1
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BENDA
BANTU BILANGAN (
名量词
) DALAM BAHASA MANDARIN
印尼学生
“
名量词
”
偏误分析
(yìnní xuésh
ēng “m
íng liàngcí ”
piān
wù f
ēnxī
)
SKRIPSI
Oleh:
INTAN ERWANI
080710031
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2 ABSTRACT
Numeral Auxiliary noun is a unique word in Mandarin. In Mandarin, it can be divided into five types: individual, collective, weighty, indefinite, and loan. It has its own characteristics when it is used in Mandarin sentences. The title of this thesis is “The Analysis of Errors in Using Numeral Auxiliary Nouns in Mandarin Sentences.” Therefore, some errors in using numeral auxiliary nouns in Mandarin are done by the fourth semester students of the Chinese Study Program, Faculty of Cultural Science, University of Sumatera Utara. The aim of the study was to know the kinds of error in using numeral auxiliary nouns, to know some factors which cause the errors in using numeral auxiliary nouns, and to help the students understand this case in their study.
The concept used in this thesis was the analysis of errors, words, nouns, and numeral auxiliary nouns. The methodology used in this thesis was descriptive analysis. The writer used syntactical theory and analysis of errors in order to analyze the use of numeral auxiliary nouns in Mandarin. After analyzing the numeral auxiliary nouns, the writer found out some results as follows: some of the students made errors without knowing the characteristics of numeral auxiliary nouns; besides that they lacked of Mandarin vocabulary which eventually brought about the errors in using numeral auxiliary nouns in Mandarin.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Bantu Bilangan dalam Kalimat Bahasa Mandarin”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Strata-I pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa skripsi masih jauh dari sempurna baik isi, bahasa serta penulisannya. Hal ini disebabkan keterbatasan penulis dari segi ilmu pengetahuan dan bahan literatur sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Dari tahap awal penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yang terhormat, Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan para Pembantu Dekan I, II, dan III.
4
3. Yang terhormat, Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara serta penguji.
4. Yang terhormat, Julina MTCSOL, selaku Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku penguji
5. Yang terhormat, Chen Shu Shu, MTCSOL, selaku Dosen Pembimbing II, yang banyak meluangkan waktu dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan skripsi.
6. Yang terhormat, Yu Xue Ling, M.A, yang telah banyak memberikan masukan dan waktu luangnya bagi pengerjaan skripsi ini.
7. Yang tercinta Papa dan Mama, yang telah membesarkan, mengasuh,
mendidik, membantu dan mendorong penullis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman – teman seangkatan dan sahabat – sahabat penulis yang telah banyak membantu memberikan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Medan, 12 Juli 2012 Penulis
Intan Erwani
6
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.
Medan, Juli 2012 Penulis
7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1
1.2Rumusan Masalah Penelitian...8
1.3Tujuan Penelitian...8
1.4ManfaatPenelitian...9
1.4.1 ManfaatTeoritis...9
1.4.2 Manfaat Praktis...9
1.5Ruang Lingkup Penelitian...9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka...11
2.2Konsep...14
2.2.1 Analisis Kesalahan...14
2.2.2 Kata...16
2.2.3 Kata Bantu...17
2.2.4 Kata Bantu Bilangan...18
2.2.4.1 Kata Benda Bantu Bilangan...19
2.3 Landaasan Teori...21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...24
3.2 Data dan Sumber Data...25
3.3 Lokasi Penelitian...26
3.4 Teknik Pengumpulan Data...26
3.4.1 Observasi...26
3.4.2 Studi Dokumen...27
3.4.3 Kuesioner...27
3.4.4 Wawancara...30
3.5 Teknik Analisis Data...31
8
4.1 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan...34
4.1.1 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Individual...34
4.2.2 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Kolektif...58
4.2.3 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Ukuran...69
4.2.4 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Tidak Tentu...74
4.2.5 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Pinjaman...76
4.2 Faktor Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan...94
4.2.1 Faktor Internal...95
4.2.1.1 Kurangnya Perbendaharaan Kosakata...96
4.2.1.2 Kurangnya Mahasiswa Dalam Mengulangi Pelajaran...96
4.2.1.3 Kurangnya Ketelitian...96
4.2.2 Faktor Eksternal...97
4.2.2.1 Pengaruh Bahasa Tujuan...97
4.2.2.2 Penyampaian Materi Yang Kurang Jelas...97
4.2.2.3 Materi Pengajaran Kata Benda Bantu Bilangan...97
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...99
5.2 Saran...100
2 ABSTRACT
Numeral Auxiliary noun is a unique word in Mandarin. In Mandarin, it can be divided into five types: individual, collective, weighty, indefinite, and loan. It has its own characteristics when it is used in Mandarin sentences. The title of this thesis is “The Analysis of Errors in Using Numeral Auxiliary Nouns in Mandarin Sentences.” Therefore, some errors in using numeral auxiliary nouns in Mandarin are done by the fourth semester students of the Chinese Study Program, Faculty of Cultural Science, University of Sumatera Utara. The aim of the study was to know the kinds of error in using numeral auxiliary nouns, to know some factors which cause the errors in using numeral auxiliary nouns, and to help the students understand this case in their study.
The concept used in this thesis was the analysis of errors, words, nouns, and numeral auxiliary nouns. The methodology used in this thesis was descriptive analysis. The writer used syntactical theory and analysis of errors in order to analyze the use of numeral auxiliary nouns in Mandarin. After analyzing the numeral auxiliary nouns, the writer found out some results as follows: some of the students made errors without knowing the characteristics of numeral auxiliary nouns; besides that they lacked of Mandarin vocabulary which eventually brought about the errors in using numeral auxiliary nouns in Mandarin.
9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan bahasa. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sifatnya komunikatif, artinya orang lain yang satu sebagai pemberi informasi dengan orang lain sebagai penerima informasi dapat saling mengerti. Bentuk bahasa yang digunakan dapat berbentuk lisan maupun berbentuk tulisan.
Samsuri (1994:4) mengatakan bahwa “bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan dan perbuatan”. Dengan menggunakan bahasa kita dapat menyampaikan gagasan, pesan, pikiran atau ide yang kita miliki dan kemudian di mengerti oleh lawan bicara kita. Melalui bahasa juga, kebudayaan suatu bangsa dapat di bentuk, di bina dan dikembangkan serta dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.
10
Di dalam kehidupan sehari – hari, masyarakat tertarik ingin mempelajari bahasa yang berasal dari negara maju atau negara yang mempunyai pengaruh dalam dunia Internasional, salah satunya adalah negara Cina yang mempunyai bahasa nasional yaitu bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin adalah bagian dari rumpun bahasa Sino-Tibet. Bahasa Mandarin adalah lambang sosial yang ditandai oleh satu sistem tulisan yang mengikat jutaan manusia yang terdiri dari berbagai suku dengan berbagai bahasa yang cukup jauh perbedaannya. Bahasa tulis Mandarin menggunakan huruf yang dikenal dengan nama aksara.
