PENGGUNAAN KATA KETERANGAN PENGULANGAN
再 (ZAI) DAN
又 (YOU) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN
SKRIPSI
Oleh:
HARNIDAR FEBRINA HARAHAP
080710027
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRACT
The tittle of this paper is “Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan Zai dan You dalam Kalimat Bahasa Mandarin”. Researcher is trying to analyze the usage of adverb of repetition zai and you in Mandarin sentences. Generally, students often make errors in adverb of repetition usage, especially zai and you, because zai and you have the same meaning in one aspect but different in another aspect. Students do not have understanding about when and where to use both adverbs. The methodology used on the research to describe the data is descriptive method.
The author analyze about usage, meaning, similarities and differences of adverb of repetition word, zai and you. By this, author is try to provide a reference for the students who learn Mandarin and reduces errors that occurred.
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan kasih-Nya dalam hidup saya yang hingga saat ini selalu menyertai dan mengiringi
langkah saya. Kasih-Nya yang mengajarkan saya kesabaran dalam menulis skripsi, dan
berkat-Nya yang tidak berkesudahan selalu melimpah dalam hidup saya. Hingga saya dapat
menyelesaikan skripsi yang diberi judul “Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan Zai dan
You dalam Kalimat Bahasa Mandarin”.
Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Budaya,
Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Dalam
menyusun skripsi ini, tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan, semangat, waktu, bimbingan, dan doa kepada penulis. Oleh karena itu, saya ingin
menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi Sastra Cina, Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. Muhizar Muchtar, MS, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah tulus dan
telah banyak mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran dalam perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini.
5. Selaku Dosen Pembimbing II, Yu Xue Ling, MA, yang telah banyak meluangkan
waktu untuk membimbing dan memberikan masukan, kritikan, dan semangat kepada
saya selama menulis skripsi ini. 谢谢老师!
6. Seluruh Dosen Jinan University yang mengajar di Program Studi Sastra Cina dari
semester satu sampai dengan semester delapan ini, yang telah memberikan ilmunya
kepada saya dan mendidik saya selama masa perkuliahan.
7. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya, khususnya Program Studi
Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan
ilmunya kepada saya selama masa perkuliahan.
8. Kedua orang tua saya yang sangat saya sayangi, Ayahanda H. Harsubakti Harahap dan
Ibunda Hj. Dahlia Hanum yang telah memberikan doa, kasih sayang, nasehat,
semangat, dan pengorbanan kepada saya, baik moril maupun materil.
9. Abang saya Harry Putra Harahap dan kakak saya Harfika Devi Harahap, B. IT yang
juga sangat saya sayangi, yang telah memberikan doa dan semangat kepada saya
dalam menulis skripsi ini.
10.Teman-teman saya yang saya kasihi, Mirahayani, Vivi Adriyani Nasution, Feby Hadi
Putranto Butar-Butar, Kristin Nataya T. Sitorus, Niza Ayu Ningtias, Nur Afdia Wulan
Lestari, Meri Sari Simbolon, Sucita Anggraini Siregar, dam Azhmy Fauziah yang
dikala hati gundah, selalu memberikan saran dan kritik, serta tak henti-hentinya
memberikan semangat kepada saya dalam menulis skripsi ini. 我很爱你们!
11.Teman-teman angkatan 2008 yang sama-sama berjuang dalam menulis skripsi ini.
12.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua
doa dan dukungannya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi yang saya sajikan ini
sangat jauh dari sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini.
Akhir kata, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah membantu. Demikianlah ucapan terima kasih ini saya sampaikan,
semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Medan, Juli 2012 Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK………...i
KATA PENGANTAR………...ii
DAFTAR ISI………...…...v
BAB I PENDAHULUAN...……… 1
1.1Latar Belakang Masalah...………. 1
1.2Rumusan Masalah………...5
1.3Tujuan Penelitian………...5
1.4Manfaat Penelitian………...6
1.4.1 Manfaat Teoris………...………...6
1.4.2 Manfaat Praktis………...6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian...6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI.……...8
2.1 Konsep………...8
2.1.1 Kalimat...8
2.2 Tinjauan Pustaka ………...10
2.3 Landasan Teori………..…...12
2.3.1 Teori Tata Bahasa………...13
2.3.1.1 Penjenisan Kata...15
BAB III METODE PENELITIAN……….……….…………...19
3.1 Metode Penelitian………...………..……...19
3.2 Data dan Sumber Data……….………..………...20
3.3 Teknik Pengumpulan Data……….………...21
3.4 Teknik Analisis Data………...22
BAB IV PENGGUNAAN KATA KETERANGAN PENGULANGAN ZAI DAN YOU DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN ………...24
4.1 Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan Zai dan You………...24
4.1.1 Cara Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan Zai …………...25
4.1.2 Cara Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan You……..……..…...30
4.2 Makna Kata Keterangan Pengulangan Zai dan You…...34
4.2.2 Makna Kata Keterangan Pengulangan You………...39
4.3 Persamaan dan Perbedaan Kata Keterangan Pengulangan Zai dan You…....42
4.2.1 Persamaan Kata Keterangan Pengulangan Zai dan You ………..……..43
4.2.2 Perbedaan Kata Keterangan Pengulangan Zai dan You ………....43
BAB V SIMPULAN DAN SARAN….……….……...52
5.1 Simpulan………...52
5.2 Saran………...54
ABSTRACT
The tittle of this paper is “Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan Zai dan You dalam Kalimat Bahasa Mandarin”. Researcher is trying to analyze the usage of adverb of repetition zai and you in Mandarin sentences. Generally, students often make errors in adverb of repetition usage, especially zai and you, because zai and you have the same meaning in one aspect but different in another aspect. Students do not have understanding about when and where to use both adverbs. The methodology used on the research to describe the data is descriptive method.
The author analyze about usage, meaning, similarities and differences of adverb of repetition word, zai and you. By this, author is try to provide a reference for the students who learn Mandarin and reduces errors that occurred.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Sebagai
makhluk sosial, manusia selalu hidup berdampingan dengan orang lain. Setiap kegiatan
manusia pasti membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi atau berinteraksi dengan
orang lain. Oleh karena itu, bahasa sangat penting pemakaiannya dalam kehidupan manusia
untuk dapat mengerti maksud yang satu dengan yang lainnya agar tidak terjadi kesalah
pahaman.
Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu orang untuk
berkomunikasi. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat
aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi
serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990: 66), bahasa diartikan sebagai ,
“sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang
dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran”. Maksudnya bahasa
merupakan alat komunikasi antar sesama manusia yang digunakan untuk mengungkapkan
pikiran atau perasaan dengan menggunakan simbol-simbol komunikasi yang baik berupa
menyatakan bahwa, “bahasa adalah satu sistem simbol vokal yang arbitrer, memungkinkan
semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang telah mempelajari sistem
kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atau berinteraksi.
Jika berbicara mengenai bahasa, maka harus juga berbicara mengenai tata bahasa. Tata
bahasa adalah seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan
sebagai pedoman berbahasa. Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita
ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada.
Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang
tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa.
Aturan bahasa tersebut sering disebut dengan tata bahasa. Tanpa tata bahasa, maka
tidak akan muncul bahasa. Pengetahuan mengenai tata bahasa dapat membantu kita agar dapat
memiliki pemahaman mengenai aturan tata bahasa.
Dalam memahami tata bahasa, kata juga penting untuk dipelajari. Kata adalah
kesatuan unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat terbuka (dapat mengalami
afiksasi dalam proses morfemis) (Djajasudarmana, 1993: 33). Sedangkan dalam Bahasa
Mandarin, kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai arti, dan
bisa digunakan untuk membentuk kalimat (Yongxin, 2005: 2).
