• Tidak ada hasil yang ditemukan

P E N U T U P KEPASTIAN HUKUM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA YANG MELAKUKAN PEKERJAAN DI LUAR HUBUNGAN KERJA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "P E N U T U P KEPASTIAN HUKUM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA YANG MELAKUKAN PEKERJAAN DI LUAR HUBUNGAN KERJA."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis

menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum

tercapai, dalam hal :

a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor PER-24/MEN/VI/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja yang

Melakukan Pekerjaan di Luar Hubungan Kerja, hanya bersifat sebagai

pedoman yang mengatur dan tidak memiliki kekuatan mengikat yang

sempurna dalam arti, Peraturan Menteri ini hanya mengikat kepada

badan penyelenggara, tetapi tidak mengikat kepada TK LHK sehingga

penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum mencapai hasil yang

optimal karena peraturan yang diberlakukan saat ini hanya berbentuk

Peraturan Menteri.

b. Pelaksanaan Jamsostek bagi TK LHK, dalam praktek tidak disertai

dengan penerbitan polis sebagai bukti kesepakatan tertulis

sebagaimana yang diwajibkan oleh Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang namun hanya menggunakan formulir pendaftaran dan kartu

(2)

menunjukkan adanya hubungan hukum antara tertanggung dan

penanggung. Dengan tidak diterbitkannya polis, maka

penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK yang selama ini dijalankan,

menyalahi ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

2. Kebijakan hukum diperlukan untuk mengatur penyelenggaraan Jamsostek

bagi TK LHK di masa yang akan datang. Pengaturan yang sebaiknya

diterapkan adalah merubah sifat kepesertaan Jamsostek bagi TK LHK,

pada awalnya bersifat sukarela menjadi bersifat wajib agar dapat

memberikan jaminan kepastian hukum. Untuk itu ada 2 (dua) hal yang

perlu dilakukan, yaitu :

a. Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek dan

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional perlu dibuatkan peraturan pelaksanaannya dalam bentuk

Peraturan Pemerintah berkaitan dengan penyelenggaraan Jamsostek

bagi TK LHK.

b. Pemerintah harus memberikan subsidi kepada masyarakat TK LHK,

disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja serta ketersediaan

anggaran. Hal ini diperlukan mengingat sebagian besar TK LHK

bekerja dengan penghasilan relatif rendah dan tidak menetap.

Dengan dirubahnya sifat kepesertaan Jamsostek bagi TK LHK

menjadi wajib, maka penyelenggaraan Jamsostek bagi TKLHK akan

menjadi lebih baik dari yang telah ada sekarang sehingga dapat memenuhi

(3)

B. Saran

Berdasarkan pembahasan mengenai Kepastian Hukum Jaminan

Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja yang Melakukan Pekerjaan di Luar

Hubungan Kerja, ada beberapa hal yang penulis sarankan :

1. Lahirnya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor PER-24/MEN/VI/2006 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga

Kerja yang Melakukan Pekerjaan di Luar Hubungan Kerja di satu sisi

telah menjawab kebutuhan akan jaminan sosial bagi TK LHK, meski

disadari masih terdapat kelemahan yang perlu disempurnakan. Oleh

karena itu, pemerintah harus terus berupaya untuk meningkatkan

perlindungan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar

hubungan kerja, antara lain dengan terus melakukan sosialisasi, bekerja

sama dengan PT. Jamsostek (Persero) untuk memberikan informasi dan

meningkatkan pemahaman terhadap tenaga kerja akan pentingnya jaminan

sosial tenaga kerja. Dengan upaya tersebut diharapkan akan semakin

banyak TK LHK yang mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

2. Di dalam berbagai peraturan perundang-undangan dan naskah akademik

yang terkait dengan penyelenggaraan jamsostek bagi TK LHK ini, masih

terdapat ketidakseragaman pendapat dalam hal pendefinisian tenaga kerja

sebagaimana yang dimaksud dalam penelitian ini. Ada yang menggunakan

istilah TK LHK, ada yang menggunakan istilah tenaga kerja mandiri, ada

(4)

menggunakan istilah pekerja mandiri. Seharusnya pembuat

Undang-Undang mengkaji ulang sehingga menemukan istilah yang tepat dan

seragam untuk penyebutan TK LHK.

3. Dalam kaitannya dengan saran pada butir 2, juga perlu dipertegas profesi

apa saja yang termasuk di dalam katagori TK LHK, sedapat mungkin

disesuaikan dengan karakteristik TK LHK yang banyak tersebar di

Indonesia, dengan melihat ada tidaknya hubungan kerja dengan orang lain

dalam pekerjaan tenaga kerja tersebut. Hal ini akan membantu para

pengambil kebijakan untuk merumuskan pengaturan yang terbaik dalam

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

Ali, Achmad, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan

(Judicialprudence) termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta : Prenada Media Group, 2009.

Armia, Muhammad Siddiq Tgk., Perkembangan Pemikiran Teori Ilmu Hukum, Jakarta : Pradnya Paramita, 2009.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Ketenagakerjaan, Jakarta : 2007

Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Depnakertrans RI, Naskah Akademik Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Sosial Bagi Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja, Jakarta, 2007.

Handoyo, B. Hestu Cipto, Prinsip-Prinsip Legal Drafting dan Desain Naskah

Akademik, Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2008.

Hartono, Sunaryati, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke-20, Bandung : Alumni, 1994.

Istanto, Sugeng, Penelitian Hukum, Yogyakarta : CV Ganda, 2007.

Kertonegoro, Sentenoe, Hubungan Industrial Hubungan antara Pengusaha dan Pekerja (Bipartit) dan Pemerintah (Tripartit), Yayasan Tenaga Kerja Indonesia : 1999.

Kertonegoro, Sentanoe, Jaminan SosialPrinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, Jakarta : Penerbit Mutiara, 1982.

Manulang, Sendjun, Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta, 1998.

Manullang, E. Fernando M., Menggapai Hukum Berkeadilan Tinjauan Hukum Kodrat dan Antinomi Nilai, Jakarta : Penerbit Buku Kompas, 2007.

(6)

Mertokusumo, Soedikno. Mengenal Hukum : Sebuah Pengantar. Yogyakarta : Penerbit Liberty, 1999.

Mertokusumo, Soedikno, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Yogyakarta : Liberty, 2004.

Purba, Radiks, Memahami Asuransi di Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1992.

Purwoko, Bambang, Jaminan Sosial dan Sistem Penyelenggaraannya Pandangan dan Gagasan, Jakarta : PT. Meganet Dutatama, 1999.

Ranggawidjaja, H. Rosjidi, Pengantar Ilmu Perundang-Undangan Indonesia, Bandung : Mandar Maju, 1998.

Riswandi, Budi, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004.

Salim, A. Abbas, Dasar-Dasar Asuransi, Jakarta : Rajawali Press, 1996

Satrio, J, Hukum Perjanjian, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1992.

Sembiring, Sentosa, Himpunan Undang-Undang Lengkap tentang Asuransi Jaminan Sosial disertai Peraturan Perundang-undangan Terkait, Bandung : Nuansa Aulia, 2006.

Utrecht, E dan Moh. Saleh Djindang, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Jakarta : Ichtiar Baru dan Sinar Harapan, 1989.

Simanjuntak, Emmy Pangaribuan, Hukum Pertanggungan dan Perkembangannya, Yogyakarta : FH UGM, 1983.

Soendoro, Emir, Jaminan Sosial, Solusi Bangsa Indonesia Berdikari, Jakarta : Dinov Progress Indonesia, 2009.

Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta : Sinar Grafika, 2002.

Subekti, R., Aspek-Aspek Hukum Perikatan Nasional, Bandung : Alumni, 1976.

(7)

Suseno, Franz Magnis, Etika Politik, Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Suseno, Franz Magnis, Kuasa dan Moral, Yogyakarta : Kanisius, 1988.

Tjandra, W. Riawan dan Kresno Budi Darsono, Legislative Drafting Teori dan

Teknik Pembuatan Peraturan Daerah, Yogyakarta : Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009.

Wijayanti, Asri, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Jakarta : Sinar Grafika, 2009.

Makalah

Atamimi, A. Hamid S., Hukum tentang Peraturan Perundang-Undangan, dan Peraturan Kebijakan, Pidato Purna Bakti Guru Besar Tetap Fakultas Hukum Universitas Indonesia, tahun 1993

Marzuki, H.M. Laica, Peraturan Kebijakan, Bahan Penataran Hukum Administrasi dan Hukum Lingkungan, FH UNAIR, Surabaya, 4-12 Januari 1996.

Website

http://www.legalitas.org/peraturan-menteri-menurut-undang-undang-nomor-10-tahun-2004-tentang-pembentukan-peraturan-pe 10.15, diakses pada tanggal

23 Juni 2010 pukul 11.45 WIB.

http://www.sumbarpost.com/index.php?option=com_content&view=article&id=137:

kusir-bendi-dan-pkl-peroleh-subsisi-jamsostek&catid=45:kota-bukittinggi&Itemid=150 diakses pada tanggal 1 agustus 2010 pukul 01.47

WIB.

Kamus

Moeliono, Anton M., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1990.

(8)

Peraturan Perundang-undangan

UUD Negara RI Tahun 1945

UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 13)

UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 14)

UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 39)

UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 150)

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor Per-24/Men/VI/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Yang Melakukan Pekerjaan Di Luar Hubungan Kerja

Peraturan Terkait

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul Implementasi Program Pengelolaan sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo

17.08/ULP-BMU/BRG/E.PROC/IX/2016 Tanggal 23 September 2016 Maka Bersama ini disampaikan calon pemenang untuk paket pekerjaan tersebut adalah :. Rp

[r]

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas

By knowing they look it up whether or not they look it up, hopefully it can lead the English teacher for improving teaching techniques of vocabulary and encourage

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pengaruh konsentrasi asam yang digunakan pada kisaran 0,4 – 3,0 M terhadap waktu pembentukan silika gel.. bergantung pada

Dalam rangka menciptakan Pasar Modal yang wajar, teratur dan efisien serta mampu bersaing dalam era perdagangan bebas, diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja Perusahaan Efek

Terkait dengan tujuan dari penelitian ini, pemilihan moda seseorang yang bergerak dari dan ke bandara diharapkan dapat diubah dengan cara meningkatkan nilai