• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelayanan Puskesmas Kepada Pasien Di Desa Batu Tunggal Kecamatan Na Ixx Labura Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Pelayanan Puskesmas Kepada Pasien Di Desa Batu Tunggal Kecamatan Na Ixx Labura Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi

yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh

ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas

serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan

baru masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapan dan tantangan global yang

dipicu oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi,

transportasi, investasi, dan perdagangan. Kondisi dan perubahan cepat yang diikuti

pergeseran nilai tersebut perlu disikapi secara bijak melalui langkah kegiatan yang

terus-menerus dan berkesinambungan dalam berbagai aspek pembangunan untuk

membangun kepercayaan masyarakat guna mewujudkan tujuan pembangunan

nasional.

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengamanatkan arah

dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan yang telah tertuang dalam pembukaan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 paragraf ke-empat

yang salah satunya yaitu memajukan kesejahteraan umum. Hingga saat ini tujuan

(2)

dikumandangkannya Undang-undang Dasar 1945 tersebut, akan tetapi

kesejahteraan rakyat Indonesia sebagaimana dicita-citakan belum juga terealisasi.

Fakta yang menggambarkan rendahnya tingkat kesejahteraan tersebut dapat

diamati dalam hasil riset United Nations Development Programme (UNDP) yang

tersaji dalam Laporan Pembangunan Manusia 2014 yang berjudul “Mempertahankan

Kemajuan Manusia; Mengurangi Kerentanan dan Membangun Ketahanan”, yang

dirilis pada tanggal 24 Juli 2014. Laporan ini secara komprehensif memaparkan

kinerja 187 negara dalam menjaga kesejahteraan rakyatnya dengan menerapkan

metode kombinasi dari indikator-indikator kesehatan, kekayaan dan pendidikan.1

Hasil riset IPM tersebut juga hampir selaras dengan hasil survei oleh World

Bank’s Report On Doing Business 2014 yang menggunakan indikator pelayanan Dalam hasil riset tersebut peringkat Indonesia ditempatkan pada posisi

ke-108. Dan pada riset tersebut dipaparkan negara paling sejahtera di dunia adalah

Norwedia, sedangkan negara berperingkat tertinggi di kawasan Asia Tenggara

masing-masing ditempati Singapura peringkat 9, Brunei peringkat 30, Malaysia

peringkat 62 dan Thailand peringkat 89. Sedangkan negara-negara anggota ASEAN

lainnya yang tidak lebih sejahtera dari Indonesia adalah Myanmar peringkat 150,

Laos peringkat 139, Kamboja peringkat 136, Vietnam peringkat 121 dan Filipina

peringkat 117.

1

(3)

publik dan kemudahan berusaha, menempatkan Indonesia berada di urutan ke-114

dari 189 kawasan ekonomi dan negara. Indonesia masih tertinggal jauh dengan

negara-negara kecil seperti Singapura urutan 1, Malaysia urutan 18, Thailand urutan

26, Vietnam urutan 78, serta Filipina urutan 95. Persepsi internasional masih

menyetarakan negara kita dengan Mesir urutan 112 yang sedang dalam prahara

politik dan negara terbelakang lainnya.2

2

Ibid

Memang sangat erat kaitannya antara tingkat kesejahteraan dengan indeks

persepsi pelayanan publik. Hasil survei tingkat kesejahteraan menurut UNDP

merupakan realitas cita-cita dan survei Ease of Doing Bussines oleh World Bank

tersebut merupakan ikhtiar yang sedang kita upayakan. Hasil dan upaya tersebut

menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat Indonesia saat ini yang masih terpuruk, hal

ini juga menunjukkan upaya kita untuk meraih cita-cita konstitusi juga belum

optimal. Oleh karena itu upaya prioritas yang harus dilakukan oleh Pemerintah adalah

memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan pengawasan terhadap

penyelenggaraan pelayanan publik.