Penjenisan kata dalam tata bahasa suatu bahasa dapat berbeda-beda. Menurut tata
b a h a s a t r a d i s i o n a l , j e n i s k a t a a d a d e l a p a n , y a i t u ( 1 ) K a t a B e n d a ,
(2) Kata Ganti,(3) Kata Sifat,(4) Kata Kerja,(5) Kata Depan,(6) Kata Sambung,
Dari semua jenis kata di atas, kata keterangan yang biasa disebut dengan adverb (副词)
merupakan kata yang sangat beragam penggunaannya. Kata keterangan adalah kata yang
memberi keterangan tentang kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata bilangan atau seluruh
kalimat. Menurut Suparto (2003:127), kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk
menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat,
kepastian, negasi, dan penekanan nada. Jadi kata keterangan berfungsi untuk menerangkan
kalimat maupun unsur dalam kalimat.
Dalam Bahasa Mandarin, yang termasuk dalam kata keterangan adalah cái (才) = baru, dōu (都) = semua, hĕn (很) = sangat, bù (不) = tidak, dăo (倒) = sebaliknya, hū rán (忽然) =
tiba-tiba, zài (再) = lagi, yòu (又) = lagi, dan lain-lain. Kata keterangan yang menyatakan
pengulangan adalah kata keterangan zài (再) dan yòu (又).
Dari semua jenis kata di atas, penulis tertarik untuk meneliti kata keterangan
pengulangan, khususnya kata keterangan zài (再) dan yòu (又) yang memiliki arti yang sama,
yakni “lagi”.
Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam Bahasa Mandarin sangat
banyak digunakan baik lisan maupun tulisan. Penggunaan kata keterangan pengulangan zài
(再) dan yòu (又) sangat rumit dan sangat sulit untuk dipahami oleh pengguna bahasa.
Pengguna bahasa sering melakukan kesalahan dalam penggunaan kata keterangan
pengulangan zài (再) dan yòu (又). Berikut penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再)
(1)
爸爸 下次 我 又 给 您 写 信的
Bàba xià cì wŏ yòu gĕi nín xiĕ xìn de
Ayah lain kali saya lagi memberi anda menulis surat
Ayah, saya lain kali lagi akan menulis surat untukmu (Jurnal of Liu Zhou Vocational & Technical College, 2008: 99)
Dalam contoh (1) seharusnya tidak menggunakan kata keterangan pengulangan yòu
(又), tetapi harus menggunakan kata keterangan pengulangan zài (再). Karena dalam kalimat
di atas muncul kata keterangan waktu, yaitu xià cì (下次) yang menunjukkan yang akan
datang. Oleh karena itu, kalimat di atas hanya boleh menggunakan kata keterangan
pengulangan zài (再). Kalimat di atas seharusnya:
(2)
爸爸 下次 我 再 给 您 写 信的
Bà ba xià cì wŏ zài gĕi nín xiĕ xìn de
Ayah lain kali saya lagi memberi anda menulis surat
Ayah, saya lain kali lagi akan menulis surat untukmu (Jurnal of Liu Zhou Vocational & Technical College, 2008: 99)
Dalam contoh (1) dan (2) sangat jelas terlihat bahwa penggunaan kata keterangan
pengulangan zài (再) dan yòu (又) oleh pengguna bahasa sering terjadi kesalahan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti kata keterangan,
khususnya kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa
Mandarin karena memiliki arti yang sama namun memiliki perbedaan dari cara
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan diuraikan pada
pendahuluan yang tersebut di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam
kalimat Bahasa Mandarin?
2. Apa persamaan dan perbedaan dari kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又)
dalam kalimat Bahasa Mandarin?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menguraikan penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam
kalimat Bahasa Mandarin.
2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah
sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas
wawasan penulis mengenai Bahasa Mandarin khususnya tentang kata keterangan dalam
Bahasa Mandarin. Dan juga diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat umum
mengenai Bahasa Mandarin, khususnya tata bahasa Mandarin.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan sumber
informasi serta referensi untuk penelitian-penelitian berikut yang relevan mengenai kata
keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa Mandarin.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Setiap pelaksanaan penulisan karya ilmiah pasti selalu bertitik tolak dari adanya masalah
yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan. Agar penulisan skripsi ini dapat terarah dan
pembahasannya juga tidak mengambang serta tidak terjadi kesimpangsiuran dalam
Sesuai dengan judul skripsi ini, Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan Zai (再)
dan You (又)dalam Kalimat Bahasa Mandarin, maka yang menjadi permasalahan adalah
jenis kata keterangan. Dalam hal ini penulis membatasi hanya pada penggunaan yang meliputi
cara penggunaan dan makna, persamaan, dan perbedaan dari kata keterangan pengulangan zài
BAB II
KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI
Pada bab ini, dipaparkan tentang konsep, penelitian peneliti sebelumnya, dan landasan
teori yang digunakan sebagai landasan bagi penulis dalam penelitian.
2.1 Konsep
Dalam sebuah penelitian pasti terdapat konsep bagi penulis untuk dapat menjadi dasar
dalam meneliti. Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul
penelitian.
Jadi sesuai dengan judul dari penelitian ini, maka pertama-tama penulis akan
menjelaskan tentang kalimat dan kata keterangan. Penulis akan menguraikan hal-hal apa saja
yang berkaitan dengan kalimat dan kata keterangan dalam Bahasa Mandarin.
2.1.1 Kalimat
Kalimat merupakan susunan kata, gabungan kata atau frasa yang mempunyai
ketentuan sesuai dengan kaidah tata bahasa. Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur
yang berisi pikiran yang lengkap. Menurut Chaer (2001: 240), kalimat adalah lafal yang
Dalam tata bahasa tradisional, kalimat-kalimat dibedakan mejadi tipe-tipe yang
berbeda. Menurut fungsinya, kalimat dibagi menjadi 4, yaitu (1) kalimat pernyataan, (2)
kalimat pertanyaan, (3) kalimat seru, dan (4) kalimat perintah. Menurut kekompleksan
strukturnya, kalimat dibagi menjadi 2, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
2.1.2 Kata Keterangan
Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat
lain, yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat (Chaer, 2008:162). Sedangkan
menurut Yongxin (2005:32), kata keterangan adalah kata yang menyatakan tindakan, tingkah
laku, perubahan waktu, lingkup, kualitas, dan keadaan. Kata keterangan dapat menerangkan
kata kerja dan kata sifat tetapi tidak dapat menerangkan kata benda, misalnya: dapat
mengatakan bù qù (不去) = tidak pergi, tetapi tidak dapat mengatakan bù lăo shī (不老师) =
tidak guru. Bù (不) = kata keterangan, lăo shī (老师) = kata benda sedangkan qù (去) = kata
kerja.
2.2 Tinjauan Pustaka
Kata keterangan merupakan kata yang sangat sering digunakan dalam kalimat. Sudah
ada beberapa peneliti yang meneliti tentang kata keterangan, khususnya kata keterangan
Di Cina sendiri sudah ada beberapa peneliti yang meneliti kata keterangan
pengulangan zài (再) dan yòu (又). Pu Xi Ming dengan judul penelitian Fu Ci ‘Zai’ He ‘You’
de Yu Yong Yi Yi Fen Xi (1993). Pu Xi Ming memaparkan tentang perbedaan makna yang
dimiliki kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又), serta menjelaskan fungsi dari
kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又). Penelitian ini lebih menitikberatkan
terhadap makna dari kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
Shi Yi Yao dengan judul penelitian ‘Zai’ Yu Yi Fen Xi Yi Ping Bi Jiao ‘Zai’ He ‘You’
(1996). Shi Yi Yao memaparkan tentang makna dari kata keterangan pengulangan zài (再)
dan yòu (又), yaitu ada tujuh makna kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
Makna tersebut adalah menyatakan pengulangan, kelanjutan, penambahan, menyatakan
tingkat yang lebih baik, tingkat yang lebih besar, kegiatan yang sudah terjadi, dan penegasan.
