PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI
KEUANGAN PERUSAHAAN, DAN OPINI AUDIT TAHUN
SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING
CONCERN
(Studi Empiris Perusahaan Sektor Pertambangan Batubara yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 – 2015)
SKIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
DANANG ANUGRAH PUTRA 201210170311005
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan segala rahmat, hidayat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Kondisi Keuangan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2015)”. Penyusunan skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Selama menyusun skripsi ini, penulis sangat terbantu oleh partisipasi dan banyak pihak yang terlibat secara langsung namun tidak langsung. Atas bantuan motivasi, serta masukan terhadap penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Achmad Syaiful Hidayat Anwar, SE., M.Sc. dan Bapak Thoufan Nur, SE., Ak., MSA., CPA., CA. selaku Pembimbing Sekripsi.
2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Idah Zukroh, M.M. Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Ketua Jurusan Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., CA., M.M Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pendidikan bimbingan dan bantuan kepada penulis.
iv
6. Kedua orang tuaku: papaku Alm. Joko Prasetyo, terimakasih atas kasih sayang yang engkau berikan disaat aku kecil dan mamaku tercinta Siti Nurhayati yang sangat sabar membimbing, menasehatiku serta memberikan curahan hatinya untukku.
7. Kakakku tersayang Aditya Pranurina Diashinta, terimaksih untuk nasihat-nasihatmu dan selalu mengingatkanku untuk terus bersikap dewasa serta selalu mendukung apapun keputusanku.
8. Sahabatku tercinta, Barandot family (Erda Sulistyo Pambudi yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini, Zaki Zamani, Fendi Kurniawan, dan Eko Wahyu Samodra) terimakasih atas semua kesabaran dan ketulusan hati kalian dalam menjalin persahabatan selama ini, semoga kita semua dapat berhasil dan sukses.
9. Penyemangatku Annisa Maharani, terimakasih atas dukungan yang engkau lakukan kepadaku, menyemangatiku dan memotivasiku agar terus bergerak maju, semoga apa yang telah kita cita-citakan berdua dapat terwujud di kemudian hari.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penelitian oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
v
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu ... 9
B. Tinjauan Pustaka ... 10
1. Opini Audit ... 10
2. Opini Audit Going Concern ... 14
3. Pertumbuhan Perusahaan ... 14
4. Kondisi Keuangan Perusahaan ... 15
5. Opini Audit Tahun Sebelumnya ... 18
C. Rerangka Pemikiran ... 18
D. Pengembangan Hipotesis ... 19
1. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern ... 19
2. Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern ... 19
3. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern ... 20
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
C. Variabel Dependen dan Independen ... 21
vi
2. Uji Multikolinieritas ... 24
3. Analisis Regresi Logistik ... 24
4. Koefisien determinasi ... 26
5. Pengujian Hipotesis ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ... 27
B. Statistik Deskriptif... 27
C. Uji Multikolinieritas ... 28
1. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern ... 33
2. Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern ... 34
3. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern ... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 37
B. Keterbatasan Penelitian ... 38
C. Saran ... 38
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Sepuluh Besar Produsen Batubara Tahun 2014 ... 1
Tabel 1.2 Data Ekspor Batubara Menurut Negara Tujuan 2010-2014 (Berat Bersih: 000 Ton ... 2
Tabel 2.1 Kriteria titik cut off Model Z Score Kriteria Nilai Z ... 17
Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel ... 27
Tabel 4.2 Descriptive Statistics ... 28
Tabel 4.3 Correlation Matrix ... 29
Tabel 4.4 Variables in the Equation ... 29
Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test ... 31
Tabel 4.6 Iteration Historya,b,c ... 31
Tabel 4.7 Iteration Historya,b,c,d ... 32
Tabel 4.8 Omnibus Tests of Model Coefficients ... 32
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel ... 41
Lampiran 2 Opini Audit Going Concern ... 42
Lampiran 3 Nilai Pertumbuhan Perusahaan ... 43
Lampiran 4 Nilai Kondisi Keuangan Perusahaan ... 44
Lampiran 5 Opini Audit Going Concern Tahun Sebelumnya ... 45
Lampiran 6 Nilai Altman Model ... 46
Lampiran 7 Statistik Deskriptif ... 48
Lampiran 8 Uji Multikolinieritas ... 49
Lampiran 9 Koefisien Determinasi ... 50
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel ... 41
Lampiran 2 Opini Audit Going Concern ... 42
Lampiran 3 Nilai Pertumbuhan Perusahaan ... 43
Lampiran 4 Nilai Kondisi Keuangan Perusahaan ... 44
Lampiran 5 Opini Audit Going Concern Tahun Sebelumnya ... 45
Lampiran 6 Nilai Altman Model ... 46
Lampiran 7 Statistik Deskriptif ... 48
Lampiran 8 Uji Multikolinieritas ... 49
Lampiran 9 Koefisien Determinasi ... 50
Daftar Pustaka
Alichia. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia). Universitas Negri Padang.
