• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penggunaan Kata Bilangan Duo Dan Lai Di Dalam Kalimat Bahasa Mandarin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Penggunaan Kata Bilangan Duo Dan Lai Di Dalam Kalimat Bahasa Mandarin"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN KATA BILANGAN DUO DAN

LAI

DI DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

(汉语约数词

“多”和“来”

的使用分析

/

Hàny

ǔ yuē shù cí “duō” hé “lái” de

sh

ǐyòng fēnxī)

SKRIPSI

Oleh :

IRA OCTAVIA TARIGAN

080710012

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS PENGGUNAAN KATA BILANGAN DUO DAN

LAI

DI DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

(汉语约数词

“多”和“来”

的使用分析

/

Hàny

ǔ yuē shù cí “duō” hé “lái” de

sh

ǐyòng fēnxī)

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Oleh :

IRA OCTAVIA TARIGAN NIM: 080710012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Parlindungan Purba, M.Hum

NIP:

ChenShuShu,MTCSOL

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

Disetujui oleh

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Sastra Cina Ketua,

NIP: 19630109 198803 2 001 Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.

(4)

PENGESAHAN Diterima oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam Bidang Ilmu Sastra Cina pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada :

Tanggal : 25 Juli 2012

Hari : Rabu

Pukul : 10.00 – 12.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A.

Panitia Ujian

No. Penguji Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( )

2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si ( )

3. Drs. Parlindungan Purba, M.Hum (

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi berupa pembatalan gelar sarjana yang pernah saya peroleh.

Medan, Juli 2012

Penulis,

(6)

ABSTRACT

The title of this paper is “Analisis Penggunaan Kata Bilangan Duo dan Lai dalam Kalimat Bahasa Mandarin. Researcher analyzes the use of word number, duo and lai in Chinese sentences. As general, Students don’t have understanding about when and where to used both word number. The concepts of the thesis are the methodology on the thesis is library research method. The author analyze about characteristics, similarities and

differences of word number, duo and lai. By this, author is tried to provide a reference for the students who learn Mandarin.

(7)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat dan kasihNya dalam hidup saya yang hingga saat ini selalu menyertai dan mengiringi

langkah saya. KasihNya yang mengajarkan saya kesabaran dalam menulis skripsi, dan

berkatnya yang tidak berkesudahan selalu melimpah dalam hidup saya. Hingga saya dapat

menyelesaikan skripsi yang diberi judul “Analisis Penggunaan Kata Bilangan Duo dan Lai

dalam Kalimat Bahasa Mandarin”.

Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Budaya,

Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Dalam

menyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan

dukungan, semangat, waktu, bimbingan dan doa kepada penulis. Oleh karena itu saya ingin

menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi Sastra Cina, Universitas

Sumatera Utara .

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina,

(8)

4. Bapak Drs. Parlindungan Purba, M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

meluangkan banyak waktu, memotivasi, membimbing dan memberikan sumbangsih

pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Chen Shu Shu, MTCSOL, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktu, memberikan banyak masukan, kritikan, dan semangat kepada saya selama

menulis skripsi ini.

6. Seluruh dosen Jinan University yang mengajar di Program Studi Sastra China dari

semester satu sampai dengan semester akhir ini, dan seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu

Budaya yang telah memberikan ilmunya kepada saya dan mendidik saya selama masa

perkuliahan.

7. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi

Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya

kepada saya selama perkuliahan berlangsung.

8. Kedua orang tua yang saya sayangi Ayahanda Darmasius Tarigan, M.Si dan Ibunda

Hotnida Sidabutar yang telah memberikan doa, nasehat, semangat dan pengorbanan baik

moril dan materil, dalam penyusunan skripsi ini.

9. Teman-teman saya yang ada disaat suka maupun duka, yang telah banyak membantu

dalam memberikan semangat, saran, kritik, dan canda tawa yang menghibur dikala hati

gundah. Special untuk Alexander Siahaan, Geng Setan (Cicilia Aprilina Kartika Tarigan,

(9)

teman-teman seperjuangan angkatan 2008 yang telah sama-sama berjuang dalam penulisan

skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas doa dan

dukungannya.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi yang saya sajikan

ini sangat jauh dari sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisannya.

Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu. Demikianlah ucapan terima kasih ini saya sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha

Esa selalu memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2012

Penulis

Ira Octavia Br Tarigan

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ··· i

KATA PENGANTAR ··· ii

DAFTAR ISI ··· v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ··· 1

1.2 Perumusan Masalah ··· 7

1.3 Tujuan Penelitian ··· 7

1.4 Manfaat Penelitian ··· 8

1.5 Batasan Masalah ··· 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ··· 9

2.2 Konsep ··· 10

2.2.1 Kata ··· 11

2.2.2 Kata Bilangan ··· 11

2.2.3 Kata Bilangan Perkiraan ··· 12

2.2.4 Kata Bilangan Perkiraan Duo ··· 12

2.2.5 Kata Bilangan Perkiraan Lai ··· 12

2.3 Landasan Teori ··· 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data ··· 14

3.1.1 Data ··· 14

3.1.2 Sumber Data ··· 14

3.2 Teknik Pengumpulan Data ··· 15

3.3 Teknik Analisis Data ··· 15

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN KATA BILANGAN DUO DAN LAI DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN 4.1 Ciri-ciri Kata Bilangan Duo dan Lai ··· 18

4.1.1 Ciri-Ciri Kata Bilangan Duo ··· 18

4.1.2 Ciri-Ciri Kata Bilangan Lai ··· 26

4.2 Persamaan dan Perbedaan Penggunaan Kata Bilangan Duo dan Lai ··· 30

4.2.1Persamaan Kata Bilangan Duo dan Lai ··· 31

4.2.2 Perbedaan Kata Bilangan Duo dan Lai ··· 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ··· 40

(11)

ABSTRACT

The title of this paper is “Analisis Penggunaan Kata Bilangan Duo dan Lai dalam Kalimat Bahasa Mandarin. Researcher analyzes the use of word number, duo and lai in Chinese sentences. As general, Students don’t have understanding about when and where to used both word number. The concepts of the thesis are the methodology on the thesis is library research method. The author analyze about characteristics, similarities and

differences of word number, duo and lai. By this, author is tried to provide a reference for the students who learn Mandarin.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan

untuk membentuk sebuah kalimat. Di dalam bahasa Indonesia ada beberapa jenis kata, yakni

kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata sambung, kata depan, kata tugas, kata

sandang, dan kata bilangan.

Kata Bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah ataupun satuan kumpulan benda

atau urutan dari nama-nama benda yang dimaksud. Di dalam bahasa Indonesia, ada empat

jenis kata bilangan yakni kata bilangan utama, kata bilangan tingkat, kata bilangan kumpulan

dan kata bilangan tak tentu.

Kata bilangan utama adalah kata bilangan yang memberi keterangan mengenai jumlah

barang ataupun sesuatu hal. Misalnya: satu, dua, tiga dan seterusnya.

Kata bilangan tingkat adalah kata bilangan yang menjelaskan pada urutan ke berapa

sebuah benda itu berada. Kata-kata ini biasanya diletakkan sesudah kata benda. Misalnya:

siswa kelima, buku ketiga puluh, dan lain sebagainya.

Kata bilangan kumpulan adalah kata bilangan yang menjelaskan jumlah barang di

dalam suatu kumpulan ataupun himpunan. Kata ini biasanya diletakkan sebelum kata benda.

Misalnya: kelima buku itu, keempat temannya dan lain sebagainya.

Kata bilangan tak tentu adalah kata bilangan yang menjelaskan jumlah barang di

(13)

pasti. Kata ini diletakkan sebelum kata benda. Misalnya: beberapa rumah, segala buku, dan lain sebagainya.

