Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian,
bersedia :
Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan .
Bandung, 11 September 2013
Penulis,
Nama : Andi Riana
NIM : 10408003
Program Studi : Teknik Arsitektur
Dengan ini menyatakan bahwa karya beserta Laporan Tugas Akhir ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan dari hasil karya orang lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan keidak benaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai denga aturan yang berlaku.
Andi Riana 10408003
ARSITEKTUR BERBAGI KAMPUNG KOTA
STUDI KASUS : Jln.TAMAN HEWAN- BANDUNGAndi Riana 104 08 003
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal : ………
Menyetujui
Data Pribadi / Personal Details
Nama / Name : Andi Riana
Alamat / Address : Taman Rahayu II G 4 No 09
004/001 Desa Cigondewah Hilir Margaasih Kab.Bandung
Kode Post / Postal Code :
Nomor Telepon / Phone : 085794938969
Email : andirihana86@Gmail.com
Jenis Kelamin / Gender : Laki-laki
Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 20 Agustus 1986
Status Marital / Marital Status : Mahasiswa
Warga Negara / Nationality : Indonesia
Agama / Religion : Islam
Jurusan : Teknik Arsitektur
Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer
L
LAAPPOORRAANN PPEERRAANNCCAANNGGAANN A
ARR 3388331133SS –– SSTTUUDDIIOO TTUUGGAASS AAKKHHIIRR S
SEEMMEESSTTEERR XXII TTAAHHUUNN 22001133// 22001144
S
SeebbaaggaaiiPPeerrssyyaarraattaannuunnttuukkMMeemmeennuuhhiiGGeellaarr S
SaarrjjaannaaTTeekknniikkAArrssiitteekkttuurr
O
O
l
l
e
e
h
h
:
:
A
AN
ND
DI
I
R
RI
IA
AN
N
A
A
1
10
04
4
0
08
8
0
00
03
3
J
JU
UR
RU
US
SA
AN
N
T
TE
EK
KN
NI
IK
K
A
AR
RS
SI
IT
TE
EK
KT
TU
UR
R
F
F
A
A
K
K
U
U
L
L
T
T
A
A
S
S
T
T
E
E
K
K
N
N
I
I
K
K
D
D
A
A
N
N
I
I
L
L
M
M
U
U
K
K
O
O
M
M
P
P
U
U
T
T
E
E
R
R
U
U
N
N
I
I
V
V
E
E
R
R
S
S
I
I
T
T
A
A
S
S
K
K
O
O
M
M
P
P
U
U
T
T
E
E
R
R
I
I
N
N
D
D
O
O
N
N
E
E
S
S
I
I
A
A
T
STUDI KASUS : Jln.TAMAN HEWAN- BANDUNG
Andi Riana 104 08 003
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal :
………
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Ir. Dhini Dewiyanti T., M.T. NIP: 4127 70 12 0
Dekan Teknik dan Ilmu Komputer
Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. NIP: 4127 70 013
Ketua Program Studi
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
KATA PENGANTAR
Ahamdulillah, puji dan syukur saya ucapkn kepada Allah SWT,
Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Dan tidak lupa sholawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga dan para sahabat. Sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Starta (S1) dengan membuat Tugas Akhir berupa
desain dan laporan.
Dalam pelaksanaan dan penyusunan Tugas Akhir berupa desain dan
laporan tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami, baik dalam
menyangkut waktu dan pengumpulan data. Sebagai rasa hormat dan
bangga penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
Allah SWT.
Ibu Dhini D. Tantarto, Ir., MT yang telah membimbing serta memberikan
arahan yang baik hingga terselesaikanya, selama Tugas Akhir ini berlangsung.
Ibu dan Ayah yang telah memberi dukung serta doanya selama ini.
Team work Golden Section yang telah banyak membantu dan
dukungannya.
Rekan-rekan yang telah membantu serta mendukung hingga
terselesaikanya Tugas Akhir ini.
RW dan warga kampung Jln Taman Hewan RT 02 yang telah banyak
membantu dalam pelaksanaan survai dan pengumpulan data.
Akhirnya, penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga
segala bantuan dan jasa baik dari berbagai pihak akan mendapatkan
balasan yang berlipat ganda .
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
KATA PENGANTAR
Ahamdulillah, puji dan syukur saya ucapkn kepada Allah SWT,
Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Dan tidak lupa sholawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga dan para sahabat. Sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Starta (S1) dengan membuat Tugas Akhir berupa
desain dan laporan.
Dalam pelaksanaan dan penyusunan Tugas Akhir berupa desain dan
laporan tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami, baik dalam
menyangkut waktu dan pengumpulan data. Sebagai rasa hormat dan
bangga penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
Allah SWT.
Ibu Dhini D. Tantarto, Ir., MT yang telah membimbing serta memberikan arahan yang baik hingga terselesaikanya, selama Tugas Akhir ini berlangsung.
Ibu dan Ayah yang telah memberi dukung serta doanya selama ini.
Team work Golden Section yang telah banyak membantu dan dukungannya.
Rekan-rekan yang telah membantu serta mendukung hingga terselesaikanya Tugas Akhir ini.
RW dan warga kampung Jln Taman Hewan RT 02 yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan survai dan pengumpulan data.
Akhirnya, penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga
segala bantuan dan jasa baik dari berbagai pihak akan mendapatkan
balasan yang berlipat ganda .
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 3
1.2.1 Maksud ... 3
1.2.2 Tujuan ... 3
1.3 Masalah Perancangan ... 3
1.4 Pendekatan Perancangan ... 4
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan ... 5
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan ... 6
1.7 Skematik Penulisan ... 6
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1Data Umum Proyek ... ………8
2.2 Fasilitas ... 9
2.3 Kebutuhan Ruang ... 10
2.4 Studi Banding ... 11
2.4.1 Kali Code ... 11
2.4.2 Lokasi ... 12
2.4.3 Orientasi ... 12
2.4.4 Penataan Massa Bangunan ... 13
2.4.5 Ruang Komunal ... 14
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
2.5 Studi Literatur ... 16
2.5.1 Pola Hunian ... 16
2.5.2 Sirkulasi ... 16
2.5.3 Urban Farming ... 16
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema ... 20
3.2 Penjabaran Tema ... 20
3.3 Interpretasi Tema ... 21
BAB VI DATA DAN ANALISIS KAWASAN 4.1 Peraturan Pemerintah (RTRW) ... 23
4.1.1 Kepadatan ... 23
4.1.2 Guna Lahan ... 24
4.1.3 Garis Sempadan Sungai ... 25
4.2 Data survai ... 26
4.2.1 K Program Kegiantan Komunitas ... 28
4.2.2 Karakteristik Kampung ... 28
4.3 Zona 1 ... 30
4.4 Zona 2 ... 32
4.5 Zona 3 ... 35
4.6 Analisis Tapak ... 37
4.6.1 Analisis Makro ... 37
4.6.2 Analisis Mikro ... 35
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar ... 50
5.2 Konsep Utama ... 50
5.3 Rencana Tapak ... 53
5.3.1 Konsep Gubahan Massa ... 54
5.3.2 Utilitas ... 55
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
5.3.4 Pola Massa Bangunan ... 56
54 Konsep Bangunan ... 58
5.4.1Bentuk Type Hunian ... 60
5.4.1Sarana dan fasilitas Warga ... 61
BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Peta Situasi ... 62
6.2 Peta Situasi ... 63
6.3 Foto Maket ... 67
DAFTAR PUSTAKA
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
DAFTAR PUSTAKA
Neufert, Ernst (1996), Architects Data Third Edition, Bousmaha
Baiche. School of Architecture, Oxford Brookes University.
