• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN PASIR MERAH LABUHAN BATU SELATAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN BETON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN PASIR MERAH LABUHAN BATU SELATAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN BETON."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN PASIR MERAH LABUHAN BATU SELATAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN BETON

Oleh :

Fadillah Ulfa Nasution

NIM.4123240009

Program Studi Fisika

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN PASIR MERAH LABUHAN BATU SELATAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN BETON

Fadillah Ulfa Nasution (NIM 4123240009)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pasir merah ukuran 80 mesh, 100 mesh, dan 120 mesh. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium beton teknik UNIMED mulai dari bulan Agustus sampai dengan Oktober.

Metode pembuatan yang dilakukan adalah SNI 03-2834-2000 yang mengacu pada pembuatan beton mutu K-175 dengan komposisi campuran semen : pasir : kerikil adalah 1 : 2 : 3 dengan FAS 0,5. Beton dibuat berbentuk kubus 15 x 15 x 15 cm. Pada penelitian ini dibuat variasi komposisi pasir merah sebesar 80 mesh, 100 mesh, dan 120 mesh . Setelah beton berumur 24 jam cetakan dibuka dan diberi nomor kode sesuai yang diinginkan dan dirawat dalam bak air. Setelah melalui masa perendaman 28 hari kemudian beton diuji dengan metode uji kuat teka n dan daya serap air.Dari hasil pengujian diperoleh sifat mekanik yaitu kuat tekan beton minimum nya yaitu pada penambahan pasir merah 120 mesh yaitu rata-rata 13.36 MPa, sedangkan kuat tekan beton maksimum pada penambahan pasir merah 80 mesh yaitu rata-rata 15,61 MPa. Dari hasil pengujian daya serap air terjadi penurunan pada beton dengan penambahan pasir merah pada ukuran 80 mesh (sampel B) dan 120 mesh (sampel D) yaitu 50%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variasi ukuran butir lebih efektif untuk menurunkan daya serap air

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Subhana Wa Ta’ala. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Pasir Merah Labuhan Batu Selatan Untuk Meningkatkan Kekuatan Beton” terselesaikan dengan baik sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam manusia sempurna pencerah peradaban.

Dalam penyusunan skripsi ini pasti tidak akan tercapai hasil yang baik bilamana tidak ada bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mukti Hamjah Harahap, MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan serta nasehat kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini, dan tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si selaku dosen penguji I, Bapak Prof. Dr.Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen penguji II , Bapak Drs.Makmur Sirait, M.Si selaku dosen penguji III yang telah menberikan kritikan dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini serta Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, teguran yang berharga dan nasehat selama masa perkuliahan berlanjut.

Ucapan terimakasih juga penulis haturkan kepada Kepala Laboratorium Beton Fakultas Teknik Unimed Bapak Dr. Sarwa, MT, asisten Laboratorium Beton Unimed Kak Fanny Purba, Bang Hery, Herman, Tria dan teman-temannya yang telah membantu dan membimbing penulis selama penelitian.

(5)

henti-v

hentinya. Begitu juga untuk abang tercinta M.syarif Nasution, adik – adikku tercinta Nurul Arfah Nasution dan Raja Amar Nasution dan juga untuk semua keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa. Buat rekan-rekan mahasiswa/i Non-Dik Fisika angkatan 2012, teman-teman seperjuangan (Dayah, Marlina, Kak Elvi, Nurhayati, Sri, Irma, Dinie, Lily, Cindy, Marnala, Martha, Clara, Tika, Nila, Renny, Konny, Intan, Isrin, Suryani, Rita, Gloria, Juli, Erni, Reza, Wahyu, Ibrahim, Hendro, Andi, Denny, Habibi, Evan, Heri, Peter, Gordon) terima kasih untuk dukungannya. Dan terimakasih terkhusus untuk Irsan Lubis atas dukungan dan do’anya ,semoga Allah Subhana Wa Ta’ala memberikan balasan yang baik atas semua bantuan, bimbingan, persahabatan, dan rasa cinta yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa isi maupun cara penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih, semoga skripsi dapat bermanfaat bagi pengembangan penelitian selanjutnya.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(6)

