyak manusia yang telah

ditundukkan oleh hawa nafsu.

Agama merupakan fondasi dari setiap perbuatan manusia. Realitas di atas

menunjukkan betapa pentingnya agama sebagai sumber nilai yang berperan untuk

mengantar manusia menuju Khaiyr ’ummah. Nilai-nilai Islam harus dipahami

secara sistematik dengan membangun kesadaran untuk dapat mengaplikasikan

dengan amal saleh.2

Dakwah melalui media komunikasi massa ini haruslah tetap berada dalam

sistem komunikasi Islam. Sehingga hasil dari tujuan dakwah yang akan dicapai

tidak keluar dari konteks agama Islam. Menurut Rusjdi Hamka Rafiq, sistem

komunikasi Islam yaitu: ”Menyebarkan (menyampaikan) informasi kepada

pendengar, pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT”.3

Ada banyak media yang bisa dijadikan sebagai sarana dakwah. Selain

media massa seperti surat kabar, radio, dan televisi, ada juga sarana lain yang

cukup efektif, yakni melalui majalah. Melihat animo masyarakat yang mulai

menyukai majalah sebagai sumber ilmu dan pengetahuan, menjadikan dakwah

melalui majalah bisa dijadikan sebagai alternatif yang cukup representatif.

Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengangkat salah satu majalah yang

banyak memberikan kontribusinya dalam menyampaikan pesan dakwah Islam

dalam bentuk media cetak yaitu majalah Islam Al-Kisah.

2

M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h.6

3

(8)

Al-Kisah hadir dengan menampilkan berbagai macam rubrik. Majalah ini

tidak hanya membahas gaya hidup Islami, tapi juga memberikan bimbingan,

informasi, edukasi sekaligus hiburan. Tentu saja hal ini sesuai dengan visi

misinya.

Dari sekian banyak rubrik yang terdapat dalam majalah Al-kisah, ada salah

satu rubrik yang berbentuk kisah nyata lalu dikemas menjadi sebuah cerita yang

banyak mengandung pesan dakwah dan menggugah hati pembacanya sehingga

dapat merubah perilaku si pembaca yang tadinya sedikit menyimpang menjadi

perilaku yang lurus dan menimbulkan semangat hidup yang tinggi yaitu pada

rubrik Sentuhan Qalbu.

Kisah-kisah tersebut memiliki tema yang beragam, dikemas menjadi

tampilan yang menarik, pembaca diajak untuk dapat memahami alur yang

diceritakan dan dapat mengambil hikmah dari apa yang dibacanya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka untuk mengetahui lebih jauh

mengenai rubrik Sentuhan Qalbu pada majalah Al-kisah dalam mengungkapkan

pesan-pesan dakwah yang terkandung di dalamnya, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian yang akan diwujudkan dalam bentuk skripsi yang berjudul

(9)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Penulisan ini akan dibatasi dengan suatu perumusan dan pembatasan

masalah. Untuk pembatasan masalah adalah dengan menentukan unit analisis

yang digunakan yaitu Majalah Al-Kisah edisi April – Juli 2008 dan untuk

pengamatan adalah rubrik Sentuhan Qalbu yang terbit dalam satu terbitan setiap

bulannya dan ada empat rubrik yang akan dikaji dan diteliti.

2. Perumusan Masalah

Rumusan Masalahnya adalah :

a. Pesan dakwah apa saja yang terkandung dalam rubrik Sentuhan

Qalbu Majalah Al-Kisah edisi April – Juli 2008 ?

b. Pesan dakwah apa saja yang dominan yang terkandung dalam

rubrik Sentuhan Qalbu Majalah Al-Kisah Edisi April – Juli 2008 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian :

a. Untuk mengetahui pesan dakwah apa saja yang terkandung dalam rubrik

Sentuhan Qalbu Majalah Al-Kisah Edisi April – Juli 2008.

b. Untuk mengetahui pesan dakwah yang dominan dalam rubrik Sentuhan

Qalbu Majalah Al-Kisah edisi April – Juli 2008.

2. Manfaat Penelitian :

a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian studi ilmu

(10)

b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi para

peneliti media untuk mengetahui sisi lain dari majalah sebagai media

dalam berkomunikasi.

D. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada, dan supaya

menemukan hasil yang sesuai, metode penelitian ini menggunakan metode

analisis isi atau disebut juga content analysis yakni memperoleh keterangan dari

isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang4. Atau juga suatu teknik

penelitian terhadap isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang

tersedia untuk dibuat kesimpulannya.

Definisi yang dikemukakan oleh Krippendrof yakni kajian isi adalah teknik

penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan sahih

dari data atas dasar konteksnya Holsti memberikan definisi bahwa kajian isi

adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha

menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis5

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis isi versi R.Holsti dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini mengemukakan ketepatan dan

mengidentifikasi isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan berulang dari kata

tertentu, konsep, tema, atau penyajian suatu informasi.6

4

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung, Rosda Karya : 2005), Cet. Ke-12. h. 89.

5

Soejono dan Abdurahman, Metodologi Penelitian, (Jakarta, PT.Rineka Cipta : 1999), Cet. Ke-1 h. 13

6

(11)

Kuantitatif adalah ; Bahwa faktor-faktor dari objek penelitian memiliki

realitas dan variabel-variabel yang dapat diidentifikasi, dan

hubungan-hubungannya dapat diukur.7

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yaitu tempat memperoleh keterangan8. Dan yang

menjadi subjek dalam penelitian ini adalah majalah Al-Kisah. Adapun objek

pada penelitian ini adalah analisis isi pesan dakwah rubrik sentuhan qalbu

dalam majalah al-Kisah edisi April-Juli 2008. Dan sumber data adalah

mereka yang dapat memberikan informasi tentang objek penelitian dan

referensi yang mendukung penelitian ini, dalam penelitian ini yang menjadi

narasumber adalah pengelola majalah al-Kisah.

2. Dasar Penetapan Lokasi

Penelitian ini dilakukan di kantor redaksi majalah al-Kisah, Jl.

Salemba Tengah NO. 58, Jakarta Pusat. Agar lebih memudahkan penulis

dalam memperoleh data-data yang lebih akurat.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan hal ini

yaitu melalui:

a. Wawancara

Wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan

7

Samsir Salam dan Zaenal Arifin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet I, h.36

8

(12)

pada para responden.9 Wawancara ini ditujukan kepada Pemimpin Redaksi

dan Redaktur Pelaksana Majalah Al-Kisah untuk mendapatkan data-data

yang akurat yang berkaitan dengan judul ini. Sedangkan teknik wawancara

yang digunakan adalah bebas terpimpin, yaitu penulis mengajukan

pertanyaan yang telah dipersiapkan, kemudian langsung dijawab oleh

responden dengan bebas dan terbuka.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.10 Data-data tersebut penulis peroleh dari rubrik

Sentuhan Qalbu.

c. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.11 Observasi dilakukan dengan mengamati objek

yang diteliti.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, Sentuhan Qalbu ini kemudian dilakukan

kategorisasi, yaitu dengan mengelompokkan tema-tema dalam rubrik

Sentuhan Qalbu. Kategorisasi yang digunakan diadaptasi dari kategorisasi

Deuttscmann. Kategorisasi ini dilakukan dengan cara mengkategorisasikan

setiap kalimat atau paragraph masuk dalam kategorisasi apa, apakah ke

aqidah, syariah, atau akhlak.