Penelitian ini sangat membantu penulis untuk melihat makna dari kata keterangan
pengulangan zài (再) dan yòu (又).
Li Hong Qi dengan judul penelitian Mu Yu Wei Ying Yu Zhe Xi de ‘Zai’ He ‘You’ de
Kao Cha (2002). Li Hong Qi menganalisis tentang bagaimana penggunaan zài (再) dan yòu
(又) yang dipengaruhi oleh bahasa ibu, yaitu Bahasa Inggris. Li Hong Qi meneliti cara proses
belajar menggunakan zài (再) dan yòu (又) yang dipengaruhi oleh bahasa ibu, yaitu Bahasa
Inggris.
Wang Min Ning dengan judul penelitian Qian Xi Fu Ci “Zai” (2005). Wang Min
tingkat, kata sifat, dan sebagai pelengkap. Dalam penelitiannya hanya menitikberatkan fungsi
zài (再) sebagai keterangan waktu.
Kou Ming Rui dan Li Wen Qi dengan judul penelitian Yue Nan Xue Sheng Xue Xi Han
Yu Pin Lu Fu Ci ‘Zai’ He ‘You’ (2008). Kou Ming dan Li Wen Qi meneliti kesalahan
mahasiswa Vietnam dalam menggunakan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
Penelitian tersebut menghasilkan tiga bentuk kesalahan penggunaan kata keterangan
pengulangan zài (再) dan yòu (又), yaitu kesalahan kelebihan penggunaan kata keterangan zài
(再) dan yòu (又), kesalahan letak, dan kesalahan pemilihan kata antara zài (再) dan yòu (又).
Li Qun dan Bi Shu Lin dengan juduk penelitian Fu Ci ‘You’ de Yu Qi Yong Fa (2008).
Dalam penelitian tersebut, Li Qun dan Bi Shu Lin memaparkan penggunaan kata keterangan
pengulangan yòu (又), tetapi hanya dibatasi terhadap penggunaan yang menyatakan
penegasan. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk dapat melihat penggunaan kata
keterangan pengulangan yòu (又).
Liu Jian Hua dengan judul penelitiannya Fu Ci ‘Hai, Ye, You, Zai’ de Yu Yong Fen Xi
(2010). Liu Jian Hua menjelaskan tentang penggunaan kata keterangan hái (还), yĕ (也), yòu
(又) dan zài (再), serta perbedaan dari kata keterangan tersebut. Liu Jian Jua memaparkan
tentang penggunaan hái (还), yĕ (也), yòu (又) dan zài (再) yang merupakan kata keterangan
pengulangan ditinjau dari segi pragmatiknya.
Zhang Yi dengan judul penelitian Fu Ci ‘You’ He ‘Zai’ de Dui Bi Fen Xi Zhen Dui
Dui Wai Han Yu Jiao Xue Zhong Chang Jian Wen Ti de Jie Shi (2010). Zhang yi memaparkan
proses belajar mengajar bagi pembelajar Bahasa Mandarin. Dalam penelitiannya, Zhang Yi
juga memberikan saran bagaimana dalam proses belajar mengajar menjelaskan penggunaan
kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
Zhu Dong Ping dengan judul penelitian Zai, Hai Chong Fu Yi Yu Dong Ci Xing Ci Yu
de You Jie Wu Jie (2010). Dalam penelitian tersebut, Zhu Dong Ping memaparkan pola atau
struktur dari kata keterangan zài (再) dan hái (还)dalam kalimat Bahasa Mandarin.
Penelitian ini membantu penulis untuk melihat pola atau struktur penggunaan kata keterangan
pengulangan zài (再).
2.3 Landasan Teori
Landasan teori menjadi dasar penulis untuk dapat berpijak dalam sebuah penelitian.
Landasan teori yang digunakan penulis untuk membahas kata keterangan dalam penelitian ini
adalah teori tata bahasa, khususnya dalam hal penjenisan kata.
Apabila berbicara mengenai kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又),
berarti ikut juga berbicara mengenai tata bahasa. Berbicara mengenai tata bahasa berarti juga
berbicara mengenai teori tata bahasa itu sendiri. Jadi, dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teori tata bahasa yang memaparkan dan mendeskripsikan pengertian dari tata
2.3.1 Teori Tata Bahasa
Sebelum membahas tentang penjenisan kata dari suatu tata bahasa, maka penulis
terlebih dahulu memaparkan pengertian dari tata bahasa. Menurut Francais (dalam Alwasilah,
1992: 33), menurunkan tiga pengertian tata bahasa, yaitu:
“(1) seperangkat pola formal di mana kata-kata dalam suatu bahasa disusun supaya menyampaikan makna-makna yang lebih luas, (2) cabang dari ilmu lingusitik yang membahas pemerian, analisis, dan formulasi pola-pola formal dari bahasa, (3) etiket kebahasaan, maksudnya tata bahasa sudah dibayangi norma-norma sosial, sering kali mendapat kesan baik dan buruk.”
Sedangkan menurut Richard (2009: 2-3), tata bahasa adalah suatu pemerian atau
deskripsi mengenai struktur bahasa dan cara menggabungkan unit-unit lingusitik seperti kata
dan frasa untuk menghasilkan kalimat-kalimat dalam bahasa tersebut. Biasanya hal ini juga
mempertimbangkan makna dan fungsi-fungsi yang dikandung oleh kalimat-kalimat tersebut
dalam keseluruhan sistem tata bahasa tersebut.
Pengertian lainnya juga dikemukakan oleh seorang ahli linguistik yang bernama Qi
Hu Yang. Menurut Qi Hu Yang (2009: 16), “yǔ fǎ”yī cí yǒu liǎng gè hán y ì: y ī shì zhǐ yǔ fǎ běn shēn, jí rén men shuō hu à de guī zhí, qǔ zhě shuō shì zū cí zào jù de guī zhí, t ā shì shè
huì yuē dìng sú chéng de, shì kè guān cūn zài de, chéng xì tǒng de. Yě shì měi ge rén shǐ yòng y īng yǔ fǎ de rén bì xū zūn shǒu de; èr shì zhǐ yǔ fǎ zhě zuò huó zhě shì yǔ fǎ xué zhè mén
xué kè. Yóu yú yǔ fǎ yán jiū zhě suō y ǒu de lǐ lùn bèi jǐng, mù dì, shì jiǎo hé fāng fǎ bù jǐn xiāng tóng.” (Tata bahasa adalah satu kata yang mempunyai dua makna, yaitu pertama
kumpulan kata membentuk peraturan, dia adalah perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan,
yang bersifat objektif. Juga adalah setiap orang yang menggunakan tata bahasa harus
mematuhinya; kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang mempelajari tata bahasa
tersebut, itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu, peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar
belakang teori, tujuan, sudut pandang dan cara tidak sepenuhnya sama).
Dari semua penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata
bahasa adalah bagian dari suatu bahasa yang memberikan cara-cara ataupun
peraturan-peraturan agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami suatu bahasa, terutama dalam
membentuk kalimat-kalimat dari suatu bahasa menjadi kalimat yang baik dan benar sesuai
dengan tata bahasa.
2.3.1.1 Penjenisan Kata
Pengklasifikasian jenis-jenis kata dalam tata bahasa suatu bahasa dapat berbeda-beda.
Menurut tata bahasa tradisional, jenis kata ada delapan, yaitu (1) Kata Benda, (2) Kata Ganti,
(3) Kata Sifat, (4) Kata Kerja, (5) Kata Depan, (6) Kata Sambung, (7) Kata Keterangan, dan
(8) Kata Seru. Sedangkan berdasarkan tata bahasa struktural, jenis kata dapat dibagi menjadi
empat bagian, yaitu (1) Kata Benda (nomina substantiva), (2) Kata Kerja (verba), (3) Kata
Tetapi dalam penelitian ini, penulis hanya menitikberatkan penjenisan kata dalam
Bahasa Mandarin. Penjenisan kata dalam Bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu
1. Kata Konkrit
Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang dapat berdiri
sendiri menjadi bagian dari kalimat. Yang termasuk kata konkrit yaitu:
a. Kata Benda
Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat, seperti
kata gōng rén, xué shēng, lǎo shī, diàn huà, dan lain - lain.
b. Kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan,
keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian, seperti kata pò, tīng, xǐ huan, zài,
shì, jiào, ràng, dan lain - lain.
c. Kata Kerja Bantu
Kata kerja bantu adalah kata kerja yang menyatakan keperluan, kemungkinan,
d. Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda,
seperti kata hǎo, huài, gāo, dǐ, kuài, màn, dan lain - lain.
e. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan. Kata bilangan
terdiri dari bilangan dasar dan bilangan tingkat, seperti kata lǐng, dì yī, zuǒ yǒu, sān fēn zhī yī, dan lain - lain.
f. Kata Bantu Bilangan
Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau
benda, seperti kata běn, shuāng, jìn, cì, dan lain - lain.
g. Kata Ganti
Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja,
kata sifat, kata bilangan, dan kata keterangan, seperti kata wǒ, nǐ men, nǐ, tā, nǎr,
2. Kata Abstrak
Kata abstrak tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri
menjadi bagian kalimat. Yang termasuk bagian dari kata abstrak adalah sebagai
berikut:
a. Kata Keterangan
Dalam Bahasa Mandarin terdapat banyak jenis kata keterangan, antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Kata keterangan yang menyatakan waktu, yaitu kata cái, gāng, yĭ, jīng, jiù, zăo.
2. Kata keterangan yang menyatakan ruang lingkup, yaitu kata dōu, quán, yí gòng, zhī, jĭn jĭn.
3. Kata keterangan yang menyatakan derajat atau tingkat, yaitu kata hĕn, tài, fēi
cháng, jí, tĭng, zuì.
4. Kata keterangan yang menyatakan pengulangan atau frekuensi, yaitu kata zài, yòu,
hái, yĕ, cháng cháng, făn fù.
5. Kata keterangan yang menyatakan negasi dan kepastian, yaitu kata bú, méi, bié, bú
yòng, yí dìng, bì rán.
6. Kata keterngan yang menyatakan nada, yaitu kata xìng kuī, jiù, nán dào, què, dăo.
7. Kata keterangan yang menyatakan keadaan, yaitu kata mĕng rán, hū rán, zhú bù,
réng rán.
Kata depan adalah kata yang dugunakan di depan kata benda, kata ganti, dan
gabungan kata untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat atau tujuan (Suparto,
2003: 161).
c. Kata Sambung
Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, gabungan
kata atau bagian kalimat (Suparto. 2003: 171).
d. Partikel
Partikel atau kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata,
gabungan kata atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah
arti (Suparto, 2003: 181).
e. Kata Seru
Kata seru adalah kata yang menyatakan seruan atau bunyi respon dari panggilan
(Suparto, 2003: 201).
f. Kata Tiruan Bunyi
Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi, benda atau gerakan. Kata tiruan
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis memaparkan tentang metode yang digunakan dalam penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data serta yang menjadi data dan sumber data
dalam penelitian ini.
3.1 Metode Penelitian
Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud;cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
yang ditentukan (Djajasudarma, 1993: 1).
Metodologi di dalam penelitian ilmu bahasa harus dipertimbangkan dari dua segi, segi
penelitian itu sendiri yang mencakup pengumpulan data beserta cara dan teknik serta prosedur
yang ditempuh, yang melibatkan pendekatan (teori) sebagai alat analisis dan penelitian.
Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam
melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data) (Djajasudarma, 1993:3). Di dalam
penelitian bahasa dapat dilakukan di lapangan atau perpusatakaan. Di lapangan akan
melibatkan hubungan peneliti dengan penutur bahasa yang diteliti, di perpusatkaan akan
Jadi metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan studi
pustaka ( Library Research).
3.2 Data dan Sumber Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah kata
keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
Menurut dari cara memperoleh data, terdapat dua jenis sumber data, yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh pencari data dari
objek pengumpulan data. Sedangkan data sekunder adalah data yang pernah digunakan oleh
pengguna sebelumnya atau oleh penulis terdahulu yang pada umumnya data ini telah tersedia
di kantor, buku, internet, dan lain-lain.
Sumber-sumber data primer diambil oleh penulis secara substantif, di mana substantif
maksudnya adalah bahan mentah data yang berbentuk konkret, tampak sebagai segenap
tuturan apa pun yang dipilih oleh penulis karena dipandang cukup mewakili. Sumber data
primer dalam skripsi ini adalah kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam
buku Hanyu Jiao Cheng.
Judul Buku : Hanyu Jiao Cheng (汉语教程)
Pengarang : Yang Qi Zhou
Tahun Terbit : Juli 2006,shang (上) dan xia (下)
Tebal Buku : 388 halaman
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jurnal-jurnal Bahasa Mandarin
2. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah karya Suparto, 2003
3. Intisari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao Yongxin, 2005
4. Dui Wai Hanyu Jiao Xue karya Peng Shou Ji, 2009
Serta buku-buku lainnya yang mendukung penyelesaian skripsi ini seperti buku metode
penelitian dan teori linguistik.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Karena sumber data pada penelitian ini adalah sumber data tertulis, yaitu bersumber
dari buku-buku dan jurnal yang topiknya terkait dengan permasalahan dalam skripsi ini, maka
teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :
1. Tahap Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data ialah metode pustaka
sumber-sumber tertulis, seperti: buku bacaan yang berbahasa Mandarin, jurnal, dan
sebagainya (Subroto, 1992: 41-43).
2. Tahap Klasifikasi Data
Dari sumber data, data dikumpulkan dengan mencari kalimat yang mengandung
kata keterangan. Selanjutnya, kalimat-kalimat data tersebut dicatat ke dalam kartu data,
disaring, kemudian diklasifikasikan (dikelompok-kelompokkan). Proses penyaringan
dimaksudkan untuk menyaring data yang benar-benar mengandung kata keterangan
pengulangan zài (再) dan yòu (又).
3.4 Teknik Analisis Data
Sesudah seluruh data yang diperlukan diyakini kebenarannya dapat mendukung
skripsi ini, maka diadakan pemisahan data untuk menguraikan data tersebut ke dalam jenis
kata keterangan pengulangan.
Analisis data sangat penting dalam mendukung pengertian terhadap kata keterangan
dalam Bahasa Mandarin. Pada kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dilakukan
analisis yang mendalam, sehingga dapat dihasilkan penggunaan, makna, serta persamaan dan
perbedaan dari kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa
Mandarin. Cara analisis yang dilakukan oleh penulis untuk dapat melihat penggunaan,
persamaan, dan perbedaan dari kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) adalah
1. Pertama-tama penulis mencari setiap kalimat yang mengandung kata keterangan
pengulangan zài (再) dan yòu (又).
2. Mencatat setiap kalimat yang mengandung kata keterangan pengulangan zài (再)
dan yòu (又).
3. Kemudian menyimpulkan bagaimana penggunaan kata keterangan pengulangan
zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa Mandarin, di mana penggunaan kata
keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) tersebut meliputi cara penggunaan
dan makna dari kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
4. Setelah itu, dalam setiap kalimat yang mengandung kata keterangan pengulangan
zài (再) dan yòu (又), penulis akan mendapatkan persamaan dan perbedaan yang
muncul dalam setiap kalimat tersebut.
