IMPLEMENTASI PERDA NO. 06 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
BERBASIS MASYARAKAT (AMPL-BM) KABUPATEN BIMA (Study Kasus Pengelolaan Air Minum di Kecamatan Wawo )
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ilmu Politik
Oleh : ERNA WITULAR
201010050311019
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di depan dewan penguji skripsi Fakultas ilmu sosial dan politik
Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan Strata-1
Pada Tanggal : 13 Agustus 2014
Dihadapan Dewan Penguji
1. Drs. Krishno Hadi, MA. ( )
2. Salahudin, S.IP. M.Si ( )
3. Yana S Hijri, S.IP. M.IP ( )
4. Gonda Yumitro, S.IP. M.A ( )
Mengetahui, Dekan FISIP UMM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 Pes 132 Fax (0341) 460782 Malang
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Erna Witular
Nim : 201010050311019
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air
Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat
(AMPL-BM) Kabupaten Bima
Malang, 09 Agustus 2014
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Yana S Hijri, S.IP, M.IP Gonda Yumitro S.IP,M.A
Mengetahui,
Dekan Ketua Jurusan
FISIP UMM Ilmu Pemerintahan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 Pes 132 Fax (0341) 460782 Malang
SURAT PERNYATAAN
yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Erna Witular
Nim : 201010050311019
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kabupaten Bima
Menyatakan bahwa karya ilmiah atau skripsi yang berjudul Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan
Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kabupaten Bima adalah
bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhannya
kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, penulis bersedia mendapatkan sanksi akademis.
Malang, 11 Agustus 2014
yang menyatakan
Erna Witular
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
Pada hari ini,Senin, tanggal 30 Mei 2014, telah dilaksanakan Seminar Proposal Skripsi oleh:
Nama Peneliti Erna Witular
NIM 201010050311019
Konsentrasi Studi Ilmu Pemerintahan
Judul Proposal Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang
Pengelolan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan
Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kab. Bima.
(Study Kasus Tentag Pengelolaan Air Minum di Kec.
Wawo).
Dihadiri oleh Dosen Pembimbing 1. Yana S Hijri, S.IP, M.IP
2. Gonda Yumitro, S.IP M.A
dan sejumlah Mahasiswa ( presensi terlampir ) Penyaji dinyatakan LULUS/Tidak LULUS dengan Nilai
Malang, 13 Maret 2014 Pembimbing I
Yana S Hijri, S.IP, M.IP
Pembimbing II
Gonda Yumitro, S.IP M.A
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 Pes 132 Fax
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi : Strata I (S1)
Judul Skripsi : Implementasi Perda No. 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM)
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
M O T T O
Dan takutl ah pada har i (keti ka) kamu semua di kembal i kan kepadaAl l ah.Kemudi an seti ap or an g akan di ber i bal asan y an g sempur n a sesuai
den gan apa y an g di l akukan y a, dan mer eka ti dak di zal i mi . (Qs. Al baqar ah:
28 1)
Sesun gguhn y a Al l ah t i dak mer ubah keadaan suatu kaum,sehi n gga mer ekamer ubah keadaan y an g ada pada di r i mer eka sen di r i . (Qs. Ar Ra’ad: 11)
Kesuksesan l ahi r bukan kar en a kebetul an atau kebur un tun gan semata.Sebuahsukses ter wuj ud kar en a i khti ar , key aki n an , ker j a ker as, keul etan , dan n i at
PERSEM BAH AN
upersembahkan Tugas Akhir ini untuk Orang yang Kucintai dan Kusayangi dengan perjuangan yang bercucuran air mata dan keringat:
Kedua or an g t uaku t er ci n t a Ko Yan Sen g dan Jubai dah y an g san gat aku say an gi didun i a i n i mel ebi hi apapun , t er i ma kasi h at as apa y an g t el ah En gkau ber i kan , dan kuper sembahkan segal an y a bai k do’a maupun kebahagi an ku un t uk membuat mu sel al u t er sen y um dal am pel ukk u.
Buat saudar a- saudar a ku say an gi n Koko Her i Kuswan t o, Cece Evi Susan t i ,A.md,Koko Ar y an t o, Kaka Ipar Ami n ul l ah,SH, Kaka Ipar Sr i Ruwai dah, Adi k k u Nova Sar i dan , ser t a kepon akan Baby Sachi a Ady amecca y an g sel al u men j adi mot i vasi dan pember i seman gat dal am men y el esai kan skr i psi i n i .
