• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Opening Video Company Profile Pada SIM Tapor Humas PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Opening Video Company Profile Pada SIM Tapor Humas PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya."

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA

SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Nama : DIMAS PANJI DWICAHYO

NIM : 09.51016.0038

Program : DIV (Diploma Empat) Jurusan : Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)
(3)

iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1 Metode Penelitian ... 28

3.1.1 Metode Pengumpulan Data ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31

(4)

v

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 52

5.1 Mendefinisikan Masalah ... 52

5.2 Observasi dan Komplikasi data ... 53

5.3 Video Company Profile ... 53

5.4 Konsep ... 54

5.5 Warna ... 55

5.6 Font ... 56

5.7 Editing Bumper Video ... 56

BAB VI PENUTUP ... 60

6.1 Kesimpulan ... 60

6.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(5)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran tahun 1965 ... 35

Gambar 4. 2 PT. Angkasa Pura I (PERSERO) ... 37

Gambar 4. 3 Profil Perusahaan Angkasa Pura (PERSERO) ... 39

Gambar 4. 4 Logo Lama PT. Angkasa Pura (PERSERO) ... 40

Gambar 4. 5 Logo Baru PT. Angkasa Pura (PERSERO) ... 41

Gambar 4. 6 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Juanda Surabaya ... 43

Gambar 5. 1 Contoh Font Tahoma...56

Gambar 5. 2 Proses Pembuatan Opening & Closing Bumper Video Company Profile ... 58

(6)

vii

DAFTAR TABEL

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara berkembang yang dalam perkembangannya diperlukan usaha untuk mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat berkembang lebih jauh. Wilayah yang sedang berkembang seperti Surabaya, diasumsikan sebagai kota yang maju dan makmur, hal ini dikarenakan banyak industri dan perusahaan bangunan yang memasuki suatu wilayah dan membangun usaha sehingga industri di daerah tersebut dapat mengalami perkembangan. Kemudian usaha yang lain akan memasuki daerah tersebut yang berdampak memperbaiki dan mempermudah kehidupan orang-orang yang tinggal didaerah tersebut.

Ketika memasuki era millenium baru seperti sekarang ini yang diperlukan bukan hanya kualitas produk dan sebagainya, namun diperlukan pula image tentang perusahaan dibenak klien. Dengan mengikuti perkembangan arus jaman pada era globalisasi serta meningkatkan kualitas diatas, suatu image perusahaan dapat dibentuk melalui perancangan company profile. Perancangan ini dapat memberi nilai kredibilitas dan nilai profesionalisme lebih di mata klien.

(8)

sangatlah penting bagi perusahaan untuk memberikan sebuah image yang konsisten dengan tujuan perusahaan

Desain adalah sebuah area yang mempunyai pengaruh besar pada sebuah perusahaan. Karena terdapat suatu kebiasaan dalam menilai seseorang dari ciri-ciri fisik, ekspresinya, cara berpakaian dan lain-lain. Begitu pula kita membentuk opini-opini tentang perusahaan dari yang dapat dilihat oleh mata atau aspek visual. Sebuah desain yang sukses mengkoordinasikan segala aspek visual dari sebuah perusahaan untuk menciptakan company profile, serta pengaplikasiannya dan promosi yang jelas dan baik sehingga dapat mengkontribusikan image perusahaan yang diinginkan.

Company profile beserta aplikasinya sekaligus menjadi sarana informasi.

Karena komponen-komponennya membantu pelanggan-pelanggannya dengan menyediakan informasi dengan identitas yang mudah diingat dan dikenal akan dapat menviptakan sikap yang positif terhadap produk atau jasa kepada pelanggannya.

(9)

PT. Angkasa Pura I Bandar udara internasional Juanda bertugas melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Maka dari itu agar semakin dikenal oleh masyarakat maka seharusnya perlu dibuat company profile dari perusahaan tersebut agar masyarakat selaku konsumen mengetahui lebih jauh dan juga mengenal lebih dalam mengenai perusahaan tersebut.

Sehubungan dengan adanya mata kuliah Kerja Praktek yang diadakan untuk persyaratan menempuh Tugas Akhir di DIV Komputer Multimedia STIKOM Surabaya, maka mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Kerja Praktek untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. Disini penulis memilih untuk mengimplementasikan ilmu komputer grafis yang telah didapat selama perkuliahan multimedia STIKOM Surabaya untuk membuat sebuah company profile dengan menggunakan software Adobe Flash dan Adobe Premiere

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana merancang video company profile tersebut sehingga Publik, para pemilik modal dan pengguna jasa bandara mengerti akan nilai-nilai, visi dan misi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda?

1.3 Batasan Masalah

(10)

perusahaan yang dapat dilihat dari sistem manajemen dan pelayanan bandara demi kepuasan pengguna jasa khususnya calon penumpang.

1.4 Tujuan

Dapat menggambarkan ciri dan nilai perusahaan yang bersangkutan dengan jelas dan mampu mempromosikan perusahaan bersangkutan menjadi lebih menarik.

1.5 Manfaat Kerja Praktek

Beberapa manfaat yang diperoleh penulis selama melaksanakan Kerja Praktek di bagian SIM Tapor dan Humas PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah : 1. Sebagai sarana pelatihan bidang multimedia dalam menghadapi dunia kerja. 2. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan didalam kerja

praktek

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data dalam pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini meliputi :

1. Kepustakaan

(11)

Telaah kepustakaan dapat dilakukan dengan :

a. Mempelajari dokumen atau hasil penelitian terdahulu

b. Mempelajari berbagai buku sehubungan dengan masalah penelitian c. Mempelajari informasi yang diperoleh dari media internet

Telaah Kepustakaan ini diperlukan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan :

a. Perusahaan pengelola bandar udara b. Teori-teori company profile

c. Pembuatan video serta pengeditannya

Dalam pembuatan video serta pengeditannya dapat dibagi dalam beberapa proses sebagai berikut :

1.) Pengamatan Langsung

Dalam teknik pengamatan langsung, pengamatan dilakukan tanpa menggunakan peralatan khusus. Jadi, perancang langsung mengamati dan mencatat segala sesuatu yang diperlukan pada saat terjadinya proses. Hal-hal yang dapat diamti secara langsung di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya antara lain :

(12)

2.) Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Tingkat ketepatan dengan menggunakan metode wawancara biasanya lebih terjamin. Wawancara dilakukan secara langsung di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan perusahaan, antara lain :

a.) Kelebihan yang dimiliki perusahaan

b.) Proses pelayanan PT. Angkasa Pura I demi kenyamanan dan kepuasan calon penumpang Bandar Udara Juanda

c.) Keadaan perusahaan saat ini, sistem manajemen dan organisasi dari perusahaan

3.) Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang dapat diaplikasikan dalam company profile serta digunakan sebagai lampiran pada laporan kerja praktek ini yang berupa foto-foto.

1.7 Sistematika Penulisan

(13)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah, metodologi dan sistematika penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas berbagai teori dasar tentang pembuatan video company profile

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Dalam bab ini menjelaskan metode-metode kerja selama melakukan kerja praktek, proses pengerjaan video company profile selama kerja praktek pada PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.

