• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada PDAM Tirta Moedal Semarang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada PDAM Tirta Moedal Semarang)"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN

KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS

KONSUMEN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI

VARIABEL

INTERVENING

(Studi pada PDAM Tirta Moedal Semarang)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Bagus Dwi Setyawan NIM 7311409025

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ii Hari : Kamis

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 17 September 2013

Penguji

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

(5)

v Jika sekarang bisa, mengapa

harus menunggu nanti

Untuk orang tuaku, terima kasihku

untuk doa, kasih sayang, dukungan

dan perhatian dalam menempuh studi.

Untuk dosenku

Untuk generasi penerusku MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

(6)

vi PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Kualitas Produk dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen dengan

Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi.

3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen dan Dra. Palupiningdyah, M.Si

Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan ijin observasi dan penelitian.

4. Dra.Suhermini,M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Endah Prapti Lestari,SE.MM, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

(7)

vii

6. Seluruh staf dan dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan

banyak ilmu selama mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh Konsumen PDAM Tirta Moedal Semarang yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan baik moril maupun

materiil.

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan

balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

(8)

viii SARI

Setyawan, Bagus Dwi, 2013, Pengaruh Kualitas produk dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel

Intervening (Studi pada PDAM Tirta Moedal Semarang). Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra.Suhermini, M.Si, Pembimbing II. Endah Prati Lestari,SE.MM.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Kepercayaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen

Pemenuhan kualitas Produk, Kepercayaan dan kepuasan Konsumen menjadi salah satu faktor yang diharapkan dapat meningkatkan loyalitas Konsumen PDAM Tirta Moedal Semarang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh secara langsung kualitas produk dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen, adakah pengaruh kualitas produk dan kepercayaan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh secara langsung kualitas produk dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen, mengetahui pengaruh kualitas produk dan kepercayaan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening.

Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen PDAM Tirta Moedal Semarang yang berjumlah 18.781 orang dengan sampel sejumlah 100 orang menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data dokumentasi dan kuesioner, metode analisis yaitu uji instrumen (uji validitas dan uji reliabilitas), analisis deskriptif persentase, uji asumsi klasik dan analisis jalur menggunakan SPSS 21.0 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara positif dan signifikan kualitas produk dan kepercayaan terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variabel intervening. Kepuasan Konsumen memediasi pengaruh kualitas produk dan kepercayaan terhadap loyalitas konsumen karena total effect > indirect effect.

(9)

ix

ABSTRACT

Setyawan, Bagus Dwi, 2013, Effect of Product Quality and Consumer Confidence Against Consumer Loyalty with Customer Satisfaction As Intervening Variables (Study on PDAM Tirta Moedal Semarang). Department of Management Faculty of Economics, State University of Semarang. Supervisor I. Dra.Suhermini, M.Si, Supervisor II. Prati Endah Lestari, SE.MM.

Keywords: Product Quality, Confidence, Customer Satisfaction, Customer Loyalty

Fulfillment of product quality, consumer trust and satisfaction is one factor that is expected to increase consumer loyalty PDAM Tirta Moedal Semarang. Formulation of the problem in this study is there any influence directly the quality of product and reliance on customer satisfaction and loyalty, is there any influence product quality and consumer confidence in the loyalty through customer satisfaction as an intervening variable. The purpose of this study to determine the direct effect of trust in the quality of products and customer satisfaction and loyalty, product quality and determine the effect of trust on consumer loyalty through customer satisfaction as an intervening variable

The population in this study is the Consumer PDAM Tirta Moedal Semarang totaling 18.781 people with a sample of 100 people using Slovin formula. Documentation of data collection methods and questionnaires, methods of analysis, test instrument (validity and reliability testing), the percentage of descriptive analysis, test assumptions of classical and path analysis using SPSS 21.0 for Windows.

The results showed that there is a positive and significant effect of product quality on consumer loyalty and confidence with customer satisfaction as an intervening variable. Consumer satisfaction mediates the effect of product quality and consumer confidence in the loyalty due to the total effect > indirect effect.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Perumusan Masalah... 6

1.3.Tujuan Penelitian... 6

1.4.Manfaat Penelitian... 7

BAB II TELAAH TEORI ... 9

2.1.Loyalitas konsumen... 9

2.1.1. Definsi Loyalitas Konsumen ... 9

(11)

xi

2.1.3.Faktor Pembentuk Loyalitas Konsumen ... 11

2.1.4.Indikator Loyalitas Konsumen ... 13

2.2.Kepuasan Konsumen ... 14

2.2.1.Definisi Kepuasan Konsumen ... 14

2.2.2.Atribut-atribut Kepuasan Konsumen ... 17

2.2.3.Indikator Kepuasan Konsumen ... 19

2.3.Kualitas Produk ... 19

2.3.1.Definisi Kualitas Produk ... 19

2.3.2.Dimensi Kualitas Produk ... 21

2.3.3.Pentingnya Kualitas Produk ... 23

2.3.4.Indikator Kualitas Produk ... 24

2.3.5. Definisi dan Persyaratan Air Bersih ... 25

2.4.Kepercayaan Konsumen ... 26

2.4.1.Pengertian Kepercayaan ... 26

2.4.2.Hubungan antara Kepercayaan dan loyallitas konsumen .... 28

2.4.3.Indikator Kepercayaan Konsumen ... 29

2.5.Penelitian Terdahulu ... 30

2.6.Kerangka Berpikir ... 32

2.7.Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 36

3.1.Jenis dan Desain Penelitian ... 36

3.2.Populasi ... 36

(12)

xii

3.4.Variabel Penelitian ... 38

3.5.Jenis dan Sumber Data ... 40

3.6.Metode Pengumpulan Data ... 41

3.7.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 42

3.7.1.Uji Validitas ... 42

3.7.2.Uji Reliabilitas ... 45

3.8. Metode Analisis Data ... 46

3.8.1. Metode Analisis Deskriptif Persentase ... 46

3.8.2.Uji Asumsi Klasik ... 50

3.8.2.1. Uji Normalitas ... 50

3.8.2.2. Uji Multikolinieritas ... 51

3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 52

3.8.3. Metode Analisis Jalur (Path Analysis) ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1.Hasil Penelitian ... 54

4.1.1. Karakteristik Responden Penelitian ... 54

4.1.2.Deskripsi Variabel Penelitian ... 55

4.1.3.Uji Asumsi Klasik ... 58

4.1.3.1. Uji Normalitas ... 58

4.1.3.2. Uji Multikolinieritas ... 61

4.1.3.3. Uji Heteroskedastisitas ... 62

4.1.4. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 65

(13)

xiii

4.2.Pembahasan ... 75

BAB V PENUTUP ... 79

5.1.Simpulan... 79

5.2.Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel1.1. Laporan Pengaduan Pelanggan Bulan Tahun 2011

dan Tahun 2012 ... 5

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ... 30

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas konsumen ... 43

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Konsumen ... 44

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kualitas Produk ... 44

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepercayaan ... 45

Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen ... 46

Tabel 3.6. Persentase Skor Loyalitas Konsumen ... 48

Tabel 3.7. Persentase Skor Kepuasan konsumen ... 48

Tabel 3.8. Persentase Skor Kualitas Produk ... 49

Tabel 3.9. Persentase Skor Kepercayaan Konsumen ... 50

Tabel 4.1.Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 54

Tabel 4.2 Distribusi Umur Responden ... 55

Tabel 4.3. Presentase Skor Kualitas produk... 55

Tabel 4.4. Presentase Skor Kepercayaan ... 56

Tabel 4.5. Presentase Skor Kepuasan Konsumen ... 57

Tabel 4.6. Presentase Skor Loyalitas Konsumen ... 58

(15)

xv

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas dengan SPSS (Kolmogorov-Smirnov) dengan

