• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Manajemen Perkantoran Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis Dan Manajemen Risiko Di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelaksanaan Manajemen Perkantoran Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis Dan Manajemen Risiko Di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN MANAJEMEN PERKANTORAN PADA BAGIAN TEKNOLOGI

INFORMASI/TRANSFORMASI BISNIS DAN MANAJEMEN RISIKO

DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

OLEH

AZMI AMALIAH

112103130

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

2

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : AZMI AMALIAH

NIM : 112103130

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PELAKSANAAN MANAJEMEN PERKANTORAN

PADA BAGIAN TEKNOLOGI

INFORMASI/TRANSFORMASI BISNIS DAN

MANAJEMEN RISIKO DI PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN.

Tanggal : Juni 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM )

NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal : Juni 2014 DEKAN

NIP. 19560407 1988002 1 001

(3)

3

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : AZMI AMALIAH

NIM : 112103130

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PELAKSANAAN MANAJEMEN PERKANTORAN

PADA BAGIAN TEKNOLOGI

INFORMASI/TRANSFORMASI BISNIS DAN

MANAJEMEN RISIKO DI PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN.

Medan, Juni 2014

Menyetujui

Pembimbing

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM )

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa pencipta alam semesta atas

berkat dan ridho terbesarnya yang telah Allah berikan, nafas kehidupan, kesehatan

dan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Program Studi DIII

Kesekretariatan. Penulisan Tugas Akhir ini dengan judul “Pelaksanaan

Manajemen Perkantoran Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis

dan Manajemen Risiko di PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Sei

Batanghari Medan” merupakan penerapan dari teori yang diperoleh selama masa

perkuliahan. Penyelesaian Tugas Akhir ini ternyata tidak semudah yang penulis

bayangkan sebelumnya dan penulis menyadari bahwa dalam Tugas Akhir ini

masih terdapat kesalahan pada penulisan maupun bahasa yang di gunakan oleh

penulis.

Selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini, dimulai dari pelaksanaan

magang hingga akhirnya penyelesaian penulis telah banyak menerima bantuan

dan bimbingan. Penulis juga menyadari bahwa segala kerja keras penulis tidak

akan berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenankan

penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DMT&H, M.Sc. (CTM),Sp.A(K)

(5)

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec. Ac. Ak. CA, selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah

sabar membimbing penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

4. Ibu Magdalena. L .L Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

5. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak David P. Sihombing selaku pembimbing magang di Perusahaan PT.

Perkebunan Nusantara III (PERSERO).

7. Teristimewa buat orang tua tersayang Ayahanda Sugiono dan Ibunda

tercinta Rosdiana Lubis yang telah mengasuh, membesarkan, membimbing

dan tidak bosan memberikan doa serta dukungan kepada penulis dengan

ikhlas dan tulus serta memberikan kekuatan lahir dan batin yang luar

biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

8. Abang dan adik tersayang Chairil Fadli, Fachrur Rozi, dan Adlina

Wahyuni serta saudara Lila Khairani, Nurhabibah Nasution dan seluruh

keluarga besar yang selalu memberikan kebahagiaan, nasehat dan

(6)

iii

9. Teman dekat penulis Syarifuddinsah Sirait yang telah memberikan

semangat dan dukungan kepada penulis.

10.Sahabat-sahabat terbaik penulis Tria Nanda, Endang Safrina, Amalia

Sabrina, Uci Pratiwi, Widya Trimurti, Yuli Helfika Saragih, Rika Putri

Lestari yang selalu memberikan persahabatan yang indah, motivasi dan

keceriaan bagi penulis.

11.Teman-teman kelompok magang, Chairin Umami dan Dina Anggraini

yang telah memberikan kerjasama dan kesetiakawanan yang baik sewaktu

magang.

12.Seluruh teman-teman Program Studi Diploma III Kesekretariatan angkatan

2011 yang saling membantu dan memberikan banyak pengalaman

berharga selama menjalani perkuliahan bersama.

