SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH
OLEH
LUSI MUSTIKA SARI 110503286
PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan,
Yang membuat pernyataan
Lusi Mustika Sari
ii FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR
PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH
ABSTRAK
Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.
Penelitian yang dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa menjadi auditor pada instansi swasta dan pemerintah.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal serta data tinjauan pustaka lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan faktor penghargaan finansial dan faktor pertimbangan pasar kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor, sementara faktor lingkungan kerja, faktor nilai-nilai sosial dan faktor pengakuan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor dengan tingkat signifikansi 5%.
iii THE FACTORS THAT EFFECTED STUDENT OF ACCOUNTANCY IN
ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA IN CAREER SELECTION BEING AUDITOR ON
PRIVATE AND GOVERNMENT AGENCIES
ABSTRACT
After successfully completed study, career options for graduated student of accountancy not only limited to the accounting profession. Accountancy student facing various considerations in choosing the type of career that will be lived. Generally, the desire of the student is to be a professional in accounting. The negative information about working condition may be able to reduce their interest to choose a career as an auditor and divert their choice to another accounting profession. Thereby, the auditor can lose qualified candidates.
The research that conducted at Economics and Business Faculty, University of North Sumatera aims to determine whether the factors include financial rewards, working condition, consideration of the labor market, social values, and professional recognition has an influence on the student career selection to be an auditor at private institutions and government.
The research uses primary data and secondary data as a data source, the data is realieabel enough to be able to describe a condition which in this case is the student career selection to be an auditor. Primary data obtained from the results of questionnaires and secondary data obtained from previous research reports, books, and also a variety of journals and other literature review of data.
The results showed that financial rewards factor and consideration of labor market factor has a not significant influence on the career selection to be an auditor, while the work condition factor , social values factor and professional recognition factor has significant influence career choice to be an auditor with a significance level of 5%.
iv KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW atas segala rahmat, berkah dan karunia-Rasul-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada
Instansi Swasta Dan Pemerintah”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah
banyak mendapatkan bimbingan, saran, motivasi, bantuan dan doa dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, Ca., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., dan Bapak Drs.
Hotmal Jafar, MM, Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak.,
selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Nurzaimah, MM., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis untuk
v
5. Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak., selaku Dosen Penguji dan Ibu Dra.
Mutia Ismail, MM, Ak., selaku Dosen Pembanding yang telah banyak
memberikan saran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga penulis persembahkan
kepada orang tua tercinta H. Muslim dan Hj. Armiana, yang telah mendidik
dan membesarkan penulis. Serta kakak dan adik-adik penulis yang telah
memberikan motivasi pada penulisan skripsi ini.
7. Teman-teman stambuk 2011 yang telah membantu memberikan dukungan
dan doa sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari kelemahan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki
menjadikan skripsi ini kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan dan
menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Penulis,
110503286
vi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data ... 21
3.2 Tempat Penelitian ... 21
3.3 Populasi Penelitian ... 22
3.4 Sampel Penelitian dan Metode Pengambilan Sampel ... 22
vii
4.5.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Menyeluruh (Uji F) ... 50
4.5.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Individu (Uji t) ... 51
4.5.3.1 Pengujian Pengaruh Penghargaan Finansial (�1) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 53
4.5.3.2 Pengujian Pengaruh Lingkungan Kerja (�2) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 54
4.5.3.3 Pengujian Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja (�3) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 54
4.5.3.4 Pengujian Pengaruh Nilai-Nilai Sosial (�4) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 55
viii DAFTAR PUSTAKA ... 61
ix DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 15
3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 26
3.2 Metode Skala Likert ... 28
4.1 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Penghargaan Finansial (X1) ... 36
4.2 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Lingkungan Kerja (X2) ... 37
4.3 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X3) ... 37
4.4 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Nilai-Nilai Sosial (X4) ... 37
4.5 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pengakuan Profesional (X5) ... 37
4.6 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pemilihan Karir Menjadi Auditor (Y) ... 38
4.7 Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Penghargaan Finansial (�1), Lingkungan Kerja (�2), Pertimbangan Pasar Kerja (�3), Nilai-Nilai Sosial (�4), Pengakuan Profesional (�5), dan Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 39
4.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Penghargaan Finansial (�1) ... 39
4.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Lingkungan Kerja (�2) ... 40
4.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (�3) ... 40
4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Nilai-Nilai Sosial (�4) ... 41
4.12 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pengakuan Profesional (�5) ... 41
4.13 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 42
x DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 17
4.1 Normal Probability Plot untuk Pengujian Asumsi Normalitas ... 44
4.2 Histogram untuk Pengujian Asumsi Normalitas ... 44
4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 46
4.4 Menentukan Nilai � Tabel dengan Microsoft Excel ... 50
xi DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran I Kuesioner ... 63
ii FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR
PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH
ABSTRAK
Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.
