• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi Pendayagunaan beasiswa sekolah dasar sekolah lanjutan tingkat pertama pada seksi penyaluran Baziz DKI Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi Pendayagunaan beasiswa sekolah dasar sekolah lanjutan tingkat pertama pada seksi penyaluran Baziz DKI Jakarta"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENDAYAGUNAAN

BEASISWA SEKOLAH DASAR

I

SEI<OLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA

PADASEKSIPENYALURAN

BAZIS DKI JAI<ART A

Dziya uセィ。ア@

FAI<ULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(2)

SlSTEM INFORMASI PENDAYAGUNAAN

BEASISW A SEKOLAH DASAR

I

SEKOLAI-I LANJUTAN TINGKAT PERT AMA

PADASEKSIPENYALURAN

BAZIS DI(I JAKARTA

Oleh:

DZIYA ULHAQ

I 00091020218

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

FAI(ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

SI STEM INFORMASI PEND A YAGUNAAN BEASISW A SEKOLAH DASAR I SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERT AMA

P ADA SEKSI PENYALURAN BAZIS DKI JAKARTA

Skripsi

Sebagai Salah Sah1 Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains danTeknologi UIN Jakarta

Oleh: DZIYA ULHAQ

100091020218

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbin

M. Qomarul Huda, M.Kom NIP.

150

326

908

Mengetahui,

Ketua Jurusan TI/SI

, (

(4)

.JURl!SAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SY ARIF

HIDA

YATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh :

Nama

NIM

Program Studi

Judul Skripsi

: Dziya Ulhaq

: 100091020218

: Teknik lnfonnatika

: Sistem Infonnasi Pendayagunaan Beasiswa

Sekolah Dasar I Sekolal1 Lanjutan Tingkat Pertama pada Seksi Penyaluran Bazis DK!

Jakarta.

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana

Komputer pada Jurusan Teknik Infonnatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembimbing I,

セ@

M. Qomarul Huda, M.Kom NIP. 150 326 908

Jakarta, Juni 2004

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

bimbing II,

.

(, Moh. Azhari, S.Kom

Mengetahui,

Ketua Jurusan, (

セ@

Dr. Sy9 ゥュQウケセィ@ Jaya Putra, M.Sis J.,

(5)

RAYA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

JI. K.H. Mas Mansyur I JI. H. Awaludin II Tanah Abang Telp. 3901367, SQセTUWYL@ 3144023 Fax. 3144579 Jakarta 10230

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Sw·at J(eterangan

No:

act (

013. 1?$1

Bersama surat ini kami menerangkan bahwa :

Nama : Dziya Ulhaq

Nilv[ : 100091020218

Falmltas : Sains dan teknologi U1N SyarifHidayatullah Jakarta

Jurusan : Teknik Infonnatika

Program : S-1

Alamat : JI. Kramat Jaya VI No.302 RT.01/RW.01

Johor Baru Jakarta Pusat

Telah menyelesaikan tugas penelitian di BAZIS Prop. DKI Jakarta sejak tanggal 3 Maret 2004 s/d 25 Mei 2004 denganjudul penulisan:

"SISTEM INFORMASI PENY ALURAN PENDAYAGUNAAN BEASISV/ A SD/SLTP

PADABAZIS PROPINSIDKI JAKARTA".

Demikian surat keterangan

ini dibuat untuk

dipetgunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu'a.Jaikum Wr. Wb

Jakarta, 25 Mei 2004

セBᆬGNis@ セki@ Jakarta{\.

(6)

PERNYATAAN

DENGAN !NI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN!

BENAR-BENAR HASIL kaゥセya@ SENDIRI BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2004

Dziya ulhaq

(7)

RJNGKASAN

Badan Amil Zakat Infuk dan Sedekah (BAZIS) DK! JAKARTA

mempakan lembaga milik Pemda DK! Jakarta yang mengelola zakat, infaq, dan

shadaqah (ZIS) di wilayah DK! Jakarta. Pengelolaan ini meliputi pengumpulan

ZIS se1ta penyaluran dan pendayagunaan ZIS tersebut kepada yang berhak

meneiimanya. Penulis tertaiik untuk mengembangkan Sistem Pendayagunaan

Beasiswa Sekoiah Dasar I Sekolah Lanjut Tingkat Pertama yang masih manual.

sistem ini terdapat kelemahan antara lain data yang masih belum rapi, sehingga

akan memperlambat kinerja penyaluran pendayagunaan beasiswa tersebut. Selain

itu dalam pencaiian siswa akan kesulitan karena masih menggunakan Ms. Exel di

mana hanya datanya saja yang disimpan dan masih berupa sheetl, sheet2 dan

setemsnya. Masalah lainnya yaitu untuk mengelompokkan siswa ke wilayahnya

masing-masing hams diketik ulang. Hal-ha! tersebut di atas ·yang

melatarbelakangi penulis untuk membuat Sistem Infonnasi Pendayagunaan

Beasiswa Sekolah Dasar I Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama pada Seksi. Penyaluran Bazis OKI Jakarta. Dalam pengembangannya penulis menggunakan

pendekatan terstrnktur, meliputi : tahap analisa sistem yang berjalan dan sistem

yang akan dibangun, design sistem yang akan berjalan, tahap. pemrograman

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan

hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir yang telah

dilaksanakan di BAZJS DKI JAKARTA.

Penulis menyadari bahwa dalam Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis. Penulis juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini

dapat selesai berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

dan penghargaan yang tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini, khususnya kepeda:

• Ayah dan Bunda serta keluarga atas cinta dan kasih sayangnya.

• Kakanda Abu Tholhah, Saifudin dan Roswendah yang telah mendidik dan membimbing

penulis.

• Bapak M. Qomarul Huda, M.Kom dan Bapak Moh. Azhari, S.Kom selaku dosen

pembimbing Tugas Akhir atas semua arahan dan bimbingan dalam pengerjaan Tugas

Akhir ini.

• Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains & Teknologi

*

Bapak Ir. Bakri La Katjong, M.T, M.Kom selaku Kepala Jurusan TI merangkap dosen

Penguji.

(9)

*

Keluarga Bapak Barnbang atas kesabaran, pengertian dan segala bantuannya.

*

Seluruh Doien Teknik Inforrnatika yang telah banyak memberikan ilmu dan

pikiran-pikirannya.

*

Seluruh staf Akademik Fakultas terutama Ibu Ova, Ibu Yus, Pak Gun, Pak Ucin, dan

seluruh staf yang ada.

• Tim Sukses Kelulusan Bayu, Yunawan, Figur, Habib, Ria, Mas Rivo, dan Yulia.

*

Bapak Edi dan Bapak Aang yang telah memberi support dan saran-sarannya.

• Bapak Habib selaku Seksi Penyaluran pada Bazis DKI Jakarta yang telah memberikan

infonnasi-informasinya.

*

!bu Tuti dan seluruh stafTata Usaha Br.zis DKI Jakarta.

• Saudara-saudaraku di kampung halaman yang tak dapat saya sebutkan satu per satu atas

do'a dan dukungannya.

Penulis menyadari akan kekurangan Tugas Akhir ini, baik materi maupun isinya,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Jakarta, Juni 2004

(10)

DAFTARISI

Halaman

ruDUL ... .

PENGESAHAN ... 11

PERNY AT AAN . . . .. . . .. . .

m

RING KA SAN . . . IV

KAT A PEN GANT AR... . . .. . . v

DAFT AR !SI... . . vii

DAFT AR TABEL. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... XI

DAFT AR GAMBAR... . . XII

DAFTAR LAMPIRAN ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... XIV

BAB. I PENDAHULUAN ... .

1 . l Latur Belakang Masalah. . . . I l.2 Rumusan Masalah . . . ... ... . . ... . . .. . . ... ... . . ... . . . ... .. 2 1.3 Ruang Lingkup Masalah... . . .. . . .. . . .. . .. . . .. . .. . . 2 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian... . . .. . . 3 1.4.1 Tujuan Penelitian... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 3 1.4.2 Manfaat Penelitian... ... ... ... . . . ... ... .. . . ... ... . . ... ... ... ... . . 3 1.5 Metodologi Penelitian... . . .. . . .. . . 4 l.6 S istematika Penulisan... . . .. 5

BAB II. LANDASAN TEORI... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. . ... ... . .. . 7

(11)

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... . 2.2 Konsep Dasar Informasi ... .

