CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA
SURABAYA
KERJA PRAKTEK
Nama : DIMAS PANJI DWICAHYO
NIM : 09.51016.0038
Program : DIV (Diploma Empat) Jurusan : Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3.1 Metode Penelitian ... 28
3.1.1 Metode Pengumpulan Data ... 28
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31
v
BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 52
5.1 Mendefinisikan Masalah ... 52
5.2 Observasi dan Komplikasi data ... 53
5.3 Video Company Profile ... 53
5.4 Konsep ... 54
5.5 Warna ... 55
5.6 Font ... 56
5.7 Editing Bumper Video ... 56
BAB VI PENUTUP ... 60
6.1 Kesimpulan ... 60
6.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran tahun 1965 ... 35
Gambar 4. 2 PT. Angkasa Pura I (PERSERO) ... 37
Gambar 4. 3 Profil Perusahaan Angkasa Pura (PERSERO) ... 39
Gambar 4. 4 Logo Lama PT. Angkasa Pura (PERSERO) ... 40
Gambar 4. 5 Logo Baru PT. Angkasa Pura (PERSERO) ... 41
Gambar 4. 6 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Juanda Surabaya ... 43
Gambar 5. 1 Contoh Font Tahoma...56
Gambar 5. 2 Proses Pembuatan Opening & Closing Bumper Video Company Profile ... 58
vii
DAFTAR TABEL
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara berkembang yang dalam perkembangannya diperlukan usaha untuk mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat berkembang lebih jauh. Wilayah yang sedang berkembang seperti Surabaya, diasumsikan sebagai kota yang maju dan makmur, hal ini dikarenakan banyak industri dan perusahaan bangunan yang memasuki suatu wilayah dan membangun usaha sehingga industri di daerah tersebut dapat mengalami perkembangan. Kemudian usaha yang lain akan memasuki daerah tersebut yang berdampak memperbaiki dan mempermudah kehidupan orang-orang yang tinggal didaerah tersebut.
Ketika memasuki era millenium baru seperti sekarang ini yang diperlukan bukan hanya kualitas produk dan sebagainya, namun diperlukan pula image tentang perusahaan dibenak klien. Dengan mengikuti perkembangan arus jaman pada era globalisasi serta meningkatkan kualitas diatas, suatu image perusahaan dapat dibentuk melalui perancangan company profile. Perancangan ini dapat memberi nilai kredibilitas dan nilai profesionalisme lebih di mata klien.
sangatlah penting bagi perusahaan untuk memberikan sebuah image yang konsisten dengan tujuan perusahaan
Desain adalah sebuah area yang mempunyai pengaruh besar pada sebuah perusahaan. Karena terdapat suatu kebiasaan dalam menilai seseorang dari ciri-ciri fisik, ekspresinya, cara berpakaian dan lain-lain. Begitu pula kita membentuk opini-opini tentang perusahaan dari yang dapat dilihat oleh mata atau aspek visual. Sebuah desain yang sukses mengkoordinasikan segala aspek visual dari sebuah perusahaan untuk menciptakan company profile, serta pengaplikasiannya dan promosi yang jelas dan baik sehingga dapat mengkontribusikan image perusahaan yang diinginkan.
Company profile beserta aplikasinya sekaligus menjadi sarana informasi.
Karena komponen-komponennya membantu pelanggan-pelanggannya dengan menyediakan informasi dengan identitas yang mudah diingat dan dikenal akan dapat menviptakan sikap yang positif terhadap produk atau jasa kepada pelanggannya.
PT. Angkasa Pura I Bandar udara internasional Juanda bertugas melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Maka dari itu agar semakin dikenal oleh masyarakat maka seharusnya perlu dibuat company profile dari perusahaan tersebut agar masyarakat selaku konsumen mengetahui lebih jauh dan juga mengenal lebih dalam mengenai perusahaan tersebut.
Sehubungan dengan adanya mata kuliah Kerja Praktek yang diadakan untuk persyaratan menempuh Tugas Akhir di DIV Komputer Multimedia STIKOM Surabaya, maka mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Kerja Praktek untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. Disini penulis memilih untuk mengimplementasikan ilmu komputer grafis yang telah didapat selama perkuliahan multimedia STIKOM Surabaya untuk membuat sebuah company profile dengan menggunakan software Adobe Flash dan Adobe Premiere
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana merancang video company profile tersebut sehingga Publik, para pemilik modal dan pengguna jasa bandara mengerti akan nilai-nilai, visi dan misi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda?
1.3 Batasan Masalah
perusahaan yang dapat dilihat dari sistem manajemen dan pelayanan bandara demi kepuasan pengguna jasa khususnya calon penumpang.
1.4 Tujuan
Dapat menggambarkan ciri dan nilai perusahaan yang bersangkutan dengan jelas dan mampu mempromosikan perusahaan bersangkutan menjadi lebih menarik.
1.5 Manfaat Kerja Praktek
Beberapa manfaat yang diperoleh penulis selama melaksanakan Kerja Praktek di bagian SIM Tapor dan Humas PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah : 1. Sebagai sarana pelatihan bidang multimedia dalam menghadapi dunia kerja. 2. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan didalam kerja
praktek
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data dalam pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini meliputi :
1. Kepustakaan
Telaah kepustakaan dapat dilakukan dengan :
a. Mempelajari dokumen atau hasil penelitian terdahulu
b. Mempelajari berbagai buku sehubungan dengan masalah penelitian c. Mempelajari informasi yang diperoleh dari media internet
Telaah Kepustakaan ini diperlukan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan :
a. Perusahaan pengelola bandar udara b. Teori-teori company profile
c. Pembuatan video serta pengeditannya
Dalam pembuatan video serta pengeditannya dapat dibagi dalam beberapa proses sebagai berikut :
1.) Pengamatan Langsung
Dalam teknik pengamatan langsung, pengamatan dilakukan tanpa menggunakan peralatan khusus. Jadi, perancang langsung mengamati dan mencatat segala sesuatu yang diperlukan pada saat terjadinya proses. Hal-hal yang dapat diamti secara langsung di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya antara lain :
2.) Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Tingkat ketepatan dengan menggunakan metode wawancara biasanya lebih terjamin. Wawancara dilakukan secara langsung di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan perusahaan, antara lain :
a.) Kelebihan yang dimiliki perusahaan
b.) Proses pelayanan PT. Angkasa Pura I demi kenyamanan dan kepuasan calon penumpang Bandar Udara Juanda
c.) Keadaan perusahaan saat ini, sistem manajemen dan organisasi dari perusahaan
3.) Dokumentasi
Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang dapat diaplikasikan dalam company profile serta digunakan sebagai lampiran pada laporan kerja praktek ini yang berupa foto-foto.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah, metodologi dan sistematika penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan
BAB III LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas berbagai teori dasar tentang pembuatan video company profile
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Dalam bab ini menjelaskan metode-metode kerja selama melakukan kerja praktek, proses pengerjaan video company profile selama kerja praktek pada PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.