Penelitian yang dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa menjadi auditor pada instansi swasta dan pemerintah.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal serta data tinjauan pustaka lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan faktor penghargaan finansial dan faktor pertimbangan pasar kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor, sementara faktor lingkungan kerja, faktor nilai-nilai sosial dan faktor pengakuan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor dengan tingkat signifikansi 5%.
iii THE FACTORS THAT EFFECTED STUDENT OF ACCOUNTANCY IN
ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA IN CAREER SELECTION BEING AUDITOR ON
PRIVATE AND GOVERNMENT AGENCIES
ABSTRACT
After successfully completed study, career options for graduated student of accountancy not only limited to the accounting profession. Accountancy student facing various considerations in choosing the type of career that will be lived. Generally, the desire of the student is to be a professional in accounting. The negative information about working condition may be able to reduce their interest to choose a career as an auditor and divert their choice to another accounting profession. Thereby, the auditor can lose qualified candidates.
The research that conducted at Economics and Business Faculty, University of North Sumatera aims to determine whether the factors include financial rewards, working condition, consideration of the labor market, social values, and professional recognition has an influence on the student career selection to be an auditor at private institutions and government.
The research uses primary data and secondary data as a data source, the data is realieabel enough to be able to describe a condition which in this case is the student career selection to be an auditor. Primary data obtained from the results of questionnaires and secondary data obtained from previous research reports, books, and also a variety of journals and other literature review of data.
The results showed that financial rewards factor and consideration of labor market factor has a not significant influence on the career selection to be an auditor, while the work condition factor , social values factor and professional recognition factor has significant influence career choice to be an auditor with a significance level of 5%.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dunia bisnis yang terus berkembang secara tidak langsung memberikan
peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.
Dalam hal ini, sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi baik dari
universitas negeri maupun universitas swasta. Perkembangan dalam dunia usaha
harus selalu direspon oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan
sarjana akuntansi yang berkualitas dan sudah siap pakai dalam dunia kerja.
Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari
pembentukan karir tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan
karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak
pilihan profesi yang dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor-faktor yang
melatarbelakanginya. Banyak realitas yang terjadi di dunia kerja yang
mengharuskan lulusan akuntansi dalam mempertimbangkannya.
Setiap manusia dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang
mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang menurutnya terbaik. Seperti
halnya dalam mengejar cita-cita, manusia akan diberikan beberapa pilihan yang
diharapkan mampu mengajarkannya untuk mengambil sebuah keputusan yang
tepat, termasuk dalam memilih karir yang diinginkan.
Dalam proses pemilihan karir, setiap individu akan selalu
2
yang akan dicapainya. Selain itu, seorang individu akan terlebih dahulu
mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan karir yang diinginkan.
Informasi yang berguna dalam membuat pilihan karir ada tiga jenis, yaitu (1)
informasi pribadi sosial, (2) informasi pendidikan, (3) informasi pekerjaan.
Informasi begitu penting dalam proses pengambilan keputusan seorang individu,
termasuk mahasiswa akuntansi dalam menentukan pilihan karirnya. Dengan
beranekaragamnya informasi yang diperoleh mahasiswa telah mampu membentuk
pandangan atau persepsi mengenai lingkungan kerja auditor.
Menurut Ikhsan (2010: 93), “persepsi adalah bagaimana orang-orang
melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia”. Orang-orang
bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu
mencerminkan keyakinan sebenarnya. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai
pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya,
keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Untuk
karir sebagai akuntan, terdapat empat bidang pekerjaan yang dapat digeluti oleh
lulusan akuntansi yaitu menjadi akuntan publik (auditor), akuntan perusahaan,
akuntan pemerintah, atau akuntan pendidik. Beragamnya pilihan dalam karir
tersebut membuat mahasiswa sulit mengambil keputusan dalam memilih. Hal ini
akan menimbulkan pertanyaan mengenai pertimbangan apa yang mendasari
pemilihan karir tersebut serta hal-hal apa yang diharapkan oleh mahasiswa
akuntansi terhadap pilihannya itu.
Auditor merupakan profesi akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan
3
mereview laporan keuangan historis klien dan memberikan opini profesional
mengenai kewajiban penyajian laporan keuangan tersebut. Profesi auditor
memiliki beberapa persepsi negatif, antara lain overtime, deadline/budgets yang
tidak realistis, depresi/tekanan pekerjaan, serta politik dalam perusahaan.
Umumnya, overtime dan depresi/tekanan pekerjaan merupakan dua alasan utama
kurangnya minat mahasiswa memilih profesi auditor.
Profesi auditor dipandang memiliki prospek yang cerah karena profesi ini
memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai.
Selain itu, profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan
yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di beberapa tempat dan di
berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi auditor
merupakan profesi yang prestisius di Indonesia. Selain harus mempunyai sebagai
gelar akuntan, calon akuntan juga diharuskan mengikuti ujian yang
diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan terdaftar di
Departemen Keuangan agar dapat berpraktik sebagai akuntan atau auditor.
