• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Ekologi Umum Parameter Fisika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Praktikum Ekologi Umum Parameter Fisika"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

HASIL DAN ANALISIS DATA 3.1 Data Hasil Pengamatan

Data Hasil Pengamatan Pada Praktikum Eksperimen Hubungan Suhu dan DO sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Pengamatan pada Suhu Pagi

(2)

Tabel 2. Hasil Pengamaan pada Suhu Siang

Hari Ke- Suhu DO

(3)
(4)

3.2 Analisis Data

Analisis data Eksperimen Hubungan DO dengan Suhu Pagi adalah sebagai berikut : Tabel 4. Analisis Hubungan DO dengan Suhu Pagi

DO Suhu

N 30 30

Max 8.13 30

Min 2.03 25

Rata-rata 4.03 28.67

Jumlah 121.04 806

Varian 18.79 72.27

SS 545.02 2096

Analisis data Eksperimen Hubungan DO dengan Suhu Siang adalah sebagai berikut : Tabel 5. Analisis Hubungan DO dengan Suhu Siang

DO Suhu

N 30 30

Max 8.13 33

Min 1.62 26

Rata-rata 6.261 27.9

Jumlah 187.83 837

Varian 43.92 782.34

(5)

3.2 Analisis Data

Analisis data Eksperimen Hubungan DO dengan Suhu Sore adalah sebagai berikut : Tabel 6. Analisis Hubungan DO dengan Suhu Sore

DO Suhu

N 30 30

Max 8.09 30

Min 2.43 25

Rata-rata 6.261 27.267

Jumlah 187.83 818

Varian 29.0908 746.4

SS 843.6332 21645.6

Untuk perhitungan DO (Dissolved Oxygen) menggunakan rumus:

DO = a . N.8000 V−4

= 11.8x2500.025x8000

−4 = 9.59 (mg O2/l)

DO = Oksigen terlarut (mg.O2/l)

a = volume titran Natrium thiosulfate (ml) N = normalitas larutan Natrium thiosulfate (ek/l) V = volume botol winkler (ml)

(6)

3.2.1 Tabel Hasil Perhitungan Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu

10. 26 4.47 116,22

11. 26 3.66 95,16

12. 26 6.09 158,34

13. 25 5.69 142,25

14. 26 4.38 113,88

15. 26 5.10 132,6

23. 27 8.13 219,51

24. 27 3.36 90,72

25. 26 3.66 95,16

26. 28 3.63 101,64

27. 27 5.04 136,08

28. 28 2.84 79,52

29. 30 3.36 100,8

30. 29 3.66 106,14

Jumlah 806 121.04 3242.52

SS 2096 545.02

Tabel 7. Hasil Perhitungan Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Pagi

(7)

1. 27 6.4 172,8

11. 28 6.73 188,44

12. 27 6.6 178,2

13. 27 7.3 197,1

14. 28 9.75 273

15. 30 6.91 207,3

16. 27 6.52 176,04

17. 28 5.45 152,6

23. 26 6.91 179,66

24. 26 5.96 154,96

25. 27 5.44 146,88

26. 27 10.81 291,87

27. 26 5.85 152,1

28. 27 7.6 205,2

29. 26 7.3 189,8

30. 31 5.6 173,6

Jumlah 837 187.83 5224

SS 22.688 1273,96

Tabel 8. Hasil Perhitungan Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Siang Keterangan:

variabel x (variabel bebas) merupakan suhu

variabel y (variabel terikat) merupakan Oksigen Terlarut (DO)

(8)
(9)

1. 26 6.5 169

10. 26 6.17 160,42

11. 26 7.25 188,5

12. 26 7.45 193,7

13. 25 5.30 132,5

14. 28 6 168

15. 27 6.31 170,37

16. 25 5.69 142,25

17. 26 4.3 111,8

23. 26 4.88 126,88

24. 29 7.25 210,25

25. 30 8.09 242,7

26. 28 6.31 176,68

27. 29 5.22 151,38

28. 29 4.05 117,45

29. 28 5.4 151,2

30. 28 5.7 159,6

Jumlah 818 187.83 4214,4

SS 21645.6 843.6332

variabel x (variabel bebas) merupakan suhu

variabel y (variabel terikat) merupakan Oksigen Terlarut (DO)

(10)

Tabel 10. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Pagi

Paramete

r DOxSuhu

N 30

SSx 2096

Ssy 545.02

SP -9.42

S2 19.46

Sb 0.096

T 112.3

DF = n-1 29 t tabel 0,05 39.087

Tabel 11. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Siang

Paramete

r DOxSuhu

N 30

SSx 22.688

Ssy 1273.96

SP -16.457

S2 45.49

Sb 0.0447

T 226.39

(11)

Tabel 12. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu t tabel 0,05 39.087

3.2.1.2 Hubungan DO dengan Suhu

24 25 26 27 28 29 30 31

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Pagi

Suhu

(12)

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Siang

Suhu

Gambar 3. Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Siang

24 25 26 27 28 29 30 31 32

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Sore

Suhu

(13)

a. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Pagi Persamaan regresi : y = -0.251x + 10.79

Korelasi (r) : 0.176

Determinasi (r2) : 0.031 = 3.1%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.176 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.031 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 3.1%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji t.

Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 112.3

T tabel 0.05 : 39.087

Karena t table 0.05 lebih besar dari t hitung maka H0 ditolak, artinya ada perubahan kadar oksigen terlarut (DO) bila suhu air berubah.

b. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Siang Persamaan regresi : y = -0.138x + 10.12

Korelasi (r) : 0.126

Determinasi (r2) : 0.016 = 1.6%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.126 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.016 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 1.6%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji t.

Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 226.39

T tabel 0.05 : 39.087

(14)

c. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Sore

Persamaan regresi : y = -0.179x + 10.05 Korelasi (r) : 0.2

Determinasi (r2) : 0.04 = 4%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.2 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.04 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 4%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji t.

Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 279.1

T tabel 0.05 : 39.087

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengamatan pada Suhu Pagi
Tabel 2. Hasil Pengamaan pada Suhu Siang
Tabel 3. Hasil Pengamatan pada Suhu Sore
Tabel 4. Analisis Hubungan DO dengan Suhu Pagi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah pengakhiran dari suatu proses pemikiran tentang apa yang dianggap

Logika dasar perancangan tentang desain merchandise t-shirt Keroncong Tugu “Cafrinho” penulis ingin mengangkat komunitas musik Keroncong Tugu “Cafrinho” dengan

Hasil analisis menunjukkan bahwa working capital turn over atau perputaran modal kerja pada tahun 2010 sebesar 11,62 kali dan pada tahun 2011sebesar12,65 mengalami

Bahwa agar Informasi Pembangunan Pertanian dapat menjangkau Kepada Petani – nelayan dan masyarakat pertanian didaerah secara cepat dan tepat perlu dibentuk Balai Informasi dan

Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara senam asma terhadap peningkatan kekuatan otot pernapasan (p= 0,0005; α= 0 ,05) dan fungsi paru (p= 0,0005; α= 0 ,05) pasien asma

Dapatan kajian ini telah menyokong dapatan kajian yang diperolehi oleh pengkaji-pengkaji kepimpinan Islam sebelum ini seperti al-Arkoubi (2008), Elsegeiny (2005), Adnan

Dengan demikian risiko menyebabkan iritasi pada kulit bayi akan lebih rendah dengan menggunakan deterjen cair. Sumber: http://www.alodokter.com tips STELLaMaTic air FrEsHnEr

71 tahun 2010 Pada Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Kasus: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). Pembimbing : Yona Octiani Lestari,