2.2.1 Pengertian lnformasi ... . 2.2.2 Siklus [nformasi ... . 2.2.3 Kualitas lnformasi ... . 2.3 Konsep Dasar Sistem Inform?si Manajemen (SIM) ... .

2.3.1 Sistern Informasi ... . 2.3.2 Komponen Sistem Informasi.. ... .

? ' '

I " . M .

- . .) . .) 1stem nionnas1 anaJemen ... .

I I 12 12 12 11 14 14 15 16

2.4 Konsep Dasar Database.... . . . .. . . .. . . . .. . . .. . . 17

2.4.1 Pengertian Database... 17

2.4.2 Abstraksi Data ... 18

2.4.3 Model Database ... 19

2.4.4 Structure Query Language ... 21

2.4 .5 Pemilihan Aplikasi Database... .. . .. . .. . . .. . .. . .. .. . . .. . . . .. . .. . . 22

2.5 Data Flow Diagram... 25

2.6 Kamus Data (Data Dictionary)... 24

2. 7 Bagan Terstruktur. ... 25

2.8 State Transition Diagram (STD) ... 26

2.9 Entity Relationship Diagram ... 27

2.10 Nom1alisasi ... 27

2.11 Visual Basic6.0 ... 31

セN@ 11. l Keistimewaan Visual Basic ... 31

2.11.2 Versi-Versi Visual Basic ... セ@ ... 32

2. 12 Crystal Report... . . . .. . . .. .. . .. . . .. .. . .. . .. . . .. . . .. . 33

2.13 Penyaluran Pendayagunaan ZIS pada Bazis DKI Jakarta... 33

2.13.1 Pendayagunaan ZIS ... 33

(12)

2.14 Microsoft Access ... 34

2.14. l Kelebihan Microsoft Access... ... .. . ... . . .. .. . ... . . 34

2.14.2 Kelemahan Microsoft Access... 34

BAB III. ANALISA SISTEM YANG BERJALAN... ... ... ... ... ... ... .... 35

3.1 Latar Belakang Berdirinya Bazis DKI Jakarta... 35

3.2 Dasar Hukum Berdirinya Bazis DKI Jakarta... 37

3.3 Tujuan DidirikiinnyaBazis DKI Jakarta... 37

3.4 Tugas dan Fungsi Bazis... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 38

3.5 Struktur Organisasi... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 39

3.5.1 Badan Pembina... 39

3.5.2 Kepala Bazis... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 39

3.5.3 Wakil Kepala Bazis... ... . .. .. . ... ... ... ... .. . ... ... ... ... . .. ... ... ... ... . 40

3 .5 .4 Bagian Tata Usaha... .. . . .. . . ... . .. .. . .. . . .. . . . ... . .. .. . . .. . . . .. 40

3.5.5 Bidang Program dan Penyuluhan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 40

3.5.6 Bidang Pengumpulan... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 40

3.5.7 Bidang Pendayagunaan ... 40

3.5.8 Bidang Bina Usaha Produktif... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 41

3.5.9 Pelaksana Eazis Kotamdaya... ... .. . .. ... .. . ... ... ... ... ... ... .. . . 40

3.6 Analisa Kebutuhan ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 43

3. 7 Tata Laksana Sistem Manual yang Berjalan... . . 43

3.8 Pennasalahan pada Sistem Manual yang Berjalan ... . .. ... .. ... ... ... . 47

3.9 Pemecahan Masalah... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 47

BAB IV PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEfvIBNTASL. ... ... ... ... ... ... 49

4.1 Batasan Rancangan Sistem yang diusulkan ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 49

4.1.1 Diagram Konteks (Level 0)... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 49

(13)

4.1.3 Diagram Rinci Proses!.. ... 51

4.1.4 Kamus Data... 52

4.2 Rancangan '>truktur Data... 52

4.2.1 Entity Relationship Diagram... 52

4.2.2 Normalisasi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . . ... ... ... ... ... ... ... 53

4.2.3 Rancangan Tabel... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 55

4.3 Perancangan Layar... ... . .. ... ... .. . .. . ... ... . .. . . . .. . ... ... ... .. . ... .. . .. . 57

4.4 Perancangan Laporan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 62

4.5 State Transisi Diagram (STD)... 66

4.6 Bagan Terstruktur... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 67

4.7 Implementasi... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 68

4.7. l User... 68

4.7.2 Desain Access Program... 68

4.7.J Penggunaan Sistem ... 69

4.8 Spesifikasi Requirement... 74

4.8.1 Spesifikasi Hardware... 74

4.8.2 Spesifikasi Software... 74

4.8.3 Operasional Program... 75

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN... ... ... . .. ... ... ... ... . 76

5. I Kesin1pulan... . . ... . . .. . ... . . .. . ... . . . .. . .. .. .. .. . ... .. .... . 76

5.2 Saran... 76

DAFT AR PUST AKA... 77

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Notasi dalam Kamus Data... 24

Tabel 4.1 : Rancangan Tabet Siswa .. .. .. .. ... 55

Tabet 4.2 : Rancm1ga11 Tabel Sekotah ... ... ... ... ... ... 56

Tabet 4.3 : Rancangan Tabel Wilayah .... . . ... ... ... ... ... .. .... .. ... 56

[image:14.595.78.499.23.709.2]
(15)

DAFTAR GAMBAR

[image:15.595.76.495.29.690.2]

lfolamnn

Gambar 2.1 Karaktcristik Sistem... 11

Gambar 2.2 Siklus lnfonnasi... 13

Gambar 2.3 Block Si stem Informasi yang Berinteraksi .. . . .. .. . . . .. . . 23

Gambar 2.4 Level dari Abstraksi data Arsitektur Database ... 19

Gambar 2.5 Model-model Data . . . .. . . .. . . ... .. . ... .. . . .. . . .. . . . .. . . 19

Gambar 2.6 Relational Model... 20

Gambar 2.7 State Transition Diagram... 26

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bazis DK! Jakarta... 42

Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Manual yang Berjalan... 45

Garnbar 3.3 DFD Level 1 Sistem Manual yar1g Be1jalar1 .. . .. . . .. . .. 46

Garnbar 4.1 Diagram Konteks Sistem Informasi yiuig Diusulkan... ... 47

Garn bar 4.2 Diagram Nol (DFD Level 1) ... ... ... ... ... .. . ... ... ... ... .. .. 50

Garn bar 4.3 Diagram Rinci Proses I ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 51

Gambar 4.4 eエセMdゥ。ァイ。ュ@ Versi James Martin .. . . .. . . .. .. . .. . .. .. .. . . . .. 52

Gambar 4.5 Rancangar1 Form Login ... ... .. . ... ... . .. . .. . .. .. .. .. .. . 57

Gambar 4.6 Rancangan Form Masukan ... ... ... ... ... ... ... ... ... 58

Garnbar 4.7 Rancangan Form Ubali Data... 59

Gambar 4.8 Rancangan Fonn Pencetakan .... . .. . . .. . .. . .. . .. . . .. .. . 60

Garn bar 4. 9 Rancagan Form Lihat Data . . . .. . .. . . .. . . .. .. . . .. . 61

Gambar 4.10 Rancangan Laporan Penerima Beasiswa Per-Wilayali . . . 62

Gambar4.l l Rancangan Laporan Tanda Terima ... 63

Gambar 4.12 Rancangan Laporan Selumh Penerima Beasiswa ... ... ... 64

Garnbar 4.13 Rancangan Laporan Data Sekolali Penerima Beasiswa. 65 Gambar 4. I 4 Slate Transition Diai,>rarn yang Akan Berjalan ... ... ... .... 66