Berbagai informasi yang diperoleh mahasiswa akuntansi mengenai profesi
auditor merupakan hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan
karirnya sebagai auditor. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja
auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai
auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan
demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.
Berdasarkan masalah diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
Faktor-4 Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah“
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka dapat
dirumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Apakah penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi auditor?
b. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi
auditor?
c. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi auditor?
d. Apakah nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi
auditor?
e. Apakah pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi auditor?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang
meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja,
nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan
5 1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Penulis
Penelitian ini diharapkan memiliki nilai manfaat untuk menambah
wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai profesi auditor atau
akuntansi dengan jelas serta berguna untuk melatih diri dalam
menganalisa suatu permasalahan secara ilmiah dan sistematis dalam
penulisan skripsi.
2. Mahasiswa
Penelitian ini akan bermanfaat sebagai referensi mengenai profesi auditor
sehingga dapat membantu mahasiswa dalam menentukan pilihan karir
yang sesuai.
3. Peneliti ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan perbandingan bagi
peneliti-peneliti berikutnya dan pihak-pihak yang memerlukan serta
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Motivasi
Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan
“motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang
individu untuk mencapai tujuannya”. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah
intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai kekuatan
(energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya
dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu
itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Selain itu, menurut Wahjosumidjo (1987) dalam Tedjho (2012), “motivasi
adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang
melakukan sesuatu dengan respon dan juga merupakan proses psikologis yang
mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang
terjadi pada diri seseorang”. Ada tiga aspek dalam motivasi, yaitu :
1. Keadaan yang mendorong, yang ada dalam organisme, yang muncul
karena adanya kebutuhan tubuh, stimulus lingkungan, atau kejadian
mental seperti berpikir dan ingatan.
2. Tingkah laku yang dibangkitkan dan diarahkan oleh keadaan tadi.
3. Tujuan yang menjadi arah dari tingkah laku.
Jadi motivasi membangkitkan tingkah laku dan mengarahkannya pada
7
fisiologi yang bersifat energetik (dilandasai dengan adanya energi),
keterangsangan (disulut oleh stimulus), dan keterarahan (tertuju pada sasaran).
Untuk memahami tentang motivasi, akan ditemui beberapa teori tentang motivasi,
salah satunya adalah “teori harapan”.
Sejak dikembangkan oleh Vroom, teori harapan dikembangkan lebih lanjut
oleh ahli lain, antara lain oleh Porter & Lawler (Aisyah dan Sudrajat, 2011).
Model teori harapan dari Lawler mengajukan empat asumsi:
1. Orang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil-keluaran yang secara potensial dapat mereka gunakan. Dengan perkataan lain, hasil keluaran alternatif, juga disebut tujuan-tujuan pribadi (personal goals), dapat disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan.
2. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa
upaya (effort=E) mereka akan mengarah ke perilaku unjukkerja (performance=P) yang dituju. Ini diungkapkan sebagai harapan E-P.
3. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa
hasil-hasil keluaran (outcomes=O) tertentu akan diperoleh setelah unjuk-kerja (P) mereka. Ini diungkapkan dalam rumusan harapan P-O.
4. Dalam setiap situasi, tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tadi yang dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan ditentukan oleh harapan-harapan (E-P dan P-O) dan pilihan-pilihan yang dipunyai orang pada saat itu.
Secara singkat, kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran
individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan.
Oleh karena itu, pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh
pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap
dapat memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut
mempunyai daya tarik bagi mereka. Misalnya apakah karir tersebut dapat
8
promosi. Dengan kata lain mahasiswa mempunyai pengharapan terhadap karir
yang dipilihnya ini dapat memberikan apa yang mereka inginkan.
2.2 Pengertian Auditor
Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam
melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau
organisasi” (Wikipedia, 2015).
2.2.1 Jenis Auditor
Menurut Mulyadi dan Puradireja (1998: 26), ada tiga golongan orang
atau kelompok yang melaksanakan audit, ketiga golongan tersebut, yaitu:
1. Auditor Independen
Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.
2. Auditor pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Umumnya yang disebut sebagai auditor pemerintahan adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta instansi pajak.
3. Auditor intern
9 2.3 Pengertian Karir
Karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang selama kehidupan
pekerjaannya. Karir mengandung pengertian sebagai sebuah pilihan pekerjaan
yang akan ditekuni selama hidup. Setiap orang dihadapkan dengan berbagai
pilihan yang akan dijalani guna menopang, mempertahankan, maupun
meningkatkan kesejahteraan hidup. Tak ada seorang pun yang menghendaki
kehidupan dirinya dalam keadaan yang serba sulit sehingga dapat
menyengsarakan hidupnya. Pada dasarnya setiap manusia bersifat hidonis artinya
manusia ingin menikmati kehidupan yang serba menyenangkan dan terhindar dari
segala kehidupan yang membuat dirinya menderita (Berteen, 1997).
Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerak ke atas dalam
garis pekerjaan yang dipilih seseorang. Bergerak ke atas berarti berhak atas
pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestise dan kuasa yang
lebih besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis pekerjaan yang menghasilkan
uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau suatu rangkaian
kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang memberikan
kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga menciptakan
sikap dan perilaku tertentu.
Studi pilihan karir mahasiswa strata 1 program studi akuntansi merupakan
hal yang sangat penting dan menarik untuk diteliti, karena dengan penelitian
tersebut, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi karir mereka. Dengan
diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa dapat
10 2.3.1 Karir Bagi Akuntan
Akuntan merupakan salah satu profesi dalam dunia kerja yang dapat
dijalani oleh mahasiswa akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan
yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat digolongkan dalam 4 kategori,
yaitu: akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan
pendidik.
2.3.1.1 Akuntan publik
Akuntan publik menurut Undang-Undang No. 5/2011 adalah
seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa
sebagaimana diatur dalam Undang–Undang ini. Menurut Mulyadi
(2002) berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik :
a. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit
secara rinci, membuat kertas kerja untuk
mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah
dilaksanakan.
b. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan
bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan
waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan
mereview pekerjaan auditor junior.
c. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas
membantu auditor senior dalam merencanakan program
audit dan waktu audit : mereview kertas kerja, laporan
11
d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien
dan bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai
auditing.
2.3.1.2 Akuntan Perusahaan
Karir bidang akuntansi yang tidak melalui ujian sertifikasi
adalah dengan bekerja pada suatu perusahaan yang tugas pokoknya
adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau
tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan
efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta
menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai
bagian organisasi (Trirorania, 2004). Karir pada bidang ini disebut
sebagai private (or managerial accounting).
2.3.1.3 Akuntan Pemerintah
Profesi akuntansi juga diperlukan meskipun pada lembaga
yang kegiatannya tidak berorientasi laba.
2.3.1.4 Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik merupakan profesi akuntansi yang
menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang
akuntansi lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan
profesional baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan
12 2.3.2 Tahap-Tahap Karir
Dalam pengembangan suatu karir menurut Kunartinah (2003),
terdapat tahap-tahap yang dilalui oleh seseorang sebagai berikut:
1. Tahap pilihan karir (Career Choice)
Tahap pilihan karir secara umum terjadi antara masa remaja sampai umur 20 tahun, ketika manusia mengembangkan visi dan identitas mereka yang berkenaan dengan masa depan atau gaya hidup, sesuai dengan pilihan jurusan dan pendidikan seseorang.
2. Tahap karir awal (Early Career)
Selama periode tahap karir awal, seseorang juga meninjau kembali pengalaman yang terdahulu dan sekarang selama bekerja diperusahaan dan mencoba untuk menentukan apa yang diharapkan di masa yang akan datang.
3. Tahap karir pertengahan (Middle Career)
Dalam tahap karir pertengahan ini, seseorang bergerak dalam suatu periode stabilisasi dimana mereka dianggap produktif, menjadi semakin lebih memikul tanggungjawab yang lebih berat dan menerapkan suatu rencana lahir yang lebih berjangka panjang.
4. Tahap karir akhir dan pensiun
Tahap karir akhir dan pensiun merupakan tahap terakhir dalam tahapan karir. Seseorang mulai melepaskan diri dari belitan-belitan tugasnya dan bersiap pensiun. Tahapan ini juga berguna untuk melatih penerus, mengurangi beban kerja atau mendelegasikan tanggung jawab kepada karyawan baru atau junior.
2.3.3 Faktor-Faktor Pemilihan Karir
Keempat karir tersebut dapat dijalani oleh para lulusan strata-1
akuntansi dari berbagai perguruan tinggi. Dalam memilih karir, mahasiswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: penghargaan finansial,
lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan
13
A. Penghargaan Finansial
Penghasilan atau penghargaan finansial yang diperoleh
sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah dilakukan
diyakini sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik untuk
memuaskan karyawannya dan mengungkapkan bahwa
penghargaan finansial atau gaji merupakan faktor yang
dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi (Wijayanti,
2001). Stole (1976) menyatakan bahwa berkarir di Kantor
Akuntan Publik (KAP) merupakan suatu karir yang memberikan
penghargaan secara finansial dan pengalaman bekerja yang
bervariasi. Berkarir di KAP dapat menghasilkan pendapatan yang
tinggi atau besar dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh
dari karir yang lain.
B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi
sifat kerja (rutin, atraktif, dan sering lembur), tingkat persaingan
antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari
lingkungan pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rahayu (2003) menunjukan bahwa karir sebagai akuntan
pendidik pekerjaannya lebih rutin dibanding karir yang lain.
Rahayu juga mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih
profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap
14
kesempatan untuk berkembang. Karir sebagai akuntan pemerintah
pekerjaannya rutin yang rutinitasnya sedikit lebih tinggi
dibanding akuntan perusahaan. Karir sebagai akuntan publik
dianggap karir yang jenis pekerjaannya tidak rutin, lebih atraktif
dan banyak tantangannya, tidak dapat dengan cepat terselesaikan.