Dalam rangka memperbaiki pelayanan publik dan sebagai usaha untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah dengan badan legislatif

mengeluarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,

Dalam Undang-undang ini juga disebutkan mengenai standar pelayanan yang

(4)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau

pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.3

3

Pasal 1 angka 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Kemudian Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik juga menyebutkan siapa saja yang merupakan penyelenggara pelayanan

publik, yang kemudian disebut dengan penyelenggara. Dalam Undang-undang ini

disebutkan bahwa penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara Negara,

korporasi, lembaga independen, yang dibentuk berdasaarkan Undang-undang utuk

kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk

kegiatan pelayanan publik.

Salah satu tempat berlangsungnya pelayanan publik adalah Puskesmas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di puskesmas desa batu tunggal kecamatan

NA IX-X Labura masih banyak terdapat keluhan masyarakat mengenai pelayanan

yang diberikan oleh pegawai Puskesmas. Salah satunya adalah mengenai keramahan

pegawai Puskesmas yang banyak dikeluhkan, mengenai disiplin petugas dalam

memberikan pelayanan terhadap pasien rawat inap, serta tidak adanya standard

pelayanan publik yang mengakibatkan tidak adanya informasi alur layanan pada

(5)

Padahal dalam rangka mencapai pelayanan publik yang baik diperlukan peran

serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi

masyarakat yang tugasnya adalah untuk melaksanakan pemerintahan dan tugas

pembangunan. Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian,

menyebutkan bahwa pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara

yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional,

jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan

pembangunan.

Dengan demikian output dari pelaksanaan tugas adalah berupa jasa pelayanan

kepada masyarakat sehingga pelayanan dikatakan efektif apabila aparat berhasil

dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain keberhasilan tugas pemerintah

dalam pembangunan nasional banyak tergantung pada kerja dan kemampuan pegawai

negeri. Tugas pemerintah tidak hanya mengatur saja, akan tetapi juga memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

Fungsi pelayanan selama ini belum mendapat perhatian dari para aparat

birokrasi kita sebab fungsi mengaturnya lebih dominan dibandingkan porsi

pelayanannya. Layanan publik, merupakan hak masyarakat yang pada dasarnya

(6)

tanggung-jawab, kelengkapan sarana, dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan,

kesopanan keramahan, dan kenyamanan.4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk membuat karya tulis yang

berbentuk skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis Terhadap Pelayanan

Puskesmas Kepada Pasien di Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Publik

Adapun yang merupakan permasalahan dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimanakah tinjauan umum mengenai pelayanan publik berdasarkan UU

NO.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik?

2. Bagaimanakah peran PUSKESMAS dalam pelaksanaan pelayanan publik

menurut Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas?

3. Bagaimanakah pelaksanaan pelayanan publik di Puskesmas Desa Batu Tunggal

Kecamatan NA IX-X Labura?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melaksanakan penelitian ini adalah :

4

(7)

a. Untuk mengetahui tinjauan umum mengenai pelayanan publik.

b. Untuk mengetahui peran puskesmas dalam pelaksanaan pelayanan publik.

c. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan publik di Puskesmas Desa Batu

Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian skripsi yang akan penulis lakukan adalah :

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum administrasi

negara, khususnya yang menyangkut mengenai pelayanan publik.

b. Untuk menerapkan pengetahuan penulis secara praktis agar

masyarakat mengetahui bagaiamana pelaksanaan pelayanan publik

berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik.

D. Keaslian Penulisan

Adapun judul tulisan ini adalah Tinjauan Yuridis Terhadap Pelayanan

Puskesmas Kepada Pasien di Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, judul

skripsi ini belum pernah ditulis, sehingga tulisan ini asli dalam hal tidak ada judul

yang sama dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara

(8)

E. Tinjauan Kepustakaan

Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan

orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai

dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam era modernisasi,

pelayanan publik telah menjadi lembaga dan profesi yang semakin penting.