Kata bilangan di dalam bahasa Indonesia juga bisa digunakan untuk menyatakan

jumlah dari hewan, benda, tumbuh-tumbuhan dan tempat. Selain untuk menyatakan jumlah

ataupun urutan, adakalanya kata bilangan juga dapat digunakan untuk menyatakan jumlah

perkiraan dari benda-benda yang tidak dapat ditentukan. Misalnya beberapa desa, seluruh

kampung dan lain sebagainya.

Menurut Suparto (2003:59), “Kata bilangan di dalam bahasa Mandarin merupakan

kata yang menyatakan angka, jumlah dan urutan”. Pada umumnya kata ini sering digunakan

di dalam penghitungan angka ataupun kata-kata yang berkaitan dengan angka. Misalnya

beberapa buku, sejumlah kursi dan lain sebagainya.

Menurut Dayan (2008:72), “Kata bilangan adalah kata yang menunjukkan bilangan

ataupun kuantitas”. Kata ini sering digunakan di dalam penghitungan angka-angka ataupun

menyatakan jumlah ataupun tingkatan dari suatu benda.

Menurut Dayan (2008:72), “Kata bilangan terbagi atas dua jenis, yakni kata bilangan

pasti dan kata bilangan tingkat”. Kata bilangan pasti adalah kata bilangan yang menyatakan

angka-angka yang pasti. Misalnya, yi () satu, er () dua, san () tiga dan lain sebagainya. Sedangkan kata bilangan tingkat adalah kata bilangan yang menyatakan tingkatan dari suatu

benda. Misalnya, di yi (第一) kesatu, di er (第二) kedua dan lain sebagainya.

Menurut Suparto (2003:59), “Kata bilangan di dalam bahasa Mandarin memiliki dua

jenis, yakni kata bilangan dasar dan kata bilangan tingkat”. Dimana kata bilangan dasar terdiri

(14)

perkiraan. Sedangkan kata bilangan tingkat hanya menyatakan tingkatan-tingkatan dari kata

ataupun benda.

Kata bilangan bulat disebut juga kata bilangan cacah. Kata ini digunakan untuk

menyatakan angka-angka yang pasti di dalam bilangan bulat. Misalnya: yi () satu, er () dua, san () tiga dan lain sebagainya

Kata bilangan pecahan adalah kata bilangan yang berfungsi untuk menyatakan

angka-angka pecahan. Di dalam bahasa Mandarin angka-angka pecahan umumnya dituliskan dengan “ x fen zhi y (x 分之y)”. Dimana x digunakan untuk menyatakan penyebut dan y digunakan untuk

menyatakan pembilang. Misalnya: 2/3 dibaca san fen zhi er (三分之二)

Kata bilangan desimal adalah kata bilangan yang berfungsi untuk mengungkapkan

angka-angka yang berbentuk desimal. Di dalam penulisannya, titik di dalam angka desimal

dibaca “ dian (点)”. Dimana bilangan bulat di depan titik akan dibaca seperti membaca angka pada biasanya, sedangkan untuk angka yang di belakang titik dibaca satu per satu.

Misalnya 0.63 dibaca ling dian liu san (零点六三).

Kata bilangan kelipatan adalah kata bilangan yang berfungsi untuk menyatakan

kelipatan dari angka-angka. Di dalam penulisannya, kata ini sering ditambahkan dengan kata

bei (倍) ”. Kata ini biasanya digunakan di dalam perkalian. Misalnya: 9=3x3 dibaca jiu shi san de san bei (九是三的三倍).

Kata bilangan perkiraan adalah kata bilangan yang berfungsi untuk menyatakan

perkiraan dari angka yang tidak dapat ditentukan. Di dalam penulisannya, kata bilangan

perkiraan ini dapat dituliskan dengan dua cara yakni dengan merangkai dua angka secara

(15)

Kata bilangan perkiraan yang ditulis dengan cara merangkai dua angka secara

berurutan berfungsi untuk menyatakan kira-kira. Kata ini dapat dituliskan dengan cara

meletakkan angka yang lebih kecil di depan angka yang lebih besar. Misalnya: qi ba ge (七八

个) yang berarti kira-kira tujuh sampai delapan orang.

Kata bilangan perkiraan yang dituliskan dengan cara menambahkan kata di belakang

angka berfungsi untuk menyatakan perkiraan dari suatu benda. Adapun kata yang sering

digunakan adalah duo (beberapa), lai (kira-kira), zuoyou (kira-kira), ji (beberapa) dan lain sebagainya.

Kata bilangan perkiraan ji (几) adalah kata bilangan yang digunakan untuk menyatakan angka ataupun bilangan tidak pasti di bawah angka 10. Kata ini berfungsi untuk

menyatakan beberapa, kira-kira, dan berapa pada suatu benda. Sebagai contohnya dapat kita

lihat pada kalimat di bawah ini:

我 很 喜 欢 这 几 本 小 说

Hěn Huan Zhè Jǐ Běn Xiǎo Shuō

Saya Sangat Gembira Gembira Ini Beberapa Clasifier Kecil Berbicara Saya sangat suka dengan beberapa novel ini

Di dalam kalimat di atas kata ji (几) mempunyai makna “beberapa”. Namun ada kalanya kata ji ini akan berubah fungsi menjadi kata tanya. Yang mana kata ini akan mempunyai arti menjadi berapa. Hal ini dapat kita lihat pada contoh di bawah ini:

在 那 边 有 几 间 学 校 ?

Zài Biān Yǒu Jǐ Jiān Xué Xiào

(16)

Dari kedua kalimat diatas dapat kita ketahui bahwa kata ji selalu diletakkan sebelum kata benda. Hal ini berguna untuk menjelaskan perkiraan dari jumlah dari benda yang

dimaksudkan.

Kata bilangan perkiraan duo (多) adalah kata yang digunakan untuk menyatakan kira-kira. Kata ini biasanya diletakkan di belakang kata bilangan bulat untuk menyatakan “lebih”.

Namun untuk kalimat tertentu kata ini dapat berarti berapa. Sebagai contohnya dapat kita lihat di dalam kalimat di bawah ini:

我 学 了 一 年 多 汉 语 了

Xué Liǎo Nián Duō Hàn Le

Saya Belajar Sudah Satu Tahun Banyak Dinasti

Han Bahasa Partikel Saya sudah belajar bahasa Mandarin lebih dari dari setahun

Di dalam kalimat diatas kata duo (多) berarti “lebih dari”.

Kata bilangan perkiraan zuoyou (左右) adalah kata bilangan perkiraan yang digunakan untuk menyatakan angka yang tidak jauh berbeda dari angka yang dimaksud. Kata ini selalu

diletakkan setelah angka atau benda yang dimaksud diterangkan. Sebagai contohnya dapat

kita lihat di dalam kalimat di bawah ini:

我 看 一 年 左 右

Kàn Nián Zuǒ Yòu

Saya Melihat Satu Tahun Kiri Kanan

Saya rasa kurang lebih setahun

Di dalam kalimat di atas kata zuoyou (左右) berarti “kurang lebih”.

(17)

jumlahnya ataupun lebih sedikit dari angka yang bersangkutan. Sebagai contohnya dapat kita

lihat pada kalimat di bawah ini:

他 买 了 二 百 来 书

Mǎi Le Èr Bǎi Lái Shū

Dia Membeli Partikel Dua Seratus

Diletakkan di belakang kata bilangan untuk meyatakan kira-kira

Buku

Dia membeli kurang dari dua ratus buku

Di dalam kalimat di atas kata lai (来) berarti “ kurang dari”.

