• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH

OLEH

LUSI MUSTIKA SARI 110503286

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

i PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan,

Yang membuat pernyataan

Lusi Mustika Sari

(3)

ii FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR

PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH

ABSTRAK

Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.

Penelitian yang dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa menjadi auditor pada instansi swasta dan pemerintah.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal serta data tinjauan pustaka lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan faktor penghargaan finansial dan faktor pertimbangan pasar kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor, sementara faktor lingkungan kerja, faktor nilai-nilai sosial dan faktor pengakuan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor dengan tingkat signifikansi 5%.

(4)

iii THE FACTORS THAT EFFECTED STUDENT OF ACCOUNTANCY IN

ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA IN CAREER SELECTION BEING AUDITOR ON

PRIVATE AND GOVERNMENT AGENCIES

ABSTRACT

After successfully completed study, career options for graduated student of accountancy not only limited to the accounting profession. Accountancy student facing various considerations in choosing the type of career that will be lived. Generally, the desire of the student is to be a professional in accounting. The negative information about working condition may be able to reduce their interest to choose a career as an auditor and divert their choice to another accounting profession. Thereby, the auditor can lose qualified candidates.

The research that conducted at Economics and Business Faculty, University of North Sumatera aims to determine whether the factors include financial rewards, working condition, consideration of the labor market, social values, and professional recognition has an influence on the student career selection to be an auditor at private institutions and government.

The research uses primary data and secondary data as a data source, the data is realieabel enough to be able to describe a condition which in this case is the student career selection to be an auditor. Primary data obtained from the results of questionnaires and secondary data obtained from previous research reports, books, and also a variety of journals and other literature review of data.

The results showed that financial rewards factor and consideration of labor market factor has a not significant influence on the career selection to be an auditor, while the work condition factor , social values factor and professional recognition factor has significant influence career choice to be an auditor with a significance level of 5%.

(5)

iv KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan

Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW atas segala rahmat, berkah dan karunia-Rasul-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada

Instansi Swasta Dan Pemerintah”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah

banyak mendapatkan bimbingan, saran, motivasi, bantuan dan doa dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, Ca., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., dan Bapak Drs.

Hotmal Jafar, MM, Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak.,

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Nurzaimah, MM., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis untuk

(6)

v

5. Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak., selaku Dosen Penguji dan Ibu Dra.

Mutia Ismail, MM, Ak., selaku Dosen Pembanding yang telah banyak

memberikan saran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga penulis persembahkan

kepada orang tua tercinta H. Muslim dan Hj. Armiana, yang telah mendidik

dan membesarkan penulis. Serta kakak dan adik-adik penulis yang telah

memberikan motivasi pada penulisan skripsi ini.

7. Teman-teman stambuk 2011 yang telah membantu memberikan dukungan

dan doa sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari kelemahan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki

menjadikan skripsi ini kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan dan

menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Penulis,

110503286

(7)

vi

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data ... 21

3.2 Tempat Penelitian ... 21

3.3 Populasi Penelitian ... 22

3.4 Sampel Penelitian dan Metode Pengambilan Sampel ... 22

(8)

vii

4.5.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Menyeluruh (Uji F) ... 50

4.5.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Individu (Uji t) ... 51

4.5.3.1 Pengujian Pengaruh Penghargaan Finansial (�1) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 53

4.5.3.2 Pengujian Pengaruh Lingkungan Kerja (�2) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 54

4.5.3.3 Pengujian Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja (�3) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 54

4.5.3.4 Pengujian Pengaruh Nilai-Nilai Sosial (�4) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 55

(9)

viii DAFTAR PUSTAKA ... 61

(10)

ix DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 15

3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.2 Metode Skala Likert ... 28

4.1 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Penghargaan Finansial (X1) ... 36

4.2 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Lingkungan Kerja (X2) ... 37

4.3 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X3) ... 37

4.4 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Nilai-Nilai Sosial (X4) ... 37

4.5 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pengakuan Profesional (X5) ... 37

4.6 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pemilihan Karir Menjadi Auditor (Y) ... 38

4.7 Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Penghargaan Finansial (�1), Lingkungan Kerja (�2), Pertimbangan Pasar Kerja (�3), Nilai-Nilai Sosial (�4), Pengakuan Profesional (�5), dan Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 39

4.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Penghargaan Finansial (�1) ... 39

4.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Lingkungan Kerja (�2) ... 40

4.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (�3) ... 40

4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Nilai-Nilai Sosial (�4) ... 41

4.12 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pengakuan Profesional (�5) ... 41

4.13 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 42

(11)

x DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 17

4.1 Normal Probability Plot untuk Pengujian Asumsi Normalitas ... 44

4.2 Histogram untuk Pengujian Asumsi Normalitas ... 44

4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 46

4.4 Menentukan Nilai � Tabel dengan Microsoft Excel ... 50

(12)

xi DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran I Kuesioner ... 63

(13)

ii FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR

PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH

ABSTRAK

Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.

Penelitian yang dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa menjadi auditor pada instansi swasta dan pemerintah.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal serta data tinjauan pustaka lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan faktor penghargaan finansial dan faktor pertimbangan pasar kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor, sementara faktor lingkungan kerja, faktor nilai-nilai sosial dan faktor pengakuan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor dengan tingkat signifikansi 5%.