BAB V PENUTUP
8 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Multimedia
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, kemudahan akan
informasi semakin dibutuhkan, salah satunya penyampaian informasi yang paling
efektif dengan menggunakan multimedia. Multimedia menggunakan beberapa
media untuk menyampaikan informasi antara lain : teks, audio, grafis, animasi,
video dan interface. Multimedia biasanya digunakan sebagai informasi dalam berbagai format digital dan seni visual untuk menjelaskan suatu karya
menggunakan media lebih dari satu.
Mengutip dari Robin dan Linda, Suyanto (2003: 21) mengartikan Multimedia
adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafis, animasi, audio dan gambar video.
Definisi lain dari multimedia, yaitu dengan menempatkannya dalam konteks,
seperti yang dilakukan Hofstetter (2001), Multimedia adalah pemanfaatan
komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, audio, gambar
bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang
memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi (Suyanto dan Hoffetter,2003: 21). Kelebihan inilah yang
2.2 Teori Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam
desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstrak
simbol-simbol yang biasa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi
dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan atau pun disiplin
ilmu yang digunakan.
Desain grafis adalah proses untuk menciptakan tampilan sebuah publikasi,
presentasi atau di situs web yang menarik, dengan cara logis. Ketika desain selesai
maka menarik perhatian, menambah nilai dan meningkatkan minat audiens,
simple, terorganisir, memberikan penekanan selektif dan menciptakan kesatuan
yang utuh. (Arwan, 2009).
Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual,
termasuk didalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar dan tata
letak. Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti
buku, majala dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan
zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali
disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah
berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis biasa
Langkah-langkah dalam Proses Desain Grafis :
1. Menganalisis audiens.
2. Menentukan tujuan dan pesan.
3. Memutuskan dimana dan bagaimana anda akan muncul (apakah ia akan
menjadi publikasi cetak, presentasi atau situs web)
4. Menentukan tujuan.
5. Mengatur teks dan gambar.
6. Pilih format yang sesuai dan tata letak.
7. Pilih sesuai typefaces, jenis ukuran, jenis gaya dan spasi.
8. Menambah dan memanipulasi grafis.
9. Mengatur teks dan gambar.
10.Proses proofing.
11.Memperbaiki dan menyempurnakan.
2.3 Elemen-elemen Desain Grafis
Elemen desain adalah alat yang nyata dalam mewujudkan prinsip-prinsip
desain. Element ini adalah bagian utama sebuah desain. Elemen desain tersebut
adalah garis, bentuk, ukuran, warna dan tekstur.
1. Garis
Garis membantu menggabungkan dua bidang berbeda, membuat keteraturan,
mengarahkan pandangan dan memberikan kesan bergerak. Dengan
kemampuan yang baik penggunaan garis dapat meningkatkan keterbacaan,
2. Bentuk
Bentuk hati sebuah contoh, dapat menyampaikan arti yang universal dan pada
saat bersamaan dapat menjadi bagian utama dalam sebuah desain. Ukuran,
elemen desain lainnya yang membuat perbandingan ukuran satu bentuk
terhadap bentuk lainnya dalam satu halaman desain.
3. Warna
Desainer grafis biasanya menggunakan elemen warna untuk menyampaikan
kesan yang diinginkan. Warna pastel dan cerah memberikan kesan ramah,
menyenangkan, sementara warna lebih gelap memberikan kesan kalem.
Penggunaan warna sangat membantu dalam memberikan seseimbangan dalam
sebuah desain.
4. Elemen tekstur
Tekstur menggambarkan sebuah bentuk dengan visualisasi permukaanya. Ini
bisa dihasilkan dengan menggunakan garis, bentuk atau foto khusus tentang
suatu permukaan. Pemilihan tekstur yang baik dapat menghidupkan suatu
gambar yang datar atau biasa saja.
5. Ruang
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada
praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain.
Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua
unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang. Kunci keberhasilan sebuah
6. Ukuran
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya
suatu objek. Unsur ini digunakan untuk memperlihatkan mana objek yang akan
kita tonjolkan atau mau dipublikasikan. Karena dengan menggunakan unsur ini
anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain
anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih
dahulu.
Memanfaatkan dan menyeimbangkan element desain adalah pekerjaan
sesungghnya dalam mendesain. Untuk mencapai hal ini haruslah mengikuti
aturan-aturan dan prinsip-prinsip desain, sehingga didapatkan desain grafis yang
efektif dalam menyampaikan pesannya.
2.4 Prinsip-Prinsip Desain Grafis
Dalam bekerja desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai prinsip
demi mencapai hasil akhir yang baik. Prinsip-prinsip desain yang akan dijelaskan
di bawah ini bukanlah sebuah nilai mati bahwa desain yang paling baik adalah
seperti apa yang dikandung dalam prinsip tersebut. Tetapi sekedar anjuran
beginilah seharusnya desain, karena sesungguhnya tidak ada penilaian bagus atau
jelek atas sebuah desain. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan
khalayak yang menjasi sasaran pesan.
Hal ini ditegaskan pakar desain grafis, Danton Sihombing dalam majalah
menguji tingkat kelayakannya, dalam arti tidak ada karya desain grafis yang benar
ataupun yang salah”. Hal ini dinilai efektivitasnya dalam memberikan solusi
terhadap masalah desain yang dihadpainya. Prinsip-prinsip desain grafis adalah
sebagai berikut :
1. Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain.
Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi
pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya,
huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan
menggunakan jenis font yang ornamental dan rumit, seperti huruf blackletter
yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai
KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini dapat diterapkan dengan
menggunakan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan
terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling
berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip
keseimbangan ada dua, yaitu keseimbangan formal (simentris) dan
keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna,
resmi, kokoh dan harmoni. Keseimbangan formal juga menyinggung
mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Misalnya
pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka media
desain yang berbeda logo tersebut dibuat dengan warna duo tone.
3. Kesatuan
Dalam mendesain, pasti terjadi suatu proses dimana unsur-unsur yang
mendukung desain tersebut mengalami penyatuan secara utuh, yakni akhirnya
menggambarkan hubungan individu terhadap objek-objek visual. (Nirmana
Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra), Drs Arifial Arsad Hakim, 1984). “Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang
merupakan isi pokok dari komposisi”. Contohnya adalah boks grafis yang
dibuat litbang KOMPAS. Ilustrasi, garis dan teks tentang terjadinya tsunami
dijadikan satu dalam sebuah boks garis dan diberi rester memberikan kesan
kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
4. Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksud untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau
melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks
desain surat kabar ini bias dilakukan dengan memberikan kontak raster atas
sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca
oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita,
sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya.
5. Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama
merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan
mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar objek.
Misalnya jarak antar kolom, jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10
foto di dalam satu halamannya dan lain sebagainya.