Dari penjelasan mengenai kata bilangan perkiraan diatas, maka penulis hanya akan

memfokuskan topik pembahasan mengenai kata bilangan pekiraan duo (多) dan lai (来). Adapun hal mendasar yang membuat penulis hanya menfokuskan kedua kata ini adalah

karena di dalam penggunaannya kedua kata ini memiliki makna dan struktur penyusunan

kalimat yang hampir sama di dalam kalimat, sehingga sering terjadi kesulitan di dalam

penggunaan kedua kata ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis merasa sangat tertarik untuk mengangkat

judul sebagai berikut: “ Analisis Penggunaan Kata Bilangan duo () dan lai (来) di dalam Kalimat Bahasa Mandarin”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan sebelumnya, maka

permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

(18)

2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan penggunaan kata bilangan duo (多) dan lai (来) di dalam kalimat bahasa Mandarin?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan ciri-ciri penggunaan kata bilangan duo (多) dan lai (来) dalam struktur kalimat bahasa Mandarin.

2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan pemakaian kata bilangan duo (多) dan lai (来).

1.4 Manfaat Penelitian

Di dalam penulisan proposal ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat teroritis

kepada para pembaca, yakni menambahkan perbendaharaan penggunaan kata bilangan duo

(多) dan lai (来) dalam struktur kalimat bahasa Mandarin serta dapat menetengahi persamaan dan perbedaan penggunaan kata Bilangan duo (多) dan lai (来) di dalam kalimat bahasa Mandarin.

Selain manfaat teoritis diatas, penulis juga memberikan manfaat praktis, yakni

menambahkan wawasan dan pemahaman secara menyeluruh akan penggunaan kata bilangan

duo (多) dan lai (来) di dalam kalimat bahasa Mandarin serta sebagai sumbangan pemikiran

sebagai informasi, sumber kepustakaan serta sebagai acuan di dalam penelitian-penelitian

selanjutnya.

(19)

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti hanya akan membahas

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Di dalam penelitian ini, peneliti telah memilih beberapa penelitian-penelitian

terdahulu yang dijadikan sebagai referensi di dalam penulisan proposal ini, yakni:

Jiang Yue (2007) dalam skripsinya yang berjudul “ 英汉约数的比较与翻译” (Yīng hàn yuē shǔ de bǐjiào yǔ fānyì). Di dalam skripsiny tersebut, Jiang Yue menjelaskan tentang

perbandingan kata bilangan perkiraan di dalam menterjemahkan kalimat bahasa Mandarin dan

bahasa Inggris. Selain , beliau juga menjelaskan tentang persamaan dan perbedaan ekpresi

kata bilangan perkiraan di dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin dilihat dari segi

pragmatik dan semantik. Penelitian ini sangat mendukung penulis untuk dapat mengkaji

perbedaan dan persamaan kata bilangan perkiraan di lihat dari segi penterjemahannya.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dikaji oleh peneliti sendiri, karena peneliti

menganalisis tentang penggunaan kata bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

Liu Yongbo (2005) dalam jurnalnya yang berjudul “约数的英语表达以及在国际贸

易合同条款中的运用” (yuē shǔ de yīngyǔ biǎodá yǐjí zài guójì màoyì hétóng tiáokuǎn zhōng

de yùnyòng). Di dalam jurnalnya, Liu Yongbo menjelaskan tentang jumlah ekspresi kata

bilangan perkiraan di dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin yang memiliki karakteristik

yang unik di dalam perdagangan internasional dilihat dari segi pragmatik dan semantik.

(21)

perkiraan di lihat dari segi pragmatiknya. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dikaji

oleh peneliti sendiri, karena peneliti menganalisis tentang penggunaan kata bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

Zhang Yi-sang (2001) dalam jurnalnya yang berjudul 概数助词“ 来”和“ 多” (gàishù zhùcí “lái” hé “duō” ). Di dalam jurnalnya tersebut, Zhang Yi-sang menjelaskan tentang

perbandingan kata bilangan perkiraan dengan persamaan dan perbedaannya dilihat dari segi

pragmatik dan ciri-ciri gramatikalnya. Penelitian ini sangat mendukung penulis untuk dapat

mengkaji perbedaan dan persamaan kata bilangan perkiraan. Penelitian ini berbeda dengan

penelitian yang dikaji oleh peneliti sendiri, karena peneliti menganalisis tentang penggunaan

kata bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

2.2 Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588), “Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal

budi untuk mengetahui hal-hal lain”.

Di dalam konsep ini, peneliti akan membahas mengenai kata, kata bilangan dan kata

bilangan perkiraan di dalam bahasa Mandarin beserta analisis penggunaannya.

2.2.1 Kata

Menurut Suparto (2003:21), “Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang mempunyai

(22)

maka kata dapat di bagi menjadi dua bagian yakni kata Konkrit dan kata Abstrak. Kata

konkrit meliputi kata benda, kata kerja, kata kerja keinginan, kata sifat, kata bilangan, kata

bantu bilangan dan kata ganti. Sedangkan kata Abstrak meliputi adverb, preposisi, kata

sambung, kata bantu, dan kata seru.

Menurut Zhao (2005:2), “Kata adalah satuan terkecil dari bahasa yang dapat berdiri

sendiri dan mempunyai arti serta dapat digunakan untuk membentuk suatu kalimat”.

2.2.2 Kata bilangan

Menurut Suparto (2003:59), “Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan

urutan”. Kata bilangan ini terdiri dari dua kata yakni bilangan dasar dan bilangan tingkat.

Bilangan dasar meliputi bilangan bulat, bilangan pecahan, kelipatan, bilangan desimal dan

bilangan perkiraan. Sedangkan bilangan tingkat meliputi kata yang berkaitan dengan

tingkatan seperti di yi (第一), di er (第二), dan lain sebagainya.

Menurut Zhao (2005:15), Kata bilangan adalah kata yang menyatakan angka-angka.

Kata bilangan terdiri atas kata bilangan cacah, bilangan pecahan, desimal dan kelipatan,

bilangan kira-kira dan bilangan urutan.

2.2.3 Kata Bilangan Perkiraan

Menurut Zhao (2005:17), “Kata bilangan perkiraan adalah kata yang digunakan untuk

menyatakan angka yang tidak akurat”.

(23)

Menurut Zhao (2005:18), “Kata bilangan perkiraan duo (多) adalah kata bilangan yang menyatakan kira-kira, tidak dapat berdiri sendiri, dan selalu diletakkan di belakang

bilangan bulat untuk menyatakan “lebih””.

Menurut Tan (2003:76), “Kata bilangan perkiraan duo (多) adalah kata bilangan yang menyatakan “banyak, lebih, sangat dan alangkah””.

2.2.5 Kata Bilangan Perkiraan Lai (来)

Menurut Zhao (2005:19), “Kata bilangan perkiraan lai (来) adalah kata bilangan yang digunakan untuk menyatakan perkiraan dari benda yang dimaksud”. Dimana perkiraan

tersebut menyatakan lebih sedikit dari benda yang dimaksudkan.

2.3 Landasan Teori

Landasan teori yang digunakan peneliti di dalam penelitian ini adalah teori tata bahasa

Mandarin.

Menurut Zhao (2005:1), “Tata Bahasa Mandarin adalah suatu kaidah pembentukan

kalimat dengan kata-kata yang ada. Di dalam tata bahasa Mandarin setiap kata memiliki

fungsi dan makna tertentu di dalam pembentukan sebuah kalimat, sehingga diperlukan tata

bahasa untuk membentuk suatu kalimat yang baik dan benar.

Menurut Suparto (2003:3), “Teori tata bahasa Mandarin adalah kaidah-kaidah ataupun

aturan-aturan di dalam menyusun kata, gabungan kata ataupun di dalam menyusun sebuah

kalimat”. Teori ini digunakan untuk menganalisa letak daripada kata Bilangan perkiraan di

(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan

(library research) yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari buku-buku, catatan-catatan, jurnal ataupun laporan penelitian dari penelitian-penelitian sebelumnya.

3.1 Data dan Sumber Data 3.1.1 Data

Menurut Bungin (2001:123), data merupakan bahan keterangan dari suatu objek

penelitian yang berfungsi untuk menerangkan bahan secara terperinci dari suatu objek

penelitian.

