• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDUDUKAN HAK MILIK ATAS TANAH YANG DIPEROLEH MASYARAKAT DARI TANAH NEGARA (STUDY KASUS TANAH PRAMUKA, DESA BANDAR BARU KECAMATAN SIBOLANGIT).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEDUDUKAN HAK MILIK ATAS TANAH YANG DIPEROLEH MASYARAKAT DARI TANAH NEGARA (STUDY KASUS TANAH PRAMUKA, DESA BANDAR BARU KECAMATAN SIBOLANGIT)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KEDUDUKAN HAK MILIK ATAS TANAH

YANG DIPEROLEH MASYARAKAT DARI TANAH NEGARA

(Studi Kasus Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit

Kabupaten Deli Serdang)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

Noven Mesah Sembiring NIM. 309 111 050

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv ABSTRAK

Nopen Mesah Sembiring, NIM 309111050 Jurusan PP-Kn, Fakultas Ilmu Sosial. Kedudukan Hak Milik Atas Tanah Yang Diperoleh Masyarakat Dari Tanah Negara (Study Kasus Tanah Pramuka, Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit).

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan hikmat dan kesehatan kepada kita semua khususnya kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Kedudukan hak

milik atas tanah yang diperoleh masyarakat dari tanah negara (Studi kasus Desa

Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang) ”.

Dalam merampungkan tugas akhir ini penulis banyak menghadapi

hambatan baik dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan

petunjuk dan berkat Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan bimbingan dan fasilitas

yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan sebagaimana adanya.

Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Drs. Buha Simamora, SH, MH

selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak memberikan saran dan

masukan dalam penyusunan skripsi ini.

Dan penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof .Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan

3. Ibu Dra.Yusna Melianti ,M.H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan

(7)

vi

4. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan,S.H,M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

5. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah

memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya

6. Kepada orang tua tercinta T.Sembiring dan R.Br.Barus atas jerih payahnya

telah mengasuh dan memberikan bantuan serta dorongan baik moril maupun

materil serta doa yang tiada putus-putusnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

7. Buat Kakakku Alm.Elia Rosa Br Sembiring sekeluarga, Rosida Wati Br

Sembiring sekeluarga, Ida Royani Br Sembiring sekeluarga, dan Abangku

Sakramento Sembiring sekeluarga atas kasih sayang, doa dan dukungannya

kepada penulis.

8. Teristimewa buat yang terkasih Evi Parasian Lumbantoruan yang telah

memberikan bantuan dan semangat setiap saat kepada penulis.

9. Buat sahabatku yang selalu ada untukku Keluarga besar Qsuk2 Ramawati,

Vie Ombink, Ary kolin, M.Nur Priandana, Wardinata Handoko, Jeckson

Wesdy, Zulfadly dan Desnalta Bukit, Niko Ginting, Yoni.K.Sembiring yang

telah memberikan dukungan kepada penulis.

10.Buat rekan seperjuangan mahasiswa-mahasiswi stambuk 2009 yang telah

(8)

vii

Semua jasa dan budi baik yang penulis terima di atas, penulis kembalikan

kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan harapan dan doa semoga Tuhan

memberikan imbalan kebajikan yang berlipat ganda. Semoga menjadi berkesan

sepanjang masa dan dijadikan intan kehidupan untuk selama-lamanya

Medan, Juli 2013

Penulis

(9)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

2. Pengertian Tanah Negara………. 11

B. Kerangka Berpikir ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16

A. Lokasi Penelitian ... 16

B. Populasi dan Sampel ... 16

1. Populasi ... 16

2. Sampel ... 17

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 17

1. Variabel Penelitian ... 17

2. Definisi Operasional ... 18

D. Teknik Pengumpulan Data ... 18

E. Teknik Analisis Data ... 19

(10)

ix

A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ... 20

1. Letak Lokasi Penelitian ... 20

2. Sejarah Awal Mula Desa ... 21

3. Keadaan Penduduk ... 23

4. Pola Pemukiman ... 25

5. Sarana dan Prasarana ... 26

6. Mata Pencaharian ... 27

7. Organisasi Sosial ... 27

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket

2. Foto penelitian

3. Nota Tugas

4. Surat Ijin Penerbitan Penelitian dari Jurusan

5. Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

6. Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Desa Bandar Baru

7. Surat Keterangan telah mengadakan penelitian dari Kepala Desa Bandar baru

8. Surat Keterangan Bebas Pustaka dari Perpustakan UNIMED

9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

10.Surat Keterangan dari Laboratorium PP-Kn

11.Pernyataan Keaslian Tulisan

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar.

