• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Plotter 2D Menggunakan Servo R88M-KE75030H-S2 Pada Programable Logic Controller OMRON CJ2M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Plotter 2D Menggunakan Servo R88M-KE75030H-S2 Pada Programable Logic Controller OMRON CJ2M."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

i

PLOTTER 2D MENGGUNAKAN SERVO R88M-KE75030H-S2 PADA PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER OMRON CJ2M

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Komputer

Oleh :

AN PHERTA DHE ANDY 12.41020.0017

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)
(3)

xi

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 23

3.1 Metode Pengembangan ... 23

3.2 Prosedur Penelitian ... 23

3.3 Diagram Blok Sistem ... 25

3.4 Perancangan Mekanik Dan Perangkat Keras Alat ... 26

3.4.1 Struktur Material Plotter 2D ... 28

3.4.2 Perancangan Rangkaian Driver Motor DC ... 28

3.4.3 Perancangan Rangkaian Power ... 29

3.4.4 Perancangan Rangkaian Motor Servo ... 31

3.5 Perancangan Perangkat Lunak ... 32

(4)

xii

3.5.2 Perancangan Tampilan HMI ... 36

3.5.3 Parameter Kontroler Motor Servo AC ... 40

3.5.4 Program Pemberian Pulsa Motor Servo ... 43

3.5.5 Program Skala Data HMI Decimal Ke Hexa ... 46

3.6 Metode Analisa ... 47

3.6.1 Pengujian dan Evaluasi PLC dan Modul I/O PLC ... 47

3.6.2 Pengujian dan Evaluasi HMI ... 47

3.6.3 Pengujian dan Evaluasi Motor Servo AC ... 48

3.6.3 Pengujian dan Evaluasi Motor DC Vertikal ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

4.2.1 Tujuan Pengujian Sensor Masukan ... 54

4.2.2 Alat Yang Digunakan Pada Pengujian Sensor Masukan ... 54

4.2.3 Prosedur Pengujian Pada Sensor Masukan ... 55

4.2.4 Hasil Pengujian Pada Sensor Masukan ... 55

4.3 Pengujian Keluaran Motor Pena ... 57

4.3.1 Tujuan Pengujian Motor Pena ... 58

(5)

xiii

4.4 Pengujian Motor Servo ... 60

4.4.1 Tujuan Pengujian Motor Servo ... 60

4.4.2 Alat Yang Digunakan Pada Pengujian Motor Servo ... 60

4.4.3 Prosedur Pengujian Pada Motor Servo ... 60

4.4.4 Hasil Pengujian Pada Motor Servo ... 62

4.5 Pengujian Perangkat HMI (Human Machine Interface) ... 65

4.5.1 Tujuan Pengujian HMI ... 65

4.5.2 Alat Yang Digunakan Pada Pengujian HMI ... 65

4.5.3 Prosedur Pengujian Pada HMI ... 66

4.5.4 Hasil Pengujian Pada HMI ... 68

4.6 Pengujian Tombol Masukan Dari HMI ... 69

4.6.1 Tujuan Pengujian Masukan HMI ... 69

4.6.2 Alat Yang Digunakan Pada Pengujian Masukan HMI ... 69

4.6.3 Prosedur Pengujian Pada Masukan HMI ... 69

4.6.4 Hasil Pengujian Pada HMI ... 70

4.7 Pengujian Indikator Input Sensor Pada HMI ... 71

4.7.1 Tujuan Pengujian Indikator HMI ... 71

4.7.2 Alat Yang Digunakan Pada Pengujian Indikator HMI ... 71

4.7.3 Prosedur Pengujian Pada Indikator HMI ... 71

4.7.4 Hasil Pengujian Pada Indikator HMI ... 72

(6)

xiv

4.7.1 Tujuan Pengujian Masukan Analog HMI ... 73

4.7.2 Alat Yang Digunakan Pada Pengujian Masukan Analog HMI ... 73

4.7.3 Prosedur Pengujian Pada Masukan Analog HMI ... 74

4.7.4 Hasil Pengujian Pada Masukan Analog HMI ... 74

4.9 Pengujian Sistem ... 75

4.9.1 Tujuan Pengujian Sistem ... 75

4.9.2 Alat Yang Digunakan Pada Pengujian Sistem ... 75

4.9.3 Prosedur Pengujian Pada Sistem ... 76

4.9.4 Hasil Pengujian Pada Sistem ... 76

BAB V PENUTUP ... 82

5.1. Kesimpulan ... 82

5.2. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN ... 85

(7)

xv

Halaman

Gambar 2.1 Plotter ... 5

Gambar 2.2 PLC Omron CJ2M CPU32 ... 8

Gambar 2.3 Rangkaian Modul Input Tegangan DC ... 10

Gambar 2.4 Koneksi Peralatan Luar Dengan Modul Output PLC Satu Common ... 11

Gambar 2.10 Medan Magnet Membawa Arus Mengelilingi Konduktor .. 15

Gambar 2.11 Medan Magnet Berubah Arah Karena Bentuk U ... 16

Gambar 2.12 Konfigurasi Pin Driver Motor DC IC L298D ... 17

Gambar 2.13 HMI ( Humman Machine Interface) ... 18

Gambar 2.14 Tampilan Utama Software CX-Programmer ... 20

Gambar 2.15 Pembagian Menu-Menu Software CX-Programmer ... 21

Gambar 3.1 Diagram Blok Keseluruhan Plotter 2D ... 25

Gambar 3.2 Tampilan Keseluruhan Alat ... 26

Gambar 3.3 Tampilan Kerangka Penggerak Alat ... 27

(8)

xvi

Gambar 3.5 Bentuk Fisik Motor DC dan Driver Motor L298 ... 29

Gambar 3.6 Rangkaian Penurun Tegangan ... 30

Gambar 3.7 Bentuk Fisik Dari Rangkaian Penurun Tegangan ... 30

Gambar 3.8 Rangkaian Kontroler Motor Servo AC ... 31

Gambar 3.9 Flowchart Keseluruhan Sistem ... 33

Gambar 3.10 Flowchart dan Ilustrasi Proses Menggambar Persegi ... 34

Gambar 3.11 Flowchart Proses Menggambar Titik ... 35

Gambar 3.12 Flowchart Proses Menggambar Garis ... 35

(9)

