• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Usaha Dagang Wingko Singkong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Usaha Dagang Wingko Singkong"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Industri

Oleh:

Tri Haryadi Chaeron Dita

1.03.07.001

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(3)
(4)

ii

ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAGANG WINGKO SINGKONG Oleh:

Nama : Tri Haryadi Chaeron Dita NIM : 1.03.07.001

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Singkong mempunyai rasa yang khas dan relatif digemari masyarakat Indonesia. salah satu olahannya adalah Wingko singkong, jenis olahan makanan yang berbahan dasar singkong.

Wingko Singkong akan didrikan sebagai usaha dagang yang bergerak dibidang industri makanan, Karena belum adanya produk wingko singkong yang dijual secara masal di pasaran, membuat peluang usaha ini sangat besar dan potensial.

Studi kelayakan perlu dilakukan untuk dapat mengukur layak atau tidaknya usaha. Setiap aspek untuk bisa dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu, namun penilaian tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan terhadap beberapa aspek. Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek, aspek teknik, aspek hukum, aspek manajemen, dan yang terakhir aspek fianansial.

Berdasarkan hasil dari studi kelayakan bisnis, usaha pengembangan usaha dinilai layak dari semua aspek yang diuji. Dari segi aspek pasar Segmentasi pasar dilihat dari demografis wingko singkong ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak, remaja dan orang tua. Serta dari segmen berdasarkan perilaku, wingko singkong mendapat respon yang begitu baik. Selain itu dari aspek teknis memiliki teknik distribusi yang tepat yaitu dengan menempatkan lokasi usaha dekat dengan konsumen dan pasar sasarannya. Selanjutnya dari aspek hukum lengkapnya perizinan usaha seperti hak paten, TDP, SIUP,PIRT dan surat rekomendasi dari tetangga RT / RW. Dari aspek manajemen penerapan fungsi organisasi POAC dan dari aspek finansial NPV sebesar Rp. Rp. 176.386.183, IRR bernilai 75.4% serta payback periode yang cepat yaitu 3,6 bulan.

(5)

iii

✁✂✄ ☎✆✝ ✞✁✟ ✁✠y ✡☛☞✆ ☎✄ ✠✆✌ ✍✎✎✆ ☞ ✏✑✒✆✌✆✞ ✞ ☛✓✆ ✎✆ ✠✆ ☞✔✆✌ ☎✆✝ ☞✄ ☎✆✆ ☞y ✕✖✆y✞ ☛✠✌✆ ✎✄✝☎✁✝ ✓✆✝ ✕ ✖✆y y✆✝✓ ✌ ☛✎✆ ☞ ✔☛✎✄✔✗✆ ☞✟✆✝ ✟☛✗✆ ☎✆ ✗☛✝ ✁ ✎✄✞ ✞ ☛☞✄✝✓✓✆ ✗☛✝ ✁ ✎✄✞ ☎✆✗✆✌ ✔☛✝y☛✎☛✞ ✆✄ ✟✆✝✎✆✗✘✠✆✝ ✒ ✁ ✓✆✞✍✟ ☞✄ ✠✄✝✄✙

Laporan Tugas Akhir yang diberi judul Analisis Pengembangan Usaha Penggilingan Padi di Kab. Subang ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam kesempatan ini penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang telah dilakukan dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini, baik dalam hal penyajian isi

materi maupun dalam sistematika penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat menghargai kritik dan saran yang bersifat membangun mengenai kekurangan yang

ada untuk memperbaiki dan menyempurnakan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, serta nasihat yang paling berharga dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

2. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan material, serta do a, semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan.

3. Bapak I Made Aryantha A., MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Julian Robecca, MT. Selaku Koordinator Tugas Akhir.

(6)

6. Seluruh staf dosen Jurusan Teknik Industri yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang berguna bagi penulis dapatkan.

7. Orang tua yang selalu membiayai, selalu memotivasi dan selalu mendoakan. Keluarga besar ku, yang telah mendukung secara langsung maupun tidak. 8. Rekan-rekan 07-TI yang selalu memberikan informasi serta dukungan .

9. Dan buat semua pihak yang tidak bisa disebut satu-persatu karena keterbatasan space, yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Tugas Akhir, penulis ucapkan terima kasih banyak.

Penulis menyadari Laporan Tugas Akhir ini masih belum sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun selalu penulis harapkan untuk kemajuan kita bersama.

Akhir kata, penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Februari 2012

(7)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

Bab 1 Pendahuluan ... 1

1.1.✚✛✜✛✢ B✣✤✛ ✥✛✦ ✧★✛ ✩✛ ✤✛ ✪... 1

1.2.✫✬ ✣✦ ✜✭✮✭ ✥✛ ✩✭ ★✛ ✩✛ ✤✛ ✪... 2

1.3.✯ ✰✱✰✛✦✲ ✣✦ ✣✤✭✜✭✛✦... 2

1.4.✲ ✣✳ ✴✛✜✛ ✩✛✦★✛ ✩✛ ✤✛ ✪... 2

1.5.✵✭ ✩✜ ✣✳✛✜✭ ✥✛✲ ✣✦ ✰ ✤✭ ✩✛✦... 3

Bab 2 Tinjauan Pustaka ... 5

2.1.✚✛✦ ✬✛ ✩✛✦✯ ✣✶✢✭... 5

2.1.1. ✲ ✣✦ ✧ ✣✢✜✭✛✦B✭ ✩✦ ✭ ✩✬ ✛✦✷ ✣✢ ✰ ✩✛ ✪✛✛✦... 5

2.1.2.✫✦ ✬ ✰ ✩✜✢ ✭✳✛✦✰✮✛ ✥✜ ✰✢✬✛✦✭✦✬✰✩✜✢✭✱✛ ✩✛... 6

2.1.3.✸ ✣✹✭✣✢w✩✜ ✰✬ ✭ ✥✣✤✛✛ ✥✛✦y ✴✭ ✩✦✭ ✩ ... 6

2.1.4. A✩ ✷✣✥-✛ ✩ ✷ ✣✥✩✜ ✰✬✭✥ ✣✤✛✛ ✥y ✛✦ B✭ ✩✦ ✭ ✩... 7

2.2. A✦ ✛ ✤✭ ✩✭ ✩✛ ✩ ✷✣✥✜ ✣✥✦✭ ✩✬✛✦✶ ✷✣✢ ✛ ✩✭... 17

2.2.1✲ ✣✢ ✣✦✺✛✦✛✛✦ ✷✢ ✶✬ ✰ ✥... 17

2.2.2.✲ ✣✢ ✣✦✺✛✦ ✛✛✦✥✛ ✷✛ ✩✭✜✛ ✩... 17

2.2.3.✲ ✣✢ ✣✦✺✛✦ ✛✛✦✷✢ ✶ ✩ ✣✩✬✛✦✮✛ ✩✭ ✤✭✜✛ ✩... 17

(8)

2.5.❆❇❈✼✽❂ ❁❉ ❊✼... 19

2.5.1.❋❁❉ ●✾❍❄ ✻ ❃✼ ✻■✻❏❁ ✿❍✼ ✿ ✾❈✼ ✻❑❁ ❀❉❁ ✿ ✾✼ ✿ ✾... 19

2.5.2. ❋❇✽✼❋❁ ✻❃✼▲ ▼✾✽✼ ✻❋✾✻❊✼▲✼ ✻... 20

2.5.3. B✾✼✼y B✼●✼ ✻◆✼❂❄ ... 20

2.5.4. B✾✼✼y❖❁ ✻✼ ❃✼P❁❉ ❊✼ ... 20

2.5.5. ◗❄ ❃ ✾❘✼▼✼... 21

2.5.6. A✽ ✾❉✼ ✻P✼ ✿... 22

2.5.7. ❙❁❉✼ ❚✼... 22

2.5.8. ❯❏✼✽❄✼ ✿ ✾❋❉❇❅✾❍✼▼✾✽ ✾❍✾◗❁ ✻❚✼ ✻✼■✻❏❁ ✿❍✼ ✿ ✾... 23

Bab 3 Metodologi Penelitian ... 25

3.1.Flowchart❋❁▲❁❚✼●✼✻❆✼ ✿✼✽✼●... 25

3.2. ❘✼ ✻ ❃❂ ✼●-✽✼ ✻ ❃❂ ✼●❋❁▲❁❚✼●✼ ✻❆✼ ✿✼✽✼●... 26

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 29

4.1. ❋❁ ✻❃❄▲❀❄ ✽✼ ✻❑✼❍✼... 29

4.2. ❋❁ ✻❃❇✽✼●✼ ✻❑✼❍✼... 36

4.2.1. A✻✼✽ ✾✿✾✿❱✿ ❀❁❂❋✼ ✿✼❉... 36

4.2.2. A✻✼✽ ✾✿✾✿❱✿ ❀❁❂❖❁❂ ✻ ✾❂... 37

4.2.3. A✻✼✽ ✾✿✾✿❱✿ ❀❁❂❲❄ ❂ ❄▲... 44

4.2.4. A✻✼✽ ✾✿✾✿❱✿ ❀❁❂❆✼ ✻✼❊❁▲❁ ✻... 52

4.2.5. A✻✼✽ ✾✿✾✿❱✿ ❀❁❂❳✾✻✼ ✻✿ ✾✼✽... 54

Bab 5 Analisis ... 62

5.1. A✻✼✽✾✿ ✾✿A✿ ❀❁❂... 62

5.1.1. A✻✼✽ ✾✿✾✿❱✿ ❀❁❂❋✼ ✿✼❉... 62

5.1.2. A✻✼✽ ✾✿✾✿❱✿ ❀❁❂❖ ❁❂ ✻ ✾❂... 62

5.1.3. A✻✼✽ ✾✿✾✿❱✿ ❀❁❂❲❄ ❂ ❄▲... 63

(9)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran ... 67

6.1. ❝❴❪ ❭❣ ❤❞❬ ❩❨ A❪❤❴✐ ... 67

6.1.1.❥❴❨ ❭❬ ❩❭ ❩❨❦❭ ❩❤❧❪❤❴✐... 67

6.1.2.❝❴❪ ❭❣ ❤❞❬ ❩❨ ❝❴❪ ❴❬❞❡❞ ❢ ❩❨... 68

6.2. ❫ ❩❡❩❨... 68

(10)

♠♥♦♣q 2.1. rst♣ ✉✈♥ ✉✇① ♥ sD♣② ③♣ ✉✇♥ ✉✇... 20

♠♥♦♣q 2.2. ② ③④♣ ⑤ ✉✇y ♦✇♥♥y✈♣ s♥ ⑥♥⑤♣ ③⑦♥ ... 21

♠♥♦♣q 2.3.⑧③④♣ ⑤✉✇y ⑨♥② ④③♥ s⑨♥♦ ♥⑩ ❶⑥✇ ... 21

♠♥♦♣q 2.4. ⑧③④♣ ⑤✉✇y Aq✇ ③♥ s❷♥ ✉... 22

♠♥♦♣q 2.5.⑧③④♣ ⑤✉✇y ⑨♥② ④③♥ s❸♣ ③♥❹♥... 22

♠♥♦♣q 4.1. D♥✈♥ B✇④① ♥✈♥⑩♣ ✉② ④ s①♣ s... 29

♠♥♦♣q 4.2. D♥✈♥⑧♣ ③✇q♥ ⑤❶❷④s✉❶❺♣ s... 29

♠♥♦♣q 4.3. D♥✈♥❷❶♣ ✉✇④ s♣ ③⑧③④①❶⑤❻ ✇ s⑥ ⑤④❼✇ s⑥ ⑤④s⑥... 30

♠♥♦♣q 4.4. D♥✈♥❽✉✇♥... 31

♠♥♦♣q 4.5. D♥✈♥⑧♣ ⑤♣ ③⑦♥♥s... 31

♠♥♦♣q 4.6. D♥✈♥⑧♣ ③✇q♥ ⑤❶❷④s✉❶❺♣ s... 32

♠♥♦♣q 4.7. D♥✈♥⑧♣ ③✇q♥ ⑤❶❷④s✉❶❺♣ s... 33

♠♥♦♣q 4.8. D♥✈♥⑧③④ ①❶⑤❻ ✇ s⑥ ⑤④❼✇ s⑥ ⑤④ s⑥... 34

♠♥♦♣q 4.9. D♥✈♥⑧③④ ①❶⑤❻ ✇ s⑥ ⑤④❼✇ s⑥ ⑤④ s⑥... 34

♠♥♦♣q 4.10. D♥✈♥♠♥ ③⑥♣✈⑧③④①❶⑤ ✉✇... 35

♠♥♦♣q 4.11. D✇✉✈ ③✇♦❶✉✇❻ ✇ s⑥⑤④❼✇ s⑥⑤④s⑥... 44

♠♥♦♣q 4.12.rst ♣ ✉✈♥ ✉✇① ♥ s D♣②③♣ ✉✇♥ ✉✇... 54

♠♥♦♣q 4.13.⑧③④♣ ⑤ ✉✇y B✇♥♥y♠♣ s♥⑥♥❷♣③⑦♥ ... 54

♠♥♦♣q 4.14.⑧③④♣ ⑤ ✉✇y ⑨♥② ④ ③♥ s❸♣ ③♥❹♥ ... 55

♠♥♦♣q 4.15. ⑧③④♣ ⑤ ✉✇y ⑨♥② ④ ③♥ s⑨♥♦ ♥⑩❶⑥ ✇ . ... 57

♠♥♦♣q 4.16. ⑧③④♣ ⑤ ✉✇y ⑨♥② ④ ③♥ s❾q✇ ③♥ s❷♥ ✉ ... 57

♠♥♦♣q 4.17.⑧♣ ③❿✇✈❶s⑥ ♥ s➀ ❾⑩ ⑩... 55

♠♥♦♣q 4.18. ⑧♣ ③❿✇✈❶s⑥ ♥ s❸⑧➁ 2 ①♣ s⑥♥ ss➂2 ✈♥❿❶s... 59

(11)

➃➄➅➆ ➄➇ 2.1. A➈➉ ➇➊➋ ➌➍ ➇➅ ➄➎➏ A➋ ➐ ➄➇ A➎➑ ➒➓... 16

➃➄➅➆ ➄➇ 3.1.Flowchart➔ ➒➅➒→➄➣ ➄➋↔ ➄➎ ➄➈ ➄➣... 25

➃➄➅➆ ➄➇ 4.1.➃➇➄➌➏ ➓↕ ➄➐ ➄➙ ➎➏ ➄... 31

➃➄➅➆ ➄➇ 4.2.➃➇➄➌➏ ➓➔ ➒➓ ➒➇➛➄➄➋... 32

➃➄➅➆ ➄➇ 4.3.➃➇➄➌➏ ➓➔ ➒➇➏➈ ➄➓ ➉➜➍➋➎➉ ➅➒➋... 32

➃➄➅➆ ➄➇ 4.4.➃➇➄➌➏ ➓ ➔ ➒➇➏➈➄➓➉➜➍➋➎ ➉➅ ➒➋... 33

➃➄➅➆ ➄➇4.5.➃➇➄➌➏ ➓➔ ➇➍➝➉ ➓➞➏➋➟➓➍➠➏➋➟➓➍➋➟... 34

➃➄➅➆ ➄➇ 4.6.➃➇➄➌➏ ➓➔ ➇➍➝➉ ➓➞➏➋➟➓➍➠➏➋➟➓➍➋➟...34

➃➄➅➆ ➄➇ 4.7.➠➐ ➇ ➉➓➐ ➉➇➡ ➇➟➄➋ ➏ ➎ ➄➎➏➙D.➞➏➋➟➓➍➠➏➋➟➓➍ ➋➟... 35

➃➄➅➆ ➄➇ 4.8.➢ ➤➥ ➦ ➧➦ ➢ ➧➨➩ ➤➫ ➭➩➯... 38

➃➄➅➆ ➄➇ 4.9.➢ ➤➥ ➦ ➧➦ ➢ ➧➯ ➲➩ ➨➢➫➤➩➯... 38

➃➄➅➆ ➄➇ 4.10.➢➤➥ ➦➧➦➢➧➨➳➧➯➵➫➸➩➯➢ ➤➥ ➭ ➫➸... 39

➃➄➅➆ ➄➇ 4.11.➢➤➥➭ ➫➸➦➺➩➢ ➭➺ ➻➥➤➧➯➻... 39

➃➄➅➆ ➄➇ 4.12.↔ ➒➎➏➋➔ ➒➅➄➇ ➉➝➜➒➈ ➄➑➄➝➄➋ ➠➏➋➟➓➍ ➋➟... 40

➃➄➅➆ ➄➇ 4.13.➓➍ ➅➑ ➍ ➇➃➄➎➠➄➐ ➉➼➉➋➟➓ ➉... 40

➃➄➅➆ ➄➇ 4.14.➃➒➇➍ ➆ ➄➟... 41

➃➄➅➆ ➄➇ 4.15.➞➄➛➄➋➽➠➉➎ ➉ ➓➽➝➄➋➔ ➒➋➄➇➏➋➟y ... 41

➃➄➅➆ ➄➇ 4.16.➼➄➆➉➋➟ ➃➄➎... 42

➃➄➅➆ ➄➇ 4.17.➃➄➅➆ ➄➇➞➄➝➄➣➔➈ ➄➎➐➏ ➓... 42

➃➄➅➆ ➄➇ 4.18.↔ ➒➎➏➋↔➏x➒➇ ... 42

➃➄➅➆ ➄➇ 4.19.Area Allocation Diagram... 43

➃➄➅➆ ➄➇ 4.20.Template... 43

➃➄➅➆ ➄➇ 4.21. D➏ ➎➐ ➇➏➆ ➉ ➎➏➞➏➋➟➓➍➠➏➋➟➓➍ ➋➟... 44

(12)
(13)

1 1.1.➱ ✃❐ ✃❒❮ ❰Ï✃Ð ✃ÑÒÓ ✃Ô ✃Ï✃Õ

Pada jaman seperti sekarang ini untuk dapat mencapai kesejahteraan hidup semakin sulit dipenuhiÖ baik didunia kerja maupun dunia bisnis× Oleh karena itu sebagai individuÖ kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif untuk mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut guna mencapai kesejahteraan hidup×

Øalam menyikapi suatu peluang bisnis pada kondisi ekonomi seperti saat iniÖ analisis kelayakan sangat diperlukan untuk memperoleh hasil sesuai dengan harapan×Ùnalisis kelayakan merupakan perencanaan dan perhitungan yang sangat spesifikÖ didalam penyusunannya harus menggambarkan dengan jelas karakteristik bisnis yang sedang atau akan dilaksanakan× Rencana yang di susun dengan tepat dan cermat akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan×

SingkongÖ yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayuÖ adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae× Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran× Singkong ditanam secara komersial di wilayah Úndonesia Ûwaktu itu Üindia

ÝelandaÞ pada sekitar tahun ß àß áÖ setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad keâ ßã ke Nusantara dari Ýrasil× Øimasak dengan berbagai caraÖ singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan× Øirebus untuk menggantikan kentangÖ dan pelengkap masakan× Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandumÖ baik untuk pengidap alergi× Singkong goreng sering dijadikan makanan kudapan×

(14)

digemari oleh masyarakat sekitarä karena rasa yang relatif enak dan proses pembuatannya yang mudahå

Pada perkembangannyaäwingko singkong hanya dibuat untuk cemilan sehariæhari dan hanya dibuat bila ada hariæhari besar sajaå Karena belum adanya produk wingko singkong yang dijual secara masal di pasaranä membuat peluang usaha ini sangat besar dan potensialå

çengan populasi penduduk yang menempati urutan ke tiga terbanyak di èndonesia dan menjadi kota tujuan wisataä éandung merupakan salah satu kota potensial untuk memasarkan produk wingko singkongå

çari latar belakang ituä maka penulis tertarik untuk meneliti tentang ênëìisis í îlëï ëð ëñ òó ëô ëõëö ë ñöWingko Singkong å

1.2.Identifikasi Masalah

éerdasarkan latar belakang masalah di atasä maka dapat teridentifikasi masalah sebagai berikut:

÷å éerapa besar peluang pasar dan pangsa pasar Wingko Singkong? 2. Apakah usaha tersebut layak secara finansial ?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Menganalisis peluang pasar berdasarkan data kuesioner

2. Menilai investasi dengan menghitung payback period, net present value. dan

IRR

1.4. Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan penelitian ini, perlu adanya pembatasan masalah agar

penelitian lebih terfokus pada pokok permasalahan dan tujuan penelitian, dalam

penelitian ini penulis akan menganalisis kelayakan pengembangan usaha wingko

(15)

disesuaikan dan lima aspek yaitu: aspek pasarø aspek teknikø aspek hukumø aspek manajemenø dan aspek finansialù Sementara itu untuk aspek sosialø dan politik tidak dinilai karena aspek tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap perkembangan usahaù

1.5.úûü ýþÿ ýû✁ ✂ þ✄☎✆ ûü ✄

✝dapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

✞ ✟✠✂ þ✄✡ ☛☎✆☎ ✄

☞ù☞ù Latar ✌elakang masalah

Menjelaskan tentang latar belakang masalah yaitu pendirian usahaù

☞ù✍ù✎dentifikasi Masalah

Mengidentifikasi mengenai kelayakan pendirian usaha dengan analisis beberapa aspekù

☞ù✏ù Tujuan Penelitian

Menjelaskan mengenai apa yang diharapkan dengan melaksanakan metodologi penelitian mengenai kelayakan pengembangan usahaù

☞ù✑ù Pembatasan Masalah

Memberikan batasan✒batasan mengenai permasalahan yang munculø guna memfokuskan penyelesaian masalah kelayakan pengembangan usahaù

☞ù✓ù Sistematika Penulisan

(16)

✔ ✕ ✖✗ ✗✘✕ ✙✚✕ ✛✕✙✜ ✢✣✤✥

Pada bab ini menjelaskan mengenai teori✦teori penunjang yang digunakan sebagai

acuan dalam melakukan penelitian✧

✔ ✕ ✖✗ ✗ ✗★✢✩✣✚✣✪✣✫✥✬✢✙✢✪✥✩✥✕ ✙

✭✧✮✧FlowchartPemecahan Masalah

Menjelaskan mengenai suatu gambar yang berbentuk flowchart untuk membantu

memecahkan suatu masalah✧

✭✧✯ ✧Langkah✦langkah Pemecahan Masalah

Menjelaskan cara✦cara yang sistematis untuk memecahkan suatu masalah✧

✔ ✕ ✖✗ ✰✬✢✙✫✱ ✲✳✱✪✕ ✙✚✕ ✙✬✢✙✫✣✪✕ ✴✕✙✵✕✩✕

✶✧✮✧✷engumpulan ✸ata

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai data✦data yang diperoleh dan dikumpulkan pada saat penelitian dilakukan✧

✶✧✯ ✧✷engolahan ✸ata

Pada sub bab ini akan membahas langkah✦langkah dalam pengolahan data berdasarkan data✦data yang sudah diperoleh✹ proses perhitungan beserta hasil dari pengolahan data✧

✔ ✕ ✖ V Analisis

Pada bab ini akan dianalisis hasil dari pengolahan data✹ sehingga dapat di dapatkan suatu solusi pemecahan masalah✧

Bab VI Kesimpulan dan Saran

✺✧✮✧✻esimpulan

Menerangkan mengenai kesimpulan berdasarkan hasil dari analisis data✧

(17)

5 ❊ ❋● ❋❍ ■❏❑ ■▲ ■❏▼ ◆❖P◗

2.1.1. Pengertian Bisnis dan Perusahaan

Perusahaan dapat diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian

dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukan bagi pemuasan

kebutuhan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para pemiliknya.

Jadi, fokusnya lebih kepada organisasi. Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai seluruh

kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang terlibat didalam bidang perniagaan

(produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka

memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Dari penjelasan kedua istilah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis lebih

luas dibandingkan pengertian perusahaan karena perusahaan merupakan bagian dari bisnis.

Dalam kegiatan bisnis, maka dibutuhkan kesiapan dalam menghadapi tantangan dan resiko

untuk mengkombinasikan tenaga kerja, material, modal, dan manajemen secara baik

sebelum memasarkan produk, orang yang memiliki kompetensi tersebut sering dikenal

sebagai pengusaha. Produsen adalah orang yang mampu membuat produk secara efisien

dalam jumlah maupun variasi yang dibutuhkan. Motivasi utama dalam kegiatan bisnis

adalah laba. Laba didefinisikan sebagai perbedaan antara penghasilan dan seluruh biaya

yang dikeluarkan dalam proses bisnis.

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya

menganalisis layak atau tidak layaknya suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keutungan yang maksimal untuk

waktu yang ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk.

Kegiatan utama bisnis bisa dikategoikan kedalam kegiatan yang berbentuk operasional rutin

(18)

terus menerus serta berulang-ulang. Akan tetapi berbeda jika kegiatan yang dilakukan

merupakan proses pembangunan dan perluasan sistem, maka kegiatan yang dilakukan

adalah kegiatan yang berbentuk proyek sehingga kegiatan lainnya yang belum ada dalam

bisnis akan berlangsung setelah adanya kegiatan berbentuk proyek ini dilakukan. Misalnya

jika sebuah perusahaan akan berdiri maka sistem dibangun terlebih dahulu oleh proyek, baru

kemudian dioperasionalkan secara rutin.

2.1.2. Industri Manufaktur dan Industri Jasa

Semakin maju sebuah Negara idustri-industri yang dimilikinya semakin tidak didominasi

oleh industri-industri manufaktur yang memproduksi barang-barang melainkan semakin

berkembangnya industri jasa yang mungkin lebih pesat dibandingkan industri

manufakturnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi bisnis untuk bergerak kearah bisnis

jasa, antara lain:

 Perubahan regulasi pemerintah,

 Swastanisasi perusahaan-perusahaan pemerintah dan organisasi nirlaba,

 Komputerisasi dan inovasi teknologi,

 Perkembangan waralaba (franchising),

 Ekspansi leasing dan bisnis persewaan,

 Pertumbuhan pusat-pusat jada dalam perusahaan manufaktur,

 Tekanan finansial terhadap organisasi-organisasi publik dan nirlaba, serta

 Internasionalisasi bisnis jasa.

2.1.3. Reviwer Studi Kelayakan Bisnis

Manfaatnya dalam studi adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

(19)

direalisasikan sesuai dengan kepentingan pihak yang terkait didalamnya. Adapun piha-pihak

yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis adalah sebagai berikut:

 Pihak investor, karena investor adalah pemilik modal yang memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal

yang ditanamkannya.

 Pihak kreditor, karena dari pihak ini dana bisa dipinjamkan yang pada akhirnya keputusan pemberian pinjaman dipertimbangkan setelah melakukan pengkajian ulanh

studi kelayakan bisnis yang telah dibuat sebelumnya.

 Pihak manajemen perusahaan, sebagai pihak yang memberikan kebijakan terhadap langkah perencanaan dari studi kelayakan bisnis tersebut sebagai bentuk realisasi dari ide

proyek dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.

 Pihak pemerintah dan masyarakat, ini disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah yang akan mempengaruhi kebijakan perusahaan baik secara langsung maupun tidak

langsung terkait prioritas pemerintah sebagai unsur pendukung rencana yang akan

dijalankan.

 Bagi tujuan pembangunan ekonomi, sebagai analisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek

yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau

dari aspek rencana pembangunan nasional (kebijakan pemerintah), distribusi nilai tambah

pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh social, serta analisis

kemanfaatan dan beban sosial.

2.1.4 Aspek-aspek studi kelayakan bisnis

1. Aspek pasar

Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli, atau saling bertemunya

antara kekuatan permintaan dengan kekuatan penawaran untuk membentuk suatu harga.

(20)

mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang

didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang

didasari pada kebutuhan saja disebut sebagai permintaan potensial. Hukum permintaan

mengatakan bahwa bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas harga barang yang

diminta akan berkurang, begitu pula sebaliknya, bila harga barang yang diminta menurun,

maka kualitas barang yang diminta menaik (asumsi cetris paribus). Sedangkan penawaran

dapat diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan dipasar pada berbagai

tingkat harga. Tingkat harga ditentuakan oleh beberapa faktor, antara lain; harga barang itu

sendiri, harga barang lain, ongkos produksi, tingkat teknologi, dan tujuan-tujuan perusahaan.

Bentuk pasar bisa dilihat dari sisi produsen dan sisi konsumen. Dari sisi produsen, maka

pasar dapat dibedakan atas asas persaingan sempurna, persaingan monopolitik, oligopoli,

dan monopoli. Dan dari sisi konsumen, pasar dibedakan atas empat bentuk jenis pasar, yakni

pasar konsumen, pasar industri, pasar penjualan ulang kembali dan pasar pemerintah.

Proyeksi permintaan dan penawaran produk dapat dilakukan dengan melakukan estimasi

total terhadap permintaan pasar, estimasi wilayah permintaan pasar, estimasi penjualan

aktual dan pangsa pasar, serta peramalan permintaan pada saat yang akan datang.

Implikasi pada SKB biasanya terlibat pada tugas analis yakni mampu menentukan

rancangan produk atau jasa (benchmark) yang akan dijual, mampu melakukan antisipasi

selanjutnya dalam menentukan pergerakan permintaan konsumen dan juga penawaran

produsen yang diperoleh melalui informasi product life cycle (PLC), dan terakhir dapat

menentukan prediksi berbagai peluang dan ancaman sekaligus kekuatan dan kelemahan

dalam peningkatan pangsa pasar (market share).

2. STP (Segmentasi, Target, Posisi)

Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, kita pertama kali harus terlebih dahulu

melakukan segmentasi pasar atas produk yang akan kita jual. Segmentasi pasar pada intinya

(21)

demografis, berdasar kelas ekonomi dan pendidikan ataupun juga berdasarkan gaya hidup

(psikografis).

Pembagian segmen yang paling lazim dilakukan adalah berdasar kelas sosial ekonomi.

Sebagai misal, pembagain yang sering dilakukan adalah membagi lapisan pasar menjadi

empat kelas : misal kelas C (kelas ekonomi rendah), kelas B (menengah), dan kelas AB

(menengah atas) dan kelas A (golongan atas). Sebagai misal, produk kartu ponsel Esia yang

murah meriah cenderung ditujukan untuk golongan B dan golongan C. Sementara produk

mobil mewah seperti BMW atau produk tas Gucci ditujukan untuk segmen kelas atas. (Jika

Anda ingin mendapatkan slide presentasi yang bagus tentang marketing manajemen dan

strategi.

Setelah segmentasi atas produk telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah

melakukan targeting atau membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa

segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan

harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Sebagai misal

produk-produk tas dan sepatu mewah seperti dengan merk Gucci atau Louis Vuitton, maka mereka

selalu memilih mal kelas atas seperti Plaza Senayan dan Pacific Place untuk membuka

outletnya, dan bukan di mal kelas menengah seperti Plaza Jatinegara. Hal diatas dilakukan

agar kegiatan promosi peasaran yang dilakukan pas dan tepat sasaran dengan segmen pasar

yang ditujunya.

Selain targeting, maka langkah berikutnya adalah melakukan positioningproduk. Langkah

ini artinya adalah menciptakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan

potensial yang akan dibidik. Mobil mewah BMW selalu mencitrakan dan memposisikan

dirinya sebagai kendaraan mewah nan elegan. Pada sisi lain Esia selalu mencoba

memposisikan dirinya sebegai produk rakyat kebanyakan yang murah dan tersedia

dimana-mana.

Positioning yang pas ini menjadi sangat penting, sebab dengan begitu mereka bisa meraih

simpati dalam benak pelanggan. Dan selanjutnya hal ini bisa mendorong mereka untuk

(22)

3. Aspek Manajemen

Tujuan studi aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan

implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana

bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak.

Dalam pembangunan proyek bisnis dan implementasinya dapat dilakukan melalui

pendekatan-pendekatan, antara lain:

 Perencanaan (planning)

Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan

dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:

1. Jenis barang yang diproduksi

2. Kualitas barang

3. Jumlah barang

4. Bahan baku

5. Pengendalian produksi

 Pengorganisasian (organizing)

Didalam organisasi dikenal beberapa bentuk organisasi atau lebih tepat disebut struktur

organisasi, yaitu:

1. Organisasi garis dan staf

Jika suatu organisasi telah berkembang semakin besar, mungkin sekali akan timbul

berbagai kesulitan bagu seorang pemimpin untuk mengambil keputusan, sehingga ia

merasa perlu meminta bantuan kepada orang lain yang merasa lebih mampu.

2. Organisasi fungsional

Ciri struktur organisasi fungsional adalah bahwa setiap atasan mempunyai wewenang

untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada sepanjang perintah itu

(23)

3. Organisasi gabungan

Bentuk organisasi gabungan ini pada dasarnya merupakan bentuk gabungan

organisasi garis dan staf, garis dan fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari

ketiga nya.

4. Organisasi Metriks

Struktur organisasi metrics sering diterapkan pada organisasi yang memiliki

pekerjaan-pekerjaan relatif besar.

 Penggerakan (actuanting)

Bertujuan agar

1. Agar mempengaruhi seseorang supaya bersedia menjadi pengikut

2. Melakukan daya tolak pada seseorang

3. Membuat seseorang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik

4. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan

organisasi tempat mereka bekerja.

5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang terhadap

Tuhan nya, Negara dan masyarakat

 Pengendalian (controlling)

Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya

meliputi :

1. Menetapkan kualitas

2. Menetapkan standar barang

(24)

4. Aspek Sumber Daya Manusia;

 Perencanaan SDM

Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek bisnis

sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer dan tim nya.

 Analisis pekerjaan

Merupakan suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat

dijelaskan terhadap orang lain.

 Rekrutmen, Seleksi, Orientasi.

Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga

kerja yang sesuai dengan lowongan.

Seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih

menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat

dengan criteria yang telah ditetapkan serta julah yang dibutuhkan.

Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima, setelah melalui tahapan seleksi.

 Produktivitas

Berkaitan dengan SDM, cirri pegawai yang produktif menurut Dale Timpe (1989) adalah:

1. Cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat.

2. Kompeten secara professional

3. Kreatif dan inovatif

4. Memahami pekerjaan

5. Belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam

pekerjaan

(25)

7. Dianggap bernilai oleh atasannya

8. Memiliki catatan prestasi yang baik

9. Selalu meningkatkan diri

 Pelatihan dan pengembangan

Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan

teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan

bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu dimasa yang

akan datang.

 Prestasi kerja

Hasil penilaian prestasi kerja (performance appraisal) karyawan dapat memperbaiki

keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan

tentang pelaksanaan kerja mereka

 Kompensasi

Konpensasi dafat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas

jasa untuk kerja mereka.

 Perencanaan karir

Merupakan suatu pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah maupun yang sedang

dilakoninya.

 Keselamatan dan kesehatan kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja perlu terus dibina agar dapat meningkatkan kualitas

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

 Pemberhentian

Pemberhentian sinonim dengan separation,pemisahan atau pemutusan hubungan kerja

(26)

 Implikasi pada SKB

Hasil studi aspek SDM hendaknya memberikan informasi dalam hal :

1. Mampu membedakan antara merncanakan SDM dalam pembangunan proyek bisnis

dan SDM dalam implementasi bisnis rutin.

2. Menentukan setiap kelayakan tiap unsure MSDM, seperti: berapa jumlah karyawan

yang dibutuhkan, penentuan deskripsi pekerjaan yang jelas, penentuan kebijakan

pelaksanaan rekrutmen-seleksi-orientasi, penentuan produksitivitas, rencana

pelatihan dan pengembangan, penentuan prestasi kerja, kompensasi, perencanaan

karier, keselamatan dan kesehatan kerja, dan mekanisme PHK.

5. Aspek Keuangan

Kebutuhan dana dan sumbernya, Beberapa sumber dana yang penting adalah:

Modal pemilik perusahaan yang disetorkan

Saham yang diperoleh dari penerbitan saham dipasar modal

Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual dipasar modal

Kredit yang diterima dari bank

Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank

 Aliran Kas (Cash Flow)

Laporan perubahan kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode

tertentu serta memberikan alas an mengenai perubahan kas tersebut dengan

menentukan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaan nya.

 Biaya modal (Coast of Capital)

Konsep cost of capital (biaya-biaya untuk menggunakan modal) dimaksudkan untuk

(27)

dalam berinfestasi berdasarkan contoh yang baik sekali dari Husnan dan Suarsono

(1994).

1.Biaya utang

2.Biaya modal sendiri

 Inisial dan Operasional Aliran Kasa

Telah dijelaskan terdahulu, bahwa dana pada kas akan dimanfaatkan untuk membiayai

pembangunan investasi. Sementara itu operational cashflow merupakan rencana keluar

masuk dana jika proyek sudah dioperasionalkan.

 Analisis kepekaan (Sensitivity Analysis)

Pada kita menganalisis perkiraan arus kas dimasa yang akan datang, kita berhadapan

dengan ketidak pastian akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang

jauh dari kenyataannya. Ketidak pastian itu dapat menyebabkan berkurangnya

kemampuan suatu peluang bisnis dalam beroperasi untuk menghasilkan laba

perusahaan.

 Penialaian dan pemilihan Investasi

Jika dalam periode yang sama terdapat beberapa usulan proyek yang ternyata layak

untuk direalisasikan, sementara itu, dana atau anggaran yang tersedia tidak mencukupi,

maka perlu dicari jalan keluar salah satunya adalah dengan melakukan urutan prioritas

terhadap proyek-proyek itu. Cara melakukan investasi serta melakukan analisis urutan

prioritas yaitu:

 Metode penilaian investasi

Pada umumnya ada 4 metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam

penilaian aliran kas dari suatu investasi, yaitu metode payback period, net present

value, internal rate of returndanprovitability index, serta break even point.

(28)

Apabila dijumpai suatu kondisi untuk menjawab apakah untuk pengadaan sesuatu,

misalnya mesin produksi akan dilakukan melaluileasingatau beli.

 Urutan prioritas

Apabila dijumpai beberapa usulan proyek yang feasible atau layak untuk

dilaksanakan padahal hanya akan melaksanakan satu atau sebagian saja ari

usulan-usulan itu karena keterbatasan sumber daya, seperti dana, maka dapat dilakukan

pengurutan prioritas (runking) atau capital rationing untuk menentukan usulan

proyek yang paling layak.

 Implikasi pada SKB

Hasil studi aspek keuangan hendaknya memberikan informasi perihal:

1. Bagaimana menentukan kebutuhan akan dana serta sumbernya untuk memenuhi

rencana bisnis

2. Bagaimana menentukanpolicyaliran kas termasuk kondisi sensitivitasnya

3. Bagaimana menilai rencana bisnis dari sisi keuangan dari berbagai sisi. Penilaian

dapat dilakukan dengan metode PI, NPP, IRR, PP dan BEP. Termasuk didalam nya

penentuanleasingatau beli terhadap aktiva tetap tertentu

4. Bagaimana proses pemilihan prioritas proyek bisnis, jika terdapat lebih dari satu

rencana proyek bisnis yang dinyatakan layak.

Proses analisis setiap aspek saling berketerkaitan antara aspek satu dan aspek lainnya

sehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi terintergasi. Sebagai misal, ketika

seorang peneliti tengah menganalisis aspek keuangan, hendaknya ia memanfaatkan hasil

analisis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan mencari data yang dibutuhkan

sesuai dengan kebutuhannya langsung dari lapangan. Untuk lebih jelas, lihat gambar

(29)

Gambar 2.1. Alur Informasi Antar Aspek

❘❙❘❚ ❯❱ ❲❳❨ ❳❨❚ ❨❩❬❭❪❬❭ ❯❳❭❫❱ ❯❴❩❬❵❱ ❨ ❳

Analisis aspek teknis dan operasi dalam analisa kelayakan pabrik ditujukan untuk

menentukan mesin dan peralatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi. Analisa aspek teknis

dan operasi, meliputi:

1. Perencanaan produk,

2. Perencanaan kapasitas,

3. Perencanaan proses dan fasilitas produksi,

(30)

2.2.1 Perencanaan Produk

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan tergantung kepada kemempuan untuk

mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang

dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya rendah.

Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan

produk merupakan serangkaian aktivitas mulai dari analisa persepsi dan peluang pasar, dan

diakhiri dengan tahapan produksi, penjualan, dan pengiriman produk.

2.2.2 Perencanaan Kapasitas

Kapasitas merupakan kemampuan produksi dari fasilitas yang biasanya dinyatakan dalam

volume output persattuan waktu. Tujuan perencanaan kapasitas adalah usaha perusahaan

untuk mengatasi fluktasi permintaan (demand). Dengan perancanaan kapasitas yang baik

diharapkan perusahaan akan menghasilkan produknya sesuai dengan jumlah kebutuhan

konsumen.

2.2.3 Perencanaan Proses dan Fasilitas

Berdasarkan rancangan produk dan rencana kapasitas produksi yang telah dibuat langkah

sebelumnya, selanjutnya yang perlu dikaji adalah proses-proses beserta fasilitas produksi

yang dibutuhkan untuk memproses bahan baku menjadi produk yang kita inginkan, sebanyak

kapasitas yang telah kita rencanakan. Karena biasanya untuk menyelesaikan satu elemen

pekerjaan dapat ditempuh beberapa alternatif proses, maka kita harus memilih proses yang

paling sesuai. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tersebut, antara

lain:

1. Ketergantungan,

2. Kualitas dan spesifikasi produk yang diinginkan,

3. Skala ekonomis,

(31)

5. Peralatan yang diperlukan,

6. Jenis bahan baku yang tersedia,

7. Fakltor eksternal,

8. Ketersediaan suku cadang.

2.2.4 Penentuan Lokasi

Lokasi penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam

persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Sebelumnya suatu

perusahaan memulai operasi produksinya, pemilik harus menentukan lebih dahulu dimana

letak perusahaan tersebut. Karena apabila tidak, dipertimbangkan maka mengalami kesulitan

dalam menjamin kelangsungan hidupnya, dikarenakan beroperasi secara tidak efektif dan

efisien. Peran lokasi bagi kegiatan industri atau manufaktur sangat penting.

❛❜ ❝❞❡❢ ❣❤✐❢❢ ✐❥❦❧❣❤❡♠❧ ♥❡♠❢ ❡

Studi lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dengan tujuan

untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya tidak akan

menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

❛❜♦❞❡❢ ❣❤✐❢❢ ✐❥❦❧♣❤❡❢ ❡ ✐ ❤❢❣

Analisis finansial adalah kegiatan melakukan penilaian dan penentuan satuan rupiah terhadap

aspek-aspek yang dianggap layak dari keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis usaha.

Misalnya hasil kajian pemasaran ditentukan besarnya unit yang akan dijual dan harga berapa

produk itu akan dijual, biaya apa yang harus dikeluarkan dalam upaya penjualan produk

(32)

qr st ✉✈✇ ①②③④⑤✇

Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah kelebiahan aktiva lancar (current Asset) diatas

hutang lancar (Current Liabilities) atau juga disebut modal kerja netto (Net working capital).

Dikatakan demikian, sebab hanya bagian dari kelebihan dari aktiva lancar diatas hutang

lancar sajalah yang dapat digunakan sebagai modal kerja. Sedangkan bagian aktiva sebesar

hutang lancar itu tidak dapat diganggu gugat, sebab bagian itu hanya untuk menjaga

liquiditas perusahaan, yakni untuk membayar hutang-hutang yang harus segera dibayar.

Metode keterkaitan dana dan pengeluaran kas yaitu dengan metode ini harus terlebih dahulu

ditentukan beberapa jumlah pengeluaran kas beberapa hari dan beberapa dana itu terkait.

Pengeluaran kas perhari itu, biasanya untuk pembayaran upah tenaga kerja dan untuk

membayar harga bahan baku. Sedangkan lama dana itu adalah jumlah yang diperlukan saat

pelepasan dana untuk bahan baku dan pembayaran upah tenaga kerja hingga proses produksi,

penjualan produk dan penerimaan kembali piutang dalam bentuk kas.

2.5.1 Perhitungan Investasi dan Depresiasi

Investasi merupakan kebutuhan modal kerja tambahan yang diperlukan dalam pendirian

suatu perusahaan. Jadi investasi adalah berupa modal sendiri dan kekurangannya dapat

dipenuhi dengan dana pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank atau penanam modal

lainnya dengan memperhitungkan jangka waktu pembelian dan suku bunga yang diperlukan.

Sedangkan depresiasi adalah besarnya nilai penyusutan dari mesin atau peralatan kerja dalam

jangka waktu tertentu. Metode yang digunakan adalah metode garis lurus tanpa nilai sisa.

Tabel. 2.1. Investasi dan Depresiasi

Aktiva Jumlah Umur ( bulan) Harga (RP) Total Harga (Rp) Depresiasi (Rp) Sewa Bangunan

Mesin Pemarud Kompor Gas

(33)

Tabung Gas Wadah Plastik

Mesin mixer Biaya Aspek Hukum

⑥⑦ ⑧ ⑨⑩

2.5.2. Pola Pengembalian Pinjaman

Pola pengembalian pinjaman dapat dilakukan dengan pengembalian tetap, pengembalian

menurun atau pengembalian bunga per tahun dengan pembayaran pokok pinjaman pada akhir

masa pinjaman.

2.5.3. Biaya Bahan

Biaya bahan terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya bahan tidak langsung. Ongkos bahan

langsung adalah ongkos yang diperlukan untuk penggunaan atau pemakaian bahan langsung

yang diperlukan pada kegiatan produksi. Sedangkan ongkos bahan tidak langsung yang

diperlukan pada kegiatan produksi. Perhitungan ini dilakukan dengan berpedoman pada

kapasitas produksi tiap tahun dan Ongkos Material Handling (omh).

2.5.4. Biaya Tenaga Kerja

Seperti biaya bahan, biaya tenaga kerja pun terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya

tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung dikenakan pada operator fabrikasi

dan operator assembling, karena biaya tenaga kerja langsung adalah semua ongkos yang

dibayarkan pada seluruh buruh langsung atau yang langsung ikutbdalam proses suatu produk.

Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung dikenakan pada tenaga kerja yidak langsung

perkantoran, dan tenaga kerja tidak langsung non perkantoran.

Tabel 2.2. Proyeksi Biaya Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Gaji/bulan Jumlah Biaya (Rp) Gaji/tahun Staf Produksi

(34)

Total Gaji Manajer Upah Pekerja

❶❷ ❸ ❹❺❻❼ ❹❽ ❹❶❾❿ ❹➀ ❹➁❾ ➂➃ ❹

2.5.5. Rugi Laba (income statemen)

Perhitungan laba rugi (income statement) adalah laporan keuangan yang menyajikan

mengenai seluruh hasil operasi (pendapatan/profitabilitas) dan beban yang dikeluarkan

selama satu periode waktu tertentu. Laporan ini menunjukan bagaimana perusahaan

menghasilkan keuntungan atau kerugian.

Perkiraan laba rugi adalah salah satu proyeksi keuangan yang menggambarkan

perkiraan-perkiraan keuntungan atau kerugian yang bakal diperlukan diperusahaan dalam suatu jangka

waktu.

Perkiraan laba rugi pada umumnya berisi:

1. Sumber-sumber pendapatan,

2. Harga pokok dari barang-barang yang terjuan dan jumlah dari seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan (hasil penjualan tersebut).

3. Pendapatan bersih (net income), laba bersih (net profit), ataupun rugi bersih (net loss)

[image:34.612.97.509.85.146.2]

untuk jangka waktu tertentu.

Tabel 2. 4. Proyeksi Laporan Laba Rugi

➄➂ ❹❼❹❿ ❶ ❹➅ ➆❿ ➇ ➈ ❶ ❹ ➅➆❿ ➇ ➉

Penjualan COGS Ppn 10%

Laba Sebelum Pajak Pph 5 %

(35)

2.5.6. Aliran Kas (cash flow)

Salah satu proyeksi keuangan lainnya yang dapat dianggap penting untuk dapat menilai

sampai seberapa jauh proyek investasi komersil yang didirikan dapat dinggap fisibel adalah

proyeksi peredaran keuangan atau yang lazim disebutprejected cash flow.

Proyeksi aliran kas menunjukan penyajian yang sistematis tentang penerimaan dan

pengeluaran kas selama periode operasi tertentu serta menggambarkan penentuan saldo kas

akhir pada laporan neraca. Dari proyeksi peredaran keuangan inilah dapat ditentukan sampai

seberapa jauh proyeksi dapat menghasilkan income yang merupakan salah satu pendapatan

dari proyek kalau telah berjalan nanti. Untuk selanjutnya dibandingkan pada besarnya

pengeluaran-pengeluaran yang harus dibuat untuk melaksanakan jalannya proyek. Keadaan

[image:35.612.93.430.376.595.2]

proyeksi peredaran (cash flow) terjadi tiap tahun yang bersangkutan.

Tabel 2.5. Proyeksi Aliran Kas

Uraian Tahun-0 Tahun-1 Tahun-2 Pemasukan

Pinjaman Kredit Modal Sendiri Laba Bersih Depresiasi Total Pemasukan Pengeluaran Investasi

Angsuran Pokok Kredit Total Pengeluaran PM-PN

Kas Awal Tahun Kas Akhir Tahun

2.5.7. Neraca (balance sheet)

Neraca menggambarkan aktiva lanvar dan aktiva tetap dari suatu perusahaan, juga

menggambarkan total kewajiban dan modal yang harus dipenuhi perusahaan. Lihat contoh

(36)
[image:36.612.85.426.118.297.2]

Tabel 2.6. Proyeksi Laporan Neraca

2.5.8. Evaluasi Profitabilitas Rencana Investasi

Terdapat beberapa teknik untuk mengukur tingkat keuntungan dari proyeksi yang akan

dilaksanakan, diantaranya:

1. Pay back periode

Pay back periode adalah periode dimana jumlah total pengeluaran sama dengan total

pemasukan. Yang termasuk pengeluaran adalah investasi tahun ke-0 dan

pengeluaran-pengeluaran tahun berikutnya. Sedangkan yang termasuk pemasukan adalah net profit

tiap tahun dan depresiasi amortasi.

2. Teknik net present value (NPV)

Dalam teknik ini untuk mengetahui apakah suatu usulan bisnis layak dilaksanakan atau

tidak dengan cara mengurangkan antara present value (nilai saat ini) dan aliran kas bersih

operasional atas proyek investasi selama umur ekonomis termasuk terminal cash flow

dengan initial cash flow. Jika NPV positif, usulan proyek investasi dinyatakan layak,

sedangkan jika NPV negatif dinyatakan tidak layak. Untuk menentukan present value

atas aliran kas opersional dan terminal cash flowdidasarkan pada coast of capitalsebagai

cut of rateatau diskont faktor-nya

Aktiva lancar Kas

Aktiva Tetap Sewa Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan biaya aspek legal

Total aktiva tetap Total aktiva

Modal

(37)

3. Internal rate of return (IRR)

Tingkat investasi (IRR) adalah suatu tingkat suku bunga yang menunjukan bahwa jumlah

nilai sekarang netto (NPV) sama dengan investasi proyek. Dengan kata lain, IRR adalah

suatu tingkat suku bunga dimana seluruh net cash flow-nya sesudah dipresent valuekan

sama jumlahnya dengan investment cost, project cost, atau initial cost. Dari nilai IRR

akan didapatkan informasi layak atau setidaknya perusahaan merealisasikan perencanaan

tersebut.

Jika IRR (%) lebih besar dari MARR (%), suatu perusahaan dianggap cukup layak.

Secara matematis tingkat discount rate yang dinyatkan sebagai r.

At = aliran kas pada periode t (baik aliran kas keluar/masuk)

N = periode terakhir aliran kas yang diharapkan

Symbol = aliran kas yang di discount pada akhir tahun 0 sampai dengan tahun n

Mengingat dalam proyek investasi aliran kas awal (initial investment) dilakukan pada

tahun ke 0.

Jadi r adalah discount rate yang digunakan untuk mendiscount aliran kas dimasa yang

akan datang yakni A1 s/d An. Untuk menyamakan pengeluaran kas awal, periode 0 dan

A0.

Untuk menerapkan teknik interpolasi dalam menentukan IRR, terlebih dahulu

menentukan present value dengan hasil NPV yang berlawanan arah, yakni (1)

perhitungan present value yang menghasilkan NPV negatif dan (2) present value yang

menghasilkan NPV positif.

4. Teknik analisis profitability indeks

Teknik ini disebut juga dengan teknik analisisbenefit cost ratio(B/C ratio). Dalam teknik

ini untuk mengukur layak tidaknya usulan proyek investasi cukup membandingkan antara

(38)

lebih besar 1, usulan proyek dinyatakan layak, sebaliknya jika PI lebih kecil usulan

(39)

➊➋ ➙➛➜➛ Flow Chart➝➞➟➠ ➞➡ ➞➢➤ ➥➤➟➦➤➢➤➡➤ ➧

(40)

➮➱✃➱❐ ❒ ❮❰Ï❒Ð ÑÒ❒❮❰Ï❒ ÐÓÔ ÕÔc❒ Ð❒ ❮Ö❒ ×❒ Ò❒Ð

ØÙ ÚÛÜÝ ÞÝ ßàáâà ßà ãà ä

Úàåà æàç èàá èá èé àá çy èá ç èá åèåàêà ëìàá àåà ãà ä Þà ßà ãà ä åà ãà Þ êÛáåèÜèàá ê ÛÜÝßà äààá àáçy ì ÛÞÝåèàá à ìàá åèíî æà Ý á ëÝì åèßÛãÛßà èìàáé ê Ûáíà Üèàá Þà ßà ãà ä ëÛÜß ÛæÝë åàêà ë åèãà ìÝ ìàá åÛáçàá æÛæ ÛÜàêà íà Üà é ß Ûê ÛÜëè ÞÛãèäà ëåà ëàïåà ëà ê àáç ßà êà ßà Ü åàá ãà èáïãà èá åÛáç àá ÞÛãà ìÝ ìàá êÛÞæàçèàá åà ëà ìÝ Ûß èîáÛÜ ìÛê àåà ðñ ÜÛßê îáåÛáß Ûíà Üàà íà ìÙòÛäèá çç àåàÜèêÛÜÝÞÝßàá Þà ßà ãà äëÛÜß ÛæÝëåèåàê à ëìàáóÝ çà ëÝóÝ àáêÛá ÛãèëèàáÙ

ôÙõÝóÝàáÚ Ûá Ûãèëèàá

òÛëÛãà ä ÞÛãà ìÝìàá ê ÛÜÝ ÞÝ ßàá Þà ßà ãà äé åèäà Üàê ìàá ìèëà ÞÛá ç Ûëà äÝ è ëÝóÝ àá ê ÛáÛãèëèàá áày yà èëÝ éÞÛá çàá à ãèßèßêÛá åèÜ èàáÝ ßà äàyàáç Þ ÛãèêÝëèæÛæ ÛÜàê àà ßê Û ìÙ ðÙ õ èáóàÝ àáÚÝßëà ìà

â Ûãà ìÝìàá ß ëÝåè ãèëÛÜà ëÝ Ü àåà ãà ä ëà äàê ß ÛãàáóÝ ëá öà ß ÛëÛãà ä Þ Ûá ÛáëÝ ìàá Þà ßà ãà ä åàá ëÝóÝ àá êÛá Ûãèëèàá Ù òëÝåè ãèëÛÜà ëÝÜ åèãà ìÝ ìàá ÝáëÝ ì ÞÛáíà Üè åà ßà Üïåà ßà Ü ëÛîÜè y

à áç ëÛÜìà èë åÛá çàá Þà ßà ãà ä àá çy à ìàá åèëÛãèëèé ÞÛáíà Üè êÛáåÛìà ëàá ïê ÛáåÛìà ëàá åàá ÞîåÛã yàá çåàê à ëåèç Ýá à ìàáåà ãà ÞêÛáÛãÛßà èàáy Þà ßà ãà ä

÷Ù Ú ÛáÛá ëÝ àáøà ëà ßàáÚ Ûá Ûãèëèàá

ÚàåàêÛá Ûãèëèàáèá èéê ÛáÛãèëèÞÛáÛá ëÝìàá æà ëà ßàáê ÛáÛãèëèàáà çà Üåàêà ëÞÛáíèê ëà ìàá çà Þæà Üàá ÜÝàá ç ãèá ç ìÝêé ß Ûäèá ç çà êÛá Ûãèëèàá ÞÛáóàåè ãÛæ èä ëÛÜùî ìÝß êàåà ê ÛÜÞà ßà ãà äàáàá çy ëÛá çà äåèëÛãèëè Ù òÛãà èá èëÝ à ßÝÞß èïà ßÝÞß è yàá ç åèçÝá à ìàá óÝ çà ÞÛÜÝ êà ìàá ßÛæÝ à ä æà ëà ßàá é äà ã èá è åèãà ìÝ ìàá ìà ÜÛá à ëèåà ì ß ÛÞÝà ìîáåèßè åàá à ßêÛìåèåÝáèàáà ëày åàê à ëåèÞà ßÝ ìàáß Ûæà çà èÞ îåÛãê ÛáÛãèëèàáÙ

úÙÚ Ûá çÝ ÞêÝãàáûà ëà

Úàåà ê Üî ß Ûßèá è åèãà ìÝ ìàá ê Ûá çÝ ÞêÝãàá ßÛãÝÜÝä åà ëàïåà ëà yàá ç åèæÝ ëÝäìàáÝáëÝ ì æà äàáêÛáÛãèëèàáæÛÜåà ßà Ü ìàáë Ûî Üèåà Üèäà ß èãüýþ ÿ ✁✂ý✄☎ ✆ýþ ☎✄éÞ ÛãèêÝëè✝

 ✞ßê ÛìÚà ßà Ü✝ûà ëàà ßê Ûìê à ßà Üåèåàê àëåà Üèåà ëàìÝ Ûß èîá ÛÜÙ

 ✞ßê Ûì õÛìáèì ✝ ûà ëà à ßê Ûì ëÛìá èì åèåàê à ë åà Üè üýþ ÿ ✁✂ý✄☎ ✆ ýþ☎ ✄ ÝáëÝ ì

Þ Ûá ÛáëÝ ìàá ãî ìà ß è êÛÜÝßà äààáé êÛáyÛåèààá æà äà á æà ìÝ é èá ùÜà ß ëÜÝ ì ëÝ Ü åà á à ãà ë y

(41)

 ✡☛☞ ✌✍✎✏ ✍✏✑✒✓✔✕✔✔ ☛☞ ✌✍✕ ✌✍✖✗ ✍ ✘✗ ✘✔☞ ✔✕✘✔ ✙✗✚ ✛✜ ✢✣✤✥✛✦✧ ★✛✜ ✧✦ ✩

 ✡☛☞ ✌✍✪✔ ✖✔✫✌✑ ✌✖✒✓✔✕✔✔ ☛☞✌✍✑✔ ✖✔✫✌✑✌✖✘✗ ✘✔ ☞✔✕✘✔ ✙✗✚✛✜✢✣ ✤✥✛✦✧ ★ ✛✜✧ ✦✩

 ✡☛☞ ✌✍ ✬✗ ✖✔ ✖☛✗✔✭ ✒ ✓✔✕✔ ✔ ☛☞✌✍ ✮✗ ✖✔ ✖☛✗✔✭ ✘✗ ✘✔☞ ✔✕ ✘✔ ✙✗ ✚✛✜✢✣ ✤✥✛✦✧★ ✛✜✧ ✦ ✘✔ ✖ ☛✕ ✏✘✗

✭✔☞ ✔ ✖✯✔ ✖✰ ✱ ✰✲✌✖ ✯✳✭✔ ✴✔ ✖✓✔✕✔

✲✌✖✯✳✭✔ ✴✔ ✖✘✔✕✔✘✗✭✔ ✍ ✏✍✔ ✖☞ ✔ ✘✔✵✔ ☛☞✌✍y✔✗✕ ✏✒  ✡☛☞ ✌✍✲✔ ☛✔ ✙

✪✌✖ ✌✖✕ ✏ ✍✔ ✖☛✕ ✙✔✕ ✌✯✗☞✌✑✔ ☛✔ ✙✔ ✖☞ ✙✳ ✘ ✏✍ ✘ ✌✖ ✯✔ ✖✑ ✌✖ ✌✖✕ ✏ ✍✔ ✖☛ ✌✯✌✑✌✖✕✔ ☛✗☞✔ ☛✔ ✙✶ ✕✔ ✙✯ ✌✕☞ ✔ ☛✔ ✙ ✶☞ ✳ ☛✗ ☛✗☞✔ ☛✔ ✙✶✘✔ ✖✔ ✖✔✭✗ ☛✗ ☛☞✌☛✔✗ ✖ ✯✰

 ✡☛☞ ✌✍✷✌✍ ✖✗ ✍

✪✌✖ ✌✖✕ ✏ ✍✔ ✖ ✭✳ ✍✔ ☛✗ ☞✌✙✏ ☛✔ ✴✔✔ ✖ ✶ ☞✙✳☛ ✌☛ ☞✙✳✘✏ ✍☛✗ ✶ ☞ ✌✖ ✯✯✏ ✖✔ ✔ ✖ ✔✭✔✕✸✔✭✔✕ y✔✖ ✯ ✘✗✹✏✕ ✏✴ ✍✔ ✖ ✘✔✭✔✑ ☞ ✙✳ ☛ ✌☛ ☞ ✙✳ ✘ ✏✍ ☛✗✶ ✘✔ ✖ ✕ ✌✍✖✗ ✍ ✘✗ ☛✕ ✙✗✹✏ ☛✗ ✏✖✕ ✏✍ ✍✌✭✔ ✖✺✔ ✙✔ ✖ ✍ ✌✯✗✔✕✔ ✖☞ ✙✳ ✘ ✏✍ ☛✗ ✘✔ ✖☞ ✌✑✔ ☛✔ ✙✔ ✖ ✰

 ✡☛☞ ✌✍✎✏ ✍✏✑

✪✌✭✔ ✍ ✏✍✔ ✖ ☞ ✌✖ ✯✌☛✔ ✴✔ ✖ ✏✖✕ ✏✍ ✭✌✯✔✭✗ ☛✔ ☛✗ ☞ ✌ ✙✏☛✔ ✴✔✔ ✖ ✔ ✖✕✔ ✙✔ ✭✔✗ ✖ ✷✓ ✲ ( ✷✔ ✖✘✔ ✓✔✮✕✔ ✙ ✲✌✙✏ ☛✔ ✴✔✔ ✖), ✻✼✷✽ ( ✻✏✙✔✕ ✼✫✗ ✖ ✷✌✑ ☞✔✕ ✽☛✔ ✴✔), ✾✲✿✲ (✾✳ ✑✳✙ ✲✳ ✍✳✍ ✿✔✫✗✹ ✲✔✫✔ ✍), ✲✼❀✷ ( ✲✔ ✖ ✯✔ ✖ ✼✖✘ ✏☛✕ ✙✗ ❀✏✑✔ ✴ ✷✔ ✖✯ ✯✔), ✘✔ ✖ ✲✌✖✯✔✫✏✔ ✖ H✔ ✍ ✲✔✕ ✌✖ ✰

 ✡☛☞ ✌✍✪✔ ✖✔✫✌✑ ✌✖

✪✌✭✔ ✍ ✏✍✔ ✖ ☞ ✌✖ ✌✙✔☞ ✔ ✖ ✮✏✖✯ ☛✗ ✑✔ ✖✔✫✌✑ ✌✖ ☞✌✙✏ ☛✔ ✴✔✔ ✖ y✔✗✕ ✏ ✒ ☞ ✌✙ ✌✖✺✔ ✖✔✔ ✖✶ ☞✌✖✯✳✙ ✯✔ ✖✗ ☛✔ ☛✗✔ ✖✶☞ ✌✭✔ ✍ ☛✔ ✖✔✔ ✖ ✶✘✔ ✖☞✌✖ ✯✔ ❁✔ ☛✔ ✖✘✔✭✔✑✑ ✌✖✫✔✭✔ ✖✍✔ ✖✏ ☛✔ ✴✔.  ✡☛☞ ✌✍✬✗ ✖✔ ✖ ☛✗✔✭

✪✌✭✔ ✍ ✏✍✔ ✖✔ ✖✔✭✗ ☛✗ ☛✘ ✌✖✯✔ ✖✑✌✖✌✖✕ ✏✍✔ ✖✾✲❂✶✼❀ ❀,❃✦✣❄★ ❅❆❇ ✦✧ ✥❈ ✢✦.

7. ✡✖✔✭✗ ☛✗ ☛ K✌✭✔✔ ✍✔ ✖y K✌☛ ✌✭✏ ✙✏✴✔ ✖

(42)

❋● ❍■❏ ❑▲▼ ◆❖P◗●

(43)

31

4.1. Pengumpulan Data

[image:43.595.114.393.235.517.2]

4.1.1 Data Kuesioner dari 30 Responden Tabel 4.1. Data Biodata Responden

Laki-laki 21

Jenis kelamin Perempuan 9 10-18 7 19-25 10 Usia 26-35 7

36-dst 6 Mahasiswa 13 Pegawai swasta 4 Pekerjaan Wiraswasta 6 Pegawai Negeri 6 Dosen 1 100.000-500.000 4 501.000-1.000.00 7 Pendapatan 1.001.000-2.000.000 10

2.001.00-dst 9 Jumlah (Orang)

[image:43.595.114.420.592.748.2]

Tabel 4.1. Data Biodata Responden

Tabel 4.2. Data Perilaku Konsumen

7-11 (pagi) 9 12-14 (siang) 7 Waktu 15-18 (sore) 14

19-21 (malam) 8

Lokasi

Toko oleh-oleh 6 Pedagang kaki lima 17

(44)

Macam-macam gorengan 17 Kue kering 6 Jenis Cemilan Kue basah 4

❫ ❴❵ ❛❜ 9

Macam-macam jajanan

pasar/warung 7 Pedas 14 Manis 11 Rasa Asin 11 Asam 2 500-1000 12 1100-1500 11 Harga (per unit) 1600-2000 6

[image:44.595.112.422.84.340.2] [image:44.595.112.393.392.729.2]

2100-dst 3 Jumlah (orang) Tabel 4.2. Data Perilaku konsumen

Table 4.3. Data Responden Produk Wingko Singkong Enak sekali 10

Enak 13 Cita Rasa Cukup 7

Kurang 0 Rp 500 21 Rp 1000 8 Harga Rp 1500 0 Rp 2000 1 Toko oleh-oleh 9 Pedagang kaki lima 7 Lokasi Swalayan 5 Mini market 9 Pasar tradisional 12

Ya 18 Kesediaan Tidak 5

Lainnya 7 Ya 21 Cocok Tidak 7

Lainnya 2 Jumlah (orang)

(45)
[image:45.595.115.304.124.212.2]

4.1.2. Tabel Data Kuesioner Table 4.4 Data Usia

Usia Jumlah (orang) %

10 -18 7 23

19-25 10 34

26-35 7 23

36-dst 6 20

[image:45.595.113.477.275.492.2]

Gambar4.1. Grafik Data Usia

Gambar 4.1. Grafik Data Usia

Table 4.5 Data Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (orang) %

Mahasiswa 13 44

Pegawai swasta 4 13

Wiraswasta 6 20

Pegawai Negeri 6 20

(46)

Gambar4.2. Grafik Data Pekerjaan

Gambar4.2. Grafik Data Pekerjaan

Table 4.6. Data Perilaku Konsumen

Waktu Jumlah (orang) %

7-11 (pagi) 9 24

12-14 (siang) 7 28

15-18 (sore) 14 37

19-21 (malam) 8 21

Gambar4.3. Data Perilaku Konsumen

[image:46.595.114.457.101.306.2] [image:46.595.113.474.513.734.2]
(47)
[image:47.595.111.367.103.208.2]

Table 4.7. Data Perilaku Konsumen

Lokasi Jumlah (orang) %

Toko oleh-oleh 6 14

Pedagang kaki lima 17 39

Swalayan 5 12

Mini market 8 19

Pasar tradisional 7 16

Gambar4.4. Data Perilaku Konsumen

Gambar4.4. Data Perilaku Konsumen

Tabel 4.8. Data Produk Wingko Singkong

Cita Rasa Jumlah (orang) %

Enak sekali 10 34

Enak 13 43

Cukup 7 23

[image:47.595.119.505.270.498.2]
(48)

Gambar4.5. Data Produk Wingko Singkong

Gambar4.5. Data Produk Wingko Singkong

Table 4.9. Data Produk Wingko Singkong

Harga Jumlah (orang) %

Rp 500 21 70

Rp 1000 8 27

Rp 1500 0 0

Rp 2000 1 3

Gambar4.6. Data Produk Wingko Singkong

[image:48.595.116.478.101.310.2] [image:48.595.114.480.500.745.2]
(49)

 Aspek Hukum

Aspek hukum meliputi perizinan-perizinan yang meliputi pendirian usaha, hak paten produk, badan hukum perusahaan yang disesuaikan (PT, CV, FIRMA ,UD dll), dan perizinan lainnya agar memperlancar jalannya usaha.

[image:49.595.253.389.223.386.2]

 Struktur Organisasi UD. Wingko Singkong

Gambar 4.7. Struktur Organisasi UD. Wingko Singkong

 Aspek Finansial

Data target penjualan di asumsikan bahwa produksi setiap hari sebanyak 1000pcs dan dalam 1tahun memiliki jumlah produksi selama 357 hari, sehingga didapat nilai rata-rata produksi perbulan sebagai berikut :

Periode Jumlah produk

Januari 29750 Februari 29750 Mart 29750 April 29750 Mei 29750 Juni 29750 Juli 29750 Agustus 29750 September 29750 Oktober 29750 November 29750 Desember 29750

Total 357000

[image:49.595.230.394.511.719.2]
(50)

4.2. Pengolahan Data

4.2.1 Analisis Aspek Pasar

4.2.1.1. Strategi Pemasaran

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar dilihat dari demografis wingko singkong ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak, remaja dan orang tua.. Serta dari segmen berdasarkan perilaku, wingko singkong mendapat respon yang begitu baik, karena singkong ini merupakan ciri khas indonesia selain itu wingko singkong juga dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet.

2. Target Pasar

Target pasar disini berdasarkan segmentasi pasar yang telah terbentuk. Mayoritas penduduk bandung yang gemar akan makanan berupa kue tradisional berpengaruh terhadap permintaan produk wingko singkong,. Yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha wingko singkong bekerja berdasarkan adanya permintaan pasar. Kegiatan produksi dimulai apabila adanya permintaan pasar. Maka, tanpa pemintaan pasar kegiatan produksi usaha wingko singkong tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi maka target pasar yang paling prosfektif untuk menmperoleh laba yang maksimal yaitu memasarkan produk di sekitar kampus,perkantoran dan disekitar perumahan padat penduduk agar mudah dijangkau konsumen.

3. Posisi pasar

(51)

4. Analisis Pesaing

Keberhasilan usaha salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Analisis dilakukan dengan cara identifikasi industri dan karakteristiknya, identifikasi usaha di dalam industri, kemudian masing-masing usaha pun dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar. Persaingan dalam keberadaannya berlangsung pada berbagai jenis. Persaingan antar merek, persaingan antar jenis produk, persaingan antar kebutuhan generik yang tercipta karena kelangkaan sumber daya dimana variasi geografis pun terjadi. Pemahaman terhadap jenis-jenis persaingan tersebut, merupakan suatu kemampuan. Analisis persaingan bersifat dinamis. Pesaing dideskripsikan dan dianalisis, pesaing di evaluasi, serta kemudian tindakan pesaing pun diprediksi secara tepat. Yang dimaksud pesaing termasuk didalamnya pesaing baru. Analisis persaingan merupakan aktifitas yang terus menerus dan memerlukan koordinasi informasi. Usaha menganalisis pesaing dapat dengan cara menggunakan sistem intelejen pesaing. Untuk kepentingan itu, beberapa teknik dilakukan seperti pencarian database, survey konsumen, wawancara dengan pemasok serta partisipan lainnya yang sesuai, perekrutan karyawan pesaing termasuk mempelajari produk pesaing. Oleh karena itu pesaing wingko singkong ini mempunyai pesaing yang bergerak di bidang produksi yang sama dan produk makanan yang proses produksinya digoreng.

4.2.2. Analisis Aspek Teknik

4.2.2.1. Lokasi Perusahaan dan Proses Produksi

(52)

Pemilihan tempat yang di lakukan UD. Wingko Singkong tetap, hal ini dilihat berdasarkan pertimbangan kulitatif yaitu:

1. Letak konsumen dan pasar.

UD. Wingko Singkong menempatkan lokasi usaha dekat dengan konsumen dan pasar sasaranya, hal ini untuk memudahkan konsumen menjangkau lokasi penjualan.

2. Lokasi yang strategis

Lokasi yang strategis harus disesuaikan dengan sarana angkutan umum yang memadai mudah dijangkau, .

3. Lingkungan masyarakat sekitar

Dengan lingkungan masyarakat sekitar yang mendukung adanya pendirian perusahaan wingko singkong ini, hal ini berdampak positif bagi perusahaan karena dapat memperlancar proses per izinan. Sedangkan feedback bagi masyarkat yaitu berupa lapangan kerja baru.

4. Proses pembuatan wingko singkong

(53)

Gambar 4.10. proses pembentukan produk Gambar 4.11. produk siap digoreng

Dengan ketentuan:

 1 hari kerja = 8 jam

 1 minggu kerja = 7 hari

 1 tahun kerja = 51 minggu

Maka perhitungan KPT (Kapasitas Produksi Terpasang) untuk unit/jam dari total produksi selama 1 tahun sebesar 357000 pcs/tahun, yaitu:

❝❞ ❡ ❡❢ x ❝❞ ❣ ❞ ❤✐ x ❝❞ ❝❞ ❥ ❦❞ ❣ ❢ ❧ ♠ ♥ ❤

♠ ❤♦ ♣❢ qr✐ q❞ ♠❞ r✐❦❞ r

Unit KPT ker min ker ker  51 7 8 357000 x x

(54)

5. Alat-alat Yang di Gunakan

 Mesin pemarud kelapa dan singkong

Gambar 4.12. Mesin Pemarud Kelapa dan Singkong (Rp 2.950.000)

[image:54.595.208.419.136.394.2]

 Kompor gas

(55)
[image:55.595.230.444.103.312.2]

 Gerobag

Gambar 4.14. gambar Gerobag (Rp 1.000.000,-)

 Wajan, Susuk, dan Penyaring

[image:55.595.251.441.389.720.2]
(56)
[image:56.595.239.363.109.236.2]

 Tabung Gas

Gambar 4.16. Gambar Tabung Gas (Rp 110.000)

[image:56.595.238.443.288.477.2]

 Wadah Plastik

Gambar 4.17. Gambar Wadah Plastik (Rp 25.000)

 Mesin Mixer

[image:56.595.234.455.523.740.2]
(57)

4.2.2.2. Tata Letak (Layout)

[image:57.595.183.435.187.382.2]

Area Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global karena informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja. Berikut gambar AAD distributor kue bantal wilayah bandung:

Gambar 4.19.Area Allocation DiagramUD.Wingko Singkong

Sedangkan gambar visualisasi secara lengkap dapat dilihat pada template. Berikut ini gambar template UD. Wingko Singkong :

[image:57.595.112.450.481.710.2]
(58)

4.2.2.3. Teknik Distribusi.

Distribusi produk Wingko Singkong merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan pemasaran produk. Maka dari itu teknik distribusi yang tepat sangat di butuhkan untuk kelancaran kegiatan pemasaran.

Tabel. 4.11. Distribusi Wingko Singkong

Supplier Produsen Konsumen

petani UD.Wingko Singkong Konsumen

[image:58.595.112.514.352.404.2]

Dari tabel diatas di jelaskan bahwa suplai bahan baku langsung dari petani, lalu diproduksi dipabrik wingko singkong kemudian di distribusikan langsung ke konsumen.

Gambar 4.21. Distribusi Wingko Singkong

4.2.3 Analisis Aspek Hukum

UD. Wingko Singkong akan didirikan sebagai usaha dagang, maka dari itu untuk badan hukum akan berbentuk usaha dagang. Pengurusan badan usaha ini agar pemasaran dan hak paten perusahaan sah secara hukum dan tidak menyalahi aturan pemerintah mengenai pendirian usaha. Selain itu ada beberapa izin usaha yang harus di lengkapi. Dokumen izin usaha diperlukan untuk kepentingan perusahaan dan izin ini diperlukan bagi instansi tertentu sebagai data untuk melakukan berbagai pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha dari berbagai penyimpangan yang mungkin terjadi.

(59)

 Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN .

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) wajib dimilki oleh perusahaan/badan usaha Penanaman Modal Asing (PT-PMA), PT Non PMA, CV, Koperasi, Firma atau perusahaan perorangan yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan.

Prosedur Permohonan

1. Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT Non PMA, dan Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu

mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri Kehakiman & HAM RI, atau persetujuan dan atau setelah tanggal penerimaan laporan.

2. Bagi permohonan TDP badan usaha KOPERASI maka badan

usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Instansi Terka

Gambar

Tabel 2. 4. Proyeksi Laporan Laba Rugi
Tabel 2.5. Proyeksi Aliran Kas
Tabel 2.6. Proyeksi Laporan Neraca
Tabel 4.2. Data Perilaku Konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan studi kelayakan terhadap bisnis usaha pengolahan pabrik susu, maka akan terlihat gambaran secara rinci potensi dari usaha ini dengan melakukan

Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57154 HP 085951602038 E-mail: [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan bisnis pada usaha

kurang jelasnya informasi untuk memperoleh kredit sehingga calon nasabah merasa di permainkan.180 Maka dari itu dalam hal menganalisis kelayakan pembiayaan diperlukan juga strategi

1 , 2019, pp: 76 - 83 HIRARKI Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis http://journal.upp.ac.id/index.php/Hirarki ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA PENGEMBANGAN UMKM USAHA TAHU DAN

Analisis kelayakan bisnis atau analisis kelayakan usaha dibutuhkan untuk mengetahui mengapa industri kecil tempe di Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari tidak begitu

Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah analisa kelayakan bisnis yang mencakup beberapa aspek yaitu aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan, aspek keuangan, dan

Identifıkasi Masalah Masalah yang dihadapi dalam menganalisis kelayakan usaha sambal tauco adalah mengetahui biaya yang diperlukan dalam mendirikan usaha sambal tauco dengan melakukan