• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen Dan Ting Dalam Kalimat Bahasa Mandarin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen Dan Ting Dalam Kalimat Bahasa Mandarin"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DERAJAT

HEN

DAN

TING

DALAM KALIMAT BAHASA

MANDARIN

汉语程度副词“很”和“挺”使用分析

(

Hàn y

ǔ chéng

fù cí “hěn” hé “tǐng” shǐyòng fēnxī )

SKRIPSI

Oleh :

MIRAHAYANI

080710018

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DERAJAT

HEN

DAN

TING

DALAM KALIMAT BAHASA

MANDARIN

汉语程度副词

使用分析

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat

ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Oleh:

MIRAHAYANI

NIM: 080710018

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A Chen Shu Shu, MTCSOL

NIP. 19650514 1988 03 2 001

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

(3)

2012

Disetujui Oleh:

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program Studi S-1 Sastra Cina

Ketua,

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. NIP. 19630109 198803 2 00 1

(4)

PENGESAHAN

Diterima Oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana dalam

Bidang Ilmu Bidang Sastra Cina

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 12 Juli 2012

Pukul : 13.30 – 14.50

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A NIP. 195110103 197603 1 001

Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A ( )

2. Dra. Nur Cahaya Bangun, Msi ( )

3. JULINA, MTCSOL ( )

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sangsi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya

peroleh.

Medan, 12 Juli 20

12

Penulis

MIRAHAYANI

(6)

ABSTRACT

The tittle of this paper is “Penggunaan Kata Keterangan Derajat

Hen dan dalam Kalimat Bahasa Mandarin. Researcher analyzes the use of Chinese adverbs of degree, hen and ting in Chinese sentences. As general

students often make errors of using Chinese adverbs of degree specially hen

and ting. Students don’t have understanding about when and where to use

both adverbs of degree .The methodology on the thesis is descriptive method.

The author analyze about pattern, meaning, function and similiarities

and differences of chinese adcerbs of degree, hen and ting. By this, author is

try to provide a reference for the students who learn Mandarin and reduces

errors that occurred.

(7)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, atas rahmat dan kasihNya dalam hidup saya yang hingga saat ini selalu

menyertai dan mengiringi langkah saya. KasihNya yang mengajarkan saya

kesabaran dalam menulis skripsi, dan berkatnya yang tidak berkesudahan

selalu melimpah dalam hidup saya. Hingga saya dapat menyelesaikan

skripsi yang diberi judul “Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen

dan Ting dalam Kalimat Bahasa Mandarin”.

Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Ilmu Budaya, Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara. Dalam menyusunan skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat,

waktu, bimbingan dan doa kepada penulis. Oleh karena itu saya ingin

(8)

1.Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi Sastra

Cina, Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai Dosen

Pembimbing I, yang dengan tulus ikhlas telah membimbing,

memeriksa, dan memberikan pengarahan dengan telah banyak

mengorbankan waktu dan tenaga dalam perbaikan dan penyempurnaan

skripsi ini.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.

4. Selaku dosen pembimbing II Chen Shu Shu, MTCSOL, yang telah

banyak meluangkan waktu, memberikan banyak masukan, kritikan,

dan semangat kepada saya selama menulis skripsi ini.

5. Seluruh dosen Jinan University yang mengajar di Program Studi Sastra

China dari saya semester satu sampai semester akhir semester delapan

(9)

6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya

Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah

mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama di perkuliahan.

7. Kedua orang tua yang saya sayangi Ayahanda Muhammad Sahrum dan

Ibunda Dahliani Rangkuti yang telah memberikan doa, nasehat,

semangat dan pengorbanan baik moril dan materil, dan abang saya

Maulana Abdillah yang selalu memberikan saya semangat dan doanya

dalam menulis skripsi ini.

8. Teman-teman saya yang ada disaat suka maupun duka, yang telah

banyak membantu dalam memberikan semangat, saran, kritik, dan

canda tawa yang menghibur dikala hati gundah. Mereka adalah :Vivi

Adryani Nasution, Harnidar Febrina Harahap, Meri Sari Simbolon,

Budiman Pusuk, Kristin Nataya Tamara Sitorus, Niza Ayu Ningtias,

Deki Susandi, Nur Afdia Wulan Lestari, Edy Hariono, My Vario, My

Blackberry. juga teman-teman angkatan 2008 yang sama-sama

berjuang dalam menulis skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas

(10)

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi yang

saya sajikan ini sangat jauh dari sempurna karena masih terdapat banyak

kekurangan dalam penulisan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun skripsi ini.

Akhir kata, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada

seluruh pihak yang telah membantu. Demikianlah ucapan terima kasih ini

saya sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan

rahmat-Nya kepada kita semua. Dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi kita semua.

Medan, Juli 2012

Penulis

Mirahayani

(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………..…... ii

DAFTAR ISI………...…. v

BAB I PENDAHULUAN………..… 1

1.1Latar Belakang………....…. 1

1.2Rumusan Masalah………....……… 8

1.3Tujuan Penelitian………. 8

1.4Manfaat Penelitian……… 9

1.4.1Manfaat Teoris………...…9

1.4.2Manfaat Praktis………....9

1.6 Batasan Masalah………..……….9

(12)

2.2 Konsep……… 13

2.2.1 Kata……….. 13

2.2.2 Jenis-jenis Kata……….14

2.2.3 Kata Keterangan………..……… 17

2.3 Landasan Teori………..……. 18

2.3.1 Teori Tata Bahasa Mandarin………...19

BAB III METODE PENELITIAN……….……….……24

3.1 Metode Penelitian………...………..……. …24

3.2 Data dan Sumber Data……….………..………..25

3.3 Teknik Pengumpulan Data……….………. …27

3.4 Teknik Analisis Data………27

(13)

4.1.1 Penggunaan Kata Keterangan Derajat Hen ………..………...30

4.1.2 Penggunaan Kata Keterangan Derajat Ting……..……..…….. 40

4.2 Persamaan dan Perbedaan Kata Keterangan Derajat Hen dan Ting.43 4.2.1 Persamaan Kata Keterangan Derajat Hen dan Ting………..…… 43

4.2.2 Perbedaan Kata Keterangan Derajat Hen dan Ting …………...47

BAB V PENUTUP….……….……….... 52

5.1 Kesimpulan………...52

5.2 Saran……….53

(14)

ABSTRACT

The tittle of this paper is “Penggunaan Kata Keterangan Derajat

Hen dan dalam Kalimat Bahasa Mandarin. Researcher analyzes the use of Chinese adverbs of degree, hen and ting in Chinese sentences. As general

students often make errors of using Chinese adverbs of degree specially hen

and ting. Students don’t have understanding about when and where to use

both adverbs of degree .The methodology on the thesis is descriptive method.

The author analyze about pattern, meaning, function and similiarities

and differences of chinese adcerbs of degree, hen and ting. By this, author is

try to provide a reference for the students who learn Mandarin and reduces

errors that occurred.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti

membutuhkan peranan individu lain untuk dapat hidup bermasyarakat yang

damai dan sejahtera. Untuk mencapai suatu kehidupan bermasyarakat, maka

manusia memerlukan bahasa untuk dapat berkomunikasi, karena yang

paling penting dalam kehidupan adalah berkomunikasi untuk mencapai

suatu tujuan dan supaya tidak terjadi salah paham diantara manusia yang

melakukan komunikasi tersebut.

