• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFATABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFATABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP

PRAKTEK PERATAAN LABA

Oleh: Santoso

Penelitian ini membahas apakah profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahaan dan struktur kepemilikan merupakan faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba yang dilakukan oleh manajemen. Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Metode regresi berganda dengan sampel perusahaan keuangan yang terdaftar dibursa efek indonesia. Secara keselurahan sampel dari penelitian ini terdiri dari 39 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai 2012.

Alat analisis yang digunakan untuk menganalisa permasalahan yaitu analisis regresi linear berganda. Besarnya pengaruh variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen sebesar 0,7% dan sisanya 99,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas, risiko keuangan, struktur kepemilikan manajerial dan publik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba dan nilai perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap praktik perataan laba.

(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, FINANCIAL RISK, FIRM VALUE, AND THE OWNERSHIP STRUCTURE THAT INFLUENCE

INCOME SMOOTHING PRACTICE

By: Santoso

This study explores whether profitability, financial risk, firm value and ownership structure are factors that influence income smoothing practice done by management. The sampling technique used in this research is purposive sampling method. Multiple regression method with a sample of financial companies listed in Indonesia Stock. Overall the sample of this study consisted of 39 companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2008 until 2012.

The analytical tool used to analyze the problems of the multiple linear regression analysis. The magnitude of the effect of the independent variables can affect the dependent variable of 0.7% and the remaining 99.3% is influenced by other factors not included in the research model.

The results of this research indicate that profitability, financial risk, managerial and public ownership structure does not significantly affect the income smoothing practices and firm value significantly positive influence on the practice of income smoothing.

(3)

PENGARUH PROFATABILITAS, RISIKO KEUANGAN,

NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN

TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA

(Skripsi)

Oleh SANTOSO

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH PROFATABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP

PRAKTEK PERATAAN LABA

Oleh SANTOSO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Baradatu, pada tanggal 17 Februari 1988, sebagai anak kedua dari pasangan Bapak saleh dan Ibu Sarisih.

Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Baradatu, Way Kanan diselesaikan pada tahun 2004, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Baradatu diselesaikan pada tahun 2006, Sekolah Menengah Atas Negri 1 Bukit Kemuning, Lampung Utara diselesaikan pada tahun 2008, dan pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui Jalur Ujian Mandiri.

(9)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada orang-orang yang berarti

dalam hidupku ...

Kedua orang tuaku

Kakak- kakakku

Adikku

Saudara, Sahabat, serta Teman-temanku,

Almamaterku,

(10)

MOTO

Berjuang dan berdoa yakin allah akan memberikan jalan yang terbaik.

(11)

SANWACANA

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang dengan izinNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA” . skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan hormat dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Satria Bangsawan, S,E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

3. Yuztitya Asmaranti, S.E, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

(12)

5. Yuliansyah, M.S.A., Ph.D., Akt., CA. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan, dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

6. Yuztitya Asmaranti, S.E, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bantuan, saran, arahan, dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

7. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. Dosen Penguji Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama penulis berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

9. Bapak Saring Suhendro, S.E.,M.Si.,Akt. dan Bapak Pigo Nauli,S.E., M.Sc. yang selalu memberikan arahan serta banyak ilmu yang bermanfaat baik didalam maupun diluar kampus;

10. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang selalu membantu dalam proses menuju sarjana; 11. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang,

dukungan moril dan materiil serta senantiasa berkorban dan selalu

memberikan yang terbaik bagi penulis dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah SWT selalu melindunginya.

12. Kakak dan Adikku yang selalu memberi motivasi serta dukungan. Semoga kita bisa menjadi anak yang selalu membanggakan kedua

(13)

13.Keluarga besar Bapak Saring Suhendro, S.E.,M.Si.,Akt. Terimakasih banyak atas segala yang telah diberikan selama ini;

14.Keluarga besar Bapak Pigo Nauli,S.E., M.Sc. terimakasih banyak atas segala yang telah diberikan selama ini;

15.Teman-Teman Akuntansi angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan satu persatu;

16. Teman-Teman Akuntansi angkatan 2006, 2007, 2009, dan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu;

17. Keluarga Besar HIMAKTA terutama presidium tahun 2010-2011 (Jerry,Paulina, Danis, Izul, Dwi Rahmalia, Ipeh, Kamal, Zona, Umar, Febri wawan, Deni, dan Krisna) kalian adalah tim yang hebat. 18.Keluarga Besar Minoritas (Ferdi, Alsby, Adit, Gerry Anugrah, Bery,

Ridho, wawan, Krisna, Diko, Deni, Baskoro, Gerry Ardika, Zona, Reza, Engga, Aryo, Ijul, dll) kalian luar biasa;

19.Keluarga besar KKN Desa Negri Jumanten, Lampung Timur, terimakasih atas kebersamaan 40 hari yang tak terlupakan;

(14)

Akhir kata penulis hanya dapat mendoakan semoga segala bantuan yang diberikan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca.