Chiara Joseph (1987), Time Saver Standars For Building Type 2nd
Edition.
Silas,J.1996.Kampung Surabaya : Menuju Metropolitan. Penerbit
Yayasan Keluarga Bhakti
Tesis
Setiawan Bakti 2010, Kampung Kota dan Kota Kampung : Tantangan
Perencanaan Kota di Indonesia. Tesis Universitas Gajah Mada
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bandung sebagai ibu kota dari provinsi Jawa Barat sangat berperan
penting dan sebagai kota yang memiliki bangunan-bangunan yang bernilai
sejarah tinggi. Bandung juga dikenal sebagai kota industri kreatif dan
tempat pendidikan, wisata kuliner serta wisata belanja. Namun kota
Bandung masih memiliki permasalahan-permasalahan yang belum
terselesaikan layaknya kota-kota besar bersar lainnya, seperti kemacetan,
berkurangnya ruang terbuka hijau, pemukiman padat, dan pembangunan
yang tidak bereadilan sosial. Pertumbuhan yang pesat tidak diiringi dengan
perhatian terhadap perkampungan kota yang ada, sehingga membuat
hunian tersebut
Istilah kampung kota dipakai untuk menjelaskan fenomena perumahan
di perkotaan yang dibangun secara swadaya atau mandiri oleh para migran
dari desa. Pemukiman ini disebut “Kampung Kota” atau perumahan yang
seperti kampung di pedesaan tapi berada di perkotaan. (Silas, 1996).
“Karena masa depan peradaban manusia barada di kota ketika salah
mengelola suatu kota maka hancurlah peradaban kota tersebut” (Ridwan
Kamil, 2011).
Seperti pada kampung kota Jln.Taman Hewan RW/RT 08/02 yang
berada di kota Bandung, Kecamatan Coblong. Keberadaannya dipusat kota
sangat kontras dimana kawasan tersebut dikelilingi oleh
bangunan-bangunan komersial, kawasan hiburan dan ruang publik , sehingga tidak
terjadinya keseimbangan, pada kawasan tersebut.
Padatnya pemukiman menjadikan hunian kurang mendapat
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
membuat kampung kota tidak memiliki ruang untuk saling berinteraksi.
Seperti kuranya sarana dan prasarana bagi komunitas-komunitas dengan
berbagai aktivitas dan kegiatan yang sudah rutin dilakukan, seperti
komunitas pecinta Cikapundung dengan kegiatan rutin melakukan
pembersihan terhadap sungai Cikapundung dan komunitas kesenian
tradisional sunda.
Tidak adanya peraturan garis sempadan sungai (GSS) pada sungai
Cikapundung sehingga terjadi pembangunan liar pada pemukiman. Dengan
pemukiman yang padat sehingga terjadi :
1. Sungai yang dipunggung menyebabkan sungai menjadi kotor dan tidak
terpelihara.
2. Adanya kebiasaan perilaku penghuni dalam membuang sampah pada
sungai Cikapundung.
Di masa lalu sungai Cikapundung merupakan kebangaan warga
Bandung, yang mejadi tempat untuk melakukan aktivitas, dan memenuhi
untuk kebutuhan sehari-hari, selain aktivitas lain seperti bermain bagi
anak-anak. Dengan penataan kembali pemukiman sekitar bantaran sungai
Cikapundung, dan diharapkan menjadi alternatif solusi bagi pemukiman
warga yang layak untuk dihuni.
Berdasarkan pemaparan diatas bahwa penataan kampung kota di
RW/RT 08/01 sangat penting maka dari itu saya menawarkan konsep
berbagi yaitu memberi ruang berupa hunian yang layak, memberi ruang
komunal untuk warga, memberi ruang untuk komunitas yang ada dan
memberi ruang untuk sungai Cikapundung. Namun terdapat permasalahan
dalam perancangannya, maka saya berkeinginan menata kembali kampung
kota melalui tugas akhir ini dengan judul “Penataan Kampung Kota Berbasis
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1Maksud
Maksud dari perancangan ini adalah untuk :
1. Menata pemukiman padat yang berada di sekitar sungai
Cikapundung dengan harapan menjadi bangunan yang sehat dan
layak huni.
2. Hunian yang berorientasikan pada keselarasan lingkungan
khususnya terhadap sungai Cikapundung.
3. Mewadahi dan memberi ruang pada komunitas yang sudah ada
sehingga dapat melestarikan dan memberdayakan masyarakat
kampung kota RW/RT 08/02.
1.2.2Tujuan
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk :
1. Menawarkan penataan kampung kota Jln.Taman Hewan menjadi
hunian yang layak dan lebih baik secara penghawaan, pencahyaan,
dan memberi ruang untuk kegitan bersama serta berorientasikan
pada sungai Cikapundung.
2. Memberi GSS sebagai daerah resapan air dan sebagai ruang terbuka
hijau, ruang bermain dan untuk kegiatan-kegiatan lainnya dan untuk
mengembalikan ekosistem pada sungai Cikapundung.
3. Sebagai percontohan hunian kampung kota yang berorientasi pada
sungai Cikapundung.
1.3 Masalah Perancangan
1. Masih banyaknya hunian yang tidak sehat dan tidak teratur.
2. Tidak adanya wadah untuk komunitas-komunitas yang sudah ada.
3. Tidak adanya sarana dan prasarana warga yang belum tertata
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
4. Sungai Cikapundung yang masih kotor dengan kebiasaan warga
membuang sampah dan limbah.
1.4 Pendekatan Perancangan
Pendekatan yang dilakukan untuk penataan kampung kota adalah
sebagai berikut :
1. Studi lapangan terhadap lahan proyek mencakup kondisi sekitar
lahan, studi lingkungan fisik, bangunan dan suasana yang ada di
sekitar tapak.
2. Studi banding tentang kampung kota proyek sejenis.
3. Studi literatur mengenai hunian.
4. Mengamati karakteristik masyarakat di lingkungan sekitar proyek.
5. Mengamati kondisi-kondisi eksisting Kampung Kota Taman Hewan
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan
Ruang lingkup dan batasan meliputi fungsi massa bangunan dalam
tapak, pengolahan lingkungan terhadap sungai Cikapundung adalah
sebagai berikut :
Kegiatan yang ada Massa & ruang yang di usulkan
Berhuni yang kurang sehat secara penghawaan
Hunian dengan modul 6 x 6 m²
Hunian dibuat solid void agar setiap hunian mendapatkan pencahayaan.
Kurangnya ruang untuk saling berinteraksi antar warga kampung kota
Memberi ruang bersama seperti balkon dan parkir kendaraan roda dua, gerobak dagangan.
Ruang terbuka hijau
Ruang komunal
Taman bermain untuk anak-anak
Amphiteter
Kurangnya ruang belajar untuk anak-anak.
Ruang baca
Amphiteater untuk belajar diruang terbuka.
Sebagian warga melakukan aktivitas mencuci pakaian dan MCK d toilet umum.
Toilet bersama
Tidak adanya ruang atau wadah bagi komunitas-komunitas yang sudah ada.
