• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PERDA NO. 06 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT (AMPL-BM) KABUPATEN BIMA (Study Kasus Pengelolaan Air Minum di Kecamatan Wawo )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PERDA NO. 06 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT (AMPL-BM) KABUPATEN BIMA (Study Kasus Pengelolaan Air Minum di Kecamatan Wawo )"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PERDA NO. 06 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

BERBASIS MASYARAKAT (AMPL-BM) KABUPATEN BIMA (Study Kasus Pengelolaan Air Minum di Kecamatan Wawo )

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ilmu Politik

Oleh : ERNA WITULAR

201010050311019

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan dewan penguji skripsi Fakultas ilmu sosial dan politik

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan Strata-1

Pada Tanggal : 13 Agustus 2014

Dihadapan Dewan Penguji

1. Drs. Krishno Hadi, MA. ( )

2. Salahudin, S.IP. M.Si ( )

3. Yana S Hijri, S.IP. M.IP ( )

4. Gonda Yumitro, S.IP. M.A ( )

Mengetahui, Dekan FISIP UMM

(3)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 Pes 132 Fax (0341) 460782 Malang

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Erna Witular

Nim : 201010050311019

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air

Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat

(AMPL-BM) Kabupaten Bima

Malang, 09 Agustus 2014

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Yana S Hijri, S.IP, M.IP Gonda Yumitro S.IP,M.A

Mengetahui,

Dekan Ketua Jurusan

FISIP UMM Ilmu Pemerintahan

(4)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 Pes 132 Fax (0341) 460782 Malang

SURAT PERNYATAAN

yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Erna Witular

Nim : 201010050311019

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kabupaten Bima

Menyatakan bahwa karya ilmiah atau skripsi yang berjudul Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan

Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kabupaten Bima adalah

bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhannya

kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, penulis bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 11 Agustus 2014

yang menyatakan

Erna Witular

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(5)

BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Pada hari ini,Senin, tanggal 30 Mei 2014, telah dilaksanakan Seminar Proposal Skripsi oleh:

Nama Peneliti Erna Witular

NIM 201010050311019

Konsentrasi Studi Ilmu Pemerintahan

Judul Proposal Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang

Pengelolan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan

Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kab. Bima.

(Study Kasus Tentag Pengelolaan Air Minum di Kec.

Wawo).

Dihadiri oleh Dosen Pembimbing 1. Yana S Hijri, S.IP, M.IP

2. Gonda Yumitro, S.IP M.A

dan sejumlah Mahasiswa ( presensi terlampir ) Penyaji dinyatakan LULUS/Tidak LULUS dengan Nilai

Malang, 13 Maret 2014 Pembimbing I

Yana S Hijri, S.IP, M.IP

Pembimbing II

Gonda Yumitro, S.IP M.A

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(6)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 Pes 132 Fax

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi : Strata I (S1)

Judul Skripsi : Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM)

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(7)

M O T T O

Dan takutl ah pada har i (keti ka) kamu semua di kembal i kan kepada

Al l ah.Kemudi an seti ap or an g akan di ber i bal asan y an g sempur n a sesuai

den gan apa y an g di l akukan y a, dan mer eka ti dak di zal i mi . (Qs. Al baqar ah:

28 1)

Sesun gguhn y a Al l ah t i dak mer ubah keadaan suatu kaum,sehi n gga mer eka

mer ubah keadaan y an g ada pada di r i mer eka sen di r i . (Qs. Ar Ra’ad: 11)

Kesuksesan l ahi r bukan kar en a kebetul an atau kebur un tun gan semata.Sebuah

sukses ter wuj ud kar en a i khti ar , key aki n an , ker j a ker as, keul etan , dan n i at

(8)

PERSEM BAH AN

upersembahkan Tugas Akhir ini untuk Orang yang Kucintai dan Kusayangi dengan perjuangan yang bercucuran air mata dan keringat:

Kedua or an g t uaku t er ci n t a Ko Yan Sen g dan Jubai dah y an g san gat aku say an gi di

dun i a i n i mel ebi hi apapun , t er i ma kasi h at as apa y an g t el ah En gkau ber i kan , dan kuper sembahkan segal an y a bai k do’a maupun kebahagi an ku un t uk membuat mu sel al u t er sen y um dal am pel ukk u.

Buat saudar a- saudar a ku say an gi n Koko Her i Kuswan t o, Cece Evi Susan t i ,A.md,

Koko Ar y an t o, Kaka Ipar Ami n ul l ah,SH, Kaka Ipar Sr i Ruwai dah, Adi k k u Nova Sar i dan , ser t a kepon akan Baby Sachi a Ady amecca y an g sel al u men j adi mot i vasi dan pember i seman gat dal am men y el esai kan skr i psi i n i .