Menurut Keraf (1997: 3), “bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu

yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk

mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk

mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi

tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.”

Bahasa bukan sekadar alat untuk membentuk masyarakat. Bagi

(16)

mampu berpikir dengan bahasa. Berbagai unsur kelengkapan hidup manusia,

seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

kelengkapan kehidupan manusia yang dibudidayakan dengan menggunakan

bahasa.

Begitu pentingnya bahasa bagi kehidupan manusia, tetapi jarang

manusia yang memahami hakikat bahasa itu dengan kesadaran khusus.

Bahkan, jarang pula orang yang menyadari pentingnya bahasa itu. Hal itu

terjadi antara lain karena bahasa itu sudah begitu dekat dengan manusia

sehingga manusia menganggapnya sebagai hal yang mesti ada, seperti

halnya bernafas, makan, dan minum.

Menurut Wibowo (2009 : 3),“bahasa adalah suatu sistem simbol

bunyi yang bermakna yang berarti kualisi (dihasilkan oleh alat ucap) yang

bersifat arbiter dan konfusional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh

sekelompok orang untuk melahirkan perasaan dan pikiran.”

Jika seseorang dapat berkomunikasi dalam bahasa Mandarin berarti

orang tersebut juga mempelajari tata bahasanya. Menurut Kamus Umum

(17)

dalam kalimat. Berbicara tentang tata bahasa tak luput juga berbicara

mengenai kata.

Kata merupakan unsur yang paling penting di dalam bahasa, tanpa

kata mungkin tidak ada bahasa, sebab kata itulah yang merupakan

perwujudan bahasa. Chaer ( 2006 :86 ) mengungkapkan :

Setiap kata mengandung konsep makna dan mempunyai peran di dalam pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang dimiliki tergantung dari jenis atau macam kata-kata itu, serta penggunaannya di dalam kalimat. Dilihat dari konsep makna yang dimiliki dan atau peran yang harus dilakukan, penggolongan kata dibedakan : (1) Kata benda, (2) Kata ganti, (3) Kata kerja, (4) Kata sifat, (5) Kata sapaan, (6) Kata penunjuk, (7) Kata bilangan, (8) Kata penyangkal, (9) Kata depan, (10) Kata penghubung,(11) Kata penunjuk, (12) Kata seru, (13) Kata tanya, (14) Kata sandang, (15) Kata partikel.

Seperti juga bahasa Indonesia yang mempunyai penggolongan kata,

bahasa Mandarin juga mempunyai penggolongan kata yang dibagi menjadi

dua bagian yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Konkrit berarti jelas dan

nyata mempunyai arti, sedangkan abstrak memliki arti yang tidak jelas. Kata

konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri,

sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan

tidak dapat berdiri sendiri (Suparto 2003: 21). Kata konkrit terdiri atas (1)

kata benda, (2) kata kerja, (3) kata kerja bantu, (4) kata sifat, (5) kata

(18)

termasuk dalam kata abstrak yaitu (1) adverb, (2) kata depan, (3) kata

sambung, , (4) partikel, (5) kata seru dan (6) kata tiruan bunyi.

Dari semua jenis kata, kata keterangan merupakan kata yang sangat

beragam penggunaannya. Kata keterangan adalah kata-kata yang digunakan

untuk memberi penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat lain yang

sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat (Chaer 2006 : 162). Kata

keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam bahasa Mandarin sangat

beragam penggunaannya dan hal ini yang menjadikannya sangat menarik.

Dalam menggunakan kata keterangan derajat ini seorang pembelajar bahasa

Mandarin sering melakukan kesalahan, Mereka umumnya belum bisa

dengan jelas memahami penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐ

ng (挺), karena dari segi artinya kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

( 挺 ) memiliki banyak persamaan. Berikut adalah penggunaan kata

keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) (simbol * menyatakan tidak

boleh).

(1)(*)

挺 想 了 一会儿

(19)

(2)

很 想 了 一会儿

hěn xiǎng le yī huìr sangat Ingin Sudah sementara sangat ingin berpikir sejenak

Pada kalimat (1) dan (2) hanya boleh menggunakan kata keterangan

derajat hěn (很), karena kalimat di atas mempunyai makna untuk

menerangkan kata kerja. Jika menggunakan kata keterangan derajat tǐng (挺)

makna tersebut tidak tersampaikan. Jadi kalimat di atas hanya bisa

menggunakan kata keterangan derajat hěn (很) .

Dalam Bahasa Mandarin yang termasuk kata keterangan derajat

adalah hěn (), jí (极), tǐng (挺), tài (太), fēi cháng (非常), zuì (最).

Dalam Penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan pada kata keterangan

derajat yaitu terfokus hanya pada kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng

(挺). Kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng (挺) yang bila di

terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah “sangat”, berikut adalah

penggunaan kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng (挺).

(3). hěn(很)

汉字 很 难

hàn zì hěn Nán

tulisan aksara Mandarin sangat sulit tulisan aksara mandarin sangat sulit

(20)

(4). tǐng (挺)

他 学习 挺 努力

xué xi tǐng nǔ

dia belajar sangat Giat dia belajar dengan sangat giat

( kamus Bahasa Tionghoa – Indonesia Tingkat Dasar 2005 : 269)

Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) sangat penting

keberadaannya di dalam tata bahasa Mandarin karena sangat banyak

digunakan baik secara lisan maupun tulisan dan arti dari kata tersebut juga

sangat menentukan kebenaran kalimat tersebut. Apabila kata tersebut salah

digunakan didalam kalimat, maka makna kalimat tidak dapat tersampaikan

dengan baik.

Untuk dapat mengatasi kesalahan penggunaan kata keterangan

derajat hěn (很) dan tǐng (挺), maka harus terlebih dahulu memahami

penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), makna kata

(21)

dari kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) . Dengan demikian,

pembelajaran penguasaan bahasa Mandarin diharapkan akan lebih mudah.

Keunikan yang dimiliki kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) adalah bisa saling menggantikan dalam kalimat yang sama. Dalam arti

bagaimana kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), bisa saling

menggantikan tanpa mengganggu kegramatikalan kalimat. Oleh karena itu,

peneliti tertarik untuk meneliti kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) didalam kalimat bahasa Mandarin. Berikut adalah penggunaan kata

keterangan derajat hěn (很 ) dan t ǐng ( 挺 ) yang dapat saling

menggantikan .

(5)

他 学习 挺 努力

xué xi tǐng nǔ

dia Belajar sangat Giat dia belajar dengan sangat giat

( Kamus Bahasa Tionghoa – Indonesia Tingkat Dasar 2005 : 269)

(6)

他 学习 很 努力

xué xi hěn nǔ

(22)

Dalam kalimat (5) dan (6) di atas, kata keterangan derajat hěn (很)

dan tǐng(挺) sama-sama untuk menjelaskan kata sifat, jadi kata

keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) bisa saling menggantikan.

Namun ada juga kalimat, dimana kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) tidak bisa saling menggantikan seperti pada kalimat 1 dan 2.

Keunikan dari kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺)

seperti yang telah peneliti uraikan di atas berikut penggunaannya dalam

kalimat, merupakan salah satu latar belakang yang membuat penulis tertarik

untuk menganalisis kata keterangan derajat tersebut dalam skripsi ini

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan

diuraikan pada latar belakang yang tersebut di atas, maka rumusan masalah

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng

(挺)di dalam kalimat bahasa Mandarin?

2. Apakah persamaan dan perbedaan kata keterangan derajat hěn ( 很 )

dan tǐng(挺)?

(23)

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Menjelaskan penggunaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐ

ng(挺)dalam kalimat bahasa Mandarin.

2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan kata keterangan derajat hěn

( 很 ) dan tǐng(挺).

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian

adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan

dan memperluas wawasan pembaca mengenai bahasa Mandarin khususnya

tentang kata keterangan dalam bahasa Mandarin. Dan juga diharapkan dapat

memberi informasi kepada masyarakat umum mengenai bahasa Mandarin,

khususnya tata bahasa Mandarin.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di

Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina dan menjadi

(24)

1.5 Batasan Masalah

Setiap pelaksanaan penulisan karya ilmiah pasti selalu bertitik tolak

dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan. Supaya

penulisan skripsi ini dapat terarah dan pembahasannya juga tidak

mengambang serta tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkannya,

maka penulis akan membatasi permasalahan yang dipaparkan.

Sesuai dengan judul skripsi ini adalah Penggunaan Kata keterangan

derajat hěn ( 很 ) dan tǐng(挺) dalam bahasa Mandarin, maka yang

menjadi permasalahan adalah jenis kata keterangan. Dalam hal ini penulis

membatasi hanya pada penggunaan, makna serta persamaan dan perbedaan

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang kata keterangan derajat bahasa Mandarin hěn

(很) dan tǐng (挺) Telah banyak dilakukan baik di China maupun di

Indonesia, berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian yang berkaitan

dengan kata keterangan derajat .

Di China, Xu Jian Hong melakukan penelitian skripsi. Dalam

skripsinya yang berjudul Chéngdù fūcí “hěn” yǔ “tài” de yòngfǎ biànxī

(2005), Xu Jian Hong memaparkan bagaimana kata keterangan derajat

“hěn” dan “tài” bisa saling menggantikan. Penelitian tentang kata

keterangan ini dianalisi berdasarkan unsur semantiknya saja, sedangkan dari

unsure sintaksis kalimat tidak dipaparkan secara detil, sehingga ciri-ciri dari

(26)

Jin Xiao Feng dari Universitas Shenyang, China, melakukan

penelitian skripsi dengan judul Juéduì chéngdù fùcí: Duìwài hànyǔ jiàoxué

zhōng de nándiǎn (2008). Jin Xiao Feng memaparkan kesalahan mahasiswa

asing dalam penggunaan kata keterangan derajat.

Luo li dari Universitas Zhejiang, China, melakukan penelitian

dengan judul Xiàndài hànyǔ “chéngdù fùcí-míngcí"jiégòu de yǔyì fēnxī

(2009). Luo li menjelaskan mengenai struktur kata keterangan-kata benda

yang dibagi berdasarkan tiga karakteristik. Dalam skripsi ini belum pasti

jelas terlihat perbedaan dan persamaan kata keterangan.

Di Indonesia juga terdapat penelitian yang memfokuskan tentang

kata keterangan, Diana dari Universitas Bina Nusantara, melakukan

penelitian skripsi dengan judul Analisis kata keterangan tingkatan dalam

bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia (2009). Diana memaparkan

jenis-jenis dari kata keterangan derajat dalam bahasa Mandarin dan makna dari

kata keterangan tersebut. Diana dalam skripsinya tersebut, Diana cenderung

(27)

2.2 Konsep

Konsep menurut kamus besar Bahasa Indonesia ( 2007 : 588 )

adalah gambaran mental dari suatu objek, proses ataupun yang ada di luar

bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal – hal lain .

Dalam skripsi ini peneliti akan memaparkan beberapa konsep yang

berkenaan dengan (1) kata (2) Jenis-jenis kata (3) Kata Keterangan

2.2.1. Kata

Menurut Guntur (1985: 6) kata adalah bentuk bebas yang paling

kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari . kata

ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan

bebas merupakan kata. kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yang diterbitkan

pada tahun 1997 memberikan beberapa definisi Kata sebagai berikut :

•Elemen terkecil dalam sebuah Bahasa yang diucapkan dan di

tuliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan

(28)

•Konversasi bahasa

•Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan

sebagai bentuk yang bebas

•Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu

morfem ( contoh kata ) beberapa morfem gabungan ( contoh

perkataan )

Menurut Tarigan (1985: 6), “kata adalah bentuk bebas yang paling

kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari . Kata

ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan

bebas merupakan kata. Kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.”

2.2.2. Jenis – jenis Kata

Alisjahbana ( 1954 ) mendefinisikan jenis kata sebagai berikut :

Jenis kata ialah golongan kata yang mempunyai kesamaan bentuk, fungsi

dan prilaku sintaksisnya. Dalam tata bahasa tradisional, jenis kata ini

biasanya dibedakan atas sepuluh macam. Pembagian yang sepuluh ini

(29)

penelitiannya terhadap bahasa – bahasa barat. Sepuluh jenis kata yang

dimaksud, yaitu :

a. Kata Benda ( Nomina )

b. Kata Kerja ( Verba )

c. Kata Sifat ( Ajektiva )

d. Kata Ganti ( Pronomina )

e. Kata Keterangan ( Adverbia )

f. Kata Bilangan ( Numeralia )

g. Kata Penghubung ( Konjungsi )

h. Kata Depan ( Preposisi )

i. Kata Sandang ( Artikel )

j. Kata Seru ( Interjeksi )

Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul Tata bahasa Indonesia

(1984) membagi kata menjadi empat jenis. Pembagian ini berdasarkan

struktur morfologisnya. Empat jenis kata tersebut, yaitu: (1) Kata Benda

(nomina substantiva) (2) Kata Kerja (verba) (3) Kata Sifat (adiectiva) (4)

(30)

Dalam Tata bahasa baku Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh

kategori, yaitu: (1) Nomina (kata benda) (2) Verba (kata kerja) (3)

Adjektiva (kata sifat) (4) Adverbia (kata keterangan) (5) Pronomina (kata

ganti) (6) Numeralia (kata bilangan) (7) Kata tugas.

Menurut Suparto (2003: 21)

“secara tata bahasa jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagai menjadi dua bagian yaitu kata konkrit atau kata abstrak.” Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri.

Yang termasuk dalam kata konkrit yaitu:

1. Kata Benda

2. Kata Kerja

3. Kata Kerja Bantu

4. Kata Sifat

5. Kata Bilangan

6. Kata Bantu Bilangan

7. Kata Ganti

Yang termasuk dalam kata abstrak yaitu:

(31)

3. Kata Sambung

4. Partikel

5. Kata Seru

6. Kata Tiruan Bunyi

Dari pendapat-pendapat di atas, terlihat perbedaan yang sangat jauh

dalam hal jumlah jenis kata, dapat dikatakan bahwa hingga saat ini para ahli

bahasa belum mendapat keseragaman untuk menentukan kelas/jenis kata

yang sebenarnya.