9

Ibid., h. 39

10

Usman, Husaini dan Akbar Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), cet ke-4, hal. 73

11

(13)

Dalam melakukan analisi isi rubrik sentuhan qalbu, penulis

malakukan beberapa tahapan dari mulai penyiapan pada edisi-edisi yang

dianalisa, setelah itu dianalisis, pengambilan pesan rubrik pada cerita yang

telah dianalisis berdasarkan kesepakatan tiga orang juri. Dan juri tersebut

adalah, Ust. Nurmansyah Syafawie. S.Ag (mengajar di SLTP PERWIRA

dan majelis taklim), Ust. Saiful Bahri S.Sos,I (mengajar di majelis taklim

Al-Ijabah), Ust. Zainal Abidin (mengajar di majelis taklim Al-Mansyuriyah

Ulujami).

E. Tinjauan Pustaka

Setelah dilakukan peninjauan, memang sudah terdapat banyak karya-karya

tulis yang berkaitan dengan majalah. Tetapi dari banyaknya karya itu tidak ada

satupun karya yang mengangkat dari majalah al-kisah dengan rubriknya sentuhan

qalbu ini. Maka penulis tertarik untuk meneliti dari rubrik sentuhan qalbu ini

karena merasa ingin tahu yang kuat apakah rubrik ini benar-benar dapat

menyentuh qalbu sesorang bila membacanya seperti judul rubriknya sendiri dan

juga memiliki banyak pesan dakwah yang disampaikan dan mudah untuk

dimengerti oleh para pembacanya terutama para remaja yang semakin gencar

membaca kisah-kisah agama.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan ini, penulis menguraikn beberapa hal

(14)

BAB I : Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Membahas tentang metode dakwah, pengertian dakwah,

pesan dakwah pengertian majalah dan pengertian rubrik

BAB III : Gambaran Umum Majalah Al-kisah

Profil singkat majalah Al-kisah, visi dan misi, rubrikasi

majalah Al-kisah, gambaran tentang rubrik Sentuhan

Qalbu.

BAB IV : Analisis Pesan Dakwah Rubrik Sentuhan Qalbu.

Pesan-pesan dalam rubrik Sentuhan Qalbu : aqidah,

akhlak, dan syariah. Pesan paling dominan dalam rubrik

sentuhan Qalbu.

BAB V : Penutup

(15)

10

A. Analisis Isi

Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik dan relevan

secara sosiologis, uraian analisisnya boleh saja menggunakan tata cara

pengukuran kuantitatif dan kualitatif atau bahkan keduanya sekaligus.1

Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk

keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan komunikatif tentang

manifestasi komunikasi.2 Menurut Klaus Krippendrof yakni analisis isi adalah

teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang reflikatif

(yang dapat ditiru) dan sahih dari data atas dasar konteksnya.3

Sementara itu, menurut R. Holsty, analisis isi adalah suatu metode analisis

isi pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk untuk mengamati

serta menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dan

Holsty juga menjelaskan bahwa analisis isi sebagai teknik apapun yang digunakan

untuk menarik kesimpulan melalui usaha menentukan karakteristik pesan dan

dilakukan secara objektif dan sistematis.4

1

Zulkarnein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta, Universitas Terbuka : 1993), h. 36.

2

Soejono dan abdurahman, Metodologi Penelitian, (Jakarta, PT.Rineka Cipta : 1999), Cet. Ke- 1.h 13.

3

Klaus Krippendrof, Analisis Isi : Pengantar Teori dan Metodologi, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada : 1993), h. 56.

4

(16)

Jadi analisis isi merupakan suatu aktifitas untuk meneliti unsur-unsur

pokok atau suatu proses atau gejala, sehingga kita dapat mengenal dan mengakui

kondisi mana yang memberikan kontribusi pada berfungsinya suatu unit dan

kondisi mana yang menciptakan masalah pada unit yang diteliti.5 Yaitu yang

memaparkan situasi dan peristiwa.6

B. Pengertian Dakwah

Secara etimologi dakwah berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang

berarti mengajak, menyeru, memanggil, dan mengundang. Sedangkan definisi

dakwah secara terminology ( istilah ) mengandung arti yang beraneka ragam. Hal

ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu dakwah dalam memberikan

pengertian atau definisi dakwah itu sendiri. Sehingga antara definisi menurut ahli

yang satu dengan yang lainnya senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan.7

Untuk lebih jelasnya di bawah ini penulis akan menyajikan beberapa definisi

dakwah :

a. Menurut M. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan

kepada keinsyafan atau mengubah situasi kepada situasi yang lebih

baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.

b. Menurut Syeikh M. Abduh, dakwah adalah menyeru kepada kebaikan,

dan mencegah dari yang munkar adalah kewajiban bagi setiap muslim.

5

Wayne Pace dan Don F. Faulos, Komunikasi Organisasi “Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet I, h.385

6

M. Hariwijaya, Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi,

(Yogyakarta: Elmatera Publishing, 2007), h.48

7

(17)

c. Syeikhul Habib Abdullah Ba’alawi Al-Haddad mengatakan bahwa

dakwah adalah mengajak, membimbing dan memimpin orang yang

belum mengerti atau sesat jalannya dari agama yang benar untuk

dialihkan kejalan ketaatan kepada Allah SWT, beriman kepadanya,

serta mencegah dari apa yang menjadi lawan dari kedua hal tersebut,

kemaksiatan dan kekufuran.

d. Menurut Hamka, dakwah pada dasarnya berkonotasi positif yang

substansinya terletak pada aktivitas memerintahkan yang ma’ruf dan

mencegah perbuatan munkar.8

Dari definisi tersebut di atas terdapat persamaan dan perbedaan. Namun

dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu proses yang diselenggarakan

dengan sadar dan terencana dan usaha yang dilakukan adalah mengajak ummat

manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik. Usaha tersebut

dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni agar manusia hidup

dengan penuh kebahagiaan dunia dan akhirat tanpa adanya unsur paksaan.9

C. Pesan Dakwah

Pesan seperti halnya tema dilihat dari segi dikotomik bentuk isi karya

sastra merupakan unsur isi. Ia merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh

pengarang kepada pembacanya. Ia juga makna yang terkandung dalam sebuah

karya.

8

Nasarudin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Firma Dara, Tt), h. 11

9

(18)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pesan mengandung arti perintah,

nasihat, permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang

lain.10

Dalam buku Komunikasi Dakwah, Toto Tasmara mengatakan bahwa

pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari Al-Qur’an dan

Sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) yang disampaikan

oleh nabi.11

Jadi pesan dakwah mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa

seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan untuk mengajak manusia

(individu atau golongan) baik melalui media lisan maupun tulisan agar mengikuti

ajaran Islam dan mampu mensosialisasikannya dalam kehidupan dengan tujuan

mendapatkan kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun akhirat.

Moh. Natsir membagi materi dakwah atau pesan dakwah dalam tiga

bagian pokok :

a. Menyempurnakan hubungan manusia dengan Tuhan-Nya.

b. Menyempurnakan hubungan manusia dengan manusia.

c. Mengadakan keseimbangan antara keduanya.12

Adapun pesan (materi)dakwah secara garis besar dapat dikelompokan

sebagai berikut :

1. Aqidah (Keimanan)

Aqidah dalam Islam adalah bersifat I’tiqad bathiniyyah yang mencakup

masalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman.13

10

Depdikbud, h. 761.

11

Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta, Gaya Media Pratama : 1997), h. 43.

