ANALISIS PENGARUH PERENCANAAN AUDIT DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KINERJA AKUNTAN PUBLIK
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DK! Jakarta)
SKRIP SI
Diajukan Kepada Fakultas Ekanomi dan Ilmu Sosial Untuk l'vfemenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
• 111111 6
*'
111
i1;H'i i'gl.
Oleh:
FATHUL BAHRI ALWI
NIM: 104082002756
JURUSAN AKUNTANSI
• 1 ,;
... zt ... :"' ...
1 ... .: .... t!
..l.: ..
92 ...
セ@..
C[tl ... : ...
:
oセ@..
:::.C!.3 ...
:::.L!!? ..
:?c:J ..
...
,...
.,,FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ANALISIS PENGARUH PERENCANAAN AUDIT DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
ICTNERJA AKUNTAN PUBLIK
SKRIP SI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh:
FATHUL BAHRI ALWI Nil\1: 104082002756
Di Bawah Bimbingan
Pcm bim bil!lg II
Dr. Wiwiek Utami, SE.,Ak.,1\1.Si NIP. 131 664 643
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
I-lari ini Tanggal 5 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Fathul Bahri Alwi NIM: 104082002756 dengan Judul
Skripsi "Analisis Pengaruh Perencanaan Audit dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Kinerja Akuntan Publik ". Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekcnomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 5 September 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Drs. Abdul H mid Cebba Ak. MBA Ketua
Prof. Dr. Abdul Hamid,MS
Dri. ... n:; AJ..1:
セ@
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
• Nama
• Jenis Kelamin
• Tempat!Tanggal Lahir • Agama
• Alamat
• Telepon • Email
II. PENDIDIKAN
• MI Tanwirul Qulub Jakarta • SL TPN 58 Jakarta
• SMUN 43 Jakarta
Fathul Bahri Alwi Laki-laki
Jakarta I 27 Juli 1985 Islam
JI. Anggrek 4 No.31 Rt.014/ 02 Selia Budi Karet Kuningan Jakarta Selatan 12940 085697135111 / 99624435
• Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
: 1992-1998 : 1998- 2001 : 2001 - 2004 : 2004- 2008
Ill. PENGALAMAN ORGANISASI
ABSTRACT
The purposes of this research are to found the empirical evidences that influence audit planning and ir!formation technology utilization to public accounting pe1formance. Data used in this research is obtained ji-om auditors perception at public accountant firm in DKI Jakarta. Data 11·ere collected by
questioners and sanwling methods was usinR com•enience sampling.
The analysis methods were consist of test quality data, descriptive statistic, classic assumption test, and hypothesis analysis used multiple regression method. Based on computation result validity test, reliability test and classical assumption test show that all variables are valid, reliable and fit!jilled the classical assumption. The result of hypotheses analysis show that audit planning and ir!formation technology utilization have significantly e.ffect on public accountant pe1formance.
KATA PENG.ANT.AR
Bismi I la hi rral1111a11irra It im
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
rahmat-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya. Atas
bcrkah, rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul "Analisis Pcngarnh Pcrcncanaan Audit clan Pcmanfaatan Telmologi
Informasi Tcrhadap Kinerja Aknntan Publik". Mengingat kemampuan penulis
yang serba terbatas, penulis mohon maaf apabi la dalam skripsi ini banyak terdapat
kekurangan. Meskipun demikian mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak.
Penulis juga menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh adalah juga
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, tidak lupa
penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:
I. lbunda tercinta Siti Fatimah (Almarhumah) yang sangat penulis cintai dan
hormati. Penulis sangat bangga memiliki ibunda yang sangat baik yang telah
banyak membantu dengan do'a, semangat, materi dan semua yang
dibutuhkan penulis hingga saat ini. Seseorang yang penyayang kepada
keluarga dan semua orang. Senyumanmu, semangatmu clan kasih sayangmu
akan selalu ada didalam hati ini dan tidak akan hilang hingga akhir hayat. Ya
ALLAH ampunilah semua dosa, salah dan khilafnya, terimalah semua amal
ibadahnya, lapangkanlah dan terangilah jalanya menuju keharibaan Zat-Mu
yang Maha Agung. Semoga ALLAH SWT memberikan surga yang terindah
untuk ibu yang kusayangi, Amin Yaa Rabbal'aalamiin.
2. Ayah dan kakak-kakak serta seluruh keluarga yang telah memberikan
dorongan serta bantuan baik moril maupun materil yang sangat penulis
butuhkan hingga terselesaikannya skripsi ini.
3. !bu Dr. Wiwiek Utami, SE.,Ak.,M.Si selaku Dasen Pembimbing I yang
telah bersedia meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan
4. !bu Rini SE, Ale, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang begitu telaten
dan sabar dalam membimbing penulis, serta banyak memberi pengarahan
dan masukan selama proses pengerjaan skripsi.
5. Bapak Prof Dr. Abdul Hamid MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA., selaku Ketua Jnrusan
Akuntansi.
7. Bapak Amilin SE, Ak., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.
8. Bapak Dr. Yahya Hamjah, MM dan !bu Rahmawati, SE., Ak.,Msi selaku
dosen penguji skripsi.
9. Scluruh dosen dan Staf akadcmik FEIS UIN yang telah memberikan ilmu
clan bantuan yang bermanfaat bagi penulis.
10. Farah selaku penyemangat penulis yang memberikan bantuan clan do' a
sehingga penulis clapat melewati semua kenclala clalam penulisan skripsi.
11. Rekan-rekan : Rizki, Ema, Enclang, Sri, Tami, Randy, Njet, Janah, Aisyah,
Husnul, Shinta, I-Iery, Ican, Nindi, Devi clan seluruh rekan akuntansi E
12. Seluruh rekan-rekan Akuntansi, BEMF angkatan 2005 clan UKM FLAT.
13. Rekan-rekan di SMU 43 clan Rohis SMU 43 Jakarta.
14. Seluruh responclen yang turut berpartisipasi clalam pengisian kuesioner, serta
semua pihak yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi
ini, mohon maaf apabila ada pihak-pihak yang namanya ticlak tercantum.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan kepada
pihak-pihak yang telah disebutkan di atas, Amin.