vi

2.1.2. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Semen Portland 7

2.2. Pasir 9

2.3. Agregat 11

2.3.1. Agregat Kasar 13

2.3.2. Agregat Halus 14

2.3.3. Ukuran Butiran Maksimal 16

2.3.4. Bentuk Butiran 17

2.4. Air 18

2.5. Faktor Air Semen 19

2.6. Beton 20

(7)

vii

2.6.2. Kelas dan Mutu Beton 21

2.6.3. Macam-Macam Kualitas Dari Beton 23

2.6.4. Beton normal 24

2.7. Karakterisasi Beton 25

2.7.1 Kuat Tekan 25

2.7.2 Daya Serap Air 26

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 28

3.2. Alat dan Bahan 28

3.2.1. Alat 28

3.2.2. Bahan 28

3.3. Prosedur Penelitian 29

3.3.1. Prosedur Pembuatan Sampel 31

3.4. Pengujian Sampel 32

3.5. Teknik Analisa Data 35

3.6. Standarisasi yang dipakai 35

3.7. Diagram Alir Penelitian 36

BAB 1V. HASIL DAN PEMBAHASAN 37

4.1. Hasil Penelitian 37

4.1.1. Hasil Kuat Tekan Beton 37

4.1.2. Hasil Daya Serap Air 38

4.2. Pembahasan 39

4.2.1. Kekuatan Tekan Beton 39

4.2.2. Pembahasan Daya Serap Air 41

BAB V. Kesimpulan dan Saran

5.1Kesimpulan 43

5.2Saran 43

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 2.1 Grafik Uji XRD Pada Unsur-Unsur Pasir Merah dari Tabel 11

Gambar 2.2 Alat Uji Tekan 23

Gambar 3.1 Cetakan Berbentuk Kubus 28

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 36

Gambar 4.1 Grafik hubungan variasi ukuran terhadap kuat tekan beton 39

(9)
(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Bahan Baku Semen 5

Tabel 2.2 Karakteristik Dari Semen Portland Tipe I 7

Tabel 2.3 Data Hasil Pengujian XRD 10

Tabel 2.4 Batas Gradasi Butiran Pasir 16

Tabel 2.5 Kelebihan dan Kekurangan Beton 21

Tabel 2.6 Kelas Dan Mutu Beton 26

Tabel 2.7 Perbandingan Kuat Tekan Beton pada Berbagai Umur 25

Tabel 3.1 Alat-Alat Yang Digunakan 28

Tabel 3.2 Bahan Bahan Yang Digunakan 29

Tabel 3.3 Komposisi Pencampuran Bahan Baku Beton 30

Tabel 3.4 Keterangan Kode Sampel 30

Tabel 3.5 Standarisasi yang dipakai 35

Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian kekuatan tekan beton 38

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Faktor Bentuk Benda Uji 46

Lampiran 2. Komposisi adukan beton rencana dengan agregat 47

Lampiran 3. Data dan Perhitungan Tekanan Beton 49

Lampiran 4. Data dan Perhitungan Daya Serap Air 62

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian 72

Lampiran 6.Surat SK Dosen Pembimbing Skripsi 77

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian 78

Lampiran 8. Surat Balasan Penelitian 79

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang

pesat memacu peningkatan pembangunan disegala sektor kehidupan, seiring

dengan peningkatan jumlah populasi penduduk kebutuhan akan rumah juga

meningkat. Rumah sebagai tempat tinggal merupakan kebutuhan primer setelah

makanan dan pakaian (Aryadi,2010). Rumah sekarang banyak mengalami

kerusakan akibat gempa. Kerusakan tersebut seperti hancur dan retak-retak pada

dinding beton rumah, hal ini terjadi karena ikatan agregat pada beton tidak solid

atau tidak kuat. Pasir Merah Labuhan Batu Selatan digunakan sebagai bahan

campuran pembuatan beton karena memiliki kandungan seperti SiO2 (silikon

Oxide), TaO2 (Tantalum Oxide), FeNi (Iron Nikel), FeC (Iron Carbide), TaO

(Tantalum Oxide), Fe2C (Iron Carbide) dan nilai intensitas silikon pasir merah

tinggi. (Harahap, 2013). ���2 merupakan salah satu unsur kimia terbesar yang

terkandung dalam semen Portland, sehingga dengan unsur ini akan lebih

memungkinkan didapatkannya campuran beton yang lebih kuat.