Di dalam penelitian ini, data yang digunakan oleh penulis adalah contoh-contoh

kalimat yang menggunakan kata bilangan duo (多) dan lai (来) di dalam kalimat bahasa Mandarin.

3.1.2 Sumber Data

Menurut Bungin (2001:129), “Sumber data merupakan salah satu sumber yang paling

vital di dalam melakukan sebuah penelitian”. Kesalahan di dalam penggunaan dan

pemahaman sumber data di dalam penelitian dapat menyebabkan data yang diperoleh salah.

Sumber data utama yang digunakan di dalam penulisan skripsi ini diambil dari jurnal

(25)

Sedangkan sumber data sekundernya diambil dari jurnal, internet dan buku-buku tata bahasa

Mandarin.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti di dalam pengumpulan data ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data-data mengenai penggunaan kata bilangan duo (多). Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan studi kepustakaan dengan buku-buku berkaitan

dengan penelitian ini.

2. Mengumpulkan data-data mengenai penggunaan kata bilangan lai (来) yang dilakukan secara kepuskatakaan yakni dengan membaca buku-buku dan jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini.

3.3 Teknis Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengelompokkan data-data di dalam penggunaaan kata bilangan duo di dalam kalimat bahasa Mandarin.

2. Mengelompokkan data-data di dalam penggunaaan kata bilangan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

3. Menguraikan dan menjelaskan data-data yang telah ada kemudian mengolahnya

(26)

4. Setelah selesai mengolah data, dilakukanlah penterjemahan kalimat yang menggunaan

kata bilangan duo dan lai ke dalam bahasa Indonesia.

5. Selanjutnya mengkaji ciri-ciri penggunaan dari pada kata bilangan duo dan lai di dalam struktur kalimat bahasa Mandarin.

6. Selanjutnya memaparkan persamaan dan perbedaan penggunaan kata bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

7. Setelah selesai mengkaji dan mengolah data tersebut, dilakukanlah penarikan

kesimpulan dan saran.

8.

Selanjutnya menganalisis setiap kekurangan yang terjadi pada saat penelitian
(27)

BAB IV

ANALISIS PENGGUNAAN KATA BILANGAN

DUO

(多)

DAN

LAI

(来)

DI DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

Berdasarkan penjabaran mengenai latar belakang diatas, maka penulis akan

menjabarkan mengenai ciri-ciri struktur kalimat kata bilangan duo dan lai dan makna kata bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin. Selain itu penulis juga akan menjabarkan mengenai persamaan dan perbedaan penggunaan kata bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

4.1 Ciri-Ciri Kata Bilangan Duo dan Lai

Menurut Zhao (2005:15), Kata bilangan adalah kata yang menyatakan angka-angka.

Kata ini digunakan untuk menyatakan perkiraan terhadap suatu benda yang belum dapat

ditentukan jumlahnya.

Untuk mengenal kata bilangan duo dan lai lebih jauh lagi, maka akan dijabarkan mengenai ciri-cirinya. Dimana ciri-ciri kata bilangan duo dan lai ini juga memiliki persamaan dan perbedaan. Berikut akan dipaparkan ciri-ciri kata bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

4.1.1 Ciri-Ciri kata bilangan duo

(28)

• Kata bilangan duo (多) tidak dapat berdiri sendiri, harus digunakan di belakang bilangan bulat.

(1)

他 买 三 十 多 本 书

Tā mǎi sān shí duō běn shū

Dia (pria) membeli tiga sepuluh lebih klasifikasi utk buku buku

‘Dia membeli lebih dari tiga belas buku’

Pada kalimat diatas, kata bilangan duo (多) diletakkan setelah bilangan bulat untuk menyatakan “lebih dari”. Dengan demikian dapat diketahui bahwa buku yang dibeli tersebut

jumlahnya dapat mencapai lima, enam ataupun tujuh, tetapi tidak melebihi angka sepuluh.

• Kata bilangan duo (多)diletakkan di belakang angka puluhan,ratusan,ribuan, seterusnya.

(2)

今 天 我 去 买 了 十 多 本 书

Jīn tiān wǒ qù mǎi le shí duō běn shū Hari hari saya pergi membeli kegiatan sepuluh lebih klasifikasi buku Ini yang telah dari untuk

selesai buku

‘Hari ini, saya membeli lebih dari sepuluh buku’

(3)

他 有 二 百 多 册

Tā yǒu èr bǎi duō

(29)

Pada kalimat diatas, kata bilangan duo (多) diletakkan dibelakang angka sepuluh, seratus, seribu dan seterusnya untuk menyatakan “lebih dari”. Dimana kata bilangan ini dapat

diletakkan setelah angka yang berakhiran dengan angka nol. Namun adakalanya kata bilangan

duo(多) ini diletakkan setelah angka puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya.

• Kata bilangan duo (多)tidak dapat berdiri sendiri, harus diikuti oleh kata sifat, kata ganti orang, kata kerja dan lainnya.

(4)

好 多 人 在 那边 看 小 猴子 的 本领 Hǎo duō rén zài nàbiān kàn xiǎo hóuzi de běnlǐng

[Menya- banyak orang ada disana meli- kecil monyet kepu- kemam- takan hat nyaan puan banyak]

‘Begitu banyak orang disana melihat kemampuan monyet kecil’

(5)

他们 给 我 买 了 好 多 东西

Tāmen gěi wǒ mǎi le hǎo duō dōngxi

Mereka mem- saya membeli [kegiatan [menyatakan banyak barang beri yang sudah banyak]

berlangsung]

‘Mereka membelikan begitu banyak barang kepada saya’

Pada kalimat diatas, kata bilangan duo (多)berfungsi untuk menyatakan “banyak”. Dimana banyak yang dimaksudkan terhadap jumlah dari orang maupun benda, tidak dapat

(30)

melihat kegiatan tersebut. Dengan demikian dapat diketahui bahwa jumlah orang yang

melihat tersebut sangatlah banyak.

• Kata bilangan duo(多) diletakkan diantara kata bantu bilangan dan kata benda.

(6)

我 妈妈 买 五 斤 多 肉 Wǒ māmā mǎi wǔ jīn duō ròu Saya ibu membeli lima [setengah kilogram] lebih daging

‘Ibuku untuk membeli daging dua setengah kilogram lebih‘

(7)

蛇 有 三 米 多 长 Shé yǒu sān mǐ duō zhǎng

Ular memiliki tiga meter lebih panjang

‘Ular memiliki panjang tiga meter lebih’

Pada kalimat diatas, kata bilangan duo (多)berfungsi untuk menyatakan “lebih” untuk jumlah benda yang diterangkan. Dimana jumlah yang dimaksudkan dari kata benda

yang diterangkan tersebut lebihnya sedikit dari jumlah angka yang dimaksudkan, namun

tidak melampui angka yang dituliskan. Misalnya pada kalimat (6) , jumlah yang dimaksudkan bisa saja mencapai dua setengah kilo seratus ons dua gram.

(31)

(8)

妹妹 有 三 百 多 块 钱 Mèimei yǒu sān bǎi duō kuài qián Adik perempuan mempunyai tiga ratus lebih dari yuan uang

‘Adik mempunyai uang lebih dari tiga ratus yuan’

(9)

这个 书包 花 了 五 十 多 块 钱 Zhège shūbāo huā le wǔ shí duō kuài qián Ini tas sekolah menghabiskan [telah] lima sepuluh lebih yuan uang dari

‘Tas ini harganya lebih dari lima puluh dolar’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo (多)diletakkan setelah angka dan diikuti dengan kata bantu bilangan dan kata benda untuk menyatakan “lebih dari”. Dimana

makna lebih yg dimaksudkan melebihi angka yang dituliskan. Pada kalimat (9), jumlah harga

yang dimaksudkan bisa berkisar lima puluh satu sampai dengan lima puluh sembilan.