Jakarta, 17 Desember 2008
DAFTARISI
Lem bar Pengesahan Skripsi ... i
Lem bar Pengesahan Ujian Komprehensif ... .ii
Lemhar Pengesahan lJjian Skripsi ... iii
Daftar Riwayat Hidup ... iv
Abstract ... v
Abstrak ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Garn bar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... l A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUST AKA ... 8
A. Perencanaan Audit ... 8
1. Definisi Perencanaan Audit ... 8
2. Tahap-Tahap Perencanaan Audit.. ... 9
3. Hubungan Perencanaan Audit Terhadap Kinerja Akuntan Publik ... 12
B. Pemanfaatan Teknologi Infonnasi ... 12
1. Perkembangan Teknologi Infomrnsi ... 12 ·
2. Pemanfaatan teknologi infonnasi dalam audit.. ... 15
C. Kinerja ... 20
I. Definisi Kinerja ... 20
2. Dimensi Kinerja ... 22
D. Model Penelitian ... 23
E. Perumusan Hipotesis ... 24
BAB HI METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A Ruang Lingkup Penelitian ... 25
B. Metode Penentuan Sampel. ... 25
C. Metode Pengumpulan Data ... 25
D. Metode Analisis Data ... 27
I. Statistik Deskriptif ... 27
2. Uji Kualitas Data ... 27
a. Uji Validitas ... 27
b. Uji Reliabilitas ... 28
3. Uji Asumsi Klasik ... 28
a. Uji Multikolinearitas ... 28
b. Uji Heteroskedastisitas ... 29
c. Uji Normalitas ... 29
4. Uji Hipotesis ... 30
E. Operasional Variabel Penelitian ... 32
I. Perencanaan Audit ... 32
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 33
3. Kinerja Akuntan Publik ... 34
BAB IV PENEMUAN DAN PEIVIBAHASAN ... 36
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... : .. 36
I. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36
2. Karakteristik Responden ... 36
Lampiran I
Lampiran 2
Lai11piran 3
Lampiran4
Lampiran 5
Lampirai1 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
DAFT
AR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian ... 59
Daftar Jawaban Responden ... 64
Bas ii Uji Validitas ... 70
Basil Uji Reliabilitas ... 75
Basil Uji Multikolonieritas ... 81
Basil Uji Beterokedastisitas ... 82
Basil Uji Nonnalitas ... 85
Basil Uji Bipotesis ... 88
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang i>cnelitian
Banyak organisasi bisnis di Indonesia cendernng untuk mengeluarkan
dana yang besar untuk investasi dalam sistem infom1asi. Adanya perluasan
sistem infonnasi, maka akan memberikan nilai signifikan bagi pernsahaan.
Keuntungan dari adanya sistem infom1asi antara lain dapat meningkatkan
efisiensi proses fisik sehingga biaya operasi menurun, meningkatkan
keakuratan catatan mengenai berbagai entitas, memperbaiki kualitas produk
dan jasa. dan meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian (Sugeng.
1997:2).
Perluasan sistem infonnasi disebabkan karena adanya tekanan
terhadap sistem infomrnsi baik dari perubahan teknologi yang sangat cepat,
kurangnya tenaga ahli dan kui-angnya pelatihan, kec<:nderungan untuk
mengintegrasikan sistem dan pencapaian tujuan perusahaan bahwa dengan
adanya sistern infonnasi hams dapat memenuhi target yang telah ditetapkan
(Puput, 1999 dalam Meliana, 2006:6).
Perkembangan teknologi infonnasi yang semakin pesat dan kornpleks
akhir-akhir ini, dapat. meningkatkan kebutuhan akan penggunaan dan
pemanfaatan teknologi infonnasi disegala bidang sebagai solusi suatu
organisasi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi didalam organisasi
yang tepat waktu dan akurat. Teknologi infonnasi dijadikan sebagai
kebutuhan dasar bagi organisasi untuk kelancaran kc1:ja dan mempertahankan
kelangsungan bisnis mereka (Elina, 2005:3).
Menurut Bqsuki (2008:5), pada awalnya penggunaan teknologi
inforrnasi pada akuntansi adalah untuk mengatasi masalah yang ada pada
akuntansi manual yang berhubungan dengan kesalahan dan ketidakefisienan
rnanusia se11a penggunaan ke11as. Dalarn ha! ini dapat dilihat bahwa sistem
infonnasi akuntansi berbasis komputer pada awalnya ditujukan untuk
mendukung efisiensi operasi perusahaan. Perubahan peran teknologi infonnasi
dalam perusahaan juga menuntut perubahan peran sistem infonnasi akuntansi
yang awalnya untuk mendukung efisiensi operasi menjadi mendukung
perusahaan dalam mengembangkan berbagai solusi bisnis. Investasi yang
besar dibidang teknologi infom1asi diharapkan menunjang sistem informasi
yang ada. Sistem infonnasi yang diimplemcntasikan diharapkan dapat
memudahkan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data. dan
mengiterprestasikan data tersebut.
Sistem akuntansi terkomputerisasi rnemiliki tiga keuntungan utarna
dibandingkan dengan manual. Pertama, sistem akuntansi terkornputerisasi
rnenyederhanakan proses pencataatan dan penyirnpanan data. Kedua, sistem
akuntansi terkomputerisasi Jebih akurat ciibandingk.an dengan manual. Ketiga,
,4
sistem akuntansi terkomputerisasi rnenyediakan manajemen dengan infomrnsi
saldo akun yang terakhir (up-date) untuk mendukung pengambilan keputusan
Salah satu yang telab menggunakan teknologi informasi adalah Kantor
Akuntan Publik (KAP). Sebelum digunakan teknologi in:fom1asi, operasional
KAP dilakukan secara manual, climana clalam perhitungan secara random clan
alat-alat yang cliglliiairnn aclalah alat-alat !cantor. Tetapi dengan adanva
S()(hrnre yang mernbantu dalam penyedia data ataupun program audit sangat
rnembantu clalam mengerjakan tugas auditor clalam mengaudit laporan
keuangan (Meliana, 2006:4).
Infom1asi yang bennanfaat untuk penyusunan Perencanaan audit .
perlu climantapkan dengan mencliskusikannya dengan berbagai pihak yang
tekAi,t. Diskusi infonnasi tersebut antara lain pembiearnan mengenai jenis,
ruang lingkup, timing audit dan jumlah tenaga audit dengan pihak manajemen.
dewan komisaris dan komite audit. Pembicaraan dengan pimpinan pernsahaan
mengenai bantuan yang clapat diberikan pegawai objek yang cliperiksa da!am
rangka penyiapan bahan (data) yang akan diaudit dan perlunya tenaga
konsultan serta auditor interen. Serta melakukan pembicaraan clengan auditor
terdahulu mengenai basil penelaahan atas ke11as keija audit tahun lalu dengan
persetujuan klien (Sulastiningsih, I 997:84).
Perencanaan audit merupakan ha! yang sangat penting untuk
cliperhatikan oleh kantor akuntan publik yang akan melaksanakan tugas
pemeriksaan karena ha! ini menya11gkut standar auditing kedua yaitu standar
pekerjaan lapangan. Dengan dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan
maka seluruh kegiatan audit dapat dilaksanakan dengan baik (Bukhari,
Auditing merupakan pelayanan Jasa atas clasar fee, untuk
mengefisienkan audit maka auditor harus membuat perencanaan audit dengan
sebaik-baiknya. Selain itu apabila dalam pelaksanaan audit digunakan tenaga
osisten, maka harus clipimpin dan diawasi clengan se111estinya. Perencanaan
audit harus dibuat agar pelaksanaan audit be1jalan lancar, efisien, dan tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam
standar pelaksanaan audit, bahwa peke1jaan mengaudit harus direncanakan
(Sulastiningsih, 1997:81 ).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan .lumali dan Supomo (2001)
tentang pengaruh faktor kesesuaian tugas teknologi dan pemanfaatan
teknologi infomrnsi terhadap kine1ja akuntan publik dengan menggunakan
metode analisis data SEM (Struct11ral Eq11ation lvlodel) dalam program
LlSREL. Sampel yang diambil yaitu KAP The Big Fire dengan responden
manajer kebawah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kesesuaian tugas
teknologi berpengaruh signifikan terhadap ォゥョ・セェ。@ akuntan publik, dan
sebaliknya pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja akuntan publik.
Penelitian yang dilakukan Jin (2003) tentang analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi infonnasi dan pemanfaatan
teknologi infonnasi terhadap_ kinerja akuntan publik dengan menggunakan
metode analisis data SEM (Structural Equation Model) dalam program
LISREL. Sampel yang diambil yaitu KAP The Big Five dengan responden
mcnjelaskan bahwa faktor sosial bervengaruh signifikan terhadap
pcmanfaatan teknologi info1111asi, sedangkan faktor qffect, kompleksitas dan
kcscsuaian tugas tidak bervengaruh signifikan terhaclap pemanfaatan tcknologi
mfornrnsi. Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpcngaruh signifikan
tcrhadap kinerja akuntan publik.