Dalam beberapa tahun belakangan ini perkembangan bahasa Mandarin dapat dikatakan meningkat karena masyarakat semakin ingin mengetahui dan mempelajari bahasa Mandarin. Hal ini dapat di lihat dari perkembangan perekonomian negara Cina yang sangat pesat, sehingga masyarakat tertarik mempelajari serta menggunakan bahasa tersebut. Saat ini beberapa Universitas Negeri maupun Swasta telah membuka jurusan Bahasa Mandarin. Salah satunya adalah Universitas Sumatera Utara yang mempunyai Program Studi Sastra Cina yang berada di bawah Fakultas Ilmu budaya.
11
bahasa tersebut. Salah satu bagian dari tata bahasa tersebut adalah kata dan kata bantu bilangan. kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri (Suparto, 2003:21).
Kata bantu bilangan adalah salah satu bagian dari Tata Bahasa Mandarin yang akan ditemui dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda yang merupakan salah satu bagian dari tata bahasa. Kata bantu bilangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan sebuah kalimat yaitu untuk menjelaskan bentuk benda atau tindakan dan dapat menjelaskan derajat objek benda tertentu.
Menurut Dang Hong dalam jurnal Shenyang Normal University (2008) yang berjudul Dui Wai Hanyu Liangci Jiao Xue De Pian Wu FenXi “kata bantu bilangan adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Mandarin yang unik dan kata bantu bilangan biasanya menjelaskan satuan unit dari suatu benda atau tindakan”. Kata bantu bilangan terdiri dari dua jenis yaitu kata benda bantu bilangan dan kata kerja bantu bilangan. Kata benda bantu bilangan ini sering digunakan pada pembelajaran bahasa Mandarin khususnya yang dipelajari oleh mahasiswa.
12 1. Zhǐ(只)
Zhǐ (只) merupakan kata benda kata bantu bilangan individual atau dalam bahasa Mandarin disebut gètǐ liàngcí (个体量词). Zhǐ (只) memiliki arti seekor dan digunakan untuk hewan yang berukuran sedang. Contohnya:
a. 一只猫 yī zhǐ māo
b. 一只虎 yī zhǐ hǔ
seekor kucing
seekor harimau
2. Shuāng (双)
Shuāng (双) merupakan kata benda bantu bilangan kolektif atau dalam
bahasa Mandarin disebut jítǐ liàngcí (集体量词). Shuāng (双) memiliki arti sepasang dan hanya digunakan pada benda yang berpasang dan tidak untuk orang. Contohnya:
a. 一双手 yī shuāng shǒu sepasang tangan b. 一双鞋子 yīshuāng xiézi sepasang sepatu 3. Jīn (斤)
Jīn (斤) merupakan kata benda bantu bilangan untuk ukuran, panjang,
berat atau dalam bahasa Mandarin disebut dù liàngcí (度量词). Jīn (斤) memiliki arti setengah gram atau 500 gram. Contohnya :
a. 一斤大米 yī jīn dàmǐ setengah kilogram beras
13 4. Xiē (些)
Xiē (些) merupakan kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut bùdìngliàngcí (不 定 量 词). Xiē (些) memiliki arti beberapa dan menyatakan jumlah tak tentu. Contohnya:
a. 这些书 zhè xiē shū beberapa buku ini
b. 这些人 zhè xiē rén beberapa orang ini
5. Chuáng (床)
Chuáng (床) merupakan kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut jièyòngliàngcí (借用量词). Chuáng (床) makna yaitu sebuah dan menyatakan yang berhubungan dengan tempat tidur.
a. 一床毯子 yī chuáng tǎnzi sebuah selimut b. 一床席子 yī chuáng xízi sebuah kasur
14
Penulis mengambil beberapa contoh penggunaan kata bantu bilangan yang salah di dalam kalimat, diantaranya sebagai berikut:
Contoh 1 :
妈妈 给 我 一 对 新 鞋子
Māmā gěi wǒ yī duì xīn xiézi
Ibu kepada saya satu pasang baru sepatu
Ibu memberikan saya sepasang sepatu baru
Pada contoh kalimat 1 di atas terlihat jelas kata benda bantu bilangan duì (对) adalah kesalahan pengunaan, seharusnya dalam kalimat menggunakan kata
benda bantu bilangan shuāng (双). Walaupun ketika diterjemahkan bilangan duì (对) dan shuāng (双) memiliki arti yang sama yaitu sepasang, namun dalam
bahasa Mandarin kata benda bantu bilangan shuāng (双) digunakan dalam menyatakan pasangan pada benda dan bukan untuk orang. Berikut adalah penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar di dalam sebuah kalimat.
妈妈 给 我 一 双 新 鞋子
māmā gěi wǒ yī shuāng xīn xiézi
Ibu kepada saya satu pasang baru sepatu
Ibu memberikan saya sepasang sepatu baru
Contoh 2 :
睡觉 之前 妈妈 喜欢 喝 一 瓶 牛奶
shuìjiào zhīqián māmā xǐhuan hè yī píng niúnǎi
Tidur sebelum ibu suka minum satu botol susu
15
Pada kalimat contoh 2 di atas terjadi kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan. Kata benda bantu bilangan yang seharusnya digunakan adalah bēi (杯) untuk menyatakan secangkir susu bukan píng (瓶) yang artinya menyatakan botol. Berikut adalah penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar di dalam sebuah kalimat.
睡觉 之前 妈妈 喜欢 喝 一 杯 牛奶
shuìjiào zhīqián māmā xǐhuan hè yī bēi niúnǎi
tidur sebelum ibu suka minum satu gelas susu
Ibu suka meminum segelas susu sebelum tidur.
16 1.2Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan pada pendahuluan di atas, penulis menemukan dua masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini. Masalah – masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU ?
2. Faktor – faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU ?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV
2. Mendeskripsikan faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester
PSSC FIB USU.
17 1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat di ambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca khususnya mahasiswa PSSC FIB USU tentang penggunaan kata bantu bilangan yang sesuai dengan tata bahasa.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi yang bermanfaat bagi pembaca, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.
1.5Ruang Lingkup Penelitian
18
19 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
Pada bab II berisi tentang tinjauan pustaka, konsep dan landasan teori. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal – jurnal, skripsi dan tesis mengenai penjelasan lebih dalam tentang kata benda kata bantu bilangan. Konsep yang diajukan pada bab II berkenaan dengen pengertian analisis kesalahan, kata, kata bantu dan kata bantu bilangan. Teori yang digunakan pada landasan teori dalam penelitian ini adalah sintaksis dan analisis kesalahan.
