• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI BAHAYA PUBERTAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SEI BAMBAN T.A.2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI BAHAYA PUBERTAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SEI BAMBAN T.A.2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh :

ASTUTI LIMBONG 1104351001

Program Studi Bimbingan Konseling Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan

Skripsi ini telah diajukan dan dinyatakan memenuhi persyaratan Untuk memenuhi gelar sarjana pendidikan

Medan , Januari 2015

Menyetujui

Dosen Pembimbing Skripsi

Dra.Pastiria Sembiring,M.Pd NIP. 19550808 197903 2001

Mengetahui

Ketua Jurusan PPB/BK/FIP UNIMED

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Kasih karunia-Nya kepada penulis khusunya dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana Pendidikan jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Tehnik Diskusi Terhadap Kesiapan Menghadapi Bahaya Pubertas Siswa Kelas V11 SMP Negeri 2 Sei Bamban Tahun Ajaran 2014/2015.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dra.Pastiria.M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi saya dimana telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini berlangsung dan dengan segala ilmu yang beliau punya,waktu,dan penuh keikhlasan dan kesabaran

Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Psikologi dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

(6)

v

3. Bapak Prof.Dr.Yunadi,M.S wakil Dekan 1 FIP UNIMED dan Bapak Drs.Aman Simaremare,M.S selaku pembantu dekan 11 FIP UNIMED dan Bapak Drs .Edidon Hutasuhut M.Pd.selaku Pembantu Dekan 111

4. Ibu Dra.Kemali Syarif,M.Pd selaku ketua jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan dan Dra.Nurarjani,M.Pd selaku sekretaris jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan FIP UNIMED

5. Ibu Dra.Pastiria.M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang juga telah banyak memberikan bantuan ,bimbingan dan saran kepada penulis selama berada di bangku perkuliahan

6. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu,bimbingan,dukungan,saran,dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan 7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerja samanya dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha surat-menyurat

8. Bapak Sabar simanjuntak kepala sekolah SMP negeri 2 Sei Bamban dan seluruh PKS SMP Negeri 2 Sei Bamban yang telah membantu memberikan izin dalam mengadakan penelitian

(7)

vi

10.Buat sepupuku (Herty Ramayanti Sinaga, Ade wirna Sihombing, Lasmaria Sihombing) yang selalu mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

11.Kepada teman-teman seperjuangan yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis (Ayu, Neni, Leli, Meliani, Rini Putri Anur) khususnya kelas ekstensi transfer yang senantiasa memberikan masukan dan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini sehinga skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan,Semoga kebaikan Bapak,Ibu,Saudara-Saudari dapat menjadi amal yang baik dan mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini,semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

(8)

iii

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok tekhnik diskusi terhadap kesiapan siswa dalam menghadapi bahaya pubertas kelas V11 SMP Negeri 2 Sei Bamban”.

Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan

bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kesiapan siswa dalam menghadapi bahaya pubertas siswa kelas V11 SMP Negeri 2 Sei Bamban”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sei Bamban yang berada di jalan Kelapa Tinggi Desa Bakaran Batu kabupaten Serdang Bedagai.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimen.Populasi adalah keseluruhan siswa kelas V11 berjumlah 30 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 10 siswa yang kurang siap dalam menghadapi bahaya pubertas yang ditentukan dari rekomendasi dari guru BK (konselor). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kesiapan siswa dalam menghadapi bahaya pubertas sebanyak 40 butir pertanyan yang diberikan kepada siswa kelas V11 yang berjumlah 30 siswa. Angket kesiapan menghadapi bahaya pubertas yang valid sebanyak 35 butir pertanyaan yang akan di berikan kepada 10 siswa yang mendapatkan perlakuan (Bimbingan Kelompok).Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t)