Gambar 4.5 Bagan Terstmktur Diagram Rinci ... ... ... ... ... 67

Gambar 4.16 Design Access Program... 68

Gambar 4. I 7 Form Login . .. . . .. .. . . .. . . ... ... . . .. . . .. . . ... . .. .. 69

(16)
[image:16.595.74.499.26.572.2]

Gambar 4.19 Fonn Ubah Data... 71

Gambar 4.20 Fonn Pencetakan . . . .. . . .. ... . . .. .. . .. . ... . .. . . .. . 72

Gambar 4.21 Fonn Lihat Data... 73

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Sustman Organisasi Badan Amil Zakat dan

[nfak/Sedekah Daerah Khusus Ibukota Jakarta .. .. .. .. . 78

Lampiran 2: Alokasi Dana dan Mustabik ZIS Tahun 1997/J 998 ... 79

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Dalam dasa warsa terakhir ini pemakaian peralatan kantor yang modem

tennasuk komputer di Indonesia telah meningkat dengan pesat. Kehidupan

modemisasi ini menuntut arus infonnasi yang cepat, Jancar dan akurat dari

suatu jaringan komunikasi, terutarna dalam kegiatan-kegiatan seperti di bidang

adrninistrasi, bisnis dan bidang-bidang lainnya. Ketergantungan terhadap

kornputerpun scrnakin dirasakan, di rnana rutinitas dan ketelitian dalam proses

pengolahan data dan perhitungan yang semakin penting.

Pada perusahaan swasta dan pemerintah, penggunaan kornputer hams

disesuaikan dengan ttmtutan zarnan yang rnernbutuhkan infon111si yang

uploda!e, serta terjamin keral1asiaannya.

Pada Bazis DK! Jakarta sendiri sebenamya sudah rnemakai teknologi

kornputer pada bidang-bidang tertentu, akan tetapi setelah penulis melakukan

penelitan di sana temyata terdapat pekerjaan ケ。セァ@ dilakukan secara manual yaitu pada pendayagunaan beasiswa Sekolah Dasar I Sekolah Lanjutan Tingka:

Pertarna yang hanya menggunakan Ms. Excel sehingga belum ada basis data

yang konsisten, lama dalam pencarian penerima beasiswa, terlambatnya

(19)

Hal inilah yang melatarbelakangi dikembangkannya sistem infmmasi

pendayagunaan beasiswa Sekolah Dasar I Sekolah Lanjut Tingkat Pertama

pada Scksi Penyalunm Bazis DK! Jakrnta.

l.2 Rumusan Masalah

Dalam skripsi ini dapat dinunuskan masalah yang ada, meliputi :

• Bagaimana sistem yang sesuai untuk mengatasi masalah yang ada ?

• Bagaimana pembuatan basis data yang diperlukan?

• Bagaimana meningkatkan Smnber Daya Manusia yang diperlukan ?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Pada penulisrn1 pengembangan proyek sistem informasi ini, penulis

hanya membatasi pembahasan pada tiga ha!. Pertama yaitu mengenai

organisasi, di mana sistem informasi pendayagunaan beasiswa Sekolah Dasar I

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertrnna akan diterapkan pada Seksi Penyaluran

Bidang Pendayagunaan pada Bazis DK! Jakarta.

Yang kedua yaitu mengenai keilmuan yang diterapkrn1 yaitu sistem

infonnasi. Pada sistem informasi pendayagunaan beasiswa Sekolah Dasar I

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama pada Seksi Penyaluran Bazis DK! Jakarta

akan dibd1as pengelolaan data penerima beasiswa, baik pengolahan

-pendataan, ubah, hapus data, ptncarirn1, dan penyajirn1 informasi laporan.

Dalam pengembrn1grn1 sistem usulan, penulis hanya membahas mengenai

(20)

Yang ketiga mengenai tools atau alat yang digunakan dalam

mengembangkan sistem infonnasi ini. Di mana dalam pengembangannya,

sistem informasi ini dikembangkan secara stand alone karena keterbatasan

biaya dan hardware yang tersedia Sedang untuk aplikasinya akan

menggunal:an Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 97 sebagai basis datanya.

Selain itu juga akan dibuatkan perancangan bagi sistem infonnasi ini

agar terbentuk suatu basis data yang baik, agar mempennudah pengelolaau

data mengenai penerima beasiswa

I.4 Tujuan dan Mirnfaat penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pennlisan skripsi ini adalah membuatkan suatu

aplikasi Sistem Infonnasi Pendayagunaan Beasiswa Sekolah Dasar I Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama pada Seksi Penyaluran Bazis DKI Jakarta, untuk

membangun suatu basis data yang baik untuk menampung seluruh data

penerima beasiswa dan dapat menyajikan infonnasi atau melakukan pencarian

data dengan mudah.

I.4.2. Manfaat Penulisan

• Bagi Bazis DK! Jakarta : mengurangi beban pekerjaan pada seksi

(21)

• Bagi Penerima . Beasiswa : mempercepat penyaluran beasiswa

Sekolah Dasar I Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, sehingga

membantu penerima beasiswa dalam pemenuhan biaya pendidikan.

• Bagi Penulis : membandingkan teori-teori yang diperoleh dalam

perkuliahan dengan masalah real yang ada di lapangan.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif, yaitu :

• Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan cara mengurnpnlkan acuan yang diperoleh

dari buku-buku serta tulisan-tulisan yang berhubungan dengan sistem

infonnasi dan perancangan sistem. Sifat dari kepnstakaan ini masih

bersifat teoritis, jadi data yang diperoleh barn merupakan teori yang

berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibahas dan

dipergunakan sebagai dasar dari penulisan ini.

• Observasi

Metode ini digunakan dala.n pengumpulan data dan mengetahui

bagaimana data tersebut diarsipkan serta tata laksananya Pengurnpulan

data tersebut dengan cara meneliti. dokumen-dokumen yang ada untuk

mengetahui sistem yang lama Observasi ini dilaksanakan pada :

• Tempat : Bazis OKI Jakarta

(22)

• Waktu : 3 Maret 2004 s/d -25 Mei 2004

• Interview

Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai secara tidak terstruktur dengan Bapak Habib selaku bidang pendayagunaan untuk mengetahui alur dari penyaluran pendayagunaan beasiswa Sekolah Dasar I Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

1.6 Sistcmatika Pcnulisan

Dalam penulisan ini, penulis menyajikan sistematika penulisan yang diuraikan dalam 5 (lima) bab yang terdiri dari :

• BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab satu ini berisi latar belakang dari penulisan, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika dari penulisan.

• BAB II. LANDASAN TEO RI

Dalam bab ini berisi kerangka teori dasar dari sistem infomiasi manajeman, diagram alir data, kamus data, bagan terstruktur se1ta

Enlily Relalionship Diagram.

• BAB III. ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

(23)

dihadapi pada sistem yang berjalan dan juga pemecahan masalah dari

sistem yang berjalan tersebm.

• BAB IV. PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENT AS!

Dalam bab ini berisi rancangan sistem infmmasi yang diusulkan

terhadap sistem yang berjalan, rancangan Diagrmn Alirm1 Data (Data Now Diagram), Bagan Terstruktur, State Transition Diagram (STD), Process SpesifiKmnus Data dan Struktur Data yang didalmnnya

dibalias tentang rancangan file, rancangan form dan rancangan laporan

serta implementasi dari sistem, dimana diterangkm1 tentm1g jenis user,

perm1gkat keras dan perangkat lunak pendukung yang digunakan.

• BAB V. PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis mengenai

penelitian yang tela11 dilakukan baik dalmn analisa, desain dan

(24)

BAB II

LANDASAN

TEORI

2.1 Konscp Dasa r Si stem

2.1.1 Pcngcrtian Sistcm

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua pendekatan, yaitu yang rnenekankan pada prosedumya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

Menu rut .lcny, el al. ( 1981 :5) :

Sua/11 :;istem ada/ah suatu jaringan kelja dari prosedur-prosedur yang

sating herhuhungan, herkumpul bersama-sama untuk me/akukan suatu kegiutan a/au untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Mcnurut Ncuschel Richard F. (1960: 10) :

Sua/11 prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tu/is menu/is), biasanya meliba1kan beberapa orang dalam sa/u atau lehih deparlemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-lransaksi bisnis yang teijadi.

