• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MATA PELAJARAN PPKn DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN MORAL SISWA DI SMA NEGERI 1 ONANRUNGGU TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MATA PELAJARAN PPKn DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN MORAL SISWA DI SMA NEGERI 1 ONANRUNGGU TAHUN PELAJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

MELALUI MATA PELAJARAN PPKn DALAM MENGEMBANGKAN

KECERDASAN MORAL SISWA DI SMA NEGERI 1 ONANRUNGGU

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh :

Koni Sitindaon

NIM. 3123111036

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Koni Sitindaon. NIM 3123111036. Imple mentasi Pendidikan Karakter Melalui Mata Pelajaran PPKn Dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral Siswa Di Sma Negeri 1 Onanrunggu Tahun Pelajaran 2015/2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah melimpahkan rahmat, dan ridho-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Mata Pelajaran PPKn Dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral Siswa Di SMA Negeri 1 Onanrunggu Tahun Pelajaran 2015/2016” untuk memenuhi persyaratan tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada program S-1, jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Pada kesempatan kali ini, teristimewa penulis mengucapkan terimakasih dengan sepenuh hati, kepada kedua orang tua yang sangat luar biasa bagi penulis, ayah (Gumpar Sitindaon) dan ibu (Epi Gultom) yang selama ini telah sabar membesarkan, mendidik penulis dan selalu menyertai penulis dengan doa serta materi.Semoga menjadi anak yang berbakti dan kebanggaan kedua orang tua penulis.

Selama menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak menerima bimbingan dan bantuan, untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.Deny Setiawan, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis, yang telah bersedia membagi ilmu, pemikiran, masukan dan meluangkan waktuselama proses pengerjaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof.Dr Syawal Gultom, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

(6)

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.

5. Bapak Arif Wahyudi SH, MH selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.

6. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH,M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama 8 semester ini.

7. Seluruh bapak/ibu dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, terkhusus kepada bapak Parlaungan G. Siahaan, SH,M.Hum sebagai dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji utama dan Ibu Sri Yunita, S.Pd,M.Pdsebagai dosen penguji utama, dan bapak Mangido Nainggolan, S.Th,M.Si sebagai dosen penguji bebas yang telah memberi masukan dan kritikan yang membangunan dalam penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Joni selaku tata usaha jurusan Pendidikan Pancasila Dan kewarganegaraan yang telah sabar dan banyak membantu penulis dalam urusan berkas-berkas.

9. Bapak Manaor Harianja selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Onanrunggu yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian disekolah tersebut. 10.Bapak Busmin Panjaitan selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

sekaligus Guru PPKn yang telah bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai dan banyak membantu sehingga penelitian berjalan lancar. 11.Ibu Mela Samosir selaku Guru PPKn yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk diwawancarai dan memberi motivasi kepada penulis.

12.Seluruh guru dan staff Sekolah SMA Negeri 1 Onanrunggu yang membantu penulis dalam meneliti.

(7)

14.Seluruh keluarga terkasih Kak Masrina Sitindaon, SE/ Fernando Napitupulu, Abang Horasdin Sitindaon,S.Si/Nurmei Sijabat, AmKeb.,SKM, Siholnang Sitindaon Amd/ Syamsuria Hutasoit, Elvander Sitindaon Amd.,S.Pd, Lamtiur Sitindaon,Amkeb dan Si pudan sayang Join Sitindaonyang senantiasa memberi kasih sayang, motivasi dan dorongan khususnya dalam penyelesaian skripsi ini.

15.Pinta Rukyanti Sihole sosok sahabat yang serba bisa, selalu ada baik senang maupun susah, yang sangat banyak memotivasi, menyemangati penulis dalam berbagai hal. Banyak kenangan dan hal konyol yang kita lakukan selama 8 semester ini yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata tapi satu hal yang pasti, aku sangat bersyukur kepada Tuhan punya sahabat sepertimu. 16.Irawati S. Sianturi sahabat yang sudah bersedia dan banyak membantu

penulis saat penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.

17.Teman-teman yang paling kece, Masna Erita Simanjuntak, Mince Wastina Sihombing, Helen Karolina Hutauruk, Leny Astria Sinaga, Kak Fatimah, Cinta Lilis Malau, Desi Polaria Nainggolan, Riza ramadhan Manalu selaku komting, serta semua teman-teman seperjuangan Reguler A 2012 selalu mendukung satu sama lain.