6. Tipografi
Tipografi adalah sebuah disiplin khusus dalam desain grafis yang
mempelajari mengenai seluk beluk huruf (font). Huruf-huruf tersebut
dikelompokkan menurut beberapa kategori tertentu. Hal ini menunjukkan
demikian bannyaknya jenis dan karakter huruf yang bias digunakan dalam
desain publikasi. Sebab beberapa huruf bisa menciptakan kesan-kesan
tertentu sesuai dengan tema publikasi. Kesan misteri misalnya sangat sulit
dibangun jika anda menggunkan jenis font Arial untuk judul tulisan. Tapi, sebaliknya menggunakan jenis font Non feratu atau mystery. Atau ketika dihadapkan membuat desain iklan pernikahan, maka bisa menggunakan font huruf sambung (script) sebagai title dan Arial sebagai body text-nya. Berdasarkan fungsinya tipografi dibagi menjadi dua jenis, yaitu text types dan
display types. Untuk text types gunakan ukuran 8 hingga 12 pt (point) jenis ini biasanya digunakan untuk badan teks (body text/copy) sedangkan untuk
display types, gunakan 14 pt ke atas. 7. Foto dan Ilustrasi
Foto dan ilustrasi termasuk dalam kategori yang disebut sebagai gambar
(graphic). Gambar sendiri memiliki kedudukan istimewa dalam pekerjaan
grafis. Mengapa ? anda pasti sering mendengar pepatah : Foto mewakili 1000
mengenai sebuah kerusuhan dalam demonstrasi misalnya, bisa memberikan
banyak informasi kepada pembaca, setidaknya mereka merasakan kondisi
saat itu. Seolah-olah mereka masuk dalam kejadian itu. Dan itu cukup
membantu, karena pada umumnya pembaca lebih menyukai foto ketimbang
dominasi teks. Gambar lebih mudah diidentifikasi dan diingat, karena
mewakili realitas visual manusia.
Demikian halnya dengan ilustrasi memberikan sentuhan yang unik terhadap
penyampaian sebuah informasi. Ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang
benar-benar mewakili substansi tulisan. Dan terkadang dipakai ketika foto
tidak mampu meberikan gambaran visual sebuah teks informasi. Ilustrasi di halaman Opini di Kompas misalnya sangat baik menggambarkan isi tulisan.
Kesan ilustrasi secara fisik yang muncul terkadang realistis dan abstrak. Hal
ini memberikan kesan bahwa sang ilustrator memiliki imajinasi yang cukup
baik, terutama pada pemahaman opini itu sendiri. Permainan interpretasi
mereka baik sekali untuk mendapatkan ilustrasi yang baik, bisa minta bantuan
ilustrator yang memiliki kemampuan menggambar. Dan jika terkadang minim
dana dan waktu, banyak desainer grafis menggantungkan pada koleksi clip art mereka. Ini sah-sah saja, selama itu ditegaskan bisa dipakai secara bebas. Dalam praktek desain grafis, pemilihan, pengolahan dan penerapan foto
sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Sesuai dengan isi inti informasi
yang hendak disampaikan. Dalam proses pengolahan juga harus hati-hati.
Hasil akhir menambah terang sebuah foto yang gelap belum tentu sama
media publikasi. Jangan sampai memotong informasi foto yang memang
hendak disampaikan. Demikian juga mengenai ukuran foto hasil cropping. Foto yang menggambarkan panorama alam, bisa di-cropping menjadi bentuk
landscape. Atau dalam memfokuskan latar depan, sebaiknya lakukan cropping untuk memisahkanya dengan latar belakang.
2.5 Pengertian Interaktif
Interaktif adalah sederajat dengan tingkat kemampuan sebagai komunikasi
memproses dimana masing-masing pesan dihubungkan dengan pesan yang
sebelumnya. Shezagz Rafeilli salah satu pengarang yang mengutip, interaktif sebagai salah satu ungkapan tingkat yang rangkaian komunikasi yang diurutkan menukar transmisi, (Rafeilli, 1998).
2.6 Karakteristik Media Multimedia Interaktif
Sebagai salah satu komponen system informasi, pemilihan dan penggunaan
multimedia interaktif harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti :
tujuan, materi dan strategi, sehingga media interaktif yang dihasilkan dapat
mempermudah user, justru bukan malah merepotkan user.
Karakteristik multimedia interaktif adalah :
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggambungkan
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian member kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga pengguna bias menggunakan tanpa bimbingan
orang lain.
4. Memenuhi fungsi memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering
mungkin.
2.7 Frame Per Second
Arti istilah frame per second berkaitan dengan pengertian berikut. Disingkat
dengan FPS yang berati jumlah bingkai gambar yang hasinya dalam satuan detik
untuk gambar bergerak.
2.8 Storyboard
Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang
lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang
mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang
sama pada ide cerita kita. Seperti dikutip dari buku Exploring Storyboarding menjelaskan, “Storyboarding the visual flow of a narrative is a relatively new
Salah satu tahapan penting dalam produksi film adalah membuat
storyboard, setelah sutradara dan pengarah fotografi membahas sebuah adegan mereka kemudian bertemu dengan artis storyboard untuk menterjemahkan
gagasan mereka dalam gambar. Disitu terbentuklah rancangan-rancangan
shooting, dan ketika dirasa ada sesuatu yang kurang pas atau ada kendala-kendala dalam pengambilan gambar nantinya segera dapat dilakukan revisi.
2.9 Video
Menurut http://jurnaltusirku.blogspot.com, video adalah teknologi untuk
menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar
bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik atau media
digital. Berkaitan dengan pengelihatan dan pendengaran.
Aplikasi video pada Multimedia mencakup banyak aplikasi :
1. Entertainment : video telephony, video conferencing.
2. Interactive : windows.
Digital video adalah jenis sitem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandinkan dengan analog dalam hal representasi videonya.
Camcorder terdiri dari 3 komponen :
a. Lensa : untuk mengatur banyak cahaya, zoom dan kecepatan shutter.
b. Image : untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal elektronik video.
c. Recorder : untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan (seperti
c. MPEG-2 untuk DVD dan SVCD.
d. MPEG-1 untuk VCD.
2. Analog / Tapes Video
a. Betacam : format untuk broadcast dengan kualitas tinggi.
b. DV dan miniDV untuk camcorder.
c. Digital8 dibuat oleh Sony tahun 1990-an, mampu menyimpan video
selama 60-90 menit.
d. Hitachi Digital8 Camcorder.
3. ASF (Advanced System Format)
Dibuat oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming format bagian dari Windows Media Framework. Format ini tidak menspesifikasikan bagaimana
video atau audio harus diencode, tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan
a. Dapat memainkan audio/video dari streaming media server, HTTP server,
maupun lokal.
b. Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari Microsoft.
c. Dapat berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3.
d. ASF memiliki MIME type application/vnd,ms-asf atau video/x-ms-asf.
e. Software : Windows Media Player. 4. MOV (Quick Time)
a. Dibuat oleh Apple.
b. Bersifat lintas platform.
c. Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet.
d. Software : Quick Time
e. Memiliki beberapa track yang terdiri dari audio, video, image dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari files yang terpisah.
5. MPEG (Motion Picture Expert Group)
a. Merupakan file terkompresi lossy.
b. MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berfrmat MP3.
MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian :
1.) Synchronization and multiplexing of video and audio.