2.2.3. Kata Keterangan

Kata Keterangan dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia )

adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina

predikatif atau kalimat misalnya, sangat, lebih, tidak.

Kata keterangan atau adverbial bahasa Indonesia adalah kata – kata

yang memberi keterangan tentang kata kerja, kata sifat, kata keterangan ,

kata bilangan, seluruh kalimat (Keraf 1984 : 72 ).

Kata keterangan adalah kata – kata yang digunakan untuk memberi

penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat lain, yang sifatnya tidak

(32)

Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan

kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu , ruang lingkup, derajat,

kepastian, negasi, dan penekanan nada.(Suparto 2003 :127 )

2.3 Landasan Teori

Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami,

menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus

sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian.

Subroto (1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan

metode dan teknik penelitian.

Berbicara mengenai kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) di dalam kalimat bahasa Mandarin, maka kata keterangan tidak

terlepas dari tata bahasa Mandarin. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan teori tata bahasa Mandarin untuk menganalisis kata

keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) yang terdapat di dalam kalimat

(33)

2.3.1 Teori Tata Bahasa Mandarin

Tata Bahasa adalah satu kata yang mempunyai dua makna yaitu,

pertama menunjuk pada tata bahasa itu sendiri, yaitu peraturan orang-orang

berbicara, Mendapat kumpulan kata membentuk peraturan, dia adalah

perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan, yang bersifat objektif. Juga

adalah setiap orang yang menggunakan tata bahasa harus

mematuhinya;kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang

mempelajari tata bahasa tersebut, itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu,

peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar belakang teori, tujuan, sudut

pandang dan cara tidak sepenuhnya sama

Menurut Qi hu yuang (2009:18), “bagian dari tata bahasa Mandarin

adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat yang merupakan hal yang

penting dalam tata bahasa Mandarin.” Berikut ini akan dipaparkan

penjenisan kata berdasarkan tata bahasa Mandarin.

Kata dalam bahasa Mandarin dibagi menjadi dua yaitu:

1. Kata konkrit

Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit dan dapat berdiri

sendiri, Yang termasuk kata konkrit yaitu:

(34)

Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu,

dan tempat , seperti: gōng rén, xué shēng, lǎo shī, cí diǎn, diàn

huà, dan lain-lain.

b. Kata Kerja

Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan,

keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian,

seperti: pòo, tīng, xǐ huan, zài, shì, jiào, ràng, zhī dào, rén wéi dan

lain-lain.

c. Kata Kerja Bantu

Kata kerja bantu adalah kata kerja yang menyatakan keperluan,

kemungkinan, atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan

kata kerja,seperti : néng, huì, kě néngdan lain – lain.

d. Kata Sifat

Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari

orang atau benda. Seperti kata hǎo, huài, gāo, dǐ, kuài, màn, duō,

(35)

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan.

Kata bilangan terdiri bilangan dasar dan bilangan tingkat. Seperti

kata lǐng, bàn, dì yī, zuǒ yǒu, sān fēn zhī yī, liǎng pèi, dan

lain-lain.

f. Kata Bantu Bilangan

Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit

dari orang atau benda. Seperti kata běn, shuāng, jìn, bēi, cì, xiě,

dan lain-lain

g. Kata Ganti

Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata

benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau adverb. Seperti

kata wǒ, wǒ men, nǐ, tā,nǎr, zěnme, dan lain-lain.

2. Kata Abstrak

Kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak

dapat berdiri sendiri. Yang termasuk kata abstrak adalah sebagai berikut:

a. Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan

(36)

1. Menyatakan waktu , yaitu kata cái,gāng cái, zǎo, yī jīng, jiù.

2. Menyatakan ruang lingkup, yaitu kata dōu, guān, zhī, yí gòng.

3. Menyatakan derajat/tingkat, yaitu katahěn, jí, tǐng, tài , fēi cháng , zuì.

4. Menyatakan negasi dan kepastian, yaitu kata bù, méi, bié, bú yòng.

5. Menyatakan pengulangan frekuensi, yaitu kata yòu, zài, hái, yě.

6. Menyatakan penekanan nada, yaitu kata què, dǎo, jiù.

Kata keterangan derajat mempunyai ciri-ciri yang utama yaitu:

(1) Kata keterangan biasanya diletakkan sebelum kata sifat . Misal:

(7)

我 很 喜欢 他

wǒ hěn xǐhuān

saya sangat suka dia Saya sangat suka dia

Xǐhuān : kata sifat

(2) Kata keterangan derajat tidak dapat diulang. Misal: hěn hen(ⅹ),fēi fei cháng chang (ⅹ) tǐng ting ( x ).

b. Kata Depan

Kata depan digunakan di depan kata benda, kata ganti, atau di

depan gabungan kata, membentuk “gabungan kata depan” untuk

(37)

c. Kata Sambung

Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk

menyambungkan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk

menyatakan hubungan di antara kata atau gabungan kata atau

bagian kalimat yang disambungkan. Seperti kata hé, yīn wèi, rú

guǒ, bù dān, zhǐ yào, suí rán, dan lain-lain.

d. Partikel

Partikel adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata,

atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah

arti. Seperti kata de, le, zhe, guo, ma, ne, dan lain-,lain.

e. Kata Seru

Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan,

teriakan, atau respon terhadap sesuatu. Seperti kata ā, hēi, ā yā, āi

yā, hā hā, dan lain-lain.

f. Kata Tiruan Bunyi

Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi suatu benda atau

gerakan, dan biasanya dipakai dalam bahasa tulisan atau dalam

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja yang bersistem dalam pelaksanaan

suatu kegiatan untuk mempermudah mencapai tujuan penelitian.Sedangkan

metode penelitian adalah semua asa, peraturan dan teknik-teknik yang perlu

diperhatikandalam usaha dalam pengumpulan data dan dianalisis

(Djajasudarma, 1993 :31 )

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya

membuat gambaran , lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai

data, sifat-sifat serta hubunganfenomena-fenomena yang diteliti. Metode

deskriptif ini dilaksanakan dengan jangkauan waktu yang sinkronis, yaitu

penelitian yang dilakukan dengan jangka waktu secara terbatas pada satuan

waktu tertentu (Djajasudarma, 1993:7). Menurut Nawawi (1983 :64 )

(39)

1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat

penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat

aktual.

2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana

adanya didiringi dengan interpretasi rasional .

Selain metode deskriptif, penelitian ini juga menggunakan Metode

Kepustakaan (library research), yaitu studi kepustakaan atau pengumpulan

data-data dan informasi yang bersumber dari buku-buku kepustakaan yang

ada kaitannya dengan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) bahasa

Mandarin. 3.2 Data dan Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah data

primer dan data sekunder. Merujuk pendapat Sudaryanto (1993 :10), data

primer adalah data yang berupa pemakaian bahasa oleh penutur bahasa lisan

maupun tulisan, sedangkan yang disebut data sekunder adalah berupa data

kebahasaan yang pernah dipergunakan oleh linguis lain dalam

(40)

Sumber data penelitian berasal dari buku Hanyu Xilie Yuedu

karangan Zhang Li Na yang diterbitkan oleh Beijing Language University

Press pada tahun 2006 dengan jumlah halaman sebanyak 276 .

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data

sekunder. Data primer diambil penulis secara substantif. Substantif adalah

bahan mentah data yang dalam bentuk konkret tampak sebagai segenap

tuturan apa pun yang dipilih oleh peneliti karena dipandang cukup mewakili.

Data primer dalam skripsi ini adalah kata keterangan derajathěn (很) dan tǐ

ng (挺) dalam buku Hanyu Xilie Yuedu.

Selain data primer tersebut di atas, penulis juga menggunakan data

sekunder yaitu data pendukung dari buku-buku beberapa tatabahasawan

yang membahas topik yang serupa. Data sekunder tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Jurnal-jurnal Bahasa Mandarin

2. Skripsi-skripsi mengenai kata keterangan derajat bahasa

Mandarin

3. Intisari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao Yongxin, 2005.

(41)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data tertulis, yaitu

bersumber dari buku-buku atau jurnal yang topiknya terkait dengan

permasalahan dalam skripsi ini. Pada tahap pengumpulan data, peneliti

menerapkan teknik catat, yaitu memindahkan kata dan frasa yang

mengandung semua kata keterangan derajat yang sudah ada ke dalam

bentuk catatan (tulisan ).

Tahap berikutnya adalah tahap mengumpulkan data, dimana data

dikumpulkan dan dipilih dengan mencari kalimat yang hanya mengandung

kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺). Selanjutnya, kalimat-kalimat

data tersebut dicatat ke dalam kartu data, disaring, kemudian

diklasifikasikan (dikelompok-kelompokkan). Proses penyaringan

dimaksudkan untuk menyaring data yang benar-benar mengandung kata

keterangan derajathěn (很) dan tǐng (挺).

3.4 Teknik Analisis Data

Sesudah seluruh data yang diperlukan diyakini kebenarannya dapat

(42)

data tersebut ke dalam jenis kata keterangan derajat. Pemisahan itu dibuat

sedemikian rupa guna memperoleh data yang dipertanggungjawabkan,

sehingga tidak menimbulkan kesan yang tidak baik dalam pembicaraan

berikutnya, sepanjang data itu masih diyakini kebenarannya.

Analisis data sangat penting dalam mendukung pengertian terhadap

kata kerja keterangan derajat dalam bahasa Mandarin. Pada tahap ini semua

data dianalisis, yaitu kata keterangan derajat yang

dikelompok-kelompokkan menurut jenisnya. Lalu pada kata keterangan derajat hěn (很)

dan tǐng (挺) dilakukan analisis yang mendalam, sehingga dapat dihasilkan

penggunaan serta perbedaan dan persamaan dari kata keterangan derajathěn

(很) dan tǐng (挺), dalam kalimat bahasa Mandarin. Dari

gambaran-gambaran di atas dapat dilihat bentuk kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐ

ng (挺) itu seperti apa dalam bahasa Mandarin.

Dalam menganalisis data-data tersebut, digunakan juga teknik

substitusi yaitu teknik saling menggantikan antara kata keterangan derajat

hěn (很) dan tǐng (挺) yang terdapat didalam kalimat bahasa Mandarin.

Teknik ganti (substitusi) digunakan untuk mengetahui kadar kata atau

(43)

atau kategori yang sama. Berikut adalah analisis terhadap kata keterangan

derajathěn (很) dan tǐng (挺):

(8)

那个 小 孩子 很 可爱

nà ge xiǎo hǎi zì hěn kě ài

Itu kecil anak sangat lucu anak kecil itu sangat lucu

(9)

那个 小 孩子 挺 可爱

nà ge xiǎo hǎi zì tǐng kě ài

Itu kecil anak sangat lucu anak kecil itu sangat lucu

Dari hasil substitusi kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺)

pada contoh kalimat (8) dan (9), diperoleh kalimat yang tetap gramatika

atau berterima.

Dengan demikian, data tersebut diharapkan dapat memperjelas dan

menguatkan pemakaian pemahaman terhadap masalah yang dibicarakan

(44)

BAB IV

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DERAJAT

hěn

(

) dan t

ǐ

ng (

)

DALAM BAHASA MANDARIN

Bab empat berisi tentang hasil analisis mengenai penggunaan,

makna, persamaan dan perbedaan dari kata keterangan derajat hěn (很) dan t

ǐng (挺) dalam kalimat bahasa Mandarin. Berikut adalah analisis kata

keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam buku hanyu xilie yuedu

karangan Zhang Li Na.

4.1 Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺)

Analisis penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺),

diawali dengan kata keterangan hěn (很), analisis terhadapa kalimat dari

buku hanyu xilie yuedu karangan Zhang Li Na ditemukan 12 kalimat

sebagai atribut, adverbial, predikat dan komplemen.

4.1.1 Penggunaan kata keterangan derajat hěn ()

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa

(45)

1. Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) yang berfungsi sebagai

Atribut

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa

Mandarin berfungsi sebagai atribut, yaitu hanya dapat berfungsi sebagai

atribut objek, tidak bisa berfungsi sebagi atribut subjek, berikut adalah

penggunaan kata keterangan derajathěn (很) :

(10)

这个 问题 他 想 了 很 长 的 时间

zhè ge wèntí xiǎng le hěn zhǎng de shí

jiān Ini Pertanya

an

dia berpikir sudah sang at

panjang ‘menyatakan kepunyaan’

wakt u Dia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan masalah ini.

Dalam kalimat (10) diatas kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi

sebagai atribut objek, dimana shíjiān(时间)yang berarti ‘waktu’ sebagai

objeknya. (11) 老 人 的 日 常 生活 的 到 了 很 好 的 照顾 lǎo rén De rìch áng shēn ghuó

De dào le hě

n

hǎo de zhàog

ù. ora ng tua ‘menya takan kepuny aan’ hari an hidup ‘menya takan kepuny aan’ sam pai sud ah sa ng at

baik ‘menya takan kepuny aan’

peraw atan

(46)

Pada kalimat (11) kata keterangan derajat hěn (很) juga berfungsi

sebagai atribut objek, dimana hǎo(好) yang berarti ‘baik’ sebagai objeknya.

(12)

各地 政府 做 了 很 大 的 努力

gèdì zhèngfǔ Zuò le hěn de nǔlì.

daerah pemerintah melaku kan

sud ah

sangat bes ar ‘menyataka n kepunyaan’ berusaha keras

pemerintahan daerah berusaha dengan sangat keras

Kata keterangan derajat hěn (很) yang terdapat pada kalimat (12) diatas

berfungsi sebagai atribut objek, dimana (大) yang berarti ‘besar’ sebagai

objeknya.

(13)

还 需要 花费 很 长 的 时间

hái xūyào huāfèi hěn Zhǎng de shíjiān

masih butuh biaya sangat panjang/lama ‘menyatakan kepunyaan’

waktu

masih membutuhkan waktu yang sangat lama.

Kata keterangan derajat hěn (很) yang terdapat pada kalimat (13) diatas

berfungsi sebagai atribut objek, dimana zhǎng ( 长 ) yang berarti

(47)

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa

Mandarin digunakan sebelum kata sifat yang berfungsi untuk

menjelaskan/menggambarkan sifat dari suatu tindakan yang dilakukan,

contoh :

(14)

他 很 详细 地 介绍 了 那里 的 情况

Hěn hiáng

de jièshào le nàlǐ de qíng

kuàng

dia Sanga t

terperi nci

pengenal an

sudah disana ‘menyataka n

kepunyaan’

situasi

dia sangat hati-hati dalam mengenali situasi disana.

Kata keterangan derajat hěn (很) yang terdapat pada kalimat (14)

diatas berfungsi sebagai adverbial, dimana kata keterangan derajat hěn (很)

menjelaskan/menggambarkan tindakan seseorang yang sangat berhati- hati.

(15) 他 很 感兴 趣 地 观看 了 留学生 们 的 汉语 表演 比赛

hě n

gǎn xìng

de guān kàn

le liúxué shēngm en

de hànyǔ biǎoyǎn bǐsài

dia san gat terta rik men onto n sud ah Siswa asing ‘meny atakan kepun yaan’ bahas a mand arin pertun jukkan pertand ingan

(48)

Pada kalimat (16) diatas kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi

sebagai adverbial, dimana kata keterangan derajat hěn ( 很 )

menjelaskan/menggambarkan tindakan seseorang yang sangat tertarik

terhadap suatu hal.

3.Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) yang berfungsi sebagai

Predikat

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa

Mandarin digunakan sebelum kata sifat yang berfungsi sebagai predikat,

berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) .

(17)

我们 的 性格 都 很 开朗

wǒmen de xìnggé dōu hěn kāilǎng

kami ‘menyatakan kepunyaan’

kepribadian semua sangat ceria

kepribadian adalah kami semua sangat ceria

Pada kalimat (17) diatas kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi

sebagai predikat, dimana kata keterangan derajat hěn (很) terletak sebelum

(49)

(18)

瓦西里 很 想 去 北京

wǎ xīlǐ hěn xiǎng běijīng

wa xi li sangat Ingin pergi beijing Wa xi li adalah sangat ingin pergi ke Beijing

Pada kalimat (18) kata ‘adalah’ adalah implied yaitu tersembunyi

tetapi sudah memiliki makna. Oleh karena itu, kata keterangan derajat hěn

(很) di atas berfungsi sebagai predikat.

(19)

我 很 喜欢 汽车

hěn xǐhuan qìchē

saya sangat suka mobil saya adalah sangat suka mobil

Pada kalimat (19) diatas kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi

sebagai predikat, dimana kata keterangan derajat hěn (很) terletak sebelum

kata sifat xǐhuan(喜欢) yang berarti ‘suka’. Pada kalimat ini kata kerja

‘adalah’ adalah implied yaitu tersembunyi tetapi sudah memiliki makna.

4. Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) yang berfungsi sebagai

Pelengkap

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa

(50)

untuk melengkapi suatu kalimat, berikut adalah penggunaan kata keterangan

derajathěn (很) .

(20)

他 每天 都 睡 得 很 晚

měi tiān dōu shuì de hěn wǎn

dia setiap hari semua tidur ‘menyatakan kepunyaan’

sangat telat

dia setiap hari tidur sangat telat.

Pada kalimat (20) kata keterangan derajat hěn (很) di atas berfungsi

sebagai pelengkap yang melengkapi suatu kalimat sehingga menjadi kalimat

yang sempurna.

5. Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) berfungsi untuk

menerangkan kata benda

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat bahasa

Mandarin dengan cara kata keterangan derajat “hěn(很)+yǒu (有)+ míng名”,

yang berfungsi untuk menerangkan kata benda, dimana kata benda tersebut

adalah kata benda yang abstrak, berikut adalah penggunaan kata keterangan

(51)

zhōngguó yǒu yīgè hěn yǒumíng de gùshì

china punya satu sangat terkenal ‘menyatakan kepunyaan’

cerita

China mempunyai satu cerita yang sangat terkenal.

Pada kalimat (21) kata keterangan derajat hěn (很) di atas berfungsi

untuk menerangkan kata benda, dimana pada kalimat ini kata bendanya

adalah gùshì (故事) yang berarti ‘cerita’.

6. Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat negatif

Penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dalam kalimat negatif

bahasa Mandarin digunakan dengan menambahkan kata (不)setelah

kata keterangan derajat hěn (很) ( hěn (很) + bù(不)+ kata sifat). berikut

adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) dalam kalimat negatif .

(22)

我 觉得 很 不 满意

juéde hěn mǎnyì

saya merasa sangat tidak puas saya adalah merasa sangat tidak puas.

Pada kalimat (22) kata keterangan derajat hěn (很) dan dengan

ditambahkannya kata (不), dapat diketahui bahwa kalimat ini adalah

(52)

Makna kata keterangan derajat hěn (很) pada kalimat bahasa Mandarin

adalah untuk menyatakan derajat yang tinggi, yaitu :

1. Kata keterangan derajat hěn( 很 ) yang bermakna untuk

menyatakan derajat yang tinggi.

Kata keterangan derajat hěn(很) yang bermakna untuk menyatakan

derajat yang tinggi. Dalam kalimat, kata keterangan derajat hěn(很) terletak

sebelum kata sifat, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat hěn

(很) dalam kalimat .

(23)

平时 他 的 丈夫 工作 很 忙

ping shí tā de zhàng fū gōng zuò hěn máng

biasanya dia ‘menyatakan kepunyaan’

suami bekerja sangat sibuk

biasanya suaminya sangat sibuk bekerja

( 24)

他 很 想 去 上海 工作

tā hěn xiǎng qù shàng hǎi gōng zuò

dia sangat ingin pergi shanghai bekerja

(53)

Kata keterangan derajat hěn pada kalimat (23) dan (24) di atas

menyatakan derajat yang tinggi. Pada kalimat (23) kata keterangan derajat

hěn(很) terletak sebelum kata sifat 忙 (máng).Dan pada kalimat (24) kata

keterangan derajat hěn(很)terletak sebelum kata sifat想.(xiǎng).

2. Kata keterangan derajat hěn ( 很 ) , yang bermakna untuk

menyatakan derajat yang tinggi

Kata keterangan derajat hěn(很) bermakna untuk menyatakan derajat

yang tinggi. Dalam hal ini, kata keterangan derajat hěn(很) dalam bentuk

reduplikasi ( pengulangan). berikut adalah penggunaan kata keterangan

derajathěn (很) dalam kalimat.

(25)

环程 离 我们 很 近 很 近

huán chéng lí wǒmen hěn jì n hěn jì n huan cheng dari kami sangat dekat sangat dekat huan cheng dari sini sangat dekat

Kata keterangan derajat hěn(很) pada kalimat (25) dalam bentuk

reduplikasi ( pengulangan ) di atas menyatakan derajat yang tinggi.

3. Kata keterangan derajat hěn ()bermakna untuk menyatakan

(54)

Kata keterangan derajat hěn(很) bermakna untuk menyatakan derajat

yang tinggi. Dalam hal ini, kata keterangan derajat hěn(很) tidak memiliki

arti, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajathěn (很) :

(26 )

很 多 人 都 认为 只 有 男孩子

hěn duō rén dōu rèn wéi zhǐ yǒu nán hái zi

Sangat banyak orang semua berpikir hanya ada anak laki-laki

Banyak orang berpikir hanya ada anak laki-laki

(27)

人体 的 很 多 器官 都 是 左 右 对 称

rén tǐ de hěn

duō guān

dōu shì zuǒ yòu duìchèn de tubuh ‘menyatak an kepunyaan ’ sang at

banyak organ sem ua

Ad ala h

simetris ‘menyat akan kepunya an’ Banyak organ tubuh yang simetris

Kata keterangan derajat hěn (很) pada kalimat(26) dan (27) tidak

memiliki arti, kata keterangan derajat hěn (很) pada kalimat tersebut hanya

sebagai fungsi gramatikal. Tetapi tetap pada kedua kalimat ini kata

(55)

4.1.2 Penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺)

Penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺) dalam kalimat bahasa

Mandarin terdapat tiga bentuk, yaitu :

1. kata keterangan derajat “tǐng (挺) + kata sifat”, berikut adalah

penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺).

(28)

现在 小日子过 得 挺 舒服

xiànzài xiǎo rìziguò de tǐng shūfú

sekarang hidup mudah ‘kata bantu’

sangat baik

Kehidupan sekarang sudah sangat baik

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (28) di ikuti oleh

kata sifat

Shūfú(舒服) yang berarti ‘baik’.

2. kata keterangan derajat“tǐng (挺) + kata kerja” , berikut adalah

penggunaan

kata keterangan derajat tǐng (挺).

(29)

他 挺 觉得 不 安

tǐng jué dé 'ān

Dia sangat merasa tidak aman

(56)

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (29) di ikut i oleh

kata kerja jué dé (觉得) yang berarti ‘merasa’.

3. Dalam penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺) Pada kalimat bahasa

Mandarin negatif digunakan kata “(不) ” , yang memiliki dua cara

penggunaan di dalam kalimat bahasa Mandarin, yaitu :

① “tǐng (挺) + (不) + kata sifat”, berikut penggunaan kata keterangan tǐ

ng (挺) dalam kalimat bahasa Mandarin negatif.

(30)

他 也 觉得 挺 不 好 意思 的

jué dé tǐng hǎo yìsi de

dia juga merasa sangat tidak baik makna ‘menyatakan kepunyaan’ dia juga merasa sangat menyesal

② “(不) + shì (是) + tǐng (挺) + kata sifat”, berikut penggunaan kata

keterangan tǐng (挺) dalam kalimat bahasa Mandarin negatif.

(31) 这 条

裙子 我 穿 是 不 是 挺 合适 ?

zhè tiáo

Qúnzi chuān shì Shì tǐng héshì

ini Rok saya pakai adalah tidak adalah sangat cocok

(57)

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (30) dan (31) di ikuti

oleh kata bu (不) menandakan bahwa kedua kalimat ini adalah kalimat

negatif.

Makna kata keterangan derajat tǐng (挺) adalah menyatakan derajat

yang tinggi dibagi menjadi dua bentuk yaitu:

1.“tǐng(挺)…de(的)”.Berikut penggunaan kata keterangan derajat tǐng (挺)

dalam kalimat.

(32)

挺 好 的

tǐng hǎo de

sangat baik ‘menyatakan kepunyaan sangat baik

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (32) bermakna untuk

menyatakan derajat yang lebih tinggi, untuk menekankan kata dari hanya

kata ‘baik’ menjadi ‘sangat baik’ sehingga derajatnya menjadi lebih tinggi.

2.“tǐng(挺)+(不)+kata kerja/kata sifat. Berikut penggunaan kata

(58)

(33)

他 对 人 挺 不 热情 的

duì rén tǐng rèqíng de

dia terhadap orang sangat tidak ramah ‘menyatakan kepunyaan Dia sangat tidak ramah kepada orang lain

(34)

这 椅子 太 硬 , 坐着 挺 不 舒服 的

zhè yǐzi Tài yìng zuò zhe tǐng bú shūfú de

Ini kursi terlalu Keras duduk sanga t

tid ak

nyaman ‘menyatakan kepunyaan’ Kursi ini terlalu keras, duduk menjadi sangat tidak nyaman.

(35)

他 挺 不 支持 我们 的 工作

tǐng bù zhīchí wǒmen de gōng zuò

dia Sangat tidak mendukung kami ‘menyatakan kepunyaan’

Bekerja

Dia sangat tidak mendukung pekerjaan kami.

Kata keterangan derajat tǐng (挺) pada kalimat (33), (34), (35) adalah

kalimat negatif yang bermakna untuk menyatakan derajat yang lebih tinggi.

4.2 Persamaan dan Perbedaan Kata keterangan derajat hěn () dan tǐ

ng ()

(59)

ini diuraikan tentang persamaan dan perbedaan dari Kata keterangan derajat

hěn ( 很 )dan tǐng(挺).

4.2.1Persamaan Kata keterangan derajat hěn ( ) dan tǐng (挺)

Kata kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) memiliki

persamaan baik dilihat dari penggunaannya. Berikut ini dipaparkan

persamaan Kata keterangan derajathěn ( 很 ) dan tǐng (挺).

1. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) berfungsi sebagai

adverbial dalam kalimat. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) menyatakan kata keterangan derajat yang sama tingginya.

Keduanya dapat menjelaskan kata sifat. Berikut penggunaan kata

keterangan derajathěn (很) dan tǐng (挺) dalam kalimat.

(36) 酒店 的 老板 姓 鲁 , 是个 很/挺 贪 财 的 家伙 Jiǔ diàn

de lǎo bǎn

ng

shìgè hěn/ tǐng

tān cái

de jiāhuo

hotel ‘menyata kan kepunya an’ pemili k m ar ga

lu , adala h sanga t Ser aka h ‘meny atakan kepun yaan’ pria

pemilik hotel bermarga Lu, adalah orang yang sangat serakah.

(60)

飞镖 很/挺 容易 学会 fēibiāo hěn/tǐng róngyì xuéhuì

dart sangat

mudah belajar

Dart sangat mudah untuk dipelajari

Pada kalimat (36) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺)

menjelaskan kata sifat yaitu "serakah(贪财)"; kalimat (36) kata keterangan

derajat hěn (很) dan tǐng (挺) menjelaskan kata sifat yaitu "mudah (容易)".

Pada kalimat (36) dan (37) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺)

dapat saling menggantikan .

2. Sebelum kata kerja “yǒu(有)”, kata keterangan derajat hěn (很) dan

tǐng (挺) bisa saling menggantikan pada kalimat bahasa Mandarin,

Berikut penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺)

dalam kalimat.

