• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA KOPERASI USAHA BERSAMA SIMPAN-PINJAM DI KEPANJEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA KOPERASI USAHA BERSAMA SIMPAN-PINJAM DI KEPANJEN MALANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK

BERSAMA SIMPAN

Untuk Memenuhi Salah Satu

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH MALANG

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA KOPERASI USAHA

SIMPAN-PINJAM DI KEPANJEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh : Adelia Gita Safitri

201210170311238

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH MALANG

2016

i

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS PADA KOPERASI USAHA

(2)

iii

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Mu peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas public (SAK ETAP) pada Koperasi Usaha Bersama di Kepanjen Malang.

Di dalam tulisan ini disajikan pokok – pokok bahasan yang meliputi Identifikasi akun, pengukuran, pengakuan, penyajian dan pengungkapan pada Koperasi Usaha Bersama.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada 1. Ibu Siti Zubaidah Dan Bapak Daniel Syam selaku pembimbing skripsi

2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

3. Ibu Ketua Jurusan Siti Zubaidah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

4. Kedua orang tua, Ayahanda tercinta Gianto teratas nasehat-nasehatnya yang selalu ananda ingat, Ibunda tercinta Nurul chotimah atas doa serta kasih sayang yang selalu mengiringi langkah ananda

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti, mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 25 April 2016

(3)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.i ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

(4)

v

10. Elemen Penyusunan Laporan Keuangan Error! Bookmark not defined.4 11. Pengukuran Laporan Keuangan menurut SAK ETAP .. Error! Bookmark not defined.4

12. Pengakuan Laporan Keuangan menurut SAK ETAP .... Error! Bookmark not defined.4

13. Penyajian Laporan Keuangan menurut SAK ETAP Error! Bookmark not defined.4

14. Pengungkapan Laporan Keuangan menurut SAK ETAP ... Error! Bookmark not defined.4

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.4 A. Lokasi penelitian ... Error! Bookmark not defined.4 B. Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.4 C. Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.4 D. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.4 E. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.4

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.4 1. Sejarah Singkat Koperasi Usaha Bersama Kepanjen Malang ... Error! Bookmark not defined.4

2. Jenis Usaha ... Error! Bookmark not defined.4 3. Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.4 4. Penyajian data ... Error! Bookmark not defined.4 5. Analisis data kesesuaian penerapan SAK ETAP pada Koperasi Usaha

(5)

vi

Lampiran 1 ... Error! Bookmark not defined.4 Lampiran 2 ... Error! Bookmark not defined.4 Lampiran 3 ... Error! Bookmark not defined.4

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

[image:5.612.114.507.236.554.2]
(6)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Neraca Koperasi Usaha Bersama Per 31 desember 2014 74 2. Permodalan dan sumber modal Koperasi Usaha Bersama

Kepanjen

76

(7)

ix

ix

DAFTAR PUSTAKA

Adenk Sudarwanto.(2013).Akuntansi koperasi, Yogyakarta:Graha Ilmu.

Arsani, & Putra. (2013). Perlakukan Akuntansi Pendapatan Dan Beban Berbasis SAK ETAP Dan Implikasinya Pada Laporan Keuangan Ksp Duta. Udayana .

Cahyo, F. T. (2014). Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) Studi Kasus Pada Koperasi Batari Solo. Digilib.Uns.Ac.Id .

Chaniago, Andrinof A. (2000). Gagalnya Pembanguan: Kajian Ekonomi Politik Terhadap Akar Krisis Indonesia. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Harahap. (2007). Teori Akuntansi, Jakarta:PT Raja Grafindo

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik. Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik. Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia.

Kartasapoetra. (2001). Koperasi Indonesia. Jakarta: Pt Reneka Cipta.

Kusmana, R. D. (2014). Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntanbilitas Publik (Sak Etap).

(8)

x

Rudianto, 2006. Akuntansi Manajemen, Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen, Gramedia, Jakarta

Rudianto. (2010). Akuntansi Koperasi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Sitio, Arifin, & Tambah, H. (2001). Koperasi Teori Dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Undang-undang no 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian

Undang-undang no 25 tahun 1992 tentang Perkopprasian

Weygant, Jerry. J. Kieso, Donald. E. Kimmel, Paul. D. 2007. Accounting Principles, Jilid 1, Edisi ke-7, Salemba Empat, Jakarta.

Yulinartati. (2013). Penerapan Sak-Etap Pada Entitas Koperasi. Pengaruh Csr

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi memiliki makna penting dalam membangun perekonomian

nasional, seperti yang tercantum dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang-undang

Dasar 1945 yang berbunyi, “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan”. Koperasi merupakan satu satunya bentuk

usaha yang paling sesuai dengan demokrasi ekonomi dan selaras dengan

semangat dan jiwa gotong royong bangsa Indonesia. Sebagai salah satu pelaku

ekonomi, koperasi diharapkan mampu menjadi sokoguru perekonomian

Indonesia. Menurut Sitio dan Tamba (2001:19) Koperasi bertugas memajukan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi merupakan

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Keanggotaan

koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka

bagi siapa saja sesuai dengan jenis koperasinya, Sukarela artinya keanggotaan

koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang

sama.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada

tanggal 8 April 2011 telah menerbitkan pernyataan pencabutan Standar

(10)

2

Akuntansi Keuangan no. 27 (PSAK 27) mengenai Akuntansi Koperasi, dan

digantikan dengan SAK yang mengacu pada IFRS. Standar Akuntansi keuangan

yang mengacu pada IFRS dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan

Standar Akuntansi Keuangan Umum (SAK Umum). Mengingat koperasi sejauh

ini termasuk dalam entitas tanpa akuntabilitas publik, maka memberlakukan

akuntansi koperasi dengan SAK ETAP yang mengatur tentang seluruh aturan

badan usaha koperasi serta konsep dasar, dan bentuk penyajian laporan

keuangan.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan mensahkan SAK Entitas tanpa

Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) yang diharapkan dapat memberikan

kemudahan untuk Entitas tanpa Akuntanbilitas Publik dalam menyajikan laporan

keuangan. Entitas tanpa Akuntanbilitas Publik adalah entitas yang tidak

memiliki akuntanbilitas publik yang signifikan dan menerbitkan laporan

keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.

SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai

pada atau setelah 1 Januari 2011. Jika SAK ETAP diterapkan dini, maka

entitas yang menerapkan SAK ETAP untuk penyusunan laporan keuangan

yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.

Penyusunan laporan keuangan wajib dilakukan sebagai salah satu laporan

pertanggung jawaban tahunan koperasi yang disampaikan dalam Rapat Anggota

(11)

3

koperasi belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena keterbatasan sumber

daya manusia untuk penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP.

Koperasi layak menggunakan SAK ETAP karena koperasi merupakan

entitas tanpa akuntanbilitas publik, meskipun modal koperasi berasal dari

anggota maka laporan harus dipublikasikan secara umum. Laporan hanya

dipublikasikan untuk anggota koperasi saja, disamping itu koperasi tidak

memiliki surat berharga dan saham atau obligasi yang sifatntya untuk tujjuan

umum

(Yulinartati, 2013) meneliti tentang penerapan SAK-ETAP pada entitas

koperasi (Studi Kasus Pada KUD Tri Karsa Jaya Bangsalsari Jember).

Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu penyajian laporan keuangan KUD “Tri

Karsa Jaya” belum sesuai dengan SAK-ETAP tentang akuntansi koperasi.

Kusuma (2014) meneliti tentang penerapan Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntanbiilitas Publik (SAK ETAP) pada (KPRI serba usaha

migas cepu). Kesimpulan hasil penelitian ini, adalah KPRI “Serba Usaha” Migas

Cepu belum menerapkan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi

Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP)

Cahyo (2014) meneliti tentang “Analisis penerapan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP) studi kasus pada

koperasi Batari Solo. Kesimpulan penelitian ini pihak koperasi belum melakukan

penerapan standar SAK-ETAP secara penuh sebagai standar dalam penyusunan

(12)

4

Dari penelitihan terdahulu, rata-rata belum menerapkan SAK ETAP sebagai

standarnya dan objek dalam peneltian ini juga belum menjadikan SAK ETAP

sebagai standarnya. Pada objek penelitihan terdahulu koperasi yang diteliti yaitu

koperasi konsumen dan koperasi produsen sedangkan peneliti meneliti koperasi

di bidang simpan pinjam.

Dari latar belakang diatas penulis akan meneliti di koperasi Usaha Bersama

simpan pinjam Kepanjen Malang dimana di koperasi ini belum sepenuhnya

melakukan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: ”Analisis Penerapan Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak-Etap) Pada

Koperasi Usaha Bersama Simpan-Pinjam Di Kepanjen Malang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut pokok permasalahanya adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana Penyusunan laporan keuangan pada Koperasi Usaha Bersama

Simpan-Pinjam Di Malang

2. Bagaimana penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas

publik (SAK-ETAP) pada Koperasi Usaha Bersama Simpan-Pinjam Di

(13)

5

C. Batasan Masalah

Batasan maasalah dalam penelitian ini mencakup, penyajian laporan keuangan

untuk tahun buku 2014.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Menganalisis penyusunan laporan keuangan pada koperasi Usaha Bersama

Malang

2. Menganalisis penerapan Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntanbiltas

Publik (SAK ETAP) pada koperasi Usaha Bersama Malang.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Koperasi

Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP untuk mempermudah dalam

menyusun laporan keuangan pihak koperasi, mempermudah pengurus

koperasi dalam memahami dan mengetahui kesesuaian penyajian laporan

keuangan koperasi Usaha Bersama Kepanjen Malang ditinjau berdasarkan

SAK ETAP.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai bahan studi perbandingan bagi perkembangan

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kondisi faktual pemanfaatan

perintahnya adalah “ select * from teman;” (semua field diwakili dengan tanda *) • Jika ingin menampilkan data noid dan nama saja pada tabel teman, maka. perintahnya adalah

Pada penelitian ini dilakukan survei pendahuluan kepada 30 responden untuk mengetahui pengetahuan mereka mengetani perbedaan antara TPCC dengan lembaga pelatihan dan sertifikasi

disadvantage area namun jika dilihat pada Gambar 3 posisi produk Tirta One berada pada sebelah kanan kompetitor, artinya dari segi kualitas Tirta One memiliki

[r]

Selama tahun 2000 s/d 2013, sektor pertanian yang membentuk PDRB mengalami pertumbuhan.Pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2008 s/d 2009 yang mencapai peningkatan Rp,

stand-alone systems or part of an enterprise-wide stand alone systems or part of an enterprise wide total quality management (TQM)

Eventhrough most of the user have their own Touch n Go card to do the transaction, it still jammed because of the user must stop at the toll booth to do the transaction..