1 BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di negara yang sedang berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyatnya, tuntutan akan terselenggaranya kegiatan yang dilandasi prinsip-prinsip
efektif dan efisien makin terasa mengingat banyaknya kemajuan yang harus dikejar,
sedangkan sumber daya yang tersedia baik yang berupa sumber daya manusia
manusia terampil maupun dana amat terbatas. Ketinggalan ini berusaha dikejar
dengan pembangunan di segala bidang. Pembangunan tersebut berupa pembangunan
fisik proyek, seperti perbaikan kampung, prasarana, mendirikan industri berat dan
ringan, jaringan telekomunikasi dan lain-lain. Menghadapi keadaan demikian,
langkah yang umumnya ditempuh disamping mempertajam prioritas adalah
mengusahakan peningkatan efisiensi dan efektibilitas pengelolaan agar dicapai hasil
guna yang maksimal dari sumber daya yang tersedia (Soeharto,1995, hal 15).
Pada pelaksanaan pembangunan konstruksi ada tiga komponen penting yang
saling berkaitan yaitu waktu, biaya, dan mutu. Ketiga batasan tersebut bersifat tarik
menarik. Artinya, jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam
kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan menaikkan mutu, yang selanjutnya
berakibat pada naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya bila ingin menekan
biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal. Dari segi teknis,
ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan sejauhmana ketiga sasaran tersebut
dapat dipenuhi (Soeharto,1995, hal 2).
Dalam suatu proyek, pengendalian biaya dan waktu/jadwal proyek
merupakan hal yang sangat penting sehingga harus dilaksanakan dengan baik. Bila
jadwal tidak dikendalikan sebagaimana mestinya, pemilik mempunyai kesulitan biaya
2 Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pembangunan ruang rawat inap
RSUD Ambarawa, maka kontraktor perlu membuat rencana pelaksanaan pada bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan. Yang dimaksud adalah suatu
pembagian waktu yang terperinci yang disesuaikan untuk masing-masing bagian
pekerjaan, mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan akhir.
Penjadwalan yang digunakan pada pembangunan ruang rawat inap RSUD Ambarawa
adalah dengan menggunakan bagan balok (bar chart), karena bagan balok mudah
dipahami dan dapat diterapkan dalam banyak pekerjaan .
Analisis jaringan kerja (network analysis) merupakan metode yang dianggap
mampu menyajikan teknik dasar dalam menentukan urutan dan durasi kegiatan unsur
proyek, serta dapat memperkirakan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Salah satu dari analisis jaringan kerja adalah metode CPM (Critical Path Methode).
CPM menggunakan teknik penyajian grafis dengan memakai diagram anak panah,
lingkaran serta kaidah-kaidah ketergantungan dalam menyusun urutan kegiatan.
Kegiatan-kegiatan dalam CPM termasuk dalam klasifikasi AOA (Activity On Arrow).
Pada Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Ambarawa terjadi deviasi
antara progres realisasi dengan rencana. Evaluasi pelaksanaan proyek sangat perlu
dilakukan sekaligus melakukan penjadwalan ulang kegiatan yang belum di
realisasikan untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
2. Rumusan Masalah
Penelitian ini membahas bagaimana menganalisa dan mengevaluasi kembali
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Ambarawa dengan
rincian rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah realisasi waktu dan biaya pelaksanaan Pembangunan ruang rawat inap
3 b. Bagaimana pengendalian sisa pekerjaan dengan menggunakan metode CPM
(Critical Path Methode)
3. Tujuan
Tujuan Penelitian ini adalah
a. Mengetahui apakah pelaksanaan pembangunan ruang rawat inap RSUD
Ambarawa sudah sesuai rencana atau tidak, ditinjau dari segi waktu maupun biaya.
b. Melakukan pengendalian waktu dan biaya serta penjadwalan ulang kegiatan
dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Methode)
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi praktisi teknik sipil
Bagi praktisi teknik sipil, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
khususnya tentang evaluasi waktu dan biaya suatu proyek.
b. Bagi masyarakat
Penelitian ini akan memberikan gambaran-gambaran jelas tentang kekurangan
dalam pengelolaan pelaksanaan suatu proyek sehingga mengakibatkan
penambahan biaya pelaksanaan akibat keterlambatan.
5. Batasan Masalah
Batasan masalah tersebut adalah :
a. Lokasi proyek yang digunakan untuk pembahasan adalah proyek pembangunan
ruang rawat inap RSUD Ambarawa tahun 2014.
b. Evaluasipelaksanaan dimulai dari minggu ke 1 sampai minggu ke 21.
c. Penjadwalan ulang dimulai minggu 22 sampai 26.
4 e. Biaya dan waktu pekerjaan total pekerjaan diasumsikan maksimal dari biaya dan
waktu sesuai perjanjian kontrak.
6. Keaslian penelitian
Penelitian mengenai evaluasi waktu dan biaya proyek pernah dilakukan oleh
Tanti (2003), dalam judul evaluasi waktu dan biaya proyek pembangunan gedung
fakultas farmasi UMS, dengan CPM (Critical Path Methode), dengan hasil terjadi
keterlambatan waktu sebesar 208 hari, sehingga terjadi selisih biaya pelaksanaan
proyek sebesar Rp. 114.948.210,-. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Asep muslim
(2006), dalam judul Analisis percepatan waktu dan biaya pada pelaksanaan
pembangunan gedung kedokteran UMS di Penumping dengan Critical Path Methode,
dengan hasil diperoleh perkiraan percepatan waktu 0,18 bulan dari pelaksanaan 13
bulan menjadi 12,82 bulan dengan selisih biaya sebesar Rp.100.767.000-. Sedangkan
pada penelitian ini dititik beratkan pada penerapan manajemen proyek akibat adanya