Manusia hidup, serta melakukan aktivitas di atas tanah sehingga setiap saat

manusia selalu berhubungan dengan tanah, bisa dikatakan hampir semua kegiatan

dan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung selalu

berhubungan dengan tanah. Tanah sangat penting bagi manusia sebagi tempat

mencari nafkah dan sebagi tempat tinggal. Bahkan pada saat manusia meninggal

dunia, manusia masih memerlukan tanah untuk penguburannya. Begitulah

pentingnya tanah bagi kehidupan manusia.

Tanah tidak hanya penting bagi kehidupan manusia secara individu saja,

tetapi juga sangat penting bagi kehidupan manusia dalam kehidupan sosialnya,

misalnya dalam kelompok, organisasi dan bahkan dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Khusus dalam kehidupan bernegara tanah merupakan salah satu dari 4

faktor utama terbentuknya Negara.

Tanah mempunyai peranan yang besar dalam dinamika pembangunan,

maka di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa :

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh

negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

Ketentuan mengenai tanah juga dapat kita lihat dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

Agraria atau yang biasa kita sebut dengan UUPA. Dalam UUPA ini dapat kita

(13)

2

Dalam Undang-Undang Pokok Agraria berpengertian bumi meliputi

permukaan bumi (yang disebut tanah) berikut apa yang ada dibawahnya yang

berada dibawah air.

Selanjutnya dalam Pasal 4 ayat (3) menyatakan :“Atas dasar hak

menguasai dari negara, ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan

bumi, yang disebut tanah yang dapat diberikan dan dipunyai oleh orang-orang

baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain atau badan hukum.”

Undang-Undang Pokok Agraria yang dimaksud adalah ketentuan yang

memuat dasar pokok di bidang keagrariaan yang merupakan alasan bagi usaha

pembaharuan hukum agraria guna dapat memberikan jaminan kepastian hukum

bagi masyarakat.

Salah satu tujuan pokok Undang-Undang Pokok Agraria No.5 tahun 1960

adalah untuk menjauhkan sifat dualisme agrarisme, hukum adat dan hukum

perdata sebagai hukum warisan penjajahan Belanda di Indonesia. Dari dimensi

inilah lahir dan terbentuk masalah agraria sedikit banyaknya dapat dilihat sejauh

mana konsepsi Undang-Undang Pokok Agraria No.5 tahun 1960 dalam

realisasinya sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia yang berfalsafah Pancasila,

mengingat masalah tanah adalah faktor yang sangat penting dalam kehidupan

manusia.

Dominasi kegiatan manusia yang berkaitan dengan tanah dibidang

ekonomi diwujudkan melalui pemanfaatan tanah sesuai dengan ketentuan UUPA

dengan berbagai jenis hak atas tanah seperti hak milik, hak guna bangunan, hak

(14)

3

manusia melalui perbuatan hukum sering menimbulkan hubungan hukum sebagai

contoh pemilikan hak atas tanah. Selain itu tanah juga sering menjadi obyek yang

sangat subur untuk dijadikan ladang sengketa oleh berbagai pihak dan kelompok.

Penguasaan tanah di Indonesia sampai saat ini masih diliputi kekhawatiran

oleh semua pihak baik dari masyarakat, swasta, maupun instansi pemerintah. Hal

ini dikarenakan legalisasi dasar hak atas tanah menimbulkan banyak permasalahan

hukum. Salah satu penyebabnya adalah karena masih terjadi benturan konsep

penguasaan tanah secara hukum adat dengan konsep penguasaan tanah

berdasarkan peraturan perundang-undangan positif yang berlaku. Sehubungan

dengan itu hak menguasai negara dan hak penguasaan tanah menurut hukum adat

(hak ulayat) perlu mendapatkan legalisasi, sehingga hak-hak atas tanah yang

timbul atas dasar hak menguasai negara dan hak ulayat, yang diberikan kepada

warga negara dan badan hukum Indonesia dalam bentuk hak milik, hak guna

usaha, hak guna bangunan, dan lain-lain perlu didaftarkan untuk mendapatkan

jaminan kepastian hukum.