C. Pertimbangan Pasar Kerja
Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan
pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang.
Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih
diminati daripada pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini
karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang
diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat
menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan
karirnya. Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan
faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk
menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik
maupun non akuntan publik. Menurut Wheeler (1983),
pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi,
tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir,
dan kesempatan promosi.
D. Nilai-Nilai Sosial
Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial,
15
profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi,
kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku
individu. Stolle (1976) menyatakan bahwa nilai-nilai sosial
ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan
seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai-nilai
sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di
lingkungannya.
E. Pengakuan Profesional
Pengakuan profesional meliputi hal yang berhubungan
dengan pengakuan terhadap prestasi. Menurut Stolle (1976),
pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang
memilih profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan
finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi
dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan
profesional tersebut antara lain kesempatan untuk berkembang,
pengakuan berprestasi, kesempatan untuk naik gaji, dan
penghargaan atas keahlian tertentu.
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Akuntan Publik dan Non Akuntan
Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah lowongan Pekerjaan,
Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik
16
Akuntansi di Bali.
non Akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.
2 Wie Shi dan kebanggaan
Secara simultan
17 2.4 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara
variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel bebas dengan variabel-variabel terikat. Kerangka
konseptual menjelaskan hubungan antara variabel independen yang meliputi
penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X2), pertimbangan pasar kerja
(X3), nilai-nilai sosial (X4), pengakuan professional (X5) terhadap variabel
dependen yakni minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor (Y).
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual diatas menjelaskan hubungan masing – masing
variabel independen dan dependen. Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai
berikut : Pertimbangan Pasar Kerja
18 1. Hubungan Penghargaan Finansial (X1) terhadap pemilihan karir
menjadi auditor (Y).
Penghargaan Finansial merupakan daya tarik untuk memuaskan
karyawannya dan penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu
faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi.
Penghargaan finansial yang baik akan meningkatkan minat mahasiswa
untuk memilih karir menjadi auditor.
H1: Penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi auditor.
2. Hubungan Lingkungan Kerja (X2) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)
Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja
yang rutin, atraktif, dan sering lembur, tingkat persaingan antar
karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan
pekerjaan. Suatu lingkungan kerja yang baik akan mendorong minat
mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor.
H2: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi
auditor.
3. Hubungan Pertimbangan Pasar Kerja (X3) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)
Pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi
19
kerja meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja,fleksibilitas
karir, dan kesempatan promosi. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja
yang lebih luas akan lebih diminati oleh mahasiswa dalam memilih
karir.
H3: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi auditor.
4. Hubungan Nilai-nilai Sosial (X4) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)
Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang
orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial tersebut meliputi:
kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk
menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.
H4: Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi
auditor
5. Hubungan Pengakuan Profesional (X5) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)
Pengakuan profesional merupakan hal yang berhubungan dengan
pengakuan terhadap prestasi. Memilih profesi tidak hanya mencari
penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan
berprestasi dan mengembangkan diri. Jika seseorang memiliki
pengakuan professional maka itu akan menjadi nilai tambah untuk
20
H5: Pengakuan professional berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi auditor.
2.5 Hipotesis Penelitian
Erlina (2011:41) menyatakan “Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan
dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai
konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena”.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang diuraikan
sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut :
H1: Penghargaan Finansial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
menjadi auditor.
H2: Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi
auditor.
H3: Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
menjadi auditor.
H4: Nilai-nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi
auditor.
H5: Pengakuan Profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
menjadi auditor.
H6: Penghargaan finansial, Lingkungan kerja, Pertimbangan pasar kerja,
Nilai-nilai sosial, Pengakuan professional berpengaruh signifikan terhadap
21 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Data dan Sumber Data
Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang dilakukan dengan menggunakan
metode ilmiah. Dalam menjawab permasalahan penelitian yang ada, maka data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai input untuk dianalisis adalah data
kuantitatif, karena hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Disamping
data kuantitatif, jenis data yang relevan untuk dikumpulkan dapat diklasifikasi
pula menurut cara memperolehnya dan waktu pengumpulan. Penelitian ini
menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut
cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini
adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh
dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder
diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal
serta data tinjauan pustaka lainnya.
3.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
22 3.3 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa Tahun Akademik 2011 dan 2012 Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan Akuntansi, yang berjumlah 607 mahasiswa.
3.4 Sampel Penelitian dan Metode Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel yang diambil berdasarkan metode purposive sampling,
yaitu suatu metode pemilihan sampel dengan metode criteria purposive sampling
ini didasarkan pada pertimbangan tertentu, dimana sampel ini lebih cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif, (Sugiyono, 1999).