Dari gambaran-gambaran di atas dapat dilihat bentuk kata keterangan pengulangan zài
BAB IV
ANALISIS PENGGUNAAN KATA KETERANGAN PENGULANGAN
zài
(再) dan
yòu
(又)
DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN
Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai penggunaan, yang meliputi cara
penggunaan dan makna, persamaan, dan perbedaan dari kata keterangan pengulangan zài (再)
dan yòu (又).
4.1 Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan zài (再) dan yòu (又)
Untuk mengenal kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又), terlebih dahulu
kita harus mengetahui bagaimana penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu
(又) tersebut. Dalam penelitian ini, penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu
(又) meliputi bagaimana cara penggunaan dan makna dari kata keterangan pengulangan zài
(再) dan yòu (又). Berikut penulis akan memaparkan cara penggunaan dan makna dari kata
keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
4.1.1 Cara Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan zài (再)
Berikut akan dipaparkan bagaimana cara penggunaan kata keterangan pengulangan zài
1. Kata keterangan pengulangan zài (再) yang menyatakan kesetaraan atau menyebutkan satu
demi satu keadaan, diletakkan di depan kata kerja.
(3)
你 再 也 看 不 到 热闹 , 再 听 不 到 吵嚷
Nĭ zài yě kàn bù dào
rè nao , zài tīng bù dào chăo răng
Kamu lagi juga meli-hat
tidak sam-pai
keramai-an
, lagi men- de-ngar ti- dak sam-pai keri-butan
Kamu tidak bisa lagi melihat keramain, tidak mendengar lagi keributan
Pada contoh (3), kata keterangan pengulangan zài (再) menyebutkan satu demi satu
keadaan, yaitu kàn (看) = melihat dan tīng (听) = mendengar, di mana kedua keadaan tersebut
merupakan kata kerja.
2. Kata keterangan pengulangan zài (再) dapat digunakan untuk kata kerja yang berulang
(4) 谁 料 他 不 过 是 一个 不 敢 再 偷 的 头 儿 呢 ?
Shuí liào tā bù
guò
shì yī
gè
bù gǎn zài tōu de tóu e r
ne ?
Siapa me- ngira
dia tapi ada-lah
se-buah
tidak bera-ni
lagi men-curi kepu-nyaan ke-tua parti-kel ?
Siapa mengira dia merupakan ketua yang tidak berani untuk mencuri lagi?
Pada contoh (4), kata keterangan pengulangan zài (再) digunakan untuk kata kerja
yang berulang yang menyatakan suatu kejadian yang sering berlangsung, yaitu pada kata kerja tōu (偷) = mencuri yang merupakan kata kerja yang menyatakan suatu kejadian yang sering
berlangsung.
3. Kata keterangan pengulangan zài (再) menunjukan berkelanjutan, digunakan sebelum kata
kerja, seringkali menunjukkan kata-kata jangka waktu tertentu.
(5)
再 等 一会儿 , 你 不要 怕
Zài Děng yī huǐ er , nǐ bù yào pà
Pada contoh (5), kata keterangan pengulangan zài (再) diletakkan sebelum kata kerja,
di mana kata kerja tersebut adalah děng (等) = menunggu, juga terdapat kata yī huǐ er (一会
儿) = sebentar yang menunjukkan jangka waktu tertentu.
4. Kata keterangan pengulangan zài (再) dapat digunakan dalam kalimat pengandaian.
(6)
我 再 想想
Wŏ Zài xiăng xiăng
Saya lagi berpikir
Saya pikir-pikir lagi
Pada contoh (6), kata keterangan pengulangan zài (再) digunakan pada kata xiăng
xiăng (想想) = berpikir yang menunjukkan pengandaian.
(7)
你 如果 再 逼 我 , 我 宁可 一死
Nĭ rú gŭo zài bī wŏ , wŏ nìng kě yī sĭ Kamu kalau lagi memaksa saya , saya lebih baik mati
Kalau kamu memaksa saya lagi, saya lebih baik mati
Pada contoh (7), kata keterangan pengulangan zài (再) digunakan pada rú gŭo (如果)
5. Kata keterangan pengulangan zài (再) tidak dapat digunakan sebelum kata kerja bantu,
namun dapat digunakan setelah kata kerja bantu.
(8)
我 说 , 肯定 会 再 来 的
Wǒ shuō , kěn dìng hùi zài lái de
Saya berkata , pasti bisa lagi datang diletakkan di akhir kalimat untuk menegaskan Saya mengatakan, pasti bisa datang lagi
(9)
我 再 想 吃 好吃 的 蛋糕
Wǒ zài xiăng chī hăochī de dàn gāo
Saya lagi ingin makan enak kepunyaan kue tar
Saya ingin memakan lagi kue tar yang enak
Pada contoh (8), kalimat tersebut adalah benar dikarenakan kata keterangan
pengulangan zài (再) diletakkan setelah kata hùi (会) = bisa, di mana kata ‘bisa’ merupakan
kata kerja bantu, sedangkan pada contoh (9), kalimat tersebut tidak benar, dikarenakan kata
keterangan pengulangan zài (再) diletakkan sebelum kata kerja bantu xiăng (想) = ingin.
6. Jika kata keterangan pengulangan zài (再) menunjukkan kondisi yang tetap berulang-ulang,
(10)
你 不 能 一 偷 再 偷 了
Nǐ bù néng yī tōu zài tōu le
Kamu tidak dapat satu mencuri lagi mencuri partikel
Kamu sudah sekali mencuri jangan mencuri lagi
(11)
跳舞 、 唱歌 , 再 跳舞 、 再 唱歌
tào wŭ 、 chàng gē , zài tiào wŭ 、 zài chàng gē
Menari 、 menyanyi , lagi menari 、 lagi menyanyi
Menari, bernyanyi, menari lagi, bernyanyi lagi
Pada contoh (10) dan (11), dapat terlihat bagaimana penggunaan dua format tersebut
dengan menggunakan kata keterangan pengulangan zài (再).
7. Kata keterangan pengulangan zài (再) menunjukkan kegiatan dalam jumlah yang banyak
dan bersifat tetap, memiliki format “ 再 + 三”.
(12)
由于 老师 再三 劝说
Yóu yú lăo shī zài sān quàn shuō
Karena guru berulang kali menasehati
(13)
我 向 使馆 再三 要求 延长 一年
Wŏ Xiàng shĭ guăn zài sān yào qiú yán cháng yī nián Saya Kepada kedutaan berulang
kali
meminta memperpanjang satu tahun
Kepada kedutaan saya berulang kali meminta perpanjangan satu tahun
Pada contoh (12) dan (13), dapat terlihat bagaimana penggunaan dua format tersebut
dengan menggunakan kata keterangan pengulangan zài (再).
4.1.2 Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan yòu (又)
1. Kata keterangan pengulangan yòu (又) pada kalimat menunjukkan pengulangan atau
tindakan atau kondisi yang berkelanjutan, digunakan ketika menyatakan kalimat setara, di
mana hampir semuanya memiliki predikat kata kerja sebagai pelengkapnya.
(14)
他 又 不 是 孩子 , 又 不 是 成年 Tā yòu bù shì hái zi , yòu bù shì chéng nían Dia lagi bukan adalah anak-anak , lagi bukan adalah remaja
Pada contoh (14), kata keterangan pengulangan yòu (又) pada kalimat di atas
menyatakan kalimat setara, di mana terdapat kata hái zi (孩子) = anak-anak dan chéng nían
(成年) = remaja.
(15)
他 谦虚 又 诚恳 地 说
Tā qiānxū yòu chéng kěn de shuō
Dia rendah hati lagi jujur dengan bicara
Dia berkata dengan rendah hati lagi jujur
Pada contoh (15), terdapat qiānxū (谦虚) = rendah hati dan chéng kěn (诚恳) = jujur
yang menyatakan kesetaraan, di mana juga terdapat shuō (说) = berbicara yang merupakan
predikat kata kerja sebagai pelengkap.