xvii

Gambar 3.30 Konfigurasi Konektor Modul Pulsa MD211 ... 44

Gambar 3.31 Perintah PLS2(887) dan Frekuensi Pulsa Yang Dihasilkan 45

Gambar 3.32 Perintah PLS2(887) Pada CX-Programmer ... 45

Gambar 3.33 Program Skala Data ... 46

Gambar 3.34 Program Skala Data ... 46

Gambar 3.35 Pembacaan Masukan Data HMI Pada CX-Programmer... 48

Gambar 4.1 Tampilan Pemilihan Media Koneksi Penghubung ... 51

Gambar 4.2 Tampilan Pencarian Pada Auto Online ... 52

Gambar 4.3 Proses Pengambilan Program Dari Memori PLC ... 53

Gambar 4.4 Tampilan Hasil Download Program Dari Memori PLC ... 53

Gambar 4.5 Informasi Tipe PLC dan Modul Yang Terhubung Dengan PLC ... 54

Gambar 4.6 Pembacaan Tombol Masukkan ... 56

Gambar 4.7 Indikator Pada input Card ... 56

Gambar 4.8 Indikator Pada Alat ... 56

Gambar 4.9 Pengujian Terhadap Keluaran Motor Pena ... 59

Gambar 4.10 Indikator Pada Output Card ... 59

Gambar 4.11 Parameter Editor CX-Drive ... 61

Gambar 4.12 Run Command dan Pulse Command ... 62

Gambar 4.13 Indikator Run Command Pada Output Card ... 62

(10)

xviii

Gambar 4.15 Tampilan Pemilihan Media Koneksi Penghubung ... 67

Gambar 4.16 Proses Pengiriman Program ke HMI ... 67

Gambar 4.17 Masalah Koneksi Dengan PLC ... 68

Gambar 4.18 Menu Pengaturan Pada HMI ... 68

Gambar 4.19 Menu Program Ladder Penggerak Pena ... 70

Gambar 4.20 Tampilan Tombol Pada CX-Designer ... 70

Gambar 4.21 Pembacaan Tombol Masukan ... 70

Gambar 4.22 Pembacaan Input pada CX-Programmer ... 72

Gambar 4.23 Indikator Pada Alat ... 72

Gambar 4.24 Indikator Pada Input Card ... 72

Gambar 4.25 Indikator Input Pada HMI ... 73

Gambar 4.26 Tampilan Pengalamatan Pada CX-Designer ... 74

Gambar 4.27 Tampilan Masukan Data Analog Pada HMI ... 75

(11)

xix

Halaman

Tabel 4.1 Input Address... 55

Tabel 4.2 Output Address ... 58

Tabel 4.3 Pergerakan Motor Pena ... 59

Tabel 4.4 Percobaan Pada Motor Servo 1 ... 63

Tabel 4.5 Percobaan Pada Motor Servo 2 ... 64

Tabel 4.6 Percobaan Pola Rectangle ... 67

Tabel 4.7 Percobaan Pola Point ... 68

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kini persaingan industri semakin meningkat, efesiensi produksi umumnya

dianggap sebagai kunci untuk sukses. Programable Logic Controller (PLC)

memenuhi kebanyakan dari keinginan industri seperti kecepatan produksi,

menurunkan biaya material dan upah kerja dari suatu produksi, meningkatkan

kualitas dan biaya perawatan produksi yang murah.

Pada umumnya, alat plotter 2D atau sering disebut CNC drawer

menggunakan motor stepper atau motor DC. Motor DC tidak memiliki fitur

apapun untuk menentukan posisi oleh sebab itu motor ini membutuhkan sensor

encoder tambahan untuk digunakan pada plotter 2D. Motor stepper bergerak

menggunakan pulsa-pulsa periodik (open loop), dengan itu motor stepper dapat

menentukan posisi motor dengan presisi tetapi masih memiliki kekurangan yaitu

kebisingan, konsumsi daya yang tinggi dan pergerakan yang lambat terlebih jika

mendapat beban besar. Kelebihan dua motor tersebut adalah harganya yang lebih

murah dibandingkan motor servo AC.

Maka dari itu dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah plotter 2D yang

menggukanan motor servo AC sebagai pengganti motor DC atau motor stepper

yang digunakan pada plotter 2D yang lain. Alat ini memiliki beberapa bagian

yaitu 2 buah motor servo AC yang digunakan untuk menggerakkan pena kearah

sumbu X dan sumbu Y. Kemudian terdapat motor DC untuk mengangkat dan

(13)

bergeraknya pena. Semua perangkat tersebur akan dikendalikan atau diolah oleh

PLC omron CJ2M CPU 32.

Pada pembuatan plotter 2D ini akan menggunakan motor servo AC karena

motor servo yang memiliki encoder didalamnya (close loop) sehingga dapat

mengatur posisi motor dengan sangat presisi. Memiliki tingkat kebisingan dan

getaran yang kecil, dapat bergerak cepat meskipun dengan beban yang besar.

Kekurangan dari motor servo AC sendiri adalah harganya yang mahal.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dihadapi dalam pengerjaan Tugas Akhir

ini diantaranya adalah :

1. Bagaimana Programable Logic Controller (PLC) dapat mengontrol motor

servo dan perangkat input/output yang terhubung dengan PLC.

2. Bagaimana merancang tampilan Humman Machine Interface (HMI) yang

dapat digunakan untuk menginputkan dan menampilkan data servo.

1.3 Batasan Masalah

Dalam perancangan dan pembuatan alat ini, terdapat beberapa batasan

masalah, antara lain :

1. Menggunakan motor servo dengan tipe R88M-KE75030H-S2.

2. Aplikasi pemrograman PLC menggunakan Programmer dan

CX-Designer.

3. Pemrograman menggunakan ladder diagram.

(14)

3

5. Ukuran kertas yang digunakan adalah A4

6. Tidak dapat manggambar garis lengkung

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Programable Logic Controller (PLC) dapat mengontrol motor servo dan

perangkat input/output yang terhubung dengan PLC. Diharapkan motor servo

AC dapar bergerak presisi sesuai dengan masukan yang diberikan oleh

operator melalui Humman Machine Interface (HMI).

2. Membuat tampilan Humman Machine Interface (HMI) yang mudah

digunakan oleh operator untuk mengendalikan modul plotter 2D.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan Tugas Akhir ini secara garis besar tersusun dari 5 (lima)

bab, yaitu diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, batasan

masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini akan dibahas teori penunjang dari permasalahan, yaitu

membahas mengenai pengertian plotter, PLC Omron CJ2M, modul input/output,

motor servo AC, pulse I/O module, driver motor servo AC, motor DC, driver

(15)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada Bab ini akan membahas tentang blog diagram sistem serta metode

yang dilakukan dalam mewujudkan pembuatan alat dan membahas tentang

metode yang digunakan pada Tugas Akhir ini. Serta membahas konfigurasi

perangkat yang digunakan, mengkontrol posisi motor sevo AC, penentuan alamat

I/O yang akan digunakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini akan dibahas mengenai sistematika perangcangan alat

sekaligus percobaan dari alat yang telah dibuat. Selain itu juga akan menguji

program yang telah dibuat apakah dapat sesuai seperti yang diharapkan.

Kemudian hasil kombinasi antara alat dan program akan dianalisa kemampuannya

dalam ketelitian posisi gambar sesuai yang diharapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian berdasarkan rumusan

(16)

5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Plotter

Plotter adalah printer grafis yang menggambar dengan menggunakan

pena-pena tinta, plotter juga merupakan perangkat output pertama yang mampu

mencetak gambar berukuran gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering.