• Kata bilangan duo(多)diletakkan sebelum kata menit, jam, hari, bulan dan tahun.

(10)

我 已经 工作 了 二 十 多 年 了 Wǒ yǐjīng gōngzuò liǎo èr shí duō nián le Saya telah bekerja telah dua sepuluh lebih tahun [telah]

‘Saya telah bekerja dua puluh tahun lebih’

(32)

我们 在 北京 了 三 多 月 了 Wǒmen zài běijīng liǎo sān duō yuè le Kami berada Beijing telah tiga lebih bulan [telah]

‘Kami berada di Beijing tiga bulan lebih’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo (多)berfungsi untuk menyatakan “lebih”. Hal ini dapat kita lihat pada kalimat (10), yang menyatakan bahwa dia telah bekerja

selama dua puluh tahun. Dimana waktu yang dimaksud tersebut hanya dapat diperkirakan

jumlahnya, namun tidak dapat dituliskan secara pasti berapa jumlahnya.

• Kata bilangan duo(多) diletakkan setelah kata kerja.

(12)

我 看 多 了 就 觉得 她 漂亮 Wǒ kàn duō le jiù juéde tā piàoliang Saya melihat banyak [diletakkan kalau merasa dia cantik di tengah

kalimat

‘Banyak melihat, saya merasa kalau dia cantik’

(13)

他 这些 话 我 听 多 了

Tā zhèxiē huà wǒ tīng duō le Dia ini kata saya mendengar banyak [sudah]

’Saya sudah banyak mendengarkan kata-katanya’

(33)

mengikutinya. Hal ini terlihat dari kalimat (12) dan (13). Dimana diketahui bahwa kata

bilangan duo (多)ini menerangkan bahwa sudah begitu banyak kegiatan melihat ataupun mendengarkan yang dilakukan.

• Kata bilangan duo(多) diletakkan sebelum kata kerja.

(14)

多看 几 本 书, 你 一定 能 找到 问题 的 答案

Duō jǐ běn shū, nǐ yī néng zhǎo wèntí de dá àn

kàn dìng dào

Meli- bebe- (clasi- buku kamu tentu dapat mene- perta- pene- jawaban hat rapa fier mukan nyaan gasan

buku)

‘Melihat beberapa buku, Anda dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan itu’

(15)

老师 要 他 多带 一个 小 铺盖 卷 Lǎoshī yào tā duōdài yīgè xiǎo pūgai juǎn

Guru meminta dia membawa sebuah kecil kasur gulung

‘Guru memintanya untuk membawa sebuah kasur gulung kecil’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo (多)diartikan sesuai dengan kata kerja yang mengikutinya. Dimana pada kalimat (14) kata bilangan duo (多)diikuti dengan kata melihat, sehingga kata bilangan duo (多)juga berarti melihat. Demikian pula halnya dengan kalimat (15). Selain itu, kata ini juga berfungsi untuk menerangkan kata kerja yang

(34)

• Kata bilangan duo(多)dapat dituliskan di dalam kalimat pertanyaan.

(16)

离 这 多 远 ? Lí zhè duō yuǎn ? Jarak ini berapa jauh ?

‘Berapa jauh jaraknya?’

(17)

你 妈妈 在 医院 工作 了 多 久 ? Nǐ māmā zài yīyuàn gōngzuò le duō jiǔ ? Kamu ibu berada rumah sakit bekerja sudah berapa lama ?

‘Sudah berapa lama ibumu bekerja di rumah sakit?’

Pada kedua kalimat di atas, kata bilangan duo (多)berfungsi untuk menyakan “berapa”. Hal ini dapat terlihat pada kalimat (16) dan kalimat (17). Selain itu, kata ini juga

berfungsi untuk menerangkan kata sifat yang mengikutinya.

• Kata bilangan duo(多) diletakkan sebelum kata sifat.

(18)

哎呀, 你 们 的 孩子 多 胖

Āiyā, nǐ men de háizi duō pàng Bibi kamu [jamak] [kepunyaan] anak-anak lebih gemuk

‘Bibi, anak-anaknya lebih gemuk’

(19)

(35)

Nàgè cánjí rén zǒulù duō kùnnán Ini cacat orang berjalan lebih kesulitan

‘Penyandang cacat lebih sulit berjalan’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo berfungsi untuk menyatakan “lebih”. Selain itu, kata bilangan duo ini juga berfungsi untuk menerangkan kata sifat yang mengikutinya. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat (18) dan kalimat (19).

4.1.2 Ciri-Ciri kata bilangan lai

Adapun ciri-ciri dari kata bilangan lai adalah sebagai berikut:

• Kata bilangan lai (来)diletakkan di belakang angka sepuluh,seratus,seribu dan seterusnya.

(20)

昨天 我们 买 了 二 十 来 本 书

Zuó wǒ mǎi le èr shí lái běn shū

Tiān men

Kemarin kami mem- [sudah] dua sepuluh sampai klasifikasi buku beli dengan buku

‘Kemarin kami membeli sampai dengan dua puluh buku’

(21)

他 买 了 二 百 来 张 纸

Tā mǎi le èr bǎi lái zhāng zhǐ

Dia membeli [sudah] dua ratus sampai dengan lembar kertas

(36)

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan lai( 来 )berfungsi untuk menyatakan “sampai dengan”. Dimana jumlah benda yang dimaksudkan dapat berarti kurang dari ataupun

sama dengan, tetapi tidak dapat melebihi angka puluhan, ratusan, dan seterusnya yang

dituliskan di dalam kedua kalimat di atas. Kata ini juga harus dituliskan di belakang bilangan

bulat yang berakhiran dengan angka nol.

• Kata bilangan lai(来) diletakkan diantara kata bantu bilangan dan kata benda.

(22)

我 买 五 斤 来 苹果 Wǒ mǎi wǔ jīn lái píngguǒ

Saya membeli lima setengah kilogram kurang dari apel

‘Saya membeli kurang dari dua setengah kilogram apel‘

(23)

这 只西瓜 有 五 斤 来 重 Zhè zhǐ xīguā yǒu wǔ jīn lái zhòng

Ini semangka memiliki lima setengah kilogram kurang dari berat

‘Berat semangka ini kurang dari dua setengah kilogram‘

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan lai( 来 )berfungsi untuk menyatakan “kurang dari”. Dimana angka yang terdapat di dalam kalimat kata bilangan lai(来)diatas, berjumlah kurang dari ataupun sama dengan dengan jumlah angka yang dituliskan. Kata ini

juga berfungsi untuk menerangkan kata benda yang dimaksudkan.

(37)

(24)

他 买 三 百 来 斤 米

Tā mǎi sān bǎi lái jīn mǐ

Dia membeli tiga ratus lebih dari setengah kilogram beras

‘Dia membeli lebih dari 150 kilogram beras‘

(25)

我 给 他 五 百 来 块 钱 Wǒ gěi tā wǔ bǎi lái kuài qián

Saya memberikan dia lima ratus lebih dari [satuan uang] uang

‘Aku memberinya lebih dari lima ratus yuan’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan lai(来)diletakkan setelah angka dan diikuti dengan kata bantu bilangan dan kata benda untuk menyatakan “lebih dari”. Dimana

makna lebih yg dimaksudkan tersebut tidak dapat ditentukan kuantitasnya dari kata benda

yang mengikutinya. Namun hanya dapat diperhitungkan jumlah perkisaran berat dari jumlah

benda tersebut.

• Kata bilangan lai(来)diletakkan sebelum kata kerja.