Ruang komunitas kukuyaan untuk pencita Cikapundung.
R.Galeri
Sarana olahraga
Sebagaian warga menyimpan kendaraan di balai RT.
R.Parkir bersama
Balai RT untuk kegiatan perkumpulan warga dan pemuda karang taruna.
Sebagian warga masih membuang sampah pada sungai Cikapundung.
Membuat GSS
Membuat septiktank komunal
Kurangnya tempat bermain untuk anak-anak.
Taman bermain anak
Sarana olahraga
Sebagian ibu-ibu dari warga RT 02 melakukan kegiatan senam dan pengajian rutin.
Sarana olahraga
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
1.6 Kerangka Berfikir
1.7 Skematik Penulisan
Sistematika Penulisan
Sistematika laporan dari perancangan Redesain Saung Angklung Udjo
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab I, memuat latar belakang, maksud, tujuan, masalah
perancangan, pendekatan perancangan, lingkup dan batasan,
kerangka berpikir dalam “Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur
Berbagi Kampung Kota” dan sistematika penulisan laporan tugas
akhir.
BAB II. DESKRIPSI PROYEK DAN ANALISIS
Pada Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum,
program kegiatan, kebutuhan ruang, studi banding daan studi literatur.
BAB III. ELABORASI TEMA
Pada Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema
dengan rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi
dan bentuknya (interpretasi tema)
BAB IV. ANALISA
Pada Bab IV, memuat tentang data, analisa tapak dan guidelines.
BAB V. KONSEP RANCANGAN
Pada Bab V, memuat konsep perencanaan
BAB VI. HASIL RANCANGAN
Pada Bab VI, memuat dan menjelaskan hasil perancangan Penataan
Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung kota, meliputi site
plan, block plan, bentukan 3d massa dan tapak bangunan, 3d
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Data Umum Proyek
Proyek perancangan “Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota”. Yang berorientasikan pada sungai Cikapundung, berlokasi Jln.Taman Hewan RW 08 di Kelurahan Lebak Siliwangi Kecamatan
Coblong, Bandung.
Luas Lahan : 9495 M²
KDB : 60 %
KLB : 1,6
GSS : 10 m
Sumber Dana : Pemerintah
Sifat Proyek : Fiktif
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
2.2 Fasilitas
Fasilitas yang tedapat pada kampung kota Jln.Taman Hewan saat ini:
1. Unit Hunian
2. Mushola
3. Balai RT yang dijadikan Parkir motor bersama
4. Galeri Kesenian
5. Sana Olahraga
6. Toilet Umum
7. R. komunal
Fasilitas tambahan pada kampung kota RW/RT 08/02 dengan penataan
kampung kota sebagai berikut:
1. Ruang Baca anak
2. Ruang berbagi
3. Parkir motor bersama.
4. Ruang untuk komunitas
5. Taman bermain
6. Ruang terbuka hijau
7. Taman refleksi untuk manuna
8. Urban Farming
Proyek “Penataan kampung kota” Menawarkan penataan hunian pada
RW/ RT 08/02 di sekitar sungai Cikapundung, yang padat serta tidak sehat
secara penghawaan serta pencahayaan yang kurang baik, menjadi hunian
yang lebih baik untuk ditinggali. Dan memberi GSS pada bantaran sungai
Cikapundung sebagai area terbuka hijau sebagai daerah resapan air hujan,
yang dapat mengembalikan ekosistem yang berada di sungai serta untuk
aktivitas dan kegiatan warga. Memberi ruang-ruang sebagi sarana,
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
2.3 Kebutuhan Ruang
Program ruang yang dibutuhkan untuk proyek “Penataan Kampung Kota”di RW/RT 08/02.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
2.4 Studi Banding
2.4.1Kali Code
Kali Code adalah kampung kota yang dapat dijadikan contoh
bagaimana arsitek Romo Mangun dapat menata tempat yang kumuh,
warganya yang mempunyai prilaku buruk. Arsiteknya yang melibatkan warga
dalam penataan hunian dengan membangun hunia sementara yang layak
huni yang berorientasikan pada kali Code. Dan merubah prilaku warga untuk
memelihara lingkungan sekitar khususnya kali Code.
Persamaan denga studi kasus Penataan kampung kota jln Taman
Hewan adalah lokasi yang sama pada bantaran sungai dan hunian yang
membelakangi serta warga yang membuah sampah dan limbah pada
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
2.4.2 Lokasi
2.4.3Orientasi
Gambar no 3. Orientasi Bangunan Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 2 :Pemukiman Kali Code Sumber : http//www.googleearth.com
pada 10 Juni 2013
Gambar no 3. Orientasi Bangunan Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 3. Orientasi Bangunan Sumber : Data pribadi, diakses
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Penataan massa bangunan berorientasi pada Sungai kali Code,
dimana sungai dijadikan halaman depan rumah. Sehingga warga kali code
tidak membuang sampah atau limbah rumah tangga.
2.4.4 Penataan Massa Bangunan
Gambar no 3. Orientasi Bagunan ke Kali Code Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 4 : Massa Bangunan Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 3. Orientasi Bagunan ke Kali Code Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 3. Orientasi Bagunan ke Kali Code Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 4 : Massa Bangunan Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 4 : Massa Bangunan Sumber : Data pribadi, diakses
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Penataan Massa bangunan mengikuti order kontur sehingga tidak
merusak permukaan tanah. Dimana massa dirikan pada permukaan tanah
yang rawan longsor dan curam. Pengunaan bahan material lokal
menjadikan massa bangunan mudah diperbaiki.
2.4.5 Ruang Komunal
Gambar no 5 : Ruang Komunal Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013 Gambar no 4 : Massa Bangunan
Sumber : Data pribadi, diakses pada 29 Maret 2013
Gambar no 4 : Massa Bangunan Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 4 : Massa Bangunan Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 5 : Ruang Komunal Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 5 : Ruang Komunal Sumber : Data pribadi, diakses
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Terdapat fasilitas ruang komunal untuk warga dan anak-anak kali Code
diantaranya, balai warga peninggalan Romo Mangun dan digunakan untuk
kegiatan warga .
2.4.6 Sirkulasi
Sirkulasi jelas, tidak sempit penggunaan sirkulasi vertical
menggunakan anak tangga dan ramp, material yang digunakan dari paving
block dengan tektur kasar Gambar no 5 : Ruang Komunal Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 5 : Ruang Komunal Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 6 : Perpustakaan Anak Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 6 : Perpustakaan Anak Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 6 : Perpustakaan Anak Sumber : Data pribadi, diakses
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
.
2.5 Studi Literatur
2.5.1 Pola Hunian
Town House
Karakteristik :
Bangunan rumah disatukan sisi dengan sisi dalam sebuah
barisan. Biasanya memiliki 3 lantai dengan garasi sebagai
fungsi utama pada lantai dasar. Gambar no 7: Sirkulasi jalan Kali Code
Sumber : Data pribadi, diakses pada 29 Maret 2013
Gambar no 7: Sirkulasi jalan Kali Code Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 7: Sirkulasi jalan Kali Code Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 7: Sirkulasi jalan Kali Code Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 7: Sirkulasi jalan Kali Code Sumber : Data pribadi, diakses
pada 29 Maret 2013
Gambar no 7: Sirkulasi jalan Kali Code Sumber : Data pribadi, diakses
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Umumnya, tipe ini memiliki keserangaman bentuk bangunan.