Adapun jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak
241 orang. Penentuan jumlah tersebut mengunakan metode, penghitungan Slovin
(Umar, 2004;78) :
n = �
�(�)2+1
Keterangan :
n = Sampel
N = Populasi mahasiswa Angkatan 2011 dan 2012
e = Persentase kelonggaran ketelitian akibat kesalahan pengambilan sampel
Persentasi kelonggaran yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5%.
Pengukuran besar sampel penelitian adalah sebagai berikut :
= 607
23 3.5 Defenisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan kedalam 2
(dua) klasifikasi variabel, yaitu variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).
Operasionalisasi dan pengukuran masing-masing variabel diuraikan sebagai
berikut :
a. Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Pemilihan Karir sebagai Auditor.
b. Variabel Bebas (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
tidak dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain dengan kata
lain variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi. Operasional masing-masing komponen diuraikan sebagai
berikut :
1) Penghargaan Finansial
Wijayanti (2001) menyatakan bahwa penghargaan adalah hasil
yang diperoleh sebagai kontrak prestasi yang telah diyakini secara
mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama
untuk memberikan keputusan kepada karyawan. Rahayu, et al.
(2003) menambahkan penghargaan finansial diuji dengan tiga
24
dan tersedianya dana pensiun.
2) Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan suasana kerja (rutin, atraktif, sering
lembur), tingkat persaingan antara karyawan dan tekanan kerja.
Hasil penelitian Stolle (1970) dan Felton (1994) menyatakan
bahwa faktor lingkungan tidak dipertimbangkan mahasiswa
dalam memilih suatu karir. Dalam hal ini, lingkungan kerja yang
akan diuji meliputi tujuh pernyataan mengenai sifat pekerjaan
(rutin, atraktif, sering lembur, menyenangkan, mudah
diselesaikan), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan
kerja.
3) Pertimbangan pasar kerja
Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan
yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang
memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada
pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini karena peluang
pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang diperoleh akan
lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat menjadi alasan atau
faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya. Dengan
demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya
baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan
25 4) Nilai-Nilai Sosial
Nilai-nilai sosial ditujukan sebagai faktor yang menampakkan
kemampuan seseorang dari sudut pandang orang-orang lain
terhadap lingkungannya (Wijayanti, 2001). Nilai-nilai sosial
dalam penelitian ini meliputi enam pernyataan mengenai
kesempatan melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk
berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan
hobi, memperhatikan perilaku individu, pekerjaan yang lebih
bergengsi di bidang karir lainnya dan kesempatan untuk bekerja
dengan ahli di bidang lain (Wijayanti, 2001).
5) Pengakuan Profesional
Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional ini meliputi
adanya kemungkinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan
untuk berkembang dan pengakuan prestasi (Rahayu et al, 2003).
Trirorania (2004) menyatakan bahwa pengakuan profesional
dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi sebagai
akuntan publik. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi tidak
hanya bertujuan mencari penghargaan finansial atau gaji, tapi
juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri.
Elemen-elemen dalam pengakuan profesional ini di antaranya
adalah adanya pelatihan kerja, adanya pelatihan profesi, adanya
26
kesempatan berkompetisi dan perlunya keahlian untuk mencapai
sukses. Pengakuan profesional yang akan diuji dalam penelitian
ini meliputi kesempatan untuk berkembang, adanya pengakuan
apabila berprestasi, cara untuk kenaikan pangkat, dan keahlian
untuk mencapai sukses (Rahayu dkk, 2003).
Tabel 3.1
Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Nama
Variabel Defenisi Parameter
Skala Pengukuran Penghargaan
Finansial
(X1)
hasil yang diperoleh sebagai kontrak prestasi yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan keputusan kepada karyawan
suasana kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antara karyawan dan tekanan kerja
berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih
diminati daripada pekerjaan
yang pasar kerjanya kecil
Faktor yang menampakkan
kemampuan seseorang dari sudut pandang orang-orang lain terhadap lingkungannya
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional ini meliputi adanya kemung- kinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan untuk
27 Nama
Variabel Defenisi Parameter
Skala Pengukuran Pemilihan
Karir menjadi Auditor (Y)
seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi
∑Xi X = N
Likert
Sumber : Penelitian 2015
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
dengan cara menyebar kuesioner kepada responden. Kuesioner yang disebarkan
kepada responden berisi mengenai data responden seperti jurusan responden, jenis
kelamin, semester, angkatan, dan umur. Selanjutnya kuesioner dalam penelitian
ini berisikan pertanyaan-pertanyaan atas faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan karir responden menjadi auditor pada instansi swasta atau auditor pada
instansi pemerintah. Instrument kuesioner yang diberikan kepada responden
berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan skor menggunakan poin Five-
Lickert Scale.
Menurut Sugiyono (2010: 134), skala likert adalah skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian
penulis mengolah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor
jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden. Skor penilaian
28 Tabel 3.2
Metode Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2012)
3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Uji Kualitas Data
Penelitian ini mengukur variabel-variabel menggunakan instrument
kuesioner. Agar kualitas data dapat diketahui maka diperlukan adanya
pengujian. Pengujian yang dimaksud adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
Hal ini dilakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas pada
kuesioner.
3.7.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali, 2011). Valid tidaknya suatu kuesioner diukur dengan
kemampuan mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kesioner
tersebut. pengukuran validitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yang
dipakai dalam penelitian ini merupakan korelasi antar skor butir pertanyaan
29 3.7.3 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011), uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Reliabel
atau tidaknya suatu kuesioner dilihat dari konsistensi atau kestabilan
jawaban responden terhadap pertanyaan pada kuesioner. Reliabilitas suatu
kuesioner dapat diketahui dengan melihat kriteria-kriteria dari nilai
CronbachAlpha pada uji statistik. Kriteria tersebut adalah jika nilai
cronbach alpha > 0,60 maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam
pengukuran variabel tersebut reliabel. Selanjutnya, jika nilai Cornbach
Alpha < 0,60 maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam pengukuran
variabel tersebut tidak reliabel.
3.7.4 Analisis Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini, statistik deskriptif menyajikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari angka kisaran teoritis dan aktual,
rata -rata teoritis dan rata-rata empiris, standar deviasi, dan analisis deskripsi
jawaban dari responden. Dalam penelitian statistik deskriptif akan
menyajikan gambaran dari karakteristik indikator-indikator yang digunakan
yaitu penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja,
nilai-nilai sosial, pengakuan profesional yang ditampilkan pada tabel
statistik deskriptif.
3.7.5 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik disebut juga dengan pengujian asumsi atas
30
harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary
least square (OLS). Tujuan dari dilakukannnya pengujian ini adalah untuk
menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh. Uji
asumsi klasik ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
3.7.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
distribusi sebuah data mendekati distribusi normal yaitu distibusi data
dalam bentuk lonceng. Menurut Situmorang dan Lufti data yang baik
adalah “ data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu
distribusi data tersebut tidak menceng ke kirir atau menceng ke
kanan”. Ada dua cara untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak yakni dengan analisis grafik dan uji statistik.
Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan
normal probability plot. Distribusi dapat dikatakan normal jika garis
tren pada histogram berbentuk lonceng dan garis tren pada grafik
normal probability plot tidak melenceng jauh dari garis tren. Analisis
statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai
signifikansi >0,05 maka data berdistribusi normal. Dalam Ghozali
(2007) pengambilan keputusan dalam uji normalitas didasarkan pada:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
31
menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau
tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram
tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.7.5.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk melihat apakah ada
korelasi diantara variabel independen. Menurut Erlina (2011)
multikolinearitas adalah “situasi adanya korelasi variabel-variabel
independen antara yang satu dengan yang lainnya”. “Adanya
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolarance value dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance value adalah mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya” (Situmorang dan Lutfi, 2012).
Sedangkan VIF menurut Erlina (2011) adalah “estimasi berapa besar
multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi
sebuah variabel independen”. “Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai toleransi < 0.10
atau sama dengan nilai VIF >10” (Ghozali, 2007).
3.7.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
32
tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka
dikatakan sebagai homoskedastisitas, sedangkan jika varians tidak
sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji
heteroskedastisitas adalah dengan analisis grafik dan uji Park. Pada
analisis grafik jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka nol pada sumbu Y maka dapat dikatakan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada analisis uji park jika nilai
signifikansi > 0,05 maka data tidak mengalami heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas. Ghozali, (2007) menyatakan bahwa salah
satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan
nilai residualnya dan dasar untuk menganalisanya adalah:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan
telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar
di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
33 3.7.6 Analisis Regresi
“Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen” (Situmorang dan Lutfi, 2012).
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena model
yang diujikan memiliki lebih dari satu variabel independen yang
mempengaruhi satu variabel dependen. “Analisis regresi linier berganda
ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar beberapa variabel bebas
yang biasa disebut X1, X2, X3, dan satu variabel terikat yang disebut Y”
(Situmorang dan Lutfi, 2012). Data dalam penelitian ini dianalisis dengan
analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y =α+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5 + e
Keterangan:
Y : Pemilihan Karir menjadi Auditor
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi X1 : Penghargaan Finansial
X2 : Lingkungan Kerja
X3 : Pertimbangan Pasar Kerja
X4 : Nilai-nilai Sosial
X5 : Pengakuan Profesional
e : Error
3.7.7 Uji Hipotesis
3.7.7.1 Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Nilai R Square digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan model dalam menerangkan variasi independen. Nilai
34
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
3.7.7.2 Uji Regresi Simultan (F test)
Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua
variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Dengan
tingkat signifikansi (sebesar 5%), maka kriteria pengujian adalah
sebagai berikut:
a. Bila nilai signifikan F > 0.05, maka H0 ditolak artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel
independen terhadap variabel dependen.
b. Apabila nilai signifikan F < 0.05, maka H0 diterima
artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
3.7.7.3 Uji Regresi Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel independen. Dengan tingkat
35
a. Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel
independen terhadap variable dependen.
b. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima,
artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara
36 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Noor (2011:130) menyatakan agar diperoleh distribusi nilai hasil
pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji
coba kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba
kuesioner melibatkan 30 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap
butir-butir pertanyaan dari variabel penghargaan finansial (�1), lingkungan
kerja (�2), pertimbangan pasar kerja (�3), nilai-nilai sosial (�4), pengakuan
profesional (�5), dan pemilihan karir menjadi auditor (�).