Bandar Lampung, Desember 2014 Penulis

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

(16)

2

merupakan tindakan yang dinilai bertentangan dengan tujuan perusahaan (Widyaningdyah, 2001).

Menurut Purwanto (2005), perataan laba atau income smoothing sendiri bisa didefinisikan sebagai cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntansi) maupun dengan riil melalui transaksi ekonomi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi manajemen melakukan praktik perataan laba, diantaranya adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Carlson dan Bathala (1997) menyimpulkan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan

pengelolaan laba yang dilakukan oleh manajemen, karena sesuai dengan hipotesa biaya politik bahwa tingkat profitabilitas yang semakin tinggi akan

mengakibatkan tingginya harapan dari regulator dan masyarakat kepada perusahaan tersebut untuk memberikan kompensasi kepada mereka berupa pembayaran pajak kepada regulator dan program sosial kepada masyarakat. Menurut Kuntarto (2009) praktik perataan laba cenderung dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah dan dalam keadaan berisiko, karena ingin memperlihatkan bahwa laporan laba rugi lebih baik dan tingkat fluktuasi tidak terlalu tinggi, sehingga dapat menarik investor.

(17)

3

antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan (Sugiarto, 2003). Disfungtional behaviour tersebut dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi (information asymetry) dalam konsep teori keagenan (agency theory).

Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap praktik perataan laba adalah risiko keuangan. Bitner dan Dolan (1996) mengemukakan bahwa perusahaan yang memiliki risiko keuangan yang tinggi akan menyebabkan manajemen cenderung untuk tidak melakukan perataan laba karena perusahaan tidak ingin berbuat sesuatu yang membahayakan di dalam jangka panjang. Namun, Suranta dan Merdistuti (2004) meneliti pemilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh manajemen terhadap tindakan perataan laba dan menyimpulkan bahwa pemilihan kebijakan akuntansi tersebut dilakukan untuk menghindari pelanggaran atas perjanjian utang, sehingga perusahaan yang memiliki risiko keuangan yang tinggi akan cenderung melakukan perataan laba agar terhindar dari pelanggaran kontrak atas perjanjian utang. Terdapat ketidak konsistenan mengenai hasil penelitian variabel risiko keuangan terhadap perataan laba, oleh karena itu penelitian terhadap pengaruh risiko keuangan terhadap perataan laba menarik untuk dilakukan.

(18)

4

investor maupun pemerintah. Untuk itu perusahaan besar juga diperkirakan akan menghindari fluktuasi laba yang terlalu drastis, sebab kenaikan.

Penelitian ini berfokus pada praktik manajemen laba yang bersifat oportunistik, salah satu cara yang dapat digunakan dalam melakukan praktik manajemen laba adalah dengan menggunakan teknik perataan laba (income smoothing). Dalam penelitian Dhamar Yudho Aji dan Aria Farah Mita menyatakan bahwa Praktek perataan laba sering dikaitkan dengan insentif manajemen untuk mendahulukan kepentingannya diatas kepentingan pemilik perusahaan. Tindakan ini

dimungkinkan karena adanya fleksibilitas dalam menentukan kebijakan akuntansi dalam Standar Akuntansi. Praktek perataan laba dapat memberikan gambaran yang tidak merepresentasikan kinerja perusahaan sehingga kemungkinan dapat menyebabkan investor salah dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahaan, dan struktur kepemilikan terhadap praktek perataan laba” Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sampel perusahaan-perusahaan yang termasuk perusahaan keuangan yang listing terdaftar di Bursa Efek

(19)

5

1.2. Perumusan dan Batsaan Masalah 1.2.1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba?

2. Apakah risiko keuangan berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba?

3. Apakah nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba?

4. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba?

1.2.2. Batasan Masalah

Batasan masalah yang ditentukan oleh penulis agar penelitian memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas adalah sebagai berikut:

a) Sampel yang digunakan seluruh perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI

(20)

6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba khususnya untuk menjelaskan:

1.Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap praktik perataan laba.

2. Mengetahui pengaruh risiko keuangan terhadap praktik perataan laba.

3. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba.

4. Mengetahui pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap praktik perataan laba.

1.3.2. Manfaat Penelitian

1.3.2.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis sebagai berikut:

a. Penelitian ini memberikan informasi bagi perkembangan ilmu

(21)

7

1.3.2.2. Manfaat Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktisi sebagai berikut:

a. Bagi manajemen hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam memutuskan apakah perusahaan perlu melakukan praktik perataan laba.

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Landasan teori 2.1.1. Manajemen Laba

Scott (2006) mendefinisikan earnings management sebagai berikut “Given that managers can choose accounting policies from a set (for example, GAAP), it is hat ural to expected that they will choose policies so as to maximize their own utulity and/on the market valve of the firm”Dari definisi diatas, maka earnings

management merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan secara alami dapat memaksimumkan utilitas mereka atau nilai pasar perusahaan.