(28)

我们 来看 很 多 花 Wǒmen lái kàn hěn duō huā

Kami melihat sangat banyak bunga

‘Kami melihat banyak bunga’

(29)

(38)

lái shuō jǐ jù

Saya berkata beberapa kata

‘Aku berkata beberapa kata’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan lai(来)mempunyai makna sesuai dengan kata kerja yang mengikutinya, karena di dalam kedua kalimat diatas kata bilangan lai berfungsi untuk menerangkan kata kerja. Hal ini terlihat dari kalimat (28) dan kalimat (29).

• Kata bilangan lai(来)diletakkan sebelum kata menit, jam, hari, bulan dan tahun.

(26)

他 就 住 十 来 天

Tā jiù zhù shí lái tiān

Dia [adv] tinggal sepuluh kira-kira hari

‘Dia sudah tinggal kira-kira sepuluh hari’

(27)

他 在 家 里 三 个 来 月 了

Tā zài jiā lǐ sān gè lái yuè le

Dia berada rumah di tiga [klasifikasi] kira-kira bulan [kegiatan yang dalam telah berlangsung

‘Dia berada di rumah kira-kira tiga bulan’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan lai(来)berfungsi untuk menyatakan “kira-kira“. Dimana angka yang diterangkan di dalam kedua kalimat diatas, tidak dapat dihitung

(39)

• Apabila kata bilangan lai(来)digunakan dibelakang kata bantu bilangan, maka kata bantu bilangan yang digunakan adalah “pon, inci, kuantitas dan kaki”.

(30)

他 卖 十 来 斤 肉

Tā mài shí lái jīn ròu

Dia menjual sepuluh lebih dari setengah kilogram daging

‘Dia menjual lebih dari lima kilogram daging’

Pada kalimat diatas, kata bilangan lai(来) berfungsi untuk menyatakan “ lebih dari”. Dimana jumlah angka yang dituliskan lebih banyak dari jumlah yang dimaksudkan, tetapi

tidak melebihi satuan angka yang ada yang ada. Misalnya pada kalimat (29), jumlah yang

dimaksudkan berada diantara enam sampai dengan sembilan kilogram. Selain itu, kata ini

juga dapat menerangkan kata benda yang mengikutinya.

4.2 Persamaan dan Perbedaan Penggunaan Kata Bilangan Duo dan Lai

Kata bilangan duo dan lai memiliki persamaan dan perbedaan baik dari segi makna maupun ciri-cirinya di dalam kalimat bahasa Mandarin. Berikut ini akan dijelaskan persamaan

dan persamaan dari kata bilangan duo dan lai.

4.2.1 Persamaan Kata Bilangan Duo dan Lai

(40)

• Kata bilangan duo dan lai sama-sama dapat dituliskan diantara kata bantu bilangan dan kata benda dengan pola “angka + kata bantu bilangan + duo (lai) + kata benda.

(41)

孩子 生 下 来 才 四 斤 多 重 Hái zǐ shēng xià lái cái sì jīn duō chóng Anak melahirkan [telah datang hanya empat setengah lebih berat berhasil] kilogram

‘Anak itu lahir dengan berat dua kilogram lebih‘

(42)

孩子 生 下 来 才 四 斤 来 重 Hái zǐ shēng xià lái cái sì jīn lái zhòng Anak melahirkan [telah datang hanya empat setengah kurang berat berhasil] kilogram dari

‘Anak itu lahir kurang dari dua kilogram‘

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo(多) dan lai(来) sama-sama memiliki pola struktur kalimat yang sama, namun berbeda artinya di dalam penggunaan

kalimat. Hal ini terlihat pada kalimat (41) dan kalimat (42). Pada kalimat (41), kata bilangan

duo(多) berfungis untuk menyatakan lebih, sedangkan pada kalimat (42), kata bilangan lai

(来)berfungsi untuk menyatakan kurang dari atau sama dengan dari jumlah kata benda

yang dimaksudkan.

(41)

(43)

这个 书包 花 了 五 十 多 块 钱 Zhège shūbāo huā le wǔ shí duō kuài qián Ini tas sekolah menghabiskan [telah] lima sepuluh lebih yuan uang dari

‘Tas ini harganya lebih dari lima puluh dolar’

(44)

这个 书包 花 了 五 十 来 块 钱 Zhège shūbāo huā le wǔ shí lái kuài qián

Ini tas sekolah menghabiskan [telah] lima sepuluh lebih yuan uang dari

‘Tas ini telah harganya lebih dari lima puluh dolar’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo(多) dan lai(来) sama-sama memiliki pola struktur kalimat dan makna yang sama pula. Hal ini terlihat pada kalimat (43)

dan (44). Dimana di dalam kedua kalimat ini, kata bilangan duo dan lai sama-sama

mempunyai makna “lebih dari”.

• Kata bilangan duo(多) dan lai(来) dituliskan sebelum kata kerja.

(45)

老师 让 我 来发言 Lǎoshī ràng wǒ lái fāyán

Guru menyuruh saya berbicara

(42)

(46)

老师 要 他 多带 一个 小 铺盖 卷 Lǎoshī yào tā duōdài yīgè xiǎo pūgai juǎn

Guru meminta dia membawa sebuah kecil kasur gulung

‘Guru memintanya untuk membawa sebuah kasur gulung kecil’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo(多) dan lai(来) sama-sama memliki pola struktur kalimat yang sama, yakni diletakkan sebelum kata kerja. Kedua kata ini

sama-sama mempunyai makna sesuai dengan kata kerja yang mengikutinya. Kedua kata ini

juga berfungsi untuk menerangkan kata kerja yang mengikutinya.

• Kata bilangan duo(多) dan lai(来) dituliskan sebelum kata menit, jam, hari, bulan, dan tahun.

(47)

他 就 住 十 多 天

Tā jiù zhù shí duō tiān Dia [sudah] tinggal sepuluh kira-kira hari

‘Dia sudah tinggal kira-kira selama sepuluh hari’

(48)

他 就 住 十 来 天

Tā jiù zhù shí lái tiān

Dia [sudah] tinggal sepuluh kira-kira hari

(43)

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo(多) dan lai(来) memiliki pola struktur kalimat yang sama, yaitu dituliskan dibelakang kata menit, jam, hari, bulan, tahun

dan seterusnya. Kedua kata ini juga memiliki makna yang sama yakni “kira-kira”. Hal ini

dapat kita lihat pada contoh kalimat (47) dan kalimat (48). Kedua kalimat ini sama-sama

memperkirakan waktu yang ada sewaktu kejadian itu berlangsung.

• Kata bilangan duo(多) dan lai(来) diletakkan di belakang angka sepuluh, seratus,seribu dan seterusnya.

(49)

我 已经 工作 了 二 十 多 年 了 Wǒ yǐjīng gōngzuò le èr shí duō nián le

Saya sudah bekerja [sudah] dua sepuluh lebih tahun [menyatakan dari sudah berlangsung

‘Saya telah bekerja lebih dari dua puluh tahun’

(50)

我 已经 工作 了 二 十 来 年 了 Wǒ yǐjīng gōngzuò le èr shí lái nián le

Saya sudah bekerja [diletakkan dua sepuluh sampai tahun [menyatakan di tengah dengan sudah

kalimat berlangsung

‘Saya telah bekerja sampai dengan dua puluh tahun’

(44)

dituliskan haruslah berakhiran dengan angka nol. Namun, makna yang disampaikan oleh

kedua kata bilangan ini sangatlah berbeda. Dimana kata bilangan duo(多)menyatakan “lebih dari”, sedangkan kata bilangan lai(来) menyatakan “sampai dengan”.

• Kata bilangan duo(多) dan lai(来) dituliskan setelah angka.