Semoga Allah Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan berkat dan

rahmat-Nya kepada segenap pihak yang telah membantu penulis. Akhir kata,

penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2014

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) ... 9

B. Jenis Usaha atau Kegiatan ... 13

(8)

v

E.Pelaksanaan Manajemn Perkantoran Pada Bagian Tekonologi

Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen Risiko ... 36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 42

(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Gambar 2.1 Logo PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero)... 12

2. Gambar 2.2 Hasil Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero)... 14

3. Gambar 2.3 Hasil Karet PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero)... 14

4. Gambar 2.4 Srtuktur Organisasi Bagian Teknologi

Informasi/Transformasi BisnisDan Manajemen Risiko PT

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu hasil ciptaan manusia modern dewasa ini ialah berbagai jenis

dan bentuk organisasi, baik yang berada di lingkungan kenegaraan maupun di

luarnya, seperti organisasi yang bergerak di bidang keniagaan, di bidang politik,

di bidang sosial, dan bahkan juga organisasi-organisasi nirlaba. Untuk mengelola

berbagai jenis organisasi tersebut, di perlukan para manajer dalam jumlah yang

besar dengan beraneka ragam persyaratan yang menyangkut antara lain

kemenpuan pemimpin, pengetahuan, dan keterampilan.

Definisi yang paling sederhana, tetapi sekaligus “klasik” tentang

manajemen mengatakan bahwa manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui

berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain. Definisi yang sangat sederhana

tersebut memberi petunjuk bahwa manajemen dapat disoroti dari paling sedikit

empat sudut pandang (Siagian, 2005 : 1).

Pertama : betapapun berhasilnya para ilmuwan mengembangkan teori

tentang manajemen, yang antara lain berakibat pada pengekuan bahwa

manajemen merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial, penerapan

berbagai teori manajemen itu tetap berdasarkan pendekatan yang situasional.

Artinya, penerapan berbagai teori tersebut masih harus dibarengi oleh “seni”

menggerakkan orang lain agar mau dan mampu berkarya demi kepentingan

organisasi.

Kedua : manajemen selalu berkaitan dengan kehidupan organisasional

ketika terdapat sekelompok orang menduduki berbagai jenjang tingkat

kepemimpinan sekelompok orang lain yang tanggung jawab utamanya adalah

menyelenggarakan berbagai kegiatan operasional.

Ketiga : keberhasilan organisasi sesungguhnya merupakan gabungan

antara kemahiran manajerial dan keterampilan teknis para pelaksanaan kegiatan

(12)

2

Keempat : kedua kelompok utama dalam organisasi, yaitu kelompok

manajerial dan kelompok pelaksana mempunyai bidang tanggung jawab

masing-masing yang secara konseptual dan teorotikal dapat dipisahkan. Akan tetapi, hal

itu secara operasional menyatu dalam tindakan nyata dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen diperlukan untuk dapat mengatur aktivitas dalam suatu

organisasi agar efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan seorang manajer yang

dalam perjalanannya diharuskan memiliki keahlian manajerial (managerial skill) dan menjalankan peran-perannya dalam organisasi (Siagian, 2005 : 2)

Manajemen sudah ada sejak dahulu kala, dimana sejak manusia memenuhi

kebutuhannya melalui bantuan orang lain. Sehingga manajemen terdapat dalam

semua kegiatan manusia tidak dalam rumah tangga, sekolah, pemerintah,

perusahaan dan sebagainya. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur (mengelola). Manajemen termasuk kelompok ilmu sosial. Manajemen

adalah bidang yang sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan karena :

1. Tidak ada perusahaan atau organisasi yang berhasil baik tanpa menerapkan

manajemen secara baik.

2. Manajemen menetapkan tujuan dan memanfaatkan sumber daya manusia

dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien.

3. Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan atau hasil secara teratur.

4. Manajemen diperlukan untuk memajukan dan pertumbuhan.

5. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.

Untuk itu kita perlu memahami, menghayati, mengembangkan serta menerapkan

atau mempraktekkan manajemen dengan baik, agar tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan organisasi dapat tercapai sebagaimana mestinya (Wiludjeng, 2007 : 2).

Sejak lahirnya Ilmu Administrasi dan manajemen, para ilmuwan yang

telah menekuninya dan terus berusaha melakukan berbagai penelitian dalam

rangka akumulasi pengetahuan dan teori tentang proses manajemen, termasuk

(13)

3

Berbagai pemikiran dan penelitian tersebut telah menghasilkan berbagai

klasifikasi fungsi-fungsi manajerial tersebut. Klasifikasi fungsi-fungsi manajemen

yang digunakan yaitu :

(Siagian, 2004 : 23)

1. Perencanaan

Salah satu alasan utama menentukan perencanaan sebagai fungsi organik

manajerial yang pertama ialah karena perencanaan merupakan langkah

konkret yang pertama-tama diambil dalam usaha pencapaian tujuan.