Penelitian yang dilakukan Sugeng ( 1997) ten tang pengaruh faktor
kesesuaian tugas teknologi clan pemanfaatan teknologi infornrnsi terhaclap
kinerja akuntan publik dengan menggunakan metode analisis regresi berganda
dan AMOS . Sampel yang cliambil yaitu Top Companies and Big Groups in
Indonesia . Basil penclitian menjelaskan bahwa kesesuaian tugas teknologi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja akuntan publik. clan pemanfaatan
teknologi infonnasi berpengaruh signifikan terhaclap ォゥョ・セQ。@ akuntan publik.
Penulis mencoba melakukan penelitian kembali tentang pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik yang pernah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian ini bcrbeda dengan penelitian
sebelumnya, yang membedakan dar; penelitian sebclumnya terdapat pacla
var;abel inclependen kesesuaian tugas teknologi, penulis menggantinya dengan
variabel perencanaan audit. Metocle analisis menggunakan SPSS 12 dengan
sampel auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di wilayah Jakarta.
Peneliti mencoba melak_ukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul
"Analisis Pengarnh Percncanaan Audit clan Pemanfaatan Teknologi
B. Pernmusan Masalah
Bcrdasarkan latar belakang penelitian di alas, maka masalah penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
I. Apakah perencanaan audit berpengaruh terhadap kine1ja akuntan publik?
2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi be1vengaruh terhadap kine1ja
akuntan publik?
3. Apakah perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi infonnasi
be1vengaruh terhadap kinerja akuntan publik?
C. Tujuan dan l\ianfaat
Tujuan dari dilakukannya penelitian tentang analisis pengaruh
perencanaan audit clan pemanfaatan teknologi infonnasi terhadap kinerja
akuntan publik adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara perenc:anaan audit terhadap
kinerja akuntan publik.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja akuntan publik.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara perencanaan audit clan
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kine1ja akuntan publik.
Sedangkan 1:nanfaat penelitian tentang analisis pengaruh perencanaan
audit dan pemanfaatan teknologi infonnasi terhadap kine1ja akuntan publik
I. Bagi akuntan publik (KAP).
Sebagai bahan informasi bagi akuntan publik menggenai
perencanaan audit yang efektif dan pemanfaatan teknologi infonnasi
sehingga rnernbantu untuk rneningkatkan kinerja akuntan pubJik dalarn
rnengaudit.
2. Bagi pernsahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah investasi dalarn
peningkatan teknologi infonnasi untuk meningkatkan kinerja anggota
organisasi dan institusinya.
3. Bagi peneliti yang akan datang
Memberi rekornendasi bagi peneliti yang akan clatang Penelitian ini
diharapkan bennanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk rnelakukan
penelitian selanjutnya tentang analisis pengarnh perencanaan audit dan
A. Perencanaan Audit
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
l. Definisi Pcrencanaan Audit
Perencanaan audit (audit planning) meliputi pengembangan
strategi menyeluruh pelaksanaan lingkup audit yang diharapkan. Sifat.
luas. saat perencanaan bervmiasi dengan ukuran dan kompleksitas usaha,
serta pengetahuan tentang bisnis satuan usaha. Auditor harus mampu dan
mempertimbangkan masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha
tersebut dan industri dimana satuan usaha tersebut beroperasi didalamnya
(Bukhari. 2003: 18).
Tahap kedua dari audit yaitu perencanaan audit yang memerlukan
pengembangan suatu strategi untuk pelaksanaan audit dan penentuan
lingkup audit. Perencanaan audit merupakan ha! penting agar suatu
perikatan audit be1jalan dengan sukses, baik standar umum dan standar
pekerjaan lapangan yang menyediakan pedoman profesional berkenaan
dengan perencanaan audit (Boynton et.al, 2002:270).
Auditor harus mempertimbangkan hal-hal yang berhubungan
dengan kegiatan usaha dan bidang usaha dari objek yang diaudit,
mempertimbangkan kebijakan dan prosedur akuntansi, antisipasi
a. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien.
Auditor perlu mengenal lebih baik industri tempat klien
berusaha serta kekhususan bisnis klien. Untuk memahami bisnis dan
industri klien, maka auditor menempuh berbagai earn seperti
melakukan tinjauan mengenai siklus bisnis klien, mengetahui siapa
dan pengalaman manajemen dalam industii, tujuan clan sasaran
manajemen, sumberdaya organisasi, produk dan jasa, pelanggan,
pesaing entitas, proses inti dan siklus operasi, serta keputusan investasi
dan pembiayaan entitas.
Menurut Bukhari (2003:21) untuk memahami bisnis dan
industri klien, maka auditor menempuh berbagai earn seperti mereview
kertas kerja audit sebelumnya, mereview data industri dan bisnis,
meminta keterangan kepada komite audit, meminta keterangan kepada
manajemen, menentukan adanya pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa dengan klien, mempetiimbangkan dampak pemyataan
standar akuntansi dan pernyataan standar auditing yang berlaku.
b. Melaksanakan prosedur analitis
Tujuan prosedur analitis dalam tahap perencanaan audit yaitu
untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu dan luasnya.
prosedur audit. Prosedur analitis dapat membantu auditor dalam
yang tidak diharapkan dalam data yang mungkin mengindikasikai1
bidang yang memiliki resiko salah saji paling besar.
c. Membuat pertimbangan awal tentang tingkat materialitas
Materialitas rnendasari penerapan standar-standar auditing
yang berlaku umum, terutama standar pekerjaan lapangan dan
pelaporan maka auditor harus mempe1iimbangkan materialitas dalam
merencanakan audit dan mengevaluasi apakah laporan keuangan
secara keseluruhan telah disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
d. Mempe11imbangkan resiko audit
Membuat keputusan mengenai resiko audit merupakan salah
satu langkah kunci yang terlibat dalam melaksanakan audit sebagai
dasar untuk mengekspresikan konsep keyakinan yang memadai.
e. Mengembangkan strategi audit awal untuk asersi signifikan.
Strategi audit pendahuluan bukan mernpakan spesifikasi
mendetail dari prosedur audit yang akan dilaksanakan dalam
menyelesaikan audit. Sebaliknya, strategi ini merepresentasikan
pertimbangan pendahuluan auditor mengenai suatu pendekatan audit .
f. Memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern klien.
Pemahaman pengendalian intern yang mencukupi diperoleh
untuk merencanakan audit dan untuk menentukan sifat, waktu, serta
3. Hubungan Perencanaan Audit Tcrhadap Kincrja Akuntan Publik
Kc0a0alan audit van" serin° tcri·adi banvak discbabkan oleh tidak
be> ,, b セ@ . ' -'
dilaksanakannya prosedur audit yang pcnting atau tidak dievaluasinya
bukti-bukti audit dcngan benar. Perencanaan audit yang baik seringbli
dapat menceg<ih kegagalan yang terjadi Jal am proses audit (Boynton et al,
2002: 189).
m」ョセQイオエ@ Adyana (2000) dalam Elina (2005: 12) percncanaan yang
baik dapat mcningkatkan kinerja individu. Selain itu dapat memperkecil
resiko yang akan timbul dalarn proses rnengauclit laporan keuangan,
karena laporan audit yang dihasilkan oleh auditor hams berkualitas
(accura/c and reiiab/e) sehingga pemakai laporan keuangan dapat
mengambi! kcputusan berdasarkan laporan audit yang telah dibuat oleh
auditor. ?-!aka d<ipat Jibuat kesirnpulan bahwa perencanaan audit yang
tert:Ha deng"n b:iik dan dilaksanakan dengan semestinya, dapat
mcningkatkan kine1ja auditor dalam melakukan audit pada perusahaan
klien.