18.Teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Lumbanjulu 2015 mulai dari Room 4 (Naomi Situmorang, Lucia Lubis, Rosa Intan Nia Sinaga, Lola Silaban, Sandy Situmeang) Room 3 (Wido Manurung, Stevanus Marpaung, Ery Manurung, Febrianto Manik, Nicolas Sihombing, Peres Tampubolon, Andika Simatupang), Room 2 (Sri Fany Sidabutar, Lamtiur Manullang, Yustri Simamora, Ira Pakpahan, Florentina Butarbutar) dan Room 1 (Kristina Hutagalung, Debora, Fitri Manalu, Maria, Dosma Purba), yang saling menyemangati satu sama lain dalam penyelesaian skripsi.

19.Terima kasih kepada semua rekan/pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.

(8)

pembaca. Penulis menyadari dalam kajian ini, terdapat banyak kekurangan dan kelemahan.Oleh karena itu, adanya kritik dan saran dar i berbagai pihak untuk penyempurnaan kajian ini sangat penyusun nantikan. Semoga kajian ini bermanfaat, dan menjadi pertambahan akan pengetahuan kita semua.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

3. Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Karakter………..15

4. Nilai-nilai dalam Pembangunan Karakter Bangsa………...17

5. Kebijakan Pemerintah atas Pendidikan Karakter………...20

6. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan………..22

7. Kecerdasan Moral………..23

8. Pengembangan Kecerdasan Moral Siswa………..26

B. Kerangka Berpikir……….29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………...32

A. Lokasi Penelitian………32

B. Populasi Dan Sampel……….32

1. Populasi………..32

2. Sampel………33

(10)

1. Variabel Penelitian……….33

2. Definisi Operasional………...34

D. Teknik Pengumpulan Data ………34

1. Observasi………35

2. Angket………35

3. Wawancara……….35

4. Studi Dokumentasi……….35

E. Teknik Analisis Data……….36

BAB IV………..37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….37

A. Hasil Penelitian……….37

1. Sejarah Berdiri Sekolah………..37

2. Keadaan Lingkungan Sekolah………38

3. Visi, Misi dan Tenaga Pendidik……….39

4. Analisis Data Penelitian……….40

B. Pembahasan Hasil Penelitian……….73

BAB V………86

KESIMPULAN DAN SARAN………..86

A. Kesimpulan………86

B. Saran………..87

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Nilai dan Deskripsi Nilai Pembangunan Karakter Bangsa………..19

Tabel 2: Jumlah Populasi………...32

Tabel 3: Kisi-kisi Indikator Penelitian (Angket)………33

Tabel 4: Nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat……...………..38

Tabel 5: Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan doa……….…..40

Tabel 6: Guru masuk ke kelas tepat waktu………..………..41

Tabel 7: Bapak/ibu guru bersikap adil memperlakukan siswa………...43

Tabel 8: Guru memberikan dorongan, nasehat dan memotivasi siswa ………...43

Tabel 9: Guru memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran/kecurangan………...………...45

Tabel 10: Siswa sudah disiplin dalam menggunakan waktu………...…………..46

Tabel 11: Siswa sudah menaati peraturan dengan berpakaian rapi ………...47

Tabel 12: Siswa membawa dan menggunakan handphone saat KBM………..…49

Tabel 13: Siswa tetap belajar dan kondusif saat guru tidak hadir…………..……50

Tabel 14: Siswa iklas di hukum apabila terlambat/ tidak mengerjakan PR …….52

Tabel 15: Siswa memiliki sikap iklas membantu..……….53

Tabel 16: Siswa selalu menghargai perbedaan agama, suku, etnis..…………...54

Tabel 17: Siswa menghargai dan dapat menerima pendapat yang berbeda ……..56

Tabel 18: Siswa berlaku jujur ketika ingin berprestasi………..57

Tabel 19: Bertindak dan menempatkan kepentingan bersama/umum diatas kepentingan pribadi………...………..59

Tabel 20: Siswa memberi salam kepada guru diluar jam pelajaran ………..60

(12)

Tabel 22: Siswa memiliki sikap semangat dalam mengikuti upacara penaikan Bendera Merah Putih……….………...………….63 Tabel 23: Siswa menghargai janji atau menepati janji………... …...65

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Komponen Karakter yang Baik………14

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu program prioritas pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah hingga kini, dan masih terus dikembangkan yang bertujuan untuk membangun kecerdasan sekaligus kepribadian manusia menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan secara terus-menerus dibangun agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang diharapkan. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik supaya mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

Dalam rumusan tujuan pendidikan nasional Nomor 20 Pasal 3 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretaif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(15)

2

diharapkan terwujudnya siswa yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.