Salah satu cara yang paling lumrah dikemukakan dalam penyusunan suatu

rencana adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari

dan menentukan jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu : apa, dimana,

kapan, bagaimana, siapa dan mengapa. Pengalaman menujukkan bahwa

ditemukannya jawaban yang meyakinkan terhadap keenam pertanyaan

tersebut akan berakibat pada tersusunnya suatu rencana yang baik

(Siagian, 2004 : 35).

2. Pengorganisasian

Definisi sederhana pengorganisasian ialah keseluruhan proses

pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewnang dan

tanggung jawab sedemikian rupa sehingga terciptanya suatu organisasi

yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian,

2004 : 60).

3. Penggerakkan

Penggerakan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik,

dan metode untuk mendorong para anggota oganisasi agar mau dan ikhlas

bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan

efisien, efektif, dan ekonomis

(Siagian, 2005 : 95).

4. Pengawasan

Titik tolak yang digunakan dalam membahas pengawasan sebagai salah

(14)

4

pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan

organisasi guna menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai fungsi

organik, pengawasan merupakan salah satu tugas yang mutlak di

selenggarakan oleh semua orang yang menduduki jabatan manajerial,

mulai dari manajer puncak, hingga para manajer rendah yang secara

langsung mengendalkan kegiatan-kegiatan teknis yang di selenggarakan

oleh semua petugas operasional (Siagian, 2005 : 125).

5. Penilaian

Definisi penlaian yang penulis gunakan ialah pengukuran dan

pembandingan hasil-hasil yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang

seharusnya dicapai

(Siagian, 2005 : 152).

Peranan manajemen perkantoran sangat dibutuhkan oleh semua bentuk

organisasi, baik perusahaan, instansi pemerintah, ataupun badan usaha lainnya.

Dalam manajemen perkantoran, semua pelaksanaan kegiatan kantor tidak terlepas

dari penerapan fungsi-fungsi manajemen. Tanpa adanya penerapan manajemen

perkantoran yang baik, maka tidak mungkin usaha yang dijalankan oleh suatu

badan usaha dapat mengalami perkembangan kearah yang lebih maju (Wiludjeng,

2007 : 3).

Sulit sekali bagi suatu perusahaan untuk mencapai sukses tanpa

pelaksanaan manajemen perkantoran secara efektif. Manajemen perkantoran

sangat penting untuk menunjukkan cara pelaksanaan kerja kearah yang lebih baik

dan mengurangi hambatan-hambatan dan memungkinkan untuk suatu perusahaan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Selain itu, dalam

mempekerjakan karyawannya perusahaan harus mampu menempatkan orang pada

tempat yang tepat, karena hal tersebut sangat berperan dalam keberhasilan

manajemen. Jika perusahaan menyerahkan pekerjaan kepada orang yang bukan

ahlinya, ini akan menyebabkan operasional perusahaan terganggu.

Tata kelola sistem teknologi dan informasi adalah suatu struktur dan

(15)

5

organisasi dalam pencapaian tujuan melalui nilai tambah dan keseimbangan antara

risiko dan manfaat dari teknologi informasi serta prosesnya.

Rencana sistem dan teknologi informasi dibuat dan diperbaharui sejalan

dengan rencana strategis perusahaan dibidang teknologi informasi, serta

dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan kondisi lingkungan

perusahaan. Dalam menjalankan manajemen perkantoran bagian teknologi

informasi/transformasi bisnis dan manjemen risiko melakukan sesuai dengan

fungsi-fungsi manajemennya, yaitu perencanaan, penggorganisasian,

penggerakan, pengawasan dan peloporan (Board Manual Edisi III, 2012).

B. Perumusan Masalah

Mengingat bahwa peranan manajemen perkantoran adalah suatu peranan

yang luas dan dibutuhkan dalam mencapai tujuan perusahaan agar dapat

mengalami perkembangan kearah yang lebih baik, maka penulis akan membatasi

pokok yang akan dibahas agar tidak terjadi penyimpangan. Adapun masalah yang

akan dibahas penulis adalah “Bagaimana Pelaksanaan Manajemen Perkantoran

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen Risiko di

PT. Nusantara III (Persero)?”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

manajemen perkantoran pada bagian teknologi informasi/transformasi bisnis dan

manajemen risiko di PT. Nusantara III (Persero) dalam usaha untuk mencapai

tujuan perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

a. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil

(16)

6

b. Dapat menjadi bahan koreksi dalam rangka perbaikan apabila

terdapat kelemahan-kelemahan dalam menjalankan kegiatan

pelaksanaan manajemen perkantoran di suatu perusahaan terutama

pada bagian teknologi informasi/transformasi bisnis dan

manajemen risiko.