(14)

iii THE FACTORS THAT EFFECTED STUDENT OF ACCOUNTANCY IN

ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA IN CAREER SELECTION BEING AUDITOR ON

PRIVATE AND GOVERNMENT AGENCIES

ABSTRACT

After successfully completed study, career options for graduated student of accountancy not only limited to the accounting profession. Accountancy student facing various considerations in choosing the type of career that will be lived. Generally, the desire of the student is to be a professional in accounting. The negative information about working condition may be able to reduce their interest to choose a career as an auditor and divert their choice to another accounting profession. Thereby, the auditor can lose qualified candidates.

The research that conducted at Economics and Business Faculty, University of North Sumatera aims to determine whether the factors include financial rewards, working condition, consideration of the labor market, social values, and professional recognition has an influence on the student career selection to be an auditor at private institutions and government.

The research uses primary data and secondary data as a data source, the data is realieabel enough to be able to describe a condition which in this case is the student career selection to be an auditor. Primary data obtained from the results of questionnaires and secondary data obtained from previous research reports, books, and also a variety of journals and other literature review of data.

The results showed that financial rewards factor and consideration of labor market factor has a not significant influence on the career selection to be an auditor, while the work condition factor , social values factor and professional recognition factor has significant influence career choice to be an auditor with a significance level of 5%.

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia bisnis yang terus berkembang secara tidak langsung memberikan

peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

Dalam hal ini, sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi baik dari

universitas negeri maupun universitas swasta. Perkembangan dalam dunia usaha

harus selalu direspon oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan

sarjana akuntansi yang berkualitas dan sudah siap pakai dalam dunia kerja.

Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari

pembentukan karir tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan

karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak

pilihan profesi yang dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor-faktor yang

melatarbelakanginya. Banyak realitas yang terjadi di dunia kerja yang

mengharuskan lulusan akuntansi dalam mempertimbangkannya.

Setiap manusia dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang

mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang menurutnya terbaik. Seperti

halnya dalam mengejar cita-cita, manusia akan diberikan beberapa pilihan yang

diharapkan mampu mengajarkannya untuk mengambil sebuah keputusan yang

tepat, termasuk dalam memilih karir yang diinginkan.

Dalam proses pemilihan karir, setiap individu akan selalu

(16)

2

yang akan dicapainya. Selain itu, seorang individu akan terlebih dahulu

mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan karir yang diinginkan.

Informasi yang berguna dalam membuat pilihan karir ada tiga jenis, yaitu (1)

informasi pribadi sosial, (2) informasi pendidikan, (3) informasi pekerjaan.

Informasi begitu penting dalam proses pengambilan keputusan seorang individu,

termasuk mahasiswa akuntansi dalam menentukan pilihan karirnya. Dengan

beranekaragamnya informasi yang diperoleh mahasiswa telah mampu membentuk

pandangan atau persepsi mengenai lingkungan kerja auditor.

Menurut Ikhsan (2010: 93), “persepsi adalah bagaimana orang-orang

melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia”. Orang-orang

bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu

mencerminkan keyakinan sebenarnya. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai

pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya,

keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Untuk

karir sebagai akuntan, terdapat empat bidang pekerjaan yang dapat digeluti oleh

lulusan akuntansi yaitu menjadi akuntan publik (auditor), akuntan perusahaan,

akuntan pemerintah, atau akuntan pendidik. Beragamnya pilihan dalam karir

tersebut membuat mahasiswa sulit mengambil keputusan dalam memilih. Hal ini

akan menimbulkan pertanyaan mengenai pertimbangan apa yang mendasari

pemilihan karir tersebut serta hal-hal apa yang diharapkan oleh mahasiswa

akuntansi terhadap pilihannya itu.

Auditor merupakan profesi akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan

(17)

3

mereview laporan keuangan historis klien dan memberikan opini profesional

mengenai kewajiban penyajian laporan keuangan tersebut. Profesi auditor

memiliki beberapa persepsi negatif, antara lain overtime, deadline/budgets yang

tidak realistis, depresi/tekanan pekerjaan, serta politik dalam perusahaan.

Umumnya, overtime dan depresi/tekanan pekerjaan merupakan dua alasan utama

kurangnya minat mahasiswa memilih profesi auditor.

Profesi auditor dipandang memiliki prospek yang cerah karena profesi ini

memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai.

Selain itu, profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan

yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di beberapa tempat dan di

berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi auditor

merupakan profesi yang prestisius di Indonesia. Selain harus mempunyai sebagai

gelar akuntan, calon akuntan juga diharuskan mengikuti ujian yang

diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan terdaftar di

Departemen Keuangan agar dapat berpraktik sebagai akuntan atau auditor.

Berbagai informasi yang diperoleh mahasiswa akuntansi mengenai profesi

auditor merupakan hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan

karirnya sebagai auditor. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja

auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai

auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan

demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.

Berdasarkan masalah diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan

(18)

Faktor-4 Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka dapat

dirumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

a. Apakah penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir

menjadi auditor?

b. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi

auditor?

c. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir

menjadi auditor?

d. Apakah nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi

auditor?

e. Apakah pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir

menjadi auditor?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang

meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja,

nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan

(19)

5 1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Penulis

Penelitian ini diharapkan memiliki nilai manfaat untuk menambah

wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai profesi auditor atau

akuntansi dengan jelas serta berguna untuk melatih diri dalam

menganalisa suatu permasalahan secara ilmiah dan sistematis dalam

penulisan skripsi.

2. Mahasiswa

Penelitian ini akan bermanfaat sebagai referensi mengenai profesi auditor

sehingga dapat membantu mahasiswa dalam menentukan pilihan karir

yang sesuai.

3. Peneliti ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan perbandingan bagi

peneliti-peneliti berikutnya dan pihak-pihak yang memerlukan serta

(20)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Motivasi

Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

“motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang

individu untuk mencapai tujuannya”. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah

intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai kekuatan

(energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya

dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu

itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Selain itu, menurut Wahjosumidjo (1987) dalam Tedjho (2012), “motivasi

adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang

melakukan sesuatu dengan respon dan juga merupakan proses psikologis yang

mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang

terjadi pada diri seseorang”. Ada tiga aspek dalam motivasi, yaitu :

1. Keadaan yang mendorong, yang ada dalam organisme, yang muncul

karena adanya kebutuhan tubuh, stimulus lingkungan, atau kejadian

mental seperti berpikir dan ingatan.

2. Tingkah laku yang dibangkitkan dan diarahkan oleh keadaan tadi.

3. Tujuan yang menjadi arah dari tingkah laku.

Jadi motivasi membangkitkan tingkah laku dan mengarahkannya pada

(21)

7

fisiologi yang bersifat energetik (dilandasai dengan adanya energi),

keterangsangan (disulut oleh stimulus), dan keterarahan (tertuju pada sasaran).

Untuk memahami tentang motivasi, akan ditemui beberapa teori tentang motivasi,

salah satunya adalah “teori harapan”.

Sejak dikembangkan oleh Vroom, teori harapan dikembangkan lebih lanjut

oleh ahli lain, antara lain oleh Porter & Lawler (Aisyah dan Sudrajat, 2011).

Model teori harapan dari Lawler mengajukan empat asumsi:

1. Orang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil-keluaran yang secara potensial dapat mereka gunakan. Dengan perkataan lain, hasil keluaran alternatif, juga disebut tujuan-tujuan pribadi (personal goals), dapat disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan.

2. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa

upaya (effort=E) mereka akan mengarah ke perilaku unjukkerja (performance=P) yang dituju. Ini diungkapkan sebagai harapan E-P.

3. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa

hasil-hasil keluaran (outcomes=O) tertentu akan diperoleh setelah unjuk-kerja (P) mereka. Ini diungkapkan dalam rumusan harapan P-O.

4. Dalam setiap situasi, tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tadi yang dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan ditentukan oleh harapan-harapan (E-P dan P-O) dan pilihan-pilihan yang dipunyai orang pada saat itu.

Secara singkat, kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran

individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan.

Oleh karena itu, pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh

pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap

dapat memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut

mempunyai daya tarik bagi mereka. Misalnya apakah karir tersebut dapat

(22)

8

promosi. Dengan kata lain mahasiswa mempunyai pengharapan terhadap karir

yang dipilihnya ini dapat memberikan apa yang mereka inginkan.

2.2 Pengertian Auditor

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam

melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau

organisasi” (Wikipedia, 2015).

2.2.1 Jenis Auditor

Menurut Mulyadi dan Puradireja (1998: 26), ada tiga golongan orang

atau kelompok yang melaksanakan audit, ketiga golongan tersebut, yaitu:

1. Auditor Independen

Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.

2. Auditor pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Umumnya yang disebut sebagai auditor pemerintahan adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta instansi pajak.

3. Auditor intern

(23)

9 2.3 Pengertian Karir

Karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang selama kehidupan

pekerjaannya. Karir mengandung pengertian sebagai sebuah pilihan pekerjaan

yang akan ditekuni selama hidup. Setiap orang dihadapkan dengan berbagai

pilihan yang akan dijalani guna menopang, mempertahankan, maupun

meningkatkan kesejahteraan hidup. Tak ada seorang pun yang menghendaki

kehidupan dirinya dalam keadaan yang serba sulit sehingga dapat

menyengsarakan hidupnya. Pada dasarnya setiap manusia bersifat hidonis artinya

manusia ingin menikmati kehidupan yang serba menyenangkan dan terhindar dari

segala kehidupan yang membuat dirinya menderita (Berteen, 1997).

Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerak ke atas dalam

garis pekerjaan yang dipilih seseorang. Bergerak ke atas berarti berhak atas

pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestise dan kuasa yang

lebih besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis pekerjaan yang menghasilkan

uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau suatu rangkaian

kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang memberikan

kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga menciptakan

sikap dan perilaku tertentu.