BAB V PENUTUP

(14)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Multimedia

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, kemudahan akan

informasi semakin dibutuhkan, salah satunya penyampaian informasi yang paling

efektif dengan menggunakan multimedia. Multimedia menggunakan beberapa

media untuk menyampaikan informasi antara lain : teks, audio, grafis, animasi,

video dan interface. Multimedia biasanya digunakan sebagai informasi dalam berbagai format digital dan seni visual untuk menjelaskan suatu karya

menggunakan media lebih dari satu.

Mengutip dari Robin dan Linda, Suyanto (2003: 21) mengartikan Multimedia

adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang

mengkombinasikan teks, grafis, animasi, audio dan gambar video.

Definisi lain dari multimedia, yaitu dengan menempatkannya dalam konteks,

seperti yang dilakukan Hofstetter (2001), Multimedia adalah pemanfaatan

komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, audio, gambar

bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang

memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan

berkomunikasi (Suyanto dan Hoffetter,2003: 21). Kelebihan inilah yang

(15)

2.2 Teori Desain Grafis

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan

gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstrak

simbol-simbol yang biasa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi

dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan atau pun disiplin

ilmu yang digunakan.

Desain grafis adalah proses untuk menciptakan tampilan sebuah publikasi,

presentasi atau di situs web yang menarik, dengan cara logis. Ketika desain selesai

maka menarik perhatian, menambah nilai dan meningkatkan minat audiens,

simple, terorganisir, memberikan penekanan selektif dan menciptakan kesatuan

yang utuh. (Arwan, 2009).

Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual,

termasuk didalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar dan tata

letak. Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti

buku, majala dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan

zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali

disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah

berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis biasa

(16)

Langkah-langkah dalam Proses Desain Grafis :

1. Menganalisis audiens.

2. Menentukan tujuan dan pesan.

3. Memutuskan dimana dan bagaimana anda akan muncul (apakah ia akan

menjadi publikasi cetak, presentasi atau situs web)

4. Menentukan tujuan.

5. Mengatur teks dan gambar.

6. Pilih format yang sesuai dan tata letak.

7. Pilih sesuai typefaces, jenis ukuran, jenis gaya dan spasi.

8. Menambah dan memanipulasi grafis.

9. Mengatur teks dan gambar.

10.Proses proofing.

11.Memperbaiki dan menyempurnakan.

2.3 Elemen-elemen Desain Grafis

Elemen desain adalah alat yang nyata dalam mewujudkan prinsip-prinsip

desain. Element ini adalah bagian utama sebuah desain. Elemen desain tersebut

adalah garis, bentuk, ukuran, warna dan tekstur.

1. Garis

Garis membantu menggabungkan dua bidang berbeda, membuat keteraturan,

mengarahkan pandangan dan memberikan kesan bergerak. Dengan

kemampuan yang baik penggunaan garis dapat meningkatkan keterbacaan,

(17)

2. Bentuk

Bentuk hati sebuah contoh, dapat menyampaikan arti yang universal dan pada

saat bersamaan dapat menjadi bagian utama dalam sebuah desain. Ukuran,

elemen desain lainnya yang membuat perbandingan ukuran satu bentuk

terhadap bentuk lainnya dalam satu halaman desain.

3. Warna

Desainer grafis biasanya menggunakan elemen warna untuk menyampaikan

kesan yang diinginkan. Warna pastel dan cerah memberikan kesan ramah,

menyenangkan, sementara warna lebih gelap memberikan kesan kalem.

Penggunaan warna sangat membantu dalam memberikan seseimbangan dalam

sebuah desain.

4. Elemen tekstur

Tekstur menggambarkan sebuah bentuk dengan visualisasi permukaanya. Ini

bisa dihasilkan dengan menggunakan garis, bentuk atau foto khusus tentang

suatu permukaan. Pemilihan tekstur yang baik dapat menghidupkan suatu

gambar yang datar atau biasa saja.

5. Ruang

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada

praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain.

Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua

unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang. Kunci keberhasilan sebuah

(18)

6. Ukuran

Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya

suatu objek. Unsur ini digunakan untuk memperlihatkan mana objek yang akan

kita tonjolkan atau mau dipublikasikan. Karena dengan menggunakan unsur ini

anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain

anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih

dahulu.

Memanfaatkan dan menyeimbangkan element desain adalah pekerjaan

sesungghnya dalam mendesain. Untuk mencapai hal ini haruslah mengikuti

aturan-aturan dan prinsip-prinsip desain, sehingga didapatkan desain grafis yang

efektif dalam menyampaikan pesannya.

2.4 Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Dalam bekerja desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai prinsip

demi mencapai hasil akhir yang baik. Prinsip-prinsip desain yang akan dijelaskan

di bawah ini bukanlah sebuah nilai mati bahwa desain yang paling baik adalah

seperti apa yang dikandung dalam prinsip tersebut. Tetapi sekedar anjuran

beginilah seharusnya desain, karena sesungguhnya tidak ada penilaian bagus atau

jelek atas sebuah desain. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan

khalayak yang menjasi sasaran pesan.

Hal ini ditegaskan pakar desain grafis, Danton Sihombing dalam majalah

(19)

menguji tingkat kelayakannya, dalam arti tidak ada karya desain grafis yang benar

ataupun yang salah”. Hal ini dinilai efektivitasnya dalam memberikan solusi

terhadap masalah desain yang dihadpainya. Prinsip-prinsip desain grafis adalah

sebagai berikut :

1. Kesederhanaan

Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain.

Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi

pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya,

huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan

menggunakan jenis font yang ornamental dan rumit, seperti huruf blackletter

yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai

KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini dapat diterapkan dengan

menggunakan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan

terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.

2. Keseimbangan

Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling

berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip

keseimbangan ada dua, yaitu keseimbangan formal (simentris) dan

keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna,

resmi, kokoh dan harmoni. Keseimbangan formal juga menyinggung

mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Misalnya

(20)

pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka media

desain yang berbeda logo tersebut dibuat dengan warna duo tone.

3. Kesatuan

Dalam mendesain, pasti terjadi suatu proses dimana unsur-unsur yang

mendukung desain tersebut mengalami penyatuan secara utuh, yakni akhirnya

menggambarkan hubungan individu terhadap objek-objek visual. (Nirmana

Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra), Drs Arifial Arsad Hakim, 1984). “Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang

merupakan isi pokok dari komposisi”. Contohnya adalah boks grafis yang

dibuat litbang KOMPAS. Ilustrasi, garis dan teks tentang terjadinya tsunami

dijadikan satu dalam sebuah boks garis dan diberi rester memberikan kesan

kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.

4. Penekanan (aksentuasi)

Penekanan dimaksud untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau

melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks

desain surat kabar ini bias dilakukan dengan memberikan kontak raster atas

sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca

oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita,

sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya.

5. Irama (repetisi)

Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama

merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan

(21)

mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar objek.

Misalnya jarak antar kolom, jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10

foto di dalam satu halamannya dan lain sebagainya.