Arisandy. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern. Unversitas Hassanidin Makasar.
Badan Pusat Statistik. 2015. Ekspor Batu Bara Menurut Negara Tujuan Utama, 2002-2014. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1034. Diakses tnggal 9 Mei 2016, jam 20.15 WIB.
Benny. I made priyana dan Dwirandar. 2016. Kemampuan Opini Audit Tahun Sebelumnya Memoderasi Pengaruh Profitabilitas, Lavarage, Likuiditas pada “Opini Audit Going Concern”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
BP Statistical Review of World Energy. 2015. Statistical Review of World Energy June 2015. http://www.bp.com/en/global/corporate/energy-economics/statistical-review-of-world-energy/coal-review-by-energy-type.html. Diakses tanggal 9 Mei 2016. Jam 20.30 WIB.
Cahyono. 2013. Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Pertambangan Batubara yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012 Dengan Menggunakan Analisis Model Z-Score Altman. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Fanny, Margaretta dan Sylvia Saputra. 2005. Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisis kelima). Semarang : Unversitas Diponegoro.
IAPI. Standar Audit (“SA”) 341. IAPI. Standar Audit (“SA”) 508. IAPI. Standar Audit (“SA”) 570. IAPI. Standar Audit (“SA”) 700. IAPI. Standar Audit (“SA”) 705. IAPI. Standar Audit (“SA”) 706.
IAPI. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Irfani, Robby. 2015. Harga Batubara Kian Anjlok, Perusahaan Tambang Terancam Gulung Tikar. https://m.tempo.co/read/news/2015/08/05/090689264/harga-batu-bara-kian-anjlok-perusahaan-tambang-terancam-gulung-tikar. Diakses tanggal 9 Mei 2016 jam 20.00 WIB.
Januarti, Indira. 2009. Analisis Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Universitas Diponegoro.
Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol. 1 No.1 Hlm. 25-40.
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 2016. Rekapitulasi Harga Batubara. https://www.minerba.esdm.go.id/library/content/file/28935- HBA%20Januari%202016/55d1ccda1c04fbbde2153ca7c4048f912016-01-26-21-35-19.pdf. Diakses tanggal 9 Mei 2016, jam 21.00.
Krissindiastuti, Monica dan Rasmini, Ni Ketut. 2016. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 14. Kristiana, Ira. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Akuntansi, Vol. 1 No.1. Praptitorini dan Januarti. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan
Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.
Ramadhany. Alexander. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Jurnal MAKSI. Vol.4, pp:146-160.
Rudyawan dan Badera. 2009. Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Laverage, dan Reputasi Auditor. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Vol. 4, No. 2. Universitas Udayana.
Santosa, A. Fajar. Wedari, L. Kusumaning. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Vol. 11, No. 2.
Setyarno, Eko Budi, Indira Januarti, dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang: 23-26 Agustus.
Solikah, Badingatus. 2007. Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern. Universitas Negeri Semarang.
Sugiono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Alfabeta.
Tucker, Robert R., Ella Mae Matsumura, dan K. R. Subramanyam. 2003. Going Concern Judgements: An Experimental Test of The Self-fulfilling Prophecy and Forecast Accuracy.
Wati, Agustina. 2015. Metode Altman Z-score Sebagai Alat Evaluasi Guna Memprediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar Di Bursa Eefek Indonesia Periode 2010-2014. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. Wulandari, Soliyah. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor dalam
Memberikan Opini Audit Going Concern. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3(2014): 531-558
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam
dan mineral. Sejak lama Indonesia dikenal sebagai penghasil sumber daya alam,
salah satunya adalah batubara. Menurut data dari BP Statistical Review of World
Energy 2015, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai produsen batubara.
Data disajikan pada tabel dibawah ini:
Sepuluh Besar Produsen Batubara Tahun 2014
Note: Coal production data expressed in million tonnes
Sumber: BP Statistical Review of World Energy
Batubara Indonesia semakin kompetitif di pasar dunia. Hal ini dikarenakan
kualitas batubara Indonesia yang baik, dan ramah lingkungan karena memiliki
kadar abu, dan sulfur yang rendah (Cahyono, 2013). Menurut data yang didapatkan
dari Badan Pusat Statistik, negara Tiongkok (Cina) dan India merupakan importir
terbesar untuk pembelian batubara Indonesia. Data disajikan dibawah ini:
2
Data Ekspor Batubara Menurut Negara Tujuan 2010-2014 (Berat Bersih:
000 Ton)
Negara
Tujuan 2010 2011 2012 2013 2014
Jepang 35.266,7 35.364,0 35.518,3 37.711,5 35.584,6
Hongkong 9.706,2 11.868,2 11.984,8 12.964,3 12.581,6
Korea
Selatan 43.275,6 39.598,2 37.899,1 36.273,3 35.631,5
Taiwan 25.002,2 27.131,8 29.105,2 28.323,3 27.271,8
Tiongkok
(Cina) 74.805,0 104.143,4 115.702,1 130.393,4 99.280,3
Thailand 13.081,8 13.293,9 14.676,0 14.365,0 16.241,5
Pilipina 11.110,9 10.989,7 11.636,2 14.508,8 15.021,3
Malaysia 15.535,7 17.337,5 16.138,0 17.128,9 14.494,0
India 51.254,3 74.723,2 96.076,0 118.288,5 136.352,1
Amerika
Jumlah 298.844,4 353.398,1 384.307,2 424.325,2 408.238,4
Sumber: BPS Ekspor Batu Bara Menurut Negara Tujuan Utama Tahun 2015
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
menetapkan nilai harga batubara acuan (HBA) yang di pakai di Indonesia dari
rata-rata 4 indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara
yaitu:
1. Indonesia Coal Index
2. Platts59 Index
3. New Castle Export Index
4. New Castle Global Coal Index
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia juga
menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) dengan kondisi batubara yang memiliki
nilai kalor batubara 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total
moisture) 8%, kandungan sulfur 0,8% as received (ar), dan kandungan abu (ash)
15% ar.
3
Dari data yang diambil dari situs Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia, terlihat trend penurunan harga batubara acuan (HBA)
yang sangat signifikan dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember
2015, seperti gambar di bawah ini:
Sumber: www.esdm.go.id
Dari grafik diatas dijelaskan bahwa penurunan harga batubara acuan (HBA)
terendah terjadi pada bulan Desember 2015 yaitu sebesar USD 53,51, dan nilai
harga batubara acuan (HBA) tertinggi terjadi pada bulan Februari 2011 yaitu
sebesar USD 127,05. Penurunan trend awalnya terjadi di bulan Maret 2011 sebesar
USD 122,43 dan terus menurun hingga harga terendah yaitu Desember 2015,
walaupun pada saat itu terjadi kenaikan, tetapi kenaikan tersebut tidak terlalu
signifikan.
Menurut situs indonesia-investments.com penyebab dari penurunan ini
diperkirakan karena negara yang menjadi importir batubara terbesar di Indonesia
yaitu Cina mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, sehingga Cina
mengurangi pembelian batubara di Indonesia dan juga dikarenakan oleh persediaan
batubara dunia yang mengalami kelebihan suplai dan kelebihan kapasitas di pasar.
Hal ini mengakibatkan kerugian pada perusahaan yang berada disektor
pertambangan batubara Indonesia. Pernyataan ini didukung oleh Irfani (2015)
dalam Tempo.com yang menyatakan bahwa sebagian besar perusahaan tambang
Gambar 1.1
4
menghentikan produksi dan terancam gulung tikar. Hal ini disebabkan oleh harga
batubara yang terus menurun. Kemudian, Irfani juga menulis pernyataan dari
Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia, Hendra
Sinadia, bahwa hingga bulan Agustus 2015 sudah 80 persen perusahaan tambang
batubara yang menghentikan produksi dan tutup sementara.
Dari penjelasan di atas, jika trend penurunan ini terus berlanjut di
tahun-tahun selanjutnya maka dikhawatirkan perusahaan yang berada disektor
pertambangan batubara tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup
usahaannya atau kemungkinan perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Menurut
(Rudianto, 2013 dalam Wati, 2015) penyebab dari kebangkrutan suatu perusahaan
disebebkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi adalah kesalahan dalam mengambil keputusan akibat kurang
kompetennya manajemen sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah
kondisi perekonomian makro baik domestik maupun internasional, adanya
persaingan yang ketat, berkurangnya permintaan terhadap produk yang dihasilkan,
turunnya harga-harga dan lain sebagainya.
Kelangsungan hidup usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan
manajemen dalam mengelola perusahaan agar bertahan hidup. Ketika kondisi
ekonomi merupakan sesuatu yang tidak pasti, para investor mengharapkan auditor
memberikan early warning akan kegagalan keuangan perusahaan (Chen dan
Church 1996 dalam Praptitorini dan Januarti 2007).
Opini going concern merupakan bentuk early warning yang dapat diberikan
oleh auditor kepada perusahaan. Alichia (2013) menyatakan bahwa opini going
concern merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika
suatu entitas mengalami kondisi yang berlawanan dengan asumsi kelangsungan
usaha, maka entitas tersebut dimungkinkan mengalami masalah untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Kajian atas opini going concern dapat dilakukan dengan melihat kondisi
internal perusahaan, seperti kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini
audit tahun sebelumnya, petumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan (Santosa
5
perusahaan yang berpengaruh terhadap perubahan harga batubara, yaitu
pertumbuhan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan opini audit tahun
sebelumnya, karena penulis menduga jika trend harga batubara terus menurun di
setiap tahunnya, maka dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan
perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya
terhadap opini audit going concern.
Menurut Rudyawan dan Badera (2009), pertumbuhan perusahaan
mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan
usahanya. Pernyataan ini didukung oleh Santosa dan Wedari (2007) yang
menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai pertumbuhan laba yang tinggi,
cenderung memiliki laporan yang sewajarnya, sehingga potensi untuk mendapatkan
opini yang baik akan lebih besar.
Kondisi keuangan perusahaan adalah suatu tampilan atau keadaan secara
utuh atas keuangan perusahaan selama periode atau kurun waktu tertentu (Solikah,
2007). Menurut Ramadhany (2004), kondisi keuangan perusahaan merupakan
tingkat kesehatan perusahaan sesungguhnya. Apabila banyak ditemukan masalah
going concern pada suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut dikatakan
memiliki kondisi keuangan yang buruk.
Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima perusahaan
pada tahun sebelumnya atau 1 tahun sebelum tahun penelitian (Solikah, 2007).
Menurut Setyarno et al. (2006), dalam menerbitkan opini audit going concern,
auditor akan mempertimbangkan opini audit going concern yang telah diterima
oleh perusahaan pada tahun sebelumnya. Berdasarkan penjelasan fenomena di atas,
peneliti menemukan beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang opini
going concern. Penelitian tersebut dilakukan oleh Setyarno, et al (2006), Susanto
(2009), dan Wulandari (2014).
Setyarno, et al. (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas
audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan
perusahaan terhadap opini audit going concern. Hasil dari penelitian ini adalah
6
opini audit going concern sedangkan kondisi keuangan perusahaan dan opini audit
tahun sebelumnya berpengaruh terhadap pemberian opini audit.
Susanto (2009) juga melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan publik
sektor manufaktur. Faktor-faktor yang dimaksud adalah kondisi keuangan
perusahaan, return on aset, debt to total asset, opini audit tahun sebelumnya,
current ratio, quick ratio, cash flow from operation, debt to equity, long term debt
to total asset, kualitas auditor, debt default, opinion shopping. Hasil yang didapat
yaitu kondisi keuangan perusahaan, return on aset, debt to total asset, opini audit
tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern dan current
ratio, quick ratio, cash flow from operation, debt to equity, long term debt to total
asset, kualitas auditor, debt default, opinion shopping tidak berpengaruh terhadap
opini audit going concern.
Wulandari (2014) melakukan penelitian terhadap analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern. Faktor-faktor
yang dimaksud adalah reputasi KAP, kondisi keuangan perusahaan, opini audit
tahun sebelumnya, ukuran perusahaan, rasio pertumbuhan perusahaan, rasio
likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio leverage. Hasil dari
penelitian ini memberikan dukungan secara empiris bahwa opini audit tahun
sebelumnya mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern.
Namun hasil penelitian ini tidak memberikan dukungan secara empiris bahwa
reputasi KAP, kondisi keuangan perusahaan, ukuran perusahaan, rasio
pertumbuhan perusahaan, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan
rasio leverage mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang membahas tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi opini audit going concern, para peneliti terdahulu meneliti
pada sektor manufaktur. Untuk memperdalam pemahaman tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi opini audit going concern, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian serupa dengan menggunakan objek yang berbeda, yaitu sektor
pertambangan batubara, mengingat harga batubara yang terus mengalami
7
judul “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Kondisi Keuangan Perusahaan,
dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern
(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang Terdaftar di
BEI tahun 2011-2015)”.
B.Rumusan Masalah
1. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going
concern pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di BEI?
2. Apakah kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap opini audit
going concern pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di
BEI?
3. Apakah opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit
going concern pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di
BEI?
C.Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh pertumbuhan perusahaan
terhadap opini audit going concern pada perusahaan pertambangan batu
bara yang terdaftar di BEI.
2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh kondisi keuangan perusahaan
terhadap opini audit going concern pada perusahaan pertambangan batu
bara yang terdaftar di BEI.
3. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh opini audit tahun sebelumnya
terhadap opini audit going concern pada perusahaan pertambangan batu
bara yang terdaftar di BEI.
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.
Penjelasan lebih lanjut tentang manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi
8
terutama yang berkaitan dengan going concern, khususnya dalam pemberian opini
audit.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan,
pengetahuan, dan pemahaman bagi auditor dan para praktisi akuntansi dalam
memberikan opini audit yang berhubungan dengan going concern perusahaan di
masa yang akan datang. Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapakan dapat
dijadikan sebagai pertimbangan bagi investor dan kreditor untuk mengambil