2. Kata keterangan pengulangan yòu (又) dapat digunakan sebelum kata kerja bantu, namun
tidak dapat digunakan setelah kata kerja bantu.
(16)
我 现在 又 不想 辞职 了
Wŏ xiàn zài yòu bù xiăng cí zhí le Saya sekarang lagi tidak ingin meletakkan jabatan partikel
(17)
不能 又 决定 什么时候 去
Bù néng yòu jué dìng shén me shí hou qù
Tidak bisa lagi keputusan kapan pergi
Tidak bisa lagi memutuskan kapan pergi
Pada contoh (16), kata keterangan pengulangan yòu (又) digunakan sebelum kata kerja
bantu bù xiăng (不想) = tidak ingin. Tetapi pada kalimat (17), kata keterangan pengulangan
yòu (又) tidak dapat digunakan, karena diletakkan setelah kata kerja bantu bù néng (不能) =
tidak bisa.
3. Kata keterangan pengulangan yòu (又) menunjukkan tindakan atau kondisi yang tetap
berulang – ulang, di mana memiliki dua buah format, yaitu “V + 了+ 又 + V” dan “V+又 + V,
V + 又 + V”.
(18)
总是 挑 了 又 挑
Zŏng shì tiăo le yòu tiăo Selalu menghasut sudah lagi menghasut
Selalu lagi dan lagi menghasut
(19) 他 坐 起来 又 下 , 下 又 坐 起来 , 心理 十 分 烦 躁
Tā zuò qǐ lái yòu xià , xià yòu zuò qǐ lái , xīn lǐ shí fēn
fán
zào
Dia du-duk
bangkit lagi telah , telah lagi du-duk
bangkit , perasaan batin
sa-ngat
re-sah Dia duduk sebentar kemudian berdiri lagi, sebentar duduk kemudian berdiri lagi,
hatinya merasa tidak tenang
Pada contoh (18) dan (19), dapat terlihat bagaimana penggunaan dua format tersebut
dengan menggunakan kata keterangan pengulangan yòu (又).
4. Kata keterangan pengulangan yòu (又) menunjukkan kegiatan dalam jumlah yang banyak
dan bersifat tetap, memiliki satu buah format, yaitu “一 + 量词+ 又 + 一 + 量词”.
(20)
他 一次 又 一次 向 我 表示 , 他 喜欢 我 Tā yī cì yòu yī cì xiàng wŏ biăo shì , tā xĭ huan wŏ Dia sekali lagi sekali kepada saya menunjukkan , dia suka saya
(21)
我们 一次 又 一次 地 进行 试验
Wǒmen yī cì yòu yī cì de jìn xíng shì yàn Kami Sekali lagi sekali dengan melakukan eksperimen
Kami sekali lagi dan sekali lagi melakukan eksperimen
Pada contoh (20) dan (21), kata keterangan pengulangan yòu (又) menunjukkan
kegiatan dalam jumlah yang banyak dan bersifat tetap, yaitu dengan munculnya kata bantu
bilangan (量词) yī cì (一次) = sekali.
4.2 Makna Kata Keterangan Pengulangan zài (再) dan yòu (又)
Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) memiliki persamaan dan
perbedaan dilihat dari maknanya. Berikut penulis akan memaparkan makna dari kata
keterangan pengulangan zài dan yòu.
4.2.1 Makna Kata Keterangan Pengulangan zài (再)
1. Makna kata keterangan pengulangan zài (再) adalah sebagai kata keterangan pada kalimat,
(22)
你 明天 再 来
Nǐ míng tiān zài lái
Kamu besok lagi datang
Kamu besok datang lagi
(23)
明天 早上 再说 好 不好 ? Míng tiān zǎo shang zài shuō hǎo bù hǎo ?
Besok pagi nanti saja baik tidak baik ?
Besok pagi dibicarakan lagi
Pada contoh (22) dan (23), keduanya menunjukkan tindakan yang akan berlangsung
dan menyatakan berulang-ulang.
2. Makna kata keterangan pengulangan zài (再) adalah untuk menunjukkan pengulangan.
(24)
你 会 说明 白话 不会 , 说 完 一个 再说 一个 Nǐ huì shuō
míng
bái huà bù huì , shuō wán yī gè zài shuō yī gè
Kamu dapat menjelas kan
bahasa populer
tidak dapat
, bicara usai satu nanti saja satu
Kamu dapat menjelaskan lebih jelas, jelaskan satu per satu lagi
Pada contoh (24), kata keterangan pengulangan zài (再) yang digunakan sebelum dan
sesudah, biasanya memiliki kata kerja yang sama, menunjukkan keadaan yang berulang.
3. Makna kata keterangan pengulangan zài (再) adalah untuk menunjukkan terus - menerus
atau berkelanjutan.
(25)
我们 再 等 他 一会儿 吧
Wǒ men Zài děng tā yī huǐ er bā
Kami Lagi menunggu dia sebentar partikel Kami menunggu dia sebentar lagi
(26)
谁 料 他 不过 是 一个 不 敢 再 偷 的 偷 儿
呢 ?
Shuí liào Tā bù guò
shì yī gè bù gǎn zài tōu de tōu er
ne ?
Siapa me-ngira
Dia tapi ada-lah
seo-rang
tidak be-rani
lagi men-curi kepu-nyaan ke-pala parti-kel ?
Siapa mengira dia merupakan ketua yang tidak berani untuk mencuri lagi?
Pada contoh (25), kata keterangan pengulangan zài (再) yang digunakan sebelum kata
kerja menunjukkan keadaan terus menerus, di belakang sering menggunakan kata keterangan
contoh (26), kata keterangan pengulangan zài (再) menyatakan tindakan yang sering
berlangsung, tindakan yang berkelanjutan.
4. Makna kata keterangan pengulangan zài (再) adalah merupakan tindakan yang sudah
berulang. (27) 民工 队 不 理 因 为 担心 他 的 身 体 就 不 让 他 再 干 了 Mín gōng
duì bù lǐ yīn
wèi dān
xīn
tā de shē ntǐ
jiù bù ràng tā zài gàn le
Bu-ruh
tim ti-dak me- ng-hi- rau-kan ka-rena kha-watir
dia kepu-nyaan ke- se- ha-tan ten-tang ti-dak mem- biar-kan
dia la-gi me- nger- ja-kan par-tikel
Pekerja tim imigrasi tidak menghiraukan karena khawatir akan kesehatannya, oleh karena itu jangan biarkan dia melakukannya lagi
(28)
他 摸摸 头 再 摸摸 鼻子 , 都 没有 出 血 Tā mōmō tóu zài mō mō bízi , dōu méi yǒu chū xiě
Dia
meng-usap
kepa-la
lagi meng-usap
hidung , se-mua tidak ada menya-takan arah keluar darah
Pada contoh (27), kata keterangan pengulangan zài (再) digunakan dalam kalimat
penyangkalan, sedangkan pada contoh (28), kata keterangan pengulangan zài (再) digunakan
pada tindakan yang menyatakan penegasan yang terjadi secara berurutan.
4.2.2 Makna Kata Keterangan Pengulangan yòu (又)
1. Kata keterangan pengulangan yòu (又) menyatakan terhadap tindakan sebelumnya yang
menunjukkan suatu keadaan atau tindakan yang diulang.
(29)
搬着 空 水壶 往 嘴 里 到了 又 倒...
Bān zhe kōng shuǐ
hú
wǎng zuǐ lǐ dào
le
yòu dào...
Memindahkan kosong ceret ke arah mulut dalam sampai lagi menuangkan Memindahkan ceret kosong ke arah mulut lalu menuangkannya...
(30)
他 爬过 一 山 又 一 山 , 爬过 一 岭 又 一 岭...
Tā pá
guò
Yī shān yòu yī shān , pá guò
yī lǐng yòu yī lǐng...
Dia telah
men-daki
Satu gu- nung
lagi satu gu-nung
, telah
men-daki
satu bukit lagi satu bukit .... Dia pernah mendaki satu demi satu gungung, pernah mendaki satu demi satu
(31)
他 念 完 一遍 , 又 念了 一遍 , 又 念了 一遍
Tā niàn wán yī biàn , yòu niàn le yī biàn , yòu niàn le yī biàn Dia belajar usai sekali , lagi belajar sekali , lagi belajar sekali
Dia usai belajar sekali, belajar lagi, belajar lagi
Pada contoh (29), dalam kalimat majemuk, setelah klausa pertama menggunakan kata
keterangan pengulangan yòu (又), menyatakan klausa yang kedua suatu keadaan yang
berulang. Dalam kalimat (30), sebelum dan sesudah kata kerja yang sama, di tengah kalimat
terdapat kata keterangan pengulangan yòu (又) yang menyatakan waktu yang berlangsung
dengan singkat dan diulang. Dalam kalimat (31), sebelum dan sesudah frase bilangan yang
sama, menyatakan tindakan atau frekuensi yang berulang.
2. Dalam kalimat yang menggunakan kata keterangan pengulangan yòu (又), kata keterangan
waktu menunjukkan waktu yang sudah berlalu.
(32)
她 昨天 又 来了
Tā zuó tiān yòu lái le
Dia kemarin lagi datang
(33)
“ 来了 一个 大 西瓜 , 又 来了 一个 大 西瓜 ! ”
“ Lái le yī gè dà xīguā , yòu lái le yī gè dà xīguā ! ” “ Baru
datang
Sebuah besar semang- ka
, lagi datang sebuah besar semang-ka
! “
“Baru datang sebuah semagka besar, datang lagi sebuah semangka besar!”
Pada contoh (32) dan (33), seluruhnya menunjukkan keadaan waktu yang sudah
berlalu, perilaku tindakan yang berulang dan berakhir pada saat itu juga.
3. Makna kata keterangan pengulangan yòu (又) adalah menunjukkan kesetaraan.
(34)
我 妹妹 和 我 知道了 , 又 气 、
Wǒ mèi mei hé wǒ zhī dào le , yòu qì 、
Saya adik dan saya sudah tahu , lagi marah 、
又 怕 、 又 不 敢 去 见
yòu pà 、 yòu bù gǎn qù jiàn lagi takut 、 lagi tidak berani untuk bertemu
(35)
我 真是 又 吃惊 , 又 惭愧
Wǒ zhēn shi yòu chī jīng , yòu cán kuì Saya benar-benar lagi terkejut , lagi merasa malu
Saya benar-benar terkejut dan merasa malu
Pada contoh (34), menghubungkan kata kerja atau struktur kata kerja, menunjukkan
beberapa tindakan atau keadaan yang berlangsung pada waktu yang bersamaan. Pada contoh
(35), menghubungkan kata sifat yang menggabungkan beberapa ciri atau sifat yang sama.
4.3Persamaan dan Perbedaan Kata Keterangan Pengulanganzài (再) dan yòu (又)
Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又)memiliki persamaan dan perbedaan dilihat
dari penggunaannya. Berikut ini akan diuraikan persamaan dan perbedaan dari kata
keterangan pengulangan zài dan yòu.
4.3.1Persamaan Kata Keterangan Pengulanganzài (再) dan yòu (又)
Kata keteranagan pengulangan zài (再) dan yòu (又) memiliki persamaan dilihat dari
segi penggunaannya. Berikut dipaparkan persamaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan
1. Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) apabila mununjukkan tindakan
atau kondisi yang tetap berulang, maka kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu
(又) sama – sama memiliki format kalimat.
2. Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) sama-sama menunjukkan kegiatan
dalam jumlah yang banyak dan bersifat tetap.
3. Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) menyatakan tindakan pengulangan.
4. Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) menyatakan terus – menerus atau
berkelanjutan.
4.3.2Perbedaan Kata Keterangan Pengulanganzài (再) dan yòu (又)
Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) memiliki perbedaan dilihat dari
penggunaannya. Berikut dipaparkan perbedaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu
(又).
1. Pada kalimat yang menunjukkan waktu yang akan datang, hanya dapat menggunakan kata
keterangan pengulangan zài (再), tidak dapat menggunakan kata keterangan pengulangan yòu
(36)
你 明天 又 来 了
Nĭ míng tiān yòu lái le
Kamu besok lagi datang partikel
Kamu besok datang lagi
Pada kalimat (36), kata keterangan pengulangan yòu (又) tidak dapat digunakan
karena terdapat kata míng tiān (明天) = besok yang menyatakan waktu yang akan datang.
Kalimat di atas seharusnya:
(37)
你 明天 再 来
Nĭ míng tiān zài lái
Kamu besok lagi datang
Kamu besok datang lagi
3. Pada kalimat yang menunjukkan waktu yang sudah lewat, hanya dapat menggunakan kata
keterangan pengulangan yòu (又), tidak dapat menggunakan kata keterangan pengulangan zài
(38)
她 明天 再 来 了
Tā míng tiān zài lái le
Dia besok lagi datang partikel
Dia besok datang lagi
Pada kalimat (38), kata keterangan pengulangan zài (再) tidak dapat digunakan karena
terdapat kata míng tiān (明天) = besok yang menyatakan waktu yang belum berlalu. Kalimat
di atas seharusnya:
(39)
她 昨天 又 来 了
Tā zuó tiān yòu lái le
Dia kemarin lagi datang menyatakan sudah lewat
Dia kemarin datang lagi
4. Kata keterangan pengulangan yòu ( 又) menunjukkan kesetaraan, sedangkan kata
(40)
我 真是 再 吃惊 , 再 惭愧
Wǒ zhēn shi zài chī jīng , zài cán kuì Saya benar-benar lagi terkejut , lagi merasa malu
Saya benar-benar terkejut dan merasa malu
Pada kalimat (40), kata keterangan zài (再) tidak dapat digunakan karena terdapat kata
chī jīng (吃惊) = terkejut dan cán kuì (惭愧) = merasa malu yang menyatakan kesetaraan.
Kalimat di atas seharusnya:
(41)
我 真是 又 吃惊 , 又 惭愧
Wǒ Zhēnshi yòu chījīng , yòu cánkuì Saya benar-benar lagi terkejut , lagi merasa malu
Saya benar-benar terkejut dan merasa malu
5. Kata keterangan pengulangan yòu (又) tidak dapat digunakan pada kalimat perintah dan
kalimat spekulatif, sedangkan zài (再) dapat digunakan pada kalimat perintah dan kalimat
spekulatif.
(42)
我们 又 干 了 一会儿
Wǒ men Yòu Gàn le yī huǐ er
Kami Lagi mengerjakan menyatakan sudah sebentar
(43)
他 再 坐 了 一会儿 就 回家
Tā zài zuò le yī huǐ er jiù huí jiā
Dia lagi duduk partikel sebentar langsung pulang Dia duduk lagi sebentar langsung pulang
Pada kalimat (42), kata keterangan pengulanagn yòu (又) tidak dapat digunakan
karena terdapat kata yī huǐ er (一会儿) = sebentar yang menyatakan spekulasi. Pada kalimat
(43), kata keterangan pengulangan zài (再) dapat digunakan karena terdapat kata yī huǐ er (一
会儿) = sebentar yang menyatakan spekulasi.
6. Kata keterangan pengulangan yòu (又) dapat digunakan sebelum kata kerja bantu, tetapi
tidak dapat digunakan setelah kata kerja bantu. Sedangkan kata keterangan zài (再) dapat
digunakan dapat digunakan setelah kata kerja bantu, tetapi tidak dapat digunakan sebelum
kata kerja bantu.