6. Tipografi

Tipografi adalah sebuah disiplin khusus dalam desain grafis yang

mempelajari mengenai seluk beluk huruf (font). Huruf-huruf tersebut

dikelompokkan menurut beberapa kategori tertentu. Hal ini menunjukkan

demikian bannyaknya jenis dan karakter huruf yang bias digunakan dalam

desain publikasi. Sebab beberapa huruf bisa menciptakan kesan-kesan

tertentu sesuai dengan tema publikasi. Kesan misteri misalnya sangat sulit

dibangun jika anda menggunkan jenis font Arial untuk judul tulisan. Tapi, sebaliknya menggunakan jenis font Non feratu atau mystery. Atau ketika dihadapkan membuat desain iklan pernikahan, maka bisa menggunakan font huruf sambung (script) sebagai title dan Arial sebagai body text-nya. Berdasarkan fungsinya tipografi dibagi menjadi dua jenis, yaitu text types dan

display types. Untuk text types gunakan ukuran 8 hingga 12 pt (point) jenis ini biasanya digunakan untuk badan teks (body text/copy) sedangkan untuk

display types, gunakan 14 pt ke atas. 7. Foto dan Ilustrasi

Foto dan ilustrasi termasuk dalam kategori yang disebut sebagai gambar

(graphic). Gambar sendiri memiliki kedudukan istimewa dalam pekerjaan

grafis. Mengapa ? anda pasti sering mendengar pepatah : Foto mewakili 1000

(22)

mengenai sebuah kerusuhan dalam demonstrasi misalnya, bisa memberikan

banyak informasi kepada pembaca, setidaknya mereka merasakan kondisi

saat itu. Seolah-olah mereka masuk dalam kejadian itu. Dan itu cukup

membantu, karena pada umumnya pembaca lebih menyukai foto ketimbang

dominasi teks. Gambar lebih mudah diidentifikasi dan diingat, karena

mewakili realitas visual manusia.

Demikian halnya dengan ilustrasi memberikan sentuhan yang unik terhadap

penyampaian sebuah informasi. Ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang

benar-benar mewakili substansi tulisan. Dan terkadang dipakai ketika foto

tidak mampu meberikan gambaran visual sebuah teks informasi. Ilustrasi di halaman Opini di Kompas misalnya sangat baik menggambarkan isi tulisan.

Kesan ilustrasi secara fisik yang muncul terkadang realistis dan abstrak. Hal

ini memberikan kesan bahwa sang ilustrator memiliki imajinasi yang cukup

baik, terutama pada pemahaman opini itu sendiri. Permainan interpretasi

mereka baik sekali untuk mendapatkan ilustrasi yang baik, bisa minta bantuan

ilustrator yang memiliki kemampuan menggambar. Dan jika terkadang minim

dana dan waktu, banyak desainer grafis menggantungkan pada koleksi clip art mereka. Ini sah-sah saja, selama itu ditegaskan bisa dipakai secara bebas. Dalam praktek desain grafis, pemilihan, pengolahan dan penerapan foto

sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Sesuai dengan isi inti informasi

yang hendak disampaikan. Dalam proses pengolahan juga harus hati-hati.

Hasil akhir menambah terang sebuah foto yang gelap belum tentu sama

(23)

media publikasi. Jangan sampai memotong informasi foto yang memang

hendak disampaikan. Demikian juga mengenai ukuran foto hasil cropping. Foto yang menggambarkan panorama alam, bisa di-cropping menjadi bentuk

landscape. Atau dalam memfokuskan latar depan, sebaiknya lakukan cropping untuk memisahkanya dengan latar belakang.

2.5 Pengertian Interaktif

Interaktif adalah sederajat dengan tingkat kemampuan sebagai komunikasi

memproses dimana masing-masing pesan dihubungkan dengan pesan yang

sebelumnya. Shezagz Rafeilli salah satu pengarang yang mengutip, interaktif sebagai salah satu ungkapan tingkat yang rangkaian komunikasi yang diurutkan menukar transmisi, (Rafeilli, 1998).

2.6 Karakteristik Media Multimedia Interaktif

Sebagai salah satu komponen system informasi, pemilihan dan penggunaan

multimedia interaktif harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti :

tujuan, materi dan strategi, sehingga media interaktif yang dihasilkan dapat

mempermudah user, justru bukan malah merepotkan user.

Karakteristik multimedia interaktif adalah :

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggambungkan

(24)

2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk

mengakomodasi respon pengguna.

3. Bersifat mandiri, dalam pengertian member kemudahan dan kelengkapan isi

sedemikian rupa sehingga pengguna bias menggunakan tanpa bimbingan

orang lain.

4. Memenuhi fungsi memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering

mungkin.

2.7 Frame Per Second

Arti istilah frame per second berkaitan dengan pengertian berikut. Disingkat

dengan FPS yang berati jumlah bingkai gambar yang hasinya dalam satuan detik

untuk gambar bergerak.

2.8 Storyboard

Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang

lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang

mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang

sama pada ide cerita kita. Seperti dikutip dari buku Exploring Storyboarding menjelaskan, “Storyboarding the visual flow of a narrative is a relatively new

(25)

Salah satu tahapan penting dalam produksi film adalah membuat

storyboard, setelah sutradara dan pengarah fotografi membahas sebuah adegan mereka kemudian bertemu dengan artis storyboard untuk menterjemahkan

gagasan mereka dalam gambar. Disitu terbentuklah rancangan-rancangan

shooting, dan ketika dirasa ada sesuatu yang kurang pas atau ada kendala-kendala dalam pengambilan gambar nantinya segera dapat dilakukan revisi.

2.9 Video

Menurut http://jurnaltusirku.blogspot.com, video adalah teknologi untuk

menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar

bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik atau media

digital. Berkaitan dengan pengelihatan dan pendengaran.

Aplikasi video pada Multimedia mencakup banyak aplikasi :

1. Entertainment : video telephony, video conferencing.

2. Interactive : windows.

Digital video adalah jenis sitem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandinkan dengan analog dalam hal representasi videonya.

(26)

Camcorder terdiri dari 3 komponen :

a. Lensa : untuk mengatur banyak cahaya, zoom dan kecepatan shutter.

b. Image : untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal elektronik video.

c. Recorder : untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan (seperti

c. MPEG-2 untuk DVD dan SVCD.

d. MPEG-1 untuk VCD.

2. Analog / Tapes Video

a. Betacam : format untuk broadcast dengan kualitas tinggi.

b. DV dan miniDV untuk camcorder.

c. Digital8 dibuat oleh Sony tahun 1990-an, mampu menyimpan video

selama 60-90 menit.

d. Hitachi Digital8 Camcorder.

3. ASF (Advanced System Format)

Dibuat oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming format bagian dari Windows Media Framework. Format ini tidak menspesifikasikan bagaimana

video atau audio harus diencode, tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan

(27)

a. Dapat memainkan audio/video dari streaming media server, HTTP server,

maupun lokal.

b. Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari Microsoft.

c. Dapat berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3.

d. ASF memiliki MIME type application/vnd,ms-asf atau video/x-ms-asf.

e. Software : Windows Media Player. 4. MOV (Quick Time)

a. Dibuat oleh Apple.

b. Bersifat lintas platform.

c. Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet.

d. Software : Quick Time

e. Memiliki beberapa track yang terdiri dari audio, video, image dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari files yang terpisah.

5. MPEG (Motion Picture Expert Group)

a. Merupakan file terkompresi lossy.

b. MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berfrmat MP3.

MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian :

1.) Synchronization and multiplexing of video and audio.

2.) Compression codec for non-interlaced video signal.

3.) Compression codec for perceptual coding of audio signal

c. MPEG-1 beresolusi 3352x240

(28)

e. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit dan kabel tv.

f. MPEG-2 support interlaced format.

g. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.

h. MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution, videophone dan broadcast television.

i. MPEG-4 mendukung digital rights management.

