• Tidak ada hasil yang ditemukan

UAS KISI KISI INSTRUMEN KOGNITIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UAS KISI KISI INSTRUMEN KOGNITIF"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Lumimuut Pingkan Rambitan

No.reg :

Sejarah perkembangan masurrement theory and practice

Pengukuran dalam arti luas adalah proses kuantifikasi suatu atribut atau phenomena yang menghasilkan data yang valid melalui pelaksanaan secara sistematik. pengukuran juga dapat diartikan suatu proses kegiatan penilaian yang mengkuantifikasikan karakteristik atau phenomena seseorang atau kelompok orang yang diukur berdasarkan tingkat deskripsi dari hasil kuantifikasi (sekor) yang dimiliki oleh seseorang.

 Pengukuran Fisik dan Non Fisik

pengukuran fisik dan non fisik pada prinsipnya relative sam, keduanya menggunakan standart ukur dengan menggunakan alat ukur berdaar pada kala pengukuran. namun perbedaannya pada keakuratan hasil pengukuran. Hasil pengukuran fisik lebih akurat sedangkan non fisik (psikologi) mendekati akurat. keduanya mempertimbangkan tingkat validitas, reriabilitas dan objektifitas suatu alat ukur.

Berawal dari perspektif perkembangan dan masa depan dari pengukuran pendidikan. dari teori pengukuran yang didialamnya terdapat validitas, reriabilitas, item, penyamaan /penyetaraan, dan skala yang dibutuhkan untuk model integrasi.

 latihan mengukur, didalamnya meliputi : - validitas dan konsekuen

- reriabilitas dan standarisasi - pertanggungjawaban dalam k-12 - teknologi dan komputerisasi

- undang-undang,proses pengadilan, dan kejujuran

teori pengukuran dalam pengukuran pendidikan terdapat 4 edisi yaitu : Lindquist (1951), Thorndike (1971), Linn (1989), dan Brenan (2006).

Dari teori ke pengukuran

 Tes, Pengukuran, Penilaian, dan evaluasi Tes : 1. mengukur instrument

konstruk Teori

Definisi operasional

(2)

2. desain untuk memperoleh sampel yang spesifik dari prilaku Pengukuran

1. Hitungan : penugasan angka

2. karakteristik : kemampuan, sifat, atribut, konstruk 3. aturan dan prosedur : harus menjadi replica (tiruan)

Dalam penilaian memiliki beberapa aspek criteria yang harus diketahui yaitu : 1. criteria penilaian

2. proses penilaian dan produk penilaian

3. penilaian profil dan kemampuan, sifat, atribut dan kanstruk  Skala pengukuran dan instrument penelitian

sakala meruakan pengorganisasian data yang dapat memberikan cirri tertentu dari variabel yang di amati. sedangkan data merupakan suatui himpunan angka yang berasal dari satu pengukuran individu. dan variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian.

jenis-jenis skala

1. skala nominal : adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. antara kategori “tdk” diketahui tingkat perbedaannya

contoh : laki-laki : perempuan sehat, sakit

2. skala ordinal : adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.

contoh : tidak sekolah,tamat SD, tamat SMP, kanker stadium Satu,Dua,Tiga,status social tinggi, menengah, bawah.

3. Skala interval: adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 yang mutlak.

contoh :

suhu 300 tidak sama dengan suhu 150C + uhu 150C tekanan darah 200 mmHg bukan 2 kali 100 mmHg

4. Skala Rasio : adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 yang mutlak.

contoh:

berat 100kg + 2 x berat 50 kg.

untuk disain dalam pengukuran menggunakan beberapa skala yaitu :

1. skala likert : yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seeorang tentang fenomena social.

(3)

3. skala semantic diferensial : skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau Checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negative terletak disebelah kiri sedamgkan nilai yang sangat positif terletak diebelah kanan.

4. skala rating :data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentransformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.

Validitas dari hasil penilaian

Terkandung di sini pengertian bahwa ketepatan validitas pada suatu alat ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur variabel A dan kemudian memberikan hasil pengukuran mengenai variabel A, dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas tinggi. Suatu tes yang dimaksudkan mengukur variabel A akan tetapi menghasilkan data mengenai variabel A’ atau bahkan B, dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas rendah untuk mengukur variabel A dan tinggi validitasnya untuk mengukur variabel A’ atau B (Azwar 1986).

Menggunakan alat ukur yang dimaksudkan untuk mengukur suatu aspek tertentu akan tetapi tidak dapat memberikan hasil ukur yang cermat dan teliti akan menimbulkan kesalahan atau eror. Alat ukur yang valid akan memiliki tingkat kesalahan yang kecil sehingga angka yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai angka yang sebenarnya atau angka yang mendekati keadaan yang sebenarnya (Azwar 1986).

Validitas menjadi gambaran yang baik untuk menarik sebuah kesimpulan yang akurat . dalam validitas kita mengukur apa yang seharusnya diukur. yang meliputi :

1. konten (isi) : adalah berkaitan dengan kecukupan konten dari – dan respon untuk – simple tes, yang menjadi domain yang luas dalam pembuatannya.

2. konstruksi : adalah merupakan tingkatan yang pasti dari konstruk dalam teori psikologi dari sekor tes.

3. criteria : adalah teknik empiris dari hubungan pembelajaran sebelum sekor tes/ ukuran dan dugaan bebas dari criteria.

 dalam sebuah kelompok, analyze the Steif & Dantzler statics concept inventory article. mencari tentang:

a. Theoretical framework b. Constructs used in the study

c. How constructs were operationalized d. Measurement process

(4)

Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan kinerja.

Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.

Face Validity adalah validitas yang berhuubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur.

Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, di mana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor.  Empirical Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor

dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran.

Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bhwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusny diukur.

Predictive Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerj seorang di msa mendatang.

Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi.

Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pungukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.

Reriabilitas dari hasil penilaian

Reriabilitas adalah ketepatan suatu tes dalam pengukuran, juga kestabilan sekor yang diperoleh oleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda.

Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.

Cara menguji reriabilitas :

1. metoda bentuk parallel (equivalent) 2. Tes ulang (tes - retest)

(5)

Reriabilitas dalam pengukuran

1. tingkat sekor yang bebas dari kesalahan 2. kesalahan adalah pengukur konsistensi 3. sumber kesalahan

- konstruksi tes dan administrasi

- pertanyaan yang ambigu (bermakna ganda), bimbingan dalam kebingungan, pengganti scoring.

- karakteristik dari partisipan.: tes kegelisahan, kekurangan motivasi, kepenatan, menebak, dll.

4. Pengukuran

- jarak koefisien reriabilitas dari 0,00 – 1,00 tanpa memperhatikan persamaan yang berguna untuk mengkalkulasi mereka.

- 0.00 mengindikasikan reriabilitas atau konsistensi

- 1,00 mengindikasikan total reriabilitas atau total konsistensi.  5 tipe fakta dari reriabilitas

- stabilitas (test-retest)

1 pengujian pada subjek yang sama menggunakan tes yang sama pada dua keempatan.

2 batasan : penerimaan efek dari administrasi pertama ke administrasi kedua dari tes.

- equivalen (parallel form)

1. pengujian pada subjek yang sama dengan dua formulir parallel saat pengambilan tes pada waktu yang sama.

2. pembatasan : kesulitan dalam membuat formulir parallel. 3. konsistensi internal

- menggunakan 2 formulir : KR 20

- sekor dikotomi (benar atau salah) 1. tipe pengukuran kognitif. 2. Alpha chronbach

sekor non-dikotomi( sangat stuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju) tipe pengukuran non-kognitif.

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat statistik (Feldt & Brennan, 1989: 105) Berdasarkan sejarah, reliabilitas sebuah instrumen dapat dihitung melalui dua cara yaitu kesalahan baku pengukuran dan koefisien reliabilitas (Feldt & Brennan: 105). Kedua statistik di atas memiliki keterbatasannya masing-masing. Kesalahan pengukuran merupakan rangkuman inkonsistensi peserta tes dalam unit-unit skala skor sedangkan koefisien reliabilitas merupakan kuantifikasi reliabilitas dengan merangkum konsistensi (atau

(6)

tes tersebut berkorelasi tinggi dengan skor murninya sendiri. Interpretasi lainnya adalah seberapa tinggi korelasi antara skor tampak pada dua tes yang pararel. (Saifuddin Azwar, 2006: 29). Reliabilitas menurut Ross E. Traub (1994: 38) yang disimbolkan oleh dapat didefinisikan sebagai rasio antara varian skor murni dan varian skor tampak .

Jenis-jenis Reliabilitas

Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada dua cara umum untuk mengukur reliabilitas, yaitu:

1. Relibilitas stabilitas. Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan prosedur pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya haruslah sama atau hampir sama.

2. Reliabilitas ekivalen. Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan-batasan

operasional, paeralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat-pengamat.

(7)
(8)

Nama : Lumimuut Pingkan Rambitan

No.reg :

Cara Penyusunan Instrumen

Transformasi data menjadi informasi syarat – syarat data yang baik adalah : 1. Data harus akurat

2. Data harus relevan 3. Data harus up to date 1. KONSEP

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif, ranah kognitif memiliki enam jenjang ataui aspek yaitu :

1. pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) 2. pemahaman (comprehension)

3. penerapan (aplication) 4. analisis (analysis) 5. sintesis(syntesis)

6. penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

tujuan aspek kognitif, berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada kemampuan memecahkan masalah tersebut. dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan ten tang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingakat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

2. VARIABEL

(9)

KISI-KISI TES KEMAMPUAN KOGNITIF ELASTISITAS

Nama Sekolah : SMA …

Kelas / Semester : X / 2 Mata Pelajaran : Fisika

KOMPETENSI INTI

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR

(10)

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.