(44)
我 再 可以 去 中国
Wǒ Zài kě yǐ qù Zhōng guó
Saya Lagi dapat pergi Cina
Pada kalimat (44), kata keterangan zài (再) tidak dapat digunakan sebelum kata kerja
bantu kěyǐ (可以) = dapat. Kalimat di atas seharusnya:
(45)
我 可以 再 去 中国
Wǒ kě yǐ zài qù Zhōng guó
Saya dapat lagi pergi Cina
Saya dapat pergi ke Cina lagi
(46)
结果 会 又 这样 呢 ?
Jié guŏ huì yòu zhè yàng ne ?
Hasil bisa lagi Begini partikel ?
Hasilnya bisa begini lagi?
Pada kalimat (46), kata keterangan pengulangan yòu (又) tidak dapat digunakan
setelah kata kerja bantu huì (会) = bisa. Kalimat di atas seharusnya:
(47)
结果 又 会 这样 呢 ?
Jié guŏ yòu huì zhè yàng ne ?
Hasil lagi bisa Begini partikel ?
7. Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) apabila diletakkan di depan atau pun di
belakang, dapat menggunakan kata penyangkalan bù (不) dan méi yŏu (没 有) yang
menunjukkan penyangkalan, tetapi bù (不) dan méi yŏu (没有) memiliki perbedaan makna
yang sangat besar untuk menunjukkan penyangkalan. Bù (不) dan méi yŏu (没有) tidak dapat
digunakan di depan kata keterangan pengulangan yòu (又). Apabila digunakan di depan kata
keterangan yòu (又), maka kalimat akan menjadi kalimat retorik, bentuknya penyangkalan,
artinya pasti. Pada kata keterangan pengulangan zài (再) dengan makna penyangkalan, kata
bù (不) dan méi yŏu (没有) dapat diletakkan di depan atau pun dibelakang kata keterangan
pengulangan zài (再). Bù (不) dan méi yŏu (没有) yang diletakkan di depan atau pun
dibelakang kata keterangan pengulangan zài (再), memilik ekpresi pasti dan tegas yang lebih
ditekankan.
(48)
你 又 没 告诉 他 , 他 怎么 知道 ? Nĭ yòu Méi gào sù tā , tā zěn me zhī dào ?
Kamu lagi Tidak memberi tahu dia , dia bagaimana tahu ? Kamu tidak memberi tahu dia lagi, bagaimana dia tahu?
Pada kalimat (48), dibelakang kata keterangan yòu ( 又 ) ditambahkan kata
(49)
你 又 不 来 了
Nĭ Yòu bù lái le
Kamu Lagi tidak datang partikel
Kamu tidak datang lagi
Pada kalimat (49), di belakang kata keterangan pengulangan yòu (又) ditambahkan
kata penyangkalan bù (不), menunjukkan kalimat yang berulang.
(50)
他 再 没 来
Tā Zài méi lái
Dia Lagi tidak datang
Dia tidak datang lagi
(51)
我 不 再 来 了
Wǒ Bù Zài lái le
Saya Tidak Lagi datang partikel
Pada kalimat (50) dan (51), kata keterangan zài (再) digunakan di depan atau di
belakang kata penyangkalan bù (不) dan méi (没), menunjukkan ekspresi kepastian dan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) adalah salah satu bagian dari tata
bahasa Mandarin yang cukup sulit dipahami. Kesulitan tersebut dapat terjadi dikarenakan kata
keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) memiliki kedekatan dan kesamaan arti.
Dengan mengetahui penggunaan, makna, persamaan, dan perbedaan dari kata
keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) terlebih dahulu, maka tentunya akan
memudahkan pembelajar Bahasa Mandarin untuk dapat memahami penggunaan kata
keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
Dari analisis yang telah penulis lakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Cara penggunaan pada kata pengulangan zài (再) adalah dapat diletakkan di depan
kata kerja atau frase kata kerja, menunjukkan kata- kata jangka waktu tertentu,
dapat digunakan dalam kalimat pengandaian, dan dapat digunakan sebelum kata
2. Cara penggunaan pada kata keterangan yòu (又) adalah hampir seluruhnya
memiliki predikat kata kerja sebagai pelengkapnya dan yòu (又) dapat digunakan
sebelum kata kerja bantu, tetapi tidak dapat digunakan setelah kata kerja bantu.
3. Makna yang dimiliki kata keterangan pengulangan zài (再) adalah menunjukkan
keadaan masa yang akan datang, digunakan untuk menunjukkan pengulangan,
menunjukkan atau menyatakan terus – menerus atau berkelanjutan, dan merupakan
tindakan yang sudah berulang.
4. Makna yang dimiliki kata keterangan pengulangan yòu (又) adalah terhadap
tindakan sebelumnya menunjukkan suatu keadaan atau tindakan yang diulang, kata
keterangan waktu menunjukkan waktu yang telah berlalu, menunjukkan
terus-menerus, dan menunjukkan kesetaraan.
5. Persamaan kata keterangan zài (再) dan yòu (又) adalah apabila mununjukkan
tindakan atau kondisi yang tetap berulang, maka sama – sama memiliki dua format
kalimat, sama-sama menunjukkan kegiatan dalam frekuensi atau jumlah yang
banyak dan bersifat tetap, menyatakan tindakan pengulangan, dan terus – menerus
atau berkelanjutan.
6. Perbedaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) adalah kata
keterangan pengulangan zài (再) dapat dapat menunjukkan waktu yang akan
zài (再) menyatakan keadaan yang belum terjadi, sedangkan kata keterangan
pengulangan yòu (又) menyatakan keadaan yang sudah terjadi, kata keterangan
pengulangan yòu (又) dapat menunjukkan kesetaraan, sedangkan kata keterangan
pengulangan zài (再) tidak.
5.2 Saran
Tata bahasa Mandarin adalah merupakan salah satu aspek yang cukup sulit untuk
dipelajari. Oleh karena itu, disarankan agar pembelajar Bahasa Mandarin sejak awal lebih
fokus mempelajari tata bahasa Mandarin, sehingga pembelajar dapat menggunakan kalimat
yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Khusus untuk kata-kata yang
memiliki kesamaan atau kedekatan arti, disarankan agar lebih diperhatikan penggunaannya.
Penulis berharap agar skripsi ini dapat dijadikan acuan ataupun referensi dalam
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Alwasilah, A. Chaedar.1992. Beberapa Madhab dan Dikotomi:
Teori Linguistik.Bandung: Angkasa.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2008. Tata Bahasa Praktis Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarmana, T.Fatimah. 1993. Metode Linguistik : Ancangan Metode Penelitian dan
Kajian. Bandung: PT. Eresco.
Qi, Hu Yang. 2009. Dui Wai Hanyu Jiao Xue Yu Fa. Beijing: Fudan Press.
Subroto, Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta :
LPP UNS dan UNS Press.
Suparto.2003. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah. Jakarta : Puspa Swara.
Yang, Qi. 2006. Hanyu Jiao Cheng. Beijing: Beijing Language And Culture
University Press.
Yongxin, Zhao.2005. Intisari Tata Bahasa Mandarin. Dialihbahasakan oleh
Pauw Budianto. Bandung: Rekayasa Sains.
JURNAL
Hua, Jian. 2010. Fu Ci Ye, You, Hai, Zai de Yu Yong Fen Xi. Chinese AcademicJournal
Li Qun, Shu Lin. 2008. Fu Ci You de Yu Qi Yong Fa. Seeking Truth. 35/6. p.115-
118
Ming Rui, Wen Qi. 2008. Yue Nan Xue Sheng Xue Xi Han Yu Pin Lu Fu Ci Zai
He You De Pian Wu Fen Xi. Journal of Liuzhou Vocational &
Technical College. 8/2. p.98-101