Pcmanfaat:m Tcknologi Jnformasi
1. Pcrkcmbangan Tcknologi lnformasi
Perkembangan terbaru dalam エセォョッャッァゥ@ infon11asi telah memberikan
dampak yang besar atas bidang audit. Teknologi informasi te!ah
menginspirasi rekayasa ulang berbagai proses bisnis tradisional unhlk
Penggunaan jaringa11 komunikasi Local Area Network (LAN), dan
adanya end-user computing sangat mempengaruhi auditing.
Perubahan-perubahan tersebut diantaranya adalah lebih banyak s.istem yang diaudit.
lebih banyak sistem yang tidak mempunyai pengendalian cukup sehingga
dibutuhkan pemahaman sistem dokumentasi tersendiri oleh auditor. Ikatan
Akuntan Indonesia (IA!) menerbitkan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) No.59 (SA seksi 327) dan SPAP No.57 (SA seksi 335) yang
disahkan pada tanggal I Agustus 1994 dan berlaku efektif mulai I oktober
1994 tentang teknik-teknik audit berbantuan komputer (TABK) dan
auditing dalam lingkungan pengolahan data elektronik (Inclriantoro,
1998:4).
Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku
menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Konsep
pemanfaatan teknologi diukur berdasarkan tingkat integrasi sistem
informasi pada setiap tugas rutin individual baik pada pemanfaatan yang
bersifat sukarela maupun wajib (Jurnali,2002 dalam Jin, 2003:3). Dari
sekian banyak teknologi yang berkembang dengan pesatnya, antara lain
adalah teknologi di bidang informasi. Pesatnya perkembangan teknologi
informasi ditandai di mana berbagai belahan dunia seakan tiada batas
ruang dan waktu. Menurut Suparto (2004) dalam . Meliana (2006: 16)
perkembangan yang amat sangat cepat dari teknologi inf01masi clitunjang
sofhvare, aplikasi dan kepiawaian dari Sumber Daya Manusianya
(SD Ml User).
Menurut Priyambodo (2000) dalam basuki (2008:30) teknologi
inforrnasi sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan yang
bertanggung jawab, cepat, terukur, transparan dan makin memuaskan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data.
Sistem jaringannya menghubungkan satu !computer dengan !computer yang
lain sesuai dengan kebutuhan dan teknologi ini digunakan agar data dapat
clisebar dan diakses secara digital.
Menurut !AI (2001:237) pacla waktu perencanaan audit, auditor
harus mempertimbangkan suatu kombinasi teknik audit secara manual dan
Teknik Audit Berbantu Komputer (T ABK) dalam rnenentukan apakah
cligunakan TABK, faktor-faktor yang menjadi pe1iimbangan antara lain:
a. Pengetahuan, keahlian dan pengalaman komputer yang dimiliki oleh
auditor
b. Tersedianya TABK dan fasilitas komputer yang sesuai
c. Ketidakpraktisan pengujian manual
d. Efektifitas dan efisiensi
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Audit.
Teknologi Infom1asi adalah suatu teknologi yang 、ゥセQュ。ォ。ョ@ untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
mengatur perangkat keras agar berkeija sesuai intruksi tersebut (Suani,
2007:9).
Singleton (2007: 17) mejelaskan bahwa berbagai layanan yang
disediakan oleh auditor selalu dihubungkar1 ciengan jaminan atau kepastian
mengenai teknologi infon11asi. Para auditor teknologi infon11asi bekeija
dalam departemen audit internal dan berbagai tim audit eksternal. Standar,
petunjuk dan sertifikasi audit teknologi diatur oleh asosiasi audit dan
pengendalian sistem infon11asi. Audit teknologi info1111asi memiliki ciri
digunakannya alat audit berbantu komputer (Complller Assisted Audit
Tools-CAA T), atau istilahnya yang lebih moderen dan lengkap adalah alat
dan teknik audit berbantu komputer (Computer Assisted Audit Tools And
Techniques-CAA TT). Teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara
efektif sehingga dapat memberikan kontiibusi terhadap kine1ja, maka
anggota organisasi harus dapat menggunakan teknologi tersebut dengan
baik (Lucas, 1999 dalam Jin, 2003 :2).
Menurut IA! (2001:327) Teknik Audit Berbantu Komputer
(T ABK) dapat digunakan dalam pelaksanaan berbagai prosedur audit
berikut ini :
a. Pengujian nncian transaksi dan saldo, seperti penggunaan
perangkat. lunak audit menguji semua transaksi dalam file
komputer.
c. Menguji pengenclalian alas pcngenclalian umum sistem infonnasi
komputer.
cl. Mengakses.fi/e.
e. Mengelompokkan data セQ・イ」ャ。ウ。イォ。ョ@ kriteria.
f. Membuat laporan .
CAA TT memungkinkan para auditor untuk melakukan audit
melalui basis data clan komputer. Dalam proses audit CAATT
memungkinkan para auditor melihat jejak audit apapun yang acla clalam
bentuk elektronik yang biasanya ticlak clapat clilihat oleh orang lain clan
karenanya memungkinkan untuk menganalisis berbagai transaksi.
peristiwa, se1ia salclo melalui sistem tersebut (Singleton. 2007: 14).
Perangkat lunak audit yang digeneralisasi (gen!'raliz!'d audit
sofiirnre) dikembangkan oleh kantor akuntan publik atau organisasi lain
clan dapat digunakan pada berbagai proses audit. Aplikasi tertentu yang
sering digunakan, seperti uji petik acak (random sampling) dan
penjumlahan kolom numerik adalah diprogram sebelumnya dan
ditunjukkan oleh perintah-perintah dalam perangkat lunak (Arens,
1996:519).
3. Hubungan Pemanfaatau TI Terhadap Kinerja Akuntan Publik.
Teknologi infonnasi menjadi suatu komponen yang tidak
terpisahkan dari mekanisme kantor, walaupun banyak program yang
tersedia namun akan sulit jika tidak diimbangi clengan pemahaman
Agar teknologi informasi dapat dimanfaatkan seem a efoktif sehingga dapat
memberikan kontribusi terhadap kine1ja, maka anggota dalam organisasi
harus menggunakan teknologi tersebut dengan bmk. Akan teradapat
Rerurn investasi yang kecil jika peke1ja f\agal untuk menerima teknologi
tersebut atau memanfaatkannya secara maksimal sesuai dengan
kapabilitasnya (Lucas, 1999 dalam Jin, 2003:2).
Kebutuhan akan teknologi infonnasi sudah menjadi kebutuhan
dasar bagi setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Teknologi
informasi sebagai alat bantu yang sangat penting telah mencapai faktor
penentu dalam investasi dan inovasi bisnis. Berkembangnya suatu bisnis
biasanya mendorong perkembangan inovasi teknologi infomrnsi.
tergantung bagaimana 111ovas1 tersebut dapat ditanamkan didalam
.