Buat The Gen g’s Best Fr i en d Ay u Sar i , Dewi Tr i Ut ami , Ti t i Han day an t i , Agus

Amr i n , An ggon o Mukt i , Mady a Put r a, Dwi , Zacky Hakam, dan un t uk The Gen g’s SO’PH Mami Dean , Kaka Kece Ady Sy n , Febby Pr aj ur i t , Sept y Kacon k, Mami Ri ska dan un t uk The Gen g’s SMANTIS3 Nur Ai n i , Di an , Fat ur , Mas’ an a, Dahl i a, Abdul Khai r , Jur ai di h, Far uh, dan t er akhi r The Gen g’s Kost 8 1 Zuhai r i n a Iz.L, Devi Il mi y ah, vhen y wi di awat i , Khar i sma In dah, Rupi ah Sar i , Yay an Wi l uj en g, Nael a Ar ofat i n , Ki ki Dwi Apr i an t i , Rahma, j un i , Novi a Lat hi fa. In i buat or an g speci al dal am hi dup say a dan bn y ak member i kan i n spi r asi dan seman gat t er i makasi h buat kamu my l ove Muamar Qadavi , Than ks semua n y at el ah ban y ak ber j asa dal am pen y el esai an skr i psi i n i , dan t el ah member i kan dor on gan seman gat sehi n gga skr i psi i n i mampu di sel esai kan den gan sebai k-bai k n y a.

Ter akhi r buat or an g y an g sudah 2 t ahun i n i hadi r dal am hi dup say a member i ka

(9)

sul i t sampai say a men yesel esai kan skr i psi i n i sesuai t ar get t han ks al way s my Lovel y Muamar Qadavi (Domon i q)

Semua san ak Fami l y dan j uga t eman -t eman seper j uan gan y an g t el ah member i kan

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa

melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Implementasi Perda No. 06

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan

Berbasis Masyarakat (AMPL-BM)” ini dengan tepat waktu. Penyusunan skripsi

ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis sadar, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, baik bantuan yang berupa moril maupun spritiuil yang

penulis dapat. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

dan rasa hormat atas segala bimbingan, pengarahan, serta dorongan yang telah

diberikan kepada penulis, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

rasa terima kasih kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendi, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. memberikan bimbingan, penjelasan, masukan, saran dan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

5. Gonda Yumitro, S.IP M.A, selaku pembimbing II yang juga telah telah banyak memberikan bimbingan, penjelasan, masukan, saran dan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

6. Hevi Kurnia Hardini, S.IP, Ma.Gov, selaku dosen wali yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis selama perjalanan

(11)

7. Segenap aparat pemerintah Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan, Dinas

Pekerjaan Umum, Camat Wawo dan Sape, serta masyarakat yang ikut andil

dalam penelitian ini. Terima kasih atas bantuannya kepada peneliti selama

proses penelitian dilapangan.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membagi ilmu

yang sangat bermanfaat dan memberikan sumbangan berupa saran serta materi

selama perkuliahan kepada penulis.

9. Keluarga besar ABAKAR SIDIK (KO YAN SENG) DAN JUBAIDAH, serta sanak saudara yang telah banyak membantu penulis secara materi

maupun non materi dalam penyelesaian skripsi ini

10.Teman-teman angkatan 2010 jurusan Ilmu Pemerintahan, serta semuanya

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan

motivasi, membagi kebahagiaan,

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan demi penulisan selanjutnya.

Malang, 13Agusutus 2014

(12)
(13)

D. Air Bersih dan Kesehatan Lingkungan ... 53

1. Sumber Air Bersih ... 54

2. Kuantitas dan Kualitas Air ... 54

E. Penyediaan Air Bersih ... 57

F. Profil Dinas Kesehatan Bima ... 60

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Program Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat….. 65

B. Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum ... 67

C. Kendala Kecamatan Wawo Dalam Mempengaruhi Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum ... 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 105

B. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas dan Tinggi dari Permukaan Laut di Kabupaten Bima ... 44

Tabel 2 Data Hujan di Wilayah Kabupaten Bima ... 46

Tabel 3 Pembagian Wilayah Menurut Kedalaman Efektif Tanah ... 49

Tabel 4 Penggunaan Lahan Di Kabupaten Bima ... 50

Tabel 5 Kemiringan Lahan Kecamatan di Kabupaten Bima ... 52

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Analisis Data Model Interaktif ... 17

Gambar 2 Peta Kabupaten Bima ... 44

Gambar 3 Hasil Studi Ehra Tentang Penggunaan Sarana Air Bersih ... 54

Gambar 4 Studi Ehra Data Sumber Air ... 57

Gambar 5 Struktur Dinas Kota Bima ... 62

Gambar 6 Pemanfaatan Air Oleh Masyarakat ... 76

Gambar 7 Penyaluran Tandon ke Rumah Warga ... 94

(16)

110

DAFTAR PUSTAKA

Abdul,Wahab. 2004. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijahanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara

Afan Gaffar dkk, 2005. Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arif Rohman. 2009. Politik Ideologi. Yogyakarta: LaksBang Mediatama Yogyakarta

Bappenas. 2003a; Bappenas, 2003b

Catatan Terbaik Pembangunan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM). http://www.ampl.or.id.