2. Bagi Penulis

a. Untuk dapat melihat bagaimana peranan dari manajemen

perkantoran pada bagian teknologi informasi/transformasi bisnis

dan manajemen risiko dalam suatu perusahaan.

b. Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemempuan tetntang

manajemen perkantoran yang ada di perusahaan dan merupakan

alat/bahan untuk membandingkannya dengan teori-teori yang telah

dipelajari semasa kuliah.

3. Bagi Pihak Lain

a. Diharapkan penelitian ini menjadi ilmu pengetahuan, menambah

informasi dan wawasan bagi para pembaca.

b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pembanding bagi

pembaca yang akan melakukan penelitian mengenai manajemen

perkantoran pada bagian teknologi informasi/transformasi bisnis

dan manajemen risiko pada suatu perusahaan di masa yang akan

datang.

E. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan pada bagian teknologi informasi/transformasi

bisnis dan manajemen risiko di PT. Nusantara III (Persero). Penelitian ini

dilakukan mulai tanggal 10 Maret sampai dengan 25 April 2014.

Adapun jadwal survey/observasi sebagaimana terlihat dalam Tabel 1.1

(17)

7

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN MINGGU KE

1 2 3 4 5 6 7 8

1

Persiapan

2

Pengumpulan Data

3

Penulisan Laporan

Sumber : Penulis (2014)

F. Sistematika Penulisan

Adapun rencana isi dari penulisan ini adalah :

Bab I Pendahuluan

Menerangkan tentang alasan penulis memilih pelaksanaan manajemen

perkantoran pada bagian teknologi informasi/transformasi bisnis dan manajemen

risiko sebagai judul dalam penulisan Tugas Akhir ini. Menguraikan rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta jadwal survey dan rencana isi

(18)

8

Bab II Profil Perusahaan

Menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan/instansi, jenis

usaha/kegiatan, struktur organisasi, uraian tugas manajemen perkantoran, jaringan

kerja, kinerja organisasi, serta rencana kegiatan.

Bab III Pembahasan

Menguraikan pelaksanaan manajemen perkantoran pada bagian teknologi

informasi/transformasi bisnis dan manajemen risiko dan pengaruhnya terhadap

kinerja karyawan di PT. Nusantara III (Persero), serta melakukan penilaian

terhadap kegiatan manajemen perkantoran.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran tentang pelaksanaan manajemen

perkantoran pada bagian teknologi informasi/transformasi bisnis dan manajemen

(19)

31

3. Malcolm Baldrige :

a. Pemantauan implementasi Malcolm Baldrige. b. Assesment internal Malcolm Baldrige.

(20)

32

BAB III

PEMBAHASAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bagian Teknologi

Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen Risiko di PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero) dan dilaksanakan mulai tanggal 10 Maret sampai dengan

25 April 2014.

B. Pengertian Manajemen

Manajemen secara pengertian, sebagaimana dikemukakan oleh Follet

(1997), seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Sedangkan menurut

Robbins (2010 : 7), manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi

dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat

diselesaikan secara efisien dan efektif. Berdasarkan pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau disiplin ilmu

yang mengajarkan tentang proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait

dengan pencapaian tujuan organisasi melalui upaya bersama melalui sejumlah

orang atau sumber milik organisasi.

Menurut Sedarmayanti (2001 : 17) fungsi manajemen yang perlu

diterapkan terhadap sumber daya yaitu :

1. Perencanaan

Perencanaan yaitu keseluruhan proses pemikiran dan penentuan cara yang

matang dari kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang,

dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditenyukan. Hal trsebuat adalah

untuk menentukan tujuan suatu organisasi dan untuk menentukan cara

manakah yang harus ditempuh untuk mengkoordinasikan berbagai macam

pelayanan pengolahan informasi dalam rangka mencapai tujuan (Sedarmayanti,

(21)

33

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah keseluruh proses pengelompokan orang, alat-alat,

tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk menciptakan organisasi

yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan

yang telah ditentukan (Sedarmayanti, 2001 : 18).

3. Penggerakkan

Penggerakkan adalah keseluruhan proses memberikan motif bekerja

kepada para bawahan agar mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya

tujuan organisasi. Fungsi pokok menggerakkan mengandung penciptaan dan

penerusan keinginan oleh setiap anggota kelompok pekerja untuk mencapai

tujuan sesuai dengan rencana.