(38)

中旬 小

不 太 大 但是 很/挺 有 意思

hōngxún xiǎo zhèn

tài dànsh

ì hěn/ tǐng u yìsi pertengaha n Kot a tida k terlal u besa r

tapi sanga t

ada menari k pada pertengahan kota tidak terlalu besar tapi sangat menarik

Pada kalimat (38), kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺)

(61)

dalam kalimat (38) berfungsi untuk menjelaskan kata "menarik” (意思),

yaitu mendeskripsikan “sebuah pertengahan kota”.

(39)

这家 旅馆 很/挺 有 民族 特色

zhè jiā lǚguǎn hěn/tǐng yǒu mínzú Tèsè

Ini hotel Sangat ada Suku ciri khas Hotel ini sangat berciri khas etnis.

Pada kalimat (39) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺)

juga dapat saling menggantikan. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng

(挺) dalam kalimat (39) berfungsi untuk mendeskripsikan suatu hal. Pada

kalimat ini mendeskripsikan Hotel.

3. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), dalam kalimat

negatif, dengan menambahkan kata keterangan “bu ( 不 )”

didepannya. Berikut penggunaan kata keterangan derajat hěn (很)

dan tǐng (挺) dalam kalimat

(40)

这是 很/挺 不 容易 的

zhè shì hěn/tǐng bù róngyì de

Ini sangat

tidak mudah ‘menyatakan kepunyaan’

Ini sangat tidak mudah.

Kalimat (40) adalah kalimat negatif. Sehingga kata keterangan

(62)

derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam kalimat (40) berfungsi untuk

menjelaskan kata sifat “mudah (容易)”.

4. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dapat digunakan setelah

partikel “de (得)” yang berfungsi dalam kalimat hanya sebagai

pelengkap. Berikut penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan

tǐng (挺) dalam kalimat.

(41)

他们 聊 得 很/挺 开心

tāmen liáo de hěn/tǐng kāixīn

mereka berbicara ‘partikel’ sangat

gembira

Mereka berbicara dengan sangat gembira

Kalimat (41) kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dapat

saling menggantikan, kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam

kalimat (31) berfungsi hanya sebagai pelengkap.

4.2.2 Perbedaan Kata keterangan derajat hěn ( ) dan tǐng (挺)

Kata kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) memiliki

perbedaan dilihat dari penggunaannya. Berikut ini dipaparkan persamaan

Kata keterangan derajathěn ( 很 ) dan tǐng (挺)

(63)

yang berfungsi sebagai komplemen. Tetapi kata keterangan derajat tǐ

ng (挺)tidak dapat digunakan seperti kalimat (42) dan (43) ini.

(42)

我 很喜欢/喜欢得很 汽车

hěn xǐhuan/ xǐhuan de hěn qìchē

saya sangat suka mobil

saya sangat suka mobil.

(43)

很受城市/受城市 家庭 的 欢迎

hěn shòu chéngshì/chéngshì de hěn jiātíng de huānyíng kota yang sangat terkenal keluarga ‘menyatakan

kepunyaan’

sambutan

Kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dengan “de hěn (得很) memiliki

arti yang sama. Menyatakan dalam derajat yang lebih tinggi. Kita lihat hěn

xǐhuan(很喜欢)yang artinya “sangat suka”dengan xǐhuan de hěn (喜欢

得 很) yang artinya juga “sangat suka”. Arti keduanya setara tinggi

derajatnya. Dalam kalimat ini tidak bisa digunakan tǐng xǐhuan(挺喜欢)

atau xǐhuan de tǐng (喜欢得挺)。

2. Dalam kalimat deklaratif, kata keterangan derajat hěn (很) boleh

menggunakan kata keterangan negatif (不) ataupun bù shì (不是).

Kata keterangan derajat tǐng ( 挺 ) tidak bisa seperti ini.

(44)

(64)

hěn zàntóng dàjiā de yìjiàn

dia tidak sangat

setuju anda semua

‘menyatakan kepunyaan’

pendapat

Dia sangat tidak setuju dengan pendapat anda semua

(45)

他 今年 身体 不是 很 好

jīnnián shēntǐ bù shì hěn hǎo dia tahun ini kesehatan tidak sangat

baik

Tahun ini kesehatannya sangat tidak baik

Dalam kalimat deklaratif, Kata keterangan derajat tǐng ( 挺 ) tidak

ada penggunaan seperti itu. tapi jika digabungkan dengan kata bantu

modalitas, kalimat tersebut dapat menggunakan kata keterangan derajat tǐng

( 挺 ), contoh :

(46)

这件 衣服 不是 挺 漂亮 的 吗 ?

zhè jiàn yīfú bùshì tǐng piàoliang de ma ? Ini baju bukan sangat

Cantik ‘menyatakan kepunyaan’

apakah ?

Bukan kah baju ini sangat indah?

3. Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng ( 挺 ) dalam kalimat

bahasa Mandarin dapat menerangkan kata sifat, tetapi dalam

penggunaannya pada kalimat bahasa Mandarin, kata keterangan

(65)

(47)

挺 好 的

tǐng hǎo De

sangat baik ‘menyatakan kepunyaan sangat baik

(48)

很 好

hěn Hǎo sangat baik sangat baik

Pada kalimat (47) polanya adalah kata keterangan derajat“tǐng

( 挺 ) + kata sifat + de(的) ”dan pada kalimat (48) polanya adalah kata

keterangan derajat “hěn (很) + kata sifat” keduanya memiliki arti yang

sama.

4. kata keterangan derajat hěn (很) dapat menjelaskan kata kerja. kata

keterangan derajat t

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu perbedaan adalah kata bantu aspek kata bantu aspek “了” (le) dalam bahasa Mandarin diletakkan di belakang kata kerja untuk menyataka kegiatan yang sudah selesai,

menjabarkan mengenai ciri-ciri struktur kalimat kata bilangan duo dan lai dan makna kata bilangan duo dan lai di dalam kalimat bahasa Mandarin. Selain itu penulis juga

Pertanyaan nomor 3, 5, dan 9 dengan tingkat kesalahan yang sangat rendah menandakan mahasiswa STBA-PIA menguasai bagian tata bahasa pada kalimat tersebut yaitu : kata 往往 w ǎngwǎng

Xin (2005: 100) dalam bukunya yang berjudul Intisari Tata Bahasa Mandarin mengatakan bahwa dalam bahasa Mandarin untuk menyatakan bentuk pasif ada 2 jenis kalimat, yaitu :

The title of this thesis is ”ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KETERANGAN FREKUENSI “ 常常 ” (cháng cháng) DAN “ 往往 ” (w ǎng wǎng) DALAM KALIMAT BAHASA

Analisis Kontrastif Pola Kalimat Tanya dalam Bahasa.. Mandarin dan

Berdasarkan 3 jenis soal kode “A”, “B” dan “C” dapat disimpulkan beberapa letak kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Kelas 2012

Kata keterangan 可 (k ě) dalam kalimat bahasa Mandarin tidak bisa berdiri sendiri karena merupakan bagian dari kata abstrak atau 虚词 (sh ū cí), yang tidak mempunyai arti konkrit