6. DivX

Salah satu video codec yang diciptakan oleh DivX Inc. terkenal dengan ukuran

filenya yang kecil karena menggunakan MPEG-4 part 2 compression. Versi

pertamanya yaitu versi 3.11 diberi nama DivX. DivX bersifat closed sourece sedangkan untuk open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan juga di Linux.

2.11 Company Profile

Tujuan utama yang melatarbelakangi sebuah pembuatan company

profile adalah untuk mendekati segmen penting dalam perkembangan bisnis. Company profile ini bisa diarahkan kepada investor potensial, pelanggan

baru, melebarkan sayap pada bisnis perusahaan serta sebagai upaya pengenalan

untuk karyawan.

Membuat company profile merupakan hal yang mudah dan sederhana bagi

(29)

perpanjangan dari rencana bisnis, perbedaannya hanya apa yang dipresentasikan

fakta aktual dan pencapaian perusahaan bukan sekedar gambaran kesuksesan dari

perencanaan bisnis yang sedang atau akan dilakukan. Company profile yang akan

dibuat harus menarik pihak-pihak lain, dengan maksud kita membuat

sebuah profil perusahaan yang memiliki pandangan luas terhadap objektivitas dan

kebutuhan informasi yang relevan. Buatlah ekspektasi dan kebutuhan yang

mencerminkan semua hal dapat tercapai oleh perusahaan anda. Berikut 4 hal

penting yang harus diperhatikan kenapa kita harus membuat company profile:

1. Tujuan

Tujuan utama dalam membuat company profile yang baik adalah untuk

mendekati pelanggan potensial dengan memasukan kelebihan perusahaan

meliputi kapasitas, kualitas, kebutuhan financial, pengalaman dan untuk

memperlihatkan kemampuan untuk memulai dan mengembangkan bisnis usaha

dalam kepercayaan. Ide yang melatarbelakangi dalam pembuatan company

profile adalah untuk meyakinkan pasar potensial dan memberikan informasi yang relevan sebagai upaya penawaran. Company profile dapat meningkatkan

perbandingan nilai terhadap kompetitor dengan mempengaruhi secara positif

keputusan pelanggan potensial untuk memulai sebuah bisnis. Pandangan

pelanggan potensial terhadap perusahaan dipengaruhi oleh bagaimana

perusahaan anda bisa memenuhi kebutuhan pelanggan potensial tersebut.

2. Isi

Isi dalam sebuah company profile atau profil perusahaan anda harus bermaterik

(30)

penting dalam membuat sebuah company profile adalah memperkenalkan

produk, kualitas, perlengkapan, pengalaman, program jangka pendek dan

panjang serta referensi perusahaan anda dengan jelas serta professional. Dan

sangat professional untuk memperkenalkan company profile dengan menggunakan pernyataan misi-misi perusahaan. Ada beberapa elemen dasar

pada isi suatu company profile atau profil perusahaan yang harus dipahami dan

dimengerti. Pertama adalah pelajari bahwa company profile dapat digolongkan

untuk golongan atau kelompok tertentu, misal company profile untuk jajaran

direksi tentu berbeda isi dan design bentuknya dengan company profile untuk

menjaring kelompok atau pelanggan baru. Pada dasarnya inti dari isi

dasar profil perusahaanseperti visi misi, sejarah dan pencapaian-pencapaian,

baik itu dalam waktu dekat atau dalam jangka waktu yang panjang

3. Kemasan

Company Profile mencerminkan perusahaan, hal tersbut sangat penting untuk dipersiapkan secara professional. Hal dalam membuat company profile memerlukan penataan yang baik, tanpa kesalahan ketik, pencetakan menggunakan kertas berkualitas serta lebih kepada warna dan

struktur company profile. Dalam mempresentasikan sebuah company profile memerlukan imajinasi dan kreativitas sepenuhnya. halaman dalam pembuatan company profile bisa berupa 12 halaman atau maksimum 15

halaman, perhatikan bila halaman anda terlalu banyak atau sedikit akan

(31)

isi company profile. Ikuti teori AIDA (Attention, Interest, Decision, Action)

langkah demi langkah, serta lakukanlah dengan cara yang informatif.

4. Momentum

Kapan mengirimkan sebuah company profile kepada pelanggan potensial,

waktu menjadi sangat penting. Jangan mengirimkan company profile beserta

brosur untuk pemberitahuan. Dengan company profile anda dapat melakukan

pendekatan dengan pasar potensial secara lebih baik, benar dan sopan, dengan

kata lain berkontribusi secara positif. Jangan membuat company profile hanya

untuk saat-saat tertentu namun buatlah untuk beberapa tahun kedepan.

Membuat company profile anda up to date merupakan hal yang baik dalam

bisnis, promosi dan mencitrakan profil perusahaan.

2.12 Bumper Video

Teknologi video banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan, misalnya

untuk mempromosikan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu penulis mencoba

untuk membuat video bumper untuk memperkenalkan produk perusahaan kepada

konsumen dengan cara menggunakan kamera digital atau handy cam dan diolah

dengan menggunakan sebuah Software. Pada saat ini perusahaan-perusahaan mempromosikan image dan produknya menggunakan gedung dan hotel – hotel berbintang. Di dalam acara promosinya perusahaan menggunakan sarana video

untuk mempresentasikannya. Dengan memberikan bumper sebagai video

pembuka presentasi dalam acara promosinya. Di mana di dalam video itu

(32)

melihatnya dapat memberikan keinginannya untuk membeli produk dari

perusahaan itu. Serta dapat melihat image dari perusahaan itu. Dibandingkan bila

perusahaan itu mempromosikan produk dan imagenya melalui spanduk dan

brosur, yang hanya dapat dilihat dan dibaca sekilas tanpa dipahami si pembaca,

dan terbatasnya pemasangan spanduk dan brosur di jalan. Dalam membuat video

ini, gambar – gambar yang diambil harus menggunakan kamera digital atau handy

cam. Untuk memberikan suatu gambar yang jernih dan siap di edit. Hingga

menghasilkan pembuatan video yang sempurna. Video dapat di gunakan sebagai

sarana promosi produk sebuah perusahaan, keunggulan pemakain video agar

perusahaan tersebut dapat melakukan penghematan biaya dan meningkatkan

efisiensi perusahaan.

2.12.1 Pengertian Bumper

Bumper adalah animasi pendek yang berada pada akhir sebuah program,

sebelum masuk kesebuah iklan, atau bagian awal pada sebuah program saat

pergantian dari iklan menuju program, dan bumper terdiri atas tiga macam antara

lain:

1. Bumper atau potongan dalam bagian dan berdurasi 5-10 detik, yang biasanya ditampilkan sebelum atau sesudah break show.

2. Opening bumper atau bagian pembuka acara dan berdurasi 25-30 detik, bumper ini biasanya ditampilkan pada awal acara.

3. Promotion bumper sesuai dengan namanya bumper ini dikemas dalam bentuk promosi acara dan ditayangkan pada jam dan acara yang telah di tentukan, dan

(33)

Bumper ini sering digunakan untuk memasuki atau keluar dari sebuah

video. Bumper adalah : “bumper is short clips of animation which are broadcast

at the end of a program segment, but before a commercial, or at the beginning of a program segment, but after a commercial. These element effectively create a bumper between programs and commercial spots” (Melanie Goux (2003:153) dalam bukunya yang berjudul On Screen in time : Transitions in motion graphic

design for television and new media ).