Pelayanan publik tidak lagi merupakan aktifitas sambilan, tanpa payung

hukum, gaji, dan jaminan sosial yang memadai, sebagaimana terjadi dibanyak Negara

berkembang pada masa lalu. Sebagai profesi, pelayanan publik berpijak pada

prinsip-prinsip profesionalisme dan etika seperti akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, integritas,

netralitas dan keadilan bagi semua penerima pelayanan.

Sebagai sebuah lembaga, pelayanan publik harus dapat menjamin

keberlangsungan administrasi Negara yang melibatkan pengembangan kebijakan

pelayanan dan pengelolaan sumber daya yang berasal dari dan untuk kepentingan

masyarakat.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Moenir, bahwa hak hak atas pelayanan

itu sifatnya sudah universal, berlaku terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak

itu, dan oleh organisasi apapun juga yang tugasnya menyelenggarakan pelayanan.

Tugas pemerintah adalah untuk melayani dan mengatur masyarakat. Tugas pelayanan

lebih menekankan kepada mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan

(9)

mengatur lebih menekankan kepada kekuasaan atau power yang melekat pada posisi

jabatan birokrasi.5

Didalam hukum administrasi Negara Indonesia, istilah pelayanan publik

diartikan sebagai segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan orang, masyarakat, instansi Pengertian dari pelayanan publik ialah segala sesuatu yang disediakan oleh

pemerintah atau swasta karena umumnya masyarakat tidak dapat memenuhi

kebutuhannya sendiri, kecuali secara kolektif dalam rangka memenuhi kesejahteraan

sosial seluruh masyarakat.

Pengertian pelayanan publik menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik ialah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Secara luas istilah pelayanan

publik dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan dan objek tertentu yang secara

khusus dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum (the general

public) atau memberikan dukungan terhadap upaya meningkatkan kenikmatan dan

kemudahan (comfort and conveniences) bagi seluruh masyarakat.

5

(10)

pemerintah, dan badan hukum, maupun sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Pelayanan publik terbagi ke dalam tiga kelompok :

1 Kelompok pelayanan administratif, yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk dokumen formal yang dibutuhkan oleh publik.

2 Kelompok pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai

bentuk/ jenis barang yang digunakan oleh publik. Hal ini berkaitan dengan

tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Negara selaku pelaku usaha yang

kewenangannya dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (misalnya

penyediaan air minum/ air bersih, penyediaan listrik, penyediaan jaringan

telekomunikasi, dan lain-lain).

3 Kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai

bentuk / jenis barang yang dibutuhkan oleh publik (misalnya pelayanan

pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi,

penyelenggaraan pos, dan lain-lain).6

Ruang lingkup penyelenggaran pelaksanaan pelayanan publik dewasa ini

semakin meluas dan menyentuh tidak saja pemenuhan atau penegakan hak-hak dasar

manuusia seperti pendidikan, sandang, pangan, perumahan, pekerjaan yang layak,

jaminan kesehatan, lingkungan hidup yang sehat, dan sebagainya. Akan tetapi juga

menyangkut hal-hal yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari,

6

(11)

seperti perijinan, identitas status, penyaluran kebutuhan bahan pokok, transportasi,

telekomunikasi, dan sebagainya.

Pelayanan publik biasanya dilakukan oleh para birokrat atau pejabat

pemerintahan yang merupakan perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi

masyarakat di samping sebagai abdi negara. Pemerintahan pada hakikatnya

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan tidaklah diadakan untuk

melayani masyarakat, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota

masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya demi mencapai tujuan

bersama.7

Fokus utama kebijakan publik dalam Negara modern adalah pelayanan publik

yang merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang maupun

jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh

Negara untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak.

Dalam pelaksanaannya kebiijakan pelayanan publik ini harus diturunkan dalam Pelayanan publik menjadi suatu tolak ukur kinerja pemerintahan yang paling

kasat mata. Masyarakat dapat langsung menilai kinerja pemerintah berdasarkan

kualitas layanan publik yang diterima, karena kualitas layanan publik menjadi

kepentingan banyak orang dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari semua

kalangan, dimana keberhasilan dalam membangun kinerja pelayanan publik secara

professional, efektif, efisien, dan akuntabel akan mengangkat citra positif pemerintah

dimata masyarakatnya.

7

(12)

serangkaian petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang berlaku internal dalam

birokrasi. Seedangkan dari sisi masyarakat, yang penting adalah adanya standar

pelayanan publik, yang menjabarkan pada masyarakat apa pelayanan yang menjadi

haknya, siapa yang bisa mendapatkannya, apa persyaratannya,juga bagaimana bentuk

layanan itu.8

1. Kinerja (performance)

Jika dihubungkan dengan administrasi publik, pelayanan adalah kualitas

pelayanan birokrat terhadap masyarakat. Kata kualitas memiliki banyak defenisi yang

berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih strategis.

Defenisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung

dari suatu produk, seperti :

2. Keandalan (realibility)

3. Mudah dalam penggunaan ( ease of use)

4. Estetika ( esthetichs ) dan sebagainya.

Pada prinsipnya pelayanan publik senantiasa harus selalu ditingkatkan

kinerjanya sesuai dengan keinginan masyarakat pengguna jasa. Akan tetapi

kenyataanya untuk mengadakan perbaikan terhadap kinerja pelayanan publik

bukanlah sesuatu yang mudah.

Banyaknya jenis pelayanan umum di negeri ini dengan macam-macam

persoalan dan penyebab yang sangat berpariasi antara satu dengan yang lainnya

8

(13)

sehingga perlu dicari suatu metode yang mampu menjawab persoalan tadi. Dalam

konteks pelayanan publik, dikemukakan bahwa pelayanan umum adalah

mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat

waktu pelaksanaan urusan publik, dan memberikan kepuasan kepada publik.

Salah satu tempat pelayanan publik, yang pada umumnya berada di

daerah-daerah adalah Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan

Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah, puskesmas juga merupakan tempat berlangsungnya

pelayanan publik berupa pelayanan kesehatan.9

Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang

dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial

dan ekonomis.10

Undang-undang ini juga mengatur mengenai pelayanan kesehatan, dimana

berdasarkan Undang-undang ini jenis-jenis pelayanan kesehatan adalah pelayanan

kesehatan promotif, pelayanan kesehatan preventif, pelayanan kesehatan kuratif,

pelayanan kesehatan rehabilitatif, pelayanan kesehatan tradisional.

9

Syafrudin, Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasisiwa Kebidanan, (Jakarta: Trans Info Media 2009), hal 107

10

(14)

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

1 Sifat / Jenis Penelitian

Sifat / Jenis Penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini

adalah bersifat deskriptif analisis mengarah kepada penelitian yuridis normatif,

yaitu suatu penelitian yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan yang

tertulis atau bahan hukum yang lain.

2 Sumber data

Materi dalam skripsi ini diambil dari data sekunder. Adapun data sekunder yang

dimaksud adalah :

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat. Bahan hukum

primer terdiri dari :11

1) Norma

2) Peraturan dasar

3) Undang-undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik

b. Bahan Hukum Sekunder

11

(15)

Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memeberikan penjelasan mengenai

bahan hukum primer, 12

c. Bahan Hukum Tersier

seperti, hasil-hasil penelitian, artikel, hasil-hasil

seminar, atau pertemuan ilmiah lainnya dari kalangan pakar hukum.

Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan atau

petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tersier

merupakan bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberi

petunjuk-petunjuk maupun penjelasan terhadap hukum primer dan sekunder,

serta bahan-bahan primer, sekunder, tersier (penunjang) di luar bidang hukum,

misalnya yang berasal dari : sosiologi, ekologi, teknik, filsafat dan lainnya

yang dipergunakan untuk menunjang atau melengkapi data penelitian.13

3 Alat Pengumpul Data

Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah melalui studi pustaka (library research),14

4 Analisis Data

dan selain itu untuk mendukung

penelitian, juga dilakukan penelitian lapangan, yaitu memberikan kuisioner kepada

pasien dan kepala Puskesmas desa Batu Tunggal.

Data yang berhasil dikumpulkan, data sekunder, kemudian diolah, dan

dianalisa dengan mepergunakan teknik analisis metode kualitatif, yaitu dengan

12

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: rajawali Pers,2013), hal 118-119

13 Ibid 14

(16)

menguraikan semua data menurut mutu, dan sifat gejala dan peristiwa hukumnya

melakukan pemilahan terhadap bahan-bahan hukum relevan tersebut di atas agar

sesuai dengan masing-masing permasalahan yang dibahas dengan mempertautkan

bahan hukum yang ada.15

G. Sistematika Penulisan

Data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di

puskesmas Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura, kemudian dikaitkan

dengan penerapan peraturan perundang-undangan yang berlaku. dibahas, dianalisa,

kemudian ditarik kesimpulan yang akhirnya digunakan untuk menjawab

permasalahan yang ada.

Skripsi ini diuraikan dalam 5 bab, dan tiap-tiap bab terbagi atas beberapa

sub-sub, untuk mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini yang dapat

digambarkan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang Latar

Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penulisan, Keaslian Penulisan, Metode Penelitian, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II : TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAYANAN PUBLIK

15

(17)

Bab ini berisikan tentang sejarah perkembangan pelayanan publik,

pengertian pelayanan publik, tugas dan fungsi pelayanan publik,

dan pengaturan hukum mengenai pelayanan publik di Indonesia.

BABIII : PERAN PUSKESMAS DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN

PUBLIK

Bab ini berisikan tentang hak dan kewajiban puskesmas dalam

melaksanakan pelayanan publik menurut Undang-undang yang

berlaku, manfaat pelaksanaan pelayanan publik yang dilaksanakan

oleh puskesmas, akibat hukum terhadap puskesmas yang tidak

melaksanakan pelayanan terhadap pasien yang sesuai dengan

Undang-undang yang berlaku.

BAB IV :ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PELAYANAN

PUBLIK DI PUSKESMAS DESA BATU TUNGGAL

KECAMATAN NA IXX LABURA.

Bab ini berisikan tentang pelaksanaan pelayanan publik terhadap

pasien di Puskesmas Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IXX

Labura, peran serta dokter dan pegawai Puskesmas dalam

melaksanakan pelayanan publik terhadap pasien, manfaat

pelaksanaan pelayanan publik bagi pasien yang dilaksanakan oleh

puskesmas.

(18)

Merupakan bab penutup dari seuruh rangkaian bab-bab sebelumnya,

yang berisikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan uraian skripsi ini

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa penjelasan para ahli tentang olahraga dan ekonomi di atas, maka memberikan gambaran kepada kita, bahwa ekonomi tidak hanya sekedar sekelompok individu atau

Simpulan pada penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together Berbantuan Metode Eksperimen untuk Siswa Kelas V SD 4 Hadipolo dapat meningkatkan

Sistem penjaminan mutu Insitusi dan prodi berjalan dengan baik. Penerapan standar dan prosedur mutu melalui tahapan prosedur kerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

Kepala sekolah atau tim evaluator akan mengamati guru dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas untuk mengamati apakah proses kegiatan berjalan sesuai dengan standar

Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, ANALISA PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP PERSEPSI

Rendahnya populasi dan intensitas serangan kutu kebul pada tanaman kedelai, mengakibatkan kombinasi sistem pengairan dan teknik budidaya tidak memberikan pengaruh yang

Hasil penelitian ditemukan bahwa reputasi underwriter dan profitabilitas perusahaan masing-masing secara signifikan berpengaruh positif terhadap initial return,

Perhitungan potensi sumur minyak dengan water cut tinggi menggunakan Metode Vogel didasarkan pada temuan bahwa hasil dari Metode Vogel sesuai dengan data tes