12

(19)

Secara etimologi aqidah berasal dari kata al-Aqdu yang berarti ikatan,

kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan dengan kuat dan juga berarti

yakin. Sedangkan secara terminologi, terdapat dua pengertian aqidah baik secara

umum maupun secara khusus. Umum yaitu aqidah berarti hukum yang benar

seperti keimanan dan ketauhidan Allah, percaya kepada Malaikat, Kitab, Rasul,

Qadha dan Qadhar serta hari akhir. Secara khusus aqidah bersifat keyakinan

bathiniah yang mencakup rukun iman tapi pembahasannya tidak hanya tertuju

pada masalah yang wajib diimani saja tetapi juga masalah yang dilarang oleh

Islam.14

Aqidah mengikat kalbu manusia dan menguasai batinnya. Aqidah inilah

yang membentuk moral (akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang pertama kali

dijadikan materi dakwah Rasulullah adalah aqidah atau keimanan. Dengan iman

yang kukuh akan lahir keteguhan dan pengorbanan yang akan selalu menyertai

setiap langkah dakwah.15

2. Syariah

Secara etimologis syariah berarti jalan ke tempat pengairan atau jalan yang

harus diikuti atau tempat lalu air di sungai, arti terakhir ini digunakan orang Arab

sampai sekarang. Menurut para ahli, definisi syariah ialah segala titah Allah yang

berhubungan dengan tingkah laku manusia di luar yang mengenai akhlak, dengan

demikian, syariah itu adalah nama bagi hukum-hukum yang bersifat amaliah.16

13

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya, Al-Ikhlas : 1983), Cet. Ke-1, h. 60

14

Indriansyah Islamiyah, Universitas Islam Jakarta, Akhlak Istimaiyah, (Jakarta, PT.Parameter :1992), h. 10

15

Ali Yafie, Dakwah dalam Al-Qur’an, (Jakarta, makalah Seminar : 1992), h. 10.

16

(20)

Ada juga yang mengatakan syariah dari akar kata syara’a yakni

memperkenalkan, mengedepankan, menetapkan sistem hukum yang didasarkan

wahyu atau juga disebut syara atau syir’ah hukum agama Islam yang terkandung

di dalam al-Qur’an dan al-Hadits dan dikembangkan melalui prinsip-prinsip

analisis empat mazhab Fiqh Islam ortodoks, yakni mazhab Syafi’i, Hambali,

Hanafi dan Maliki bersama dengan sebuah Mazhab Ja’fari dari kalangan Syi’ah.17

Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat seluruh

umat Islam. Ia merupakan jantung yang tidak terpisahkan dari kehidupann umat

Islam di berbagai penjuru dunia. Materi dakwah dalam bidang syariah ini

dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang benar, sehingga umat tidak

terperosok ke dalam kesalahan.

3. Akhlak

Ibn Manzhur berkata, khulq dan khuluq (dengan satu dhammah dan dengan

dua dhammah) berarti budi pekerti, dan agama. Kata ini dipakai untuk

menyatakan perangai seseorang yang tidak terdapat di dalam fitrahnya

(dibuat-buat).18

Sedangkan menurut istilah akhlak ialah satu sifat yang tertanam dalam jiwa

yang memunculkan perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan dengan mudah,

tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.19

17

Cyril Glasse, h. 382.

18 Asma Umar Hasan fad’aq,

Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar,(Jakarta, Penerbit lentera : 1999), h. 16

19

(21)

Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa akhlak adalah sifat-sifat

yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada

padanya.

Pesan atau materi akhlak meliputi :

a. Akhlak terhadap Allah

b. Akhlak terhadap sesama manusia (orang tua, diri sendiri, tetangga, dan

masyarakat luas).

c. akhlak terhadap lingkungan.20

D. Pengertian Majalah

1. Majalah

Dakwah bi al-qalam atau dakwah melalui tulisan merupakan salah satu

bentuk dakwah selain dakwah bi al-lisan (perkataan)dan dakwah bi al-hal

(perbuatan). Perlunya dakwah bi al-qalam diterangkan Allah melalui istilah Iqra

(baca) dan qalam (pena/tulisan) dalam Al-Qur’an pada surat al-Alaq/96: 1 dan

al-Qalam/68: 1

“Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.”

”Nun, Demi kalam dan apa yang tertulis”21

Menulis merupakan tradisi ulama dan intelektual muslim. Tradisi ini

merupakan konsekuensi logis dari dorongan Islam yang sangat menekankan arti

penting penguasaan ilmu dalam kehidupan. Dorongan ini dipertegas dengan hadits

20

Zahruddin dan Hasanuddin Sinaga, Penghantar Studi Akhlak, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada : 2004), Cet. Ke-1, h. 74-79.

21

(22)

Rasulullah seperti: ”Carilah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”,

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan muslim

perempuan”, ”Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina”, dan lain-lain.22

Dan kalau diteliti lebih jauh lagi, dakwah bil qalam sudah dilakukan pada

masa nabi Allah Adam as. Dimana, Allah SWT mewahyukan kepada Rasul-Nya

akan suatu kitab ataupun mushaf-mushaf yang tercecer. Lalu diikuti oleh para

sahabat, tabi’in, tabi’it taabi’in, sampai kepada para ’ulama salafus shalih dengan

mengarang kitab-kitab kajian dari berbagai macam bidang ilmu. Mulai dari ilmu

tauhid, ilmu fiqih, ilmu tasawuf dan banyak lagi. Dari keadaan ini sudah terbukti

bahwa dakwah bil qalam merupakan suatu metode dakwah yang efektif dan

cenderung tidak menghukumi seseorang secara langsung.

Dan di sisi lain lagi adalah bahwa perkembangan teknologi komunikasi

dewasa ini telah jauh dan semakin beragam, namun teknologi penulisan

merupakan tahapan yang tidak pernah lekang, malahan terus berkembang. Oleh

karena itu, tidak keliru jika kini kegiatan dakwah bisa dikembangkan melalui

media tulisan. Melalui tulisan yang dikemas secara populer, dan dikirimkan lalu

dimuat di media massa seperti di koran, majalah, tabloid, maupun buletin. Pesan

dakwah dapat tersebar dan diterima banyak kalangan, dalam waktu

pengaksesannya tergantung kepada keluangan mad’u (objek dakwah).

Keunggulan dari dakwah melalui tulisan dibandingkan dengan format

dakwah bentuk lain adalah sifat objeknya yang pasif dan cakupannya yang luas.

Sehingga, pesan dakwah yang disampaikan melalui tulisan dapat diterima oleh

22

(23)

ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang pembaca dalam waktu yang hampir

bersamaan.23

Dakwah melalui mass media dengan segala jenisnya adalah metode yang

baik dan efektif, kalau kita menggunakannya dengan baik pula. Salah satu media

cetak yang digunakan sebagai media dakwah yang efisien dan efektif pada masa

kini dan lebih menjangkau keseluruh aspek masyarakat adalah majalah. Majalah

pada umumnya hampir menyerupai penerbitan buku, hanya saja majalah banyak

didukung gambar-gambar yang menarik dan dibeli orang-orang tertentu sesuai

dengan visi, misi dan segmentasi majalah tersebut.24

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud Majalah adalah

terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai macam liputan jurnalistik,

pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan menurut waktu

penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dsb.

Dan menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah khusus

wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu.25

E. Pengertian Rubrik

1. Rubrik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Rubrik” adalah kepala karangan

(ruangan) dalam surat kabar, majalah dan sebagainya.26 Sementara menurut

Komaruddin, “Rubrik” adalah kepala karangan, bab atau pasal. Di dalam surat

23

Romli, Jurnalistik Dakwah: Visi dan Misi Dakwah bil Qalam, h.23

24

M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif (Jakarta: Pedoman Ilmu, 1997), h.45

25

Departemen pendidikan dan kebudayaan, h.545

26

(24)

kabar atau majalah, rubrik sering diartikan ”ruangan”, misalnya rubrik tinjauan

luar negeri, rubrik ekonomi, rubrik olahraga, dan rubrik kewanitaan.27

Sedangkan menurut Onong Uchjana Efendi, rubrik adalah ruangan pada

halaman surat kabar, majalah atau media cetak lainnya, mengenai aspek atau

kegiatan dalam kehidupan masyarakat ; misalnya rubrik wanita, rubrik olah raga,

rubrik surat pembaca dan lain sebagainya.28

Dalam Ensiklopedia indonesia, rubrik adalah petunjuk-petunjuk resmi

yang mengatur tata laksana upaca liturigi, disisipkan dalam buku-buku Liturigi

Ritus Latini dulu dicetak dengan tinta merah.29

Tanpa adanya rubrik, maka sebuah majalah tidak akan tersusun dengan

baik bahkan sangat menyulitkan semua pihak baik dari redaksi maupun pembaca.

Adapun pemahaman penulis sendiri dari beberapa definisi mengenai rubrik

yang telah disebutkan di atas adalah bahwa rubrik merupakan kepala karangan

yang ada di dalam surat kabar atau majalah untuk menuliskan berbagai macam

tulisan, seperti ekonomi, politik, olahraga dan sebagainya.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa rubrik adalah

kepala karangan dalam surat kabar atau majalah, yang berupa ruang yang

menyajikan berita, karangan, artikel atau tulisan yang berkaitan dengan

masalah-masalah sosial, dan aspek kehidupan lainnya.

27

Komaruddin, Kamus Istilah Skripsi dan Tesis, (Bandung : Angkasa 1985) h.74

28

Onong, Uchjana Efendi. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. h.149-150.

29

(25)

20

A. Profil Singkat Majalah al-Kisah

Al-Kisah di mata para pembacanya mungkin adalah majalah yang banyak

mengungkap kehidupan dan perjuangan para habaib atau habib. Sehingga timbul

kesan bahwa majalah ini hanyalah majalah yang mengekspos habib tapi bukan

seperti itu ide awal dari al-Kisah.

Al-Kisah yang telah dicap sebagai majalah Islam beraliran ahlusunnah wal

jama’ah, di tengah banyaknya aliran islam baru yang bermunculan dan makin

meresahkan maka majalah al-Kisah terus terbit hingga sekarang sebagai salah satu

media yang memperluas dakwah.

1. Sejarah Singkat

Bermula dari pemikiran beberapa orang pemilik majalah Aneka yang

mempunyai satu pemikiran yang sama, yaitu hendak membuat majalah Islam yang

berisikan sentuhan qalbu. Lalu keinginan itu diwujudkan dan terbitlah sebuah

majalah yang diberi nama majalah alKisah.

Dilihat dari namanya sendiri yaitu alKisah sebenarnya tidak ada niatan

untuk mengambil terkesan bahasa Arab. Namanya sendiri diambil karena orang

melayu dahulu jika inign bercerita diawali dengan kata-kata alkisah atau syahdan,

dsb. Maka dari itu alKisah adalah majalah yang bercerita, memang tentang Islam

[image:25.595.110.521.81.463.2]
(26)

Cerita yang ringan yang dialami oleh orang-orang dahulu maupun

sekarang. Hanya cerita seperti apabila ada orang yang berbuat jahat maka di dunia

saja sudah ada balasannya, begitu juga sebaliknya. Intinya seperti kisah-kisah

sentuhan qalbu.

Sampailah alKisah pada edisi perdana, Juli 2003 terbit dengan tebal 130

halaman. Pada edisi perdana ini alKisah terbit bulanan, tapi ini hanya berlangsung

selama dua edisi, selebihnya alKisah konsisten untuk terbit dwimingguan.

Cover atau kulit depan dahulu juga tak jauh beda dengan majalah lainnya,

yaitu menampilkan sosok artis. Pada edisi pertama alKisah menampilkan Inul

Daratista sebagai cover. Sampai pada edisi No. 19 / 13-26 September di tahun

2004 secara kebetulan mengangkat cerita tentang seorang habib dan menjadikan

habib itu menjadi cover. Ternyata di edisi itu penjualan meningkat pesat. Bagian

Sirkulasi juga menyarankan bahwa edisi berikutnya juga seorang habib.

AlKisah sempat merubah cover untuk kembali seperti dahulu yaitu

menampilkan sosok artis, tapi bagian Sirkulasi tetap menolak. Ternyata pembaca

dan pasar lebih suka jenis cover seperti ini, yaitu isi dan cover sesuai.

Di edisi No. 19 / 13-26 September di tahun 2004 alKisah memang sudah

mulai mengangkat cover seorang habib tetapi wajah artis yang rata-rata perempua

masih muncul dalam cover meski ukuran foto jauh leih kecil daripada

sebelumnya. Hingga pada edisi No. 10 / 9-22 Mei tahun 2005 alKisah benar-benar

merubah total cover. Wajah artis tak nampak lagi. Hal ini diberlakukan mengingat

(27)

apabila di cover menggunakan wajah „ulama tersebut tapi tetap menampilkan

seorang artis wanita maka akan menuai banyak protes.

Maka atas saran sirkulasi dan pertimbangan redaksi majalah alKisah akan

terus mengangkat para ’ulama dan habib, mengingat kepentingan pasar dan bobot

isi majalah. Selain cover, rubrik pada majalah islam ini juga mengalami beberapa

perubahan di antaranya adalah rubrik “wanita”, “Cerita Pendek” “remaja kita”,

“sufisme” dan “tokoh berkisah” sempat muncul di beberapa edisi tapi kemudian

dihilangkan. alKisah juga lama-kelamaan menyesuaikan diri dan jadilah alKisah

yang seperti sekarang ini. Bahkan alKisah semakin melebarkan sayapnya dengan

inovasi-inovasi terbaru dengan mengeluarkan Bonus Doa dalam Bentuk di DVD,

bahkan tiap akhir tahun alKisah mengeluarkan edisi khusus bonus almanak

(kalender).

2.Visi dan Misi Majalah Al-Kisah

Adapun visi dan misinya sebagai berikut:

a. Visi

Berkisah kepada pembaca, berbagai macam kisah islami yang dialami oleh

’ulama , habib, selebriti atau artis maupun orang biasa.

b. Misi

Misi dari majalah al-Kisah ini adalah memperluas dakwah para ’ulama dan

habaib yang menganut dasar ahlussunah wal jama’ah.

C. Rubrikasi Majalah Al-Kisah 1. Agenda

(28)

2. Alam Ghaib

Menyajikan gambaran alam ghaib menurut Al Quran, Hadis maupun

kitab-kitab.

3. Almanak

Berisikan kejadian Islam yang terjadi pada bulan diterbitkannya majalah.

4. Figur

Menyajikan cerita yang umumnya adalah para habib. Jika seseorang

masuk pada rubrik ini maka biasanya orang itu akan menjadi cover utama.

5. Kajian Hadis

Rubrik yang mengupas tuntas mengenai sebuah hadis.

6. Kalam Salaf

Rubrik yang digawangi oleh Habib Jindan berisikan mengenai dalil yang

bermanfaat bagi kehidupan.

7. Khazanah

Rubrik guna mengenang tokoh-tokoh Islam dengan cara membahas

hasil-hasil karyanya

8. Kisah Utama

Kisah yang diangkat mengikuti trend dan event Islam yang beredar di

tengah masyarakat.

9. Laporan Khusus

(29)

10. Liputan Khusus

Rubrik yang menyajikan sebuah liputan yang diliput langsung oleh

reporter atau kontributor alKisah.

11. Maktabah/Rehal

Rubrik ini menyajikan resensi dari buku-buku Islam yang dijual di bagian

penjualan alKisah.

12. Ma’had

Menyajikan profil sebuah pesantren secara mendalam.

13. Tarikh

Berisikan sebuah sejarah daerah yang mengandung nilai keislaman.

14. Tamu Kita

Rubrik yang menyajikan sebuah kisah kehidupan dari tokoh masyarakat,

„ulama, kyai atau ustadz.

15. Kisah Al Quran

Cerita-cerita yang terkandung di balik ayat Al Quran terdapat di rubrik ini.

16. Kisah Hayati

Orang-orang yang berjuang dalam hidupnya dengan memegang teguh

ajaran Islam terdapat dalam rubrik ini.

17. Kisah Imani

Kisah para muallaf (orang yang baru masuk Islam) terdapat dalam rubrik

ini.

18. Kisah Mujahid

(30)

19. Kisah Wali

Menyajikan kisah dari wali-wali baik dari segi perjuangannya, ilmunya

maupun karomahnya.

20. Kisah Mawaddah

Kisah sebuah keluarga yang dinaungi oleh nilai-nilai agama Islam.

21. Majelis Ta’lim

Liputan mengenai suatu majelis terdapat dalam rubrik ini.

22. Pengajian Kitab Kuning

Rubrik yang diasuh oleh K.H. Saifudin Amsir, berisikan penjelasan

mengenai kitab kuning.

23. Mutiara Rasul

Kehidupan yang rasul yang tiada habisnya untuk dibahas dan dijadikan

contoh disajikan pada rubrik ini.

24. Tafsir

Rubrik yang mengupas tentang tafsir beberapa ayat dari Al Quran

25. Konsultasi Agama

Rubrik yang berisi jawaban atas pertanyaan pembaca yang berkenaan

dengan fiqih sehari-hari

26. Bonus Doa

Rubrik yang memuat bacaan-bacaan berupa doa baik yang ma’tsur

(31)

27. Poster Doa

Rubrik yang memuat bacaan doa atau shalawat yang pendek yang ditulis

dengan kaligrafi

28. Sticker Doa

Bentuk Bacaan doa atau shalawat yang pendek yang ditulis dengan

kaligrafi dalam ukuran kecil dan bisa ditempel.

29. Sahabat alKisah

Suatu rubrik yang menjadi kumpulan dari berbagai fans pembaca majalah

alKisah

30. Kisah Santri

Menceritakan tentang kisah suka duka para santri sewaktu di Pesantren

31. Konsultasi Spiritual

Rubrik yang memuat jawaban atas pertanyaan pembaca yang berkenaan

dengan hal-hal yang menyangkut kesufian, tarekat, kegaiban, dan permasalahan

hidup lainnya

32. Surat Pembaca

Menjawab pertanyaan baik usulan maupun krtitikan untuk majalah alKisah

33. Al-Mu’jam

Mengetengahkan istilah-istilah keagamaan

34. Manakib

(32)

35. Haul

Liputan lapangan peringatan hari wafat seorang tokoh agama, kalangan

ulama, maupun habaib

36. Kisah Sufi

Menceritakan kisah hidup para sufi

37. Album Dakwah

Liputan lapangan acara-acara keagamaan diluar haul dan maulid

38. Asy-Syifa’

Informasi yang berisi tentang pengobatan untuk kesehatan baik secara

tradisional maupun modern

39. Sentuhan Qalbu

Kisah yang menggetarkan Kalbu

40. Kisah Ulama

Memuat cerita perjalanan hidup seorang ulama yang telah wafat

41. Kisah Imani

Mengisahkan perjalanan hidup seorang yang menjadi muallaf

42. Kisah Mujahid/Muslimah

Menceritakan kisah hidup orang-oarng yang berjuang di medan laga untuk

melambungkan nama Allah

43. Kisah Sahabat

Menceritakan kisah-kisah sahabat Nabi

44. Salam Pengasuh

(33)

45. Fiqhun Nisa’

Memuat jawaban atas pertanyaan pembaca yang berkenaan dengan fiqih

bagi perempuan

46. Album Kenangan

Memuat foto-foto tempo doeloe yang berkenaan dengan aktifitas dakwah

47. Ahlan

Berisi tentang informasi kedatangan para ulama

48. Gaya

Berisi koleksi busana muslimah dari berbagai perancang (desainer)

49. Telaah Kitab

Rubrik berisi tentang bedah kitab karya para ulama.

a. Redaksi

Tim Manajemen : Nuniek H. Musawa, Vivid Argarini,

Suryo Utomo, Trianto.

Pemimpin Redaksi : Harun Musawa

Wakil Pemimpin Redaksi : Ali Yahya

Sekretaris redaksi : Nani Hariyanti

Redaktur Pelaksana : Ihsan M Rusli, Ismail Yahya,

Syarifa Adiba Musawa, Bening, Edy

Sudarto

Reporter : Ahmad Baihaqi, Siti Eliza M.Z.

(34)

Kontributor : Bill Aribowo, Roidah, Saiful Bahri, Inna

Rachman, Abdul Hakim

Fotografer : Alex K., Buddy.

Staff Desainer dan Layout : Kuswondo, Adi P.

Pemasaran : Agus, Aisyah, Kiki

Iklan : Ana, Salwati Tanjung, Upy S.

Tugas-Tugas I. Tim Manajemen

Tim manajemen bertugas mengawasi dan mengatur kediatan di luar bidang

redaksional. Tim manajemen mewakili perusahaan untuk mengawasi itu semua.

II. Pemimpin Redaksi

Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan

keredaksian di Majalah alKisah yang meliputi berita, penetuan liputan, pencarian

fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita utama (headline), berita

pembuka halaman (opening news), menugaskan atau membuat sendiri tajuk dan

sebagainya.

III. Sekretaris Redaksi

Sekretaris redaksi membantu pemimpin redaksi dalam hal administrasi

keredaksional. Misalnya menerima surat-surat dari luar yang menyangkut

(35)

IV. Redaktur Pelaksana

Redaktur pelaksana adalah jabatan yang dibentuk untuk membantu

pemimpin redaksi dalam melaksanakan tugas-tugas keredaksionalannya.

Tanggung jawab redaktur pelaksana adalah langsung kepada pemimpin redaksi.

Redaktur mengarahkan kepada wartawannya untuk menggali informasi dari

berbagai instansi yang ada kaitannya dengan masalah yang difokuskan itu.

Redaktur pelaksana kemudian mengemas dalam berbagai bentuk penyajiannya,

dikonsultasikan kepada pemimpin redaksi. Jika pemimpin redaksi menyetujuinya

barulah disajikan dalam majalah.

VII. Reporter

Reporter adalah seseorang yang bertugas mencari, mengumpulkan dan

mengolah informasi menjadi berita untuk disajikan di majalah.

V. Kontributor

Tugasnya sama seperti reporter, tetapi reporter lepas. Hanya mengirimkan

berita saja.

VI. Fotografer

Bertugas untuk memotret gambar khusus, gambar yang akan dijadikan

cover atau pin-up maupun poster.

VII. Desainer dan Layout

Setelah berita itu sudah ditentukan untuk dimuat, bagian layout menata

letak perwajahannya agar teratur, bagus, dan menarik. Selain itu, harus didesain

(36)

VIII. Pemasaran

Pemasaran betugas menentukan agen, membuat rencana oplah. Sebagai

sales, distribusi dan penentuan.

IX. Iklan

Bagian Iklan bertugas untuk mencari, menyeleksi dan memasang iklan

yang masuk.

D. Gambaran Tentang Rubrik Sentuhan Qalbu

Majalah adalah alat informasi dari sebagian media cetak yang ada. Dan

media cetak pada dasarnya merupakan media komunikasi massa yang mampu

mengadakan perubahan dalam masyarakat, baik secara pola pikir maupun

perilakunya. Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi media cetak dalam

menyebarkan informasi atau berita harus dimanfaatkan oleh para da’i dalam

menyampaikan pesan-pesan agama islam melalui media cetak.

