• Tidak ada hasil yang ditemukan

Predator, Parasitoid, dan Hiperparasitoid yang Berasosiasi dengan Kutudaun (Homoptera: Aphididae) pada Tanaman Talas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Predator, Parasitoid, dan Hiperparasitoid yang Berasosiasi dengan Kutudaun (Homoptera: Aphididae) pada Tanaman Talas"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

10. No. 2

Predator, Parasitoid, dan Hiperparasitoid yang Berasosiasi

dengan Kutudaun (Homoptera: Aphididae) pada

Talas

Predators, Parasitoids, and

Associated

with Aphids (Homoptera: Aphididae) on Caladium Crop

CHANDRA IRSAN

Faperta, Sriwijaya, Jalan Raya Palembang 32, 30662,

Diterima 17 Maret 29 April 2003

Predators, parasitoids and hyperparasitoids associated with aphids on Caladium crop were identified. Two aphid species,

Aphis gossypii (Glover) and nigronervosa Coq. A. gossypii colonies were frequently encountered during obser- vations than that of P. nigronervosa. Five species of predators were found associated with A. gossypii colonies,

sp., Menochilus sp., sp. (Coleoptera: Coccinellidae), Pseudodorus sp. (Diptera: Syrphidae), and Micromus sp. (Neuroptera: Hemerobiidae). Five parasitoid species were found associated with A. gossypii colonies, Aphidius delicatus

Baker, Aphidius sp., sp., Trioxys Mackauer (Hymenoptera: Aphidiidae), and Aphelinus sp.

tera: Aphelinidae). Two hyperparasitoids in the genera (Hymenoptera: Encyrtidae) species were found associ- ated with the parasitoids. The diversity of natural of, in sects in Caladium crop, could be potential for biological control of aphids in other crops. For instance can be grown as margin crop which function as a source as well as

of parasities and predators attacking aphids on the main crop.

PENDAHULUAN

Konservasi rnusuh alarni adalah kegiatan penting dalarn kesinambungan pelaksanaan program

organisme pengganggu tanarnan secara hayati (Barbosa 1998).

al. (1998) rnenyatakan bahwa untuk rnengonservasi musuh alarni sebagai agens pengendali hayati diperlukan pengelolaan habitat yang tepat. Habitat itu dapat berupa lingkungan alarniah yang dipertahankan atau lingkungan ciptaan yang dirnodifikasi sehingga cocok untuk rnusuh

alarni bertahan (Ferro 1998).

Pemilihan tumbuhan alternatif rnusuh alarni istirahat, dan adalah pekerjaan penting dalarn konservasi. Turnbuhan itu harus mengandung rnangsa atau inang alternatif bagi agens pengendali hayati pada saat tidak ada tanarnan inang utarnanya (Ooi 1997). Di sarnping itu tumbuhan juga dapat rnenyediakan pakan bagi imago musuh alarni berupa nektar yang dihasilkan oleh bunganya

200 1).

Penggunaan pestisida kirnia yang diketahui rnenirnbulkan darnpak negatif harus dikurangi d a n atau rnungkin ditinggalkan. Konsekuensinya pengendalian harna dilakukan menggunakan rnusuh alarninya seperti predator,

parasitoid, dan Ketiga agens dapat rnenekan

kerusakan tanarnan sehingga berada di bawah ekonomi (Orr Suh 2000).

Kutudaun dapat rnenjadi harna dan vektor virus

pada Kerugian yang disebabkan oleh kutudaun sebagai harna berkisar antara 6-25% dan sebagai vektor dapat

rnencapai lebih dari 80%. Besar kecilnya angka kerugian itu erat kaitannya dengan umur dan varietas serta jenis virus dan sifat kutudaun (Kranz et al. 1978). gossypii

(Glover) harna dan vektor virus pada

tanarnan, sedangkan Coq.

adalah vektor penting dari virus penyebab bunchy

top pada (Blackman Eastop 2000). Pengendalian kutudaun secara hayati telah

dilakukan di negeri dengan baik (Carver

1989). Musuh alarni kutudaun tersedia dalarn kemasan yang siap diaplikasikan (Koppert 1999). Di Indonesia pengendalian kutudaun baru dalarn percobaan laboratorium atau lingkungan yang terbatas. Sarnpai saat ini ada aplikasi rnusuh alarni untuk mengendalikannya dengan baik.

Kutudaun dan rnusuh alaminya harnpir diternukan pada tanarnan talas. Keberadaan budi daya maupun

yang liar di cukup Talas juga dapat turnbuh

di berbagai jenis lahan dan ketinggian. Dengan dernikian, tanarnan ini mernberi suatu untuk rnendukung dan rnengonservasi keanekaragaman rnusuh alarni kutudaun. Penelitian ini bertujuan rnengidentifikasi keanekaragarnan kutudaun dan rnusuh alaminya pada tanarnan talas.

BAHAN DAN

(2)
(3)
(4)

Referensi

Dokumen terkait

Sikap masyarakat tentang pengelolaan sampah berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 75,8%, dapat dilihat dari sikap masyarakat yang setuju tentang

pembelajaran Reciprocal Teaching, Problem Based Instruction, dan konvensional, yang dapat menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik pada materi bangun

Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) hasil belajar pembelajaran POE melalui laboratorium riil lebih tinggi daripada laboratorium virtuil, baik aspek kognitif, psikomotor,

Principal component analysis (PCA) was used as a tool in grouping DN parents, SD and progenies of crossing based on characters including firmness, total soluble solid

Berdasarkan data tanggal lahir dan informasi lainnya yang ada di dalam database setiap warga, sistem komputer akan dengan mudah memilih warga yang sudah

Fenomena Ziarah Makam Dikalangan Pasangan Suami Istri dan Implikasinya Terhadap Penciptaan Keluarga Sakinah (Kasus di Makam Mbah dan Nyai Condrodipo di Desa

Perkembangan masyarakat Indonesia pada saat ini dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan kemungkinan yang bisa terjadi seakan-akan masyarakat Indonesia

Gambar 14 menunjukkan orbit 2D dari 3 pengkondisian yang diberikan pada sistem, terlihat dari gambar bahwa kondisi unbalance dan low-balancing memiliki diameter orbit