Terjemahan “Bumper adalah animasi pendek yang berada pada akhir sebuah

program, sebelum masuk kesebuah iklan, atau bagian awal pada sebuah program

saat pergantian dari iklan menuju program”. Bumper juga dapat mempengaruhi

sensasi persepsi manusia dan juga mampu mempersuasi penonton. Konsep video

company profile tidak lepas mempunyai pola program yang hampir sama dengan radio, dimana menampilkan susunan lagu. Hanya perbedaan dari segi visual saja

yang membedakan secara mendasar. Untuk membedakan antar brand perusahaan

dengan isi dari video company profile maka dibutuhkan pembatas (jeda) agar

(34)

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan kegiatan Kerja Praktek, Penulis melakukan beberapa

metode dalam pengumpulan data untuk terselesaikannya Laporan Kerja Praktek

ini, diantaranya adalah

3.1.1 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data dalam pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini

meliputi :

1. Kepustakaan

Telaah kepustakaan ini merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk

mencari data tentang masalah penelitian. Tahap ini sangat penting karena

merupakan dasar penyusunan kerangka teoritis. Kerangka teoritis ini berguna

untuk menuntun pemecahan masalah.

Telaah kepustakaan dapat dilakukan dengan :

a. Mempelajari dokumen atau hasil penelitian terdahulu

b. Mempelajari berbagai buku sehubungan dengan masalah penelitian

(35)

Telaah Kepustakaan ini diperlukan untuk mencari informasi yang berkaitan

dengan :

a.Perusahaan pengelola bandar udara

b. Teori-teori company profile

c. Pembuatan video serta pengeditannya

Dalam pembuatan video serta pengeditannya dapat dibagi dalam

beberapa proses sebagai berikut :

1.) Pengamatan Langsung

Dalam teknik pengamatan langsung, pengamatan dilakukan tanpa

menggunakan peralatan khusus. Jadi, perancang langsung mengamati

dan mencatat segala sesuatu yang diperlukan pada saat terjadinya

proses. Hal-hal yang dapat diamti secara langsung di PT. Angkasa

Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda

Surabaya antara lain :

a.) Proses penyedia jasa pelayanan PT. Angkasa Pura I

(PERSERO) terhadap seluruh calon penumpang di bandara

Juanda Surabaya

b.) Sistem manajemen serta organisasi dari perusahaan

2.) Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh

informasi langsung dari sumbernya. Tingkat ketepatan dengan

menggunakan metode wawancara biasanya lebih terjamin.

(36)

(PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan perusahaan,

antara lain :

a.) Kelebihan yang dimiliki perusahaan

b.) Proses pelayanan PT. Angkasa Pura I demi kenyamanan dan

kepuasan calon penumpang Bandar Udara Juanda

c.) Keadaan perusahaan saat ini, sistem manajemen dan organisasi dari

perusahaan

3.) Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang dapat

diaplikasikan dalam company profile serta digunakan sebagai lampiran

(37)

31 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung selama satu bulan. Dalam waktu

satu bulan , program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem

Informasi Manajemen, Data Laporan dan Hubungan Masyarakat (SIM TAPOR

HUMAS) PT. Angkasa Pura I (PERSERO Cabang Bandar Udara Juanda

Surabaya.

Pelaksanaan Proyek Akhir dilaksanakan pada :

Tanggal : 2 Juli 2012 – 31 Juli 2012

Tempat :Sistem Informasi Manajemen, Data Laporan dan

HUMAS (SIM TAPOR HUMAS) PT. Angkasa Pura I

(PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda

Surabaya

4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek

Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan prosedur

pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya. Yaitu dengan

beberapa tahapan-tahapan penting yang harus dilalui sebagai berikut :

1. Survey lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk mengamati

(38)

2. Study Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai

dengan permasalahan dan dapat menjadi refrensi untuk pelaksanaan rencana

penggambaran system.

3.Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk

menetapkan kebutuhan klien atau kebutuhan instalasi dan menentukan

bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam istalasi.

Pembuatan Produk Multimedia, pada pembuatan produk sendiri terdapat

beberapa tahapan, antar lain :

1. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi, alternative, solusi

dan prioritas pengembangan.

2. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan sasaran yang

akan dikembangkan, identifikasi area permasalahan yang lebih terinci,

evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk menunjang perancangan desain.

3. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefiniskan kebutuhan fungsional dan

non-fungsional untuk menunjang informasi yang akurat.

4. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi fungsional,

konfigurasi hardware atau software yang support dengan komputer klien.

5. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk multimedia

tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam sebuah laporan.

4.2 Acuan Kerja Praktek

Pra-Kerja Praktek :

1. Sebelum melaksanakan kerja praktek, wajib mengisi Form Acuan Kerja yang

(39)

dengan perusahaan diamana anda melaksanakan kerja praktek dan dosen

pembimbing kerja praktek.

2. Pengisian form acuan kerja harus lengkap beserta tanda tangan parah pihak

terkait.

3. Form acuan kerja yang terisi lengkap, diperbanyak oleh mahasiswa sebanyak

dua kali dengan ukuran A4.

a. Copy 1 : Diserahkan kepada perusahaan.

b. Copy 2 : Disrahkan kepada PPKP

c. Asli : Dilampirkan saat pembuatan Buku Laporan Kerja Praktek.

Kerja Praktek

1. Melaksanakan kerja praktek sesuai jangka waktu yang ditetapkan.

2. Melakukan bimbingan ke dosen pembimbing.

Pasca Kerja Praktek

1. Mengambil Form Nilai Kerja Praktek untuk perusahaan.

2. Mahasiswa melakukan demo ke pihak perusahaan terlebih dahulu, kemudian

ke dosen pembimbing.

3. Setelah demo ke perusahaan, mahasiswa meyerahkan form nilai dari

perusahaan secara lengkap ke bagian PPKP untuk ditukar dengan Form Nilai

(40)

4. Melakukan demo ke dosen pembimbing dan setelah melakukan demo ke

dosen pembimbing mahasiswa menyerahkan form nilai dari dosen

pembimbing ke bagian PPKP.

5. Mahasiswa membuat Buku Laporan Kerja praktek dengan bimbingan dosen

pembimbing kerja praktek.

6. Merevisi laporan jika ada yang perlu dibenahi

7. Buku Laporan Kerja Praktek dan CD diserahkan ke bagain PPKP/ perpus.

8. Kerja Praktek berakhir, mahasiswa tinggal menunggu hasil nilainya.

4.3 Sejarah Singkat Perusahaan

PT (Persero) Angkasa Pura I merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) di bawah Kementerian BUMN yang bergerak di bidang

pelayanan navigasi Penerbangan dan pengusahaan jasa kebandarudaraan di

Indonesia.

Pada saat awal berdirinya tahun 1964, PT (Persero) Angkasa Pura I bernama

Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura "Kemayoran", dan sejak tahun 1965

namanya berubah menjadi PN. Angkasa Pura. Perubahan ini dimaksudkan untuk

mengantisipasi kemungkinan pengelolaan bandar udara selain Bandar Udara

Kemayoran. Pada tahun 1974, kembali berubah nama menjadi Perusahaan Umum

(PERUM) Angkasa Pura.

Setelah Bandar Udara Soekarno Hatta di Cengkareng mulai beroperasi pada

tahun 1985, disusul dengan ditutupnya kegiatan operasional Bandar Udara

Kemayoran. Hal ini menandai pemecahan PERUM menjadi dua, yaitu PERUM I

(41)

bandar udara di luar Jakarta dan PERUM Angkasa Pura II yang mengelola Bandar

Udara Soekarno Hatta-Cengkareng

Gambar 4. 1Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran tahun 1965

Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah agar dalam pengelolaan bandar

udara lebih berorientasi pada pencapaian keuntungan, pada tahun 1993, PERUM

Angkasa Pura I berubah bentuk hukumnya menjadi PT (PERSERO) Angkasa

Pura I.

Hingga pada tahun 1993, PT (PERSERO) Angkasa Pura I dipercaya

Pemerintah untuk mengelola 10 (sepuluh) bandar udara, yakni : Bandara Ngurah

Rai – Denpasar Bali; Bandara Polonia – Medan; Bandara Juanda – Surabaya;

Bandara Hasanuddin - Ujung Pandang; Bandara Sepinggan – Balikpapan;

Bandara Frans Kaisiepo – Biak; Bandara Sam Ratulangi – Manado; Bandara

Adisutjipto – Yogyakarta; Bandara Adisumarmo - Surakarta dan Bandara

(42)

Mulai Januari 1994, Bandar Udara Polonia Medan pengelolaannya

diserahkan kepada PT (PERSERO) Angkasa Pura II sejalan dengan kebijaksanaan

Pemerintah yang menggariskan agar PT (PERSERO) Angkasa Pura I lebih

menitikberatkan untuk mengelola bandar udara-bandar udara di kawasan timur

dan tengah Indonesia.

Hingga saat ini PT. (Persero) Angkasa Pura I mengelola 13 Bandara dan 2

SBU Warehousing yaitu : Bandara Ngurah Rai - Denpasar Bali; Bandara Juanda –

Surabaya; Bandara Hasanuddin - Ujung Pandang; Bandara Sepinggan –

Balikpapan; Bandara Frans Kaisiepo – Biak; Bandara Sam Ratulangi – Manado;

Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin; Bandara Ahmad Yani – Semarang;

Bandara Adisutjipto – Yogyakarta; Bandara Adisumarmo – Surakarta; Bandara

Selaparang – Mataram; Bandara Pattimura – Ambon; Bandara El Tari - Kupang

dan Warehousing Bandara Hasanuddin Makassar; Warehousing Bandara

Sepinggan Balikpapan.

4.4 Profil Perusahaan

PT (Persero) Angkasa Pura I adalah Badan Usaha Milik Negara yang

bergerak dibidang Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan. PT (Persero) Angkasa

Pura I mengelola 13 Bandar Udara yang tersebar di kawasan Tengah dan Timur

Indonesia. Dan Bandara Ngurah Rai merupakan Bandara terbesar yang dikelola

oleh PT (Persero) Angkasa Pura I. Sebagai satu-satunya Bandar Udara di Pulau

Bali, menjadikan Bandara Ngurah Rai sebagai Pintu Gerbang utama menuju

(43)

Dengan luas sebesar 295,6 Ha, Bandara Ngurah Rai menyediakan fasilitas

penunjang yang dapat membantu aktivitas penerbangan serta melayani kebutuhan

penumpang pesawat. Saat ini Bandara Ngurah Rai mampu melayani sebanyak ±

10 juta penumpang per tahun dengan rata-rata pergerakan 5000 pesawat per bulan.

Gambar diatas adalah Bandar Udara Juanda yang berada dibawah

manajemen PT. (Persero) Angkasa Pura I, yaitu BUMN yang ditugasi pemerintah

untuk mengelola jasa kebandarudaraan di wilayah Tengah dan Timur Indonesia.

Dengan mengutamakan keselamatan penerbangan dan pelayanan prima, bandar

udara ini terus berkembang menjadi pintu gerbang ke pusat pertumbuhan wilayah

Tengah dan Timur Indonesia.

(44)

PT (Persero) Angkasa Pura I menyelenggarakan pengelolaan (pengusahaan,

pengembangan, dan pemanfaatan) bandar udara dan sekitarnya secara baik dan

inovatif , sehingga tercapai pemanfaatan optimal dan memperoleh hasil yang

dapat digunakan untuk menumbuhkembangkan perusahaan yang akhirnya

memberi konstribusi berupa keuntungan bagi Negara dan Pembangunan Nasional.

Tabel 4. 1 Sejarah Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

1. 7 Februari 1964 Diresmikan sebagai Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut

2. 7 Desember 1981 Pengelolaan penerbangan sipil diserahkan dari Departemen Hankam ke Departemen Perhubungan 3. 1 Januari 1985 Pengelolaan Bandara Juanda diserahkan ke

Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I

4. 12 Desember 1987

Dibuka penerbangan internasional ke Singapore, Hongkong, Taipei dan Manila via Jakarta

5. 24 Desember 1990

Penerbangan Internasional Langsung.

Peresmian Terminal Penumpang Internasional 6. 1-15 November 2006 Rencana pemindahan dan pengoperasian baru di

sisi utara landasan pacu 7. 15 November

2006

Awal pengoperasian terminal baru sisi utara landasan

pacu yang diresmikan langsung oleh Bapak Presiden

(45)

Bandar Udara Juanda semula dibangun sebagai pangkalan udara TNI

Angkatan Laut. Namun dalam perkembangannya juga melayani jalur penerbangan

sipil. Sejalan dengan pertumbuhan penerbangan sipil, maka pengelolaan Bandar

Udara Juanda dialihkan dari Departemen Hankam ke Departemen Perhubungan

dan kemudian diserahkan kembali ke Perum Angkasa Pura I.

Berikut penulis lampirkan profil perusahaan PT. Angkasa Pura I

(PERSERO)

(46)

4.4.1 Logo Perusahaan

PT. Angkasa Pura I (PERSERO) melakukan perubahan pada logo

perusahaannya, bila sebelumnya pada logo terdapat dua warna dominan merah

dan biru, kini diubah menjadi hijau dan biru.

Gambar 4. 4 Logo Lama PT. Angkasa Pura (PERSERO)

Perubahan tersebut terkait keinginan manajemen untuk menjadikan 13

bandar udara yang dikelolanya menjadi Airport City, sehingga nantinya sebutan

bagi BUMN ini adalah Angkasa Pura Airports. Tulisan Angkasa Pura yang

disandingkan berdampingan dengan kata Airports adalah untuk memperjelas bisnis yang digeluti perusahaan. Sedangkan warna hijau pada logo bermakna

bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari yang dipadu dengan warna

(47)

Gambar 4. 5 Logo Baru PT. Angkasa Pura (PERSERO)

Perubahan identitas perusahaan merupakan upaya Angkasa Pura I untuk

mengembangkan citra Perusahaan ke arah yang lebih baik. Selain itu, identitas

baru Perusahaan juga menjadi pemicu semangat bagi manajemen dan seluruh

karyawan Angkasa Pura I untuk senantiasa berkontribusi positif bagi

perkembangan Perusahaan. Ke depan, identitas baru Angkasa Pura I diharapkan

membawa hasil yang nyata bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan Perusahaan.

Arti Logo

Tulisan ‘Angkasa Pura’ tampil lebih segar berdampingan dengan tulisan

‘Airport’ untuk memperjelas bisnis yang digeluti perusahaan. Warna hijau

memberi makna bagi bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari.