Demikian juga dengan kepastian hukum atas kepemilikan tanah Negara

yang berada di desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit. Dimana tanah pramuka

yang merupakan tanah milik Negara kini sudah banyak masyarakat yang

mengusahai tanah tersebut, bahkan ada juga sebagian masyarakat yang sudah

lama mengusahai tanah tersebut, kini telah menjadikan dan mengklaim tanah

tersebut menjadi milik pribadinya. Tidak hanya sampai disitu, bahkan sudah ada

(15)

4

Sebenarnya penggarapan ini dapat terjadi karena tanah Negara tersebut

terlalu lama tidak diusahai dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

Sehingga masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut mulai mengambil

alih untuk mengusahai tanah tersebut, tanpa mengetahui bagaimana sebenarnya

kedudukan tanah yang digarapnya tersebut secara pasti dan apakah hal tersebut

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Karena pada umumnya masyarakat

yang menggarap tanah Negara tersebut kurang memahami bagaimana sebenarnya

ketentuan hukum atas tanah tersebut yang seharusnya sesuai dengan UUPA.

Konsep penguasaan tanah yang dipahami oleh masyarakat tersebut adalah

penguasaan tanah berdasarkan hukum adat dimana mereka meyakini tanah

tersebut merupakan milik masyarakat adat. Setiap anggota masyarakat dapat

mengerjakan tanah dengan jalan membuka tanah terlebih dahulu dan jika mereka

mengerjakan secara terus menerus, maka tanah tersebut dapat menjadi hak milik

mereka secara individual.

Hal ini lah yang menjadi latar belakang penulis dalam mengadakan

penelitian dengan judul “Kedudukan Hak Milik Atas Tanah Yang Diperoleh

(16)

5

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah yang telah diuraikan, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Cara memperoleh hak-hak atas tanah berdasarkan UUPA 1960

2. Upaya pemerintah dalam melindungi keberadaan tanah Negara

3. Kedududukan hak milik atas tanah yang diperoleh masyarakat dari tanah

Negara

4. Proses peralihan hak milik dari tanah Negara menjadi hak milik pribadi

B. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar

belakang masalah dan telah teridentifikasi meski tidak secara keseluruhan maka

perlu untuk membuat suatu batasan agar masalah yang diteliti lebih terfokus,

terperinci, sistematis dan mendalam.

Sesuai pertimbangan keterbatasan yang ada, maka yang menjadi

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: Kedudukan hak milik atas tanah

yang diperoleh masyarakat dari tanah Negara.

C. Perumusan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini terarah maka

perlu adanya perumusan masalah. Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah:

Bagaimanakah kedudukan hak milik atas tanah yang diperoleh masyarakat dari

(17)

6

D. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting

sebab dalam bertindak atau untuk melakukan suatu kegiatan harus disertai dengan

tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut. Demikian juga halnya dengan penelitian ini

mempunyai tujuan.

Sebagaimana dengan dikemukakan oleh Arikunto (2003 : 19) mengatakan :

Apabila problematika penelitian sudah berhasil diidentifikasi, dibatasi dan dirumuskan langkah berikutnya adalah merumuskan tujuan penelitian apabila problematika penelitian menunjukan pertanyaan mengenai apa yang tidak diketahui oleh peneliti untuk dicari jawabannya melalui kegiatan penelitiannya maka tujuan penelitiannya menyebutkan tentang apa yang ingin diperoleh. Oleh karena itu antara problematika dengan tujuan penelitian terdapat hubungan rumusan yang sangat erat”.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui kedudukan hak milik atas tanah

yang diperoleh masyarakat dari tanah Negara (Studi Kasus Desa Bandar Baru

Kecamatan Sibolangit).

E. Manfaat Penelitian

1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana kedudukan

hak milik atas tanah Negara

2. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara memperoleh hak milik atas

tanah berdasarkan UUPA 1960

3. Memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya sertifikat tanah

sesuai dengan UUPA 1960

4. Menjadi bahan bacaan yang bermanfaat di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial

(18)

7

5. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperluas khazanah ilmu pengetahuan

di bidang Penelitian Hukum

6. Penulis dapat mengetahui dan memahami bagaimana kedudukan hak milik

atas tanah yang diperoleh masyarakat dari tanah Negara

7. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan referensi

bagi peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian yang ada hubungannya

(19)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Kedudukan Hak Milik yang diperoleh masyarakat dari tanah Negara sangat

rendah, karena hak yang dapat diperoleh masyarakat dari tanah Negara adalah

hanya sebatas hak pakai dan hak guna usaha. Hak tersebut dapat diperoleh

masyarakat dari instansi pemerintah yang terkait dengan memohonkan izin atas

hak pakai maupun hak guna usaha.

2. Masyarakat di kawasan Tanah Pramuka telah menggarap serta menganggap

telah dapat menguasai kedudukan tanah Negara sebagai hak milik individual

mereka dengan kepemilikan luas tanah diatas 1 hektar, yang mana telah

didiami dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun hal tersebut tidaklah sah

menurut hukum, dan sewaktu-waktu Negara pasti akan mengambil alih

kembali tanah Negara tersebut.

3. UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria) sebagai landasan hukum atas

kejelasan status tanah Negara yang memuat dasar pokok di bidang keagrariaan

masih menjadi hal yang kurang dipahami oleh masyarakat di kawasan Tanah

Pramuka sehingga akan mengakibatkan terjadinya sengketa lahan antar sesama

masyarakat maupun terhadap pemerintah.

4. Pemanfaatan Tanah Pramuka sebagai tanah Negara yang kurang difungsikan

(20)

59

baik dalam usaha, pengolahan lahan, serta menambah investasi tanah yang

dapat berupa hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha dan sebagainya.

5. Kewenangan instansi terkait terhadap perlindungan hak dan kekayaan Negara

telah disalahgunakan oleh aparatur pemerintah setempat untuk kewenangan

memberikan hak atas tanah kepada masyarakat melalui pengesahan surat/

sertifikat tanah yang mana mampu memberikan jaminan kepastian hukum

sebagai alat bukti yang sah untuk hak atas kepemilikan tanah.

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu:

1. Diharapkan agar pemerintah memberikan perhatian terhadap hak kepemilikan

atas tanah Negara untuk memberikan kejelasan status dan kepastian hukum

yang pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada daerah-daerah dan

masyarakat-masyarakat hukum adat agar tidak bertentangan dengan kepentingan nasional,

menurut ketentuan-ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

2. Pemberian surat/ serifikat tanah oleh pemerintah setempat sebaiknya diawasi

dan diperhatikan kebenarannya melalui undang-undang kepemilikan hak atas

tanah Negara yang dimaksud untuk menghindari terjadinya persengketaan

lahan di kemudian hari.

3. Pemerintah sebaiknya memberikan pemahaman ataupun informasi yang terkait

dalam perlindungan hak milik Negara serta kedudukan hak atas tanah Negara

yang secara tidak sengaja telah didiami oleh masyarakat dalam waktu yang

(21)

60

4. Diharapkan kepada masyarakat untuk menghargai keputusan pengambil-alihan

tanah Negara oleh pemerintah dikarenakan adanya peraturan

perundang-undangan agraria (UUPA) yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan

(22)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Harsono, Boedi. 2003. Hukum Agraria Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Muljadi, Kartini dan Gunawan W. 2007. Hak-Hak atas Tanah. Jakarta:Kencana Prenada Media group

Parlindungan.A.P. 1998. Komentar Atas Undang Undang Pokok Agraria. Bandung: Maju Mundur

Santoso, Urip. 2005. Hukum Agraria & Hak-Hak Atas Tanah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suandra, I Wayan. 1991. Hukum Pertanahan Indonesia. Rhineka Cipta, Jakarta.

Sumardjono, SW Maria. Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi. Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2007

Supriadi.2007. Hukum Agraria. Jakarta: Sinar Grafika. Undang-undang Pokok Agraria.

UNIMED. 2005. Pedoman Penulisan Skripsi. FIS PP-Kn. Medan

UUPA. No : 5. 1960. Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

Sumber Internet:

http://bukupertanahan.blogspot.com/2012/07/hak-pengelolaan-hpl_11.html

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis dilakukan terhadap organisasi dan kejadian yang berhubungan dengan model bisnis dari KOPP, maka dapat dibangun entitas data dan

Dayo, A.I., dan Adeniji A. Transactional Leadership Style and Employee Job Satisfaction among Universities' Guest Houses in South-West Nigeria. The Interpersonal

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur Lalu Lintas orang

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

The Int ernat ional Conf erence in Special Educat ion 2012 (ICSE 2012) organized by Facult y of Educat ion and Human Development is aimed at f ost ering and enhancing t he qualit

Tugas wakil kepala bagian adalah membantu kepala bagian operasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab operasional lapangan baik pengaturan armada, jadwal, kelaikan

Objek-objek dari penelitian ini adalah untuk menemukan (1) penguasaan kalimat pasif siswa kelas sebelas 11 SMA NU Hasyim Asy’ari Kudus yang diajar menggunakan teknik

redaksional yang diterapkan RRI Pro 1 Yogyakarta dalam menyiarkan berita.. terkait kasus sedang berkembang di tengah masyarakat seperti pada kasus penggusuran