2.1 Tinjauan Pustaka
20
Sementara itu, dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2007), Jing Jing dan Chang Liang menulis artikel yangberjudul “Hàn Yīng Liàngcí Zhī ǐjiào”. Dalam jurnal ini Jing dan Chang membandingkan penggunaan kata benda bantu bilangan bahasa Mandarin dengan bahsa Inggris. Jing dan Chang juga memaparkan tentang perbedaan jenis kata bantu bilangan dan ciri-ciri kata bantu bilangan dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Hasil yang di dapat bahwa dalam bahasa Mandarin jenis kata bantu bilangan satuan individual lebih banyak dari satuan kolektif, sedangkan dalam bahasa Inggris di dapat bahwa jenis kata bantu bilangan satuan kolektif lebih banyak dari satuan individualnya. Pembahasan pada jurnal ini sangat mendukung penulis, karena jurnal ini menerangkan lebih dalam mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan jenis individual dan kolektif dalam bahasa Mandarin.
Selanjutnya dalam skripsi Cherry Cerianti (2011) yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Bantu Bilangan Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa Indonesia”, Cherry memaparkan tentang perbedaan dan persamaan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Skripsi ini sangat mendukung penulis pada bagian pembahasan, penulis dapat melihat penjabaran dan penjelasan mengenai penggunaan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.
21
jurnal ini menerangkan mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan shuāng (双) dan duì (对) dalam bahasa Mandarin.
Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic(2007) Wang Zhifang menulis artikel yang berjudul “Liàngcí Gè de Shǐyòng Fàn Huà Guǎnjiàn ”. Fang memaparkan tentang makna dan penggunaan kata benda bantu bilangan个 (gè) dalam bahasa Mandarin modern. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan个 (gè) adalah kata benda bantu bilangan individual, namun penggunaannya tidak dapat terikat oleh kata benda bantu bilangan lainnya.
Dalam tesis yang berjudul “Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Zhōng de Míng Liàngcí Piān Wù Fēnxī Jí Jiàocái Yánjiū” (2009) di tulis oleh Zhang Jing, memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin adalah jenis kata yang sangat susah untuk di pelajari dan perlu adanya metode yang tepat dalam pengajarannya. Jing juga menganalisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan terhadap mahasiswa Amerika, Eropa, Jepang dan Korea. Hasil yang di dapat pada penelitian ini menganjurkan kepada pendidik agar pelajar lebih sering diberikan hafalan dan contoh mengenai kata benda bantu bilangan. Tesis ini sangat mendukung penulis pada bagian pembahasan, penulis dapat melihat penjabaran dan penjelasan mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin.
22
penulis. Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian yang berbeda yaitu menganalisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin. Hal ini tentu sangat berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian ini akan difokuskan kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
2.2Konsep
Menurut Mardalis dalam buku Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (1989:46) “konsep merupakan satu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atau persoalan yang perlu dirumuskan”.
Dalam skripsi ini, penulis akan menjelaskan beberapa konsep yang sesuai dengan variabel-variabel yang terdapat pada judul. Konsep yang akan diuraikan penulis dalam skripsi ini adalah analisis kesalahan, kata, kata bantu dan kata bantu bilangan.
2.2.1 Analisis Kesalahan
23
Ellis dalam bukunya yang berjudul Second Languange Acquisition (1986:296) mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasanya digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengindentifikasian kesalahan dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian dan penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.
Sejalan dengan itu Chrystal (dalam Pateda, 1989:50) yang berjudul Analisis Kesalahan mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk mengindentifikasi, mengklasifikasi dan menginterpretasikan secara sistematis kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh seseorang yang sedang belajar bahasa asing atau bahasa kedua berdasarkan teori linguistik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja para peneliti yang menggunakan teknik meliputi pengumpulan sampel, mengindentifikasi, mengklasifikasi dan menginterpretasikan secara sistematis kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh seseorang yang sedang mempelajari bahasa asing.
2.2.2 Kata
24
Menurut Muis dalam buku Morfosintaksis (2005:6) “kata merupakan suatu unsur yang dapat muncul tersendiri dalam berbagai posisi dalam kalimat”. Hal senada juga dikatakan oleh Fatimah dalam buku Metode Linguistik (2006:36) “kata adalah kesatuan unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat terbuka”.
Menurut Suparto dalam buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:21) “kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri”. Kata dalam bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian yairu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat. Sedangkan kata abstrak tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapa berdiri – sendiri menjadi bagian kalimat.
Sementara itu menurut Zhao Yong Xin (2005:2) dalam bukunya Intisari Tata Bahasa Mandarin, “ kata adalah satuan terkecil bahasa yang berdiri sendiri, mempunyai arti dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kata adalah bentuk bebas yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat muncul tersendiri dalam berbagai posisi dalam kalimat.
2.2.3 Kata Bantu
25
gabungan kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti”. Kata bantu dalam Bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kata bantu struktural, kata bantu aspek dan kata bantu modalitas. Fungsi kata bantu adalah tidak dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat dan biasanya kata bantu ditambah pada bagian belakang kata, gabungan kata membentuk bagian kalimat atau ditambahkan pada akhir kalimat.
Sementara itu menurut menurut Zhao Yong Xin (2005:2) dalam bukunya Intisari Tata Bahasa Mandarin kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada kata, frasa, atau kalimat dan menyatakan makna tambahan. Kata bantu dalam bahasa Mandarin tidak dapat digunakan sendiri, biasanya dibaca nada ringan.
Berikut ini adalah contoh kata bantu dalam kalimat.
哥哥 gēgē abang 的 de kata bantu 书 shū buku 很 hěn sangat 好看 hǎokàn bagus buku abang sangat bagus
2.2.4 Kata Bantu Bilangan
Menurut Zhao Yong Xin (2005:21) “kata bantu bilangan menyatakan unit suatu kegiatan atau benda”. Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh Suparto,
26
a. kata bantu bilangan tidak bisa berdiri sendiri
b. Kata bantu bilangan tidak dapat dihapus atau sifatnya melekat pada kata bilangan
c. Kata bantu bilangan bisa digunakan bersama kata ganti penunjuk d. Kata bantu bilangan dapat di reduplikasi
Struktur dari kata bantu bilangan adalah sebagai berikut :
数词∕指示代词 + 量词 + 名词∕动词
Kata ganti petunjuk/kata bilangan + kata bantu bilangan + kata benda/kata kerja
27 2.2.4.1 Kata Benda Bantu Bilangan
Menurut Wang Han Wei dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2006), “kata benda bantu bilangan adalah kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah atau berat suatu benda”. Pada buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003), Suparto membagi kedalam lima jenis kata benda bantu bilangan yaitu kata benda bantu bilangan individual, kolektif, ukuran berat, tidak tentu, dan pinjaman.
1. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Individual
Kata benda bantu bilangan individual atau dalam bahasa Mandarin disebut gètǐ míng liàngcí (个 体 名 量 词) memiliki fungsi sebagai kata benda bantu bilangan untuk menyatakan suatu unit benda yang berbentuk tunggal. Kata benda bantu bilangan individual dapat berperan sebagai atribut, adverbial, subjek dan objek. Contoh kata benda bantu bilangan individual yaitu 只(zhǐ = seekor), 条 (tiáo = seekor), 本 (běn = sebuah), 把 (běn = segenggam), 根 (gēn = sebatang) dan 匹 (pǐ = segulungan).
2. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Kolektif
28
kolektif yaitu 套 (tào = sebuah atau satu set), 双 (shuāng = sepasang), 群 (qún = sekelompok), 堆(duī= setimbunan), dan 排 (pái = sederet).
3. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Ukuran
Kata benda bantu bilangan ukuran atau dalam bahasa Mandarin disebut dùliànghéng míng liàngcí (度量衡名量词) berfungsi sebagai kata benda bantu bilangan yang digunakan untuk menyatakan suatu unit benda yang memiliki ukuran, berat, panjang dan volume. Contoh kata benda bantu bilangan ukuran adalah尺 (chǐ= meter), 寸(cùn = inci), 斤 (jīn = gram) dan两 (liǎng= ons).
4. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Tidak Tentu
Kata benda bantu bilangan tidak tentu atau dalam bahasa Mandarin disebut bù dìngliàng míng liàngcí (不定量名量词) berfungsi sebagai kata benda bantu bilangan yang digunakan untuk menyatakan suatu unit benda yang berbentuk kecil dan memiliki jumlah tidak tentu. Contoh kata benda bantu bilangan tidak tentu adalah些 (xiē = sedikit) dan点 (diǎn = beberapa).
5. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Pinjaman
Kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut
jièyòng míng liàngcí (
借用名量词
) berfungsi sebagai kata benda bantu bilangan29 2.3Landasan Teori
Teori yang digunakan untuk menganalisis rumusan masalah dalam penelitian ini adalah teori sintaksis dan analisis kesalahan. Menurut Verhaar dalam buku Asas – Asas Linguistik Umum (2008:11) “sintaksis adalah cabang linguistik yang menyangkut susunan kata – kata di dalam kalimat”.
Menurut Edi Subroto dalam buku Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural (2007:57), “sintaksis bertujuan untuk membentuk kaidah - kaidah yang mengatur bergabungnya kata dengan kata, kata dengan kelompok kata di dalam frase atau kalimat”. Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K) yang berkenaan dengan fungsi sintaksis. Nomina, verba, ajektifa, dan numeralia berkenaan dengan kategori sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan penerima berkenaan dengan
Analisis kesalahan mencoba untuk mengindentifikasi apakah kesalahan itu disebabkan oleh kemampuan tata bahasa mahasiswa yang masih kurang atau hanya kekhilafan yang dapat diperbaiki kembali. Ini menunjukkan bahwa kesalahan itu erat kaitannya dengan pengajaran bahasa, terlebih lagi dalam menguasai bahasa kedua. Persamaan antara bahasa pertama dengan bahasa kedua akan memperlancar proses belajar bahasa dengan cepat dan mudah, sedangkan perbedaan antara keduanya menimbulkan kesukaran dalam bentuk kesalahan seperti keterbatasan dalam mengingat pelafalan nada dan bunyi bahasa atau penggunaan tata bahasa yang masih kurang. Dengan analisis kesalahan berbahasa
30
diharapkan pendidik akan lebih mudah memilih, menyusun, menyajikan, dan melatih bahan pelajaran yang harus di kuasai pelajar atau mahasiswanya supaya mempermudah proses pengajaran itu sendiri.
Corder (dalam Prawono, 1996:54) mengungkapkan bahwa “secara teoritis untuk menganalisis bahasa pembelajar dengan tujuan untuk mengdiagnosis kesilapan – kesilapan berbahasa yang dilakukan oleh pembelajar dalam proses menguasai bahasa kedua.” Beliau juga memaparkan langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis kesalahan dengan benar sebagai berikut:
“ a. tahap mengenal kalimat yang baik dan tidak baik susunannya, analisis dapat merekonstruksi kalimat yang dianggap benar oleh penutur bahasa kedua baik ekspresi maupun konteksnya, b. analisis mendeskripsikan bahasa antara berdasarkan pasangan – pasangan kalimat yang baik dan jelek strukturnya, c. penjelasan”.
31 BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III berisi tentang metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini. Metode penelitian berkaitan dengan teknik pengumpulan data yang berupa observasi dan tes kepada 38 mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dan studi dokumentasi untuk mendukung data – data pada penelitian ini. Pada bab ini penulis juga memaparkan teknik analisis data terhadap data yang di peroleh dari jawaban kuesioner dan penelitian ini berlokasi di Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU, Padang Bulan, Medan.
3.1Metode Penelitian
Menurut Subayo dalam buku Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (2004:1) “metode adalah sistem yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan permasalahan”. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan.
32
mengenai suatu gejala kesalahan penggunaan kata benda kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin. Metode penelitian deskriptif menggambarkan ciri – ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Tujuan utama menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi dan untuk memeriksa sebab – sebab dari suatu gejala tertentu.
3.2Data dan Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB USU dengan populasi sebanyak 42 mahasiswa. Berdasarkan rumus Slovin maka di peroleh sampel penelitian sebanyak 38 mahasiswa.
Data penelitian yang digunakan peneliti terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diambi dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sebanyak 38 sampel.
Data sekunder merupakan data – data yang telah dikumpulkan untuk mendukung data penelitian ini. Data sekunder yang mendukung penelitian ini diambil dari buku – buku berikut :
33
3. Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Yǔfǎ Shìyí 201 Lì karya Wang Hong Ruo, 2009 4. Jurnal Elektronik Bahasa Mandarin.
Serta skripsi dan tesis yang mendukung penyelesain skripsi.
3.3Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah di Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Universitas 19 Kampus USU, Padang Bulan, Medan.
3.4Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sukaria dalam buku Metode Penelitian (2011:146) “data adalah kunci dalam suatu penelitian”. Data di olah menjadi informasi sehingga dapat dijelaskan melalui suatu analisis untuk menghasilkan temuan dan kesimpulan penelitian.
Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut:
3.4.1 Observasi
34
semester IV PSSC FIB USU. Penulis mencatat dan menemukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan terhadap buku tugas. Selanjutnya penulis melakukan tes awal mengenai kata benda bantu bilangan dengan sampel 10% mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Hasil tes awal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa semester IV PSSC FIB USU masih terdapat kesalahan dalam pengunaan kata benda bantu bilangan.
3.4.2 Studi Dokumen
Pada penelitian ini, penulis melakukan studi dokumen untuk
mengumpulkan data – data dan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Data ini berasal dari buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah, Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Yǔfǎ Shìyí 201 Lì, Intisari Tata Bahasa Mandarin, jurnal Elektronik Akademik Cina, skripsi dan tesis yang berkaitan dengan kata benda bantu bilangan.