(9)

vii

2.2.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ... 8

2.2.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ... 9

2.2.3 Jenis-jenis Bimbingan Kelompok ... 11

2.2.4 Komponen Layanan Bimbingan Kelompok ... 12

2.2.5 Tahap Kegiatan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 14

2.2.6 Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok ... 18

2.2.7 Pengertian Diskusi ... 18

2.2.8 Tujuan Bimbingan Kelompok ... 22

(10)

viii

2.4 Hubungan Bimbingan Kelompok dengan Kesiapan Menghadapi Bahaya Puberitas ... 37

2.5 Kerangka Konseptual ... 39

3.6 Operasional Variabel Penelitian ... 46

3.7 Teknik Analisis Data ... 47

3.8 Persiapan Penelitian ... 47

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 50

4.3 Analisis Data Penelitian ... 51

4.3.1 Kesiapan Menghadapi Bahaya Puberitas Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok ... 51

(11)

ix

4.4 Pengujian Hipotesis ... 53

4.5 Pembahasan Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(12)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket ... 43 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Konsep Diri ... 43 Tabel 3.3 Pemberian layanan Bimbingan Kelompok ... 44 Tabel 4.1 Kesiapan Menghadapi Bahaya Puberitas Sebelum Diberikan

layanan Bimbingan ... 51 Tabel 4.2 Kesiapan Menghadapi Bahaya Puberitas Setelah Diberikan

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Ujicoba Angket Kesiapan Menghadapi Bahaya Puberitas ... 58

Lampiran 2 Uji Validitas Kesiapan Menghadapi Bahaya Puberitas ... 60

Lampiran 3 Seberan Data Pretest Angket Kesiapan Menghadapi Bahaya Puberitas ... 65

Lampiran 4 Perhitungan Kategori Menghadapi Bahaya Puberitas Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi ... 66

Lampiran 5 Sebaran Data Postest Angket Kesiapan Menghadapi Bahaya Puberitas ... 68

Lampiran 6 Perhitungan Kategori Menghadapi Bahaya Puberitas Setelah Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi ... 69

Lampiran 7 Pengujian Hipotesis ... 71

Lampiran 8 Tabel R ... 73

Lampiran 9 Tabel Distribusi Critical Values ... 74

Lampiran 10 Satuan Layanan Bimbingan Kelompok ... 75

Lampiran 11 Satuan Layanan Bimbingan Kelompok ... 80

Lampiran 12 Satuan Layanan Bimbingan Kelompok ... 85

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Pamflet Sekolah ... 72 Gambar 2 Lokasi Sekolah Tampak dari Luar ... 72 Gambar 3 Lokasi Sekolah Tampak dari Dalam ... 73 Gambar 4 Siswa Sedang Mengerjakan Angket Kesiapan Menghadapi

(15)
(16)
(17)
(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam siklus kehidupan manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologinya. Ini dapat dilihat dari semasa bayi sampai dewasa, dalam proses perkembangan dengan adanya perubahan-perubahan yang meliputi fisik, intelektual, sosial, bahasa, emosi, perasaan, sikap, kepribadian dan kreatifitasnya, yang pada dasarnya membuat kombinasi atau hubungan baru yang kemudian membentuk spesialisasi fisik dan psikologisnya yang berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

Perubahan yang jelas ketika anak perempuan mulai memasuki pubertas pertama-tama adalah haid, bagian dada, bagian panggul dan paha semakin membesar dan di ikuti makin melebarnya bagian tubuh disekitar panggul sebagai jalan keluar lahirnya bayi,setelah itu tumbuh rambut di bagian tertentu tubuhnya ,pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot,kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi sehingga mengalami menstruasi, perkembangan yang terjadi pada remaja laki-laki meliputi tumbuhnya rambut,kulit menjadi kasar, otot bertambah besar dan kuat, suara membesar.

(19)

2

Puber merupakan masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik ,psikis dan pematangan fungsi seksual, dalam perkembanganya sebagian anak kesulitan menangani begitu banyak perubahan-perubahan yang terjadi yang membingungkan yang memunculkan pertanyaan,ketakutan dan kecemasan ,perubahan bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan standar budaya yang berlaku sebagai akibat dari perkembangan seksual sekunder yang di alami remaja, Hurlock (1994:191) mengemukakan bahwa hanya sedikit remaja yang mengalami kateksi tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya, kegagalan yang sering di alami remaja dalam memenuhi tuntutan sosial menyebabkan frustasi dan konflik.

Sering kali penyimpangan dari bentuk tubuh laki-laki dan perempuan menimbulkan kegusaran batin yang cukup mendalam, pada masa remaja perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya, Hill dan Maks (1977:209) mengatakan bila remaja mengerti bahwa badanya memenuhi syarat maka hal ini menunjukan hal positif terhadap penilaian dirinya, bila menyimpang maka akan menimbulkan masalah-masalah yang berhubungan dengan penilaian diri dan sosial, misalnya anak perempuan yang terlalu gemuk dan anak laki-laki yang bahunya sempit sangat menggangu batin remaja.