Buat The Gen g’s Best Fr i en d Ay u Sar i , Dewi Tr i Ut ami , Ti t i Han day an t i , AgusAmr i n , An ggon o Mukt i , Mady a Put r a, Dwi , Zacky Hakam, dan un t uk The Gen g’s SO’PH Mami Dean , Kaka Kece Ady Sy n , Febby Pr aj ur i t , Sept y Kacon k, Mami Ri ska dan un t uk The Gen g’s SMANTIS3 Nur Ai n i , Di an , Fat ur , Mas’ an a, Dahl i a, Abdul Khai r , Jur ai di h, Far uh, dan t er akhi r The Gen g’s Kost 8 1 Zuhai r i n a Iz.L, Devi Il mi y ah, vhen y wi di awat i , Khar i sma In dah, Rupi ah Sar i , Yay an Wi l uj en g, Nael a Ar ofat i n , Ki ki Dwi Apr i an t i , Rahma, j un i , Novi a Lat hi fa. In i buat or an g speci al dal am hi dup say a dan bn y ak member i kan i n spi r asi dan seman gat t er i makasi h buat kamu my l ove Muamar Qadavi , Than ks semua n y at el ah ban y ak ber j asa dal am pen y el esai an skr i psi i n i , dan t el ah member i kan dor on gan seman gat sehi n gga skr i psi i n i mampu di sel esai kan den gan sebai k-bai k n y a.
Ter akhi r buat or an g y an g sudah 2 t ahun i n i hadi r dal am hi dup say a member i kasul i t sampai say a men yesel esai kan skr i psi i n i sesuai t ar get t han ks al way s my Lovel y Muamar Qadavi (Domon i q)
Semua san ak Fami l y dan j uga t eman -t eman seper j uan gan y an g t el ah member i kanKATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Implementasi Perda No. 06
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan
Berbasis Masyarakat (AMPL-BM)” ini dengan tepat waktu. Penyusunan skripsi
ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis sadar, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, baik bantuan yang berupa moril maupun spritiuil yang
penulis dapat. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
dan rasa hormat atas segala bimbingan, pengarahan, serta dorongan yang telah
diberikan kepada penulis, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
rasa terima kasih kepada:
1. Dr. Muhadjir Effendi, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. memberikan bimbingan, penjelasan, masukan, saran dan motivasi dalam
penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.
5. Gonda Yumitro, S.IP M.A, selaku pembimbing II yang juga telah telah banyak memberikan bimbingan, penjelasan, masukan, saran dan motivasi
dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.
6. Hevi Kurnia Hardini, S.IP, Ma.Gov, selaku dosen wali yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis selama perjalanan
7. Segenap aparat pemerintah Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan, Dinas
Pekerjaan Umum, Camat Wawo dan Sape, serta masyarakat yang ikut andil
dalam penelitian ini. Terima kasih atas bantuannya kepada peneliti selama
proses penelitian dilapangan.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membagi ilmu
yang sangat bermanfaat dan memberikan sumbangan berupa saran serta materi
selama perkuliahan kepada penulis.
9. Keluarga besar ABAKAR SIDIK (KO YAN SENG) DAN JUBAIDAH, serta sanak saudara yang telah banyak membantu penulis secara materi
maupun non materi dalam penyelesaian skripsi ini
10.Teman-teman angkatan 2010 jurusan Ilmu Pemerintahan, serta semuanya
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan
motivasi, membagi kebahagiaan,
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi penulisan selanjutnya.
Malang, 13Agusutus 2014
D. Air Bersih dan Kesehatan Lingkungan ... 53
1. Sumber Air Bersih ... 54
2. Kuantitas dan Kualitas Air ... 54
E. Penyediaan Air Bersih ... 57
F. Profil Dinas Kesehatan Bima ... 60
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Program Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat….. 65
B. Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum ... 67
C. Kendala Kecamatan Wawo Dalam Mempengaruhi Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum ... 84
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 105
B. Saran ... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 107
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Luas dan Tinggi dari Permukaan Laut di Kabupaten Bima ... 44
Tabel 2 Data Hujan di Wilayah Kabupaten Bima ... 46
Tabel 3 Pembagian Wilayah Menurut Kedalaman Efektif Tanah ... 49
Tabel 4 Penggunaan Lahan Di Kabupaten Bima ... 50
Tabel 5 Kemiringan Lahan Kecamatan di Kabupaten Bima ... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Analisis Data Model Interaktif ... 17
Gambar 2 Peta Kabupaten Bima ... 44
Gambar 3 Hasil Studi Ehra Tentang Penggunaan Sarana Air Bersih ... 54
Gambar 4 Studi Ehra Data Sumber Air ... 57
Gambar 5 Struktur Dinas Kota Bima ... 62
Gambar 6 Pemanfaatan Air Oleh Masyarakat ... 76
Gambar 7 Penyaluran Tandon ke Rumah Warga ... 94
110
DAFTAR PUSTAKA
Abdul,Wahab. 2004. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijahanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara
Afan Gaffar dkk, 2005. Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arif Rohman. 2009. Politik Ideologi. Yogyakarta: LaksBang Mediatama Yogyakarta
Bappenas. 2003a; Bappenas, 2003b
Catatan Terbaik Pembangunan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM). http://www.ampl.or.id.
Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC
Cresswell, Jhon. Research Design, Pendekatan Kwalitatif, Kuantitafif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius
Ekowati, Lilik Roro Mas. 2009. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan atau Program (Suatu Kajian Teoritis dan Praktis). Sukarta: Pustaka Cakra
Faisal, Sampiah. 2008. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: RajawaliPers
Gaffar, Afan., dkk, 2005. Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
George C Edward III. 1980. Implementing Public Policy. Washington: Congressional Quarterly Press
Hesel Nogi Tangkilisan. 2003. Implementasi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Lukman Offset & Yayasan Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia
Ikbar , Yanuar. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Refika Aditama. Bandung.
Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan.
http://www.slideshare.net/Ataw/pb-implementasi-kebijakan.
Irfan Islamy. 2004. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
James E Anderson. 1975. Public Policy Making. New York: Renealt and Winston
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
111
Kodoatie, Robert J. 2002. Hidrolika Terapan Aliran Pada Saluran Terbuka Dan Pipa. Yogyakarta: Andi
Leo Agustino. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta
Masduqi, Ali. 2010. Laporan Disertasi.
Milles, Matthew B., & Huberman, Michale. 2009. Analisi Data Kwalitatif. UI Press. Jakarta
Malayu Hasibuan. 1996. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. Hal:99
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Peraturan Daerah Kabupaten Bima nomor 6 tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM)
Perda AMPL Berdampak Luas Bagi Daerah Lain. http://www.bimakini.com/index.php/politik/item/1869.
Pressman, J.,and Wildavsky., (1973). A Implementation, University of California Press, Berkely, 1979
Riant Nugroho. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-negara Berkembang. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Sanitasi Buruk Pengaruhi Kesejahteraan Masyarakat,
http://www.waspola.org/pinfo-pam/365catatan-terbaik-pembangunan-air-minum_13.html.
Slamet, J.S. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajahmada University Press
Setiawan, Guntur. 2004.Implementasi Dalam Birokrasi Pe mbangunan. Jakarta: Cipta Dunia
Solichin Abdul Wahab. 2004. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijahanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara
Sudiyono. 2007. Teknik analisis kebijakan Publik. Yogyakarta: UGM Press
Sunggono, Bambang. 1994. Hukum dan Kebijaksanaan Publik. Sinar Grafika. Jakarta
Sutrisno. T.C. 1991. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Unus, Suriawiria. 1996. Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar pengolahan Buangan secara Biologis. Penerbit Alumni: Bandung
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Indonesia semakin banyak pihak yang menaruh kepedulian terhadap air
minum dan sanitasi. Kepedulian dan aksi nyata yang dilakukan untuk kedua
sektor tersebut seringkali masih sektoral sendiri-sendiri. Kabupaten Bima
termasuk salah satu dari segelintir daerah yang menyadari pentingnya payung
hukum menjadi lompatan penting dalam menyatuhkan berbagai kepentingan
sektor sekaligus masayarakat untuk mencapai tujuan bersama menjamin
keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Mengingat
pentingnya air bersih, Negara menjamin setiap hak orang untuk mendapatkan air
bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat,
bersih dan produktif (Pasal 5 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang
sumber daya air). Namum tidak semua warga Negara dapat menikmati pelayanan
air bersih. Di Indonesia, penduduk Perdesaan yang menggunakan air bersih baru
mencapai 67,3% dari angka tersebut hanya separuhnya 51,4% yang memenuhi
syarat bakteriologis.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2008
menunjukan bahwa rumah tangga di perdesaan yang mempunyai akses terhadap
2
6,71%1. Rendahnya tingkat pelayanan air bersih tidak lepas dari kegagalan
pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan era 1970-2000, khususnya di
perdesaan. Pada era tersebut, banyak sarana dan prasarana air minum yang
mengalami kegagalan dalam pengoperasian dan pemeliharaannya atau tidak
berkelanjutan2.
Pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) belum
menjadikan prioritas pembangunan baik Nasional maupun Daerah. Konsentrasi
pembangunan cenderung diarahkan kepada pembangunan infrakstruktur jalan,
jembatan, gedung sekolah dan lain sebagainya3. Dalam proses perjalanan
pembangunan, ditemukan adanya ketimpangan, dimana pembangunan AMPL
tidak menimbulkan rendahnya cakupan pelayanan air minum dan penyehatan
lingkungan. Disamping sumber daya air yang pada awal mula merupakan benda
sosial atau benda bebas berkembang menjadi benda ekonomis.
Kondisi ini menjadi perhatian yang serius bagi Pemerintah Kabupaten
Bima atau sering dikenal dengan Tanah Bima. Pemerintah Kabupaten Bima
memandang bahwa pembangunan AMPL adalah merupakan kunci bagi upaya
pemerintah meningkatkan derajat kesehatan masayarakat. Berbagai upaya dan
pola pembangunan AMPL kepada masayarakat, namun upaya ini kurang
mendatangkan hasil yang optimal karena pembangunan AMPL yang dilaksanakan
bersifat sektoral dan tidak ada keberlanjutan.
1
Masduqi, Ali. 2010. Laporan Disertasi. Hlm. 1
2
Bappenas. 2003a; Bappenas, 2003b
3
3
Sejak tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Bima menerapkan pola
pembangunan AMPL yang Berbasis Masayarakat. Pola pembangunan AMPL-BM
lebih mengedepankan peran masayarakat dalam pembangunan sarana AMPL.
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan ini didasarkan kepada
kebutuhan masayarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan,
pengawasan, pengelolaan dan pemeliharaan4. Pola pembangunan ini dirasakan
sangat efektif, hal ini bisa dilihat dari tingkat perkembangan cakupan layanan
AMPL Kabupaten Bima.
Pada tahun 2008 cakupan layanan Air Minum Kabupaten Bima mencapai
78,62% dan pada akhir Tahun 2010 meningkat menjadi 80,28%. Sedangkan
cakupan sanitasi pada Tahun 2008 hanya mencapai 70.03% dan pada tahun 2010
mencapai 81,55%. Pada pertengahan tahun 2011 Pemerintah telah
mendeklarasikan sebanyak 21 Desa di Kabupaten Bima sebagai Daerah yang
mencapai keberhasilan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan
namun masih ada sebagian kecamatan yang belum mencapai tujuan air minum
dan penyehatan lingkungan5.
Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi yang telah dicapai
oleh Pemerintah Kabupaten Bima dalam pengelolaan air minum dan penyehatan
lingkungan yang berbasis masayarakat (AMPL-BM) Pemerintah dan Masayarakat
puas. Pemerintah dan Masayarakat merasa perlu adanya regulasi yang dapat
menjamin terpadu dan keberlanjutan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan
4
http://www.waspola.org/pinfo-pam/365catatan-terbaik-pembangunan-air-minum_13.html.
Sanitasi Buruk Pengaruhi Kesejahteraan Masyarakat. diakses tanggal 05 Februari 2014 pukul 23.25
5
4
Lingkungan-Berbasis Masayarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bima
melalui kelompok kerja air minum dan penyehatan lingkungan berbasis
masayarakat (POKJA AMPL-BM) menginisiasi pembentukan peraturan daerah
khusus mengatur tentang pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan
berbasis masyarakat (AMPL-BM), keinginan Pemerintah Kabupaten Bima
mendapatkan dukungan yang besar dari berbagai kalangan sudah berjumlah 52
orang, terdiri dari para Kepala SKPD, Camat, Guru, LSM, Pokja AMPL semua
atas dukungan dari UNICEF.
Sebagai kebutuhan dasar manusia, air dan sanitasi merupakan sumber daya
yang perlu dijaga ketersediaannya dan sekaligus dijamin akses masyarakat untuk
mendapatkannya Negara wajib menghormati, melindungi dan memenuhi hak atas
air dan sanitasi untuk seluruh warga negaranya. Kewajiban Negara ini dilakukan
dengan menahan diri untuk intervensi mencegah pihak ketiga dan mengambil
langkah-langkah terbaik untuk gangguan penikmatan terhadap hak atas air yang
dialami oleh warga Negara. Hal ini diperkuat oleh General Commnent PBB No 15
tentang hak atas air (Right to Water) dan Resolusi PBB tahun 2010 tentang hak azasi terhadap akses air minum dan sanitasi6.