Variabel Dependen Loyalitas Konsumen ... 60

Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinieritas dengan Kepuasan Konsumen

Sebagai Variabel Dependen ... 62

Tabel 4.10.Hasil Uji Multikolinieritas dengan Loyalitas Konsumen

Sebagai Variabel Dependen ... 62

Tabel 4.11. Hasil Uji Glejser dengan Kepuasan Konsumen

Sebagai Variabel Terikat ... 64

Tabel 4.12. Hasil Uji Glejser dengan Loyalitas Konsumen

Sebagai Variabel Terikat ... 64

Tabel 4.13. Analisis Regresi Pengaruh Kualitas Produk Dan Kepercayaan

Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen ... 65

Tabel 4.14. Hasil Uji Simultan Antara Kualitas Produk dan Kepercayaan

Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen ... 66

Tabel 4.15. Analisis Regresi Pengaruh Kualitas Produk, Kepercayaan dan

Kepuasan konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen ... 67

Tabel 4.16. Hasil Uji Simultan Antara Kualitas Produk, Kepercayaan

Konsumen dan Kepuasan Konsumen ... 68

Tabel 4.17. Analisis Regresi Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas

... 69

Tabel 4.18. Analisis Regresi Pengaruh Kepercayaan Konsumen Terhadap

(16)

xvi

Tabel 4.19. Analisis Regresi Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan

Konsumen... 70

Tabel 4.20. Analisis Regresi Pengaruh Kepercayaan Konsumen Terhadap

Kepuasan konsumen ... 70

Tabel 4.21. Analisis Regresi Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap

Loyalitas Konsumen ... 71

Tabel 4.22. Koefisien Jalur Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung

dan Total Pengaruh Kualitas produk, Kepercayaan Konsumen,

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Konsep Kepuasan Konsumen... 16

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir ... 34

Gambar 3.1 Model Struktural Analisis Jalur... 53

Gambar 4.1. Normal P-P Plot dengan Variabel Terikat Kepuasan konsumen 59

Gambar 4.2. Normal P-P Plot dengan Variabel Terikat Loyalitas konsumen . 60

Gambar 4.3. Scatterplot dengan Variabel Terikat Kepuasan Konsumen... 63

Gambar 4.4. Scatterplot dengan Variabel Terikat Kepuasan Konsumen... 63

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ... 86

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 90

Lampiran 3. Tabulasi Data Penelitian ... 92

Lampiran 4. Uji Asumsi Klasik...106

Lampiran 5. Hasil Analisis Jalur...112

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian ...

(19)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas produk merupakan salah satu faktor penentu kepuasan konsumen

karena kualitas produk yang baik akan menciptakan, mempertahankan dan

menjadikan konsumen loyal. Kotler dan Amstrong (2005:283) kualitas Produk

merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu

termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian

dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Ada hubungan yang erat antara

penentuan kualitas dan kepuasan Konsumen (Zeithaml, et. al,1993 dalam

Tjiptono,2008:28). Konsep kualitas produk telah menjadi faktor yang sangat

dominan terhadap keberhasilan organisasi, baik organisasi profit maupun non profit,

karena apabila konsumen merasa bahwa kualitas produk yang diterimanya baik atau

sesuai harapan, maka akan merasa puas, percaya dan mempunyai komitmen menjadi

konsumen yang loyal (Ukudi,2007:215). Kualitas memberikan suatu dorongan

kepada Konsumen untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan (Tjiptono,

2000:68).

Kotler dalam (Lupiyoadi,2009:192) Kepuasan merupakan tingkat dimana

seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk yang diterima dan

diharapkan. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan manfaat,

diantaranya hubungan antara perusahaan dengan Konsumen menjadi harmonis,

(20)

Konsumen, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan perusahaan (Schnaar 1991 dalam Tjiptono,2008:24). Kotler dalam

(Utari,2010:139) menyatakan hal yang serupa bahwa Kepuasan pelanggan menjadi

satu tuntutan pada perusahaan jasa. Pelanggan yang puas akan menjadi marketing

force bagi perusahaan, artinya kepuasan pelanggan bisa memberikan dampak positif

terhadap perusahaan melalui word of mouth. Dampak dari kepuasan konsumen

terhadap loyalitas Konsumen dan pembelian ulang berbeda-beda untuk setiap

perusahaan. Konsumen yang loyal belum tentu mereka puas, sebaliknya Konsumen

yang puas akan cenderung menjadi Konsumen yang loyal (Tjiptono,2008:40).

Loyalitas merupakan keputusan pelanggan untuk secara suka rela terus

berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama (Cristopher

and Lauren, 2005:133). Loyalitas konsumen sangat penting bagi perusahaan, karena imbalan dari loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif yang berarti semakin

lama loyalitas konsumen semakin besar laba yang yang dapat diperoleh perusahaan

dari seorang konsumen tersebut (Griffin,2002:4). Selain itu, loyalitas Konsumen juga

mewakili sikap konsumen melalui komponen seperti pembelian berulang, membeli

produk atau jasa dari perusahaan yang sama dan kesetiaan merekomendasikan

perusahaan tersebut kepada orang lain serta menunjukan komitmen untuk menolak

pesaing lain (Cronin dkk, 1992:56).

Salah satu aspek yang tidak kalah penting untuk menjaga agar Konsumen

tetap loyal adalah Kepercayaan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat para

ahli yang menyatakan bahwa Kepercayaan merupakan salah satu unsur penting

(21)

memelihara hubungan jangka panjang (Rousseau dkk. Dalam Akbar dan

Parvez,2009). Jadi dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merupakan modal penting

dalam meningkatkan loyalitas konsumen terutama dalam membangun hubungan

jangka panjang, sehingga kepercayaan memegang peranan penting dalam

keberlangsungan perusahaan untuk waktu yang akan datang.

Penelitian terdahulu (Sunarto, 2003:158) menyatakan bahwa pelayanan dan

loyalitas merupakan satu kesatuan yang utuh, menciptakan service yang dapat

memberikan kepuasan tinggi kepada konsumen, maka akan membuat konsumen

loyal dengan usaha kuliner yang ditawarkan. Variabel kepuasan konsumen dalam

penelitian ini berperan sebagai variabel intervening, variabel ini merupakan variabel

penyela/perantara yang terletak diantara variabel independen dan dependen sehingga

variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya variabel dependen.