(51)

他 俩 十 多 年 没 见面 了

Tā liǎ shí duō nián méi jiànmiàn le

Dia berdua sepuluh kira-kira tahun tidak bertemu [sudah berlangsung]

‘Mereka tidak bertemu kira-kira selama sepuluh tahun’

(52)

他 俩 十 来 年 没 见面 了

Tā liǎ shí lái nián méi jiànmiàn le

Dia berdua sepuluh kira-kira tahun tidak bertemu [sudah berlangsung]

‘Mereka tidak bertemu kira-kira selama sepuluh tahun’

Pada kedua kalimat diatas, kata bilangan duo(多) dan lai(来) sama-sama diletakkan setelah angka. Dimana makna yang dituliskan di dalam kalimat kata bilangan duo

(多) dan lai(来) memiliki makna yang sama juga, yakni “kira-kira”. Kedua kata

bilangan ini juga berfungsi untuk menerangkan perkiraan waktu yang mungkin terjadi.

(45)

Perbedaan di dalam penggunaan kata bilangan duo dan lai sangatlah banyak. Hal ini dapat dilihat dari segi ciri-ciri dan maknanya. Berikut ini akan dijelaskan perbedaan kata

bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

• Kata bilangan duo(多) dapat dituliskan sebelum dan setelah kata kerja, sedangkan kata bilangan lai(来)hanya dapat dituliskan sebelum kata kerja.

(57)

你 要 多带 一件 衣裳 Nǐ yào duō dài yī jiàn yīshang

Kamu ingin membawa sebuah pakaian

‘Kamu ingin membawa baju’

(58)

你 喝 多 了 Nǐ hē duō le Kamu minum begitu banyak [sudah]

‘Kamu sudah minum begitu banyak’

(59)

我 来做 饭 lái zuò fàn

Saya memasak nasi

‘Saya memasak nasi’

Pada ketiga kalimat diatas, terdapat perbedaan struktur kalimat di dalam kalimat

(46)

kata kerja, sedangkan kata bilangan lai(来) hanya dapat dituliskan sebelum kata kerja. Makna yang disampaikan pun berbeda pula. Dimana kata bilangan duo(多) dan lai(来) yang dituliskan sebelum kata kerja memiliki makna yang sama, yakni menerangkan kata kerja

yang mengikutinya, sedangkan kata bilangan duo(多) yang dituliskan sebelum kata kerja, memiliki makna begitu banyak.

• Kata bilangan duo(多) dapat dituliskan dengan pola angka “1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 + kata bantu bilangan + duo(多) + kata benda, sedangkan kata bilangan lai(来) tidak bisa.

(60)

现在 他们 只 能 吃 一两 碗 多 米饭 Xiànzài tāmen zhǐ néng chī yī liǎng wǎn duō mǐfàn

Sekarang mereka hanya bisa makan dua belas mangkuk lebih dari nasi

‘Sekarang mereka hanya bisa makan lebih dari dua belas mangkuk nasi‘

Pada kalimat diatas, kata bilangan duo( 多 ) mempunyai makna “lebih dari”. Dimana kata bilangan duo(多) ini dapat dituliskan secara bergandengan dengan angka satuan yang dituliskan.

(61)

(47)

Pada kalimat (61), kata bilangan lai(来) tidak dapat dipergunakan dan diartikan. Hal ini dikarenakan kata bilangan lai(来)tidak dapat dituliskan bersamaan dengan angka yang berurutan.

• Kata bilangan duo(多) dapat digunakan untuk angka bilangan bulat yang lebih dari sepuluh dan di akhir angka tersebut bukanlah nol, sedangkan kata bilangan lai(来) tidak bisa.

(62)

羽绒 才 二 十 五 斤 多 重 Yǔróng cái èr shí wǔ jīn duō zhòng Baju hanya dua sepuluh lima [1/2 kilogram] lebih berat

‚Baju ini beratnya hanya dua belas setengah kilogram lebih’

Pada kalimat diatas, kata bilangan duo(多) dapat dituliskan dengan angka, Dimana angka satuan yang dituliskan tersebut dituliskan setelah angka sepuluh, seratus, seribu dan

seterusnya.

(63)

*羽绒 才 二 十 五 斤 来 重 yǔróng cái èr shí wǔ jīn lái zhòng

Baju hanya dua sepuluh lima [1/2 kilogram] lebih berat

(48)

dengan angka satuan yang di belakangnya adalah angka sepuluh, seratus, seribu dan

seterusnya. Penggunaan kata bilangan lai(来) ini, haruslah diletakkan pada angka yang berakhiran dengan angka nol.

• Kata bilangan duo(多) dapat dituliskan dengan format “setengah + kata bantu bilangan (satuan ukuran dan satuan waktu) + duo(多) + kata benda, sedangkan kata bilangan lai(来) tidak bisa.

(64)

我 差不多 已经 半 年 多 没 看 球 了 Wǒ chàbù yǐjīng bàn nián duō méi kàn qiú le duō

Saya hampir sudah setengah tahun lebih tidak menonton bola [diletakkan di akhir kalimat

‘Saya sudah hampir setengah tahun lebih tidak menonton bola’

Pada kalimat diatas, kata bilangan duo(多) dapat dituliskan setelah kata setengah dan diikuti dengan kata bantu bilangan dalam satuan ukuran maupun ukuran waktu. Kata ini

berfungsi untuk menyatakan lebih pada satuan ukuran maupun satuan waktu yang ada.

(65)

*我 差不多 已经 半 年 来 没 看 球 了 Wǒ chàbù yǐjīng bàn nián lái méi kàn qiú le

duō

(49)

Pada kalimat diatas, kata bilangan lai(来)tidak dapat diartikan dan tidak dapat digunakan apabila terdapat kata “setengah” di dalam kalimat.

• Kata bilangan duo(多)dapat dituliskan dengan format “…1, …2, …3,……9 + satuan ukuran + duo(多) + kata benda, sedangkan kata bilangan lai(来) tidak bisa.

(66)

公园 离 这儿 只 有 两 里 多 路

Gōngyuán lí zhè'er zhǐ yǒu liǎng lǐ duō Taman dari sini hanya mempunyai dua [satuan lebih jarak panjang]

‘Dari sini taman hanya berjarak dua mil lebih’

Pada kalimat (66), kata bilangan duo(多) dapat diletakkan diantara satuan ukuran dengan kata benda untuk menyatakan lebih. Kata ini berfungsi untuk menerangkan jauhnya

jarak yang dimaksudkan.

(67)

* 公园 离 这儿 只 有 两 里 来 路

Gōngyuán lí zhè'er zhǐ yǒu liǎng lǐ lái

Taman dari sini hanya mempunyai dua [satuan lebih jarak panjang]

Pada kalimat (67), kata bilangan lai(来) tidak dapat diartikan. Hal ini dikarenakan karena penggunaan kata bilangan lai(来) tidak dapat dituliskan bersamaan dengan satuan ukuran.

(50)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kata bilangan duo dan lai adalah salah satu bagian dari tata bahasa Mandarin yang cukup sulit untuk dipahami. Kesulitan ini terjadi karena kata bilangan duo dan lai memiliki kedekatan dan kesamaan arti yang hampir sama.

Dengan mengetahui ciri-ciri kata bilangan duo dan lai, makna dari kata bilangan duo dan lai, persamaan dan perbedaan kata bilangan duo dan lai secara lebih dulu, tentunya akan memudahkan pembelajaran bahasa Mandarin di dalam memahami penggunaan kata bilangan

duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin.

Ciri-ciri utama dari kata bilangan duo adalah dapat diletakkan setelah angka untuk menyatakan lebih dari jumlah angka yang dituliskan di dalam sebuah kalimat bahasa

Mandarin. Sedangkan ciri-ciri utama dari kata bilangan lai adalah dapat diletakkan diantara kata bantu bilangan dan kata benda untuk menyatakan kurang dari dari jumlah angka yang

dituliskan di dalam sebuah kalimat bahasa Mandarin.

Persamaan dari kata bilangan duo dan lai adalah sama-sama menyatakan lebih banyak dan kira-kira di dalam menentukan jumlah dari angka yang mengikutinya. Sedangkan

perbedaan dari kata bilangan duo dan lai adalah kata bilangan duo berfungsi untuk menyatakan lebih dari, sedangkan kata bilangan lai berfungsi untuk menyatakan kurang dari.