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC

Cresswell, Jhon. Research Design, Pendekatan Kwalitatif, Kuantitafif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius

Ekowati, Lilik Roro Mas. 2009. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan atau Program (Suatu Kajian Teoritis dan Praktis). Sukarta: Pustaka Cakra

Faisal, Sampiah. 2008. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: RajawaliPers

Gaffar, Afan., dkk, 2005. Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

George C Edward III. 1980. Implementing Public Policy. Washington: Congressional Quarterly Press

Hesel Nogi Tangkilisan. 2003. Implementasi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Lukman Offset & Yayasan Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia

Ikbar , Yanuar. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Refika Aditama. Bandung.

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan.

http://www.slideshare.net/Ataw/pb-implementasi-kebijakan.

Irfan Islamy. 2004. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

James E Anderson. 1975. Public Policy Making. New York: Renealt and Winston

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

(17)

111

Kodoatie, Robert J. 2002. Hidrolika Terapan Aliran Pada Saluran Terbuka Dan Pipa. Yogyakarta: Andi

Leo Agustino. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta

Masduqi, Ali. 2010. Laporan Disertasi.

Milles, Matthew B., & Huberman, Michale. 2009. Analisi Data Kwalitatif. UI Press. Jakarta

Malayu Hasibuan. 1996. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. Hal:99

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Peraturan Daerah Kabupaten Bima nomor 6 tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM)

Perda AMPL Berdampak Luas Bagi Daerah Lain. http://www.bimakini.com/index.php/politik/item/1869.

Pressman, J.,and Wildavsky., (1973). A Implementation, University of California Press, Berkely, 1979

Riant Nugroho. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-negara Berkembang. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Sanitasi Buruk Pengaruhi Kesejahteraan Masyarakat,

http://www.waspola.org/pinfo-pam/365catatan-terbaik-pembangunan-air-minum_13.html.

Slamet, J.S. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajahmada University Press

Setiawan, Guntur. 2004.Implementasi Dalam Birokrasi Pe mbangunan. Jakarta: Cipta Dunia

Solichin Abdul Wahab. 2004. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijahanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara

Sudiyono. 2007. Teknik analisis kebijakan Publik. Yogyakarta: UGM Press

Sunggono, Bambang. 1994. Hukum dan Kebijaksanaan Publik. Sinar Grafika. Jakarta

Sutrisno. T.C. 1991. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Unus, Suriawiria. 1996. Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar pengolahan Buangan secara Biologis. Penerbit Alumni: Bandung

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di Indonesia semakin banyak pihak yang menaruh kepedulian terhadap air

minum dan sanitasi. Kepedulian dan aksi nyata yang dilakukan untuk kedua

sektor tersebut seringkali masih sektoral sendiri-sendiri. Kabupaten Bima

termasuk salah satu dari segelintir daerah yang menyadari pentingnya payung

hukum menjadi lompatan penting dalam menyatuhkan berbagai kepentingan

sektor sekaligus masayarakat untuk mencapai tujuan bersama menjamin

keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi.

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Mengingat

pentingnya air bersih, Negara menjamin setiap hak orang untuk mendapatkan air

bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat,

bersih dan produktif (Pasal 5 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang

sumber daya air). Namum tidak semua warga Negara dapat menikmati pelayanan

air bersih. Di Indonesia, penduduk Perdesaan yang menggunakan air bersih baru

mencapai 67,3% dari angka tersebut hanya separuhnya 51,4% yang memenuhi

syarat bakteriologis.

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2008

menunjukan bahwa rumah tangga di perdesaan yang mempunyai akses terhadap

(19)

2

6,71%1. Rendahnya tingkat pelayanan air bersih tidak lepas dari kegagalan

pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan era 1970-2000, khususnya di

perdesaan. Pada era tersebut, banyak sarana dan prasarana air minum yang

mengalami kegagalan dalam pengoperasian dan pemeliharaannya atau tidak

berkelanjutan2.

Pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) belum

menjadikan prioritas pembangunan baik Nasional maupun Daerah. Konsentrasi

pembangunan cenderung diarahkan kepada pembangunan infrakstruktur jalan,

jembatan, gedung sekolah dan lain sebagainya3. Dalam proses perjalanan

pembangunan, ditemukan adanya ketimpangan, dimana pembangunan AMPL

tidak menimbulkan rendahnya cakupan pelayanan air minum dan penyehatan

lingkungan. Disamping sumber daya air yang pada awal mula merupakan benda

sosial atau benda bebas berkembang menjadi benda ekonomis.

