Pengaruh Iklim terhadap
Tanaman serta Hama dan
Penyakit Tanaman
Cuaca dan Iklim
•
Cuaca
peristiwa fisik yang berlansung di atmosfer pada
suatu saat dan tempat /ruang tertentu, yang dinyatakan
dalam berbagai variabel disebut unsur – unsur cuaca.
•
Iklim
penyebaran cuaca dari waktu ke waktu(hari demi
hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun) dan
termasuk di dalamnya harga rata – rata dan harga –
harga ekstrim (yaitu maksimum dan minimum) atau
keadaan rata –rata cuaca pada suatu periode yang
cukup lama atau daerah yang cukup luas. Di Indonesia
dikenal ada 2 (dua) iklim atau pengertian umumnya
Pembagian Daerah Iklim
•
Daerah panas/tropis
Tinggi tempat : 0 – 600 m dari permukaan
laut.
Suhu : 26,3
oC – 22
oC.
Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau,
tebu, karet, kelapa, coklat.
•
Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dari
permukaan laut.
Suhu : 22
oC – 17,1
oC.
Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat,
kina, sayur-sayuran.
•
Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dari
permukaan laut.
Suhu : 17,1
oC – 11,1
oC.
Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
•
Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari
permukaan laut.
Suhu : 11,1
oC – 6,2
oC.
Iklim merupakan peubah utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Alasan utama yang melandasi pentingnya
mempelajari
Pengaruh iklim pada tanaman yaitu
:
•
Pengetahuan tentang iklim tersebut akan membantu pemuliaan
tanaman untuk memilih kultivar yang cocok terhadap kondisi tempat
tumbuh tanaman;
•
Dasar tersebut akan membantu ahli agronomi dan fisiologi untuk
menghitung efek iklim pada pertumbuhan, perkembangan, dan hasil
tanaman sehingga dapat memutuskan pengaruh perlakuan dalam
setiap percobaannya.
Pengaruh komponen iklim terhadap tanaman :
1.Suhu
Suhu udara dan tanah mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai batas suhu minimum, optimum dan maksimum yang berbeda-beda untuk setiap tingkat pertumbuhannya. Gandum dalam musim dingin tahan berada dalam kondisi suhu yg rendah dan dapat bertahan dalam suhu beku selama periode musim dingin. Tanaman tropis misalnya coklat memerlukan suhu tinggi sepanjang tahun. Batas atas suhu yang mematikan aktivitas sel-sel tanaman berkisar antara 1200 sampai 1400 F tetapi nilai ini beragam sesuai dengan jenis tanaman dan tingkat pertumbuhannya. Suhu tinggi tidak mengkhawatirkan dibandingkan suhu rendah dalam menahan pertumbuahan tanaman asal persediaan air memadai dan tanaman dapat menyesuaikan terhadap daerah iklim. Dalam kondisi suhu yang sangat tinggi, pertumbuhan terhambat bahkan terhenti tanpa menghiraukan persediaan air, dan kemungkinan keguguran daun atau buah sebelum waktunya
Ditinjau dari klimatologi pertanian, suhu udara di Indonesia dapat berperan
2. Air
•
Air adalah faktor yang lebih penting dalam produksi tanaman pangan
dibandingakan dengan faktor lingkungan lainnya. Tanaman pangan
memperoleh persediaan air dari akar, itu sebabnya pemeliharaan
kelembaban tanah merupakan faktor yang penting dalam pertanian.
Jumlah air yang berlebih dalam tanah akan mengubah berbagai proses
kimia dan biologis yang membatasi jumlah oksigen dan meningkatkan
pembentukan senyawa yang berbahaya bagi akar tanaman.
•
Curah hujan yang lebat dapat menggangu pembungaan dan
3. Radiasi matahari
•
Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang menpunyai hijau daun
merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini menjadi bahan
utama dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain meningkatkan laju
fotosintesis, peningkatan cahaya matahari biasanya mempercepat proses
pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan intensitas radiasi matahari akan
memperpanjang masa pertumbuhan tanaman. Jika air cukup maka pertumbuhan dan
produksi padi hampir seluruhnya ditentukan oleh suhu dan radiasi matahari.
•
Tanaman yang dipanen buah atau bijinya akan tumbuh dengan baik pada intensitas
Pengaruh Iklim dan Cuaca Terhadap
Hama Tanaman
•
iklim sangat berpengaruh terhadap perkembangan
tanaman , hama dan penyakit . Khususnya pengaruh
iklim terhadap perkembangan penyakit sangat penting
sekali. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dapat
berkembang dengan baik dipengaruhi keaadaan
ekosistemnya. Dalam pengertian umum disebutkan
segi tiga penyakit yang artinya penyakit dapat
berkembang dipengaruhi : Virulensi atau keganasan
suatau penyakit, lingkungan , tanaman yang
dibudidaya dan manusia sebagai pelaku pertanian.
Ekosistem atau lingkungan yang cocok untuk
perkembangan penyakit tanaman pangan adanya
curah hujan yang tinggi,
kelembaban 70 – 100 %,
kecepatan angin pada kisaran 10 – 15 km per
jam, suhu udara 26 – 33 derajad celcius
,
•
Lahan adalah merupakan lingkungan
fisis dan biotik yang berkaitan dengan
daya
dukungnya
terhadap
Metode Pengolahan Lahan
Pengolahan Lahan Secara Konvensional,
Pengolahan lahan dengan metode
konvensional biasanya dilakukan untuk lahan lahan yang sempit dan memiliki
kemiringan tertentu. Metode ini biasanya banyak dilakukan di lingkungan
pedesaan yang sebagian masyarakat banyak menggunakan lahannya sebagai
lahan persawahan dan tanaman sayuran. Kelebihan dari metode ini yaitu tidak
dibutuhkan modal yang cukup besar, karena dilakukan oleh tenaga manual dan
biasannya dilakukan secara gotong royong. Tetapi pengolahan lahan dengan
system ini banyak menagalami kekurangan, diantaranya membutuhkan waktu
yang lama dalam pengerjaannya
Pengolahan Lahan Secara Modern,
Pengolahan lahan dengan cara modern
Sistem-sistem Pengolahan Lahan
1. Pengolahan Lahan Sempurna Pengolahan lahan secara sempurna
yaitu pengolahan lahan yang meliputi seluruh kegiatan pengolahan
lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahan hingga lahan siap untuk
ditanami, meliputi pembajakan, pemupukan dan rotary.
2. Olah Lahan Minimum. Pegolahan lahan dengan olah tanah
minimum hanya meliputi pembajakan( tanah diolah, dibalik,
kemudian tanah diratakan). Pada pengolahan tanah ini biasanya
banyak dilakukan untuk lahan persawahan.