• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENURUT

KURIKULUM 2013 KELAS IV SD NO. 4 BANYUASRI

I Kadek Winaya

1

I Made Suarjana

2

, Luh Putu Putrini Mahadewi

3

12

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

3

Jurusan Teknologi Pendidikan, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {Winaya_nusa@yahoo.com

1

, pgsd_undiksha@yahoo.com

2

,

LPP-mahadewi@undiksha.ac.id

3

Abstrak

Perubahan kurikulum mengakibatkan perubahan pada perencanaan pembelajaran. Guru sebagai tenaga kependidikan wajib menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pemahaman guru terhadap RPP menurut kurikulum 2013, (2) mengetahui kemampuan guru dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013, dan (3) mendeskripsikan hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode (1) kuesioner, pencatatan dokumen, dan (3) wawancara. Data yang sudah terkumpul diolah secara induktif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu guru kelas IV dan kepala sekolah SD No. 4 Banyuasri. Obyek penelitian adalah pemahaman, RPP, dan hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pemahaman guru terhadap RPP memperoleh nilai 96 berkualifikasi sangat baik, (2) kemampuan guru dalam menyusun RPP memperoleh nilai 93,9 berkualifikasi sangat baik, dan (3) hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP kurikulum 2013 yaitu guru mengalami kesulitan dalam merancang langkah pembelajaran. Kendala tersebut diatasi dengan sharing baik dengan kepala sekolah maupun guru, mengikuti pelatihan terkait kurikulum 2013, tanggap terhadap pembahruaan terkait kurikulum 2013, dan membaca berbagai sumber terkait kurikulum 2013.

Kata kunci: RPP, Kurikulum 2013

Abstract

The changes of curriculum give the effect of the learning strategy. Teachers as the educators have to set the lesson plan (RPP) based on the curriculum that have been valid. This study aimed at (1) identifying teacher’s understanding toward RPP based on curriculum 2013, (2) identifying teacher’s ability in arranging lesson plan based on curriculum 2013, (3) describing the barrier experienced by the teacher in preparing lesson plan based on curriculum 2013. This study is a descriptive qualitative. The data were

collected through questionnaire, document’s noting, and interviews method. The collected

data were processed inductively through data reduction, data display, and drawing conclusion. The subjects used in this study are the teacher in fourth grade and the

principle of SD N 4 Banyuasri. The objects of the study are teacher’s understanding,

lesson plan, and the barriers in arranging lesson plan based on curriculum 2013. The

result of the study shows that (1) the teacher’s score in understanding the lesson plan

(RPP) is 96 which is very good qualified, (2) the teacher’s ability score in arranging the lesson plan is 93.9 which is very good qualified, (3) the barrier experienced by the teacher in arranging the lesson plan of curriculum 2013 was the teacher had a difficulty in designing step learning. The barrier was overcome by well sharing to the principle and the teacher, attending curriculum 2013 related training, responding to the curriculum 2013 related update and reading various sources related to curriculum 2013.

(2)

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum memiliki

kedudukan yang penting di dalam

pendidikan yaitu sebagai sarana

pengembangan generasi penerus bangsa yang dapat terlihat dari mutu lulusan yang dihasilkan di setiap sekolah. Mutu lulusan dipengaruhi oleh mutu kegiatan belajar mengajar, sedangkan mutu kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurikulum.

Kurikulum memberikan dasar-dasar

pengembangan kepribadian dan

kemampuan profesional, yang akan

menentukan kualitas insan serta sumber daya manusia yang diperlukan dalam

kehidupan dan pelaksanaan tugas

pekerjaan di masa yang akan datang (Widyastono, 2014). Oleh karena itu, kurikulum yang diterapkan akan terus

mengalami perkembangan yang

didasarkan atas tujuh landasan yaitu

landasan filosofis, psikologis, sosial

budaya, empiris, yuridis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kurikulum dan pembelajaran

merupakan dua hal yang berkaitan erat. Kurikulum pada dasarnya merupakan perencanaan menyeluruh yang mencakup kegiatan dan pengalaman yang perlu disediakan dan memberikan kesempatan secara luas bagi siswa untuk belajar

(Hamalik, 2001). Dengan adanya

kurikulum, maka akan tersedia

kesempatan dan kemungkinan

terselenggaranya proses belajar

mengajar.