Berdasarkan uraian diatas, masalahnya adalah ikatan agregat yang tidak

kuat. Untuk memperbaiki ikatan agregat ada beberapa metode yang dapat

dilakukan, antara lain metode Standar Nasional Indonesia (SNI), American

Society for Testing and Materials (ASTM), American Association of State

Highway and Transportation Offical (AASHTO). Metode yang tepat untuk

dilakukan perbaikan terhadap agregat beton yaitu metode SNI. Metode SNI yang

dilakukan adalah SNI 15-2049-2004 (Pemakaian semen), SNI 03-2834-2000

(Pembuatan Campuran Beton Normal), SNI 03-2834-2000 (Tata Cara Pembuatan

Dan Perawatan Beton) SNI 03-1974-1990 (Pengujian Kuat tekan) kuat tekan

beton adalah besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton

hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin

(13)

2

segar yang mewakili campuran beton. Isi cetakan dengan adukan beton dalam 3

lapis, dimana setiap lapis didapatkan dengan 25x tusukan secara merata, setelah

itu ratakan permukaan beton dan tutuplah dengan bahan kedap air. Kemudian

biarkan 24 jam, setelah itu bukalah cetakan dan keluarkan benda uji, lalu rendam

dalam bak perendaman berisi air pada temperature 25OC (Cahyadi, 2012).

Manfaat dilakukannya metode SNI adalah untuk meningkatkan kekuatan

beton, daya serap air yang rendah dan porositas (pori-pori) yang sedikit, kuat

lentur yang bagus. Penelitian Agustina (2012) tentang pembuatan beton dengan

penambahan pasir merah Labuhan Batu Selatan dengan variasi 50% pasir merah

dan 50% pasir biasa menghasilkan beton yang memiliki kuat tekan 32 MPa .

Dengan variasi volume pasir merah Labuhan Batu Selatan 50% dan 50% volume

pasir biasa dengan metode SNI 03-2834-2000 (Pembuatan Campuran Beton

Normal) menghasilkan kuat lentur yang lebih bagus dibandingkan dengan

menggunakan variasi komposisi pasir merah 25% dan 75% (Harahap, 2013).

Penelitian mengenai penggunakan pasir laut sebagai campuran beton

menghasilkan kuat tekan 28,28 MPa, pasir laut merupakai pasir yang paling jelek

karena kandungan garam-garamnya . Garam ini menyerap air dari udara dan ini

menyebabkan pasir selalu basah dan menyebabkan pengembangan bila sudah

menjadi bangunan (Yufiter Silas Kandi, dkk., 2012).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan

penelitian yang menggunakan volume pasir merah Labuhan Batu Selatan 50% dan

pasir biasa 50% kemudian pasir merah tersebut divariasikan ukuran butirannya

yaitu, dengan variasi 80 mesh, 100 mesh, 120 mesh diharapkan semakin kecil

ukuran butiran pasir maka pasir dapat berikatan lebih kuat dengan semen dan air

sehingga dapat meningkatkan kekuatan beton. Berdasarkan permasalahan di atas maka adapun yang menjadi judul dari penelitian ini ialah “Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Pasir Merah Labuhan Batu Selatan Untuk meningkatkan

(14)

3

3. Semen yang dignakan adalah semen porthand tipe 1.

4. Benda uji yang digunakan adalah benda uji berbentuk kubus dengan

ukuran 15cm x 15cm x 15cm .

5. Karekteristik yang diuji adalah kuat tekan, dan daya serap air.

6. Perawaatan beton dilakukan dalam 28 hari.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh variasi butiran pasir merah terhadap kuat tekan

beton?

2. Bagaimana pengaruh variasi butiran pasir merah terhadap daya serap

air pada beton?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh variasi butiran pasir merah terhadap kuat tekan

beton.