Kondisi ini menjadi perhatian yang serius bagi Pemerintah Kabupaten

Bima atau sering dikenal dengan Tanah Bima. Pemerintah Kabupaten Bima

memandang bahwa pembangunan AMPL adalah merupakan kunci bagi upaya

pemerintah meningkatkan derajat kesehatan masayarakat. Berbagai upaya dan

pola pembangunan AMPL kepada masayarakat, namun upaya ini kurang

mendatangkan hasil yang optimal karena pembangunan AMPL yang dilaksanakan

bersifat sektoral dan tidak ada keberlanjutan.

1

Masduqi, Ali. 2010. Laporan Disertasi. Hlm. 1

2

Bappenas. 2003a; Bappenas, 2003b

3

(20)

3

Sejak tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Bima menerapkan pola

pembangunan AMPL yang Berbasis Masayarakat. Pola pembangunan AMPL-BM

lebih mengedepankan peran masayarakat dalam pembangunan sarana AMPL.

Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan ini didasarkan kepada

kebutuhan masayarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan,

pengawasan, pengelolaan dan pemeliharaan4. Pola pembangunan ini dirasakan

sangat efektif, hal ini bisa dilihat dari tingkat perkembangan cakupan layanan

AMPL Kabupaten Bima.

Pada tahun 2008 cakupan layanan Air Minum Kabupaten Bima mencapai

78,62% dan pada akhir Tahun 2010 meningkat menjadi 80,28%. Sedangkan

cakupan sanitasi pada Tahun 2008 hanya mencapai 70.03% dan pada tahun 2010

mencapai 81,55%. Pada pertengahan tahun 2011 Pemerintah telah

mendeklarasikan sebanyak 21 Desa di Kabupaten Bima sebagai Daerah yang

mencapai keberhasilan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan

namun masih ada sebagian kecamatan yang belum mencapai tujuan air minum

dan penyehatan lingkungan5.

Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi yang telah dicapai

oleh Pemerintah Kabupaten Bima dalam pengelolaan air minum dan penyehatan

lingkungan yang berbasis masayarakat (AMPL-BM) Pemerintah dan Masayarakat

puas. Pemerintah dan Masayarakat merasa perlu adanya regulasi yang dapat

menjamin terpadu dan keberlanjutan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan

4

http://www.waspola.org/pinfo-pam/365catatan-terbaik-pembangunan-air-minum_13.html.

Sanitasi Buruk Pengaruhi Kesejahteraan Masyarakat. diakses tanggal 05 Februari 2014 pukul 23.25

5

(21)

4

Lingkungan-Berbasis Masayarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bima

melalui kelompok kerja air minum dan penyehatan lingkungan berbasis

masayarakat (POKJA AMPL-BM) menginisiasi pembentukan peraturan daerah

khusus mengatur tentang pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan

berbasis masyarakat (AMPL-BM), keinginan Pemerintah Kabupaten Bima

mendapatkan dukungan yang besar dari berbagai kalangan sudah berjumlah 52

orang, terdiri dari para Kepala SKPD, Camat, Guru, LSM, Pokja AMPL semua

atas dukungan dari UNICEF.

Sebagai kebutuhan dasar manusia, air dan sanitasi merupakan sumber daya

yang perlu dijaga ketersediaannya dan sekaligus dijamin akses masyarakat untuk

mendapatkannya Negara wajib menghormati, melindungi dan memenuhi hak atas

air dan sanitasi untuk seluruh warga negaranya. Kewajiban Negara ini dilakukan

dengan menahan diri untuk intervensi mencegah pihak ketiga dan mengambil

langkah-langkah terbaik untuk gangguan penikmatan terhadap hak atas air yang

dialami oleh warga Negara. Hal ini diperkuat oleh General Commnent PBB No 15

tentang hak atas air (Right to Water) dan Resolusi PBB tahun 2010 tentang hak azasi terhadap akses air minum dan sanitasi6.

Pemerintah Pusat memberikan Apreasiasi yang luar biasa terhadap

keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bima membentuk peraturan daerah tentang

pemabangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat,

menjadi tantangan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam

pengelolaan AMPL ke depan yang mendorong peningkatan partisipasi

6

(22)

5

masayarakat dalam pembangunan infrastruktur AMPL secara swadaya dan

kegiatan penyadaran masayarakat secara partisipatif mengenai dampak sanitasi

yang buruk.

Pada Konferensi Sanitasi dan Air Minum tingkat nasional yang

diselenggarakan pada tanggal, 11-13 Oktober 2011 memberikan penghargaan

kepada Bupati Bima sebagai penginisiasi Peraturan Daerah Pembangunan Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat (AMPL-BM). Sanitasi

merupakan kebutuhan dasar masayarakat, namun hingga saat ini aksesnya masih

belum memadai terbukti dengan banyaknya prasarana dan sarana yang terbangun

namun tidak berfungsi (un-sustained) serta tidak memenuhi persyaratan. Hal tersebut mempengaruhi kualitas lingkungan yang pada akhirnya berpengaruh pada

tingkat kesehatan masayarakat7.

