• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 24 PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP EKUITAS PEMEGANG SAHAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 24 PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP EKUITAS PEMEGANG SAHAM"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : Bogi Wahyu Aji Nugroho NIM : 2014017111

Kelas : 4A4/Akuntansi

BAB 24 : Pengujian Substantif Terhadap Ekuitas Pemegang Saham A. Deskripsi Modal Sendiri (Owner’s Equity)

Modal sendiri (owner’s equity) adalah jumlah kumulatif kontribusi yang diberikan oleh pemilik kepada perusahaan sebagai suatu entitas, ditambah dengan laba yang diperoleh perusahaan yang ditahan di dalam perusahaan. Di dalam perusahaan perseorangan, modal sendiri ini ditunjukkan di neraca oleh akun Modal atas nama seseorang dan akun Prive atas nama pemilik perusahaan yang bersangkutan. Di dalam perusahaan berbentuk Firma dan CV, modal sendiri disajikan di dalam neraca dengan akun modal atas nama tiap-tiap sekutu dan akun prive atas nama sekutu yang bersangkutan. Di dalam perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT), modal sendiri perusahaan ditunjukkan dengan akun Modal Saham (Capital Stock), Paid-in Capital, Treasury Stock, Saldo Laba, dan Cadangan (Reserve).

Menurut sifat kepemilikannya, perusahaan berbentuk perseroan dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Perusahaan perseroan yang seluruh modalnya berasal dari penyertaan pemerintah (disebut dengan istilah public corporation).

2. Perusahaan perseroan yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari penyertaan swasta (private corporation). Perusahaan perseroan ini dikelompokkan lebih lanjut menjadi :

a. Perusahaan perseroan yang bersifat tertutup. b. Perusahaan perseroan yang bersifat terbuka.

B. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Ekuitas Pemegang Saham Di Neraca

Modal Saham : Penjelasan yang lengkap terhadap akun Modal Saham harus dibuat di neraca yang dapat disajikan dalam bentuk catatan kaki atau sebagai catatan atas laporan keuangan.

(2)

Saldo Laba : Perubahan saldo laba dalam tahun yang diaudit dapat disajikan di dalam laporan tersendiri, disebut “Laporan Perubahan Saldo Laba” atau digabungkan dengan laporan laba-rugi, yang disebut Laporan Laba-Rugi dan Perubahan Saldo Laba.

C. Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Ekuitas Pemegang Saham

 Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntasi yang bersangkutan dengan ekuitas pemegang saham.

 Membuktikan asersi keberadaan dan keterjadian ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca.

 Membuktikan asersi kelengkapan ekuitas pemegang saham yang dicantukan di neraca.

 Membuktikan asersi klaim pemegang saham atas aktiva entitas pada tanggal neraca.  Membuktikan asersi penilaian ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca.  Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan ekuitas pemegang saham di neraca. D. Program Audit Dalam Pengujian Substantif Terhadap Ekuitas Pemegang Saham

1. Prosedur Audit Awal. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun ekuitas pemegang saham yang akan diuji lebih lanjut :

 Usut saldo ekuitas pemegang saham yang tercantum di neraca ke saldo akun ekuitas pemegang saham yang bersangkutan dalam buku besar.

 Hitung kembali saldo akun ekuitas pemegang saham di dalam buku besar.

 Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun ekuitas pemegang saham.

 Usut saldo awal akun ekuitas pemegang saham ke kertas kerja tahun yang lalu.  Usut posting pengkreditan dan pendebitan akun ekuitas pemegang saham ke

dalam jurnal yang bersangkutan.

 Lakukan rekonsiliasi akun kontrol Modal Saham dalam buku besar ke buku pembantu pemegang saham dan buku sertifikat saham.

2. Prosedur Analitik. Lakukan prosedur analitk :  Hitung rasio berikut ini :

 Nilai buku saham biasa.

Return on common stockholders’ equity.Dividend payout.

 Laba per saham (earnings per share).

 Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain.

3. Pengujian terhadap Transaksi Rinci

 Periksa bukti pendukung pencatatan ke dalam akun Modal Saham, Paid-in Capital, Treasury Stock, Saldo Laba, dan Cadangan.

 Periksa pencatatan transaksi pengumuman dividen dan pembayarannya. 4. Pengujian terhadap Akun Rinci

 Pelajari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan klien.  Pelajari notulen rapat pemegang saham dan dewan komisaris.

(3)

 Pelajari notulen rapat dewan komisaris dan pemegang saham mengenai pembagian dividen.

 Pelajari kontrak antara klien dengan independent registrar dan transfer agent.  Pelajari surat perjanjian penarikan kredit dan bond indentures mengenai pasal

yang membatasi pembagian dividen.

 Lakukan analisis terhadap akun Modal Saham.  Lakukan analisis terhadap akun Treasury Stock.  Lakukan analisis terhadap akun Saldo Laba.

 Dapatkan konfirmasi dari independent registrar dan transfer agent.  Periksa pertanggungjawaban nomor urut sertifikat saham.

 Periksa semua sertifikat saham yang dibatalkan pemakaiannya.

 Selidikilah adjustment yang berasal dari tahun sebelumnya yang dicatat di dalam akun Laba Ditahan.

5. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan

Bandingkan penyajian ekuitas pemegang saham di neraca dengan prinsip akuntansi berterima umum :

 Periksa pencatatan transaksi emisi saham untuk menentukan pemisahan jumlah modal saham.

 Periksa penyajian treasury stock.

 Periksa penyisihan saldo laba dalam tahun yang diaudit.

Referensi

Dokumen terkait

– Terjadinya krisis Malaise pada tahun 1929, yakni krisis ekonomi dunia yang diawali hancurnya sektor-sektor ekonomi Amerika Serikat.. Dalam

Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima karena nilai r = 0,438 dengan arah korelasi positif dan menunjukkan terdapat hubungan antara pelayanan Rumah Sakit Kusta dengan

Kepatuhan para tenaga medis atau paramedis dalam memberikan pelayanan mengacu kepada standar dan prosedur sangat mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan terhadap

Ekonomi Tiongkok mengarah ke kondisi yang lebih stabil yang tercermin dari cadangan devisa yang mulai meningkat, namun risiko pelemahan masih tinggi terindikasi dari

- Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan - Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan.. - Mencuci tangan dan menggosok gigi

Some Indo-nesian Churches have their main church in Indo-nesia or other countries (e.g. Gereja Bethany, Mimbar Reformed Injili Indonesia, International Full Gospel

melaksanakan pelayanan terhadap pasien yang sesuai dengan. Undang-undang

Muhammad Ibn Abdil Wahhab juga prihatin dengan taklid yang menimpa umat Islam kala itu, dan menggelorakan kembali dibukanya pintu ijtihad, kendati untuk gerakan ini tidak