Pemerintah Pusat memberikan Apreasiasi yang luar biasa terhadap
keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bima membentuk peraturan daerah tentang
pemabangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat,
menjadi tantangan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam
pengelolaan AMPL ke depan yang mendorong peningkatan partisipasi
6
5
masayarakat dalam pembangunan infrastruktur AMPL secara swadaya dan
kegiatan penyadaran masayarakat secara partisipatif mengenai dampak sanitasi
yang buruk.
Pada Konferensi Sanitasi dan Air Minum tingkat nasional yang
diselenggarakan pada tanggal, 11-13 Oktober 2011 memberikan penghargaan
kepada Bupati Bima sebagai penginisiasi Peraturan Daerah Pembangunan Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat (AMPL-BM). Sanitasi
merupakan kebutuhan dasar masayarakat, namun hingga saat ini aksesnya masih
belum memadai terbukti dengan banyaknya prasarana dan sarana yang terbangun
namun tidak berfungsi (un-sustained) serta tidak memenuhi persyaratan. Hal tersebut mempengaruhi kualitas lingkungan yang pada akhirnya berpengaruh pada
tingkat kesehatan masayarakat7.
Pemerintah Kabupaten Bima sebenarnya sudah berkomitmen untuk
mengatasi persoalan sanitasi. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya Peraturan
Daerah Kabupaten Bima Nomor 06 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat (AMPL-BM). Namun
sejauh ini, peraturan tersebut belum sepenuhnya dapat dijalankan, hal ini
disebabkan tidak optimalnya sosialisasi yang terkait dengan perda tersebut.
Selama ini program perencanaan daerah melalui instansi terkait lebih
memprioritaskan pada penanganan penyediaan air minum.
Salah satu keberhasilan terealisasinya Perda Nomor 06 Tahun 2011 yang
sudah di capai dari kerja keras berbagai elemen atas peran aktif Pemerintah
7
6
Kabupaten Bima dalam pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan adalah
terealisasinya pengelolaan air minum di beberapa daerah. Kecamatan yang sudah
terealisasi mendapatkan air minum bersih dan penyehatan lingkungan adalah
Kecamatan Wawo di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Berjarak
kurang lebih 20 km dari Kota Bima, Kecamatan Wawo dapat dicapai selama 30
menit melalui transportasi darat dengan jalan yang cukup mulus. Kecamatan
Wawo sekarang bisa menikmati air minum bersih dan bebas buang air besar
sembarangan semenjak tahun 2012 setelah di keluarkannya Perda Nomor 06
Tahun 2011 yang ditetapkan DPRD Kabupaten Bima tanggal 30 April Tahun
2011 dan ditandatangani Bupati Bima pada tanggal 25 Mei 2011.8
Perjuangan ingin mendapatkan air minum dan sanitasi yang bersih di
pemukiman perdeseaan di Kabupaten Bima hanya Kecamatan Wawo yang
berhasil dalam pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis
masyarakat pacuan tersebut membuat para pengerak sekelompok kerja air minum
dan penyehatan lingkungan (POKJA AMPL), lembaga organisasi masyarakat
(LSM), Camat, Guru, kepala SKPD yang selama ini membantu dalam partisipasi
pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat
(AMPL-BM) merupakan sebuah mekanisme penghargaan pencapaian kondisi daerah yang
bebas dari praktek buang air besar sembarangan.
Perda No. 6 tahun 2011 mengenai pengelolaan air minum menjadi salah
satu tanggung jawab dari Pokja Bima. Dalam pembangunannya, sanitasi ini
merupakan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dari Pokja dalam
8
7
penyelesaiannya. Pokja Bima bekerja sebagai organisasi yang dibentuk untuk
mensukseskan program sanitasi ini demi kemakmuran masyarakat Bima akan
ketersediaan air. Selain menjadi pelaksana dilapangan, Pokja juga bertindak
sebagai badan atau organisasi yang mengontrol keterselesainya pembangunan
pengelolaan air minum ini terutama pembangunan di Kecamatan Wawo.
Di bawah badan pekerjaan umum, Pokja menjadi badan yang mengontrol
dan bertanggung jawab atas apa yang menjadi tujuan dari Perda No. 6 tahun 2011
mengenai pengelolaan air minum, sehingga dapat dikatakan bahwa pembangunan
ini adalah tanggung jawab Pokja sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang
pembangunan, terutama dalam pengadaan tandon air di Bima. Tugas utama dari
Pokja sendiri adalah merancang pembangunan pengadaan air minum ini, agar
program pemerintah mengenai sanitasi ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang di embang dalam Perda.
Salah satu yang telah berhasil menjalankan program sanitasi adalah
Kecamatan Wawo. Keberhasilan tersebut merupakan suatu prestasi tersendiri
yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Jika dilihat dari peran
pemerintah, pemerintah telah mendukung penuh terhadap program AMPL
mengenai sanitasi, maka seharusnya program AMPL ini sudah terealisasikan
mengingat dukungan pemerintah atas program Sanitasi dibidang air bersih. Akan
tetapi, pada kenyataannya program tersebut tidak mampu terealisasikan di
beberapa Kecamatan seperti halnya keberhasilan yang telah dicapai di Kecamatan
8
Implementasi Perda Nomor 6 tahun 2011 tentang pengelolaan air minum
dan penyehatan lingkungan pada dasarnya sudah dijalankan dengan baik, namun
kenapa hanya terealisasi di kecamatan Wawo saja, sedangkan di Kecamatan yang
lain belum di realisasikan secara maksimal. Hal ini sangat menarik untuk diteliti
mengingat program AMPL mengenai sanitasi cukup berhasil di Kecamatan Wawo
saja, sedangkan program ini oleh pemerintah dijalankan secara merata di semua
Kecamatan. Keberhasilan program sanitasi di Kecamatan Wawo tidak lepas dari
kinerja para pengurus kecamatan, serta peran masyarakat yang sangat antusias
dalam penyelenggaraan program ini, meskipun pada dasarnya pembangun ini
tidak maksimal.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul
“Implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan (Studi Kasus Partisipasi Masayarakat Dalam Pengelolaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Bima)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di Kabupaten
9
2. Kendala Kecamatan Wawo dalam Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis
Masyarakat di Kabupaten Bima?
C. Tujuan penelitian
Relevan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:
1. Mengetahui Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang pengelolaan
air minum dan penyehatan lingkungan di Kabupaten Bima.
2. Mengatahui kendala Kecamatan Wawo dalam pengimplementasian Perda
Nomor 06 Tahun 2011 tentang pengelolaan air minum dan penyehatan
lingkungan di Kabupaten Bima.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan di bidang
Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat.
Dalam hal ini pengelolaan berjalan secara intergrative yang berfungsi sebagai
acuan dalam mata kuliah kebijakan publik, manajemen pelayanan publik dalam
mendeskripsikan perubahan dengan pembangunan Implementasi Publik dalam
Ilmu Pemerintahan di bidang pengelolaan Air Minum dan Penyehatan
10
2. Praktik
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan perbaikan pemerintah
daerah dalam pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis
masyarakat Kabupaten Bima untuk dapat meningkatkan kinerja terhadap dapatnya
Penghargaan yang telah diterima Pemerintah Kabupaten Bima.
E. Kajian Pustaka Dan Definisi Operasional.
1. Kajian Pustaka
Kajian pustaka menguraikan beberapa istilah atau konsep terkait pada
penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
a) Kajian Implentasi Kebijakan
Implementasi merupakan salah satu upaya administrasi untuk
menyelaraskan antara kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan dengan berbagai permasalahan yang sedang
dihadapi baik oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan maupun oleh
masayarakat sebagai objek kebijakan. Organisasi pemerintah selalu diwarnai
oleh kegiatan-kegiatan pembuatan dan evaluasi kebijakan dalam memberi
solusi pada suatu masalah masayarakat luas9. Implementasi kebijakan dan
program-program dalam pembangunan kehidupan masayarakat dan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhin efektifitasnya, implemetasi juga biasanya
dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
tertentu merumuskan secara singkat to implement (mengimplementasi), to
9
11
provide the means for carrying out (meyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu), to give pratical effect to (menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu), 10bahwa untuk mengimplementasikan sesuatu harus disertai sarana
yang mendukung nantinya akan menimbulkan dampak atau akibat terhadap
Implementasi diatas apabila dikaitkan dengan kebijakan. 11Kebijakan
sebenarnya ini tidak hanya dirumuskan lalu di buat dalam suatu bentuk positif
seperti undang-undang dan kemudian di diamkan tidak dilaksanakan atau di
implementasikan, tetapi sebuah kebijakan dilaksanakan atau di
implementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang di inginkan.
2. Definisi Operasional
Berdasarkan pada masalah penelitian dan tujuan, maka definisi
operasional dari penelitian ini adalah membahas Implementasi Perda Nomor 06
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Berbasis Masyarakat. Dapat diukur dengan indikator-indikator yang akan
dianalisa sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran yang jelas diantaranya:
a) Implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 tentang pengelolaan air minum
dan penyehatan lingkungan, terhadap dapatnya Penghargaan AMPL AWARD
di Kabupaten Bima.
1) Aparatur pemerintahan yang terlibat dalam implementasi kebijakan Perda
Nomor 06 Tahun 2011 tentang pengelolaan air minum dan penyehatan
lingkungan berbasis masyarakat.
10
Ekowati, Lilik Roro Mas. 2009. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan atau Program (Suatu Kajian Teoritis dan Praktis). Pustaka Cakra: Sukarta. Hal:87
11
12
2) Sarana dan prasarana penujang implementasi kebijakan perda Nomor 06
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
berbasis masyarakat.
3) Masyarakat sekelompok individu - individu atau orang yang membentuk
sebuah system semi tertutup dan semi terbuka, sebuah komunitas yang
interdependen saling tergantung satu sama lain dalam pengelolaan air
minum dan penyehatan lingkungan berbasis masayarakat.
b) Faktor yang menjadi kendala dalam implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
1) Komunikasi yang terjalin antara aparat pemerintah dengan masyarakat.
2) Sumber Daya Manusia yang tersedia seperti keahlian dari para pelaksana.
3) Disposisi seperti kecenderungan, keinginan dan kesepakatan para
pelaksanaan (Implementor) untuk melaksanakan kebijakan.
4) Struktur birokrasi yang membagi semua tugas dan fungsinya.
F. Metode Penelitian
Metode secara umum berisi cara atau langkah-langkah praktis yang
ditempuh oleh peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu sendiri. Pada
bagian ini dipaparkan jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
subyek penelitian, lokasi penelitian, analisis data.
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah Deskriptif,
13
berkaitan dengan kondisi, situasi dan fenomena yang sedang diselidiki12,
penelitian ini menggambarkan proses implementasi kebijakan Perda Nomor 06
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasi
Masyarakat.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Sumber data primer, diperoleh dari hasil penelitian lapangan secara langsung
dari sebenarnya, dan pihak-pihak yang bersangkutan dengan kebijakan
Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan dalam hal ini. Untuk
memperoleh sumber data primer digunakan teknik wawancara dan observasi.
Adapun peneliti mewawancara narasumber sebagai data primer adalah sebagai
berikut:
1) Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Bima Bapak Hefdin Umar
beserta anggota bagian. Informasi yang digali adalah apa yang menjadi
latar belakang kepala dinas kesehatan Kabupaten Bima dalam Pengelolaan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan.
2) Sekolompok Kerja AMPL Kabupaten Bima berserta anggota bagian.
Informasi yang digali dari narasumber adalah pengelolaan air minum dan
Kecamatan yang belum terealisasi penyehatan lingkungan berbasis
masyarakat, kendala/hambatan dalam pengelolaan.
3) Kecamatan yang sudah terealisasi pengelolaan air minum dan penyehatan
lingkungan berbasis masyarakat sebagai sasaran Implementasi Perda
12
14
Nomor 06 Tahun 2011. Informasi yang digali dari narasumber yaitu
bagaimana tanggapan masayarakat tentang pelaksanaan Implementasi
Perda Nomor 06 Tahun 2011.
4) SEKDA untuk mendapatkan data Perda Nomor 06 Tahun 2011 tentang
pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat.
Informasi digali dari narasumber adalah kenpa Implementasi Perda Nomor
06 Tahun 2011 baru dibuat sedangkan air minum dan penyehatan
lingkungan untuk menunjak kehidupan masyarakat yang sehat.
b) Sumber data sekunder, diperoleh dari teknik dokumentasi dan kepustakaan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data melalui
informan secara tertulis atau gambar-gambar yang berhubungan fakta dan
kondisi dilapangan tentang Implementasi Pengelolaan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat (AMPL-BM) di Kabupaten
Bima.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa
teknik, diantaranya:
a) Wawancara
Penelitian ini mengunakan wawancara terstruktur, dalam melakukan
wawancara peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah disiapkan secara rinci khusunya
yang berkaitan dengan Implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 atas
15
Kabupaten Bima. Pihak yang akan diwawancara dalam penelitian ini adalah
Kepala Dinas Kesehatan, Pokja APML Kabupaten Bima, Sekda Kabupaten
Bima.
b) Observasi
Diartikan sebagai pengamatan dan pencacatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan
pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa. Observasi yang peneliti lakukan dengan melihat
langsung proses pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis
masyarakat (AMPL-BM), serta bukti berjalannya partisipasi pengelolaan yang
diberikan dan sebagai bukti sektor kepada Dinas Kesehatan dan Pokja.
c) Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode untuk mengumpulkan data-data
yang digunakan untuk menelusuri data-data yang mendukung penelitian ini,
dikatakan juga bahwa dokumentasi juga bisa dipergunakan sebagai data
sekunder atau umum. Teknik dokumentasi merupakan penelusuran
dokumen-dokumen resmi dalam menjajaki sumber tertulis sehingga memperkaya data
disamping itu dapat membantu peneliti dalam menganalisa.
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang ada
hubungannya dengan penelitian terhadap Implementasi Pengelolaan Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan. Teknik dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
16
dari penelitian ini tentang Implementasi Pengelolaan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Kabupaten Bima.
4. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang bermanfaat untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang sebuah penelitian, karena
sebagai subyek yang mampu memberikan informasi yang seluas–luasnya, maka
dalam penelitian ini peneliti sangat berhati-hati dalam menetukan informan, agar
didapatkan informasi yang valid dan lengkap.
Peneliti menetapkan para informasi penelitian yang dipandang dapat
memberikan pengalaman yang seluasnya, terutama yang berhubungan dengan
implementasi Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, sehingga
ditetapkan subyek penelitian ini adalah: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Bima, Sekertaris Daerah Kabupaten Bima, Sekelompok Kerja Pokja Kabupaten
Bima, 2 Kecamatan perwakilan pengelolaan air minum dan penyehatan
lingkungan di dua Kabupaten Bima Lokasi Penelitian, 8 orang sebagai perwakilan
masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Bima. Jadi keseluruhan dari subjek
penelitian berjumlah 13 orang
5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan untuk
mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan untuk menunjang
penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanankan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Bima, dua Kecamatan Wawo dan Kecamatan Sape, Sekertaris Daerah Kabupaten
17
6. Analisis Data
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Data diperoleh kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis.
Dimulai dengan wawancara, observasi, mengedit, mengaklasifikasi, mereduksi,
selanjutnya aktifitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data
dalam penelitian ini menggunakan metode analisis interaktif13, seperti pada
gambar dibawah ini:
Gambar 1
Analisi Data Model Interaktif
Sumber: Milles dan Huberman a) Reduksi data
Merangkum, meringkas atau mengambil kesimpulan dari data-data
yang sudah kita dapatkan, dengan mencari fokus atau pokok permasalahan
terhadap implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat Kabupaten Bima.
Dengan demikian kita nantinya akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih
13
Milles, Matthew B., & Huberman, Michale. 2009. Analisi Data Kwalitatif. UI Press. Jakarta. hal:178
Pengumpulan Data
Reduksi Data
18
valid. Dari penelitian ini nanti akan dirangkum data-data yang sudah
didapatkan baik data primer maupun dari data sekunder. Dengan hakikat objek
tersebut, Husserl berpendapat bahwa untuk menangkap hakikat objek-objek
tersebut, diperlukan tiga macam reduksi guna menyingkirkan semua hal yang
mengganggu dalam mencapai tahap keilmuan pengetahuan14, yaitu:
1) Reduksi untuk menyingkirkan segala sesuatu (data) yang subjektif untuk
menerima data-data yang objektif.
2) Reduksi untuk menyingkirkan seluruh pengetahuan tentang objek yang
diperoleh dari sumber lain, dan semua teori dan hipotesis yang sudah ada.
3) Reduksi untuk menyingkirkan seluruh tradisi pengetahuan.
b) Display data
Penyajian data atau display data merupakan langkah kedua setelah
reduksi data dilakukan oleh peneliti. Penyajian data di ikuti oleh proses
mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain melalui
wawancara, pendokumentasian dan pengamatan yang lebih mendalam. Hal ini
dimaksud untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut
sehingga pada akhirnya akan menghasilkan suatu kesimpulan terhadap
Implemtasi Perda Nomor 06 tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat di Kabupaten Bima setelah
data diperoleh berupa tulisan baik dari catatan maupun rekaman yang sudah
direduksi, harus di display secara tertentu untuk masing-masing pola, kategori,
14
19
fokus, atau tema yang hendak dipahami dan dimengerti15 data kemudian
disajikan dalam bentuk deskripsi. Data–data yang saling berhubungan
dikelompokkan sehingga terbentuk kelompok–kelompok data yang
selanjutnya akan disimpulkan.
c) Pengambilan Kesimpulan
Langkah ketiga yaitu kesimpulan.Setelah peneliti menarik kesimpulan
dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data–data
hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai
data–data yang diperoleh dilapangan. Isi kesimpulan tersebutakan menyatakan
kredibilitas dari asumsi awal yang ditentukan oleh peneliti terhadap
Implementasi Perda Nomor 06 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masayarakat (AMPL-BM) Kabupaten
Bima.
15