3.4.3 Kuesioner
35 1. Merancang Kuesioner
Kuesioner yang telah di rancang berupa soal yang berisi kata benda bantu bilangan yang terdiri dari 21 soal dan terbagi dalam tiga bagian soal. Berikut ini adalah ketiga bagian soal kuesioner yaitu:
a. Soal Bagian Pertama
Pada soal kuesioner bagian pertama, penulis merancang soal kuesioner berisi pernyataan mengenai kata benda bantu bilangan dengan menjawab benar atau salah. Berikut ini adalah contoh soal kuesioner bagian pertama.
Tentukanlah jawaban dibawah ini, apabila benar gunakan tanda “✓” dan salah gunakan tanda “✗”.
1. 爸爸每天早上喝一瓶咖啡。 ( ) 2. 一只 猫正在咬一条鱼。 ( )
3. 我读完三个英文小说了。 ( )
b. Soal Bagian Kedua
Pada soal kuesioner bagian kedua, penulis merancang soal kuesioner dengan mengisi kata benda bantu bilangan yang tepat sesuai dengan kata benda yang sudah ditentukan. Berikut ini adalah contoh soal kuesioner bagian kedua.
Isilah bagian yang kosong dengan kata benda kata bantu bilangan yang tepat.
1. 一_________老虎 2. 一_________大街
36 c. Soal Bagian Ketiga
Pada soal kuesioner bagian ketiga, penulis merancang kuesioner dengan model soal menjawab pilihan berganda sesuai kata benda bantu bilangan yang sudah ditentukan. Berikut ini adalah contoh soal kuesioner bagian ketiga.
Pilihlah kata benda yang sesuai dengan kata bantu bilangan yang sudah ditentukan
1. 这双 ( )A、书包 B、 鞋 C、土 2. 一条 ( )A 、鱼 B、 狗 C、 牛
2. Membagikan Kuesioner
Setelah penulis merancang kuesioner, langkah selanjutnya adalah membagikan kuesioner kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB USU yang akan di teliti. Sampel yang di ambil menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :
Keterangan: n = jumlah sampel
N = jumlah seluruh anggota populasi
e = toleransi terjadinya kegagalan, lazimnya hanya diperbolehkan( 0,05)
Dalam penelitian ini, penulis mengambil populasi mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sebanyak 42 mahasiswa dan hasil yang digunakan dari rumus Slovin adalah sebanyak 38 mahasiswa.
37
3. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
4. Memeriksa hasil jawaban yang telah diisi oleh responden yaitu mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
3.4.4 Wawancara
Menurut Sukaria (2011:152) “interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada responden yaitu orang – orang tertentu yang ditetapkan sebagai sumber data”. Pada penelitian ini, penulis melakukan langkah untuk merancang pedoman wawancara, melakukan wawancara, merekam dan mencatat hasil dari wawancara. Adapun langkah – langkahnya yaitu sebagai berikut :
1. Merancang Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang telah di rancang berupa pertanyan – pertanyaan mengenai kata benda bantu bilangan dan kendala atau kesulitan yang di hadapi oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Berikut ini adalah contoh pertanyaan wawancara yaitu:
a. Menurut anda apa yang anda ketahui mengenai kata benda bantu bilangan? coba jelaskan.
38
2. Melakukan wawancara pada tanggal 23 Mei 2012 pada pukul 11.30 siang, bertempat di Pusat Bahasa USU dengan sampel sebanyak 10 % mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
3. Merekam setiap kegiatan wawancara dengan menggunakan Handphone Blackberry 8250 tipe Gemini.
4. Mencatat seluruh jawaban dari mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
3.5Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapun teknik analisis data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa hasil jawaban berdasarkan kunci jawaban.
2. Mengklasifikasikan kesalahan penggunaan berdasarakan jenis kata benda bantu bilangan yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. 3. Menganalisis kesalahan penggunaan kata benda kata bantu bilangan yang
dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
4. Membahas bentuk kesalahan penggunaan kata benda kata bantu bilangan yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU
5. Melakukan wawancara dengan mahasiswa semester IV PSSC FIB USU untuk mengkonfirmasi hasil jawaban mahasiswa terhadap kuesioner berkenaan dengan kata benda bantu bilangan.
39 7. Menyimpulkan hasil temuan.
40 BAB IV
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BENDA BANTU
BILANGAN DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA
SEMESTER IV PSSC FIB USU
Pada bab IV, penulis menjabarkan hasil penelitian berupa analisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam Bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU. Pembahasan kata benda bantu bilangan yang sesuai dengan jenis kata, arti kata, contoh dan penggunaan secara tatabahasa. Penulis juga memaparkan penyebab kesalahan kata benda bantu bilangan yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Dari kuesioner yang berjumlah 21 soal, disebarkan kepada 38 mahasiswa semester IV PSSC FIB USU, 50% dari 38 mahasiswa semester IV PSSC FIB USU melakukan kesalahan dalam menjawab soal, hal ini mempresentasikan kurang mampu dalam memahami penggunaan kata bantu bilangan.
41
4.1 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan
Dalam soal kuesioner, terdiri dari 21 soal yang terbagi atas soal bagian pertama adalah menjawab pernyataan benar atau salah, soal bagian kedua adalah mengisi kata benda bantu bilangan yang tepat sesuai dengan kata benda yang sudah ditentukan dan soal bagian ketiga menjawab soal pilihan berganda.
Dalam menganalisis kesalahan kata benda bantu bilangan, penulis membaginya ke dalam lima kelompok kesalahan berdasarkan jenis kata benda bantu bilangan yaitu analisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan (i) jenis individual, (ii) jenis kolektif, (iii) jenis ukuran, (iv) jenis tidak tentu dan (v) jenis pinjaman. Berikut adalah analisis kelima jenis kata benda bantu bilangan.
4.1.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis
Individual
Data (1) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner bagian pertama nomor 3 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut.
(1)
我 读完 三 个 英文 小说 了
wǒ dú wán sān gè yīngwén xiǎoshuō le
saya membaca tiga buah bahasa inggris novel sudah
42
Pada data (1) dalam soal bagian pertama nomor 3 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan gè (个) adalah 17 orang (44,7%). Kata benda bantu bilangan gè (个) merupakan jenis individual yang memiliki arti sebuah. Kata benda bantu bilangan gè (个) di dalam kalimat ini berfungsi sebagai objek. Kata bantu bilangan gè (个) digunakan secara umum dalam Bahasa Mandarin. Akan tetapi penggunaan kata benda bantu bilangan gè (个) digunakan untuk menjelaskan orang dan kurang tepat digunakan untuk menyatakan benda yang berbentuk buku atau novel. Dengan demikian kata benda bantu bilangan gè (个) adalah salah. Pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat Bahasa Mandarin yang benar adalah pada data (2) berikut ini.