Menulis merupakan tradisi ulama dan intelektual muslim. Tradisi ini

merupakan konsekuensi logis dari dorongan Islam yang sangat menekankan arti

penting penguasaan ilmu dalam kehidupan. Dorongan ini dipertegas dengan hadits

Rasulullah seperti: ”Carilah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”,

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan muslim

perempuan”, ”Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina”, dan lain-lain.1

Tanpa adanya rubrik, maka sebuah majalah tidak akan tersusun dengan

baik bahkan sangat menyulitkan semua pihak baik dari redaksi maupun pembaca.

1

(37)

Dalam masalah ini, penulis mengangkat sebuah rubrik dalam satu majalah

yang bernama majalah al-kisah. Dan rubrik itu sendiri bernama rubrik sentuhan

qalbu.

Menilik dari sejarahnya, rubrik sentuhan qalbu mulai diterbitkan pada

awal majalah al-kisah dimunculkan yakni pada tahun 2003. dan rubrik sentuhan

qalbu merupakan salah satu rubrik andalan majalah al-kisah dan rubrik yang

pertama sekali semenjak majalah ini dterbitkan. Sesuai dengan nama dari rubrik

ini maka tujuan dari rubrik ini adalah agar si pembaca mendapatkan sentuhan

pesan dakwah atau pesan moral yang mendalam sehingga sampai menyentuh

qalbu. Dan kajiannya itu pun mendapatkan rumusan yang jelas di dalam agama

bahwasanya setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan walaupun sebesar biji

dzarroh dan kejelekan itu juga akan menerima ganjarannya walaupun sebesar

dzarroh. Dan itu merupakan konsep utama dari rubrik sentuhan qalbu.2

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari penulis rubrik ini, bahwa

sejarah berdirinya rubrik ini atau mulai diterbitkannya rubrik ini adalah hasil dari

diskusi dengan pimpinan redaksi dan para staff redaksi. Rubrik ini muncul

dikarenakan dilihat dari banyaknya peminat dan kebutuhan dari masyarakat

terhadap kisah-kisah yang bertemakan dakwah agar mendapatkan tambahan ilmu

agama. Dan rubrik ini muncul bukan hanya menceritakan kisah-kisah yang

diakhiri dengan adzab ilahiyah, tapi juga ada yang diakhir cerita-ceritanya itu

mengisahkan akan orang-orang yang selalu berbuat kebajikan dan meninggal

dalam keadaan khusnul khotimah.

2

(38)

Misi rubrik sentuhan qalbu ini adalah menggugah atau menyebarkan

segala kebaikan kepada masyarakat di dalam agama serta menjadi rahmat dan

tentu saja dengan harapan semakin banyak orang yang membaca semakin banyak

yang sadar dan akan semakin berusaha menjadi manusia yang berguna dan

bermanfaat sesuai dengan tujuan ideal agama Islam sebagai agama rahmatan lil

„alamin..3

Visi dari rubrik sentuhan qalbu adalah agar para pembaca mengerti bahwa

hidup di dunia ini ada yang Maha Mengatur, ada yang memberikan penilaian, ada

yang memberikan hukuman terlepas dari bahwasanya manusia mengakui atau

tidak atau manusia berusaha untuk menyembah-Nya atau tidak, akan tetapi bukti

kongkritnya itu ada seperti yang terdapat dalam kisah-kisah rubrik sentuhan

qalbu.4

3 Ibid 4

(39)

34

A. Pesan Dakwah dalam rubrik Sentuhan Qalbu

Majalah dapat dikatakan mengandung pesan-pesan spiritual, jika di

dalamnya terkandung materi-materi yang mendidik rohani manusia. Sehingga,

dapat membawa pembacanya menuju arah yang sesuai dengan tujuan dakwah.

Sebaliknya majalah-majalah dapat dikategorikan tidak bermanfaat, jika di

dalamnya tidak mengandung pesan-pesan yang mendidik pembacanya bahkan

mengandung pesan-pesan yang bertentangan dengan pesan luhur kemanusiaan.

Dalam melakukan analisi isi rubrik sentuhan qalbu, penulis malakukan

beberapa tahapan dari mulai penyiapan pada edisi-edisi yang dianalisa, setelah itu

dianalisis, pengambilan pesan rubrik pada cerita yang telah dianalisis berdasarkan

kesepakatan tiga orang juri. Dan juri tersebut adalah, Ust. Nurmansyah Syafawie.

S.Ag (mengajar di SLTP PERWIRA dan majelis taklim), Ust. Saiful Bahri S.Sos,I

(mengajar di majelis taklim Al-Ijabah), Ust. Zainal Abidin (mengajar di majelis

taklim Al-Mansyuriyah Ulujami).

B. Pesan-pesan dalam Rubrik Sentuhan Qalbu

Pada penelitian ini, peneliti membagi kategori pesan ke dalam tiga

kategori, yaitu aqidah, akhlak dan ibadah atau syariah. Untuk lebih jelasnya,

(40)
[image:40.595.109.556.77.455.2]

Tabel I

JUDUL - JUDUL DALAM RUBRIK SENTUHAN QALBU

No Tema/Judul Edisi

Jumlah Paragraf

1 Tangis Penyesalan di Ujung Malam 21 April - 4 Mei 29

2 Alam pun Ikut Menistakannya 19 Mei – 1 Juni 21

3 Teladan Islami Mantan Penjudi 14 - 2 Juli 30

Berikut ini rincian hasil penelitian dengan menggunakan rumus dari

kategorisasi pesan dakwah pada rubrik Sentuhan Qalbu:

TABEL 2

Jumlah Pesan Dakwah Pada Judul ” Tangis Penyesalan di Ujung Malam

No Paragr

af

AKIDAH IBADAH AKHLAK

Poko k Ajara n Hal yang Merusa k Jasmaniy ah Ruhaniya h Ruhaniya h Maliyah Jasmaniy ah Ruhaniya h Maliyah Karima h Madzmum ah

1 1

3 1

4 1

8 1

17 1

23 1

25 1

28 1

Jumlah 3 2 3

Kisah pada judul diatas menunjukkan bahwa jalan kehidupan setiap insan

[image:40.595.112.517.475.665.2]
(41)

tadinya merasa telah berada dipuncak kehidupan yang menurutnya penuh dengan

kehormatan, tiba-tiba ”dijungkalkan ke tanah yang dasar”. Masih untung tidak

terjerembab ke lembah hina, meski ia telah meniadakan tuhan dalam dirinya.

Contoh yang demikian banyak diuraikan dalam kitab suci, tarikh, atau

kisah~kisah para sahabat nabi. Pada awalnya tokoh di dalam kisah ini adalah

seorang hamba yang taat kepada Tuhannya. Tapi, setelah terpengaruh lingkungan,

terutama suami, dan merasa dirinya telah berhasil dari sisi kedunian, ia sudah

tidak mengakui bahwa Allah adalah Tuhannya. Padahal bagi Allah tidak ada

untung atau ruginya dalam hal itu. Apakah manusia itu mau kafir, atheis, atau mau

taat sekalipun, tidak akan mengurangi kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Akan tetapi pada akhirnya pada suatu hari kemudian ia menyadari bahwa apa

yang dilakukannya selama ini adalah salah dan sangat menyimpang dari

kehidupannya yang semula dan ia pun bertobat dan kembali kepada Allah

Berikut ini penjabaran kategori pesan dakwah yang mengandung nilai

ibadah :

”Ya Allah, tidak ada tempat kembali terbaik selain dari

haribaan-Mu. Kenapa kesadaranku itu baru menghunjam ketika aku sudah menghabiskan sekian lama dalam kesia-siaan ? Bukankah penyesalan selalu datang terlambat. Masa muda dibuang-buang, masa tua dikejar-kejar. Tapi aku bersyukur masih Kau beri kesempatan, ya Allah.”