2.5.2 Sirkulasi
Pedestrian
Pengunaan material untuk pedestrian dengan mengunakan
material yang ramah terhadap lingkungan dan dapat meyerap air
hujan yaitu dengan menggunakan graas blok. Dengan penataan
pola metrial yang dapat menarik.
Material
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
[image:30.595.190.447.110.451.2]2.5.3 Urban Farming
Gambar no 9 : Pola Material
Sumber : Time Saver Standards for lansdscape
Gambar no 10 :Urban Farming
Sumber : http://greenupgrader.com/8460/diy-vertical-herb-garden-with-a-shoe-organizer/
pada 11 Juni 2013
Gambar no 11: Vertikal Garden Sumber :
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Pemanfaatan lahan yang kosong pada setiap hunian atau
pemanfaatan pada dinding yang dapat dijadikan urban farming dan vertikal
garden denga cara memanfaakan limbah dari botol aqua atau dari pipa
bekas yang dijadikan sebagai tempat penyimpanannya. Jenis sayuran yang
ditaman adalah sayuran yang mudah tumbuh dan cepat panen seperti
sayuran Bayem, Kangkung kering, Pakcoy dll. Gambar no 10 : Urban Farming
Sumber : http://greenupgrader.com/8460/diy-vertical-herb-garden-with-a-shoe-organizer/
pada 11 Juni 2013
Gambar no 10: Urban Farming
Sumber : http://greenupgrader.com/8460/diy-vertical-herb-garden-with-a-shoe-organizer/
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
BAB III ELABORASI TEMA
3.1 Pengertian Tema
Dalam perkembangannya, istilah kampung kota dipakai untuk
menjelaskan sebuah fenomena perumahan di perkotaan yang dibangun
secara swadaya atau mandiri oleh para migran dari pedesaan. Perumahan
ini disebut “Kampung Kota” atau perumahan yang seperti kampung di
pedesaan, tapi berada di kota. Silas (1996).
Tema yang diangkat dalam perancangan “Penataan Kampung Kota
Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota”. Yang diambil berdasarkan
keseharian dan kondisi lingkungan kampung Kota Jln Taman Hewan di RW
08 khususnya RT 02. Dimana kondisi hunian yang sangat padat sekitar
sungai Cikapundung membuat kumuh, dan kurang sehat untuk dihuni serta
tidak adanya resapan air hujan atau ruang terbuka hijau. Kondisi ini yang
membuat saya mencoba memberi gagasan atas permasalahan kampung
kota tersebut.
3.2 Penjabaran dari sebuah TEMA
“Arsitektur Berbagi Kampung Kota”
Berbagi = Memberi, Merespon, Memiliki.
Memberi + Kampung Kota: Memberi ruang atau hunian yang layak
untuk masyarakat kampung kota dengan penataan kembali pemukiman
dengan karakteristik hunuian padat, yang tidak sehat secara
penghawaan dan pencahayaan. Penataan hunian dibuat dengan cara
vertikal dengan satu massa bangunan yang diisi oleh dua atau tiga
kepala keluarga.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Merespon + Kampung Kota: Memberi sikap terhadap sungai
Cikapundung serta lingkungan dengan memberi ruang untuk Garis
Sempadan Sungai sebagai daerah resapan air hujan dan ruang terbuka
hijau, juga sebagai taman bermain anak, taman refleksi, serta aktivitas
dan kegiatan warga lainnya. Sehingga terjadi saling interaksi sosial
antara warga Kampung kota.
Memiliki + Kampung Kota: Warga harus mempunyai sikap peduli dan
memiliki terhadap lingkungannya terutama pada sungai Cikapundung,
dengan adanya GSS sebagai ruang terbuka hijau diharapkan
mengembalikan ekosistem pada sungai Cikapundung, yang nantinya
bias dirasakan, atau dimanfaatkan oleh warga.
Konsep berbagi
Interaksi manusia dengan manusia: Terjalinya sebuah hubungan gotong
royong atar warga adalah ciri dari masyarakat kampung yang tiggal di
pedesaan dan ini diterapkan pada proyek “Penataan Kampung kota”
dalam berbagi ruang atau hunian dalam satu massa bangunan, berbagi
tempat parki motor, berbagi dalam memanfaatkan fasilitas yang ada.
Interaksi manusia dengan lingkungan: Memberi GSS atau ruang terbuka
hijau sebagai aktivitas dan kegiatan warga, contohnya memberi taman
bermain untuk anak-anak, agar anak lebih dekat dengan lingkungan
atau sungai Cikapundung sebagai bentuk pembelajaran untuk menjaga
dan menghargai lingkungan.
3.3 Interpretasi Tema
Tema berbagi yang menjadi usulan dalam perancangan Penataan
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
hunian dimana terdapat ruang-ruang komunal pada setiap unit
hunian untuk interaksi sosial antar warga.
Warga diberi ruang untuk berinteraksi dengan alam melalui kegiatan
dan aktivitas pada GSS yang dijadikan sebagai ruang terbuka hijau,
ruang bermain, dan kegiatan untuk komunitas kukuyaan, dengan
adanya GSS diharapkan bisa merubah dan memperbaiki ekosistem
pada sungai Cikapundung.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
BAB IV
DATA DAN ANALISIS KAWASAN
4.1 Peraturan pemerintah (RTRW)
4.1.1 Kepadatan
Kepadatan penduduk
rata-rata di wilayah
Cibeunying pada akhir tahun
perencanakan adalh 157
jiwa/Ha dengan penyebaran
jumlah penduduk untuk akhir
tahun perencanaan lebih
diarahkan ke Kecamatan
Coblong, Cibeunying Kaler
dan Cicadap. Untuk rencana
distribusi jumlah penduduk
dan kepadatan penduduk
Wilayah Cibeunying pada
2010, dapat dilihat secara
detail pada tabel berikut dan
untuk pesebaran kepadatan
penduduk di Wilayah
Cibeunying.
4.2.1 Guna lahan
Pola penggunaan
lahan di WP Cibeunying
[image:35.595.113.528.227.743.2]secara umum didominasi oleh
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
kawasan terbangun yang terdiri atas kawasan pemukiman setara dan
prasarana pendukung fasilitasnya. Namun sebagai WP Cibeunying
merupakan wilayah yang termasuk ke dalam kawasan Bandung Utara.
Kawasan konservasi ini menjadi limitasi pengembangan WP Cibeunying
walaupun pada kenyataannya wilayah ini mulai terdesak dan mulai
dialihfungsikan.
Di sisi lain padatnya aktifitas perumahan Cibeunying juga
menyebabkan ketidak teraturan kawasan perumahan di wilayah ini sehingga
terdapat kawasan dengan kepadatan penduduk sangan tinggi. Permukiman
dengan kepadatan tinggi ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Pemukiman padat tidak teratur (legal) seperti kampung lama Dago,
daerah Cicadas.
2. Pemukiman padat tidak teratur (liar), yang secara syarat teknis tidak
memenuhi dan berlokasi pada daerah yang dilarang seperti berada pada
bantaran sungai, sempadan rel kereta api.