Sedangkan warna biru melambangkan langit atau angkasa. Kedua warna tersebut

dipadu secara harmonis sebagai simbol ‘give and take’ yang merupakan prinsip kemuliaan pelayanan dan profesionalisme dan kebersamaan ‘together stronger’.

Simbol tersebut adalah sebuah ‘senyuman’ yang melambangkan citra pelayanan

yang ramah dan manusiawi sebagai kebanggaan Perusahaan. Simbol tersebut juga

(48)

yang merupakan unsur terpenting di bandara. Penerapan simbol dengan sudut

aerodinamis mencerminkan tekad dan semangat transformasi yang diupayakan

demi kemajuan Perusahaan.

4.4.2 Landasan dan Dasar Hukum Pengelolaan Bandar Udara Juanda

Surabaya

Landasan dan dasar hukum pengelolaan pada Bandar Udara Juanda adalah

sebagai berikut :

1. Peraturan pemerintah No. 71 tahun 1996 Kebandarudaraan.

2. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pertahanan dan Keamanan, Menteri

Perhubungan, Menteri Keuangan tahun 1981 tentang pemisahan pengelolaan

penerbangan Menteri Perhubungan dan Militer (TNI-AL)

3. Keputusan Mentei Perhubungan

4. Juklak Teknis Ditangud

5. Dokumen ICAO

6. Surat Keputusn Direksi PT. Angkasa Pura I (PERSERO)

7. Surat Keputusan Kepala Cabang

8. RJPP-RJPB-RKA

(49)

4.4.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO)

Juanda, Surabaya

Gambar 4. 6 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara

(50)

4.4.5 Tugas Pokok

Berdasarkan keputusan Direksi No. KEP 1405/OM.00/1996, Tugas Pokok

Bandar Udara Juanda Surabaya :

1. Menyelenggarakan kegiatan operasi penerbangan (jasa pelayanan operasi

lalu lintas udara)

2. Menyelenggarakan kegiatan operasi bandara dan komersial (jasa

konsesioner sebagai penunjang penerbangan)

3. Menyelenggarakan pembinaan sumber daya bandara (sumber daya manusia,

fasilitas dan metode)

4. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan direksi

4.5 Visi

Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan

manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder

4.6 Misi

Adapun misi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan

yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kenyamanan

2. Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi

pengguna jasa

3. Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai

(51)

4.7 Nilai Budaya Perusahaan

Nilai dan budaya perusahaan meliputi :

1. Terpercaya

2. Keramahtamahan

3. Kebersamaan

4. Kewirausahaan yang sesuai dengan budaya setempat

5. Proaktif dan responsif Berlandaskan Good Corporate Governance

6. Saling Menghargai

4.8 Uraian Tugas Perusahaan (Job Description)

Adapun Uraian Tugas (Job Description) setiap bidang divisi pada PT.

Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya adalah

sebagai berikut:

1. General Manager

General manager berperan sebagai manajemen puncak di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya, yang berfungsi sebagai

berikut:

a. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan organisasi

keselamatan lalu lintas udara,

b. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan opeasional Bandar

udara,

c. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersil,

(52)

teknik elektonika dan listrik,

e. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi,

f. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan dan

perlengkapan.

2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU)

Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU) bertugas:

a. Menyiapkan dan melakukan Kegiatan Aerodrome dan Aproach Control

(terminal control area)

b. Menyiapkan dan melaksanakan Areal control

c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi

penerbangan (penerbangan aeronautika).

Divisi ini befungsi sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Untuk

melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, divisi pelayanan operasi lalu lintas udara

ini dibantu oleh beberapa dinas yaitu:

1.) Dinas Pelayanan Terminal, yang mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara di

Bandara Juanda Surabaya dan wilayah udara sekitarnya, di wilayah

udara terminal control area, di wilayah udara pendekatan termasuk

control zone.

2.) Dinas Pelayanan Areal Control (ACC), yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan

operasi keselamatan lalu lintas udara di wilayah yang menjadi

(53)

3.) Dinas Pelayan Bantuan Operasi Penerbangan / Penerbangan Aeronotika

(BOP/RANGTIKA), yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui

hubungan antar stasiun komunikasi penerbangan serta melakukan

kegiatan pengolahan, pengumulan, penyampaian dan penyebaran

informasi penerbangan.

3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara

Divisi pelayanan Operasi Bandara mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pelayanan bandar udara.

b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongan

kecelakaanpenerbangan dan pemadam kebakaran.

c. Menyiapkan dan melaksanakan pengamanan bandar udara.

Untuk menyelengarakan tugas tersebut, divisi pelayanan udara mempunyai

fungsi penyiapan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan tugas yang dimiliki.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, divisi pelayanan operasi udara

dibantu oleh beberapa dinas yang bertanggung jawab kepadanya, yaitu:

1.)Dinas Pelayanan Bandar Udara, yang mempunyai tugas melaksanakan

pengaturan pelayanan disisi udara (airside), pengaturan layanan di

terminal dan fasilitasnya, sisi darat, pelayanan penerangan dan komunikasi

umum yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk

pemakai jasa bandar udara, pengurusan perizinan masuk/pas bandara serta

(54)

2.)Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran

(PKP-PK), yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertolongan

kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan

keadaan gawat darurat medis dilingkungan kerja bandar udara sekitarnya.

3.)Dinas Pengamanan Bandar udara, yang mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pengamanan di lingkungan kerja Bandar udara.

4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik

Divisi teknik Elektronika dan Listrik mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan

pelaporan fasilitas teknik elektronika,

b. Menyipakan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemelihraan dan

pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar,

c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan

pelaporan fsilitas teknik listrik,

d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik

sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi.

Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Teknik Elektronika dan Listrik dibantu

oleh beberapa dinas yaitu:

1.) Dinas Telekomunikasi dan Teknik Elektronika Bandara, yang

mempunyai tugas melaksanakan kegitan pengoperasian, pemeliharaan

(55)

pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar

udara dan komputer.

2.) Dinas Teknik Navigasi Udara dan Radar, yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan

fasilitas navigasi udara dan radar,

3.) Dinas Teknik Listrik, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik.

5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan

Divisi Teknik Umum dan peralatan mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas

bangunan,

b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas

landasan dan lingkungan bandar udara,

c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas

teknik, mekanikal dan peralatan,

d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan

sesuai pelimpahan wewenang yang diberikan direksi.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi teknik umum dan peralatan

mempunyai fungsi menyiapkan dan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas yang

(56)

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Divisi Teknik Umum dan Peralatan

dibantu oleh tiga dinas yaitu:

1) Dinas Teknik Bangunan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan

terminal, banguan operasional dan bangunan umum,

2) Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan, mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan

fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara,

3) Dinas Teknik Mekanikal dan Peralatan, mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan

fasilitas mekanikal peralatan.