.organisasi sehingga investasi teknologi informasi clapat meningkatkan
kinerja (Meliyani, 2005 :2).
Menurut Sumardiyanti (1999:6) jika teknologi informasi yang
tersedia cocok dengan tugas yang harus diselesaikan dan kemampuan
individu pemakai, maka pemakai akan memanfaatkan teknologi infonnasi
dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Hal ini akan berpengaruh pada
pencapaian kinerja individual yang diharapkan, semakin baik teknologi
yang diterapkan maka pencapaian kinerja individual akan semakin tinggi.
Meliana (2006:21) menjelaskan bahwa hubungan pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja secara umum mampu memperbaiki
a. Mempercepat proses transaksi
b. Mcningkatkan kcakuratan perhitungan
c. Memperkecil biaya pemrosesan sctiap transaksi
d. Penyedia laporan dan ゥョーセQエ@ yang tepat waktu
e. Penyimpanan data lebih ringkas dengan kemudahan untuk mengakses
C Meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerja.
C. Kincr_ja
I. Definisi Kinerja
Menurut Bernardin (1993) dalam Firdaus (2006:36)
mendefinisikan kine1ja sebagai hasil-hasil ke1ja. yang dihasilkan
berdasarkan fungsi pekerjaan yang telah ditetapkan atau kegiatan selama
periode waktu tertentu. Ree et. al., (1994) dalam Yulianni (2004: 1)
menyatakan bahwa kinerja dapat menunjukkan tingkat kemampuan
individu. lndividu yang mempunyai tingkat kemampuan tinggi
diprediksikan dapat menyelesaikan tugas yang dihadapi dengan baik.
Hasibuan (200 I) dalam Duma (2004:8) menyatakan bahwa kinerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugasnya yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta tepat waktu. Menurut
Suyadi (1999) dalam Apandi (2004:12) kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
Penelitian Goodhue dan Thompson ( 1995) dalam Engko (2006:5)
menyatakan bahwa pencapaian kine1ja individu berkaitan dengan
pencapaian serangkaian tugas-tugas individu. Kinei:ia yang lebih tinggi
mengandung arti te1jadinya peningkatan efisiensi, efektifitas atau kualitas
yang lebih tinggi dari penyelesaian serangkaian tugas yang dibebankan
kepada individu dalam perusahaan atau orgarnsas1. Menurut Tristan
(2005: 13) kine1ja individu mengacu pada prestasi kerja individu yang
diatur berdasarkan standar atau !criteria yang telah ditetapkan oleh suatu
organisasi.
Pemanfaatan TI menunjukan keputusan individu untuk
menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dalam menyelesaikan
tugasnya. Pemanfaatan teknologi infomiasi oleh pemakainya diharapkan
dapat mendukung tugas-tugas yang dilaksanakan sehingga dapat
meningkatkan kinerja individual pemakai sistem informasi Sugeng
(1997:13). Kinerja individu yang tinggi dapat meningkatkan komitmen
organisasi secara keseluruhan. Teknologi infonnasi akan dapat berperan
dalam menigkatkan kinerja baik ditingkat individu maupun kelompok
organisasi jika dimanfaatkan dengan baik (Sunarta 2005:889).
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja individual adalah hasil kerja keras individu terhadap berbagai tugas
dan beban yang diberikan oleh organisasi dimana ia hekerja dalam kurun
waktu tertentu. Kinerja seseorang akan meningkat apabila seseorang
2. Dirnensi-Dimensi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2005) dalam Basuki (2008:26) kine1:ja
berasal dari kata job pe1:forma11cel acrua! performance (prestasi ke1ja/
prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu basil ke1ja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seornng pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangi,,'llng jawab yang diberikan
kepadanya. Kinerja dipengarnhi oleh tiga faktor, yaitu:
a. Faktor-faktor individual yang terdiri dari: kemampuan dan keablian,
latar belakang, demografi.
b. Faktor psikologis yang terdiri dari: perseps1, sikap. kep1ibadian.
pembelajaran, motivasi.
c. Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan, struktur, job design.
Menurut Robbins ( 1996) dalam Duma (2004:9) terdapat tiga
dimensi untuk mengetahui kinerja seseorang, yaitu:
a. bidh•idua! task outcomes (hasil tugas individu)
Menilai basil tugas karyawan dapat dilakukan pada suatu badan
usaha yang sudab menetapkan standar kinerja sesuai dengan jenis
pekerjaa.n yang dinilai berdasarkan periode waktu tertentu, seperti
laporan harian basil _kerja. Penilaian diatas dilakukan oleh atasan atau
pimpinan langsung dari karyawan. Oleh sebab itu data-data mengenai
b. Behavior (perilaku)
Melihat adanya hubungan antara perilaku seorang karyawan
terhadap hasil kerja yang diharapkan oleh perusahaan. Hal itu terutama
dilihat ketika karyawan tersebut beke1ja didalam suatu kelompok dan
hasil ke1ja kelompok tersebut merupakan salah satu ukuran kine1ja
karyawan tersebut.
c. Traits (ciri atau sifat)
Cili atau sifat yang dimiliki karyawan, umumnya berlangsung
lama dan tetap sepanjang waktu seperti sopan santun, ramah,
kemampuan karyawan untuk beradaptasi dengan lingkungan ke1ja. dan
sebagainya.
F. Model Penelitian
Gambar 2.1 menunjukkan model penelitian yang dibuat dalam
penelitian mengenai pengaruh perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi
infonnasi terhadap kinerja akuntan publik.
Perencanaan Audit
Pem-anfaatan Teknologi Informasi
Gambar2.1
E. Perunmsan Hipotesis
Dari kerangka pemikiran diatas maka dapat diambil perumusan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha1: Pe1encanaan audit berpeng<lruh secara signifikan terhadap kinerja
akuntan publik.
Ha2 : Pemanfaatan teknologi infonnasi berpengaruh terhadap kine1ja akuntan
publik.
Ha3: Perencanaan audit secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penclitian
/ I I /
.
Berdasarkan karakteristik masalah dalam peqelitian 1111, rnaka
!
GBBBMセBセッ・^GZBGBBB^BGGGセ[ッLセMM ' "•,,, __ LNLMBGGセNNNLLNLサ@
penelitian ini menggunakan rn(:fode ォ。オウセャ@ ォッ}ョセ。ョNャヲゥGヲ@ yailtu rnetode penelitian
untuk rnengetahui ada
エゥ、。ォョケヲMセ[セセセセセ[]セセゥセMUセセセQIセ[|@
atau lebih terhadapvariabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk rnenganalisa adanya pengaruh
perencanaan audit dan pernanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
akuntan publik.
B. Metode Penentuan Sarnpel
Populasi dalarn penelitian ini adalah para auditor dari tingkat junior
sampai tingkat partner yang berkerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di
wilayah DK! Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
convenience sampling yakni unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak
menyusahkan, mudah untuk meni,>ukur, dan bersifat kooperatif (Hamid,
2004:30).
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian 1111 adalah data subjek, yaitu jenis data
seorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden).
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
I. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data-data
teoritis serta mempelajari dengan seksama teori-teori yang berkaitan
langsung dengan permasalahan yang dibahas. Tujuan dari adanya studi
kepustakaan adalah untuk memberikan wawasan dan landasan teori yang
menjadi dasar untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. Data-data
teoritis pada studi kepustakaan bersumber daii buku-buku, jumal, artikel,
dan skripsi.