Studi pilihan karir mahasiswa strata 1 program studi akuntansi merupakan

hal yang sangat penting dan menarik untuk diteliti, karena dengan penelitian

tersebut, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi karir mereka. Dengan

diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa dapat

(24)

10 2.3.1 Karir Bagi Akuntan

Akuntan merupakan salah satu profesi dalam dunia kerja yang dapat

dijalani oleh mahasiswa akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan

yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat digolongkan dalam 4 kategori,

yaitu: akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan

pendidik.

2.3.1.1 Akuntan publik

Akuntan publik menurut Undang-Undang No. 5/2011 adalah

seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa

sebagaimana diatur dalam Undang–Undang ini. Menurut Mulyadi

(2002) berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik :

a. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit

secara rinci, membuat kertas kerja untuk

mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah

dilaksanakan.

b. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan

bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan

waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan

mereview pekerjaan auditor junior.

c. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas

membantu auditor senior dalam merencanakan program

audit dan waktu audit : mereview kertas kerja, laporan

(25)

11

d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien

dan bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai

auditing.

2.3.1.2 Akuntan Perusahaan

Karir bidang akuntansi yang tidak melalui ujian sertifikasi

adalah dengan bekerja pada suatu perusahaan yang tugas pokoknya

adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau

tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan

efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta

menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai

bagian organisasi (Trirorania, 2004). Karir pada bidang ini disebut

sebagai private (or managerial accounting).

2.3.1.3 Akuntan Pemerintah

Profesi akuntansi juga diperlukan meskipun pada lembaga

yang kegiatannya tidak berorientasi laba.

2.3.1.4 Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan profesi akuntansi yang

menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang

akuntansi lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan

profesional baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan

(26)

12 2.3.2 Tahap-Tahap Karir

Dalam pengembangan suatu karir menurut Kunartinah (2003),

terdapat tahap-tahap yang dilalui oleh seseorang sebagai berikut:

1. Tahap pilihan karir (Career Choice)

Tahap pilihan karir secara umum terjadi antara masa remaja sampai umur 20 tahun, ketika manusia mengembangkan visi dan identitas mereka yang berkenaan dengan masa depan atau gaya hidup, sesuai dengan pilihan jurusan dan pendidikan seseorang.

2. Tahap karir awal (Early Career)

Selama periode tahap karir awal, seseorang juga meninjau kembali pengalaman yang terdahulu dan sekarang selama bekerja diperusahaan dan mencoba untuk menentukan apa yang diharapkan di masa yang akan datang.

3. Tahap karir pertengahan (Middle Career)

Dalam tahap karir pertengahan ini, seseorang bergerak dalam suatu periode stabilisasi dimana mereka dianggap produktif, menjadi semakin lebih memikul tanggungjawab yang lebih berat dan menerapkan suatu rencana lahir yang lebih berjangka panjang.

4. Tahap karir akhir dan pensiun

Tahap karir akhir dan pensiun merupakan tahap terakhir dalam tahapan karir. Seseorang mulai melepaskan diri dari belitan-belitan tugasnya dan bersiap pensiun. Tahapan ini juga berguna untuk melatih penerus, mengurangi beban kerja atau mendelegasikan tanggung jawab kepada karyawan baru atau junior.

2.3.3 Faktor-Faktor Pemilihan Karir

Keempat karir tersebut dapat dijalani oleh para lulusan strata-1

akuntansi dari berbagai perguruan tinggi. Dalam memilih karir, mahasiswa

dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: penghargaan finansial,

lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan

(27)

13

A. Penghargaan Finansial

Penghasilan atau penghargaan finansial yang diperoleh

sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah dilakukan

diyakini sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik untuk

memuaskan karyawannya dan mengungkapkan bahwa

penghargaan finansial atau gaji merupakan faktor yang

dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi (Wijayanti,

2001). Stole (1976) menyatakan bahwa berkarir di Kantor

Akuntan Publik (KAP) merupakan suatu karir yang memberikan

penghargaan secara finansial dan pengalaman bekerja yang

bervariasi. Berkarir di KAP dapat menghasilkan pendapatan yang

tinggi atau besar dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh

dari karir yang lain.

B. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi

sifat kerja (rutin, atraktif, dan sering lembur), tingkat persaingan

antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari

lingkungan pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Rahayu (2003) menunjukan bahwa karir sebagai akuntan

pendidik pekerjaannya lebih rutin dibanding karir yang lain.

Rahayu juga mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih

profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap

(28)

14

kesempatan untuk berkembang. Karir sebagai akuntan pemerintah

pekerjaannya rutin yang rutinitasnya sedikit lebih tinggi

dibanding akuntan perusahaan. Karir sebagai akuntan publik

dianggap karir yang jenis pekerjaannya tidak rutin, lebih atraktif

dan banyak tantangannya, tidak dapat dengan cepat terselesaikan.

C. Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan

pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang.

Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih

diminati daripada pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini

karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang

diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat

menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan

karirnya. Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan

faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk

menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik

maupun non akuntan publik. Menurut Wheeler (1983),

pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi,

tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir,

dan kesempatan promosi.

D. Nilai-Nilai Sosial

Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial,

(29)

15

profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi,

kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku

individu. Stolle (1976) menyatakan bahwa nilai-nilai sosial

ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan

seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai-nilai

sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di

lingkungannya.

E. Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal yang berhubungan

dengan pengakuan terhadap prestasi. Menurut Stolle (1976),

pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang

memilih profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa

dalam memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan

finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi

dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan

profesional tersebut antara lain kesempatan untuk berkembang,

pengakuan berprestasi, kesempatan untuk naik gaji, dan

penghargaan atas keahlian tertentu.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Akuntan Publik dan Non Akuntan

Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah lowongan Pekerjaan,

Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik

(30)

16

Akuntansi di Bali.

non Akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.

2 Wie Shi dan kebanggaan

Secara simultan

(31)

17 2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara

variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel bebas dengan variabel-variabel terikat. Kerangka

konseptual menjelaskan hubungan antara variabel independen yang meliputi

penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X2), pertimbangan pasar kerja

(X3), nilai-nilai sosial (X4), pengakuan professional (X5) terhadap variabel

dependen yakni minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor (Y).

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual diatas menjelaskan hubungan masing – masing

variabel independen dan dependen. Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai

berikut : Pertimbangan Pasar Kerja

(32)

18 1. Hubungan Penghargaan Finansial (X1) terhadap pemilihan karir

menjadi auditor (Y).

Penghargaan Finansial merupakan daya tarik untuk memuaskan

karyawannya dan penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu

faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi.

Penghargaan finansial yang baik akan meningkatkan minat mahasiswa

untuk memilih karir menjadi auditor.

H1: Penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

2. Hubungan Lingkungan Kerja (X2) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja

yang rutin, atraktif, dan sering lembur, tingkat persaingan antar

karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan

pekerjaan. Suatu lingkungan kerja yang baik akan mendorong minat

mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor.

H2: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi

auditor.

3. Hubungan Pertimbangan Pasar Kerja (X3) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi

(33)

19

kerja meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja,fleksibilitas

karir, dan kesempatan promosi. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja

yang lebih luas akan lebih diminati oleh mahasiswa dalam memilih

karir.

H3: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

4. Hubungan Nilai-nilai Sosial (X4) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang

orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial tersebut meliputi:

kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk

menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.

H4: Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi

auditor

5. Hubungan Pengakuan Profesional (X5) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Pengakuan profesional merupakan hal yang berhubungan dengan

pengakuan terhadap prestasi. Memilih profesi tidak hanya mencari

penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan

berprestasi dan mengembangkan diri. Jika seseorang memiliki

pengakuan professional maka itu akan menjadi nilai tambah untuk

(34)

20

H5: Pengakuan professional berpengaruh terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

2.5 Hipotesis Penelitian

Erlina (2011:41) menyatakan “Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan

dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau

pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai

konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena”.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang diuraikan

sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H1: Penghargaan Finansial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

H2: Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi

auditor.

H3: Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

H4: Nilai-nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi

auditor.

H5: Pengakuan Profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

H6: Penghargaan finansial, Lingkungan kerja, Pertimbangan pasar kerja,

Nilai-nilai sosial, Pengakuan professional berpengaruh signifikan terhadap

(35)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Data dan Sumber Data

Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang dilakukan dengan menggunakan

metode ilmiah. Dalam menjawab permasalahan penelitian yang ada, maka data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai input untuk dianalisis adalah data

kuantitatif, karena hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Disamping

data kuantitatif, jenis data yang relevan untuk dikumpulkan dapat diklasifikasi

pula menurut cara memperolehnya dan waktu pengumpulan. Penelitian ini

menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut

cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini

adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh

dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder

diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal

serta data tinjauan pustaka lainnya.

3.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

(36)

22 3.3 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh mahasiswa Tahun Akademik 2011 dan 2012 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Jurusan Akuntansi, yang berjumlah 607 mahasiswa.

3.4 Sampel Penelitian dan Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

penelitian ini sampel yang diambil berdasarkan metode purposive sampling,

yaitu suatu metode pemilihan sampel dengan metode criteria purposive sampling

ini didasarkan pada pertimbangan tertentu, dimana sampel ini lebih cocok

digunakan untuk penelitian kualitatif, (Sugiyono, 1999).

Adapun jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak

241 orang. Penentuan jumlah tersebut mengunakan metode, penghitungan Slovin

(Umar, 2004;78) :

n = �

�(�)2+1

Keterangan :

n = Sampel

N = Populasi mahasiswa Angkatan 2011 dan 2012

e = Persentase kelonggaran ketelitian akibat kesalahan pengambilan sampel

Persentasi kelonggaran yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5%.

Pengukuran besar sampel penelitian adalah sebagai berikut :

= 607

(37)

23 3.5 Defenisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan kedalam 2

(dua) klasifikasi variabel, yaitu variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).

Operasionalisasi dan pengukuran masing-masing variabel diuraikan sebagai

berikut :

a. Variabel Terikat (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah Pemilihan Karir sebagai Auditor.

b. Variabel Bebas (X)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

tidak dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain dengan kata

lain variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi Mahasiswa

Akuntansi. Operasional masing-masing komponen diuraikan sebagai

berikut :

1) Penghargaan Finansial

Wijayanti (2001) menyatakan bahwa penghargaan adalah hasil

yang diperoleh sebagai kontrak prestasi yang telah diyakini secara

mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama

untuk memberikan keputusan kepada karyawan. Rahayu, et al.