(2)
我 读完 三 本 英文 小说 了
wǒ dú wán sān běn yīngwén xiǎoshuō le
saya membaca tiga buah bahasa inggris novel sudah
Saya sudah membaca tiga buah novel bahasa inggris
Sebagaimana data (1) yang dipaparkan adalah salah, maka pada data (2) berikut ini dipaparkan kata benda bantu bilangan yang tepat. Penggunaan kata kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat dalam kalimat ini adalahběn (本).
Kata benda bantu bilangan běn (本) adalah jenis individual yang memiliki arti
43
sebagai objek. Kata benda bantu bilangan běn (本) digunakan untuk menyatakan benda yang dibukukan atau benda yang berjilid seperti buku, novel atau majalah.
Hal ini juga di dukung oleh paparan yang ditulis Dai Meng Xia dalam Academic Jurnal Electronic (2007), Xia menjelaskan bahwa kata benda bantu bilangan běn (本) digunakan untuk bentuk buku yang berukuran kecil yang
dibukukan atau berjilid. Contohnya seperti sebuah kitab (一本字典) dan sebuah
majalah ( 一本杂志).
Data (3), (4) dan (5) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner bagian kedua nomor 1 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut .
(3)
一 位 老虎
yī wèi lǎohǔ
satu orang harimau
Satu orang harimau
44
digunakan untuk menyatakan orang yang memiliki jabatan terhormat dan wèi (位) memiliki arti seorang untuk menyatakan yang lebih sopan. Akan tetapi wèi (位) tidak digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan wèi (位) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (4) berikut ini.
(4)
一 条 老虎
yī tiáo lǎohǔ
satu ekor harimau
Satu ekor harimau
45
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (5) berikut.
(5)
一 斤 老虎
yī jīn lǎohǔ
satu setengah kilogram harimau
Setengah kilogram harimau
Pada data (5) dalam soal bagian kedua nomor 1 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam Bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Kata benda bantu bilangan jīn (斤) merupakan kata benda bantu bilangan jenis ukuran berat. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan jīn (斤) adalah 4
orang (10,2%). Penggunaan kata benda bantu bilangan jīn (斤) digunakan untuk
benda yang memiliki jumlah berat. Akan tetapi jīn (斤) tidak digunakan untuk menyatakan binatang yang berukuran sedang. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan jīn (斤) adalah salah.
Dari paparan data (3), (4) dan (5) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan 位,条, dan 斤. Pada data (6) berikut adalah pemaparan penggunaan kata benda
46 (6)
一 只 老虎
yī zhǐ lǎohǔ
satu ekor harimau
Satu ekor harimau
Penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat adalah zhǐ (只) bukan wèi (位), tiáo (条), dan jīn (斤). Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang, hewan yang dapat terbang dan hewan yang dapat berlari.
Hal ini juga di dukung oleh tulisan Wang Zhifang dalam Chinese Academic Jurnal Electronic (2007), Zhifang menjelaskan bahwakata benda bantu bilangan zhǐ (只) dapat digunakan dalam skala yang besar, untuk hewan yang berukuran sedang, hewan yang berukuran kecil, hewan yang dapat terbang, hewan yang dapat merayap dan hewan yang dapat berlari. Contohnya, satu ekor burung (一只鸟) dan satu ekor kucing (一只猫).
Mendukung penjelasan dari Jing, menurut Cherry Cerianti dalam skripsi berjudul Analisis Kontrastif Kata Bantu Bilangan dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia (2011), kata benda bantu bilangan zhǐ (只) juga bisa digunakan untuk menyatakan salah satu benda yang sepasang, maka zhǐ (只) dapat diartikan sebelah. Contohnya sebelah tangan (一只手) dan sebelah mata (一只眼睛).
47
kuesioner bagian kedua nomor 2 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut.
(7)
一 个 大街
yī gè dàjiē
satu buah jalan raya
Sebuah jalan raya
Pada data (7) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan gè (个) adalah 10 orang (26,3%). Kata benda bantu bilangan gè (个) merupakan kata benda bantu bilangan jenis individual yang memiliki arti sebuah. Gè (个) merupakan kata bantu bilangan yang banyak digunakan secara umum dalam Bahasa Mandarin. Akan tetapi gè (个) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan gè (个) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (8) berikut ini.
(8)
一 点 大街
yī diǎn dàjiē
satu sedikit jalan raya
48
Pada data (8) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan diǎn (点) adalah 2 orang (5,2%). Kata benda bantu bilangan diǎn (点) merupakan kata benda bantu bilangan jenis tidak tentu yang memiliki arti sedikit. Kata benda bantu bilangan diǎn (点) digunakan untuk menyatakan jumlah benda kecil tidak tentu. Akan tetapi kata benda bantu diǎn (点) tidak tepat digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan diǎn (点) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (9) berikut.
(9)
一 包 大街
yī bāo dàjiē
satu sungkus jalan raya
Satu bungkus jalan raya
Pada data (9) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan bāo (包) adalah 4
49
bilangan jenis pinjaman yang memiliki arti sebungkus. Kata benda bantu bilangan bāo (包) digunakan untuk menyatakan benda yang sudah berbentuk kemasan.
Akan tetapi kata benda bantu bilangan bāo ( 包) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan bāo (包) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (10) berikut ini.
(10)
一 套 大街
yī tào dàjiē
satu buah jalan raya
Sebuah jalan raya
50
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (11) berikut ini.
(11)
一 对 大街
yī duì dàjiē
satu pasang jalan raya
Sepasang jalan raya
Pada data (11) dalam soal bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah 3 orang (7,8%). Kata benda bantu bilangan duì (对) merupakan jenis kolektif yang memiliki arti sepasang. Kata benda bantu bilangan duì (对) menjelaskan benda berpasangan untuk makhluk hidup, menjelaskan jenis makhluk hidup yang saling melengkapi. Akan tetapi kata benda bantu bilangan duì (对 ) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (12) berikut ini.
(12)
一 只 大街
yī zhǐ dàjiē
satu ekor jalan raya
51
Pada data (12) dalam soal bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah 2 orang (5,2%). Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang, hewan yang dapat terbang dan hewan yang dapat berlari. Akan tetapi zhǐ (只) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah salah.
Dari paparan data (7), (8), (9), (10) (11) dan (12) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan个, 点, 包, 套, 对, dan只. Pada data (13) adalah pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin sebagai berikut. (13)
一 条 大街
yī tiáo dàjiē
satu buah jalan
Sebuah jalan raya
52
Mendukung pernyataan di atas, dalam tesis Zhang Jing yang berjudul Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Zhōng de Míng Liàngcí Piān Wù Fēnxī Jí Jiàocái Yánjiū (2009), Jing memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan tiáo (条) biasanya digunakan untuk benda yang berbentuk panjang, contohnya seutas tali (一条绳)
dan sebatang sungai (一条河 ).