Pemerintah Kabupaten Bima sebenarnya sudah berkomitmen untuk

mengatasi persoalan sanitasi. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya Peraturan

Daerah Kabupaten Bima Nomor 06 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat (AMPL-BM). Namun

sejauh ini, peraturan tersebut belum sepenuhnya dapat dijalankan, hal ini

disebabkan tidak optimalnya sosialisasi yang terkait dengan perda tersebut.

Selama ini program perencanaan daerah melalui instansi terkait lebih

memprioritaskan pada penanganan penyediaan air minum.

Salah satu keberhasilan terealisasinya Perda Nomor 06 Tahun 2011 yang

sudah di capai dari kerja keras berbagai elemen atas peran aktif Pemerintah

7

(23)

6

Kabupaten Bima dalam pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan adalah

terealisasinya pengelolaan air minum di beberapa daerah. Kecamatan yang sudah

terealisasi mendapatkan air minum bersih dan penyehatan lingkungan adalah

Kecamatan Wawo di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Berjarak

kurang lebih 20 km dari Kota Bima, Kecamatan Wawo dapat dicapai selama 30

menit melalui transportasi darat dengan jalan yang cukup mulus. Kecamatan

Wawo sekarang bisa menikmati air minum bersih dan bebas buang air besar

sembarangan semenjak tahun 2012 setelah di keluarkannya Perda Nomor 06

Tahun 2011 yang ditetapkan DPRD Kabupaten Bima tanggal 30 April Tahun

2011 dan ditandatangani Bupati Bima pada tanggal 25 Mei 2011.8

Perjuangan ingin mendapatkan air minum dan sanitasi yang bersih di

pemukiman perdeseaan di Kabupaten Bima hanya Kecamatan Wawo yang

berhasil dalam pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis

masyarakat pacuan tersebut membuat para pengerak sekelompok kerja air minum

dan penyehatan lingkungan (POKJA AMPL), lembaga organisasi masyarakat

(LSM), Camat, Guru, kepala SKPD yang selama ini membantu dalam partisipasi

pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat

(AMPL-BM) merupakan sebuah mekanisme penghargaan pencapaian kondisi daerah yang

bebas dari praktek buang air besar sembarangan.

Perda No. 6 tahun 2011 mengenai pengelolaan air minum menjadi salah

satu tanggung jawab dari Pokja Bima. Dalam pembangunannya, sanitasi ini

merupakan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dari Pokja dalam

8

(24)

7

penyelesaiannya. Pokja Bima bekerja sebagai organisasi yang dibentuk untuk

mensukseskan program sanitasi ini demi kemakmuran masyarakat Bima akan

ketersediaan air. Selain menjadi pelaksana dilapangan, Pokja juga bertindak

sebagai badan atau organisasi yang mengontrol keterselesainya pembangunan

pengelolaan air minum ini terutama pembangunan di Kecamatan Wawo.

Di bawah badan pekerjaan umum, Pokja menjadi badan yang mengontrol

dan bertanggung jawab atas apa yang menjadi tujuan dari Perda No. 6 tahun 2011

mengenai pengelolaan air minum, sehingga dapat dikatakan bahwa pembangunan

ini adalah tanggung jawab Pokja sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang

pembangunan, terutama dalam pengadaan tandon air di Bima. Tugas utama dari

Pokja sendiri adalah merancang pembangunan pengadaan air minum ini, agar

program pemerintah mengenai sanitasi ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan

yang di embang dalam Perda.

Salah satu yang telah berhasil menjalankan program sanitasi adalah

Kecamatan Wawo. Keberhasilan tersebut merupakan suatu prestasi tersendiri

yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Jika dilihat dari peran

pemerintah, pemerintah telah mendukung penuh terhadap program AMPL

mengenai sanitasi, maka seharusnya program AMPL ini sudah terealisasikan

mengingat dukungan pemerintah atas program Sanitasi dibidang air bersih. Akan

tetapi, pada kenyataannya program tersebut tidak mampu terealisasikan di

beberapa Kecamatan seperti halnya keberhasilan yang telah dicapai di Kecamatan

(25)

8

Implementasi Perda Nomor 6 tahun 2011 tentang pengelolaan air minum

dan penyehatan lingkungan pada dasarnya sudah dijalankan dengan baik, namun

kenapa hanya terealisasi di kecamatan Wawo saja, sedangkan di Kecamatan yang

lain belum di realisasikan secara maksimal. Hal ini sangat menarik untuk diteliti

mengingat program AMPL mengenai sanitasi cukup berhasil di Kecamatan Wawo

saja, sedangkan program ini oleh pemerintah dijalankan secara merata di semua

Kecamatan. Keberhasilan program sanitasi di Kecamatan Wawo tidak lepas dari

kinerja para pengurus kecamatan, serta peran masyarakat yang sangat antusias

dalam penyelenggaraan program ini, meskipun pada dasarnya pembangun ini

tidak maksimal.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul

“Implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan (Studi Kasus Partisipasi Masayarakat Dalam Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Bima)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di Kabupaten

(26)

9

2. Kendala Kecamatan Wawo dalam Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011

tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis

Masyarakat di Kabupaten Bima?