Pada kawasan pusat kota terjadi penetrasi penggunaan lahan untuk
perdagangan dan perkantoran dimana penggunaan lahan sebelumnya
adalah pemukiman dengan arsitektur indah dan tergolong bangunan
bersejarah. Di sisi lain perkembangan kegiatan usaha tersebut sangat pesat
diakibatkan oleh mekanisme perizinan dan pengendalian guna lahan yang
kurang berjalan dengan baik yang juga menyebabkan aturan yanag berlaku
untuk penggunaan lahan ini tidak sesuai dengan konsep struktur dan pola
penggunaan lahan kota Bandung.
4.1.3 Garis Sempadan Sungai
Untuk aturan sempandan sungai , Berdasarkan Perda Pemerintahan
Jawa Barat No 8 Tahun 2005 tentang sempadan sumber air, maka
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
4.2 Data Survai
Data wilayah Kec. Coblong Luas Wilayah : 7. 00 km² Data penduduk
Jumlah penduduk : 97.089 jiwa
Jumlah WNA : 29 jiwa
Data insfratuktur
Rumah Sakit : 3 unit
Rumah Bersalin : 1 unti
Puskesmas : 4 unit
Pasar Tradisional : 3 unit Jawa Barat
Bandung
Kota Bandung
Kec.Coblong
[image:38.595.111.516.113.691.2]Gambar no 14: Pembagian zona pada tapak Sumber : Data pribadi
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
[image:39.595.110.522.394.742.2]Tabel no 6. Data Fasilitas dan kegiatan warga
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
4.2.1 Program kegiatan komunitas
5.1.4 Karakteristik kampung
No Jumlah Zona 1 Zona 2 Zona 3
Hunian tepi jalan
Hunia tepi lingkungan Tetangga RT 03
Hunian tepi sungai
1 Alam Permukaan
tanah berkontur Permukaan tahan berkontur Dekat bantaran sungai Cikapundung
2 Karakteristik
Hunian
Homogen Hunian + Sewa (
Heterogen)
Hunian + Sewa (Heterogen)
3 Karakteristik
Sirkulasi
Sirkulasi
kendaraan lebar
2 m dan
sirkualsi pada
Gang sirkulasi
manusia 70 – 90
cm hanya
dipergunakan
Sirkulasi kendaraan roda dua lebar 1 -
1.7 m dan
[image:40.595.83.542.505.731.2]Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
gang manusia 90 – 1m.
untuk sirkulasi
manusia.
untuk sirkulasi
manusia.
4 Ukura Hunian M² Rata-rata 6x6
m²
Rata-rata hunian m²
[image:41.595.101.478.100.705.2]Rata-rata hunian 3x 5 m²
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
4.3 Zona 1
Type Hunian
Hunian 2lt + Warung makan 1 unit
HUnian 2lt + Warung jajan 1 unit
Hunian 2 lt 3 unit
Hunian 1 lt 8 unit
Kontrakan 1lt 2 unit
Ruang Komunal 1 unit
Lapangan Olahraga 1 unit
Eksisting
Jarak antar massa bangunan tidak terlalu padat tetapi tidak sehat dari
penghawaan dan pencahayaan.
Karakteristik tanah sebagian berkontur dan massa bangunan dibuat
permanen.
Tabel no 9 : Type Hunian Zona 1
[image:42.595.97.501.85.575.2]Gambar no 16: Foto eksisting pada zona 1 Sumber : Data pribadi
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Massa bangunan terdiri atas hunian warga dan kontrakan/ kosan untuk
warga dan mahasiswa.
1. Negatif (-)
Kondisi sirkulasi pada gang menggunakan material acian licin dan
tidak menyerap air hujan.
Sebagian warga memberikan pagar besi pada huniannya untuk
antisipasi terhadap kejahatan.
2. Positif (-)
Dengan jarak massa bangunan yang tidak terlalu padat dapat
meminimalkan terjadinya bencana kebakaran yang lebih besar
Pencapaian lebih mudah ke jalan utama Jln Taman Hewan.
Sirkulasi gang lebar dan tidal gelap.
Warga masih melakukan gotong royong dalam mengerjakan sesuatu
kerjaan yang sifatnya untuk bersama-sama.
Warga mempunyai kesadaran terhadap lingkungan secara individu
bercocok tanaman atau vegetasi.
3. Solusi
Merelokasi bangunan yang padat dan tidak sehat dan mempertahan
kan yang layak hunian.
Hunian dibuat secara vertical dengan konsep berbagi hunian dalam
satu massa bangunan.
Membuat hunian yang nyaman dan aman serta sehat untuk dihuni.
Hunian dibuat vertical dengan konsep berbagi ruang dalam satu
massa bangunan.
Memberi ruang bersama untuk parkir motor atau gerobak dagangan.
Dinding dijadikan vertical garden dan urban farming pada lahan-lahan
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
4. Guidelines
Untuk sirulasi manusia mengunakan material yang ramah terhadap
lingkungan dan dapat menyerap air hujan, yaitu dengan mengunakan
grass block dan paving block.
Mengajak warga untuk memanfaatkan lahan-lahan ngangur sebagai
urban farming.
Memberi ruang terbuka pada masyarakat dan wadah untuk
komunitas- komunitas yang sudah ada.
Membuat lubang biopori agar terhidar dari banjir dan menjadi
resapan air hujan.
4.4 Zona 2
Type Hunian
Hunian 2lt + Kontrakan 2 unit
HUnian 2lt + Warung jajan 1 unit
Hunian 2 lt 5 unit
Hunian 1 lt 11 unit
Kontrakan 1lt + Warung 1 unit
Tabel no 10 : Type Hunian Zona 2
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Eksisting
1. Negatif (-)
Jarak antar massa bangunan padat sehingga tidak sehat dan tidak
aman tehadap bencana kebakaran.
Pencahayaan dan penghawaan pada massa bangunan kurang
sehingga kurang sehat untuk penghuninya.
Sirkulasi sempitn dan gelap sehingga tidak nyaman dan tidak adanya
drainase.
Massa bangunan yang tidak sehat akan ditata kembali dan yang
masih layak huni akan dipertahankan.
Massa bangunan terdiri atas hunian warga dan kontrakan/ kosan
untuk warga dan mahasiswa.
2. Positif (-)
Sirkulasi pada gang bersih dan masih terlihat bagus.
Terdapat fasilitas untuk saran olahraga untuk warga RW 08.
Warga masih melakukan gotong royong dalam mengerjakan sesuatu
kerjaan yang sifatnya untuk bersama-sama.
3. Solusi
Merelokasi bangunan yang tidak sehat dam pempertahankan
bagunan yang layak huni.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Massa bangunan yang tidak layak akan di akan ditatakembali dan
yang masih layak huni akan dipertahankan.
Hunian dibuat secara vertical dengan konsep berbagi hunian dalam
satu massa bangunan.
Memberi hunian yang nyaman sehat secara penghawaan dan
pencahayaan.
Memberi ruang bersama untuk parkir motor atau gerobak dagangan.
Dinding dijadikan vertical garden dengan menanam sayuran yang
mudah dan cepat panen.
4. Guidlines
Untuk sirulasi manusia mengunakan material yang ramah terhadap
lingkungan dan dapat menyerap air hujan, yaitu dengan mengunakan
grass block.
Membuat lubang biopori agar terhidar dari banjir dan menjadi
resapan air hujan.