2. Studi lapangau
Studi lapangan dilakukan dengan metocle surve1 melalui
penyebaran kuesioner sebagai data pnmer. untuk meminta tanggapan
responden secara langsung. Kuesioner disebarkan dan diantarkan langsung
serta pengembalian kuesioner dilakukan dengan mendatangi responden
secara langsung berdasarkan waktu yang telah disepakati. Sebelum
pengiriman kuesioner dilakukan, terlebih dahulu peneliti melakukan
konfirmasi via telephone maupun contact person. Hal ini dimaksudkan
untuk memastikan tingkat pengembalian dan waktu pengambilan
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif rnernberikan gambaran atau deskripsi alas suatu
data. Dalam penelitian ini, statisrik deskriptif menjelaskan mengenai
karakteristik responden dan karakteristik variabel yang digunakan.
Gambaran umum mengenai karakteristik responden dijelaskan dengan
label statistik deskriptif responden yang diukur dengan skala nominal yang
menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin,
usia, pendidikan, lamanya bekerja pada saat ini, dan jabatan.
Sedangkan untuk memberikan deskripsi mengenai vaiiabel
penelitian yaitu perencanaan audit, pemanfaatan teknologi infonnasi. dan
kinerja akuntan publik dijelaskan dengan tabel statistik deskriptif variabel
yang menunjukkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata (mean), dan
standar deviasi.
2. Uji Kualitas Data
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan
instrurnen kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data
yang diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran data yang
diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguk:ur sah atau valid
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian valiclitas ini
menggunakan Pearson Correlation yaitu clengan cara menghitung
korelasi antarn skor masing-mas1ng butir pe1ianyaan clengan total sknr.
Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total
skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka butir
pertanyaan tersebut dinyatakan valid clan sebaliknya (Ghozali.
2005:45).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk
mengukur suatu kuesioner yang mernpakan indikator dari suatu
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal
jika jawaban seseorang clalam kuesioner konsisten atau stabil clmi
waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau hanclal jika
mernberikan nilai cronbach alpha di atas 0,6 (Ghozali, 2005:41 ).
3. Uji Asumsi l(Jasik
Sebelum clilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan UJI
regresi, maka terlebih clahulu dilakukan uji asumsi klasik yang tercliri clmi
uji rnultikolonieritas, heterokeclatisitas, clan normalitas.
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas clilakukan bertujuan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya kordasi antar variabel
multikolonieritas (tidak teijadi korelasi antar variabel independen).
Ada multikolonieritas atau tidak dilihat dari nilai tolerance dan
variance il!flation factor (VIF). Jika nilai tolerance mendekati dan
nilai V!F berkisar 1 maka tidak ada korelasi (Ghozali, 2005:91 ).
b. Uji Heterokcdastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksarnaan vmians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians daii residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jika
terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentu pola yang
teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Namun,
jika tidak terdapat suatu pola yangjelas dan titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, rnaka tidak terjadi
heterokedastisitas (Ghozali 2005: I 05).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi
normal atau tidak. Model regresi yaµg baik adal.ah yang memiliki
distribusi normal. Untuk mengetahui nom1al atau tidaknya suatu data
dapat dideteksi dengan melihat normal propabillty plot. Jika data
diagonal, maka menunjukkan model regresi memenuhi asums1
nonnalitas. Namun, jika data (titik) menyebar jauh dari diagonal dan
tidak mengikuti arah garis diagonal, maka 1noclel regres1 tidak
mernenuhi asumsi nonnalitas (Ghozali, 2005: 112).
4. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yaitu pengaruh perencanaan audit clan
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kine1ja akuntan publik, alat uji
yang digunakan adalah metode regresi linier herganda (Multiple
Regression). Bentuk persamaannya adalah sebagai be1ikut:
Y= u. + セQxQK@ セQxR@ + e
Dimana:
Y Kinerja akuntan publik
a Konstanta
セ@ Koefisien Regresi
e En-or
X1 Perencanaan audit
X2 Pemanfaatan teknologi infonnasi
Hasil pengujian statistik dengan menggunakan teknik multiple
regression yang perlu dianalisis dan dibahas adalah:
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kernarnpuan model dalam rnenerangkan vanas1 variabel
R2 yang kecil bermii kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien detenninasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu pada penelitian
ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan
atau Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel
yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2005:8?·).
b. Uji t
Uji t pada dasamya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
vmiabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Dalam ha! probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2005:84).
c. Uji F
Uji F pada dasamya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasuk.kan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen
secara bersarna-sarna terhadap variabel dcpenden (Ghozali. 2005:84).
5. Operasional Variabel i'enelitian
a. Percncanaan Audit
Perencanaan audit pada penelitian 1m diukur dengan
menggunakan instmmen yang dikembangkan oleh peneliti dengan
menggunakan referensi dari Boynton (2002). Instrumen ini terdi1i dari
9 (sernbilan) pemyataan yang diukur dengan menggunakan skala
interval 5 point, dengan kategori jawaban: (I) Sangat Tidak Setuju, (2)
Tidak Setuju, (3)Ragu, (4) Setuju, dan (5 ) Sangat Setuju. Berikut
Tabel Operasional Variabel Perencanaan Audit:
Tabel.3.1.
Operasional Variabel Perencanaan Audit
Variabel Dimensi Indikator Skala
Perencanaan
•
Pemahaman•
Mereview kertas IntervalAudit bisnis klien kerja audit
sebelumnya
Sun1ber:
•
Pelaksanaan•
Meminta keterangan prosedurBoynton analitis kepada pihak yang
(2002)
berkepenti:nngan
•
Pettimbangan•
Tinjauan operasi tentang asersiklien signifikan
•
M engetahui .•
Pertimbangan keberadaan pihak-resiko audit pihak yamg memiliki•
Pengembangan•
Mengidentifikasi strategi auditfluktuasi data yang
•
Pemahaman tidak cliharapkan pengendalianintern klien
•
Menilai mai:erialitas pada laporankeuangan dan saldo
akun
•
Konsep resiko audit•
Mengen1bangkanstrategi audit awal
untuk asersi.
signifikan
•
Mempelajari dan menilai efektifitasstruktur pengendalian
I
klien ib. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan teknologi infonnasi pada penelitian ini diukur
dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh peneliti
dengan menggunakan referensi daii Thompson (1991) dalam Jin
(2003). Konsep pemanfaatan teknologi diukur berdasarkan tingkat
integrasi sistem infomrnsi pada setiap tugas rntin individual baik pada
pemanfaatan yang bersifat sukarela maupun wajib, pengukurannya
berdasarkan manfaat yang dihasilkan, frekuensi penggunaan, dan
perangkat lunak (aplikasi) yang digunakan.
dengan kategori jawaban: (I) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju,
(3)Ragu, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju.
Tabel.3.2.
Operasional Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi
Variabel Dimensi Indikator Skala'
.
Pemanfaatan
•
Manfaat yang•
Efisiensi dan efektifitas Interval.Teknologi dihasilkan dalam sampling
lnformasi
•
Keikntsertaan dalam•
Frekuensipenggunaan perancangan sisten1
Su1nber:
•
Dokumentasi denganThon1pson
komputer
•
Perangkat(1991)
lunak yang
•
Penggunaan sofhrare digunakanaudit
•
Kemudahan dalam n1engakses danmenyimpan data
•
Kecenderungann1enggunakan
komputer
•
Kemudahan dalam menyediakan laporandan input data
c. Kinerja Akuntan Publik
Kinerja individual pada penelitian ini diukur dengan
menggunakart instrumen yang dikembangkan oleh peneliti dengan
menggunakan referensi dari Mangkunegara (2005) yang menyatakan
(sepuluh) pernyataan yang diukur dengan menggunakan skala interval
5 point, dengan katego1i jawaban: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3)Ragu, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju.