3.7 Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah. 4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

1. Terdapat sebuah pegas, mula- mula pegas itu memiliki panjang 20cm . kemudian pada salah satu ujung pegas digantungkan beban 2 kg. dan ternyata panjang pegas menjadi 25 cm, jika grafitasi 10m/s2 .

berapakah konstanta yang dimiliki oleh pegas tersebut ?

a. 400 N/m

b. 300 N/m

(11)
(12)

Mengklasifikasi kan benda-benda yang menggunakan bahan yang elastis

diberikan

manakah yang memiliki nilai modulus young yang benar ? a. 2 dan 4

b. 1 dan 2

c. 1 dan 3

d. 3 dan 4 e. 2 dan 3

4. Pegas adalah benda elastic yang dapat digunakan untuk

menyimpan energy

khususnya energy mekanis. Dibawah ini adalah benda-benda yang menggunakan bahan yang elastic

1. ketapel

2. suspense pada motor

3. spring bed

4. sandal jepit

5. balon

(13)

Menganalisis konsep hukum hooke dengan benar

2. Mengasah kemampu an peserta didik

6. timbangan

7. neraca

dari benda benda yang sering kita jumpai di atas manakah

benda-benda yang

menggunakan system pegas ? a. 1,3,4 dan 5

b. 2,4,5 dan 6

c. 2,3,6 dan 7

d. 1,2,3,4, dan 5

5. Berdasarkan dengan rumus hukum hooke yaitu F = -k.x manakah dibawah ini yang merupakan pernyataan yang benar adalah...

a. Hubungan antara gaya F

yang meregangkan pegas

dengan pertambahan

(14)

3.menemukan makna tersirat

panjang pegas x pada daerah elastisitas

b. Pada saat ditarik,

pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya tarikan tetapi arahnya berlawanan (Faksi = -Freaksi).

c. Pada daerah elastisitas

benda, besarnya

pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda.

d. pegas memberikan gaya

pada massa yang menariknya ke posisi setimbang

e. Gerak harmonik pegas

pada dasarnya

merupakan proyeksi

gerak melingkar pada salah satu sumbu

(15)

Menganalisis makna yang terkandung dalam rumus

gaya yang

bekerja pada system pegas.

Menemukan makna yang terdapat

1. Meningkat kan

efektivitas kemampua n pesrta didik.

utamanya, sehingga

periode dan frekuensi dapat ditentukan dengan

menyamakan gaya

pemulih dengan gaya sentripetal.

6. suspense pada sepeda motor itu menggunakan system pegas, dan suatu pegas memiliki elastisitas yang membuat pegas tersebut dapat meregang dan merapat apabila ada gaya yang bekerja pada system tersebut, menurut

hukum hooke secara

sistematis dapat ditulis…

a. F = k x

b. F0= k.-x

(16)

dalam

7. Sebuah keluarga yang terdiri dari 4 orang yang total massanya 200kg masuk dalam mobil sehingga pegas mobil tertekan kebawah

sejauh 3cm dengan

menggap pegasnya tunggal berapakah tetapan pegas mobil itu ?

8. Adapun regangan (strain)

(17)

Menganalisis penerapan regangan dalam kehidupan sehari-hari.

Menghitung

mula-mula, secara sistematis dapat dituliskan dengan ...

a. e=∆ L L

b. E= F . L F . ∆ A

c. E= F A ∆ L

L

d. E=σ e

e. F=k . x

9. Jika kita mengambil kawat logam panjangnya 80 cm dan luas penampang 4 cm2. Ujung yang satu diikat pada atap dan ujung yang lain ditarik dengan gaya 50 N.

(18)

pertambahan panjang pegas dengan

menggunakan rumus.

Ternyata panjangnya

menjadi 82 cm berapakah regangan yang ada pada kawat ?

a. 2,5 x 10-2

b. 2,0 x 10-2

c. 0,5 x 10-2

d. 5 x 10-2

e. 1,5 x 10-2

10. Jika terdapat sebuah pegas yang memiliki panjang 20 cm. Saat ditarik dengan

gaya 12,5N panjang

pegasnya menjadi 22 cm. Berapakah panjang pegas jika ditarik gayasebesar 37,5 N ?

a. 23 cm b. 23 cm c. 24 cm d. 25 cm

(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait

Apartemen City Light merupakan apartemen murah yang akan dibangun di Ciputat, Tangerang Selatan, pinggir jalan raya IR.. Haji

Secara teoritis ketahanan pangan mengandung aspek yang sangat luas, termasuk kemampuan mengadakan bahan pangan baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar

b akibat tidak mengikuti tata tertib di rumah dono anak yang tidak patuh. dono suka membantah orang tua tidak mengikuti tata

Dalam menentukan strategi pemasaran dapat dilakukan dengan cara mendeskripsikan pemasaran dengan pendekatan marketing mix sehingga menghasilkan alternatif strategi

membujur pegunungan Meratus Utara dari barat ke timur yang juga menjadi.. batas wilayah Provinsi

Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari aktivitas siswa dan guru untuk membuat siswanya lebih aktif pada saat proses pembelajaran dengan

Dapat menjelaskan cara perawatan motor tenaga penggerak alat mesin pertanian... Kompetensi Inti Guru

Saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi dalam laporan keuangan konsolidasi pada saat (1) hilangnya