Data (13), (14) dan (15) berikut ini merupakan data yang diperoleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner bagian kedua nomor 3 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan sebagai berikut.
(13)
三 只 剪子
sān zhǐ jiǎnzi
tiga ekor gunting
Tiga ekor gunting
53
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan lain yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (14) berikut ini.
(14)
三 条 剪子
sān tiáo jiǎnzi
tiga ekor gunting
Tiga ekor gunting
Pada data (14) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 3 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah 3 orang (7,8%). Kata benda bantu bilangan tiáo (条) merupakan jenis individual yang memiliki arti sebuah atau seekor. Kata benda bantu bilangan tiáo (条) digunakan sebagai kata benda bantu bilangan untuk menyatakan benda yang berukuran panjang, benda yang berliku dan benda yang lentur atau elastis. Akan tetapi kata benda bantu bilangan tiáo (条 ) tidak tepat digunakan untuk menyatakan benda seperti gunting. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah salah.
54 (15)
三 个 剪子
sān gè jiǎnzi
tiga buah gunting
Tiga buah gunting
Pada data (15) dalam soal bagian kedua nomor 3 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan gè (个) adalah 12 orang (31,5%). Kata benda bantu bilangan gè (个) merupakan jenis individual yang memiliki arti sebuah. Gè (个) merupakan kata bantu bilangan yang banyak digunakan secara umum dalam Bahasa Mandarin. Akan tetapi gè (个) kurang tepat digunakan untuk benda gunting. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan gè (个) adalah salah.
Data (13), (14) dan (15) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan 只, 条 dan个. Pada data (16) berikut adalah pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin.
(16)
三 把 剪子
sān bǎ jiǎnzi
tiga buah gunting
55
Penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat adalah bǎ ( 把) bukan zhǐ (只) tiáo (条) gè (个). Kata benda bantu bilangan bǎ ( 把) merupakan jenis individual. Bǎ (把) memiliki arti sebuah yang digunakan sebagai kata benda bantu bilangan untuk menyatakan benda atau alat yang cara kerjanya dapat di cengkram dengan sebuah tangan.
Hal ini di dukung oleh paparan Zhang Jing Jing Chinese Academic Jurnal Electronic (2009), Jing menjelaskan bahwa bǎ (把) merupakan kata benda bantu bilangan menjelaskan benda yang cara kerjanya digunakan oleh tangan, contohnya seperti: sebuah pisau (一把刀子) dan sebuah payung (一把雨伞).
Mendukung pernyataan Jing, dalams skripsi Cherry Cerianti yang berjudul Analisis Kontrastif Kata Bantu Bilangan dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia (2011), kata benda bantu bilangan bǎ ( 把) juga memiliki arti segenggam dan digunakan untuk menyatakan benda yang dapat dicengkram dengan sebuah tangan. Contohnya seperti segenggam pasir (一 把 沙) dan
segenggam kacang (一把花生).
56 (17)
那 对 读物
nà duì dúwù
itu sepasang buku
Itu sepasang buku
Pada data (17) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 4 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah 3 orang (7,8%). Kata benda bantu bilangan duì (对) merupakan jenis kolektif yang memiliki arti sepasang. Kata benda bantu bilangan duì (对) digunakan untuk benda yang menyatakan orang yang berpasangan. Akan tetapi kata benda bantu bilangan duì (对) kurang tepat digunakan untuk benda yang menyatakan buku. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (18) berikut ini.
(18)
那 只 读物
nà zhǐ dúwù
itu ekor buku
57
Pada data (18) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 4 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah 2 orang (5,2%). Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang, hewan yang dapat terbang dan hewan yang dapat berlari. Akan tetapi kata benda bantu bilangan zhǐ (只) kurang tepat digunakan untuk benda yang menyatakan buku. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (19) berikut ini.
(19)
那 些 读物
nà xiē dúwù
itu beberapa buku
Itu beberapa buku
Pada data (19) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 4 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan xiē (些) adalah 3
58
Kata benda bantu bilangan xiē (些) memiliki arti beberapa yang digunakan untuk menyatakan jumlah benda kecil tidak tentu. Akan tetapi kata benda bantu bilangan xiē (些) kurang tepat digunakan untuk benda yang menyatakan buku. Dengan
demikian penggunaan kata benda bantu bilangan xiē (些) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (20) berikut ini.
(20)
那 个 读物
nà xiē dúwù
itu beberapa buku
Itu beberapa buku
59
Dari paparan data (17), (18), (19) dan (20) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对), zhǐ (只), xiē (些) dan gè (个). Pada data (21) adalah pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin sebagai berikut.
(21)
那 本 读物
nà běn dúwù
itu buah buku
Itu sebuah buku
Penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat adalah běn (本) bukan duì (对), zhǐ (只), xiē (些) dan gè (个). Kata benda bantu bilangan běn (本) merupakan jenis individual. Kata benda bantu bilangan běn (本) memiliki arti
sebuah dan digunakan untuk menyatakan benda yang dibukukan atau benda yang berjilid seperti buku, novel atau majalah.
Hal ini di dukung oleh paparan yang ditulis Dai Meng Xia dalam Academic Jurnal Electronic (2007), Xia menjelaskan bahwa kata benda bantu bilangan běn (本) digunakan untuk bentuk buku yang berukuran kecil yang
dibukukan atau berjilid. Contohnya seperti sebuah kitab (一本字典) dan sebuah
majalah ( 一本杂志).
60
nomor 2 (lihat lampiran). Dari data (22) ditemukan kesalahan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan sebagai berikut.
(22)
一条(c. 牛) yī tiáo (c. niú) satu ekor (c. sapi)
a﹑鱼 a. yú a. ikan
b ﹑狗 b. gǒu b. anjing
c ﹑牛 c. niú c. sapi
Data (22) dalam soal kuesioner bagian ketiga nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah kesalahan mahasiswa yang menjawab kata niú (牛) adalah 13 orang (34.2%). Kata niú (牛) memiliki arti yaitu sapi dan menyatakan hewan yang berukuran besar yang biasanya dirangkai dengan kata benda bantu bilangan tóu (头). Kata benda bantu bilangan tiáo (条) digunakan untuk menyatakan benda
yang berukuran panjang, benda yang berliku dan benda yang lentur atau elastis, sehingga kata niú (牛) tidak tepat digunakan untuk kata benda bantu bilangan tiáo (条). Dengan demikian penggunaan kata benda niú (牛) adalah salah.