2. Mengetahui pengaruh variasi butiran pasir merah terhadap daya serap

air pada beton.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan alternatif komposisi beton dengan bahan tambahan

dalam pembuatan beton agar lebih kuat, dengan memvariasikan

butiran pasir merah.

2. Sebagai bahan informasi pada masyarakat, khususnya sekitar desa

(15)

4

tentang manfaat pasir merah dalam pembuatan beton sehingga dapat

dimanfaatkan secara optimal.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi atau referensi

untuk melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi

(16)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian tentang pengaruh ukuran butiran pasir merah Labuhan Batu Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian uji tekan beton dengan variasi ukuran butiran pasir merah di peroleh pada sampel B memiliki kuat tekan yang terbesar dibandingkan dengan sampel C dan D yaitu sbesar 15.61 Mpa, hal ini diakibat karena ukuran butiran yag kecil dengan luas penyerapan air yang besar dan butiran yang homogen menyebabkan adukan sulit tercampur dengan baik sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kuat tekan beton.

2. Berdasarkan hasil uji daya serap air pada beton memiliki kelinieran hasil pada uji kuat tekan, dimana penambahan pasir merah dengan ukuran ayakan 80 mesh (sampel B) memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibanding dengan variabel lain. Ini menunjukan kerapatan yang baik pada beton tersebut. Pasir merah dengan ayakan 80 mesh (sampel B) dan 120 mesh (sampel D) memiliki daya serap air sebesar 0.5%. Namun pada penambahan pasir merah dengan ukuran ayakan 100 mesh (sampel C) memiliki daya serap yang lebih tinggi yaitu 0.7 %.

5.2. SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan mengacu pada hasil penelitian yang telah diperoleh, maka ada beberapa saran yang dikemukakan oleh penulis yaitu

1. Perlu adanya perhatian yang lebih teliti untuk peneliitian selanjutnya dalam proses mixing atau pencampuran beton yang lebih baik lagi agar tercapai kehomogenan campuran guna meningkatkan kuat tekan betonnya

(17)

44

DAFTAR PUSTAKA

Adiyono ., (2006), Menghitung Konstruksi Beton Untuk Pengembangan Rumah Bertingkat Dan Tidak Bertingkat, Jakarta, Penebar Swadaya.

Agustina, (2012), Pengaruh Penambahan Volume Pasir Merah Labuhan Batu Selatan Terhadap Massa Jenis, Daya Serap Air, Serta Kuat Tekan Beton,

Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Anggarawal, (2010), Pengaruh Faktor Air Semen Dengan Campuran Batu Apung Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton, Skripsi, Fakultas Teknik, UM, Mataram.

Anonim, (1971), Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971), Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.

Badan Standarisasi Nasional, (2002), SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Jakarta, BSN.

Badan Standarisasi Nasional, (1990),SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Jakarta, BSN.

Badan Standarisasi Nasional, (2000), SNI 03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan

Rencana Campuran Beton Normal, Jakarta, BSN.

Badan Standarisasi Nasional, (2008), SNI 1969:2008, Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar, Jakarta, BSN.

Dipohusodo, I., (1994), Struktur Beton Bertulang, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Dumbi, Pratiwi, (2014), Pengaruh Penambahan Material Halus Bukit Pasolo Sebagai Pengganti Sebagian Pasir Terhadap Kuat Tekan Beton, Jurnal Teknik Sipil. 1(4),1-8.

Harahap, V., (2010), Pengaruh Karakteristik Pasir Merah Labuhan Batu Selatan Terhadap Sifat Mekanik (Uji Sem, Difraksi Sinar X, Uji Impak) Dari Beton, Skripsi, Fmipa, Unimed, Medan.

Mulyono, T., (2003, 2004, 2005), Teknologi Beton, Penerbit: Andi, Yogyakarta.

Murdock, L.J., and BROOK, K.M., (1991), Bahan-Bahan Dan Praktek Beton, Edisi Keempat, Penerbit: Erlangga, Jakarta.