Gambar 2.1 Plotter

(Sumber : https://pmktentangintelpentium.wordpress.com/plotter/)

Adapun pengertian lain plotter adalah sebuah mesin yang secara otomatis

akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan. Sedangkan plotter

masih dibagi yaitu ada plotter auto, yaitu sebuah mesin yang secara otomatis akan

menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan

Plotter merupakan jenis printer yang dirancang secara khusus guna

menghasilkan output komputer yang berupa gambar ataupun grafik. Dengan

(17)

akan dapat disajikan secara prima. Landscape-arsitektur banyak menggunakan

plotter guna menghasilkan gambar landscape, potongan pohon, ataupun untuk

membantu memvisualisasikan efek dari segala kegiatan yang ada.

Ada beberapa jenis plotter sebagai berikut:

A. Plotter Pena

Plotter Pena memiliki satu atau sejumlah pena berwarna untuk

menggambar pada kertas atau plastik transparan, yang membuat keluaran dalam

bentuk garis. untuk menggambar pada kertas atau plastik transparan, keluaran

plotter berupa garis kontinyu.

B. Plotter Elektrostatis

Pada plotter ini, kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja, lalu

keluaran atau hasil cetakan dibuat dengan prinsip kerja seperti mesin foto copy

yaitu dengan memberi tegangan listrik pada kertas. Lalu tegangan listrik tersebut

akan menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan

pemanasan. Kualitas plotter elektrostatis tidak sebagus plotter pena, tetapi

kecepatannya lebih tinggi dibandingkan dengan plotter pena.

C. Plotter Thermal

Plotter ini menggunakan suatu pin yang dipanaskan secara elektronis,

kemudian pin itu dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga

terbentuk gambar. Plotter thermal dapat digunakan pada kertas maupun film

(18)

7

Sebenarnya cara kerja Plotter tidak jauh berbeda dengan cara kerja printer,

hanya saja ukuran yang dihasilkan oleh plotter dapat menyelesaikan ukuran

blueprint sebuah bangunan arsitek / engineering. (Yudi, 2014)

2.2 Pengenalan PLC

Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang

mudah digunakan yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat

kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller adalah

sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didesain untuk pemakaian di

lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat

diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang

mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,

pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui

modul-modul I/O digital maupun analog.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk

menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah

fungsi atau kegunaannya.

2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik

dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,

mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur

(19)

untuk menggantikan suatu rangkaian relay sekuensial dalam suatu sistem

kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan

dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang

pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa

pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program

yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis

PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan

input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang

kemudian akan menghidupkan atau mengmatikan output-output. Nilai 1

menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti

keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk

pengendalian sistem yang memiliki output banyak. (Capiel, 1982)

2.3 Modul PLC Omron CJ2M CPU32

Gambar 2.2 PLC Omron CJ2M CPU32

(20)

9

Gambar diatas merupakan salah satu Programable Logic Controller

Omron dengan tipe SYSMAC CJ-series CJ2M CPU32. Pada PLC dengan tipe

CJ2M-CPU32 ini sudah di desain dengan bentuk yang kecil, dapat bekerja dengan

cepat dan juga dapat digunakan fleksibel sesuai kebutuhan. Programable Logic

Controller tipe ini mewarisi serta meningkatkan tipe-tipe sebelumnya yaitu

meningkatkan fitur yang ada pada tipe CJ1.

Tipe CJ2M CPU32 Unit ini merupakan pilihan terbaik untuk kontrol

mesin dengan kecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi. Berikut ini adalah

beberapa fitur yang ada pada Programable Logic Controller tipe CJ2M-CPU32 :

1. Prosesor yang lebih cepat, waktu eksekusi perintah dikurangi menjadi 40 ns,

floating point trigonometrics dalam waktu kurang dari 1 mikrodetik.

2. Modul ini menyediakan counter kecepatan tinggi, input dan outputinterrupt,

PWM.

3. Lebih cepat memanggil Fungsi Blok dan pelaksanaan, penanganan cepat

interrupt, sedikit waktu overhead.

4. Port Ethernet untuk tujuan umum mendukung Ethernet / link data berbasis tag

IP.

5. Standar port USB pada semua model memungkinkan dukungan software

untuk terhubung langsung melalui kabel USB standar.

6. Modul opsi serial dapat dipasang untuk menambahkan port komunikasi

RS-232C atau RS-422A / 485.

7. Kompatibel dengan semua unit power supply, kontrol dan komunikasi yang

(21)

2.4 Modul Input DC

Rangkaian berikut memperlihatkan rangkaian listrik pada salah satu port

(terminal) modul input tegangan DC yang dapat dijumpai pada sebuah PLC

tipikal beserta koneksinya dengan peralatan masukan.

Gambar 2.3 Rangkaian Modul Input Tegangan DC

Dari gambar, terihat bahwa secara fisik rangkaian pada midul ini terpisah

dari rangkaian internal (CPU). Isolasi rangkain ini menggunakan optocoupler

dengan dua buah diode pemancar yang dipasang antiparalel. Hal ini dilakukan

untuk tujuan flesibilitas penyambungan terminal input dengan catu daya

penggerak sensor atau saklar yang terhubung. Dalam hal ini, terminal common

pada modul dapat dihubungkan baik dengan polaritas yang labih positif atau lebih

negatif dari catu daya (lihat gambar diatas, garis putus-putus pada rangkaian catu

daya menunjukkan alternatif lain pada penyambungannya). Adapun pemasangan

resistor tersebut bertujuan membatasi arus yang mengalir serta berfungsi juga

(22)

11

2.5 Modul Output Relay

PLC dengan jenis output ini adalah PLC yang paling pupuler dan paling

banyak digunakan di lapangan. Hal ini disebabkan fleksibilitas pada beban yang

dapat dikontrolnya.

Gambar 2.4 Koneksi Peralatan Luar Dengan Modul Output PLC Satu Common

Jumlah terminal common pada keluaran dapat bervariasi, antara satu

sampai sebanyak jumlah terminal keluaran PLC tersebut. Semakin banyak

commond yang disediakan, tentunya semakin fleksibel jenis beban yang dapat

dikontrolnya.

Untuk modul output dengan satu commond maka hanya satu jenis beban

saya (beban AC atau DC) yang dapat dihubungkan secara langsung dengan output

PLC tersebut, seperti yang terlihat pada gambar diatas. (Iwan setiawan, 2006)

2.6 Motor Servo AC

Servo merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan output

yang sesuai dengan perintah yang diinginkan dengan menggunakan feedback

(23)

(output), mengumpan balik data tersebut ke bagian input, lalu membandingkannya

dengan data yang telah ditentukan (input), kemuadian menggerakkan mesin

berdasarkan perbedaan data yang dibandingkan tadi agar data output sama persis

dengan data input.

Gambar 2.5 Membaca Jenis Motor Servo

(Sumber : http://www.ia.omron.com)

Ada berbagai pilihan dari OMNUC G5-Series AC yang tersedia, seperti

model dengan rem, atau jenis poros yang berbeda. Banyak pilihan maksimal torsi,

maksimum kecepatan yang dapat dipilih. Motor servo OMNUC G5 AC adalah

jenis perangkat dengan input pulsa mode kontrol yang dapat diaktifkan tergantung

(24)

13

penting untuk membuat sebuah sistem. Motor servo yang akan digunakan plotter

2D ini adalah R88M-KE75030H-S2 (Omron, 2012)

2.7 Pulse I/O Module MD 211

Sebuah pulse I/O module diperlukan sebagai interface antara CJ2M dan

perangkat eksternal seperti servo drive. Sebuah pulse I/O module juga dapat di

fungsikan sebagai I/O biasa, iterrupt input,counter berkecepatan tinggi dan PWM

output. (Omron, 2010)

Gambar 2.6 Pulse I/O Module MD 211

(Sumber : http://www.ia.omron.com)

2.8 Driver Motor Servo AC

Gambar 2.7 Membaca Jenis Driver Motor Servo

(25)

Memilih kontroler motor servo yang cocok dengan motor servo yang akan

digunakan dapat dilihat pada gambar dibawah. Motor servo OMNUC G5-series

AC adalah jenis perangkat dengan input pulsa. Mode kontrol yang dapat

diaktifkan tergantung pada kontroler digunakan. (Secara default, mode kontrol

diatur ke "posisi kontrol (command pulsa). (Omron, 2012)

Gambar 2.8 Memilih Jenis Driver Motor Servo

(Sumber : http://www.ia.omron.com)

2.9 Motor DC

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan

medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor DC

disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor

(bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada

medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada

setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja

(26)

15

mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus

yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet.

Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar

bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.

Gambar 2.9Motor DC Sederhana

Catu tegangan DC dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang

menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.

Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo

adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.

(Zuhal,1988)

Prinsip Dasar Cara Kerja

Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar

konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

(27)

Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah

garis fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan

dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan

menunjukkan arah garis fluks. Gambar berikut menunjukkan medan magnet yang

terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U.

Gambar 2.11 Medan Magnet Berubah Arah Karena Bentuk U

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran /

loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan

mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.

 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan

tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh

(28)

17

2.10 Driver Motor DC L298D

IC L298D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan

dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC

yang dikontrol dengan driver IC L298D dapat dihubungkan ke ground maupun ke

sumber tegangan positif karena di dalam driver L298D sistem driver yang

digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L298D terdiri dari 2 buah

driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan

arus 4 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver

H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l298D

adalah sebagai berikut.

Gambar 2.12 Konfigurasi Pin Driver Motor DC IC L298D

Fungsi Pin Driver Motor DC IC L298D Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4)

berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor

DC. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC Pin

Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang

(29)

sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan

rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk

motor DC yang dikendalikan. Pin GND (ground) adalah jalur yang harus

dihubungkan ke ground. (STMicroelectronics,2000)

2.11 HMI (Human Machine Interface) NS-8

HMI tipe NS-8 ini memiliki tampilan layar cerah yang memaksimalkan

visual grafis dan mendukung Omron Smart Platform dengan bentuk yang kecil

dan didukung pemrograman yang terintegrasi, opesari pemantauan dan harga yang

terjangkau manjadi solusi untuk memberikan keuntungan produksi yang

kompetitis untuk pabrik. NS-Series Omron menawarkan komunikasi Ethernet,

alarm dan data logging (Omron, 2011)

Gambar 2.13 HMI ( Humman Machine Interface)

2.12 Pemrograman PLC

Diagram ladder atau diagram satu garis adalah salah satu cara untuk

(30)

19

Diagram ini mempresentasikan interkoneksi antara perangkat input dan perangkat

output sistem kontrol. Dinamakan diagram ladder (tangga) karena diagram ini

mirip dengan tangga. Seperti halnya sebuah tangga yang memiliki jumlah anak

tangga, diagram ini juga memiliki anak-anak tangga tempat setiap peralatan

dikoneksikan.

Garis vertikal pada diagram ladder yang ditandai dengan L1 dan L2

menyatakan tegangan listrik AC atau DC. Jika garis tersebut mempresentasikan

sumber AC, maka L1 menyatakan tegangan fase dan L2 menyatakan tegangan

netral, sedangkan jika garis tersebut mempresentasikan sumber DC, maka L1

menyatakan terminal positif dan L2 terminal negatif atau graund.

Pada awalnya, diagram diagram ladder ini digunakan untuk

mempresentasikan rangkaian logika kontrol secara hardwired untuk mesin-mesin

atau peralatan. Karena luasnya pemakaian maka diagram tersebut menjadi standar

pemrogramman kontrol sekuensial yang banyak ditemui di industri. Berikut

adalah simbol-simbol Ladder Diagram. (Iwan setiawan, 2006)

1. Load / LD = start pada NO (NormallyOpen) input

2. LoadNot / LD NOT = start pada NC (Normally Close) input

3. AND = menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NO secara seri

(31)

5. OR = menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NO secara paralel

6. OR NOT = menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NC secara

paralel

7. OUTPUT / OUT = menyalakan output

8. END = mengakhiri program

2.13 CX-Programmer

CX-Programmer merupakan software yang berfungsi untuk menulis,

mengompile, dan mengirim program PLC. Program ini juga dapat digunakan

untuk memonitor sistem yang sedang berjalan dengan fasilitas online display.

Kemudian juga terdapat fitur offline mode yaitu digunakan untuk mengecek

program yang sudah dibuat namun dalam mode offline atau tidak tersambung

dengan PLC.

(32)

21

Berikut ini adalah gambar pembagian menu-menu yang ada pada software

CX- Programmer ini,berikut pembagiannya :

Gambar 2.15 Pembagian Menu-Menu Software CX-Programmer

Pada Gambar 2.15 sudah di peta-petakan mengenai pembagian bagian

yang ada pada software CX-Programmer. Pembagian yang ada sudah sangat

membantu dalam menggunakan software ini.

Software ini keluaran resmi dari pabrikan Omron Corporation, selain itu

juga terintegrasi dengan software-software omron yang lain seperti software

CX-Designer, CX-Supervisor dan lain lain. Maksud dari intergrasi tersebut adalah

untuk memudahkan pengguna dalam mewujudkan sistem yang akan dibuat.

(Omron, 2007)

2.14 CX-Designer

User interface untuk berguna untuk mendesain tampilan dari touchscreen

(33)

yang dibuat pada CX-Programmer dapat dibawa ke CX-Designer (Drag and

Drop). Layar data dan part yang digunakan dalam projek lain dapat digunakan

kembali dengan drag dan drop. File CAD (DXF file) digunakan untuk desain

mekanik dapat digunakan sebagai data grafis pada CX-Designer. Simulasi yang

dapat terintegrasi dengan program ladder PLC dengan CX-Programer akan

meningkatkan efisiensi debugging. (Omron, 2002)

(34)

23 BAB III

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Model Pengembangan

Tujuan utama dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah modul

peraga kontrol motor servo yang dikendalikan oleh Programable Logic Controller

(PLC) Omron tipe CJ2M CPU 32. Alat ini mampu menggambar dengan presisi

bentuk tertentu sesuai ukuran yang diinginkan user dengan cara memberikan

inputan melalui HMI (Humman Machine Interface).

Pada alat ini terdapat 2 buah motor servo AC yang digunakan untuk

menggerakkan pena kearah sumbu X dan sumbu Y. Kemudian terdapat motor DC

untuk mengangkat dan menurunkan pena, serta terdapat sliding yang berfungsi

sebagai jalur untuk bergeraknya pena. Semua perangkat tersebur akan

dikendalikan atau diolah oleh PLC omron CJ2M CPU 32.

3.2 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dipakai dalam pengerjaan Tugas Akhir ini

adalah:

1. Studi literatur

Pada penelitian ini terdapat dua perancangan yang akan dilakukan yaitu,

perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun metode penelitian

yang dilakukan antara lain:

Pencarian data-data literatur untuk perangkat keras dari masing-masing

(35)

penunjang tugas akhir ini, serta materi-materi perkuliahan yang telah

didapatkan dan perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan

CX-Programmer dan CX-Designer melalui pencarian dari internet, dan

konsep-konsep teoritis dari buku-buku penunjang tersebut. Dari kedua bagian

tersebut akan dipadukan agar dapat bekerja sama untuk menjalankan sistem

dengan baik.

2. Tahap perancangan dan pengembangan sistem

Dalam membuat pengembangan sistem, terdapat beberapa langkah rancangan

sistem yang diambil antara lain:

a. Membuat rancangan proses kerja sistem secara keseluruhan

b. Melakukan perancangan perangkat keras yang meliputi:

1. Merancang rangkaian elektronik yang digunakan pada penelitian ini.

2. Melakukan percobaan tentang cara penggunaan perangkat input dan

output yang digunakan pada penelitian ini.

3. Merancang mekanik untuk plotter 2D.

c. Melakukan perancangan perangkat lunak yang meliputi:

1. Membuat program pengkontrolan posisi motor servo AC pada

CX-Programmer.

2. Membuat program dan tampilan HMI agar dapat berkomulikasi

(36)

25

3.3 Diagram Blok Sistem

Dari penelitian ini terdapat dua proses utama yang akan dijalankan, yaitu

proses dimana modul plotter 2D akan menggambar pola yang dimasukkan pada

HMI (Human Machine Interface) Pada gambar berikut adalah diagram blok

keseluruhan sistem.

Gambar 3.1 Diagram Blok Keseluruhan Plotter 2D

Dalam sistem ini awal mula program dibuat pada personal komputer,

program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman ladder diagram.

Kemudian program dikirimkan pada Programable Logic Controller (PLC) yang

berfungsi untuk menyelaraskan perangkat input dan perangkat output agar dapat

dikendalikan oleh PLC. Setelah program dikirimkan, maka PLC akan mengenali

alamat-alamat perangkat I/O yang dikendalikan. Kemudian PLC menunggu

masukan dari HMI untuk memulai aktifitas plotting ini.

Setelah pola dimasukkan dan tombol start ditekan PLC akan mengaktifkan

(37)

menggerakkan pena dari posisi standby ke sumbu dimana pola akan dicetak.

Ketika pena sudah berada diposisi yang diinginkan kemudian pola mulai dicetak.

Apabila pola selesai di cetak pena akan kembali ke posisi standby, dan begitu

seterusnya. Pena dapat bergerak naik atau turun dikontrol oleh digital output

module sebagai direction motor.

Pengaturan kecepatan motor dan parameter motor lainya dapat diubah

lewat HMI, dengan harapan mampu memudahkan user untuk mengatur parameter

motor servo. HMI juga akan digunakan untuk menginputkan pola yang akan

digambar dengan ukuran yang juga dapat ditentukan disana.

3.4 Perancangan Mekanik Dan Perangkat Keras Alat

Mekanik alat yang di gunakan adalah dari bahan aluminum dan stainless

steel di desain dan dirancang khusus untuk kepentingan penelitian sistem plotter

2D. alat ini di design sedemikian rupa agar seluruh elektronika dan motor bisa

terpasang dengan baik pada robot tersebut.

(38)

27

Gambar 3.3 Tampilan Kerangka Penggerak Alat

Keterangan gambar :

. Kerangka Dasar Kerangka Atas Pipa besi Besi ulir Motor Bearing Pena

Motor servo AC terlihat pada gambar berwarna cokelat dan berukuran

besar untuk menggerakkan pena kearah sumbu X dan Y dengan pipa besi sebagai

jalur dan besi ulir untuk meggerakkan rangka lainnya. Pena dapat bergetak naik

turun digerakkan oleh motor DC yang terlihat pada gambar dengan warna cokelat

dan berukuran kecil berada diatas pena. Motor DC terhubung dengan besi ulir

(39)

3.4.1 Struktur Material Plotter 2D

Bahan material yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

beberapa bahan diantaranya sebagai berikut :

a. Bagian rangka

1. Alumunium

2. Stainless steel

3. Mur dan baut

4. Akrilik

b. Bagian dari penggerak robot

1. Motor DC 24Volt

2. Motor sevo AC

3.4.2 Perancangan Rangkaian Driver Motor DC

Penggunaan motor DC pada proyek Tugas Akhir ini difungsikan sebagai

penggerak pena naik dan turun dengan disambungkan pada besi ulir. Arah motor

ini dapat dikendalikan menggunakan motor driver DC L298 sehingga pena dapat

bergerak naik maupun turun. Berikut ini adalah rangkaian motor driver yang

(40)

29

Gambar 3.4 Rangkaian Driver Motor L298

Sementara itu bentuk fisik dari motor DC dan motor driver ditunjukkan pada

gambar berikut ini :

Gambar 3.5 Bentuk Fisik Motor DC dan Driver Motor L298

3.4.3 Perancangan Rangkaian Power

Dalam rangkaian elektronika salah satu hal yang paling penting adalah

sumber tegangan, dimana sember tegangan inilah nantinya yang akan memberikan

tegangan sehingga perangkat-perangkat elektronika dapat bekerja. Perancangan

(41)

sumber tegangan pada pengerjaan proyek tugas akhir ini menggunakan sumber

tegangan DC 24V ke 12V dan 5V dengan menambahkan rangkaian penurun

tegangan IC 7812 dan IC 7805.

Gambar dibawah ini merupakan rangkaian penurun tegangan yang

terhubung dengan DC in pada terminal power yang akan memberikan tegangan

pada motor driver.

Gambar 3.6 Rangkaian Penurun Tegangan

Sementara itu bentuk fisik dari rangkaian penurun tegangan ditunjukkan pada

gambar 3.7 berikut ini :

Gambar 3.7 Bentuk Fisik Dari Rangkaian Penurun Tegangan

(42)

31

3.4.5 Perancangan Rangkaian Motor Servo

Motor servo AC adalah komponen utama pada alat yang saya buat ini.

Penggunaan motor servo AC pada proyek Tugas Akhir ini difungsikan sebagai

penggerak pena kearah sumbu x dan y dengan disambungkan pada besi ulir.

Kecepatan, arah dan banyak putaran motor ini dapat dikendalikan menggunakan

kontroler motor servo sehingga pena dapat bergerak. Berikut ini adalah rangkaian

kontroler motor servo yang digunakan pada proyek tugas akhir ini :

Gambar 3.8 Rangkaian Kontroler Motor Servo AC

Motor servo AC dapat berjalan dengan presisi karena terdapat sensor

encoder pada motor tersebut. Motor servo AC dan encoder tersebut dikendalikan

oleh kontroler motor servo. Pada kontroler motor servo terdapat 3 konektor yaitu

CNA untuk disambungkan ke tegangan masukan, CNB untuk disambungkan ke

(43)

mengendalikan kontroler motor servo diperlukan modul pulsa MD211, modul ini

yang berperan memberikan pulsa masukan kepada kontroler motor servo AC.

Dari gambar rangkaian kontroler motor servo AC diatas hampir

keseluruhan sudah terpasang pada trainer kit PLC-2 hanya saja yang perlu

diperhatikan adalah pin run pada servo drive 1 dan 2 yang digambarkkan

terhubung contak dengan 0V yang belum ada pada trainer kit PLC-2. Pin run

pada servo drive 1 dan 2 yang telah terhubung ke terminal blok output dan harus

dihubungkan ke salah satu output plc dengan D00.2 dari power suplay 2.

3.5 Rancangan Perangkat Lunak 3.5.1 Perancangan Algiritma

Dari perancangan sistem diatas, selain perancangan hardware, juga

dibutuhkan perancangan perangkat lunak untuk menjalankan perancangan

hardware yang telah dibuat. Perangkat lunak terdiri dari beberapa algoritma

(44)

33

Gambar 3.9 Flowchart Keseluruhan Sistem

Pada perancangan algoritma program ini merupakan algoritma

keseluruhan untuk modul plotter 2D. Pola gambar pada proyek Tugas Akhir ini

terdapat 4 pola yang tersedia pada HMI. Setelah PLC menyala, PLC akan

menunggu masukan pola dari HMI, tidak hanya pola tetapi juga ukuran dan

posisi. Ketika PLC menerima masukan maka motor servo akan menggerakkan

pena ke posisi kemudian menggambar pola yang dimasukkan dari HMI.

Setelah proses menggambar pola selesai pena akan digerakkan kembali ke

posisi awal untuk menunggu masukan pola berikutnya. Pada program proyek

tugas akhir ini tidah memiliki proses akhir karena modul plotter akan terus

menunggu masukan sampai power dimatikan dari trainer PLC-2. Berikut adalah

(45)

a. Algoritma Menggambar Pola Persegi

Gambar 3.10 Flowchart dan Ilustrasi Proses Menggambar Persegi

Pada algoritma untuk menggambar pola persegi ini terdapat enam

aktivitas. Pertama pena akan turun sampai berada dibawah kemudian mulai

menggambar garis pertama dengan menggerakkan motor sumbu X ke kanan.

Kemudian setelah panjang telah terpenuhi mulai menggerakkan motor sumbu Y

ke bawah. Sampai proses menggambar garis ke empat selesai maka pena akan

bergerak naik kembali.

1

2

(46)

35

b. Algoritma Menggambar Pola Titik

Gambar 3.11 Flowchart Proses Menggambar Titik

Pada algoritma untuk menggambar pola titik ini terdapat dua aktivitas.

Pertama pena akan turun sampai berada dibawah kemudian pena akan bergerak

naik kembali.

c. Algoritma Menggambar Pola Garis

(47)

Pada algoritma untuk menggambar pola persegi ini terdapat dua pilihan

garis yaitu vertikan dan horisontal. Pertama pena akan turun sampai berada

dibawah kemudian mulai menggambar garis ke kanan jika garis horizontal dan ke

kiri jika vertical. Setelah proses menggambar garis selesai maka pena akan

bergerak naik kembali.

3.5.2 Perancangan Tampilan HMI

Setiap mesin yang menggunakan pengontrolan PLC, membutuhkan sistem

kontrol yang sesuai dengan karakteristik mesin tersebut. Sama halnya dengan

PLC pada alat Plotter 2D yang memiliki kebutuhan kontrol yang sesuai dengan

fungsi mesin. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai kebutuhan kontrol

dari Plotter 2D, agar mesin dapat bekerja sesuai fungsinya. Tiap step dalam proses

pada mesin ini dinamakan standard operating procedure yang disisualisasikan

dengan perangkat lunak HMI (Humman machine interface), yaitu :

1. Menu Drawing

Gambar 3.13 Menu Drawing

Drawing Point

Drawing line

(48)

37

Menu drawing berguna untuk memberi perintah pola yang ingin dicetak

pada alat Plotter 2D dengan pola yang tersedia pada menu seperti pola : square,

point dan line. Pada setiap pilihan pola dapat dimasukkan ukuran dan posisi

dimana pola akan digambar. Berikut adalah tampilan untuk menu baru yang ada

pada menu drawing :

Gambar 3.14 Menu Drawing Square

Gambar 3.15 Menu Drawing Point

Drawing Point

Drawing Line

Drawing Line Drawing Square Print Command

(49)

Gambar 3.16 Menu Drawing Line

2. Menu Engineer

Gambar 3.17 Menu Enginner

Menu enginner diperuntukkan untuk admin melihat keadaan sensor atau

merubah parameter motor servo seperti speed, acceleration dan deceleration.

Menuenginner juga berguna untuk menggerakkan pena ke posisi yang diinginkan

dengan memasukkan pulsa. Untuk dapat membuka menu enginner ini admin akan

diminta password karena tidak semua pengguna boleh merubah parameter motor.

Berikut adalah tampilan untuk menu baru yang ada pada menu enginner :

Menu Setting

Menu Monitor

Menu Manual

Go To Home Page Go To Position Drawing Point

Horizontal Print Command

Vertical Print Command

Drawing Square

(50)

39

Gambar 3.18 Menu Setting

Gambar 3.19Menu Monitor

Gambar 3.20 Menu ManualMotor Servo 1

Menu Setting

Menu Manual

Go To Menu Enginner Menu Monitor

Menu Manual

Go To Menu Enginner

Menu Setting

Menu Monitor

Next Page

(51)

Gambar 3.21 Menu Manual Motor Servo 2

Gambar 3.22 Menu Manual Ballpoint

3.5.3 Parameter Kontroler Motor Servo AC

Banyak parameter yang tersedia pada program CX-Drive dengan banyak

kegunaan setiap parameter tersebut. Semakin rumit sistem yang akan dibuat maka

akan semakin banyak parameter yang harus diatur dan semakin banyak program

yang harus mengikutinya. Pada proyek Tugas Akhir ini penulis hanya fokus pada

beberapa parameter saja seperti Pn000, Pn001, Pn008 dan Pn00013 dengan

penjelasan dari setiap parameter tersebut :

Menu Setting Menu Setting

Menu Monitor

Next Page

Previous Page

Go To Menu Enginner

Menu Monitor

Previous Page

(52)

41

Gambar 3.23 Parameter Pn000 CX-Drive

Rotation direction switching adalah parameter setting yang berfungsi

untuk mengatur arah putaran motor servo dengan default setting counterclockwise

(CCW). Pada proyek tugas akhir ini diubah menjadi clockwise (CW). Arah dari

putaran motor juga dapat diubah dari program yang akan dijelaskan pada bab

berikutnya.

Gambar 3.24 Parameter Pn001 CX-Drive

Control mode selection adalah parameter setting yang berfungsi untuk

memilih cara pemprograman dengan tiga pilihan :

1. Position control dengan perintah pulsa.

(53)

3. Both dengan memilih mode saat pemprograman.

Secara default parameter setting Pn001 adalah position control. Pada

proyek tugas akhir ini menggunakan position control karena akan diatur berapa

putaran untuk menggambar setiap milimeter.

Gambar 3.25 Parameter Pn008 CX-Drive

Electronic gear integer setting adalah parameter setting yang berfungsi

untuk mengatur berapa pulsa setiap satu putaran motor dengan default setting

10000 pulsa. Pada proyek tugas akhir ini menggunakan 69 pulsa setiap putaran

karena pemberian pulsa satu milimeter adalah 49 kemudian dilakukan percobaan

hingga pulsa tersebut persis masa dengan yang diinginkan dengan mecoba-coba

nilai parameter pulsa pada electronic gear integer setting. Semakin besar pulsa

yang dibutuhkan untuk satu putaran akan semakin teliti motor servo dapat

berputar.

(54)

43

Toque Limit adalah parameter setting yang berfungsi untuk megatur

kekuatan yang mampu ditahan oleh motor servo dengan default setting 500. Pada

proyek tugas akhir ini menggunakan 300 karena beban alat tidak terlalu berat. Jika

dipasang pada maksimal kemapuan beban (500) maka motor servo akan cepat

rusak oleh sebab itu pemilihan motor harus sesuai kebutuhan sistem.

3.5.4 Program Pemberian Pulsa Motor Servo

Perintah program untuk memberikan pulsa adalah PLS2(887) berguna

untuk mengeluarkan sejumlah pulsa ke port tertentu. Dapat mengatur kecepatan

awal dengan percepatan tertentu hingga mencapai kecepatan tertentu dan dengan

perlambatan tertentu hingga berhenti kira-kira sama dengan kecepatan awal.

Gambar 3.27 Perintah PLS2(887)

(55)

Untuk mengetahui motor servo berada pada port berapa maka lihat

rangkaian kontroler motor servo dan modul pulsa MD211 seperti berikut :

Gambar 3.29 Ketersambungan Kontroler Motor Servo Dengan MD211

Gambar 3.30 Konfigurasi Konektor Modul Pulsa MD211

Terlihat dari gambar diatas pin CW auto kontroler motor servo 1

terhubung pin 31 dengan port 0 kuluaran MD211. Setelah diketahui port specifier

(56)

45

keseluruhan perintah PLS2(887) setelah mengetahui port berapa yang ingin

digunakan.

Gambar 3.31 Perintah PLS2(887) dan Frekuensi Pulsa Yang Dihasilkan

(57)

3.5.5 Program Skala Data HMI Desimal Ke Hexa

Gambar 3.33 Program Skala Data

Satuan data input pola gambar pada HMI adalah milimeter untuk

memudakan user menggunakan alat yang saya buat. Satuan data pola gambar pada

program adalah pulsa untuk itu dibutuhkan perintah SCL(194). Printah SCL(194)

berguna untuk mengubah data desimal dari HMI yang memiliki satuan milimeter

menjadi pulsa yang dibutuhkan.

M

illi

Gambar 3.34 Program Skala Data

Karena keterbatasan tipe data pada digital memori D103 (pada contoh)

yang memiliki maksimal data 9999 hex maka 9999 harus dapat memenuhi 200

mm. Menjadikan maksimal pergerakan motor adalah 200 mm dalam sekali proses

menggambar. Maksimal data 9999 dibagi 200 didapat 49.995 kemudian

(58)

47

penggambaran. Dimasukkanlah pada program skala menjadi 10 : 490 yang

hasilnya akan dirubah menjadi hexsa desimal oleh perintah BIN(023).

3.6 Metode Analisa

Pada pengerjaan proyek tugas akhir yang mengenai PLC Omron CJ2M ini,

setelah melakukan pembuatan perangkat keras dan lunak yang dilakukan

selanjutnya adalah menganalisa kinerja sistem apakah sistem yang dibuat dapat

bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

3.6.1 Pengujian dan Evaluasi PLC dan Modul I/O PLC

Pengujian PLC ini bertujuan untuk mengetahui apakah PLC dan masukan

atau keluarannya pada alat plotter 2D dapat melakukan proses transfer program

ke PLC dengan baik. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengaktifkan semua

power pada modul trainer PLC-2. Sambungkan PLC dengan komputer

menggunakan kabel USB downloader lalu jalankan software CX-Progrrammer.

Setelah itu untuk mengetahui apakah proses download to plc berhasildapat dicoba

dengan menyambungkan program dengan PLC dan jika muncul tampilan

programdownload to plc successful maka pengujian telah berhasil.

3.6.2 Pengujian dan Evaluasi HMI

Pengujian HMI(Humman Machine Interface) ini bertujuan untuk

mengetahui apakah data yang ditampilkan dan dikirim oleh HMI sudah sesuai.

Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan cara mengaktifkan semua power pada

(59)

dan atur kominikasi HMI dengan PLC. Setelah itu lihat data yang dikirim HMI

dengan aplikasi CX-Programmer apakah telah sesuai. Terlihat pembacaan data

HMI dari PLC seperti pada gambar berikut :

Gambar 3.35 Pembacaan Masukan Data HMI Pada CX-Programmer

3.6.4 Pengujian dan Evaluasi Motor Servo AC

Pengujian motor servo AC ini bertujuan untuk mengetahui apakah motor

servo AC dapat bergerak sesuai dengan kecepatan, arah putaran dan banyak pulsa

yang diharapkan. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan cara mengaktifkan

semua power pada modul trainer PLC-2. Selanjutnya mengatur parameter

kontroler motor dengan aplikasi CX-Drive kemudian transfer parameter tersebur

dengan kabel USB downloader. Selanjutnya buat program menyalakan run

command, pemberian pulsa dan kecepatan motor dengan aplikasi CX-Programmer

sesuai dengan keinginan. Pengujian ini berhasil jika motor servo AC dapat

bergerak sesuai dengan yang diperintah dalam program yang telah di transfer ke

PLC.

3.6.5 Pengujian dan Evaluasi Motor DC Vertikal

Pengujian motor DC ini bertujuan untuk mengetahui apakah motor DC

dapat bergerak sesuai dengan kecepatan dan arah putaran yang diharapkan. Dalam

(60)

49

trainer PLC-2 yang disambungkan pada power masukan tegangan modul plotter

2D. Selanjutnya sambungkan sensor maximal, minimal dan port kontrol motor DC

pada plotter 2D ke masukan atau keluaran PLC. Setelah itu proses dilanjutkan

dengan membuat program menggerakkan motor DC naik atau turun pada aplikasi

CX-Programmer dan transfer ke PLC dengan kabel USB downloader. Pengujian

ini berhasil jika motor DC dapat bergerak seseaui dengan yang diperintah dalam

(61)

82 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada modul plotter 2D yang

dikontrol oleh programmable logic controller ini. Didapatkan beberapa poin

kesimpulan sebagai berikut :

1. PLC dapat mengontrol motor servo AC dan input/output yang terhubung

dengan PLC.

a. PLC telah dapat mengontrol motor servo AC dengan presisi seperti yang

terlihat pada percobaan 4.4 dan hasilnya terlihat pada tabel 4.4 dengan

rata-rata keberhasilan sebesar 99.7%.

b. PLC telah dapat mengontrol perangkat input/output modul plotter 2D

dengan baik seperti yang terlihat pada percobaan 4.2 dan percobaan 4.3.

c. Plotter 2D yang dikendalikan oleh PLC Omron CJ2M ini telah dapat

menggambar pola dengan cukup baik yang dapat dilihat pada percobaan

4.8 dengan rata-rata keberhasian sebesar 99.85%.

d. Media yang digunakan untuk menggambar jika menggunakan kertas

akan menyebabkan mudah robek saat proses menggambar sehingga saat

ini media yang digunakan adalah whiteboard dengan pena whiteboard.

2. Tampilan HMI dengan beberapa menu untuk memudahkan operator seperti

menu drawing dan menu engineer yang dapat dilihat pada Bab.3.

(62)

83

lurus, titik dan perintah pergi ke koordinat dapat dusesuaikan denga

keinginan operator.

b. Pada menu engineer dapat melihat kondisi sensor, merubah parameter

motor dan menggerakkan motor secara custom. Untuk pada menu ini

terdapat kata sandi untuk mambukanya karena tidak semua operator

boleh mengganti parameter motor.

5.2 Saran

Pengembangan lebih lanjut mengenai penelitian Tugas Akhir ini, maka

penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk riset kedepannya agar dapat mendapatkan hasil yang lebih maksimal

hendaknya sok motor dari besi agar putaran as ulir dapat lebih baiklagi.

2. Penggunaan program CX-Supervisor (SCADA) akan mempermudah

perhitungan data untuk menggerakkan motor servo dan program CX-Motion

akan mempermudah pengambilan data sensor rotary motor servo untuk

mengetahui posisi pena.

3. Pada penelitian kali ini penulis hanya dapat menggambar garis lurus dangan

satu parameter kecepatan, untuk kedepanya dapat dibuat agar plotter 2D

dapat mengambar garis miring dan lengkung dengan cara mengubah-ubah

kecepatan motor servo AC.

4. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengendalikan motor servo AC,

plotter 2D hanya wadah untuk tujuan tersebut. Pada penelitian berikutnya

(63)

84

DAFTAR PUSTAKA

Andy. 2014. PLOTTER (Online).

(https://pmktentangintelpentium.wordpress.com/plotter/). Diakses 27 juli 2016.

CAPIEL. 1982. Programmable Logic Controllers (Online). (http://www.capiel.eu). Diakses 24 Januari 2016.

Omron. 2012. Datasheet CJ2M (Online). (http://www.omron-ap.com/admin/access_search.asp?from=pdf_CJ2M_search&to=M2JC&op en=0 ). Diakses 26 Januari 2016.

Omron. 2010. CPU Unit Pulse I/O Module User's Manual (Online).

(http://www.omron-ap.com/admin/access_search.asp?from=pdf_CJ2M_search&to=W486&op en=0). Diakses 26 Januari 2016.

Omron. 2012. Manual R88D_KE_R88M_KP (Online).

(https://www.omron.co.id/products/family/3386/download/manual.html). Diakses 7 Maret 2016.

Omron. 2011. Programmable Terminals. (Online). (http://goo.gl/nizDyV). Diakses 1 Mei 2016.

Setiawan, I. 2006. Programable Logic Controller (PLC) dan Teknik Perancangan Sistem Kontrol. Yogyakarta: ANDI.

STMicroelectronics. 2000. L298 (Online). (http://www.st.com/resource/en /datasheet/l298.pdf). Diakses 29 Januari 2016.

Sumanto. 1994. Mesin Arus Searah. Jogjakarta: Penerbit ANDI OFFSET.

Gambar

Gambar 2.16 Tampilan Utama CX-Designer
Gambar 3.1 Diagram Blok Keseluruhan Plotter 2D
Gambar 3.2 Tampilan Keseluruhan Alat
Gambar 3.3 Tampilan Kerangka Penggerak Alat
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan judul “ Rancang Bangun Conveyor Pada Alat Pengisi Minuman Otomatis Dengan Kecepatan Putaran Motor DC (Direct Current) Pada PLC ( Programmable Logic Controller )

Dari perancangan yang telah dilakukan, didapatkan spesifikasi mekanik penggerak lengan mesin bor otomatis dalam arah X dan Y adalah 1 step dari motor stepper akan menggerakkan

Cara kerja instruksi SUB (-) adalah ketika input ON maka instruksi SUB akan bekerja dan megurangi nilai pada Mi dengan nilai yang ada pada memori Su dan hasilnya

Hal ini dapat di tinjau dari peningkatan arus pada gambar 10 yang merupakan gambar dari grafik motor, menunjukkan arus meningkat seiring dengan melambatnya kecepatan pada

1) Kebutuhan perangkat lunak (Software); terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan program yang akan digunakan untuk memprogram PLC yang akan dikontrol dari sistem

Metode Fuzzy Logic Cross-Coupling Controller (FLCCC) dan PID Controller mampu meningkatkan kontrol posisi motor AC servo yang disebabkan oleh perbedaan beban pada tiap

1) Kebutuhan perangkat lunak (Software); terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan program yang akan digunakan untuk memprogram PLC yang akan dikontrol dari

Motor Induksi Tiga Fasa Mati Ketika Temperature Controller Membaca Data Lebih Dari 50 ℃ Untuk melakukan percobaan kedua dan seterusnya perlu untuk menekan tombol reset untuk mereset