• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek kerja Lapangan (PKL) Di Bagian Bidang Berita TVRI Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek kerja Lapangan (PKL) Di Bagian Bidang Berita TVRI Jawa Barat"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah TVRI Nasional

Hadirnya TVRI Nasional pada 24 Agustus 1962 diawali dengan siaran Asian Games IV. Siaran itu menayangkan Presiden Soekarno di Gelora Bung Karno. Tugas siaran langsung perdana itu disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Hari itu, TVRI bertugas dengan bekal SK Menteri Penerangan Republik Indonesia No.20/SK/VII/61.

Awal bersiaran, TVRI menyajikan berita seputar Asian Games IV dengan nama Saluran Lima. TVRI saat itu jadi bagian dari Biro Radio dan Televisi -Organizing Comitte Asian Games IV. Artinya, TVRI berstatus di bawah naungan

panitia Asian Games IV, bukan pada Departemen Penerangan. Berada di bawah panitia Asian Games, TVRI wajib bersiaran langsung (live) dan siaran tunda (delay) mulai pukul 20.45 WIB sampai 23.00 WIB. Saat Asian Games IV berakhir, status TVRI mengalami stagnasi. Kendati demikian, TVRI terus mengudara secara tetap yang dimulai pada 12 November 1962.

Gelaran Asian Games IV itu jadi batu loncatan penyiaran televisi di Indonesia juga Asia. Saat itu hanya empat negara Asia yang punya media televisi, yakni Jepang, Filipina, Thailand dan Indonesia.

(2)

Nomor 215 tahun 1963 yakni sebagai Yayasan Televisi Republik Indonesia. Sejak keputusan dibuat, yakni 20 Oktober 1963, TVRI bersiaran mengandalkan subsidi pemerintah, juga iuran wajib dari pemilik televisi dan sumber lainnya.

Statusnya sebagai yayasan berlangsung sampai 1975. Dengan status sebagai tersebut, TVRI bekerja berdasarkan prinsip-prinsip penyiaran yang bebas dan mandiri. Saat itu TVRI bersiaran secara netral karena tidak ada pihak yang mencampuri kebijakan siaran TVRI kecuali Pimpinan Umum dan Direksi. Sejalan dengan hal itu, TVRI bisa fokus bersiaran dengan mengarah pada kepentingan publik. Arah itu dilakukan baik dalan siaran langsung maupun siaran tunda, yang dinilai penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Status hukum TVRI mengalami perubahan melalui Menteri Penerangan sejak awal tahun 1975. Mulai tahun ini, TVRI punya status hukum ganda, yakni sebagai yayasan merangkap Unit Pelaksana Teknis Departemen Penerangan. Hal itu dituliskan dalam SK Menpen Nomor 55B tahun 1975, yang kemudian direvisi dengan SK Menpen nomor 230A tahun 1984, mengenai Organisasi dan Tata Kerja Departemen Penerangan.

Dengan menyandang status ganda hingga 1999, TVRI sulit bergerak sebagai media netral dan mandiri seperti azas-azas media massa. TVRI lebih condong pada kepentingan penguasa dibandingkan kepentingan publik.

(3)

Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Kepmen no.01/KEP/M.PAN/1/2000 (5 Januari 2000). Menugaskan pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Televisi serta unit pelaksana teknis di Jakarta dan daerah untuk tetap melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat itu.

Pada tanggal 7 Juni 2000 TVRI berubah status menjadi PERJAN (Perusahaan Jawatan) berdasarkan PP No.36 tahun 2000 mengenai Pendirian Perusahaan Jawatan. Terbitnya peraturan tersebut membuat TVRI memperoleh kejelasan status hukum yakni sebagai perusahaan jawatan yang menyelenggarakan kegiatan penyiaran televisi sesuai dengan prinsip-prinsip televisi publik, independent, netral, mandiri dan program siarannya senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat serta tidak semata-mata mencari keutungan, dan menyelenggarakan kegiatan usaha jasa penyiaran publik dalam bidang informasi, pendidikan, dan hiburan serta usaha-usaha terkait lainnya yang dilakukan dengan standar yang tinggi.

Kemudian pada bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 mengenai pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN dan Departemen Keuangan RI untuk urusan organisasi dan keuangan.

(4)

memupuk keuntungan dengan prinsip pengelolaan perusahaan yang modern dan professional.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 22 stasiun Daerah dan 1 stasiun pusat yang didukung oleh 395 pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Karyawan TVRI berjumlah 6.823 orang diseluruh wilayah di Indonesia dan sekitar 2.000 orang diantaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.

TVRI menggunakan dua sistem gelombang, yaitu VHF dan UHF. Setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur dapat menyaksikan berbagai acara yang ditayangkan setiap harinya.

(5)

Pada perkembangannya acara tersebut berubah nama menjadiEnglish News Service (ENS). Program 2 TVRI kini mengudara mulai pukul 17.30 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan.

Sekarang ini stasiun nasional TVRI tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama dibidang manajemen produksi dan siaran program 2 TVRI Jakarta dan sekitarnya, dengan adanya rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF. Program acaranya pun akan lebih ditekankan pada paket-paket jadi (can product) dengan materi siaran untuk konsumsi masyarakat metropolitan Jakarta.

Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai Undang-Undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 dimana disebutkan bahwa TVRI berbentuk PERSERO atau PT. Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik dibidang manajemen, struktur organisasi, SDM dan keuangan.

(6)

daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi- fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas.

Melalui restrukturisasi tersebut dapat diketahui apakah dari setiap individu karyawan layak menempati profesi-profesi yang cocok dengan bidangnya, dan apakah untuk mengisi profesi tersebut dibutuhkan tenaga professional dari luar atau dapat memanfaatkan sumber daya TVRI yang tersedia.

Selama masa transisi, dalam bentuk Persero, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri. Dengan menggali dana dari berbagai sumber, antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan. Melalui masa transisi selama 3 tahun, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang diisyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas.

Pemerintah Daerah bersama masyarakat Jawa Barat sudah sejak lama berkeinginan agar di Daerah Tingkat I Jawa Barat dibangun Stasiun Penyiaran Televisi. Keinginan ini karena jumlah penduduk di Jawa Barat lebih besar di bandingkan dengan propinsi-propinsi lain yang ada di Indonesia. Disamping itu alam dan budayanya sangat potensial untuk acara televisi, namun penyebaran realisasinya tidak mungkin tertampung oleh TVRI Pusat oleh sebab itu pemerintah membuat sistem pemancar di wilayah Jawa Barat.

(7)

setelah mufakat maka Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat menyanggupi dan memberikan fasilitas berupa : Penyediaan tanah Membantu uang muka penyediaan rumah dinas, serta Fasilitas lainnya.

Departemen Penerangan, melalui APBN, menyediakan sarana fisik dan instalasi peralatan. Pada tahun anggaran 1984/1985, Proyek Mass Media TVRI Jawa Barat mendapatkan dana APBN DIP. No: 108/XIV/3/1984, tanggal 15 Maret 1984 sebesar Rp 187.000.000,- yang dialokasikan untuk: Pembangunan Rumah Dinas Pembangunan Gedung SPK dan Garasi OB Van Pembebasan tanah Administrasi Proyek.