2.) Compression codec for non-interlaced video signal.
3.) Compression codec for perceptual coding of audio signal
c. MPEG-1 beresolusi 3352x240
e. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit dan kabel tv.
f. MPEG-2 support interlaced format.
g. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.
h. MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution, videophone dan broadcast television.
i. MPEG-4 mendukung digital rights management.
6. DivX
Salah satu video codec yang diciptakan oleh DivX Inc. terkenal dengan ukuran
filenya yang kecil karena menggunakan MPEG-4 part 2 compression. Versi
pertamanya yaitu versi 3.11 diberi nama DivX. DivX bersifat closed sourece sedangkan untuk open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan juga di Linux.
2.11 Company Profile
Tujuan utama yang melatarbelakangi sebuah pembuatan company
profile adalah untuk mendekati segmen penting dalam perkembangan bisnis. Company profile ini bisa diarahkan kepada investor potensial, pelanggan
baru, melebarkan sayap pada bisnis perusahaan serta sebagai upaya pengenalan
untuk karyawan.
Membuat company profile merupakan hal yang mudah dan sederhana bagi
perpanjangan dari rencana bisnis, perbedaannya hanya apa yang dipresentasikan
fakta aktual dan pencapaian perusahaan bukan sekedar gambaran kesuksesan dari
perencanaan bisnis yang sedang atau akan dilakukan. Company profile yang akan
dibuat harus menarik pihak-pihak lain, dengan maksud kita membuat
sebuah profil perusahaan yang memiliki pandangan luas terhadap objektivitas dan
kebutuhan informasi yang relevan. Buatlah ekspektasi dan kebutuhan yang
mencerminkan semua hal dapat tercapai oleh perusahaan anda. Berikut 4 hal
penting yang harus diperhatikan kenapa kita harus membuat company profile:
1. Tujuan
Tujuan utama dalam membuat company profile yang baik adalah untuk
mendekati pelanggan potensial dengan memasukan kelebihan perusahaan
meliputi kapasitas, kualitas, kebutuhan financial, pengalaman dan untuk
memperlihatkan kemampuan untuk memulai dan mengembangkan bisnis usaha
dalam kepercayaan. Ide yang melatarbelakangi dalam pembuatan company
profile adalah untuk meyakinkan pasar potensial dan memberikan informasi yang relevan sebagai upaya penawaran. Company profile dapat meningkatkan
perbandingan nilai terhadap kompetitor dengan mempengaruhi secara positif
keputusan pelanggan potensial untuk memulai sebuah bisnis. Pandangan
pelanggan potensial terhadap perusahaan dipengaruhi oleh bagaimana
perusahaan anda bisa memenuhi kebutuhan pelanggan potensial tersebut.
2. Isi
Isi dalam sebuah company profile atau profil perusahaan anda harus bermaterik
penting dalam membuat sebuah company profile adalah memperkenalkan
produk, kualitas, perlengkapan, pengalaman, program jangka pendek dan
panjang serta referensi perusahaan anda dengan jelas serta professional. Dan
sangat professional untuk memperkenalkan company profile dengan menggunakan pernyataan misi-misi perusahaan. Ada beberapa elemen dasar
pada isi suatu company profile atau profil perusahaan yang harus dipahami dan
dimengerti. Pertama adalah pelajari bahwa company profile dapat digolongkan
untuk golongan atau kelompok tertentu, misal company profile untuk jajaran
direksi tentu berbeda isi dan design bentuknya dengan company profile untuk
menjaring kelompok atau pelanggan baru. Pada dasarnya inti dari isi
dasar profil perusahaanseperti visi misi, sejarah dan pencapaian-pencapaian,
baik itu dalam waktu dekat atau dalam jangka waktu yang panjang
3. Kemasan
Company Profile mencerminkan perusahaan, hal tersbut sangat penting untuk dipersiapkan secara professional. Hal dalam membuat company profile memerlukan penataan yang baik, tanpa kesalahan ketik, pencetakan menggunakan kertas berkualitas serta lebih kepada warna dan
struktur company profile. Dalam mempresentasikan sebuah company profile memerlukan imajinasi dan kreativitas sepenuhnya. halaman dalam pembuatan company profile bisa berupa 12 halaman atau maksimum 15
halaman, perhatikan bila halaman anda terlalu banyak atau sedikit akan
isi company profile. Ikuti teori AIDA (Attention, Interest, Decision, Action)
langkah demi langkah, serta lakukanlah dengan cara yang informatif.
4. Momentum
Kapan mengirimkan sebuah company profile kepada pelanggan potensial,
waktu menjadi sangat penting. Jangan mengirimkan company profile beserta
brosur untuk pemberitahuan. Dengan company profile anda dapat melakukan
pendekatan dengan pasar potensial secara lebih baik, benar dan sopan, dengan
kata lain berkontribusi secara positif. Jangan membuat company profile hanya
untuk saat-saat tertentu namun buatlah untuk beberapa tahun kedepan.
Membuat company profile anda up to date merupakan hal yang baik dalam
bisnis, promosi dan mencitrakan profil perusahaan.
2.12 Bumper Video
Teknologi video banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan, misalnya
untuk mempromosikan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu penulis mencoba
untuk membuat video bumper untuk memperkenalkan produk perusahaan kepada
konsumen dengan cara menggunakan kamera digital atau handy cam dan diolah
dengan menggunakan sebuah Software. Pada saat ini perusahaan-perusahaan mempromosikan image dan produknya menggunakan gedung dan hotel – hotel berbintang. Di dalam acara promosinya perusahaan menggunakan sarana video
untuk mempresentasikannya. Dengan memberikan bumper sebagai video
pembuka presentasi dalam acara promosinya. Di mana di dalam video itu
melihatnya dapat memberikan keinginannya untuk membeli produk dari
perusahaan itu. Serta dapat melihat image dari perusahaan itu. Dibandingkan bila
perusahaan itu mempromosikan produk dan imagenya melalui spanduk dan
brosur, yang hanya dapat dilihat dan dibaca sekilas tanpa dipahami si pembaca,
dan terbatasnya pemasangan spanduk dan brosur di jalan. Dalam membuat video
ini, gambar – gambar yang diambil harus menggunakan kamera digital atau handy
cam. Untuk memberikan suatu gambar yang jernih dan siap di edit. Hingga
menghasilkan pembuatan video yang sempurna. Video dapat di gunakan sebagai
sarana promosi produk sebuah perusahaan, keunggulan pemakain video agar
perusahaan tersebut dapat melakukan penghematan biaya dan meningkatkan
efisiensi perusahaan.
2.12.1 Pengertian Bumper
Bumper adalah animasi pendek yang berada pada akhir sebuah program,
sebelum masuk kesebuah iklan, atau bagian awal pada sebuah program saat
pergantian dari iklan menuju program, dan bumper terdiri atas tiga macam antara
lain:
1. Bumper atau potongan dalam bagian dan berdurasi 5-10 detik, yang biasanya ditampilkan sebelum atau sesudah break show.