Penelitian lain dari Akbar and Parvez (2009) “Impact of sevice, qualit, trust and

customer satisfaction on customer loyalty” Penelitian ini menjadikan variabel

Kepuasan Konsumen dan Kepercayaan sebagai variabel intervening dan Loyalitas

sebagai variabel independen sedangkan kualitas layanan sebagai varibel

dependennya. Penelitian ini menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh

terhadap loyalitas dengan kepuasan konsumen dan kepercayaan sebagai variabel

intervening.

Salah satu aset dari perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang

penyediaan sarana dan prasarana air bersih yang berkualitas yaitu perusahaan daerah

air minum (PDAM). Secara umum PDAM mempunyai misi yang tidak sama dengan

(22)

hanya berorientasi pada keuntungan (Profit) semata, namun PDAM juga dituntut

mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya. Setiap perusahaan yang

menginginkan untuk tetap eksis dipasar harus senantiasa memperhatikan kepuasan

pelanggan. Pelanggan yang puas bukan hanya akan melakukan pembelian secara

berulang (re purchases) akan tetapi juga mampu mendatangkan pelanggan baru (new

customer) melalui word of mouth. Oleh karena itu perlu kiranya perusahaan

mempertahankan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas Produk yang

baik (Utari,2010:139).

Objek dalam penelitian ini adalah PDAM Tirta Moedal Cabang Semarang

yang terletak di jalan. Kelud Raya Sampangan dengan total Konsumen aktif

mencapai 18.781. Ada beberapa alasan dalam pemilihan objek penelitian yaitu

PDAM Tirta Moedal Semarang merupakan perusahaan publik yang yang mempunyai

peranan penting dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat, selain itu PDAM

Tirta Moedal Semarang juga berperan khusus dalam menyumbang aset daerah bagi

pemerintah kota Semarang. dan memberi sumbangan aset bagi negara pada

umumnya. Demikan dapat dielaskan bahwa PDAM Tirta Moedal Semarang

mempunyai peranan yang sangat besar bagi masyarakat sehingga menarik untuk

dilakukan penilitan pada perusahaan tersebut. Banyaknya Jumlah konsumen PDAM

Tirta Moedal Semarang membuat perusahaan harus terus meningkatkan kepuasan

konsumen dengan menjaga kualitas produk maupun kepercayaan konsumen untuk

mencapai visi dan misi perusahaan. Kualitas merupakan totalitas dan karakteristik

suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang

(23)

Manajemen PDAM Tirta Moedal Semarang telah melakukan berbagai upaya

untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, seperti disediakannya layanan call center

keluhan pelanggan 24 jam, mempermudah pelayanan pelanggan dalam pembayaran,

menyediakan layanan air yang langsung bisa diminum. Kenyataan yang terjadi

dilapangan menunjukan bahwa masih banyak keluhan yang masuk pada PDAM Tirta

Moedal Semarang seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Data Pengaduan Konsumen Tahun 2011 - 2012

No Bulan Jumlah Complain Persentase Kenaikan

Sumber : Data PDAM Tirta Moedal Tahun 2011-2012

Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan

pengaduan Konsumen pada periode 2011 – 2012, diketahui bahwa jumlah total

keluhan konsumen tahun 2011 yaitu 1403 naik menjadi 1448 pada tahun 2012 atau

mengalami kenaikan sebesar 3%, sedangkan rata-rata kenaikan dalam setahun

(24)

menurunnya kualitas produk dan kepercayaan konsumen yang berdampak pada

loyalitas dan kepuasan yang menurun juga.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penelitian ini mengambil judul

“(Pengaruh Kualitas Produk dan Kepercayaan Konsumen terhadap Loyalitas

Konsumen dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening)”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh kualitas produk secara langsung terhadap kepuasan

konsumen?

2. Adakah pengaruh kepercayaan secara langsung terhadap kepuasan konsumen?

3. Adakah pengaruh kualitas produk secara langsung terhadap loyalitas

konsumen?

4. Adakah pengaruh kepercayaan secara langsung terhadap loyalitas konsumen?

5. Adakah pengaruh langsung kepuasan Konsumen terhadap loyalitas konsumen?

6. Adakah pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas melalui kepuasan

konsumen sebagai variabel intervening?

7. Adakah pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen

sebagai variabel intervening?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh langsung kualitas produk

(25)

2. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh langsung kepercayaan terhadap

kepuasan konsumen.

3. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh langsung kualitas produk

terhadap loyalitas konsumen.

4. Mengidentikasi dan menganalisis pengaruh langsung kepercayaan terhadap

loyalitas konsumen.

5. Mengidentikasi dan menganalisis pengaruh langsung kepuasan konsumen

terhadap loyalitas konsumen.

6. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap

loyalitas konsumen melaluli kepuasan konsumen sebagai variabel

intervening.

7. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas

konsumen melaluli kepuasan konsumen sebagai variabel intervening.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Dapat memperkaya konsep dan teori yang mendukung perkembangan ilmu

pengetahuan manajemen pemasaran, khususnya yaitu pengetahuan mengenai

“Pengaruh Kualitas Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Loyalitas

Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening”.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan

konseptual bagi peneliti sejenis maupun sivitas akademika lainnya dalam

(26)

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi PDAM Tirta Moedal

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan

masukan bagi PDAM Tirta Moedal dalam upaya meningkatkan kualitas

produk dan kepercayaan Konsumen yang mengacu pada loyalitas dan

kepuasan Konsumennya.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut untuk

menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh Kualitas Produk dan

Kepercayaan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen dan kepuasan

Konsumen sebagai variabel intervening khususnya pada PDAM Tirta Moedal

Semarang.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan pengalaman

berharga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen

Pemasaran khususnya yang berhubungan dengan Kualitas Produk,

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Loyalitas Konsumen

2.1.1 Definisi Loyalitas Konsumen

Loyalitas menurut Tjiptono (2000:111) adalah situasi dimana konsumen

bersikap positif terhadap produk atau produsen (penyedia jasa/produk) dan disertai

pola pembelian ulang yang konsisten. Loyalitas konsumen sebagai kerangka berpikir

konsumen yang memegangi sikap yang disukai terhadap sebuah perusahaan,

berkomitmen untuk membeli lagi produk/jasa perusahaan serta merekomendasikan

produk/jasa tersebut, Parasuraman et. al dalam (Akbar dan Parvez,2009:27)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas merupakan suatu sikap

positif konsumen terhadap suatu produk atau jasa maupun pada perusahaan itu

sendiri yang disertai dengan komitmen untuk membeli produk atau jasa perusahaan

tersebut dan merekomendasikannya pada pihak lain.