Mutiawati,I., (2010),Kajian Eksperimental Pada Beton Dengan Menggunakan

Agregat Kasar Buatan Dari Lumpur Lapindo, Skripsi, FMIPA, UNDIP,

(18)

45

Nawy,E.G., (1998),Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, PT. Refika Aditama, Bandung.

Nugragha, P., Antoni., (2007), Teknologi beton, Yogyakarta, andi offset.

Persson, B., 2000, A Comparison Between Mechanical Properties of Self- Compacting Concrete and the Corresponding Properties of Normal Concrete, Cement and Concrete Research, 31(1)1-7.

Prawito, E., (2010), Analisis Perbandingan Berat Jenis Dan Kuat Tekan Antara Beton Ringan Dan Beton Normal Dengan Mutu Beton 200, Skripsi, Fakultas Teknik, USU, Medan.

Purwati, A., Sholihin, Sunarmasto, (2014), Pengaruh Ukuran Butiran Agregat Terhadap Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Beton Kinerja Tinggi Grade 80, e-Jurnal Matriks Teknik Sipil 2(2),74-77.

Pd. T-07-2005-B, Pelaksanaan Pekerjaan Beton Untuk Jalan dan Jembatan.

Reza A.P., Marthin D. J., Sumajouw, Reky S.W., (2015), Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Agregat Yang Berasal Dari Beberapa Tempat Di Sulawesi Utara, Jurnal Sipil Statik 3(3).206-211.

Sagel,R. dan Kole,P., (1993),Pedoman Pengerjaan Beton. Erlangga, Jakarta.

Surdia, T, dan Saito, S., (2000), Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Suseno,H,Wahyuni,E. dan Hariono, B., (2008), Pengaruh Variasi Proporsi

Campuran dan Penambahan Superplasticizer Terhadap Slump, Berat Isi dan Kuat Tekan Beton Ringan Struktural Beragregat Batuan Andesit Piroksin, Jurnal Rekayasa Sipil 2(3),1-10.

Syaram, Z., (2010), Pembuatan dan Karakterisasi Beton Ringan dengan

Memanfaatkan Batu Apung, Skripsi, FMIPA, USU, Medan.

Tjokrodimuljo, K., (1996),Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta.

Tanjung A. Garnasih, (2013), Kajian Optimasi Kuat Tekan Beton Dengan Simulasi Gradasi Ukuran Butir Agregat Kasar, Jurnal Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil,Universitas Negeri Yogyakarta.

Valentino, R.A., Stefanus, A.K., Sunarmasto, (2014), Pengaruh Volume Agregat Halus Terhadap Sifat Segar Dan Kuat Tekan Pada High Volume Fly Ash Concrete (HVFAC), e-jurnal Matriks Teknik Sipil.

Gambar

Gambar 2.1 Grafik Uji XRD Pada Unsur-Unsur Pasir Merah dari Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan Jumlah Ekuitas berpengaruh positif terhadap Rentabilitas Bank Pembangunan Daerah di Indonesia tidak dapat diterima.. (2)

11 Norma jus cogens merupakan suatu norma dasar hukum internasional umum (peremptory norm of general international). Dalam Pasal 53 jo 3DVDO .RQYHQVL

Pola asuh demokratik ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anaknya. Mereka membuat aturan-aturan yang disetujui bersama. Anak diberi kebebasan untuk

(ANP) maka yang menjadi rumusan masalah adalah: (1) Apa saja prioritas masalah dalam manajemen investasi lembaga Wakaf Uang di Sumatera Barat (2) Apa saja

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan Metode double difference yang diterapkan pada zona transisi antara busur Sunda dan

Berdasarkan hasil pengolahan data spektrum frekuensi yang dilakukan pada rekaman sinyal gempa vulkanik Gunung Guntur yang telah diseleksi, maka diperoleh nilai

2.Periksa apakah kapsul yang lain masih di tempat dan apakah terdapat tanda – tanda infeksi daerah insersi. 3.Bila tidak ada insersi dan kapsul lain masih berada pada

Berdasarkan data hasil dan analisis terhadap besaran yang terdapat dalam sistem pengukuran TDS air menggunakan sensor konduktivitas dapat ditarik kesimpulan bahwa