Warga diajak untuk berkebun sayuran dengan menanam sayuran
yang cepat panen sebagai tambahan untuk makanan, penanaman
dengan mengunakan cara vertikal garden, mengunakan bambu, pipa
atau botol minuman bekas.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
4.5 Zona 3
Type Hunian
Hunian 2lt + Kontrakan 2 unit
HUnian 2lt + Warung jajan 1 unit
Hunian 2 lt 5 unit
Hunian 1 lt 8 unit
Kontrakan 1lt + Warung 1 unit
Balai RT 1 unit
Mushola 1 unit
Eksisting
1. Negatif (-)
Tidak adanya garis Garis sempadan sungai (GSS) 0%.
Massa Bangunan yang ada saat ini membelakangi sungai
Cikapundung sehingga warga membuang sampah pada sungai.
Jarak antar massa bangunan sangat padat dan terlihat kumuh
sehingga tidak sehat dan tidak aman terhadap bencana kebakaran.
Massa bangunan terdiri atas hunian dan kontrakan/ kosan untuk
warga dan mahasiswa.
Sirkulasi orang sempit dan gelap sehingga tidak nyaman
2. Positif (+).
Terdapat beberapa pohon tua yang masih dipertahankan.
Sirkulasi dapat digunakan untuk kendaraan roda dua.
Tabel no 11 : Type Hunian Zona 3
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Warga masih melakukan gotong royong dalam mengerjakan sesuatu
kerjaan yang sifatnya untuk bersama-sama.
3. Solusi
Memberi GSS 10 m dengan peraturan pemerintah sepanjang
bantaran sungai Cikapundung RW/RT 08/02.
GSS dijadikan sebagai area terbuka hijau, daerah resapan air hujan
serta untuk aktivitas atau kegiatan seperti taman bermain anak,
taman refleksi untuk lansia, pedestrian, plaza, amphiteater serta untuk
kegiatan lainya.
4. Guidelines
Memberlakukan GSS pada bantaran sungai Cikapundung.
Dijadikan sebagai area terbuka hijau untuk memperbaiki kualitas
lingkuangan dan sebagi percontohan arsitektur yang berwawasan
lingkungan.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
4.6 Analisis Tapak
4.6.1 Analisis Makro
A. Aktivitas Pendukung
Pada kawasan tapak terdapat beberapa aktivitas pendukung warga kota
Ruang terbuka hijau
Kondisi
1. Kebun binatang sebagai ruang publik untuk masyarakat kota
Bandung,dan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan rekreasi
keluarga. Dan sebagai ruang pembelajaran bagi anak-anak.
Keterangan
1. Hutan kota Babakan Siliwangi
2. Sarana Olah
Raga SABUGA
3. Kebun
Binatang
4. Shoping Mall
CIWALK
5. Sensa Hotel
6. Sungai
CIkapundung
7. Jembatan
Pasopati 8. Balubur
9. RS. Borromius
10. Fo Jl.Ir H djuanda
[image:49.595.111.501.108.533.2]11. Kampus ITB
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
2. Kawasan SABUGA sebagai ruang publik untuk melakukan kegiatan
dan aktivitas pertunjukan kesenian dan sarana olah raga.
3. Hutan Babakan Siliwangi sebagai ruang terbuka dan sebagai daerah
resapan air hujan Kota Bandung.
4. Taman Ganesha Sebagai ruang publik yang masuk kedalam
kawasan kampus ITB, sebagai saranan untuk kegiatan atau aktivitas
bagi mahasiswa atau warga, untuk beristirahat atau rekreasi.
Bangunan Umum
Kondisi
1. Sekolah dan perguruan Tinggi: ITB, UNPAD, UNIKOM, ITHB, STBA,
SMAN 2 Bandung, SMA Pasundan.
2. Pusat perbelanjaan dan hiburan: Ciwalk, Distro Jln.Cihampelas.
Balubur Town Square, FO Jln Ir.H Djuanda.
3. Pusat pelayanan kesehatan: RS. Borromius, RS Advent
[image:50.595.130.534.478.736.2]B. Aksesibilitas
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Kondisi
1. Jln. Tamansari sebagai jalan utama yang menghubungkan beberapa
kegiatan seperti ke Balubur, kebun binatang, kampus ITB, dan
Sabuga dan dapat di akses dari jalan layang Pasopati. Dan memiliki
dua jalaur satu lajur, digunakan untuk transfortasi pribadi dan
kendaraan umum.
2. Jln Cihampelas sebagai jalan utama yang menghubungkan sebagai
kegiatan untuk pusat perbelanjaan dan hiburan. Jalan Cihampelas
memiliki satu jalur, dua lajur digunakan untuk transfortasi umum dan
transformasi pribadi.
3. Jln. Taman Hewan sebagai jalan local yang menghubungkan
Jln.Tamansari ke Jln Cihampelas. Jalan yang digunakan oleh warga
sebagai sirkulasi untuk berbagai kegiatan. Dan dapat didunakan oleh
kendaraan roda dua.
4. Jln Pelesiran sebagai jalan local yang menghubungkan Jln Tamansari
ke Jln Cihampelas, jalan yang digunakan oleh warga sebagai
sirkulasi untuk berbagai kegiatan. Dan dapat digunakan oleh
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
C.Tataguna Lahan
Kondisi
Zoning
Ruang terbuka hijau
1. Hutan Babakan Siliwangi
2. Kebun binatang
3. Taman Ganesha
Perguruan tinggi
1. Kampus ITB
Pusat perbelanjaan
1. Ciwalk
2. Distro Jln Cihampelas
3. Fo Jln Ir.H Djuanda
Pemukiman
1. Kp. Taman Hewan &
Pelesiran
2. Kp. Kebon Bibit Utara.
3. KP. Kebon Bibit tengah.
4. Kp Cimanggu
[image:52.595.106.532.117.751.2]5. Kp.Kebon Kemang.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
5.6.2 Analisis Mikro
Lokasi : Jln.Taman Hewan RW/RT 08/02 Kel.Lebak Siliwangi
Luas Lahan : 9495 M²
KLB : 1.6
KDB : 80%
GSS : 10 m
Pemilik : Pemerintah
Sifat proyek : Fiktif
A. Lokasi
Tanggapan
1. Tapak sangat strategis di pusat kota dan sangat mudah untuk di
capai. Deangan mengangkat kembali potensi sungai
Kondisi
1. Tapak berada di
wilayah kecamatan
Coblong, kelurahan
Lebak Siliwangi.
Tapak berada di pusat
kota Bandung.
2. Saat ini tapak
merupakan
pemukiman padat
RW/RT 08/02.
3. Tapak berada diantara
ruang publik dan
bangunan komersial,
pusat perbelanjaan
[image:53.595.130.514.140.658.2]dan hiburan. Gambar no 25: Lokasi Tapak pada analisis mikro
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Cikapundung dan dengan penataan pemukiman yang padat
diharapkan mengembalikan citra kampung kota khususnya di
RW/RT 08/02 . Dengan adanyagedung-gedung komersial dan
pusat perbelanjaan diharapkan dapat mengangkat
perekonomian warga setempat.
B.Aksesibilitas
3. Tapak sebagian berkontur, sehingga sirkulasi menggunakan
tangga yang tidak nyaman dan pengguan material yang mudah
rusak, pada malam hari tidak ada penerangan.
Tanggapan
1. Tapak mudah dicapai dari akses, karena berada di pusat kota
Bandung.
2. Memperbesar sirkulasi pejalan kaki agar lebih nyaman dan
memperbaiki alur sirkulasi agar jelas.