2. Opening bumper atau bagian pembuka acara dan berdurasi 25-30 detik, bumper ini biasanya ditampilkan pada awal acara.
3. Promotion bumper sesuai dengan namanya bumper ini dikemas dalam bentuk promosi acara dan ditayangkan pada jam dan acara yang telah di tentukan, dan
Bumper ini sering digunakan untuk memasuki atau keluar dari sebuah
video. Bumper adalah : “bumper is short clips of animation which are broadcast
at the end of a program segment, but before a commercial, or at the beginning of a program segment, but after a commercial. These element effectively create a bumper between programs and commercial spots” (Melanie Goux (2003:153) dalam bukunya yang berjudul On Screen in time : Transitions in motion graphic
design for television and new media ).
Terjemahan “Bumper adalah animasi pendek yang berada pada akhir sebuah
program, sebelum masuk kesebuah iklan, atau bagian awal pada sebuah program
saat pergantian dari iklan menuju program”. Bumper juga dapat mempengaruhi
sensasi persepsi manusia dan juga mampu mempersuasi penonton. Konsep video
company profile tidak lepas mempunyai pola program yang hampir sama dengan radio, dimana menampilkan susunan lagu. Hanya perbedaan dari segi visual saja
yang membedakan secara mendasar. Untuk membedakan antar brand perusahaan
dengan isi dari video company profile maka dibutuhkan pembatas (jeda) agar
28 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam melakukan kegiatan Kerja Praktek, Penulis melakukan beberapa
metode dalam pengumpulan data untuk terselesaikannya Laporan Kerja Praktek
ini, diantaranya adalah
3.1.1 Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data dalam pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini
meliputi :
1. Kepustakaan
Telaah kepustakaan ini merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk
mencari data tentang masalah penelitian. Tahap ini sangat penting karena
merupakan dasar penyusunan kerangka teoritis. Kerangka teoritis ini berguna
untuk menuntun pemecahan masalah.
Telaah kepustakaan dapat dilakukan dengan :
a. Mempelajari dokumen atau hasil penelitian terdahulu
b. Mempelajari berbagai buku sehubungan dengan masalah penelitian
Telaah Kepustakaan ini diperlukan untuk mencari informasi yang berkaitan
dengan :
a.Perusahaan pengelola bandar udara
b. Teori-teori company profile
c. Pembuatan video serta pengeditannya
Dalam pembuatan video serta pengeditannya dapat dibagi dalam
beberapa proses sebagai berikut :
1.) Pengamatan Langsung
Dalam teknik pengamatan langsung, pengamatan dilakukan tanpa
menggunakan peralatan khusus. Jadi, perancang langsung mengamati
dan mencatat segala sesuatu yang diperlukan pada saat terjadinya
proses. Hal-hal yang dapat diamti secara langsung di PT. Angkasa
Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda
Surabaya antara lain :
a.) Proses penyedia jasa pelayanan PT. Angkasa Pura I
(PERSERO) terhadap seluruh calon penumpang di bandara
Juanda Surabaya
b.) Sistem manajemen serta organisasi dari perusahaan
2.) Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya. Tingkat ketepatan dengan
menggunakan metode wawancara biasanya lebih terjamin.
(PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan perusahaan,
antara lain :
a.) Kelebihan yang dimiliki perusahaan
b.) Proses pelayanan PT. Angkasa Pura I demi kenyamanan dan
kepuasan calon penumpang Bandar Udara Juanda
c.) Keadaan perusahaan saat ini, sistem manajemen dan organisasi dari
perusahaan
3.) Dokumentasi
Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang dapat
diaplikasikan dalam company profile serta digunakan sebagai lampiran
31 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung selama satu bulan. Dalam waktu
satu bulan , program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem
Informasi Manajemen, Data Laporan dan Hubungan Masyarakat (SIM TAPOR
HUMAS) PT. Angkasa Pura I (PERSERO Cabang Bandar Udara Juanda
Surabaya.
Pelaksanaan Proyek Akhir dilaksanakan pada :
Tanggal : 2 Juli 2012 – 31 Juli 2012
Tempat :Sistem Informasi Manajemen, Data Laporan dan
HUMAS (SIM TAPOR HUMAS) PT. Angkasa Pura I
(PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda
Surabaya
4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek
Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan prosedur
pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya. Yaitu dengan
beberapa tahapan-tahapan penting yang harus dilalui sebagai berikut :
1. Survey lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk mengamati
2. Study Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai
dengan permasalahan dan dapat menjadi refrensi untuk pelaksanaan rencana
penggambaran system.
3.Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk
menetapkan kebutuhan klien atau kebutuhan instalasi dan menentukan
bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam istalasi.
Pembuatan Produk Multimedia, pada pembuatan produk sendiri terdapat
beberapa tahapan, antar lain :
1. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi, alternative, solusi
dan prioritas pengembangan.
2. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan sasaran yang
akan dikembangkan, identifikasi area permasalahan yang lebih terinci,
evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk menunjang perancangan desain.
3. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefiniskan kebutuhan fungsional dan
non-fungsional untuk menunjang informasi yang akurat.
4. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi fungsional,
konfigurasi hardware atau software yang support dengan komputer klien.
5. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk multimedia
tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam sebuah laporan.
4.2 Acuan Kerja Praktek
Pra-Kerja Praktek :
1. Sebelum melaksanakan kerja praktek, wajib mengisi Form Acuan Kerja yang
dengan perusahaan diamana anda melaksanakan kerja praktek dan dosen
pembimbing kerja praktek.
2. Pengisian form acuan kerja harus lengkap beserta tanda tangan parah pihak
terkait.
3. Form acuan kerja yang terisi lengkap, diperbanyak oleh mahasiswa sebanyak
dua kali dengan ukuran A4.
a. Copy 1 : Diserahkan kepada perusahaan.
b. Copy 2 : Disrahkan kepada PPKP
c. Asli : Dilampirkan saat pembuatan Buku Laporan Kerja Praktek.
Kerja Praktek
1. Melaksanakan kerja praktek sesuai jangka waktu yang ditetapkan.
2. Melakukan bimbingan ke dosen pembimbing.
Pasca Kerja Praktek
1. Mengambil Form Nilai Kerja Praktek untuk perusahaan.
2. Mahasiswa melakukan demo ke pihak perusahaan terlebih dahulu, kemudian
ke dosen pembimbing.
3. Setelah demo ke perusahaan, mahasiswa meyerahkan form nilai dari
perusahaan secara lengkap ke bagian PPKP untuk ditukar dengan Form Nilai
4. Melakukan demo ke dosen pembimbing dan setelah melakukan demo ke
dosen pembimbing mahasiswa menyerahkan form nilai dari dosen
pembimbing ke bagian PPKP.
5. Mahasiswa membuat Buku Laporan Kerja praktek dengan bimbingan dosen
pembimbing kerja praktek.
6. Merevisi laporan jika ada yang perlu dibenahi
7. Buku Laporan Kerja Praktek dan CD diserahkan ke bagain PPKP/ perpus.
8. Kerja Praktek berakhir, mahasiswa tinggal menunggu hasil nilainya.
4.3 Sejarah Singkat Perusahaan
PT (Persero) Angkasa Pura I merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) di bawah Kementerian BUMN yang bergerak di bidang
pelayanan navigasi Penerbangan dan pengusahaan jasa kebandarudaraan di
Indonesia.
