PETA KONSEP NIDZAMUL ISLAM

(1)

JAYA

(2)

KEBANGKITAN PEMIKIRAN ttg

SEBELUM

KEHIDUPAN _KEHIDUPANSETELAH

TINGKAH LAKU PEMAHAMAN

(MAFAHIM) HIDUP

ALAM SEMESTA MANUSIA

MENYIMPAN INFO2X

Kenapa harus pakai pemikira

n?

AKAL

≠ OTAK

MANUSIA MANUSIA

Berfikir jika menemukan permasalahan INDRAWI OTAK

(3)

Pemikiran menyeluruh dan sempurna tentang

hidup, manusia dan alam semesta serta

keterkaitannya dengan sebelum dan sesudah

kehidupan dinamakan (al-qa’idah al fikriyah)

PEMECAHAN

PROBLEMATIKA

KEHIDUPAN

Tidak semua aqidah

bisa membangkitkan

dg shahih

3

SYARAT

kebangkitan shahih

(mustanir):

1. Sesuai

Fitrah

manusia

2. Memuaskan akal

3. Memberikan

ketenangan hati

Hanya dengan AL-FIKRU MUSTANIR

( PEMIKIRAN CEMERLANG)

PEMECAHAN YG

BENAR

PEMECAHAN YG

BENAR

3 TARAF BERFIKIR :

(4)

1. Sesuai

Fitrah

manusia

2. Memuaskan

akal

3. Memberikan

ketenangan

hati

1. Sesuai

Fitrah

manusia

2. Memuaskan

akal

3. Memberikan

ketenangan

hati

DIBANGU

N ATAS

AKIDAH

MEMECAHK

AN 3

SIMPUL

BESAR

3. Kemana ia

kembali

2. Utk ap ia hidup d

dunia

(5)

PERBUATA

N

MANUSIA

PERBUATA

N

MANUSIA

AREA YANG

DIKUASAI

KITA

AREA YANG

DIKUASAI

KITA

AREA YANG

MENGUASAI

KITA

AREA YANG

MENGUASAI

KITA

NW

(nidhomul

wujud) ;,

fisikli

GNW (ghairu

nidhamul

wujud)

NALURI

TIDAK SENGAJA

QADA’

_QADAR

(kadar/khas iat)

BENDA

MANUSI

A

MANUSI

A

GHARIZAH (rangsangan dr

luar) KEBUTUHAN

JASMANI

(rangsangan dr dalam)

GHARIZAH

TADAYUN

GHARIZAH

TADAYUN

GHARIZAH

BAQA’

GHARIZAH

BAQA’

GHARIZAH

NAU’

(6)

MANUSI

A

MANUSI

A

GHARIZAH

(rangsangan dr luar)

KEBUTUHAN

JASMANI

(rangsangan dr

dalam)

Manusia dalam memenuhi kebutuhan

jasmani dan gharizah, ada

pertanggung jawabannya

Dipenuhi tidak

sesuai aturan

Allah

Dipenuhi tidak

sesuai aturan

Allah

Dipenuhi sesuai

aturan Allah

Dipenuhi sesuai

aturan Allah

(7)

IKATAN-IKATAN

IKATAN

KESUKUA

N

IKATAN

NASIONALIS

ME

IKATAN

KEROHANIA

N

IKATAN

KEMASLAHAT

AN

IKATAN

IDEOLOGIS/

MABDA’

1. Asal : dr

baqa’

2. Mutu

rendah

3. Emosion

al

4. Temporal

1. Asal : dr

baqa’

2. Mutu

rendah

3. Emosion

al

4. Temporal

1. Asal dr

baqa’

2. Berlandas

kan

keturunan

3. Emosional

4. Tidak

manusiawi

1. Asal dr

baqa’

2. Berlandas

kan

keturunan

3. Emosional

4. Tidak

manusiawi

1. Asal dr

tadayun

2. Tdk

memiliki

peraturan

hidup

3. Bersifat

parsial

1. Asal dr

tadayun

2. Tdk

memiliki

peraturan

hidup

3. Bersifat

parsial

1. Temporal

2. Adanya

peluang

tawar

menawar

1. Temporal

2. Adanya

peluang

tawar

menawar

Aqidah

aqliyah yg

melahirka

n

peraturan

hidup

menyelur

uh

Aqidah

aqliyah yg

melahirka

n

peraturan

hidup

menyelur

uh

TIDAK

LAYAK

TIDAK

(8)

IKATAN

IDEOLOGIS/ MABDA’

ASAL MULA

MABDA’

ASAL MULA

MABDA’

BAGIAN-BAGIAN

MABDA’

WAHYU

KEJENIUSA

N

BENA

R

(HAQ

)

SALAH

(BATHI

L)

FIKRA

H

FIKRA

H

TARIQA

H

AKIDA

H

BERBAGAI

PEMECAH

AN

MASALAH

HIDUP

CARA

PELAKSANA

AN

PEMELIHARA

AN AKIDAH

PENYEBARA

N RISALAH

DAKWAH

MACAM2

MABDA’

MACAM2

MABDA’

KAPITALIS

ME

KAPITALIS

ME

SOSIALIS

ME

ISLAM

SOSIALIS

(9)

PERBANDINGAN KETIGA MABDA’ DI DUNIA

PERIHAL

KAPITALISME

SOSIALISME

ISLAM

Sumber

Kejeniusan manusia Kejeniusan manusia Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW

Dasar qiyadah

fiqriyah

Sekulerisme Materialisme,

evolusi materi, menolak

keberadaan agama

Laa ilaha illallah. Menyatukan antara hukum Allah dg kehidupan

Kesesuaian dg

fitrah manusia

Tidak sesuai Tidak sesuai Sesuai

Pembuat hukum

Manusia Manusia Allah SWT lewat wahyu-Nya. Akal manusia berfungsi menggali fakta dn memehami hukum Allah.

Fokus

Individu di atas segalanya.

Masyarakat adalah kumpulan individu2 saja

Negara diatas

segalanya. Individu merupakan salah satu gigi dalam roda masyarakat berupa sumber daya, alam,

manusia, barang produksi dll

Individu merupakan anggota dr

masyarakat. Individu

diperhatikan demi kebaikan

masyarakat dan masyarakat

diperhatikan demi kebaikan individu.

Ikatan perbuatan

Liberalisme dalam

masalah akidah, pendapat,

pemilikan dan

kebebasan pribadi.

Tidak ada

kebebasan dalam akidah dan

pemilikan.

(10)

PERBANDINGAN KETIGA MABDA’ DI DUNIA

PERIHAL

KAPITALISME

SOSIALISME

ISLAM

Tujuan tertinggi

Ditetapkan manusia

sesuai kondisi. Ditetapkan manusia sesuai kondisi. Ditetapkan oleh perintah Allah

Tolok ukur

kebahagiaan

Meraih materi

sebanyak2x Meraih materi sebanyak2x Mencapai ridlo Allah SWT

Kebebasan

pribadi

Mendewakan

kebebasan pribadi

Mendewakan

kebebasan pribadi

Distandarisasi oleh hukum syara

Pandangan thd

masyarakat

Masyarakat merupakan

kumpulan individu2

Masyarakat merupakan

kumpulan kesatuan manusia, alam dan interaksinya dg alam

Masyarakat adlh kumpulan individu yg memiliki

pemikiran, perasaan yg satu serta diatur oleh hukum yg

sama.

Dasar

perekonomian

Ekonomi d tangan

para pemilik modal Ekonomi d tangan negara. Tidak ada sebab kepemilikan.

Setiap orang bebas menjalankan

perekonomian dg membatasi sebab pemilikan & jenis pemilikannya.

Kemunculan

sistem aturan

Manusia membuat

hukum bagi dirinya Sistem aturan diambil dr alat2 produksi

Menggali hukum dr Al-Qur’an &

As-Sunnah.

Tolok ukur

Manfaat kekinian Tolok ukur materi Halal-haram

Penerapan hukum

Terserah individu Terserah tangan

besi

(11)

PERNAH

lantas, Apakah

kaum muslimin

pernah

menerapkan

islam?

lantas, Apakah

kaum muslimin

pernah

menerapkan

islam?

Kapitalisme dan sosialisme ini

diemban oleh 1 / beberapa negara

sampai saat ini, namun Islam skrng

diemban oleh individu2

Kapitalisme dan sosialisme ini

diemban oleh 1 / beberapa negara

sampai saat ini, namun Islam skrng

diemban oleh individu2

Sejak 1 hijriyah – 1336 hijriyah, umat islam hanya menerapkan

islam. Bukan yg lain.

INSTITUSI

UNDANG2

_{PENERAPAN SISTEM}BIDANG2

ISLAM BIDANG2 PENERAPAN SISTEM ISLAM

Mengenai

pengambilan

SEJARAH

Mengenai

pengambilan

SEJARAH

1. Al-Qadli

2.

Al-Hakim

2.

Al-Hakim

Only

syari’at

Islam

Only

syari’at

Islam

1. Sosial (yg

mengatur

interaksi pria

dan wanita

1. Sosial (yg

mengatur

interaksi pria

dan wanita

2. Ekonomi

3. Pendidikan

4. Politik luar

negeri

4. Politik luar

negeri

5.

Pemerintahan

5.

Pemerintahan

Etika :

1. Tidak mengambil sejarah dr musuh2 islam

2. Tidak boleh

menggeneralisir masyarakat dr

sejarah perorangan Etika :

1. Tidak mengambil sejarah dr musuh2 islam

2. Tidak boleh

menggeneralisir masyarakat dr

sejarah perorangan Sumber2 sejarah :

1. catatan2 sejarah (tidak boleh

dijadikan sumber mutlak.

2. Peninggalan2 (dpat dipelajari scr

obyektif

3. Riwayat (layak dipercaya)

Sumber2 sejarah : 1. catatan2 sejarah

(tidak boleh

dijadikan sumber mutlak.

2. Peninggalan2 (dpat dipelajari scr

obyektif

(12)

STRUKTUR

PEMERINTAHAN

STRUKTUR

PEMERINTAHAN

KHALIFA

H

DIWAN DARUL

KHILAFAH

MAKTAB

MUSTASYARIN MUAWIN TAFWIDZ MUAWIN TANFIDZ

AMIRUL JIHAD

RAIS ARKAN

UMARA ALWIYAH

DAIRAH HARBIYAH (DIREKTOR

AT PEPERANGA

N)

QUWWAADU L FIRAQ MAUDAR

A’ MASHANI

TSAAQIL AH SYURTHA

H SUFARA

& QANASIL

MASHRIF DAULAH

DAIRAH KHARAAJIYA

AH (DIREKTORA

T LUAR NEGERI)

DAIRAH AMNI (DIREKTOR

AT KEAMANAN

)

DAIRAH SHINA’AH (DIREKTOR

AT INDUSTRI)

JIHAZ IDARI MAJLIS

UMMAT WULAT

UMMAL

QADLI QUDLAT

QUDLAT MAZHALIM

DIWAN NAFAQAT

DIWAN WADIRAT BAITUL

MAL QUDLAT HISBAH

(13)

Mengemban

qiyadah

fikriyah Islam

secara total

dg cara

1.

Mendakwahka

n Islam

2.

Mewujudkan

kehidupan

Islam secara

sempurna di

setiap negeri

Kita akan

menuju

Kebangkitan

Maka kita

bisa

Mengemban

qiyadah

fiqriyah Islam

ke seluruh

dunia

Maka, jika

Qiyadah Islam

sudah sampai

kpd umat dan

(14)

UMAT

ISLAM

UMAT

ISLAM

MENGEMBAN QIYADAH FIKRIYAH

ISLAM MENGEMBAN

QIYADAH FIKRIYAH

ISLAM

KEJAYAA

N

KEJAYAA

N

KEMUNDUR

AN

KEMUNDUR

AN

MENGABAIKAN QIYADAH FIKRIYAH

ISLAM

MENGABAIKAN QIYADAH FIKRIYAH

ISLAM

DAKWAH

ISLAM

MENGEMBAN

ISLAM MENGEMBAN

ISLAM

KEBANGKIT

AN

PRINSIP

METOD

SIKAP

BAGIAN2

E

METOD

E

RAHASIA

KEBERHASILA

N

RAHASIA

KEBERHASILA

N

JENIS

(15)

DAKWAH ISLAM

PRINSIP

METODE

SIKAP

BAGIAN2

RAHASIA KEBERHASILAN

Menyebarlu

askannya

sebagai

qiyadah

fikriyah bagi

seluruh

dunia

Menjadikan metode dakwah

Rasulullah SAW sbg tauladan dan

tidak boleh berpaling sedikitpun dr

metode itu.

1. Terus terang dan keberanian

2. kekuatan dan pemikiran

3. Menentang setiap perkara yg

bertentangan dg ide / metode

4. Meletakkan kedaulatan di tangan

mabda’ islam

5. Keseriusan dlm pelaksanaan hukum

Islam keseluruhan & tidak

meremehkan sedikitpun

6. Memiliki tujuan tertentu

Pertama, mengajak

memeluk Islam.

Kedua, dakwah untuk

melanjutkan kehidupan

islam dg berusaha

mendirikan daulah

Islam.

1. Keberadaannya dinamis

dn menjadi solusi bg

problematika umat

2. Selalu menanamkan cita2

k jalan kesempurnaan

3. Selalu mengkaji & mencari

kebenaran

4. Senantiasa meneliti

berulang2

5. Harus menunaikan

kewajiban kpd ALLAH

6. Mengharap keridhaan

Allah semata

JENIS

a.Dakwah

islam

(hanya

bisa

dilakukan

daulah)

b.Dakwah

illal islam

(bisadilak

ukan

(16)

Apabila

dipengaruhi

hadlarah

HADLARAH

(sekumpulan

mafahim/ide)

MADANIYAH

(bentuk fisik dr

benda2)

Khas

khas

Umum

Apabila hasil

ilmu

(17)

ISLAM

BARAT

HADLARA H (sekumpu lan mafahim/i de) MADANIYAH (bentuk fisik dr

benda2)

Khas khas Umu_m

HADLARA H (sekumpu lan mafahim/i de) MADANIYAH (bentuk fisik dr

benda2)

Khas khas Umu_m

(18)

ISLAM

MENGATUR

ISLAM

MENGATUR

AKIDAH

&

IBADAH

AKIDAH

&

IBADAH

HABLUM

MINAN

NAAS

HABLUM

MINAN

NAAS

HABLUM

MINALLAH

HABLUM

MINALLAH

MU’AMALA

H &

UQUBAT

(SANKSI)

MU’AMALA

H &

UQUBAT

(SANKSI)

HABLUM

MINAN

NAFSI

HABLUM

MINAN

NAFSI

AKHLAQ,

PAKAIAN &

MAKANAN

AKHLAQ,

PAKAIAN &

(19)

ISLAM

MENGATUR SELURUH KEHIDUPAN

ISLAM

MENGATUR SELURUH KEHIDUPAN

√

BUKAN MEMISAHKAN AGAMA DR KEHIDUPAN

(sekuler)

MENGGABUNGKAN MATERI DG RUH (filsafat

Islam)

MATERI

RUH

AMAL

PERBUATAN

AMAL

PERBUATAN

TERWUJUDNYA

KETIKA MELAKUKAN AMAL

PERBUATAN

TERWUJUDNYA

KETIKA MELAKUKAN AMAL

PERBUATAN

MAKA SEGALA

PERBUATAN

MANUSIA HARUS

MENYESUAIKAN DG

PERINTAH DAN

LARANGAN ALLAH

BILA PERBUATAN

SESUAI PERINTAH

ALLAH

BILA PERBUATAN

TIDAK SESUAI PERINTAH

ALLAH

IBADA H

(20)

WUJUD

SESEORANG

MUQALLID

MUJTAHID

Ket :

A = Qot’I

(ketetapan)

B = Donni

(dugaan)

A’ = Subut

(sumber)

B’ = Dilalah

(dalil)

Ket :

A = Qot’I

(ketetapan)

B = Donni

(dugaan)

A’ = Subut

(sumber)

B’ = Dilalah

(dalil)

AA’ +BB’

= B

BA’ +AB’

= B

AA’ +AB’

= A

BA’ +BB’

= B

AA’ +AA’

= A

BB’ +BB’

= B

BA’ +BA’

= B

AB’ +AB’

= A

AA’ +BB’

= B

BA’ +AB’

= B

AA’ +AB’

= A

BA’ +BB’

= B

AA’ +AA’

= A

BB’ +BB’

= B

BA’ +BA’

= B

AB’ +AB’

= A

MUQALLID MUTTABI’ MUQALLID MUTTABI’ MUQALLI D ‘AMMI MUQALLI D ‘AMMI

Tidak boleh

bertaqlid pada

mujtahid lain

kecuali 4

perkara :

Tidak boleh

bertaqlid pada

mujtahid lain

kecuali 4

perkara :

1. Dalil lemah

2. Mujtahid lain

lebih mampu

2. Mujtahid lain

lebih mampu

3. Bisa

(21)

FARDL

U

FARDL

U

MUBAH

MAKRU

H

MAKRU

H

MANDU

B

MANDU

B

HARA

M

HARA

M

1.HARUS 1.HARUS

2.TIDAK HARUS 2.TIDAK

HARUS

3.PILIHAN 3.PILIHAN

DITINGGALKA N

DITINGGALKA N

DILAKUKAN

DILAKUKAN Pujian jk dilakukan, sanksi jk ditinggalkan

Pujian bg pelakunya, tak ada celaan jk ditinggalkan

Sanksi bg pelakunya, pujian jk ditinggalkan

Meninggalkan lebih utama drpada dilakukan

Terdapat pilihan mau melakukannya atau tidak LEBIH BAIK

DILAKUKAN LEBIH BAIK DILAKUKAN

LEBIH BAIK DITINGGALKA

N

LEBIH BAIK DITINGGALKA

(22)

ALLAH

RASULULLA

H

RASULULLA

H

Al-Qur’an

As-Sunnah

perkataan

perbuatan

diamnya

AMALAN

NAFILAH

AMALAN

NAFILAH

DITEMPUH

JALAN YG

DITEMPUH

ALLAH

RASULULL

AH

RASULULL

AH

(23)

PERBUATAN

RASULULLAH

PERBUATAN

RASULULLAH

JIBILIYAH

GHAIRU JIBILIYAH

(DILAKUKAN RASULULLAH DAN BOLEH D LAKUKAN

UMAT-NYA)

(DILAKUKAN RASULULLAH DAN BOLEH D LAKUKAN

UMAT-NYA)

UMAT UMAT

HARA

M

HARA

M

KHUSUS KHUSUS

Utk ber-taqarrub

illaLLAH Utk ber-taqarrub

illaLLAH

TIDAK Utk ber-taqarrub

illaLLAH TIDAK Utk ber-taqarrub

illaLLAH

MANDU

B

MANDU

B

MUBA

H

MUBA

H

MUBA

H

MUBA

H

ADA

INDIKASI ADA

INDIKASI _INDIKASITDK ADA TDK ADA INDIKASI

SESUAI

HUKUM-NYA SESUAI

HUKUM-NYA

BAIK JIBILIYAH MAUPUN GAHIRU JIBILIYAH JIKA ADA KETERANGAN HUKUMNYA MAKA SESUAI HUKUMNYA

(24)

MENGADOPSI, MENETAPKAN DAN MENGESAHKAN

HUKUM

MENGADOPSI, MENETAPKAN DAN MENGESAHKAN

HUKUM

INDIVIDU

Mengadopsi suatu hukum utk dirinya

sendiri

Mengadopsi suatu hukum utk dirinya

sendiri

Perkara ibadah dan aqidah

JAMAAH KELOMPOK

Pemimpin

mengadopsi suatu hukum syariat

Pemimpin

mengadopsi suatu hukum syariat Berlaku utk seluruh

anggota jama’ah Berlaku utk seluruh

anggota jama’ah Untuk membangun

tubuh partai Untuk membangun

tubuh partai

DAULAH

Kholifah; utk seluruh muslim, individu,

jamaah, admin, pemerintah

Kholifah; utk seluruh muslim, individu,

jamaah, admin, pemerintahQodli; utk

menyelesaikan kasus tertentu. Qodli biasa,

muhtazib, madzalim Qodli; utk

menyelesaikan kasus tertentu. Qodli biasa,

muhtazib, madzalimWali; berlaku d daerah kewenangan,

sesuai perintah kholifah Wali; berlaku d daerah kewenangan,

sesuai perintah kholifah

KEDUDUKAN MELEGALISASI HUKUM

KHOLIFAH

QODLI

WALI

INDIVIDU

JAMAAH

(25)

D &Q ISLAM

D & Q SELAIN

ISLAM

PENGERTIAN

SUMBER KEBOLEHAN

PELEGALISASI AN

WILAYAH

JIKA SESUAI DG ISTILAH KAUM MUSLIM, MAKA TDK BOLEH, JIKA TIDAK BERTENTANGAN MAKA BOLEH

TEMPAT LAHIR

RUJUKA N

MU’AMALAH & UQUBAT

SELURUH DUNIA ISLAM

IJTIHAD MUJTAHID AL-QUR’AN

DAN AS-SUNNAH

TIDAK BOLEH DIAMBIL KARENA TIDAK SESUAI

SYARIAT ISLAM

TEMPAT LAHIR RUJUKA

N

NEGARA TERTENTU

BADAN KHUSUS ATAU PARLEMEN ADAT ISTIADAT, YURISPRUDENSI

(26)

MAKA, DAKWAH TIDAK DI FOKUSKAN PADA AKHLAQ, KARENA AKHLAQ

ADALAH BUNGA DARI DITERAPKANNYA ATURAN2 ALLAH

AKHLAQ PERBAIKAN _INDIVIDU PERATURA

N, PEMIKIRAN

, PERASAAN

PERBAIKAN MASYARAKAT

DAKWA H DAKWA

H

PERATURA N, PEMIKIRAN

, PERASAAN

AKHLAQ

PERBAIKAN INDIVIDU

SAJA PERBAIKAN

MASYARAKAT

TEGAKNYA PERATURA

N, PERASAAN

& PEMIKIRAN

ISLAM

MASYARAKAT ISLAM MASYARAKA

T BER-AKHLAQ INDIVIDU

BER-AKHLAQ

MASYARAKA T

BELUM BER-AKHLAQ

INDIVIDU BERAKHLAQ AKAN GOYAH akidah

pemikira

n peratura

n

perbuat an

(27)