TVRI Stasiun Bandung merupakan pengembangan dari Stasiun Produksi Keliling (SPK Bandung) yang di tetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan No.907/SK/BK/1987. Peresmian beroperasinya TVRI Stasiun Bandung (nama waktu itu) tanggal 11 Maret 1987, beralamat di jalan Cibaduyut raya No.269, Bandung 40236 dan dihadiri oleh Menteri Penerangan Harmoko, Gubernur Jawa Barat HR. Yogie SM dan para pejabat teras Departemen Penerangan dan Gedung Sate. Acara pertama yang disiarkan yaitu Lomba Asah Terampil Kelompencapir Tingkat Nasional bertempat di Soreang Kabupaten Bandung.

Secara politis pembangunan TVRI dirayakannya bersamaan dengan peringatan hari lahirnya “Supersemar” pada tanggal 11 Maret yang diperingati

(8)

TVRI Stasiun Bandung yang kemudian berubah nama menjadi TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten, sejak awal menjadi tumpuan keinginan masyarakat Jawa Barat. Agar TVRI menjadi media yang menginformasikan seni dan budaya Jawa Barat secara kontinyu dan berkesinambungan. Keinginan itu tampaknya disambut baik oleh pengelola TVRI.

Sejak kepala stasiun yang pertama sampai kini komitmen itu belum pernah berubah. TVRI daerah sebagai media mengembangkan budaya daerah dimana TVRI berada. Oleh karena itu inti program acara yang ditampilkan selalu menyiarkan mengenai seni dan budaya yang dikemas sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat menikmatinya dengan baik.

Program acara pagelaran Wayang Golek merupakan program acara siaran unggulan yang tidak pernah absen dari TVRI Jabar dan Banten. Begitu pula dengan seni dan budaya lainnya, menjadi menu utama TVRI milik masyarakat Jawa Barat ini. Bahkan siaran berita berbahasa Sunda kini sudah berlangsung dengan baik setiap hari.

(9)

Maluku dan Maluku Utara, Papua, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur. TVRI Stasiun D meliputi TVRI Stasiun Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. TVRI Sektor Transmisi meliputi Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat.

Secara fisik kantor TVRI Stasiun Bandung terletak pada areal seluas 47.692 meter persegi (4,7 Ha), dari luas tanah tersebut, sudah berdiri bangunan seluas 9.982 m2. Jangkauan siaran 20.229,696 Km2 dengan kekuatan transmisi antara 1 sampai dengan 3.000 watt. Bangunan TVRI Jawa Barat dan Banten terdiri atas gedung studio, gedung serba guna, gedung studio rekaman, lapangan tenis, masjid dan bangunan lainnya yang di lengkapi dengan perlengkapan operasional dan perlengkapan penunjang.

Adapun pembangunan TVRI Stasiun Bandung di lakukan secara bertahap, yaitu :

1. Tahap pertama, berlangsung antara tahun 1986-1987; dibangun gedung studio dan penyusunanmaster plan( rencana induk bangunan ).

2. Tahap kedua berlangsung antara tahun 1987-1988; penyelesaian studio seluas 400 meter persegi, pengadaan AC Central sebagai pengkondisian suhu ruangan untuk peralatan bantuan dari negara Inggris.

(10)

4. Tahap keempat, berlangsung antara tahun 1989-1990; pembangunan studio rekaman suara seluas 900 m2 dan Gedung Serba Guna seluas 340 m2.

Biaya keseluruhan pembangunan TVRI Stasiun Bandung bersumber dari : Dana pemerintah (APBD) APBN Biaya bantuan dari pemerintah Inggris senilai US$ 19 Juta berupa peralatan Kerja sama pihak ke-3 dan iklan.

Tahun 2003 nomenklatur TVRI Bandung berubah menjadi TVRI Jawa Barat dan Banten. Status TVRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik TVRI Jawa Barat sejak bulan Januari 2007. Jumlah Karyawan TVRI Jawa Barat sebanyak 359 orang.

TVRI Jawa Barat adalah bagian tak terpisahkan dari TVRI Nasional secara keseluruhan. Ditunjang oleh satu stasiun penyiaran di Bandung dan 18 pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Barat dan Banten, hingga saat ini sudah 21 tahun TVRI Jawa Barat melayani masyarakat Jawa Barat mengudara selama waktu siar hampir 5 jam per hari dan didukung oleh sumber daya manusia yang berpengalaman dibidang penyiaran.

TVRI Jawa Barat dengan motto “TVRI Jawa Barat Sobat Urang Sararea”.

Diharapkan masyarakat Jawa Barat yang pada saat ini berjumlah 39 juta jiwa merasa turut memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal.

(11)

dapat menjadi sarana perekat sosial dalam masyarakat serta untuk melestarikan budaya bangasa dengan program siaran yang berorientasi pada kepentingan masyarakat/publik.

[image:11.595.156.519.276.726.2]

Saat ini TVRI Jawa Barat didukung oleh 18 buah stasiun transmisi yang jangkauan siarannya meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten.

Tabel 1.1 Transmisi TVRI Jabar

No Stasiun Tranmisi Jangkauan Siaran

1 Bandung Kota Bandung

2 Panyandakan Bandung, Cimahi,

Padalarang, Cianjur Kota, Cicalengka, Nagrak

3 Gunung Malang Purwakarta, Subang,

Kalijati

4 Bukit Nyampai Sumedang, Situraja, Tomo,

Cadas, Ngampar

5 Cirebon Cirebon, Indramayu,

Jatibarang, Losari, Kersana

6 Ciamis Kawali, Raja Desa, Cisaga,

Cijengjing, Ciamis Kota

7 Gunung Tela Bogor, Jakarta, Bekasi,

Cilegon, Serang

(12)

Curug, Warung Kiara, Jampang

9 Kuningan Kuningan, Kadugede,

Ciniru, Ciawi Gebang

10 Pasir Sumpul Puncak, Bogor, Cilegon,

Pandeglang Barat

11 Gunung Nagrak Lembang, Bandung Utara

12 Pasir Pogor Sukabumi Kota, Cianjur

Selatan

13 Puncak Surangga Pelabuhan Ratu, Sukabumi

Pantai Selatan, Jampang Kulon

14 Bayah Bayah, Malingping,

Cikotok

15 Cilegon Cilegon

16 Pandeglang Menes, Pandeglang,

Saketi, Mangger

17 Pasir Koja Tasik Selatan, Sukaraja,

Karang, Cikalong, Salopa

18 Cikuray Garut, Tasik, Ciamis Kota

(13)

1.1.1 TVRI Era Orde Baru

Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia.

Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah untuk menyampaikan policy Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic dari rakyat untuk pemerintah selama tidak men-diskreditkan usaha-usaha Pemerintah.

Pada garis besarnya tujuan policy Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, dimana tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual.

Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkanmelalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di Ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.

Semua pelaksanaan TVRI baik di Ibukota maupun di Daerah harus meletakan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated massmedia Pemerintah.

(14)

1.1.2 TVRI di Era Reformasi

Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.

Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN dan Departemen Keuangan RI untuk urusan organisasi dan keuangan.

Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara BUMN.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia.

Saat ini TVRI memiliki 22 stasiun Daerah dan 1 stasiun Pusat dengan didukung oleh 395 pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

(15)

TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur.

TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.45 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan menghibur. Programa 2 mulai mengudara pada 1 Januari 1983 dengan acara tunggal siaran Berita bahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam pukul 18.30 WIB, dibawah tanggung jawab bagian Pemberitaan.Pada perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadiEnglish News Service(ENS).

Programa 2 TVRI kini mengudara mulai pukul 17.30 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan.Sekarang ini tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama dibidang manajemen produksi dan siaran programa 2 TVRI Jakarta dan sekitarnya, dengan adanya rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF.

(16)

1.1.3 TVRI Dewasa Ini

Perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 dimana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT.

Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik dibidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan.

Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan dibidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.

Restrukturisasi bukan berarti adanya pengurangan sumber daya manusia atau penambahan modal, karena semua itu harus memenuhi kualifikasi yang diperlukan.

Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas.

(17)

profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumber daya TVRI yang tersedia.

Bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.

Adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas.

Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 395 buah, yang tersebar diseluruh Indonesia.

1.1.4 Visi Misi TVRI

TVRI mempunyai visi dan misi yakni:

1.1.4.1 Visi TVRI

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional.

1.1.1.2 Misi TVRI

(18)

a. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media control socialyang dinamis.

b. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama.

c. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

d. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia Internasional.

1.1.2 Logo dan Arti Logo

TVRI Jawa Barat memiliki Loggo sebagaimana tertera pada gambar 1.1 :

Gambar.1.1 Logo TVRI Jawa Barat

(19)

1.1.2.1 Arti Logo

Secara simbolis bentuk logo di atas menggambarkan layanan publik yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis , dalam upaya mewujudkan visi dan misi. Sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan terakhir pada huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5

(lima) makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh yaitu : 1. “P” sebagai huruf awal dari kata publik yang berarti memberikan

layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. “P” sebagai huruf awal dari kata perubahan yang berarti membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna.

3. “P” sebagai huruf awal dari kata perintis yang berarti merupakan perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia.

(20)

5. “P” sebagai huruf awal dari kata pilihan yang berarti menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat.

Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta makna gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna.

Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.

Warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif informatif dan komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna : Semangat dan dinamika perubahan menuju kearah yang lebih sempurna.

1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita

(21)

Hal tersebut membuat masyarakat terpaksa terpasung dalam ideologi mengejar pertumbuhan informasi yang dilakukan divisi bidang berita, yang disesuaikan dengan informasi versi penguasa sehingga informasi yang disampaikan dinilai tidak bermanfaat.

Seiring dengan perubahan status hukum yang didasari atas kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah, maka TVRI beserta divisi bidang berita pun ikut melaksanakan tugasnya yang berpedoman pada status hukum yang berlaku. Divisi bidang berita dalam tugasnya selalu berusaha memberikan informasi secara aktual, faktual tanpa memihak kepada salah satu pihak pemerintah yang berpengaruh, sehingga melalui divisi bidang berita TVRI Jawa Barat, masyarakat mendapatkan informasi secara akurat tanpa memihak.

(22)
[image:22.595.128.484.121.748.2]

1.3 Struktur Perusahaan

Gambar 1.2

(23)

Sebagai stasiun kelas A, TVRI Jawa Barat dipimpin oleh kepala stasiun yang dibantu oleh para kepala bidang dan kepala seksi di bawahnya. Ada 5 bidang di TVRI Stasiun Jabar yakni :

A. Kepala Bidang Keuangan : Drs. Zumenik

B. Kepala Bidang Personalia dan umum : Drs. Sukino C. Kepala Bidang Teknik : Jhon Heryzal, S.Sos

D. Kepala Bidang Program dan PU : Herry Susilo, S.Sos E. Kepala Bidang Berita : Jamaluddin, SH

A. Bidang Keuangan :

• Seksi Perencanaan Anggaran dan Perbendaharaan

• Seksi Akuntansi

B. Bidang Personalia dan Umum :

• Seksi Manajemen Kawasan dan Layanan

• Seksi Pengaduan dan Logistik

• Seksi Hukum

• Seksi Pengembangan SDM dan Kesejahteraan

C. Bidang Teknik terdiri :

(24)

D. Bidang Program dan PU : • Seksi Program

• Seksi PU

E. Bidang Berita : • Seksi Produksi Berita • SeksiCurrent Affairs

[image:24.595.247.390.398.609.2]

1.4 Struktur Divisi Bidang Berita

Gambar 1.3

Struktur Divisi Bidang Berita TVRI Jawa Barat

(25)

1.5 Deskripsi Kerja

Bidang Berita diisi oleh posisi-posisi dengan kerja sebagai berikut:

1. Produser, yaitu pimpinan dari suatu produksi. Produser bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu acara siaran. Produser harus mencari ide program. Ide ini dapat langsung dari produser atau dari orang lain, selanjutnya ide ini dituangkan menjadi suatu naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data yang diperlukan, penulis naskah melaksanakan tugasnya sesuai dengan format yang telah direncanakan. Seorang produser harus mempunyai kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton sehingga setiap ide yang diproduksi dapat mewakili kepentingan penonton. Setelah ide dituangkan ke dalam naskah maka produser membuat langkah-langkah berikutnya, yaitu :

• Merencanakan susunan artis (pengisi acara) bersama pengarah acara

(Program Director) • Merencanakan kegiatan

• Merencanakan anggaran produksi yang di sesuaikan dengan rencana

kegiatan

• Membentuk unit pelaksana produksi • Menyusun organisasi pelaksana

• Merencanakan peralatan yang akan dipergunakan

• Mengawasi setiap tahap pelaksanaan produksi sampai pada penyiaran

acara

(26)

2. Reporter, yaitu orang yang bertugas melakukan liputan kelapangan (hunting berita ataupun undangan) dan mencatat data - data yang akan dibuat menjadi naskah suatu berita yang kemudian ditayangkan.

3. Kamerawan, yaitu orang yang bertugas mengoperasikan perangkat alat rekam seperti kamera untuk didokumentasikan.

4. Penyiar(new reader/ caster, host/ presenter), yaitu pembaca berita atau hostyang membawakan suatu jenis acara tertentu.

5. Pengarah acara( PD/ Program Director) adalah orang yang mempunyai profesi untuk melaksanakan ide dari produser menjadi suatu karya audio visual. Naskah dari produser harus dapat diterjemahkan oleh pengarah

acara ke dalam suatu susunan gambar dan suara. Pengarah acara bertugas untuk mengatur dan mengendalikan produksi suatu acara siaran hingga pada penayangannya. Dalam melaksanakan tugasnya, pengarah acara bertindak sebagai pimpinan dan panutan dari seluruh kerabat kerjanya, karena itu ia harus bertindak secara konseptual. Tugas yang kompleks dari seorang pengarah acara pada umumnya tidak bisa ditangani sendiri, oleh karena itu pengarah acara selalu dibantu oleh asisten pengarah acara (assistant director).

6. Asisten Pengarah Acara(FD/ Floor Director) bertugas membantu tugas dari Program Direktur.FDbertugas memberikan kode-kode siaran

langsung kepada penyiar (Host) sebagai tanda masuk dan keluar siaran. 7. Dokumentasi( Teleprompter ) bertugas menyimpan data-data seperti

(27)

sebagai Teleprompter, yaitu yang bertugas mengoperasikan jalannya teks pada computer yang dihubungkan kepada monitor penyiar saat sedang terjadinya siaran.

8. Editorbertugas mengedit, memprogram video yang akan ditampilkan 9. Redaksi( EIC ) melakukan tugas keredaksian sebagai berikut :

 Melakukan penugasan liputan

 Melakukan koreksi naskah (Struktur kalimat, penggunaan 5W+1H, kekefektifitasan,balanceberitanya).

Dubbing, yaitu mengedit suara dari video melalui studio dubbing

sehingga dapat dilakukan penyesuaian pada saat berita disiarkan.  Editing

 Sinkronisasi

 Mengirimkan berita ke Jakarta (TVRI Nasional).  Melakukan penyusunan berita.

10.Komputer Grafik, yaitu orang yang bertugas menangani tampilan pada siaran (layout).

Dalam satu buah produksi, alur kerja dan tanggung jawab pekerjaan adalah sebagai berikut :

1. Produser

(28)
[image:28.595.131.519.387.732.2]

yang pertama adalah ide. Ide ini dapat langsung dari produser atau dari orang lain, selanjutnya ide ini dituangkan menjadi suatu naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data yang diperlukan, penulis naskah melaksanakan tugasnya sesuai dengan format yang telah direncanakan. Seorang produser harus mempunyai kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton sehingga setiap ide yang diproduksi dapat mewakili kepentingan penonton.

Tabel 1.2

Tugas dan Tanggung Jawab Produser

(1) Pra Produksi (2) Persiapan dan Latihan • Mengembangkan konsep

gagasan (ide)

• Membuat rencana produksi

• Menentukan pengarah acara

• Mengadakan pembicaraan

dengan penulis naskah • Menyetujui berbagai saran

dari pengarah acara, penata lampu, dan penata dekorasi

• Mengawasi kegiatan produksi

secara menyeluruh • Memperhatikan

latihan-latihan dan membuat catatan yang diperlukan sebagai bahan pengembangan tanpa penambahan anggaran • Menyetujui perubahan waktu

akibat pengembangan

(3) Produksi (4) Pasca Produksi

(29)

diperlukan membantu pengarah acara

• Dalam rekaman, bekerjasama

dengan pengarah acara untuk memastikan gambat dan suara yang akan digunakan

Sebagai pimpinan pelaksana produksi

dengan rancangan yang telah ditentukan

• Mengadakan koordinasi

dengan stasiun penyiaran untuk promosi dan publikasi.

Sumber : Arsip TVRI 2009

Setelah ide dituangkan ke dalam naskah maka produser membuat langkah-langkah berikutnya, yaitu : Merencanakan susunan artis (pengisi acara) bersama pengarah acara (Program Director) Merencanakan kegiatan Merencanakan anggaran produksi yang di sesuaikan dengan rencana kegiatan Membentuk unit pelaksana produksi Menyusun organisasi pelaksana Merencanakan peralatan yang akan dipergunakan Mengawasi setiap tahap pelaksanaan produksi sampai pada penyiaran acara Mengevaluasi hasil kerja.

2.Director / Program Director(Pengarah Acara)

Program director (Pengarah acara) adalah orang yang mempunyai profesi untuk melaksanakan ide dari produser menjadi suatu karya audio visual. Naskah dari produser harus dapat diterjemahkan oleh pengarah acara

(30)

mengatur dan mengendalikan produksi suatu acara siaran hingga pada penayangannya.

Dalam melaksanakan tugasnya, pengarah acara bertindak sebagai pimpinan dan panutan dari seluruh kerabat kerjanya, karena itu ia harus bertindak secara konseptual. Tugas yang kompleks dari seorang pengarah acara pada umumnya tidak bisa ditangani sendiri, oleh karena itu pengarah acara selalu dibantu oleh asisten pengarah acara (assistant director).

3.Technical Director(TD)

Technical Director adalah seorang yang bertanggungjawab penuh dalam mempersiapkan segala peralatan dan tenaga teknik yang diperlukan dalam setiap produksi acara siaran televisi. Ia juga selalu memberikan saran yang bersifat teknis kepada Program Director (Pengarah Acara) pada saat pertemuan produksi.

4.Floor Director(FD)

(31)

5. Lighting Director

Lighting Director bertanggungjawab terhadap keberhasilan tata cahaya di studio baik secara artistik maupun membuat keadaan natural sesuai dengan tuntutan naskah.

6.Audio Technician(Penata Suara)

Penata Suara yaitu petugas teknisi yang mempunyai profesi khusus mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber, dengan jalan melakukan perekayasaan dalam penempatan mikrofon dan mengatur level suara melalui peralatanaudio system.

7.Switcher

Switcher bertugas untuk pergantian gambar baik atas permintaan Pengarah Acara atau sesuai dengan shooting script yang telah disusun sebelumnya.

8.Editor(Penyunting / Pemadu Gambar)

(32)

9. Camera Operator

Adalah orang yang mengoperasikan kamera guna menghasilkan gambar sesuai dengan perintah Pengarah Acara atau tuntutan shooting script. Itu sebabnya seorang kamerawan adalah tangan kanan Pengarah Acara, karena harus selalu berhubungan agar memudahkan untuk menginterpretasikan rasa seni yang dimiliki oleh seorang Pengarah Acara. Seorang kamerawan harus mempunyai rasa seni, terutama seni komposisi gambar. Dengan adanya rasa seni atau sense of art dari seorang kamerawan maka akan membantu menghasilkan sebuah karya artistikaudio-visualyang tinggi.

(33)

1.6 Sarana dan Prasarana

[image:33.595.108.517.245.537.2]

Selama beroperasi, TVRI Jawa Barat didukung dengan sarana dan prasarana sebagai berikut:

Tabel 1.3

Sarana TVRI Jawa Barat

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Teknik Pemancar 28 Transmisi Kondisi baik dan

terhubung 2 Teknik Operasional Studio

• Studio Produksi

• Studio Berita

• Continuity Ann

1 studio 1 booth 1 studio

Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik

3 Editing System

• Studio rekaman suara • Master control

1 set 1 unit

Kondisi baik Kondisi baik

(34)
[image:34.595.110.515.130.727.2]

Tabel 1.4

Prasarana TVRI Jawa Barat

No Prasarana Jumlah Keterangan

1 Teknik Operasional Studio • Studio Produksi

Kamera studio • Studio Berita

Kamera studio

OB Van masing-masing 2 kamera

• Continuity Ann

Portable VCR Betacam SP

• OB Van

• Elektronic Field

production • Electronic News

Gathering

ENG kamera Betacam

3 buah 2 buah 2 unit 1 set 2 buah Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik

OB Van 3 rusak total

Kondisi baik

3 Editing system

• Konvensional Editing

Betacam SP

2 set

1 set

Kondisi baik

(35)

• Non Linear Editing

Betacam SX • Program continuity

• Video Tape Recording

(VTR) • Komputer • Meja Rapat

• Whiteboard

• TV

• Telepon Fax

1 unit

1 unit

1 unit

Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik

Sumber : Arsip TVRI Jawa Barat 2010

1.7 Lokasi dan Waktu PKL 1.7.1 Lokasi PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di TVRI Stasiun Jawa Barat beralamat di Jalan Cibaduyut Raya No.269, Bandung 40236.

1.7.2 Waktu PKL

(36)

BAB II

PELAKSANAAN PKL

1.1 Aktifitas Kerja PKL

Penulis melaksanakan PKL di TVRI Jawa Barat dengan maksud mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan dan aktivitas dalam Divisi Bidang Berita. Kegiatan di bidang ini merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan siaran harian.

Aktivitas yang penulis lakukan selama melakukan PKL dibagi menjadi kegiatan rutin dan kegiatan insendentil. Selama melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis melakukan serangkaian aktivitas yang meliputi pembekalan materi jurnalistik dan peliputan langsung berita di lapangan.

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan terjadwal, sedangkan kegiatan insedentil adalah kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan sekali-kali dan sewaktu-waktu dan tidak setiap hari.

[image:36.595.133.481.608.724.2]

Tabel 2.1 berikut adalah kegiatan yang penulis lakukan selama PKL di TVRI Jawa Barat.

Tabel 2.1 Kegiatan selama PKL

No Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidental 1 Senin, 9 Juli

Pukul 8.45

• Pengenalan

TVRI

(37)

–15.30 • Diskusi dengan wartawan 2 Selasa, 10

Juli

Pukul 10.00

–15.00

• Kualifikasi

wartawan • Menulis profil

3 Rabu, 11 Juli Pukul 10.00 –15.00 • Diskusi dengan kamerawan 

4 Kamis, 12 Juli

Izin pengarahan PKL di Unikom

5 Jumat, 13 Juli

Pukul 10.00

–15.00

• Pengarahan

program • Membuat pola

program

6 Sabtu, 14 Juli

LIBUR 7 Minggu, 15

Juli 8 Senin, 16

Juli

• Munggahan

TVRI 

(38)

Pukul 09.00

–15.00

• Membuat

judul berita 9 Selasa, 17

Juli

Izin mengikuti seminar

10 Rabu, 18 Juli

Pukul 09.00

–15.00

• Liputan harga

cabai di Pasar Caringin

11 Kamis, 19 Juli

Pukul 07.45

–17.00

• Liputan

DPRD

• Liputan tradisi

ziarah • Supervisi program Jabar Dalam Berita   

(39)

13 Sabtu, 21 Juli

LIBUR 14 Minggu, 22

Juli 15 Senin, 23

Juli

Pukul 10.00

–15.00

• Penulisan dan

penyuntingan naskah

16 Selasa, 24 Juli Pukul 10.00 –16.00 • Liputan pelayanan Samsat di Kabupaten Bandung Barat, Cimahi dan Kota Bandung 

17 Rabu, 25 Juli

Pukul 10.00

–15.00

• Penulisan dan

(40)

18 Kamis, 26 Juli

Pukul 10.00

–15.00

• Penulisan dan

penyuntingan naskah • Diskusi bersama mahasiswa PKL lainnya  

19 Jumat, 27 Juli Pukul 10.00 –16.00 • Mengikuti siaran program Terapi

20 Sabtu, 28 Juli

LIBUR 21 Minggu, 29

Juli 22 Senin, 30

Juli Pukul 10.00 –15.00 • Diskusi bersama mahasiswa PKL lainnya 

(41)

• Pengurusan

administrasi • Pencarian

Data TVRI Jawa Barat Sumber : Arsip penulis 2012

1.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama melakukan PKL, kegiatan yang dilakukan penulis terbagi menjadi kegiatan rutin dan insidentil. Deskripsi kegiatan tersebut yakni sebagai berikut :

1.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan secara rutin di stasiun TVRI Jawa Barat Yaitu pekerjaan yang dilakukan secara

berkelanjutan atau pun dilakukan setiap hari dengan jadwal yang tetap.

a. Liputan di lapangan

(42)

b. Menulis naskah berita berdasarkan liputan

Setelah penulis mendapatkan data-data di lapangan maka data-data tersebut diuraikan menjadi sebuah naskah berita televisi, naskah tersebut digunakan sebagai naskah yang akan dipadukan dengan gambar yang telah direkam oleh kamerawan. Dalam kegiatan ini, penulis diberikan kebebasan menulis naskah sesuai dengan sudut pandang penulis.

c. Mengedit berita

Setelah penulis membuat naskah berita televisi, penulis pun diwajibkan untuk menganalisa hasil tulisan dan membenarkan kata-kata yang salah yang dilakukan oleh penulis maupun reporter lainnya. Hasil dari analisa tersebut akan diperiksa kembali oleh para redaktur yang bertugas sebagai bahan evaluasi bagi penulis.

1.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil a. Melakukan Supervisi Program

(43)

b. Teknik memegang kamera

Teknik memegang kamera adalah teknik yang dilakukan penulis untuk memegang kamera dengan benar karena kamera harus fokus pada objek yang akan diliput. Pada pelatihan ini, penulis mengikuti arahan dari pembimbing agar gambar yang diambil dapat disesuaikan dengan naskah berita.

c.Teknik memegangmix

Teknik cara memegangmixadalah teknik yang penulis lakukan agar suara dari narasumber dapat terekam dengan bulat dan suara bising dari luar (noise) tidak terdengar sehingga rekaman suara dapat terdengar dengan jelas.

d. Pencarian Data TVRI Jawa Barat

Pencarian data yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Stasiun TVRI Jawa Barat dari awal pembangunan hingga sekarang. Ini dimaksud untuk melengkapi data-data yang sudah dipunyai oleh penulis sebagai bahan referensi.

e. Observasi studio

(44)

program berita Jabar Dalam Berita dan Kalawarta sebagai sebuah penngetahuan umum. Penulis diberikan kesempatan untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukan oleh penyiar, pengarah acara, kamerawan dan sebagainya dalam penyampaian berita secara langsung di televisi.

f. Survei ke bagian lain

Pada kegiatan ini penulis diberikan kesempatan oleh pembimbing untuk melakukan survey ke bagian lain yang bertujuan agar penulis tidak hanya terpaku untuk menjadi seorang wartawan namun pada kesempatan ini penulis juga diberikan arahan agar dapat melatih diri dan tidak terpaku hanya menjadi seorang wartawan.

1.3 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Kata jurnalis kini begitu akrab didengar. Kata ini sendiri, dalam buku Jurnalistik (2007), Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat menyebutkan, kata journal berarti catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari bahasa Latin diurna, artinya setiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yakni orang

yang melakukan kegiatan jurnalistik.

(45)

Kusumaningrat, 2007) menyebutkan, fungsi pers yang bertanggung jawab adalah sebagai berikut :

1. Fungsi pertama dari pers yang bertanggung jawab adalah fungsi informatif, artinya pers menghimpun informasi atau berita, lalu

menyebarkannya pada khalayak ramai secara teratur.

2. Fungsi kontrol adalah fungsinya yang kedua. Ini berarti pers harus mencari apa yang berjalan baik dan mana yang tidak.

3. Fungsi ketiga adalah fungsi interpretatif, artinya pers harus memberikan penafsiran atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar masyarakat.

4. Selain itu, pers juga punya fungsi menghibur, ini berarti pers menyajikan kisah hidup yang menraik. Bisa juga dengan menampilkan drama atau musik.

5. Fungsi kelima adalah fungsi regeneratif, artinya pers melakukan kegiatan budaya yang disebut sebagai warisan sosial. Pers menjelaskan kepada anggota masyarakat apa yang dianggap baik dan buruk dalam budayanya.

6. Fungsi mengawal hak-hak warga adalah fungsinya yang keenam. Pers yang bertanggung jawab akan menjaga agar warga tidak ditindas oleh tirani.

(46)

8. Fungsinya yang terakhis adalah fungsi swadaya. Artinya lembaga pers harus bisa melepaskan dirinya dari pengaruh pihak lain. Untuk itu, pers wajib memupuk perrmodalannya sendiri.

Penjabaran di atas menunjukan bahwa, sebagai lembaga pers, TVRI punya delapan fungsi. Adapun pekerja di bidang berita merupakan para jurnalis. Pembuatan berita yang dilakukan TVRI, akan disampaikan kepada khalayak. Baik isu yang sedang diperbincangkan, maupun isu yang diduga akan menjadi bahan perbincangan. Kelak khalayaklah yang akan memutuskan apakah isu tersebut bermanfaat atau tidak.

Selama mengikuti PKL di Divisi Berita TVRI Jawa Barat, penulis mengikuti berbagai macam kegiatan jurnalisitk. Kegiatan rutin yakni liputan harian, menulis berita, editing berita, dan diskusi harian. Untuk kegiatan insidentil, penulis berkesempatan melakukan dubbing, belajar memegang kamera dan mic, observasi studio dan survei ke bagian lain. Semuanya merupakan kegiatan jurnalistik.

a. Reportase

(47)

dari para narasumber, sehingga dapat menghasilkan data-data yang akurat.

b. Menulis naskah berita

Setelah selesai melakukan reportase, tahap selanjutnya adalah pembuatan naskah berita. Informasi atau data-data yang telah terkumpul harus segera diolah sesuai dengan unsur 5W+1H, sehingga dapat menjadi berita yang cukup baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat luas.

Seorang jurnalis, dalam melaksanakan tugasnya, haruslah mencari suatu peristiwa untuk disampaikan dalam bentuk berita yang belum tersampaikan kepada masyarakat luas. Banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan setiap harinya, serta beraneka ragam pula peristiwa yang terjadi, hal itu dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengambil sebuah berita yang menarik dan layak untuk diketahui oleh masyarakat luas.

Seorang jurnalis lalu memilih apakah suatu persitiwa menjadi berguna bagi masyarakat atau tidak, jurnalis berpatokan pada nilai berita. Dalam Kusumaningrat (2007), nilai berita ada sembilan yakni sebagai berikut :

1. Proximity, artinya peristiwa itu punya kedekatan dengan pembaca. Kedekatan itu bisa secara geografis maupun psikologis.

2. Immediacy, artinya peristiwa itu baru saja terjadi

(48)

4. Conflict, artinya ada konflik antara pro dan kontra 5. Oddity, artinya aneh, jarang terjadi

6. Emotion, artinya melibatkan emosi khalayak

7. Prominence, artinya dikenal dan diketahui oleh banyak orang 8. Suspense, artinya ada peristiwa yang ditunggu-tunggu

9. Progress, artinya adalah informasi lanjutan atau terbaru dari berita sebelumnya

Adapun hal-hal yang patut untuk diperhatikan oleh seorang jurnalis saat melakukan liputan, yakni :

a) Materi Berita

Seorang Jurnalis hendaknya benar-benar mengerti tentang masalah yang sedang dibahasnya membuat daftar materi apa saja yang akan diliput, misalnya melihat dari televisi atau mendengarkan radio dan membaca koran, agar mengetahui berita hangat yang sedang terjadi.

b) Konteks Berita

Seorang Jurnalis harus menyesuaikan konteks berita yang akan dibahas pada hari itu, dan sebaiknya memilih beberapa masalah yang berkaitan

c) Sumber Berita

(49)

memberikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh Jurnalis dalam rangka meliput berita tersebut.

Setelah proses liputan maka setiap data-data dibentuk menjadi naskah dengan menggunakan teknik paramida terbalik. Berita ditulis dengan prinsip bahasa Jurnalistik. Sumadiria (2008) bilang bahasa jurnalistik haruslah sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal, mengindari kata tutur, menghindari istilah asing, menggunakan diksi tepat, kalimat aktif, menghindari istilah teknis, dan tunduk pada etika.

Penulis pun turut ikut serta dalam proses reportase dan pembuatan naskah berita, yang diawali dengan observasi lapangan, liputan lapangan, menuliskan data-data yang dibutuhkan, kemudian diproses kembali untuk menjadi sebuah naskah berita.

1.4 Analisis Layanan Perusahaan kepada Mahasiswa PKL

Penerimaan Divisi Bidang Berita di TVRI Jawa Barat terhadap mahasiswa PKL sangat baik. Kepala Bidang Berita Bapak Sugiyanto mudah ditemui. Dia tidak pernah bosan menanyakan kegiatan kami mahasiswa PKL. Dia memposisikan mahasiswa PKL selayaknya rekan kerja dan tak segan menegur mahasiswa yang memang salah.

(50)

sejarah TVRI, profil, kompetensi wartawan, dan program. Tiap-tiap harinya itu, dia akan datang ke ruangan mahasiswa PKL untuk membimbing kami, langsung di tangannya.

Mengenai cara penyampaian materinya, dia memakai cara interaktif. Dia bertanya kepada mahasiswa seputar masalah yang akan dikaji. Saat bicara soal program misalnya, dirinya hanya menerangkan sekilas program di TVRI dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mencoba langsung. Mahasiswa diharuskan membuat program fiktif beserta detail acaranya, kemudian dimasukkan ke pola fiktif TVRI. Pola itu kemudian dipresentasikan dan didiskusikan bersama.

Terhadap mahasiswa, dirinya punya rasa percaya. Saat satu materi, yakni kualifikasi wartawan, dia bahkan meminjamkan buku pedoman kualifikasi wartawan terbitan Dewan Pers. Dia pergi meninggalkan ruang dan memercayakan buku itu pada kami untuk dibaca, kemudian didiskusikan.

Bila berhalangan hadir, dia sempatkan menyapa mahasiswa dan memohon maaf tidak bisa membimbing. Dia lalu jelaskan alasannya, misalnya ada rapat redaksi mendadak, kemudian mencari wartawan atau staf lain untuk mengisi jadwal dan berdiskusi.

(51)

yang bersangkutan tidak bisa membawa mahasiswa turut serta meliput. Bila ini terjadi, mahasiswa dipersilakan untuk mencari wartawan lain yang bersedia.

Penulis dan rekan pernah ikut liputan dengan Pak Joko. Saat itu kami diajaknya liputan harga cabai di Pasar Caringin. Sepanjang jalan, dia banyak bercerita soal pengalamannya selama puluhan tahun jadi wartawan. Dia pun tak lupa memberikan nasihat-nasihat jitu bila ingin serius jadi wartawan. Di lokasi liputan, dia langsung bekerja mengambil gambar. Sambil itu, dia menjelaskan kepada kami apa yang dia lakukan, juga kenapa ia lakukan seperti itu. Dia juga membebaskan kepada kami pertanyaan yang akan diajukan, lengkap dengan mic-nya.

Di perjalanan pulang, dia akan memberi evaluasi dan masukan. Bagi penulis, pilihannya untuk memberi masukan di perjalanan amatlah tepat. Hal ini karena, bila dilakukan di lokasi tadi, tentu bisa mengganggu kepercayaan diri mahasiswa, lalu mengganggu proses liputan, membuat narasumber tidak nyaman, juga membahayakan citra TVRI.

Wartawan dan kamerawan TVRI menganggap mahasiswa PKL bagai rekan kerja. Rekan Pak Joko misalnya, Pak Deden, tak segan bertanya kepada kami soal lokasi pembuatan kaligrafi untuk liputannya. Dia juga terbuka soal rencana liputannya dan jujur soal kendala yang wartawan biasa hadapi.

(52)

memeriksanya saat kami telah selesai. Saat koreksi pun, wartawan tidak menyalahkan, lebih pada menyarankan.

Selama mengurus administrasi, penulis dan mahasiswa lainnya berhubungan dengan bagian personalia. Ibu Niken namanya. Dia menerima kami setiap kami ingin bertemu di ruangannya. Selama berinteraksi pun, dia kerap mengeluarkan lelucon dan mengeluarkan kata-kata khas anak muda.

Selama proses magang ini pula, bila kami bertemu staf lainnya. Kami bertemu presenter, staf personalia, satpam, bahkan penjaga koperasi dan warung makan. Setiap bertemu mereka, kami selalu diberikan senyum dan sapaan basa-basi, menunjukkan keramahan mereka. Ada pula, bila kami makan siang di warung makan selagi ada wartawan yang juga makan, wartawan itu mengajak kami mengobrol soal liputan lapangan.

(53)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dan pengamatan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan, maka penulis mengambil kesimpulan dari keseluruhan hasil Praktek Lapangan Kerja yang telah dilakukan oleh penulis, yang juga berisikan saran-saran untuk Stasiun TVRI Jawa Barat dan saran-saran bagi mahasiswa yang akan melakukan PKL di TVRI Jawa Barat, yang diharapkan bermanfaat bagi semua pihak. Adapun kesimpulannya sebagai berikut :

1. Stasiun TVRI Jawa Barat merupakan perwakilan dari Stasiun TVRI Pusat. TVRI Stasiun Jawa Barat terletak di Jl. Cibaduyut Raya No. 269 Bandung. Stasiun TVRI Jawa Barat diidirikan dengan maksud untuk mempermudah pengelolaan baik secara redaksional maupun jangkauan di daerah.

(54)

3. Pelayanan yang diberikan oleh pembimbing dari setiap profesi di TVRI Jawa Barat merupakan sebuah pelayanan yang sangat baik, dari mulai penerimaan penulis sebagai peserta PKL sampai berakhirnya masa PKL. Setiap profesi selalu memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan membagi setiap pengalaman yang berhubungan dengan profesi.

4. Bila dilihat dari pengertian, fungsi, ciri dan peranannya, profesi jurnalistik sudah melembaga atau State of Being dimana sudah menjalankan fungsi dan perananya sebagai jurnalis yang bergerak dibidang penyampaian berita dan informasi.

5. Setiap profesi jurnalistik dalam melaksanakan tuganya mencari bahan berita berdasarkan desk atau tempat liputan yang telah ditentukan oleh Kepala Seksi Produksi Berita.

(55)

3.2 Saran-saran

3.2.1 Saran Untuk Lembaga Perusahaan

Berdasarkan dari hasil pembahasan dalam laporan Praktek Kerja Lapangan, maka penulis memberikan saran-saran pada pihak perusahaan yang bertujuan agar TVRI dapat lebih baik dari saat ini :

1. Di era yang dalam bidang teknologi komunikasi telah berkembang dengan cukup pesat, ada baiknya TVRI Jawa Barat dapat memperbaiki setiap fasilitas yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi misalnya memperbaiki setiap kamera yang sudah rusak, komputerisasi yang lebih ditingkatkan lagi, adanya jaringan wireless agar setiap berita yang dikirimkan oleh kontributor dapat diolah kembali secepat mungkin. Sehingga setiap audio maupun visual yang didapatkan dalam pencarian berita dapat lebih baik lagi dan menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat.

2. Melihat banyaknya ruangan di TVRI Jawa Barat yang terlihat kumuh, ada baiknya TVRI Jawa Barat memperbaiki setiap sarana tersebut dan menambahkan fasilitas penunjang pada semua bagian, penambahan dan perbaikan ruang dubbing dan editing, perbaikan AC. Karena dengan terpenuhinya setiap fasilitas yang dibutuhkan maka akan memotivasi setiap profesi dalam menjalankan kewajibannya..

(56)

menarik perhatian dari setiap lapisan masyarakat dan dapat bersaing dengan televisi swasta.

4. Mengubah beberapa konsep program acara, misalnya acara Pasosore yang awal konsepnya merupakan acara musik dimana, pemirsa dapat berinteraksi melalui telephone untuk menyayikan (berkaroke) lagu-lagu sunda pilihan pemirsa, dan dibawakan oleh dua presenter. Diubah menjadi sebuah kosep, dimana lagu-lagu yang disediakan bukan hanya lagu untuk orang dewasa, namun juga list lagunya ditambahkan dalam kategori anak dan remaja. Sehingga acara tersebut tidak monoton oleh orang dewasa saja, namun anak dan remaja pun bisa ikut memeriahkan program tersebut sambil melestarikan budaya berbahasa Sunda.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya

Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan, penulis memiliki beberapa saran bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dalam Divisi pemberitaan di TVRI Jawa Barat, terutama bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik :

1. Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa disarankan untuk mencari perusahaan yang sesuai dengan konsentrasi Ilmu Jurnalistik , seperti di TVRI Jawa Barat.

(57)

3. Segera ajukan proposal dan surat pengajuan Praktek Kerja Lapangan ke bagian Kepegawaian dan Pemberitaan TVRI Jawa Barat .

4. Diusahakan untuk memperoleh nomor telephone perusahaan atau bagian Pemberitaan TVRI Jawa Barat, agar bisa mengkonfirmasi keputusan diterima atau tidaknya.

5. Jika belum mendapatkan konfirmasi dari pihak perusahaan selama kurun waktu masa tunggu selama 2 minggu tidak ada balasan, anda sebaiknya menghubungi Pihak Divisi Pemberitaan TVRI Jawa Barat untuk mendapatkan keputusan.

6. Setelah mendapat surat balasan dari perusahaan, segera datangi perusahaan tersebut dan mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif.

7. Mahasiswa PKL harus disiplin, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku diperusahaan. Seperti halnya di TVRI Jawa Barat, dengan jam masuk kerja pukul 10.00 dan jam pulang kerja pukul 16.00 dengan jam istirahat siang pukul 12.00–01.00.

8. Mahasiswa PKL harus lebih aktif lagi bertanya bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

9. Mahasiswa PKL harus teliti dan bertanggung jawab pada tugas yang diberikan.

(58)

11. Mahasiswa PKL harus dapat bekerja sama dengan mahasiswa PKL lainnya.

(59)

CURRICULUM VITAE

DATA DIRI

Nama lengkap : RIO RAHADIAN TUASIKAL Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 14 Juni 1992

Umur : 20 tahun

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat rumah : Komplek Vijaya Kusuma Blok B 15 no 28, RT 05 RW 17, Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru, Bandung 40614 No. Ponsel : 0852 2255 3328

E-Mail :riorahadiant@gmail.com

Blog :www.riorahadiant.blogspot.com

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

• 2009 - Sekarang, Mahasiswa Semester VII (Tujuh) Program Sarjana (S1) Ilmu Komunikasi konsenterasi Jurnalistik FISIP UNIKOM Bandung.

• 2006–2009, SMA Negeri 26 Bandung (Berijazah). • 2003–2006, SMP Negeri 17 Bandung (Berijazah).

(60)

PENDIDIKAN NON-FORMAL Tahun 2012

• Seminar “Entrepreneurial Journalism”, oleh Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi cabang Bandung

• Seminar “Menggairahkan Penelitian Gender dalam Kajian Komunikasi”, oleh Forum Peneliti Muda Fikom Unpad

• Seminar Nasional “Reorientasi Peran Media Massa”, oleh Himpunan Mahasiswa Jurnalistik UIN Bandung.

• Workshop “Kreatif Menulis di Media Online”, oleh Ceritamu.com

• Akademi Indosiar 2012, oleh Indosiar dan Himpunan Mahasiswa Jurnalistik Unpad

• Talkshow “Kreatif Menulis Rejeki Takkan Habis” bersama Raditya Dika, oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris Unikom

• Seminar Internasional “Social-Cultural Communication between the East and the West”, oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Unisba

Bandung

• Workshop menulis “Menjadi Indonesia” oleh Tempo Institute

• Seminar “Jurnalisme Sastrawi bersama Janet Steele” oleh Himpunan Mahasiswa Jurnalistik UIN Bandung

• Workshop “Menulis di Media Online” oleh Himpunan Mahasiswa Jurnalistik UIN Bandung dan Republika Online

• Pelatihan pemuda lintas budaya “1st Diversity Youth Camp”, oleh StaraMuda Community

PENGALAMAN ORGANISASI Tahun 2012

• Pemimpin Redaksi Pers Mahasiswa Birama Unikom Tahun 2011

• Reporter Pers Mahasiswa Birama Unikom

(61)

Tahun 2010

• Anggota Redaksi Pers Mahasiswa Birama Unikom

• Anggota Divisi Penalaran Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations periode 2009/2010 FISIP Unikom

PENGALAMAN MAGANG September 2011

• Pemberitaan STV Bandung

o Editing naskah untuk website o Teleprompter

Februari 2012

• Bagian Pemberitaan HU Galamedia Bandung o Liputan harian

Juli 2012

• Pemberitaan TVRI Jawa Barat o Liputan harian

o Program

MINAT

• Budaya dan antropologi • Jurnalistik dan travel

• Komunikasi lintas budaya dan pluralisme

Demikian riwayat hidup ini saya buat sebenar-benarnya

Bandung, Desember 2012 Hormat Saya,

(62)

ii

Halaman LEMBAR PENGESAHAN...

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Sejarah TVRI Nasional ...

1.1.1 TVRI Era Orde Baru ... 1.1.2 TVRI di Era Reformasi ... 1.1.3 TVRI Dewasa Ini ... 1.1.4 Visi Misi TVRI ... 1.1.5 Logo dan Arti Logo ... 1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita ... 1.3 Struktur Perusahaan ... 1.4 Struktur Divisi Bidang Berita ... 1.5 Deskripsi Kerja ... 1.6 Sarana dan Prasarana ... 1.7 Lokasi dan Waktu PKL ...

(63)

iii

2.2 Deskripsi Kegiatan ... 2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ... 2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil ... 2.3 Analisis Kegiatan ... 2.4 Analisis Layanan Perusahaan kepada Mahasiswa PKL ...

BAB III PENUTUP... 3.1 Kesimpulan ... 3.2 Saran-saran ... 3.2.1 Saran Untuk Lembaga Perusahaan ... 3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... DAFTAR RIWAYAT HIDUP...

41 41 42 44 49

(64)

iv

Halaman Tabel 1.1

Transmisi TVRI Jawa Barat ... Tabel 1.2

Tugas dan Tanggung Jawab Produser ... Tabel 1.3

Sarana TVRI Jawa Barat ... Tabel 1.4

Prasarana TVRI Jawa Barat ... Tabel 2.1

Kegiatan selama PKL ... 11

28

33

34

(65)

v

Halaman Gambar 1.1

Logo TVRI Jawa Barat ... Gambar 1.2

Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat ... Gambar 1.3

Struktur Divisi Berita TVRI Jawa Barat ...

18

22

(66)

vi

Halaman Lampiran 1

Surat pengajuan praktek kerja lapangan ... Lampiran 2

Surat keterangan ... Lampiran 3

Absen praktek kerja lapangan ... Lampiran 4

Berita Acara Bimbingan ... Lampiran 5

Naskah berita selama magang ... Lampiran 6

Kumpulan materi selama magang ... Lampiran 7

Simulasi profil ... Lampiran 8

Simulasi membuat pola program ... Lampiran 9

Dokumentasi kegiatan ...

60

61

62

63

64

68

74

75

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktek. Bandung : Simbiosa Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama. 2007. Jurnalistik : Teori dan Praktek. Bandung :

Rosda

Sumadiria, AS Haris. 2008. Bahasa Jurnalistik. Bandung : Simbiosa

Arsip

(68)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Atas kebaikan dan kasih-Nya, penulis bisa menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis susun dengan maksud sebagai bukti telah melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di bidang berita TVRI Jawa Barat mulai 9 hingga 31 Juli 2012.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin berterimakasih kepada banyak pihak. Orang-orang di sini adalah mereka yang telah membantu penulis. Baik sebelum, saat dan setelah proses PKL. Mereka adalah:

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. MA, selaku Dekan FISIP Unikom. Terimakasih telah mengizinkan penulis untuk melakukan PKL di TVRI Jawa Barat.

2. Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi. Terimakasih atas kesediaan dan pengertiannya.

3. Drs. Sugiyanto Hadi P. selaku pembimbing praktek kerja di TVRI Jawa Barat. Terimakasih atas segala pengertian, pengayaan dan kesempatan selama penulis melakukan PKL di TVRI Jawa Barat.

4. Adiyana Slamet, S.IP, M.Si selaku pembimbing praktek kerja yang telah membimbing, mengarahkan dan memberi masukan selama penulisan laporan PKL. Terimakasih atas segala pengertian, dorongan dan kesediaannya.

5. Bpk Trijoko, Bpk Oka Sayuti, Bpk Deden dan Ibu Lenni selaku wartawan dan staf redaksi TVRI Jawa Barat. Terimakasih atas diskusi, masukan, arahan, obrolan dan kesempatan yang amat meluaskan wawasan.

6. Sekretariat Prodi Ilmu Komunikasi Mbak Astri dan Sekretaris Dekan FISIP Mbak Ratna, terimakasih atas segala keperluan administrasi yang penulis perlukan selama melakukan PKL.

(69)

kebersamaan yang telah dibagi. Terimakasih pula kepada Andre, Yudha dan Deni. 9. Kepada para pegawai, staf personalia, staf keamanan, staf produksi dan pengurus

koperasi di TVRI Jawa Barat. Terimakasih atas segala kebaikan, ramah tamah dan penerimaan selama penulis melakukan PKL.

10. Serta kepada seluruh pihak yang turut membantu penulis sebelum, saat dan setelah melakukan PKL. Terimakasih banyak.

Penulis sadar, laporan PKL ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran, kritik dan nasihat yang bersifat membangun penulis terima dengan lapang dada.

Desember 2012

(70)
(71)

Gambar

Tabel 1.1Transmisi TVRI Jabar
Gambar 1.2Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat
Gambar 1.3
Tabel 1.2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dan dalam pelaksanaan Praktek kerja Lapangan (PKL) penulis ditempatkan di bagian atau divisi Pengolahan Data Elektronik (PDE). Kegiatan rutin yang dilakukan adalah mencari data

[r]

Ide ini dapat langsung dari producer atau dari orang lain, selanjutnya ide ini dituangkan menjadi suatu naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data yang diperlukan,

1) Diharapkan para wartawan TVRI Jabar & Banten menjunjung tinggi kode etik jurnalistik sebagaimana mestinya. Dalam kegiatan rutin seperti mengolah, mencari dan

Sementara selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan terutama ketika menjadi reporter dan terjun langsung ke lapangan untuk mencari berita, banyak peristiwa maupun

[r]

Mencari berita adalah kegiatan rutin yang penulis lakukan ketika melakukan PKL yaitu dengan cara turun ke lapangan langsung untuk melakukan pencarian berita

Dari segi layanan pibak roang bam Fakultas Farmasi menggunakan sistem layanan yang bersifat terbuka, pengguna bebas mencari bahan pustaka yang dibutuhkan kemudian