Dengan program pendidikan yang disediakan siswa melakukan berbagai

kegiatan belajar, sehingga terjadi

perubahan dan perkembangan tingkah

laku siswa sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum

disusun untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional dengan

memperhatiakan tahap perkembangan

peserta didik dan kesesuaian dengan

lingkungan, kebutuhan pembangunan

nasional, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta serta seni dan budaya. Oleh karena itu,

Kurikulum terus mengalami

perkembangan secara dinamis.

Secara konvensional terdapat

kecenderungan bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan selalu dikaitkan dengan

ketersediaan sarana dan prasarana

pendidikan yang memadai, serta

kompetensi guru. Kurikulum sebagai instrumen peningkatan mutu pendidikan terdiri dari tiga entitas yaitu tujuan, metode, dan isi. Peningkatan kompetensi

guru dan penyediaan sarana dan

prasarana pendidikan hanya akan

memberikan makana bagi peserta didik

diarahkan pada pencapaian tujuan

pendidikan yang dirumuskan dalam

kurikulum. Pada konteks Sistem

Pendidikan Nasional rumusan tersebut dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Untuk menjamin agar SKL tersebut dapat dicapai maka kegiatan belajar mengajar tersebut dilengkapi dengan tujuan standar lainnya yaitu standar isi, standar proses, standar

pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan.

Kurikulum 2013 sebagai bagian dari intervensi peningkatan mutu pendidikan, tentu tidak bisa bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Oleh karena itu, SKL menjadi rujukan ketika Kurikulum 2013 diterapkan,

termasuk tujuan standar nasional

pendidikan lainnya. Demikinan juga

dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) tetap menjadi bagian Kurikulum 2013. Satuan pendidikan tetap

mempunyai kewenangan untuk

mengembangkan kurikulum sendiri yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan tersebut. Di samping itu, kurikulum 2013 tetap merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi.

(3)

yang terlibat baik secara langsung atau secara tidak langsung. Salah satunya adalah persiapan guru sebagai tenaga

kependidikan utama yang

mengembangkan ide dan rancangan pembelajaran untuk disampaikan kepada

siswa sehingga siswa memahami

pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus merancang terlebih dahulu pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.

Pemahaman guru tentang kurikulum

akan menentukan rancangan

pembelajaran yang dibuat guru dan diterjemahkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Pada kenyataannya, setiap penerapan kurikulum baru menjadi suatu masalah baru bagi sebagian guru atau menjadi suatu tantangan bagi sebagian

guru lainnya. Terlebih lagi model

pembelajaran yang digunakan pada

kurikulum 2013 yang berbasis pendekatan

saintifik. Ketua Unit Implementasi

Kurikulum 2013 (UIK) Kemedikbud, Tjipto Sumadi menjelaskan, dalam KTSP ada tiga langkah dalam metode pembelajaran yang meliputi elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi. Pada kurikulum 2013 ada lima langkah, yaitu mengamati, bertanya,

menalar, mencoba, dan

mengomunikasikan, yang menyebabkan, guru memegang peranan yang sangat penting di dalam proses pembelajaran. Perubahan persiapan yang dilakukan guru di antaranya persiapan pengetahuan,

persiapan fisik dan mental, serta

persiapan hati (Kemendikbud, 2013). Guru yang professional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan prilaku) yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (Syaefudin, 2008). Keberhasilan seorang guru menjadikan peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional harus disertai dengan persiapan yang matang. Suparno (2002) mengemukakan, sebelum guru mengajar seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang akan diajarkan. Tahap persiapan awal pembelajaran sebagai kewajiban untuk membuat perencanaan pembelajaran dan melaksanakan standar

proses terkait analisis perangkat

pembelajaran seperti pembuatan silabus, RPP, dan LKS.

Perangkat pembelajaran yang

digunakan pada kurikulum 2013 harus disesuaikan dengan standar yang telah

ditetapkan yaitu mengacu pada

Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Selain itu, dasar pembelajaran juga mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 103 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan

Dasar dan Menengah. Perangkat

pembelajaran pada kurikulum lama tidak

semua sama dan tidak semuanya

berbeda, karena setiap kurikulum memiliki karakter atau ciri khas tersendiri yang menjadi tujuan pendidikan. Salah satu hal yang paling terlihat pada kurikulum 2013 yaitu dari komponen RPP seperti adanya empat Kompetensi Inti (KI). Pembelajaran yang dirancang harus memenuhi keempat KI. Adanya KI ini diharapkan terbentuknya sumber daya manusia yang terdidik dan berkarakter.

Peran guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tersebut sangatlah besar, terutama kemampuan seorang guru

membuat suatu perencanaan

pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan RPP yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan RPP dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan

pembelajaran yang digunakan

(Permendikbud RI Nomor 103 Tahun 2014).

Silabus adalah rancangan

pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan

penyajian materi kurikulum, yang

dikembangkan berdasarkan ciri dan

kebutuhan daerah setempat (Majid, 2009). Pembelajaran standar kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran termuat dalam silabus. Silabus menjadi

(4)

pembelajaran, pengelolaan

proses/kegiatan pembelajaran,

melaksanakan sistem penilaian Wahyuni (dalam Midiastini, 2014). Jadi dapat disimpulkan bahwa, silabus merupakan

salah satu produk pengembangan

kurikulum dan pembelajaran yang memuat garis-garis besar materi pembelajaran. Proses pembelajaran tergambar secara jelas pada RPP yang di susun guru.

RPP adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap

pendidik pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien,

memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kewajiban setiap pendidik untuk menyusun RPP sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku dan beralihnya kurikulum lama ke kurikulum baru,

menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Berdasarkan observasi awal yang

dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2015, SD No. 4 Banyuasri salah satu

sekolah yang menjadi pilot project

penerapan kurikulum 2013. Peneliti

memilih untuk menganalisis RPP pada tema 9 (Makananku Sehat dan Bergizi) kelas IV SD No. 4 Banyuasri sebagai penelitian, karena pada saat peneliti

memasuki lapangan diperkirakan

pembelajaran yang dilakukan guru berada pada tema 9 (Makananku Sehat dan Bergizi) sehingga RPP yang disusun guru masih bersipat baru dan mempermudah peneliti untuk menggali imformasi.

Berdasarkan pemaparan di atas, mengingat begitu pentingnya perencanaan pembelajaran, menjadi sangat menarik untuk meneliti “Analisis RPP Menurut Kurikulum 2013 Tema 9 (Makananku Sehat dan Bergizi) Kelas IV Semester

Genap SD No. 4 Banyuasri Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Berdasarkan paparan tersebut,

maka adapun permasalahan yang muncul untuk dijadikan dasar pada penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah pemahaman guru kelas IV SD No. 4

Banyuasri terhadap RPP menurut

implementasi pembelajaran kurikulum

2013?, (2) Bagaimanakah kemampuan guru dalam menyusun RPP kelas IV semester genap SD No. 4 Banyuasri

menurut implementasi pembelajaran

kurikulum 2013?, (3) Apa sajakah

hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP kelas IV semester genap SD No. 4 Banyuasri menurut implementasi pembelajaran kurikulum 2013?

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pemahaman guru kelas IV semester genap SD No. 4 Banyuasri terhadap RPP

menurut implementasi pembelajaran

kurikulum 2013, (2) mengetahui

kemampuan guru dalam menyusun RPP kelas IV semester genap SD No. 4

Banyuasri menurut implementasi

pembelajaran kurikulum 2013, dan (3) mendeskripsikan hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP kelas IV semester genap SD No. 4 Banyuasri

menurut implementasi pembelajaran

kurikulum 2013.

METODE

Penelitian ini termasuk jenis

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan

berbagai fenomena yang terjadi di

lingkungan masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat dan model dari

fenomena tersebut (Sanjaya, 2013).

(5)

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner, metode catatan dokumentasi, dan metode wawancara. Data yang diperoleh dari kuesioner adalah data yang bersifat pribadi dan tidak dapat diamati oleh

peneliti dengan anggapan bahwa

respondenlah yang paling mengetahui

tentang dirinya dan pengalamannya

sendiri serta data yang disampaikan adalah benar adanya. Metode catatan

dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data berupa silabus, RPP, buku guru, buku siswa, dan dokumen-dokumen terkait RPP menurut kurikulum 2013. Metode wawancara yang dilakukan pada penelitian ini yaitu wawancara terstruktur kepada narasumber yang dapat memberikan informasi antara lain, guru kelas V dan kepala sekolah agar

memperoleh informasi mengenai

hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013.

Instrumen penelitian yang digunakan

adalah lembar kuesioner, catatan

dokumen, dan pedoman wawancara. Kuesioner yang digunakan berbentuk skala likert dengan kriteria penilaiannya didasarkan pada rubrik penilaian yang dirancang oleh peneliti dengan nilai maksimum setiap item pernyataan adalah 5 dan nilai minimum adalah 1. Skala Likert, kategori respon yang terdiri dari lima, mulai dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju, bila pernyataan itu sifatnya positif diberi skor 5, 4, 3, 2, 1, dan bila

pernyataan itu bersifat negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, 5 (Suharsaputra, 2012). Dukumen berupa RPP dinilai dengan daftar ceklis dengan berpedoman rubrik penilaian. Pedoman wawancara dalam

penelitian ini berisi tentang uraian

penelitian yang dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara

dapat berjalan dengan baik. Data

penelitian yang telah terkumpul berupa pemahaman guru terhadap RPP kurikulum 2013, RPP, dan kendala yang yang dialami guru dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, Pemahaman guru

terhadap RPP menurut kurikulum 2013

diperoleh melalui analisis lembar

kuesioner yang diisi oleh guru kelas IV di SD 4 Banyuasri yaitu Ni Wayan Eka Rippanawati, S.Pd. SD. Analisis hasil kuesioner pemahaman guru terhadap RPP memperoleh skor mentah 144 dari 150 skor maksimum ideal. Pemahaman guru terhadap RPP menurut kurikulum 2013 memperoleh nilai 96 berada pada kualifikasi sangat baik.

Kedua, Mengetahui kemampuan

guru kelas IV SD 4 Banyuasri dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013, dilakukan dengan menilai RPP yang disusun guru yaitu RPP pada tema 9/subtema 1 makananku sehat dan bergizi. Hasil penilaian tergambar secara jelas pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Penilaian RPP Kelas IV Tema 9 (Makananku Sehat dan Bergizi), Subtema 1

No Pernyataan

Nilai RPP Pembelajaran

1 2 3 4 5 6

1 Memuat identitas dalam RPP yaitu nama sekolah,

mata pelajaran atau tema/subtema,

kelas/semester, materi pembelajaran, alokasi waktu.

5 5 5 5 5 5

2 Memuat Kompetensi Inti (1, 2, 3, dan

KI-4) yang sesuai dengan buku guru dan silabus. 5 5 5 5 5 5

3 Memuat KD pada setiap Kompetensi Inti (1,

KI-2, KI-3, dan KI-4) yang sesuai dengan buku guru dan silabus.

5 5 5 5 5 5

4 Memuat Indikator dari KI-1, KI-2, KI-3, KI-4. 5 5 5 5 5 5

(6)

No Pernyataan

Nilai RPP Pembelajaran

1 2 3 4 5 6

dicapai dengan KD (KD-1, KD-2, KD-3, dan KD-4).

6 Indikator menggunakan kata kerja operasional. 4 4 4 4 4 4

7 Kesesuaian materi ajar pada RPP dengan buku

guru, buku siswa dan silabus. 5 5 5 5 5 5

8 Termuat paparan materi pembelajaran dari materi

pokok. 5 5 5 5 5 5

9 Kesesuaian materi ajar dengan indikator

pembelajaran yang menunjang pencapaian

indikator.

5 5 5 5 5 5

10 Tergambarkan secara jelas pada kegiatan pendahuluan, a) salam dan doa, b) apersepsi, c)

mengondisikan suasana belajar yang

menyenangkan, d) keterkaitan materi sebelumnya dengan materi selanjutnya, e) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, f) menyampaikan garis besar materi, g) menyampaiakan lingkup dan teknik penilaian.

3 3 3 3 3 3

11 Tergambarkan secara jelas pada kegiatan inti

yang menggambarkan kegiatan santifik

(mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan).

5 5 5 5 5 5

12

Tergambarkan secara jelas pada kegiatan penutup yang menggambarkan a) membuat rangkuman/simpulan pembelajaran, b) melakukan

refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan, c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, d)

merencanakan tindak lanjut dalam bentuk

remedial, pengayaan, e) menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, dan f) salam dan doa untuk mengakhiri pelajaran.

4 4 4 4 4 4

13 Kesesuaian penilaian yang disusun pada RPP

dengan silabus. 5 5 5 5 5 5

14 Termuat secara jelas penilaian autentik yang mencangkup KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (siakap sosial), KI-3 (pengetahuan), KI-4 (keterampialn).

5 5 5 5 5 5

15 Setiap penilian dari masing-masing KI terdapat

rubrik/daftar periksa/kunci jawaban. 5 5 5 5 5 5

16 Tergambar pembelajaran remedial dan

pengayaan yang menunjang ketercapaian

indikator.

5 5 5 5 5 5

17 Termuat kesesuaian sumber belajar pada RPP

dengan silabus. 4 4 4 4 4 4

18 Sumber belajar dan media yang tercantum dalam

RPP menunjang ketercapaian indikator

pembelajaran.

4 4 4 5 5 5

(7)

Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa nilai kemapuan guru dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013 yaitu pembelajaran 1 dengan nilai 93,3,

Penilaian dilakukan dengan berpedoman

dengan rubrik penilaian, analisis

perhitungan kemapuan guru dalam

menyusun RPP secara keseluruhan

memperoleh rata-rata nilai 93,9 dengan kualifikasi sangat baik.

Ketiga, berdasarkan hasil

wawancara yang dilaksanakan peneliti dengan guru kelas IV SD No. 4 Banyuasri

menyatakan bahwa hambatan yang

dialami dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013 yaitu pada pengembangan langkah-langkah pembelajarn agar tampak pendekatan saintifik dengan memasukan

5M dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang

dilaksanakan peneliti dengan kepala sekolah SD No. 4 Banyuasri menyatakan perlunya ada pengetahuan kepala sekolah terhadap RPP yang disusun guru, karena

setidaknya selaku kepala sekolah

seharusnya mengetahui RPP yang

disusun oleh guru guna menjalin

komunikasi/garis koordinasi dan

mengetahui perencanaan pembelajaran

yang disusun guru. Melalui RPP

tergambar proses belajar pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Ketika guru mengalami hambatan atau kesulitan dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013 guru selalu berkonsultasi dengan kepala sekolah dan tidak lepas juga jika guru mengalami

hambatan-hambatan guru melakukan sharing antara

guru di sekolah SD No 4 Banyuasri. Upaya yang dilakuakn sekolah jika guru mengalami habatan dalam menyusun RPP menurut kurikulum 2013 yaitu

dengan melakukan sharing antara guru

baik secara formal dan infornal, ikut serta dalam pelatihan terkait kurikulum 2013

dan tanggap terhadap

pembaharuan/pengembangan terkait

perkembangan kurikulum 2013.

Pertama, berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa guru kelas IV SD No. 4 Banyuasri sudah memahami RPP menurut Kurikulum 2013 dengan kualifikasi sangat baik. Sejalan dengan hasil penelitian Suarjana (2014) kesiapan guru SD dalam menyusun perangkat pembelajaran ditinjau dari rata-rata untuk komponen konteks 86,6 (katagori sangat baik). Tentunya untuk mengetahui sejauh mana guru memehami RPP menurut kurikulum 2013 ditinjau dari berbagai aspek yang mencangkup RPP menurut kurikulum 2013 yaitu hakekat RPP, prinsip penyusunan RPP, pembelajaran, dan penilaian menurut kurikulum 2013 yang secara keseluruhan dituangakan dalam kuesioner yang diberikan kepada guru.

Guru sudah memahami bahwa komponen RPP menurut kurikulum 2013 dengan sangat baik pada komponen: 1)

identitas sekolah/madrasah, mata

pelajaran, dan kelas/semester; 2) alokasi waktu; 3) Kompetensi Inti (KI), Kompetensi

Dasar (KD), indikator pencapaian

kompetensi; 4) materi pembelajaran; dan 6) penilaian. Belum maksimal pada komponen media/alat, bahan, dan sumber belajar. Pemahaman guru lemah (cukup) pada komponen kegiatan pembelajaran khususnya pada kegiatan pendahuluan. (Permedikbud nomor 103 tahun 2014).

Kedua, berdasarkan hasil analisis perhitungan penelitian menunjukan bahwa kemampuan guru kelas IV di SD No. 4 Banyuasri dalam menyusun RPP pada kualifikasi sangat baik, guru sudah

menyusun RPP sesuai dengan

komponen-komponen RPP yang telah ditetapkan pada permendikbud nomor 103

tahun 2014. Sejalan dengan hasil

penelitian Mediastini (2014) RPP yang disusun guru sudah sesuai dengan

Kurikulum 2013. RPP disusun secara

sistematis dengan tujuan agar

pembelajaran dapat berlangsung

terprogram, sistematis, interaktif, inspiratif,

menantang, kreatif, menarik dan

(8)

pembelajaran berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik.

Penyusunan RPP selalu

memperhatikan situasi sekolah,

lingkungan, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik. RPP yang disusun guru meliputi identitas RPP, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi ajar,

pendekatan, kegiatan pembelajaran,

penilaian, sumber dan alat bantu

pembelajaran (permendikbud nomor 103 tahun 2014). Keterampilan menyusun RPP merupakan kemampuan praktis guru

dalam meyusun komponen-komponen

RPP. Kemampuan praktis tersebut adalah menulis identitas RPP, menulis KI/ KD, merumuskan indikator, menyusun materi ajar, merancang media, menulis sumber, menyusun skenario pembelajaran, dan merancang penilaian (Maulana, 2014).

Pada bagian identitas RPP sudah tercantum secara lengkap seperti yang termuat dalam permendikbud nomor 103 tahun 2014 sedikitnya identitas RPP

mencakup identitas nama sekolah,

identitas mata pelajaran atau

tema/subtema, identitas RPP yaitu

kelas/semester, identitas RPP yaitu materi

pembelajaran, dan alokasi waktu.

Kompetensi inti sudah dicantumkan sesuai yang tertera di buku guru dan silabus. Rumusan KI 1 dan KI 2 dalam pembelajaran tidak diajarkan karena sudah diterapkan langsung oleh peserta didik dalam perilaku kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat di lingkungan tinggal peserta didik. Rumusan KI 3 dan KI 4 dibelajarkan dalam pembelajaran.

Penjabaran indikator disesuaikan

dengan alokasi waktu dalam

pembelajaran. Indikator dirumuskan

berdasarkan KI dan KD. Indikator tidak dirumuskan menggunakan kata kerja

operasional, karena didak

menggambarkan siswa atau audience

dalam penyususnan indikator. Kata

operasional pada tujuan/indikator

setidaknya memuat audience (siswa),

behavior (perilaku yang dapat diamati

sebagai hasil belajar), condition

(persyaratan yang harus dipahami agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai), dan degree (tingkat penampilan yang dapat diterima).

Kegiatan pembelajaran yang

dirancang dalam RPP sudah

mencerminkan pendekatan yang sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu pendekatan

saintifik. Menurut Kurniasih (2014)

pendekatan saitifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip

melalui tahap-tahapan mengamati,

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengomunikasikan

konsep, hukum atau prinsip yang

ditemukan. Pendekatan yang digunakan

disesuaikan dengan karakteristik

pencapaian kompetensi. Langkah-langkah pembelajaran meliputi, kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Termuat dalam permedikbut no 103

tahun 2014, kegiatan pendahuluan

menurut kurikulum 2013 harus

menggambarkan mengondisikan suasana

belajar yang menyenangkan,

mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan

dipelajari dan dikembangkan,

menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan, dan menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Kegiatan inti merupakan proses

pembelajaran untuk mencapai

kompetensi, yang dilakukan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis

(9)

pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik.

Kegiatan penutup meliputi, 1)

kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:

a) membuat rangkuman/simpulan

pelajaran, b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan 2) kegiatan guru yaitu: a) melakukan penilaian, b) merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik; dan c)

menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya.

Penilaian yang dilakukan guru yaitu otentik assessment (penilaian proses) dan sikap. Sesuai dengan Permendikbud No 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah

menjelaskan bahwa penilaian autentik

adalah bentuk penilaian yang

menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh dari

pembelajaran dalam melakukan tugas

pada situasi yang sesungguhnya.

Didukung dengan pendapat Kurniasih dan Berlin (2014) menyatakan bahwa penilaian

autentik merupakan penilaian yang

dilakukan secara komprehensif untuk

menilai mulai dari masukan (input),

proses, dan keluaran (output)

pembelajaran yang meliputi ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

Keseimbangan antara sikap,

pengetahuan, dan keterampilan untuk

membangun soft skills dan hard skills

peserta didik secara berkelanjutan atau terus menerus.

Pengayaan sudah tergambar

mencakup materi pembelajaran, yang mampu menunjang pengetahuan dan keterampilan siswa kelas IV SD 4 Banyuasri. Kegiatan pengayaan yang

dirancang guru tampak mampu

menambah pengetahuan dan keterapilan

siswa. Sejalan dengan pemahaman

kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang

diberikan kepada peserta didik kelompok cepat sehingga peserta didik tersebut menjadi lebih kaya pengetahuan dan keterampilannya atau lebih mendalam

penguasaan bahan pelajaran dan

kompetensi yang mereka pelajari Arikunto (dalam Mahmudah, 2014)

Kegiatan remedial yang dirancang guru diberikan kepada siswa yang belum memahami materi agar, siswa tersebut lebih memahami materi yang dipelajari. Sejalan dengan pengertian pengajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang berbentuk perbaikan, atau suatu bentuk pengajaran yang membuat menjadi baik, (Mahmudah, 2014).

Guru menggunakan media konkret dan gambar. Menggunakan media nyata dan sering dijumpai oleh peserta didik di

kehidupan sehari-hari, sehingga

pembelajaran lebih efektif, menarik,

kontekstual, dan mampu meningkatkan aktivitas siswa. Termuat dalam penelitian Nazifah (2013) media konkret adalah

segala sesuatu yang nyata dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan minat siswa sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju kepada tercapainya

tujuan yang diharapkan. Sumber

pembelajaran yang digunakan yaitu buku taks pelajaran (buku siswa tematik tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi), buku panduan guru (buku panduan guru tematik tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi). Guru belum tampak mengembangkan

sumber pembelajaran. Sumber

pembelajaran menurut kurikulum 2013 dapat dikembangkan berdasarkan kondisi dan keadaan sekolah. Materi juga dapat dikembangkan dari berbagai buku dan internet yang berkaitan dengan materi yang akan dibelajarkan.

Ketiga, berdasarkan hasil penelitian hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP yaitu merancang langkah pembelajaran. Berdasarkan wawancara guru mengungkapkan baru belajar belum

mendalam memahami langkah

(10)

dengan guru-guru di SD No. 4 Banyuasri, 2) mengikuti pelatihan terkait kurikulum 2013, 3) tanggap terhadap pembaharuan terkait kurikulum 2013 khususnya jika terdapat perubahan permendikbud yang berlaku, dan 4) mengisi diri dengan

membaca berbagai sumber terkait

kurikulum 2013.

Proses pembelajaran pada

Kurikulum 2013 untuk semua jenjang

dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran

meliputi menggali informasi melalui

pengamatan, bertanya, percobaan,

kemudian mengolah data atau informasi,

menyajikan data atau informasi,

dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta.

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang

ditunjuk oleh kepala sekolah.

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP

antarsekolah atau antarwilayah

dikoordinasikan dan disupervisi oleh

pengawas atau dinas pendidikan

(Permendikbud nomor 81a tahun 2013).

Sejalan dengan hasil penelitian

Nurhamidah (2014) melalui pendampingan mampu meningkatkan kemampuan guru

dalam menyusun RPP mengalami

peningkatan. Jadi, agar pembelajaran berjalan lancar, RPP hendaknya sudah siap ketika pembelajaran di awal semester dimulai, baik disusun secara individu atau berkelompok.

Pembaharuan dalam kurikulum

bersifat dinamis. Kurikulum memberikan dasar-dasar pengembangan kepribadian dan kemampuan profesional, yang akan menentukan kualitas insan serta sumber daya manusia yang diperlukan dalam

kehidupan dan pelaksanaan tugas

pekerjaan di masa yang akan datang (Widyastono, 2014). Oleh karena itu, kurikulum yang diterapkan akan terus

mengalami perkembangan yang

didasarkan atas tujuh landasan yaitu

landasan filosofis, psikologis, sosial

budaya, empiris, yuridis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya perubahan tuntunya guru-guru harus tanggap terhadap perkembangan informasi dalam hal kurikulum 2013 yang mengacu pada permendikbud.

Mengisi diri dengan berbagai

sumber (belajar) merupakan proses dari

tidak tahu menjadi tahu. Belajar

merupakan suatu proses pembentukan dan perubahan yang bersifat permanen yang dilakukan seseorang kearah yang lebih baik yang disebabkan oleh adanya pengalaman belajar yang terarah (Nazifah, 2013). Belajar dapat dilakukan dengan membaca sendiri dari berbagai sumber dan secara berkelompok dengan berbagi pengetahuan. Dengan sering melakukan sharing, mengikuti pelatihan, tanggap terhadap informasi, dan belajar terkait kurikulum 2013.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan dapat dikemukakan

simpulan: (1) pemahaman guru kelas IV SD No. 4 Banyuasri tehadap pelaksanaan pembelajaran (RPP) menurut kurikulum

2013 memperoleh nilai 96 dengan

kualifikasi sangat baik, (2) pemampuan guru dalam menyusun RPP diperoleh rata-rata nilai 93,9 dengan kualifikasi sangat baik. (3) hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP yaitu terletak pada

merancang langkah pembelajaran.

Hambatan-hambatan yang dialami guru

diatasi dengan: 1) melakuakan sharing

dengan kepala sekolah atau dengan guru-guru di SD N No. 4 Banyuasri, 2) mengikuti pelatihan terkait kurikulum 2013, 3) tanggap terhadap pembahruaan terkait kurikulum 2013 khususnya jika terdapat perupahan permen yang berlaku, dan 4) mengisi diri dengan membaca berbagai sumber terkait kurikulum 2013.

Berdasarkan simpulan, adapun

saran penelitian ini, (1) guru diharapkan memahami lebih dalam pengetahuannya

tentang kurikulum 2013, terutama

pemahaman komponen-komponen RPP, (2) pihak sekolah untuk selalu tanggap

terhadap terhadap

(11)

sehingga dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 terutama dalam penyusunan RPP, (3) disarankan kepada pemerintah untuk terus proaktif memerhatikan peran strategis sekolah untuk mencerdaskan generasi bangsa Indonesia dengan pengadaan buku-buku tematik yang disalurkan ke sekolah dengan tepat waktu, dan (4) disarankan kepada peneliti lain untuk melakukan uji empiris di sekolah lain dan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga wawasan hasil penelitian ini semakin luas

dan dapat dipercaya serta

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam proses pembuatan skripsi ini, begitu banyak bantuan yang diperoleh dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Drs. I Ketut Pudjawan, M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan atas berbagai kebijakannya sehingga studi ini dapat terselesaikan dengan lancar sekaligus sebagai Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, motivasi dan petunjuk-petunjuk serta bimbingan yang sangat bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., sebagai

Pembantu Dekan I yang telah

memberikan izin dalam pelaksanaan penelitian.

3. Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. I Made Suarjana, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, motivasi, dan petunjuk sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd., M.S. selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan, motivasi, dan petunjuk sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Made Suparmi, S.Pd. selaku kepala SD

No. 4 Banyuasri yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah yang dipimpinnya. 7. Ni Wayan Eka Rippanawati, S.Pd. SD.

selaku guru kelas IV yang telah

membantu dalam pelaksanaan

penelitian.

8. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas peran serta dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

DAFTAR RUJUKAN

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014.

Implementasi Kurikulum 2013.

Cetakan Ke-1. Surabaya: Kata Pena.

Mahmudah, Anna Rif’atul. 2014.

Pelaksanaan Program Remedial

Dan Pengayaan dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar PAI

Siswa Kelas VIII SMP N 5

Yogyakarta Tahun Pelajaran

2013/2014.

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan

Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Maulana, Luthfi. 2013. Analisis Tingkat Keterampilan Menyusun RPP Pada Peserta Diklat Kurikulum 2013 Guru Madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2014.

Midiastini, Ni Ketut. 2014. Pelaksanaan

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dengan Pendekatan tematik

Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Kelas 4 SD Saraswati 1 Denpasar. Program Studi Pendidikan Bahasa. PASCASARJANA Undiksha.

Nazifah. 2013. Penggunaan Media

Konkret Meningkatkan Aktivitas

Siswa Matematika Kelas I SD N 07 Sungai Soga Bengkayang.

Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan nomor 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. 2013. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan

(12)

Implementasi Kurikulum. 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan nomor 103

Pembelajaran Pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah.

2014. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian

Pendidikan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Soparno,dkk. 2002. Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta: kasinus.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode

Penelitian. Bandung: Refika

Aditama.

Syaefudin Sa’ud, Udin. 2008.

Pengembangan Profesi Guru.

Alfabeta : Bandung

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

(UU 20/2003) tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta:

Penerbit Sinar Grafika.

Gambar

Tabel 1. Hasil Penilaian RPP Kelas IV Tema 9 (Makananku Sehat dan Bergizi), Subtema 1

Referensi

Dokumen terkait

Rumah sakit sebagai salah satu organisasi kesehatan harus memiliki kesiapan di era JKN sebagaimana menurut Lehman (2005) bahwa kesiapan suatu organisasi antara lain dapat

Dari pengujian terhadap kadar gula, pada Tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa nilai kadar gula minuman probiotik susu jagung manis yang menggunakan L.. pentosus EM1 memiliki kadar

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh debt default, audit tenure, kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya yang berpengaruh terhadap pemberian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Antara Perilaku Asertif Terhadap Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami-Istri yang Bekerja

Pengaruh Keterampilan Mengajar guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntsi Kelas VII Ips1. Universitas Pendidikan Indonesia |

Perencanaan jalan Pagaralam- Tanjung Sakti- Batas Bengkulu haruslah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, metode ilmiah yang telah teruji, serta analisis yang tepat

teachings of the Qur’an, the film features selected verses from the Qur'an, followed by media clips and newspaper cuttings which demonstrate acts of terror presumably perpetrated