Namun dalam kenyataannya, di sekolah masih banyak ditemukan peserta didik yang menyontek saat ujian, malas saat pelajaran, cabut saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, tawuran antar pelajar, terjerat kasus narkoba, terlibat dalam pergaulan bebas, rendahnya kepedulian terhadap sesama, gemar mengejek teman, sopan santun yang mulai ditinggalkan dan berkurangnya rasa hormat terhadap guru maupun orang tua, merupakan contoh kasus nyata dan banyak terjadi pada generasi muda. Semua perilaku negatif yang dilakukan dikalangan pelajar ini merupakan bukti semakin terkikisnya karakter peserta didik. Hal ini terjadi karena tidak optimalnya pengembangan karakter di dalam pendidikan formal serta kondisi lingkungan informal yang tidak mendukung. Menurut Prayitno dan Manullang (2010:1) menyatakan bahwa:

Fenomena merosotnya karakter berbangsa di tanah air ini dapat disebabkan lemahnya pendidikan karakter dalam meneruskan nilai- nilai pada saat alih generasi.Di samping itu, lemahnya implementasi nilai- nilai berkarakter dilembaga- lembaga pemerintahan dan kemasyarakatan ditambah berbaurnya arus globalisasi telah mengaburkan kaidah-kaidah moral budaya bangsa yang sesungguhnya bernilai tinggi.Akibatnya, perilaku yang tidak normatif semakin jauh merasuk ke dalam dan berakibat merusak kehidupan berbangsa.

(16)

3

perbuatannya. Kemudian selain pengaruh globalisasi, lingkungan masyarakat maupun keluarga memiliki dampak yang besar dalam pembentukan karakter anak. Keadaan disekitar secara langsung maupun tidak langsung akan ditiru oleh anak dan menerapkannya dalam kehidupannya. Selain globalisasi dan lingkungan begitu juga karena peran lembaga pendidikan. Dikutip dari Takdir (2014: 28) menjelaskan bahwa,

Dikalangan anak didik, pendidikan moral cenderung terabaikan, bahkan sering tidak menjadi titik tekan dalam setiap lembaga- lembaga pendidikan sekolah.Persoalan ini muncul akibat kurangnya perhatian tenaga pendidik dan keluarga dalam menanamkan nilai- nilai moral dalam setiap perilaku kehidupan sehari- hari. Kendati sudah diterapkan pendidikan karakter dalam setiap proses pembelajaran di sekolah. Namun tampaknya kurang efektif dalam membentuk kepribadian luhur dan tingkah laku yang sesuai dengan landasan agama.

(17)

4

perlu ditindaklanjuti untuk meningkatkan karakter siswa melalui pendidikan karakter.Tujuannya adalah untuk menemukan kembali nilai- nilai karakter yang berdasarkan falsafah pancasila.Mulyasa (2014:9) menjelaskan

Pada umumnya pendidikan karakter menekankan pada keteladanan, penciptaan lingkungan, dan pebiasaan; melalui berbagai tugas keilmuan dan kegiatan kondusif. Dengan demikian, apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan oleh peserta didik dapat membentuk karakter mereka. Selain menjadikan keteladanan dan pembiasaa n sebagai metode pendidikan utama, penciptaan iklim dan budaya serta lingkungan yang kondusif juga sangat penting, dan turut membentuk karakter peserta didik. Sekolah sebagai wadah dan sarana penyalur utama pendidikan karakter diharapkan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang beretika dengan mencerminkannya dari perilaku dan perbuatan guru khususnya dalam penyampaiannya melalui mata pelajaran PPKn, sebagaimana jelas sebagai salah satu program studi PPKn memuat materi pembelajaran sosial yang mengarah pada peraturan dan norma yang dapat membentuk siswa yang lebih bermoral. Dengan demikian peserta didik secara nyata dapat melihat, merasakan dan terlibat dalam membentuk mereka menjadi manusia yang seutuhnya, maksudnya siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia, bermoral, dan berbudi pekerti. Inilah salah satu unsur penting dalam pendidikan karakter yakni mengajarkan nilai nilai sehingga anak didik memiliki gagasan konseptual tentang nilai- nilai pemandu perilaku yang bisa di kembangkan dalam menjalankan mak na pendidikan karakter itu sendiri.