Tabel 4.1
Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Penghargaan Finansial (X1)
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted Corrected Item-Total Correlation
p1 11.9667 2.447 .462
p2 11.8667 2.257 .840
p3 11.6667 2.299 .562
37 Tabel 4.2
Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Lingkungan Kerja (X2)
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X3)
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Nilai-Nilai Sosial (X4)
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pengakuan Profesional (X5)
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
p1 3.2667 1.789 .704
38 Tabel 4.6
Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada KuesionerPemilihan Karir Menjadi Auditor (Y)
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted Corrected Item-Total Correlation
p1 22.5333 11.154 .694
p2 22.3333 12.023 .759
p3 22.3333 14.023 .551
p4 22.3000 14.424 .536
p5 22.2667 14.754 .400
p6 22.5667 14.254 .361
p7 22.6667 13.678 .288
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected
Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekaran
dalam Augustine dan Kristaung, 2013:70). Berdasarkan hasil uji validitas
pada Tabel 4.1 hingga 4.6, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah
memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji
validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).
Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid.
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner
penelitian bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor,
2011:165). Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui bahwa kuesioner bersifat
39 Tabel 4.7
Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Penghargaan Finansial (��), Lingkungan Kerja (��), Pertimbangan Pasar Kerja (��), Nilai-Nilai Sosial (��), Pengakuan Profesional (��), dan Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�).
Variabel Nilai Alpha Cronbach Penghargaan Finansial 0,797
Lingkungan Kerja 0,760
Pertimbangan Pasar Kerja 0,660
Nilai-Nilai Sosial 0,817
Pengakuan Profesional 0,814
Pemilihan Karir Menjadi Auditor 0,770
4.2 Statistik Deskriptif
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Penghargaan Finansial (X1)
Pertanyaan P1 P2 P3 P4
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 4.8, untuk variabel penghargaan finansial, terdapat 4
pertanyaan. Pada pertanyaan pertama dan kedua, mayoritas responden menjawab
setuju, yakni sebanyak 117 dan 112 orang. Sedangkan pada pertanyaan ketiga dan
keempat, mayoritas responden menjawab sangat setuju, yakni sebanyak 131 dan
40 Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Lingkungan Kerja (X2)
Pertanyaan P1 P2 P3
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 4.9, untuk variabel lingkungan kerja, terdapat 3
pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju pada ketiga
pertanyaan.
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X3)
Pertanyaan P1 P2 P3
41
Berdasarkan Tabel 4.10, untuk variabel pertimbangan pasar kerja, terdapat 3
pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir
pertanyaan.
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Nilai-Nilai Sosial (X4)
Pertanyaan P1 P2
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 4.11, untuk variabel nilai-nilai sosial, terdapat 2
pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir
pertanyaan.
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pengakuan Profesional (X5)
Pertanyaan P1 P2
42
Berdasarkan Tabel 4.12, untuk variabel pengakuan profesional, terdapat 2
pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir
pertanyaan.
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pemilihan Karir Menjadi Auditor (Y)
Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 4.13, untuk variabel pemilihan karir menjadi auditor,
terdapat 6 pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk
tiap-tiap butir pertanyaan.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini, tingkat
signifikansi yang digunakan �= 0,05. Dasar pengambilan keputusan
adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut.
43
b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak
terpenuhi.
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.14, diketahui nilai probabilitas
� atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,204. Dalam penelitian ini, tingkat
signifikansi yang digunakan adalah � = 0,05. Karena nilai probabilitas �,
yakni 0,204, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal
ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.
Tabel 4.14 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 241
Kolmogorov-Smirnov Z 1.068
Asymp. Sig. (2-tailed) .204
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: hasil olahan software SPSS
Pengujian asumsi normalitas dapat juga digunakan pendekatan
analisis grafik, seperti normal probability plot dan histogram. Pada
pendekatan normal probability plot, jika titik-titik (dots) menyebar jauh
(menyebar berliku-liku pada garis diagonal seperti ular) dari garis diagonal,
maka diindikasi asumsi normalitas error tidak dipenuhi. Jika titik-titik
menyebar sangat dekat pada garis diagonal, maka asumsi normalitas
dipenuhi. Sedangkan untuk pendekatan histogram, jika kurva berbentuk
44 Gambar 4.1
Normal Probability Plot untuk Pengujian Asumsi Normalitas
Gambar 4.2