4. Pengawasan

Pengawasan yaitu proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan

organisasi, guna menjamin agar pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan

sesuai rencana ang telah ditentukan. Ada beberapa langkah pengawasan

seperti, penetapan tolak ukur dan metode pengukuran pekerjaan, mengukur

hasil kerja, membandingkan antara hasil yang diukur dan tolak ukur, dan

mengambil tindakan koreksi.Dalam kegiatan pengawasan perlu dilakukan

pemantauan, yaitu kegiatan untuk menentukan apakah unit tertentu atau

keseluruhan unit organisasi telah mendapatkan dan memanfaatkan

sumber-sumber yang dperlukan secara efisien, sehingga mencapai sasaran. Bila hal

tersebut tidak tercapai, maka perlu dilaksanakan tindakan koreksi. Dalam

proses evaluasi akan tercakup kegiatan pengukuran, perbandingan, dan koreksi

(Sedarmayanti, 2001 : 19).

5. Fungsi Manajemen Lainnya

Fungsi manajemn lainnya yang perlu diterapkan dalam proses manajemen

perkantoran adalah pemberian motivasi kepada pegawai-pegawai kantor

(22)

34

C. Pengertian Kantor dan Fungsi Kantor

Secara umum, kantor dapat diartikan sebagai tempat dimana dilakukan

berbagai macam kegiatan pelaksanaan organisasi dalam rangka mencapai

tujuannya (Sedarmayanti, 2001 : 2).

Akan tetapi perkembangan pesat dewasa ini, kantor mempunyai mekna

lebih dari hanya sebagai tempat, melainkan sebagai pusat kegiatan penyediaan

informasi, guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan disegala bidang.

Berdasarkan hal tersebut, maka lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa

“kantor” adalah :

1. Tempat diselenggarakannya kegiatan menangani informasi.

2. Proses menangani informasi, mulai dari menerima, mengumpulkan,

mengelolah, menyimpan sampai menyalurkan atau mendistribusikan informasi.

Menurut Denyer dalam buku Office Administration, fungsi kantor menurut (Sedarmayanti, 2001 : 3) adalah untuk memberikan pelayanan komunikasi dan

warkat yang secara rinci adalah :

1. Untuk menerima keterangan misalnya, surat-surat, harga, kutipan dan

sebagainya.

2. Untuk mencatat keterangan misalnya, persediaan, harga, dan catatn-catatan

kepegawaian.

3. Untuk menyusun keterangan misalnya, dalam pembiayaan, pembukuan dan

sebagainya.

4. Untuk memberi keterangan misalnya, faktur-faktur penjualan,

perkiraan-perkiraan dan sebagainya.

5. Untuk menjamin aktiva-aktiva misalnya, pemeliharaan uang tunai, persediaan

dan sebagainya.

D. Pengertian Manajemen Perkantoran dan Tujuan Manajemen

Perkantoran

Menurut beberapa ahli, pengertian manajemen perkantoran (Sedarmayanti,

(23)

35

1. Menurut W.H Evans (1963), manajemen perkantoran adalah fungsi yang

menyangkut manajemen dan mengarahkan semua terhadap operasional

perusahaan, seperti: pengerahan perusahaan, komunikasi dan ingatan

organisasi.

2. Menurut Arthur Gradger (1958), manajemen perkantoran adalah fungsi tata

penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan dari suatu organisasi.

3. Willian Leffing Well dan Edwin Robinson, dalam buku Textbook of Office

Management (1950), manajemen perkantoran adalah cabang manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan kantor secara efisien, kapan, dan

dimana pekerjaan itu harus dilakukan.

4. George Terry, dalam buku Office Management and Control (1996),

manajemen perkantoran adalah perencanaan, pengendalian, dan

penggorganisasian pekerjaan perkantoran untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

5. Mills Geoffery (1990), manajemen perkantoran adalah seni membimbing

personil kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan

lingkungannya demi mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

6. Asosiasi Manajemen Perkantoran dan Kearsipan (2002), manajemen

perkantoran adalah salah satu cabang ilmu manajemen yang memfokuskan

pada layanan untuk mendapatkan, mencatat, dan menganalisis informasi

untuk mencapai tujuan organisasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulakan bahwa manajemen perkantoran

adalah suatu fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok tugas pekerjaan meliputi

sejumlah kegiatan yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat,

pelaksanaan atau karena merupakan suatu urutan sehingga saling berkaitan atau

saling bergantung satu sama lain.

Dalam suatu organisasi fungsi dibebankan kepada seseorang atau satuan

tertentu sebagai tugas yang harus dilaksanakan. Sehingga pada prinsipnya

manajemen perkantoran merupakan rangkaian kegiatan merencanakan,

(24)

36

petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol), sampai

menyelenggarakan pekerjaan secara tertib dan lancar.

Menurut (Sedarmayanti, 2001 : 11) Lingkup bidang kerja manajemen

perkantoran telah meluas meliputi banyak hal, maka berikut ini 9 (sembilan)

bidang kerja manajemen perkantoran yang telah disusun oleh Charles O. Libbey.

1. Office Space (Ruang Perkantoran). 2. Communication (Komunikasi).

3. Office Personal (Kepegawaian Kantor).

4. Furniture and Equipment (Perabotan dan Perlengkapan). 5. Appliances and Machines(Peralatan dan Mesin).

6. Supplies and Stationery (Perbekalan dan Keperluan Tulis). 7. Methods (Metode).

8. Records (Warkat).

9. Executive Controls (Kontrol Pejabat Pimpinan).

Adapun tujuan manajemen perkantoran menurut Sedarmayanti (2001:15)

antara lain adalah :

1. Untuk memberi keterangan yang lengkap bagi yang memerlukan guna

pelaksanaan tugas organisasi secara efisien.

2. Untuk memberi catatan dan laporan yang bermanfaat dan biaya yang

terjangkau.

3. Untuk membantu perusahaan memelihara dan memenuhi kebutuhannya.

4. Untuk memberikan pekerjaan tata usaha yang cermat dan memberi pelayanan

kepada para pelanggan atau mitra kerja.

5. Untuk membantu catatan yang lebih baik dengan biaya yang terjangkau.

E. Pelaksanaan Manajemen Perkantoran Pada Bagian Teknologi

Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen Risiko

Fungsi manajemen perkantoran pada bagian Teknologi

Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen Risiko (Board Manual Edisi III,

(25)

37

1. Perencanaan

a. Rencana sistem dan teknologi informasi dibuat dan diperbaharui

sejalan dengan rencana strategis perusahaan dibidang teknologi

informasi, serta dikembangkan dengan memperhatikan

perkembangan kondisi lingkungan perusahaan.

b. Perencanaan jangka panjang sistem dan teknologi informasi,

termasuk pengalokasian sumber daya, dilakukan secara konsisten,

berstruktur, dan dikembangkan secara terus menerus untuk

mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

c. Perencanaan sistem dan teknologi informasi dikomunikasikan

kepada unit kerja dan pihak yang terkait.

2. Pengorganisasian

a. Direktur perencanaan dan pengembangan merumuskan dan

menetapkan rencana teknologi informasi perusahaan menjadi sistem

dan teknologi informasi yang terperinci, termasuk mengenai

pembentukan, pengembangan, pendokumentasian, pengendalian dan

pengamanannya.

b. Direksi menetapkan penanggung jawab pelaksanaan tata kelola

teknologi informasi pada bagian teknologi informasi/transformasi

bisnis dan manajemen risiko.

c. Kepada personil bagian teknologi informasi/transformasi bisnis dan

manajemen risiko dan pengguna teknologi diberikan pelatihan untuk

memelihara dan meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan,

dan kewaspadaan personil atas keamanan teknologi informasi,

dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan rencana sistem dan

teknologi informasi.

3. Pelaksanaan

a. Direksi menetapkan panduan/pedoman dalam penggunaan teknologi

informasi termasuk service level agreement (tingkat pelayanan yang dijanjikan), yang mencakup kebijakan, SDM, perangkat lunak,

(26)

38

b. Dewan komisaris melakukan kajian dan memberikan masukan atas

teknologi informasi yang dipergunakan, serta risiko yang terkait

dengan teknologi informasi.

c. Bagian teknolgi informasi/transformasi bisnis dan manajemen risiko

menetapkan prosedur baku pengamanan pengelolaan teknologi

informasi yang meliputi pengamanan terhadap input, proses, dan

output informasi/data serta sistem penanganan darurat untuk mengantisipasiadanya kegagalan sistem, serta menghndari dampak

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

d. Bagian teknologi informasi/transformasi bisns dan manajemen risiko

menetapkan kamus data, klasifikasi dan tingkat keamana data serta

didefinisikan, diimplementasikan, dipelihara dan diperbaharui secara

terus menerus.

e. Terhadap input dan output dari dari proses pengolahan data

dilakukan verifikasi secara tepat, lengkap, dan sah dari pihak yang

mendapat otorisasi.

f. Pemilihan perangkat dan sistem yang digunakan dalam teknologi

informasi dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan, daya

adaptasi terhadap lingkungan, perkembangan teknologi, dan kondisi

keuangan perusahaan.

g. Bagian teknologi informasi/transformasi bisnis dan manajemen

risiko melakukan komunikasi secara rutin dengan pihak pengguna

(user) untuk membahas permasalahan yang dijumpai serta mengukur tingkat kepuasan dari pengguna sistem informasi.

h. Perubahan sistem dilakukan dilakukan dengan memperhatikan

keselarasan dengan strategi dan proses bisnis perusahaan serta risiko

kegagalan yang menghambat jalannya proses bisnis perusahaan.

4. Pengawasan dan Pelaporan

a. Bagian teknologi informasi/transformasi bisnis dan manajemen

(27)

39

memastikan bahwa sistem yang dijalankan telah sesuai dengan yang

direncanakan.

b. Bagian teknologi informasi/transformasi bisnis dan manajemn risiko

secara berkala menyampaikan laporan kinerja teknologi informasi

kepada Direktur Perencanaan dan Pengembangan, yang mencakup

laporan mengenai Service Level Agreement, permasalahan yang

timbul dalam sistem dan teknologi informasi, dan penanganan

permasalahan yang telah dilaksanakan.

c. Direksi menyampaikan laporan kinerja teknologi informasi kepada

Dewan Komisaris.

Sedangkan Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran Pada bagian Teknologi

Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen Risiko yaitu :

1. Ruang Kantor

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko penataan ruang kantor sudah tertata dengan rapi dan baik, seperti

penjatahan ruangan sudah ditentukan sesuai dengan jumlah kapasitas

karyawannya. Pendingin, pemanasan dan peredaran udara di ruangan

membuat nyaman, sehingga karyawan betah berada diruangan kantor.

2. Komunikasi

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko komunikasi dilakukan dengan cara seperti, pengiriman surat,

penerimaan surat, adanya telepon dan papan pengumuman.

3. Kepegawaian Perkantoran

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko terdapat sistem kepegawaian yang disusun dan diterapkan secara

baik melalui pemilihan, perkenalan, latihan, kenaikan pangkat,

(28)

40

4. Perabotan dan Perlengkapan

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko terdapatnya meja kerja, kursi, komputer, printer, jam, dan lain

sebagainya.

5. Peralatan dan Mesin

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko terdapat mesin-mesin yang digunakan sebagai sarana dalam

menyelesaikan pekerjaan kantor, seperti mesin tik, mesin foto copy,

mesin pembukua n, mesin fax, mesin scan, dan mesin penghancur file.

6. Perbekalan dan Keperluan Tulis

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko terdapatnya alat tulis kantor (ATK) yang lengkap seperti, kertas,

pulpen, pensil, sepidol, penggaris, penghapus, dan lain sebagianya.

7. Metode

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko metode yang digunakan sesuai prosedur kantor yang baik, yaitu

pengukuran hasil kerja, penjadwalan prosedur rutin.

8. Warkat

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko pengelolaan warkat sesuai prosedurnya, yaitu pelayanan surat

menyurat, peninjauan surat menyurat, penyingkiran warkat, pembuatan

film kecil, jadwal penyimpanan dan praktek kearsipan dan

penyimpanan.

9. Kontrol Pejabat Pimpinan

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen

Risiko kontrol pejabat pimpinan berjalan dengan baik, seperti

perencanaan organisasi, pemusatan atau pemencaran pelayanan,

perencanaan anggaran, penafsiran buku pedoman petunjuk kerja,

konfrensi, latihan pemindahan tugas, analisis tugas pekerjaan, dan

(29)

41

Dari uraian diatas terdapat beberapa bidang kerja manajemen perkantoran

pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen Risiko

yang tidak terlaksana dengan baik, yaitu :

1. Perlunya Penambahan Kursi

Diperlukan penambahan kursi pada Bagian Teknologi

Informasi/Transformasi Bisnis dan Manajemen Risiko, hal tersebut

dapat terlihat dari jika tamu yang datang lebih dari 2 (dua) orang

yang akan berurusan dengan staf bagian, sering terjadinya

peminjaman kursi karyawan yang sedang kosong.