6. Divisi Administrasi dan Komersil

Divisi Administrasi dan Komersil mempunyai Tugas

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan usaha komersil,

b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan keuangan,

c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan akuntansi,

d. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan perlengkapan,

e. Menyiapkan dan melakukan kegiatan administrasi kepegawaian,

ketatausahaan dan umum.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Divisi Administrasi dan

Komersil dibantu oleh beberapa dinas, yaitu:

1) Dinas Komersil, mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan

(57)

produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa

aeronautika dan jas non penerbangan maupun usaha-usaha lain yang

mempunyai hubungan usaha-usaha kebandar udaraan,

2) Dinas Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan administrasi

keuangan dan anggaran,

3) Dinas Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi,

4) Dinas Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengadaan pergudangan dan administrasi perlengkapan,

5) Dinas Kegawaian dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan Administrasi kepegawaian, kesejahteraan, dan pelayanan

kesehatan pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan,

penyelenggaraan informatika, manajerial dan pengolahan data serta

pentiapan ikatan kerja

7. Kelompok Petugas Operasi (officer in charge)

Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang

setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksanaan non sruktural dalam

menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar udara,

berfungsi secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam

melaksanakan tugasnya kelompok petugas operasi bertanggung jawab kepada

(58)

52

Selama melakukan kerja praktek di perusahaan, penulis telah melakukan

proyek diantaranya :

5.1 Mendefinisikan Masalah

Pembuatan aplikasi yang baik, memerlukan pendefinisian yang baik dan

tepat sesuai kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahan masalah

membutuhan aplikasi multimedia. maka dari itu pada bagian ini penyusun

melakukan beberapa kegiatan dalam proses penyusunan. Diantaranya

mendefinisikan masalah kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa

pemecahannya membutuhkan multimedia.

permasalahan yang muncul yang terdapat pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO)

Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya adalah bagaimana cara

memperkenalkan atau mempromosikan Perusahaan kepada publik, pemilik

modal, pelanggan serta pengguna jasa untuk meningkatkan kredibilitas dan

kepercayaan publik dengan cara yang menarik, mudah dan efisien .

Aplikasi multimedia dapat menciptakan gambar dan teks bergerak seolah

hidup itu biasa disebut dengan animasi, karena itu gambar terkesan menarik,

selain itu multimedia juga dapat mengiringi setiap tampilan dalam aplikasi

tersebut sehingga pengguna tidak merasa bosan.

(59)

langsung komitmen perusahaan dalam menerapkan kebijakan nilai-nilai

perusahaan demi tercapainya visi dan misi perusahaan, dengan aplikasi

multimedia ini banyak sekali keuntungan yang di dapat diantaranya:

1. Memudahkan masyarakat publik, pemilik modal maupun pengguna jasa

mendapatkan informasi dengan mencarinya sendiri hanya dengan mengklik

tombol yang ada pada aplikasi.

2. Aplikasi multimedia ini dapat disimpan dalam bentuk CD sehingga

menjadikannya akan lebih efektif jika akan digunakan untuk persentasi,

pameran, seminar, atau disajikan pada konsumen.

5.2 Observasi dan Komplikasi data

Di dalam menyelesaikan video company profile pada PT. Angkasa Pura I

(PERSERO) Cabang Bandara Juanda Surabaya, penulis awali dengan

mengumpulkan data sebanyak-bannyaknya mengenai perusahaan maupun

informasi mengenai masing-masing Divisi, baik berupa data gambar keterangan/

tulisan serta foto.

5.3 Video Company Profile

Pembuatan video company profile memakan waktu selama 1 bulan yang

dimulai dari minggu pertama mengumpulkan data tentang PT. Angkasa Pura I

(PERSERO) Cabang Bandara Juanda Surabaya, minggu ke dua membuat konsep

video dan storyboarding, minggu ke tiga editing dan minggu ke empat finishing

(60)

5.4 Konsep

Dalam konsep video presentasi ini penulis membuat video dengan tema

simple namun elegan, berikut adalah penjelasan dari tampilan konsep video :

1. Tampilan pertama dari video company profile ini diawali dengan

opening/bumper yang menampilkan animasi logo PT. ANGKASA PURA I

(PERSERO), dengan background warna putih.

2. Kemudian muncul-lah teks bertuliskan “welcome to ANGKASA PURA I

(PERSERO) Juanda, Surabaya The Airport City” dengan menggunakan font

Tahoma yang merupakan standar font yang telah ditentukan oleh

perusahaan.

3. Setelah kalimat bertuliskan “welcome to ANGKASA PURA I (PERSERO)

Juanda, Surabaya The Airport City” kemudian muncul logo/ brand

perusahaan dengan pemberian animasi kotak-kotak dan efek yang sesuai

dengan citra perusahaan yang dinamis terbuka terhadap konsep-konsep baru

serta memiliki kredibilitas dan kepercayaan publik.

4. Tampilan berikutnya adalah video yang menampilkan rencana bisnis yang

dipresentasikan yang merupakan fakta aktual dan pencapaian perusahaan

yang bukan sekedar gambaran kesuksesan dari perencanaan bisnis yang

sedang atau akan dilakukan.

5. Setelah tampilan video selesai muncul closing bumper yang kembali

(61)

Dimana dalam pembuatan video ini, penulis dituntut untuk menyajikan

sebuah video yang harus mencakup brand name perusahaan yang

merupakan slide foto dan video dokumentasi internal perusahaan.

5.5 Warna

Hal terpenting dari warna adalah efek psikologis dan emosional yang

dihasilkannya. Dalam buku Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya

(Sulasmi Darmaprawira W.A.,2002) disebutkan bahwa pemilihan warna tidak

hanya sekedar mengikuti selera pribadi berdasarkan perasaan saja, tetapi dipilih

dengan penuh kesadaran dan kegunaannya. Persepsi visual terutama bergantung

pada intepretasi otak terhadap suatu rangsangan yang diterima oleh mata. Warna

menyebabkan otak bekerja sama dengan mata dalam membatasi dunia eksternal.

Karena itulah, warna dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat

mempengaruhi emosi manusia.

Penggunaan warna lebih mendominasi warna, biru, hijau dan putih sebagai

background. Masing-masing warna tersebut memiliki filosofi dan fungsi sebagai

berikut :

1. Warna Putih: Digunakan untuk warna background yang merupakan warna yang

menunjukkan kerapian dan ketepatan

2. Warna Hijau: memberi makna bagi bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan

Gambar

Gambar 4.  3  Profil Perusahaan Angkasa Pura (PERSERO) .............................. 39
Tabel 4.  1 Sejarah Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya ......................
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam
gambar yang datar atau biasa saja.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adatujuan penelitian ini adalah untuk menyusun laporan arus kas pada perusahaan Cv Mitra Usahabersama dan akan dibandingkan kedua metode

Gerçi İsyan şiirinin birkaç yerinde ve hatta yıllar sonra Yeniden Doğuş'ta tanrıdan söz edecek, ancak Furuğ'un geleneklere ve bu geleneklerin başına karşı isyanı, bu

 Nilai indeks tebal perkerasan diperoleh dari nomogram dengan mem-  pergunakan nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya, yaitu : LER selama umur rencana, nilai DDT, dan

- dalam APT, return sekuritas dipengaruhi berbagai macam faktor yang bisa menjadi sumber risiko (tidak hanya beta saja).. ABRITAGE PRICING

Rata-rata penilaian yang diperoleh untuk keseluruhan kriteria 83,58%, jika dibandingkan dengan kriteria kelayakan produk menurut Mustaji (2005) adalah sangat baik

Dan proses terakhir adalah proses menentukan hasil akhir klasifikasi tanah pada proses ini sistem juga dibangun dengan menggunakan metode aturan produksi.. Dari hasil

Setiap Peserta Persetujuan yang menerima informasi atau menemukan benda antariksa atau bagian-bagian komponennya yang kembali ke bumi, di wilayah yurisdiksinya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan formulasi yang optimal untuk pembuatan margarin dari campuran minyak kedelai, mentega putih (shortening)