(2003) menambahkan penghargaan finansial diuji dengan tiga

(38)

24

dan tersedianya dana pensiun.

2) Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja (rutin, atraktif, sering

lembur), tingkat persaingan antara karyawan dan tekanan kerja.

Hasil penelitian Stolle (1970) dan Felton (1994) menyatakan

bahwa faktor lingkungan tidak dipertimbangkan mahasiswa

dalam memilih suatu karir. Dalam hal ini, lingkungan kerja yang

akan diuji meliputi tujuh pernyataan mengenai sifat pekerjaan

(rutin, atraktif, sering lembur, menyenangkan, mudah

diselesaikan), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan

kerja.

3) Pertimbangan pasar kerja

Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan

yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang

memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada

pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini karena peluang

pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang diperoleh akan

lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat menjadi alasan atau

faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya. Dengan

demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya

baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan

(39)

25 4) Nilai-Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial ditujukan sebagai faktor yang menampakkan

kemampuan seseorang dari sudut pandang orang-orang lain

terhadap lingkungannya (Wijayanti, 2001). Nilai-nilai sosial

dalam penelitian ini meliputi enam pernyataan mengenai

kesempatan melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk

berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan

hobi, memperhatikan perilaku individu, pekerjaan yang lebih

bergengsi di bidang karir lainnya dan kesempatan untuk bekerja

dengan ahli di bidang lain (Wijayanti, 2001).

5) Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan

pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional ini meliputi

adanya kemungkinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan

untuk berkembang dan pengakuan prestasi (Rahayu et al, 2003).

Trirorania (2004) menyatakan bahwa pengakuan profesional

dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi sebagai

akuntan publik. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi tidak

hanya bertujuan mencari penghargaan finansial atau gaji, tapi

juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri.

Elemen-elemen dalam pengakuan profesional ini di antaranya

adalah adanya pelatihan kerja, adanya pelatihan profesi, adanya

(40)

26

kesempatan berkompetisi dan perlunya keahlian untuk mencapai

sukses. Pengakuan profesional yang akan diuji dalam penelitian

ini meliputi kesempatan untuk berkembang, adanya pengakuan

apabila berprestasi, cara untuk kenaikan pangkat, dan keahlian

untuk mencapai sukses (Rahayu dkk, 2003).

Tabel 3.1

Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Nama

Variabel Defenisi Parameter

Skala Pengukuran Penghargaan

Finansial

(X1)

hasil yang diperoleh sebagai kontrak prestasi yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan keputusan kepada karyawan

suasana kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antara karyawan dan tekanan kerja

berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih

diminati daripada pekerjaan

yang pasar kerjanya kecil

Faktor yang menampakkan

kemampuan seseorang dari sudut pandang orang-orang lain terhadap lingkungannya

hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional ini meliputi adanya kemung- kinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan untuk

(41)

27 Nama

Variabel Defenisi Parameter

Skala Pengukuran Pemilihan

Karir menjadi Auditor (Y)

seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi

∑Xi X = N

Likert

Sumber : Penelitian 2015

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

dengan cara menyebar kuesioner kepada responden. Kuesioner yang disebarkan

kepada responden berisi mengenai data responden seperti jurusan responden, jenis

kelamin, semester, angkatan, dan umur. Selanjutnya kuesioner dalam penelitian

ini berisikan pertanyaan-pertanyaan atas faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan karir responden menjadi auditor pada instansi swasta atau auditor pada

instansi pemerintah. Instrument kuesioner yang diberikan kepada responden

berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan skor menggunakan poin Five-

Lickert Scale.

Menurut Sugiyono (2010: 134), skala likert adalah skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian

penulis mengolah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor

jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden. Skor penilaian

(42)

28 Tabel 3.2

Metode Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2012)

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Uji Kualitas Data

Penelitian ini mengukur variabel-variabel menggunakan instrument

kuesioner. Agar kualitas data dapat diketahui maka diperlukan adanya

pengujian. Pengujian yang dimaksud adalah uji validitas dan uji reliabilitas.

Hal ini dilakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas pada

kuesioner.

3.7.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali, 2011). Valid tidaknya suatu kuesioner diukur dengan

kemampuan mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kesioner

tersebut. pengukuran validitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yang

dipakai dalam penelitian ini merupakan korelasi antar skor butir pertanyaan

(43)

29 3.7.3 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011), uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Reliabel

atau tidaknya suatu kuesioner dilihat dari konsistensi atau kestabilan

jawaban responden terhadap pertanyaan pada kuesioner. Reliabilitas suatu

kuesioner dapat diketahui dengan melihat kriteria-kriteria dari nilai

CronbachAlpha pada uji statistik. Kriteria tersebut adalah jika nilai

cronbach alpha > 0,60 maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam

pengukuran variabel tersebut reliabel. Selanjutnya, jika nilai Cornbach

Alpha < 0,60 maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam pengukuran

variabel tersebut tidak reliabel.