Semua hal di atas merupakan proses yang cukup penting di dalam pembelajaran dan

(51)

5.2 Saran

Tata bahasa Mandarin adalah salah satu tata bahasa yang cukup sulit untuk dipahami

dan dipelajari. Oleh karena itu diharapkan kepada pembelajar-pembelajar bahasa Mandarin,

agar lebih menfokuskan pembelajaran akan tata bahasa Mandarin, khususnya di dalam

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya : Airlangga University Press. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Dayan, Charles. 2008. Panduan Praktis Mandarin. Jakarta : Niaga Swadaya.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Suparto. 2003. Tata Bahasa Mandarin Itu Mudah. Jakarta : Puspa Swara. Tan Teck Heng. 2004. Bahasa Mandarin Tingkat Dasar Jilid I. Jakarta : Grasindo.

Tan Tiong Hwat. 2003. Pelajaran Bahasa Mandarin Modern Tingkat Menengah. Jakarta : Puspa Swara.

Tan Tiong Hwat. 2004. Bahasa Mandarin untuk Pemula 3. Jakarta : Puspa Swara. Tan Tiong Hwat. 2006. Bahasa Mandarin Untuk Pemula. Jakarta : Puspa Swara. Xie Jing Fa. 2003. Mahir Berbahasa Mandarin. Jakarta : Puspa Swara.

Yulius, Hendri. 2010. Mudah dan Lancar Tata Bahasa Mandarin untuk Pemula. Jakarta : Transmedia Pustaka

Zhao ,Yongxin. 2005. Intisari Tata Bahasa Mandarin. Dialihkan oleh Pauw Budianto. Bandung: Rekayasa Sains.

JURNAL

(53)

Zhang Yi-sang (2001). “gàishù zhùcí “lái” hé “duō””. Journal of Xuzhou Normal University. 27/3, v.27

Liu Yongbo. (2005). “Yuē shǔ de yīngyǔ biǎodá yǐjí zài guójì màoyì hétóng tiáokuǎn zhōng de yùnyòng”. Chinese Academic Journal Electronic Publishing House. 70/3, v 70-72

PUBLIKASI ELECTRONIK

pukul 21:37 Wib.

Wib.

Jumat, tanggal 30 Maret 2012 pukul 19.05 Wib.

April 2012 pukul 20.00 Wib.

April 2012 pukul 20.10 Wib.

(54)

本科生毕业设计(论文)

论文题目:

汉语约数词“来”和

“多”的使用分析

文学院

中文系

中文专业

080710012

指导教师姓名

伊拉

陈舒舒

(55)

汉语约数词“多”和

“来”的使用分析

本论文结合语法理论和语义理论,对汉语约数词“多”和“来”的意义和 用法进行了分析,并比较两者的异同,在此基础上为印尼学生学习这两个约 数词提高了一些学习建议。

(56)

1. 绪论--- 1

1.1 研究目的 --- 1

1.2 研究现状 --- 1

1.3 研究方法 --- 2

2. 数词的分类 --- 2

2.1基数词 --- 2

2.1.1 整数 --- 2

2.1.2 分数 --- 2

2.1.3 小数 --- 2

2.1.4 约数 --- 3

2.2序数词 --- 3

3. 汉语约数词“来”和 “多”的特点 --- 4

3.1 “来”的特点 --- 4

3.2 “多”的特点 --- 5

4.“来”和“多”的相同点和不同点 --- 7

4.1 “来”和“多”的相同点 --- 7

4.2 “来”和“多”的不同点 --- 7

结语 --- 9

参考文 --- 10

(57)
(58)

第一章、绪论

1.1 研究目的

在汉语中,数词是用于数量、编号及序列的词语。这些词经常被用在数

字的计算上,说明对象的数额或水平。数词分为基数词和序数词,基数词又 包括整数、分数、小数和约数。

约数词是指用来表达不能确定的数字的虚词。约数词的表达方式有很

多种,如 “多”、“几”、“数”、“余”、“把”、“来”等。本文主要研究其中两个

约数词“多”和“来”,因为很多印尼学生在使用过程中很容易把这两个词混

淆,希望通过本文的研究能够帮助印尼学生更好地学习汉语约数词“来”和

“多”。

1.2 研究现状

目前,对约数词的研究多在用法方面,还有一些对英语和汉语约数词 进行了比较,但是对两个具体约数词进行比较的研究还很少,对约数词进行 研究的文章有:

刘永波《约数的英语表达以及在国际贸易合同条款中的运用》(2005)

这篇文章写了英语中的约数表达方式有其独特的特点, 约数在国际贸易合同

条款也有其独特的用处,和约数的运用。

蒋跃《英汉约数的比较与翻译》(2007) 这篇文章写了比较和数量的

(59)

张谊生《概数助词“来”和“多”》(2001)这篇文章写了概数助词的用

法。本文介绍了“来”和“多”的分布。本文对“来”和“多”的分布情况加以考察,

比较其分布和搭配的异同。

1.3 研究方法

首先在网络和图书馆查找数词的各种资料,把汉语数词的资料进行考查

分类,然后解释“来”和“多”的句法、语义特征等,并用例子解释“来”和“多“的 相同点和不同点,从而找出学习数词的方法。

第二章、

数词的分类

2.1基数词

基数词有整数,分数,小数和约数。

2.1.1 整数

这类数词用于表达确切的数字和整数。 如:一,十,二十,五百,一千,三万等。

2.1.2 分数

这类数词使用表达分数。写 “x分之y”。“x”指出分母,“y”指

出分子。

(60)

但是分数前面若有整数则读“Z又x分之y”。

2.1.3 小数

小数点前面的整数按正常读,而后面的小数逐个点读。如: (1)0.6 读 零点六

(2)3.14 读 三点一四

(3)23.45 读 二十三点四五

(4)145.67 读 一百四十五点六七

2.1.4 约数

约数词是指用来表达不能确定的数字的虚词。约数词的表达方 式有很多种,如 “多”、“几”、“数”、“余”、“把”、“来”等。

如:

(5)这六两多.银子。

(6)这个人有五十来.岁。

2.2序数词

序数词表达数字序列。一般的表达形式是:“第”+自然数。如:

a. 第一 b. 第二

如果序数词跟名词一起使用,则应加入量词。如: (7)第四个星期。

(61)

第三章、

汉语约数词

的特点

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan dari kata negasi bù dan kata negasi méi adalah sama-sama menyatakan negasi, tidak dapat menjadi bagian penting dari kalimat, sama-sama merupakan kata keterangan

Penggunaan kata he ( 和 ) umumnya digunakan dalam kalimat bahasa Mandarin yang formal atau tidak formal baik lisan maupun tulisan.. Kata he

“secara tata bahasa jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagai menjadi dua bagian yaitu kata konkrit atau kata abstrak.” Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit

Kedua contoh kalimat eksklamatif dalam bahasa Mandarin di atas menunjukkan struktur kalimat yang berbeda, begitu pula makna yang muncul dari kalimat tersebut.. Kalimat pertama

The title of this thesis is ”ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KETERANGAN FREKUENSI “ 常常 ” (cháng cháng) DAN “ 往往 ” (w ǎng wǎng) DALAM KALIMAT BAHASA

Analisis Kontrastif Pola Kalimat Tanya dalam Bahasa.. Mandarin dan

tidak meakukan kesalahan dalam menggunakan kata keterangan waktu di dalam kalimat terjemahan maupun kalimat bahasa Mandarin itu sendiri..

tahap ketiga adalah melakukan pencatatan imbuhan apa saja yang harus ditambahkan pada hasil penerjemahan kata kerja dalam kalimat pasif Bahasa Mandarin baik