• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 5 Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 5 Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. NERACA

Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi kumulatif mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham, yang disajikan pada akhir periode tertentu. Salah satu dari bagian laporan keuangan ini, menyajikan informasi terkait sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan atau dalam hal ini kekayaan perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan modal pemilik. Sehingga, neraca dapat membantu meramalkan jumlah, waktu, dan sebuah ketidakpastian arus kas di masa mendatang.

Dilihat dari isinya, neraca adalah dasar perhitungan tingkat pengembalian dan dasar evaluasi struktur modal perusahaan. Informasi dalam neraca juga dapat digunakan untuk menilai risiko perusahaan dan arus kas masa depan. Dalam hal ini, neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

Study Objectives :

1. Memahami fungsi dari neraca

2. Mengidentifikasi klasifikasi utama dari neraca 3. Membuat sebuah neraca

4. Menentukan informasi neraca yang memerlukan pengungkapan tambahan

5. Menjabarkan teknik pengumngkapan pada neraca 6. Mengidentifikasi tujuan laporan arus kas

(2)

Likuiditas dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menggambarkan jumlah waktu yang dibutuhkan sampai kewajiban dapat terealisasi atau dibayar. Rasio ini dapat membantu investor dan kreditor menilai seberapa besar kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya. Sementara bagi pemegang saham, rasio likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan dividen tunai di masa depan atau pembelian kembali saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio likuiditas suatu perusahaan, maka risiko yang dihadapi perusahaan semakin kecil.

Solvensi adalah rasio yang mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Dapat dikatakan sebuah perusahaan berisiko apabila perusahaan yang memiliki utang baik jangka pendek maupun jangka panjang, sementara aktiva yang dimiliki perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk ekspansi dan pengembangan perusahaan harus didistribusikan untuk menutup utang-utang tersebut. Sehingga risiko yang dihadapi bukan hanya aktiva perusahaan yang berkurang, lebih buruk lagi aktiva tidak dapat menutupi utang-utang perusahaan.

Fleksibilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam hal mengambil keputusan-keputusan yang efektif dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan kondisi keuangan perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dikatakan tidak sehat, maka keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemilik perusahaan akan sangat terbatas melihat dengan terbatasnya aktiva yang dimiliki saat ini. Sehingga dalam kata lain, semakin tinggi tingkat fleksibilitas perusahaan, makan semakin kecil risiko yang akan dihadapi perusahaan tersebut.

(3)

merupakan aktiva paling berharga dalam sebuah perusahaan, namun tidak dilaporkan di dalam neraca karena ukuran objektifitasnya sulit untuk dinilai. Dalam beberapa kasus, banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan akibat dari ketidak patuhannya dalam prinsip full disclosure.

Dalam menyusun laporan posisi keuangan atau neraca, yang perlu diperhatikan adalah dalam menempatkan pos-pos secara sistematis agar dapat dilihat hubungan antara pos-pos tersebut, dan dapat diidentifikasi tingkat likuiditas dari masing-masing pos. Dalam hal ini, diperlukan klasifikasi dari neraca sehingga dapat menyusun neraca yang baik.

Setiap pos harus dilaporkan dan diklasifikasikan terpisah dengan rincian yang tepat sehingga pengguna laporan keuangan dapat menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan, serta mengevaluasi faktor likuiditas dan fleksibilitas keuangan, profitabilitas, serta risiko perusahaan. Untuk mengklasifikasikan pos-pos dalam laporan keuangan, perusahaan mengelompokkan pos-pos yang memiliki karakeristik serupa dan memisahkan pos-pos yang memiliki karakteristik yang berbeda seperti, aktivitas yang berbeda jenis dan fungsinya yang diharapkan pada operasi utama atau aktivitas lainnya, aktiva dan kewajiban yang memiliki implikasi berbeda atas fleksibilitas keuangan perusahaan, dan aktiva dan kewajiban yang memiliki perbedaan karakteristik likuiditas.

Tiga kelompok pos yang umum terdapat dalam laporan posisi keuangan atau neraca adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

1. Aktiva, adalah hasil perolehan dari transaksi yang terjadi di masala lalu maupun sekarang atau kekayaan yang dimiliki dan dikendalikan penuh oleh perusahaan, dan manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh di masa mendatang.

2. Kewajiban, adalah pengorbanan manfaat ekonomi, dalam hal ini adalah aktiva yang telah lalu, masa kini, maupun masa depan sebagai pemenuhan kebutuhan perusahaan. 3. Ekuitas, adalah modal yang mana mendasari kegiatan operasional perusahaan sebagai basis pendanaan kegiatan tersebut yang di masa depan akan mengalami kenaikan ataupun penurunan yang disebabkan oleh penggunaan dan alokasi dari aktiva dan kewajiban tertentu.

1. Aktiva

(4)

a. Aktiva tidak lancar

Aktiva tidak lancar meliputi beberapa pos dibawah ini :

 Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang disajikan dalam neraca tepat dibawah aktiva lancar. Investasi jangka panjang biasanya dipegang selama bertahun-tahun. Investasi jangka panjang terdiri dari empat jenis investasi berikut :

1. Investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang. 2. Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam operasi,

seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi.

3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun, atau dana ekspansi pabrik.

4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolodasi.

 Properti, Pabrik, dan Peralatan

Properti, pabrik, dan peralatan adalah jenis aktiva yang berumur panjang dan bersifat tahan lama yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan. Aktiva tersebut terdiri dari properti atau kekayaan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Sebagian besar dari aktiva ini juga dapat disusutkan, kecuali tanah. Penilaian akumulasi penyusutan harus diungkapkan sebagai pengurang dari nilai guna aktiva tersebut.

 Aktiva tak berwujud

Aktiva tak berwujud tidak termasuk ke dalam intrumen keuangan karena tidak memiliki substansi fisik. Aktiva tak berwujud meliputi paten, hak cipta, franchise, goodwill, merek dagang, nama dagang, dan kepercayaan pelanggan. Pada umumnya, semua aktiva tak berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya. Aktiva tak berwujud dapat menjadi sumber daya ekonomi yang paling signifikan yang dimiliki oleh perusahaan, namun banyak perusahaan yang mengabaikannya dalam pengungkapan laporan keuangan karena sisi objektifitasnya sulih diidentifikasi.

(5)

Pos-pos yang termasuk aktiva lain-lain meliputi biaya-biaya dibayar dimuka seperti biaya pensiun, piutang jangka panjang, pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan kas dan sekuritas yang dibatasi. Perusahaan harus membatasi bagian ini hanya untuk pos-pos tidak biasa yang cukup berbeda dengan aktiva yang termasuk dalam kategori khusus.

b. Aktiva lancar

Aktiva lancar merupakan kas dan bentuk aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dialokasikan dalam satu tahun berjalan atau satu periode akuntansi, tergantung mana yang paling lama. Siklus operasi yang dimaksud adalah dimulai dari kas yang direalisasikan dari penjualan produk yang berasal dari penggunaan bahan baku dan penggunaan peralatan dalam kegiatan produksi. Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan likuiditasnya. Aktiva lancar meliputi pos-pos berikut :

 Persediaan

Untuk menyajikan persedian di laporan posisi keuangan secara tepat, dasar penilaian, yaitu mana yang paling rendah antara biaya atau harga pasar, dan metode penetapan harga seperti FIFO, LIFO, ataupun biaya rata-rata harus diungkapkan seluruhnya sebelum diakumulasi total.

 Piutang

Setiap piutang yang digunakan sebagai jaminan atau antisipasi piutang yang tak tertagih harus diidentifikasi secara jelas. Kategori piutang harus disajikan dalam neraca atau catatan terkait. sedangkan untuk piutang untuk transaksi yang tidak biasa, perusahaan harus mengklasifikasikannya secara terpisah sebagai piutang jangka panjang, kecuali diperkirakan akan diterima dalam jangka waktu satu tahun.

 Biaya dibayar di muka

(6)

karena apabila biaya tersebut belum dibayarkan, maka perlu digunakan kas selama tahun berjalan atau tahun berikutnya. Biaya dibayar di muka dilaporkan pada jumlah biaya yang belum jatuh tempo atau belum digunakan. Contoh umumnya adalah pembayaran polis asuransi dan sewa bangunan dibayar dimuka. Sehingga biaya dikeluarkan terlebih dahulu sebelum menerima manfaat terkait.

 Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek dalam hal ini investasi dalam sekuritas utang dan ekuitas harus dilaporkan sebagai aktiva lancar dan dikelompokkan dalam tiga klasifikasi untuk tujuan pelaporan yang terpisah.

1. Sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh-tempo, adalah jenis sekuritas kewajiban perusahaan yang memiliki nilai positif dan memiliki kemampuan untuk dipegang sampai dengan tanggal jatuh temponya.

2. Sekuritas perdagangan, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang terutama diotorisasi dan dipegang untuk dijual dalam jangka waktu dekat untuk mendapatkan untung atas selisih harga jangka pendek tersebut.

3. Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang tidak dapat dikelompokkan sebagai sekuritas yang dapat dipegang-hingga-jatuh tempo dan sekuritas perdagangan.

 Kas

Umumnya kas terdiri atas uang tunai dan giro. Kas atau dalam bentuk mata uang ini adalah seluruh aktiva yang likuid dan dapat direduksi. Atau alat pertukaran yang dapat diterima bank untuk disimpan. Sementara ekuivalen kas adalah investasi yang sangat likuid dan aman sehingga dalam prakteknya sama dengan uang tunai. Untuk keperluan laporan keuangan, ekuivalen kas diartikan sebagai surat berharga yang sangat likuid dengan nilai pasar dan waktu jatuh tempo yang diketahui. Juga surat berharga pasar uang jangka pendek.

2. Modal

(7)

diperoleh berdasarkan perjanjian modal saham dan laba ditahan dari periode tertentu. Pos-pos yang terdapat dalam kelompok modal adalah :

 Modal saham, yaitu nilai par atau yang ditetapkan atas saham yang diterbitkan. Modal

saham melingkupi saham biasa dan saham preferen. Baik saham biasa maupun preferen, perusahaan harus mengungkapkan nilai par dan nilai saham yang diotorisasi, diterbitkan dan beredar

 Saham premium, yaitu kelebihan jumlah yang dibayar dari jumlah yang tertera pada

lembar saham atau nilai par.

 Laba ditahan, yaitu laba perusahaan yang tidak didistribusikan. Laba ditahan dibagi

dalam laba ditahan yang tidak semestinya, yaitu nilai yang tersedia untuk mendistribusikan dividen, dan laba ditahan yang terbatas seperti perjanjian pinjaman.  Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya, yaitu jumlah total dari pos-pos pendapatan

komprehensif lain-lain.

 Saham treasury, yaitu saham yang beredar kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.  Bunga tak terkendali, yaitu kepentingan dari para pemegang saham yang bila

dikumpulkan memiliki kurang dari separuh saham dalam suatu perusahaan. Pada neraca konsolidasi perusahaan yang anak perusahaannya tidak dimiliki sepenuhnya, maka

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan tidak akan dilikuidasi dala siklus operasi yang normal, melainkan akan dibayar pada pada tanggal tertentu pada periode yang biasanya lebih dari satuh tahun akuntansi. Contoh dari kewajiban jangka panjang meliputi utang obligasi, wesel bayar, sebagian pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan utang sewa. Kewajiban jangka panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

 Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan obligasi,

(8)

 Kewajiban yang berasal dari operasi perusahaan, seperti kewajiban pajak penghasilan

yang ditangguhkan dan kewajiban pensiun.

 Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu kejadian di masa depan

untuk mengkonfirmasi jumlah yang harus dibayar, atau tanggal pelunasan seperti jaminan jasa atau produk dan kontijensi lainnya.

b. Kewajiban jangka pendek

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diperkirakan akan dilikuidasi melalui penggunaan aktiva lancar atau adanya kewajiban jangka pendek lainnya. Umumnya kewajiban jangka panjang diharapkan dapat dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus akuntansi. Klasifikasi dari kewajiban jangka pendek meliputi :

 Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa, seprti utang usaha, utang gaji, dan utang

pajak.

 Penagihan yang diterima di muka sebelum barang tersebut dikirimkan atau jasa belum

diberikan, seperti pendapatan sewa yang belum dihasilkan.

 Kewajiban lain yang dilikuidasi akan dilunasi dalam siklus operasi seperti bagian obligasi

jangka panjang yang harus dibayarkan pada tahun berjalan, atau jangka pendek yang berasal dari pembelian peralatan.

(9)

B. LAPORAN ARUS KAS

Berbeda dengan laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca yang menyajikan informasti mengenai pos-pos di dalam persamaan dasar akuntansi yang saling berhubungan dan terperinci, laporan arus kas adalah suatu laporan keuangan yang menunjukkan sumber-sumber kas dan penggunaan basis kas yang masuk atau keluar dalam berbagai transaksi bisnis. Hasil netonya tercermin dalam neraca perkiraan kas dalam suatu periode waktu tertentu. Atau merupakan laporan mengenai perubahan dalam posisi keuangan karena aliran kas, bukan karena modal kerja. Laporan ini juga menunjukkan pengaruh kas dari aktiva-aktiva suatu bisnis periode tertentu, yang memisahkan aliran kas menjadi aliran kas operasi, investasi, dan pendanaan.

(10)

Penerimaan kas dan pembayaran kas selama satu periode akuntansi dapat diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas yang berbeda, yaitu :

1. Aktivitas operasi, yaitu meliputi pengaruh kas dari transaksi yang terjadi untuk menentukan laba bersih.

2. Aktivitas investasi, yaitu meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dari pelepasan investasi, baik utang maupun ekuitas, serta property, pabrik, dan peralatan.

3. Aktivitas pendanaan, yaitu melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas pendanaan ini meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya dan pinjaman dan pelunasan dari kreditor.

Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari neraca komparatif, laporan laba rugi periode berjalan, dan data transaksi terpilih. Pembuatan laporan arus kas dari melalui tahap-tahap berikut ini :

1. Penentuan kas yang disebabkan oleh aktivitas atau digunakan dalam operasi.

2. Penentuan kas yang disediakan atau digunakan dalam kegiatan investasi dan pembiayaan.

3. Penentuan perubahan kas, baik kenaikan maupun penurunan, selama periode berjalan. 4. Rekonsiliasi perubahan kas pada saldo kas awal dan saldo kas akhir.

(11)

maupun dalam catatan terpisah atas laporan keuangan. Pelaporan aktivitas nonkas seperti itu memenuhi prinsip pengungkapan penuh.

Laporan arus kas dapat digunakan untuk mengukur likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dengan maksud untuk mengetahui apakah perusahaan dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya dalam tahun tertentu dari siklus operasinya, dan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi, dengan membandingkan kas bersih yang diterima perusahaan dari kegiatan operasional dengan rata-rata kewajiban jangka pendek serta rata-rata total utangnya.

Free cash flows adalah jumlah arus kas perusahaan untuk membeli investasi tambahan, melunasi utang, membeli saham treasury, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan. Free cash flows dapat dihitung dengan cara mengurangi kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan dengan aktivitas permodalan dan pembagian deviden yang dilakukan perusahaan.

Berikut ini adalah format laporan arus kas secara komprehensif :

C. INFORMASI TAMBAHAN

(12)

yang diterapkan oleh perusahaan

dalam penyusunan dan

penyajian informasi

keuangan.

IFRS mengatur pengungkapan khusus untuk beberapa pos di dalam laporan keuangan, seperti (1) pos properti, pabrik, dan peralatan dibedakan ke dalam kelompok-kelompok seperti tanah, bangunan, dan lain-lain. Kemudian (2) piutang dibedakan menjadi piutang nasabah usaha, piutang dari pihak terkait, muka, dan jumlah lainnya. (3) Persediaan dipisahkan ke dalam klasifikasi seperti barang dagangan, persediaan produksi, barang dalam proses, dan barang jadi. Dalam rangka pemenuhan pengungkapan yang baik, maka dibedakan dua teknin-teknik pengungkapan; parenthetical explanation, yaitu penjelasan yang terdapat pada bagian pos-pos terkait; dan cross-reference and contra items, yaitu penjelasan mengenai pos-pos terkait yang dijelaskan secara tersirat pada bagian pos-pos yang lain.

(13)

1. Jelaskan yang anda ketahui mengenai Neraca!

2. Jelaskan pengertian dari rasio likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan!

3. Mengapa historical cost dapat mengurangi relevansi nilai atas aset dan liabilitas yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan?

4. Laporan arus kas terbagi menjadi tiga aktivitas yang berbeda. Sebutkan dan jelaskan mengenai aktivitas-aktivitas tersebut dan pengelompokkannya!

5. Bagaimana cara menemukan indikasi suatu perusahaan yang memiliki potensi yang baik berdasarkan laporan arus kas?

6. Mengapa perusahaan perlu membuat laporan arus kas? Apakah ini berarti informasi yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan tidak cukup?

7. PT. Sumber Kencana pada 31 Desember 2012, memiliki neraca saldo sebagai berikut: sewa dibayar di muka 52.000, diadakan untuk koleksi sekuritas56.000, biaya yang ditangguhkan 17.000, lahan yang dimiliki untuk investasi 39.000, piutang jangka panjang 42.000. Siapkan akumulasi pos investasi jangka panjangnya!

(14)

akhir periode tertentu. Salah satu dari bagian laporan keuangan ini, menyajikan informasi terkait sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan atau dalam hal ini kekayaan perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan modal pemilik. Sehingga, neraca dapat membantu meramalkan jumlah, waktu, dan sebuah ketidakpastian arus kas di masa mendatang.

2. Likuiditas dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menggambarkan jumlah waktu yang dibutuhkan sampai kewajiban dapat terealisasi atau dibayar. Rasio ini dapat membantu investor dan kreditor menilai seberapa besar kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya.

Solvensi adalah rasio yang mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Dapat dikatakan sebuah perusahaan berisiko apabila perusahaan yang memiliki utang baik jangka pendek maupun jangka panjang, sementara aktiva yang dimiliki perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk ekspansi dan pengembangan perusahaan harus didistribusikan untuk menutup utang-utang tersebut.

Fleksibilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam hal mengambil keputusan-keputusan yang efektif dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan kondisi keuangan perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dikatakan tidak sehat, maka keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemilik perusahaan akan sangat terbatas melihat dengan terbatasnya aktiva yang dimiliki saat ini.

3.

Karena dengan menggunakan historical cost nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan nilai perolehan dan tidak menggunakan nilai aset yang sebenarnya( nilai dari aset jika aset dijual saat itu juga). Hal ini menyebabkan nilai dari aset ataupun libilitas menjadi kurang relevan karena tidak menunjukkan nilai yang

(15)

5. Titik awal yang baik dalam pemeriksaannya adalah menemukan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi.Jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara internal dari operasi untuk membayar kewajibannya tanpa harus meminjam dari luar.

6. Perusahaan harus membuat laporan arus kas karena informasi yang diberikan dalam laporan posisi keuangan belum menunjukkan keadaan dan peredaran kas perusahaan secara terperinci sehingga membatasi pengetahuan pembaca terhadap kondisi kas perusahaan. Informasi yagn ditampilkan dalam laporan posisi keuangan sebenarnya telah mencakup informasi penting yang dibutuhkan, namun hanya belum menunjukkan aliran atau peredaran kas secara lebih rinci.

7. Investasi jangka panjang

Dimiliki hingga jatuh tempo $ 61,000

Tanah yang dimiliki untuk investasi 39.000

Piutang jangka panjang 42.000

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Marsono dan Said (2008), pupuk kandang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pupuk kimia, yakni : (1) Aman digunakan dalam jumlah besar, bahkan dalam

Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawabab pelaksanaan tugas.. Menilai prestasi kerja bawahan dengan

Skripsi Saudari: E rn a Dwi A stuti dengan Nomor Induk Mahasiswa: 111 04 059 yang berjudul: “SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JA M BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP

OKTI PURWANINGSIH. Pengaruh System Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2008 Terhadap Pembelajaran PAI di SMA N 1 Bantul. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

Merapi using the social vulnerability index (SoVI). The results indicate that the regional disaster resilience does not depend on mainly the distance with the volcano as the

31 Saya berharap pada pelayanan sirkulasi berbasis RFID di perpustakaan UIN Suka, Dengan adanya suara pemandu di perangkat RFID dapat membantu pemustaka dalam proses peminjaman

Hal ini m engindikasikan bahw a sta f pengajar yang bekerja pada perguruan tinggi tersebut dapat m em pertahankan kesinam bungan yang diinginkan dalam kondisi

Berlakunya hukum Islam pada pemerintahan Malaysia (hukum islam di sana mendapat kedudukan khusus karena dijadikan hukum Negara). Pada zaman tradisional Islam di