(20)

3

luar,untuk tampil sebagai individu yang menari dan diperhatikan teman atau orang lain baik teman sebaya atau lawan jenis.

Remaja yang gemuk yang tak mampu menerima keadaan dirinya kemungkinan akan memiliki persepsi negative yaitu menggangap dirinya merasa kekurangan yang menyebabkan minder, kurang percaya diri,mereka akan menarik diri, membatasi diri dari aktivitas kelompok karena takut diejek, dihina atau menjadi bahan tertawaan, mereka akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, sulit mencapai kematangan identitas diri

Menurut Wright (1989:137) mayoritas anak yang baru memasuki pubertas tidak mengetahui berapa lama waktu yang di butuhkan untuk menjadi matang atau bentuk kematangan apa yang terjadi akibatnya anak menjadi binggung melihat perubahan fisik yang begitu lambat sehingga remaja ragu apakah dia menjadi orang dewasa kelak yang diterima di lingkungan sosial, pengetahuan yang kurang tentang masa puber menjadi faktor utama anak merasa binggung karena anak merasa bahwa perubahan di masa pubertas adalah pengalaman yang traumatik. Thomas (Al-Mighwar 2006:52) mengatakan “jarang anak yang mengerti tentang dasar perubahan yang terjadi pada dirinya dan pada teman-temanya’’ jika anak tidak diberi informasi tentang perubahan fisik dan psikologi yang terjadi pada masa pubertas maka pengalaman perubahan itu akan menjadi pengalaman yang traumatik,anak puber merasa enggan untuk bertanya tentang perubahan yang terjadi pada dirinya.

(21)

4

menunjukkan tingkah laku seperti kurang percaya diri,rasa cemas,rasa takut,menarik diri dari teman,membatasi diri dari aktivitas,kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial,sulit mencapai kematangan identitas diri,emosi yang tergangu, Hal itu sebenarnya berhubungan dengan tahap peralihan dan sekaligus masa pembentukan karakter atau pencarian identitasnya. maka untuk menangani berbagai masalah yang dialami siswa dalam menghadapi bahaya dari puberitas perlu dilakukan bimbingan kelompok, yang secara tidak langsung dapat memberi bantuan agar siswa mampu menghadapi perkembangan yang terjadi pada dirinya, dengan demikian siswa yang sulit menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan psikisnya dapat menerima perubahan dirinya.

mengatakan bahwa bimbingan kelompok merupakan layanan kepada sekelompok individu, dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat kepada sejumlah orang. Dalam layanan kelompok interaksi antara individu anggota kelompok merupakan satu yang khas yang tidak mungkin terjadi dalam konseling perorangan. Dengan interaksi sosial yang intensif dan dinamik selama berlangsungnya layanan, diharapkan tujuan-tujuan layanan dapat tercapai lebih mantap. Selain itu karena para anggota kelompok dalam interaksi membawa kondisi pribadinya, sebagaimana mereka masing-masing tampil dalam kehidupan sehari-hari, maka dinamika kelompok itu mencerminkan suasana kehidupan nyata yang dapat dijumpai di masyarakat.

(22)

5

bimbingangan kelompok ini siswa diharapkan memiliki kesiapan menghadapi bahaya pubertas yang terjadi pada dirinya, dan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam kesiapan siswa menghadapi bahaya pubertas, maka penulis mengadakan penelitian yang mengangkat judul yaitu: “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kesiapan Menghadapi Bahaya Pubertas Siswa Kelas VII SMP NEGERI 2 Sei Bamban, T.A 2014/2015.

B. Identifikasi Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta memberi arah sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian ini, maka salah satu perlu diidentifikasi.