C. Tujuan penelitian

Relevan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk:

1. Mengetahui Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang pengelolaan

air minum dan penyehatan lingkungan di Kabupaten Bima.

2. Mengatahui kendala Kecamatan Wawo dalam pengimplementasian Perda

Nomor 06 Tahun 2011 tentang pengelolaan air minum dan penyehatan

lingkungan di Kabupaten Bima.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan di bidang

Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat.

Dalam hal ini pengelolaan berjalan secara intergrative yang berfungsi sebagai

acuan dalam mata kuliah kebijakan publik, manajemen pelayanan publik dalam

mendeskripsikan perubahan dengan pembangunan Implementasi Publik dalam

Ilmu Pemerintahan di bidang pengelolaan Air Minum dan Penyehatan

(27)

10

2. Praktik

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan perbaikan pemerintah

daerah dalam pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis

masyarakat Kabupaten Bima untuk dapat meningkatkan kinerja terhadap dapatnya

Penghargaan yang telah diterima Pemerintah Kabupaten Bima.

E. Kajian Pustaka Dan Definisi Operasional.

1. Kajian Pustaka

Kajian pustaka menguraikan beberapa istilah atau konsep terkait pada

penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

a) Kajian Implentasi Kebijakan

Implementasi merupakan salah satu upaya administrasi untuk

menyelaraskan antara kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan berbagai

kegiatan yang akan dilaksanakan dengan berbagai permasalahan yang sedang

dihadapi baik oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan maupun oleh

masayarakat sebagai objek kebijakan. Organisasi pemerintah selalu diwarnai

oleh kegiatan-kegiatan pembuatan dan evaluasi kebijakan dalam memberi

solusi pada suatu masalah masayarakat luas9. Implementasi kebijakan dan

program-program dalam pembangunan kehidupan masayarakat dan

faktor-faktor yang dapat mempengaruhin efektifitasnya, implemetasi juga biasanya

dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan

tertentu merumuskan secara singkat to implement (mengimplementasi), to

9

(28)

11

provide the means for carrying out (meyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu), to give pratical effect to (menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu), 10bahwa untuk mengimplementasikan sesuatu harus disertai sarana

yang mendukung nantinya akan menimbulkan dampak atau akibat terhadap

Implementasi diatas apabila dikaitkan dengan kebijakan. 11Kebijakan

sebenarnya ini tidak hanya dirumuskan lalu di buat dalam suatu bentuk positif

seperti undang-undang dan kemudian di diamkan tidak dilaksanakan atau di

implementasikan, tetapi sebuah kebijakan dilaksanakan atau di

implementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang di inginkan.

2. Definisi Operasional

Berdasarkan pada masalah penelitian dan tujuan, maka definisi

operasional dari penelitian ini adalah membahas Implementasi Perda Nomor 06

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Berbasis Masyarakat. Dapat diukur dengan indikator-indikator yang akan

dianalisa sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran yang jelas diantaranya:

a) Implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 tentang pengelolaan air minum

dan penyehatan lingkungan, terhadap dapatnya Penghargaan AMPL AWARD

di Kabupaten Bima.

1) Aparatur pemerintahan yang terlibat dalam implementasi kebijakan Perda

Nomor 06 Tahun 2011 tentang pengelolaan air minum dan penyehatan

lingkungan berbasis masyarakat.

10

Ekowati, Lilik Roro Mas. 2009. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan atau Program (Suatu Kajian Teoritis dan Praktis). Pustaka Cakra: Sukarta. Hal:87

11

(29)

12

2) Sarana dan prasarana penujang implementasi kebijakan perda Nomor 06

Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

berbasis masyarakat.

3) Masyarakat sekelompok individu - individu atau orang yang membentuk

sebuah system semi tertutup dan semi terbuka, sebuah komunitas yang

interdependen saling tergantung satu sama lain dalam pengelolaan air

minum dan penyehatan lingkungan berbasis masayarakat.

b) Faktor yang menjadi kendala dalam implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011

Tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

1) Komunikasi yang terjalin antara aparat pemerintah dengan masyarakat.

2) Sumber Daya Manusia yang tersedia seperti keahlian dari para pelaksana.