Kondisi
1. Tapak dapat di
capai melalui jalan
utama Tamansari,
Jln. Taman Hewan,
Jln. Pelesiran dan
jalan Cihampelas.
2. Sirkulasi didalam
tapak sangat sempit
[image:54.595.117.512.279.523.2]dan tidak jelas.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
3. Menggunakan material ramah lingkungan pada pola jalan, dan
mengintergrasikan pada jalan-jalan utama.
C.Bentuk Massa Bangunan
3. Pada tapak massa bangunan membelakangi sungai
Cikapundung, sehingga sungai dianggap sebagai tempat
pembuangan sampah.
4. Massa bangunan sebagian besar digunakan sebagai hunian
untuk tempat tingal warga dan ada yang ditempati untuk
kosan/kontrakan bagi mahasiswa atau warga. Kondisi
1. Kondisi bangunan
pada tapak adalah
pemukiman padat,
dan tidak sehat
secara penghawaan,
pencahayaan dengan
kondisi tidak tertata
dengan baik.
2. Bangunan dengan
pola horizontal
sehingga berdampak
pada sempitnya
lahan untuk serapan
air hujan, dan
menyebabkan tingkat
[image:55.595.112.508.194.635.2]kepadatan. Gambar no 27: Bentuk massa bangunan pada analisis mikro
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Tanggapan
1. Membuat garis sempadan sungai 10 m dan pemukiman padat
sekitar sungai Cikapundung dijadikan ruang terbuka hijau
sebagai daerah resapan air hujan.
2. GSS dijadikan sebagai ruang publik untuk warga atau
masyarakat sekitar kawasan RW/RT 08/02 sebagai ruang untuk
melakukan kegiatan atau aktivitas warga
3. Memberi taman bermain untuk anak-anak sebagai ruang untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan sebagai ruang pembelajaran
untuk anak-anak.
4. Menata kembali hunian dengan dibuat secara vertical, 2 lantai
sampai 3 lantai.
D.Keadaan Lingkungan Sekitar
2. Tidak adanya ruang terbuka hijau dan vegetasi pada bantaran
sungai Cikapundung.
Kondisi
1. Sungai Cikapundung
menjadi tempat
pembuangan sampah
oleh sebagian warga,
sehingga sungain
menjadi kotor dengan
limbah sampah rumah
tangga dan sungai
tidak lagi menjadi suatu
[image:56.595.111.511.418.653.2]kegiatan untuk warga. Gambar no 28: Peta keadaan lingkungan sekitar
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
3. Terdapat ruang
terbuka ditengah
pemukiman yang
dijadikan untuk
kegiatan sarana olah
raga dan kegiatan
bermain anak-anak.
Tanggapan
1. Mengembalikan potensi sungai Cikapundung sebagai orientasi
masyarakat agar ekosistem dan kualitas lingkungan menjadi
lebih baik. Dan dapat dijadikan untuk kegiatan atau aktivitas
warga.
2. Memberi ruang untuk GSS sebagai ruang terbuka hijau pada
bantaran sungai Cikapundung yang dapat dijadikan sebagai
ruang untuk aktivitas warga.
3. Mengembalikan ekosistem pada sungai Cikapundung yang
nantinya dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian dari
warga, dengan membuat tambak-tambak ikan.
4. Sungai dapat dijadikan tempat bermain untuk anak-anak atau
orang dewasa seperti kukuyaan.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
E.Arah Pandang dari Tapak
3. Arah pandang tapak sebelah Selatan menghadap pemukiman
warga RT 03.
4. Arah pandang tapak sebelah Timur menghadap pemukiman
warga RT 02.
Tanggapan
1. Arah tapak pada sungai Cikapundung berpotensi untuk menjadi
ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai taman
bermain anak-anak dan menjadi taman refleksi untuk para orang
tua.
2. Dengan memberi GSS sehingga sungai dapat dijadikan sebagai
bagian dari halam dari hunian.
Kondisi
1. Arah pandang tapak
sebelah Utara
menghadap kebun
Binatang dan
pemukiman.
2. Arah pandang tapak
sebelah Barat
menghadap ke
sungai
Cikapundung,
pemukiman dan
[image:58.595.117.513.114.405.2]bangunan komersial. Gambar no 30: Arah pandang dari tapak pada analis mikro
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
F. Arah Pandang dari Luar Tapak
Kondisi
1. Arah pandang
tapak dari arah
ciwalk, terlihat
sangat padat
serta kumuh.
2. Arah dari jalan
Taman Hewan
tapak berada
dititik kontur
terendah.
Tanggapan
1. Menjadi percontohan pemukiman yang berorientasikan kepad
sungai Cikapundug.
2. Penataan kembali pemukiman sekitar bantaran sungai
Cikapundung akan menjadikan kwalitas hidup warga RW/RT
[image:59.595.135.461.132.520.2]08/02 akan lebih baik.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
G.Kebisingan
Tanggapan
1. Menambah vegetasi sepanjang sungai Cikapundung agar sedikit
mengurangi dan dapat memecah suara kebisingan dari arah
Ciwalk.
2. Penggunaan material atau penataan layout dari massa bangunan
yang dapat memecah kebisingan dari luar tapak. Kondisi
1. Tingkat
kebisingan ke
dalam tapak
berada pada arah
Ciwalk, terdapat
pada gedung
parker yang dekat
dengan tapak
seringmenggagu,
dengan suara
klakson mobil dan
kebisingan dari
suara hiburan
[image:60.595.132.498.120.554.2]malam.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
H.Arah Lintas Matahari
Tanggapan
1. Arah lintas matahari dari timur ke barat dapat menentukan arah
bukaan jendela atau dapat menentukan orientasi dari massa
bangunan.
2. Panas matahari pagi dari timur dapat menentukan peletakan
tempat jemuran dan dapat dimanfaatkan oleh warga sebagai
urban farming.
Kondisi
1. Arah lintas matahari
dari timur ke barat
berdampak pada
besar pada
pemukiman, karena
padatnya rumah antar
warga, sehingga
pantulan panas
radiasi matahari tidak
semua masuk pada
[image:61.595.91.512.123.493.2]bukaan jendela.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar
Konsep dasar pada penataan kampung kota Jln Taman Hewan
berdasarkan permasalahan-permasalahan yang sering kita temukan pada
setiap kampung kota, khususnya kampung kota Taman Hewan yang
didasarai permasalahan padatnya hunian yang tidak tertata, dan sebagian
hunian yang membelakangi sungai Cikapundung dan kuranngnya ruang
komunal dan area terbuka hijau.
Permasalahan di atas menjadi bahan pertimbangan bagaimana
memberi solusi dari sebagian kecil permasalahan pada kampung kota. Oleh
sebab itu konsep utama merupakan gagasan dasar dalam perancangan
penataan kampung kota.
Permasalahan utama dikembangkan menjadi tema dan lebih
mengerucut menjadi sebuah konsep. Berbagi ruang untuk sebuah hunian,
ruang untuk interaksi warga dan ruang untuk sungai Cikapundung. Berbagai
permasalahan dan potensi-potensi tersebut adalah sebagai berikut :
Padatnya hunian sehingga tidak sehat serta kurangnya ruang untuk
berinteraksi dan ruang bagi anak-anak, warga untuk melakukan
kegiatan di luar .
Warga yang masih melakakukan sifat gotong royong dalam melakukan
kegiatan bersama sehingga terbentuknya komunitas-komunitas warga.