3.7.4 Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini, statistik deskriptif menyajikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari angka kisaran teoritis dan aktual,

rata -rata teoritis dan rata-rata empiris, standar deviasi, dan analisis deskripsi

jawaban dari responden. Dalam penelitian statistik deskriptif akan

menyajikan gambaran dari karakteristik indikator-indikator yang digunakan

yaitu penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja,

nilai-nilai sosial, pengakuan profesional yang ditampilkan pada tabel

statistik deskriptif.

3.7.5 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik disebut juga dengan pengujian asumsi atas

(44)

30

harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary

least square (OLS). Tujuan dari dilakukannnya pengujian ini adalah untuk

menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh. Uji

asumsi klasik ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.7.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah

distribusi sebuah data mendekati distribusi normal yaitu distibusi data

dalam bentuk lonceng. Menurut Situmorang dan Lufti data yang baik

adalah “ data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu

distribusi data tersebut tidak menceng ke kirir atau menceng ke

kanan”. Ada dua cara untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak yakni dengan analisis grafik dan uji statistik.

Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan

normal probability plot. Distribusi dapat dikatakan normal jika garis

tren pada histogram berbentuk lonceng dan garis tren pada grafik

normal probability plot tidak melenceng jauh dari garis tren. Analisis

statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai

signifikansi >0,05 maka data berdistribusi normal. Dalam Ghozali

(2007) pengambilan keputusan dalam uji normalitas didasarkan pada:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

(45)

31

menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau

tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram

tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.5.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk melihat apakah ada

korelasi diantara variabel independen. Menurut Erlina (2011)

multikolinearitas adalah “situasi adanya korelasi variabel-variabel

independen antara yang satu dengan yang lainnya”. “Adanya

multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolarance value dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance value adalah mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya” (Situmorang dan Lutfi, 2012).

Sedangkan VIF menurut Erlina (2011) adalah “estimasi berapa besar

multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi

sebuah variabel independen”. “Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai toleransi < 0.10

atau sama dengan nilai VIF >10” (Ghozali, 2007).

3.7.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

(46)

32

tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka

dikatakan sebagai homoskedastisitas, sedangkan jika varians tidak

sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji

heteroskedastisitas adalah dengan analisis grafik dan uji Park. Pada

analisis grafik jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas

maupun dibawah angka nol pada sumbu Y maka dapat dikatakan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada analisis uji park jika nilai

signifikansi > 0,05 maka data tidak mengalami heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak

terjadi heterokedastisitas. Ghozali, (2007) menyatakan bahwa salah

satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah

dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

nilai residualnya dan dasar untuk menganalisanya adalah:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan

telah terjadi heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar

di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

(47)

33 3.7.6 Analisis Regresi

“Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen” (Situmorang dan Lutfi, 2012).

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena model

yang diujikan memiliki lebih dari satu variabel independen yang

mempengaruhi satu variabel dependen. “Analisis regresi linier berganda

ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar beberapa variabel bebas

yang biasa disebut X1, X2, X3, dan satu variabel terikat yang disebut Y”

(Situmorang dan Lutfi, 2012). Data dalam penelitian ini dianalisis dengan

analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Y =α+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5 + e

Keterangan:

Y : Pemilihan Karir menjadi Auditor

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi X1 : Penghargaan Finansial

X2 : Lingkungan Kerja

X3 : Pertimbangan Pasar Kerja

X4 : Nilai-nilai Sosial

X5 : Pengakuan Profesional

e : Error

3.7.7 Uji Hipotesis

3.7.7.1 Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Nilai R Square digunakan untuk mengukur tingkat

kemampuan model dalam menerangkan variasi independen. Nilai

(48)

34

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

3.7.7.2 Uji Regresi Simultan (F test)

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Dengan

tingkat signifikansi (sebesar 5%), maka kriteria pengujian adalah

sebagai berikut:

a. Bila nilai signifikan F > 0.05, maka H0 ditolak artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Apabila nilai signifikan F < 0.05, maka H0 diterima

artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

3.7.7.3 Uji Regresi Parsial (Uji t)

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel independen. Dengan tingkat

(49)

35

a. Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel

independen terhadap variable dependen.

b. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima,

artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara

(50)

36 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Noor (2011:130) menyatakan agar diperoleh distribusi nilai hasil

pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji

coba kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba

kuesioner melibatkan 30 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap

butir-butir pertanyaan dari variabel penghargaan finansial (�1), lingkungan

kerja (�2), pertimbangan pasar kerja (�3), nilai-nilai sosial (�4), pengakuan

profesional (�5), dan pemilihan karir menjadi auditor (�).

Tabel 4.1

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Penghargaan Finansial (X1)

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted Corrected Item-Total Correlation

p1 11.9667 2.447 .462

p2 11.8667 2.257 .840

p3 11.6667 2.299 .562

(51)

37 Tabel 4.2

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Lingkungan Kerja (X2)

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X3)

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Nilai-Nilai Sosial (X4)

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pengakuan Profesional (X5)

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

p1 3.2667 1.789 .704

(52)

38 Tabel 4.6

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada KuesionerPemilihan Karir Menjadi Auditor (Y)

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted Corrected Item-Total Correlation

p1 22.5333 11.154 .694

p2 22.3333 12.023 .759

p3 22.3333 14.023 .551

p4 22.3000 14.424 .536

p5 22.2667 14.754 .400

p6 22.5667 14.254 .361

p7 22.6667 13.678 .288

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected

Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekaran

dalam Augustine dan Kristaung, 2013:70). Berdasarkan hasil uji validitas

pada Tabel 4.1 hingga 4.6, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah

memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji

validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).

Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid.

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner

penelitian bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor,

2011:165). Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui bahwa kuesioner bersifat

(53)

39 Tabel 4.7

Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Penghargaan Finansial (), Lingkungan Kerja (), Pertimbangan Pasar Kerja (), Nilai-Nilai Sosial (), Pengakuan Profesional (), dan Pemilihan Karir Menjadi Auditor ().

Variabel Nilai Alpha Cronbach Penghargaan Finansial 0,797

Lingkungan Kerja 0,760

Pertimbangan Pasar Kerja 0,660

Nilai-Nilai Sosial 0,817

Pengakuan Profesional 0,814

Pemilihan Karir Menjadi Auditor 0,770

4.2 Statistik Deskriptif

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Penghargaan Finansial (X1)

Pertanyaan P1 P2 P3 P4

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.8, untuk variabel penghargaan finansial, terdapat 4

pertanyaan. Pada pertanyaan pertama dan kedua, mayoritas responden menjawab

setuju, yakni sebanyak 117 dan 112 orang. Sedangkan pada pertanyaan ketiga dan

keempat, mayoritas responden menjawab sangat setuju, yakni sebanyak 131 dan

(54)

40 Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Pertanyaan P1 P2 P3

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.9, untuk variabel lingkungan kerja, terdapat 3

pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju pada ketiga

pertanyaan.

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X3)

Pertanyaan P1 P2 P3

(55)

41

Berdasarkan Tabel 4.10, untuk variabel pertimbangan pasar kerja, terdapat 3

pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir

pertanyaan.

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Nilai-Nilai Sosial (X4)

Pertanyaan P1 P2

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.11, untuk variabel nilai-nilai sosial, terdapat 2

pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir

pertanyaan.

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pengakuan Profesional (X5)

Pertanyaan P1 P2

(56)

42

Berdasarkan Tabel 4.12, untuk variabel pengakuan profesional, terdapat 2

pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir

pertanyaan.

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pemilihan Karir Menjadi Auditor (Y)

Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.13, untuk variabel pemilihan karir menjadi auditor,

terdapat 6 pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk

tiap-tiap butir pertanyaan.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini, tingkat

signifikansi yang digunakan �= 0,05. Dasar pengambilan keputusan

adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut.

(57)

43

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak

terpenuhi.

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.14, diketahui nilai probabilitas

� atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,204. Dalam penelitian ini, tingkat

signifikansi yang digunakan adalah � = 0,05. Karena nilai probabilitas �,

yakni 0,204, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal

ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.

Tabel 4.14 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 241

Kolmogorov-Smirnov Z 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .204

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: hasil olahan software SPSS

Pengujian asumsi normalitas dapat juga digunakan pendekatan

analisis grafik, seperti normal probability plot dan histogram. Pada

pendekatan normal probability plot, jika titik-titik (dots) menyebar jauh

(menyebar berliku-liku pada garis diagonal seperti ular) dari garis diagonal,

maka diindikasi asumsi normalitas error tidak dipenuhi. Jika titik-titik

menyebar sangat dekat pada garis diagonal, maka asumsi normalitas

dipenuhi. Sedangkan untuk pendekatan histogram, jika kurva berbentuk

(58)

44 Gambar 4.1

Normal Probability Plot untuk Pengujian Asumsi Normalitas

Gambar 4.2

Referensi

Dokumen terkait

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah

Darul Ulum 2 Mlangi Widang untuk membuat perangkat pembelajaran berkarakter sesuai dengan mata pelajaran yang diampuhnya pada tahun 2012/2013 untuk 1 tahun pelajaran/

According to the with or without the opposite hall, the direction of the courtyard entrance, with or without the patio yard and with or without auxiliary axis, it is

Untuk itu yang bersangkutan siap menerima sanksi berupa dikeluarkan dari kelas pada saat KBM matematika berlangsung mulai hari jum’at, 20 Januari 2012 sampai dengan

No Nama NIM IPK Lama Studi Jurusan Pembimbing Akademik.. 1 I DEWA NYOMAN

Pada seri pertama di Bandung be- lum lama ini, Swadaya yang diasuh pelatih Abdul Fatah, memetik keme- nangan atas Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Airlangga

Alasan pemilihan subjek penelitian di SMP adalah karena usia siswa SMP (12-15 tahun) menurut Piaget berada pada tahap peralihan antara konkrit ke abstrak. Siswa pada rentang usia

Dari sisi eksternal, kinerja ekspor di tahun 2017 diperkirakan membaik seiring dengan perbaikan harga komoditas perkebunan yang mencapai kinerja tertingginya di awal tahun