61 (23)
一条(b. 狗) yī tiáo (b. gǒu) satu ekor (a. anjing)
a ﹑鱼 a. yú a. ikan
b ﹑狗 b. gǒu b. anjing
c ﹑牛 c. niú c. sapi
Data (23) dalam soal kuesioner bagian ketiga nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah kesalahan mahasiswa yang menjawab kata benda gǒu (狗) adalah 7 orang (18,4%). Kata gǒu (狗) menyatakan hewan yang berukuran sedang. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) sangat tepat digunakan oleh kata gǒu (狗), sehingga gǒu (狗) tidak tepat digunakan untuk kata benda bantu bilangan tiáo (条). Dengan demikian mahasiswa semester IV PSSC FIB USU yang mengalami kesalahan penggunaan dalam menjawab gǒu (狗) sebagai kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah salah.
62 (24)
一条(a. 鱼) yī tiáo (a. yú) satu ekor (a. ikan)
a ﹑鱼 a. yú a. ikan
b ﹑狗 b. gǒu b. anjing
c ﹑牛 c. niú c. sapi
Penggunaan kata benda yang benar dan tepat adalah yú (鱼) bukan niú (牛) dan gǒu (狗). Yú (鱼) memiliki arti ikan dan merupakan golongan hewan yang berbentuk lentur dan panjang, sehingga yú (鱼) lebih tepat dipasangkan dengan kata benda bantu bilangan tiáo (条). Kata benda bantu bilangan tiáo (条) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan tiáo (条) digunakan sebagai kata benda bantu bilangan untuk menyatakan hewan yang berukuran panjang dan lentur.
Mendukung pernyataan di atas, dalam skripsi Cherry Cerianti yang berjudul Analisis Kontrastif Kata Bantu Bilangan dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia (2011). Cherry memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan tiáo (条) dapat digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran panjang, berliku dan lentur. Contohnya seperti seekor ular (一条蛇)dan seekor ikan (一条鱼).
63 (25)
一本(a. 手表 ) yī běn (a. shǒubiǎo) satu buah (a. jam tangan) a ﹑手表 a. shǒubiǎo a. jam tangan
b、书 b. shū b. buku
c 、邮票 c. yóupiào c. perangko
Data (25) dalam soal kuesioner bagian ketiga nomor 3 di atas merupakan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah kesalahan mahasiswa yang menjawab kata shǒubiǎo (手表) adalah 3 orang (7,8%).Kata shǒubiǎo (手表) memiliki arti yaitu jam tangan dan biasanya dirangkai oleh kata benda bantu bilangan kuài (块) , sehingga shǒubiǎo (手表) tidak tepat digunakan untuk kata benda bantu bilanganběn (本). Dengan demikian
penggunaan kata shǒubiǎo (手表) adalah salah.
Kesalahan penggunaan kata benda yang dilakukan mahasiswa lain dapat di lihat pada data (26) berikut ini.
(26)
一本(c. 邮票) yī běn (c. yóupiào) satu buah (c. perangko)
a ﹑手表 a. shǒubiǎo a. jam tangan
b、书 b. shū b. buku
c 、邮票 c. yóupiào c. perangko
64
USU. Jumlah kesalahan mahasiswa semester IV PSSC FIB USU yang menjawab yóupiào (邮票) adalah 4 orang (10,5%). Kata yóupiào (邮票) memiliki arti perangko dan menyatakan benda yang berbentuk bidang datar atau berbentuk pipih yang telah di cetak. Kata benda bantu bilangan zhāng (张) biasanya sangat
tepat digunakan oleh kata benda yóupiào (邮票), sehingga yóupiào (邮票) tidak tepat digunakan untuk kata benda bantu bilangan běn (本) Dengan demikian
penggunaan kata yóupiào (邮票) adalah salah.
Dari paparan data (25) dan (26) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan yang sudah ditentukan. Pada data (27) berikut adalah pemaparan penggunaan kata benda yang sesuai dengan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin.
(27)
一本(a.书) yī běn (a. shū ) satu buah (a. buku)
a ﹑手表 a. shǒubiǎo a. jam tangan
b、书 b. shū b. buku
c 、邮票 c. yóupiào c. perangko
Penggunaan kata benda yang benar dan tepat adalah shū (书) bukan
65
Hal ini di dukung oleh paparan yang ditulis Dai Meng Xia dalam Academic Jurnal Electronic (2007), Xia menjelaskan bahwa kata benda bantu bilangan běn (本) digunakan untuk bentuk buku yang berukuran kecil yang
dibukukan atau berjilid. Contohnya seperti sebuah kitab (一本字典) dan sebuah
majalah ( 一本杂志).
4.1.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis
Kolektif
Data (28) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner bagian pertama nomor 4 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut.
(28)
我 妹妹 在 超市 买 了
wǒ mèimei zài chāoshì mǎi le
saya kakak di supermarket beli sudah
Kakak saya sudah membeli sepasang kaos kaki
一 对 袜子
yī duì wàzi
satu pasang kaos kaki
66
Pada data (28) dalam soal kuesioner bagian pertama nomor 4 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah 15 orang (39,4%). Kata benda bantu bilangan duì (对) merupakan jenis kolektif yang memiliki arti sepasang. Kata benda bantu bilangan duì (对) digunakan untuk menjelaskan benda berpasangan untuk makhluk hidup, jenis makhluk hidup yang saling melengkapi. Kata benda bantu bilangan duì (对) di dalam kalimat ini berfungsi adalah sebagai objek. Dengan demikian pengguaan kata benda banti bilangan duì (对) adalah salah. Pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang benar adalah pada data (29) berikut ini. (29)
我 妹妹 在 超市 买 了
wǒ mèimei zài chāoshì mǎi le
saya kakak di supermarket beli sudah
Kakak saya sudah membeli sepasang kaos kaki
一 双 袜子
yī shuāng wàzi
satu pasang kaos kaki
di supermarket
67
memiliki arti sepasang. Kata benda bantu bilangan shuāng (双) di dalam kalimat
ini berfungsi adalah sebagai objek. Kata benda bantu bilangan shuāng (双) digunakan untuk benda yang sama jenis dan berpasangan, contohnya seperti sepasang kaki (一双脚) dan sepasang mata (一双眼睛)
Mendukung pernyataan di atas dalam Chinese Academic Jurnal Electronic (2005) yang di tulis oleh Wang Su Ping, Ping memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan shuāng (双) digunakan untuk benda yang berpasangan dan
memiliki bentuk benda yang sama. Contohnya seperti sepasang kaus kaki ( .
一 双
袜子) dan sepasang sarung tangan (一 双 手套)
Data (30), (31), (32) dan (33) berikut ini merupakan data yang diperoleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap kuesioner dalam soal bagian kedua nomor 4 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan sebagai berikut.
.
(30)
一 点 房间
yī diǎn fángjiān
satu sedikit kamar
sedikit kamar
68
yang memiliki arti sedikit. Kata benda bantu bilangan diǎn (点) digunakan untuk menyatakan jumlah benda kecil tidak tentu. Akan tetapi kata benda bantu bilangan diǎn (点) kurang tepat digunakan untuk menyatakan benda yang menjelaskan benda yang terdapat dalam ruangan. Dengan demikian penggunaan