(18)

5

pihak sekolah gunamenerapkan pendidikan karakter.Sesuai dengan observasi yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 1 Onan Runggu masih ditemukan pada beberapa siswa perilaku yang kurang mencerminkan nilai-nilai moral. Hal ini dapat dilihat secara langsung seperti adanya siswa yang tidak berpakaian rapi sesuai peraturan sekolah siswa bolos, siswa yang terlambat menyerahkan tugas dan siswa yang sama sekali tidak mengerjakan tugas. Dapat juga dilihat secara tidak langsung melalui catatan Bimbingan Konseling (BK) yang menangani masalah siswa seperti bolos, merokok dan main judi serta yang bermasalah dengan kasus pencurian.

Sebaliknya siswa dengan karakter yang kuat pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pembangunan karakter adalah bagian penting dalam pembangunan peradaban bangsa.Disinilah pentingnya penerapan pendidikan karakter itu baik dilakukan dilingkungan sekolah (formal), keluarga (informal) dan masyarakat (non formal). Guru salah satu komponen dasar dalam dunia pendidikan tidak hanya sebatas melakukan proses belajar mengajar di sekolah akan tetapi guru juga bertanggung jawab dalam mengembangkan, menyadarkan dan mencerdaskan moral siswa.

(19)

6

B. Identifikasi Masalah

Dalam suatu penelitian perlu identifikasi masalah yang akan diteliti menjadi terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dan kekaburan dalam membahas dan meneliti masalah yang ada. Jika identifikasi masalah sudah jelas, tentu dapat dilakukan penelitian lebih mendalam.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti dapat mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kurangnya pengimplementasian pendidikan karakter di lingkungan sekolah melalui mata pelajaran PPKn dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa.

2. Kendala yang dihadapi dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa. 3. Kurangnya pemahaman perangkat sekolah dalam menerapkan pendidikan

karakter dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa.

4. Kurangnya kesadaran siswa untuk menaati dan melaksanakan peraturan sekolah.

C. Pe mbatasan Masalah

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian agar peneliti terarah dan juga tidak luas.Seperti yang dikemukakan Sukmadinata dalam Setiawan (2014:69) “pembatasan masalah ialah variabel atau aspek mana yang

diteliti dan mana yang tidak”.

(20)

7

1. Kurangnya pengimplementasian pendidikan karakter di lingkungan sekolah melalui mata pelajaran PPKn dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa.

2. Kendala yang dihadapi dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa.

D. Rumusan Masalah

Sebelum mengadakan penelitian maka perlu dilakukan rumusan masalah.Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengimplementasian pendidikan karakter di lingkungan sekolah dalam meningkatkan kecerdasan moral siswa?

2. Apa kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kecerdasan moral siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dalam menentukan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan tertentu. Tujuan peenelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Implementasi Pendidikan Karakter dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara:

(21)

8

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan sumbangan dalam memperbanyak referensi ilmu dibidang pendidikan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah.

2. Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah betapa pentingnya pendidikan karakter di jaman sekarang ini dan bermanfaat bagi kepentingan siswa untuk mengetahui pentingnya pendidikan karakter dalam diri siswa.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan telah diuraikan dalam pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi pendidikan karakter melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Onanrunggu melalui pembelajaran PPKn untuk membentuk siswa memiliki nilai- nilai karakter dengan upaya memasukkan nilai- nilai karakter yang sesuai dengan materi pada saat pembelajaran, menjalankan amanat Undang-Undang tentang tugas guru yaitu mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswa.

2. Faktor penghambat dalam implementasi pendidikan karakter melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Onanrunggu yaitu: pengaruh ekonomi orang tua siswa, minimnya perhatian orang tua terhadap pendidikan siswa, kurang sinergisnya kerjasama yang dijalin pihak sekolah dengan orang tua siswa, pengaruh lingkungan masyarakat yang negative menimbulkan sikap siswa yang belum sepenuhnya mencerminkan nilai karakter sebagai bagian kurangnya keteladanan yang harus diguguh.

(23)

87

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa pokok pikiran yang bisa menjadi pertimbangan dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa di SMA Negeri 1 Onanrunggu. Pokok- pokok pikiran berikut merupakan saran yang muncul dari perhatian peneliti diantaranya :

1. Dalam penyampaian pelajaran PPKn, selain sebagai pengajar sebaiknya guru juga lebih banyak member teladan kepada siswa supaya menjadi sosok dan inspirasi yang akan ditiru siswa.

2. Dilihat dari hasil penelitian, kerjasama yang dijalin oleh guru dan orang tua siswa kurang sinergis dalam mengembangkan moral siswa menjadi halangan yang berarti. Oleh sebab itu kedepannya guru dan orang tua harus dapat meluangkan waktu untuk saling bertatap muka membicarakan perihal perkembangan moral siswa.

3. Guru lebih mengarahkan pada pembelajaran yang sifatnya memfasilitasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga karakter yang dihendaki dapat terbentuk dalam proses pembelajaran.

4. Siswa seharusnya lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru saja tetapi juga ikut aktif dalam proses pembelajaran.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi VI). Jakarta:Rineka Cipta.

Budiningsih, Asri.2004.Pembelajaran Moral Berpijak Pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta: Rineka Cipta

Ilahi, mohammad Takdir. 2014. Gagalnya Pendidikan Karakter, Analisis & Solusi Pengedalian Karakter Emas Anak Didik. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Lickona, Thomas.2012.Education For Character Mendidik untuk Membentuk Karakter.Jakarta: Bumi Aksara

Mulyasa.2014. Manajemen Pendidikan Karakter.Jakarta:BUMI AKSARA Naim, Ngaimum.2012. Character Building, Optimalisasi Peran Pendidikan

Dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. Jakarta:AR-RUZZ MEDIA

Prayitno & Manullang.2010.Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan Bangsa. Medan: Penerbit Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Samsuri.2012.Pendidikan Karakter Warga Negara,kritik pembangunan karakter bangsa.Surakarta: Pustaka hanif.

Setiawan, Deny 2013.Metodologi Penelitian. Medan: Unimed Pers

Suryosubroto.2010.Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Suyanto dan Jihad.2013.Menjadi Guru Profesional; Strategi Meningkatkan Kualifikasi Dan Kualitas Guru Di Era Global. Jakarta: Esensi

Zubaedi.2012. DesainPendidikan Karakter Konsep dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Jurnal:

Buchory & Swadayani.2014.”Implementasi Program Pendidikan Karakter Di

Smp”.Jurnal Pendidikan Karakter. Volume IV, Nomor 3, Tahun 2014

Marzuki.2012.”Pengintegrasian Pendidikan KarakterDalam Pembelajaran Di

(25)

Setiawan, Deny.2013.”Peran Pendidikan Karakter Dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral”.Jurnal Pendidikan Karakter.Volume III, Nomor 1, Tahun 2014.

Peraturan Perundang-Undangan:

Republik Indonesia (2005) Peraturan Pemerintah RI, Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Depdiknas

Republik Indonesia (2007) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025, Sekretariat Negara.

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

(26)

Gambar

Tabel 22: Siswa memiliki sikap semangat dalam mengikuti upacara penaikan ..............
Gambar 1: Komponen Karakter yang Baik………………………………………14

Referensi

Dokumen terkait

Mata pelajaran PPKn di SMAN 1 Ciparay dijadikan mata pelajaran penggerak pendidikan karakter untuk mengokohkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat sesuai

pelajaran Sosiologi kelas X. Penanaman nilai-nilai pendidikan karakter melalui mata pelajaran Sosiologi dapat ditinjua dari beberapa aspek, di antaranya: materi Sosiologi

Dengan ini saya menyatakan karyatulis yang berjudul “implementasi Nilai-Nilai Karakter Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa SMA Negeri 1 Sawan”

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) implementasi pendidikan karakter melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMA Jaya Negara Makassar dilaksanakan oleh guru

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Strategi pembelajaran PPKN dalam menanamkan nilai karakter pada peserta didik adalah dengan mengidentifikasi perubahan

Peran Guru Ppkn Dalam Menerapkan Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik Melalui Kantin Kejujuran di MTs Muhammadiyah 01 Tegalombo Kabupaten Pacitan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, pelaksanaan pembelajaran PPKn yang dilaksanakan oleh guru di kelas sudah memasukkan nilai-nilai karakter; Kedua, faktor-faktor yang

Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian yakni pembentukan karakter disiplin belajar PPKn siswa kelas VII dilakukan oleh guru PPKn melalui tiga cara yakni dengan mengajarkan siswa