• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Subjective Well-Being Dengan Kepuasan Kerja Guru Honorer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Subjective Well-Being Dengan Kepuasan Kerja Guru Honorer."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

53

DAFTAR PUSTAKA

A’ad, Mbh. 1991. Seri Ilmu Dasar Manusia Psikologi Industri edisi 4. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

Anoraga. Panji. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Antaranews. (2014). Pemerintah dinilai belum peduli nasib guru honorer.Diunduh dari http;//www.antaranews.com/berita/403040/ pemerintah dinilai belum peduli nasib guru honorer. (23/03/2016).

Ariati, Jati. (2010). Subjective well being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan kerja pada staf pengajar (dosen) di lingkungan fakultas psikologi. Jurnal Psikologi UndipVol. 8, No.2, Oktober 2010

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian.Jakarta : Rhineka Cipta. As’ad, M. (1995). Psikologi Industri. Edisi 2. Yogyakarta : Liberty.

________.(2001). Psikologi Industri. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.

Azwar, Saifuddin. (2014). Pengukuran Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chen,Shun-Hsing. (2006). The development of an employeesatisfaction model forhigher education: The TQM Magazine. Vol. 18 No. 5, 2006 pp. 484 500 Compton, W. C. (2005). Introduction to Positive Psychology . USA: Thomson

Learning.

Davi, M. Lee. Bram, V. Ames,N. (2016). Sexual Health and Positive Subjective Well-Being in Partnered Older Men and Women. Journals of Gerontology: Social Sciences cite as: J Gerontol B Psychol Sci Soc Sci. Vol. 00, No. 00, 1–13 doi:10.1093/geronb/gbw018 Advance Access publication March 18, 2016

Diener, E, (2002). Finding on subjective well-being and their implications for empowerment.[Adobe Digital Editions version]. Retrieved from

(2)

54

________.(2000). januari. Subjective Well being: the science of happiness and a proposal for the national index. American Psyychologycal Association, Vol.55, 34-43

Diener, E., & Chan, M.Y. (2011). Happy People Live Longer : Subjektive -well-being contrIbutes to health and longevity. Applied Psychology : Health and Well-Being. Vol .3, No.1, 1-43.

Diener, Ed., Lucas, Richard E & Oishi, Shigero. (2005). Personality, culture, and subjective well being: emotional and cognitive evaluation of life. Annua Reviews. Vol 54, 403-426.

Dwiana, Tulus. (2001). Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Organization Citizenship Behavior. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Eddington, N., & Shuman, R (2005). Subjective well-being (happiness). Continuing psychology education: 6 continuing education hours. Diunduh pada 7 Maret 2016 dari (http://www.texcpe.com/cpe/PDF/ca-happiness.pdf.).

Eid, M & Larsen R.J. (2008). The Science of Subjective Well-Being. London: The Guilford Perss.

Feldman, R. S. (2011). Pengantar Psikologi : Understanding Psychology. (Terjemahan Petty Gina Gayatri dan Putri Nurdina Sofyan). Jakarta : Salemba Hunamika.

Gary,A. Adams. Lynda,A. King, and Daniel,W. King. (1996)Relationships of Job and Family Involvement, Family Social Support,and Work-Family Conflict With Job and Life Satisfaction. Journal of Applied Psychology., Vol. 81, No. 4, 411-420

Gibson. (1996). Organization behavior, Structure, Process, 8th edition. Alih Bahasa Adiardhini. Jakarta: Binarupa Aksara

Hadi. (2000). Metodologi Research I. Yogyakarta : Andi Offset.

Handoko, T. H. (2001). Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia Cetakan ke-15. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

(3)

55

Herdiansyah. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmuSosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Herzberg, F., Mausner, B., & Snyderman, B.B. (2006). The Motivation To Work. Willey Internasional.

Indriyani,P.A.2013. Metode Pengembangan Subjective Well-Being pada Masa Pensiun. Jurnal Ilmiah mahasiswa University Surabaya vol.2 No.1

Keyes, C. L. M. (2005). Mental Illness and/or Mental Health? Investigating Axioms of the Complete State Model of Health. Journal of Consulting and Clinical Psychology. Vol.73, No.3, 539-548.

Kirmani, M. N., Sharma, P., Anas, M., & Sanam, R. (2015). Resilience and Subjective Well Being Among College going Adolencent Girls. Iternational Journal of Humanities & Social Sciene Studies. Vol.2, No.1, 262-270.

Kompasiana. (2012). Guru honorer mendapat tunjangan kesejahteraan. http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/31/asyiik-guru-honorer-mendapat-tunjangan-kesejahteraan-481439.html.“guru honorer mendapat tunjangan kesejahteraan”. (23/03/2016).

Kreitner, Robert dan Angelo, K. (2001). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Krjogja (2013).Gaji guru honorer di bawah upah buruh.

http://krjogja.com/read/185956/gaji-guru-honorer-di-bawah-upah-buruh.kr4 September 2013 (akses: 23/03/2016).

Lampost. (2013).Gaji guru honorer harus sesuai umk. Diunduh dari http://lampost.co/berita/gaji-guru-honorer-harus-sesuai-umk. (akses: 23/03/2016).

Levy, P.E. (2003). Industrial/Organizational Psychology: Understanding The Workplace. New York: Houghton Mifflin Company.

Linley, P.A & Joseph S. (2004). Positive Psychology in Practice. New Jersey: John Wiley & Sons. Inc.

(4)

56

Lise,M. Saari and Timothy,A. Judge.(2004). Employee attitudes and Job Satisfaction: Human Resource Management.Vol. 43, No. 4, Pp. 395–407 Lopez, S. J & Synder, C.R. (2007). Positive Psychological Assessment A

Handbook of Model and Measures: The Measurement and Utility of Adult SubjectiveWell-Being. Washington, DC, US: American Psychological Assosiation.

Nisfiannor, M., Rostiana, & Puspasari, T. (2004). Hubungan antara Komitmen Beragama dan Subjective Well-Being pada Remaja Akhir di Universitas Tarumanagara. Jurnal Psikologi, Vol.2, No.1, 77-81.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2001). Perilaku Organisasi Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat.

Russell, J.E.A. (2008). Promoting Subjective Well-Being at Work. Jurnal Psikologi Undip Vol. 8, No.2. USA: Springer.

Sugiyono. (2012). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suryabrata. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Timothy,A.Daniel,H. Michael,K. Mount. (2002). Five-Factor Model ofPersonality and JobSatisfaction: A Meta-Analysis: Journal of Applied Psychology . Vol. 87, No. 3, 530–54.

Tong Canon. (2014). The Impact of Knowledge Sharing on the Relationship betweenOrganizational culture and Job Satisfaction: The Perception of Information Communication and Technology (ICT) Practitioners in Hong Kong: International Journal of Human Resource Studies.Vol. 5, No. 1. Zembylas,M. Papanastasiou,E. (2004). Job satisfaction among school teachers in

Referensi

Dokumen terkait

Guru yang belum berstatus sebagai guru tetap dimungkinkan mempunyai tekanan atau tuntutan yang lebih daripada guru tetap, karena para guru honorer mempunyai

Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Resiliensi Dengan Organizational Citizenship Behavior ( Ocb ) Pada Karyawan Kantor Pusat Pt.Bpd Bali. Jurnal Psikologi

Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan kerja pada Staf Pengajar (Dosen) di Lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.. Prosedur penelitian

Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan kerja pada staff pengajar (dosen) di lingkungan fakultas psikologi Universitas Diponegoro.. Manajemen

Subjective well-being disebut juga dengan kesejahteraan subjektif, yaitu evaluasi subjektif pada diri seseorang terhadap hidupnya yang meliputi aspek kepuasan hidup, afek

Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan kerja pada staf pengajar (Dosen) di lingkungan fakultas psikologi Universitas Diponegoro.. Hubungan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara subjective well-being dengan dukungan sosial keluarga pada guru honorer di

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjective well-being atau kesejahteraan subjektif pada pekerja perempuan meliputi perasaan positif yang dialami pada