Pada saat awal berdirinya tahun 1964, PT (Persero) Angkasa Pura I bernama
Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura "Kemayoran", dan sejak tahun 1965
namanya berubah menjadi PN. Angkasa Pura. Perubahan ini dimaksudkan untuk
mengantisipasi kemungkinan pengelolaan bandar udara selain Bandar Udara
Kemayoran. Pada tahun 1974, kembali berubah nama menjadi Perusahaan Umum
(PERUM) Angkasa Pura.
Setelah Bandar Udara Soekarno Hatta di Cengkareng mulai beroperasi pada
tahun 1985, disusul dengan ditutupnya kegiatan operasional Bandar Udara
Kemayoran. Hal ini menandai pemecahan PERUM menjadi dua, yaitu PERUM I
bandar udara di luar Jakarta dan PERUM Angkasa Pura II yang mengelola Bandar
Udara Soekarno Hatta-Cengkareng
Gambar 4. 1Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran tahun 1965
Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah agar dalam pengelolaan bandar
udara lebih berorientasi pada pencapaian keuntungan, pada tahun 1993, PERUM
Angkasa Pura I berubah bentuk hukumnya menjadi PT (PERSERO) Angkasa
Pura I.
Hingga pada tahun 1993, PT (PERSERO) Angkasa Pura I dipercaya
Pemerintah untuk mengelola 10 (sepuluh) bandar udara, yakni : Bandara Ngurah
Rai – Denpasar Bali; Bandara Polonia – Medan; Bandara Juanda – Surabaya;
Bandara Hasanuddin - Ujung Pandang; Bandara Sepinggan – Balikpapan;
Bandara Frans Kaisiepo – Biak; Bandara Sam Ratulangi – Manado; Bandara
Adisutjipto – Yogyakarta; Bandara Adisumarmo - Surakarta dan Bandara
Mulai Januari 1994, Bandar Udara Polonia Medan pengelolaannya
diserahkan kepada PT (PERSERO) Angkasa Pura II sejalan dengan kebijaksanaan
Pemerintah yang menggariskan agar PT (PERSERO) Angkasa Pura I lebih
menitikberatkan untuk mengelola bandar udara-bandar udara di kawasan timur
dan tengah Indonesia.
Hingga saat ini PT. (Persero) Angkasa Pura I mengelola 13 Bandara dan 2
SBU Warehousing yaitu : Bandara Ngurah Rai - Denpasar Bali; Bandara Juanda –
Surabaya; Bandara Hasanuddin - Ujung Pandang; Bandara Sepinggan –
Balikpapan; Bandara Frans Kaisiepo – Biak; Bandara Sam Ratulangi – Manado;
Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin; Bandara Ahmad Yani – Semarang;
Bandara Adisutjipto – Yogyakarta; Bandara Adisumarmo – Surakarta; Bandara
Selaparang – Mataram; Bandara Pattimura – Ambon; Bandara El Tari - Kupang
dan Warehousing Bandara Hasanuddin Makassar; Warehousing Bandara
Sepinggan Balikpapan.
4.4 Profil Perusahaan
PT (Persero) Angkasa Pura I adalah Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak dibidang Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan. PT (Persero) Angkasa
Pura I mengelola 13 Bandar Udara yang tersebar di kawasan Tengah dan Timur
Indonesia. Dan Bandara Ngurah Rai merupakan Bandara terbesar yang dikelola
oleh PT (Persero) Angkasa Pura I. Sebagai satu-satunya Bandar Udara di Pulau
Bali, menjadikan Bandara Ngurah Rai sebagai Pintu Gerbang utama menuju
Dengan luas sebesar 295,6 Ha, Bandara Ngurah Rai menyediakan fasilitas
penunjang yang dapat membantu aktivitas penerbangan serta melayani kebutuhan
penumpang pesawat. Saat ini Bandara Ngurah Rai mampu melayani sebanyak ±
10 juta penumpang per tahun dengan rata-rata pergerakan 5000 pesawat per bulan.
Gambar diatas adalah Bandar Udara Juanda yang berada dibawah
manajemen PT. (Persero) Angkasa Pura I, yaitu BUMN yang ditugasi pemerintah
untuk mengelola jasa kebandarudaraan di wilayah Tengah dan Timur Indonesia.
Dengan mengutamakan keselamatan penerbangan dan pelayanan prima, bandar
udara ini terus berkembang menjadi pintu gerbang ke pusat pertumbuhan wilayah
Tengah dan Timur Indonesia.
PT (Persero) Angkasa Pura I menyelenggarakan pengelolaan (pengusahaan,
pengembangan, dan pemanfaatan) bandar udara dan sekitarnya secara baik dan
inovatif , sehingga tercapai pemanfaatan optimal dan memperoleh hasil yang
dapat digunakan untuk menumbuhkembangkan perusahaan yang akhirnya
memberi konstribusi berupa keuntungan bagi Negara dan Pembangunan Nasional.
Tabel 4. 1 Sejarah Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
1. 7 Februari 1964 Diresmikan sebagai Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut
2. 7 Desember 1981 Pengelolaan penerbangan sipil diserahkan dari Departemen Hankam ke Departemen Perhubungan 3. 1 Januari 1985 Pengelolaan Bandara Juanda diserahkan ke
Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I
4. 12 Desember 1987
Dibuka penerbangan internasional ke Singapore, Hongkong, Taipei dan Manila via Jakarta
5. 24 Desember 1990
Penerbangan Internasional Langsung.
Peresmian Terminal Penumpang Internasional 6. 1-15 November 2006 Rencana pemindahan dan pengoperasian baru di
sisi utara landasan pacu 7. 15 November
2006
Awal pengoperasian terminal baru sisi utara landasan
pacu yang diresmikan langsung oleh Bapak Presiden
Bandar Udara Juanda semula dibangun sebagai pangkalan udara TNI
Angkatan Laut. Namun dalam perkembangannya juga melayani jalur penerbangan
sipil. Sejalan dengan pertumbuhan penerbangan sipil, maka pengelolaan Bandar
Udara Juanda dialihkan dari Departemen Hankam ke Departemen Perhubungan
dan kemudian diserahkan kembali ke Perum Angkasa Pura I.
Berikut penulis lampirkan profil perusahaan PT. Angkasa Pura I
(PERSERO)
4.4.1 Logo Perusahaan
PT. Angkasa Pura I (PERSERO) melakukan perubahan pada logo
perusahaannya, bila sebelumnya pada logo terdapat dua warna dominan merah
dan biru, kini diubah menjadi hijau dan biru.