5.2 Konsep Utama
Konsep penataan kampung kota ini adalah Berbagi dimana masyarakat
yang membutuhkan ruang-ruang yang lebih sehat dan ruang untuk
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Memberi + Kampung Kota = Memberi ruang untuk hunian yang lebih
layak untuk ditinggali, dengan cara penataan hunian yang padat, tidak
sehat dari penghawaaan dan pencahayaan, memberi GSS untuk area
hijau sebagai aktivitas serta kegiatan warga kampung kota sehingga
terjadi interaksi sosial.
Merespon + Kampung kota = Memberi sikap terhadap lingkungan
dengan berorientasi pada sungai Cikapundung, memberi ruang hijau
untuk aktivitas dengan ruang interaksi dengan sungai Cikapundung.
Memiliki + Kampung kota = Warga harus mempunyai rasa memiliki
dan peduli terhadap lingkupnya terutama pada sungai Cikapundung,
dengan adanya GSS dan dengan diberi ruang untuk aktivitas
diharapkan kualitas masyarakat lebih positif.
Konsep Berbagi
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Manusia dengan manusia berbagi hunian dalam satu massa
bangunan, dengan menyediakan ruang bersama untuk saling
berinteraksi antar sesama penghuni dan berbagi dalam menggunakan
fasilitas yang tersedia di RT 02.
Manusia berbagi dengan lingkungan dengan sikap memberi Garsi
sempada sungai yang dijadikan sebagai daerah resapan air hujan dan
sebagai area terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan oleh warga untuk
melakukan kegiatan atau aktivitas di luar rumah. Pemanfaatan area
terbuka hijau sebagi ruang untuk bermain bagi anak-anak dan sebagai
bentuk pembelajaran mengenal dan mencintai lingkungan atau sungai.
Skenario Penataan Kampung Kota
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
5.3 Rencana Tapak Z
ZONA A
ZONA B
Zona A
Zona A merupakan unit
hunian warga yang setelah
ditata dengan
mempertimbangkan
karakteristik hunian yang
layak ditata secara
kesehatan hunian. Pada
zona ini terdapat unit
hunian serta sarana untuk
warga untuk aktivitas dan
[image:65.595.200.438.74.381.2]kegiatan. Gambar no 36: Ilustrasi penataan kampung kota
Sumber : Data pribadi
Gambar no 37: Rencana tapak pada penataan kampung RT/RW 02/08
[image:65.595.116.513.402.741.2]Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Zona B
Zona B merupakan GSS yang dijadikan area terbuka hijau dan sebagi
daerah resapan air hujan dan difungsilakna sebagi ruang interaksi antara
warga dengan alam, khususnya dengan sungai Cikapundung. Pada zona
ini terdapat ruang bermain bagi anak-anak dan untuk komunitas
kukuyaan.
5.3.1Konsep Gubahan Massa
Hunian Hunian vertikal menjadi 3 lantai dengan diisi oleh 3 kepala
keluarga yang berbeda, menciptakan ruang-ruang untuk saling berinteraksi
antar sesama penghuni dan ruang untuk berbagi dalam pemanfaatan
ruang. Akan membangun sebuah prilaku gotong royong pada masyarakat.
Hunian dibuat secara vertikal dengaan 2 sampai 3 lantai, sehingga hunian
tidak menjadi padatan. Dan dengan dibuat vertikal semakin banyak daerah
untuk resapan air hujan dan ruang-ruang kosong bisa dimanfaatkan untuk
[image:66.595.132.447.445.737.2]berkebun sayur-sayuran dengan cara vertikal garden.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
5.3.2Utilitas
Untuk utilitas pembuangan limbah pada setiap unit hunian dengan
cara menggunakan septictank komunal agar limbah tidak langsung Pola massa banguna dibuat secara grid
agar memudahkan dalam proses
pembangunan dan massa dibuat secara solid –void agar mendapatkan sebuah ruang yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang untuk
berinteraksi, ruang jemur pakaian.
Dengan penatan solid-void semua hunian
akan mendapatkan penghawaan dan
pencahayaan dengan maksimal.
Menciptakan ruang-ruang untuk saling
berinteraksi antar sesama penghuni. Memberi
ruang yang dapat dimanfaatkan sebagai
tempat untuk bermain pada teras atau dak
[image:67.595.112.513.108.411.2]beton pada atap.
Gambar no 39: Ilustrasi konsep gubahan massa Sumber : Data pribadi
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
mengotori sungai Cikapundung. Septictank komunal adalah program
pemerintah untuk pemukiman sekitar bantaran sungai Cikapundung.
5.3.3 Tata Hijau
Dengan diberi GSS pada tepi sungai Cikapundung diharapkan
adannya perbaikan terhadap ekosistem pada Sungai, Penggunaan material
yang ramah lingkungan yang dapat menyerap air hujan serta membuat
lubang-lubang biopori agar terhindara dari banjir dan penambahan vegetasi
menjadikan kualitas tanah pada bantaran sungai Cikapundung akan
menjadi lebih baik.
5.3.4Pola Massa Bangunan
Zona Hunian
Terdiri atas hunian warga dengan berbagai type hunian, dan
hunian dibuat secara vertikal. Pada hunian terdapat ruang-ruang
[image:68.595.154.450.190.484.2]yang dapat dipakai bersama seperti ruang parkir kendaraan. Gambar no 41: Ilustrasi konsep penataan pada GSS
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Zona fasilitas umum
Fasilitas yang terdiri atas tempat ibadah seperti mushola, toilet
bersama, untuk kegiatan nyuci bareng atau MCK, ruang
komunal sebagai fasilitas yang dapat mendukung kegiatan olah
raga seperti futsal, senam untuk ibu-ibu dll. Terdapat ruang baca
untuk anak-anak, ruang galeri untuk kegiatan komunitas
tradisional, ruang balai RT.
Zona Publik area terbuka hijau
Garis sempadan sungai sebagai daerah resapan air hujan juga
sebagai area terbuka hijau dan dapat dimanfaatkan sebagai
ruang untuk melakukan kegiatan seperti taman bermain untuk
anak-anak, taman refleksi untuk manula dan dengan tempat
kegiatan bermain sebagai ruang pembelajaran bagi anak-anak
yang dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan atau
[image:69.595.117.550.442.735.2]sungai Cikapundung.
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
5.4 Konsep Bangunan
Konsep bangunan dengan dibuat secara modular dengan grid 6 x 6 m
agar memudahkan pada saat membagun dan lebih efektif serta efisien
[image:70.595.97.512.86.623.2]terhadap waktu saat membangun dalam proyek Penataan Kampung Kota. Gambar no 43: Pembagian zona hunian berdasarkan type hunian
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
Massa bangunan dengan pola solid void agar memudahkan
mendapat ruang-ruang yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang
komunal.
Orientasi bangunan menghadap Timur dan Barat, agar mendapatkan
pencahayaan yang maksimal dan arah ketimur untuk menyikapi
terhadap hunian tetangga. Arah ke barat menyikapi terhadap sungai
Cikapundung
Material yang digunakan adalah dinding precast, batu bata merah,
[image:71.595.127.516.428.729.2]bambo, bata roster.
Gambar no 44: Ilustrasi hubungan ruang antar hunian Sumber : Data pribadi
Andi Riana 10408003 – Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota.
5.4.1 Bentu