3) Disposisi seperti kecenderungan, keinginan dan kesepakatan para

pelaksanaan (Implementor) untuk melaksanakan kebijakan.

4) Struktur birokrasi yang membagi semua tugas dan fungsinya.

F. Metode Penelitian

Metode secara umum berisi cara atau langkah-langkah praktis yang

ditempuh oleh peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu sendiri. Pada

bagian ini dipaparkan jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,

subyek penelitian, lokasi penelitian, analisis data.

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah Deskriptif,

(30)

13

berkaitan dengan kondisi, situasi dan fenomena yang sedang diselidiki12,

penelitian ini menggambarkan proses implementasi kebijakan Perda Nomor 06

Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasi

Masyarakat.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Sumber data primer, diperoleh dari hasil penelitian lapangan secara langsung

dari sebenarnya, dan pihak-pihak yang bersangkutan dengan kebijakan

Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan dalam hal ini. Untuk

memperoleh sumber data primer digunakan teknik wawancara dan observasi.

Adapun peneliti mewawancara narasumber sebagai data primer adalah sebagai

berikut:

1) Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Bima Bapak Hefdin Umar

beserta anggota bagian. Informasi yang digali adalah apa yang menjadi

latar belakang kepala dinas kesehatan Kabupaten Bima dalam Pengelolaan

Air Minum dan Penyehatan Lingkungan.

2) Sekolompok Kerja AMPL Kabupaten Bima berserta anggota bagian.

Informasi yang digali dari narasumber adalah pengelolaan air minum dan

Kecamatan yang belum terealisasi penyehatan lingkungan berbasis

masyarakat, kendala/hambatan dalam pengelolaan.

3) Kecamatan yang sudah terealisasi pengelolaan air minum dan penyehatan

lingkungan berbasis masyarakat sebagai sasaran Implementasi Perda

12

(31)

14

Nomor 06 Tahun 2011. Informasi yang digali dari narasumber yaitu

bagaimana tanggapan masayarakat tentang pelaksanaan Implementasi

Perda Nomor 06 Tahun 2011.

4) SEKDA untuk mendapatkan data Perda Nomor 06 Tahun 2011 tentang

pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat.

Informasi digali dari narasumber adalah kenpa Implementasi Perda Nomor

06 Tahun 2011 baru dibuat sedangkan air minum dan penyehatan

lingkungan untuk menunjak kehidupan masyarakat yang sehat.

b) Sumber data sekunder, diperoleh dari teknik dokumentasi dan kepustakaan.

Hal ini dapat dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data melalui

informan secara tertulis atau gambar-gambar yang berhubungan fakta dan

kondisi dilapangan tentang Implementasi Pengelolaan Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat (AMPL-BM) di Kabupaten

Bima.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

teknik, diantaranya:

a) Wawancara

Penelitian ini mengunakan wawancara terstruktur, dalam melakukan

wawancara peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah disiapkan secara rinci khusunya

yang berkaitan dengan Implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 atas

(32)

15

Kabupaten Bima. Pihak yang akan diwawancara dalam penelitian ini adalah

Kepala Dinas Kesehatan, Pokja APML Kabupaten Bima, Sekda Kabupaten

Bima.

b) Observasi

Diartikan sebagai pengamatan dan pencacatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan

pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa. Observasi yang peneliti lakukan dengan melihat

langsung proses pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis

masyarakat (AMPL-BM), serta bukti berjalannya partisipasi pengelolaan yang

diberikan dan sebagai bukti sektor kepada Dinas Kesehatan dan Pokja.

c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode untuk mengumpulkan data-data

yang digunakan untuk menelusuri data-data yang mendukung penelitian ini,

dikatakan juga bahwa dokumentasi juga bisa dipergunakan sebagai data

sekunder atau umum. Teknik dokumentasi merupakan penelusuran

dokumen-dokumen resmi dalam menjajaki sumber tertulis sehingga memperkaya data

disamping itu dapat membantu peneliti dalam menganalisa.

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang ada

hubungannya dengan penelitian terhadap Implementasi Pengelolaan Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan. Teknik dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

(33)

16

dari penelitian ini tentang Implementasi Pengelolaan Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan Kabupaten Bima.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang bermanfaat untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang sebuah penelitian, karena

sebagai subyek yang mampu memberikan informasi yang seluas–luasnya, maka

dalam penelitian ini peneliti sangat berhati-hati dalam menetukan informan, agar

didapatkan informasi yang valid dan lengkap.

Peneliti menetapkan para informasi penelitian yang dipandang dapat

memberikan pengalaman yang seluasnya, terutama yang berhubungan dengan

implementasi Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, sehingga

ditetapkan subyek penelitian ini adalah: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Bima, Sekertaris Daerah Kabupaten Bima, Sekelompok Kerja Pokja Kabupaten

Bima, 2 Kecamatan perwakilan pengelolaan air minum dan penyehatan

lingkungan di dua Kabupaten Bima Lokasi Penelitian, 8 orang sebagai perwakilan

masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Bima. Jadi keseluruhan dari subjek

penelitian berjumlah 13 orang

5. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan untuk

mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan untuk menunjang

penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanankan di Dinas Kesehatan Kabupaten

Bima, dua Kecamatan Wawo dan Kecamatan Sape, Sekertaris Daerah Kabupaten

(34)

17

6. Analisis Data

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Data diperoleh kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis.

Dimulai dengan wawancara, observasi, mengedit, mengaklasifikasi, mereduksi,

selanjutnya aktifitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data

dalam penelitian ini menggunakan metode analisis interaktif13, seperti pada

gambar dibawah ini:

Gambar 1

Analisi Data Model Interaktif

Sumber: Milles dan Huberman a) Reduksi data

Merangkum, meringkas atau mengambil kesimpulan dari data-data

yang sudah kita dapatkan, dengan mencari fokus atau pokok permasalahan

terhadap implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat Kabupaten Bima.

Dengan demikian kita nantinya akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih

13

Milles, Matthew B., & Huberman, Michale. 2009. Analisi Data Kwalitatif. UI Press. Jakarta. hal:178

Pengumpulan Data

Reduksi Data

(35)

18

valid. Dari penelitian ini nanti akan dirangkum data-data yang sudah

didapatkan baik data primer maupun dari data sekunder. Dengan hakikat objek

tersebut, Husserl berpendapat bahwa untuk menangkap hakikat objek-objek

tersebut, diperlukan tiga macam reduksi guna menyingkirkan semua hal yang

mengganggu dalam mencapai tahap keilmuan pengetahuan14, yaitu:

1) Reduksi untuk menyingkirkan segala sesuatu (data) yang subjektif untuk

menerima data-data yang objektif.

2) Reduksi untuk menyingkirkan seluruh pengetahuan tentang objek yang

diperoleh dari sumber lain, dan semua teori dan hipotesis yang sudah ada.

3) Reduksi untuk menyingkirkan seluruh tradisi pengetahuan.

b) Display data

Penyajian data atau display data merupakan langkah kedua setelah

reduksi data dilakukan oleh peneliti. Penyajian data di ikuti oleh proses

mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain melalui

wawancara, pendokumentasian dan pengamatan yang lebih mendalam. Hal ini

dimaksud untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut

sehingga pada akhirnya akan menghasilkan suatu kesimpulan terhadap

Implemtasi Perda Nomor 06 tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat di Kabupaten Bima setelah

data diperoleh berupa tulisan baik dari catatan maupun rekaman yang sudah

direduksi, harus di display secara tertentu untuk masing-masing pola, kategori,

14

(36)

19

fokus, atau tema yang hendak dipahami dan dimengerti15 data kemudian

disajikan dalam bentuk deskripsi. Data–data yang saling berhubungan

dikelompokkan sehingga terbentuk kelompok–kelompok data yang

selanjutnya akan disimpulkan.

c) Pengambilan Kesimpulan

Langkah ketiga yaitu kesimpulan.Setelah peneliti menarik kesimpulan

dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data–data

hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai

data–data yang diperoleh dilapangan. Isi kesimpulan tersebutakan menyatakan

kredibilitas dari asumsi awal yang ditentukan oleh peneliti terhadap

Implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum

dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat (AMPL-BM) Kabupaten

Bima.

15

Gambar

Gambar 1 Analisis Data Model Interaktif  ....................................................
Gambar 1 Analisi Data Model Interaktif

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh secara simultan dari biaya produksi, biaya promosi dan volume penjualan terhadap laba, (2) ada pengaruh secara parsial dari

RAD -AMPL Kabupaten Cirebon Tahun 2016 - 2020 berperan sebagai rencana pengembangan kapasitas daerah untuk perluasan program pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan

KESATU : Membentuk Tim Updating Data Air Minum Penyehatan Lingkungan Kota Pariaman Tahun 2018 untuk pengelolaan data Air Minum Penyehatan Lingkungan di Kecamatan

RAD AMPL Kabupaten Musi Rawas berperan sebagai rencana pengembangan kapasitas daerah untuk perluasan program pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan serta

Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan selanjutnya disingkat dengan RAD AMPL adalah dokumen operasionalisasi kebijakan daerah

Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang selanjutnya disingkat RAD-AMPL, adalah dokumen operasionalisasi kebijakan daerah jangka menengah

Permasalahan penyediaan air minum dan sanitasi yang sangat terkait dengan pola hidup masyarakat akan semakin tertekan sebagai akibat pertumbuhan penduduk Proses urbanisasi dan

Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2017-2021 yang selanjutnya disingkat RAD AMPL adalah dokumen operasional kebijakan daerah