”Bukankah Allah mendapatkanmu dalam keadaan sengsara dan

(42)

kamu. Jadi nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan ?” Begitulah suara

hati Roslina setiap kali ia berkesempatan untuk melakukan perenungan.

Paragraf diatas menjelaskan tidak ada kata putus asa dan kata terlambat

untuk bertaubat dan kembali ke jalan-Nya. Manusia memang tempatnya salah dan

lupa yang selalu kebanyakan darinya selalu mengingkari daripada mensyukuri

nikmat tuhannya. Itu jelas tergambar dari surat Ar`Rahman sampai Allah

mengulang kata ”Jadi nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan”. Akan

tetapi kemurahan Allah lebih besar dari pada murka-Nya. Seperti sabda Rosul

SAW, Allah akan mengampuni dosa~dosa hamban~Nya walaupun sebanyak buih

dilautan selama manusia itu selalu meminta ampunan kepada-Nya dan melakukan

taubat dengan sebenar-benarnya taubat.

Adapun pesan dakwah yang mengandung nilai akhlak sebagai berikut :

”Betapa Engkau begitu Maha Pendidik dengan Rahman dan

Ar-Rahim-Mu. Tatkala aku menjadi iblis, Engkau tetap mengucurkan nikmat-Mu dan mencukupi keluargaku dengan rizqi-nikmat-Mu. Betapa aku tidak pandai bersyukur...”

”Ya Allah, aku telah tersesat begitu jauh, tapi Engkau masih memberi

kesempatan untukku agar kembali ke jalan yang lurus... Akan aku tebus semua kekhilafan ini dengan pengabdian dan penghambaan kepada-Mu.”

Dalam paragraf diatas mengingatkan saya kembali bahwa takdir, jodoh

dan rizqi itu sudah ditentukan oleh Allah. Dan apabila Allah berkehendak baik

(43)

tetapi bila Allah berkehendak kepada kita tidak baik, maka Allah akan

menyesatkan kita dengan sejauh-jauhnya kesesatan....Na’udzubillahi minha.

Ketika kita sudah mengetahui bahwa perbuatan itu adalah tidak baik dan sudah

dan sudah berulang kali diingatkan oleh Allah maka sebaik-Nya kita langsung

kembali kepada-Nya sebelum semuanya berakhir dengan tidak baik. Hanya

manusia yang dianugerahi akhlak mulia yang dapat merubah dirinya dari buruk

menjadi baik dan selalu menjaga kebaikan itu.

” Sebenarnya penduduk kampung, terutama yang sudah tua, tahu

perjalanan hidup Roslina. Tapi dengan bijak mereka menganggap itu hanyalah kisah hitam yang harus dilupakan. Menurut mereka, Roslina hanyalah korban pengaruh suaminya. Sedangkan Allah Yang Maha Berkuasa, pun menerima taubat hambanya-Nya yang bertaubat.”

Paragraf diatas menjelaskan bahwa sejelek-jeleknya perbuatan manusia

dibumi baik kepada Tuhan maupun kepada sesamanya alangkah baiknya apabila

ia meminta maaf maka maafkanlah. Karena Allah sendiri Maha Pemaaf Lagi

Maha Pengampun. Dan tidak ada di dunia ini seorang manusia yang bersih dari

salah kecuali hanya Rasulullah SAW.

Adapun pesan dakwah yang mengandung nilai akhlak sebagai berikut :

” Dan sungguh tidak bisa dibantah bahwa alam semesta ini ada yang

mengatur. Dialah Yang Maha Kekal.”

” Otak manusia boleh bekerja, rencana manusia boleh berjalan, tapi

(44)

Tulisan diatas ini mengajarkan kita bahwa manusia bukanlah tempatnya

menyombongkan diri. Sepintar~pintarnya manusia pasti tidak akan tahu esok hari

ia akan berbuat apa dan bagaimana. Karena hanya Allah lah Yang Maha

Mengetahui dari semua yang manusia tidak ketahui.

” Dan orang menjadi heran kenapa, setelah hampir 3 tahun menuntut

ilmu di Moscow, Mahri pulang ingin mencari istri. Apa perlunya tokoh komunis beristri ? Bukankah setiap saat dia bisa saja meniduri perempuan mana saja sesuai dengan keinginannya tanpa perlu takut dengan dosa, akhirat, Tuhan, yang semuanya itu menurut seorang komunis sejati adalah ilusi semata.”

Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut faham ini berasal dari

Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels,

sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori

mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah

dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah

satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham

kapitalisme di awal abad ke-19an, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum

buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih

mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan

selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut

(45)

teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian masyarakat

sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.

Jadi kisah pada paragraf di atas membeitahukan bahwa paham komunis

sangat bertentangan dengan kalimat tauhid umat Islam yaitu Laa Ilaaha Illallah.

Siapa yang menciptakan pertama kali bumi dan langit kalau bukan Allah ’Azza wa

Jalla. Lalu siapa yang menciptakan manusia pertama kali kalau bukan Tuhan

Yang Maha Awal. Bagaimana seorang komunis bisa berfikir bahwa Tuhan dan

yang lainnya itu hanya ilusi semata ? Sungguh sangat tidak bisa diterima dengan

akal yang normal akan pemikiran yang picik dan sempit seperti yang demikian itu.

TABEL 3

Jumlah Pesan Dakwah Pada Judul ”Alam pun Ikut Mendustakannya

No

Paragraf

AKIDAH IBADAH AKHLAK

Pokok

Ajaran

Hal

yang

Merusak

Jasmaniyah

Ruhaniyah

Ruhaniyah

Maliyah

Jasmaniyah

Ruhaniyah

Maliyah

Karimah Madzmumah

4 1

6 1

10 1

15 1 1

17 1

19 1

20 1

(46)

Cerita pada judul di atas adalah mengkisahkan akan seorang wanita yang

sudah tidak memperdulikan lagi nilai-nilai agama. Dia sudah sangat terlena oleh

tipuan setan yang sangat menginginkan anak cucu adam semuanya masuk ke

dalam neraka dan mengkufurkan Allah swt. Dengan kenikmatan dunia yang

Tuhan berikan kepadanya, membuat ia meraasa tenang hidup di dunia. Ia

tenggelam dalam dunia kemaksiatan sehingga sudah tidak lagi memperdulikan

dosa. Sudah banyak yang mengingatkannya bahwa apa yang dilakukannya selama

ini adalah salah. Tapi tetap saja ia tidak memperdulikannya karena sudah larut

dalam kenikmatan dunia. Padahal yang kita sudah ketahui bahwa dunia itu

bagaikan fatamorgana yang bila dilihat sangat indah, tapi bila kita memandang

dengan hakikat ternyata dunia itu adalah neraka bagi kaum mu’minin dan surga

bagi kaum kafirin. Maka dengan penolakan akan teguran orang-orang

dikampungnya itu, Sulastri mendapatkan adzab dari Allah SWT dengan cara

tertimpa oleh batu besar hingga ia meregang nyawa.

Berikut ini penjabaran kategori pesan dakwah yang mengandung nilai

akidah :

”Masyarakat menjadikan masjid di tengah desa untuk tempat

berlindung. Menurut pikiran mereka, kalaupun air dan tanah tetap menerjang, mereka akan jadi korban di tempat suci. Tapi mereka berharap Allah memberikan keselamatan dan perlindungan ”.