Tabel.3.3.
Opcrasional Variabel Kinerja Akuntan Publik
Variabel Din1ensi Indikator Skala
Kinerja
•
Faklor•
Membuat keputusan IntervalAkuntan individual dalam pennasalahan
Publik
•
Tuntutan untuk berhasildalam berkerja Sumber:
•
Faktor•
Me111berikan gagasanMangk.Linegara psikologis
barn
(2005)
Berke1ja dengan target
I
•
yang ditentukan
•
Faktor•
Penilaian ーイ・ウエ。セ[ゥ@ kerja organisasi•
Penghargaan prestasi ke1ja•
Keahlian berkerj a dengan alat bantu•
Penggunaan realita dalam berkerjaBAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Pengiriman kuesioner dilakukan pada akhir bulan Juni 2008,
sedangkan proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai
bulan agustus 2008. Dari I 00 buah kuesioner yang dikirim, 78 buah
kuesioner dikembalikan dengan tingkat pengembalian (78%). Setelah
diseleksi terdapat 2 kuesioner (2%) yang tidak dapat diolah akibat
pengisian yang kurang lengkap, sehingga total kuesioner yang memenuhi
syarat dan dapat diolah berjumlah 76 kuesioner (76%) dari total
keseluruhan kuesioner.
Tabel.4.1. Distribusi Kuesioner
Kuesioner Jumlah Persentase
Kuesioner yang dikirim 100 100%
Kuesioner yang dikembalikan 78 78%
Kuesioner yang tidak dikembalikan 22 22%
Kuesioner yang tidak diisi lengkap 2 2%
Total kuesioner yang dapat diolah 76 76%
Sumber: data d1olah
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang dfukur dengan skala nominal yang
menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin,
Akuntan Publik (KAP) di wilayah DK! Jakaita. Data mengenai
karakteristik responden ditampilkan pada tabel 4.2
Tabel.4.2.
Data Statistik Respond en
Deskripsi Jumlah Persentase
I Jum:ah RAsponden 76 100%
Jenis
Kela min Pria 49 64.5%
Wanita 27 35.5%
< 20 thn 4 5.3%
Usia 20- 30 thn 56 73.7%
31- 40 thn 12 15.8%
> 40 thn 4 5.3%
D3 4 5.3%
Pendidikan S1 68 89.5%
Terakhir S2 4 5.3%
S3 7 9.2%
< 1 thn 30 39.5%
Lama 1 - 2 thn 23 30.3%
Bckerja 2 - 3 thn 14 18.4%
> 3 thn 9 I ' 11.8%
Partner 2 2.6%
Manager 1 1.3%
Jabatan Supervisor 6 7.9%
Senior Auditor 14
',
18.4%
Junior Auditor 53 69.7%
Sumber: data d1olah
Tabel 4.2 di atas memperlihatkan jumlah responden pria lebih
banyak dibandingkan responden wanita yaitu pria sebanyak 49 responden
(64,5%) sedangkan wanita sebanyak 27 responden (35,5%). Usia
responden yang paling mendominasi adalah 20-30 tahun sebanyak 56
responden (73, 7%), sisanya yaitu usia kurang dari 20 tahun sebanyak 4
responden (5,3%), usia 31- 40 tahun sebanyak 12 responden (15,8%), dan
usia lebih dari 40 tahun sebanyak 4 responden (5,3%).
Tingkat pendidikan terakhir, pendidikan strata satu (SI) lebih
mendominasi yaitu 68 responden (89,5%) sedangkan tingkat pendidikan
terakhir lainnya yaitu 03 sebanyak 4 responden (5,3'Yo), S2 sebanyak 4
responden (5,3%), dan S3 sebanyak 7 responden (9,2%). Berdasarkan
lama bekerjanya, responden yang paling mendominasi adalah yang beke1ja
kurang dari 1 tahun, yaitu sebanyak 30 responden (39,5%), sedangkan
lainnya yaitu 1-2 tahun sebanyak 23 responden (39,5%), 2-3 tahun
sebanyak 14 responden (39,5%), dan lebih daii 3 tahun sebanyak 9
responden (39,5%).
Berdasarkan jabatan, responden yang paling rnendominasi adalah
JUmor auditor sebanyak 53 responden (69, 7%), lainnya yaitu partner
sebanyak 2 responden (2,6%), manager sebanyak I responden (1,3%),
supervisor sebanyak 6 responden (7,9%), dan senior auditor sebanyak 14
responden (18,4%).
B. Statistik Deskriptif
Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan
gambaran secara umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata
(mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu perencanaan
audit, pemanfaatan teknologi informasi, dan kinerja akuntan publik.disajikan
Tabel.4.3.
Statistik Deskriptif Perencanaan Audit
N : Minimum
i
Maximum MeanI
Std. DeviationPA_0001 76 ! 1 5 4.18 j .812
PA_0002 76: 4 5 4.37: .486
PA_0003 76' 2 5 4.17 1 .575
PA_0004 76: 2 5· 3.99
I
.774PA_0005 76 i 2 5 4.08
I
.627PA_0006 76 2 5 4.181 .582
PA_0007 76 3 5 4.13 .550
PA_0008 76 2 5 4.041 .662
PA_0009 76 2 5 4.17: .661
Valid N I
76
I
(listwise)
'
'
Sumber: data SPSS
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat dideskripsikan bahwa nilai mean tertinggi berada pada butir pertanyaan kedua yang menc:apai 4,3 7. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor lebih memprioritaskan dalam meminta
keterangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk memperoleh
infomrnsi. Sebaliknya nilai mean terendah berada pada butir pertanyaan
keempat dengan nilai 3,99. Hal ini mengindikasikan hahwa menentukan keberadaan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istirnewa tidak menjadi
prioiritas dalam perencanaan audit.
Nilai minimum yang dipilih responden untuk pertanyaan pertarna
adalah I, pertanyaan kedua adalah 4, pertanyaan ketujuh adalah 3, sedangkan
sisanya memiliki nilai minimum 2. Sedangkan nilai maksimum untuk semua
item pertanyaan nilainya sama, yaitu 5 (sangat setuju). Nilai standar deviasi
tertinggi yaitu 0.812 terletak. pada butir pertanyaan pertama mengenai review
kertas kerja audit untuk memperoleh pemahaman tentang bisnis klien.
pe11anyaan kedua merigenai pennintaan keterangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan untuk memperoleh informasi.
Tabel.4.4.
Statistik Deskriptif Pemanfaatan Teknologi Informasi
N Minimum I Maximum
I
MeanI
Std. DeviationTl_0001 76 3 5 4.29 .585
Tl_0002 76 1
,.
,) 3.72 .961Tl_0003 76 1 5 4.29 .727
Tl_0004 76 1 5 4.16 .694
Tl_0005 76' 3 5 4.37 .538
Tl_0006 76 I 1 5 4.04 .871
Tl_0007 761 2 5 4.01 .600
Valid N
761
I
(listwise)
Sumber: data SPSS
Berdasark<m Tabel 4.4 di atas, dapat dideskripsikan bahwa nilai mean
tertinggi berada pada butir pertanyaan kelima yang mencapai 4,37. Hal ini
mengindikasikan bahwa dalam menyimpan dan mengakses data dengan
teknologi informasi memiliki dampak yang besar dalam proses audit.