Gambar 4. 4 Logo Lama PT. Angkasa Pura (PERSERO)
Perubahan tersebut terkait keinginan manajemen untuk menjadikan 13
bandar udara yang dikelolanya menjadi Airport City, sehingga nantinya sebutan
bagi BUMN ini adalah Angkasa Pura Airports. Tulisan Angkasa Pura yang
disandingkan berdampingan dengan kata Airports adalah untuk memperjelas bisnis yang digeluti perusahaan. Sedangkan warna hijau pada logo bermakna
bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari yang dipadu dengan warna
Gambar 4. 5 Logo Baru PT. Angkasa Pura (PERSERO)
Perubahan identitas perusahaan merupakan upaya Angkasa Pura I untuk
mengembangkan citra Perusahaan ke arah yang lebih baik. Selain itu, identitas
baru Perusahaan juga menjadi pemicu semangat bagi manajemen dan seluruh
karyawan Angkasa Pura I untuk senantiasa berkontribusi positif bagi
perkembangan Perusahaan. Ke depan, identitas baru Angkasa Pura I diharapkan
membawa hasil yang nyata bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan Perusahaan.
Arti Logo
Tulisan ‘Angkasa Pura’ tampil lebih segar berdampingan dengan tulisan
‘Airport’ untuk memperjelas bisnis yang digeluti perusahaan. Warna hijau
memberi makna bagi bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari.
Sedangkan warna biru melambangkan langit atau angkasa. Kedua warna tersebut
dipadu secara harmonis sebagai simbol ‘give and take’ yang merupakan prinsip kemuliaan pelayanan dan profesionalisme dan kebersamaan ‘together stronger’.
Simbol tersebut adalah sebuah ‘senyuman’ yang melambangkan citra pelayanan
yang ramah dan manusiawi sebagai kebanggaan Perusahaan. Simbol tersebut juga
yang merupakan unsur terpenting di bandara. Penerapan simbol dengan sudut
aerodinamis mencerminkan tekad dan semangat transformasi yang diupayakan
demi kemajuan Perusahaan.
4.4.2 Landasan dan Dasar Hukum Pengelolaan Bandar Udara Juanda
Surabaya
Landasan dan dasar hukum pengelolaan pada Bandar Udara Juanda adalah
sebagai berikut :
1. Peraturan pemerintah No. 71 tahun 1996 Kebandarudaraan.
2. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pertahanan dan Keamanan, Menteri
Perhubungan, Menteri Keuangan tahun 1981 tentang pemisahan pengelolaan
penerbangan Menteri Perhubungan dan Militer (TNI-AL)
3. Keputusan Mentei Perhubungan
4. Juklak Teknis Ditangud
5. Dokumen ICAO
6. Surat Keputusn Direksi PT. Angkasa Pura I (PERSERO)
7. Surat Keputusan Kepala Cabang
8. RJPP-RJPB-RKA
4.4.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO)
Juanda, Surabaya
Gambar 4. 6 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara
4.4.5 Tugas Pokok
Berdasarkan keputusan Direksi No. KEP 1405/OM.00/1996, Tugas Pokok
Bandar Udara Juanda Surabaya :
1. Menyelenggarakan kegiatan operasi penerbangan (jasa pelayanan operasi
lalu lintas udara)
2. Menyelenggarakan kegiatan operasi bandara dan komersial (jasa
konsesioner sebagai penunjang penerbangan)
3. Menyelenggarakan pembinaan sumber daya bandara (sumber daya manusia,
fasilitas dan metode)
4. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan direksi
4.5 Visi
Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan
manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder
4.6 Misi
Adapun misi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan
yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kenyamanan
2. Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi
pengguna jasa
3. Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai
4.7 Nilai Budaya Perusahaan
Nilai dan budaya perusahaan meliputi :
1. Terpercaya
2. Keramahtamahan
3. Kebersamaan
4. Kewirausahaan yang sesuai dengan budaya setempat
5. Proaktif dan responsif Berlandaskan Good Corporate Governance
6. Saling Menghargai
4.8 Uraian Tugas Perusahaan (Job Description)
Adapun Uraian Tugas (Job Description) setiap bidang divisi pada PT.
Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya adalah
sebagai berikut:
1. General Manager
General manager berperan sebagai manajemen puncak di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya, yang berfungsi sebagai
berikut:
a. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan organisasi
keselamatan lalu lintas udara,
b. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan opeasional Bandar
udara,
c. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersil,
teknik elektonika dan listrik,
e. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi,
f. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan dan
perlengkapan.
2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU)
Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU) bertugas:
a. Menyiapkan dan melakukan Kegiatan Aerodrome dan Aproach Control
(terminal control area)
b. Menyiapkan dan melaksanakan Areal control
c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi
penerbangan (penerbangan aeronautika).
Divisi ini befungsi sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, divisi pelayanan operasi lalu lintas udara
ini dibantu oleh beberapa dinas yaitu:
1.) Dinas Pelayanan Terminal, yang mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara di
Bandara Juanda Surabaya dan wilayah udara sekitarnya, di wilayah
udara terminal control area, di wilayah udara pendekatan termasuk
control zone.
2.) Dinas Pelayanan Areal Control (ACC), yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan
operasi keselamatan lalu lintas udara di wilayah yang menjadi
3.) Dinas Pelayan Bantuan Operasi Penerbangan / Penerbangan Aeronotika
(BOP/RANGTIKA), yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui
hubungan antar stasiun komunikasi penerbangan serta melakukan
kegiatan pengolahan, pengumulan, penyampaian dan penyebaran
informasi penerbangan.
3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara
Divisi pelayanan Operasi Bandara mempunyai tugas:
a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pelayanan bandar udara.
b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongan
kecelakaanpenerbangan dan pemadam kebakaran.
c. Menyiapkan dan melaksanakan pengamanan bandar udara.
Untuk menyelengarakan tugas tersebut, divisi pelayanan udara mempunyai
fungsi penyiapan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan tugas yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, divisi pelayanan operasi udara
dibantu oleh beberapa dinas yang bertanggung jawab kepadanya, yaitu:
1.)Dinas Pelayanan Bandar Udara, yang mempunyai tugas melaksanakan
pengaturan pelayanan disisi udara (airside), pengaturan layanan di
terminal dan fasilitasnya, sisi darat, pelayanan penerangan dan komunikasi
umum yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk
pemakai jasa bandar udara, pengurusan perizinan masuk/pas bandara serta
2.)Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
(PKP-PK), yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan
keadaan gawat darurat medis dilingkungan kerja bandar udara sekitarnya.
3.)Dinas Pengamanan Bandar udara, yang mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengamanan di lingkungan kerja Bandar udara.
4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik
Divisi teknik Elektronika dan Listrik mempunyai tugas:
a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fasilitas teknik elektronika,
b. Menyipakan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemelihraan dan
pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar,
c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fsilitas teknik listrik,
d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik
sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi.
Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Teknik Elektronika dan Listrik dibantu
oleh beberapa dinas yaitu:
1.) Dinas Telekomunikasi dan Teknik Elektronika Bandara, yang
mempunyai tugas melaksanakan kegitan pengoperasian, pemeliharaan
pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar
udara dan komputer.
2.) Dinas Teknik Navigasi Udara dan Radar, yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan
fasilitas navigasi udara dan radar,
3.) Dinas Teknik Listrik, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik.