”Sungguh karena pertolongan Allah desa itu selamat dari

(47)

Dua buah paragraf diatas mengajarkan kepada kita akan hal pentingnya

keyakinan yang kuat kepada Allah SWT. Dan memang diharuskan kita melakukan

hal yang demikian karena itu merupakan suatu rukun iman yaitu beriman kepada

takdir baik dan buruk itu datangnya dari Allah. Apabila seorang muslim tidak bisa

menerima akan kehendak / takdir dari Allah baik ataupun buruk yang diberikan

kepada kita maka, orang tersebut wajib bersyahadat kembali sebagaimana yang

tertulis didalam sebuah buku Sullamu at-Taufik yang ditulis oleh Allah Yarham

al-Allamah Al Habib Abdullah bin Husein ba ’alawi.

”Toh, ketika aku terlunta dan hampir mati di Jakarta, Tuhan tidak

menolongku, sampai akhirnya aku harus menjual milikku yang paling berharga,”katanya dalam hati

Dari paragraf diatas penulis teringat akan suatu hadis qudsi yang dimana

Allah SWT berfirman : Sesungguhnya Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku

terhadap-Ku. Jika mereka menganggap-Ku baik maka baik pula Aku. Dan Jika

mereka menganggap-Ku buruk maka buruk pula Aku”. Sulastri sudah

menganggap Allah bukan penolongnya dan pada akhirnya Tuhan pun tidak

menolongnya ketika azab itu ditimpakan kepadanya. Maka sebaiknyalah kita

sebagai hamba Allah harus berserah diri penuh kepada-Nya dan ikhlas serta ridha

atas keputusan-Nya.

Berikut adalah penjabaran kategori pesan dakwah yang mengandung nilai

(48)

”Desa yang tenang dan religius itu tiba-tiba berubah gempar setelah

Sulastri pulang dari Jakarta. Gayanya membuat mata para laki-laki tak berkedip”.

Al hayaa’u minal iman. Hadis yang mengatakan bahwa malu itu sebagian

dari iman adalah salah satu hadis yang pantas disematkan kepada sulastri. Di desa

yang begitu kental akan syariat agamanya dia berani membawa kebiasaan yang ia

lakukan di ibukota tanpa rasa segan dan malu kepada orang-orang dikampungnya

itu. Hikmah dari paragraf diatas adalah seharusnya seorang muslim yang pandai

dan bijak bisa menempatkan diri atau sikap dimana ia berada.

”Apa yang kamu lakukan sudah sangat menyimpang, Ndhuk.... ini

dosa besar. Berzina dan menjual minuman keras itu perbuatan yang dimurkai Allah, kembalilah kepada Allah, berusahalah dengan cara yang diridhai-Nya.”

Sudah banya ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis shahih yang mengatakan

bahwa zina dan minuman keras adalah haram hukumnya. Dan merupakan salah

satu dosa besar bila melakukannya. Akan tetapi Sulastri masih tidak

mendengarkan akan nasihat-nasihat tokoh agama dikampungnya itu. Ibrah dari

paragraf diatas adalah janganlah kita menghalalkan segala cara demi mendapatkan

harta. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang tidak tertipu akan kenikmatan

dunia. Amin...

”Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, dan

(49)

Dari kutipan ayat di atas adalah merupakan suatu tanda bukti janji Allah

kepada umat manusia. Sulastri telah dikunci dan ditutup mata hatinya sehingga

walaupun ia dinasehati pakai dalil al-Qur’an, taurat,zabur sampai injil pun tidak

akan pernah tergerak hatinya untuk berubah. Mudah-mudahan kita tergolong

orang-orang yang selalu dibuka dan diterangi oleh cahaya ilahiyyah di dalam

sanubari kita. Amin...

TABEL 4

No

[image:49.595.112.559.196.671.2]

Paragraf

AKIDAH IBADAH AKHLAK

Pokok

Ajaran

Hal

yang

Merusak

Jasmaniyah

Ruhaniyah

Ruhaniyah

Maliyah

Jasmaniyah

Ruhaniyah

Maliyah

Karimah Madzmumah

2 1

4 1

9 1

12 1

14 1

21 1

23 1

25 1

26 1

(50)



























































































































Artinya :Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, Kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak Mengetahui. Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang-orang-orang yang kamu Telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharaam?Maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

Janji Allah sangatlah pasti. Dan janji Allah itu ada yang langsung

ditunaikan di dunia dan adapula yang di akhirat. Apa yang terjadi dalam kisah dari

judul diatas adalah memberikan kita suatu ibrah atau pelajaran bahwa sungguh

nikmatnya apabila seorang umat manusia telah mengenal dan menyadari betapa

sayangnya Allah kepada hamba-Nya lalu ia membalas kasih sayang Allah itu

dengan berbuat taat kepada-Nya serta mensyukuri segala apa yang diberikan-Nya.

Dan yang paling di idam-idamkan seorang muslim adalah meninggal dalam

keadaan khusnul khotimah. Demikian pula yang di alami oleh mantan penjudi ini.

Berikut ini penjabaran kategori pesan dakwah yang mengandung nilai

akhlak :

”Sebagai ustadz yang dikenal sabar, rendah hati, dan gigih. Ia sudah

(51)

Paragraf diatas memberitahukan kepada kita bahwa seorang ustadz atau

guru di dalam agama harus bahkan wajib hukumnya memiliki sifat-sifat seperti

diatas. Akan tetapi dewasa ini banyak fenomena-fenomena yang terjadi di dalam

diri seorang ustadz yang tidak mencerminkan sifat-sifat diatas. Seperti halnya,

seorang ustadz sangat kasar terhadap muridnya dalam mengajar karena ingin

muridnya cepat pintar. Padahal setiap orang memiliki karakter dan pemikiran

yang berbeda-beda dan tidak bisa di stereo type kan. Hikmah dari sepenggal

paragraf diatas adalah haruslah kita merealisasikan apa yang kita omongkan

karena dimata masyarakat seseorang yang dibilang baik itu adalah orang yang

konsekuen dalam ucapannya.

”Siapakah yang bisa mengubah kebiasaan yang mendarah daging itu?

Sabung ayam dan perjudian adalah tarikan nafas dan darah daging warga desa yang terletak di kaki Gunung Merapi, Sumatera Barat itu.”

Paragraf diata

Gambar

GAMBARAN UMUM MAJALAH AL-KISAH
Tabel I JUDUL - JUDUL DALAM RUBRIK SENTUHAN QALBU
AKIDAH TABEL 4 IBADAH
TABEL 5

Referensi

Dokumen terkait

dalam 1 liter aquades, kemudian medium diaduk hingga terlarut dengan merata.. Setelah itu medium disterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121 o C selama

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu jumlah penduduk Kota Sorong sampai dengan tahun 2026, besar kebutuhan air

Penegakan hukum yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik terhadap pencemaran udara di Kecamatan Gresik dan Kebomas berjalan tidak efektif,

Beberapa hal dalam tata laksana kejang masih kontroversi, beberapa peneliti mengatakan bahwa kejang neonatus diobati jika kejang terdeteksi secara klinis dan berkepanjangan,

Pada kehidupan yang semakin modern menuntut manusia untuk menjalani hidup serba praktis, sehingga dalam kehidupan sehari hari masyarakat sering menerapkan pola makan yang tidak

Berangkat dari fenomena sosial pelajar SMA Negeri 1 Tapen, banyak yang sudah memiliki telepon genggam padahal dilihat dari fungsinya, mereka belum benar-benar membutuhkan

Sedangkan saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: (1) Karena berdasarkan pada persepsi responden terhadap budaya organisasi

Hal ini memberikan arahan bahwa hipotesis pertama (H1) dapat diterima; 4) Seluruh variabel bebas penelitian yang terdiri dari; komitmen organisasi (X1),