2.1.2 Tahap-tahap Pertumbuhan Loyalitas Konsumen

Griffin (2004:35) ada tujuh tahap pertumbuhan seseorang menjadi pelangan

yang loyal yaitu:

1. Seseorang yang mempunyai kemungkinan pembeli (suspect)

Setiap orang mempunyai kemungkinan untuk membeli produk atau jasa yang

(28)

2. Seseorang mempunyai potensi menjadi konsumen (Prospect)

Seseorang yang telah mempunyai kebutuhan akan barang dan mempunyai

kebutuhan untuk membeli dari perusahaan dan telah ada seseorang yang

merekomendasikan tentang perusahaan, membaca tenteng perusahaan, Prospect

mungkin tahu siapa perusahaan, dan apa yang perusahaan jual tapi masih belum

membeli dari perusahaan.

3. Seseorang yang mempunyai potensi yang tidak jadi menjadi konsumen

(disqualifed).

Prospect yang telah cukup perusahaan pelajari dan mereka tidak membutuhkan

atau tidak mempunyai kemampuan untuk membeli produk perusahaan.

4. Konsumen baru (First time customers)

Mereka yang baru pertama kali membeli dari perusahaan. Mereka mungkin

Konsumen perusahaan tapi masih menjadi Konsumen pesaing perusahaan.

5. Konsumen yang melakkan pembelian berulang (repeat customer)

Mereka yang pertama kali membeli dari perusahaan dua kali atau lebih, mereka

mungkin telah membeli produk yang sama atau membeli dua produk yang

berbeda dalam dua kali atau lebih kesempatan.

6. Mitra (clien)

Seorang klien membeli semua yang perusahaan jual mungkin dapat ia gunakan.

Perusahaan harus terus berusaha menciptakan hubungan yang akan membuat dia

(29)

7. Konsumen yang menguatkan (Advocate)

Seperti mitra, seorang advocate membeli semua yang perusahaan jual yaang

mungkin dapat dia gunakan dan membeli secara reguler. Tambahannya seorang

advocate akan berusaha menjadi orang lain untuk membeli dari perusahaan.

Seorang advocate berbicara dengan perusahaan, melakukan pemasaran untuk

perusahaan dan membawa Konsumen kepada perusahaan.

2.1.3 Faktor Pembentuk Loyalitas Konsumen

Griffin (2003:199) “langkah pertama dalam membangun sistem loyalitas

konsumen adalah berusaha mengenal terminologi dan variabel yang menentukan

serta mendorong loyalitas”. Faktor-faktor yang membentuk loyalitas Konsumen yaitu

“basis klien, tingkat retensi Konsumen baru, tingkat retensi klien, pangsa Konsumen

(Share of customer), jumlah rata-rata Konsumen baru, frekuensi pembelian, jumlah

pembelian rata-rata, tingkat peralihan (Attrition rate)”.

1. Basis Klien merupakan seluruh jumlah konsumen dan klien yang aktif, hal ini

dapat dihitung denga menjumlahkan Konsumen pertama kali, Konsumen

berulang, dan Klien.

2. Tingkat retensi konsumen baru adalah persentase Konsumen pertama kali yang

melakukan pembelian kedua dalam periode waktu tertentu, periode waktu diatur

oleh siklus pembelian berulang Konsumen biasa.

3. Tingkat retensi klien adalah presentase pelangan yang telah memenuhi sejumlah

(30)

4. Pangsa Konsumen (share of customer) merupakan persentase jumlah pembelian

Konsumen atas kategori produk atau jasa tertentu yang dibelanjakan ke

perusahaan.

5. Jumlah rata-rata Konsumen baru per bulan adalah rata-rata jumlah Konsumen

pertama kali yang membeli dari perusahaan tiap bulannya.

6. Frekuensi pembelian adalah rata-rata seorang Konsumen (klien) membeli setiap

tahunnya.

7. Jumlah pemberian rata-rata adalah jumlah rata-rata yang dibayar atas produk dan

jasa setiap pembelian.

8. Tingkat Peralihan (attriation) merupakan persentase tahunan rata-rata

Konsumen yang hilang atau menjadi tidak aktif karena suatu alasan termasuk

ketidakpuasan dan pindah lokasi.

MARS (SWA,2005) ada lima faktor yang menyebabkan konsumen loyal pada merk

yang digunakannya yaitu:

1. Nilai merk (Brand value)

Persepsi konsumen yang membandingkan antara biaya atau harga yang harus

ditanggung dan manfaat yang diterimanya.

2. Karakteristik konsumen (customer characteristic)

Karakteristik konsumen dalam menggunakan merek. Kenyataannya, setiap

individu memiliki karakteristik yang berbeda dari individu yang lainnya.

3. Hambatan pindah (switchingbarrier)

Hambatan-hambatan atau biaya yang harus ditanggung konsumen bila ia akan

(31)

4. Kepuasan konsumen (customer satisfaction)

Berkaitan dengan pengalaman konsumen ketika melakukan kontak dengan

merek yang digunakannya. Faktor ini sangat penting, tetapi kepuasan konsumen

aja tidak cukup menyebabkan seorang konsumen tetap setia terhadap suatu

merek.

5. Lingkungan yang kompetitif (competitive environment)

Menyangkut sejauh mana kompetitive yang terhadi antar merk dalam satu

kategori produk.

2.1.4 Indikator Loyalitas Konsumen

Konsumen yang loyal merupakan aset yang tidak ternilai bagi perusahaan.

Bagaimana menilai konsumen itu loyal atau tidak, Tjiptono (2000:100-108)

mengemukakan beberapa karakteristik konsumen yang loyal, diantaranya adalah:

1. Melakukan pembelian yang konsisten

Konsumen membeli kembali produk yang sama yang ditawarkan oleh

perusahaan.

2. Merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain

Konsumen melakukan komunikasi dari mulut ke mulut berkenaan dengan

produk tersebut kepada orang lain.

3. Konsumen tidak akan beralih ke produk pesaing.

(32)

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan beberapa indikator dari

loyalitas konsumen yaitu 1) melakukan pembelian secara konsisten; 2). Konsumen

tidak akan terpengaruh dan beralih ke produk pesaing; 3) Merekomendasikan produk

perusahaan kepada orang lain. Indikator –indikatot tersebut juga akan dipakai dalam

penelitian ini pada PDAM Tirta Moedal Semarang.

Lupiyoadi (2001:161) “ Konsumen yang loyal akan menunjukkan ciri-ciri yaitu:

1. Repeat berarti Konsumen akan selalu membeli produk atau jasa pada perusahaan

tersebut apabila membutuhkan.

2. Retention berarti Konsumen tidak akan terpengaruh kepada pelayanan oleh

pihak lain.

3. Referral, apabila Konsumen telah mempromosikan produk atau jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan kepada orang lain dan akan diam serta

memberitahukan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan itu buruk.

2.2 Kepuasan Konsumen

2.2.1 Definisi Kepuasan Konsumen

Kepuasan Konsumen dapat didefinisikan sebagai evaluasi kesadaran dan

kecintaan Konsumen terhadap barang atau jasa yang telah disampai kepadanya oleh

produsen tertentu (Oliver pada Birgelen et. al., 2000). Kepuasan dipengaruhi oleh

tingkat harapan atas kualitas jasa (Cronin dan Taylor pada Birgelen et. al., 2000).

Kepuasan Konsumen sebagai hasil dari perbandingan antara harapan produk atau

jasa dan kenyataan yang diterima seseorang maka memunculkan dua kemungkinan

yang pertama adalah bila penjual memberikan informasi yang berlebihan terhadap

(33)

sehingga berakibat ketidakpuasan jika penjual tidak dapat memenuhi informasinya.

Kemungkinan kedua adalah bila penjual tidak dapat memenuhi informasi kepada

Konsumen, maka Konsumen akan kurang tertarik (harapannya rendah) pada produk

atau pelayanan tersebut, sehingga transaksi tidak akan terjadi.

Rangkuti (2006:30) kepuasan Konsumen didefinisikan sebagai respon

Konsumen terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan

kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.

Kotler dalam (Hamdani,2006:191) kepuasan Konsumen merupakan tingkat

perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk yang

diterima dan yang diharapkan.

Engel et. al dalam (Tjiptono,2002:146) mengungkapkan bahwa kepuasan

konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih

sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan Konsumen,

sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi

(34)

Gambar 2.1 : Konsep Kepuasan Konsumen Sumber : Tjiptono (2002:147)

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa perusahaan akan menciptakan produk

yang diharapkan nilai itu sesuai dengan harapan konsumen/Konsumen produk

tersebut, sehingga Konsumen akan merasa puas apabila harapan dari suatu

produk/jasa terpenuhi.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen

merupakan hasil perbandingan yang dirasakan antara kinerja produk dan kesesuaian

harapan yang diinginkan konsumen setelah melakukan pembelian, Jika produk sesuai

atau melampaui harapan konsumen maka konsumen akan merasa puas dan

sebaliknya jika produk tidak sesuai dengan harapan, maka konsumen tidak merasa

puas.

Tujuan

peusahaan

Produk

Nilai produk

bagi pelanggan

Tingkat kepuasan

Pelanggan

Tujuan

perusahaan Kebutuhan dan

(35)

2.2.2 Atribut- atribut Kepuasan Konsumen

Tjiptono (2008:87) ada enam konsep inti yang memiliki kesamaan diantara

beragamnya cara mengukur kepuasan konsumen, yaitu:

1. Kepuasan Konsumen Keseluruhan (Overal Customer Satisfaction)

Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan konsumen adalah

langsung menanyakan kepada konsumen seberapa puas mereka dengan produk

atau jasa spesifik tertentu.

2. Dimensi Kepuasan Konsumen

Berbagai penelitian memilah kedalam komponen-komponennya. Umumnya

proses semacam itu terdiri atas empat langkah:

a) mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci konsumen atau Konsumen.

b) Meminta Konsumen menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan

item-item spesifik seperti kecepatan layanan atau keramahan staf konsumen.

c) Meminta konsumen menilai produk atau jasa pesaing berdasarkan item-item

spesifik yang sama.

d) Meminta konsumen untuk menentuukan dimensi-dimensi yang menurut

mereka paling penting dalam menilai kepuasan konsumen keseluruhan.

3. Konfirmasi Harapan (confirmation of expectations)

Yaitu kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan konsumen dengan kinerja

aktual produk perusahaan. Dalam hal ini akan lebih ditekankan pada service

quality yang memiliki komponen berupa harapan Konsumen akan pelayanan

(36)

keramahan/kesopanan pengelola dan karyawan, dan sifat pertemanan dari

karyawan).

4. Minat Pembelian Ulang

Kepuasan Konsumen diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan apakah

konsumen akan berbelanja menggunakan jasa perusahaan lagi. Pelayanan yang

berkualitas dapat menciptakan kepuasan konsumen dimana mutu pelayanan

tersebut akan masuk kebenak konsumen sehingga dipersepsikan baik.

5. Kesediaan Untuk Merekomendasikan (Willigness to recommended)

Yaitu kesediaan untuk merekomendasikan produk kepada teman atau

keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalisis dan ditindak lanjuti.

6. Ketidakpuasan Konsumen (customer dissatisfaction)

Yaitu menelaah aspek-aspek yang digunakan untuk mengetahui ketidak puasan

pelangan, meliputi: komplain, pengembalian produk (retur), biaya garansi,

recall, word of mouth negative, dan defections.

Kotler dan Keller (2009:140) ada sejumlah metode untuk mengukur kepuasan

Konsumen. Survei berkala dapat melacak kepuasan Konsumen secara langsung dan

juga mengajukan pertanyaan pertanyaan tambahan untuk mengukur niat pembelian

kembali dan kemungkinan atau kesediaan responden untuk merekomendasikan suatu

(37)

2.2.3 Indikator-indikator Kepuasan Konsumen

Dalam penelitian ini, dibatasi beberapa indikator yang disesuaikan dengan

kondisi penelitian. Adapun indikator tersebut didasari oleh pendapat Tjiptono

(2008:87), Kotler dan Keller (2009:140). Indikator kepuasan Konsumen yang akan

diambil pada PDAM Tirta Moedal Semarang yaitu:

1. Konfirmasi harapan

Ketidak sesuaian atau kesesuaian terhadap harapan konsumen saat berbelanja.

2. Minat pembelian ulang

Apabila konsumen merasa puas makan niat pembelian ulang akan terjadi.

3. Ketidakpuasan

Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap apa yang mereka beli, maka

kepuasan yang terdapat dalam diri konsumen tersebut tidak akan terbentuk.

2.3 Kualitas Produk

2.3.1 Pengertian Kualitas Produk

Kotler dan Keller (2008:4) Produk adalah segala sesuatu yang dapat di

tawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Kualitas produk

adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan

(38)

Nasution (2005:3) kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Konsumen atau konsumen.

Tjiptono (2006:299) mendefinisikan kualitas sebagai tingkat mutu yang

diharapkan dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk

memenuhi kebutuhan konsumen, sedangkan menurut Kotler dan Amstrong

(2001:354), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan

fungsinya, meliputi daya tahan, kehandalan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta

atribut nilai.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah suatu

keadaan dimana konsumen merasa cocok dengan suatu produk atau sesuai dengan

keinganan yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhannya.

Nasution (2005:6) mengidentifikasi adanya lima alternatif perspektif kualitas

yang biasa digunakan oleh para praktisi bisnis.. Perspektif kualitas yaitu pendekatan

yang digunakan untuk mewujudkan kualitas suatu produk. Lima pendekatan tersebut

yaitu: transcendental approach, product-based approach, user-based approach,

manufacturing-based approach, dan value-based approach

1. Transcendental approach

Menurut pendekatan ini kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit

dioperasionalkan.

2. Product-based approach

Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang

(39)

3. User-based approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang

yang menggunakannya, dan produk yang paling memuaskan preferensi

seseorang (misalnya prevered quality) merupakan produk yang berkualitas

paling tinggi.

4. Manufacturing-based approach

persspektif ini bersifat dan terutama memperhatikan praktik-praktik

perekayasaan dan pemanufakturan serta mendefinisikan kualitas sebagai sama

dengan persyaratannya (conformance to requirements).

5. value-based approach

pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan

mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan

sebagai “affordable excellence”.

2.3.2 Dimensi Kualitas

Dimensi kualitas Nasution (2005:5) mengidentifikasi delapan dimensi

kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang, yaitu

sebagai berikut:

1. Performa (Performance), berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan

merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan Konsumen ketika ingin

membeli suatu produk.

2. Keistimewaan (features), merupakan aspek kedua dari performansi yang

menambah fungsi dasar , berkaitan dengan pilihan-pilihan dan

(40)

3. Kehandalan (reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi

secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) berkaitan dengan

tingkat kesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

berdasarkan keinginan Konsumen.

5. Daya tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk.

Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan suatu produk.

6. Kemampuan pelayanan (service ability), merupakan karakteristik yang berkaitan

dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam

perbaikan.

7. Estetika (Eastherics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang

bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi

dari preferensi atau pilihan individual. Sedangkan menurut Garvin dalam yamit

(2005:10) estetika merupakan karakteristik yang menyangkut corak, rasa, dan

daya tarik produk.

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subjektif, berkaitan

dengan perasaan Konsumen dalam mengkonsumsi produk, seperti meningkatkan

(41)

2.3.3 Pentingnya Kualitas Produk

Rusel dalam (Ariani,2003:9) mengidentifikasi tujuh peran pentingnya

kualitas, yaitu:

1. Meningkatkan reputasi perusahaan

Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang

berkualitas akan mendapatkan predikat sebagai organisasi yang mengutamakan

kualitas. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut dikenal oleh

masyarakat las dan mendapatkan nilai “lebih” dimata masyarakat.

2. Menurunkan biaya

Untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas perusahaan atau

organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi. Hal ini disebabkan

perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi pada (cusomer satisfaction),

yaitu dengan mendasarkan jenis, tipe, waktu, dan jumlah produk yang dihasilkan

sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen.

3. Meningkatkan pangsa pasar

Pangsa pasar akanmeningkat bila minimasi biaya tercapai, karenaorganisasi atau

perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.

4. Dampak internasional

Bila mampu menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, maka selain dikenal

dipasar lokal, produk atau jasa tersebut juga akan dikenal dan diterima di pasar

(42)

5. Adanya tanggungjawab produk

Dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang

disahalkan, maka organisasi atau perusahaan akan dituntut untuk semakin

bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut

untuk memenuhi kebutuhan Konsumen.

6. Untuk penampilan produk

Kualitas akan membuat produk atau jasa dikenal, dalam hal ini akan membuaat

perusahaan yang menghasilkan produk juga akan dikenal dan dipercaya

masyarakat luas.

7. Mewujudkan kualitas yang disarasakan penting

Persaingan yang saat ini bukan lagi masalah harga melainkan kualitas produk,

hal inilah yang mendorong konsumen untuk mau membeli produk dengan harga

tinggi namun dengan kualitas yang tinggi pula.

2.3.4 Indikator-Indikator Kualitas Produk

Pada penelitian ini ditentukan empat indikator dari variabel kualitas produk

menurut Nasution (2005:5) dimensi dari kualitas produk terbagi menjadi delapan

yaitu performa (Performance), keistimewaan (features), kehandalan (reliability),

kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification, daya tahan (durability),

kemampuan pelayanan (service ability), estetika (Eastherics), kualitas yang

dipersepsikan (perceived qualit), dari dimensi tersebut dipilih empat indikator yang

(43)

1. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)

2. Keistimewaan (Features)

3. Estetika (aestethic).

4. Kemampuan Pelayanan (Service Ability)

2.3.5 Definisi dan Persyaratan Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan

menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih

adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun

persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi

kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak

menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes No.

416/Menkes/PER/IX/1990 (Dalam Modul Gambaran Umum Penyediaan dan

Pengolahan Air Minum Edisi Maret 2003 hal. 3 dari 41)

1. Persyaratan fisik

Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu

juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25oC, dan

apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25oC ± 3oC.

2. Persyaratan kimiawi

Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang

melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat

organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga

(44)

3. Persyaratan bakteriologis

Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang

mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya

bakteri E. coli atau fecal coli dalam air.

4. Persyaratan radioaktif

Persyaratan radioaktif mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh

mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif,

seperti sinar alfa, beta dan gamma.

2.4 Kepercayaan Konsumen

2.4.1 Pengertian Kepercayaan

Morgan dan Hunt dalam (Akbar dan Parvez,2009:26) “stated that trust exist

only when one party has confidence in an exchange partner’s reliability and

integrity” menyatakan bahwa kepercayaan hanya ada ketika salah satu pihak yakin

dalam hubungan kerjasama yang dapat diandalkan dan mempunyai integritas.

Barnes (2003:148) kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan

menemukan apa yang ia inginkan pada diri orang lain, dan bukan apa yang ia

takutkan. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku

tertentu karena keyakinan bahwa partnernya akan memberikan kepuasan yang ia

harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji,

atau pernyataan orang lain dapat dipercaya.

Kepercayaan konsumen (Consumen Beliefs) adalah semua pengetahuan yang

dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang

(45)

a) Objek (Objects), dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu

dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap.

b) Atribut (Attributes) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau

tidak dimiliki oleh objek.

c) Manfaat (Benifits) adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada

konsumen.

Mowen dan Minor (2002:312) seseorang membentuk tiga jenis kepercayaan yaitu:

1. Kepercayaan Atribut-Objek (object-attribute beliefts)

Yaitu pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang disebut

kepercayaan atribut-objek. Kepercayaan atribut-objek menghubung atribut

dengan objek,seperti seseorang, barang, atau jasa.

2. Kepercayaan manfaat-attribute (attribute-benifit beliefts)

Yaitu seseorang mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan

masalah-masalah mereka dan memenuhi kebutuhan mereka. Dengan kata lain,

memiliki atribut yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenel.

3. Kepercayaan manfaat-objek (object-benifit beliefts)

Yaitu jenis kepercayaan ketiga dibentuk dengan menghubungkan objek dan

manfaatnya. Kepercayaan objek-manfaat merupakan persepsi konsumen

tentang seberapa jauh produk, orang, atau jasa tertentu yang akan

(46)

Barnes (2003:149) menyatakan bahwa ada beberapa elemen penting dari

kepercayaan yaitu:

1. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan masa

lalu.

2. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan dapat

diandalkan.

3. Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam risiko.

4. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dn yakin pada diri partner.

Morgan et al. (dalam Akbar dan Parvez, 2009) menjelaskan beberapa manfaat

dari adanya kepercayaan:

1. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha menjaga hubungan

yang terjalin dengan bekerjasama dengan rekan perdagangan.

2. Kepercayan menolak pilihan jangka pendek dan lebih memilih keuntungan

jangka panjang yang diharapkan dengan mempertahankan rekan yang ada.

3. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk mendatangkan risiko besar

dengan bijaksana karena percaya bahwa rekannya tidak akan mengambil

kesempatan yang dapat merugikan pasar.

2.4.2 Hubungan antara Kepercayaan dan Loyalitas Konsumen

Dalam penelitian Islam (2010:135) menyebutkan bahwa perlu untuk mencari

veriabel yang dapat menjamin komitmen jangka panjang Konsumen ke penyedia

tunggal. Salah satu variabel tersebut adalah kepercayaan. Kepercayaan adalah driver

(47)

Konsumen, kepercayaan ditemukan sebagai salah satu faktor penting dan juga

merupakan variabel penting di dalam hubungan.

Dalam lingkungan bisnis, untuk membangun dan mempertahankan hubungan

jangka panjang, kepercayaan telah ditemukan untuk menjadi faktor yang sangat

penting. Kepercayaan dapat mengurangi risiko menggunakan layanan, karena itu

dapat dianggap sebagai konsekuensi dari evaluasi positif dari layanan dan loyalitas

Konsumen. Selain itu, bahwa kepercayaan konsumen di perusahaan adalah sikap

loyalitas untuk Konsumen yang berorientasi relasional, kepercayaan dan komitmen

merupakan kunci anteseden loyalitas.

Morgan dan Hunt dalam (Ukudi,2007:16) mengungkapkan bahwa perilaku

keterhubungan yang terjadi antara perusahaan dengan mitra – mitranya banyak

ditentukan oleh kepercayaan dan komitmen, sehingga dapat diperkirakan bahwa

kepercayaan akan mempunyai hubungan yang positif dengan niat ulang dan loyalitas.

2.4.2. Indikator-indikator Kepercayaan Konsumen

Gefen (dalam Yee dan faziharudean,2010) menyatakan bahwa indikator

kepercayaan terdiri dari 3 komponen, yaitu:

1. Integritas (Integrity)

Merupakan persepsi konsumen bahwa perusahaan mengikuti prinsip-prinsip

yang dapat diterima seperti menepati janji, berperilaku sesuai etika dan jujur.

Integritas perusahaan tergantung dari konsistensi perusahaan dimasa lalu,

komunikasi kredibel atau komunikasi tidak kredibel suatu perusahaan pada

kelompok lain, dan apakah tindakan yang dilakukan perusahaan sesuai dengan janji

(48)

2. Kebaikan (Benevolence)

Yang didasarkan pada besarnya kepercayaan kemitraan yang memiliki tujuan

dan motivasi yang menjadi kelebihan untuk organisasi lain pada saat kondisi yang

baru muncul, yaitu kondisi dimana komitmen tidak terbentuk.

3. Kompetensi (Competence)

Kompetensi merupakan kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang

dihadapi oleh konsumen dan memenuhi segala keperluannya. Kemampuan mengacu

pada keahlian dan karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok mempunyai

pengaruh yang dominan.

Berdasarkan uraian diatas, maka indikator dalam penelitian ini yaitu

integritas (integrity), kebaikan (benevolence), kompetensi (competence). Indikator

tersebut diapakai karena dianggap sesuai dengan penelitian ini.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengambil indikator dan objek yang berbeda dari penelitian

sebelumnya yaitu Pengaruh kualitas produk dan kepercayaan konsumen terhadap

loyalitas dengan kepuasan konsumen sebagai variabel intervening. Penelitian

terdahulu yang digunakan sebagai sumber dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1 Penelian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Metode

(49)
(50)

2.6 Kerangka Berpikir

Loyalitas Konsumen sangat penting bagi perusahaan, karena dengan

mempertahankan loyalitas pelnggan perusahaan akan mendapat laba yang besar dari

konsumennya (Griffin,2002). Selain itu, loyalitas Konsumen membawa dampak

positif untuk memperoleh keuntungan jangka panjang. Indikator Loyalitas

Konsumen yaitu melakukan pembelian secara konsisten, konsumen tidak akan

terpengaruh dan beralih ke produk pesaing, merekomendasikan produk perusahaan

kepada orang lain (Tjiptono,2000:10-108)

Semua kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada akhirnya akan

bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh Konsumen mengenai kepuasan yang

dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan

hasil perbandingan atas kinerja produk yang diterima dan yang diharapkan. Kotler

(dalam Lupiyoadi, 2006:192). Indikator dari kepuasan Konsumen menurut Kotler

dan Keller (2009:140) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Konfirmasi

harapan, Minat pembelian ulang, Ketidakpuasan.

Lupiyoadi (2006:192) faktor penentu kepuasan Konsumen adalah persepsi

Konsumen terhadap kualitas suatu produk/jasa. Kualitas produk merupakan hal yang

harus dipertahankan oleh sebuah perusahaan, karena kualitas produk yang baik dapat

membentuk kepuasan dan loyalitas konsumen. Kualitas merupakan perpaduan antara

sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi

persyaratan kebutuhan Konsumen (Lupiyoadi,2006:134). Hubungan antara kualitas

(51)

(2004:198) yang menyatakan bahwa jika kualitas produk lebih rendah dibandingkan

dengan harapan, maka Konsumen tersebut tidak puas atau kecewa. Indikator yang

digunakan untuk mengukur kualitas produk yaitu kesesuaian dengan spesifikasi

(conformence to spesification), Keistimewaan (Features), Estetika (aestethic),

kemampuan pelayanan (service ability) Nasution (2005:5).

Kepercayaan merupakan salah satu unsur penting dalam loyalitas konsumen

(Corbitt dkk,2003). Selain itu, kepercayaan juga sebagai dasar untuk membangun

dan memelihara hubungan jangka panjang (Rousseau,dkk dalam Akbar dan

Parvez,2009). Gefen (dalam Yee dan Faziharudean,2010) menjelaskan indikator dari

kepercayaan yaitu: integritas, kebaikan dan kompetensi. Indikator – indikator

tersebut juga akan dipakai dalam penelitian ini karena dianggap sesuai dan relevan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat suatu kerangka pemikiran

bahwa kualitas produk, kepercayaan konsumen, secara langsung dan tidak langsung

memberikan pengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan konsumen

sebagai variabel intervening. Adapun kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat

(52)

Gambar 2.2. Kerangka Berfikir

Kualitasproduk

1. Kesesuaian (Conformance) 2. Fitur (Features)

3. Estetika (aestethic) 4. Kualitas yang

dipersepsikan

Nasution (2005)

Kepercayaan Konsumen

(53)

3.7 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

dimana masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2006,64). Berdasarkan kerangka pemikiran teorits diatas, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh secara langsung kualitas produk terhadap kepuasan

konsumen.

H2 : Ada pengaruh secara langsung kepercayaan konsumen terhadap

kepuasan konsumen.

H3 : Ada pengaruh secara langsung kualitas produk terhadap loyalitas

konsumen.

H4 : Ada pengaruh secara langsung kepercayaan konsumen terhadap

loyalitas konsumen.

H5 : Ada pengaruh secara langsung kepuasan konsumen terhadap

loyalitas konsumen.

H6 : Ada pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas melalui kepuasan

konsumen sebagai variabel intervening.

H7 : Ada pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas melalui kepuasan

(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu peneliti berusaha untuk menemukan

pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel bebas, yaitu pengaruh kualitas

produk dan kepercayaan terhadap loyalitas konsumen PDAM Tirta Moedal

Semarang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel intervening. Desain

penelitiannya meliputi: populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, metode

pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, dan analisis data. Sumber

data penelitian ini adalah data primer, maka didapat melalui proses wawancara

dengan pihak narasumber yaitu konsumen PDAM Tirta Moedal Semarang.

3.2. Populasi

Suharsimi (2006: 130), populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Dalam

penelitian ini jumlah populasi adalah semua konsumen PDAM Tirta Moedal

Semarang Tengah, berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM terdapat 18.781

orang yang masih aktif menggunakan jasa PDAM Cabang Semarang Tengah

(55)

3.3. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik tertentu yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono,2006:57). Sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian konsumen yang menggunakan produk PDAM Tirta Moedal Semarang.

Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah rumus Slovin, seperti

dibawah ini:

N n =

1+ Ne2

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir misalnya, 2%, 5%, 10%

Pada penelitian ini peneliti menggunakan batas kesalahan yang ditolerir

sebesar 10%. Alasan peneliti menggunakan rumus Slovin adalah karena di dalam

penelitian ini populasi sudah diketahu jumlahnya yaitu 18.781 orang.

N 18.781 18.781

n = = = = 99,47 = 100 1 + Ne2 1 + 18.781(0,1)2 188,81

Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka jumlah sampel yang diteliti

dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 orang. Teknik sampling (penarikan

sampel) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proporsive sampling yaitu cara

(56)

(Sugiyono,2006:75). Kriteria dalam penarikan sampel ini yaitu 1) Konsumen tetap

pada PDAM Tirta Moeal Semarang; 2) Konsumen tetap dengan minimal

berlangganan 2 tahun 3) Kegunaan air untuk rumah tangga.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Suharsimi,2006:96).Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas

( x ) dan dua variabel terikat (y ).

a. Variabel Bebas/ independent variabel (x)

1) Kualitas Produk

Nasution (2008:2) mendefinisikan kualitas produk adalah kecocokan

penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasan konsumen.

Indikator kualitas produk menurut Nasution (2005:5):

a) Kesesuaian dengan spesifikasi

b) Keistimewaan

c) Estetika

d) Kemampuan pelayanan

2. Kepercayaan Konsumen

Kepercayaan konsumen (Consumen Beliefs) adalah semua pengetahuan yang

dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen

(57)

Gefen (dalam Yee dan Faziharudean,2010) menyatakan bahwa indikator

kepercayaan terdiri dari 3 komponen, yaitu:

1. Integritas (Integrity)

Merupakan persepsi konsumen bahwa perusahaan mengikuti

prinsip-prinsip yang dapat diterima seperti menepati janji, berperilaku sesuai etika

dan jujur.

2. Kebaikan (Benevolence)

Yang didasarkan pada besarnya kepercayaan kemitraan yang memiliki

tujuan dan motivasi yang menjadi kelebihan untuk organisasi lain pada

saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi dimana komitmen tidak

terbentuk.

3. Kompetensi (Competence)

Kompetensi merupakan kemampuan untuk memecahkan permasalahan

yang dihadapi oleh konsumen dan memenuhi segala keperluannya.

b. Variabel Terikat/ dependent variabel (y)

1) Kepuasan Konsumen

Rangkuti (2006:30) kepuasan konsumen didefinisikan sebagai respon

konsumen terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya

dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.Kotler dalam

Lupiyoadi (2001:158) kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang

menyatakan hasil perbandingan atas kenerja produk/jasa yang diterima dan

diharapkan. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:

(58)

b. Minat pembelian ulang

c. Ketidakpuasan konsumen

2) Loyalitas Konsumen

Loyalitas menurut Tjiptono (2000:111) adalah situasi dimana konsumen

bersikap positif terhadap produk atau produsen (penyedia jasa) dan disertai

pola pembelian ulang yang konsisten Indikator loyalitas konsumen dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pembelian secara konsisten.

b. Konsumen tidak akan terpengaruh dan beralih ke produk pesaing.

c. Merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain.

3.5. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dan segera dapat diperoleh dari

sumbernya, diamati, dan dicatat pertamakalinya. Data primer yang digunakan dalam

penelitian ini bersumber dari responden yang merupakan konsumen PDAM Tirta

Moedal Semarang, yang terdiri dari identitas responden, tanggapan responden

terhadap kualitas Produk, Kepercayaan Konsumen, Kepuasan Konsumen, dan

(59)

2. Data Sekunder

Merupakan dokumen-dokumen dan laporan tertulis yang tersedia di

perusahaan serta informasi lain yang ada hubungannya dengan masalah Kualitas

Produk. Dalam hal ini data mengenai keluhan Konsumen.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam

kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, dan sebagainya (Suharsimi, 2006: 158). Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah Konsumen PDAM Tirta

Moedal Semarang.

b. Kusioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir

yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang

atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan

informasi yang diperlukan oleh peneliti (Suharsimi, 2006: 158).

Kuesioner yang digunakan bersifat tertutup, yaitu mengajukan

pertanyaan langsung kepada responden mengenai variabel-variabel penelitian

yang telah ditentukan sebelumnya. Skala yang dipakai dalam penyusunan

(60)

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2006). Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya

mengenai suatu pernyataan, dengan skala penilaian sebagai berikut :

a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 7

b. Jawaban Setuju (S) diberi nilai 6

c. Jawaban Agak Setuju diberi nilai 5

d. Jawaban Netral (N) diberi nilai 4

e. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

f.. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

3.7. Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi, 2006:144). (Ghozali, 2011:52)

menerangkan uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk

mengukur validitasnya, dalam penelitian ini akan digunakan program SPSS for

Windows versi 21.

Jumlah responden dalam uji validitas ini sebanyak 30 responden dengan

alasan minimal ukuran sampel yang layak untuk penelitian (uji coba) adalah 30

(Sugiyono, 2006:74) sehingga diperoleh nilai r Product Moment (0,361) yang

diperoleh dari tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5%. Uji validitas ini

dilakukan dengan membandingkan r hitung lebih besar dari r tabel Product Moment

Gambar

Gambar 2.1 : Konsep Kepuasan Konsumen
Gambar  2.2. Kerangka Berfikir
Tabel 3.1. : Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas Konsumen
Tabel 3.2. : Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Atribut Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Kurnia Futsal Stadium

Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Intervening Pada Pengguna. Smartphone Oppo (Studi Pada Mahasiswa Di

Abstrak — Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh dari kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen, kepuasan konsumen terhadap loyalitas

Setekah berbagai prosedur penelitian dilakukan yang berkaitan dengan pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan merek dan harga terhadap loyalitas konsumen melalui

7) Kualitas produk, promosi dan harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan kepuasan konsumen Kampoeng Batik Laweyan Solo sebagai variabel

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung maupun tidak langsung pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan melalui loyalitas

PENGARUH KUALITAS PRODUK “X” TERHADAP KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA MAHASISWI STIE

Allah SWT, peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening