78
DAFTAR PUSTAKA
Anam, K. (2016, september kamis). Koran Online Ekonomi, Penyebab Tingginya Perceraian Di Karanganyar.
Afriani. (2009). Studi Komparatif Tingkat Religiusitas Antara Remaja Yang Salah Satu Orangtuanya Berkarir Dengan Remaja Yang Kedua Orangtuanya Berkarir. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.
Ajayi dan Beach. (2011). Spirituality and Marital Satisfaction in African American Couples. Psychology of Religion and Spirituality American
Psychological Association. 3 (4), 259–268.
Albarraq, A. (2010). Panduan Lengkap Pernikahan Islami. Jakarta: PT Cendera Indah.
Al-iraqy, B. A. (2002). Rahasia Pernikahan yang Bahagia. Jakarta: Pustaka Azzam.
Ancok, D., Suroso & Nashori ,F. (2011). Psikologi islami : Solusi islam
atasproblem-problem psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Astra, Y. K. (2005). Hubungan Religiusitas Dengan Perilaku Agresif Pada Remaja, Jurnal psikologi, 1 (2). Pekanbaru: Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.
Aviyah, E., dan Farid, M. (2014). Religiusitas, Kontrol Diri Dan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 3 (2), 126 - 129.
Azwar, S. (2011). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas (Ed. 4). Yogyakarta: Pustaka
Bahnasi, Muhammad. (2008). Sholat Sebagai Terapi Psikologi. Jakarta: PT Mizan Pustaka.
Balkanlioglu. (2011). Questioning the Relationship Between Religion and Marriage: does Religion Affect Long Lasting Marriage? Turkish Couples Practice, Perception, and Attitudes Towards Religion and Marriage. Uluslararasi Sosyal Aratirmalar Dergisi The Journal Of International
79
Beroncal, L.P. (2003). The effectiveness of marital satisfaction improvement for
military couples. http:www.dasma.dlsu.edu.ph/offices/ufro/sinag
/Beroncal.asp
Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Diana, R. R. (2008). Penundaan Pernikahan: Perpspektif Islam dan Psikologi.
Jurnal Psikologi, 1 (2), 163-182.
Dowlatabadi, Saadat & Jahangiri. (2013). The Relationship between Religious Attitudes and Marital Satisfaction among married personnel of depart-ments of education in Rasht City, Iran. International Journal of
Advanced Studies in Humanities and Social Science, 1 (6), 608-615.
Fatimah, S. N. (2014). Konsep Diri Wanita Yang Tidak Perawan dengan Kepuasan Pernikahan. eJournal Psikologi, 2 (2), 195 - 205.
Fincham, Beach & Braithwaite. (2008). Spiritual Behaviors and Relationship Satisfaction: a Critical Analysis of the Role of Prayer. Journal of social
and clinical psychology, 27 (4), 362–388.
Gymnastiar, A. (2006). Sakinah : Manajemen qolbu untuk keluarga. Bandung :Khas MQ.
Habibi, U. R. (2015). Kepuasan Pernikahan Pada Wanita Yang Dijodohkan.
eJournal Psikologi , 3 (2), 579-588.
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Jakarta: Quantum Teaching.
Hendriyadi. (2014). Content Validity ( validitas isi ). Teorionline personal paper, no.01/juni2014
Hosseinkhanzadeh dan Niyazi. (2011). Investigate Relationships Between Religious Orientation with Public Health and Marital Satisfaction Among Married Students of University of Tehran. Procedia Social and Behavioral
Sciences,15, 505–509.
Hurlock, B. E. (2012). Psikologi Perkembangan. (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.
Jalaluddin. (2015). Psikologi Agama Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.
80
Larasati, A. (2012). Kepuasan Pernikahan pada Istri Ditinjau Dari. Jurnal
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1 (3).
McCullough, M. E,. Emmons, R.A,. & Tsang, Jo-Ann. (2002). The Grateful Disposition: A Conceptual and Empirical Topography. Journal of
personality and Social Psychology. 82 (1), 112-127.
Mukhlis, I. I. (2015). Hubungan Antara Religiusitas dengan Kepuasan Pernikahan. Jurnal Psikologi, 11 (2), 71-78.
Nashori, F., & Mucharam, R.D. (2002). Mengembangkan kreativitas dalam
perspektif psikologi islami. Yogyakarta : Menara Kudus
Olson, D. H., Defrain, J, & Skogrand, L. (2010). Marriage Family: Intimacy,
Diversity, and Strengths. Edisi Ketujuh. New York: McGraw Hill.
Oluwole dan Adebayo. (2008). Marital Satisfaction: Connection of Self- Disclosure, Sexual Self-Efficacy and Spirituality among Nigerian Woman.
Pakistan Journal of Social Science,5 (5), 464-469.
Papalia, D. E. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan),
Terjemahan.A K. Anwar, (Ed 9). Jakarta: Kencana.
Pujiastuti, E., & Retnowati, S. (2004). Kepuasan pernikahan dengan depresi pada
kelompok wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja.
Humanitas : Indonesian Psychological Journal, 1(2), 1-9.Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Rini, J.F. (2001). Perselingkuhan. http://www.epsikologi.com/keluarga /selingkuh.htm
Ramayulis. (2004). Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.
Robinson, L.C dan Blanton, P. W. 2003. Material Strengths In Enduring Marriages. Journalof Family Relations, 42, 38-45.
Srisusanti, S., & Zulkaida, A. (2013). Studi Deskriptif Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan pada Istri. UG Jurnal, 7 (6), 8-12.
Silvi. (2014, Februari Selasa). Koran. Perselingkuhan Regina dan Farhat Abbas Diketahui Suaminya.
81
Sullivan. (2001). Understanding the Relation ship Between Religiosity and Marriage: An Investigation of the Immediate and Longitudinal Effects of Religiosity on Newlywed Couples. Journal of Family Psychology, 15 (4), 610-626.
Suryabrata, S. (2010). Metode penelitian. Jakarta: PR. Rajawali.
Trihandayani, D., & Kumala, A. (2015 ). Peran Memaafkan dan Sabar dalam Menciptakan Kepuasan Pernikahan. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi, 1 (1), 39-44.
Watkins, W. Stone & Kolts. (2003). Gratitude and Happines: Development of a Measure of Gratitude and Relationships With Subjective Well-Being.
Journal of Social Behavior and Personality, 31 (5), 431-452.
Wahyuningsih, H. (2002). Pernikahan : Arti penting, pola dan tipe
penyesuaianantar pasangan. Jurnal Psikologika, VII (14), 14-24.
Yogyakarta :Universitas Islam Indonesia.
Widayat, I. W., & Nuandry, V. T. (2014). Hubungan Antara Sikap terhadap Religiusitas dengan Sikap Terhadap Kecenderungan Bersikap Seks Pranikah pada Remaja Akhir yang sedang Berpacaran Di Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 3 (2), 60-69.
Widodo, J. (2005). Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang: Banyumedia Pusblishing
Wolfinger dan Wilcox. (2008). Happily ever after? Religion, Marital Status, Gender and Relationship Quality in Urban Families. Journal of Social
force, 86, 1311-1337.
Zulaiha, E. (2011, Oktober 20). Puber Kedua" Pria Ketika Memasuki Usia 40
Tahun, Mitos ataukah Fakta? .
http://www.kompasiana.com/ella_zulaeha/puber-kedua-pria-ketika-memasuki-usia-40-tahun-mitos-ataukah