Sebaliknya nilai mean terendah berada pada butir pertanyaan kedua dengan
nilai 3,72. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor jarang diila1tsertakan dalam
pera11cangan sistem perusahaan.
Nilai minimum yang dipilih responden untuk pertanyaan pertama dan
kelima adalah 3. Pertanyaan ketujuh adalah 2, sedangkan sisanya memiliki
nilai minimum I. Nilai maksimum untuk semua item pertanyaan nilainya
sama, yaitu 5 (sangat ウ・セオェオIN@ Nilai standar deviasi tertinggi terletak pada butir
pertanyaan kedua, yaitu 0.961 mengenai keikutsertaan auditor dalam
Sebaliknya nilai standar deviasi terendah berada pada butir pertanyaan
pertama, sebesar 0,585 mengenai peran teknologi informasi dalam melakukan
sampling yang efektif dan efisien.
Tabel.4.5.
Scatistik Deskriptif KinerJa Akuntan Publik
N
I
Minimum I ' Maximum ' I Meani
Std. DeviationK_10001 76
1
I
5 3.72 .741K_10002 76
セi@
5 4.05 .459K_10003 76 5 4.17 .551
K_10004 76
si
4.04 .552K_10005 76 2 51, 4.00 .611
K_10006 76 3
sl
3;,97 .516K_10007 76 3
s!
4.13 .499I
K_10008 76 3 5i 4.04 .528
K_10009 76 1 51 2;,61 .910
K_10010 76 3
sl
4.08 .536!
Valid N 76 '
'
(listwise) I I
Sumber: data SPSS
Berdasarkan Tabel 4.5 di alas, dapat dideskripsikan bahwa nilai mean
tertinggi berada pada butir pertanyaan ketiga yang mencapai 4,17. Hal ini
mengindikasikan bahwa penyajian gagasan-gagasan baru dalarn peningkatan
kinerja lebih cenderung dilakukan oleh auditor. Sedangkan nilai mean
terendah beradda pada butir pertanyaan ke sembilan dengan nilsii 3,61. Hal ini
mengindikasikan bahwa auditor lebih cenderung menggunakan teori
dibandingkan realita dalam menangani klien.
Nilai minimum yang dipilih responden untuk pertanyaan pertama dan
ke · sembilan adalah 1. Pertanyaan ketiga, keempat dan kelima adalah 2,
sedangkan sisanya memiliki nilai minimum 3. Sedanghm nilai maksimum
mengenai penggunaan realita yang te1jadi didalam menangani klien.
Sedangkan nilai standar deviasi terendah pada butir pertanyaan kedua yaitu
0,459 mengenai tuntutan untuk berhasil dalam berkerja.
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas data dilakukan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu data. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Correlation. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Tabel be1ikut ini akan menunjukkan hasil uji validitas
perencanaan audit, pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja akuntan.
Tabel.4.6.
Variabel Perencanaan Audit
Pertanyaan Sig. Pearson Correlation Keterangan
PA1 0,000 0.651 Valid
PA2 0,000 0.589 Valid
PA3 0.000 0.612 Valid
PA4 0.000 0.652 Valid
PA5 0,000 0.497 Valid
PA6 0,000 0.621 Valid
PA7 0.000 0.619 Valid
PA8 0,000 0.689 Valid
PA9 0,000 0.689 Valid
Tabel.4.7.
Variabel Pemanfaatan Teknologi I nformasi
Pertanyaan Sig. Pearson Correlation Keterangan
T1 0,000 0.443 Valid
T2 0,000 0.687 Valid
-T3 0.000 0.775 Valid
T4 0.000 0.677 Valid
T5 0,000 0.512 Valid
T6 0,000 0.691 Valid
Tl 0.000 0.317 Valid
Sumber: data SPSS
Tabel.4.8.
Variabel Kinerja Akuntan. Publik
Pertanyaan Sig. Pearson Correlation Keterangan
K1 0,000 0.354 Valid
K2 0,000 0.433 Valid
K3 0.000 0.637 Valid
K4 0.000 0.546 Valid
K5 0,000 0.626 Valid
K6 0,000 0.489 Valid
K7 0.000 0.657 Valid
K8 0,000 0.580 Valid
K9 0,000 0.632 Valid
K10 0.000 0.466 Valid
Sumber: data SPSS
Pada Tabel 4.6, Tabel 4.7, Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa
butir-butir pertanyaan pada setiap variabel yaitu perencanaan audit,
pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja akuntan publik menunjukkan
2. Uji Rdiabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pedoman alat ukur dikatakan reliable adalah jika nilai koefisien aipha di
atas 0,60. Basil dari uji reliabilitas Perencanaan audit, Pemanfaatan
teknologi informasi, dan Kinerja dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel.4.9. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Perencanaan audit 0.806 Reliabel
Pemanfaatan teknologi informasi 0.690 Reliabel
Kinerja 0.740 Reliabel
Sumber: data SPSS
Berdasarkan data pada Tabel 4.9 diatas yang mdiputi perencanaan
audit, pemanfaatan teknologi infmmasi dan kinerja, masing-masing
memiliki nilai cronbach alpha 0,806; 0,690; dan 0,740. Semua instrumen
dinyatakan reliabel karena memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0,60.
D. Uji Asumsi }(Jasik
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas ini be1tujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independ'en).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
Berikut hasil uji multikolonie1itas terlihat pada Tabel 4. 10 dan Tabel 4.11.
Tabel.4.10.
Coefficient Correlations( a
Model
I
I
1 Correlations
Covariances
a Dependent Vanable: K
Sumber: data SPSS
Model Unstandardized
Coefficients
I
Std.B Error
1 (Constant) 17.507 3.878
PA .402 .090
Tl
PA
TlPA
Tabel.4.11. Coefficients( a)I
Standardized CoefficientsI
Beta.451
i Tl
.253 .101
I
.238a Dependent Vanable: K
Sumber: data SPSS
Tl I
'
PA
1.000 -.278 -.278 1.000 .011 -.003 -.003 .008
Collinearity
t Sig. Statistics
i ' Tolerance I VIF
4.515 .000
i
4.485 .000 I i .922 1.084
2.372
.ow
I
.922 1.084Tabel 4.10 menunjukkan nilai korelasi antar variabel independen
sebesar 0,278 atau 27,8%. korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua variabel independen
(perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi infonnasi) mempunyai
nilai VIF kurang dari I 0 dan nilai tolerance lebih dari 0, I 0. Hal ini
mengindikasikan bahwa model ini juga terbebas dari masalah
multikolineaiitas.
· 2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
atau tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk menguji terjadi atau tidaknya
heterokedastisitas dilakukan dengan melihat penyebaran titik-titik data
pada Scatterplot. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.1
3-
-2-·4
Sumber: data SPSS
Scatterplot
Dependent Variable: K
0
0
0 0
0
0
0 0
q, 0 0
ooOoooo o
cc::;
<:> 0 0 ca..._ 0 °o0 セ@ 0
«:;,, 0 <O
0 0 0 Cb.
0 " ' 0 Oo
0 0 0
' '
.
セ@ 0 2
0
0
Regression Standardized Predicted! Value
Gambar.4.1
Gambar Uji Heterokedastisitas
4
Gambar 4.1 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi,
atau tidak. Model regresi yang baik