5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan
Divisi Teknik Umum dan peralatan mempunyai tugas:
a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas
bangunan,
b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas
landasan dan lingkungan bandar udara,
c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas
teknik, mekanikal dan peralatan,
d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan
sesuai pelimpahan wewenang yang diberikan direksi.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi teknik umum dan peralatan
mempunyai fungsi menyiapkan dan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas yang
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Divisi Teknik Umum dan Peralatan
dibantu oleh tiga dinas yaitu:
1) Dinas Teknik Bangunan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan
terminal, banguan operasional dan bangunan umum,
2) Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan, mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan
fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara,
3) Dinas Teknik Mekanikal dan Peralatan, mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan
fasilitas mekanikal peralatan.
6. Divisi Administrasi dan Komersil
Divisi Administrasi dan Komersil mempunyai Tugas
a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan usaha komersil,
b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan keuangan,
c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan akuntansi,
d. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan perlengkapan,
e. Menyiapkan dan melakukan kegiatan administrasi kepegawaian,
ketatausahaan dan umum.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Divisi Administrasi dan
Komersil dibantu oleh beberapa dinas, yaitu:
1) Dinas Komersil, mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan
produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa
aeronautika dan jas non penerbangan maupun usaha-usaha lain yang
mempunyai hubungan usaha-usaha kebandar udaraan,
2) Dinas Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan administrasi
keuangan dan anggaran,
3) Dinas Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi,
4) Dinas Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengadaan pergudangan dan administrasi perlengkapan,
5) Dinas Kegawaian dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan Administrasi kepegawaian, kesejahteraan, dan pelayanan
kesehatan pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan,
penyelenggaraan informatika, manajerial dan pengolahan data serta
pentiapan ikatan kerja
7. Kelompok Petugas Operasi (officer in charge)
Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang
setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksanaan non sruktural dalam
menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar udara,
berfungsi secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam
melaksanakan tugasnya kelompok petugas operasi bertanggung jawab kepada
52
Selama melakukan kerja praktek di perusahaan, penulis telah melakukan
proyek diantaranya :
5.1 Mendefinisikan Masalah
Pembuatan aplikasi yang baik, memerlukan pendefinisian yang baik dan
tepat sesuai kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahan masalah
membutuhan aplikasi multimedia. maka dari itu pada bagian ini penyusun
melakukan beberapa kegiatan dalam proses penyusunan. Diantaranya
mendefinisikan masalah kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa
pemecahannya membutuhkan multimedia.
permasalahan yang muncul yang terdapat pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO)
Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya adalah bagaimana cara
memperkenalkan atau mempromosikan Perusahaan kepada publik, pemilik
modal, pelanggan serta pengguna jasa untuk meningkatkan kredibilitas dan
kepercayaan publik dengan cara yang menarik, mudah dan efisien .
Aplikasi multimedia dapat menciptakan gambar dan teks bergerak seolah
hidup itu biasa disebut dengan animasi, karena itu gambar terkesan menarik,
selain itu multimedia juga dapat mengiringi setiap tampilan dalam aplikasi
tersebut sehingga pengguna tidak merasa bosan.
langsung komitmen perusahaan dalam menerapkan kebijakan nilai-nilai
perusahaan demi tercapainya visi dan misi perusahaan, dengan aplikasi
multimedia ini banyak sekali keuntungan yang di dapat diantaranya:
1. Memudahkan masyarakat publik, pemilik modal maupun pengguna jasa
mendapatkan informasi dengan mencarinya sendiri hanya dengan mengklik
tombol yang ada pada aplikasi.
2. Aplikasi multimedia ini dapat disimpan dalam bentuk CD sehingga
menjadikannya akan lebih efektif jika akan digunakan untuk persentasi,
pameran, seminar, atau disajikan pada konsumen.
5.2 Observasi dan Komplikasi data
Di dalam menyelesaikan video company profile pada PT. Angkasa Pura I
(PERSERO) Cabang Bandara Juanda Surabaya, penulis awali dengan
mengumpulkan data sebanyak-bannyaknya mengenai perusahaan maupun
informasi mengenai masing-masing Divisi, baik berupa data gambar keterangan/
tulisan serta foto.
5.3 Video Company Profile
Pembuatan video company profile memakan waktu selama 1 bulan yang
dimulai dari minggu pertama mengumpulkan data tentang PT. Angkasa Pura I
(PERSERO) Cabang Bandara Juanda Surabaya, minggu ke dua membuat konsep
video dan storyboarding, minggu ke tiga editing dan minggu ke empat finishing
5.4 Konsep
Dalam konsep video presentasi ini penulis membuat video dengan tema
simple namun elegan, berikut adalah penjelasan dari tampilan konsep video :
1. Tampilan pertama dari video company profile ini diawali dengan
opening/bumper yang menampilkan animasi logo PT. ANGKASA PURA I
(PERSERO), dengan background warna putih.
2. Kemudian muncul-lah teks bertuliskan “welcome to ANGKASA PURA I
(PERSERO) Juanda, Surabaya The Airport City” dengan menggunakan font
Tahoma yang merupakan standar font yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
3. Setelah kalimat bertuliskan “welcome to ANGKASA PURA I (PERSERO)
Juanda, Surabaya The Airport City” kemudian muncul logo/ brand
perusahaan dengan pemberian animasi kotak-kotak dan efek yang sesuai
dengan citra perusahaan yang dinamis terbuka terhadap konsep-konsep baru
serta memiliki kredibilitas dan kepercayaan publik.
4. Tampilan berikutnya adalah video yang menampilkan rencana bisnis yang
dipresentasikan yang merupakan fakta aktual dan pencapaian perusahaan
yang bukan sekedar gambaran kesuksesan dari perencanaan bisnis yang
sedang atau akan dilakukan.
5. Setelah tampilan video selesai muncul closing bumper yang kembali
Dimana dalam pembuatan video ini, penulis dituntut untuk menyajikan
sebuah video yang harus mencakup brand name perusahaan yang
merupakan slide foto dan video dokumentasi internal perusahaan.
5.5 Warna
Hal terpenting dari warna adalah efek psikologis dan emosional yang
dihasilkannya. Dalam buku Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya
(Sulasmi Darmaprawira W.A.,2002) disebutkan bahwa pemilihan warna tidak
hanya sekedar mengikuti selera pribadi berdasarkan perasaan saja, tetapi dipilih
dengan penuh kesadaran dan kegunaannya. Persepsi visual terutama bergantung
pada intepretasi otak terhadap suatu rangsangan yang diterima oleh mata. Warna
menyebabkan otak bekerja sama dengan mata dalam membatasi dunia eksternal.
Karena itulah, warna dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat
mempengaruhi emosi manusia.
Penggunaan warna lebih mendominasi warna, biru, hijau dan putih sebagai
background. Masing-masing warna tersebut memiliki filosofi dan fungsi sebagai
berikut :
1. Warna Putih: Digunakan untuk warna background yang merupakan warna yang
menunjukkan kerapian dan ketepatan
2. Warna Hijau: memberi makna bagi bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan