• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KP PEMADATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV KP PEMADATAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

METODOLOGI

4.1. Metodologi Kerja Praktek

Metode kerja praktek ini meliputi beberapa tahapan, yaitu : studi literatur, orientasi lapangan, pengumpulan data, pengolahan data dan penyusunan laporan. 1. Studi Literatur

Studi literatur diperlukan untuk mengetahui dasar teori yang menjadi acuan dalam mengetahui proses pemadatan dalam pengujian laboratorium. Mengumpulkan beberapa sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diamati, baik dari media cetak maupun media elektronik.

2. Orientasi Lapangan

Mengenal lebih dekat kegiatan di AMP (Asphalt Mixing Plan) dan

Stockpille PT. Usaha Karya Buana di Desa Kalali, dan juga mengamati lokasi pekerjaan kontruksi jalan di Jalur Poros Tengah Kabupaten Kupang.

3. Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam kerja praktek ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari hasil pengamatan langsung di lapangan berupa berat material, dan berat cetakan yang di timbang pada saat pengujian di laboratorium. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diambil dari perusahaan seperti peta lokasi kerja praktek, struktur organisasi, data curah hujan, data topografi dan sejarah perusahaan.

(2)

33

4. Pengolahan Data

Setelah semua data didapat, baik data primer dan sekunder, maka data diolah dengan melakukan perhitungan untuk mengtahui berat isi kering (γd), % kadar air (w), untuk mendapatkan kepadatan tanah maksimum.

5. Penyusunan Laporan

Dari hasil pengolahan data, disusun semuanya dalam bentuk laporan kerja praktek.

4.2. Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara pengujian yang dilakukan didasarkan pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 1743-2008 Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah Cara D.

4.2.1. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pengujian pemadatan terdiri dari :

(3)

Sumber : Data Primer Lab. Dinas PU,2014

Gambar 4.1 Cetakan

2. Alat penumbuk tangan dari logam yang mempunyai permukaan tumbuk rata, diameter 50,8 mm, berat 4,54 kg, dilengkapi dengan selubung yang bisa mengatur tinggi jatuh secara bebas setinggi 457 mm ± 2 mm.

Sumber : Data Primer Lab. Dinas PU,2014

Gambar 4.2 Alat Penumbuk

(4)

35

Sumber : Data Primer Lab.Dinas PU,2014

Gambar 4.3 Timbangan

4. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1100C ± 50 ).

Sumber : Data Primer Lab.Dinas PU,2014 Gambar 4.4 Oven

(5)

Sumber :Data Primer Lab.Dinas PU,2014

Gambar 4.5 Saringan 6. Pan, sebagai tempat pencampuran agregat dan air.

Sumber :Data Primer Lab.Dinas PU,2014

Gambar 4.6 Pan

(6)

37

Sumber :Data Primer Lab.Dinas PU,2014

Gambar 4.7 Alat Perata

8. Bejana ukur, untuk mengukur volume air yang dibutuhkan sesuai dengan kadar air yang telah ditentukan.

Sumber :Data Primer Lab.Dinas PU,2014

Gambar 4.8 Bejana Ukur

4.2.2. Cara Pengerjaan

1. Timbang cetakan diameter 152,4 mm dan keping alas dengan ketelitian 5 gram.

2. Pasang leher sambung pada cetakan dan keping alas, kemudian dikunci dan ditempatkan pada landasan dari beton dengan masa tidak kurang dari 100 kg yang diletakan pada dasar yang stabil.

(7)

4. Padatkan contoh uji di dalam cetakan (dengan leher sambung) dalam 5 lapisan dengan ketebalan yang sama. Untuk lapis 1, isi contoh uji ke dalam cetakan dengan jumlah yang sedikit melebihi 1/5 dari ketebalan padat total, sebarkan secara merata dan ditekan sedikit dengan alat penumbuk atau dengan alat lain yang serupa agar tidak lepas atau rata. Padatkan secara merata pada seluruh bagian permukaan contoh uji di dalam cetakan dengan menggunakan alat penumbuk massa 4,54 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 457 mm di atas permukaan contoh uji tersebut sebanyak 56 kali. Lakukan pemadatan untuk lapis 2, lapis 3, lapis 4 dan lapis 5 seperti untuk lapis 1.

5. Lepaskan leher sambung, potong kelebihan contoh uji yang telah dipadatkan dan ratakan permukaannya sehingga betul-betul rata dengan permukaan cetakan.

6. Timbang masa cetakan yang berisi benda uji dan keping alasnya dengan ketelitian 1 gram.

7. Buka keping alas dan keluarkan benda uji dari dalam cetakan menggunakan alat pengeluar benda uji. Kemudian ambil sejumlah contoh yang mewakili untuk dihitung kadar air.

4.3. Diagram Alir (Flow Chart) Metode Kerja Praktek

(8)

39

Gambar 4.9 Diagram Alir Metode Kerja Praktek Studi Literatur

Analisis Masalah

Pengujian

Pengumpulan Data

Data Primer :

- BeratConto Kering - Berat Conto Basah - Berat Isi Kering - Berat Isi Basah

Data Sekunder : - Data Curah Hujan - Data Topografi - Data Perusahaan - Peta Geology

Pengolahan Data Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Gambar

Gambar 4.1 Cetakan 2. Alat penumbuk tangan dari logam yang mempunyai permukaan tumbuk rata,
Gambar 4.3 Timbangan
Gambar 4.5 Saringan
Gambar 4.8 Bejana Ukur
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi keseluruhan komponen Boom Foot diperoleh pada 4 titik lokasi pemeriksaan yaitu posisi 2, 5, 5A, dan 12 yang dinyatakan ditolak/tidak diterima

Tampilan Pembangkitan Kunci Pada Tab Enkripsi Setelah tahap inisialisasi data yang sesuai dengan akun Gmail dan pembangkitan kunci, user memasukkan plainteks yang akan

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

Pelajaran penjas di sekolah dasar favorit se-kota Banda Aceh dilakukan 1 (satu) kali seminggu oleh guru penjas yang kompeten dalamberorientasi pada peningkatan kebugaran

KELAS JABATAN DI AKADEMI KOMUNITAS NEGERI REJANG LEBONG.. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

SOSEM 2.1 -Anak dapat berprilaku hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan... Rencana penilaian ( mencantumkan teknik penilaian dan Indikator Pencapaian

Bahwa Pemohon (Partai Golkar dan Zulhendri Hasan, SH., MH.) dalam Permohonannyadi halaman 105 angka 4 menyatakan pelaksanaan Rekapitulasi Penghitungan Suara pada Tingkat

Beberapa faktor yang menyebabkan inkonsistensi ini, antara lain: (a) pengembangan petani tidak sesuai dengan rencana induk perkebunan Aceh yang telah diterbitkan sejak