Schipper (1989) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Fischer dan Rosenzweig (1995) mendefinisikan manajemen laba sebagai tindakan seorang manajer dengan menyajikan laporan yang menaikan (menurunkan) laba periode berjalan dari unit usaha yang menjadi tanggungjawabnya, tanpa menimbulkan kenaikan

(23)

9

manajer menggunakan pertimbangan (judgment) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk merubah laporan keuangan, dengan tujuan untuk memanipulasi besaran (magnitude) laba kepada beberapa stakeholders tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil perjanjian (kontrak) yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan.

2.1.2. Income Smoothing (Perataan Laba)

Praktek perataan laba dilakukan oleh manajemen perusahaan yang dapat

menyebabkan pengungkapan laba di laporan keuangan menjadi tidak memadai, bahkan terkesan menyesatkan. Hal ini berakibat investor tidak memiliki informasi yang akurat tentang laba, sehingga investor gagal dalam menaksir risiko investasi mereka. Pemilihan metode akuntansi yang menyajikan adanya laba yang rata dari tahun ke tahun merupakan salah satu hal yang sangat disukai oleh manajemen dan para investor, karena laba yang rata mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut kuat dan stabil (Atik, 2008).

(24)

10

1. Sebagai teknik untuk mengurangi laba dan menaikkan biaya pada tahun berjalan sehingga pajak yang terhutang atas perusahaan menjadi kecil.

2. Sebagai bentuk peningkatan citra perusahaan dimata investor, karena mendukung kestabilan penghasilan dan kebijakan dividen sesuai dengan keinginan investor ketika perusahaan mengalami kenaikan atas laba yang diperolehnya.

3. Sebagai jembatan penghubung antara manajemen perusahaan dengan karyawannya. Perataan laba dapat menstabilkan adanya fluktuasi laba, sehingga dengan dilakukannya perataan laba tersebut karyawan dapat terhindar dari adanya penurunan upah dan manajemen pun dapat terhindar dari adanya tuntutan kenaikan upah yang diminta oleh karyawan ketika perusahaan mengalami penurunan atas laba yang diperolehnya.

2.1.3. Profitabilitas

(25)

11

Tingkat profitabilitas perusahaan diproksi dengan Return on Asset (ROA), analisis ROA merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan peru-sahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. yang dihasilkan dari hasil bagi laba bersih perusahaan terhadap nilai buku total aset perusahaan.

2.1.4. Risiko Keuangan

Resiko keuangan berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dana tetap. Kewajiban ini berkaitan dengan sumber modal yang berbiaya pada modal tetap. Sebagai contoh hutang. Perusahaan yang memenuhi kebutuhan pendanaannya dari sumber hutang, ia wajib untuk membayarkan bunga pinjaman, sebagai biaya modal hutang, yang jumlahnya tertentu setiap

periodenya. Dalam laporan laba rugi perusahaan, bunga pinjaman ini dicatat sebagai beban bunga.

(26)

12

2.1.5. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan adalah: nilai nominal, nilai pasar, nilai intrinsik, nilai buku dan nilai likuidasi. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebut-kan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.

Dalam beberapa penelitian, nilai perusahaan dapat didefinisikan melalui Price per Book Value Ratio (PBV) yang dihasilkan dari rasio antara nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap nilai buku ekuitas perusahaan.

2.1.6. Struktur Kepemilikan

(27)

13

dapat digunakan sebagai suatu mekanisme yang efektif. Sesuai dengan yang dikemukakan Ross et. al. (1999) dalam Sandra (2004), semakin besar proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk memaksimalkan kepentingan pemegang saham yang juga termasuk dirinya. Hal ini mengindikasikan perlunya kepemilikan manajerial dalam struktur kepemilikan perusahaan.

Struktur kepemilikan manajerial dapat diukur dengan variabel dummy

kepemilikan manajerial (MOWN). MOWN diukur dari ada tidaknya kepemilikan saham dari manajemen perusahaan yang meliputi manajer maupun dewan direksi. Struktur kepemilikan publik diukur dengan persentase kepemilikan publik

(POWN). Variabel POWN didapatkan dari persentase jumlah saham yang dimiliki oleh publik

2.2. Penelitian Terdahulu Mengenai Perataan Laba

Faktor-faktor yang banyak diteliti pengaruhnya terhadap perataan laba adalah kinerja perusahaan (kinerja saham maupun kinerja keuangan), karakteristik perusahaan seperti tingkat profitabilitas atau ukuran perusahaan, serta resiko keuangan ataupun risiko pasar. Penelitian yang mempengaruhi perataan laba terdapat dalam table dibawah ini :

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Penelitian

1 Dhamar Yudho Aji dan Aria Farah Mita

(28)

14

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Hasil Penelitian

Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba. Besarnya

kepemilikan publik serta keberadaan kepemilikan manajemen juga terbukti tidak berpengaruh positif terhadap perataan laba yang dilakukan perusahaan. Risiko perusahaan dan nilai perusahaan terbukti berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba.

2 Sindi Retno Noviana dan Etna Nur Afri Yuyetta

Judul Penelitian

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2006-2010)

Hasil Penelitian

1. Profitabilitas tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perataan laba. 2. Risiko keuangan tidak memiliki pengaruh

positif yang signifikan teerhadap perataan laba. 3. Nilai perusahaan tidak memiliki pengaruh

positif yang signifikan terhadap perataan laba. 4. Kepemilikan saham manajerial tidak memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap perataan laba.

5. Kepemilikan saham publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan untuk melakukan perataan laba.

6. Dividend Payout Ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan untuk melakukan perataan laba.

3 Rita J. D. Atarwaman

Judul Penelitian

(29)

15

Profitabilitas, dan Kepemilikan Manejerial Terhadap Praktik Perataan Laba yang Dilakukan Oleh Perusahaan Manufaktur pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

Hasil Penelitian

1. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap perataan laba. Hal ini terjadi karena nilai total aktiva dari suatu perusahaan bukan merupakan total ukuran yang sesuai untuk menentukan besar kecilnya perusahaan, tepi dilihat dari tingkat kemakmuran dari

perusahaan tersebut.

2. Profabilitas berpengaruh positif terhadap perataan laba. Hal ini mungkin disebabkan karena investor kurang memperhatikan profitabilitas perusahaan dengan baik. 3. Adanya pengaruh negative terhadap perataan

laba secara signifikan. Ini ditekankan bahwa semakin rendah tingkat kepemilikan manajerial dalam perusahaan, maka profibabilitas

perusahaan untuk menjadi perata laba akan meningkat.

4. Model regresi dapat memprediksi besarnya pengaruh dari ukuran perusahaan, profitabilitas dan kepemilikan manajerial terhadap perataan laba

4 Halima Shatila Palestin

Judul Penelitian

Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik Corporate Governance dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada di P.T. Bursa Efek Indonesia)

(30)

16

1. Struktur kepemilikan berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba.

2. proporsi dewan komisaris independen dan kompensasi bonus mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

3. Sedangkan komite audit dan ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

5 Alwan Sri Kustono

Judul Penelitian

Pengaruh Ukuran, Devidend Payout, Risiko pesifik, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur Studi Empiris Bursa Efek Jakarta 2002–2006

Hasil Penelitian

1. Ukuran perusahaan mempengaruhi praktik perataan laba gagal didukung

2. Devidend payout perusahaan mempengaruhi praktik perataan laba gagal didukung

3. Risiko spesifik perusahaan mempengaruhi praktik perataan laba didukung pada

signifikansi 0.05 (t=1.910, p=.0472). Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan yang tumbuh berusaha mengurangi risiko tak terduga dengan melakukan praktik perataan laba.,

(31)

17

2.3. Model Penelitian

Untuk melakukan pengujian hipotesis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba, maka penulis melakukan pengujian regresi melalui aplikasi model penelitian berikut ini:

RANKISit =

α

0+ β1ROAit-1+β2LEVit-1+β3PBVit-1+β4POWNit-1+β5MOWNit-1+

ε

it

Dimana:

RANKISit = Peringkat perataan laba pada perusahaan i pada tahun t diukur dengan indeks Eckel

ROAit-1 = Rasio Return On Asset pada perusahaan i pada tahun t-1

LEVit-1 = Rasio Financial Leverage perusahaan i pada tahun t-1

PBVit-1 = Logaritma Rasio Price per Book Value perusahaan i pada tahun t-1

POWNit-1 = Persentase dari jumlah kepemilikan publik perusahaan i pada tahun t-1

MOWNit-1 = Variabel dummy yang menunjukkan adanya kepemilikan manajerial dalam perusahaan i pada tahun t-1. Nilai 1 untuk terdapatnya kepemilikan manajerial dan 0 untuk tidak terdapatnya kepemilikan manajerial

(32)

18

2.4. Pengembangan Hipotesis

Sesuai dengan landasan teori yang telah dijelaskan maka hipotesis penelitian yang akan diuji adalah sebagai berikut:

2.4.1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Praktek Perataan Laba

Menurut Carlson dan Bathala, dalam Aji dan Mita (2010), tingkat profitabilitas perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan pengelolaan laba. Hal ini dikarenakan tingkat profitabilitas yang semakin tinggi akan

mengakibatkan tingginya harapan dari regulator dan masyarakat kepada perusahaan tersebut untuk memberikan kompensasi kepada mereka berupa pembayaran pajak kepada regulator dan program sosial kepada masyarakat. Laba yang terlalu tinggi akan meningkatkan pajak yang harus dibayar, sebaliknya penurunan laba yang terlalu rendah akan memperlihatkan bahwa kinerja

manajemen tidak bagus. Oleh sebab itu, ada kemungkinan manajemen membuat laba yan dilaporkan tidak berfluktuasi dengan cara melakukan perataan laba untuk menghindari pembayaran pajak yang tinggi.

(33)

19

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan

2.4.2. Pengaruh Risiko Keuangan Terhadap Praktek Perataan Laba

Risiko keuangan adalah perbandingan antara hutang dan aktiva yang

menunjukkan berapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Ukuran ini berkaitan dengan ketat atau tidaknya suatu persetujuan utang. Leverage keuangan menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Semakin besar utang perusahaan semakin besar pula resiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan praktik perataan laba (Sartono, 2004).

Suranta dan Merdiastuti (2004) menyimpulkan bahwa Pemilihan kebijakan akuntansi (perataan laba) dilakukan untuk menghindari pelanggaran atas

perjanjian utang, sehingga perusahaan yang memiliki risiko keuangan yang tinggi akan cenderung melakukan perataanlaba agar terhindar dari pelanggaran kontrak atas perjanjian utang.

(34)

20

H2 : Risiko keuangan berpengaruh terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan

2.4.3. Pengaruh Nilai Perusahaan Terhadap Praktek Perataan Laba

Tindakan perataan laba mempunyai hubungan timbal balik terhadap nilai perusahaan, karena perataan laba menghasilkan berkurangnya fluktuasi laba, sehingga dapat mencerminkan stabilitas kinerja perusahaan atau nilai perusahaan, demikian juga sebaliknya bahwa kinerja perusahaan atau nilai perusahaan

merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan perataan laba perusahaan (Purwanto,2009). Menurut Suranta dan Merdiastuti (2004), perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi akan cenderung untuk melakukan perataan laba. Hal ini dikarenakan perusahaan akan cenderung menjaga konsistensi labanya agar nilai pasar perusahaan tetap tinggi sehingga dapat lebih menarik arus sumber daya ke dalam perusahaannya.

Menurut hasil penelitian Yulia (2013) dan juga penelitian Cahyani (2012), menyatakan bahwa nilai perusahaan berpengaruh signifikan terhadap praktek perataan laba. Artinya semakin nilai perusahaan maka perusahaan akan cenderung

melakukan praktek perataan laba, karena dengan melakukan praktek perataan laba, variabilitas laba dan risiko saham dari perusahaan makin menurun. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah :

(35)

21

2.4.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Praktek Perataan Laba

Semakin besar proporsi kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan, maka manajemen berupaya lebih giat untuk memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga adalah dirinya sendiri, dengan melakukan perataan laba untuk

meningkatkan kepercayaan investor untuk tetap berinvestasi pada

perusahaan.Menurut Brochet dan Gildao (2004), Manajemen yang memiliki saham perusahaan memiliki informasi lebih banyak tentang perusahaan dibanding pemegang saham non-institusi lainnya. Dengan demikian, manajemen lebih memiliki kesempatan untuk melakukan perataan laba untuk meminimalisir volatilitas labanya untuk meningkatkan kinerja saham perusahaan. Smith (1976) menemukan bahwa income smoothing secara signifikan lebih sering dilakukan oleh perusahaan – perusahaan yang dikendalikan oleh manajer dibandingkan dengan perusahaan – perusahaan yang dikendalikan oleh pemiliknya.

Menurut penelitian Agusti dan Pramesti (2009) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap perataan laba. Semakin besar kepemilikan manajerial maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya perataan laba. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H4 : Keberadaan kepemilikan manajerial didalam struktur kepemilikan

(36)

22

2.4.5. Pengaruh kepemilikan publik terhadap praktek perataan laba

Midiastuty dan Machfoedz (2003), menyatakan bahwa pengelolaan laba dapat bersifat efisien, tidak selalu oportunis. Jika pengelolaan laba efisien maka kepemilikan publik yang tinggi akan meningkatkan pengelolaan laba

(berhubungan positif). Proporsi kepemilikan publik yang besar, menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan tinggi karena itu

manajemen cenderung untuk melakukan perataan laba untuk menunjukkan tingkat laba dan kinerja perusahaan yang baik (Nur’aeni, 2010). Michelson, dkk. (2000)

juga menyimpulkan bahwa, semakin tinggi kepemilikan publik dalam struktur kepemilikan perusahaan, maka perusahaan cenderung melakukan perataan laba agar menghasilkan variabilitas laba yang rendah yang mengindikasikan risiko yang rendah. Risiko yang rendah ini lah yang direspon positif oleh investor. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah :

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Sampel dan Data Penelitian

3.1.1. Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menetapkan beberapa pertimbangan

dan kriteria. kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu

a. Perusahaan keuangan yang terdaftar dan aktif di BEI sejak tahun 2008 dan

tetap terdaftar di BEI hingga tahun 2012. Hal ini dimaksudkan untuk data

yang berkesinambungan.

b. Perusahaan keuangan yang memperoleh laba setiap tahunnya dari tahun 2007

sampai dengan tahun 2012.

c. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah.

Dari data yang ada di BEI terdapat 80 perusahaan keuangan, yang memenuhi kriteria

diatas sebanyak 39 perusahaan.

3.1.2. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari pengumpulan data

(38)

24

keuangan auditan murni maupun yang telah diolah seperti yang terdapat pada

Indonesia Capital Market Directory (ICMD), database OSIRIS, IDSaham

(www.idsaham.com), situs resmi BEI (www.idx.co.id).

3.2. Operasional Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Dependen

Dalam model penelitian ini, penulis menggunakan peringkat perataan laba (income smoothing) sebagai proksi praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan. Variabel bebas merupakan variabel penyebab atau diduga

memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain (Sudjana 1989:12). Praktik perataan laba diukur dengan menggunakan Indeks Eckel. Indeks Eckel akan membedakan antara perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dengan yang tidak melakukan perataan laba. Adapun indeks perataan laba dihitung dengan rumus sebagai berikut.

ΔS = perubahan penjualan dalam satu periode

ΔI = perubahan penghasilan bersih/laba dalam satu periode

CV = koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan

nilai yang diharapkan.

(39)

25

3.2.2. Variabel Independen

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Kondisi Keuangan

Untuk memperhitungkan pengaruh dari kondisi keuangan perusahaan, penelitian ini memperhitungkan dua jenis pengukuran kondisi keuangan yaitu tingkat profitabilitas dan risiko keuangan perusahaan.

- Tingkat Profitabilitas:

Diproksi dengan return on asset (ROA) yang dihasilkan dari hasil bagi laba bersih perusahaan terhadap nilai buku total aset perusahaan.

- Risiko Keuangan:

(40)

26

2. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan pada beberapa penelitian dapat didefinisikan melalui Price per Book Value Ratio (PBV) yang dihasilkan dari rasio antara nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap nilai buku ekuitas perusahaan.

3. Struktur Kepemilikan

Pada faktor mengenai struktur kepemilikan, diukur dengan dua variabel yaitu variable dummy kepemilikan manajerial (MOWN) dan persentase kepemilikan publik (POWN). Variabel MOWN diukur dari ada atau tidaknya kepemilikan saham dari manajemen perusahaan yang meliputi manajer maupun dewan direksi. Kemudian variabel POWN didapatkan dari persentase jumlah saham yang

dimiliki oleh publik.

3.3. Metode Analisis Data 3.3.1. Statistik Deskriptif

Data yang dikumpulkan dalam penelitian dan diolah, kemudian dianalisis dengan alat statistik yaitu statistik deskriptif. Pengujian statistik desktiptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(41)

27

3.3.2. Uji Asumsi Klasik

Untuk menentukan ketepatan model, perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yaitu: uji normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji statistik langkah awal yang harus dilakukan adalah screening terhadap data yang akan diolah. Analisis regresi mensyaratkan data-data berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah regresi yang memiliki distribusi data yang normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji normalitas digunakan beberapa cara yaitu melalui histogram, grafik dan melalui pengujian statistik melalui uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dalam histogram residual berdistribusi normal dapat dilihat dari bentuk histogram yang simetris, tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Dalam uji grafik yaitu normal probability plot, residual berdistribusi normal apabila plot menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sebaliknya jika plot residual menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak

(42)

28

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel-variabel independen. Jika variabel-variabel saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal. variabel orthogonal adalah variable bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas adalah nol.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan korelasi antar varibel-variabel independen yang akan digunakan dalam persamaan regresi dengan menghitung nilai tolerance dan VIF (Variance Information Factors). Apabila nilai VIF dibawah 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas dan apabila nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari multikoliniaritas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Untuk melihat adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin-Watson (D-W).

e. Uji Heteroskedastisitas

(43)

29

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot. Apabila titik-titik membentuk pola tertentu pada scatterplot, maka dapat disimpulkan terdapat heteroskedastisitas dan model regresi harus diperbaiki. Sedangkan jika titik-titik menyebar secara acak serta menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan regresi dapat dipergunakan untuk memprediksi.

3.3.3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel dependen yang dipakai dalam hipotesis ini adalah perataan laba. Model regresi linear berganda untuk penelitian ini sebagai berikut:

RANKISit =

α

0+ β1ROAit-1+β2LEVit-1+β3PBVit-1+β4POWNit-1+β5MOWNit-1+

ε

it

Dimana:

RANKISit = Peringkat perataan laba pada perusahaan i pada tahun t diukur dengan indeks Eckel

ROAit-1 = Rasio Return On Asset pada perusahaan i pada tahun t-1

LEVit-1 = Rasio Financial Leverage perusahaan i pada tahun t-1

(44)

30

POWNit-1 = Persentase dari jumlah kepemilikan publik perusahaan i pada tahun t-1

MOWNit-1 = Variabel dummy yang menunjukkan adanya kepemilikan manajerial dalamperusahaan i pada tahun t-1. Nilai 1 untuk terdapatnya kepemilikanmanajerial dan 0 untuk tidak terdapatnya kepemilikan manajerial

ε

it = error term

Data diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 18.0. (Statistical Program For Social Science) dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05).

Analisis terhadap hasil regresi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat

menjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas, sebaliknya semakin besar nilai R2 maka makin besar kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

2. Uji Statistik F

(45)

31

terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05 (Dwi Priyatno, 2008: 82).

Hasil uji statistik F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak

terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis koefisien regresi dengan menggunakan uji statistik t menggunakan SPSS pada tingkat kepercayaan 95% dan error 5%, dengan hipotesis yang diajukan:

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba Diperusahaan

H2: Risiko keuangan berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan

H3 : Nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan

H4 : Keberadaan kepemilikan manajerial didalam struktur kepemilikan

(46)

32

H5 : Jumlah kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan

Hasil uji hipotesis dilihat dalam hasil uji statistik tmelihat nilai signifikansi t masing-masing variabel pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0,05 (α=5%) atau pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

1. Jika nilai signifikansi > α maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan).

(47)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahaan, dan struktur kepemilikan terhadap praktek perataan laba pada perusahaan Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai 2012. Berdasarkan hasil dan analisis data maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap praktek perataan laba.

2. Risiko keuangan (LEV) tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap praktek perataan laba.

3. Nilai perusahaan (PBV) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap praktek perataan laba.

4. Kepemilikan saham manajerial (MOWN) tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap praktek perataan laba.

(48)

49

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan hasil yang lebih baik, yaitu:

1. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama lima tahun terlalu singkat.

2. Sampel yang digunakan hanya terbatas pada perusahaan keuangan yang terdapat di BEI.

3. Dengan diperolehnya sedikit variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba, maka diperoleh masih besarnya pengaruh variabel lain diluar penelitian yang berperan dalam perilaku perataan laba oleh perusahaan. Sehingga tujuan dan fenomena penyebab dilakukannya perataan laba masih belum terjawab sepenuhnya.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini, penulis menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian dan tidak terbatas hanya pada sektor perusahaan keuangan saja sehingga diharapkan dapat meningkatkan generalisasi hasil penelitian. 2. Penambahan variabel-variabel lain sehingga dapat lebih menjelaskan

pengaruhnya terhadap praktek perataan laba.

(49)

50

(50)

i

1.2. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 5

1.2.1. Perumusan Masalah ... 5

1.2.2. Batasan Masalah ... 5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1. Landasan Teori ... 8

2.1.1. Manajemen Laba ... 8

2.1.2. Income Smoothing (Perataan Laba) ... 9

2.1.3. Profitabilitas ... 10

2.1.4. Risiko Keuangan ... 11

2.1.5. Nilai Perusahaan ... 12

2.1.6. Struktur Kepemilikan ... 12

2.2. Penelitian Terdahulu Mengenai Perataan Laba ... 13

2.3. Model Penelitian ... 17

2.4. Pengembangan Hipotesis ... 18

(51)

ii

2.4.3. Pengaruh Nilai Perusahaan Terhadap Praktek Perataan Laba . 20 2.4.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Praktek Pera-

...taan Laba ... 21

2.4.5. Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Praktek Perataan Laba ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ... 23

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

3.1.1. Sampel ... 23

3.1.2. Data Penelitian ... 23

3.2. Operasional Variabel Penelitian ... 24

3.2.1. Variabel Dependen ... 24

3.2.2. Variabel Independen ... 25

3.3. Metode Analisis Data ... 26

3.3.1. Statistik Deskriptif ... 26

3.3.2. Uji Asumsi Klasik ... 27

3.3.3. Pengujian Hipotesis ... 29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 33

4.2. Statistik Deskriptif ... 33

4.3. Uji Asumsi Klasik... 35

4.3.1. Uji Normalitas ... 35

4.3.2. Uji Multikolonieritas ... 36

4.3.3. Uji Autokorelasi ... 38

4.3.4. Uji Heteroskedastisitas ... 39

4.4. Pengujian Hipotesis ... 40

4.4.1. Koefisien Determinasi ... 40

4.4.2. Uji Statistik F ... 41

4.4.3. Uji Hipotesis ... 42

4.5. Pembahasan Hipotesis ... 44

4.5.1. Analisa Pengaruh Profitabilitas terhadap Praktek Perataan Laba ... 45

4.5.2. Analisis Pengaruh Resiko Keuangan terhadap Praktek Perataan Laba ... 45

4.5.3. Analisis Pengaruh Nilai Perusahaan terhadap Praktek Perataan Laba ... 46

4.5.4. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Praktek Perataan Laba ... 47

(52)

iii

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 48 5.1. Simpulan ... 48 5.2. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Agusti, Restu, dan Tyas Pramesti. 2009. Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi, Vol. 17, No. 1, 2009 : 0853-7593.

Aji, Dhamar Yudho., dan Aria Farah Mita. 2010. Pengaruh Profabilitas, Risiko Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur Pemilikan Terhadap Praktek Perataan Laba: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI, Universitas Indonesia.

Atarwaman, Rita J. D. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manejerial Terhadap Praktik Perataan Laba yang Dilakukan Oleh Perusahaan Manufaktur pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura.

Bitner, Larry N., dan R.C. Dolan. 1996. Assessing the Relationship Between Income Smoothing and The Value of The Firm. Quarterly Journal Business and Economics Vol.35.

Cahyani, Nuvita Dwi. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Risiko Keuangan, Nilai Perusahaan, Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Jenis Industri Terhadap Praktek Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2010. Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 2, Februari 2012 : 2301-9328.

Carlson, Steven J., dan Chenchuramaiah T. Bathala. 1997. Ownership Differences and Firm’s Income Smoothing Behavior. Journal of Business and Accounting.

Dechow, P., A. Hutton, dan R. Sloan. 1995. Detecting Earnings Management. The Accounting Review.

Ghanisa, Karyaduta Puri. 2009. Pengaruh Perataan Laba Terhadap Keinformatifan Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Manufaktur Periode 2002-2007. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Irsyad, Muhammad Ary. 2008. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Perusahaan, dan Leverage Operasi Terhadap Praktik Perataan Laba pada

(54)

Kothari, S.P., A. Leone, dan C. Wasley. 2005. Performance Matched Discretionary Accruals. Journal of Accounting and Economics 39.

Kustono, Alwan Sri. 2009. Pengaruh Ukuran, Devidend Payout, Risiko pesifik, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur Studi Empiris Bursa Efek Jakarta 2002–2006.Universitas Jember.

Noviana, Sindi Retno., dan Erna Nur Afri. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2006-2010). Universitas Diponegoro.

Nur’aeni, Dini. 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi Fakultas Ekonomi UNDIP.

Palestin, Halima Shatila (2009). Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik Corporate Governance dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada di P.T. Bursa Efek Indonesia. Masters thesis, Diponegoro University.

Purwanto, Agus. 2009. “Karakteristik Perusahaan, Praktik Corporate Governance, Keputusan Keuangan, Perataan Laba Dan NilaiProblems dan Kinerja Perusahaan”. SNA VII Denpasar, Bali.

Schroeder, Richard G., Myrtle W. Clarck, dan Jack M. Cathey. 2009. Financial Accounting Theory and Analysis: Text and Cases. John Wiley and Sons, NJ.

Scott, W.R. 2006. Financial Accounting Theory. PrenticeHall International.

Sudjana.1989. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suranta, Eddy., dan Pratama Puspita Merdistuti. 2004. Income Smoothing, Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja Perusahaan. SNA VII Denpasar, Bali.

Tucker, Jen znifer W., dan Paul Zarowin. 2005. Does Income Smoothing Improve Earnings Informativeness? The Accounting Review 81.

(55)
(56)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU Tabel 4.1 HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF Tabel 4.2 HASIL UJI NORMALITAS

Tabel 4.3 HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS Tabel 4.4 HASIL UJI AUTOKORELASI

Tabel 4.5 HASIL UJI HETEROSKEDASTISTAS Tabel 4.6 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI Tabel 4.7 HASIL UJI STATISTIK F

Tabel 4.8 HASIL UJI STATISTIK T

(57)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 KERANGKA KONSEPTUAL

Lampiran 2 KETERIA PE,ILIHAN SAMPEL

Lampiran 3 DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL

Lampiran 4 DATA VARIABEL INDEPENDEN

Referensi

Dokumen terkait

Fraktur merupakan hilangnya atau terputusnya kontiunitas jaringan tulang, baik yang bersifat total atau sebagian yang disebabkan oleh trauma fisik, kekuatan sudut,

Pusat Litbang Aplikasi Informatika – Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika Jln. Medan Merdeka Barat No. Setidaknya tiga hal yang dieksplorasi

Berdasarkan uji asumsi residual pada model regresi nonparametrik spline dengan menggunakan metode UBR sebagai metode pemilihan titik knot optimum didapatkan residual tidak

masalah yaitu ”Bagaimana sistem kolaborasi desain casing produk flash disk berbasia web dapat menekankan pada karakteristik berbagi informasi, memanipulasi obyek dan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan bahaya rokok dan perilaku merokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran, sebanyak 145 orang

opinion leader yang bergerak dalam suatu garis organisasi atau hirarki, jika di Uni. Soviet opinion leader memang dilatih dan diorganisasikna dalam

With matrix evaluation a table is produced listing important the features required from a product - usually this list is drawn up from the important features described in the

Hasil regresi pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru yang dimoderasi lingkungan kerja secara baik pada MTs sekecamatan