2. Tidak Terdapatnya Ruang Tunggu

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan

Manajemen Risiko diperlukan ruang atau tempat menunggunya tamu

yang datang.

3. Susunan Kabel

Pada Bagian Teknologi Informasi/Transformasi Bisnis dan

Manajemen Risiko terdapatnya susunan kabel yang tidak beraturan

yang dapat menggangu kenyamanan dan dapat membahayakan para

(30)

42

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang telah di kemukakan sebelumnya, maka

penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Penerapan manajemen perkantoran pada bagian teknologi

informasi/transformasi bisnis dan manajemen risiko di PT. Nusantara III

(Persero) sudah berjalan dengan cukup baik, unsur-unsur yang terdapat

dalam manajemen perkantoran seperti pelaksanaan penyampaian informasi

dan hubungan dengan eksternal publik telah terlaksana sehingga sangat

mendukung dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.

2. Adanya 4 (empat) fungsi manajemen pada bagian teknologi

informasi/transformasi bisnis dan manajemen risiko, yang telah terlaksana

dengan baik sesuai dengan prosedur kerja yang talah ditentukan oleh

perusahaan yaitu, perencanaa, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan

dan pelaporan.

3. Terdapatnya 3 (tiga) ruang lingkup kerja manajemen pada bagian

teknologi informasi/transformasi bisnis dan manajemen risiko, yang

kurang terlaksana dengan baik, seperti kurangnya kursi, tidak terdapatnya

ruang tunggu tamu, dan susunan kabel yang tidak beraturan.

B. SARAN

1. Harus terus mempertahankan dan meningkatkan penerapan manajemen

perkantoran yang sudah berjalan dengan baik, agar dalam menyampaikan

informasi dan hubungan dengan pihak eksternal publik terus berjalan

dengan baik sehingga proses pencapaian tujuan dapat tercapai dan

(31)

43

2. Harus mempertahankan dan terus mengembangkan 4 (empat) fungsi

manajemen yang telah diterapkan dan dijalankan dengan baik tersebut,

agar hasil kerja lebih produktif.

3. Harus adanya penambahan kursi pada bagian teknologi

informasi/transformasi bisnis dan manajemen risiko, agar apabila datang

tamu yang lebih dari 2 (dua) orang tidak harus mengambil atau meminjam

kursi karyawan yang kosong. Harus menyediakan ruang tunggu tamu, agar

tamu yang menunggu merasa nyaman dan tidak harus menunggu dengan

berdiri. Harus lebih memperhatikan keselamatan kerja karyawan dengan

membenahi penyusunan kabel yang masih terdapat dilantai yang dapat

(32)

44

DAFTAR PUSTAKA

Siagian, P. Sondang. 2005. Fungsi-fungsi Manajemen. Jakarta. Penerbit Bumi

Aksara.

Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.

Richard L. Daft. 2008. Manajemen Perkantoran, Edisi Keenam. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.

Sedarmayanti, 2001. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Manajemen

Perkantoran. Bandung. Penerbit Bandar Maju. Board Manual Edisi III.

Stephen P. Robbins, Mary Coutler. 2010. Manajemen. Jakarta. Penerbit

Gambar

Gambar 2.1 Logo
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

See discussion items on SWG Wiki pages for change request parts listed on https://portal.opengeospatial.org/wiki/GEOPACKAGEswg/ChangeRequests with hyperlinks to constituent

yang dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank serta Divisi Kepatuhan sebagai Risk Control Unit dan third line of defence yaitu Satuan Pengawas Internal sebagai Risk

1 14670029 MIFTAH SAIFUL ARIFIN Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Farmasi 2 14670014 ALFIYAH LAILI INAYATIN Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Farmasi 3 14670030 KURNIAWAN HIDAYAT

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 1 BAB

Bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 7 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul nomor 39 Tahun 2000 Tentang Pembentukan dan Organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah tersebut perlu dilakukan perubahan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman tahun 2016-2021 sebagai

Seksi Peengembangan Desa mempunyai tugas melaksanakan pengembangan desa yang meliputi pendataan dan evaluasi pembangunan desa, unit daerah kerja pembangunan

Panas pada mesin mobil yang menggunakan sistem Transmisi Automatic jauh Lebih panas dibanding mobil yang menggunakan system transmisi manual, untuk itu diperlukan sebuah komponen