Menurut Fitzgerald Jeny, el al. ( 1981 :5) prosedur didefinisikan sebagai berikut :

(25)

(who) yang 111enge1jakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana

Hィッオセ@ mengerjakannya.

Menu rut Bany (I 974: 12) pendekatan sistem yang lebih menekankan pada

elernen alau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :

S1sll!111 adalah k11111p11/a11 dari elemen-elemen yang berinteraksi 1111tuk

1ne11CllfJlti ,\"'tatu ャエセェオ。ョ@ lerte11tu.

2.1.2 Karaktcristik Sistcm

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu

mempunym komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkurgan luar sistem (environments), penghubun;; (inte1:face), masukan

(111p11/), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau

tujuan (goal).

I. Korn poncn Sistcm

Sistem lerdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem. Setiap sistem pasti mengandung komponen-komponcn sistem.

Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan

suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan. Suatu sistem dapat mempwiyai sistem yang lebih besar

(26)

2. Batas Sistcm

Balas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sislem yang lainnya atau dengan lingkungan luamya. Batas

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sabagai suatu

kesaluan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem

tersebut.

3. Linglmugan Luar Sistem

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun di luar batas suatu sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

menguntungkan dan dapat juga meru1,,>ikan. Lingkungan yang

111cnguntungkm1 merupakan energi dari sistem Jan dengan demikian

harus tetap dijaga dm1 dipelihara, sedangkan yang merugikan haruslah

ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu

kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistcm

Penghubung (in/e/jace) merupakan media penghubtmg antar satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem ym1g lain membentuk satu kesatuan.

5. Masulmn Sistcm

t1!asuka11 (inpul) adalah ener1,,>i yang dimasukkan ke dalam sistem.

(27)

masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah

energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. l'cngolah Sis "cm

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan

mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain

menjadi keluaran berupa barang jadi. Suatu sistem akuntansi akan

mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan

laporan-laporan lain yang dibntnhkan manajemen.

7. 11'.cluarnn Sistcm

Kcluaran (0111pu1) adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan meujadi kelnaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Keluaran dapat merupakan masukan w1tuk subsistem yang lain atau

kepada supra sistem.

8. Sasaran Sistcm

Suatu sistem pasti mempunyai ntjuan atau sasaran. Kalan suatu sistem

tidak mempunyai suatu sasaran, maka operasi sistem akan tidak berguna.

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibntuhkan

sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan

(28)

... _ Interface

MMMセMMMM ...

[image:28.595.80.501.38.718.2]

---... ·eoundary

Gambar 2.1 Karakteristik Si stem

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, di

antaranya adalah sebagai berikut:

I. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara

fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan

mam:sia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,

sedangkan sistem buatan manusia

adalah

sistem yang dirancang oleh
(29)

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. lnteraksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem ini ada, tapi pada kenyataannya tidak ada sistem yfillg benar-benar tertutup. Sedangkm1 sistem terbuka adalal1 sistern yang berhubungan dm1 terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian lnformasi

Menurnt Robert dan John (1980:125) informasi dapat didefinisikm1 sebagai berikut :

li?fimnasi ada/ah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan /ebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.2 Siklus lnformasi

(30)

yang berarti akan membuat data kembali. Data tersebut akan d itangkap

sebagai input dan selanjutnya membentuk siklus.

Siklus ini oleh John Burch (1986:36) disebut dengan siklus informasi

(i11fim11ation cycle). Siklus ini disebut juga siklus pengolahan data (data processing cycle).

Untuk lebih jelasnya tentang siklus sistem dapat dilihat pada gambar 2.2

yang ada di bawah ini

Input . Proses . Output

-

.

(Data) (Model) (infonnasi)

t

.

'

Data

,,.

...

"'

. /

I

Penerima

I

(ditangkap)

' Dasar

Data

' J

..

[image:30.595.84.493.155.671.2]

I

Hasil Tindakan

I ,

I

I

Keputusan Tindakan

I

Gambar 2.2 Siklus Jnformasi

2.2.3 Kualitas lnformasi

Kualitas dari suatu infonnasi tergantung dari tiga ha! yaitu :

I. Akurat

lnfonnasi hams bebas dari kesalal1an-kesalalian dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencenninkan

(31)

ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)

yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tcpat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Infonnasi

yang suclah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena infonnasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan

keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi.

3. Relevan

lnfrmnasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

infonnasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajernen (SIM) 2.3.1 Sistern lnforrnasi

Sistem infonnasi didefinisikan oleh Robert dan Roscoe (1983 :6) sebagai berikut:

Sis/em infiJrmasi adalah suatu sis/em dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajeria/ dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

da11 menyediakan pihak luar tertentu dengan ャ。ーッイ。ョセャ。ーッイ。ョ@ yang

(32)

2.3.2 Komponen Sistem lnformad

John dan Gary (dalam Op. cit :37-40) mengemukakan bahwa sistem

informasi terdiri dari komponen-komponen yang antara lain :

I. Blok masukan

input mewakili data yang masuk ke dalam sistem infonnasi. Input di sini

tennasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat bempa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpa11 di basis

data dengan cara yang sudah tertentu untuk mengl:asilkan keluaran yang

dinginkan.

3. Blok keluaran

Produk dari sistem infonnasi adalal1 keluaran yang mempakan infonnasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi

Teknologi mempakan "kotak alat" (tool-box) dalam sistem infonnasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan modeJ,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

(33)

5. Blok basis data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat hmak untuk memanipulasinya.

6. Blok kcndali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsnng cepat

diatasi.

Pemoked Pemakal

Pemalmi Pemak&I

Gamhar 2.3 Block Sistem lnfonnasi yang berinteraksi

2.3.3 Sistem lnfonnasi Manajemen

SIM !Sistem Informasi Manajemen) didefinisikan oleh George (1986:66)

scbagai berikut :

Suatu SIM ada!ah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem 111/hrmasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial

(34)

Menumt Barry: (1974:8)

Sua/11 SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya

modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab

mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan infiirmasi yang

berguna u/1/uk semua tingkatan manajemen di dalam kegialan

perencanaan dan pengendalian..

Menurut I I. Wu (1984:65):

SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan

il?fimnasi untuk mendukung manajemen.

Menurut Gordon B. Davis (1974:5):

SIM adalah manusia I mesin yang menyediakan informasi untuk

me11d11kung operasi, manajemen danfungsi pengambilan keputusan dari

,\·uc.ttu organisasi.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat dirangkum bahwa SIM adalah :

I. Kumpulan dari subsistem informasi,

2. Menghasilkan infonnasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.

2.4 Konscp Dasar Database

2.4.l Pcngcrtfan Database

Menurut Silberschatz, et. al. (2002:5)

A da1ahase system is a collection of interrelated files and a set of

program that allow user to acce セウ。ョ、@ modi.fly these files.

(35)

sebuah sistem database adalah sebuah koleksi interelasi file-file dan

program yang mengizinkan user untuk mengakses dan memodifikasi

file-file tersebut.

2.4.2 Abstraksi Data

Menurut Silberschatz. et. al (2002:6) dapat menjadi 3 level, yaitu:

I. Physial Level, adalah abstraksi data yang mendeskripsikan bagaimana

data disimpan, metode yang digunakan untuk mengambil dan

memelihara data dan segala sesuatu yang berhubungan denf,>an fisik

2. Logical Level, adalah abstraksi data yang mendeskripsikan data apa

yang disimpan dalam database dan relasi apa yang ada di dalamnya.

Tingkat ini merupakan penghubung antara dua tingkat yang lain, kalau

tingkat ekstemal berhubungan dengan pandangan pengguna individual,

tingkat logical ini berhubungan dengan pandangan pengguna secara

gabungan atau community, karenanya hanya terdapat satu pandangan

logical yang berisi representasi infonnasi secara serupa dari keselurulum

database. Pada tingkat ini perancangan database dilakukan.

3. View Level, adalah abstaksi data yang merupakan level tertinggi di

mana mendeskripsikan hanya bagian dari seluruh database. View level

merupakan tingkat penggambaran yang paling dekat dengan pengg1ma

atau tingkat yang berhubungan dengan bagaimana data dipandang oleh

perseorangan. Dalam hal pengguna adalal1 end user dengan tingkat

(36)

View Level

View 1 11 View2 View n

I

Logical Level

I

[image:36.595.83.494.93.661.2]

I

Physical Level

I

Gambar 2.4 Level dari abstraksi data Arsilektur Data Base

2.4.3 Model Database

Konsep dari data base meliputi arti data, hubungan antar data,

ketcrbatasan data dan semua aspek tentang data dan relasinya. Untulc dapat

menjabarkan konsep dan strulctur data base ke dalam suatu rancangan data

base dibutuhkan pemodelan data atau model data seperti bagan di bawab.

Model-model Doto

Object_bas:eci data model

Recorel_based data model

Physlcal_based datt11 model

Entity Relatlonsh!p Model

Semantic Model

Binary Model

Relational Model

Hlerurchycul Model

Network Model

(37)

I. Ob.icct_bascd data model

Merupakan hirnpunan data atau prosedur/relasi yang rnenjelaskan

hubungan logik antar data dalarn suatu data base berdasarkan pada

obyek datanya.

EntilyJelationship model, merupakan suatu model tmtuk

menjelaskan hubungan antar data dalam data base berdasarkan

persepsi bahwa real world terdiri dari obyek-obyek dasar yang

mempunyai hubungan /relasi antar obyek tersebut.

Semantic model, harnpir sarna dengan entity relationship model

dimana relasi antar obyek dasar tidak dinyatakan dengan simbol

tetapi menggunakan kata-kata.

2. Rccord_bascd data model

Model ini mendasarkan pada record untnk menjelaskan pada pemakai

tent< ng hubungan logik antar data dalam data base:

Relational model, menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan

Iogik antar data dalarn data base dengan memvisualisasikan

kedalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlal1 baris dan

kolom yang menunjnk atribut tertentu.

MATAKULIAH

l\ODE_MK '. • NAMA_MK.c • > SKS

,, ,-- -- _- -< -_,,_ .

..

· ..···

1\-0101 Konsep Pemrograman 2

K-0105 Struktur Data 3

l<-0206 Algoritma

I

4

[image:37.595.83.501.32.697.2]

K-0207 Matematlka Diskrit 4

(38)

Hierarchycal model, sering disebut tree structure, menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logik antar data dalam data base

dalam bentuk hubungan bertingkat (hierarchy).

Network model, model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul bisa memiliki lebih dari satu parent (orang

tua). Oleh karena itu model ini bida menyatakan hubungan I : I

(satu orangtua punya satu anak), 1 : M (satu orangtua punya

banyak anak), ataupun N : M (beberapa anak bisa mempunyai

beberapa orangtua).

3. pィケセゥ」。ャ@ base data model

Digunakan untuk menjelaskan kepada pemakai tentang iata cara

bagaimana data-data dalam data base disimpan dalam media

penyimpanan yang digunakan secara fisik. Model ini lebi11 berorientasi

pada mesin.

2.4.4 Structure Query Language

Model relational menggunakan bal!asa non prosedural sebagai dasar

untuk memanipulasi data. SQL (Structure Query Language), QBE (Query by Example) dan QUEL (Query Language) adalal! contoh bal!asa relasional.

Structure Que·y Lani,ruage adalal1 baliasa data base relasional yang

merupakan standar ANSI (American National Standard Institution) dan sekaligus mempakan bahasa standar untuk bisnis, artinya baliasa tersebut di

dukung secara luas dengan banyaknya vendor yang merilis implementasi pada

(39)

2.4.5 Pcmilihan Aplikasi Data Base

Pemilihan dalam pemakaian aplikasi data base dapat menjadi pengalaman yang buruk jika tidak mengetahui yang diperlukan. Hal pertama yang diperhatikan adalah jumlah data yang akan ada, data yang akan disimpan dan siapa yang mengakses data.

Faktor - faktor berik ut digunakan uutuk pemilihan aplikasi data base:

Biaya

Ci1i-ciri data base

Dukungan hardware

Daya tampung data

Dukungan jaringan

Dukungan pihak ketiga

Tersedia interface

User manual

Level dari server administrasi .

2.5 Data Flow Diagram

(40)

Sirnbol-simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu :

0

Simbol untuk menggambarkan kesatuan luar

(Extemal entity) yaitu suat•J kesatuan (entity) di

lingkungan luar sistem, dapat berupa orang,

organisasi, atau sistem lainnya, yang akan

memberikan input atau akan menerima output.

Simbol untuk arus data. Arns data ini dapat

mengalir di antara proses, simpanan data, dan

kesatuan luar.

Simbol untuk proses yang ada

Simbol untuk simpanan data

Data Flow Dia1,>rmn ini terdiri dari beberapa level, yaitu Data Flow

Diagram level 0 atau disebut juga Data Flow Dia1,>ram konteks yang

menggambarkan sistem secara keseluruhan, Data Flow Diagram level I yang

menggmnbarkan rincian dari Data Flow Diagram level 0, dan seterusnya

(41)

2.6 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem infonnasi. Dengan menggunakan kamus data,

analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan

lengkap. Kamus data dibuat pada taliap analisi:; sistem dan digunak:m baik

pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem

Pada tahap analisis kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi

antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di

sistem, yaitu tentang tentang data yang masuk ke s;stem dan tentang infonnasi

yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang

input, mcrancang laporan-laporan dan database/basis data. (Jogiyanto, HM,

1999)

I.

2. +

' ()

-'.

4.

"

t I

5.

[ l

6.

* *

7. HセOI@

i Terdiri

dafl"

···

···---! Dan

: Opsional (boleh ada atau tidak

: Pengulangan

• Memilih salah satil dru·i se]u1nf3Ji afrel:11atif .

. Komentar

ldcnlifikasi a11ibu1 kunci

-- ---.----· ---, . .. ---·---··

(42)

2. 7 Bagan Terstrnktur

Bagan terstrnktur digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan

organisasi dari sistem infonnasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan

submodul. Bagan terstrnktur juga dapat memberikan penjelasan yang Jengkap

dari sistem dipandrng dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan

an tar modulnya.

Simbol-Simbol Oasar

Bagan terstmktur hanya menggm1akan sedikit simbol-simbol, sehingga

mudal1 untuk dipahami. Simbol-simbol dasar yang digunakan adalah sebagai

berikut ini :

<>

r

Module, Simbol ini menmtjukkan suatu modul.

Connection, Simbol ini digunakan untuk menghubungkan suatu

modul dengan modul yang lainnya.

Loop, simbol ini menm1jukkan suatu perulanh'llll di dalam

modul.

Decision, simbol ini menunjukkan suatu penyeleksian kondisi

di dalam modul.

Couple, simbol ini men1U1jukkan suatu data atau elemen kontrol

(43)

2.8 State Transition Diagram (STD)

Sta,e Transition Diagram (STD) merupakan suatu modelling :ool yang menggam bm·lrnn sifat ketergantungan pada waktu dan suatu sistem. Pad a mulanya hanya digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang 1:-iemiliki sifat realtime seperti : Process Control, Telephone Switching System, dan Military Command and Control System.

Untuk melengkapi STD diperlukan dua hal yaitu condition dan action.

Co11dit1011 adalah suatu event pada external invironment yang dapat dideteksi oleh sistem, misal sebuah sinyal, interupt atau data akan menyebabkm1 perubalum tcrhadap suatu state dari state menunggu x ke state menunggu y atau memindahkan aktivitas x ke aktivitas y.

Action adalah yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau merupakan reaksi terhadap condition. Action akan menghasilkan output, message display pada screen, ataupun menghasilkan kalkulasi.

STATE!

Condition Action

[image:43.595.77.503.155.670.2]

STATE2

(44)

Notasi yang digunakan pada STD adalah :

State

Perubahan State

2.9 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram yaitu suatu model yang menggambarkan

dan menjelaskan obyek data dengan relasinya, digunakan untuk

mengidentifikasikan dan mengorganisasikan infonnasi.

2.10 Normalisasi

lstilah nonnalisasi berasal dari E.F.Codd, salah seonmg perintis

teknologi basis data. Selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk

menciptakan struktur tabel (relasi) dalam basis data (dengan tujuan untuk

menguraugi kemubaziran data), nonnalisasi terkadang hanya dipakai sebagai

perantara ve1ifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain

(misalnya E-R). Nonnalisasi memberikan panduan yang sangat membantu

bagi pengembangan untuk mencegal1 penciptaan struktur tabel yang kurang

fleksibel atau mengurangi ketidakefisienan.

Kroenke (Abdul Kadir, 2001) mendefinisikan normalisasi sebagai proses

untuk men&'llbah s11atu relasi yang memiliki masalal1 tertentu ke dalam dua

buah relasi atau lebih yang tak memiliki masalah tersebut. Masalal1 yang

(45)

Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping

yang tidak diharapkan (misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan data atau

membuat sesuatu data menjadi hilang ketika data lain dihapus).

Relasi yang didapatkan dari ER_Diagram sebaiknya di nonnalisasikan

dahulu, caranya yaitu dengan melakukan penelitian terhadap relasi tersebut,

dengan melihat dependency (ketergantungan) dari tiap-tiap atribut yang ada

pada setiap relasi. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai nonnalisasi ada

beberapa ha! ym1g iiarus diketalmi terlebih dalmlu yaitu :

I. Field (A ttribut Key)

Setiap file terdapat kunci dari file berupa satu field atau satu field yang

dapat mewakili record misalnya Kade Produk, jadi pencarian cukup

code tersebut, jenis -jenis ktmci itu antara lain :

a. Candidate key (Kunci Candidate)

Adalah odtu atribut atau set minimal atribut yang mendefinisikan

secara utuh suatu kejadian spesifik dari entity. Jika satu ktmci

kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut

composite key (kunci campuran).

b. Primary Key (Kunci Utmna)

Adalah salal1 satu attribute atau satu set minimal atribut yang tidak

hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi

(46)

c. Alternate Key (Kunci Alternatif)

Adalah kunci altematif yang tidak dipakai sebagai pnmary key. Seringkali alternate key dipakai sebagai kunci pengumtan dalam laporan.

d. foreign Key (Kunci Utama)

Adalah satu atribut yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya. Hubungan antara entity dengan anak hubungan satu lawan banyak (one to many relationship).

2. Bentuk Normal :

Aturan-aturan nonnalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk nonnal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level nonnalisasi. Suatu relasi dikatakan berada dalam bentuk nonnal te11entu jika memenuhi kondisi-kondisi tei1entu. Misalnya, suatu relasi berada dalam bentuk nonnal peitama atau biasa disebut I NF

(Normal Form), jika dan hanyajika setiap atribut bernilai tw1ggal untuk setiap baris. Beberapa level yang biasa digunakan pada nonnalisasi adalah:

a. Bentuk nonnal peitama (INF)

(47)

b. Bentuk nonnal kedua (2NF)

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika

berada p<:da bentuk nonnal pertmna dan semua atribut bukm1 kunci

memiliki depedensi sepenuhnya terhadap kw1ci primer. Atribut

bukan kunci adalah atribut yang buk.m1 mempakan bagian kunci

pnmer.

c. Bentuk nonnal ketiga (3 NF)

Suatu relasi dikatak.m1 dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam

beantuk nonnal kedua dan setiap atribut bukan ktmci tidak. memiliki

<lcpedensi transitifterhadap kunci primer.

d. Nonnalisasi Boyce-Codd Nonna! Fonn (BCNF)

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk nonnal Boyce-Codd jika dan

hanya jika semua penentu (detenninan) adalah k.unci kandidat

(atribut yang bersifat unik).

c. Bentuk nonnal keempat (4NF)

Suatu relasi memenuhi bentuk normal keempat jika telal1 berada

pada BCNF, dan tidak. mengandung dua atribut atau lebih yang

bemilai banyak..

f Bentuk normal kelima (5NF)

Suatu relasi barada dalam bentuk normal kelima jika dm1 hanya jika

setiap depedensi gabungan dalmn R tersirat oleh kunci k.andidat

relasi R. Secara prak.tis dik.atak.an baliwa suatu relasi R berada dalam

bentuk normal kelima jika data yang ada padanya tidak. dapat lagi

didckomposisi menjadi relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak. sama

(48)

2.11 Visual Basic 6.0

Visual Basic (yang sering juga disebut dengan VB) selain disebut sebagai scbuah bahasa pemro1,>raman, juga sering disebut sebagai sarana (tool)

untuk 1n.:mghasilkan program-program berbasiskan Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic di antaranya seperti :

untuk membuat program berbasiskan Windows .

Untuk membuat objek-objek pembantu pro1,>ram seperti misalnya control ActiveX, File Help, aplikasi internet, dan sebagainya.

Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat executable, atau langsung dapat dijalankan.

Di dalam Visual basic semuanya sudah disediakan dalam pilihan-pilihan yang tinggal diambil sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, sarana pengembangannya yang bersifat visual memudahkan untuk mengembangkan program aplikasi berbasis Windows, bersifat mouse-driven ( digerakkan dengan mouse) dan berdaya guna tinggi.

2.1 l.l Kcistimewaan Visual Basic.

Keistimewaan Visual Basic diantaranya antara lain :

I. Menggm1akan platform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++.

(49)

3. ivlemiliki beberapa tambahan sm·ana Wizard yang barn. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.

4. Tambahan control-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah strnktur bahasa Visual Basic.

5. Kemampuan membuat ActiveX d?n fasilitas internet yang lebih banyak. 6. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi

database yang berkemarnpuan tinggi.

7. Visual Basic 6 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikm1 dengan kebutuhan pemakainya.

2.11.2 Vcrsi-versi Visual Basic.

Versi-versi Visual Basic diantaranya:

1. Standard Edition I Learning Edition : ini adalal! versi standar ym1g sudah mencakup berbagai sarana dasar dari Visual Basic 6 untuk mengembangkan aplikasi.

2. Profesional Edition : versi ini memberikan berbagai sarmia ekstra ym1g dibutuhkan oleh para programmer professional misalnya seperti control-kontrol tambahan , dukungan untuk pemrograrnan internet , compiler untuk membum file Help, serta pengembm1gm1 database yang lebih baik. 3. Enterprise Edition : versi ini dikhususnya untuk para progrmnmer yang

ingin mengembm1gkan aplikasi remote computing atau client I server.

(50)

2.12 Crystal Report.

C!ystal Report mempakan program khusus untuk membuat laporan yang

terpisah 、・ョァセNョ@ program Visual Basic 5.0 tetapi keduanya dapat dilakukan

Li11kage. Mencetak data dengan Crystal Report hasilnya jauh lebih baik dan

lebih mudah, hal ini dikarenakan pada Crystal Repmt banyak objek-objek

maupun komponen yang mudah digunakan.

2.13 Penyaluran Pendayagunaan ZIS pada BAZIS DKI Jakarta

2.13. l Pendayagunaan ZIS

Sesuai dengan Pasal 20 tentang Kebijaksanaan Pendayagunaan,

Keputusan Gubernur Kepala DK! Jakarta Nomor : 53 talmn 1999 disebutkan

bahwa:

I. Zakat yang berhasil dikumpulkan oleh Pemerintah Daerah c.q. BAZIS

scluruhnya didayagunal<an I dikembalikan kepada mustahik sesuai

dengan 8 asn,1f, yaitu : fakir, miskin, sabilillah, muallaf, gharimi:n, ibnu

sabil, amilin, riqab.

2. Infak I sedekah dan amal sosial kemanusiaan yang berhasil dikumpulkan oleh Pemerintah Daerah c.q. BAZIS seluruhnya didayagunakan untuk

bantuan kegiatan kemaslaliatan umat yang beltllll dapat dipenu11i dari

dana hasil zakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) pasal ini.

2.13.2 Penyaluran ZfS

Sesuai dengan Pasal 23 tentang Kebijaksanaan Pendayagunaan,

(51)

bahwa, penyaluran dana zakat kepada mustahik sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 dapat berupa :

a. Bantwm produktif dalam bidang pendidikan antara Iain beasiswa;

b. Santunan Konsumtif untuk memperingan beban hidup kaum dhuafa, antara lain santunan yatim piatu I jompo I terlantar, bantuan bencana alam I

banjir I kebakaran, santunan kepada guru mengaji I madrasah I merbot yang tidak mcmpunyai penghasilan tetap, dan biaya pengobatan;

c. Bantuan fisik keagamaan, seperti bantuan untuk pembangunan I

rehabilitasi tempat ibadah, tempat pendidikan, balai ォ・ウセィ。エ。ョ@ I poliklinik dan sebagainya.

ct.

Bant11an kegiatan keagamaan, seperti bantuan untnk seminar, penataran,

majelis-majelis taklim, organisasi dakwah dan lain sebagainya.

c. Bantuan konsumtif kepada muallaf, garimin, dan ibnu sabil guna memperingan beban mereka dalam melaksanakan kewajiban dijalan Allah.

2.14 Microsoft Access

2.14.l Kclebihan Microsoft Access I. Satu paket dengan Microsoft Office.

2. Tidak menuntut spesifikasi harware yang tinggi. 3. Lcbih user friendly.

3.14.I Kelemahan Microsoft Access I . Security kurang.

(52)

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Latar Bclakang Bcrdirinya BAZIS OKI .Jakarta

Dalam konsep ekonomi Islam, AI-Qur'an mel'lfang manusia untuk mcngeksploitasi haita secara berlebihan. Islam mengiijarkan agar manusia memanfaatkan sumber daya aiam yang dimilikinya seperlunya, sehingga tidak ter1adi kerusakan-kerusakan yang timbul setelah pemanfaatan tersebut. Dan mengenai harta kekayaan Islam melarang akumulasi harta pada golongan tcrtentu di kalangan masyarakat. Untuk itulah ada perintah untuk ber.lakat.

Zakat menjadi altematif pemerataan ekonomi bila dikelola dengan baik. Potensi zakat ini sangatlah besar, bisa dibanyangkan bila kesadaran mcmbayar 7Akat sudah menyeluruh pada kalangan umat Islam, maka akan banyak dana yang terkumpul yang bisa dimanfaatkan untuk membangun berbagai saran a yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi umat.

(53)

mustahik I asnaf secara keselurnhan. Dan keempat, tidak adanya pengawasan

terhadap proses pemasukan dan pengeluaran zakat. Hal inilah yang mendasari

perlunya adanya lembaga pengelolaan zakat. Lembaga ini bertanggung jawab

terhadap proses pengmnpulan dan pengambilan z.akat dari masyarakat. Selain

itu dalmr Al-Qur'an secara tegas disebutkan: "Ambillah sedekahnya

(zakatnya) dari harta benda mereka" (Q.S.9: 13 ).

Untuk itu di Indonesia pada tahun 1968 pemikiran tent?ng perlunya

Lembaga Amil Zakat mulai terealisasikan, tepatnya pada awal tahun 1968

pada ·'Seminar Zakat'' yang diselenggarakan oleh Lembaga Research dan

Workshop Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah di Jakarta, dalarn

pidato Presiden Rl menghimbau kepada masyarakat m1tuk melaksanakan

zakat secara kongkret.

IJntuk itu ada 2 hal yang melatarbelakangi berdirinya Badan Amil Zakat

dan lnfak I Sedekab (BAZIS) Daerab Khusus Ibukota (DK!) Jakarta, yaitu : I . Saran sebelas tokoh ulama tingkat nasional, yaitu : Prof DR. Hamka,

KH. Ahmad Azhari, KH. Moh. Syukri Ghazali, Moh. Sodry, KH.

Taufiqurrahman, KH. Moh. Su'aidi, Ust. M. Ali Al Hamidy, Ust.

Mukhtar Luthfy, KH. A Malik Ahmad, Abdul Kadir, KH. M.A. Zawawy

yang berkumpul di Jakarta pada tanggal 24 September 1968 untuk

membahas beberapa persoalan mnat, khusunya pelaksruiaan zakat di

Indonesia.

Scruan Presiden Rl pada peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhannnad SAW

(54)

intensifikasi rengumpulan zakat sebagai potensi yang besar untuk menunjang pembani,>unan.

3.2 Oasar Hukum Berdirinya BAZIS OKI Jakarta

Beberapa keputusan yang mendasari pembentukan BAZlS OKI Jakarta adalah:

I. Keputusan Gubemur Kepala Oaerah Khusus lbukota Jakru ta No. CB/14/8/18/1968.

2. lnstruksi Menteri Agama No.16 Tahun 1968 tentang Pembinaru1 Zakat dan lnfak/Sedekah.

3. Keputusan Menteti Agama dan Menteri Dalrun Negeri No.29 tahun 1991/47 tal1un 1991 tentang Pembinaan Badan Amil Zakat dan lnfak/Sedekah.

4. Keputusan G.1bemur Kepala Daerah Khusus lbukota Jakarta No.280 tal1un 1991 tentang Pola Pengelolaan Zakat dan Infak/Sedekah (BAZIS) OKI Jakatta.

3.3 Tujuan Didirikannya BAZIS

Didirikannya Badan Amil Zakat dan lnfak/Sedeka.1! di DK! Jakarta memiliki tujuan scbagai berikut:

(55)

pengelola zakat dan infak/sedekah, bahwa harta yang mereka keluarkan

disalurkan kepada mustahik yang berhak menerimanya.

2. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya membayar

zakat dan mengeluarkan infak/sedekah sebagai tanggung jawat sosial,

serta pentingnya fungsi amil sebagai pengelola dan ZI'>.

3. Wujud tanggung jawab pemerintah sebagai ba1,>ian dari konsepsi integral

dalam merealisasikan Pancasila khususnya sila keadilan sosial dan pasal

34 Undang-undang Oasar 1945 yang berbllllyi "fakir miskin dan

anak-anak terlantar dipelihara oleh negara".

3.4 Tugas Pokok dan Fungsi BAZIS

Sesuai dengan Keputusan Gubemur Kepala Oaerah No.87 talmn 1998

tentang organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat dan lnfak/Sedekah OKI

Jakana tenanggal 9 Januari 1998, maka tugas pokok dan fungsi BAZ!S OKI

Jakana ditetapkan sebagai berikut :

I. Melaksanakan pengmnpulan segala macam zakat dan infak/sedekah dari

masyarakat termasuk pegawai.

2. Mendayagunakan hasil pengumpulan zakat dan infak/sedekah tersebut

kepada mustahik sesuai dengan hukumnya.

3. Penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan hasil

pengumpulan ZIS.

4. Pcmbinaan pemanfaatan pendayai,'llnaan ZIS agar lebih produktif dan

(56)

5. Koordinasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan pengurnpulan ZIS oleh

pelaksana BAZ!S Kotarnadya.

6. Pengendalian atas pelaksanaan pengurnpulan dan pendayagunaan ZIS.

3.5 Struktur Organisasi

Dalarn rangka pengurnpulan dan pendayagunaan ZIS di daerah,

pernerintah daerah rnernbenluk struktur organisasi BAZIS DK! Jakarta.

Susunan struktnr organisasi BAZIS DK! sebagairnana Surat Keputusan

Gubemur Kepala Daerah Khusus lbukota Jakarta Nomor 87 tahun 1998,

tanggal 29 Januari 1998 adalah sebagai berikut :

3.5.l Bad an Pembina

Badan Pembina ini bertugas untuk mennnuskan kebijaksanaan Gubemur

Kepala Daerah dalam rangka peningkatan dan pengernbangan pengurnpulan

dan pendayagunaan ZIS, rnernberikan saran dan pertimbangan tentang

pengernbangan hukurn, dan pernaharnan rnengenai zakat dan infak/sedekah,

111( mberikan saran dan pertirnbangan kepada Gubemur Kepala Daerah baik

diminta maupun tidak mengenai hal-hal yang herhubungan dengan

pengumpulan, pendayagunaan, dan pengernbangan ZIS.

3.5.2 Kcpala BAZIS

Kepala BAZIS mempunyai tugas untnk rnernirnpin pelaksanaan tugas

serta memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan bagian, bid:JJg, dan

pelaksana BAZIS Kotamadya termasuk petugas operasional BAZIS di

(57)

3.5.3 Wald! Kepala BAZIS

!3ertugas membantu Kepala BAZIS dalam memimpm, menyelenggarakan koordinasi dan pengendalian administrasi, mewakili Kepala !3AZIS bila berhalangan.

3.5.4 Bagian Tata Usaha

!3agimi tata usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan urnsan surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rnmah tangga, kepegawaian, keuangan, serta pengelolaan ZIS.

3.5.5 Bidang Program dan Penyuluhan

Bidang program dan penyuluhan mempunyai tugas, untuk menyusun program kerja, melaksanakan penyuluhan dan pemasyarakatan ZIS, membantu mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengmnpulan Jan penyaluran ZIS.

3.5.6 Bidang Pcngumpulan

Bidang pengumpulan mempunyai tugas untuk melaksanakan administrasi penerimam1 ZIS, melakt anakan pendataan smnber-smnber objek pengumpulm1 ZIS serta mengumpulkan ZIS dari sumber-sumber khusus. 3.5.7 Bidang Pendayagunaan

(58)

3.5.8 Bidang Bina Usaha Produktif

Bidang bina usaha produktif ini bertugas menyalurkan dana ZIS untuk

modal usaha produktif, membina pemanfaatan dan untuk meningkatk<m usaha

dan mengums pengembalian dana produktif.

3.5.9 Pclaksana BAZIS Kotamadya

Pelaksana BAZIS kotamadya dipimpin oleh scorang kepala pelaksana

yang dalam melaksanakan tugasnya seeara teknis adrninistratif bertanggtmg

jawab kepada Kepala BAZIS dan seeara taktis operasional bertanggung jawab

kepada walikotarnadya yang bersangkutan. Pelaksana BAZIS kotarnadya ini

bertugas rnelaksanakan pendataan rnuzaki, munfik, dan mutasadik, serta

(59)

STRUKTUR ORGANfSASf BAZIS DKI JAKARTA GUBERNUR KEPALA DAERAH I BAD AN PEMBINA

(" .. ... J

KEPALA WAKILKEPALA

BACHAN

TATA USAJIA

I

I I I I

SU!lBAGIAN

II

SUll!lAG!AN

II

SU!lllAGlAN

II

SUBllAGIAN

I

UMUM KEPEGAWAJAN KEUANGAN AKUNTANSI

I I I

Bl DANG BIDANG ll!DANG

II

UIDANG BINA

I

PHOGHAJvf DAN Pl:NGUMPUI,AN PENDAYAGUNMN US AHA PRODUK llF PENYUJ,UJ !AN

I

セ@

SEKSI SE KS I SEK SJ

I

SEKSI

J>J:NciJ]J)J..AAN ADMJNJSTJU\Sl

-

MUSTAlllK PENYALURAN

DATA,!/,:, PENGIJMJ>ULAN DANA PRODUKllF

,_

PENYIJSIJNAN SEKSJ

!'!{(Xi

SEKSI SOMBER

-

PENY AJ,UIU\N SEK SJ

KJJUSUS PEMBINAAN

SEKSJ

- PENYULUJ !AN

PELAK.SAN AN

BAZIS KOTAMADYA

SUBllAGIAN

I

I

TATA USAllA

I

PENGUMPULAN SEK SI

I

PENDA Y AGUNAAN J SEKSI J
(60)

3.6 Analisa Kcbutuhan

Analisa kebt,tuhan ini mempakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan pennintaan dari Seksi Penyaluran Bazis OKI Jakarta.

Hasil analisa meliputi :

I. Aplikasinya diminta menggunakan Visual Basie 6.0

2. Basis datanya menggunakan Microsoft Access.

3. Operasional Aplikasi yang mudah digllllakan (user frieadly).

4. Adanya fung:;i tambah data, ubah data, lihat data dru1 cetak laporan.

5. Seluruh field tentang biodata penerirna beasiswa terletak dalrun I form.

3.7 Tata Lak.sana Sistem Manual yang Be1'jalan

Pendayagunaru1 hasil pengumpulan ZIS di daerah diarahkan pada skala prioritas kebutuhan nyata yang ditetapkan dengan Keputusan Gubemur Kepala Daerah setiap tahllll, dengan memperhatikan pertimbangan Badan Pembina. Dcmikian pula dengan prioritas untuk penyaluran pendayagunaan beasiswa Sekolah Dasar I Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Sistem mannal penyalur;•n pendayagunaru1 beasiswa Sekolal1 Dasar I Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ini mempunyai urutan kerja sebagai berikut :

I. Bazis DKI,

Menetapkan ju111lal1 alokasi dana dan jumlal1 siswa

(61)

2. Bazis Kotamadya,

Menerima penetapan alokasi dana dan jumlah siswa.

Menetapkan alokasi dana dan jtunlah siswa sesuai dengm1 daerahnya Memyampaikan penetapm1 jumlah penerima beasiswa.

3. Kcpala Sekolah

Menerima penetapanjumlah penerima beasiswa beserta fi:mnulir Bl Mcnunjuk siswa yang memenuhi syarat

Mengisi fomulir BI

Memhuat daftar rekapitulasi nmna-nmna dan usulan permohonan Menyampaikan usulan pennohonan calon penerima beasiswa 4. Bazis Kotmnadya

Menerima dan meneliti usulan permohonan daftar rekapitulasi nama calon penerima beasiswa beserta Fonnulir Bl.

Mencatat nama-nama Mustahik ke dalam buku daftar penerima beasiswa

Menyampaikan usulm1 permohonan beasiswa ke Bazis DK! Jakarta c.q. bidang pendayai,'llnaan.

5. Bazis c.q. bidang pendayagunaan

Menerima, meneliti usulm1 pennohonan daftar nmna rekapitulasi nama-nama penerima beasiswa beserta fonnulir 13 l

(62)

- M セューイッウ・ウ@ penerbitan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) pencairan dana beasiswa

Menyampaikan lmku I kartu tabungan beasiswa 6. Siswa

- ivlenerima undangan dan menghadiri acara penyerahan beasiswa - Mencrima buku I kartu tabungan

ivle11ga111bil dana tabungan sesuai dengan kctcnturu1.

Untuk lebih memperjelas tata laksana sistem yang berjalan pada Seksi Pcnyaluran f3azis DK! Jakm1a untuk pendayagunaan beasiswa Sekolah Dasar I

Gambar

Tabel 2.1 : Notasi dalam Kamus Data.................................................
Gambar 2.1 Karaktcristik Sistem.........................................................
Gambar 4.19 Fonn Ubah Data..............................................
Gambar 2.1 Karakteristik Si stem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Program Kesehatan Keluarga tersebut maka, dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan data kesehatan yang uptodate serta sesuai dengan

&lt; α (0,05) sehingga Ho ditolak (*), berarti rata-rata persen obat terlepas pada t=30 menit dari keempat formula dan kedua pembanding menunjukkan bahwa ada

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyeleng- garakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem

 Data Berkala (Data Deret waktu) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan atau

[r]

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di www.zenius.net dengan memasukkan kode 3180 ke menu search.. Sebuah gedung mempunyai panjang bayan- gan 56m di atas tanah

pemerintah dan negara. Sudah barang tentu masing-masing mempunyai peran dan fungsinya yang berbeda dimana secara keseluruhan, satu sama lain saling terkait di bawah pengertian

ini punya percetakan, penerbitan buku, punya medianya, punya distribusinya, seharusnya ketika kita mau membangun pilar yang baru itu kita akan lebih cepat dan kuat. Ketika