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagian siswa mengalami kesulitan saat menghadapi pubertas seperti

1.Siswa kurang percaya diri 2.Rasa cemas

3.Rasa takut

4.Menarik diri dari teman-teman

5.Membatasi diri dari aktivitas anggota kelompok

6.Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan soaial 7.Sulit mencapai kematangan identitas diri

(23)

6

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari kesimpang siuran dalam menyelesaikan penelitian, maka sangat perlu adanya batasan masalah. Sebagai batasan masalah dalam penelitian adalah untuk melihat berapa besar “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok terhadap kesiapan siswa dalam menghadapi bahaya pubertas siswa kelas V11 SMP NEGERI 2 Sei Bamban T.A.2014/2015

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan ini dapat mencapai tujuan maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah ada pengaruh Pemberiaan layanan bimbingan kelompok terhadap

siswa kelas VII SMP NEGERI 2 Sei Bambam T.A 2014/2015 dalam menghadapi Bahaya Pubertas’’

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan

kelompok terhadap kesiapan menghadapi bahaya pubertas siswa kelas VII SMP NEGERI 2 Sei Bambam T.A 2014/2015

F. Manfaat Penelitian

(24)

7

1. Manfaat Praktis: bagi penulis penelitian ini akan menjadi pengalaman yang pertama dan paling berharga di dalam membuat suatu karya ilmiah. 2. Manfaat Konseptual:

a. Sebagai bahan dan sumber referensi bagi peneliti lain dalam bidang yang sama untuk mengembangkan penelitian lanjutan di masa yang akan datang.

(25)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi mempunyai pengaruh terhadap kesiapan menghadapi bahaya puberitas siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sei Bamban Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 3,670 > ttabel = 1,883, artinya hipotesis yang

diajukan yang berbunyi “Adanya pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok tehnik diskusi terhadap kesiapan menghadapi bahaya puberitas siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sei Bamban Tahun Ajaran 2014/2015”. Dapat diterima.

5.2. Saran-Saran

1. Diharapkan kepada guru BK mempunyai wawasan dan pemahaman yang baik tentang pentingnya kesiapan siswa menghadapi bahaya puberitas, sehingga perasaan takut dan cemas yang terjadi dikalangan siswa akan dapat diatasi.

2. Selain Guru BK, sekolah sebaiknya memberikan pelatihan bagi guru-guru maupun staf disekolah tersebut tentang bagaimana bersikap terhadap siswa yang menghadapi puberitas.

(26)

57

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mighwar, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja, Bandung: Pustaka Setia. Arikunto, 2006. Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta. Diane E. Papalia Sally Wendkos. Human Development (Psikologi Remaja), 1989. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga

Hurlock, 1994. Masa Puber dalam http://www.livestrong.com/article/1555873_ stress_puberty.

Juntika, Nurihsan Achmad, 2005. Strategi layanan Bimbingan dalam Konseling. Bandung: Aditama.

Nindya Damayanti, 2009. Bimbingan Kelompok dan Konseling, Jakarta: Airlangga.

Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Rineka Cipta. ---, 2004. Seri Layaan Bimbingan Kelompok dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta.

Riyanaditya.blogspot.com/2008/05/bimbingan kelompok.html/

Tohirin, 2007. Bimbingan dan Konseling (Berbasis) Integritas. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta. Suharsimi, 2000. Prosedur Penelitian, Jakarta: Pustaka Setia

Winkel W.S.1991. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Jakarta : Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Gambar

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket  ...............................................................
Tabel R  ........................................................................................
Gambar 1 Pamflet Sekolah  ...........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Model hasil reduksi menunjukkan semua peubah nyata pada taraf 5% sehingga diperoleh faktor-faktor yang berperan terhadap kekonsistenan jawaban responden dalam mengevaluasi

Dalam pengembangan produk-produk pemasaran untuk mencapai tujuan finansial dibentuklah sebuah perusahaan yang memiliki gagasan membantu perusahaan dalam mencapai

Analisis kuadran dalam penelitian ini digunakan untuk melihat dampak implementasi program PEMP periode 2005-2009 terhadap 20 kabupaten/kota pesisir, yaitu

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar matematika melalui pendekatan heuristik sampai 75%, meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi Sentra Pasar Batik Danar Hadi Surakarta tentang apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio, yang meliputi rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas pemungutan PAD, rasio aktivitas, dan

Untuk mengumpulkan data dari konsumen dan menilai persepsi dan perilaku mereka atas strategi yang diterapkan oleh Alfa Gudang Rabat, peneliti mendapatkan data tersebut dengan

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa